edisi 12 januari 2013

12
@kabarmaduranews TWITTER Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Belum Tentu Tambah Kursi Jumlah Pemilih Jadi Penentu Polisi Dituding Salah Tangkap Maju Kena Mundur Kena, Tangani Kasus Pembunuhan Alokasi Dana Bencana Tak Transparan BPBD Berdalih Instansi Baru Tiga Mini Market Disegel Belum Berizin, Sudah Beroperasi 12 Februari 2013 SELASA BUMD Meruncingkan Semangat Dendam SUMENEP- Pada Minggu (10/2) kema- rin, sebuah perhelatan Karapan Sapi dilak- sanakan di Pulau Sa- pudi, Sumenep. Lomba di tempat asal muasal Karapan Sapi ini ber- langsung cukup ramai karena diikuti sebanyak 53 pasang sapi. Dan tidak seperti bi- asanya, kali ini lomba Karapan Sapi tersebut kembali kepada tradisi awal, yakni tidak meng- gunakan kekerasan. Karapan Sapi di Pulau Sapudi Kembali ke Tradisi Awal DOK/KM FIRMAN GHAZALI A. dari Pulau Sapudi Anggarannya Hampir Tembus Rp 1 M BANGKALAN-Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati ter- pilih Kabupaten Bangkalan Makmun Ibnu Fuad - Mon- dir A Rofii awalnya akan dilaksanakan pada 3 Maret mendatang. Namun tanggal ini kemungkinan besar akan mundur sehari karena berte- patan dengan Hari Minggu. Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari salah satu pimpinan DPRD diperoleh infomasi pelantikan Ra Mo- mon akan dilaksanakan Min- ggu (3/3). Dalam perkemban- gannya, kemudian muncul kabar bahwa prosesi pelan- tikan akan diundur menjadi Senin (4/3). Munawar Cholil, salah satu Wakil Ketua DPRD Bangkalan membantah ru- mor pemunduran tanggal pelaksaan pelantikan terse- but. “Gak benar itu mas, tetap tanggal 3. Gak papa hari Minggu, pelantikan se- belumnya juga hari Minggu kok,” terang Munawar. Hanya saja, kabar lebih pasti diperoleh dari Kepala Bagian Administrasi Pemer- intahan Umum Pemkab Bangkalan, Samsul saat ditemui di kantor DPRD Bangkalan, Senin (11/2). Pelantikan Ra Momon Diundur KM/AGUS JOSIANDI Penembakan Misterius, Satu Tewas J Bersambung ke Hal 6 SUMENEP-Keberadaan pelabu- han nasional di Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep masih belum bisa dimanfaatkan masyarakat. Sebab, Pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat hingga kini belum meresmikan dermaga bertaraf nasonal tersebut. Berdasarkan informasi, pelabuhan bertaraf nasional tersebut dibangun Pemerintah Pusat melalui dana APBN. Pembangunan yang telah dimulai sejak 2008 menelan dana APBN sebesar Rp 79 milliar. KM / BUSRI THAHA MIFTAHURRAHMAN Perbaikan Pipa, PDAM Minta Rp 1 M PAMEKASAN-Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan selama ini mendapat banyak sorotan terkait pelayanan. Apalagi jika dihubungkan dengan perbaikan jaringan pipa yang banyak mengalami kebocoran. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak PDAM Pamekasan akan melakukan perbaikan seluruh pipa pada tahun 2013 ini. Agar pekerjaan itu dapat berjalan tuntas, PDAM membutuhkan dana cu- kup besar, yakni mencapai Rp 1 miliar. Plt. Direktur PDAM Pamekasan Agus Bahtiar mengatakan, perbaikan pipa PDAM yang telah di makan usia itu menjadi agenda perbaikan tahun ini, se- luruh aliran pipa menjadi targetnya guna meminimalisir terjadinya kebocoran. Dana untuk pipanisasi itu, kata Agus Bahtiar, menelan dana Rp 1 Miliar untuk seluruh pipa yang menjadi tar- get perbaikan. Sehingga pelayanan kepada pelanggan bisa dioptimalkan. “Insya Allah tahun 2013 ini, seluruh pipa PDAM akan kami perbaiki dan maksi- mal bulan April ini sudah selesai semua, sehingga pelayanan PDAM bisa sesuai dengan harapan pelanggan,” tandasnya. Bisa dipastikan, imbuh Agus Bahtiar, setelah perbaikan pipa itu selesai kebocoran pipa tidak lagi terjadi, karena besarnya dana anggaran yang ada dimaksudkan untuk memperbaiki seluruh aliran pipa PDAM. Pelabuhan Nasional Belum Berfungsi J Bersambung ke Hal 6 TEWAS: Jenazah korban penembakan, Ibrahim saat disemayamkan di ruang jenazah RSUD Bangkalan. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 KM/MARZUKIY DANA PIPA: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan membutuhkan dana cukup besar untuk melakukan perbaikan pipa yang mengalami kebocoran. KM/DOK BUDAYA TRADISIONAL: Pernikahan merupakan tradisi sakral yang dilakukan oleh dua lawan jenis sebagai ajaran agama. Mokka’ Blabar, Tradisi Pernikahan Kuno yang Mulai Redup Masyarakat Sekarang Lebih Memilih Upacara yang Sederhana sudah mulai hilang, hanya masih bertahan di beberapa tempat saja,” ujarnya memulai cerita. Dijelaskannya, dalam tradisi adat ini, penganten pria beserta rombon- gan sebelum memasuki pekaran- gan dari mempelai wanita, harus berhasil melewati tujuh tirai atau blabar berwarna merah yang dijaga oleh sesepuh dari pihak mempelai perempuan. M Cukur Macan Sangar 3-0 BANGKALAN-Target Perseba Super Bangkalan (PSB) menyu- guhkan kemenangan kandang per- dana akhirnya tercapai. Itu, setelah pada pertandingan sore kemarin (11/2) berhasil menekuk tamunya Persid Jember 3 gol tanpa balas. Bermain di depan pendukungnya sendiri, PSB langsung mengge- brak sejak menit awal. Alhasil, pertandingan baru ber- jalan 2 me- nit, pel- uang lang- sung didapatkan oleh Danilo Fer- nando dan kawan-kawan. Hanya butuh 10 menit bagi penggawa Laskar Suramadu untuk mem- ecah kebuntuan. Gol berawal dari aksi solo run Fandi Ahmad yang dijatuhkan di kotak penalti oleh pemain belakang Macan Sangar –julukan persid Jember. Hadiah tendangan 12 pas tak disia-siakan el capitano PSB, Danilo Fernando. Tendangan pemain Brasil tersebut mulus menerobos pojok kanan bawah penjaga gawang Persid, M. Sugiyantoro. BANGSA Indonesia me- miliki berbagai kelompok etnik dengan kehidupan kultur sosial yang berane- ka ragam, termasuk adat istiadat yang berkembang di masyarakat khususnya di Kabupaten Sampang. Tradisi tersebut adalah Mokka’ Blabar yang merupakan salah satu adat istiadat yang ada sebelum acara perkawi- nan berlangsung, namun tradisi ini sekarang sudah mulai jarang dijumpai. Salah satu prosesi per- nikahan tradisional ini, sangat unik dan menarik, karena tidak semua dae- rah mempunyai adat per- nikahan seperti “Mokka’ Blabar”. Hal itu seperti diutarakan salah satu Bu- dayawan di Kabupaten Sampang Achmad Fudoli, belum lama ini. “Tradisi ini dirasakan Setiap daerah tentu memiliki tradisi kebuday- aan yang turun-temurun menjadi sebuah adat istiadat. Tradisi ini ‘diturunkan’ dari berbagai hal, salah satunya adalah perayaan pernikahan. ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN, Sampang Perseba Super Menang Mutlak Divisi Utama J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 KM/RYAN KALIG Email Redaksi: [email protected] BANGKALAN-Kasus pen- embakan misterius kembali terjadi di Bangkalan. Kali ini, berlangsung di Desa Brakas, Kecamatan Modung yang menewaskan satu warga, bernama Ibrahim (50) dan melukai seorang warga lain- nya, Razak (39). Berdasarkan informasi dari keluarga korban berdasarkan keterangan para saksi, dik- etahui pelaku penyerangan terdiri dari tiga orang. Hanya saja, pelaku penembakan hanya satu orang. Bahrudin, salah seorang kerabat korban yang berhasil ditemui Kabar Madura di ka- mar jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan mengatakan, J Bersambung ke Hal 6 LICIN: Striker PSB Fandi Ahmad (10) meloloskan diri dari kawalan ketat pemain belakang Persid Jember, Iwan Sampurno (17) dan Ibnu Suhandak (10). TRADISI: Pelaksanaan Karapan Sapi tanpa kekerasan di Pulau Sapudi, Sumenep, yang mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat. Lomba Karapan Sapi dengan tidak memakai kekerasan ini juga sesuai dengan instruksi Gubernur Jatim Soekarwo, belum lama ini. KM/FIRMAN GHAZALI AHMADI JUARA: Pemenang lomba Karapan Sapi tanpa kekerasan berpose bersama Kapolsek Nonggunong, AKP Bahril Manan (kiri) dan Danramil Nonggunong, Kapten Bambang Rianto usai penyerahan piala dan satu unit sepeda motor. KM/FIRMAN GHAZALI AHMADI

Upload: teguh-santoso

Post on 10-Mar-2016

264 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

kabar, madura

TRANSCRIPT

@kabarmaduranewsTWITTER

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Belum Tentu Tambah KursiJumlah Pemilih Jadi Penentu

Polisi Dituding Salah Tangkap Maju Kena Mundur Kena, Tangani Kasus Pembunuhan

Alokasi Dana Bencana Tak TransparanBPBD Berdalih Instansi Baru

Tiga Mini Market Disegel Belum Berizin, Sudah Beroperasi

12 Februari 2013SELASA

BUMD

Meruncingkan Semangat Dendam

S UMEN E P - P a d a Ming gu (10/2) kema-rin, sebuah perhelatan Karapan Sapi dilak-sanakan di Pulau Sa-pudi, Sumenep. Lomba

di tempat asal muasal Karapan Sapi ini ber-langsung cukup ramai karena diikuti sebanyak 53 pasang sapi.

Dan tidak seperti bi-

asanya, kali ini lomba Karapan Sapi tersebut kembali kepada tradisi awal, yakni tidak meng-gunakan kekerasan.

Karapan Sapi di Pulau Sapudi Kembali ke Tradisi Awal

DOK/KM

FIRMAN GHAZALI A.dari Pulau Sapudi

Anggarannya Hampir Tembus Rp 1 MBANGKALAN-Pelantikan

Bupati dan Wakil Bupati ter-pilih Kabupaten Bangkalan Makmun Ibnu Fuad - Mon-dir A Rofii awalnya akan dilaksanakan pada 3 Maret mendatang. Namun tanggal ini kemungkinan besar akan mundur sehari karena berte-patan dengan Hari Minggu.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari salah satu pimpinan DPRD diperoleh infomasi pelantikan Ra Mo-mon akan dilaksanakan Min-ggu (3/3). Dalam perkemban-gannya, kemudian muncul

kabar bahwa prosesi pelan-tikan akan diundur menjadi Senin (4/3).

Munawar Cholil, salah satu Wakil Ketua DPRD Bangkalan membantah ru-mor pemunduran tanggal pelaksaan pelantikan terse-but. “Gak benar itu mas, tetap tanggal 3. Gak papa hari Minggu, pelantikan se-belumnya juga hari Minggu kok,” terang Munawar.

Hanya saja, kabar lebih pasti diperoleh dari Kepala Bagian Administrasi Pemer-intahan Umum Pemkab Bangkalan, Samsul saat ditemui di kantor DPRD Bangkalan, Senin (11/2).

Pelantikan Ra Momon Diundur

KM/AGUS JOSIANDI

Penembakan Misterius, Satu Tewas

Bersambung ke Hal 6

SUMENEP-Keberadaan pelabu-han nasional di Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep masih belum bisa dimanfaatkan masyarakat. Sebab, Pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat hingga kini belum meresmikan dermaga bertaraf nasonal tersebut.

Berdasarkan informasi, pelabuhan bertaraf nasional tersebut dibangun Pemerintah Pusat melalui dana APBN. Pembangunan yang telah dimulai sejak 2008 menelan dana APBN sebesar Rp 79 milliar. KM / BUSRI THAHA

MIFTAHURRAHMAN

Perbaikan Pipa, PDAM Minta Rp 1 MPAMEKASAN-Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Pamekasan selama ini mendapat banyak sorotan terkait pelayanan. Apalagi jika dihubungkan dengan perbaikan jaringan pipa yang banyak mengalami kebocoran.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak PDAM Pamekasan akan melakukan perbaikan seluruh pipa pada tahun 2013 ini. Agar pekerjaan itu dapat berjalan tuntas, PDAM membutuhkan dana cu-kup besar, yakni mencapai Rp 1 miliar.

Plt. Direktur PDAM Pamekasan Agus Bahtiar mengatakan, perbaikan pipa PDAM yang telah di makan usia itu menjadi agenda perbaikan tahun ini, se-luruh aliran pipa menjadi targetnya guna meminimalisir terjadinya kebocoran.

Dana untuk pipanisasi itu, kata Agus Bahtiar, menelan dana Rp 1 Miliar untuk seluruh pipa yang menjadi tar-get perbaikan. Sehingga pelayanan kepada pelanggan bisa dioptimalkan.

“Insya Allah tahun 2013 ini, seluruh pipa PDAM akan kami perbaiki dan maksi-mal bulan April ini sudah selesai semua, sehingga pelayanan PDAM bisa sesuai dengan harapan pelanggan,” tandasnya.

Bisa dipastikan, imbuh Agus Bahtiar, setelah perbaikan pipa itu selesai kebocoran pipa tidak lagi terjadi, karena besarnya dana anggaran yang ada dimaksudkan untuk memperbaiki seluruh aliran pipa PDAM. Pelabuhan Nasional

Belum Berfungsi

Bersambung ke Hal 6

TEWAS: Jenazah korban penembakan, Ibrahim saat disemayamkan di ruang jenazah RSUD Bangkalan.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

KM/MARZUKIY

DANA PIPA: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan membutuhkan dana cukup besar untuk melakukan perbaikan pipa yang mengalami kebocoran.

KM/DOK

BUDAYA TRADISIONAL: Pernikahan merupakan tradisi sakral yang dilakukan oleh dua lawan jenis sebagai ajaran agama.

Mokka’ Blabar, Tradisi Pernikahan Kuno yang Mulai Redup

Masyarakat Sekarang Lebih Memilih Upacara yang Sederhana

sudah mulai hilang, hanya masih bertahan di beberapa tempat saja,” ujarnya memulai cerita.

Dijelaskannya, dalam tradisi adat ini, penganten pria beserta rombon-gan sebelum memasuki pekaran-

gan dari mempelai wanita, harus berhasil melewati tujuh tirai atau blabar berwarna merah yang dijaga oleh sesepuh dari pihak mempelai perempuan.

M

Cukur Macan Sangar 3-0BANGKALAN-Target Perseba

Super Bangkalan (PSB) menyu-guhkan kemenangan kandang per-dana akhirnya tercapai. Itu, setelah pada pertandingan sore kemarin (11/2) berhasil menekuk tamunya Persid Jember 3 gol tanpa balas.

Bermain di depan pendukungnya sendiri, PSB langsung mengge-brak sejak menit awal. Alhasil, pertandingan baru ber-jalan 2 me- nit, pel-uang lang- s u n g didapatkan o l e h D a n i l o F e r -

nando dan kawan-kawan. Hanya butuh 10 menit bagi penggawa Laskar Suramadu untuk mem-ecah kebuntuan. Gol berawal dari aksi solo run Fandi Ahmad yang dijatuhkan di kotak penalti oleh pemain belakang Macan Sangar –julukan persid Jember.

Hadiah tendangan 12 pas tak disia-siakan el capitano PSB, Danilo Fernando. Tendangan pemain Brasil tersebut mulus menerobos pojok kanan bawah penjaga gawang Persid, M. Sugiyantoro.

BANGSA Indonesia me-miliki berbagai kelompok etnik dengan kehidupan kultur sosial yang berane-ka ragam, termasuk adat istiadat yang berkembang di masyarakat khususnya di Kabupaten Sampang.

Tradisi tersebut adalah Mokka’ Blabar yang merupakan salah satu adat istiadat yang ada sebelum acara perkawi-nan berlangsung, namun

tradisi ini sekarang sudah mulai jarang dijumpai.

Salah satu prosesi per-nikahan tradisional ini, sangat unik dan menarik, karena tidak semua dae-rah mempunyai adat per-nikahan seperti “Mokka’ Blabar”. Hal itu seperti diutarakan salah satu Bu-dayawan di Kabupaten Sampang Achmad Fudoli, belum lama ini.

“Tradisi ini dirasakan

Setiap daerah tentu memiliki tradisi kebuday-aan yang turun-temurun menjadi sebuah adat

istiadat. Tradisi ini ‘diturunkan’ dari berbagai hal, salah satunya adalah perayaan pernikahan.

ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN, Sampang

Perseba Super Menang Mutlak

Divisi Utama

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6KM/RYAN KALIG

Email Redaksi: [email protected]

BANGKALAN-Kasus pen-embakan misterius kembali terjadi di Bangkalan. Kali ini, berlangsung di Desa Brakas, Kecamatan Modung yang menewaskan satu warga, bernama Ibrahim (50) dan melukai seorang warga lain-nya, Razak (39).

Berdasarkan informasi dari keluarga korban berdasarkan keterangan para saksi, dik-etahui pelaku penyerangan terdiri dari tiga orang. Hanya saja, pelaku penembakan hanya satu orang.

Bahrudin, salah seorang kerabat korban yang berhasil ditemui Kabar Madura di ka-mar jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan mengatakan,

Bersambung ke Hal 6

LICIN: Striker

PSB Fandi Ahmad (10) meloloskan

diri dari kawalan

ketat pemain belakang

Persid Jember,

Iwan Sampurno (17) dan

Ibnu Suhandak

(10).

TRADISI:Pelaksanaan

Karapan Sapi tanpa kekerasan di Pulau Sapudi, Sumenep,

yang mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat.

Lomba Karapan Sapi dengan tidak

memakai kekerasan ini juga sesuai dengan

instruksi Gubernur Jatim Soekarwo,

belum lama ini.

KM/FIRMAN GHAZALI AHMADI

JUARA: Pemenang lomba Karapan Sapi tanpa kekerasan berpose bersama Kapolsek Nonggunong, AKP Bahril Manan (kiri) dan Danramil Nonggunong, Kapten Bambang Rianto usai penyerahan piala dan satu unit sepeda motor.

KM/FIRMAN GHAZALI AHMADI

SELASA 12 Februari 20132

Meningkatkan realisasi penerimaan dan setoran PBB tahun tahun 2013 dibanding 2012. Segera

melunasi tagihan PBB 2013, dengan memperhatikan tanggal jatuh tempo sebagaimana yang tercantum dalam

SPPT-PBB 2013

FUAD AMINBupati Bangkalan

P A R T I S I P A S I W A R G A

Jumlah Pemilih Jadi Penentu

KOTA-Isu tentang penambahan kursi legislatif di DPRD Bangkalan dari 45 kursi menjadi 50 kursi, ternyata belum tentu terjadi. Sampai kemarin (11/2), belum ada kepastian soal penambahan tersebut.

Komisi A DPRD Bangkalan yang mendengar Informasi itu dari beberapa sumber, langsung memanggil jajaran KPU Kabupaten Bangkalan untuk menggelar rapat bersama.

Sayangnya, pihak KPU masih belum bisa memastikan hal tersebut, sehubun-gan dengan belum rampungnya data pemilih dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang.

Menurut pihak KPU, berdasarkan aturan penambahan kursi, masih menunggu data apakah jumlah pemilih mampu di atas 1 juta pemilih, atau tidak. Termasuk pula bagaimana pemetaan Daerah Pemilihan (Dapil) apabila terjadi penambahan kuota kursi.

Fauzan Jakfar, Ketua KPU Kabupaten Bangkalan saat memberi keterangan di hadapan Komisi A DPRD Bang-kalan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil DAK2 (Data Agregat Kependudukan per Kecamatan).

“Lihat saja, itu kan tergantung jumlah DAK2. Jika total DAK2 nya nanti di atas 1 juta maka jumlah kursi bisa 50”, jelasnya.

Lalu, apa dampak dari penamba-han kursi itu? Fauzan menjelaskan, jika nanti terjadi penambahan kursi, pihaknya bisa jadi akan melakukan pemetaan Dapil kembali.

“Akan ada pemetaan dapil kem-bali, namun akah itu nanti dalam wujud pemecaha dapil atau penamba-han kuota kursi per dapil kami masih menunggu Juknisnya,” imbuh Fauzan.

Merespon masalah ini, Mujiburrah-man, anggota Komisi A DPRD Bang-kalan meminta, tidak perlu pemecahan dapil melainkan dilakukan penamba-han kuota kursi saja.

“Saya rasa, tidak perlu dilakukan pemecahan Dapil pak. Menurut saya sebaiknya 5 kursi tambahan itu dibagi-kan saja ke sejumlah Dapil yang diang-gap layak untuk itu, agar masyarakat

dan para caleg tidak bingung dengan itu,” tegasnya.

Sementara itu, Fathonah, Sekre-taris Komisi A DPRD Bangkalan, yang Senin (11/2) siang kemarin memimpin pertemuan tersebut, meminta kepada KPU untuk selalu melakukan up date informasi, termasuk pula mengin-formasikan setiap perubahan kepada masyarakat, para caleg, dan anggota legislatif agar tidak terjadi kesimpang siuran Informasi.

“Saya harap KPUD (KPU Kabupaten, red) bisa selalu memberikan informasi terbaru kepada masyarakat. Rumor

penambahan kursi ini pun kami dapat dari sumber lain, makanya kami kros-cek langsung ke KPUD,” ujarnya.

Ditanyam apakah akan ada peruba-han mendasar dalam pileg mendatang, berdasarkan hasil pertemuan itu Fatho-nah mengatakan, perubahan yang ada tidaklah signifikan.

“Gak ada perubahan yang signifikan saya kira, namun yang hanya ken-dala di penetapan DPT yang sejauh ini datanya masih belum sinkron baik yang diberikan Dispendukcapil serta DAK2 yang ditetapkan Kemendagri,” paparnya. (jos/yoe)

Belum Tentu Tambah Kursi

KM/AGUS JOSIANDI

KLARIFIKASI: Gara-gara rumor penambahan kuota kursi, DPRD memanggil KPU Kabupaten Bangkalan, kemarin (11/2).

BANGKALAN-Dengan diteri-manya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2013, di mana tahun ini disampaikan lebih awal dari tahun sebelumnya, Bupati Bangkalan, RKH Fuad Amin SPd menginstruksikan ke-

pada semua camat agar segera menyampai-

kan SPPT-PBB tahun 2013,

kepada

masing-masing lurah atau ke-pala desa.

“Selanjutnya, agar semua lurah atau kepala desa, untuk segera menyampaikan SPPT-PBB tersebut pada wajib pa-jak,’’ tegas Bupati.

Dikatakan Bupati , camat agar segera berkoordinasi dengan lurah atau kepala desa secepatnya melakukan proses penagihan. “Mening-katkan realisasi penerimaan dan setoran PBB tahun ta-hun 2013 dibanding 2012. Segera melunas i tagihan

PBB 2013, dengan mem-perhatikan tanggal

jatuh tempo se-

bagaimana yang tercantum da lam SPPT-PBB 2013 , ’ ’ tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabu-paten Bangkalan, Setijbudhi mengatakan pada bulan Peb-ruari 2013, SPPT-PBB sudah disebarkan ke masing-masing kecamatan. “Memang pada tahun ini kita telah menyebar-kan SPPT-PBB lebih awal dari tahun sebelumnya. Dengan pelunasan PBB lebih awal, sebisa mungkin Agustus 2013 sudah tuntas,’’ katanya.

Dikatakan pada tahun lalu baru 10 kecamatan yang benar-benar telah bisa melunasi atau memenuhi target dari yang ditentukan. Berarti tinggal 8

kecamatan yang belum

melunasi PBB-nya.“Makanya saat ini penyera-

han SPPT-PBB lebih awal dari tahun lalu, yang biasanya baru Mei diserahkan. Sehingga harus lebih bagus lagi, dan 18 kecamatan bisa memenuhi target,’’ jelasnya.

Bila Bangkalan bisa me-menuhi target lebih awal, katanya akan mendapatkan insentif dari Pusat. “Ada insen-tif dari pusat atas pelunasan PBB,’’ jelasnya.

Dia belum mengetahui berapa target yang dibebankan pusat ke Bangkalan. “Kalau men-gacu tahun lalu sebesar Rp 2,4 milyar. Bangkalan sudah melampui target. Tahun ini ha-rus lebih baik lagi,’’ harapnya. (kas/yoe/adv).

Bupati: Camat Harus Sampaikan SPPT-PBB

KOTA-Bagaimana jadinya sebuah kota, jika pemerintah masih kurang peduli tentang sampah. Sampah adalah masalah yang tergolong kecil, namun akan menjadi masalah yang serius jika pemerintah kabupaten kurang memperhatikannya.

Seperti yang terpantau Kabar Madura, Minggu kemarin (11/1), di Jalan Panglima Sudirman ini. Terli-hat dengan jelas limpahan sampah berserakan di badan trotoar.

Setelah Kabar Madura menan-yakan kepada Solihin, salah satu tukang becak yang mangkal tidak jauh dari limpahan sampah tersebut, dia mengatakan, setiap Minggu me-mang tidak ada petugas kebersihan yang mengevakuasi sampah-sampah itu. Bahkan, meskipun bukan hari Minggu kadang sampah tersebut tidak dibuang oleh petugas sampah.

“Satu hari saja sampah ini tidak

dibuang, maka sampah akan melim-pah ke trotoar, bahkan tidak jarang sampai ke badan jalan,” tutur Solihin kepada Kabar Madura.

Menurut pantauan Kabar Madura, memang tempat pembuangan sam-pah di sepanjang jalan tersebut hanya terpusat pada satu tempat, yang terletak di sebelah barat TK YKK I Bangkalan.

Keadaan tersebut menjadi semakin parah dengan bau busuk yang me-nyengat dikarenakan pada malam harinya Bangkalan diguyur hujan. Sehingga sampah-sampah tersebut menjadi basah yang menimbulkan bau tak sedap dengan lalat-lalat yang asyik “berdansa” di atasnya.

“Pemerintah jangan hanya sibuk dengan urusan politik terus. Politik kan juga sampah,” cetus wong cilik, Solihin, dengan nada lugas dan kri-tis. (roh/yoe)

MTC Hadiri Penanaman 1.000 Pohon

AROSBAYA-Persada Raya Bangkalan, Madura menggelar kepedulian ling-kungan di wilayah Geger. Ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mencetak kesadaran generasi pemuda peduli lingkungan.

Pada kesempatan ini sebagai bukti peduli lingkungan telah dilakukan pen-anaman seribu pohon, yang bekersajama dengan Mobil Timor Commonity (MTC).

Penanaman pohon yang dilakukan Minggu (10/2) itu, mengambil tempat di Desa Kampak, Kecamatan Geger, Bangkalan. Karena dihadiri komunitas Timor itu, maka lokasi acara pun diali-hkan di pantai utara sekitar Arosbaya, Bangkalan.

“Karena lokasi di Geger tidiak me-mungkinkan dilalui mobil full ceper modified, akhirnya penanaman secara simbolis di sekitar Arosbaya,’’ kata Ket-ua MTC Madura, Hairil. (kas/yoe/adv).

KM/IST

PARTISIPATIF: Kegiatan peduli lingkungan bersama MTC di sekitar Arosbaya Bangkalan.

KM/ABDUR ROHIM

MENJIJIKKAN: Pada saat musim penghujan, tumpukan sampah ini tak hanya melimpah ke badan jalan, tapi juga menebarkan bau busuk tak terperi.

Selalu Menumpuk Setiap Akhir Pekan

Email Redaksi: [email protected]

3SELASA 12 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

K E B U T U H A N P O K O K

Maju Kena Mundur Kena, Tangani Kasus Pembunuhan

KOTA-Beberapa waktu lalu, tu-dingan tak sedap menerpa insti-tusi kepolisian Sampang terkait kasus pembunuhan terhadap Matjaral, warga Desa Pao Pale Laok, Kecamatan Ketapang. Keluarga korban meluruk Mapolres Sampang, Rabu lalu (6/2).

Mereka melempar tudingan, polisi sengaja melepaskan pelaku pembunuhan, yang ditengarai bermotif perselingkuhan antara istri pelaku dan korban itu, karena terduga pelaku masih terlihat bebas berkeliaran di kampung tempat tinggalnya.

Tak memakan waktu lama, atau pada keesokan harinya, Polres Sampang mengumumkan, ter-duga pembunuh Matjaral tertang-kap. Dia adalah Fuad, warga Desa

Pao Pale Daya, Kecamatan Keta-pang. Dia ditangkap, Kamis (7/2) dinihari sekitar pukul 03.15. Saat itu juga, Fuad ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana yang terjadi 16 September 2012 itu.

Tapi, gerak cepat aparat Polres Sampang itu malah berbuntut panjang. Sebab, keluarga pelaku meluruk Mapolres Sampang, Senin (11/2). Di sana mereka berkoar, akan menuntut kepolisian, karena telah menyalahi prosedur dalam penangkapan Fuad.

Di hadapan wartawan, Saturi, kakak kandung tersangka men-gatakan, polisi tak punya cukup bukti maupun saksi, saat menang-kap Fuad. Karenanya, lanjut Sa-turi, polisi tak punya kewenangan menetapkan Fuad sebagai ter-sangka dan menahannya di rumah tahanan Mapolres Sampang.

“Kalau adik saya salah, silahkan diproses secara hukum yang ber-

laku. Tapi kalau adik saya tidak bersalah, dan tetap ditahan maka kami akan menuntut pihak ke-polisian sampai ke Komnas HAM karena kami menduga polisi salah tangkap dalam hal ini,” ujarnya, kemarin (11/2).

“Tujuan saya ke sini ini minta kejelasannya. Kalau memang Fuad ini tidak bersalah untuk segera dipulangkan. Kasihan istrinya sedang hamil muda saat ini,” ungkapnya sembari menun-juk ke arah istri tersangka yang tengah hamil 2 bulan.

Menanggapi hal itu, Kapolres Sampang AKBP Solehan melalui Kasat Reskrim AKP Roman Smarad-hana Elhaj menjelaskan, pihaknya bersama tim telah melakukan pen-angkapan sesuai prosedur. Yakni berdasarkan sejumlah barang bukti dan keterangan beberapa saksi.

Meski demikian, sampai saat ini tersangka belum mengakui

telah melakukan pembunuhan tersebut. Di samping itu pihaknya menduga, pelaku pembunuhan tersebut, tidak hanya satu orang.

“Tersangka diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan tersebut ber-dasarkan sejumlah barang bukti, di antaranya sebilah celurit dan pakaian korban serta keterangan dari beberapa saksi,” jelasnya, kemarin (11/2).

Menurut perwira dengan tiga balok di pundak itu, tersangka bakal dijerat Pasal 340 subsider 338 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman-nya, maksimal bisa berkisar a5-20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup, bahkan bisa pula hukuman mati.

“Kami sudah menyampaikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti yang ada, semuanya men-garah pada tersangka ini (Fuad, red),” tegas Roman. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

SERBA SALAH: Keluarga tersangka meminta poliei membebaskan Fuad karena dianggap tidak bersalah. Sebelumnya, keluarga korban menuding, polisi sengeja melepaskan pelaku.

Polisi Dituding Salah Tangkap

JRENGIK-Padi merupakan kebutu-han pokok hidup manusia. Dalam hal ini petani padi mempunyai peranan penting dalam menjaga kestabilan ketahanan pangan di suatu daerah.

Namun, jika kebutuhan ini tidak di-iringi dengan kesejahteraan petani, maka dapat berdampak lain terhadap hasil panen petani.

Seperti halnya yang diungkapkan

Kudri, 37, petani asal Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik. Tahun ini, dia bisa memanen tanaman padinya lebih awal bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sehingga untuk hasilnya

lebih maksimal. “Untuk hasilnya, dimungkinkan

akan lebih banyak sekarang mas, bila dibandingkan tahun kemarin. Dan padi ini saya pakai buat kebu-tuan sehari-hari alias tidak dijual,” ujarnya kepada Kabar Madura, ke-marin (11/2).

Untuk tahun ini, pihaknya dapat di-mungkinkan memanen lebih banyak dikarenakan faktor cuaca yang sangat mendukung akhir-akhir ini. Sehingga berdampak pada hasil panen kali ini. “Akhir-akhir ini agak jarang hujan deras mas, sehingga dimungkinkan produksi padi lebih bagus dan tidak rusak,” ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan untuk masalah gangguan hama yang sering menyerang sawah, petani ini menegaskan hanya hama wereng yang masih nampak. Na-mun, sudah diatasi dengan pemberian obat pembasmi hama. “Yang paling bu-ruk kemarin itu, gangguan dari burung-burung kecil, sehingga saya harus sering berjaga di sini,” ulasnya.

Disinggung masalah peranan pemerintah kabupaten terhadap kesejahteraan petani padi, dia me-nyatakan, sejauh ini masih kurang maksimal. Sebab, selama setahun ini dia merasa, belum mendapatkan banyak bantuan. Tapi dia sendiri tak merasa kekurangan, sehingga membutuhkan bantuan pemerintah. “Sampai sekarang bibit padi saya saja selalu beli sendiri mas,” ucapnya.

Kudri berharap, pihak pemerin-tah daerah dapat memperhatikan permasalahan tersebut, sehingga kesejahteraan petani bisa dapat di-rasakan bersama oleh masyarakat. Terutama oleh para petani padi. “Paling tidak kita berharap dinas yang terkait dapat memperhatikan hal ini,” harapnya. (sya/yoe)

Panen Berlimpah, Beras Tidak Dijual

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

MANDIRI: Beberapa petani mulai memanen dini padinya melihat faktor cuaca yang mulai tidak menentu. Mereka bisa bertahan tanpa banyak bantuan dari pemerintah.

JRENGIK-Sejumlah warga terma-suk pemilik dan ahli waris sebidang tanah dengan ukuran 21x22 men-datangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) UPTD (Unit Pelaksana Teknik Dinas) Jrengik. Kedatangan mereka kali ini bertujuan untuk menyegel kantor tersebut.

Sebab, lahan yang ditempati kantor itu sejak tahun 2007, be-lum jelas ganti ruginya. Hingga kini, dokumen-dokumen tanah tersebut, masih atas nama Sy-amsudin, ahli waris pemilik awal tanah tersebut. Karenanya, dia menuntut haknya, Senin (11/2).

Syamsudin mengaku, dia merasa kecewa atas lambannya proses balik nama hak. Betapa tidak, se-lama 6 tahun masih belum kelar juga. Padahal semua berkas tanah termasuk SPPT sudah dipenuhi.

Menurutnya, pihak UPTD sendiri terkesan memperlam-bat proses permasalahan itu, sehingga dirinya menginginkan agar tanah yang ditempati oleh sebagai kantor tersebut segera dikosongkan. “Saya minta ko-songkan tempat ini,” ujarnya kepada Kabar Madura, kemarin.

Pewaris tanah ini menilai seng-keta tanah yang sudah berlang-sung selama bertahun-tahun ini masih menemukan jalan buntu. Dia menyatakan, sudah menem-puh berbagai macam cara untuk dapat menuntaskan permasala-han itu. Misalnya, melaporkan masalah itu ke Disdik Sampang, serta minta disidangkan di pen-

gadilan. Namun, hingga kema-rin (11/2) usaha tersebut masih belum menemukan jalan keluar.

“Dari kami ahli waris sudah me-nindaklanjuti mulai tahun 2007 baik itu ke UPTD, ke Disdik bah-kan sampai ke DPRD serta ke M-1 nya Pak Bupati (Noer Tjahja, red) tidak ada respon. Bahkan dari kepala dinas dikabupaten agar sua-paya disidangkan dipengadilan,”

ungkapnya sebagai korlap aksi.Menanggapi hal tersebut,

Kepala UPTD Jrengik, Ester Astuti mengatakan, pihaknya akan berkordinasi terlebih da-hulu dengan Disdik Sampang. Terkait dari permintaan pemilik hak waris untuk segera mengo-songkan kantor, disetujuinya jika tidak ada respon dari Disdik hingga sebulan mendatang.

“Jadi kita lihat dulu respon dari Disdik sendiri,” ucapnya.

Agar tidak terjadi hal-hal yg tidak di inginkan, Camat dan Kapolsek setempat beserta ja-jarannya turut hadir di tempat permasalahan sengketa tanah ini. Dan dari pengamatan Ka-bar Madura dilapangan, setelah mendapat penjelasan dari Kepala UPTD setempat, massa segera membubarkan diri dengan tertib.

H Fausan, anggota DPRD Kabupaten Sampang menilai, “UPTD tidak mempunyai iktikat baik.” “Dari dulu permasalahan ini terjadi, tapi sampai sekarang belum ada penyelesaian. Pun-caknya, ahli waris melakukan penyegelan,” imbuhnya.

Tegasnya lagi, seandainya ada iktikat baik dari UPTD persoa-lan ini sudah selesai. Pasalnya, pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang sudah menyiapkan ang-garan untuk pembebasan lahan milik warga yang ditempati kantor.

“Ahli waris mempunyai bukti-bukti terkait kepemilikan tanah. Seperti koher, surat ahli waris dan surat keterangan dari desa. Sementara dari pihak Dindik (Dinas Pendidikan) tidak bisa menunjukkan bukti,” ucapnya.

Bahkan, ungkap Fausan, pihak Disdik tidak punya bukti yang menyatakan, mereka pernah mem-bayar ganti rugi atas tersebut. “Saya tahu betul persoalan ini karena ahli waris adalah tetangga saya,” pungkasnya. (sya/ful/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PUNYA BUKTI: Sejumlah warga yang mengaku sebagai ahli waris tanah yang ditempati oleh kantor UPTD Jrengik saat ini menuntut pengosongan

Warga Segel Kantor UPTD JrengikKOTA-Gara-gara ban depan sebelah

kiri meletus, mobil milik mantan Ket-ua DPRD Sampang, KH Abdul Muin, melaju oleng lalu menyerempet pohon kormis di pinggir jalan, dan akhirnya terhenti setelah menabrak pohon di depan pintu masuk Kantor Dinas PU Pengairan Sanpang.

Akibatnya bagian depan kiri mobil tersebut, ringsek. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi, Senin (11/2) siang sekitar pukul 13.00 itu. Meski demikian penumpangnya mengalami luka-luka.

Kasus kecelakaan tunggal yang dialami mobil Kijang dengan nopol M 974 NA itu, berlangsung di ruas Jalan Kusuma Bangsa, tepatnya di depan pintu masuk

Kantor Dinas PU Pengairan Sampang. Warga sekitar yang datang mem-

berikan pertolongan, mengatakan, di jalur lurus itu terkadang terjadi kecelakaan, karena pada umumnya kendaraan bermotor yang lewat ter-biasa memacu kecepatannya.

Saksi mata kecelakaan tunggal itu mengatakan, dari kejauhan dia melihat laju mobil sudah oleng sebelum mena-brak pohon di depan Kantor Dinas PU Pengairan. Selain menyerempet pohon kormis di depan Kantor Dispendukcapil Sampang, mobil itu juga sempat meny-enggol bodi kendaraan lain.

Tapi, karena sopirnya cukup lihai, kecelakaan yang lebih parah dapat dihindarkan. (sya/yoe)

Ban Meletus, Mobil Mantan Ketua Dewan Tabrak Pohon

PENUMPANGNYA SELAMAT: Mobil Kijang yang melaju dari utara, ringsek setelah menabrak pohon.

Harga Daging Naik, Harga Sapi MendakiKOTA-Dinas Perdagangan dan Perin-

dustrian (Disperindag) Sampang men-gungkapkan, kenaikan daging, juga dii-kuti kenaikan harga sapi di pasar hewan Margalela, Kecamatan Kota Sampang.

Kasi Pengadaan dan Penyaluran Dis-perindag Sampang, Busar Wibisono mengatakan, kenaikan harga sapi itu, berdasarkan pengamatannya ketika harga daging sapi melonjak.

“Setelah saya amati di pasar hewan salah satunya adalah naiknya harga sapi di pasar hewan” kata Busar.

Meski kenaikan harga daging ini men-jadi isu nasional namun diperkirakan Madura tidak akan kehilangan stok daging karena populasi sapi di sampang masih mencukupi. Namun kenaikan yang terjadi saat ini selain karena harga sapi para pedagang juga terpengaruh dengan isu kenaikan harga daging karena ma-suknya daging sapi impor.

Busar menambahkan Harga daging sapi di Sampang saat ini, masih berkisar di harga Rp 85 ribu-Rp 90 ribu. Harga tersebut tergolong sangat tinggi.

Akibat harga daging ini pedagang makan-an yang menggunakan bahan baku daging sapi juga ikut naik. Seperti pedagang bakso yang ikut menaikkan harga setiap porsinya dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu.

“Ini berimbas dengan pedagang makan-an, contohnya bakso yang naik dari 8 ribu menjadi 10 ribu rupiah. Kalau tidak naik para pedagang mengakali dengan men-gurangi porsinya,” kata Busar.

Sementara itu menurut Zainal kabid peternakan DKPP (Dinas kelautan peri-kanan dan kelautan ) memang Kabupaten Sampang pada 2012 lalu mengalami pen-ingkatan populasi sapi, dan penghasilnya sementara masih didominasi dari Keca-matan Ketapang.

Namun sapi yang terkenal sebagai sapi khas Madura tersebut tidak hanya di pasarkan di Madura namun juga ke-luar Madura. “Ya memang populasinya meningkat terutama di Kecamatan Keta-pang, sekarang pasarannya sampai keluar Madura,” tandasnya. (waw/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

Perbaikan Tanpa BiayaPAMEKASAN-Kartu Tanda Penduduk

Elektronik (e-KTP) yang sudah diterima sebagian warga Pamekasan ternyata datanya banyak keliru. Untuk itu, Di-nas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pamekasan akan melakukan perbaikan tanpa dipungut biaya.

Setelah didistribusikan pada masyara-kat, masih terdapat berbagai macam kekeliruan data yang terdapat pada e-KTP tersebut, entah pada nama, tanggal lahir, yang berkaitan identitas.

Menanggapi adanya kesalahan tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Pa-mekasan Alwi menjelaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan pada E-KTP yang salah pendataannya. “Nanti tetap akan dilakukan perbaikan, perbaikannya nanti di kantor dinas tentunya dan per-baikan identitas itu tidak akan dipungut biaya, karena mengi-kuti proses per-ekaman yang masih digratis-kan atau pun bukan program lanjutan,” tan-das Alwi pada Kabar Madura, kemarin.

Di lain, pihak, hingga saat ini, ada kecamatan yang masih be-lum tersentuh proses perekaman e-KTP utamanya di bagian wilayah Pantura, seperti di Kecamatan Pasean, Batumarmar dan kecamatan lainnya yang terletak di daerah utara. “Bukannya tidak tersentuh ya, akan tetapi proses perekaman (data) nya lebih sulit ketimbang yang lain. Se-bab kami harus melakukan penjemputan perekaman ke sana. Kalau di daerah lain dilakukan perkecamatan, tapi kalau di Pantura kami usahakan per desa. Meski masih bisa dilakukan secara merata, karena faktor geografis,” imbuhnya.

Seperti pernah diberitakan, tahapan perekaman data secara gratis diperpan-jang hingga akhir 2013. Selebihnya, bila masih ada yang menjalani tahap ini, akan dikenakan biaya sebesar Rp 25 ribu. Alwi mengatakan, aturan ini akan diberlakukan per-Oktober atau Desember 2013. “Bagi masyarakat yang belum melakukan pereka-man, segera melakukan perekaman, agar nantinya tidak dikenakan biaya yang 25 ribu sebagai biaya retribusi,” ujar Alwi.(ong/zis)

SELASA 12 Februari 20134

Email Redaksi: [email protected]

Bagi masyarakat yang belum melakukan

perekaman, segera melakukan perekaman,

agar nantinya tidak dikenakan biaya yang 25 ribu sebagai biaya

retribusi.”

ALWI Kepala Dispendukcapil

Pamekasan

HILANG STNK dan BPKB asli, mobil sedan galant 2, OL DOHC V6 MT tahun 1994. Nopol W 1163 XA. Adapun hilangnya barang barang/ surat tersebut diperkirakan hi-lang ketelisut di dalam rumah pelapor jl. Kangenan I/Rt. 03 Rw. 04 Kel. Kangenan kec. Pamekasan kab. Pamekasan

KEHILANGAN

E - K T P

BPBD Berdalih Instansi BaruKOTA-Alokasi penggunaan

dana tahun 2011 dan 2012 di kantor Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan dini-lai tidak transparan oleh para aktivis mahasiswa di Pamekasan. Bahkan alo-kasinya dicurigai banyak kejanggalan. Namun pihak BPDB membantah adanya tudingan tersebut.

I’am Holil, koordinator aksi aktivis tergabung dalam Komunitas Parlemen Jala-nan Mahasiswa (Kopajaa) di kantor BPBD, Senin (11/2), mengklaim banyak kejang-galan terkait penggunaan dana di kantor BPBD yang digelontorkan oleh pemerin-tah provinsi untuk masyara-kat yang terkena bencana.

Namun, kata I’am, dana tersebut tidak jelas peng-gunaannya, sehingga mem-butuhkan klarifikasi dari BPBD Pamekasan untuk mengetahui jalannya dana khusus untuk masyarakat yang terkena bencana itu. “Yang lebih aneh lagi ke-

tika BPBD Pamekasan pada tahun 2011 mendapat gel-ontoran dana Rp 4,3 miliar yang programnya baru te-realisasi pada tahun 2012, belum lagi dana yang tahun 2012 yang pengalokasian-nya juga tidak jelas. Ini hanya akan menimbulkan persepsi miring jika tidak diluruskan,” kata I’am pada Kabar Madura.

I’am menuduh BPBD yang berdiri di Pamekasan terke-san hanya memainkan uang negara semata. Itu, kata I’am, terlihat dengan tidak adanya musibah yang men-impa kota gerbang salam na-mun penggunaan dana yang turun belum jelas arahnya. Sementara itu, Kepala BPBD Pamekasan Iskandar Syah menyangkal tudingan terse-but. “BPBD di Pamekasan ini berdiri sejak Agustus 2012, jika sebelum itu ada dana yang turun dari pemer-intah provinsi kami tidak tahu, saya di BPBD ini baru (pertama,red), beda den-gan instansi yang memang mengganti posisi, baru data dan keuangan tahun sebel-umnya bisa diketahui,” elak Iskandar.(jck/zis)

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

Mengucapkan

Turut Berduka Cita Atas Wafatnya

KH. Moh. Luthfie Thoha(Pengasuh Ponpes Al Falah Sumber Gayam, Kadur)

Semoga Allah SWT Mengampuni Segala Dosanya & Diterima Di Sisi-Nya

Dan Semoga Keluarga Beliau Diberi Ketabahan

Dipersembahkan Oleh Humas & Protokol Pemkab Pamekasan

Alokasi Dana Bencana Tak Transparan

KOTA-Taman yang mengel-ilingi Monumen Arek Lancor ditengarai menjadi lokasi pros-titusi terselubung. Kondisi ini tentu saja sangat memprihat-inkan dan mengkhawatirkan banyak pihak.

Pantauan Kabar Madura, di areal taman sebelah timur diduga acap jadi tempat tran-saksi seksual terselubung. Bila sesekali melintas di ar-eal tersebut, tampak beberapa cewek dengan dandanannya serba menor dan pakaiannya serba ketat bila dibandingkan dengan perempuan biasa yang hanya beristirahat sejenak sambil menikmati dagangan para kaki lima yang mangkal di tempat tersebut setiap hari terutama pagi sampai siang.

Tak jarang perempuan ini mencari perhatian para lelaki

yang juga banyak beristirahat di tempat tersebut terutama ketika pukul 10-11.30 yang kebanyakan hanya sekedar minum es dan makan mi bakso yang biasa mangkal disitu, bahkan mereka terkadang mendekati para lelaki yang membawa mobil sekedar hanya beristirahat di sebelah timur Monumen Arek Lancor.

Menurut sejumlah peda-gang di tempat itu, perem-puan berpakaian seksi biasa mangkal setiap hari di tempat tersebut “Biasanya mereka berempat,” ujar salah satu pedagang yang biasa ber-jualan aksesoris di tempat tersebut, Senin (11/2).

Kondisi ini sangat disesal-kan Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP-2SI) Pamekasan. Ketua LP2SI

Pamekasan, Muhammad Za-hid mengutuk praktik prostitu-si terselubung yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab di areal Monumen Arek Lancor. “Sinyalemen masih adanya prostitusi terselubung dalam berbagai bentuknya termasuk wanita-wanita panggilan yang mangkal di beberapa tempat di Pamekasan seperti areal Arek lancor harus disikapi serius oleh semua pihak,” kata Zahid.

Kata Zahid, areal Arek Lancor merupakan medan perjuangan para syuhada’ yang gugur. “Bahkan dikebumikan di situ yang telah dipindah oleh Pemk-ab ke Taman Makam Pahlawan di Panglegur beberapa tahun lalu, jadi jangan cederai hasil perjuangan para Syuhada’ tersebut,” ujarnya.(KM12/zis)

Diduga Ajang Prostitusi TerselubungDiduga Ajang Prostitusi Terselubung

AREAL SYUHADA’: Areal Taman Monumen Arek Lancor dulunya merupakan tempat gugurnya para pejuang syuhada, sayangnya, sekarang justru dikotori oleh perbuatan menjurus maksiat termasuk adanya transaksi prostitusi terselubung.

KM/ANWAR NURIS

Belum Berizin, Sudah Beroperasi KOTA-Tiga mini market di

beberapa titik di Kabupaten Sumenep disegel gabungan petugas Satpol PP karena belum mengantongi izin, padahal mini market terse-but sudah lama berlangsung melakukan aktifitas jual beli.

Tiga mini market yang disegel tersebut di anta-ranya, Alfamart dan In-domart di desa Marengan Kecamatan Kalianget yang sudah lama berlangsung aktifitas jual beli, dan juga bangunan Alfamart di Ke-camatan Bluto yang sam-pai sampai saat ini belum miliki izin bangunan.

“ Awalnya kami menerima tembusan dari Badan Pelay-anan Perijinan Terpadu (BPPT) Sumenep tanggal 27 Desember tahun lalu, yang mana Alfamart di desa Marengan itu belum ada proses perizinan, dan per-nah mendapatkan teguran dan sampai saat ini belum melakukan proses, dengan demikian kami langsung melakukan penyegelan sementara,” kata Abdul Madjid, Kepala Satpol PP Sumenep mengurai proses terjadi penyegelan Senin (11/2).

Abdul Madjid menjelas-kan, penyegelan tersebut sifatnya hanya sementara karena jika dalam waktu dekat, pihak pemilik mini market tersebut mau men-gurus izinnya, maka segel toko modern tersebut bakal kembali dibuka. “Kenapa

saya katakan sementara, karena jika mereka men-gurus izinnya, maka kami buka kembali”, terangnya lebih lanjut.

Menurut Abdul Mad-jid, kesalahan yang be-rakhir pada penyegelan oleh gabungan Satpol PP karena pihak pemohon atau pemilik toko itu bukan hanya tidak memiliki izin usaha, namun dari sebel-umnya seperti ijin gedung juga tidak ada. “Yang salah itu pemohon, mestinya pembangunan sebelum dibangun itu kan harus minta izin dulu, bukan su-dah dibangun baru minta izin, kami sebagai penegak perda melangkah pada penyegelan itu biar tertib sumenep ke depan,”tegas Abdul Madjid.

Pantaua Kabar Madura di lapangan, setelah segel paksa tersebut, dua mini market di Desa Marengan tidak lagi beraktifitas tran-saksi jual beli lagi. “Ter-hitung sejak pukul 12.00 WIB, tidak ada aktivitas di toko tersebut,” tuturnya.

Pemilik maupun para karyawan yang ada di dua toko tersebut, sepertinya memilih tidak melakukan perlawanan terhadap se-jumlah anggota Satpol PP. Kata Abdul Madjid, mereka sepertinya sadar jika sela-ma ini tidak memiliki izin.

Untuk dipahami, tiga mini market tersebut dis-egel Satpol PP karena me-langgar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2002 tentang Izin Usaha Industri. (rei/zis)

512 Februari 2013SELASA

Email Redaksi: [email protected]

PULAU SAPUDI

Tiga Mini Market Disegel

KM/AHMAD AINOL HORRI

TUTUP PAKSA: Satpol PP Sumenep menyegel sebuah mini market yang ada di desa Marengan Kecamatan Kalianget karena tidak berizin, padahal selama ini sudah lama beroperasi.

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TANDA HATI-HATI: Warga memasang pohon pisang di Jalan Desa Andulang yang berlubang sejak tahun lalu.

Jengkel, Jalan Lubang Ditanami PisangKOTA-Jalan Gapura tepatnya di Desa Andulang se-

jak tahun 2012 kondisinya berlubang,namun hingga saat ini, posisi lubang di tengah ruas jalan itu tetap menganga sehingga dikhawatirkan bisa menimbul-kan kecelakaan. Kondisi tersebut membuat warga mengeluh. Mereka pun menanami lubang itu dengan pohon pisang.

Aksi warga dengan menanam pohon pisang di tengah ruas jalan yang berlubang sebenarnya bukan hanya wujud protes warga, namun juga demi kes-elamatan pengendara yang melintas di jalan Keca-matan Dungkek itu. Sebab di jalan tersebut, banyak pengendara yang tidak tahu kalau ada lubang.

”Diberi pohon pisang agar kelihatan, kalau di situ ada lubang, kan bisa saja mereka yang tidak tahu menerobos lubang tersebut, apalagi waktu malam,” ungkap Ibu Enna, 49 salah satu warga yang kebetulan tak jauh dari lokasi tersebut.

Para warga juga heran dengan sikap pemerintah yang tidak tanggap terhadap kondisi tersebut, sebab kerusakan yang terjadi di jalan itu sudah berbulan-bulan, namun belum ada perbaikan sampai saat ini. Mereka menganggap pemerintah setempat lalai. ”Kok bisa pemerintah tidak memperbaiki lubang ini, padahal kalau diperbaiki saya kira tidak akan menghabiskan dana besar. Tapi kalau dibiarkan hal itu kan bisa menghilangkan nyawa seseorang yang mengendara melintas di jalan ini,” Jelas Warits, pengguna jalan saat melintas di jalan tersebut. Pria yang setiap hari melintas di jalan tersebut berharap pemerintah untuk segera memperbaikinya. ”Saya berharap ini segera diperbaiki,” tegas pria asal Desa Andulang itu, Senin (11/2).

Sementara itu, pihak Dinas PU Binamarga Kabu-paten Sumenep saat dikonfirmasi Kabar Madura, Senin (11/2) sore belum bisa dikonfirmasi. (rei/zis)

Tak Percaya Kades, Warga Tolak Bayar PBBKOTA-Sebagian warga

Sumenep menolak bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Mereka berdalih janji politik pasangan calon Abu-sidik (KH A Busyro Karim dan Soengkono Sidik) berjanji akan membebaskan pajak di Sumenep. Kondisi ini mem-buat sejumah kepala desa menemui anggota DPRD Sumenep, Senin (11/2).

Muhammad Jufriyanto, Kepala Desa Torbang Keca-matan Batuan, Senin (11/2), mengaku sampai saat ini pajak yang ditarik aparatur desa Torbang tidak mem-buahkan hasil. Kata Jufri-yanto, warga yang ada di wilayah itu tidak mau mem-bayarnya karena mengacu pada janji politik pasangan bupati dan wakil bupati yang memimpin Sumenep saat ini.

”Untuk di Kecamatan Bat-uan, Camat menekan desa utamanya sekdes untuk pa-jak pada tahun 2011 dan 2012 harus dilunasi ” terang Jufriyanto saat menemui Komisi A DPRD Sumenep bersama sejumlah kepala

desa lainnya, Senin (11/2).Kata Jufriyanto, Saat ini

masyarakat tidak percaya terhadap kepala desa (kades) karena tetap menagih pajak. Padahal, kata Jufriyanto, kades hanya menjalankan tugas untuk menarik pa-jak. ”Sekarang kecamatan mendesak kami agar ma-syarakat membayar pajak, tapi warga tidak mau. Bah-kan mereka menilai bahwa pajak ini hanya untuk di-makan kami,” ujarnya.

Memasuki 2013, wajib pa-jak pada tahun 2011 dan 2012 warga Kecamatan Batuan, menurut pengakuan Jufriyanto, hanya mencapai di bawah 50 persen. Dia mencontohkan, warga desa Torbang sampai saat ini baru menyetor pajak sebesar Rp 400 ribu dengan jumlah penduduk 1.700 orang.

Dia mengaku, selama ini talangan untuk membayar PBB menggunakan ADD, 30 persen untuk pembangunan dan 70 persen untuk mem-bayar PBB. ”Kami kerepotan jika seperti ini” tuturnya.

Di pihak lain, H. Sofyan, Kades Paragaan Daya Ke-camatan Paragaan, juga mengungkapkan hal yang sama, masyarakat saat ini enggan bahkan cenderung menolak bayar PBB karena berdasar pada janji politik Bupati dan Wakil Bupati Sumenep. ”Untuk daerah Kecamatan Paragaan terma-suk desa saya sendiri, ketika ditarik PBB warga tidak mau sehubungan janji poltik. Ma-syarakat sekarang tidak mau bayar,” ungkapnya.

Wajib PBB yang harus di-lunasi setiap warga ditolak warga Paragaan. Untuk tahun 2012, kata H. Sofyan, semua warga tidak bayar sama sekali, sehingga den-gan demikian dia bersama Kades sekaligus pengu-rus AKD lainnya menemui komisi A untuk mencari solusi.

H. Sofyan mengaku selama ini mengaku malu pada warga saat menagih pajak. Mereka menilai pajak yang hendak ditarik itu akan di-gunakan kades. Padahal

wajib PBB di desa tersebut mencapai Rp 21,4 juta den-gan jumlah penduduk 7300. ”Warga itu ketika ditagih selalu bilang, katanya PBB gratis kok mau ditagih lagi, apa mau dimakan kamu? Saya kan malu ketika terus begitu” cerita H. Sofyan.

Terpisah, seusai perte-muan Kades dengan se-bagian anggota Komisi A DPRD Sumenep yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sumenep, KH Imam Hasyim men-gatakan dirinya mengakui jika pertemuan itu mebahas masalah PBB, namun dia tidak menjelaskan pan-jang lebar tentang hal itu. ”Mereka datang ke Komisi A DPRD Sumenep tanpa surat, mestinya ada surat karena terus terang dalam prosedur harus ada surat, misalnya pemberitahuan audiensi dengan komisi A. Kami minta kepada mereka untuk mengirim surat lagin dan nanti kita akan dijad-walkan,” ungkap KH Imam Hasyim.(rei/zis)

PERPANJANGAN TAHAPAN SELEKSI PENGAWAS PEMILIHAN UMUMTINGKAT KECAMATAN SE-KABUPATEN SUMENEP

TAHUN 2013

No Tanggal Keterangan Tahapan

01 8 Februari 2013 Pengumuman Pendaftaran

02 8-13 Februari 2013 Perpanjangan Pendaftaran

03 14-15 Februari 2013 Penelitian Administrasi

04 16 Februari 2013 Pengumuman Hasil Administrasi

05 16-28 Februari 2013 Tanggapan Masyarakat

06 17 Februari 2013 Tes Tulis

07 19 Februari 2013 Pengumuman Tes Tulis

08 21-28 Februari 2013 Uji Kelayakan dan Kepatutan ( )

09 2 Maret 2013 Penetapan dan Pengumuman Calon Terpilih

10 05 Maret 2013. Pelantikan

Fit And Proper Test

Masih Tak Tersentuh PerbaikanKOTA-Walau Pulau Sapudi dapat di-

tempuh dengan 4 jam perjalanan laut menggunakan kapal feri namun ternyata pembangunan di pulau penghasil sapi itu sama halnya dengan kepulauan lain yang ada di Sumenep, tidak banyak tersentuh perbaikan infrastruktur.

Jalan berlubang dan plengsengan rusak menjadi pemandangan sehari-hari yang harus dinikmati masyarakat Sapudi, dan mengganggu transportasi di pulau yang terdiri dari 2 kecamatan itu.

Seperti yang tampak di jalan Desa Tarebung Kec Nonggunong. Selain ja-lan berlubang, plengsengan di sisi jalan yang berbatasan langsung dengan laut itu ambrol dimana-mana, dan tidak juga diperbaiki, padahal dapat memutuskan rute perjalanan. “Sudah lebih dari 5 tahun seperti ini mas tidak ada perbaikan, ung-kap Susyanto, 27, warga desa setempat.

Lebih lanjut Susyanto mengungkapkan jika jalan tersebut sampai putus maka warga harus berputar jauh, dan tentu hal tersebut akan menghambat beragam ke-giatan masyarakat. “Kalau sampai putus harus muter jauh mas” ungkapnya.

Selain itu sejumlah masyarakat Sapudi juga mengungkapkan akibat banyaknya jalan rusak dan berlubang, banyak kenda-raan motor mereka yang rusak. “Banyak sepeda motor warga di sini rusak karena jalan di sini banyak yang rusak,” pungkas Ahmadi, 30, warga setempat. (fir/zis)

Email Redaksi: [email protected]

6 SELASA 12 Februari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Informasinya, pelabuhan

yang diharapkan dapat men-dongkrak perekonomian ma-syarakat tersebut akan dires-mikan tahun 2013 ini.

Anggota DPRD asal Kep-ulauan Sumenep, Mifta-hurrahman mengatakan, pelabuhan bertaraf nasional tersebut sangat mubadzir jika tidak segera dimanfaat-kan. Padahal, masyarakat kepulauan sangat membu-tuhkan terhadap pelabuhan tersebut karena pelabuhan yang ada banyak yang men-galami kerusakan.

”Kami sudah ke Dirjen Perhubungan Laut di Ja-karta terkait dengan kebu-tuhan-kebutuhan masyara-kat dan termasuk tentang dermaga tersebut. Kami juga menyentil persoalan dermaga yang ada di Keca-matan Raas.

Namun demikian ternyata

pelabuhan tersebut ditan-gani oleh perhubungan da-rat,” ujar Miftahurrahman, politisi yang duduk di Komisi C DPRD Sumenep, Senin (11/2).

Menurutnya, di Pulau Raas sebenarnya terdapat dua dermaga. Satu dermaga di-tangani Dirjen Perhubungan Laut dan dibangun tahun 1994. Satunya lagi dibangun 2008 dan ditangani oleh Per-hubungan Darat. Sehingga, pihaknya meminta kepa-da pemerintah pusat agar pelabuhan tersebut segera dioperasionalkan.

Dia menjelaskan, Pemerin-tah Daerah sudah mengirim-kan surat terhadap ke pusat agar dermaga tersebut bisa segera dioperasionalkan. Sebab, semua itu merupakan aset dari pemerintah pusat. Dari itu, dirinya sebagai war-ga kepulauan meminta agar segera dioperasionalkan agar tidak mubadzir. ”Kalau

nanti dibiarkan begitu saja maka hanya akan menjadi monomen,” jelasnya.

Menurut politisi dari Par-tai Persatuan Pembangu-nan (PPP) tersebut, selama ini warga menggunakan pelabuhan yang dikelola Dinas Perhubungan. Kondis-inya dermaga tersebut san-gat dangkal sehingga tidak bisa disinggahi kapal-kapal besar. Makanya, dermaga yang baru itu diharapkan segera dioperasionalkan sehingga kapal-kapal bisa transit di pelabuhan tersebut.

”Jika dioperasionalkan maka dipastikan akan ber-dampak terhadap kesejahter-aan perekonomian masyara-kat di kepulauan karena hakekatnya masyarakat kepulauan membutuhkan akses. Baik dari sisi pendi-dikan maupun penerangan, diharapkan bisa masuk ke wilayah kepulauan,” pung-kasnya. (bus/h4d)

Ia mengatakan, pihaknya menggajukan pelaksanaan pelantikan pada Senin (4/3), karena tanggal 3 Maret hari Minggu.

Sementara itu, terkait dana pelaksanaan, sebel-umnya pihak Kabar Madura mendapat informasi dari pihak sekretariat dewan bahwa selain dana 400 juta,

terdapat dana lain diluar itu. Saat ditanya terkait itu,

samsul, berkilah bahwa dir-inya tak berwenang men-jawab pertanyaan itu. “Si-lahkan tanya bu Subardinik (Sekretaris Dewan), disana sudah lengkap,” kilahnya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Subardinik, saat ditemui Kabar madura juga tak mau berkomentar terkait itu, menurutnya hal ini diluar dari

wewenangnya. “Langsung saja ke Sekda mas, itu bukan wewenang saya,” tukasnya.

Kepastian terkait besarnya anggaran yang disiapkan ini memang sedikit bias. Hanya saja, kabarnya prosesi pelan-tikan ini akan menghabiskan dana hampir Rp 1 miliar. Pihak sekwan sendiri men-ganggarkan dana sebesar Rp 400 juta, kemudian ada tambahan dana dari Admin-

istrasi Pemerintahan Umum (Adpum) Pemkab sebesar Rp500 juta. Itupun, informa-sinya masih kurang.

Sekretaris Komisi A DPRD Bangkalan, Siti Fathonah Rachmaniyah membenarkan anggaran untuk pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih tersebut hampir mencapai ang-ka Rp 1 miliar. Namun, dengan besarnya anggaran tersebut pihaknya kurang setuju.

“Setelah kami mengadakan dengar pendapat dengan Ka-bid Adpum benar anggaran itu, selain dari Sekwan sebe-sar Rp 400 juta, juga masih ada tambahan sebesar Rp 500 juta dan itupun katanya diperkirakan masih kurang,” ungkapnya, Senin (11/2).

Ditegaskan Fathonah, de-ngan melejitnya anggaran tersebut, pihaknya kurang sependapat dan kurang setu-

ju. Pihaknya, menginginkan prosesi pelantikan tersebut dengan sederhana.

“Kami sangat menyayang-kan dan kurang setuju den-gan anggaran dana yang begitu besar, keinginan kami prosesi pelantikan itu sederhana tapi berlangsung sakral,” ujarnya usai meng-gelar dengar pendapat den-gan Kabid Adpum Pemkab, di ruang komisi A.

Dikonfirmasi terkait penam-bahan anggaran Rp 500 juta ini, Samsul memilih bung-kam. Ia berdalih masih proses pengajuan. “Untuk persia-pannya sudah mulai, sep-erti persiapan dari pakaian, atribut dan sebagainya hingga saat ini sudah 80 persen, kami hanya sebagai administra-sif penyediaan sarana dan prasarana perlangkapan,” pungkasnya. (jos/sru/h4d)

Dan disanalah ketua rom-bongan atau sesepuh dari mempelai pria menyobek blabar sambil menjawab pertanyaan dari sesepuh mempelai wanita yang men-jaga “blabar” dengan bahasa tembang seperti macapat.

“Ini tradisi turun temu-run di Sampang. Prosesi Mokka’ Blabar, dimana sang mempelai pria saat mau me-masuki pekarangan rumah dari mempelai wanita harus membuka tirai atau bahasa Maduranya ialah Blabar, setiap membuka blabar pi-hak dari mempelai pria atau sesepunya menjawab se-tiap pertanyaan dari pihak mempelai wanita itu hingga blabar ke tujuh atau yang terakhir. Jika tidak bisa men-jawab, pernikahan berarti pernikahan gagal,” jelasnya.

Lebih lanjut, mantan pega-wai dinas kebudayaan ini menjelaskan akhir dalam Mokka’ Blabar ini setelah masuk dalam tirai ke tujuh, mempelai pria akan ditanya

mengenai kapur dan sirih, yang berarti suci dan berani untuk membina rumah tang-ga. Dalam prosesi Mokka’ Blabar, yang merupakan tra-disi pernikahan tradisional masyarakat Sampang, juga diiringi dengan musik dae-rah seperti halnya Hadrah.

Fudoli menambahkan, hakikatnya berumah tangga ialah memadukan dua hati untuk membangun masa depan. Dan tradisi “Mokka’ Blabar”, merupakan simbol bagi kedua mempelai bahwa untuk mengarungi sebuah rumah tangga harus melalui proses yang sangat rumit. Jika tidak mampu men-embus berbagai rintangan, maka besar kemungkinan sebuah rumah tangga akan cepat goyah. “Hal tersebut merupakan simbol, bahwa membina sebuah rumah tangga harus penuh rasa tanggung jawab dan bisa melewati semua rintangan dalam hidup,” ucapnya.

Sementara itu, ditempat terpisah Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kabupaten

Sampang A. G. Wadud men-gatakan, tradisi Mokka’ Bla-bar memang salah satu pros-esi pernikahan tradisional. Bahkan “Mokka’ Blabar” su-dah sering diperkenalkan ke tingkat Nasional, seperti pe-kan budaya dan perhelatan mengenai kesenian pesisir utara yang sempat digelar di Gresik dan Probolinggo. Juga peran serta sanggar seni budaya sangat memban-tu untuk mempertahankan keaslian prosesi pernikahan “Mokka’ Blabar”.

“Mokka’ Blabar merupakan salah satu tradisi pernikahan yang ada di Sampang, dan sudah sering kami perkenal-kan ke luar Madura. Bahkan budayawan dari luar madura sendiri sangat kagum den-gan tradisi ini, karena unik,” tuturnya.

Menurut Wadud, untuk saat ini masyarakat Sampang yang melakukan prosesi per-nikahan dengan “Mokka’ Blabar” memang sudah se-dikit. Itupun sudah tidak seutuhnya lengkap, hanya diambil perbagian prosesi,

hal tersebut dikarenakan terkikis oleh modernisasi dan warga lebih memilih acara yang simple dan tidak memakan waktu lama.

“Masyarakat yang meng-gunakan tradisi ini saat menggelar pernikahan ma-sih ada, tapi tidak seutuhnya digunakan, karena memak-an waktu lama dan biaya yang tidak sedikit, jadi hanya 20 persen dari keseluruhan susunan prosesi yang di-kurangi oleh masyarakat.”

Meski begitu, pihaknya akan terus melestarikan se-tiap warisan budaya nenek moyang yang merupakan khsanah budaya Nasional. Karena setiap seni dan ke-budayaan wajib untuk diper-tahankan keasliannya tanpa adanya pengaruh dari budaya luar, mengingat perkemban-gan jaman sudah mulai maju dengan pesatnya. Dan ma-syarakat sendiri harus turut menjaga serta melestarikan kebudayaan tradisional terse-but, karena itu merupakan landasan untuk masa yang akan datang. (h4d)

diantara 2 korban tersebut 1 meninggal di tempat dan 1 orang lagi mengalami luka tembak di sekitar bahu kirinya.

“Yang meninggal Ibrahim mas, usia 50 tahun sedan-gkan satunya Razak usia 39 tahun luka di bahu kiri,” ungkapnya.

Ditanya terkait apa motif pembunuhan ini, Bahrudin menuturkan bahwa selama ini keduanya sabar dan tidak pernah memiliki musuh. Sehingga motif apa dibalik peristiwa yang dilakukan pelaku, pihaknya juga tidak tahu menahu.

Menurut keterangan Bah-rudin, peristiwa ini terjadi pukul 02:00 malam. Saat itu, kedua korban tengah tidur di musholla keluarga. Musholla yang struktur ban-gunannya hanya tembok di 1 meter dan seng diatasnya,

memberikan celah bagi sang pelaku. Sambungan seng dicongkel pelaku sehingga berlubang dan dari lubang itulah si pelaku memasuk-kan moncong senjata apinya dan mengarahkan pada kor-ban yang hanya berjarak 1,5 meter dari dinding musholla.

Bahrudin juga menjelas-kan, setelah melakukan aksi pelaku berlari sambil tertawa. “Hahaha…Tompes,” ujar Bahrudin menirukan ucapan pelaku. Tak lama berselang, tampak dari kejauhan cahaya senter yang disorotkan ke atas. “Barangkali itu kode,” tukas Bahrudin.

Sugianto, Kepala Kamar Mayat RSUD Bangkalan membenarkan j ika ada seorang tewas karena ter-tembak. Ia menyatakan, jika korban meninggal akibat terkena tembakan di dada bagian kanan. “Ya kena dadanya mas, dada kanan. Dan pelurunya masih di-

dalam. Kami masih menung-gu perintah keluarga untuk melakukan otopsi,” jelasnya.

Sementara itu, Senin (11/2) pagi, Razak, korban luka tembak sedang menjalani perawatan di UGD RSUD Syamrabu Bangkalan. Namun demikian, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Kompol Budi Santosa, Wakapolres Bangkalan saat ditemui Kabar Madura tak berkenan memberi keteran-gan. “Langsung ke Bapak (Kapolres, red) aja ya mas,” ungkapnya singkat.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan saat coba dim-intai keterangan melalui telepon selularnya belum memberikan respon. Dari informasi yang diterima Ka-bar madura dari pihak ke-polisian, Senin (11/2) siang sedang meluncur ke lokasi kejadian untuk menindak-lanjuti kasus ini. (jos/h4d)

Karapan yang digelar di sebuah lapangan Karapan Sapi Desa Rosong, Keca-matan Nonggunong terse-but tidak menggunakan Rekeng dan diganti den-gan Pak-kopak (bambu), serta tidak menggunakan balsem dan jahe yang bi-asanya dioleskan maupun disirami ke bagian tubuh sapi karapan seperti mata, telinga, dubur dan alat vital.

Walaupun tidak meng-gunakan Rekeng, sapi yang dilombakan tetap mampu berlari sangat kencang. Bahkan sejumlah pemilik sapi mengaku lebih nya-man mengikuti karapan sapi tanpa kekerasan. Karena mereka tidak perlu mem-persiapkan banyak alat dan obat-obatan lainya.

“Lebih enak ini mas ti-dak perlu membawa banyak alat,” ungkap Abdurrahman, 30 pemilik salah satu sapi asal Desa Rosong.

Hal senada juga diung-

kapkan sejumlah penonton, mereka mengatakan sensasi perlombaan Karapan Sapi tanpa Rekeng yang mereka saksikan tidak jauh berbeda dengan Karapan Sapi yang menggunakan Rekeng.

“Sama kencangnya, tidak berbeda dengan yang bi-asanya,” ungkap Mat Nawi, 36 warga Desa Nyamplong, Kecamatan Gayam yang mengaku hampir setiap ada Karapan Sapi di Pulau Sa-pudi selalu menyempatkan diri menonton.

Bahkan Untung Suropati, 40 pemilik sapi yang men-jadi Juara I Kategori Besar bahkan mengaku senang dengan penyelenggaraan sapi karapan miliknya jauh lebih kencang tanpa meng-gunakan Rekeng.

“Sapi saya jauh lebih cepat tidak menggunakan rekeng mas,” ungkapnya setelah menerima 1 unit Sepeda Motor yang diserahkan oleh AKP Bahril Manan Kapolsek Nonggunong.

Sementara itu, Danramil Nonggunong Kapten Bam-

bang Rianto yang ditemui setelah menyerahkan 1 unit Sepeda Motor kepada juara 1 Kategori Besar mengatakan, sangat merespon pelaksa-naan Karapan Sapi tersebut, terutama tanpa melukai sapi. Dan terbukti jauh lebih ba-gus dibandingkan Karapan Sapi yang menggunakan Rekeng.

“Ini jauh lebih bagus, ter-bukti sapi juga larinya ken-cang daripada pakai rek-eng,” ungkapnya.

Ketua Pelaksana Karapan Sapi Tanpa Kekerasan, Ab-durrahman, 40 mengatakan, pelaksanaan lomba tersebut merupakan yang pertama di tahun 2013 ini. Tidak hanya diikuti oleh sapi dari Pulau Sapudi namun juga ada 3 pasang sapi yang sengaja datang dari Probolinggo untuk ikut karapan sapi tanpa kekerasan tersebut. Dan Karapan Sapi Tanpa kekerasan yang dilseleng-garakan di Pulau Sapudi tersebut sejalan dengan intruksi Gubernur Jawa Timur Nomor: 1/Ist/2012

tanggal 1 Mei 2012.“Pelaksanaan ini meru-

pakan yang pertama di ta-hun 2013, dan juga sebagai bentuk sosialisasi karapan sapi tanpa kekerasan” un-gkapnya.

Lebih lanjut Abdurrahman mengaku senang dengan antuasiasme warga ma-syarakat yang ada di Pulau Sapudi. “Walaupun baru pertama kali namun peserta sangat antusias, terbukti dengan banyaknya peserta, bahkan ada 4 pasang sapi dari Probolinggo ikut,” un-gkapnya.

Hal senada juga dilontar-kan Kapolsek Nonggunong AKP Bahril Manan yang berharap agar apa yang telah dilakukan para pecin-ta Karapan Sapi di Sapudi dapat dilanjutkan. Apalagi, ungkapnya, Karapan Sapi tanpa memakai kekerasan ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jatim Soekarwo.

“Saya harap Karapan Sapi ini dapat berkembang den-gan sosialisasi yang baik,” ungkapnya. (Fir/adv/h4d)

Unggul satu gol tak mem-buat tim asuhan Nus Yadera mengendurkan serangan. Beberapa kombinasi seran-gan yang diperagakan anak-anak Bangkalan selalu mem-bahayakan gawang lawan. Memasuki menit 32, gol tambahan datang melalui tendangan pojok Ferry Aman Saragih (FAS).

Bola yang langsung melun-cur ke areal gawang Persid, sebenarnya hendak dihalau oleh pemain belakang tim berjuluk Macan Sangar terse-but. Sayang, sepakan pemain bernomor punggung 17, Iwan Sampurno, justru membe-lokkan arah bola ke mulut gawangnya sendiri dan gol. Bertambahlah keunggulan tim tuan rumah, 2-0.

Babak I berakhir setelah satu gol tambahan PSB ter-cipta. Berawal dari aksi FAS yang menyisir dari sayap kiri. Umpan matang pemain kela-

hiran Kediri, namun sempat mencicipi masa remaja di Kecamatan Kamal, Bangka-lan, itu berhasil dimanfaatkan striker PSB, Ferry N. Somah yang berdiri bebas. Dengan mudah pemain asal Liberia itu menceploskan bola. Bergetar-lah jala gawang Persid untuk kali ketiga.

Di babak kedua, kubu tamu mencoba menerapkan seran-gan sporadis. Beberapa tu-sukan berhasil menciptakan kemelut di depan gawang PSB. Untung, penjaga gawa-ng PSB, Aditya, tampil cukup sigap dalam memotong bola. Sehingga beberapa peluang anak-anak Jember berhasil digagalkan.

Pada pertandingan yang dihadiri ribuan pasang mata itu, sebenarnya PSB berpelu-ang menang besar. Beberapa peluang emas masih gagal menghasilkan gol. Salah sa-tunya adalah sundulan FAS hasil umpan M. Rochip yang masih membentur mistar

gawang. Itu belum termasuk peluang Danilo Fernando yang berhasil memperdaya penjaga gawang lawan, na-mun bola masih berhasil diselamatkan pemain ber-tahan Laskar Macan Sangar.

Menanggapi kemenan-gan tersebut, Pelatih Kepala PSB, Nus Yadera, mengaku puas dengan performa anak asuhnya. ”Anak-anak tampil cukup baik,” ujarnya saat ditemui usai pertandingan.

Komentar senada juga datang dari Manajer Tim PSB Ayu Sartika Virianti. Perempuan 25 tahun itu memberi apresiasi terhadap dukungan penuh masyara-kat Bangkalan atas perjuan-gan tim asuhnya. ”Sangat senang bisa mempersem-bahkan kemenangan kepada masyarakat Bangkalan,” un-gkap Ayu. Sembari kembali menjanjikan kemenangan kandang kedua melawan Persekam Metro FC, 16 Feb-ruari mendatang. (bai/ed)

“Ya betul, nanti setelah perbaikan pipa itu selesai tidak lagi terjadi kebocoran seperti kemarin, seperti di jalan Purba, Dirgahayu itu akan kami perbaiki, karena dana yang kami miliki cukup besar, kurang lebih 1 miliar,” pungkasnya.

Sementara itu, kenaikan tarif yang direncanakan PDAM mendapat sorotan dari DPRD Pamekasan. Pi-hak Komisi B menilai masih akan mengkaji ulang ren-cana kenaikan tarif tersebut.

“Nanti kami akan akan kaji ulang masalah kenai-kan tarif PDAM tersebut, karena bagaimana pun ma-salah tersbut berkaitan den-gan masyarakat,” ujar ketua

komisi B DPRD Pamekasan, Husnan Ahmadi, pada Kabar Madura, Senin (11/2).

Masalah keluhan masyara-kat terhadap PDAM harus menjadi pertimbangan, se-bab masalah yang ada di pihak PDAM seakan tidak terpecahkan, ditambah lagi masalah tunggakan reken-ing PDAM.

“Pasti ada sistem atau ses-uatu yang tidak jalan di in-ternal PDAM sehingga me-nimbulkan banyak masalah dan hal itu harus segera dibenahi,” tukasnya.

Mengenai tarif yang ren-cananya akan dinaikkan PDAM, pihaknya akan berkoordinasi terlebih da-hulu dengan pihak dewan, hal ini disampaikan oleh Di-rektur PDAM, M. Iskandar.

“Tentunya, masalah rencana kenaikan tarif PDAM ini ter-lebih dahulu akan dikoordina-sikan sama pihak DPRD Pa-mekasan,” pungkas direktur PDAM, M. Iskandar.

Di sisi lain, dewan men-gungkapkan agar pelayanan PDAM supaya diperbaiki di internalnya. Sebab, keluhan yang berdatangan mungkin karena maslah pada PDAM sendiri.

“Pasti ada yang tidak jalan di internal PDAM, apak-ah prosedurnya, atau pun sistemnya, sehingga ban-yak menimbulkan persoalan yang berdatangan,” tandas Husnan Ahmadi.

“Kualitas barang dengan harga yang harus dibayarkan harus sesuai, dalam artian, pelayanan PDAM menjadi

tumpuan serta rekening tunggakan merupakan bias dari pelayanan tersebut. Denagn hal itu pula, ten-tang rencana kenaikan tarif PDAM harus dikaji terlbih dahulu,” katanya.

Selain itu, yang menjadi per-timbangan sebelum PDAM menaikkan tarif, persoalan- persoalan yang dihadapi, salah satunya adalah perma-salahan teknis terkait pada kebocoran pipa harus diatasi sebelum menaikkan tarif.

“Istilahnya, harus ada ke-seimbangan antara PDAM dan masyarakat yang meng-gunakan PDAM. Tanpa ke-seimbangan itu, maka yang terjadi akan ada yang berat sebelah, seperti yang terjadi sekarang ini,” imbuhnya. (ong/jck/h4d)

Pelantikan Ra Momon Diundur

Karapan Sapi di Pulau Sapudi Kembali ke Tradisi Awal

Perbaikan Pipa, PDAM Minta Rp 1 M

Masyarakat Sekarang Lebih Memilih Upacara yang Sederhana

Pelabuhan Nasional Belum Berfungsi

Penembakan Misterius, Satu Tewas

Perseba Super Menang Mutlak Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

SELASA 12 Februari 2013 7

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURAdi San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No. 95) Pakuwon City

Surabaya. Diutamakan via email ke

[email protected].

Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang,

serta foto diri harus dilampirkan.

UNTUK P-MU,tingkatkan kualitas permainanmu, tunjukkan teknik-teknik tercantikmu,libas habis rival-rivalmu,kamu pasti bisa! Madura selalu siap mendu-kungmu..

Arista Talaga, +6287750044558.

SELAMAT buat P-MU yang telah berhasil meraih keme-menangan perdananya kemarin malam di SGB semoga P-MU semakin maju dan jaya.

Kacong Areta Jl.Simpang Tiga Karang Penang Sam-pang, +62818579805.

TERIMA kasih kepada Bapak Achsanul Qosasi yang telah berkorban banyak untuk Madura. Bapak adahlah seorang kebanggaan masyarakat Madura. Terus berjiwa besar. Jangan dengarin orang-orang yang selalu memojokkan Bapak, karrna orang-orang itu tidak mengerti betapa be-ratnya beban yang di jalani sekarang. Mereka hanya pinter ngomong. Terus berjuang Bapak menejer. Kalah menang kita rangkul bersama. Jangan dengrin mereka yang telah memojokkan Bapak. Semoga P.MU selalu jaya selamanya...

Suharto Jln Darma, +6281939324907

AYO P-MU, bikin rakyat Madura bangga atas prestasimu. Buat coach Daniel, tolong kasih kesempatan untuk putra Pamekasan bermain, supaya lebih pengalaman di ISL yang penuh gengsi tinggi. Bravo laskar sape kerap.!

PERSEPAMANIA-RETENTIM, +6285234090410.

SANGAT kecewa dengan administrasi SMPN 2 Saronggi. Gaji GTT-PTT yang seharusnya dibayar dua bulan cuma dibayar satu bulan. Karena kesalahan administrasi atau ada oknum nakal yang tega menilapnya? Institusi pendidikan ternyata sudah jadi ladang cari untung.

+6281330546420

SELAMAT dan sukses buat P-MU atas kemengan per-dananya dan semoga kemenangan ini akan berlanjut ke laga-laga berikutnya,terima kasih juga buat Pak Daniel yang telah susah payah mempoles dan memotifasi pemain sehingga laga perdana sukses merebut poin di kandang, buat Bapak AQ semangat optimistis dan sukses... LANYALA motto: “siap berbuat manis dan hargailah jika tidak siap bermain darah.”

+6281991222280

BENARKAH menjadi pemimpin merupakan idaman setiap orang? Jika diamati, dalam konteks zaman ini maka menjadi pemimpin tidak hanya menjadi idaman tapi sudah menjadi sumbu nafsu keserakahan. Untuk menjadi seorang pemimipin apapun dikorbankan. Tidak hanya harta, harkat dan martabat diri seka-lipun siap digadaikan, asal kekua-saan itu bisa digenggaman tangan.

Pemimpin sangat identik dengan kekuasaan. Dengan kekuasaan seorang pemimpin bisa tunjuk kan-an, tunjuk kiri menyuruh bawahan. Inilah paradigma kepemimpinan yang dianut masyarakat kita.

Padahal kepemimpinan itu haki-katnya adalah pengabdian, pen-gorbanan, atau bahkan pend-eritaan. Dalam hal ini memimpin atau menjadi penguasa bukanlah menikmati atau minta dilayani tapi memimpin adalah berbagi dan me-layani. Memimpin adalah mend-erita (leiden is lijden) begitulah pak Agus Salim berpesan kepada kita.

Tipologi Kepemimpinan Menjelang pemilu tahun 2014,

isu tentang kemimpinan sangat renyah untuk dijadikan topik pembicaraan. Media massa dan lembaga survei mengangkat tema kepemimpinan untuk dipasarkan. Krisis kepemimipinan menjadi latar untuk mengangkat isu kepe-mimpinan ke permukaan.

Banyak nama dimunculkan. Ban-

yak istilah digunakan untuk mengklasifikasi tipologi kepemimpi-nan yang diidamkan. Ada yang menyebut pemimpin muda, pe-mimpin tua, ada juga istilah pemimipin al-ternatif dan lain seb-againya.

Pertanyaan men-dasar yang harus kita jawab bersama adalah pemimpin seperti apa yang sebenarnya kita idamkan itu. Pemi-mipin yang gagah badannya tapi kerdil nyalinya atau pemimpin muda yang menyala-nyala seman-gatnya tapi minim pengalaman, gagasan dan strateginya. Jika kita masih waras maka kedua tipe kepe-mimpin diatas pasti tidak masuk dalam kriteria.

Dalam sebuah artikelnya, Thomas koten menyebut ada dua mod-el kepemimpinan yang pernah menghiasi pentas dunia. Yakni, pemimipin yang baik (good leader) dan pemimpin yang gagah (great leader). Tentunya good leader dan great leader adalah tipologi kepe-mimpinan yang berbeda.

Good leader adalah seorang pe-mimpin yang baik yang mau me-layani, mau berkorban dan lebih mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi serta

berlaku adil dan bijak-sana. Nabi Muham-mad dan 4 sahabatnya, Mahatma Ghandi dan Gus Dur adalah para pemimpin dunia yang bisa dikategorikan se-bagai good leader ini.

Sementara, great leader bisa diartikan sebagai seorang pe-mimpin yang ingin mewujudkan keingi-nan pribadinya tanpa mempertimbangkan kepentingan masyara-

kat pada umumnya. Namun sering kali pemimipin dengan karakter great leader ini selalu bersembunyi dibalik tabir untuk kepentingan bersama. Hitler, Stalin dan Napo-leoan adalah para pemimipin dunia yang masuk dalam kategori ini.

Dari dua model kepemimpinan di atas, maka sebenarnya kita sedang mencari tipologi kepemimpinan yang pertama, yakni good leader. Tapi sayangnya, kita seringkali tergelincir, terpesona dan tertipu dengan gaya calon pemimpin yang tampil gagah perkasa dan sok bijak-sana. Bahkan sering kali juga, kita menggadaikan cita-cita mulia hanya untuk kepentingan sementara.

Tentukan…!Orang pintar, orang cerdas, orang

hebat di negeri ini tak terhitung jumlahnya alias banyak sekali. Hi-

tung saja berapa ribu profesornya, lain lagi jumlah doktor dan para sarjananya. Tapi mengapa, kita sangat sulit memilih satu orang saja untuk memimpin Negara ini.

Pesta demokrasi melalui pemilu 2014 nanti merupakan kesempatan bagi kita semua untuk menentukan nasib dan eksistensi bangsa ini ke depan. Oleh karena itu, marilah kita semua berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk berparti-pasi dalam pemilu 2014 nanti dan memilih pemimipin yang berdiri di atas kepentingan rakyat bukan di atas kepentingan golongan.

Dalam kondisi Negara yang semakin carut marut seperti seka-rang ini sudah bukan saatnya lagi memilih pemimipin karena alasan agama, ras, suku atau ideology sek-alipun. Marilah kita kedepankan hati nurani. Kita pilih pemimpin yang setia pada janji ibu pertiwi.

Bangsa ini tidak butuh pemimpin yang populis tapi butuh pemimpin spesialis. Pemimipin yang punya keahlian untuk mengangkat dera-jat, harkat dan martabat bangsa ini dari keterpurukan. Dan kita selu-ruh masyarakat Indonesia punya kewajiban untuk menentukan pe-mimpin yang bisa menjadi khalifah tuhan di bumi Indonesia ini.

*) Siful Arifin, Akademisi IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan Peneliti Muda di

Arif Erdem Foundation, Jawa Timur.

Mencari Pemimipin Ideal

DALAM kamus Praktis Ilmiah Populer (Drs. Adi Gunawan, 1999; 08) absolut berarti mutlak, kuasa penuh, tak terbatas, tak tertandingi, dan tak bersyarat. Umunya istilah absolut diperuntukkan atau diberi-kan khusus kepada Tuhan. Dialah zat yang tak tertandingi, tak terbatas (kekal, tanpa awal dan akhir) mutlak, tak bersyarat (tanpa perantara, ada dengan zat-Nya sendiri) dan yang menguasai ruang dan waktu. Dialah yang memiliki kekuasaan penuh, dari yang dzahir hingga yang batin, dari yang nyata hingga yang gaib.

Absolut memiliki lawan kata, yaitu relatif yang berarti nisbi, berhubun-gan dengan, memiliki perantara, tidak mesti, tidak tetap, terbatas, dan bisa dikalahkan.

Dalam ilmu Tauhid, relatif di-artikan sesuatu yang baru, yang berarti tidak ada kemudian ada, keberadaannya karena ada yang mengadakan, keadaannya tergan-tung pada yang mengadakan, dan keadaannya terbatas oleh ruang dan waktu. Tentu saja relatif diperun-tukkan khusus selain Tuhan, sep-erti alam semesta, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, malaikat, dan jin. Selain Tuhan tentu memiliki ket-erbatasan, pilih tanding, bisa kalah atau menang, dan keberadaannya memiliki perantara.

Suatu zat, benda, atau apapun namanya, bisa diyakini sebagai eksistensi Tuhan, manakala memi-liki tiga sebutan. Sehingga ia pantas dan ilmiah disebut sebagai Tuhan. Pertama adalah absolut, kedua Unik, dan ketiga Disting.

Dalam ilmu kalam (nahwu) Unik dan disting ini merupakan penjelasan tamanni yang berarti penguat atau penjelasan lebih rinci) dari Absolut.

Unik, dalam kamus Praktis Ilmiah Populer (Drs. Adi Gunawan, 1999; 513) memiliki arti satu-satunya, atau disebut Esa. Karena Dia bersifat ab-solut maka hanya Dia satu-satunya, Dia Esa, tidak ada yang lain selain Dia dalam segala hal.

Terakhir adalah Disting, yang be-rarti berbeda dari yang lain. Karena Dia memiliki sifat absolut maka Dia menjadi berbeda dengan yang lain. Dia tidak memiliki sifat, bentuk, rupa atau jenis. Dia tidak memiliki juz, tidak terdiri dari beberapa ba-gian, dia tidak terdiri dari apapun layaknya sesuatu selain dia, dia tidak bertelinga, hidung, mata dan lain sebagainya.

Ketiga sifat (Absolut, Unik, dan Dist-ing) tersebut, merupakan akumulasi dari sifat Allah SWT yang dua puluh, kemudian dijabarkan lagi dalam na-ma-namaNya yang 99, Asmaul Husna.

Hanya Allah yang pantas menyandang predikat absolut. Pen-guasa Dusun, Desa, Kota atau Kabupaten, Provinsi, Negara bah-kan dunia sekalipun adalah relatif. Ia memi-liki penguasaan yang terbatas oleh ruang, jarak dan waktu. Ia hanya memimpin se-dikit dari jutaan ma-nusia penghuni bumi ini. Sekalipun dapat memimpin seluruh ma-nusia di muka bumi ini, namun ia tidak bisa memimpin mahluk gaib seperti setan, jin, genderuwo, po-cong, kuntilanak dan mahluk asing lain yang juga penghuni bumi ini.

Setelah perang dunia kedua bera-khir dengan menyisakan segudang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), masyarakat internasional memasuki tatanan dunia baru yang lebih damai dan sejahtera. Melalui melembaga The Universal Declara-tion of Human Rights 10 Desember 1948. Tertuanglah ide tentang per-lunya standar umum yang menjamin penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak manusia secara universal. Sejak itu, dunia terus mengembangkan konsep tentang HAM melalui instrumentasi lem-baga internasional yang kemudian mengerucut menjadi sebuah nilai kemapanan, bahkan nyaris dipan-dang sebagai tatanan absolut.

HAM tak ubahnya seorang raja atau kaisar yang di dudukkkan di atas singgasana indah dan ber-wibawa. Namun disadari atau tidak, pengagungan yang menempatkan HAM sebagai tatanan absolut seb-etulnya merupakan reinkarnasi dari tradisi pemikiran kuno yang menempatkan para kaisar atau raja sebagai penguasa absolut. Semua ucapan, pikiran, dan apa pun yang berasal dari penguasa merupakan hukum yang berlaku absolut.

Begitu absolutnya keberlakuan HAM ini, maka semua nilai-nilai sosial budaya, termasuk agama, wajib hukumnya untuk ngireng kasokan tunduk sepenuhnya pada titah sang raja, yaitu HAM. Jika ada nilai dan pranata sosial, bu-daya, bahkan agama tidak sesuai dengan prinsip dan standar HAM maka ajaran agama, seperti Islam yang diyakini pemeluknya sebagai kebenaran hakiki walaa yu’la Alaihi, harus disingkirkan.

Penegakan HAM atas agama, khu-susnya Islam, tidak lain merupakan bagian dari serangan penyakit nifaq

kalau bukan syirik. Be-tapa tidak, karena HAM yang diletakkan seb-agai prinsip serta stan-dar universal itu pada hakikatnya hanyalah cetusan hati dan pikiran anak cucu Adam yang tidak mungkin lebih tinggi dari kebenaran Ilahiyah.

Tim perumus perda-maian, kesejahteraan dan kemapanan, me-mang sengaja direkrut dari sejumlah tokoh

berpengaruh yang sedapat mung-kin mencerminkan representasi semua bangsa di muka bumi ini. Namun, manusia tetaplah manusia yang sangat relatif, manusia tidak absolut. Keberadaan tokoh dalam tim perumus dimaksud sangatlah terbatas, mereka bukan dan tidak boleh diartikan sebagai mandataris penuh dari bangsa atau masyara-kat yang kebetulan menjadi asal muasal mereka.

Hanya Allah SWT yang absolut. Dialah pencipta kedamaian, dan menghendaki kerusakan atas ulah manusia. Aturan dan hukum-Nya sudah cukup jelas dalam Alquran, bagaimana umat manusia diatur untuk hidup damai. Islam datang bukan dengan misi perang, atau pengrusakan, melainkan datang sebagai rahmatan li ‘alamin.

Karena Allah absolut, maka ke-tentuannya juga absolut. Kitab Suci Alquran firmannya juga absolut. Pet-uah, nasihat, bahkan sastra sekali-pun tidak ada satu kalimatpun yang sama dengan dengan ayat Alquran, apalagi membantah isi Alquran. Bahkan Allah SWT menantang keras kepada manusia, “Jika kalian masih meragukan terhadap apa yang kami turunkan (Alquran) kepada hamba kami (Muhamad SAW) maka buat-lah satu surat saja yang sama den-gan Alquran” (QS Albaqarah: 23).

Meski begitu, sudah merupakan dogma absolut dan universal bahwa setiap hasil karya insaniyah yang dipuja, bahkan sempat didewakan pada zaman kejayaannya pastilah tunduk pada hukum keterbatasan ruang dan waktu. Hanya Allah dan segala yang diwahyukan bebas dari keterikatan itu. Sebenarnya, penem-patan HAM sebagai prinsip dan stan-dar universal secara historis dipahami dari komposisi tim perumus naskah Deklarasi Universal HAM.

Pandangan yang menempatkan HAM sebagai tatanan absolut dan universal sebenarnya telah lama ditentang dan dikritik tidak hanya

oleh penguasa negara di Cina, Rusia, serta negara-negara di Timur Tengah dan lain-lain. Tetapi juga datang dari sederet pakar HAM sendiri yang melahirkan aliran relativisme dan partikularistis HAM. Mereka meni-lai bahwa penerapan HAM secara absolut dan universal sangat berat sebelah dan kebablasan.

Herannya, pluralisme sebagai pilar penting HAM dirasakan sangat bias dan paradoks dengan pelembagaan absolutisme dan universalitas HAM. Penganut absolutisme dan uni-versalitas HAM mencita-citakan terbentuknya peradaban tunggal, yaitu peradaban HAM. Semua per-adaban termasuk pemikiran dari tokoh yang tidak sejalan dengan standar dan prinsip HAM sering dijadikan sebagai target pengucilan dan kebencian.

Sikap dan perilaku antagonis kaum pendewa universal dan ab-solutisme HAM seperti itu meng-ingkari agama sebagai varian dari keberagaman. Tengoklah tren pe-mikiran para penganut liberal-isme dan sekularisme, yang sangat membenci dan mengucilkan kon-sepsi syariat Islam. Kebencian itu bertumpu pada tuduhan bahwa Islam melarang dan mengganggu ritus pendewaan mereka terhadap praktik sekularisme dan liberalisme sebagai berhala baru.

Sejumlah perda syariah yang dile-gitimasi oleh dukungan mayoritas anggota DPRD masing-masing daerah tetap dipersoalkan dengan berbagai tuduhan miring yang merefleksikan Islamofobia. Kaum sekuler dan liberal menggunakan segala cara untuk mendistorsi kesu-cian syariah dengan menciptakan kesan yang menakutkan.

Seorang Muslim yang ingin ber-Is-lam secara kaffah dan konsisten dapat terancam sebagai pihak yang dibenci dan dikucilkan oleh kaum sekuler dan liberal. Tengok saja upaya umat Islam yang gigih mempertahankan ajaran agamanya dengan memberlakukan syariah sebagai hukum positif di In-donesia, terus mendapat tantangan keras dari kaum sekuler dan liberal yang menilai bahwa syariah berten-tangan dengan HAM.

Akhir kata, absolut itu hanya Al-lah SWT. Hukum dan perintahnya dalam Alquan juga absolut. Andai saja HAM tidak berbias pada kecu-rigaan dan upaya mendiskrimina-sikan nilai-nilai Islam, maka bukan tidak mungkin pemberlakuan HAM itu sendiri absolut.

*) Jurnalis, Kontributor MNC Grup Tinggal di Sumenep.

Oleh:SIFUL ARIFIN

Oleh:ABDUR RAHEM

Absolut

SAMPANG-Camat Soko-banah mangkir dari pang-gilan Komisi A DPRD Kabu-paten Sampang. Akibatnya, hearing yang sesuai jadwal bakal digelar Senin (11/2) kemarin, akhirnya ditunda, Selasa (12/2) hari ini.

Soal ketidakhadiran itu, Camat Sokobanah berda-lih surat panggilan yang dilayangkan dewan, tidak sampai ke tangannya.

Padahal, surat itu telah dikirim dan sudah sampai di kantornya, pada Jumat (8/2) kemarin. Di samp-ing itu, sekarang zaman

sudah canggih pesan bisa disampaikan melalui hand-phone.

Selain Camat, yang tak hadir dalam acara di gedung dewan itu, juga Plt Kades Bire Tengah. Hal itu memperkuat sangkaan masyarakat yang menyatakan, Plt Kades itu dapat menandatangani surat-surat, sekalipun dia tak be-rada di kantor.

Juga memperkuat dugaan, sang Plt Kades sudah me-makan gaji buta. Sehingga dibutuhkan duduk bersama untuk mengetahui secara pasti permasalahan. Sehing-

ga bisa dicarikan jalan ke-luar untuk masalah tersebut.

“Hear ingnya d i tunda karena Camat dan Plt Kades tidak hadir tanpa alas an yang jelas. Camat berala-san surat undangan belum nyampek,” terang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang, H Hodai kepada Kabar Madura kemarin.

Dia menjelaskan, keti-dakhadiran Plt Kades saat hearing kemarin indikasi kuat bahwa yang bersang-kutan tidak ada di tempat. Sebab, surat pemanggilan untuk mereka sudah dilay-

angkan pekan kemarin.Alasan Camat tidak hadir

dalam hearing karena surat belum sampai, tidak masuk akal. Pasalnya, surat terse-but sudah sampai Jumat kemarin. Apalagi, sekarang sudah canggih ada HP dan BB yang bisa menyampai-kan pesan dengan cepat.

“Hearing kami agendakan kembali pada besok. Kami berharap pihak-pihak ter-kait yang diundang datang ke dewan besok. Sehingga bisa diklarifikasi terkait laporan dari masyarakat yang disampaikan pada

kami,” terang politisi Partai Demokrat itu.

Ia menambahkan, terkait dengan pemilihan salah satu anggota BPD yang dilakukan anggota lain tidak ada masalah. Sesuai dengan pasal 21 perda no-mor 4 tahun 2006 pemilihan anggota BPD boleh dilaku-kan anggota lain dengan musyawarah mufakat.

“Ini yang masih belum jelas tentang Plt Kades yang ada di tempat. Kalau lapo-ran dari masyarakat benar, berarti Plt Kades makan gaji buta karena orangnya tidak

bekerja,” pungkas pria asal Dapil IV itu.

Seperti diketahui, sejum-lah tokoh masyarakat dari Desa Bire Tengah, Keca-matan Sokobanah men-datangi Komisi A DPRD Sampang pekan kemarin. Mereka melaporkan soal dugaan rekrutmen salah satu anggota BPD yang dinilai tak prosedural.

Kemudian warga juga melaporkan terkai t Pl t Kades setempat yang ti-dak ada di tempat. Tapi, anehnya bisa menandatan-gani surat. (ful/yoe)

SELASA 12 Februari 20138

Email Redaksi: [email protected]

PAMEKASAN-Bupati Pame-kasan Kholilurrahman, Senin (11/2) menyerahkan data pen-duduk potensial pemilih pemilu (DP4) ke KPU Kabupaten Pem-kasan. Penyerahan DP4 yang berisi 628.439 nama pemilih itu, berlangsung di ruang PKK Pamekasan.

Acara serah terima tersebut dihadiri oleh Plt Ketua DPRD Pamekasan, anggota Forpimda Pamekasan atau yang mewakili, wakil bupati, sekretaris dan ang-gota KPU Pamekasan, anggota Panwaslu Pamekasan, kepala dinas atau instansi terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan, ketua partai politik peserta pe-milu, dan polres Pamekasan.

Dalam sambutannya, Bupati Kholilurrahman menegaskan, proses demokrasi yang pada 2014

nanti bakal digelar pemilihan umum, maka tentu saja membu-tuhkan persiapan yang matang agar dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

“Salah satu unsur pendukung suksesnya pemilihan umum tersebut adalah kehadiran pen-duduk untuk menyalurkan as-pirasi politiknya sesuai dengan hati nuraninya,” ujar Kholilur-rahman.

Untuk itu, tambahnya, ke-beradaan DP4 menjadi sangat penting untuk didalami agar akurasi data pemilih benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

“Pemkab Pamekasan telah berkomitmen untuk menyuk-seskan pemilu tersebut dengan menyerahkan DP4 yang akurat dan dapat dipertanggungjaw-abkan kepada KPU Kabupaten

Pamekasan,” tekannya.Selebihnya, Bupati Kholilur-

rahman membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi tertanggal 7 Februari 2013. Dikatakan, mekanisme penyera-han tersebut meliputi Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri menyerahkan kepada Ket-ua KPU. Selanjutnya, Gubernur menyerahkan kepada Ketua KPU Provinsi. Muaranya, bupati atau walikota menyerahkan kepada Ketua KPU Kabupaten atau Kota.

“Penyerahan DP4 tersebut merupakan bagian tahapan yang sangat penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemilu 2014, karena merupakan bahan yang akan diproses lebih lanjut oleh KPU melalui tahapan pemu-takhiran data pemilih, penyusu-nan dan pengumuman DPS sam-

pai menjadi DPT,” ungkapnya.Oleh karena itu, katanya, pemer-

intah dan pemerintah daerah telah berupaya secara sungguh-sungguh untuk mempersiap-kan Data Kependudukan dalam bentuk DP4 yang jauh lebih akurat, merupakan perwujudan akuntabilitas dan aktualisasi dari kewajiban dan tanggung jawab moral pemerintah. Yakni, untuk berperan dalam memperbaiki kualitas penyelenggaraan pe-milu dari waktu ke waktu secara konsisten.

“Itu merupakan bagian dari proses penguatan dan pendalaman demokrasi serta upaya mewujud-kan tata pemerintahan presidensial yang efektif dalam stabilitas ke-amanan dan ketertiban masyarakat yang terjaga secara kondusif,” tukasnya. (anm/yoe/adv)

Kemampuan Mengelola DP4 DisangsikanPAMEKASAN - M e n j e l a n g

pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, KPU Kabupaten Pamekasan telah menerima data penduduk potensial pemilih pemi-lu (DP4) dari Pemkab Pamekasan, Senin (11/2). Berkaitan dengan kenyataan tersebut, penyeleng-gara pemilu ini mendapat warning dari banyak kalangan. Pasalnya, kemampuan KPU Pamekasan dalam mengelola DP4 patut di-sangsikan.

Keraguan tersebut muncul kare-na KPU Pamekasan kini ditempati oleh orang-orang pengganti dari

lima komisioner KPU sebelumnya, yang dipecat oleh DKPP karena pelanggaran kode etik. Peng-gantinya yang layak hanya tiga orang. Sehingga, kebijakan dik-endalikan oleh KPU Jawa Timur.

“Karena itu, kami mewarning KPU Pamekasan agar bekerja secara serius. DP4 yang telah diterimanya mesti diseriusi untuk disikapi,” tekan Ketua Gerakan Pemuda Rong-go Sukowati (GPRS), Baisuni.

Dikatakan pula, panitia penga-was pemilihan umum (Panwaslu) harus gencar bekerja secara pro-fesional. Jangan sampai ada kongkalikong di antara kedua penyelenggara pemilu tersebut.

Sementara itu, anggota KPU Pa-mekasan Divisi Teknis Penyeleng-gara Pemilu, Nuzulul Qurnain, menegaskan akan menyeriusi penanganan DP4 tersebut. Untuk

itu, katanya, KPU Pamekasan akan terus bekerja dan menga-dakan penyesuaian-penyesuaian sehingga memegang data yang akurat.

“Diharapkan, dengan data yang akurat, pileg dan pilpres nanti bisa berjalan secara aman dan kondusif,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melalui Bupati Kholilurrahman menegas-kan, sudah ada upaya maksimal dari pemerintah dan pemerintah daerah dalam meningkatkan akurasi DP4.

“Di satu pihak pemerintah me-lalui Menteri Dalam Negeri me-minta kepada Dispendukcapil sebanyak tiga kali untuk meny-empurnakan atau melengkapi da-tabase kependudukan kabupaten/kota dengan hasil pelayanan

harian pendaftaran penduduk,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, juga di-lakukan pencatatan sipil dengan tujuan agar semua tambahan dan penguarangan penduduk di suatu daerah akibat terjadinya LAMPID (lahir, mati, pindah, dan datang).

Di lain pihak, terangnya, Ke-menterian Dalam Negeri me-lalui Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga melaku-kan pembersihan data ganda sebanyak empat kali dengan memanfaatkan SIAK dan hasil perekaman e-KTP.

“Sebagaimana yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomo: 470/3264/SJ tanggal 29 Agustus 2012 perihal Petunjuk Penyiapan Data Kepen-dudukan Untuk Pemilu 2014,” tekannya. (anm/yoe)

PAMEKASAN - D a l a m pelaksanaan Pemilukada Pamekasan, 9 Januari 2013, KPU setempat mengeruk dana sebesar Rp 14 miliar dari APBD Pamekasan. Sek-alipun proses pencoblosan sudah selesai, penyeleng-gara pemilu ini masih ogah menjelaskan transparansi keuangan miliaran rupiah tersebut.

Akhmad Zaini, Sekretaris KPU Pamekasan, menegas-kan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui seberapa besar dana yang sudah digu-nakan dari total anggaran yang tersedia. “Belum. Be-lum kita lihat di bendahara,” terangnya, Senin (11/02).

Total anggaran Rp 14 miliar di atas, kata Zaini, tidak termasuk pada biaya pen-gamanan. Menurutnya, bi-aya pengamanan itu masuk pada polres. Diakui Zaini, Rp 14 miliar ini dikelola sepenuhnya oleh KPU Pa-mekasan.

“Di antaranya digunakan untuk gaji PPK, PPS, PPDP. Itu digelontorkan kepada kecamatan. Yang di keca-matan inilah yang sangat banyak. Selain gaji, juga operasional PPK, operasional PPS, dan operasional PPDP,” bebernya.

Ditanya persentase peng-gunaan anggaran, Zaini tidak berkenan menjelaskannya secara detil. Alasannya, audit dari Badan Pemeriksa Keuan-gan (BPK), baru dilakukan pada Maret mendatang. “Dari BPKP baru diperiksa satu kali,” ujarnya singkat.

Dia lalu menegaskan, gaji

PPK masih dikucurkan di bu-lan Februari ini. Sekalipun, Pemilukada telah selesai pada 9 Januari lalu.

Minhadji Ahmad, aktivis Institute for Democracy and Social Analysis (IDEAS), saat dimintai komentar menyatakan, semestinya rincian keuangan tersebut dibeberkan secara terbuka. Sebab, katanya, uang yang digunakan penyelenggara pemilu adalah bersumber dari APBD alias uang rakyat. Sehingga, rakyat wajib men-getahui rinciannya.

Untuk diketahui, Wakil Ketua DPRD Pamekasan Khairul Kalam, pernah me-nyatakan, institusi peny-elenggara pemilukada itu harus melaporkan peng-gunaan keuangan kepada DPRD, karena dana tersebut bersumber dari APBD dan atas persetujuan lembaga legislatif.

“Hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-un-dangan yang berlaku, bah-wa DPRD berhak meminta penjelasan tentang dana itu,” kata Khairul Kalam menjelaskan.

Politisi dari Partai Demokrat Pamekasan ini menjelaskan, berdasarkan Undang-un-dang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 67 ayat 1 poin e, KPU berkewajiban mempertang-gungjawabkan penggunaan anggaran kepada DPRD.

Demikian juga, sambung dia, pada Pasal 66 ayat 3 poin e bahwa DPRD mempunyai tugas untuk meminta per-tanggungjawaban pelaksa-naan tugas KPU. (anm/yoe)

KPU Pamekasan Dapat Warning

Tak Transparan Soal Keuangan Pemilukada

KM/HAIRUL ANAM

MANTAP: Bupati Kholilurrahman (kiri) menyerahkan DP4 kepada anggota KPU Pamekasan Teknis Penyelenggara Pemilu, Nuzulul Qurnain di ruang PKK Pamekasan, Senin (11/02).

Bupati Kholilurrahman Serahkan DP4

KM/HAIRUL ANAM

TEGANG: Suasana serah terima DP4 dari Pemkab Pamekasan ke KPU Pamekasan, Senin (11/2). Pengganti komisioner yang dipecat, hanya tiga yang bisa dibilang layak.

Dipanggil Dewan, Camat Sokobanah MangkirHearingnya ditunda karena Camat dan

Plt Kades tidak hadir tanpa alas an yang

jelas. Camat beralasan surat undangan belum

nyampek.”

H HODAI Ketua Komisi A

DPRD Kabupaten Sampang

Email Redaksi: [email protected]

SELASA 12 Februari 2013 9I S U P E R P E C A H A N Selidiki Iklan Berbau Kampanye

Panwaslu Panggil Media dan Pemasang IklanSUMENEP-Menyusul munculnya

iklan dari salah satu calon anggota DPR RI 2014-2019 di salah satu media lokal Madura, Panwaslu Kabupaten Sumenep mulai menanggapinya seri-us. Sebab, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 01 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Kampanye Pemilu ang-gota DPR RI, DPD dan DPRD, tidak diperbolehkan melakukan kampanye melalui media massa dan rapat umum di luar jadwal yang ditentukan.

Dalam iklan tersebut, rupanya dika-burkan antara undangan bahwa akan diadakan pertemuan di Jakarta. Men-ariknya, undangannya ukurannya tidak terlalu besar dan bahkan sangat kecil.

Justru, yang sangat tampak diperbesar adalah foto calon dan nomor urut caleg tersebut. Padahal, sesuai dengan PKPU No 13 Tahun 2013 pasal 13 huruf (e) dan huruf (f) rapat umum dan iklan media massa diperbolehkan 21 hari dan berhenti 3 hari sebelum hari H Pemilu.

Koordinator Media Massa dan Pen-gawasan Panwaslu Sumenep, Moh Riva’i mengaku sudah mendapatkan informasi terkait dengan iklan ber-bau kampanye tersebut. Menurut-nya, dalam iklan tersebut rupanya memang sengaja dikaburkan antara undangan dengan kampanye. Sebab, pengumuman undangan sangat kecil, sedangkan calonnya sangat besar plus nomor urut.

”Sepertinya dikabur-kaburkan antara undangan berkumpul di Jakarta dalam iklan itu. Kalau pengumuman undang, jelas belum masuk iklan kampanye.

Cuma, dalam iklan tersebut terdapat nomor dan nama calon yang ditulis lebih besar dibandingkan dengan iklan undangannya,” ujar Moh Riva’i sambil menunjukkan iklan tersebut, Senin (11/2).

Menurutnya, dalam PKPU No. 01 tahun 2013 dijelaskan bahwa yang termasuk kategori kampanye itu antara lain pertemuan rapat umum, terbatas, kemudian penyebaran pam-flet, penyiaran melalui media massa. ”Nah, untuk rapat umum dan media massa sudah diatur selama 21 hari. Pasal 13 huruf (e) dan (f) pasal 25 ayat 2. Kampanye media massa diatur jad-walnya dan berhenti 3 hari sebelum hari H Pemilu,” tandasnya.

Dia menjelaskan, untuk memastikan apakah iklan yang berbau kampanye tersebut termasuk dalam iklan kampa-nye, pihaknya akan melakukan kajian

terlebih dahulu. Jika ternyata terbukti melanggar PKPU No 13 tahun 2013, maka tidak menutup kemungkinan akan memanggil media terkait ter-masuk juga pemasang iklan tersebut. ”Kita akan kaji terlebih dahulu. Siapa yang akan diperiksa, adalah para pihak yang bersangkutan mulai dari media massa termasuk juga parpol atau pemasang. Kalau memang pen-gumuman, seharusnya pengumuman lebih jelas, tidak harus memperbesar nomor urut, gambar parpol, dan pen-calonannya,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD PAN Sumenep, Faisal Muhlis, mengaku tidak tahu dengan persoalan iklan dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Sehingga, politisi yang kini duduk di kursi wakil Ketua DPRD Sumenep, tidak terlalu banyak mem-berikan komentar. (bus/zis)

KM / BUSRI THAHA

BANTAH KONSOLIDASI: Ahmad Zahri Ridla, Sekretaris DPC PD Sumenep, menjelaskan sikap DPC PD Sumenep.

Silaturahmi Kader, Ketua Tak Ikut

SUMENEP-Silaturahmi kader Partai Demokrat Sumenep yang tidak dihadiri ketua dan sekretarisnya akhir pekan lalu bukan tanda perpecahan di internal DPC PD Sumenep.

Sekretaris DPC PD Sumenep, Ahmad Zahrir Ridla mengatakan, pertemuan tersebut merupakan silaturahmi antar kader dan pengurus. Jika pertemuan tersebut diadakan oleh DPC, pihaknya mengaku pasti menghadiri. Bahkan, jika disebutkan bahwa pertemuan merupakan konsolidasi maka selaku sekretaris DPC, pihaknya mengaku pasti hadir. ”Tadi pagi (kemarin, red) saya memang sempat kaget bahwa DPC Sumenep melaku-kan pertemuan konsolidasi, dan setelah klarifikasi kepada teman-teman yang hadir, ternyata bukan konsolidasi tetapi silaturahmi. Artinya, teman-teman yang memiliki kepedulian untuk melakukan pembenahan terhadap Parpol untuk dija-dikan masukan kepada Majlis Pembina PD dalam pertemuan dengan seluruh DPC di Indonesia,” ujar Ahmad Zahrir Ridla.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kader Partai Demokrat Sumenep melakukan pertemuan yang melibatkan puluhan kader, 17 Pengurus PAC dan 7 pengurus DPC Kabupaten Sumenep. Pertemuan itu sendiri menyikapi pengambil alihan Ma-jlis Pembinan PD terhadap posisi Ketua DPP PD Anas Urbaningrum yang tengah terbelit persoalan hukum.

Namun, dalam pertemuan tersebut sempat disinggung pula bahwa DPC PD Sumenep sering melakukan rapat tanpa melibatkan kader.

Menurutnya, terkait dengan istilah pem-bersihan, diakuinya, adalah untukmelaku-kan penyelamatan Partai. Nah, apapun yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pihaknya memastikan akan tetap mendukung. Bahkan, termasuk dirinya jika mendapatkan evaluasi dari Dewan Pembina PD, maka akan tetap melakukan sesuai dengan instruksi pimpi-nan Partai.

Terkait informasi DPC PD Sumenep sering melakukan rapat tanpa melibatkan kader PD, Ahmad mengaku memang tidak semua kader PD harus terlibat dalam rapat yang memang tidak perlu melibat-kan kader, misalnya hanya melibatkan pengurus PAC. “Tetapi, selama ini, kami selalu terbuka. Cuma, kesimpangsiuran informasi ini yang penting untuk dilurus-kan,” pungkasnya. (bus/zis)

KarSa Perlu Gaya JokowiSAMPANG-Keinginan pasangan Soek-

arwo-Syaifullah Yusuf (KarSa) untuk kembali terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim dalam Pilgub (Pemilihan Gubernur) 2013, kemungkinan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Walaupun hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga menunjukkan elek-tabilitas pasangan KarSa cukup tinggi, namun untuk Madura khususnya Ka-bupaten Sampang sepertinya tidak ber-pengaruh terhadap hasil survei tersebut.

Karena masyarakat Sampang belum merasakan manisnya kepemimpinan KarSa selama lima tahun terakhir. Bah-kan, perbaikan jalan yang dijanjikan saat kampanye sampai kini belum dire-alisasikan.

Pemerintah hanya melakukan tambal sulam pada jalan yang rusak. Akibatnya, kondisi jalan dari Sampang-Ketapang berjarak kurang lebih 40 kilomater kon-disinya sangat memprihatinkan. Kondisi ini mengganggu sistem perekonomian masyarakat setempat.

Pasalnya, warga yang melintas di jalan tersebut tersendat. Tidak hanya itu, jalan yang rusak rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Sehingga harus ada langkah konkrit dari pasangan KarSa untuk me-nyelesaikan permasalahan ini.

Jika dirinya ingin terpilih kembali se-bagai Gubernur-Wakil Gubernur Jatim, maka janjinya harus direalisasikan. Na-mun, kalau janji politik Karsa tak segera dilaksanakan, akan menjadi catatan hi-tam tersendiri bagi masyarakat Sampang.

“Sekarang masyarakat tinggal me-milih, apakah ingin perubahan atau melanjutkan kepemimpinan KarSa yang manfaatnya belum dirasakan betul oleh masyarakat,” terang Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sampang, Ach Kian Santang, pada Kabar Madura, kemarin.

Ia menjelaskan, Pemprov Jatim me-mang telah melaksanakan Jalinkesra. Namun, hanya sebagian masyarakat yang merasakan. Pasangan KarSa kurang memperhatikan terhadap per-baikan infrastruktur khususnya yang ada di Kab. Sampang. Misal, jalan provinsi Sampang-Ketapang.

Padahal, jalan merupakan penunjang utama untuk mendongkrak sektor eko-nomi masyarakat. Selama ini tidak ada perbaikan jalan, yang ada hanya tambal sulam. Umurnya pun tidak berlangsung lama.

“Jika ingin terpilih lagi, KarSa harus membuktikan jalan yang rusak itu harus diperbaiki. Sementara perbaikan jalan dari Sampang sampai Kamal (Bangka-lan) katanya merupakan hasil usaha dari Ahsanul Qosasi,” ungkapnya.

Terpisah, Direktur Madura Survey dan Policy Studies (M-SPOSE), Syafi’, menyatakan, setiap kepemimpinan seseorang pasti ada plus dan minus termasuk KarSa. Plusnya secara umum pembangunan infrastruktur cukup bagus. “Termasuk program sosial, patut kita apresiasi. Walaupun implementasi pro-gram sosial perlu ada kontrol yang ketat. Jangan seperti sekarang, program sosial seperti jalin kesra banyak bermasalah,” ungkapnya.

Menurut Syafi’, banyaknya masalah dalam program jalin kesra lantaran minim kontrol. Apalagi terkesan program tersebut untuk tim suksesnya sebagai jasa politik saat pilgub kemarin. Dimana mantan-mantan tim sukes banyak yang pegang.

“Pada prinsipnya tidak ada masalah (yang pegang mantan tim sukses), yang penting memenuhi kriteria dan ada pengawasan yang ketat. Sehingga benar-benar tepat sasaran, tidak berhenti di pelaksana sosial, tapi pada masyarakat,” urainya.

Secara umum program Pemprov Jatim bagus. Namun, ada yang perlu diper-baki yakni gaya kepemimpinan KarSa cukup elitis. Ke depan pemimpin harus mempunyai sebuah terobosan yang bisa langsung menyentuh ke publik. “Perlu mencontoh kepemimpinan Jokowi yang bisa langsung komunikasi dengan masyarakat sehingga memahami apa yang terjadi di bawah. Pemprov belum punya program khusus Madura, karena masyarakatnya berbeda dengan daerah lain. Perlu program percepatan untuk Madura,” ucapnya. (ful/zis)

KM/ISTIMEWA

POSITIF-NEGATIF: Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo mendeklarasikan dirinya maju dalam Pemilihan Gubernur 2013 bersama dengan Syaifullah Yusuf. Kepemimpinan pasangan akrab disingkat KarSa Jilid II menuai kritik dan puji selama empat tahun pemerintahannya.

PPP Target Menang Satu PutaranSURABAYA - S e b a g a i

salah satu mesin politik pa-sangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam Pe-milihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur periode 2014-2019, Partai Persatuan Pem-bangunan (PPP) optimistis pemilihan bakal berjalan satu putaran.

“Sudah pasti ke KarSa. Kami sudah sepakat dan tidak mungkin lagi mem-berikan suara ke pasangan lain,” kata Ketua Umum

DPP PPP Suryadharma Ali saat di Surabaya, akhir pe-kan kemarin.

Surya Dharma Ali men-gatakan, surat rekomen-dasi dukungan terhadap KarSa tidak lama lagi akan turun. “Tidak lama lagi su-rat rekomendasinya akan dikirim. Kalau konvensi sudah dilakukan melalui istikharah. Jadi, keputusan mengusung KarSa itu tidak bisa diganggu lagi,” ujar SDA kepada wartawan.

Dalam kesempatan terse-but, Ketua Umum PPP, Surya Dharma Ali yang juga menteri agama ini men-gungkapkan sejumlah pili-hannya terhadap KarSa. Ia menyebutkan kalau kinerja pasangan ini selam empat tahunberjalan terlihat nyata mengedepankan kepent-ingan masyarakat. “Kami juga menilai keharmonisan Soekarwo dan Saifullah Yu-suf layak diacungi jempol. Kondisi itu yang membuat

kami memilih KarSa,” kata pria yang biasa dipanggil SDA ini.

Terkait ini dirinya akan mengisntruksikan kepada seluruh kader PPP seluruh Jatim untuk bekerja me-menangkan pasangan KarSa. SDA bahkan menegaskan partainya akan memberikan peringatan pada kader yang tidak menaati aturan organ-isasi. “Kami ingin KarSa menang satu putaran,” ujar SDA.(bjt/ant/zis)

KM/IST

TAK RAGU: Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali berbincang dengan Syaifullah Yusuf yang akan maju bersama dengan Soekarwo dalam Pilgub 2013.

Isu Pilkades Serentak Sumenep BergulirSUMENEP-Suhu politik

di masing-masih desa un-tuk menghadapi pemilihan kepala desa saat ini mulai menghangat. Masing-masing kandidat yang ingin menjadi orang nomor satu di desanya telah melakukan pendekatan dan lobi-lobi kepada ma-syarakat. Bahkan saat ini beredar isu pemilihan kepala desa serentak itu akan dilak-sanakan pada bulan Mei.

Rihnu, salah satu apara-tur Desa Banuaju Timur Kecamatan Batang-Batang, mengungkapkan, isu yang bergulir saat ini di tengah masyarakat, pilkades seren-tak akan dilakukan pada bulan Mei tahun ini.

”Saya juga mendengar bahwa pemilihan kepala

desa itu akan dilaksanakan pada bulan lima, sebagian ada yang mengatakan pada tanggal 7”, ungkap Rihnu dihubungi Kabar Madura.

Padahal jadwal pilkades serentak di Sumenep, sam-pai pada bulan Februari ini belum jelas. Pemerintah Kabupaten Sumenep belum menetapkan kapan waktu pelaksaan pilkades serentak.

Menyikapi bergulirnya isu jadwal pilkades serentak, Ketua DPRD Sumenep Imam Hasyim mengatakan, kapan dan tanggal berapa pelak-sanaan pilkades serentak masih belum jelas. Hingga saat ini, jadwal pemilihan tersebut belum rampung. ” Namun yang berdar di luar itu ada tanggal 7, ada tang-

gal 3 ada tanggal 5 pada bulan Mei ” kata Politisi PKB itu, Senin (11/2).

Untuk menjaga kondusifit-as masyarakat Sumenep, KH Imam Hasyim menyarankan agar tidak menanggapi isu miring terkait dengan jadwal pelaksanaan pilkades seren-tak, sebab hingga saat ini, lembaga legislatif Sumenep belum menerima laporan resmi dari pemerintah Ka-bupaten Sumenep.

”Jangan menanggapi hal itu karena kami sampai saat ini belum menerima surat resmi jadwal atau pelak-sanaan pilkades serentak. Misalnya masalah tanggal atau dilakukan beberapa kali, kami belum menerima hal itu,” terangnya. (rei/zis)

Sangat disayangkan, jika makam kesultanan

yang berada di belakang Masjid Agung Bang-

kalan sangat sepi dari kunjungan siswa. Pada-hal, makam yang biasa disebut dengan Cong-

kop Bangkalan tersebut letaknya ada di tengah-

tengah kota yang ter-jangkau. Mungkinkah

ada yang salah?

ABDUR ROHIM, BANGKALAN

SETELAH menerima pen-gakuan dari juru kunci mengenai keringnya pela-jar baik itu secara individu maupun yang terkoorgan-isasi dengan pihak sekolah untuk mengunjungi Cong-kop Bangkalan, maka ter-dorong rencana ingin tahu sebab musabab fenomena tersebut.

Pertama yang akan saya temui adalah pemerhati budaya (budayawan) yang sekaligus sebagai anggota dari Paguyuban Keluarga Kesultanan Bangkalan. Mu-jur, harapan untuk berbin-cang dengan budayawan tersebut tersambut. Oleh karena sebelumnya sudah melakukan janji silaturrahmi ke rumahnya, melalui basa-basi sejenak, R Hartonodin-

ingrat langsung memberi-kan tanggapan-tanggapan mengenai apa yang saya butuhkan.

Menurut R. Hartonodin-ingrat, kurangnya minat siswa untuk berkunjung ke Congkop Bangkalan tersebut adalah kurangnya kepedulian pemerintah dae-rah dalam hal ini adalah Di-nas Pendidikan merangkul sekolah-sekolah untuk selalu memberikan perhatian khu-sus yang berkala.

Sedangkan dari pihak seko-lah sendiri, sama sekali tidak mempunyai inisiatif untuk memupuk dan menanamkan rasa kecintaan para siswa terhadap Congkop Bangka-

lan. Padahal, dari sinilah rasa cinta akan daerahnya muncul.

“Selain memang kurang pedulinya pihak pemerin-tah, juga diperparah den-gan sikap apriori sekolah terhadap Congkop Bangka-lan. Atau bisa jadi memang kurikulum yang dienyam oleh para pelajar jauh dari sentuhan budaya,” ujarnya panjang lebar.

Pria yang juga masuk di keanggotaan dari Paguyu-ban Keluarga Kesultanan Bangkalan tersebut ber-harap, pihak pemerintah dalam hal ini adalah Diknas, untuk lebih intens dan giat merangkul sekolah-sekolah agar lebih mengenalkan

makam Kesultanan atau Congkop Bangkalan. Agar generasi-generasi penerus putra daerah tidak pernah melupakan akar sejarahnya.

Dipertegas lagi oleh Oky Zaskiya, Siswa Kelas III SMA Negeri 3 Bangkalan ketika ditemui oleh Kabar Madura dikediamannya, bahwa pi-hak sekolah memang tidak pernah mengangkat tema tentang Makam Kesultanan Bangkalan tersebut.

“Dulu memang ada pem-bahasan tentang Congkop Bangkalan, tapi itu dulu sekali waktu kelas 1 SMA. Itupun melalui OSIS,” ujarnya

Oky mengakui, selain san-gat minimnya perhatian sekolah terhadap nilai se-jarah Bangkalan juga di-perparah dengan apriorinya perhatian pemerintah untuk mengangkat dan memperke-nalkan lebih banyak lagi ten-tang Congkop Bangkalan.

Siswi yang sekarang duduk di SMA Kelas 3 ini mem-bandingkan Congkop Bang-kalan tersebut dengan objek wisata religi baru Pasarean Syaichona Cholil Bangkalan. Tidak bisa disangkal lagi bahwa peran tangan pemer-intah sangat dibutuhkan dalam mengangkat karisma suatu objek wisata religi.

“Pemerintah juga harus mempunyai tindakan nya-ta untuk kepada Congkop Bangkalan seperti yang per-nah dilakukan di objek wisa-ta religi baru Syaichona Moh Cholil Bangkalan” ujarnya membandingkan. (h4d)

Email Redaksi: [email protected]

SELASA 12 Februari 201310

B E M J A T I M

Inspektorat Periksa Keuangan SMAN 3

PAMEKASAN-Pihak Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan belum memastikan na-sib Kepala SMAN 3, Tien Farihah. Sebab hingga saat ini, pihak inspe-ktorat pemkab masih melakukan audit keuangan.

Pada Senin (11/2), Badan Pen-gawas dari Inspektorat Pemkab Pamekasan mendatangi SMAN 3 Pamekasan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pemakaian keuangan yang diduga dilakukan kepala sekolah.

“Kami menyuruh teman te-man dari Inspektorat untuk cek fisik kelengkapan administrasi

pemakaian keuangan yang men-jadi materi pertanyaan kemarin. sehingga nanti bisa diketahui apakah dugaan itu benar atau tidak,” ujar Kepala Inspektorat Pemkab Pamekasan, Alwi Beg.

Untuk langkah selanjutnya, kata Alwi, pihaknya akan melihat dari hasil koreksi yang dilakukan, dan nantinya bukti fisik administrasi yang didapat tersebut akan dibincangkan dengan pihak terkait lainnya, terma-suk Dinas Pendidikan Pamekasan.

“Dari situlah nanti kesimpulan kita akan buat dan kami akan se-rahkan kepada bapak bupati, be-liau nanti yang akan menentukan sanksi kepada yang bersangkutan (kepala SMAN 3, red),”urai dia.

Dari hasil pemanggilan yang dilakukan oleh Inspektorat, imbuh

Alwi, Tien tidak menyangkal-nya, seperti dugaan penggunaan keuangan dan jenis pertanyaan lain yang telah menjadi materinya.

“Yang bersangkutan menjawab apa adanya, hanya kami membutuhkan bukti fisik saja, namun selama peng-gunaan keuangan itu tidak menyala-hi aturan, maka tidak ada persoalan sebab setiap lembaga pendidikan itu pada awal tahun ada anggaran selama satu tahun,” tandasnya.

Ketika nanti ditemukan hal yang ganjil sesuai dengan laporan, maka item tersebut menjadi lan-dasan atas pemberian sanksi ke-pada yang bersangkutan. “Apakah karena tidak mampu memimpin sebagai kepala sekolah atau per-soalan lain, kita menunggu hasil audit dulu,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Makmun men-gaku belum melakukan pemang-gilan terhadap yang bersangkutan dengan dalih baru menerima surat laporan dari sekelompok guru dan wali murid.

“Kami sudah agendakan untuk me-manggil kepala sekolah, disdik dan dari sekelompok guru itu sebab kami sudah rapatkan di internal komisi, mungkin besok (hari ini, red) atau lusa (besok, red),” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, ke-pala SMAN 3 Pamekasan dinilai menggunakan keuangan sekolah seenaknya sendiri, sehingga seke-lompok guru di lembaga unggulan tersebut beberapa waktu lalu tidak terima dan melaporkannya ke Dis-dik Pamekasan. (jck/h4d)

KM/MARZUKIY

TERTUTUP: Badan Pengawas dari Inspektorat Pemkab Pamekasan ketika melakukan audit keuangan di SMAN 3 Pamekasan, Senin (11/2).

Hasil Audit akan Tentukan Sanksi

KM/ABDUR ROHIM

MINIMALIS: Salah satu lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang berada di lingkungan Kota Bangkalan. Lembaga ini mempunyai fasilitas sarana dan prasarana yang sangat terbatas.

BANGKALAN-Kondisi Madrasah Ibtidaiyah di Bangkalan masih terlihat memprihatinkan. Jika dibandingkan dengan sekolah umum, Madrasah Ibtidaiyah jauh lebih parah kondis-inya. Ini bukan hanya menyangkut fasilitas gedung yang terkesan apa adanya, melainkan pula tenaga pen-gajar yang seadanya.

Bayangkan saja, sekolah yang mengajarkan ilmu agama, sekolah Ibtidaiyah hanya pelengkap kegiatan belajar anak di waktu sore, waktunya pun sering dipotong dikarenakan ada

kegiatan lain atau mengikuti les di sekolah atau privat.

“Anak-anak kadang masuk, kadang tidak. Kalau kebetulan tidak les maka mereka masuk,” ujar Aminah salah satu guru Madrasah Ibtidaiyah.

Dihubungi secara terpisah, Syaiful-lah, Sekretaris Komisi D DPRD Bangkalan, mengatakan memang secara objektif, kemajuan kuantitas dan kualitas dalam pembangunan lembaga pendidikan Islam memang mengalami kemajuan. Sebagai in-dikatornya adalah jumlah lembaga

pendidikan Islam semakin banyak meskipun kualitasnya masih diper-tanyakan.

Syaifullah yang juga sebagai sek-retaris DPC PPP Bangkalan tersebut menambahkan bahwa rasio antara yang telah mengalami kemajuan dan dengan yang masih ‘jatuh-bangun’, masih belum berbanding. Terkadang terkesan pemerintah terus membantu dan membina lembaga-lembaga pen-didikan yang sudah maju, sementara yang ‘belum maju’ malah dibiarkan.

Pada sisi lain, memang kurangnya

kesadaran dari masyarakat itu sendiri akan pentingya Madrasah Ibtidai-yah. Keberadaannya masih kurang diminati atau masih dipandang sebe-lah mata jika dibandingkan dengan sekolah umum.

“Kalau sekolah umum sifatnya wa-jib, kalau sekolah ibtidaiyah sifatnya sunnah,” ujanya.

Namun, sangat disayangkan sekali mengenai potret Madrasah Ibtidaiyah ini, pihak Kemenag Bangkalan masih belum bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya. (roh/h4d)

TERLUPAKAN: Makam “Congkop Bangkalan” yang sudah sangat jarang dikunjungi oleh para pelajar. Padahal tempat ini menyimpan bukti-bukti sejarah yang sangat penting.

Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah (2)

Nilai Sejarah “Congkop” yang Mulai Terlupakan

Audiensi Dengan DPRPAMEKASAN-Sebanyak 18 mahasiswa

perwakilan BEM (badan eksekutif maha-siswa) Jatim, mendatangi kantor DPRD Pamekasan untuk melakukan audiensi, Senin (11/2).

Audiensi yang dikomandani Kholik, ber-maksud menindaklanjuti 5 hasil rekomen-dasi dari kongres BEM Jatim yang digelar beberapa waktu yang lalu di Pamekasan.

“5 rekomenadasi dinilai sangat perlu untuk ditindak lanjuti ke pihak dewan, seperti tolak impor garam, tolak RUU tem-bakau, tolak BPWS, tolak exploitasi migas di Jatim dan kembalikan UUD 45 pasal 33,” ujar Kholik, selaku korlap sekaligus Presma UIM Pamekasan.

Kholik mengungkapkan, selama ini im-por garam seakan dibiarkan masuk begitu saja, dan hal itu dikarenakan lemahnya pengawasan pihak legilatif yang masih kurang mendampingi pihak petani garam.

“Pihak kami pernah menindaklanjuti importasi garam di 3 Kabupaten, yaitu Sumenep, Pamekasan dan Sampang dan melakukan koordinasi terkait, yang kemu-dian menghasilkan RUU 58 tahun 2012,” ujar ketua komisi B DPRD Pamekasa, Husnan Ahmadi, saat menemui peserta audiensi, Senin (11/2) kemarin.

Memang diakui, bahwa kualitas garam Madura lebih baik, akan tetapi terkadang pihak petani garam seringkali melakukan hanya sekedar produksi, tanpa melihat kualitas dan mempertahakannya. Se-hingga beberapa waktu lalu pemerintah lakukan sosialisai pada petani agar tidak asal memproduksi.

Di sisi lain, pihak dewan menyarankan pada peserta audiensi agar rekomindasi temu BEM se-jatim diteruskan ke pemer-intah propinsi jawa timur. Karena masalah kewengan, itu akan lebih baik.

‘’Saya menyarankan, sebaiknya semua rekomindasi temu BEM Jatim tidak hanya disampaikan ke pemkab ataupun DPRD pamekasan, melainkan pula disampaikan ke Pemrov Jatim,’’ pungkas ketua komisi A DPRD Pamekasan, M. Suli Faris, saat juga menemui peserta audensi. (ong/h4d)

Kondisi Lembaga MI Memprihatinkan

SUMENEP-Dewan Pendi-dikan Kabupaten Sumenep menanggapi kritis rencana penerapan kurikulum 2013 tentang penambahan jam belajar hingga 10 jam oleh Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan (Kemen-dikbud). Sebab, rencana tersebut dikhawatirkan akan mengikis dan mengerdilkan pembelajaran agama terha-dap anak didik.

Kr i t ik pedas tersebut dilontarkan Anggota DPKS Muhammad Suhaidi. Ter-hadap rencana kemen-dikbud, ia menilai bahwa penambahan jam pelajaran untuk anak anak SD dini-lai tidak penting. ”Kalau hanya materi-materi yang tidak menyentuh terhadap aspek akhlak seorang anak itu kan percuma saja,”

paparnya. Lanjut Suhaidi, ia meni-

lai dengan adanya tamba-han jam belajar hingga 10 jam, jelas akan menggang-gu terhadap penyeleng-garaan Madrasah Diniyah yang telah berlangsung lama di desa-desa. Semen-tara itu, Lembaga Pendi-dikan Dasar (SD) tidak bisa memberikan jaminan pemahaman keagamaan seorang anak.

”Jadi kalau menurut saya, kalau tambahannya sampai 10 jam itu, karena kan rata-rata di desa itu ada sekolah diniyah. Bagaimana na-sib anak-anak yang mem-perkuat ilmu agamanya di Madrasah Diniyah, ini kan kurang baik saya pikir,” tambahnya.

Akan tetapi, jika memang

sekolah bisa memberikan jaminan bahwa pendidi-kan keagamaan seorang anak itu bisa seperti yang ada di Madrasah Diniyah, Suhaidi menilai penamba-han jam belajar tersebut tidak menjadi persoalan.

”Karena memang per-soalan agama itu kan lebih fokus di Diniyah yang rata-rata masuk sore. Saya kha-watir SD itu tidak mampu seperti itu. Kalau sudah begitu, jelas akan beraki-bat pada proses pembela-jaran agama seorang anak yang sudah mulai terkikis dan sengaja dikikis oleh kurikulum semacam ini. Akan jadi apa anak bangsa ini jika proses pembelaja-ran agamanya dikurangi dan dikerdili oleh kuriku-lum seperti ini,” sindirnya.

Tidak jauh beda dengan Suhaidi, Moh. Khomaidi p e n g a m a t p e n d i d i k a n Sumenep menilai penam-bahan jam belajar yang direncanakan oleh pusat belum jelas.

”Tidak ada informasi de-tail tentang peruntukan tambahan jam belajar itu. Anehnya, jam belajar ber-tambah sementara mata pelajarannya dikurangi. Nah ini yang menjadi ke-bingungan masyarakat pendidikan. Maka jangan heran bila banyak orang menganggap bahwa ren-cana tersebut hanya seba-tas ingin membengkakkan anggaran pendidikan saja,” pungkas Khomaidi saat dihubungi Kabar Madura. (aqu/h4d)

FOTO-SD

JAM BELAJAR: Pemerintah pusat akan merealisasikan kurikulum baru SD di tahun 2013 tentang jam belajar hingga 10 jam. Hal ini dikhawatirkan membuat pembelajaran agama jadi terkikis.

Kurikulum Baru SD Kikis Pembelajaran Agama

BANGKALAN-Pertand-ingan kandang perdana yang dilakoni Perseba Su-per Bangkalan (PSB) banjir dukungan. Tak hanya ma-syararkat Bangkalan, penon-ton dari luar Kota Salak pun ikut andil memberi suport moril terhadap perjuangan Danilo Fernando dan kawan-kawan saat menjamu Persid Jember, kemarin sore (11/2).

Salah satunya datang dari Ultras Mania Gresik. Meski-pun hanya segelintir orang, namun suporter yang identik dengan warna kuning itu juga tampak di tribun timur Sta-dion Gelora Bangkalan (SGB).

Kedatangan suporter asal Kota Pudak itu tak lain se-bentuk solidaritas antar-ses-ama pecinta sepak bola. ”Ini adalah wujud silaturrahmi antar-suporter. Bahkan bukan kali ini saja teman-teman dari

Gresik hadir di SGB,” ujar Akbar, Ketua K-Conk Bhandel Banyuates Sampang.

Meskipun memiliki klub yag berlaga di ISL, kunjun-gan Ultras Mania disambut baik oleh K-Conk Mania. Bahkan Mimit Jenggot, Diri-jen K-Conk Mania mengapr-esiasi kedatangan saudara se-Jawa Timurnya itu.

”Mereka mau jauh-jauh datang dari Gresik hanya un-tuk mengunjungi dan mem-berikan dukungan bagi tim kami. Ini layak diapresiasi sebagai simbol perdamaian suporter di negeri kita,” un-gkap Mimit.

Tak hanya Ultras, beberapa suporter Jawa Timur lainnya juga kerap terlihat di tribun SGB bersama K-Conk. MP mania Mojokerto, Deltras Ma-nia Sidoarjo dan Bonek Mania Surabaya kerap memberi war-

na tersendiri dalam beberapa pertandingan yang digelar di

stadion kebanggaan masyara-kat Bangkalan itu. (bai/ed)

SELASA 12 Februari 2013 11PENGGAWA

Email Redaksi: [email protected]

KM/ACHMAD BAIQUNI

KOMPAK DAN SEREMPAK: Aksi komunitas suporter pendukung Perseba Super di Stadion Gelora Bangkalan kemarin sore.

KORP BAJU HITAM

PSB Banjir Dukungan

BANGKALAN-Aksi penonton yang kurang elok saat memberi dukungan bagi klub kebang-gaannya, semisal lemparan botol yang terjadi di banyak pertandingan sepak bola, mendapat per-hatian khusus Panitia Pelaksana Pertandingan Perseba Super v Persid Jember kemarin sore.

Pada laga yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu, sweeping terhadap botol minuman pun dilakukan di setiap pintu masuk stadion. Salah satu upaya yang terlihat efektif adalah penyediaan plastik untuk wadah air minum yang dibawa penonton.

”Kita memang sediakan plastik sebagai wadah air minum botol yang mereka bawa. Itu dilaku-kan untuk kenyamanan penonton. Bisa nonton pertandingan sambil menikmati minumannya,” ujar Supriyadi, salah seorang anggota polisi yang berjaga-jaga di pintu tribun utama sebelah utara SGB kemarin.

Insiden pelemparan botol minuman memang menjadi salah satu pemandangan lumrah yang biasa kita lihat saat pertandingan sepak bola. Tak hanya dalam negeri, aksi yang kerap dilakukan suporter ketika timnya tertinggal itu juga tak jarang tampak pada pertandingan di liga-liga Eropa. (bai/ed)

TERLARANG: Petugas mengganti minuman kemasan botol yang dibawa penonton dengan menuangkannya isinya ke plastik yang telah disiapkan.

Antisipasi Lemparan Botol, Sediakan Plastik

Bersiap Away ke Deltras dan Persipas Paser

BANGKALAN-Kemenan-gan telak 3-0 yang berhasil dibukukan Perseba Super Bangkalan (PSB) atas Persid Jember, ternyata tak mem-buat kubu manajemen tim ongkang-ongkang kaki. Pas-alnya, Laskar Suramadu juga tengah mempersiapkan diri melakoni tur setelah kembali kedatangan tamu dari Kab Malang, akhir pekan ini.

Manajer PSB, Ayu Sar-tika Virianti menyampaikan bahwa kemenangan akan kembali ditargetnya saat menjamu Persekam Metro FC Kab Malang, Sabtu men-datang (16/2). Hasil positif tersebut diharapkan semakin menambah motivasi timnya sebelum melakukan dua laga away ke kandang Deltras Sidoarjo dan Persipas Paser Penajam, Kalimantan Timur.

”Kemenangan di akhir pe-kan ini akan menambah motivasi tanding tim kami sebelum melakoni tur ke Sidoarjo dan Kaltim. Semoga bisa tercapai,” harapnya.

Sementara itu, tak ada pe-main yang mengalami cedera pasca pertandingan sore ke-marin. Bahkan posisi stopper akan kembali aman setelah hukuman larangan bertand-ing yang dialami Mujib Rid-wan, telah usai dijalani.

Kemenangan sore kemarin sekaligus mendongkrak posi-si Perseba Super sebagai run-ner up Grup III di klasemen sementara dengan nilai 6. Prolehan tersebut menyamai sang juara grup sementara, Persebaya Surabaya. Hanya saja, Bajul Ijo –julukan Perse-baya, berhasil mengemas selisih gol lebih baik dari Perseba Super dengan me-masukkan 8 dan kebobolan 2.

Sementara itu, naiknya peringkat Perseba Super menggusur Deltras Sidoarjo dan Persid Jember yang sebe-lumnya nangkring di posisi 2 dan 3 dengan masing maring raihan 4 poin.

Deltras yang kini melorot ke posisi 3, akan bertandang ke Persipas Paser Penajam besok (13/2). Kemenangan bagi The Lobster –julukan Deltras di kandang Persipas, otomatis akan menggusur po-sisi Perseba Super dari posisi runner up. (bai/ed)

Bidik Kemenangandi Akhir Pekan

PERSID JEMBER25-pujiantoro (g)29-Yunior/Rebi Cahya (83’)22-Hendro4-Nurul 11-Yano 17-Iwan Sampurno 47 Fery/ (48’)14-Zaini/12-William (29’)10-Ibnu Suhada19-Hasan Basori 89-sudarmanto

Kartu Kuning : 17-Iwan Sampurno (46’)17-Iwan Sampurno (91+)Kartu Merah: 17-Iwan Sampurno (91’)

PERSEBA SUPER1-Aditya Fajar (GK)5-Fendi Taris6-Zainuri/14-Agusmanto (77’)24-Miftahul Huda27-M. Rochip/3 Qodari Amir (88’)2-La Umbu77-Victor Da Silva88-Danilo Fernando (C)91-Feri Aman Saragih1 0 - F a n d i A c h m a d / 1 2 -Harianto (87’)99-Ferri N. Somah

Gol : Danilo Fernando (10’-Pen), Iwan Sampurno (32’-OG), Ferry N. Somah (42’)

SUSUNAN PEMAIN

MINUTE BY MINUTE

2 Somah shooting, tipis di atas mistar.4 Menerima umpan Rokib, sundulan Fery

Aman Saragih (FAS)masih membentur mistar.8 Tendangan Danilo lolos dari kiper, masih diantisipasi bek Persid.9 Fandi Ahmad dijatuhkan di kotak 16. Penalti Danilo, gol, mulus di pojok kanan bawah kiper Sugiantoro14 Menerima umpan Fandi, sundulan Somah nyaris berbuah gol.15 Adit dua kali menyelamatkan gawang dari freekick dan corner.21 Tendangan bebas FAS masih diantisipasi kiper Persid.29 (Persid) Zaini diganti William.32 Tendangan pojok FAS, pemain belakang Persid blunder, gol bunuh diri.Skor 2-0.40 Shooting FAS dari luar kotak penalti tipis menyamping di mistar gawang persid.42 Tendangan kaki kanan somah, gol. Menerima umpan FAS dari sayap kiri.- Injury time 2 menit.

Babak II55 Tendangan bebas Somah masih terlalu lemah.66 Tendangan kaki kanan William diantisipasi Aditya.68 Shooting kaki kanan Danilo masih menyamping di gawang Persid.77 (Perid) Agusmanto menggantikan Zainuri.87 (Perseba Super) Harianto masuk menggantikan Fandi Ahmad.89 (Perseba Super) Qodari Amir masuk menggantikan Rochip.90+ Fery (Persid) dikartu kuning wasit akibat melanggar Danilo.- Injury time 2 menit.

KM/ACHMAD BAIQUNI

Laga P-MU v Persidafon Dafonsoro di Stadion Gelora Bangkalan (9/2).

1. Bagus Ilhamsyah Jl Purba No 98 Pamekasan2. Indra Apriliyanto Jl Bonorogo Gg III/No 1 Pamekasan3. Fathurrozi S.Sos Jl Teuku Umar Gg. II No. 06 Kemayoran Bangkalan4. M. Badrus Soleh Dsn Pandian Selatan RT/RW 001/006 Desa/Kec Arosbaya, Bangkalan5. Suharto Jl Darma 48 Pamekasan

*) Sehubungan merchandise berupa kaos asli P-MU sementara masih kosong, hadiah baru akan diberikan jika sudah tersedia di counter resmi P-MU di Kantor Pojur Pamekasan, Jl Trunojoyo Pamekasan.

KM/TABRI S. MUNIR

TERGELETAK: Usai dilanggar, Michel Orah terkapar menunggu pertolongan medis.

Sikap Wasit Jadi SorotanBANGKALAN-Insiden pingsannya Mi-

chel Orah dalam laga Persepam Madura United (P-MU) kala menjamu Persidafon Dafonsoro (9/2), masih belum lekang dari ingatan. Sebab kejadian itu tidak disem-prit tanda adanya pelanggaran oleh sang pengadil lapangan hijau.

Tentu saja itu menjadi pertanyaan ban-yak pihak. Sebab banyak yang melihat secara nyata Michael Orah digontok dengan dua tinju oleh Ronal, pemain Persidafon Dafonsoro. Gontokan dengan kepalan yang disodokkan Ronal membuat pingsan Orah dan menyebabkan pemain asal Manado tersebut harus mendapatkan nafas buatan.

Atas sikap wasit tersebut, pemain P-MU tetap sabar, mereka tidak menjalani protes secara langsung. Malah yang terjadi justru sejumlah suporter yang secara langsung melihat pelanggaran tersebut sangat emo-sional. Mereka meneriaki wasit bahkan sebagian besar dengan sangat emosional melempar sejumlah botol mineral terha-dap wasit.

”Usai digontok oleh pemain Persidafon saya langsung pingsan dan tidak ingat apa-apa,” ujar Orah, pemain yang pada pertandingan selalu mengancam per-tahanan Persidafon dengan dribling dan umpan-umpannya. (bri/ed)

PENGIRIM QUIS TEBAK SKOR BERUNTUNG*

KM/TABRI S. MUNIR

TAMU REDAKSI: Issac Y.M. Djober saat berada di Kantor Kabar madura Biro Bangkalan, kemarin siang.

Mitra Sehati Pemain-Suporter

BANGKALAN-Menjadi media yang se-cara khusus memberitakan perkembangan P-MU secara detail, mulai dari pemain hingga perkembangan tim, menjadikan Kabar Madura sangat akrab di mata pe-main P-MU. Dalam rangka makin men-gakrabkan diri dengan Kabar Madura, tak jarang sejumah pemain P-MU bermain ke kantor Kabar Madura. Baik itu kantor biro maupun kantor Redaksi di Surabaya.

Seperti yang terjadi kemarin siang (11/2). Sambil mengisi waktu libur yang diberikan pelatih, Issac Y.M. Djober mengunjungi Kantor Kabar Madura Biro Bangkalan di lingkup Ruko Senenan, Jl KH Moh Kholil, Bangkalan. Kebetulan, lokasinya memang dekat dengan penginapan pemain P-MU di Hotel Ningrat Bangkalan.

”Saya ingin tahu bagaimana wartawan Kabar Madura bikin berita,” ujar Issac sam-bil mencoba mengotak-atik komputer milik redaksi Kabar Madura Biro Bangkalan.

Tak hanya pemain yang sering berkun-jung ke Kantor Redaksi, sejumlah suporter P-MU malah lebih sering mengunjungi kantor biro di masing-masing kabupaten di Madura. Tujuan mereka sebagaimana disampaikan Erwin, suporter yang sangat rajin ke Kantor Biro Pamekasan, sebagai upaya meningkatkan jalinan kerjasama dengan Kabar Madura. (bri/ed)

Anton Samba Mulai Gabung Latihan

BANGKALAN-Latihan P-MU kemarin sore di lapangan Alun-alun utara Kota Bangkalan, tak diikuti pemain asing Asia, Kwon Jun. Usut punya usut, ternyata pemain Korea Selatan tersebut sudah dicoret.

”Kwon Jun resmi dicoret,” ujar Daniel Roekito.

Berarti, aksi Kwon Jun yang masuk di pertengahan babak II kala P-MU menjamu Persidafon Dafonsoro (9/2) adalah pertand-ingan perpisahan. Apalagi, di penghujung laga, Kwon Jun juga melambaikan tangannya dengan rentang agak lama.

Dalam keterangannya, Daniel menjelaskan bahwa pemain asing seharusnya menjadi mo-tivatoir tim. Selain dari sisi teknik, juga harus lebih baik dari sisi kualitas dan kedis-iplinan dibanding pemain lokal. Daniel melihat hal-hal tersebut tak ada dalam diri Kwon Jun.

”Sebenarnya dia (Kwon Jun, Red) adalah pemain bagus. Tetapi akhir-akhir ini sejak bekeluarga, performancenya menurun. Sudah beberapa kali saya panggil, termasuk juga oleh manajemen. Nyatanya dia tak bisa meningkatkan per-formancenya. Makanya saat ini resmi keluar dari P-MU,” komentar Daniel panjang lebar.

Sementara itu, dalam sesi latihan pemain P-MU kemarin terasa sangat guyub. Pasalnya, Anton Samba yang sempat istirahat karena cedera, sudah mulai bergabung berlatihan. Pemain asal Paloppo, Sulawesi Selatan tersebut sempat men-galami masalah dengan engkel kakinya usai benturan keras dengan rekannya sendiri, Rossy Norihanis dalam sesi latihan rutin.

”Alhamdulillah saya cedera saya sudah mulai membaik,” ujar Anton Samba.

Tak hanya Anton, Khoirul Mashuda dan Dedi Kurniawan yang mengalami cedera juga mulai berlatih. Hal itu terjadi karena manajemen dan pelatih memberlakukan disiplin yang tinggi terhadap seluruh pemain P-MU. (bri/ed)

DUA pemain P-MU yang sukses mencetak gol pada per-tandingan melawan Persidafon Dafonsoro, ternyata mengusng misi sama. Yakni, baik Zaenal Arif maupun kristian Adelmund bertekad mempersembahkan kemenangan bagi tim kebang-gaan warga Madura ini.

Kendat i demik ian , se -banarnya ada motivasi berbeda hingga keduanya ngotot untuk bisa mencetak gol. Kabar Mad-ura yang mewawancarainya secara khusus memperoleh sejumlah kejutan.

Seperti yang disampaikan Zaenal Arif. Didukung ke-

luarganya lang-sung, yakni istri dan anaknya, pria yang biasa dipang-gil Abo’ ini terlihat ngotot sejak me-nit awal. Beberapa kali sebelum per-tandingan, Zae-nal tampak selalu memberi ciuman dari jarak jauh ke tribun VIP. Hal itu diakui Abo’ karena memberi-k a n k e p a s t i a n pada istrinya jika dirinya akan berupaya keras memberikan hadiah gol bagi anak tercin-tanya yang ikut menonton pertandingan.

”Istri dan anak saya menon-ton di tribun VIP. Gol tersebut adalah hadiah buat dua orang yang sangat saya cintai,” ujar Abo’ usai pertandingan.

Abo’ mengaku jika dirinya se-benarnya masih memiliki utang gol kepada suporter. Loh kok bisa? Ya, karena sebelum per-tandingan berlangsung, Abo’ secara khusus diminta oleh suporter yang datang ke hotel

pemain P-MU di Bangkalan untuk memberinya satu gol.

”Wah ini saya masih bisa memenuhi untuk istri dan anak. Semoga besok kembali bisa nyetak gol. Itu akan saya persembahkan untuk supor-ter, terutama K-Conk Mania,” pungkasnya.

Bagiamana dengan Kristian Adelmund?

Pemain yang sempat dira-gukan bisa menempati po-sisi gelandang serang terse-but, ternyata justru sukses mencetak gol pertama P-MU di kancah ISL. Motivasi yang di-ungkapkannya ternyata sangat

sederhana. Kare-na ingin segera berganti sepatu dan kostum bari. Sebab kaus dan celana dari spon-sor apparel yang dikenakan saat merumput san-gat menyiksanya, karena kekecilan.

”Kostum yang saya pakai terlalu ketat, menjadikan saya sulit berger-ak,” ujar Adelmund.

Soal kostum sebenarnya hal gampang. Pasalnya pihak spon-sor apparel sebagaimana dis-ampaikan Nur Arifin telah siap mendatangkannya yang sesuai ukuran Adelmund. Sementara kostum yang dipakai Adelmund ketika mencetak gol, diakuinya bisa jadi dimuseumkan di kan-tor PT Pojur Madura United.

Sementara terhadap sepatu baru yang diimpi-impikan sudah terpenuhi. Pasalnya, bonus kemenangan yang di-berikan manajer P-MU sudah dibelikan barang yang dimak-sud kemarin. (bri/ed)

Email Redaksi: [email protected]

12 SELASA 12 Februari 2013

Istri dan anak saya menonton di tribun VIP. Gol tersebut

adalah hadiah buat dua orang yang

sangat saya cintai.”

KRISTIAN ADELMUND (ABO’)

Jelang Jamu Persiram Raja Ampat

BANGKALAN-Dua kali kalah dari tim Papua, harus impas. Yakni dengan dua kali pula mengalah-kan tim dari Bumi Cendrawasih tersebut. Itu, bakal terwujud jika dalam partai kandang keduanya, menghadapi Persiram Raja Ampat (14/2), Persepam Madura United (P-MU) bisa kembali menang.

Sebelumnya, Laskar Sape Kerap sudah membalaskan satu kekalahannya dari tim Papua lainnya, Persidafon Dafonsoro 2-1. Sementara dua kekalahan dari tim Papua, masing-masing diderita saat menantang Persipura Jayapura (0-4) dan Persiwa Wamena (0-2) di kandangnya masing-masing.

Untuk itu, fokus persiapan meng-hadapi tim tamu yang berasal dari Papua Barat tersebut, tengah diruncingkan. Sehingga pada partai kandang yang kembali akan digelar di Stadion Gelora Bangka-lan (SGB), Laskar Sape Kerap bisa meraup tiga poin tersedia.

Tak heran, Pelatih Kepala Perse-pam Madura United (P-MU), Daniel Roekito, kembali menggo-dok anak asuhnya dalam sesi lati-han, kemarin sore (11/2). Karena seluruh pemain dan tim pelatih terkonsentrasi di Bangkalan, lati-

han dilangsungkan di lapangan Alun-alun Utara Kota Bangkalan.

Yang menarik, di sela jalannya sesi latihan, Daniel Roekito yang ditemui Kabar Madura menu-turkan, menghadapi Persiram Raja Ampat, timnya mengusung misi khusus. Yakni harus men-tas dari posisi juru kunci klase-

men ISL. Misi tersebut, diakui Daniel Roekito harus pula

disematkan ke semua elemen P-MU. Baik itu pemain maupun pihak terkait lainnya, semisal suporter.”Sedari awal tim yang

ada sudah sama-sama sepakat untuk bekerja keras agar tidak satupun

lawan boleh curi poin di kandang kita, di Madura,” jelas pelatih berkacamata ini.

Misi tersebut diakui pula tidak semudah dalam bayangan. Sebab lawan yang akan dihadapi bukan-lah tim sembarangan. Konfidensi tinggi sedang hinggap di tim berjuluk Dewa Laut Pari Hitam, usai pesta gol ke gawang Persela Lamongan (10/2). Yakni mencukur tim kebanggaan LA Mania dengan skor 3-1. Padahal saat melawat ke kandang Persela, P-MU sendiri harus gigit jari karena digelontor empat gol tanpa balas.

Untungnya, semangat yang men-jalar di skuad P-MU sendiri sedang bagus-bagusnya. Itu terjadi setelah

mereka bisa memecahkan kebun-tuan gol dan meraih poin kemenan-gan pertamanya. Yakni membekap Persidafon Dafonsoro 2-1.

”Kekompakan dan semangat perang kami sedang bagus-bagus-nya,” tegas Indriyanto Nugroho, kepada Kabar Madura, kemarin sebelum latihan sore.

Pada sesi latihan tersebut, selu-ruh penggawa P-MU ikut bersim-bah peluh mempersiapkan laga kandang keduanya. Mereka bahu membahu memulihkan kondisi fisik serta membenahi taktik tim.

”Selain memulihkan fisik pe-main, sedikit ada latihan taktik dan strategi,” jelas Daniel Roekito, yang pada kesempatan tersebut menyam-paikan ucapan terimakasih kepada suporter P-MU yang tak henti-henti-nya memberikan suport terhadap pemainnya saat merumput.

Dalam latihan tersebut, Michael Orah yang sempat harus mendapat-kan perawatan medis selama di lapangan usai ditonjok oleh Ronal, pemain belakang Persidafon, juga mulai sehat. Orah yang kala itu sempat pingsan selama beberapa menit menjadi salah satu kor-ban arogansi pemain Persidafon serta korban dari sikap wasit yang kurang tegas dalam memimpin pertandingan. Pasalnya, pelangga-ran yang dilakukan Ronal terekam jelas di kamera bidikan wartawan. Sayang, itu sama sekali tak diaggap pelanggaran oleh wasit. (bri/ed)

SELAMAT TINGGAL: Usai laga antara P-MU v Persidafon (9/2), Kwon Jun melambaikan kedua tangannya ke arah tribun penonton.

Meruncingkan Semangat DendamKwon Jun Akhirnya Dicoret

Abo’ untuk Keluarga, Adelmund Demi Sepatu

PEMAIN P-MU bersorak riang usai menang 2-1 atas Persidafon Dafonsoro (9/2). Namun sikap berbeda ditunjukkan Osas Saha. Striker utama Laskar Sape Kerap itu memilih duduk termenung den-gan uraian air mata.

Hal itu terjadi, karena pemain Kamerun tersebut hingga pertand-ingan keempatnya bersama P-MU di kompetisi ISL masih belum bisa membobol gawang lawan. Padahal sesuai posisinya, tugas utamanya adalah mengoyak jala gawang lawan.

Buntu dalam cetak gol, bukan berarti kiamat bagi pemain yang pernah mencatat 19 gol selama satu musim kompetisi di ISL bersama klub sebelumnya, PSMS Medan. Apalagi sepanjang jalannya per-mainan kemarin, Osas sudah betul-betul bekerja keras. Penjagaan ketat pemain belakang Persidafon

terus mengincarnya setiap kali dia memegang bola. Beberapa per-cobaan shooting yang dilakukan selalu mentah di tangan Gebze, penjaga gawang Persidafon.

”Osas tidak main jelek, iya hanya kurang beruntung tak bisa cetak gol. Lihat saja sendiri selama di lapangan. Bagaimana pergerakan-nya selalu dijaga ketat,” ujar Daniel Roekito, kepada Kabar Madura kemarin (11/2).

Terpisah, Osas Saha mengaku sempat heran terhadap upayanya yang terus saja mengalami ja-lan buntu. ”Saya harus bertekad mengalahkan ego saya. Mungkin Tuhan masih belum berkenan memberikan kemujuran pada saya dalam pertandingan awal ini. Saya ingin bangkit, cetak gol dan cetak gol,” ujar Osas.

Jangan sampai frustasi, teruslah semangat Osas! Demikian kata yang

pas diberikan pada Osas Saha. Du-kungan semangat serta support agar bisa segera bangkt dari “kutukan” tak cetak gol terus mengalir dari sejumlah suporter P-MU.

”Madura jangan kembali menan-gis. Osas juga tak boleh menangis. Madura saat ini sedang bangkit. Mari bersama-sama satu hati bang-kitkan jati diri Madura dengan selalu meraih kemenangan,” ajak Mimit, Dirijen K-Conk Mania, salah satu komunitas suporter P-MU yang berbasis di Bangkalan.

Ajakan Mimit memang ada bena-rnya. Pasalnya, sebagaimana penu-turan Denny Rumba, teman satu timnya selama di PSMS Medan, pada awal-awal kompetisi tahun lalu, Osas memang jarang cetak gol.

”Sekali bisa cetak gol, iya akan mulai bangkit dan terus cetak gol,” ujar Rumba, yang disampaikannya

tanpa bermaksud memuji Osas.Menurut Rumba, Saha, biasa iya

memanggilnya, dalam beberapa hari ini memang butuh support dan semangat agar betul-betul kem-bali pada performa aslinya sebagai stiker haus gol.

Apa yang disampaikan Rumba, juga seiring dengan upaya yang akan dilakukan oleh Taretan Ma-nia, komunitas suporter P-MU yang berbasis di Pamekasan. Seperti yang disampaikan Abd. Rahem, Kordinator Lapangan Taretan Mania Pamekasan. Menurutnya, pihaknya akan terus memberi support kepada seluruh pemain P-MU, termasuk Osas Saha.

”Ini adalah tim kebanggaan kami. Siapapun pemain yang di-turunkan oleh pelatih akan Kami dukung. Karena itu pasti pilihan terbaik menurut pelatih,” ujar Ra-hem. (bri/ed)

Osas: Saya Ingin Segera Cetak Gol

PAMEKASAN-Upaya Manajemen Persepam Madura United (P-MU) mendapatkan trio bintang Bajul Ijo Persebaya Surabaya (IPL), tampak-nya menemui jalan buntu. Itu, me-nyusul pernyataan Mat Halil, yang disampaikan kepada mediatornya, jika dia masih terikat kontrak pan-jang di Persebaya IPL.

Kepastian buntunya komuni-kasi tersebut disampaikan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi kepada Kabar Madura kemarin. ”Mat Halil masih terikat kontrak kerja dengan Persebaya,” ujar AQ -biasa dia disapa.

Terhadap sikap pemain yang di-tuakan di Persebaya tersebut, AQ mengaku menghormatinya.

Sebenarnya, tidak hanya Mat Halil seorang diri sebenarnya yang dibidik P-MU dari penggawa Persebaya IPL. Juga terdapat nama Andik Verman-syah dan M. Taufiq. Terhadap dua pemain tersebut, AQ juga mengi-syaratkan sulit untuk bisa bergabung dengan Laskar Sape Kerap.

Sementara itu, untuk melengkapi kouta pemain asing Asia yang saat ini hanya terisi satu orang, yakni Kwon Jun, AQ mengaku sedang berupaya mencarinya. Kosongnya slot pemain asing Asia tersebut, terjadi pasca Kitas yang dimiliki Kim Sung Yeon sudah habis masa berlakunya.

Menurut Jon Yulianto, Asisten Manajer Bidang Adminidtrasi P-MU, sepanjang untuk meleng-kapi kouta pemain, penambahan pemain di skuadnya masih bisa dilakukan.

”Yang kami lakukan dengan men-datangkan pemain, karena masih ada kouta yang bisa kami gunak-an,” jelas Jon Yulianto, yang juga menjabat sekretaris PSSI Kabupaten Pame-kasan ini. (bri/ed)

Upaya Gaet Mat Halil Tak Bersambut

anajemen d (P-MU) g Bajul Ijo , tampak-

u. Itu, me-Halil, yang diatornya, ntrak pan-

komuni-n Manajer i kepada in. ”Mat rak kerja AQ -biasa

yang di-ebut, AQ

ya. Mat Halil ng dibidik ebaya IPL. k Verman-hadap dua ga mengi-bergabung .elengkapi ng saat ini

akni Kwon berupaya

ot pemain pasca Kitas eon sudah

, Asisten inidtrasi meleng-

ambahan asih bisa

gan men-na masih i gunak-yang ris -

but

KM/TABRI S. MUNIR

TERUS BERUSAHA: Di tengah kawalan ketat pemain belakang Persidafon, striker P-MU Osas Saha (10) melepas tendangan ke arah gawang lawan.

KM/RYAN KALIG

PEMAIN BERUNTUNG: Kristian Adelmund Dan Zaenal Arif, dua pencetak gol P-MU ke gawang Persidafon Dafonsoro.

KM

/TA

BR

I S. M

UN

IR