edisi januari

48
n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id MEMANAJERIAL PROGRAM KEMENAG TEPAT SASARAN n MIN 1: UNGGULKAN PROGRAM TAHFIDZ AL- QUR’AN DAN HADIST MAJALAH BULANAN R A M A H , A M A N A H & T E G A S Edisi 117 Tahun XI Januari 2016 MENEGUHKAN REVOLUSI MENTAL n HAB ke-70 Kementerian Agama

Upload: buihanh

Post on 12-Jan-2017

272 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi JANUARI

n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id

MEMANAJERIAL PROGRAM KEMENAG TEPAT SASARAN n MIN 1: UNGGULKAN PROGRAM TAHFIDZ AL- QUR’AN DAN HADIST

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A SEdisi 117 Tahun XI Januari 2016

MENEGUHKANREVOLUSI MENTAL

n HAB ke-70 Kementerian Agama

Page 2: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S03 n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Sentuh Hati Pembacadengan Rubrik Menarik

Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2016

tentang Tim PenyusunMajalah Dinamis

Tahun Anggaran 2016

Penanggung Jawab: H M Saman, S Sos, M.Si

Redaktur: H Darwison MA

Musdalifah, S. SosVethria Rahmi, S. Sos. I

Joni Sudiana, S. PdAdy Yuliandi ST

Penyunting/ Editor: H Sobri, S Ag

Afneti BA Novam Scorpiantrien S. Sos

Belendina Sentiana, S.ThAzman Huri

Desain Grafis dan Fotografer:H Anasri S Ag M PdErmiza Novwan SE

NamiraHamdani

Muhamad Sikamri

Sekretariat:H Syarianto S PdI

Chairul Akmal

Alamat Redaksi: Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Subbag Informasi dan Humas

Jl. Jenderal Sudirman No. 235Pekanbaru 28011

Telp/ Fax: (0761) 24224

Alamat Web/ Email:http://riau.kemenag.go.id/ [email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke redaksi, menjadi hak penuh redaksi.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

SALAM REDAKSI

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya sehingga

kita menjadi pribadi- pribadi yang berprestasi, tak kenal kata berhenti untuk berkarya. Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada Baginda Muhammad SAW karena dengan perjuangan beliaulah kita dapat membedakan kebaikan dan keburukan. Semoga kita bisa mendapat syafaat beliau di yaumil akhir kelak. AamiinPembaca budiman!!

Berangkat dari usia Kemenag yang semakin matang dengan angka 70 di awal tahun 2016 ini, Majalah Dinamis pun hadir kembali dengan konten atau rubrik baru yang lebih matang siap Sentuh Hati Pembaca. Tulisan ini menjadi wadah berkarya sekaligus media tempat menyampaikan sebuah gagasan sejalan dengan visi dan misi Dinamis “Sebagai Media Kreativitas dan Aktivitas Aparatur Negeri Sipil di Lingkungan Kemenag Provinsi Riau”.

Sesuai dengan namanya DINA-MIS, orang-orang yang berkecimpung didalamnya pun adalah personil yang memiliki keunikan ma sing-masing. Mulai dari susunan redaksi sampai pengisian tulisan, semua dari personil teamwork Dinamis.

Dinamis yang ada ditangan pem-baca saat ini merupakan edisi perdana di tahun 2016. Dalam penerbitan perdana kali ini sedikit mengalami kendala karena selain karena tetap ha-rus professional menjalankan tupoksi masing- masing, pun telah terjadinya mutasi pejabat dan staf di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Riau, begitu juga dengan tim Dinamis.

Beberapa orang tim yang biasa aktif mengelola Dinamis, seperti H Griven Herrie Putra dan Halimahtu-sadia diberi amanah ke Subbag lain dan digantikan beberapa orang staf seperti Musdalifah, Azman Huri dan Belendina. Sehingga dengan pergan-tian tersebut, terjadi proses adaptasi yang cukup memakan waktu. Tapi Alhamdulillah, perpindahan tersebut tidak menyurutkan semangat tim redaksi Dinamis untuk menyajikan informasi yang actual dan factual tentang perkembangan pembangunan keagamaan di Provinsi Riau.

Bahkan di edisi perdana Tahun 2016 ini, Dinamis tampil sedikit berbeda. Selain terjadi penambahan halaman Dinamis juga hadir dengan rubrik- rubrik semanarik mungkin, selain liputan utama dan liputan khusus kita juga menyuguhkan infor-masi perkembangan teknologi terkini dalam rubrik TIK, resensi buku, kisah inspiratif, serba-serbi, pendidikan, sosok, dan beberapa rubrik dengan harapan mendapat tempat di hati pembaca, aamiin…

Akhirnya dengan diterbitkannya majalah ini, redaksi berharap dapat menambah wawasan, menjadi pemicu serta menambahkan kecintaan kita terhadap instansi yang besar ini. Kes-empurnaan hanya milik sang Pencip-ta, untuk itu kami menyadari di edisi perdana Tahun 2016 ini masih terdap-at kekurangan yang kami torehkan. Kritik dan saran yang membangun sangat sangat kami harapkan. Selamat membaca.... !! Wassalam...

Page 3: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S03EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

70 Tahun Usia Kementerian AgamaEDITORIAL

DAFTAR ISI

“Sebaik-baik kalian adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan

Al Hakim). Hadis pendek ini harusnya membangunkan dan membuka mata kita bahwa seyogyanya seorang mukmin yang

mendapatkan taufik dan hidayah

adalah seorang yang mampu melakukan perubahan, menjadikan perubahan sebagai kondisi untuk

mengingat, mengevaluasi,

merenung, dan mengambil sebuah pelaja-ran untuk berbuat yang terbaik.

Usia Kementerian Agama (Kemenag) yang semakin senja harusnya menjadi momen perubahan untuk menghisab apa yang telah dilakukan untuk umat, agama bangsa dan negara selama ini.

Setuju atau tidak Kemenag adalah satu-satunya lembaga pemerintah yang mengurus soal dunia akhirat. Jika Kemente-rian lain hanya mengurus satu bidang saja, Kemenag justru mengurus banyak hal, bisa dikatakan Kementerian yang Multi Talent. Kenapa demikian? Yup, Meskipun koor-nya bidang agama tapi juga mengurus pendidikan yang begitu besar, masalah haji yang begitu kompleks, masalah pernikahan yang begitu pelik, belum lagi problem intern dan ekstern kerukunan umat beragama yang begitu dinamis dari hari ke hari. Artinya Kemenag sesungguhnya Kementerian yang selalu berhadapan dengan problem-problem berat.

Tanpa ingin mengunder-estimate, dengan kondisi itu pertanyaan standart yang acap kali menghias pikiran adalah seberapa

banyak yang sudah kita kontribusikan pada Kemenag sebagai tonggak da-

lam pembangunan umat ini? Apa-kah cukup dengan melaku-

kan kegiatan-kegiatan yang bernuansa

seremonial sep-erti rapat, work-shop, seminar, kunjungan dan

sebagainya tanpa ada follow up dan aksi nyata di tengah-tengah masyarakat? Tentu tidak.

Kita sama-sama tahu bahwa Kemenag dihadirkan agar mampu menjadi pioner lem-baga yang bebas dari korupsi dengan tata kelola yang lebih profesional, transparan dan akuntabel, sangat sesuai dengan lima budaya kerja yang dicanangkan Menteri Agama hari ini. Memang tidak semudah membalik telapak tangan, tapi setidaknya permasalahan yang terjadi selama ini menjadi pembelajaran bagi Kemenag agar lebih siap, sigap, cepat, dan tanggap serta memiliki konsep integral dalam menangani persoalan umat di lapangan. Masih banyak PR besar bagi Kemenag yang belum tuntas ditengah prestasi yang sudah ditoreh Keme-nag belakangan ini.

Untuk itu memasuki usia 70 ini dengan tema “Meneguhkan Revolusi Mental untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Me-layani” peringatan Hari Amal Bhakti dapat memperkuat komitmen aparatur Kemenag terhadap integritas, etos kerja, dan gotong royong. Penting bagi kita bisa melakukan berbagai perubahan yang signifikan untuk menjawab segala pertanyaan masyarakat dan problematika umat. Sudah seharusnya kita bisa berpikir out of the box, mampu men-yuguhkan kreatifitas demi mencapai sasaran reformasi birokrasi. Semoga diera Reformasi Birokrasi ini, Kementerian Agama menjadi lebih baik, profesional, amanah, transparan, akuntabel, bersih dan berwibawa, Aamiin... (*)

H Darwison MAn Redaktur Majalah DINAMIS

Tim Dinamis ....................................02Salam Redaksi ................................02 Editorial ..........................................03Indeks .............................................03Resensi Buku ..................................04Surat Pembaca ...............................04Seputar Kanwil ...............................14Artikel ............................................18Figur ............................................... 22Galery Foto .....................................24Liputan Khusus ...............................26 Kisah Inspiratif ...............................36TIK ................................................. 37Serba-Serbi .....................................38Lintas Kemenag ..............................39Potret .............................................48

Liputan Utama ................................05

Pendidikan ......................................33

“Kementerian Agama telah memasuki usia 70 Tahun

(3 Januari 1946 – 3 Januari 2016), usia yang cukup

matang dan berpengala-man dalam menjalankan

tugas- tugas pemerintahan, khususnya dalam pemban-

gunan keagamaan.

Page 4: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S04

Buku ini berisi tentang fenomena pen-didikan pada umumnya, khususnya di

Madrasah. Pendidikan Islam di sekolah- sekolah masih mengalami banyak problem atau kendala yang meliputi pendidik dimana sebagian besar dari mereka belum mema-hami cara mendidik yang benar, sehingga sasaran dari pendidikan Islam yakni memben-tuk kesadaran kepada peserta didik dalam mengamalkan syariat Islam dan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari- hari kurang optimal atau belum sepenuhnya tercapai.

Problem dalam pelaksanaan pendidikan Islam juga terdapat pada peserta didik dimana lingkungan tempat mereka berada sudah banyak mengalami dekadensi modal yang disebabkan oleh lemahnya perekonomian, lemahnya kesadaran diri akan nilai- nilai agama.

Problem ini juga ada pada penyedia sarana dan prasarana pendidikan, dimana dalam hal ini sangat terkait dengan kemam-puan finansial sekolah yang kurang memadai.

Untuk itu, tulisan ini mencoba memapar-kan kembali hakekat dan tujuan pendidikan, madrasah dan eksistensinya, melihat prob-lematikan madrasah dan solusi yang harus dilakukan khususnya dalam menghadapi era globalasi. Dimana fenomena saat ini, setiap manusia dalam menghadapi setiap permasalahan hidup cendrung hedonis atau materialis. Kini masyarkat Indonesia perhatiannya terhadap materi semakin be-sar sedangkan perhatian mereka terhadap agama semakin kecil.

Melalui tulusan ini, diharapkan pendidikan Agama Islam mampu memberikan nuansa baru bagi pengembanan system pendidikan yang ada di Indonesia, sekaligus memberikan konstri-busi dalam menjabarkan makna pengembanan kualitas manusia Indonesia, yaitu manuaia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang tertuang dalam Tujuan Pendidikan Nasional UU No. 2 Tahun 2003. (*)

Peran Kementerian Agama Meredam Aliran SesatAssalamu’alaikum wr. Wb.Setelah sempat meredam beberapa waktu lalu, permasalahan radikalisme atau aliran sesat kembali membuming di tanah air dengan munculnya aliran ISIS dan GAFATAR, muncul pertanyaan yang paling mendasar dibenak saya, apa sih sebenarnya batasan sebuah aliran itu bisa dianggap sesat? Lalu apa peran Kementerian Agama untuk meredam aliran sesat tersebut? Saya mohon kejelasan dari bapak ustadz.Terima kasih sebelumnya pak. WassalamAsman- Pekanbaru

SURAT PEMBACA

Judul : Problematika Pendidikan di MadrasahPenulis : Drs. H. Tarmizi Tohor, MAEditor : Ilyas, M. AgPenerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-71416-1-2Tahun Terbit : Cetakan Pertama Tahun 2013 Cetakan Kedua Tahun 2014Tebal : 102R

ES

EN

SI

B

UK

U

n Jawaban

Waalaikumsalam Wr. WbBapak Asman, batasan aliran yang bisa

disebut radikalisme atau aliran sesat adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pem-baharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ arogan.

Namun bila dilihat dari sudut pandang keag-amaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang penganut dari paham / aliran tersebut menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham/ aliran untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan dipercayainya untuk diterima secara paksa.

Di Indonesia, ada 17 organisasi yang bisa mengkontaminasi pemikiran masyarakat atau bisa dikatakan faham/aliran radikalisme dan yang paling populer saat ini adalah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR).

ISIS adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan mendirikan negara Islam. Gerakan ini awal mulanya lahir di wilayah Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Tujuan dari pergerakannya saat saat ini adalah, menakluk-kan dan menyatukan wilayah Suriah, Irak, Mesir, Lebanon, Jordania, dan Israel menjadi negara kesatuan di bawah bendera khilafah, sebuah kerajaan yang menerapkan hukum Islam secara penuh dalam menjalankan pemerintahan negara. Bukan tidak mungkin, penaklukkan- penaklukkan akan dilanjutkan ke seluruh penjuru dunia.

Dalam perekrutan anggota, pergerakan Islam fundamental tersebut mengambil orang-orang yang memiliki pemahaman sama dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pernah ada sebuah video yang beredar di media sosial, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengaku bernama Abu Muhammad al Indonesi mengajak orang Islam Indonesia untuk ikut mem-perjuangkan berdirinya negara Islam dengan bergabung dengan pergerakannya. Bukan hanya dari Indonesia, pergerakan yang identik dengan kostum hitam ini juga memiliki anggota dari Australia. Bom bunuh diri yang terjadi di pasar di Irak beberapa waktu lalu, setelah diidentifikasi ternyata dilakukan oleh anak remaja berusia 18 tahun dari Melbourne, Australia.

Sedangkan GAFATAR dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 2011,yang diketuai oleh Mahful M Tumanurung. GAFATAR Adalah Suatu Komunitas pengganti KOMAR (Komunitas Millah Abraham), yang sudah lama dibubarkan karena sesat oleh MUI Depok beberapa Tahun yang Lalu.

Ilmu tentang Islam didoktrin mereka bahwa Islam adalah DIEN (tradisi/kebiasaan), Bukan

Agama, mereka juga mengajarkan tentang 7 Sisitem ajaran. Ke-7 sistim ajaran mereka semua bertentangan dengan Islam bahwa Ibadah-Ibadah Ritual seperti Shalat, Puasa, Zakat, Ibadah Haji, dan yang lain-lain itu tidak berguna Bila 7 Sistem mereka tersebut belum terlaksanakan di Indonesia.

Kementerian Agama sebagai salah satu lembaga yang membantu Pemerintahan di Bidang Keagamaan berkewajiban melakukan pencegahan dan pembinaan kepada seluruh eleman masyarkat agar tidak terpengaruh dan terkontaminasi oleh faham-faham sesat yang akan menghancurkan Islam dan Idieologi Negara dengan cara memberikan pemahaman bahwa fa-ham raidikalisme tidak ada kaitan dengan Islam, mengajak masyarakat untuk benar-benar tau apa kewajiban seorang muslim dan larangan-la-rangannya, tidak terpengaruh oleh bujukan yang belum dipahami maksud dan tujuannya.

Hal ini sejalan dengan Pernyataan sikap terkait fenomena radikalisme agama sebagaima-na dibacakan oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin pada Pertemuan Negara Ang-gota MABIMS yang digelar di Nusa Dua, Bali beberapa waktu lalu. Penyataan tersebut adalah sebagai berikut: n Menolak penggunaan terminologi “jihad”

untuk kepentingan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme;

nMenolak segala bentuk ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme yang menga-tasnamakan Islam;

nMengutuk segala bentuk kejahatan kemanu-siaan atas nama Islam yang berakibat pada hilangnya nyawa, cacat fisik, trauma psikis, dan pemiskinan secara ekonomi;

nMenolak penggunaan cara-cara kelom-pok ekstrimis, radikalis, dan teroris un-tuk menanggulangi kasus ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme;

nMenghimbau kepada setiap orang, teruta-ma kalangan generasi muda, untuk tidak bergabung dengan gerakan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme yang menga-tasnamakan Islam;

nMenghimbau kepada seluruh komponen mas-yarakat untuk turut serta mewaspadai segala bentuk kegiatan yang mengarah kepada aksi ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme.Fenomena meningkatnya t indakan

radikalisme dikarenakan dangkalnya pema-haman terhadap agama. Karena itu, upaya preventif yang tepat saat ini adalah dengan memperdalam ilmu agama, menjaga kerukunan, tidak ikut-ikutan dalam dalam hal yang belum benar-benar difahami.

Wallahu a’lam bishshawab, Wassalamu alaikum wr. wb.

Redaksi

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 5: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S05

LIPUTAN UTAMA

Untuk manusia, usia 70 tahun, adalah usia yang sudah tua sehingga dapat bersikap lebih bijak, dan bahkan telah dapat membe-

r i kan teladan kehidupan dan teladan kerja yang memadai bagi lingkungan dan masyarakat.

Tujuh puluh tahun yang lalu, Kamis 3 Januari 1946 bertepatan dengan 29 Muharam 1364 Hijri-yah, Kementerian Agama secara resmi berdiri dengan Menteri Agama pertama almarhum Haji Mohammad Rasjidi. Pembentukan Kementeri-an Agama dalam Kabinet Sjahrir berdasarkan usulan Komite Nasional Indonesia Pusat adalah sebuah keputusan politik yang bersejarah dan bernilai strategis bagi bangsa dan negarakita.

Seiring berjalannya waktu, kehadiran Ke-menterian Agama semakin diakui dan sangat diperlukan oleh masyarakat. Oleh karena itu se-bagai bagian dari komunitas Kementerian Agama harus senantiasa menjunjung tinggi komitmen dan loyalitas serta dedikasi untuk mengemban amanah yang diberikan segaligus mendarmabhaktikan se-gala potensi dan kreatifitas untuk mewujudkan Visi Kementerian Agama yang tertuang dalam Keputusan Menteri Agama No. 2 Tahun 2010, yaitu “Terwujudnya Ma­sya rakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Lahir dan Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”.

n HAB KE- 70

MENEGUHKANREVOLUSI MENTAL UNTUK KEMENTERIAN AGAMA YANG BERSIH DAN MELAYANI

Dinamis-Kementerian Agama telah memasuki usia 70 Tahun (3 Januari 1946 – 3 Januari 2016), usia yang cukup ma-tang dan berpengalaman dalam men-jalankan tugas- tugas pemerintahan, khususnya dalam pembangunan keagamaan.

n Pengibaran Bendera Merah Putih pada Upacara HAB di ikuti ratusan peserta dari Pegawai Kanwil sampai Pegawai

Kemenag Kab Kota.

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 6: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

LIPUTAN UTAMA

06

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Tarmizi MA, menyebutkan, sebagaimana yang diungkapkan Menteri Agama RI, Luk-man Hakim Saifuddin, dalam sambutan tertulisnya pada HAB Kementerian Ag-ama ke- 70 menyebutkan, Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi membela kemerdekaan dan merubuh-kan sendi-sendi penjajahan. Kemente-rian Agama saat itu turut hijrah ke Yo-gyakarta mengikuti pindahnya ibukota RI. Sejarah menjadi saksi bahwa peran Kementerian Agama tidak pernah absen dalam seluruh kabinet pemerintahan, termasuk di masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat tahun 1948 sampai 1949.

“Semoga perjuangan, pengorbanan dan pengabdian para pendiri dan pem-bangun Kementerian Agama mendapat balasan yang layak di sisi Allah. Pada kesempatan ini, saya berharap seluruh keluarga besar Kementerian Agama bisa mensyukuri dan memaknai per-jalanan tujuh puluh tahun kementerian ini, dengan menjaga dan memelihara warisan para pendahulu serta mengem-bangkannya dalam menjawab tantan-gan kontemporer,” harapnya.

Kementerian Agama hadir sebagai penjelmaan cita-cita dan kepribadian bangsa Indonesia yang religius. Eksis-tensi Kementerian Agama merefleksikan “hadirnya negara” untuk memberi jami-nan terhadap kehidupan beragama dan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan untuk beriba-datsesuai keyakinan yang dianutnya.

NKRI bukan negara agama, na-mun bukanlah negara sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan bernegara. Negara melalui Kemente-rian Agama memfasilitasi pelayanan keagamaan bagi setiap warga negara secara adil dan proporsional, seperti pelayanan pencatatan nikah, talak dan rujuk, termasuk pada waktu itu peradilan agama, selain itu penerangan agama, pendidikan agama, pelayanan ibadah haji serta pembinaan kerukunan antar-umat beragama.

“Peringatan HAB Kementerian Aga-ma membawa pesan kepada kita semua untuk bersama- sama mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-Tuhanan dan keagamaan sebagai spirit pembangunan bangsa yang tidak dapat tergantikan. Sesuai dengan tema, “Meneguhkan Rev-olusi Mental Untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Melayani”, peringatan HAB diharapkan memperkuat komit-men aparatur Kementerian Agama ter-hadap Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong di era revolusi mental sekarang ini. Dan mewujudkan lima nilai budaya

kerja Kementerian Agama, yaitu Integ-ritas, Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan,” katanya.

Setiap pejabat dan birokrat hakikat-nya adalah pamong, khadim dan pe-layan masyarakat, bukan pangreh dan priayi dalam struktur budaya kolonial dan feodal. Dalam beberapa tahun ter-akhir Kementerian Agama telah mel-akukan percepatan Reformasi Birokrasi yang menghasilkan peningkatan kinerja cukup signifikan. Kementerian Aga-ma telah menerapkan audit kinerja, meningkatkan akuntabilitas publik, menata kedisiplinan pegawai, mence-gah potensi terjadinya korupsi serta mengembangkan pelayanan berbasis teknologi informasi.

Menag RI mengajak pelaku dan inspirator perubahan ke arah perbai-kan, tanpa lupa jati diri dalam upaya membangun sistem birokrasi modern dan profesional yang menjadi tujuan bersama. Perubahan harus dilakukan dengan membangun sistem, sebagaima-na ungkapan bijak menyatakan, “Dalam sistem yang baik, orang yang tidak baik menjadi orang baik. Tapi dalam sistem

yang buruk, orang yang baik bisa men-jadi tidak baik”.

Semua langkah dan upaya Reforma-si Birokrasi bukan saja untuk memini-malisir penyimpangan dan malpraktik birokrasi, tetapi sekaligus untuk men-ciptakan lingkungan positif bagi setiap orang untuk berkarya dan berprestasi sesuai bidang dan kompetensinya. Birokrasi dituntut untuk berpikir out of the box serta melakukan perubahan guna meraih kebaikan dan kemasla-hatan yang lebih luas.

Sebagai institusi yang membawa nama “agama”, orientasi kerja sebagai pejabat dan aparatur Kementerian Aga-ma haruslah mencerminkan kemuliaan agama. Para pejabat dan aparatur Ke-menterian Agama di manapun harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran, sikap amanah, karakter dan perilaku baik di tengah masyarakat, di mana antara kata dan perbuatan haruslah sejalan. Dari waktu ke waktu tantangan kehidupan bangsa dan pem-bangunan bidang agama semakin kom-pleks seiring perubahan masyarakat yang sangat dinamis dalam lingkup

n Peserta Upacara HAB di ikuti ratusan peserta dari Pegawai Kanwil sampai Pegawai Kemenag Kab Kota.

n Foto bersama Kakanwil, Walikota Pekanbaru bersama pegawai Kemenag.

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 7: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S07

toleransi dan kerukunan beragama di Indonesia dilakukan tanpa membentur-kannya dengan kemerdekaan memeluk agama dan keimanan masingmasing agama.

Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hakhaknya sendiri. Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas dan tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.

Kementerian Agama ke depan per-lu mempertajam fokus program dan memperkuat sinergi dengan segenap pemangku kepentingan. Kementerian Agama yang memiliki satuan kerja (satker) paling banyak di antara semua kementerian/lembaga, memberi kontri-busi yang besar terhadap kesejahteraan bangsa, pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia. Program-pro-gram Kementerian Agama memberi andil yang besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan agama di Indonesia bukanlah penghambat modernisasi dan toleransi, tetapi jus-tru pendorong kemajuan dan perekat integrasi bangsa. Kementerian Agama bahkan turut meningkatkan kesejahter-aan masyarakat melalui pengaturan pengelolaan zakat, wakaf, pengelolaan dana haji serta potensi ekonomikeag-amaan lainnya.

Salah satu masalah sosial yang kini dihadapi bangsa dan terkait dengan peran Kementerian Agama, ialah pen-anganan rapuhnya ketahanan keluarga yang terlihat dari tingginya angka perceraian. Untuk itu mulai tahun ini Kementerian Agama meluncurkan program Kursus Pranikah bermitra dengan organisasi masyarakat, seperti BP4, organisasi keagamaan dan lainnya. Semua menyadari kualitas keluarga menentukan kualitas bangsa.

Kepada seluruh keluarga besar Kementerian Agama Menag berpesan untuk memupuk idealisme dan seman-gat bekerja, mengasah modal intelektual, kepekaan sosial, memperkokoh persau-daraan dan penghayatan spirit Ikhlas Be-ramal sebagai landasan keluhuran kerja.

“Tunjukkan keprofesionalan dan keteladanan dalam bekerja sebagai iba-dah. Wajah Kementerian Agama adalah wajah umat dan wajah kita semua. Da-lam memperingati hari yang bersejarah ini semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, taufiq dan inayah-Nya kepada kita semua,” pungkasnya.

n mus/ vera

n Penyerahan Satya Lencana Karya Satya oleh Walikota Pekanbaru.

n Sunnat Masal

nasional dan global. Fenomena liberalisme, materialisme

dan ekstrimisme yang merasuk ke dalam tatanan kehidupan bangsa, bila tidak diantisipasi bisa menjadi ancaman terhadap kehidupan beragama, keten-teraman keluarga dan stabilitas masyar-akat. Sejalan dengan visi Kementerian Agama, maka strategi pembangunan

bidang agama dan pembinaan keruku-nan antar beragama diarahkan pada upaya membina, melindungi, melayani dan memberdayakan umat beragama serta mendukung kegiatan keagamaan. Menyangkut kerukunan antar-umat beragama, Indonesia menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola ke-majemukan. Pengembangan konsep

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 8: Edisi JANUARI

08

Dinamis-Peringatan lahirnya Ke-menterian Agama penting untuk dilak-sanakan sehingga dapat mengambil hikmah atas peringatan dimaksud. Selain itu sebagai wujud syukur per-jalanan dari tahun ke tahun selama 70 tahun tentu patut disyukuri bahwa telah melaksanakan pengabdian ter-hadap masyarakat dengan semangat Ikhlas Beramal.

Selain itu, kata Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Tarmizi MA, di-dampingi Ketua Panitia HAB ke- 70 Kemenag Provinsi Tahun 2016 HM Saman S Sos M SI, peringatan HAB Kementerian Agama melalui berbagai kegiatan sebagai media silaturrahim dan kebersamaan, karena menjati tempat berkumpulnya keluarga besar Kementerian Agama yang sekaligus mewujudkan rasa kebersamaan, keke-luargaan dan rasa saling memiliki untuk mewujudkan cita-cita bersama.

“Kegiatan ini juga sebagai media evaluasi diri, karena selama setahun dalam melaksanakan pengabdian tentu harus di evaluasi sejauhmana kinerja kita dalam melayani masyarakat. Se-kaligus menumbuhkan komitmen baru dalam pengabdian terhadap masya-

rakat dan sebagai pemicu semangat dan membentuk prakarsa dalam bekerja,” ungkapnya.

Ia mengatakan, pada peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke- 70 Tahun 2016 ini, Panitia HAB Kementerian Agama Provinsi Riau telah menggelar berbagai kegiatan yang terangkum dalam Semarak HAB Kemenag Riau, mulai dari kegiatan bak-ti social, perlombaan hingga seminar.

“Semarak HAB yang digelar meru-

pakan kegiatan rutin yang diselenggar-akan oleh Kementerian Agama Provinsi Riau yang melibatkan instansi terkait, seperti UIN Susqa Riau, dan Kemenag Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau. Bahkan, dana yang kita gunakan untuk menunjang kegiatan Semarak HAB tidak sepenuhnya dari Kemenag penye-lenggara, tapi juga dari relasi Kemenag, seperti Bank, KBIH, Travel Haji dan Umrah dan lainnya,” terang Tarmizi.

Untuk itu ia memberikan apresiasi

n AJANG SILATURRAHIM KELUARGA BESAR KEMENTERIAN AGAMA

Semarak HAB BertaburHadiah dan Bakti Sosial

LIPUTAN UTAMA

n Rapat panitia persiapan HAB Kementerian Agama ke 70.

n Walikota Pekanbaru Firdaus MT membuka gerak jalan santai HAB ke 70.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 9: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S09

yang sangat tinggi terhadap Pemerintah Kota Pekanbaru beserta jajarannya yang telah dinobatkan sebagai tuan rumah Pelaksana HAB Kemenag Tahun ini, atas segala kerjasama dalam bentuk kontribusi berlangsungnya helat besar ini dengan lancar, hingga jamuan dan hidangan pada malam resepsi ini.

“Kita berharap agar kerjasama yang sudah terjalin baik ini akan lebih cerah dan baik lagi kedepan dalam hal apap-un dalam arti bisa saling bersinergi satu sama lainnya,” harapnya.

Ditambahkan Ketua Panitia HAB Kemenag Riau, HM Saman S Sos M SI menyebutkan, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti kegiatan olahraga badminton, lomba sepak bola, futsal, jalan santai, perlombaan rebana klasik, bakti sosial, sunat massal, dan seminar sehari tentang etos kerja Ke-mang.

“Kegiatan ini bukan hanya dimeri-ahkan pada tingkat Provinsi Riau yang tahun ini di tuan rumahi oleh Kota Pekanbaru. Tapi Kemenag Kabupaten/ Kota juga secara tersendiri menggelar

berbagai kegiatan dalam rangka me-meriahkan HAB Kemenag ke 70 tahun ini,” jelas Saman.

Lebih lanjut Saman menginfokan, berbagai bentuk kegiatan lomba olahra-ga dalam rangka semarak HAB Kemang Provinsi Riau sudah digelar sejak bulan Desember 2015, termasuk lomba rebana klasik dan sunat masal.

Jalan sehat santai sejauh 5 km den-gan doorprise sepeda motor serta se-jumlah hadiah hiburan lainnya, seperti kulkas, sepeda, dispenser dan lain-lain dari mitra Kementerian Agama Provinsi Riau dilaksanakan pada, Minggu (3/1) di Kantor Kemenag Kota Pekanbaru Jalan Rambutan.

Kegiatan tersebut dirangkai dengan acara malam ramah tamah (Resepsi) pada Minggu malam di kediaman Wa-likota Pekanbaru yang dihadiri oleh Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Kepala Kankemenag Kabupaten/ Kota, pejabat dan pegawai dilingkungan Kanwil Ke-menag Riau, Pengurus Darma Wanita kemenag Provinsi Riau, Ketua MUI, anggota DPRD Kota Pekanbaru. Turut

hadir pada kesempatan itu Sekretaris Dirjen Bimas Islam kemenag RI Prof Dr muhammadiyah Amin, MA dan Rektor UIN Susqa Riau Prof Dr H Munzir Hitami MA.

Sementara itu untuk pelaksanaan upacara HAB sendiri dilaksanakan di Halaman Kantor Walikota Pekanbaru pada hari Senin (04/01). Selain keluarga besar Kemenag, upacara juga melibat-kan karyawan/ti serta jajaran pejabat Pemerintah Kota Pekanbaru. Upacara ini dipadati oleh ribuan peserta dari jajaran struktural maupun fungsional Kemenag se-Provinsi Riau dengan in-spektur upacara Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus ST MT.

Upacara diakhiri dengan penyera-han piagam penghargaan Satya Lenca-na Karya Satya 10 dan 20 Tahun kepada sejumlah ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Riau yang telah berdedikasi dan mengabdi di Kemen-terian Agama.

“Dengan rangkaian Semarak HAB Kemang Riau, sebagai individu dan institusi perlu mengambil hikmah ter-hadap pelaksanaan peringatan tersebut. Sebagai abdi Negara dan sebagai mas-yarakat maka sikap professional harus kita ciptakan dan perjuangkan agar PNS dapat melayani secara prima. Dengan demikian peringatan HAB Kemenag tidak sekedar peringatan seremonial belaka yang setiap tahun dilaksanakan tetapi banyak makna dan hikmah yang dapat kita ambil dari peringatan di-maksud, khususya dalam membentuk pribadi yang pandai bersyukur, seman-gat silaturrahim dan selalu menjaga kebersamaan,” harapnya.

n vera/mus/jon

n Jalan santai HAB ke 70 di ikuti sebanyak 5000 an peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

n Malam resepsi HAB Kementerian Agama n Doorprize motor dari Walikota Pekanbaru dan Pembina IPHI Inhu.

n Lomba qasidah.

Page 10: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S10

PELOPOR PELAYANAN BERSIH MELAYANIDinamis- Melalui HAB Kemenag

yang ke-70 gantungkan harapan dalam meningkatkan komitmen, integritas, kese-tiaan serta kebersamaan dalam pelayanan kepada masyarakat. Berlandaskan lima nilai budaya kerja Kemenag yang sudah digadang-gadang oleh Menteri Agama RI.

“Kepercayaan masyarakat tersebut harus dijaga dan ditingkatkan melalui berbagai upaya. Sebagai lembaga keag-

amaan tentulah kualitas pelayanan harus diutamakan. Kita dihadir sebagai lembaga pelopor tegaknya kejujuran, niat yang tulus dan keihlasan dalam bekerja melayani masyarakat dengan memiliki loyalitas dalam upaya pembangunan akhlak dan moral umat,” kata Kakan Kemenag Kota Pekanbaru, Drs H Edwar S Umar M Ag.

Dalam rangka menjaga kerpecayaan masyarakat ter-hadap Kementerian Agama, menerutnya, harus mampu bersikap baik, menjauhkan ego sektoral, arogansi jabatan, sikap resisten terhadap kritik serta menjauhi perbuatan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Seiring dengan perubahan positif yang sudah dilaku-kan kemenag belakangan ini, segenap pimpinan dan aparatur Kementerian Agama haruslah banyak menden-gar dan memahami masalah dan isu keagamaan yang muncul ditengah-tengah masyarakat.

n vera

LEBIH KERAS, LEBIH IKHLAS BEKERJADinamis-Jantung dan wujudnya Indonesia adalah

membangun manusia seutuhnya, membangun spritual, dan membangun relasi. Karena latar belakang berdirinya Kementerian Agama adalah sebuah perjuangan panjang.

Kementerian Agama lahir di tengah kancah revolusi membela kemerdekaan dan merubuhkan sendi- sendi penja-jahan.

Ungkap Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami MA, seraya men-gucapkan Dirgahayu Kemenag semoga makin berjaya dalam pengabdian. “Pe-ringatan HAB ini menyuruh kita untuk merenungkan kembali hakikat makna

dari sebuah perubahan. Artinya selama ini Kemenag su-dah ikut berkontribusi menbangun Indonesia,” tegasnya.

Sejarah menjadi saksi bahwa peran Kementerian Agama tidak pernah absen dalam seluruh kabinet pemerintahan, termasuk di masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat tahun 1948 sampai 1949. Semoga perjuangan, pengorbanan dan pengabdian para pendiri dan pembangun Kementerian Agama mendapat balasan yang layak di sisi Allah.

“Untuk itu di usia yang tak lagi muda ini kita harus dapat lebih baik, lebih keras bekerja, lebih ikhlas bekerja sesuai dengan motto Kemenag. Termasuk mendukung program Revolusi mental yang digadang-gadang oleh pemerintah. Memperbaiki masa sekarang dan dan mem-buang segala yang buruk di masa lalu adalah modal sebuah perubahan,” pungksanya.

n vera

UMARA DAN ULAMA HARUS BERSINERGIDinamis-Ada tiga hal yang terkait dengan fungsi Kemen-

terian Agama, yaitu fungsi agama. Pendidikan dan pelayanan haji. Apresiasi yang sangat tinggi dari pemerintah saat ini, harus menjadikan cambuk buat Kemenag dalam meningkat-kan kwalitas pelayanan pada tiga bidang tersebut.

Sekretaris Dirjen Bimas Islam kemenag RI, Prof Dr Muhammadiyah Amin, mengatakan, dengan reward

terbaik III bagi Kemenag baru-baru ini adalah moment penting untuk mem-pertahankan eksistensi Kemenag di tengah-tengah masyarakat.

“Insyaallah dalam regulasi yang baru kita akan perbaikin mana yang masih kurang dalam upaya pelayanan terhadap masyarakat, apakah itu masalah

pelayanan KUA ataupun masalah Al- Quran yang pernah terjadi,” katanya.

Menurutnya yang tak kalah penting adanya koordinasi dan sinergi antara umara dan ulama. Pun dalam ranah pe-layanan publik kita. Kemenag harus terus berkoordinasi den-gan pemerintah daerah. Menteri Agama berpesan kepada kita agar kembali melakukan perbaikan perencanaan awal, jangan hanya bisa copy-paste. Perbaikan yang harus dilakukan kede-pan adalah pelayanan bidang haji, madrasah dan pelayanan Bimas Islam khususnya kepenghuluan dan penyuluhan.

Selanjutnya lima budaya kerja kemenag yang sudah dicanangkan Menteri Agama jangan hanya disosialisasikan tapi diimplementasikan, jangan cuma dihapalkan tapi dire-alisasikan. Semoga kedepan hubungan baik Pemkab atau-pun Pemprov dengan Kemenag akan selalu terjalin baik.

n vera

PANGLIMA DALAM MEMBANGUNMASYARAKAT MADANI

Dinamis-Moment HAB ke-70 dihara-pkan dapat memberikan motivasi untuk memberikan pelayanan kepada masyar-akat, membina umat serta membangun masyarakat yang madani. Hubungan Pemkab dan Kemenag serta ormas lain-nya sudah terjalin baik selama ini.

“Kita menyadari panglima- panglima perang dalam membangun masyarakat madani adalah para ulama, mubaligh

yang dibina oleh Kemenag. Maka komitmen kita di Pekanbaru, dengan cita-cita menjadikan Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan dengan masyarakat madani sebagai roh, sebagai jiwa dari kota ini. Masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki peradaban, masyarakat yang agamis, Islami dan qurani,” ungkap Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.

Menurutnya, masyarakat madani yang sedang dib-angun dapat menjadi modal pembangunan serta dapat menelurkan generasi muda yang tangguh, yang akan membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera. Untuk itu, kerja sama yang erat antara pemerin-tah, para ulama, para pemimpin agama serta support dari masyarakatnya dapat bersinergi dengan baik kedepan.

n vera

LIPUTAN UTAMA

n 70 TAHUN KEMENTERIAN AGAMA, APA KATA MEREKA?

n Muhammadiyah Amin

n Edwar S Umar n Munzir Hitami

n Firdaus

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 11: Edisi JANUARI

USIA 70 TAHUN, KINERJA DANPROFESIONALISME DITANTANG

Dinais- Usia 70 tahun Kemeterian Agama usia yang sebenarnya sudah cukup matang, dua poin penting yakni untuk mengingat sejarah kementerian agama dan sebagai

evaluasi peran kementerian agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta fungsinya dalam membangun Bangsa ini.

“Kita melihat harapan publik kepada Kementerian Agama sangat besar, terutama dalam peningkatan kualitas akhlak anak bangsa karena oleh publik seolah olah pembangunan akhlak anak bangsa itu dibe-bankan kepada Kementerian Agama. Untuk itu perlu upayakan peningkatan kualitas

dan kuantitas lembaga-lembaga keagamaan kita termasuk didalamnya lembaga pendidikan agama. Sebab dimata publik kita ini seolah bagai kain putih yang tak boleh ternoda, jadi itu sangat berat,” ucap Kakan Kemenag Pelalawan Drs H Zulkifli.

Dengan besarnya harapan publik mengharuskan insan Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas diri, kulitas kinerja dan profesionalisme. Karena ketika kita memenuhi harapan publik pada saat yang sama harapan akan bertambah lagi. Sehingga kita tidak pernah bisa berhenti dalam peningkatan kualitas. Apalagi kita saat ini kita sudah mendapatkan tunjangan kinerja.

n vera/andi

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S11

HARUS BANGGA DENGAN IDENTITAS DIRIDinamis-Kementerian Agama sudah jauh lebih

maju dan lebih baik khususnya dalam bekerja. Untuk itu, aparat Kementerian Agama harus bangga dengan identitas dengan identitas Kementerian Agama khusus-

nya dengan 5 Budaya Kerja Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan yang telah dicanangkan.

Hal tersebut diungkapkan Kakan Kemenag Kabupaten Indragiri Hulu, Drs H Abdul Kadir. Menurutnya, dengan kemajuan teknologi pada saat ini kita sangat bersyukur tidak perlu lagi bersu-sah payah mengerjakan suatu pekerjaan karena sudah banyak aplikasi yang digu-

nakan untuk mempermudah dalam bekerja. “Kita juga patut bersyukur kepada Pemerintah

telah memberikan anggaran DIPA kementerian Agama Khususnya Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hulu walaupun tidak sebesar tahun lalu, kita wajib syukuri karana dengan itulah negara mampu mengang-garkan DIPA kepada Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hulu,” ujarnya.

Ia mengharapkan, kekurangan Kementerian Agama yang ada pada tahun- tahun sebelumnya tidak terulang lagi, dan kelebihan-kelebihan yang ada tetap dipertahan-kan. Ucapan terima kasih kepada rekan- rekan jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Senior Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hulu terhadap aktifitas Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hulu.

n vera/rio

SEBARKAN INFORMASI LEBIH TRANSPARANDinamis- “HAB ke-70 tahun 2016 kami

mengucapkan dirgahayu Kementerian Agama dan selamat Hari Amal Bakti ke-70, semoga Kementerian Agama lebih berjaya. Tahapan Kemenag hingga usia hampir senja ini sudah membawakan hasil yang cukup menggembirakan sekaligus memberikan motivasi bagi kita untuk lebih tanggap dalam melakukan berbagai pembenahan menuju lebih baik dan lebih baik lagi,” ucap Kakan

Kemenag Kabupaten Indragiri Hilir, Drs H Azhari MA.Menurutnya, di moment tahun baru bertepatan den-

gan 70 Tahun usia Kemenag ini sangat mengharapkan semua kegiatan dapat berjalan dengan baik, apakah itu secara administratif maupun keuangan.

“Melalui reformasi birokrasi, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan kita tingkatkan kuaalitas pelaksanaan anggaran dengan memprioritaskan kegiatan sesuai dengan visi dan misi Kemenag. Pun dengan melaksanakan Dipa dengan efektif, efisiensi, transparan dan akuntable. Semoga dengan DIPA yang diberikan tahun ini, semua aparatur bisa melaksanakan tugas secara maksimal dengan berpedoman pada lima nilai budaya kerja Kemenag. Sehingga DIPA 2016 bisa direalisasi-kan benar-benar sesuai dengan harapan, tujuan dan fokus pada pencapaian kinerja yang ditetapkan,” harapnya.

Ia menegaskan, hal tersebut penting buat untuk mematuhi berbagai regulasi yang berlaku terkait dengan penggunaan dana negara. Sudah saatnya bertanya pada diri kita masing-masing untuk melaksanakan kegiatan dengan prioritas yang jelas, memutuskan anggaran secara bijak sehingga seluruh kegiatan benar-benar memiliki relevansi, signifikansi dan urgensi.

n vera

n Abdul Kadirn Zulkifli

n Azhari

n Agustiar

EKSISTENSI KEMENAG DI USIA 70 TAHUNDinamis- Jika dilihat angka 70 terse-

but, menandakan bahwa Kemenag ini sudah memasuki usia yang sangat ma-tang dan dewasa. Tidak bisa kita pungkiri setiap saat, setiap waktu eksistensi dan perkembangan Kemenag semakin hari menampakkan jati diri sebagai lembaga keagamaan ditengah-tengah masyarakat.

“Artinya hari ini Kemenag telah menunjukkan perubahan mendasar sep-

erti yang telah disampaikan oleh Sekjen dengan prestasi yang telah diraih Kemenag belakangan ini. Hal ini tentu jadi apresiasi tersendiri bagi keluarga besar Kemenag RI dengan perjuangan dan kerjasama pemerintah, mas-yarakat dan instansi terkait lainnya,” ungkap Kakan Kemenag Rokan Hilir, H Agustiar S Ag kepada Dinamis.

Dengan demikian pada level sekarang Kemenag sudah mendapatkan tempat di pemerintahan secara khusus. Terkhusus sejak diinternalisasikannya lima nilai budaya kerja dalam kinerja sehari-hari. Pejabat dan aparatur dimanapun berada harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran,sikap amanah,karakter dan prilaku baik ditengah masyarakat.

“Antara kata dan perbuatan harus sejalan. Tidak hanya itu proses assesment kompetensi juga menjadi salah satu icon baru yang mencuat untuk memanage SDM aparatur Kemenag saat ini,” ucapnya.

n vera

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 12: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S12

SEMANGAT PERUBAHAN DI ERA REFORMASI BIROKRASI

LIPUTAN UTAMA

5 NILAI BUDAYA KERJA SEBAGAITOLAK UKUR PELAYANAN

Dinamis-Di usia 70 usia Kemenag, nilai 5 budaya kerja Kemenag dapat dikatakan sebagai terjemahan paling strategis pada ide besar Presiden tentang revolusi mental. Melalui konsep revolusi mentalnya Menteri Agama menghadirkan nilai-nilai integritas, profesional,tanggung jawab, inovasi, dan keteladanan untuk membangkitkan semangat pembaharuan dalam diri kita sebagai aparatur negara di bidang agama dan keagamaan.

Kakan Kemenag Kabupaten Meranti, Drs H Miskam MA, mengaktan 5 nilai budaya kerja Kemenag ini dapat menjadi acuan men-disiplinkan ASN secara keseluruhan tak terkecuali pejabat. Lebih menukik lagi kita berharap dengan gagasan revolusi mental dengan 5 nilai budaya kerja dapat saling bersinergi sehingga dapat mempertajam arah reformasi birokrasi terutama dalam penataan manajemen SDM aparatur se-bagai bagian makro Reformasi Birokrasi.

Pada ranah itulah Kemenag Meranti selama ini telah banyak melakukan upaya pembenahan, baik itu dalam melakukan pengawasan terhadap pegawai, melakukan pembinaan rutin kepegawaian satu kali dalam 1 bulan, melakukan koordinasi dan rapat intern, ditambah dengan pembinaan tambahan lainnya.

Selanjutnya pada periode 2016 ini diharapkan pegawai Kemenag khususnya Kabupaten Meranti dapat melakukan perubahan yang signifikan dalam pelayanan terhadap masyarakat, hal ini dapat menjadi tolak ukur keberhasilan institusi kita dalam dapat memberikan pelayanan yang menyenangkan kepada masyarakat. Artinya ketika action dilapangan masyarakat datang dengan wajah kusut bisa pulang membawa senyuman. Jika hal sederhana ini kita lakukan, pelayanan, hasil dan waktu sudah maksimal, insyaallah akan menjadi loncatan bagi institusi kita.

n vera

BUKTIKAN, KEMENAG PERLU ADADinamis-Kementerian Agama saat ini

telah berusia 70 Tahun, kontribusi nya sudah dirasakan selama ini dalam kancah pemerintahan, telah banyak berbuat un-tuk kemajuan negeri ini terutama dalam membina kerukunan umat beragama baik secara inter umat beragama maupun antar umat beragama.

Kakan Kemenag Kabupaten Bengka-lis, Drs H Jumari, berharap kementerian

agama dengan usia 70 tahun ini makin bertambah maju, jaya, yang pada akhirnya tidak lagi dianggap kemente-rian yang tidak perlu ada. “Tunjukkan bahwa kita ada, kita perlu ada, dan kita ada untuk mereka yakni umat memerlukan kita,” tegasnya.

Kementerian agama telah berupaya meningkat-kan kinerja pegawainya dengan langkah maju yaitu melakukan reformasi birokrasi untuk meminimalkan penyimpangan dan praktek KKN dalam upaya menuju Wilayah Bebas Korupsi dengan mengajak seluruh peg-awainya untuk meningkatkan Integritas, etos kerja, dan kegotoroyongan merupakan bentuk revolusi mental sebagai komitmen ASN Kementerian Agama dengan melaksanakan lima Budaya Kerja kementerian Agama yaitu Integritas, Profesionalisme, Inovatif, Tanggung-jawab, dan Keteladanan.

Peningkatan sarana dan prasarana sangat mempen-garuhi pelaksanaan tugas dan fungsi kantor kementerian Agama di Kabupaten hal ini sangat besar pengaruhnya dalam pelaksanaan TUSI dengan semakin meningkatnya voleme kerja kementerian agama saat ini, dengan ter-penuhinya kebutuhan sarana dan prasara pelaksanaan pelayanan prima kepada masyarakat dapat terwujud sehingga kementerian Agama menjadi kementerian yang di segani, berwibawa, dan menjadi contoh oleh kementerian lainnya.

n vera/ana

n Miskam

n Jumari

n Ahmad Supardi

Dinamis-Tema yang di-angkat pada peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama diusia 70 Tahun ini agar meneguhkan Revolusi Mental untuk Kementerian Agama yang Bersih dan Me-layani. Peringatan HAB di-harapkan dapat memperkuat komitmen untuk mening-katkan perannya ditengah-tengah masyarakat, khususnya melindungi umat dari organisasi-organisasi sesat, meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan.

Kakan Kemenag Kabupaten Rokan Hulu, Drs H Ahmad Supardi MA, menegaskan, di era kebersihan me-layani dan keterbukaan ini marilah sama-sama mengimplementasikan dalam dunia nyata segala program yang sudah dicanangkan pemerintah baik itu program zona integritas atau-

pun dengan lima nilai budaya kerja Kemenag.

Sebagai institusi agama orientasi kerja sebagai pejabat maupun aparatur Kemenag, haruslah mencerminkan kemuliaan agama dalam ben-tuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan mental-itas diri, meningkatkan kinerja

sesuai dengan tupoksi masing-masing, dapat menjadi pelopor untuk diri sendiri dan bisa menularkan kepada masyar-akat, meningkatkan pelayanan yang bersih kepada masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan pelayanan langsung seperti nikah dan rujuk. Art-inya kita harus konsisten dengan komit-men revolusi mental yang telah dibuat.

Kemenag Rohul sendiri sudah menerapkan Zona Ontegritas ke dalam tugasnya sehari-hari. Hal ini perlu jadi catatan sendiri bagi kabu-

paten dan kota lainnya di Provinsi Riau untuk bisa melakukan hal yang sama. Begitu juga dalam hal angga-ran dan operasional di KUA harus ada perbaikan menuju lebih baik, kami menumpangkan harapan yang besar kepada pemerintah agar dapat memperhatikan operasional di KUA, dikarenakan selama ini anggaran yang ada tidak memadai untuk menunjang kinerja aparatur Kemenag.

Dengan semangat reformasi birokrasi Kemenag perlu melakukan upaya-upaya yang signifikan dalam berbagai bidang. Seperti usaha mening-katkan kualitas madrasah dari segi sa-rana dan pra sarananya, meningkatkan SDM tenaga pendidik disertai dengan peningkatan kesejahteraan bagi mere-ka, memberikan tukin kepada tenaga pendidik yang belum sertifikasi sama halnya dengan pegawai struktural.

n vera/joni

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 13: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S13

PRINSIP KERJA ADALAH IBADAHDinamis- Diusianya yang semakin

matang, maka susdah saatnya aparat Ke-menterian Agama hendaknya memupuk idealism dan semangat bekerja, menga-sah modal intelektual, kepekaan social, memperkokoh persaudaraan dan peng-hayatan spirit Ikhlas Beramal sebagai landasan keluhuran kerja. Tunjukkan keprofesionalan dan keteladanan dalam bekerja sebagai ibadah.

Karena menurut Kakan Kemenag Kabupaten Siak, Drs H Muharom, Ibadah dan bekerja itu sangat erat kai-tannya. Ia tidak bisa dipisahkan dengan mutlak. Karena bekerja bisa menjadi bagian dari ibadah. Apalagi di Ke-menterian Agama, pekerjaan adalah sebuah kemuliaan, pekerjaan adalah sebuah ibadah, dan pekerjaan adalah sebuah amanah, karena jika kita melakukan pekerjaan dengan ikhlas maka yang kita dapatkan tidak hanya kemuliaan tetapi juga memuliakan.

Sesuai dengan Nilai Budaya Kerja Kementerian Ag-ama, banyak hal yang bisa dilakukan oleh aparat atau pegawai Kementerian Agama untuk kemaslahatan umat. Mulai pelayanan keagamaan, pendidikan maupun haji.

“Dengan ruang lingkup Kementerian Agama terse-but, masyarakat sama sekali tidak bisa lepas dari Ke-menag. Untuk itu, kita sebagai aparat Kemenag harus senantiasa memberikan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan amanah yang kita emban,” harapnya.

n mus/awal

PEMIMPIN HARUS DISIPLIN,TEGAS DAN DOWN TO EARTH

Dinamis-Wajah Kementerian Agama di usia yang sangat matang harus mampu meyakinkan kepada masyarakat, bahwa Kemenag merupakan institusi dalam pembangunan

di bidang agama dan keagamaan yang mampu menjadi pioner pelayanan terbaik. Setuju atau tidak reformasi birokrasi sudah menggiring kita menjadi aparatur yang siap dan cepat tanggap dengan segala aturan,pe-rubahan menyongsong tantangan kedepan.

Dalam pembangunan di bidang aga-ma dan keagamaan, kata Kakan Kemenag Kota Dumai, Drs H Darawi, perlu adanya pengelolaan SDM yang proporsional,

kelemahan-kelemahan yang ada terkait masalah keuangan di tahun perlu dievaluasi kembali. Begitu juga layanan madrasah, layanan haji, layanan nikah KUA kedepan harus dapat diberikan dengan mengedepankan kepuasan masyarakat, hal ini tidak lain untuk mewujudkan Zona Integritas menuju wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Kemenag.

“Mengawali 2016 diusia 70 tahun, kami di Kemenag Dumai ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pola yang kami bangun selama ini, bahwa dalam memimpin ada tiga hal penting yang perlu diingat oleh setiap pemimpin yakni : Seorang pemimpin harus disiplin, tegas dan silaturrahim. Jika ke-3 hal tersebut lemah maka akan dapat melumpu-hkan kegiatan- kegiatan yang ada,” ujarnya.

n vera/adi

DITUNTUT UNTUK SEMAKIN DEWASADinamis-Diusia ke 70 tahun Kemen-

terian Agama dituntut untuk semakin dewasa dalam menentukan suatu kebija-kan. Karena usia 70 ini, adalah usia yang cukup tua, dan Kementerian Agama ini merupakan salah satu Kementerian yang tertua di Republik ini.

Kakan Kemenag Kabupaten Kampar, Drs H Fairus MA, memaparkan, selain dituntut kedewasaan, Kemenag ini juga

harus kembali kemakna yang sebenarnya, atau dasar berdirinya Kantor Kemenag ini, yakni membentuk manu-sia yang beriman dan bertaqwa dalam arti menyeluruh, sehingga masyarakat Indonesia tidak ada yang gon-tok-gontokan, berselisih paham, saling menzholimi, tidak bersatu, tidak ada kedewasaan dalam berpolitik, tidak ada kedewasaan dalam berkerja atau lain sebagainya.

Kelemahan-kelemahan yang harus kita benahi yakni mulai dari system, mulai dari pusat sampai daerah, saat ini belum terjadi proporsional perimbangan, baik dari segi posisi atau keahlian yang dimiliki, Sehingga orang menganggap remeh kementerian di daerah, sementara keberimbangan kerja dengan eselonisasi tidak berimbang atau tidak proporsional.

Disamping itu dari segi SDM, terutama SDM peren-cana kita masih lemah, hal ini terbukti temuan-temuan yang ada itu bersumber dari perencanaan. Motto kita di Kementerian ini adalah ikhlas beramal. Oleh karena itu, jangan ada pegawai kita yang masih berfikir kalau kita mengerjakan ini, apa yang kita dapat (memikirkan re-ward). Seharusnya kita bekerja dulu, beramal dulu, baru ada reward. Kebanyakan kita Masih mencari finansial kerja, tetapi belum berorientasi kepada kepuasan kerja.

n vera/agus

5 NILAI BUDAYA KERJA, KEKUATAN KITA..!!Dinamis- 5 nilai Budaya Kerja Kemenag yang digulir-

kan seiring dengan upaya perwujudan program revolusi mental yang didengungkan Presiden harus diterapkan di Kemenag untuk mencegah terjadi tindakan yang men-

yalahi aturan, termasuk korupsi. Untuk mencapai kerja yang bermakna dibutuh-kan nilai yang mengikat dan menjiwainya.

Dengan adanya nilai integritas, profe-sionalitas, inovasi, tanggung jawab dan kete-ladanan, menurut Kakan Kemenag Kuantan Singingi, H Erizon Efendi S Ag, akan menjadi medoman bagaimana memaknai kerja dibi-dang masing-masing dalam ruang lingkup kerja yang lebih baik secara continue.

Pada moment HAB ke 70 ini yang paling penting untuk kita ingat adalah capaian yang sudah diraih. Ke-menag baru- baru ini mendapat ranking kedua terbaik dari 34 Kementerian, dengan kinerja yang memuaskan harus menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik lagi kedepan. Jangan ada lagi penilaian ataupun rapor merah bagi instansi Kemenag. Perubahan yang dilakukan sudah on the track dengan sejumlah perubahan positif.

“Mari kita laksanakan pekerjaan sesuai dengan tupoksi masing-masing, mengacu pada 5 nilai budaya kerja karena lima nilai Budaya kerja merupakan kekuatan luar biasa bagi Kemenag untuk mewujudkan revolusi mental,” jarapnya.

n vera

n Fairus

n Muharom

n Darawi

n Erizon Efendi

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 14: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S14

n DIREKTUR PENMAD KEMENAG RI

Tinjau Lokasi Pembangunan MAKN

SEPUTAR KANWIL

Sekjen Kemenag RI : Sudah Saatnya Kemenag BerprestasiDinamis- Sabtu (19/12) di Hotel Dyan Graha

Pekanbaru, Sekjen Kemenag RI memberikan arahan sekaligus pembinaan pada kegiatan Sosialisasi Aplikasi dan ADIK, Evaluasi Kegiatan dan Anggaran TA 2015. Kegiatan ini dihadiri Kakan-wil Kemenag Riau, Kabag TU, para Kabid, jajaran Kankemenag se- Provinsi Riau, serta seluruh satker di lingkungan Kanwil kemenag Riau.

Kegiatan ini merupakan agenda utama dilak-sanakan Kanwil Kemenag Riau. Guna sebagai salah satu bagian penting dalam upaya mendorong peningkatan kinerja serta pemantapan langkah menuju reformasi birokrasi, sebagai persyaratan utama dalam penyelenggaraan tata Pemerintahan yang baik, efektif dan efisien khususnya di lingkun-gan Kanwil kemenag. Dikatakannya bahwa saat ini kita berada di era dimana prestasi sudah menjadi idola banyak orang, baik yang sifatnya perorangan atau organisasi. Tidak mudah untuk meraih prestasi ditengah kondisi semua orang berkompetisi untuk memperoleh prestasi “Need for Acheevment”.

Dan semoga prestasi yang sudah diraih oleh Kan-wil Kemenag Riau semakin baik dan bisa mengukir prestasi- prestasi lainnya di masa datang. “Memang sudah saatnya kita berprestasi”, ujarnya. Kemenag saat ini sudah mendapatkan sejumlah prestasi, bah-

kan baru-baru ini Kemenag kembali menerima prestasi Penilaian Wajar Tanpa Kecuali dari BPK. “Tidak bisa kita abaikan bahwa Penilaian BPK adalah marwah Kemenag, kehormatan Kemenag”, ujarnya lagi.

Kementerian Agama lanjutnya, termasuk sepu-luh Kementerian yang menerima langsung DIPA Ta-hun 2016 dari Presiden, hanya sepuluh Kemen-terian saja yang menerima DIPA langsung dari presiden. Moment ini tentu menjadi catatan penting sekaligus motivasi bagi kita untuk meningkatkan kinerja dalam berbagai aspek. Sehubungan dengan hal itu menurutnya ada tiga indikator yang menjadi landasan yakni ; Pertama, lembaga atau Kemente-rian pemerintah yang sudah WTP. Kedua, Kemenag adalah Kementerian yang memiliki anggaran besar dan Ketiga, Konsistensi perencanaan dan Imple-mentasi anggaran. Dengan ketiga kriteria tersebut Kemenag mendapat prestasi ini, terangnya.

Lebih dari itu dikatakannya bahwa kinerja Kemenag hari ini sudah dinilai baik oleh Kemenpan, yang sebelumnya selama empat tahun berturut-turut nilai Lakip kita berada di posisi C, maka untuk tahun ini Alhamdulillah menjadi lebih baik mendapat nilai B. Hal ini penting untuk kita perhatikan terutama dalam bidang perencanaan, karena perencanaan kita masih memiliki kelemahan disana- sini, artinya

masih perlu sentuhan-sentuhan yang lebih maksimal. Dan ini adalah PR dan tanggung jawab kita kedepan.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama be-liau mengatakan bahwa Kemenag juga mendapat predikat kedua terbaik dengan kriteria Kementerian terbaik dalam pengelolaan aset. Dibuktikan den-gan semakin majunya aset Kemenag dari tahun ke tahun. Sekitar 40 trilliun aset Kemenag yang tersebar diseluruh Indonesia, meskipun tak bisa dipungkiri masih ada sebanyak 936 aset kita yang belum maksimal pengelolaannya.

Oleh karenanya Sekjen menghimbau kepada seluruh Kakanwil agar segera melakukan invetar-isasi yang memadai terhadap aset-aset Kemenag yang ada. Karena Kemenag sudah berkomitmen bahwa Tahun 2019 mendatang seluruh aset yang belum jelas statusnya segera di perjelas.

“ Lakukan pemetaan, perencanaan, serta siapkan anggaran untuk mengelola aset Kemenag ini”, tandasnya. “Lakukan kerjasama, soliditas dan jaga kebersamaan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa seperti yang tertuang dalam lima visi Kementerian Agama serta lima budaya kerja Kemenag yang dicanang-kan Menag kita”, tandasnya lagi.

n vera

Dinamis-Direktur Pendidikan Ma-drasah (Penmad) Kementerian Agama RI Jakarta, Prof Dr H Nurcholis Setiawan MA, bersama Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Tarmizi Tohor MA, tinjau lokasi pembangunan Madrasah Aliyah Kejuru-an Negeri (MAKN) Riau di Kab Rohul, Talikumain Kec Tambusai, Kamis (10/12) bertempat di Talikumain, Tambusai.

Peninjauan oleh Direktur Penmad, didampingi Bupati Rohul Drs H Ach-mad MSi yang diwakili Asisten I Setda Rohul H Juni Saprin, Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, Kabag Humas Pemkab Rohul H Sofwan, Ketua yayasan YAPITA, Kepa-la MAK Yapita, Camat Tambusai yang

diwakili Sekcam, Kepala KUA Tambu-sai, dan tokoh masyarakat lainnya.

Nurcholis Setiawan mengatakan, Pen-injauan ini dimaksudkan untuk melihat kesiapan Rohul sebagai penyelenggara program baru di lingkingan Kemenag RI, yaitu pendirian MAKN yang akan menjadi salah satu percontohan nasional, dimana rekruitmen guru dan muridnya akan dilakukan secara nasional.

“Pihak Kemenag RI saat ini akan membuka Madrasah Aliyah Kejuruan di lima titik seluruh Indonesia, seperti Sulawesi Utara, Aceh, Bengkulu, Kali-mantan Timur dan Riau sendiri, yang ditempatkan di Desa Talikumain Kec Tambusai, dengan persyaratan Pemda se-

tempat harus menyiapkan lahan minimal 10 hektar. Alhamdulillah Pemkab Rohul menyiapkan lahan 13 hektar,” terangnya.

Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi To-hor mengatakan bahwa Riau akan dijadi-kan menjadi percontohan madrasah secara nasional. Hal ini dibuktikan dengan didiri-kannya MAN Insan Cendikia di Perawang Kab Siak dan MAKN di Tambusai Rohul.

“Saya berharap agar MAKN ini didukung oleh semua pihak sebab akan sangat besar pengaruhnya bagi masyar-akat Rohul,” ujar Kakanwil.

Juni Suprin mewakili Bupati Rohul mengatakan bahwa pihak Pemkab Rohul akan menyerahkan tanah seluas 13 hektar untuk pembangunan MAKN ini dan akan membantu proses sertifikatnya dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) Rohul.

“Tanah ini tidak ada bermasalah dan dipastikan secepatnya diselesaikan sertifikatnya,” tandas Juni Saprin.

Kakan Kemenag Rokan Hulu Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, meminta semua pihak termasuk tokoh agama, to-koh masyarakat dan tokoh adat Tambusai dan Rokan Hulu pada umumnya, agar memberikan dukungan akan program ini, sehingga ke depan akan lahir ustad-ustad yang ahli pertanian dan perkebunan.

n ash

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 15: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S15

Bidang Penaiszawa Serahkan Bantuan Rp70 juta Kepada Kelompok Usaha dan Tani

n MASJID AGUNG MADANI ROKAN HULU

Terbaik se-IndonesiaDinamis- Masjid Agung Madani Islam-

ic Center Rokan Hulu Provinsi Riau men-jadi masjid agung percontohan paripurna terbaik pertama se-Indonesia. Ditetapkan-nya masjid agung madani menjadi terbaik I yang mengungguli Masjid Baiturrahman Jawa Timur dan Masjid Dr Wahidin S DI Yogyakarta melalui seleksi ketat dari tim nasional. Masjid Agung Madani memper-oleh nilai 90,28. Mesjid Baiturrahman 88,77, dan di tempat ketiga Masjid Dr Wahidin S dari Yogyakarta 88,38. Sebagai terbaik I, Masjid Agung Madani Rohul memper-oleh penghargaan dalam bentuk uang Rp20.000.000,- dan vacuum cleaner.

Informasi tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Provinsi Riau H Tarmizi Tohor melalui Kepala Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Provinsi Riau H Asmuni Hasan di ruang kerjanya, Selasa (22/12).

Menurut Kabid Urais dan Binsyar lagi, keunggulan Masjid Agung Madani dibandingkan masjid lainnya adalah: perta­ma memiliki studi ilmu sains (Institut Sains Alquran). Kedua, memiliki digital library. Ket­iga, Menara Masjid sebagai tempat wisata religi. Keempat, memiliki ruang bussiness center yang meliputi mini market, ruang fitnes, ruang konsultasi keluarga, ruang psikologi serta tersedianya van hollano serta kebutuhan lainnya.

Penetapan Masjid Agung Madani ini menjadi terbaik I nasional berdasarkan SK Direktur Jenderal Bimbingan Mas-yarakat Islam Kementerian Agama Re-publik Indonesia Nomor DJ.II/681/2015 tanggal 2 Desember 2015.

Sebelumnya, Masjid Agung Madani menjadi terbaik I se-Provinsi Riau ditetapkan berdasarkan SK Kanwil

Kemenag Provinsi Riau Nomor 369 tahun 2015 setelah mengungguli masjid terbaik lainnya, seperti masjid Agung Al Ihsan Kabupaten Kampar dan Masjid Agung Ar Rahman Kota Pekanbaru.

Selain menetapkan Masjid Agung Percontohan Paripurna, Direktur Jen-deral Bimbingan Masyarakat Islam juga menetapkan Masjid Agung Percontohan Bidang Idarah, Imarah dan Riayah.

Untuk masjid agung percontohan Idarah, terbaik I diraih Masjid Sindenreng Rappang Sulawesi Selatan, terbaik II Masjid Nurul Falah Sumatera Barat, terbaik III Mas-jid Baitul Hikmah Kalimantan Timur.

Bidang Masjid Agung Percontohan Imarah, juara I diraih Masjid Baitus-salam DKI Jakarta, terbaik II Masjid Al Mukarram Amanah Kalimantan Tengah, terbaik III Masjid Nurul Huda Bali. Sedangkan Masjid Agung Percontohan Riayah, terbaik I Masjid Agung Sibolga Sumatera Utara, terbaik II Masjid Agung Brebes Jawa Tengah dan terbaik III Mas-jid An Nur Sulawesi Tengah.

Kakanwil Kemenag Provinsi Riau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan Masjid Agung Madani Rohul menjadi Masjid Agung Percontohan Paripurna terbaik pertama se-Indonesia.

“Kanwil Kemenag Provinsi Riau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Pemkab Rokan Hulu yang telah mendukung seluruh sarana fisik dan aktivitas imarah masjid sehingga menjadi multi fungsi,” kata Kabid Urais dan Binsyar.

“Ke depan kita berharap Masjid Agung Madani ini bukan hanya menja-di percontohan dari sisi paripurna mas-jidnya tapi juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat, seperti jamaah shalat shubuh hendak-nya sama banyak dengan shalat Jumat. Kemudian, kepada pengurus mesjid lainnya di Provinsi Riau semoga ke de-pan dapat pula mengikuti prestasi mas-jid Agung Madani ini,” harap Kabid.

n ghp

Dinamis- Dalam rangka Pemberdayaan Usaha Produktif, Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Riau menyerahkan bantuan kepada enam kelom-pok usaha dan tani yang ada di Provinsi Riau, Selasa (16/12) di aula Kanwil. Masing-masing Kelompok usaha menerima uang sebesar Rp70 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi MA. Hadir dalam acara tersebut Kabid Penaiszawa Drs H Irhas dan Kasi Pemberdayaan Zakat Dr H Fakhri MA.

Adapun keenam kelompok tersebut yakni Kelompok Tani Bumi Raya Jalan Wicaksana Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru, Kelompok Usaha Mekar Berseri Jalan Lintas Timur Kelurahan Kulim

Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.Selanjutnya, Kelompok Tani Loka Karya Jalan

Lingkar Danau Buatan Kelurahan Lembah Sari Ke-camatan Rumbai Pesisir Pekanbaru, Kelompok Tani Ternak Utama Mandiri Jalan Utama Kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai Pekanbaru, Kelompk Perikanan Tuah Sakato Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi dan Kelompok Usaha Keramba Apung Danau Sigemuruh Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu.

Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi dalam arahannya mengharapkan agar para kelompok usaha dan tani yang telah menerima bantuan agar dapat menggunakan dana tersebut dengan cermat dan tepat sasaran, sehingga bantuan

yang diberikan oleh Kanwil Kemenag Riau tidak habis begitu saja tanpa ada hasil dan manfaatnya.

“Pergunakan dana tersebut untuk mengem-bangkan usaha yang sudah ada, harus ada man-faat dan berguna bagi orang lain, sehingga bantuan yang kami berikan tidak sia-sia,” ujar kakanwil.

Sementara itu Kabid Penaiszawa Drs H Irhas menyampaikan bahwa bantuan tersebut sudah disalurkan melalui rekening masing-mas-ing kelompok usaha. Ia mengharapkan bantuan yang diberikan pemerintah ini hendaknya dapat dipertanggung jawabkan dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

n joni

n Masjid Agung Madani Islamic Center Rokan Hulu.

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 16: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S16

SEPUTAR KANWIL

Kemenag RI Sosialisasikan Aplikasi ADIK

60 Madrasah Swasta dapat Bantuan Persiapan AkreditasiDinamis-Kanwil Kemenag Riau melalui

Bidang Pendidikan Madrasah menyalurkan bantuan persiapan akreditasi madasah bagi 60 Madrasah yang berada di lingkungan Kanwil Kemenag Riau pada Akhir tahun 2015. Adapun 60 madrasah tersebut terdiri dari jenjang MI, MTs dan Ma pada 10 Kabupaten/Kota. Hal ini disam-paikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Drs H Mahyudin MA di sela pemaparan materi tentang Kebijakan Pengembangan Madrasah dan Pendidikan Keagamaan pada Workshop Bedah Instrumen Akreditasi Madrasah Tsanaw-iyah Sungai Rawa, Kec Sungai Apit, Kab Siak Sri Inderapura, Senen (18/1).

Selanjutnya Kabid menyampaikan, per-cepatan akreditasi bagi madrasah merupakan program prioritas bidang Pendidikan Madrasah Riau, kenapa kemenag berupaya melakukan percepatan akreditasi? Karena akreditasi sangat

berpengaruh kepada kelangsungan madrasah kedepan, adapun dampak yang paling berpen-garuh yaitu terhadap bantuan BOS, bagi madra-sah yang tidak terakreditasi bisa saja BOS tidak bisa diberikan, termasuk bantuan lainnya dari pe-merintah, disamping itu pemberian nilai akreditasi dan penentuan akreditasi itu adalah kewenangan badan independen yaitu Badan Akreditasi baik Nasional maupun Provinsi. Oleh sebab itu bagi madrasah yang sudah mendapatkan bantuan persiapan akreditasi tersebut agar dapat meman-faatkan bantuan dengan sebaik-baiknya

“Persiapkan madrasah bapak ibu untuk tahun 2016 bisa diakreditasi,” ujar menegaskan.

Kasi Kelembagaan dan SIM Drs H Afrialsyah Lubis yang membidangi terhadap akreditasi madrasah menyampaikan bahwa 60 Madrasah penerima bantuan tersebut yaitu di Kab Inhu 4 madrasah (3 MIS dan 1 MA), di Kab Kampar 10

madrasah (8 MA dan 2 MTs), di Kab Kepulauan Meranti 3 madrasah (1 MIS dan 2 MTs), di Kab Pelalawan 4 madrasah (3 MTs dan 1 MA), di Kab Siak 6 madrasah (1 MI, 3 MTs dan 2 MA), untuk Kab Inhil ada 10 madrasah (5 MA dan 5 MTs).

Selanjutnya di Kab Bengkalis 4 madrasah (1 MIS, 2 MTs dan 1 MA), di Kota Pekanbaru 5 madrasah (1 MIS, 2 MTs dan 2 MA), di Kab Ro-kan Hulu 4 madrasah (1 MIS, 1 MTs dan 2 MA), terakhir di Kab Rokan Hilir penerima bantuan tersebut yaitu pada 10 MIS.

“Harapan kita kepada semua madrasah yang mendapatkan bantuan ini bisa betul-betul menggunakan anggarannya untuk persiapan akreditasi madrasah, agar program yang disam-paikan diatas tentang percepatan akreditasi terh-adap madrasah di Riau bisa segera diwujudkan,” pungkas Lubis sapaan akrab kasi Kelembagaan.

n az

Dinamis- Bertempat di Hotel Dyan Graha Jumat (18/12), Kakanwil Keme-nag Provini Riau membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Aplikasi ADIK, Evaluasi Kegiatan dan Anggaran T.A 2015. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh satker se- Provinsi Riau berlangsung dari 18-20 Desember 2015.

Dalam sambutan sekaligus arahan H Tarmizi Tohor menyampaikan beberapa hal, pertama, membuat program dan peren-canaan. Terkait dengan segala bentuk MPA yang belum selesai, laporan yang belum tuntas sudah kita bahas semua kelemahan dan kekurangannya secara komprehensif dan terbuka, ujarnya dihadapan Sekjen Kemenag RI dan seluruh peserta.

Kedua, lanjutnya melaksanakan program dan perencanaan yang telah dibuat Tahun 2014, pelaksanaannya pun telah dilaksanakan dari Janu-ari sampai dengan hari ini. Ketiga, menurutnya tugas kita yang tidak kalah penting adalah membuat laporan dan mengevaluasi setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Poin ke tiga ini

pada umumnya tidak digemari oleh kebanyakan kita, karena tidak memiliki anggaran, selorohnya. Untuk itu jelang akhir tahun ini akan diadakan evaluasi atas kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Kegiatan ini bertujuan untuk me-maksimalkan serapan anggaran Kantor Wilayah Kemenag Riau sekaligus untuk membekali peserta tentang tata cara mengentri dan menggunakan Aplika-si ADIK dan Evaluasi anggaran pada satker masing- masing. Dimana output-nya kegiatan ini akan berujung peserta dapat melakukan evaluasi program untuk menghindari punishment jika penyerapan anggaran tidak maksimal. “Kita harus tanggap apa yang harus diperbaiki dan kegiatan apa yang harus dipercepat pelak-sanaannya, artinya penyerapan anggaran harus berbanding lurus dengan program kerja yang telah dibuat,” tekan Kakanwil.

Pada kesempatan itu juga Tarmizi menyampaikan bahwa Kanwil Kemenag Riau telah mendapatkan penghargaan terbaik II se-Provinsi Riau setelah Perwak-ilan PU pembuat Jalan Nasional provinsi

Riau sebagai terbaik I, dari Kementerian Keuangan sebagai satker dengan kinerja penggunaan anggaran Tahun 2015. Yang diserahkan langsung oleh Sekjen Kemenag RI Prof DR H Nur Syam Msi. “Ini adalah bukti hasil kerja keras kawan-kawan dan semua pihak terkait”, tegasnya.

Saat ini lanjut Tarmizi, Kementerian Agama makin lama makin baik dalam berbagai aspek, hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diterima oleh Menag beberapa kurun waktu terakhir ini.

“Kami semuanya di Kanwil Kemenag Riau, siap tenaga dan siap pikiran untuk membantu segala bentuk program yang telah dicanangkan Kementerian Agama dalam lima budaya kerja maupun Zona Integritas, termasuk revolusi mental yang dicanangkan Presiden dalam upaya melaksanakan tugas- tugas dibidang keagamaan serta memajukan Kemenag kita ini. Semoga kedepan semakin ban-yak prestasi kerja yang bisa diukir oleh Kementerian Agama ini”, tutupnya.

n vera

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 17: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S17

Dinamis-Dimanapun sebuah pelan-tikan akan selalu indetik dengan mutasi, rotasi, dan promosi. Hal itu merupakan hal lumrah terjadi dalam sebuah lemba-ga pemerintah. Demikian pernyataan Kakanwil Kemenag provinsi Riau H Tarmizi Tohor saat memberikan amanat sekaligus pengarahan pada acara pelantikan pejabat eselon IV di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Kamis (07/01) di Aula Kantor Kemenag Provinsi Riau.

Menurutnya pejabat yang dilantik wajib bersyukur dengan jabatan yang sudah diamanahkan, serta dapat mema-hami bahwa dimanapun amanah tersebut diberikan harus siap, karena pada dasarnya jabatan dan bidang apapun itu semua sama, terangnya. Artinya tergantung dari cara kita berkarya dan berinovasi dalam bekerja.

“Diharapkan Kementerian Agama senantiasa bisa kompak, bersama-sama memperbaiki secara terus menerus da-

Dinamis-Kanwil Kemenag Provinsi Riau melalui bidang Penerangan Agama Islam zakat dan wakaf (Penaiszawa) beri bantuan berupa Laptop-printer dan alat seni budaya Islam kepada sejumlah BKMT, Ormas, Kelompok Kerja Penyuluh, forum nazhir serta sanggar seni budaya Islam se-Provinsi Riau. Bantuan tersebut diserahkan Kakanwil Kemenag Provinsi Riau melalui Kabid Penaiszawa H Irhas sempena peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di aula Kanwil Kemenag Riau, Selasa (23/12).

PENERIMA BANTUAN UANG TUNAI:1. MUI Provinsi Riau: Rp.30.000.000,-2. BKMT Provinsi Riau: Rp. 10.000.000,-3. PD BKMT Kota Pekanbaru: Rp. 10.000.000,-4. PD BKMT Kabupaten Kampar: Rp. 10.000.000,-5. PD BKMT Kabupaten Rokan Hil ir: Rp.

10.000.000,-6. PC BKMT Kecamatan Bukit Raya: Rp.

10.000.000,-7. PD BKMT Kabupaten Rokan Hulu Rp.

10.000.000,-8. PD BKMT Kabupaten Pelalawan: Rp.

lam upaya memperbaiki lembaga ini,” terangnya lagi.

Hari ini, lanjutnya Kemenag telah banyak menoreh prestasi, banyak melakukan perubahan yang signifikan sesuai dengan slogan Revolusi Mental yang telah dicangkan Menag RI. Tentu dengan reward yang diberikan dapat menjadi cambuk tersendiri bagi kita dalam melakukan yang terbaik sebagai tonggak pembinaan umat. “Oleh karena itu berkarya, berkarya dan bekerjalah dengan sebaik-baiknya,” harapnya.

Pelantikan 15 pejabat eselon IV adalah sebuah kebutuhan organisasi untuk mengisi kekosongan sekaligus penyegaran. Satu orang yang dilantik merupakan pejabat promosi. Sementara 14 pejabat lain merupakan pejabat lama yang mengalami mutasi baik itu untuk mengisi kekosongan ataupun untuk sebuah penyegaran.

n vera

10.000.000,-9. PD BKMT Kabupaten Kepulauan Meranti: Rp.

10.000.000,-10. MT Jamaah Mushalla Darussalam: Rp.

10.000.000,-11. PC Kecamatan Gaung Indragiri: Rp.10.000.000,-

PENERIMA BANTUAN LAPTOP-PRINTER:1. IKMI Koordinator Wilayah Riau2. PD Persatuan Tarbiyah Islamiyah3. DPW BKPRMI Provinsi Riau4. MDI Provinsi Riau5. FAHMI TAMIMI Provinsi Riau6. PBNU Provinsi Riau7. DPW Ittihadul Muballighin8. PD Muhammadiyah Kuantan Singingi9. DPD Korps Perempuan MDI Kota10. PCNU Kabupaten Pelalawan11. Kelompok Kerja Penyuluh Kemenag Inhil

PENERIMA BANTUAN WAKAF PRODUKTIF:1. Forum nazir Kabupaten Rokan Hilir: Rp.165.000.000,-

(dalam bentuk bantuan bibit keladi).

2. Forum naz i r Kabupaten Rokan Hi l i r : Rp.80.000.000,- (dalam bentuk bantuan bibit sawit).

3. Yayasan Setingkai Kampar Kiri: Rp.80.000.000,- (dalam bentuk bantuan bibit sawit).

4. Yayasan A l F i rdausy Indrag i r i Hu lu : Rp.129.506.000,- (dalam bentuk bantuan wakaf produktif-mini market)

5. BWI Perwakilan Provinsi Riau Rp.100.000.000,- (dalam bentuk wakaf produktif)

PENERIMA BANTUAN ALAT SENI BUDAYA:1. Sanggar Seni Sanjayo2. Sanggar Budaya Melayu Babul Falah Pekan

Heran3. Seni Budaya Islam Istiqomah4. Yayasan Syekh H Bahauddin5. Sanggar Seni Budaya Islam Bina Tasik

Selain Penyerahan bantuan tersebut, saat itu dilaksanakan tausiyah tentang maulid Nabi Muhammad Saw oleh Ustaz Ismardi Ilyas. Seusai kegiatan dilaksanakan pula makan siang bersama.

n ghp

Kanwil Kemenag Serah Bantuan Kepada Ormas Islam

15 Pejabat Eselon IV DilantikNAMA-NAMA PEJABAT YANG DILANTIK1. H Suhardi HS MA, Kepala Seksi Pembinaan

Syariah dan Informasi Urusan Agama Islam Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Riau.

2. Dra Hj Idah Heridah MM, Kepala Seksi Ke-penghuluan Bidang Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Riau.

3. H Joni Hendra Ssos, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Agama Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Riau.

4. Drs H Amattaridi MSi, Kepala Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan wakaf Kanwil Kemenag Riau.

5. Drs H Dalil MA, Kepala Seksi Sistem Informasi Haji Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Riau.

6. H Edi Tasman Sag MSi, Kepala Seksi Pember-dayaan Kantor urusan Agama Bidang Urais dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Riau.

7. H Masnur SE, Kepala Seksi Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Riau.

8. Dra Nurmala, Kepala Seksi Produk Halal Bidang Urais dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Riau.

9. Yusri SPd, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Riau.

10. H Mas Jekki Amri MHs, Kasi Pengembangan S.B.I Musabaqah Alquran dan Hadist Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Riau.

11. Fuadi Ahmad SH MAB, Kepala Seksi Kemas-jidan Bidang Urais Kanwil Kemenag Riau.

12. Dedi Syahrul Skom MSi, Kepala Seksi Pem-berdayaan Wakaf Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Riau.

13.Drs H Eka Purba, Kepala Seksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Agama Islam Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Riau.

14. Kameliana Amd, Kepala Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia Siak Kemenag Kabupaten Siak.

15. Dra Hj Hayatirruh Med, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia Kemenag Kabupaten Siak.

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 18: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S18

ARTIKEL

Saat ini keluarga besar Kementerian Agama seluruh Indonesia, sedang larut dalam per-ayaan Hari Amal Bakti (HAB) ke 70 yang jatuh pada tanggal 3 Januari 2016 kemaren.

mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi dan hingga tingkat nasional. Peringatan diisi dengan berbagai kegiatan secara swadaya, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Rumah BersamaKementerian Agama memiliki

tugas pokok dan fungsi secara umum adalah melakukan bimbingan dan pembinaan dalam pembangunan di bidang agama dan keagamaan, baik yang menyangkut kehidupan be-ragama maupun yang menyangkut pendidikan agama dan keagamaan. Tugas pokok dan fungsi ini dijabarkan dalam bentuk lima program pokok, yaitu pembinaan kehidupan berag-ama; pembinaan kerukunan umat beragama; pembinaan pendidikan agama dan keagamaan; penyeleng-garaan ibadah haji dan umrah; dan peningkatan tata kelola pemerin tahan yang baik.

Tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, semuanya diarahkan pada bimbingan dan pembinaan yang ter-kait dengan semua agama, yang meli-puti agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan bahkan Konghucu. Bagi Kementerian Agama tidak ada bedanya enam agama yang hidup di Indonesia, sebab semuanya harus dibimbing dan dibina sehingga dapat menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan benar, serta dapat menjaga hubungan yang harmonis antara satu penganut agama dengan penganut agama yang lain. Yang membedakan-nya hanyalah pada jumlah penga-nut, lebih banyak penganut agama tertentu, maka intensitas bimbingan dan pembinaan secara otomatis lebih banyak pula.

Hal yang sama berlaku pula pada jumlah pegawai yang mem-berikan bimbingan dan pembinaan. Bagi wilayah yang penganut agama tertentunya lebih banyak, maka secara otomatis jumlah pegawai dan struktur yang memberikan pelayanan kepadanya lebih banyak. Sedangkan bagi jumlah penganut agama yang sedikit, tetap mendapat pelayanan sesuai dengan jumlah agamanya, meskipun penganut agamanya itu

satu orang. Semuanya tetap mendap-atkan bimbingan dan pelayanan secara proporsional. Dengan de-mikian, maka tidak ada diskriminasi pelayanan di antara penganut agama yang berbeda-beda, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Atas dasar itu, maka semua persoalan umat beragama di Indo-nesia mendapat perhatian dalam bentuk bimbingan dan pelayanan oleh Kementerian Agama pada semua ting-katan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Atas dasar itu pula, maka seluruh masalah umat beragama, baik yang menyangkut kehidupan be-ragama, kerukunan umat beragama, pendidikan agama dan keagamaan, serta pelayanan ibadah haji dan um-rah dapat ditanyakan solusinya pada Kementerian Agama, karena pegawai kementerian agama telah dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan yang terkait dengan bimbingan dan pembinaan agama. Oleh karena itu maka seluruh umat beragama akan senantiasa bersentuhan dan berhubu-ngan langsung setiap saat dengan Kementerian Agama, untuk mendap-atkan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapinya.

Melihat peran yang sangat besar dari Kementerian Agama, ditambah dengan kebutuhan umat beragama akan Kementerian Agama sebagaima-na tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa sesungguhnya Ke-menterian Agama adalah rumah besar dan rumah bersama tempat mengadu, tempat bertemu, tempat berdisku-si, tempat bersendagurau, tempat bersilaturrahim, tempat memecahkan persoalan social kemasyarakatan dan keummatan, dan tempat kembali bagi seluruh umat beragama. Peranan Kementerian Agama sebagai rumah besar itu, menjadikannya harus men-gayomi, melindungi, membimbing dan membina seluruh umat beraga-ma, sehingga dapat hidup berdampin-gan secara harmonis dan dinamis.

Tantangan ke DepanBeberapa persoalan yang dih-

adapi oleh Kementerian Agama ke depan, antara lain adalah: Pertama, menghilangkan citra negative sebagai

Kementerian AgamaMenuju Zona Integritas

HAB adalah hari lahirnya Kementerian

Agama, kelahirannya hanya empat bulan lebih sedikit, setelah Indo-nesia diproklamirkan oleh Faounding Fathers Bangsa ini, Seokarno Hatta. Kelahiran Kemen-terian Agama termasuk dalam kelompok kemen-terian yang paling awal didirikan. Hal ini dalam bahasa agama disebut sebagai Assabiqunal Awwalun.

Sejarah mencatat bahwa kelahiran Kementerian Agama termasuk yang unik, sebab Negara satu-satunya di dunia ini yang punya kementerian agama hanya Indonesia. Bandingkan dengan Arab Saudi yang hanya punya Kementerian Haji dan Kementerian Zakat dan Wakaf. Hanya sebahagian kecil dari tugas Kementerian Agama di Indonesia. Kelahiran Kementerian Agama adalah atas usul tokoh-tokoh Nasional, sebagai kelanjutan dari adanya lembaga kepenghuluan yang mengurusi bidang agama dan keag-amaan hampir di seluruh wilayah di Indonesia.

Usul tersebut bak gayung bersam-but dengan tugas-tugas pemerintahan yang dijalankan oleh Soekarno-Hatta. Kementerian Agama yang saat itu bernama Departemen Agamapun didirikan dengan Menteri Agama Pertama H. M. Rasyidy. Maka sejak saat itu, secara resmi Kementerian Ag-amapun berdiri dan hingga saat ini, diusianya yang sudah tergolong senja yaitu 70 tahun, setiap tanggal 3 Jan-uari, kelahirannya selalu diperingati,

n Ahmad Supardi Hasibuan

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 19: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S19

birokrat penyelengara Nega-ra paling korup, baik terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji, pelaksanaan nikah dengan isu grati-fikasi, dan lain sebagainya, sebagaimana hasil survey Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang persepsi masyarakat akan korupsi di lingkungan instansi pemerintah, beberapa waktu yang lalu. Hasil survey ini sangat mengejutkan seluruh keluarga besar Kementerian Agama, padahal kemen-terian ini adalah kementerian yang melakukan bimbingan dan pembi-naan soal agama, moralitas dan nilai-nilai luhur agama, seperti kejujuran, keadilan, persamaan, kebersamaan dan lain sebagainya. Terhadap masa-lah ini, Kemenag telah melakukan berbagai langkah antisipatif berupa perbaikan di bidang layanan haji dan umrah, penerapan biaya gratis di bidang pernikahan, dan lain sebagain-ya. Lebih dari itu, Kemenag mener-apkan Zona Integritas (ZI), menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan perwujudan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), dengan mene-tapkan pilot project pada 66 Kemenag Kab/Kota seluruh Indonesia.

Kedua, mekakukan reformasi birokrasi pada semua sektor pe-layanan public, sehingga semua kebutuhan masyarakat yang terkait dengan Kementerian Agama dapat dilayani dengan prosedur mudah, murah, dan tepat waktu. Untuk itu, maka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) menetapkan lima budaya kerja, yaitu integri-tas, professional, tanggungjawab, inovatif, dan keteladanan. Untuk menopang lima budaya kerja ini, maka Pemerintah Pusat memberi-kan kesejahteraan tambahan bagi pegawai Kementerian Agama, dengan pembayaran remunerasi atau tunjangan kinerja (tukin), sedangkan bagi guru dan pengawas telah lebih dahulu diberikan dalam bentuk tun-jangan profesi guru, yang jumlahnya juga cukup besar yaitu sebesar 100 persen gaji.

Ketiga, membangkitkan dan menggairahkan semangat kehidu-pan beragama di kalangan umat, di lembaga pendidikan madrasah dan pondok pesantren, dan dikalangan lembaga social keagamaan umat lainnya, sehingga umat dekat kembali dengan ajaran agama dan kitab sucin-ya. Di kalangan umat Islam, hal ini dilakukan dengan berbagai program,

seperti gerakan masyarakat magrib mengaji, gerakan menghafal Alquran, gerakan memahami Alquran, gera-kan mengamalkan Alquran, gerakan mengajarkan Alquran, gerakan sholat berjamaah, gerakan meramaikan masjid, gerakan pemberdayaan masjid, gerakan perpustakaan masjid, gerakan membayar zakat/infaq/shodaqah, gerakan wakaf, gerakan belajar kitab kuning, gerakan kembali kepada Alquran dan Sunnah, dan lain sebagainya.

“Kementerian Agama ada-lah rumah besar dan rumah bersama tempat mengadu,

tempat bertemu, tempat ber-diskusi, tempat bersendagu-rau, tempat bersilaturrahim, tempat memecahkan persoa-

lan social kemasyarakatandan keummatan, dan tempat

kembali bagi seluruh umat beragama.

Keempat, menjaga pilar uta-ma kerukunan nasional yaitu kerukunan umat beragama, yang meliputi kerukunan in-tern umat beragama, keruku-nan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerin-

tah. Kehancuran kerukunan umat beragama akan berakibat

fatal atas sebuah Negara, sebab sejarah mencatat bahwa disinte-

grasi suatu bangsa sangat rentan dengan isu agama. Perlindungan dan pelayanan atas berbagai kepentingan umat beragama, harus menjadi priori-tas perhatian pokok Kementerian Ag-ama, sehingga umat beragama merasa terlindungi, terayomi, dan terpenuhi kebutuhannya. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka jangankan orang lain, umat beragama sendiri akan mempertanyakan eksistensi dan bahkan menginginkan penghapusan Kementerian agama. (*)

Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan, MAKepala Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Rokan Hulu

PEMERINTAHKOTA PEKANBARU

Mengucapkan SelamatHARI AMAL BAKTI (HAB)

KE-70KEMENTERIAN AGAMA

3 Januari 1946 - 3 Januari 2016

Tertanda

Dr. H. FIRDAUS, ST, MT AYAT CAHYADI, SSi WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 20: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S20

ARTIKEL

Tuntutan Profesi ArsiparisSalah satu sumber infor-masi penting yang dapat menunjang proses ke-giatan administrasi mau pun birokrasi adalah arsip (record). Sebagai rekaman informasi dan seluruh aktivitas organ-isasi, arsip berfungsi sebagai pusat pengin-gat, alat bantu pengam-bilan keputusan, bukti eksistensi organisasi dan untuk kepentingan organisasi lain.

adanya kesadaran pemerintah akan pengelolaan kearsipan itu sendiri.

Sesuai dengan UU Nomor 43 Ta-hun 2009 Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi dibidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal ataupun pen-didikan yang memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan.

Dalam PermenPan No PER/3/M.Pan/3/2009, Arsiparis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas dan tanggung jawab dan we-wenang untuk melakukan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan yang diduduki oleh Pega-wai Negeri Sipil dengan hak dan ke-wajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Begitu juga dalam PermenPan Nomor 48 Tahun 2014 tentang jabatan fungsion-al Arsiparis menuangkan lebih rinci tentang arsiparis. Dikatakan Arsipar-is adalah seseorang PNS yang memi-liki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan informal serta mempun-yai fungsi, tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan yang diangkat oleh pejabat yang berwenang dilingkungan lembaga Negara, pemerintah daerah, pemer-intahan desa dan satuan organisasi perguruan tinggi Negeri.

Dalam profesi ini profesionalisme harus dituntut dan tertanam pada seo-rang arsiparis. Seorang arsiparis harus mampu melaksanakan profesinya dengan semangat integritas yang ting-gi dan penuh tanggung jawab sebagai pengelola informasi, penjaga, dan pemelihara warisan budaya nasional guna kepentingan generasi sekarang dan masa datang.

Namun yang perlu kita tanyakan kembali adalah, bagaimana eksis-tensi dan apresiasi terhadap seorang arsiparis hari ini? Apakah benar sudah diakui atau justru sebaliknya? Jika belum apakah lantas kita akan pasrah dan tidak berbuat apa-apa? Bahkan mirisnya lagi sebagian besar kita masih ada yang terjebak dengan pemahaman klasik terhadap profesi seorang arsiparis yang masih berkem-bang sampai saat ini, arsiparis masih dipandang sebelah mata, bahwa yang lulus SMA pun dapat menjadi pengelola arsip asal terus dilatih dan belajar dan jam terbang praktek yang tinggi. Benarkah sesederhana itu?

Jika kita tilik lebih jauh peran kear-sipan dan dinamika dunia kearsipan, baik dalam kacamata akademisi atau praktisi, maka persepsi keliru bah-wa arsiparis tidak harus menempuh pendidikan tinggi, profesi yang tidak menarik dan bergengsi hanya karena berurusan dengan berkas-berkas dan debu kotor, agaknya perlu dikorek-si kembali. Dikarenakan penilaian sebuah arsip tidak melihat satu aspek saja, namun juga berimbas kepada dampak-dampak yang bisa saja terjadi dikemudian hari. Pun yang sangat penting berkaitan dengan permasala-han dalam hal pencitraan arsip, dari sisi pelayanan yang intinya membu-tuhkan ilmu manajemen komunikasi dan diplomasi yang baik. Maka tentu saja pendidikan dan kemampuan seorang arsiparis harus memadai untuk mewujudkan good governance yang sudah tertuang dalam prinsip reformasi birokrasi.

Ketika arsiparis sudah dikatakan sebagai sebuah profesi ditengah-ten-gah masyarakat kita, sudah seyogyan-ya arsiparis mulai merapikan kinerja dan citra diri ditengah masyarakat. Jika kita berkaca pengalaman In-donesia mengalami kasus hilangnya Sipadan dan dan Ligitan dari NKRI karena tidak memiliki arsip yang kuat tentang hal itu, adalah salah satu fakta sekaligus tamparan yang harus menjadikan pelajaran penting untuk kita agar lebih memiliki kesadaran akan arti penting arsip dengan segala aspeknya. Kedudukan arsiparis yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernega-ra harus disadari sepenuhnya pada setiap unit organisasi pemerintahan maupun swasta. Lalu sudah Siapkah kita, Kementerian Agama yang notabene kementerian tertua dan memiliki banyak satker menjawab PR ini ? sepatutnya harus siap.

Oleh karena itu butuh kerjasama dan dukungan banyak pihak untuk bisa melangkah lebih maju agar ada perubahan yang signifikan dalam dunia kearsipan, khususnya di Ke-menag. Dengan adanya dukungan berbagai pihaklah dapat menentu-kan terwujud atau tidaknya system kearsipan yang rapi sesuai dengan aturan. (*)

Vethria Rahmi, S. Sos. I***Staf Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kemenag Provinsi Riau

Arsip juga dikatakan sebagai rekaman informasi aktivitas

seseorang, kegiatan pemer-intahan dan pembangunan, dan rekaman kejadian atau peristiwa. Perjalanan hidup seseorang maupun organ-isasi dengan jujur dan apa adanya akan terekam dalam arsip. Maka keberadaan arsip sangat penting dalam kehidupan sekarang dan pada masa yang akan datang.

Pada masa sekarang arsip sebagai pendamping dan pe-lindung kehidupan. Dan pada masa yang akan datang arsip sebagai bukti, memori, sumber informasi sejuta fungsi.Yang menarik adalah ketika arsip harus dikelola dengan baik, kita membutuhkan orang-orang yang berkompeten pada bidang arsip itu sendiri.

Membicarakan arsip tentu tidak akan lepas dari membicarakan orang yang mengelola arsip yang dike-nal dengan istilah Arsiparis. Citra kearsipan sangat dipengaruhi oleh citra arsiparisnya, arsiparis sangat memiliki peranan penting dalam men-gelola sebuah arsip, yang akan dapat menunjang kinerja institusi, baik pemerintah maupun swasta.

Pasca adanya reformasi birokrasi keberadaan arsiparis mulai diper-hitungkan, pentingnya ini bukan seke-dar formalitas karena adanya peratur-an pemerintah tetapi sebagai akibat

n VethriaRahmi, S. Sos. I

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 21: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S21

ASN Antara Perubahandan Kenyamanan

n Abdul Wahid, S Ag,.M.I.Kom

Lahirnya Undang-un-dang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, menjadi sebuah jawaban terh-adap dinamika peruba-han berokrasi di Indone-sia. Selama ini Pegawai Negeri Sipil sebagai profesi yang mulia untuk mengabdi kepada nega-ra dalam memberikan pelayanan bagi mas-yarakat, dikotori oleh keinginan orang-orang yang menjadikan intan-si pemerintah sebagai lumbung Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

efisien dan Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari tindakan semena- mena.

Sebagai profesi dalam Pasal 126 UU ASN disebutkan ada lima hal yang akan menjadi tolak ukur, yaitu memiliki standar pelayanan profesi, memiliki dan menegakkan kode etik dan kode perilaku profesi, memiliki sistem pendidikan dan pelatihan prof-esi, memiliki standar sertifikasi profesi, dan memiliki organisasi profesi yang independen. Kalau hal ini benar-be-nar bisa diwujudkan dengan benar, diurus secara benar, maka kualitas, marwah dan martabat PNS akan men-jadi kebanggaan masyarakat. Karena profesi PNS tidak lagi hanya untuk kelompok atau keturunan tertentu, dan bukan pula untuk diperjual belikan bagi mereka yang punya duit. Tapi profesi ini hanya untuk orang yang punya kualitas keilmuan, keterampilan dan keahlian yang memenuhi standar menjadi ASN.

Ini tercermin pada Bab IV UU ASN mengenai Fungsi, Tugas dan Peran pegawai ASN, yang intinya ada-lah Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemer-intahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. UU ASN membawa angin segar reformasi birokrasi bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, tapi merupakan program yang teren-cana, terukur dan tepat waktu guna mewujudkan mimpi masyarakat Indo-nesia untuk memiliki Aparatur Sipil Negara yang berkualitas, mengabdi dengan sepenuh waktu dan melayani dengan sepenuh hati.

Walau berlahan tapi pasti Peruba-han sudah dirasakan oleh PNS dari efek UU ASN ini, dimulai dengan Perpanjangan Masa Pensiun PNS dari usia 56 menjadi 58 tahun, Tunjangan Kinerja (Tukin) dari sebelumnya tidak ada sekarang sudah mendapat-kan semua sesuai dengan gradenya, uang makan dari Rp25 ribu menjadi minimal Rp37 ribu perhari. Kemudian mulai tahun 2016 gaji PNS dibayarkan

14 kali sebelumnya hanya 13 kali. Dan akan banyak lagi kesejahteraan yang akan diterima oleh PNS seiring dengan diberlakukannya UU ASN secara utuh.

Namun demikian, tentunya Kes-ejahteraan yang diterima memiliki korelasi sejajar dengan peningkatan Kinerja PNS. Hal ini juga sudah mulai terasa dengan adanya Sasaran Kinerja Pegawai |(SKP) yang dibuat oleh setiap PNS pada awal tahun, kemu-dian Laporan Capaian Kinerja Harian (LCKH) yang merupakan laporan harian capaian kinerja perhari setiap pegawai. Begitu juga dengan Absensi, semua juga sudah dilakukan secara elektronik keterlambatan akan berefek pada penerimaan Tukin dan Uang Makan. Selain absensi masuk dan pulang kerja, adalagi absensi istrahat siang dan ada pula yang membuat absesnsi apel pagi dan apel sore.

Asesmen Kompentensi Pegawai Negeri Sipil, ini juga konsekuensi dari UU ASN. Sesuatu yang dulunya tidak ada atau mungkin tidak terbayang-kan, semua PNS harus melalui tahap-an ini untuk mengukur kompetensin-ya dalam mengemban suatu jabatan. Itulah beberapa konsekuensi yang baru terasa oleh PNS dari adanya UU ASN ini, dan secara bertahap efek dari Kesejahteran itu akan berakibat banyak pada Kinerja, Perekrutan PNS dan Honorer, Selesksi Pejabat, Masa Jabatan dan lain sebagainya.

Perubahan ini tentunya akan men-gusik Kenyamanan yang selama ini sudah tercipta, seperti capaian kinerja harian yang tidak pernah diukur, absensi yang tiada sanksi, pener-imaan Honorer tanpa seleksi, pejabat yang tidak ada ukuran kompetensi, dan apabila sudah jadi pejabat tidak ada istilah non job, semua itu adalah Kenyamanan yang akan berhadapan dengan Perubahan.

Apakah semua PNS siap untuk menerima perubahan dan konsekuen-si dari UU ASN tersebut, semestinya harus siap sebagaimana kesiapan PNS dalam menerima efek kesejahteraan dari adanya UU ASN itu. (*)

***Abdul Wahid, S Ag,.M.I.Kom

Staf Bidang PHU Kanwil Kemenag Riau

Akibatnya kualitas sumberdaya manusia diintansi pemerintah selalu menjadi sorotan, hal

ini menjadikan marwah profesi PNS dipertanyakan oleh masyarakat. Kare-na mereka menilai jabatan PNS terse-but bukan karena kualitasnya, akan tetapi karena fasilitas, komunitas, ras, kas, dan prioritas. Semua itulah yang menurunkan marwah dan martabat profesi PNS.

Namun penilaian itu akan segera berganti, dengan diterapkannya UU tentang Aparatur Sipil Negara atau yang lebih dikenal dengan UU ASN, yang bertujuan meningkatkan, Inde-pendensi dan Netralitas, Kompetensi, Kinerja/ Produktivitas Kerja, Integri-tas, Kesejahteraan, Kualitas Pelayanan Publik serta Pengawasan dan Akunt-abilitas. Dengan prinsip dasar UU ASN dengan Pengembangan “sistem merit” dalam kebijakan dan manaje-men ASN dengan ciri-ciri: Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif, Menerapkan prinsip fairness, Pengga-jian, reward and punishment ber-basis kinerja, Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik, Manajemen SDM secara efektif dan

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 22: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S22

SOSOK

n Drs H. MISKAM MA

Maksimalkan Pelayananuntuk Hasil MemuaskanDinamis- “Melayani masya-rakat secara maksimal den-gan ramah tamah untuk hasil Maksimal dan memuaskan” prinsip dalam bekerja inilah yang menjadikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Mer-anti yang satu ini tidak hanya disegani oleh pegawainya, tapi juga masyar-akat yang pernah berurusan dengan nya.

Bagaimana tidak, pria kelahiran 53 tahun lalu yang bernama lengkap Drs Miskam MA, selain

mengedepankan prinsip Melayani Secara Maksimal, kedisiplinan mer-upakan harga mati baginya. Karena disiplin merupakan kunci keberhasi-lan.

“Dengan bekerja secara maksimal akan jadi kepuasan bathin bagi saya selain memang ini merupakan tun-tutan pekerjaan kita sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau abdi negera.

Dan kerja maksimal juga tampa ditunjang dengan sikap disiplin, juga tidak akan menghasilkan kerja yang maksimal. Untuk itu, keduanya harus kita gandeng-kan untuk hasil yang maksi-mal,” ujar lelaki yang me-

ngawali kariernya dari guru honor dan telah terbiasa hidup mandiri sejak dini demi kelanjutan pendidikan

dimasanya.Menurutnya, segala

sesuatu itu dimulai dari diri sendiri. Untuk

mendapatkan hasil maksimal dalam

pelayanan, tentu selaku

atasan ia harus

memu-lai dari

diri

sendiri. Dengan sikap yang maksimal dan disiplin, otomatis akan menjadi contoh bagi pegawainya. “Kita di Ke-menag Meranti selalu berusaha mak-simal dalam pelayanan dan disiplin dalam segala hal. Karena citra diri dan nama baik Kementerian Agama diperoleh dari masyarakat,” tegasnya.

Pria yang kerap disapa Miskam ini menuturkan, disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peratur-an yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

“Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan pendidikan atau penanaman kebiasaan, ini harus dimulai sejak dini atau dilingkungan keluarga, yaitu masa kanak-kanak. Disiplin yang baik pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran kita atau hati nurani agar menghasilkan disiplin yang kokoh,” jelasnya.

Salah satu contoh dari disiplin, kata Miskam, umumnya dapat terli-hat apabila pegawai datang kekantor teratur dan tepat waktu, berpakaian rapi ditempat kerja, menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-ha-ti, menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah diten-tukan oleh kantor atau instansi.

Mandiri Sejak Usia DiniSikap disiplin yang tumbuh dalam diri pria kelahiran Selat

Panjang ini, barangkali tidak dapat dipungkiri tumbuh

dari sikap kemandirian sejak dini. Dimana,

kondisi ekonomi keluarga yang

sangat seder-hana memak-sanya untuk berusaha sendiri demi kelanjutan

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 23: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S23

pendidikan.“Kala itu, orang tua hanya bekerja

sebagai petani dengan penghasi-lan yang sangat minim. Jadi demi melanjutkan pendidikan sejak SD saya bekerja noreh getah dikebun orang dengan system bagi hasil, satu hari untuk kita satu hari untuk yang punya lahan. Alhamdulillah dari hasil kerja tersebut saya bisa tetap sekolah, bahkan bisa membeli peralatan buku sendiri.,” ulasnya mengenang per-juangan saat masih sekolah.

Setelah menamatkan jenjang pendidikan dasar, kemudia ia melan-jutkan sekolah di MTs Selat Panjang. Sejak MTs sampai PGA ia juga tetap harus berjuang sendiri untuk mem-biayai pendidikannya. Karena meno-rah getah sudah tidak mencukupi, ia pun bekerja sebagai buruh angkut ba-rang di pasar dan pelabuhan. “Waktu itu tidak ada istilah kata malu atau gengsi, karena yang ada dipikiran saat itu, saya harus tetap sekolah agar ekonomi keluarga dapat lebih baik nantinya,” tuturnya.

Usai menamatkan pendidikan-nya di PGA, ia masih berkeinginan keras meraih cita- citanya sebagai guru. Degan keterbatasan yang ada, akhirnya ia berangkat ke Pekanbaru untuk melanjutkan pendidikan ke IAIN Susqa Pekanbaru. Untuk melan-

BIODATANama : Drs Miskam MATtl : Selat Panjang, 31- 12- 1962Alamat : Jl. Handayani, Marpoyan Damai, PekanbaruHoby : Olahrga dan MembacaNama Istri : Inda SutiAnak- anak : 1. Riska Pilani (28th) 2. Rizki Zahara (25th) 3. Ainul Fuadi (22th)PENDIDIKAN : • SD Segoming (1974)• MTs Selat Panjang (1977)• PGA Enam Tahun (1980)• S1 IAIN Susqa Riau (1987)• S2 UIN Susq Riau Jurusan MPI (2007)

PEKERJAAN:• Guru SMP Dinas Pendidikan (Honorer 1987)• Guru SD Pekanbaru (Honorer 1990- 1993)• Guru Agama SMA 3 Rengat (PNS 1993)• Guru MAN Rengat (1996 - 2000)• Kepala MAN Rengat (2000 – 2005)• Kasi Pendidikan Indragiri Hulu (2005 – 2007)• Pegawai Mapenda Kanwil Kemenag Riau

(2007 – 2010)• Kasi Mapenda Kemenag Pekanbaru (2010

– 2012)• Kepala Kantor Kemenag Kab. Meranti (2013

– sekarang)jutkan hidup, ia pun memilih untuk tinggal di Masjid sebagai Gharim, dan mengajar mengaji pada malam hari. “Kalau diceritakan dengan detail, ki-sah hidup saya tidak akan cukup satu majalah Dinamis, hehehe…,” ungkap-nya tersipu.

Seperti kedewasaan, tambah Miskam, sifat mandiri tidak berkaitan dengan usia. Karena menjadi dewa-sa dan mandiri merupakan proses masing-masing pribadi, yang berbeda masanya dan berbeda juga caranya, tapi semua orang akan melewatinya.

“Butuh kesabaran dan kesung-guhan untuk menjadi seseorang yang mandiri. Butuh keberanian dan kemampuan mengendalikan diri untuk dapat menjadi orang yang tidak bergantung kepada orang lain dari segi materi atau pun moril. Dan

seringkali sifat mandiri ini lebih awal dimiliki oleh mereka yang harus berjuang dalam kehidupannnya sejak kecil seperti halnya Rasulullah SAW,” ungkap Miskam.

Untuk itu, ia sangat berharap dan menghimbau generasi muda hendak-nya segera membangun diri menjadi pribadi mandiri. Mulailah bekerja maksimal dan disiplin, menikmati hidup dengan tidak membebani orang lain. Kemandirian adalah sikap terpuji, potensi yang dikaruniakan Allah kepa-da setiap manusia untuk meraih sukses di dunia dan akhirat,” ungkapnya menghakhiri obrolan dengan Dinamis.

n mus/jon

n Pelantikan Kakankemenag Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2013 lalu.

nPeresmian Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Meranti.

n Penyerahan kartu NPW2

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 24: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S24 n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

GALERY FOTO

KEGIATAN KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI RIAU

n Sosialisasi ADIK 19 Desember 2015. n Penyerahan bantuan produktif, 16 Desember 2015.

n Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor dan Kabag TU Muhamad Saman mengucapkan selamat kepada Kepala MAN IC Siak Dra Hj Hayatiruh MEd usai Pelantikan, Kamis, 7 Januari 2016.

n Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi Tohor MA saat diwawancarai awak media di PPID Subag Informasi dan Humas.

n Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor membuka tirai peresmian Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin 11 Januari 2016.

n Kunjungan Dirjen Pendidikan Madrasah saat berkun-jung ke Rokan Hulu, Provinsi Riau.

n Rakor tata kelola data, 07 Desember 2015).

n Konsultasi pengelolaan keuangan, 14 Desember 2015.

Foto

-foto

: Jon

i Sud

iana

Page 25: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S25EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

n Sunat Massal sempena HAB di Muara Fajar Rumbai.

n Penyerahan Hadiah Pemenang Lomba HAB.

n Penyerahan Cenderamata Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT kepada Kakankemenag Se Provinsi Riau pada malam resepsi di rumah dinas Walikota Pekanbaru.

n Penyerahan Cenderamata dalam Rangka HAB kepada Kemenag Kabupaten Kota se Riau

n Pertandingan Sepakbola dalam rangka Semarak HAB 70

n Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor, Kabag TU Muhammad Saman dan Kakankemenag Kota Pekanbaru memimpin jalan santai HAB ke 70

n Pemukulan gendang bersama pada acara pem-bukaan lomba Rebana Klasik dalam rangka HAB Kemenag ke- 70.

n Pemenang I lomba rebana klasik HAB Kemenag Riau ke- 70

SEMARAK HABKEMENAG KE-70 PROVINSI RIAU

n Seminar di laksanakan di Gedung Islamic Center UIN Suska Riau, 2 Januari 2016

n Kakanwil Kemenag Riau melaku-kan tendangan perdana tanda dibukanya pertandingan sepak bola HAB Kemenag ke- 70

Foto

-foto

: Jon

i Sud

iana

Page 26: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S26

LIPUTAN KHUSUS

Dinamis-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs. H. Tarmizi, MA, secara eksklusif kepada Dinamis menuturkan, dalam membuat perencanaan program kerja organisasi, khususnya Kementerian Aga ma seluruh pelaku organiasi har-uslah terlibat secara aktif. Dari mem-buat analisa kondisi dan sumber daya organisasi hingga pada penetapan program yang tepat bagi organisasi pada satu periodesasi kepemimpinan.

Menurutnya, dengan melakukan analisis kebutuhan dan penyusunan program secara bersama-sama, maka pada saat pelaksanaan program, kendala dari internal organisasi dapat diminimalisir. Selain itu, seluruh pelaku organisasi akan mampu mengeksekusi program tersebut dengan baik, dikarena-kan merekalah yang merencanakan dan memahami secara benar indikator dari keberhasilan program tersebut.

“Saat ini kita sudah punya program- program kerja yang ha-rus dilakukan di tahun berjalan, untuk itu yang menjadi harapan kita adalah program- program tersebut dapat dilaksanakan ses-uai dengan perencanaan yang tepat sasaran. Sehingga apa yang menjadi Visi Kementerian Agama Provinsi Riau yaitu Terwujud-nya Masyarakat Provin-si Riau yang Taat B e r a g a m a , R u k u n , Cerdas, B e r -

budaya dan Sejahtera yang tercermin dalam Kehidipan Bermasyarakat, Ber-bangsa dan Bernegara dapat tercapai,” tegasnya.

Ia menuturkan, program kerja merupakan salah satu bentuk praktek manajemen sebagai penyumbang efek-tivitas organisasi, karena kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan dalam mengatur dan mengendalikan organis-asi sangat berpengaruh bagi pencapaian tujuan. Karena perencanaan program kerja yang strategis merupakan suatu perencanaan tentang bagaimana or-

ganisasi tersebut dalam hal ini Kementerian Agama dapat mener-apkan sumber daya

yang telah tersedia dengan seoptimal mungkin.

“Salah satu upaya penerapan sum-ber daya yang tersedia pada bidang masing- masing telah kita lakukan dengan melakukan mutasi pejabat dan staf sesuai skill yang mereka miliki,” ujarnya.

Lebih lanjut Tarmizi mengata-kan, program Kanwil

Kementerian Aga-ma Provinsi Riau sebenarnya sudah terangkum dalam Rencana Strate-gis (Renstra) Ke-menterian Agama tahun 2015 – 2019

yang merupakan tindak lanjut dari

Peraturan Presi-den Nomor

2 Tahun 2 0 1 5

PROGRAM STRATEGISKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU TAHUN 2016

Memanajerial Program KementerianAgama Secara Tepat Sasaran

n Drs. H. Tarmizi, MA

Sebuah organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut terwujud dengan tercapainya visi organisasi. Dalam proses pencapaian visi tersebut ada tindakan-tin-dakan manajerial yang dilakukan, agar organisasi dapat bekerja secara optimal dan

efektif. Tindakan-tindakan manajerial tersebut hendaknya meliputi perencanaan, pengor ganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan melaksanakan prinsip-prin-

sip manajemen tersebut, maka visi organisasi akan tercapai secarasistematis dan terukur.

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 27: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S27

tentang Rencana Pembangunan Jang-ka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019.

Renstra tersebut memuat sasaran strategis yang akan dicapai selama periode Renstra dalam kurun waktu lima tahunan, dan memuat target-tar-get terukur yang harus dicapai selama periode Renstra. “Renstra ini dibagi mejadi dua bagian utama, yaitu bidang agama dan bidang pendidikan yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari Kementerian Agama,” jelasnya.

Sasaran strategis dari Renstra Ke-menterian Agama pada bidang agama yaitu, meningkatkan kualitas dan keter-sediaan bimbingan dan fasilitasi keag-amaan, meningkatkan harmoni sosial dan kerukunan antar umat ber agama, meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama, meningkatkan kualitas dan akuntabilitas pengelo-laan potensi ekonomi keagamaan, meningkatkan kualitas penyelengga-raan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien, dan akuntabel, meningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang transparan, efisien, dan akuntabel, dan terselengga-ranya tatakelola pembangunan bidang agama yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel.

Sementara untuk bidang pen-didikan mencakup peningkatan akses masyarakat tidak mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada pendidikan dasar-menengah mela lui manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP), meningkatkan angka partisipasi pendidikan, menekan jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan, meningkatkan jaminan kualitas pe-layanan pendidikan, meningkatkan proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama, meningkatkan ke tersediaan guru pendidikan agama yang telah bersertifikat, dan mening-katkan akses pendidikan keagamaan sesuai aspirasi umat beragama.

Untuk itu, pejabat dan staf Kemen-terian Agama yang telah diberikan amanah untuk menjalankan program- program yang telah direncanakan oleh pimpinan masing- masing hendaknya dilaksanakan secara maksimal.

“Para kepala bidang, Subbag, Pembi-mas, Kasi- kasi dan staf harus bekerja sama dalam perencanaan dan pelaksanaan program Kementerian Agama. Karena perencanaan terhadap program kerja yang jelas merupakan wujud dari kebijakan dan praktek manajemen yang dapat mempengaruhi efek tifitas Kementeri-an Agama depan,” tegasnya.

n mus

n INTEGRITASKeselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benarINDIKASI POSITIF• Bertekad dan bekemauan untuk berbuat yang baik dan benar; Berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi;• Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;• Menolak korupsi, suap, atau gratifikasiINDIKASI NEGATIF• Melanggar sumpah dan janji pegawai/jabatan;• Melakukan perbuatan rekayasa atau manipulasi;• Menerima pemberian dalam bentuk apapun di luar ketentuan

n PROFESIONALITASBekerja secara disiplin, kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaikINDIKASI POSITIF • Melakukan pekerjaan sesuai kompetensi jabatan; • Disiplin dan bersungguh-sungguh dalam bekerja;• Melakukan pekerjaan secara terukur;• Melaksanakan dan menyelesaikan tugas tepat waktu;• Menerima reward and punishmentsesuai dengan ketentuanINDIKASI NEGATIF• Melakukan pekerjaan tanpa perencanaan yang matang;• Melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan tugas dan fungsi;• Malas dalam bekerja;• Melakukan pekerjaan dengan hasil yang tidak sesuai dengan standar.

n INOVASIMenyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baikINDIKASI POSITIF • Selalu melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkala dan berkelanjutan;• Bersikap terbuka dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif;• Meningkatkan kompetensi dan kapasitas pribadi;• Berani mengambil terobosan dan solusi dalam memecahkan masalah;• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam bekerja secara efektif

dan efisienINDIKASI NEGATIF• Merasa cepat puas dengan hasil yang dicapai; • Bersikap apatis dalam merespons kebutuhan stakeholder dan user• Malas belajar, bertanya, dan berdiskusi; • Bersikap tertutup terhadap ide-ide pengembangan

n TANGGUNG JAWABBekerja secara tuntas dan konsekuenINDIKASI POSITIF • Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu; • Berani mengakui kesalahan, bersedia menerima konsekuensi, dan melakukan

langkah-langkah perbaikan; • Mengatasi masalah dengan segera; • Komitmen dengan tugas yang diberikanINDIKASI NEGATIF• Lalai dalam melaksanakan tugas;• Menunda-nunda dan/atau menghindar dalam melaksanakan tugas;• Selalu merasa benar dan suka menyalahkan orang lain;• Menolak resiko atas hasil pekerjaan;• Memilih-milih pekerjaan sesuai dengan keinginan pribadi; Menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawab.

n KETELADANANMenjadi contoh yang baik bagi orang lainINDIKASI POSITIF • Berakhlak terpuji;• Memberikan pelayanan dengan sikap yang baik, penuh keramahan, dan adil;• Membimbing dan memberikan arahan kepada bawahan dan teman sejawat;• Melakukan pekerjaan yang baik dimulai dari diri sendiri.INDIKASI NEGATIF• Berakhlak tercela;• Melayani dengan seadanya dan sikap setengah hati;• Memperlakukan orang berbeda-beda secara subjektif;• Melanggar peraturan perundang-undangan; • Melakukan pembiaran terhadap bentuk pelanggaran

n NILAI BUDYA KERJA KEMENTERIAN AGAMA

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 28: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S28

LIPUTAN KHUSUS

Kembangkan Madrasah Aliyah Kejuruan di RohulKONSISTEN BERI PELAYANAN PRIMA UNTUK MASYARAKAT

Dinamis- Setelah sukses mendirikan tipe madrasah akademik yang akan melahir-kan generasi intelektual Islami melalui MAN IC Siak, kini Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kemente-rian Agama Provinsi Riau tahun 2016 kembali akan mem-buat terobosan baru dengan mengembangkan pendidikan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di Kabupaten Rokan Hulu.

Kapala Bidang Pendidikan Madras-ah, Drs. H. Mahyuddin, MA, kepada Di-namis mengatakan, MAK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang

menyelenggarakan pendidi-kan kejuruan dengan kekhasan agama Islam yang melahirkan generasi yang memiliki keah-lian khusus, baik itu pertanian, perkebunan, perikanan dan sebagainya. Karena prosesnya memasukkan keterampilan ke-juruan dalam pengajarannya.

“MAK yang akan kita ban-gun pada tahun 2016 ini, spesi-

fikasinya lebih pada perkebuanan atau pertanian, sesuai dengan kriteria daerah lokasi pembangunan,” terangnya. “Saat ini kita sudah memiliki lahan seluas 13 ha yang merupakan hibah dari Pemda Rohul yang terletak di Kecamatan Tambusai, dan untuk tahap awal kita

telah menganggarakan Rp3,5 M untuk pembangunan MAK Rohul,” tambanya.

Ia sangat optimis MAK dapat dikembangkan di Provinsi Riau seperti halnya MAN IC. Apalagi pembangunan MAK sudah disetujui oleh Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI, dan saat ini tengah disusun set plane nya oleh konsultan pembangunan MAK. “Kita sedang memproses penegerian MAK, InsyaAllah tahun ini kita sudah bias beroperasi, termasuk MAK di 5 provinsi lainnya di Indonesia,” ujarnya seraya mengungkapkan, selain program MAK, pendis juga akan fokus melaku-kan percepatan akreditasi madrasah yang masih tersisa 40 persen.

n mus/novam

n Drs. H. Mahyuddin, MA

Tanamkan 5 Budaya Kerja Kementerian Agama

n H. M. Saman, S. Sos, M. SI

Dinamis-Membangun disiplin dan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau istilah terbarunya Apara-tur Negeri Sipil (ANS) di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) merupakan indikator yang sangat penting. Karena kondisi real saat ini masih banyak pegawai yang belum produktif ditinjau dari aspek kelembagaan, kepegawaian, ketata laksanaan dan pengawasan.

“Saat ini tuntutan masyarakat sangat tinggi, transparan, cepat dan tepat. Na-mun fenomenan-ya, pelayanan yang diberikan masih belum maksimal,” ungkap Ka-pala Bagian Tata Us-aha

Kanwil Kemenag Provinsi Riau, H. M. Saman, S. Sos, M. SI.

Menurutnya, ada beberapa per-masalahan birokrasi saat ini, tidak hanya di kementerian agama, juga terjadi di kementerian lainnya bah-wa pola pikir dan budaya kerja masih berpegang pada pola pikir dan budaya kerja yang lama. Akun-tabilitas pemerintah masih rendah, peraturan perudangan sudah lama dan tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Pelayanan masyarakat belum memuaskan karena tidak semua memiliki SOP dan manajemen SDM yang masih kurang tepat. Akibatnya, fakta yang muncul di lapangan ban-yak pegawai yang belum produktif, disiplin kurang dan lain sebagai nya.

“Untuk disiplin memang perlu beberapa hal, seperti faktor kesa-daran, keteladanan, motivasi dan penguatan peraturan,” ujarnya.

Namun kata Saman, beberapa waktu lalu Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin telah

meluncurkan Lima Budaya Kerja Kementerian Agama Integri-

tas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung jawab, dan Ket-

eladanan yang lahir atas kerjasama Kemen-

terian Agama dengan

Emotional Spiritual Quotient (ESQ) pimpinan Ary Ginanjar.

“Ini artinya Kementerian Agama telah memasuki babak baru, dimana da-lam 5 budaya kerja kementerian agama tersebut telah mencakup semua nilai bu-daya kerja yang dapat menunjang kin-erja pegawai lebih baik, lebih disiplin, dan lebih mengedepankan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

Dengan berpedoman pada 5 nilai budaya tersebut, setiap aparatur Ke-menterian Agama diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsi den-gan sebaik-baiknya, berkinerja tinggi, serta terhindar dari segala bentuk pelanggaran dan penyimpangan.

Kelima nilai terebut hakekatnya merupakan nilai yang sudah hidup dalam setiap ajaran agama, namun realitasnya tidak jarang terkontam-inasi oleh hawa nafu internal dan godaan-godaan eksternal.

“Nilai budaya kerja ini penting sehingga sangat diperlukan karena adanya ketidakberesan budaya kerja di Kemenag, sehingga diperlukan sebuah perubahan. Hal ini sejalan dengan semangat Revolusi Mental yang dia-manatkan Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Kedepan, nilai-nilai tersebut akan menjadi acuan bersama setiap pega-wai di Kemenag, mulai dari atasan hingga bawahan. Nantinya akan ada reward and punishment dalam men-jalankan nilai-nilai tersebut.

n mus/ jon

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 29: Edisi JANUARI

Dinamis- Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pen-didikan, peran guru amat banyak dan amat diperlukan dalam berbagai hal. Pada konteksnya, pendidik adalah orang yang tugasnya mendidik, namun dalam realitas seorang pendidik memiliki peran ganda Salah satunya untuk membina akhlakul karimah siswa di sekolah.

Untuk itu kata Kepada Bidang Pen-didikan Agama dan Keagamaan Islam

(PAKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, H Ruslan, S. HI, salah agenda utama PAKIS pada tahun 2016 adalah melakukan pembinaan pada guru Pendidikan Agama Islam (PAIS) di sekolah- sekolah umum se Provinsi Riau.

“Perkembangan zaman di era globalisasi, peran guru aga-ma sangat signifikan dalam rangka mengubah suatu watak pendidikan khususnya para siswa dalam menghayati dan mengamalkan bidang ini. Karena pendidikan agama Islam sangat strategis guna mencapai pendidikan yang islami dan melahirkan siswa yang berakhlakul karimah,” tegasnya.

Ruslan mengatakan, peran yang dilakoni oleh seorang guru pendidikan agama Islam, tidak hanya dituntut memberikan ilmu pengetahuan terhadap peserta didiknya akan tetapi harus mampu membentuk pribadi anak didik sesuai dengan tuntunan dan aja-ran islam. Tidak hanya membentuk akhlak baik peserta didiknya, namun juga membinanya agar menjadi akhlak yang mulia.

Ia menambahkan, selain pembinaan terhadap guru agama, PAKIS juga akan berupaya melakukan pembenahan teradap manajemen pondok pesantren, peningkatan mutu kelembagaan madrasah diniyah takmiliyah di Provinsi Riau agar lebih baik.

“Ada banyak program yang akan kita lakukan tahun ini, namun kita akan focus pada tiga kegiatan tadi. Dengan harapan pendidikan agama termasuk pondok pesantren dapat menjalankan perannya secara maksimal dalam melahirkan anak didik yang menguasai ilmu pengatahuan dan berahlakul karimah,” harapnya.

n mus/azman

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S29

Tanah Wakaf untukKemaslahatan Umat

BENTUK AKHLAKUL KARIMAH SISWA

PAKIS Bina GuruPAIS Sekolah Umum

Binsyar Luncurkan Ruang Konsultasi Syariah OnlineDinamis- Menyikapi ma-

raknya pemasalahan syariah yang menyangkut ibadah Mah-dhah dan Ghairu Mahdhah, serta banyaknya permasalahan kehidupan berkeluarga di tengah- tengah masyarakat, memicu lahirnya pemikiran- pemikiran baru untuk mem-permudah masyarakat dalam hal tanya jawab terkait segala bentuk permasalahan tersbut Bidang Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah (Binsyar) Kanwil Kemenag Provinsi Riau bekerjasama dengan Pinmas, membuka Ruang Konsultasi Syariah Online.

“Saat ini kita dalam tahap pema-

tangan dan persiapan akh-ir, InsyaAllah paling lambat pertengahan tahun 2016, Ruang Konsultasi Syariah Online ini sudah kita luncurkan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas teknologi yang murah meriah untuk mempetanyakan semua permasalahan yang di-hadapi melalui SMS maupun jejaring social,” terang Kabid

Binsyar, Drs H Asmuni MA, saat ditemui tim Dinamis di ruang kerjanya.

Asmuni menambahkan, Ruang Konsultasi Syariah Online tersebut saat ini dalah tahap persiapan akhir dan sosialisasi. “Untuk tingkat nasional sudah ada bisa diakses melalui situs

http://bimasislam.kemenag.go.id/site/layanan-masyarakat/konsulta-si-syariah, dan yang akan kita buka khusus untuk Provinsi Riau, namun bisa diakses disegala penjuru,” jelasnya.

Ia berharap, kehadiran Website Ruang Konsultasi Syariah yang sek-retariatnya di Binsyar Kemenag Riau dengan ditangani oleh dewan pakar dan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dan instansi, pemerintah dan or-mas Islam, segala bentuk permasalahan syariah yang dihadapi masyarakat bisa kita bantu dengan memberikan solusi melalui media ini. Sehingga, permala-sahan yang terjadi di masyarakat dapat kita minimalisir,” harapnya.

n mus

n Drs H Asmuni MA

Dinamis-Keberadaan tanah wakaf di Provinsi Riau cukup banyak. Ber-dasarkan data Kantor Wilayah Ke-menterian Agama Provinsi Riau jumlah tersebut nyaris mencapai 9000 lokasi dengan luas mencapai 3 jt M2 yang tersebar di 12 Kabupaten/ Kota. Namun dari jumlah tersebut, tanah wakaf tersebut sama sekali belum produktif bahkan keberadaannya cendrung terlantar.

Melihat fenomena tersebut menurut Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (Penais Zawa) Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs. H. Irhas, pihaknya pada tahun 2016 akan memprogramkan terobosan baru dengan melakukan peningkatan wakaf, baik keinginan berwakaf maupun produktifitas wakaf, sehingga manfaat wakaf dapat meningkatkan taraf kehidupan umat.

“Tanah wakaf produktif dibutuhkan untuk ke-maslahatan umat, dengan membangun sarana ibadah, membangun madrasah, kebun dan bisa memberi bantuan kepada fakir miskin, anak yatim dan kemasla-hatan umat lainnya,” jelas Irhas.

Ia mencontohkan, salah satu tanah wakaf yang sudah produktif adalah tanah wakaf yang terletak di Indragiri Hulu. Dimana tanah wakaf dari mantan Kakanwil Kemenag Riau tahun 1980 an, telah diban-gun madrasah, sehingga bisa menfasilitasi masyarakat untuk mengecap pendidikan lebih mudah.

“Kedepan, kita ingin tanah wakaf yang lain juga bisa produktif seiring dengan dibentuknya Badan Wakaf di Kabupaten/ Kota,” harapnya. “Selain itu, wakaf juga akan kita kembangkan tidak hanya berupa tanah wakaf, dan lainnya tapi juga dalam bentuk tunai, seperti uang, cek dan sebagainya. Sehingga bentuk penyaluran bantuannya tidak terikat seperti halnya zakat,” tambahnya.

n mus

n Drs. H. Irhasn H Ruslan, S. HI

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 30: Edisi JANUARI

Dinamis-Lingkungan kerja atau yang kadang disebut juga dengan kantor adalah rumah kedua bagi para pekerja. Terlebih lagi dikota-kota besar, akan semakin ban-yak orang yang menghabiskan waktunya dikantor karena sebuah tuntutan peker-jaan yang kadang sulit untuk dihindari. Sehingga perlu lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman.

Kasubbag Umum Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs. H. Alfian, M. Ag, ke-

pada Dinamis menuturkan, lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman tentu harus ditunjang dengan ruang perkantoran dan ruang pertemuan atau aula yang representative.

“Kegiatan yang semakin padat membuat sebagian orang akan merasa jenuh berlama-lama di dalam kantor. Jika sudah begini maka stress bahkan munculnya konflik tidak bisa dihindari, sehingga kantorpun seolah menjadi momok yang menakutkan bagi para karyawannya. Untuk itu Kanwil Kemenag Provinsi Riau terus melakukan pembenahan-pem-benahan ruangan dan aula,” jelasnya.

Tahun 2016, untuk memaksimalkan fungsi gedung lama yang terletak disudut kiri gedung Kanwil Kemenag Riau, Alfian mengatakan telah dianggarkan Rp750 Juta untuk pembenahan gedung menjadi aula yang representative se-bagai sarana atau tempat berkumpul untuk semua staf dan pegawai dalam mengadakan acara pertemuan, rapat, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

“Ruang aula yang ada di lantai 2 Kanwil Kemenag Riau saat ini akan dialih fugsikan menjadi tempat komputerisasi, tempat ujian dinas, tes- tes online, pengadaan barang dan jasa, sertifikasi dan lainnya. Dengan demikian, saat bek-erja dan saat pertemuan, suasana nyaman tetap tercipta,” harapnya.

n mus/adi

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S30

LIPUTAN KHUSUS

Optimalisasi Peran Humas Kementerian Agama

Subbag Umum Sulap Gedung Lama Jadi

Aula RepresentativePHU Revitalisasi

Asrama Haji Transit

Humas adalah kegiatan komu-nikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan tim-bal balik. Posisi Humas meru-pakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi, termasuk di Kanwil Kemenag Provinsi Riau.

“Sasaran Humas adalah publik internal dan eksternal,

di mana secara operasional Humas bertugas membina hubungan harmonis antara kemenag dengan publiknya. Humas harus mengetahui segala kebi-jakan dari organisasi karena ia sebagai juru bicara. Untuk itu, tahun 2016, kita akan mengoptimalisasi peran Humas Kemenag Riau, sehingga segala bentuk

informasi dan kebijakan yang terkait akan kita rangkum dan informasikan kepada masyarakat secara cepat dan tepat,” jelas Darwison.

Ia menegaskan, terhadap Kemenag Kabupaten/ Kota yang belum mak-simal dalam penyebaran informasi hendaknya dapat lebih aktif dengan mengupdate semua informasi atau ber-ita- berita keagamaan melalui website dan majalah Dinamis. Sehingga apa yang menjadi Visi dan Misi Kanwil Kemenag Provinsi Riau dapat tercapai, yaitu Terwujudnya Masyarakat Provin-si Riau yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Berbudaya dan Sejahterah yang Tercermin dalam Kehidupan Bermas-yarakat, Berbangsa dan Bernegara.

n mus/afneti

Dinamis- Saat ini Subbag Informasi dan Hubungan Mas-yarakat (Humas) harus mer-ubah paradigma kehumasann-ya, bukan lagi sebagai lembaga yang melakukan sensor berita dan anti kritik. Tetapi, harus menganut prinsip keterbu-kaan, transparan, dan mampu membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sesuai dengan Undang Undang Nomor 14 tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Riau, H. Darwison, MA, menegaskan, di era ke-terbukaan sekarang ini Humas mempu-nyai peran yang penting dan strategis.

n H. Darwison, MA

n Drs. H. Alfian, M. Ag

Dinamis-Untuk meningkatkan pe-layanan terhadap masyarakat khusus-nya para calon jamaah haji. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau melakukan re-vitalisasi terhadap asrama haji transit Provinsi Riau yang terletak di Rumbai, Pekanbaru.

“Kita mencoba memfungsi-kan kembali asrama haji transit

yang ada di Rumbai, selain itu kita juga terus memperjuangkan pembangunan asrama haji yang ada di Jalan Parit Indah yang saat ini masih dalam proses sertifikat balik nama agar Provinsi Riau bisa memiliki Embarkasi sendiri,” jelas Kabid PHU Kanwil Kemenag Riau, Drs. H. M. Aziz, MM, MA di ruang kerjanya.

Selain itu, kata Aziz, Bidang PHU berupaya mengoptimalkan kinerja pegawainya agar dapat bekerja secara cepat dan tepat sasaran dalam rang-ka memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Seluruh pegawai termasuk kasi- kasi dan staf haji Kanwil dan Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau selalu kita tekankan agar bekerja secara maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya calon Jemaah haji, travel haji dan umrah, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan hal yang terkait dalam pelaksanaan haji dan umrah,” ungkapnya.

Ia berharap, diakhir masa tugasnya yang tinggal setahun lagi sebagai abdi Negara, ia sangat berharap penyelenggaraan haji dan umrah dapat berjalan secara maksimal.

n mus/sobri

n Drs. H. M. Aziz, MM, MA

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 31: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S31

Perenkeu Terapkan Laporan Keuangan

Berbasis AkrualD i n a m i s - D a l a m

rangka meningkatkan tata kelola keuangan Negara yang ba ik , bersih, transparan dan akuntabel mulai ta-hun 2016 Subbag Per-encanaan dan Keuan-gan Kanwil Kemenag Provinsi Riau akan menerapkan Laporan

Keuangan Kementerian Agama Berbasis Akrual (LKKA Akrual).

Untuk melaksanakan laporan ke-uangan berbasis Akrual di lingkungan Kanwil Kemenag Riau tersebut, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan (Perenkeu) Kanwil Kemenag Provinsi Riau, H. Anasri, S. Ag, M. Pd, Biro Keuangan telah melaku-kan sosialisasi teknis penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual kepada para Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pengelola Keuangan, termasuk di Provinsi Riau.

“Kita juga telah melakukan Pen-guatan Sumber Daya Manusia tentang Penyusunan Laporan Keuangan Akrual ini, jadi kita optimis hal ini bisa kita terapkan pada tahun 2016 ini,” tegas Anasri.

Ia menjelaskan laporan keuangan berbasis Akrual adalah suatu metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan. Sebelumnya, laporan keuangan masih berbasis kas, dimana dalam laporan keuangan hanya mencakup Laporan Rencana Anggaran (LRA), Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (Calek).

“Laporan keuangan berbasis Akrual, selain meliputi 3 hal tadi, terdapat penam-abahan dua item dalam laporan, yaitu Laporan Operasional (LO) isinya tentang kendala- kendala dan beberapa hal lain-nay, poin dua yaitu Laporan Pelaksanaan Ekuitas (LPE),” terangya.

Untuk itu, Anasri mengajak semua jajaran meningkatkan kualitas pelaporan keuangan Kementerian Agama dengan menempatkan momen tersebut untuk lebih meningkatkan kualitas pelaporan keuangan dan menambah daya saji laporan keuangan.

n mus/joni

Subbag Hukum dan KUBSosialisasi Bahaya Narkoba

n H. Anasri, S. Ag, M. Pd

n Drs. H. Syaifunnajar, MH

n Tarjoko MM

Bimas Budha BinaPenyuluh Daerah Terpencil

Dinamis-Pada tahun 2016 ini banyak seka-li yang menjadi target pelayanan Bimas Bud-ha Kanwil Kemenag Provinsi Riau, diantaran-ya upaya pendidikan sekolah minggu dan pembinaan penyuluhan di daerah terpencil, ter-tinggal dan perbatasan.

Pembimas Budha Kanwil Ke-menag Riau, Tarjoko MM, menga-takan, sebelumnya Bimas Budha telah melakukan monitoring pada dua belas Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau.

“Tahun ini kita akan melaku-

kan pendidikan sekolah minggu dan pembinaan penyuluhan di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, khususnya daerah yag sama sekali belum pernah di sentuh oleh pemerintah setem-pat,” ujarnya.

Ia berharap, tahun 2016 ini seluruh masyar-

akat Budha yang ada di dua belas Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau mendapat pelayanan secara maksimal dan merata sehingga terwujud kehidupan umat berag-ama yang tentram dan harmonis.

n belen

Sistem sosialisasi bahaya narkoba yang diterapkan, kata Syaifunnajar, dengan menghubungi pihak ma-drasah lalu menurunkan tim secara langsung untuk memberikan penjelasan ten-tang bahaya narkoba sekali-gus melakukan dialog pada siswa.

“Tahun 2015 lalu kita sudah melaksanakan program ini, dan kita sudah turun di 36 madrasah. Target tahun 2016 kita juga akan mel-akukan hal yang sama dengan target 36 madrasah,” ujarnya “Dari kegiatan yang kita lakukan, Alhamdulillah an-tusias siswa cukup tinggi hal tersebut terbukti dari pertanyaan- pertanyaan yang mereka ajukan terkait materi yang kita sampaikan. Semoga dengan kegiatan ini, para siswa madrasah dapat membentengi diri dari baha-ya narkoba dan pergaulan bebas,” tambanya.

Syaifunnajar menambahkan, se-lain sosialisasi bahaya narkoba bagi siswa madrasah swasta, Subag Hu-kum dan KUB juga akan melakukan penyuluhan tentang perlindungan perempuan dan anak, rakor keruku-nan umat beragama dan kegiatan keagamaan lainnya.

n mus

Dinamis -Sa lah sa tu program prioritas yang di-canangkan oleh Subbag Hu-kum dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil Kemenag Provinsi Riau ta-hun 2016 adalah melakukan sosialisasi mengenai baha-ya narkoba bada siswa-sis-wi madrasah, khususnya madra sah swasta di Kabu-paten/ Kota se Provinsi Riau.

Kasubbag Hukum dan KUB Kan-wil Kemenag Riau, Drs. H. Syaifun-najar, MH, kepada Dinamis menutur-kan, walau sampai saat ini belum ada kasus yang membuktikan keterlibatan siswa madrasah dalam permasalahan narkoba. Namun demikian, sosialisasi tentang bahaya narkoba sangatlah penting bagi siswa madrasah tingkat Tsanawiyah dan Aliyah sebagai pem-belajaran tentang bahaya narkoba dan dampaknya.

“Remaja sekolah sangat rentan dengan adanya pergaulan bebas, emo si yang masih labil sehingga mudah sekali terpengaruh dengan hal- hal negatif, apalagi untuk menco-ba sesuatu yang baru seperti narkoba. Untuk itu, kegiatan ini kita fokuskan untuk siswa madrasah swasta, baik tingkat tsanawiyah maupun Aliyah,” jelasnya.

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 32: Edisi JANUARI

Dinamis-Pembimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau akan melakukan monitoring ke Ka-bupaten/ Kota khususnya pada daerah- daerah terpencil agar semua guru dapat lebih profesional dalam melakukan tugas dan fungsinya, sehingga anak- anak dap-at mengecap pendidikan agama Hindu secara merata di seluruh Provinsi Riau.

Pembimas Hindu, Nengah Sujati S Ag, mengatakan, tahun 2016 merupakan tahun

pembaharuan karena masih banyaknya hal yang harus dibenari oleh Bimas Hindu khususnya dalam bidang pendidikan dan urusan.

“Dalam Bidang Urusan tupoksi Pembimbing Masyarakat Hin-du sudah tampak dengan jelas lewat pelayanan ke Kabupaten/ Kota dan daerah terpencil, dimana monitoring ini dilakukan un-tuk memberikan motivasi- motivasi yang lebih baik kepada para pengurus- pengurus Pura dan Masyarakat Hindu,” jaleas Nengah.

Selain tu Bimas Hindu juga ikut serta memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dan kendala pengurus dan masyar-akat di seluruh Kabupaten/ Kota yaitu dengan memberikan bantuan kepada lembaga- lembaga yang butuh sokongan kuat dari Pemerintah dan juga memberikan penghargaan kepada pelayan- pelayan yang memang menyiapkan dirinya untuk melayani Masyarakat Hindu Pada umumnya dalam bentuk bantuan penyuluh agama Hindu.

n belen

Dinamis-Tahun anggaran 2016 ini ada dua hal yang menjadi program prioritas di Bimas Katolik, khususnya di bidang pen-didikan, yaitu Bimbingan Teknis (Bimtek) Tingkat Dasar dan Tingkat Menengah.

Pembimas Katolik, Yuliana, S.Ag kepa-da dinamis mengatakan, bimtek menjadi prioritas karena sesuai dengan tuntutan Pemerintah agar Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dan terealisasikan kepada guru- guru Agama Katolik.

“Guru agama katolik dituntut agar lebih profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang ahli dan mampu menguasai sistim pengajaran di bidangnya serta mampu menerapkannya di lingkungan masyarakat sekeliling,” ungkap Yuliana.

Ia menambahkan, selain program Bimtek, Bimas Katolik akan memberikan bantuan pada lembaga dan penyuluh non PNS agar dapat lebih semangat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Katolik.

“Yang menjadi harapan Bimas Katolik untuk tahun 2016 ini terlaksananya pelayanan yang lebih maksimal baik itu dari unsur pemerintahan, guru dan penyuluh kepada masyarakat Katolik di Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau,” harapnya.

n belen

Dinamis- Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparat Sipil Negara (ASN) yang memiliki jabatan fungsional umum (JFU) dan memenuhi syarat dipromosikan menempati suatu jabatan tertentu harus melalui asesmen. Hal tersebut dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan ber-wibawa (good gavernance) serta mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif dan berkualitas didukung adanya Sumber Daya Manusia (SDM) ASN yang profesional,

bertanggungjawab, adil, jujur dan kompeten dalam bidangnya. Keppala Subbag Organisasi, Tata Laksana dan Kepegawa-

ian Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Drs. H. Efrion Efni, M. Ag, di ruang kerjanya mengatakan, untuk mengukur kompetensi atau kemampuan ASN untuk menempati jabatan tertentu.

“Ada beberapa item penilaian dalam assessment ini, dian-taranya Inti, Manajerial, Profil Potensi Psikologi (kecerdasan, sikap kerja, pola pikir), peran dalam kelompok, Daya kepemimpinan Manajerial, dan Kompetensi Bidang,” jelas Afrion.

Ia mengatakan, dengan adanya assessment ini ASN tidak lagi ditempatkan berdasarkan asas suka atau tidak suka, mau atau tidak mau. Tapi sesuai dengan kompetensi atau kemam-puan yang dimiliki oleh aparat bersangkutan. Sehingga aparat dalam menjalankan tugas berdasarkan pada profesionalisme.

“Ini sudah mulai kita terapkan tahun 2015, dimana pejabat atau pegawai yang memenuhi syarat telah mengikuti assess-ment. Namun belum semua pegawai atau aparat mengikuti ini, baru sekitar 100 orang, jadi tahun ini kita masih akan fokus untuk menuntaskan ini,” ujarnya.

n joni/mus

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S32

LIPUTAN KHUSUS

Pemerataan Akses Pendidikan Masyarakat

Pelayanan untuk KehidupanBeragama yang Harmonis

Bimtek Tingkat Dasar danMenengah untuk Guru Katolik

ASN yang Memenuhi Syarat Wajib Assesment

n Drs. H. Efrion Efni, M. Ag

n Yuliana, S.Ag

n Nengah Sujati S.Ag

n Yesri Elfis Hasugian S .Ag

Dinamis-Kerja sama yang lebih solid antara pihak pemerintah dalam hal ini Bimas Kristen dengan Masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka meminimalis-asikan terjadinya kericuhan, meningkat-kan pelayanan serta terwujud kehidupan beragama yang tentram dan harmonis di semua lapisan masyarakat.

Hal tersebut ditegaskan Pembimas Kristen, Yesri Elfis Hasugian S Ag, kepada dinamis saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, tahun 2016 merupakan tahun keluarga bagi segenap masyarakat Kristen si seluruh Indonesia, terkhusus buat Bimas Kristen Provinsi Riau. Banyak sekali yang menjadi prioritas yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh unsur Pemerintahan khususnya Bimas Kristen.

“Ada beberapa program utama yang ingin kita kerjakan tahun 2016, diantaranya dalam Bidang Pendidikan. Kita berharap guru agama Kristen Mampu menunjukkan jati dirinya sebagai guru pro-fessional yang mampu memberi contoh dan warna yang positif bagi anak- anak, orang tua dan masyarakat pada umumnya,” terangnya.

Elfis mengatakan, Guru bukan hanya sebagai pengajar di sekolah yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa akan tetapi juga harus mampu menjadi garam dan terang ditengah- tengah masyarakat sekitarnya. “Untuk kita berupaya meningkat-kan kompetensi dan profesionalisme guru. Serta kita juga akan meningkatkan mutu pelayanan di masyarakat,” ungkapnya.

n joni/belen

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 33: Edisi JANUARI

n Fitrisma Rais, S.Pd

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S33

PENDIDIKAN

Dinamis-Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pekanbaru me-rupakan salah satu madrasah negeri yang berada dibawah naungan Kementerian Aga-ma Provinsi Riau dengan Visi sebagai Lembaga Pendidikan yang Religius, Berprestasi, Bersih, Berwawasan dan Berbudaya Lingkungan.

kurikulum muatan local MIN 1 Pekan-baru mulai dari kelas I- VI dengan jum-lah jam belajar 3 jam seminggu.

Mata pelajaran muatan lokal ini dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik agar memiliki wawasan yang memadai tentang Al-Qur’an, hal ini agar peserta didik mengenal dan membangun ke-cintaan dengan Al- Qur’an, memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai Tah-fidz Al-Qur’an dan kandungannya, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dalam rangka menunjang pembangunan nasional dengan standar kompetensi lulusan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, dan menghapal juz- juz yang ditentukan sesuai dengan masa yang ditetapkan.

“Ini salah satu cara untuk mem-permudah pemahaman dan penga-malan Al-Qur’an. Dan program Tahfidz merupakan salah satu program unggulan di MIN 1 Pekan-baru, ini menjadi wadah bagi siswa untuk menghapalkan Al Qur`an dan hadist. Al-Qur’an adalah man­hajul hayat (pedoman hidup) ummat Islam. Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW untuk dibaca, dipelajari, dipahami dan diamal-kan. Allah SWT akan memberikan

n MIN 1 PEKANBARU

Unggulkan Program TahfidzAl- Qur’an dan Hadist

Sejalan dengan Visi tersebut, MIN 1 Pekanbaru memiliki tujuan utama yaitu berikhtiar semaksimal mung-

kin untuk dapat mewujudkan generasi Islam yang cerdas dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan Teknologi, tangguh dan mandiri dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, serta memiliki kemantapan akidah al-is-lamiyah, ber-akhlakul karimahdan dan memiliki keteguhan dalam menjalan-kan syariat islam yang berhaluan ahl-ussunnah wal jama’ah.

Madrasah yang dikepalai oleh Fit-risma Rais SPd tersebut menjadikan belajar dan menghafal Al-Quran identik dengan aktifitas para siswa yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman dan ilmu umum. Bahkan hafal qur’an yang kerap disebut sebagai Tahfidz telah masuk dalam struktur

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 34: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S34

PENDIDIKAN

MUATAN LOKAL:• Praktek Ibadah• Bahasa Inggris• Pendidikan Lingkungan Hidup• Kegiatan Pengembangan Diri

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER:A. PramukaB. Seni TariC. Seni Baca Qur’anD. RebanaE. TaekwondoF. PidatoG. Paduan SuaraH. Asmaul HusnaJ. Olah Raga (Bola Kaki, Badminton Dan

Futsal)H. Drum Band

PRESTASI MIN 1 PEKANBARU:• Juara 1 Menggambar TK nNasional• Juara 1 Tahfis se kota pekanbaru• Juara 3 TAHFIS di min 3 Pekanbaru

sekota• Juara 1 MTQ KSM Kota Pekanbaru• Juara 2 Kompetisi SAINS Madrasah Kota

Pekanbaru• Juara 3 IPA KSM Kota Pekanbaru• Juara 1 Bulu tangkis Putra o2 SN TK

provinsi• Peringkat IV Bola kaki Kota O2sn TK Kota

pekanbaru• Juara 2 Atletik putri Aksioma TK Pekan-

baru kota• Juara 1 AtletikPutra Aksioma TK prov Riau• Juara 1 Putri Lomba Pidato sekota Pekanbaru• Juara 3 sepakbola MI/SD sekota Pekanbaru • Juara 2 tari persembahan sekota Pekanbaru• Juara 1 Tahfis Putra Pekan muharam MI

sekota pekanbaru

karunia kepada hamba-hambanya yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur’an,” jelas Fitrisma.

Menurutnya, MIN 1 Pekanbaru se-bagai bagian dari lembaga pendidikan yang diamanatkan untuk mendidik putra-putri bangsa dengan sebaik-baik nya bertekad untuk tampil sebagai madrasah yang memiliki kualifi kasi standar nasional yang memiliki ke-unggulan-keunggulan komparatif maupun kompetitif hususnya di bidang keagamaan.

“Dengan demikian, kedepan akan lahir generasi- generasi intelektual yang Islami, menguasai Ilmu pengeta-huan teknologi dan menguasai ilmu keagamaan sebagai benteng untuk menghadapi era globalasi atau era ket-erbukaan dalam rangka membendung arus masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya kita,” harapnya.

Lebih lanjut Fitrisma menjelaskan, strategi pembelajaran tahfidz qur’an dan hadist tersebut meliputi Obser-vasi tahsin & tahfidz siswa terdiri dari makhraj, mad, hukum-hukum tajwid, kelancaraan bacaan, jumlah hapalan dan kualitas hapalan. Alokasi jam pelejaran 35 menit x 3 jam pelajaran seminggu. Pendampingan oleh siswa yang labih baik bacaan al-Qur’annya kepada teman/ adik kelasnya yang telah dinyatakan tuntas program inten-sif tahfidz. Menyusun buku pedoman menghapal al-Qur’an, membuat buku kendali tahfidz dengan target minimal hapalan 2 juz selama 6 tahun, yaitu: juz 30 dan juz 1.

Ruang lingkup mata pelajaran Mulok Tahfidz Al-Qur’an meliputi as-pek-aspek membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, menghapal juz-juz yang ditentukan sesuai dengan masa yang ditetapkan, dan mentadabburi ayat-ayat atau surat-surat dalam al-Qur’an yang bersentuhan keseharian hidup siswa dan kejadian aktual dan faktual yang ada.

n adi/mus

• Juara 1 Tahfis Puteri Pekanmuharam MI sekota Pekanbaru

• Juara 3 Volyball Guru madrasah sekota Pekanbaru

• Juara 1 volly ball guru se KKMI kota dalam rangka tahun baru islam

• Juara 3 Putri bintang qasidah sekota Pekanbaru

• Juara Hafalan Ayat ayat pendek Sekota Pekanbaru

• Juara 3 Lomba penyelenggaraan jenazah sekota Pekanbaru

BIODATA KEPALA MIN 1 PEKANBARU:Nama : Fitrisma Rais, SPdTTL : Pekanbaru, 13- 03- 1974Alamat : Jl. Karya 1, Marpoyan- Pekanbaru

RIWAYAT PENDIDIKAN:• SDN 002 Jadi Rejo Pekanbaru• MTSN Pekanbaru• SMAN 6 Pekanbaru• IKIP Yogyakarta• Studi S2 di UNRI ( Proses )

RIWAYAT PEKERJAAN:• SD Babussalam ( 2001 ) guru• MA Ummatan Wasathan PTR (2003)

Wakil Kepala Sekolah• Kepala MA Ummatan Wasathan (2006)• Kepala MAN Lipat Kain (2008)• Kepala MTSN Lipat Kain (2012)• Kepala MIN 1 Pekanbaru (2014-Sekarang)

RIWAYAT KELUARGA:Suami : SutrisnoAnak : 1. Zahra Witsqa Maqhfira (19 th) 2. M. Haitsam (12 th) 3. M. Thoriq

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 35: Edisi JANUARI

• Mengoptimalkan pola-pola pengelo-laan lingkungan untuk mewujudkan MIN 1 Pekanbaru yang bersih dan asri

• Meningkatkan kegiatan-kegiatan pembiasaan dalam upaya perlind-ungan dan pemeliharaan lingkungan hidup yang berkesinambungan.

Struktur kurikulum MIN 1 Pekanba-ru meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidi-kan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan terdiri atas sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

MIN 1 Pekanbaru dalam melaksana-kan pembelajaran menggunakan sistem paket yang berarti bahwa semua peserta didik wajib mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di MIN 1 Pekanbaru.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Kegiatan tatap muka adalah ke-giatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan guru. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi dan waktu penyelesaian tugasnya di-tentukan oleh guru. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh guru untuk men-capai standar kompetensi dan waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

n adi

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S35

Pendirian MIN 1 Pekanbaru diawali dengan nama SD Latihan PGA pada tahun 1960 yang beralamat

di Jalan Diponegoro Pekanbaru. Pada tahun 1970 SD Latihan PGA berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Latihan PGA ( MI Lat PGA ). Pada tahun 1987 MI Lat PGA berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Filial MIN Berakit Tanjung Pinang, sebagai persiapan menjadi Madrasah Negeri. Pada tahun 1991 resmi menjadi Madrasah Ibtidai-yah Negeri (MIN) Pekanbaru, yang di SK kan oleh Menteri Agama Republik Indonesia dengan nomor SK 137 TA-HUN 1991 tanggal 11 Juli 1991 yang kemudian berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Pekanbaru. Min 1 Pekanbaru pernah dikepalai oleh Mukhtar Nyaman, Nazir L, S Pd I, Zamzami, S Ag, Darusman S, M Pd, Drs Marzai, Fitrisma Rais Spd.

MIN 1 Pekanbaru beralamat di Jalan Sumatera No.19 a Pekanbaru, yang san-gat strategis karena terletak di jantung kota Pekanbaru, mudah dijangkau dari manapun dan berdekatan dengan kan-tor-kantor pemerintahan.

Seiring berjalanya waktu MIN

1 Pekanbaru terus membenahi diri, peningkatan sarana dan prasarana terus dilakukan. Saat ini MIN 1 Pekanbaru sudah menjadi Madrasah Ibtidaiyah yang besar dengan jum-lah siswa untuk tahun pembelajaran 2015/2016 ini berjumlah 800 orang yang tersebar kedalam 23 rombel dengan 49 orang tenaga pendidik dan kependidikan.

VISIMewujudkan MIN 1 Pekanbaru sebagai Lembaga Pendidikan yang Religius, Berprestasi, Bersih, Berwawasan dan Berbudaya Lingkungan.MISI• Meningkatkan pengamalan ibadah

harian peserta didik• Meningkatkan kecintaan peserta

didik terhadap Al-Qur’an• Meningkatkan prestasi akademis dan

non akademis peserta didik• Meningkatkan kompetensi pendidik

dan tenaga kependidikan• Meningkatkan pemahaman civitas

akademika MIN 1 Pekanbaru tentang pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam

MIN 1 Pekanbaru Sejak 1991

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 36: Edisi JANUARI

KISAH INSPIRATIF

Seorang pemuda yang masih belia tampak begi-tu kelelahan dan kehau-san. Maka tatkala tiba di disuatu oase (sumber air) yang bening airnya dengan tanaman rindang disekelilingnya, penung-gang kuda itu menghen-tikan kudanya dan turun ditempat tersebut. Ia berbaring, lalu meletak-kan sebuah bungkusan disampingnya.

Keadilan Allahuntuk Seorang Penggembala

bungkusan kain tergeletak dibawah pohon. Diambilnya bungkusan itu, lalu dibawanya pulang kegubuknya yang buruk.

Alangkah gembiranya hati si anak gembala tersebut tatkala melihat bungkusan tersebut ternyata isinya emas dan perak yang sangat berhar-ga. Ia yatim piatu dan masih kecil sehingga penemuan itu di anggapnya merupakan hadiah baginya.

Tak berapa lama, seorang kakek yang sudah bungkuk berjalan ter-seok-seok melalui oase tadi. Karena kelelahan ia beristirahat di bawah pohon yang rimbun. Belum sempat ia melepas lelah, anak muda penung-gang kuda yang tertidur sebelumnya dibawah pohon tadi datang hendak mengambil bungkusan yang tertinggal.

Tatkala ia sampai, alangkah terkejutnya pemuda tersebut melihat bahwa dipohon tersebut tidak lagi menemukan bungkusan kain, yang nampak hanyalah seorang kakek. Maka pemuda itu dengan suara keras bertanya kepada si kakek, “Mana bungkusan yang tadi disini ?”

“Saya tidak tahu,” jawab kakek dengan gemetar.

“Jangan bohong !” bentak si Pemuda.

“Sungguh, waktu saya tiba disini, tidak ada apa-apa kecuali kotoran kambing”. jawab si kakek.

“Kurang ajar ! Kamu mau mem-permainkan aku? Pasti engkau yang mengambil bungkusanku dan menyembunyikan di suatu tempat, ayo kembalikan !”

“Bungkusan itu baru kuambil dari kawan ayahku sebagai warisan yang telah dititipkan ayahku kepadanya untuk diserahkan kepadaku kalau aku sudah dewasa, yaitu sekarang ini. Kembalikan !” lanjut si Pemuda

“Sumpah tuan, saya tidak tahu,” sahut kakek tersebut makin ketakutan.

“Kurang ajar! Bohong! Ayo ser-ahkan kembali. Bila tidak, tahu rasa nanti” hardik Pemuda tadi.

Karena kakek itu tidak tahu apa-apa, maka ia tetap bersikeras tidak melihat bungkusan tersebut. Si Pemuda tidak bisa dapat mengenda-likan kemarahannya lagi. Dicabutnya pedang pendek dari pinggangnya dan

akhirnya kakek tadi di bunuhnya. Setelah itu ia mencari kesana-kemari mencari bungkusan yang ia tinggal-kan. Akan tetapi tidak ditemukan. Setelah itu ia naik ke punggung kuda dan memacunya ke rumahnya dengan perasaan marah dan kecewa.

Berita ini ditanyakan kepada Nabi Musa oleh salah seorang muridnya. “Wahai Nabiyullah, bukankah cerita tersebut justru menunjukan ketidak adilan Allah ?”

“Maksudmu ?” tanya Nabi Musa.“Kakek itu tidak berdosa tetapi

menanggung malapetaka yang tidak patut diterimanya. Sedangkan si anak gembala yang mengantungi harta tadi malah bebas tidak mendapatkan balasan yang setimpal”.

“Menurutmu Tuhan tidak adil ?” ucap Nabi Musa terbelalak.

“Masya Allah. Dengarkan baik-baik latar belakang ceritanya”. Kemu-dian Nabi Musa pun bercerita.

“Ketahuilah, dahulu ada seorang petani hartawan dirampok semua perhiasan harta benda miliknya oleh dua orang bandit yang kejam. setelah berhasil merampok, harta itu dibagi dua oleh perampok tersebut. Dalam pembagian harta rampokan tersebut terjadi kecurangan oleh salah seorang bandit yang tamak sehingga harta rampokkan tersebut dikuasainya sendiri setelah membunuh kawannya. Bandit yang tamak itu adalah kakek yang di bunuh oleh pemuda tadi. Sedangkan bandit yang dibunuh oleh kakek itu adalah ayah dari pemuda yang membunuh kakek tadi. Dis-ini berarti nyawa di bayar nyawa. Sedangkan petani yang hartawan itu adalah ayah dari si pemuda gembala tadi yang mengambil bungkusan kain tadi. Itulah keadilan Tuhan. Harta kekayaan telah kembali kepada yang berhak dan kejahatan dua bandit tadi telah memperoleh balasan yang set-impal. Meskipun peristiwanya tidak berlangsung tepat pada masanya”.

Refleksi Hikmah :Marilah kita melihat sejenak ke belakang. Ke masa lalu. Apakah kita pernah melakukan sebuah kesalahan? minta maaf lah. dan carilah ridho dari orang yang pernah kita dzali-mi. Mungkin bukan kita yang akan merasakan dampak buruk kesalahan kita, bisa jadi anak kita ataupun cucu cucu kita. Apapun yang sudah kita lakukan entah itu adalah sebuah kebaikan ataupun sebuah keburukan. Pasti akan ada balasan yang setimpal bagi para pelakunya.

n alkisaah.com

Matahari sangat terik, namun disitu amat teduh, sehingga tanpa sengaja ia tertidur pulas

setelah memuaskan dahaganya dengan meminum air bening di oase tadi.

Ketika ia terjaga, matahari mulai con-dong. Ia sedang mengejar waktu karena ibunya sakit keras. Tampaknya ia anak seorang yang kaya raya, terlihat dari pakaiannya yang mewah dan kudan-ya yang mahal. Dengan tergesa-gesa ia melompat ke punggung kuda dan bungkusannya tertinggal karena ia ha-nya berpikir untuk segera tiba dirumah menunggui ibunya yang sedang sekarat. Bapaknya sudah meninggal dibunuh orang beberapa tahun yang lalu.

Tidak lama setelah ia mening-galkan tempat tersebut, seorang penggembala lewat ditempat terse-but. Ia terkesima melihat ada sebuah

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S36 n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 37: Edisi JANUARI

TEKNOLOGI

Virus ‘Ghost Push’INFEKSI LEBIH DARI 600 RIBU PENGGUNA ANDROID PER HARIDinamis-Ancaman virus pada pengguna berbagai macam piranti digital memang tak habis-habisnya. Berbagai anti virus sudah dicipta-kan namun virus baru tetap bermunculan. Demikian juga bagi piranti yang dijalankan dengan OS Android, sebagai salah satu sistem operasi terbuka yang paling banyak digunakan saat ini. Sifatnya yang terbuka membuat OS ini paling banyak menjadi target berbagai macam virus.

berkembang dengan cukup cepat dimana saat ini diperkirakan ada lebih dari 600 ribu pengguna piranti yang dijalankan oleh OS Android yang terinfeksi setiap harinya.

Ghost Push diyakini datang melalui malware dan disebarkan melalui SDK komersial atau iklan browser. Menurut Cheetah Mobile, saat ini virus Ghost Push sudah menginfeksi 14.847 jenis handset dan 3658 merek. Begitu menginfeksi, virus akan menginstal aplikasi yang takdiharapkan dan sangat mengganggu serta cukup sulit dihapus bahkan bagi pengguna yang sudah menggunakan antivirus di pirantinya, atau bahkan sudah melakukan factory reset. Ghost Push akan mendapatkan akses root dan mengakibatkan berbagai masalah di piranti seperti performa menjadi lam-bat, baterai cepat terkuras habis dan bahkan bisa menyedot data seluler dengan sangat banyak.

Menurut penelitian Cheetah Mobile, saat ini sudah ada 39 aplikasi

yang dinyatakan terinfeksi dengan virus ini. Kemungkinan ini adalah aplikasi-aplikasi palsu dengan tujuan untuk menginfeksi piranti. Lembaga riset ini juga menyebutkan bahwa label aplikasi memang didesain untuk menipu pengguna namun untuk mengetahui apakah ini palsu atau tidak bisa dilihat dengan cara me-meriksa nama paket. Jika ada tulisan seperti “com.abc.yinhe” sebaiknya batalkan niat untuk menginstalnya. Sekali lagi, yang terbaik yang bisa dilakukan jika ingin mendownload dan menginstal aplikasi adalah men-cari dari situs developer resmi.

Beberapa aplikasi yang ditengarai menipu dan ternyata berisi virus Ghost Push dan sebaiknya diteliti kebenaran-nya adalah judul-judul seperti WiFi Enhancer, TimeService, Assistive Touch, All­star Fruit Slash, MonkeyTest, Super Mario, Simple Flashlight dan Amazon. Kebanyakan aplikasi palsu tersebut didapat dari toko aplikasi dan forum di luar Google Play, dimana tempat-tem-pat ini memang asal dari aplikasi yang tidak perlu verifikasi dari Google.

Google belum memberikan komentar atas hadirnya virus baru ini. Namun Cheetah Mobile mem-berikan tips untuk mendeteksi hingga mengatasinya. Selain bisa mengguna-kan Clean Master dan CM Security,

pengguna juga bisa menggunakan cara manual yang dijelaskan oleh Cheetah Mobile.

Untuk Mencegah Dari virus ini sebaiknya kita harus men-download aplikasi dari vendor aplikasi dibuat, dan teliti dengan karakter aplikasi yang kiranya mencurigakan karena virus ini sangat cepat menyusup di data

system terutama pada os android yang sudah di root.

Untuk penanganan yang tepat yaitu dengan menggunakan Aplikasi

anti virus dari cheetah mobile yang resminya bisa

di download di Playstore, anti virus ini sangat cepat mencari malware dan trojan yang dibawa oleh virus ghost push.

n net/adi

Saat ini ada virus baru berna-ma Ghost Push yang ditengarai tengah mewabah dan menyerang

OS Android. Virus ini mengikuti berbagai aplikasi yang didownload terutama yang bukan dari Google Play Store. Menurut lembaga riset keamanan Cheetah Mo-bile, virus jenis baru ini

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S37EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 38: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S38

SERBA-SERBI

PEREMPUANHarus Lebih Aktif

Dinamis-Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW tersebut artinya keberadaan perempuan dalam komu-nitas masyarakatnya diakui dalam Islam. Seorang wanita tidak hanya berperanan penting dalam lingkup pribadi dan keluarga, tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas, yaitu masyarakat bahkan negara.

“Dalam konteks ini dapat dili-hat bahwa seorang wanita dipan-dang mampu membangun nega-ra, begitu pula sebaliknya, cukup mampu pula untuk merusaknya. Karena itu kita selaku peremp-uan harus optimalkan peranmu dalam masyarakat, dengan aktif ikut berbagai kegiatan penga-jian, arisan, social dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar,” jelas perempuan yang sehari- hari aktif sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Rabima Tarmizi.

Perempuan yang ramah senyum ini menegaskan, Islam me-

netapkan dua peran penting peremp-uan, yaitu sebagai ibu dan pengelola rumah tangga. Ibu adalah pendidik utama dan pertama bagi para buah hatinya, bahkan peletak dasar jiwa kepemimpinan dan mempersiapkan anak menjadi generasi penerus yang baik.

Terkait dirinya sebagai istri Peg-awai Negeri Sipil tentu mempunyai peran yang sangat strategis untuk meningkatkan peran perempuan terutama melakukan pengawasan dan pembinaan pola asuh dan tumbuh kembang anak. Sehingga, generasi

penerus bangsa bisa terhindar dari hal-hal yang bersifat negatif.

“Sebagai Ibu dan pengurus rumah tangga, bukan berarti perempuan tidak punya kiprah di tengah mas-yarakat. Allah SWT menggariskan bahwa perempuan memiliki kewa-jiban yang sama dengan laki-laki dalam melakukan amar makruf nahi munkar di tengah masyarakat. Untuk itu perempuan juga harus berperan dalam masyarakat khsuusnya dalam menyebarkan syiar agama,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak perempuan musliamah khususnya perempuan- perempuan di Lingkungan Kemen-terian Agama Provinsi Riau untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat. Sehingga kiprah perempuan- per-empuan Kementerian Agama dapat terlihat dimasyarakat. “Anggap ini jihad dalam rangka membantu peran suami dalam membangunankan keag-amaan, seperti yang saya sebutkan tadi. Termasuk juga dakwa dikalan-gan sendiri” ungkap Rabima.

Kedepan, kata istri dari Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Tarmizi ini, DWP Kanwil Kemenag Riau akan berupaya melaksanakan program- program yang memicu tumbuhnya kreatifitas kaum perempuan di ling-kungan Kementerian Agama sebagai bentuk aktualisasi diri sekaligus ladang ibadah.

“Jadi apapun kemampuan kita, mari kita berperan aktif implemen-tasikan dan terapkan di masyarakat sehingga ilmu yang kita miliki ber-manfaat bagi masyarakat, khususnya di lingkungan sekitar kita, aamiin…,” harapnya.

n mus

“Wanita adalah tiang Negara, jika baik wanitanya maka baik-l ah Negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula Negaranya”.

RABIMA TARMIZIKetua DWP Kanwil Kemenag Provinsi Riau

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 39: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S39

LINTAS DAERAH

Semarak HAB, KemenagKampar Bakti Sosial

Dinamis- Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Drs H Fairus MA, didampingi Kepala Sub-bag Tata Usaha H Muhammad Hakam MAg, beserta Puluhan Pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar di tambah Pegawai Kantor Uru-san Agama (KUA) Kec. Salo, dan Pegawai MTs Salo, Rabu (06/01), membersihkan Masjid Al-Falah Salo dan pemakaman umum di komplek Masjid Al-Falah Salo.

Dalam acara tersebut Fairus mengatakan, Bhakti sosial (gotong royong) ini dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia ke-70 tahun 2016. Kegiatan ini, baru pertama kalinya kita laksanakan, dan untuk perdananya kita laksanakan di Masjid Al-Falah Salo ini. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, seraya juga untuk bersilaturrahim, dengan harapan Kantor Kemenag Kampar ini, semakin hari semakin dicintai oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Untuk diketahui, Pada tahun kemaren, kegiatan Bhak-ti sosial ini kita laksanakan dengan memberikan bantuan sembako kepada anak-anak panti yang telah ditentukan. Dan untuk tahun ini, kita sengaja mengadakan bhakti sosial dengan mengadakan gotong royong, yakni membersihkan Masjid dan Pemakaman/kuburan umum,” jelas Fairus.

“Dengan bersihnya Masjid akan melahirkan ken-yamanan dalam beribadah. Dengan membersihkan kuburan, akan mengingatkan kita pada kematian. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, dapat memacu semangat kita dalam beribadah, sehingga nantinya kita bisa menjadi insan-insan yang dirindukan oleh Syurga-nya Allah Swt, Amin Ya Robbal ‘alamin,” harap Fairus.

n ags

n PEKANBARU

n KAMPAR

Kakankemenag Lantik Kepala KUA dan Kepala Madrasah

RUMAH SEWA KOPERASI SADAR BANGKINANG DIRESMIKAN

Dinamis- Kakan Kemenag Kota Pekanbaru, Drs H Ed-war S Umar M Ag, melantik beberapa Kepala KUA dan Madrasah untuk menduduki jabatan dan tempat tugas yang baru, Senin (04/01) bertempat di Aula Kantor Ke-menag Kota Pekanbaru Jalan Rambutan Pekanbaru.

Sarbaini sebagai Kepala KUA Kecamatan Sail, A.N Khofifi sebagai Kepala KUA Kecamatan Sukajadi dan Suhardi sebagai Kepala KUA Kecamatan Senapelan. Un-tuk Kepala Madrasah, Muliardi sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru, Nurelinda sebagai Kepala MAN 2 Pekanbaru, Elvi Susanti sebagai Kepala Tata Usaha MAN 1 Pekanbaru dan Riky Librian sebagai Kepala Tata

Usaha MTsN Muara Fajar Pekanbaru.Kakan Kemenag Kota Pekanbaru,

usai melantik memberikan pengarahan kepada pejabat yang di lantik untuk dapat lebih memperhatikan bawahan dengan sistem pendekatan kepada staff atau peg-awai, serta membicarakan hal-hal yang mampu memotifasi diri dan bawahan serta mengkedapankan kedisiplinan.

n aan

Subbag Kepegawaian Faisal menga-wali acara dengan membacakan agenda pelantikan dan sejumlah Surat Keputusan tentang Pengangkatan Kepala KUA, Ke-pala Madrasah serta Kepala Tata Usaha.

Adapun pejabat yang dilantik yaitu

Dinamis-Alhamdulillah, saat ini rumah sewa yang dibangun Koperasi Pegawai Re-publik Indonesia (KPRI) Sadar Bangkinang, sudah siap dibangun dan siap untuk ditempati. Rumah sewa tersebut langsung diresmikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Drs H Fairus MA, didampingi Kepala Subbag Tata Usaha H Muhammad Hakam MAg dan Ketua Koperasi Sadar Bangkinang yang juga merupakan Kasi Penyelenggara Syari’ah Nurjannah SPdI, Kepala Dinas Koperasi Kab. Kampar dan disaksikan oleh para undangan yang hadir, Minggu (17/01) di Komplek KPRI Sadar Bangkinang.

Peresmian rumah sewa tersebut, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kakankemenag Kampar. Dalam pengguntingan pita Fairus memberikan apresiasi kepada pengurus KPRI Sadar Bangkinang, karena telah sukses membangun 2 unit rumah sewa, yang mungil dan layak untuk ditempati, baik oleh orang yang sudah bekeluarga, maupun anak-anak kost.

“Rumah sewa ini, dilengkapi dengan 2 buah kamar, ruang tamu, ruang dapur dan kamar mandi/WC, yang tertata dengan rapi, bersih, serta dilengkapi dengan terali besi disetiap jendelanya. Mudah-mudahan rumah sewa ini, memberikan kenyamanan bagi orang yang menunggunya,” harap Fairus.

Sementara itu, Ketua Koperasi Sadar Bangkinang yang juga merupakan Kasi Penyelenggara Syari’ah Nurjannah SPdI dalam acara yang sama juga memaparkan, bahwasanya rumah sewa ini sengaja dibangun untuk meningkatkan pendapatan dari Koperasi Sadar, seraya juga memanjakan masyarakat dalam menempati rumah sewa. Karena bangunannya sengaja dibangun agak mewah.

“Insya Allah, tahun 2016 ini, kita akan menambah lagi bangunan rumah sewa, dengan harapan, rumah sewa ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi anggota Koperasi Sadar Bangkinang ini,” pungkas Nurjannah.

n ags

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 40: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S40

LINTAS DAERAH

n DUMAI

Kemenag Dumai Satker Terbaik 2015

KAKANKEMENAG DUMAI BUKAACARA BIMTEK PENYUSUNAN LAKIP

DINAMIS- Acara Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian Agama Kota Dumai Tahun 2015 dibuka langsung Kepala Kantor Ke-menterian Agama Kota Dumai Drs H Darawi MA didampingi Kasubbag Tata Usaha Drs H Khaidir dan Ketua Panitia Harmendra MKom bertempat di aula Kantor Kemenag Dumai pukul 08.00 WIB pada hari Rabu (23/12).

Harmendra selaku ketua panitia mengata-kan para peserta dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang terdiri dari beberapa orang pada satker Kemenag Dumai, MAN Dumai, MTsN Dumai, MTsN Pelintung dan MIN Lubukgaung.

Selanjutnya, Harmendra menambahkan evaluasi kinerja terhadap instansi pemerintah sangat penting dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Evaluasi tersebut dapat memberi-kan stimulasi bagi para pejabat pemerintah untuk terus berusaha menyempurnakan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik ber-dasarkan prinsip-prinsip good governance dan fungsi-fungsi manajemen berbasis kinerja, tuturnya.

Dalam sambutannya, Kakankemenag mengatakan melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah da-lam mencapai misi dan tujuan organisasi, ini tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999.

Lebih lanjut, beliau mengatakan tujuan evalu-asi Akuntabilitas Kinerja diantaranya memperoleh informasi tentang implementasi sistem AKIP, me-nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, dan memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.

“Dalam evaluasi kinerja, kita menilai ket-epatan target, menilai ketepatan indikator kinerja, menilai ketepatan pencapaian target, serta menilai ketepatan pemilihan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran,” ujar Darawi.

n jaka

Dinamis- Kantor Kementerian Ag-ama Kota Dumai mendapat Piagam Penghargaan Satuan Kerja dengan Kinerja Terbaik dalam wilayah kerja KPPN Dumai meliputi Kabupaten Rohil, Bengkalis, Meranti dan Kota Dumai, dengan ber-dasarkan Su-rat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Per-bendaharaan Negeri Dumai Nomor KEP-073/WPB.04/K P . 1 2 0 / 2 0 1 5 tentang Peneta-pan Satuan Kerja dengan Kinerja Anggaran Pen- dapatan dan Belanja Terbaik Tingkat UAKPA di Wilayah Kerja KPPN Dumai Periode Ta-hun Anggaran 2015 dengan Kategori A.

Saat dijumpai di ruang kerjanya, Kakankemenag mengatakan bahwa ini

merupakan suatu prestasi yang luar bi-asa. “Kita harus bersyukur bahwa kerja keras kita selama ini dalam mengelola keuangan mendapat pengakuan baik dari KPPN D u m a i , ” u j a r

Darawi.Beliau juga

menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh ASN Kemenag Du-mai atas kerja yang baik se-lama ini kare-na prestasi ini m e r u p a k a n keberhasilan bersama.

“Dengan ditetap-kannya kita sebagai satker terbaik, mari kita bekerja lebih baik lagi dan kita perta-hankan prestasi yang sudah kita miliki ini. Tingkatkan kinerja dan jalin silaturahmi,” harap mantan Kepala MAN Dumai ini.

n jaka

KANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Drs. H. Tarmizi, MAKakanwil

H.M. Saman, S.Sos, MSiKabag TU

Drs. H. Ruslan, M.Pd.IKabid Pakis

Drs. H. Asmuni, MA Kabid Urais & Binsyar

Drs. H. Mahyudin, MAKabid Pend. Madrasah

Drs. HM. Aziz, MAKabid Haji &Umroh

Drs. H. IrhasKabid Penaiszawa

Yesri Elvis Hasugian, SThPembimas Kristen

Yuliana, SAgPembimas Katolik

Nengah Sujati, SAgPembimas Hindu

Tarjoko, SPd, MSiPembimas Budha

Mengucapkan Selamat Hari Amal Bakti (HAB) ke 70

Kementerian Agama 3 JANUARI 1946 - 3 JANUARI 2016

Tertanda

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 41: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S41

Bupati Serahkan Sertifikat Tanah Kantor Kemenag Inhiln INDRAGIRI HILIR

Kakankemenag Lantik Kepala MIN Mandah dan Kepala TU MTsN MandahDinamis- Pergantian pimpinan,

perombakan kabinet, mutasi, roling pejabat dan perpindahan pegawai merupakan bagian dari konsekwensi dan kewajiban bagi Aparatur Negara dalam menjalankannya, karna dalam peraturan kepegawaian pergeseran dan pergantian kedudukan merupakan syarat untuk peningkatan karier bagi pegawai yang bersangkutan. Rabu, (13/1) pukul 09.00 WIB dilaksanakan pelantikan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Mandah yakni Saudara M Ridwan SPdI yang sebelumnya men-jabat sebagai Plt Kepala MIN tersebut.

Pada waktu yang sama dilantik juga Pejabat Eselon V yang menduduki jabatan Kepala Tata Usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri Mandah yakni Sau-dara Joni Irawan SPd yang sebelumnya

merupakan tenaga edukatif di MTsN Mandah tersebut.

Kepala kantor Kementerian Agama Kab Inhil Drs H Azhari MA setelah mengambil sumpah jabatan bagi kedua pejabat yang dilantik tersebut menyam-paikan sambutan sekaligus memberi-kan arahan bahwa dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pejabat, merupakan amanah yang mesti dijalankan dengan sebaik-baiknya dan berlaku arif dan bijaksana apalagi menyangkut kebijakan dan aturan yang dibuat untuk dilaksanakan ber-sama-sama, dan keberadaan seorang pimpinan merupakan imam yang mesti layak diguguh dan ditiru oleh seluruh perangkat dan bawahan yang ada dil-ingkungan tempat bertugas.

Pimpinan juga mesti menyampai-

kan informasi dua arah yakni kepada atasannya dan kepada seluruh perang-kat kerja ditempat tugas, sehingga tidak terjadi mis komunikasi, mis anderstend-ing dan kelalaian informasi (lost infor-mation). Kami mengharapkan kiranya pejabat yang telah dilantik dapat bek-erjasama dengan seluruh komponen ditempat tugas dan sama-sama bekerja dalam upaya mengharumkan nama Kementerian Agama yang melayani dan bersih.

Seluruh pejabat, pegawai dan un-dangan memberikan tahniyah dan selamat kepada pejabat dan kepala madrasah yang dilantik dimulai dari Kakankemenag, Kasubbag TU, Para Kasi, Para Kepala KUA, Para Kepala Madrasah, serta undangan lainnya.

n hery

Dinamis-Keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir, Ju-mat, (8/1) pukul 14.00 WIB bertempat di Kantor Kemen-terian Agama, melaksanakan kenduri besar yang dihadiri Bupati Indragiri Hilir Drs H M Wardan MP dan dihadiri pula undangan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

beserta SK Bupati Nomor 807/XI/HK-2015, tentang Pemindahtanganan Den-gan Cara Hibah Atas Aset Tanah Milik Pemda Kab. Inhil kepada Kementerian Agama Kab. Inhil.

Acara dilaksanakan dengan khid-mat ini memberikan kesan tersendiri bagi Keluarga Besar Kementerian Aga-ma Inhil yakni dengan diserahkannya Sertifikat Tanah yang telah dihibahkan oleh Pemerintah Daerah tersebut. Perjuangan panjang sejak berdirinya Kantor Kemenag di Jalan Keritang No. 12 sejak 10 tahun yang lalu hanya ber-status hak pakai atau pinjam pakai saja,

kepemilikan secara utuh dalam bentuk aset yang dihibahkan pun telah pula dilakukan negosiasi dan pengusulan sejak dibangunya kantor tersebut. Se-hingga pada tahun 2015 pada tanggal 29 Desember 2015 telah diterbitkan Sertifikatnya dan selanjutnya pada yanggal 8/1/2016 sempena syuku-ran HAB ke-70 dilakukan serah terima dari Pemerintah Daerah yang serahkan langsung Bupati Inhil Drs H M Wardan MP kepada Kementerian Agama Inhil yang diterima langsung Kepala Kantor Kemenag Inhil Drs H Azhari MA.

n hery

Turut hadir Anggota DPRD Komisi B, Ketua Pengadilan Agama, Kapolres, Dandim 0314 Wirabima, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyar-akat Desa dan Kelurahan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi, Kepala Kesbangpol, Camat, Lurah dan seluruh Pejabat dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir serta Pensiunan Kemenag Inhil, tokoh Aga-ma, Ketua MUI dan juga tokoh agama, Budha, Kristen dan lainnya.

Acara kenduri besar ini yakni Syukuran atas Hari Jadi Kemenag ke-70 tahun 2016, yang saat itu juga dilaksanakannya penyerahan Sertifikat tanah Kantor Kementerian Agama dari Pemerintah Daerah Indragiri Hilir

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 42: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S42

LINTAS DAERAH

Kakankemenag Hadiri Peringatan Maulid Nabin INDRAGIRI HULU

n ROKAN HULU

Dinamis- Memperingati Perayaan Maulid Nabi Muham-mad SAW bisa dikatakan sebagai ritual tahunan yang telah dilaksanakan turun temurun, generasi ke generasi di hampir seluruh negeri kaum muslimin. Perayaan ini dijadikan lam-bang oleh kebanyakan manusia akan kecintaan terhadap Rasulullah Muhammad SAW.

kelahiran Nabi Muhammad SAW ada-lah dengan diadakan ceramah Agama yang disampaikan oleh ustad Novrialdi Syafni Lc yang bertempat di gedung Buana Sakti Air Molek, Kamis (7/1). Hadir dalam acara tersebut Kakaneme-nag Inhu Drs H Abd Kadir, Kasi PAIS H Alpendri Sag MpdI, Sekcam Pasir Penyu, Kepala UPT, Dinas Pendidikan Kecamatan Pasir Penyu, Lirik, Sungai Lala, Lubuk Batu Jaya, Kua Pasir Penyu, Pengawas, Kepala SD dan Guru PAI se Kab Inhu.

Saat di temui Kakankemenag Drs H Abd Kadir mengatakan dengan adanya kegiatan ini bisa mempererat silaturah-mi dan sharing informasi diantara para guru agama dan tamu undangan, dan tidak ada lagi kendala–kendala yang menyangkut dengan pendidikan agama.

“Diharapkan dengan acara maulid nabi yang di taja oleh KKG PAI SD Ray-on C ini sama-sama meneladani Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah kehidupan, menanamkan mahabbah kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW,” ujar Kakankemenag.

n rio

Ketika memasuki bulan Rabi’ul Awal, umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi SAW dengan berbagai cara, baik dengan cara yang sederhana maupun dengan cara yang cukup meri-ah. Pembacaan Shalawat, Barzanji, dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi Muhammad SAW meng-

hiasi hari-hari bulan itu. Jadi pada hakikatnya perayaan maulid Nabi Muhammad SAW itu merupakan ben-tuk pengungkapan rasa senang dan syukur atas terutusnya Nabi Muham-mad SAW ke dunia ini.

Salah satu upaya KKG PAI Se Kab. Indragiri Hulu dalam memperingati

Pegawai Honorer Harus Memberi Nilai LebihDinamis-Pengangkatan Pega-

wai Honorer pada instansi pemer-intah saat ini hanya boleh dilakukan dengan cara selektif dan atas dasar kebutuhan nyata dan sungguh-sung-guh, sehingga tidak dibenarkan pengangkatan atas dasar keinginan, persaudaraan dan apalagi atas per-talian darah.

Untuk itu maka pegawai Hon-orer yang hari ini diangkat kembali sebanyak 47 orang di lingkungan Kemenag Rohul, harus bisa bekerja lebih dan memberikan kontribusi lebih, sehingga keberadaannya betul-betul dibutuhkan oleh kantor dalam rangka memberikan pe-layanan kepada masyarakat.

Pegawai Honorer tidak dibenar-kan duduk ongkang-ongkang saja sambil cerita telenovela dan hilir mudik di kantor, sebab hal itu mer-upakan pemborosan atas keuangan

dalam bentuk pelayanan prima, yang mudah, murah, terjangkau dan bila perlu tanpa biaya.

Ahmad Supardi Hasibuan yang mantan Kepala Humas dan Peren-canaan pada Kanwil Kemenag Riau ini, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi secara rutin dan berkala tentang kinerja para pegawai honorer ini, sehingga kinerjanya dapat diukur dan dapat dipertanggungjawabkan.

Jika ternyata kinerja para pegawai honorer tidak sesuai dcengan standard dan target yang ditetapkan, maka pihaknya tidak segan-segan memberhentikan pegawai honorer yang bersangku-tan, sebab masih banyak lagi mas-yarakat Rohul yang membutuhkan pekerjaan dan mau bekerja dan berkinerja lebih untuk kepentingan umat dan bangsa.

n ash

Negara dan sekaligus menunjukkan bahwa pegawai honorer tersebut tidak dibutuhkan di kantor.

Demikian disampaikan Ka-kan Kemenag Rohul Drs H Ah-mad Supardi Hasibuan MA, dalam sambutan pengarahannya ketika menyerahkan 47 SK pengangkatan pegawai honorer di lingkungan

Kemenag Kab Rohul, Senin (18/1) bertempat di aula Kemenag Rohul, Kota Pasir Pengaraian.

Dikatakannya, keberadaan pegawai honorer harus mem-berikan nilai lebih dan menutup kekurangan PNS yang ada, sehing-ga keberadaannya dirasakan oleh kantor dan juga oleh masuyarakat

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 43: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S43EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 44: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S44

LINTAS DAERAH

Kakanwil Resmikan Kantor Kemenag Merantin KEPULAUAN MERANTI

Dinamis-Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi Tohor MA meresmikan Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (11/01).

“Pada tahun ini kita juga siapkan dana Rp28 milyar dan nantinya akan kita berikan kepada seluruh guru-guru agama yang ada, sampai kepelosok Ka-bupaten Kepulauan Meranti,” tambah Sekda.

Sementara itu Kakanwil Kemenag Riau Tarmizi Tohor dalam sambutan-nya mengatakan Kantor ini merupakan kantor tercepat dibangun. Biasanya didaerah lain empat sampai lima tahun baru bisa selesai dibangun. Hal ini ber-kat keseriusan Kanwil Kemenag Riau dan Pemda Meranti yang komitmen membantu dan menghibahkan tanah untuk pembangu-nan kantor.

U n t u k i t u Kakanwil meng-harapkan den-gan kantor

Gedung baru tersebut bertempat di jalan Dorak Selatpanjang. Hadir dalam acara tersebut Bupati Kepulauan Meran-ti diwakili Sekda, Ketua DPRD, Kapol-res, Dandim, KetuaMUI, Ketua LAM, Kepala Dinas/badan, Kakankemenag Se Provinsi Riau serta paraKUA dan guru madrasah yang hadir pada acara tersebut.

Dalam Sambutannya Kakanke-menag Kepulauan Meranti Drs H Miskam MA mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Riau yang telah memberikan anggaran mel-alui APBN selama dua tahun. Dimana tahun 2014 dianggarkan sebesar Rp2 milyar dan tahun 2015 sebesar Rp1,3 milyar sehingga total pembangunan gedung baru Kemenag Meranti sebesar Rp3,3 milyar.

Kakankemenag juga mengucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah meng-hibahkan tanah seluas 3000 meter atau 40 × 75 meter dan sudah menjadi aset Kementarian Agama pusat. Karena tanah ini sudah selesai sertifikatnya atas nama Kemenag Meranti. Tak lupa juga Kakankemenag mengucapkan terima kasih kepada pihak swasta terutama pimpinan bank seperti BRI, BNI, Bank Riau, Bank Muamalat dan lainnnya yang juga ikut membantu dalam pem-bangunan keagamaan di Kemenag Meranti.

Sementara itu Sekda Kabupaten Meranti, Drs H Iqaruddin MSi dalam sambutannya mengatakan, Pemda Me-ranti secara bersama-sama akan terus bekerjasama dengan lembaga-lembaga vertikal yang keberadaannya sangat membantu dalam menjalankan pemer-intahan di Meranti.

“Berkat tangan dingin pak Kakan-wil, kita hibahkan sebidang tanah pada tahun 2013 dan pembangunannya ini dipercepat dan hasilnya cukup baik dan repsentataif. Dengan gedung ini menjadi dinamika baru di Kementerian Agama,” ujar Sekda.

baru ini pegawai di Kemenag Meranti semakin semangat dan bergairah mem-bantu Kemenag juga pemda dalam menyelesaikan tugas-tugas pembangu-nan keagaman di kabupaten Meranti.

Dalam acara tersebut Kakanwil Kemenag Riau menyerahkan zakat dan Kartu NPWZ, penyerahan cenderamata kepada pensiunan Kemenag Meranti dan penyerahan SK CPNS K1 dan K2 di

lingkungan Kemenag Meranti. n joni

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

Page 45: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S45

Pegawai Harus Menguasai Teknologi Informasin KUANTAN SINGINGI

n PELALAWAN

Kemenag Serahkan Bantuan Operasional FKUB

Dinamis- Kepala Kantor Ke-menterian Agama Kab Kuan-tan Singingi H Erizon Efendi SAg mengharapkan kepada jajarannya untuk dapat men-guasai teknologi informasi dan mengikuti perkembangan tata kepegawaian yang terbaru.

“Dengan laporan kinerja online ini diharapkan kinerja pegawai akan semakin baik, karena capaian kinerja itu akan dapat dipantau secara online oleh pimpinan dan oleh publik,” kata Erizon Efendi.

Menurutnya lagi bahwa aplikasi ini sangat membantu kita dalam meman-tau pelaksanaan tugas pegawai setiap hari, sehingga penilaian terhadap peg-awai dapat dilakukan secara objektif.

n rf

Hal tersebut disampaikannya pada Sosialisasi Laporan Kinerja Online di aula Kantor Kemenag Kuantan Singin-gi, Rabu (6/1).

Erizon Efendi mengatakan bahwa penerapan laporan kinerja secara online ini akan dapat dapat memacu kualitas kinerja ke arah yang lebih baik.

Dinamis- Untuk menunjang kelan-caran operasional Forum Kerukunan Hidup Umat Beragama (FKUB) Ka-bupaten Pelalawan, Kepala Kemenag Kabupaten Pelalawan yang diwakili Kasubbag TU Drs H Syahrul Mauludi MA secara simbolis menyerahkan ban-tuan operasional dan bantuan sarana prasarana kepada Ketua FKUB H Fadil Harahap di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan Rabu (30/12).

Penyerahan Bantuan ini disaksikan Sekretaris FKUB bersama 20 Orang Pengurus FKUB Kabupaten Pelalawan. Penyerahan serah terima bantuan sa-rana prasana berupa 1 Unit Printer, 1 Unit Stabilizer, 1 Unit Proyektor, 1 Unit Dispenser, 1 Unit Kamera DSLR, 1 Unit Pompa Air, 1 unit Lemari Filling Cabi-net dan Buku Peraturan Bersama Men-teri Agama dan Menteri Dalam Negeri 8 dan Tahun 2006 sebanyak 500 buah.

Penyerahan Bantuan ini sebenarnya sudah dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2015 yang lalu, namun un-tuk lebih menformalkan serah terima ini dan dapat diketahui seluruh pihak maka diadakan seremonial Penyerahan Bantuan, untuk Bantuan Belanja Oper-asional juga sudah langsung masuk ke Rekening FKUB Kabupaten Pelalawan,” ujar Kasubbag TU Menerangkan.

Sementara itu Ketua FKUB H Fadil

Harahap menyambut gembira dan mengatakan, dirinya berharap bantuan ini dapat memperlancar operasion-al FKUB. “Dengan adanya Bantuan Belanja Operasional dan Barang Oper-asional untuk FKUB Pelalawan dari Ke-menterian Agama kami dapat bergerak memberikan Pelayanan dan membantu menciptakan Kerukukan sesuai tupok-si FKUB,” tuturnya.

Penyerahan bantuan operasional dan bantuan sarana dan prasarana ini dilaksanakan sesuai dengan Keputu-san Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Program Satuan Kerja Sekretariat Jenderal, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota dan memperhatikan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Pelalawan Nomor 109 Tahun 2015 tanggal 19 November 2015 tentang Penerima Bantuan FKUB serta merujuk Surat Permohonan Kebutuhan Oper-asional FKUB Kabupaten Pelalawan Nomor: 014/FKUB-KP/P/XII/2015 tanggal 09 November 2015.

n aa

EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

Page 46: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S46 n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

LINTAS DAERAH

Kakankemenag Tinjau Pendirian Ponpes di Desa Tumangn SIAK

Dinamis-Salah satu lembaga Pendidikan keagamaan yang mampu menghasilkan para hafiz dan Qori/Qoriah adalah lembaga pendidikan Keag-amaan Pondok Pesantren. Hampir seluruh Kecamatan di kabupaten Siak sudah memiliki Pondok pesantren termasuk Kecamatan Siak.

yang dipercaya Masyarakat sebagai Pimpinan Ponpes yang hendak didirikan mengatakan bahwa Masyarakat disini sudah lama mengidamkan lembaga Pendidikan Ponpes. Hanya saja belum ada waktu yang luang untuk mengundang Kemenag dan Camat untuk berkoordinasi tentang pendirian lembaga tersebut.

“Walapun kami belum memiliki Ge-dung tempat Santri untuk belajar, namun kami sudah mulai menyewa rumah war-ga sebagai tempat santri untuk belajar. Jika kami mendapat dukungan dari Pe-merintah mengenai pendirian Ponpes ini, Kami sudah menyediakan lahan seluas 32 Hektar sebagai lokasi Pembangunan,” terang Muhammad Amin.

Menanggapi hal tersebut diatas Kakankemenag Drs H Muharom men-gatakan bahwa demi kemajuan untuk kemaslahatan dirinya siap mendukung.

“Apalagi lembaga ini dibawah naungan Kementerian Agama. Insya Allah Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah mengenai hal ini,” tutur Muharom.

n awl

Hal ini sesuai dengan program Pe-merintah Daerah untuk mewujudkan Kabupaten Siak sebagai Daerah yang relijius. Jumlah Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Siak Saat ini berjum-lah 22 Pondok Pesantren .

Mengingat Pendidikan di Pondok Pesantren sangat menjamin untuk pen-didikan Agama, maka tidak heran jika sebagian masyarakat menginginkan lembaga ini didirikan dilingkungan

mereka tinggal. Sebagaimana yang dilakukan oleh Masyarakat Desa Tu-mang beserta perangkat Desa. Masyar-akat Desa Tumang ini Mengundang Kakankemenag Drs Muharom, Kepala Seksi Pendidikan Islam Drs H Nursya dan Kepala Seksi Bimbingan Masyar-akat Islam H Ahmad Muhaimin SAg un-tuk melakukan koordinasi dan arahan tentang pendirian pondok Pesantren, Selasa (05/01) di Desa Tumang.

Turut hadir pada kesempatan itu yak-ni Camat Siak Wan Saiful Effendi SIP MSi, beserta Kepala KUA Siak Heri Purwanto SAg. Menurut Ustaz Muhammad Amin

Mengucapkan Selamat Hari Amal Bakti (HAB) ke 70

Kementerian Agama 3 JANUARI 1946 - 3 JANUARI 2016

Tertanda

Drs. H. Edwar S Umar, MAgKakankemenag Kota Pekanbaru

Drs. H. Murahom Kakankemenag Kab. Siak

Drs. H. Abd. KadirKakankemenag Kab. Indragiri Hulu

Drs. H. Darawi MAKakankemenag Kota Dumai

H. Erizon Efendi, SAgKakankemenag Kab. Kuansing

Drs. H. Azhari, MAKakankemenag Kab. Indragiri Hilir

Drs. H. Fairus MAKakankemenag Kab. Kampar

Drs. H. Ahmad Supardi, MAKakankemenag Kab. Rokan Hulu

Drs. H. JumariKakankemenag Kab. Bengkalis

Drs. H. ZulkifliKakankemenag Kab. Pelalawan

H. Agustiar, SAgKakankemenag Kab. Rokan Hilir

Drs. H. Miskam, MAKakankemenag Kab. Kep. Meranti

KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI RIAU

Page 47: Edisi JANUARI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S47EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016 n

KANKEMENAG KABUPATENINDRAGIRI HULUJl. Lintas Timur-Pematang Reba RengatTelp. (0769) 7000252Fax. (0769) 7000253Kakankemenag: Drs. H. Abd. Kadir

KANKEMENAG KOTA PEKANBARUJl. Arifin Achmad Simp. RambutanPekanbaruTelp. (0761) 61802-66504Fax. -Kakankemenag: Drs. Edwar S Umar, M.Ag

KANKEMENAG KABUPATEN PELALAWANKomplek Bakti PrajaKm. 5 Pangkalan KerinciTelp. (0761) 493376Fax. (0761) 493376Kakankemenag: Drs. H. Zulkifli

KANKEMENAG KABUPATEN SIAKJl. Sultan Syarif Kasim Siak Sri IndrapuraTelp. (0764) 20350Fax. (0764) 20350Kakankemenag: Drs. H. Muharam

KANKEMENAG KABUPATEN KAMPARJl. D.I Panjaitan BangkinangTelp. (0762) 20228Fax. (0762) 20228Kakankemenag: Drs. H. Fairus, MA

KANKEMENAG KABUPATENINDRAGIRI HILIRJl. Keritang No. 12 TembilahanTelp. (0768) 21176Fax. (0768) 21176Kakankemenag: Drs. H. Azhari, MA

KANKEMENAG KABUPATENROKAN HILIRJl. Pelabuhan Baru No. 11 Bagan Siapi-ApiTelp. (0767) 24841Fax. (0767) 23177Kakankemenag: H. Agustiar, S.Ag

KANKEMENAG KABUPATENKUANTAN SINGINGIJl. Simpang Barangan Kuantan SingingiTelp. (0760) 20723Fax. (0760) 20023Kakankemenag: H. Erizon Efendi, S. Ag

KANKEMENAG KABUPATEN BENGKALISJl. Kelapapati BengkalisTelp. (0766) 21051Fax. (0766) 22227Kakankemenag: Drs. H. Jumari

KANKEMENAG KOTA DUMAIJl. Perwira Kota DumaiTelp. (0765) 34900Fax. (0765) 34900Kakankemenag: Drs. H. Darawi, MA

KANKEMENAG KABUPATENROKAN HULUJl. Diponegoro Pasir PengarayanTelp. (0762) 91663Fax. (0762) 91663Kakankemenag: Drs. H. Ahmad Supardi, MA

KANKEMENAG KABUPATENKEPULAUAN MERANTIJl. Dorak SelatPanjangTelp. -Fax. - Kakankemenag: Drs. H. Miskam, MA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAUJl. Jendral Sudirman No. 235 PekanbaruTelepon. O761-21360-38017Fax. 0761-26979Kakanwil : Drs. H. TARMIZI, MA

Alamat KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau

Page 48: Edisi JANUARI

48

POTRET

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

n EDISI 117 n TAHUN XI n JANUARI 2016

MENEGUHKAN REVOLUSI MENTALUNTUK KEMENTERIAN AGAMA YANG BERSIH DAN MELAYANI

n Seminar HAB Kemenag ke 70 di Gedung Islamic Center UIN Suska Riau.n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Tarmizi MA, Mantan Kakanwil 2001-2009 Drs H Abd

Gafar Usman MM dan Mantan Kakanwil 2009-2012 Drs H Asyari Nur SH MM

n Foto bersama para penerima Satya Lencana Karya Satya.

n Upacara HAB Kemenag ke 70 di halaman Walikota Pekanbaru, Senin (4/01/16).