edwin

9
Skenario LBM 2: Kenapa tablet yang dihasilkan bermasalah ya? Adanya peningkatan permintaan obat dipasaran pada perusahhan X menyebkan kapasitas produksi mesin single punch yang digunakan sekarang tidak mampu memenuhi permintaan pasar, sehingga perisahaan mendatangkan mesin baru dari Jerma. Bentuknya sangat berbeda dan jauh modern, tetapi mekanisme kerjanya sama mesin ini dijuluki multiple punch. Menaruh harapan yang tinggi pada mesin yang baru ini perusaan segera melakukan uji produksi. Dalam proses produksi ternyata masa tablet tidak dapat terkompresi dengan baik akibatnya diperoleh tablet yang rapuh dengan kompaktibilitas dan tabletasibilitas kurang baik. Tekanan kompresi mesin sudah ditingkatkan tetapi hasil masih kurang memuaskan. Hari demi hari bagian RND melakukan riset untuk mengatasi masalah itu sampai pada akhirnya terkeju pada satu kesimpulan bahwa kekuatan tarik, tekanan kompressi dan densitas relativ memainkan peranan penting dalam kualitas produksi tablet. Step 1 1. Single punch : mesin yang memiliki satu punch 2. Kompaktibilitas : kemampuan suatu bahan dimana volumenya akan berkurang ketika mendapat tekanan. Kemampuan suatu bahan untuk membentuk suatu massa . kekerasan tablet yang dihasilkan dari mesin cetak(virga , aul, hilmi) 3. Multiple punch : lebih dari satu digunankan daalam skala industri pembuatan tablet (indra) 4. Densitas relatif : kekentalan lebih ke bahan . misal pada granul apakah memiliki densitas tinggi berarti kualitas baik. Laju alir dari sifat tablet . berat jenis dari suatu zat . perbandingan antara volume dan massa(edwin & ayu, nurul , hilmi ) 5. Tabletasibilitas : proses pembuatan tablet dengan cara mengempa. Kemampuan granul dalam tablet untuk saling mengikat sehingga didapatkan kerapatan dan bobot yang pas untuk mencetak tablet (afif, nurul)

Upload: edwin-nagh-sagitarius

Post on 28-Nov-2015

142 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edwin

Skenario LBM 2:

Kenapa tablet yang dihasilkan bermasalah ya?

Adanya peningkatan permintaan obat dipasaran pada perusahhan X menyebkan kapasitas produksi mesin single punch yang digunakan sekarang tidak mampu memenuhi permintaan pasar, sehingga perisahaan mendatangkan mesin baru dari Jerma. Bentuknya sangat berbeda dan jauh modern, tetapi mekanisme kerjanya sama mesin ini dijuluki multiple punch. Menaruh harapan yang tinggi pada mesin yang baru ini perusaan segera melakukan uji produksi. Dalam proses produksi ternyata masa tablet tidak dapat terkompresi dengan baik akibatnya diperoleh tablet yang rapuh dengan kompaktibilitas dan tabletasibilitas kurang baik. Tekanan kompresi mesin sudah ditingkatkan tetapi hasil masih kurang memuaskan. Hari demi hari bagian RND melakukan riset untuk mengatasi masalah itu sampai pada akhirnya terkeju pada satu kesimpulan bahwa kekuatan tarik, tekanan kompressi dan densitas relativ memainkan peranan penting dalam kualitas produksi tablet.

Step 1

1. Single punch : mesin yang memiliki satu punch2. Kompaktibilitas : kemampuan suatu bahan dimana volumenya akan berkurang ketika

mendapat tekanan. Kemampuan suatu bahan untuk membentuk suatu massa . kekerasan tablet yang dihasilkan dari mesin cetak(virga , aul, hilmi)

3. Multiple punch : lebih dari satu digunankan daalam skala industri pembuatan tablet (indra)4. Densitas relatif : kekentalan lebih ke bahan . misal pada granul apakah memiliki densitas

tinggi berarti kualitas baik. Laju alir dari sifat tablet . berat jenis dari suatu zat . perbandingan antara volume dan massa(edwin & ayu, nurul , hilmi )

5. Tabletasibilitas : proses pembuatan tablet dengan cara mengempa. Kemampuan granul dalam tablet untuk saling mengikat sehingga didapatkan kerapatan dan bobot yang pas untuk mencetak tablet (afif, nurul)

Step 2 :1. Jelaskan cara kerja dari mesin single punch ? (edwin)

Cara Pengoperasian

2.3.1. Hidupkan catu daya (Power Supply 24V, 12V, 5V).

2.3.2. Hidupkan kompresor sebagai penyuplai angin sebagai penggerak silinder-silinder.

2.3.3. Pastikan semua sensor-sensor dalam kondisi baik.

2.3.4. Pastikan tombol Emergency Stop (ES) pada kondisi off.

2.3.5. Tekan tombol Reset, alat siap digunakan.

2.3.6. Pilih mode operasi manual atau otomatis

2.3.7. Tekan tombol Start. 

Page 2: Edwin

2.3.8. Tombol stop digunakan untuk menghentikan proses atau menghentikan skuensial. Jika ditekan tombol start lagi maka akan proses akan berjalan lagi.

2.3.9. swicth selector proses/set digunakan jika ingin mengatur gramasi tablet atau melakukan proses :

· Pilih selector dalam kondisi set jika ingin menyeting gramasi.

· Tekan tombol UP untuk memperbesar gramasi.

· Tekan tombol Down untuk memperkecil gramasi

· Tekan tombol enter jika gramasi telah sesuai dengan yang diinginkan.

· Pilih selector dalam kondisi proses jika ingin memulai proses lagi.

file:///E:/files%20download/Prototype%20Mesin%20Cetak%20Tablet.html

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari single punch dan multiple punch (virga)3. Sebutkan dan jelaskan komponen mesin pencetak tablet (aini)4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produksi tablet?(nurul)

-faktor bahan yang digunakan dalam proses-faktor alat-faktor personalfile:///E:/files%20download/Prototype%20Mesin%20Cetak%20Tablet.html

5. Sebutkan hubungan dari kekuatan tarik serta densitas relatif serta tekanan kompresi (afif)

6. Apa saja yang termasuk dalam uji produksi tablet ? (aul)

1. Uji Sudut HentiMenggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian tertentu. Kemudian granul dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian bawahnya. Gundukan yang tertampung lalu diukur tinggi (dicatat sebagai h) dan diameternya (dicatat sebagai d). Kemudian dihitung sudut hentinya.Setelah diperoleh sudut henti (α –nya) lalu dibandingkan dengan parameter untuk sudut henti sebagai berikut :Sudut yang terbentuk Keterangan< 25 o Sangat baik25 o – 30 o Baik30 o – 40 o Cukup baik< 1,6 o Sangat buruk

2. Uji Sifat aliranMenggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian tertentu. Awalnya granul ditimbang, berat granul dicatat sebagai m. Lalu granul tersebut

Page 3: Edwin

dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian bawahnya. Waktu yang diperlukan granul untuk melewati corong dicatat sebagai t. Kemudian dihitung sifat alirnya .Setelah diperoleh sifat alir granul (V –nya) lalu dibandingkan dengan parameter untuk sifat alir sebagai berikut:Sifat alir Keterangan> 10 Sangat baik4 – 10 Baik1,6 – 4 Sukar< 1,6 Sangat sukar

4. Uji Kompresibilitas

Merupakan pengukuran persen kemampatan. Pada uji ini menggunakan gelas ukur bervolume besar, kemudian seluruh granul dimasukkan ke dalam gelas ukur. Tinggi awal granul dicatat sebagai (Do), kemudian gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 500 kali ketukan dengan kecepatan konstan. Tingginya lulu diukur lagi dan dicatat sebagai (Df). Setelah diperoleh sifat alir granul (V–nya) lalu dibandingkan dengan parameter untuk sifat alir sebagai berikut:Hasil uji kompresibilitas Keterangan5 – 12 Sangat baik13 – 18 Baik19 – 33 cukup34 – 38 Buruk > 38 Sangat buruk4. Uji kadar airSusut pengeringan diukur dengan alat Moisture Balance. Kadar air yang baik untuk granul tablet adalah 2 – 5 %.

Sulistiawati, Farida dan Nelly Suryani.Buku Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Padat Laboratorium Farmasi.2007. Jakarta;UIN Press

7. Sebutkan tahap-tahap dalam pembuatan tablet? (ayu)

Metoda cetak langsung1. Penimbangan zat aktif dan zat tambahan ( mixing )2. Haluskan zat aktuif dan zat tambahan 3. Campurkan zat aktif dan zat tambahan 4. Pengempaan

Metoda granulasi kering :1. Jika bahan tidak tahan panas2. Jika bahan tidak tahan cairan3. Jika bahan mempunyai sifat granul yang tidak baik

Page 4: Edwin

Tahapan granulasi kering1. Penimbangan zat aktif dan zat tambahan 2. Haluskan zat aktif dan zat tambahan 3. Campur semua zat aktif dan zat tambahan ( Pencampuran 1)4. Kempa 5. Granulasi mesh 14 – 206. Siapkan massa kempa dengan mencampur dengan fasa luar (pencampuran 2)7. Pengempaan

Sulistiawati, Farida dan Nelly Suryani.Buku Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Padat Laboratorium Farmasi.2007. Jakarta;UIN Press

8. Berapa tekanan pembuatan tablet? (indra)9. Sebutkan macam-macam kerusakan pada tablet akibat mesin yang bermasalah?

(yusrina)

Permasalahan Dalam Pencetakan TabletMasalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet secara umum, seperti :        Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan

tablet        Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih        Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong        Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian atas-tengah        Picking : perpidahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan

punch        Sticking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)        Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata 

Martindale, “The Extra Pharmacopeia” 29TH Edition, Council Of The Royal Pharmaceutical Society Of Great Britain, London, The Pharmaceutical Press,

10. Apa saja tipe mesin pencetak tablet beserta kapasitasnya (elinda)

Page 5: Edwin

Mesin cetak tablet TDP-6

  Mesin cetak tablet single punch kapasitas tinggih, banyak digunakan untuk industri kecil, industri rumah tangga, laboratorium

pendidikan, dan laboratorium pengujian. Penggunaan luas untuk produksi obat, obat herbal, tablet pertanian (seperti pupuk),

atau produk lain yang berbentuk tablet

Mesin cetak tablet TDP-5B

  Mesin cetak tablet single punch kapasitas menengah, dapat digunakan untuk industri kecil, industri rumah tangga,

laboratorium pendidikan, dan laboratorium pengujian. Penggunaan luas untuk produksi obat, obat herbal, tablet pertanian

(seperti pupuk), atau produk lain yang berbentuk tablet. Sistem operasi mudah dengan kapasitas produksi tiap jam cukup

tinggi. Mesin tablet TDP-5B termasuk tipe mesin tablet single punch paling populer dan […]

TDP-4 Single Punch Tablet Press

Add Product to Favorites Spesifikasi Produk Negara Asal Shanghai, China (Mainland) Model TDP-4 Tipe Single Punch

Kapasitas Produksi 6000 pc/h Aplikasi Tablet Tekanan maks 40 KN Diameter Tablet maks 15 mm Kedalaman 11 mm Tebal

Tablet maks 6 mm Kapasitas Produksi 6000 pc/h Power 550W.1400r/min 380V 50Hz Ukuran 680 x 440 x 740mm Berat 95kg

11. Apa yang menyebabkan tablet tidak terkompresi dengan baik? (hilmi)

Page 6: Edwin

12. Bagimana solusi dalam mengatasi masalah kerusakan atau hasil yang kurang baik pada tablet? (cica)

1. Lengket pada Cetakan

Manifestasinya :        Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan        Bunyi keras pada mesin        Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitam

Penyebab :

         Antiadheren kurang         Lubrikan kurang atau tidak tepat

Contoh : Tablet asetosal dengan Mg stearat lengket, seharusnya digunakan asam stearat (yang mikronize karena fungsi lubrikan adalah antar partikel sehingga kalau halus akan terselimuti oleh lubrikan).

         Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan padadie, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.

         Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.

Penyelesaian Masalah :        Meningkatkan antiadheren dan lubrikan        Penggantian lubrikan yang cocok        Mengurangi jumlah granul yang kasar        Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena

tablet menjadi kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya pas, dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.

2.Capping/LaminatingCapping : copotLaminating : belahPenyebab :         Terjebaknya udara pada tablet karena granul sangat halus        Porositas tinggi, khususnya pada penggunaan pons yang baru, yaitu dengan

adanya udara yang terjebak antara pons dan die         Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal)         Granul yang terlalu kering, cara : tambahkan dalam pelarut pengikat tambahkan

bahan cair dan tidak mudah menguap         Zat pengikat yang kurang tepat.         Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi jumlahnya kecil)

Penanggulangannya

Page 7: Edwin

        Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak cocok.

        Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, Metilselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.

        Pengurangan ukuran partikel dari granul, karena spesifikasi ukuran harus sama.

3.      Sumbing atau retak-retak pada permukaan tabletManifestasinya :Akibat dari ketiga masalah sebelumnya : laminating, lengket atau kadang-kadang karena pons yang terlalu dalam.Penyelesaian :        Pons dan die supaya di poles        Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul.        Diganti pons dan die 

Martindale, “The Extra Pharmacopeia” 29TH Edition, Council Of The Royal Pharmaceutical Society Of Great Britain, London, The Pharmaceutical Press,