edisi 11 januari 2013

12
@kabarmaduranews TWITTER Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Pilkades Serentak, Gangguan Keamanan Meningkat Polisi Minta Dilibatkan dalam Pembahasan Konsep Tiga Ribu Data e-KTP Terhapus Rekam Ulang Baru Bisa Dilakukan Setelah April Lima Tahun Lagi Diprediksi Banjir Akibat Tak Padatnya Rumah Penduduk Makam Diponegoro Jadi Kontroversi Jejak Sejarah Masih Lemah Email Redaksi: [email protected] 11 Februari 2013 SENIN Provinsi Madura Pilgub Jatim SUMENEP-Alat navigasi atau yang biasa disebut sebagai radar di Bandara Trunojoyo dipandang men- jadi penyebab terganggunya sinyal ponsel. Ini membuat masyarakat sekitar tidak nyaman karena selalu kesulitan ketika akan berkomuni- kasi melalui telepon selular. Khairul, salah satu warga Maren- gan, Kecamatan Kalianget, desa yang berposisi di sebelah selatan Bandara Trunojoyo Sumenep itu mengaku, selama ini sinyal yang ada di daerah tersebut memang sering ada gangguan. ”Mungkin bisa saja disebabkan faktor itu,” terangnya, Minggu (10/2). GANGGU SINYAL: Bandara Trunojoyo memiliki navigasi. Alat untuk pendeteksi itu oleh masyarakat sekitar dinilai menjadi salah satu faktor yang mengganggu jaringan sinyal ponsel. KM/ DOK Navigasi Bandara Ganggu Jaringan Sinyal KM/MARZUKIY SILATURRAHMI: Puluhan keluarga muslim tengah bersilaturahmi dengan penganut agama lain dalam pelaksanaan Imlek di Vihara Avalokitevara Candi Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, , Minggu(10/2). Perayaan Tahun Baru Imlek 2564 oleh Warga Tionghoa di Pamekasan, Madura Menjadi Momentum Silaturahmi Antar Umat Beragama SEKITAR 17 kilometer di sebelah timur Kota Pamekasan, terdapat sebuah bangunan vihara yang didirikan pada abad 18. Vihara bernama Avalokitesvara ini berdiri di atas tanah seluas 3 hektare. Uniknya, di Vihara Avalokitesvara juga ter- dapat tempat ibadah untuk umat beragama lain, yaitu Pura untuk umat Hindu dan Mushalla untuk umat Islam. Rencananya Perayaan tahun baru Imlek juga ber- langsung di Pulau Garam, Madura. Bertempat di Vihara Avalokitevara, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan tradisi ini menjadi ajang silaturahmi antar umat beragama. MARZUKIY, PAMEKASAN akan dibangun lagi sebuah gereja untuk umat Nasrani. Di tempat ini, tradisi merayakan tahun baru Imlek 2564 juga berlangsung. Meski tidak semeriah seperti di wilayah lain, tetapi tetap memiliki makna tersendiri. Sudah merupakan kebiasaan, Imlek menjadi salah satu momen bersilatur- rahmi dengan keluarga berbeda agama. Sehingga kerukunan beragama di Indo- nesia yang berideologi Pancasila tetap terjaga dengan baik. Seperti yang terlihat di Vihara Avalok- itesvara, Dusun Candi, Desa Polagan Kecamatan Galis, Pamekasan. Di tempat ibadah ini pada momen Imlek, Minggu (10/2), terlihat mengasyikkan dengan ke- bersamaannya antar beda agama, sebut saja muslim dan konghucu. AQ: Perjalanan Kompetisi Masih Panjang BANGKALAN- Tonggak sejarah Persepam Madura United (P-MU) telah tertancap di kancah ISL (Indone- sia Super League) 2012-2013. Utaman- ya setelah membukukan kemenangan perdananya kemarin malam. PECAH TELOR: Selebrasi Kristian Adelmund usai mencetak gol pertama dari kemenangan 2-1 yang dibukukan P-MU atas Persidafon Dafonsoro di SGB kemarin malam (11/2). KM/RYAN KALIG MENGGELORA: Lautan suporter pendukung P-MU di tribun timur SGB dari sejumlah elemen, menyalakan kembang api usai jala gawang Persidafon bergetar tendangan voli Kristian Adelmund di menit ke 45 (+2). KM/RYAN KALIG ACHSANUL QOSASI MANAJER P-MU KM/RYAN KALIG J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 Kalangan Legislatif Sepakat SAMPANG-Wacana Madura men- jadi provinsi terus bergulir. Kali ini, dihembuskan kalangan DPRD Kabu- paten Sampang. Para wakil rakyat itu sepakat jika Madura menjadi provinsi, pisah dari Provinsi Jawa Timur. Sebab, beberapa syarat sudah dimil- iki baik dari segi SDA (sumber daya alam) maupun SDM (sumber daya manusia). Namun, Pulau Madura hanya ada empat kabupaten. Tapi, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan adanya pemekaran daerah. Adapun daerah yang paling ide- al dimekarkan yakni Kabupaten Sumenep dibandingkan 3 daerah lain di Pulau Madura. Warga NU Pastikan Pilih Khofah SUMENEP- Keberpihakan Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj terha- dap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) rupanya berpengaruh besar terhadap warga NU Di Jawa Timur. Mendekati Pilgub Jatim, dengan tampilnya dua kader terbaik NU dalam pilgub terse- but telah mencipta silang pendapat, dukung-mendukung yang terkesan saling menjatuhkan di tingkat bawah. Munculnya pernyataan Said Agil Siradj yang menegaskan bahwa partai politik yang konsen mengusung ide- ologi Aswaja adalah PKB, KM/DOK. KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Kepincut Eks Persebaya IPL J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6

Upload: teguh-santoso

Post on 26-Mar-2016

262 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Kabar Madura

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 11 Januari 2013

@kabarmaduranewsTWITTER

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Pilkades Serentak, Gangguan Keamanan MeningkatPolisi Minta Dilibatkan dalam Pembahasan Konsep

Tiga Ribu Data e-KTP TerhapusRekam Ulang Baru Bisa Dilakukan Setelah April

Lima Tahun Lagi Diprediksi Banjir Akibat Tak Padatnya Rumah Penduduk

Makam Diponegoro Jadi KontroversiJejak Sejarah Masih Lemah

Email Redaksi: [email protected]

11 Februari 2013SENIN

Provinsi Madura

Pilgub JatimSUMENEP-Alat navigasi atau

yang biasa disebut sebagai radar di Bandara Trunojoyo dipandang men-jadi penyebab terganggunya sinyal ponsel. Ini membuat masyarakat sekitar tidak nyaman karena selalu

kesulitan ketika akan berkomuni-kasi melalui telepon selular.

Khairul, salah satu warga Maren-gan, Kecamatan Kalianget, desa yang berposisi di sebelah selatan Bandara Trunojoyo Sumenep itu

mengaku, selama ini sinyal yang ada di daerah tersebut memang sering ada gangguan. ”Mungkin bisa saja disebabkan faktor itu,” terangnya, Minggu (10/2).

GANGGU SINYAL: Bandara Trunojoyo memiliki navigasi. Alat untuk pendeteksi itu oleh masyarakat sekitar dinilai menjadi salah satu faktor yang mengganggu jaringan sinyal ponsel.

KM/ DOK

Navigasi Bandara Ganggu Jaringan Sinyal

KM/MARZUKIY

SILATURRAHMI: Puluhan keluarga muslim tengah bersilaturahmi dengan penganut agama lain dalam pelaksanaan Imlek di Vihara Avalokitevara Candi Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, , Minggu(10/2).

Perayaan Tahun Baru Imlek 2564 oleh Warga Tionghoa di Pamekasan, Madura

Menjadi Momentum Silaturahmi Antar Umat Beragama

SEKITAR 17 kilometer di sebelah timur Kota Pamekasan, terdapat sebuah bangunan vihara yang didirikan pada abad 18. Vihara bernama Avalokitesvara ini berdiri di atas tanah seluas 3 hektare.

Uniknya, di Vihara Avalokitesvara juga ter-dapat tempat ibadah untuk umat beragama lain, yaitu Pura untuk umat Hindu dan Mushalla untuk umat Islam. Rencananya

Perayaan tahun baru Imlek juga ber-langsung di Pulau Garam, Madura. Bertempat di Vihara Avalokitevara,

Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan tradisi ini menjadi ajang

silaturahmi antar umat beragama.

MARZUKIY, PAMEKASAN

akan dibangun lagi sebuah gereja untuk umat Nasrani.

Di tempat ini, tradisi merayakan tahun baru Imlek 2564 juga berlangsung. Meski tidak semeriah seperti di wilayah lain, tetapi tetap memiliki makna tersendiri.

Sudah merupakan kebiasaan, Imlek menjadi salah satu momen bersilatur-rahmi dengan keluarga berbeda agama. Sehingga kerukunan beragama di Indo-nesia yang berideologi Pancasila tetap terjaga dengan baik.

Seperti yang terlihat di Vihara Avalok-itesvara, Dusun Candi, Desa Polagan Kecamatan Galis, Pamekasan. Di tempat ibadah ini pada momen Imlek, Minggu (10/2), terlihat mengasyikkan dengan ke-bersamaannya antar beda agama, sebut saja muslim dan konghucu.

AQ: Perjalanan Kompetisi Masih Panjang

BANGKALAN-Tonggak sejarah Persepam Madura United (P-MU) telah tertancap di kancah ISL (Indone-sia Super League) 2012-2013. Utaman-ya setelah membukukan kemenangan perdananya kemarin malam.

PECAH TELOR: Selebrasi Kristian

Adelmund usai mencetak gol pertama dari

kemenangan 2-1 yang dibukukan

P-MU atas Persidafon

Dafonsoro di SGB kemarin malam

(11/2).

KM/RYAN KALIG

MENGGELORA: Lautan suporter pendukung P-MU di tribun timur SGB dari sejumlah elemen, menyalakan kembang api usai jala gawang Persidafon bergetar tendangan voli Kristian Adelmund di menit ke 45 (+2).

KM/RYAN KALIG

ACHSANUL QOSASIMANAJER P-MU

KM/RYAN KALIG

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Kalangan Legislatif SepakatSAMPANG-Wacana Madura men-

jadi provinsi terus bergulir. Kali ini, dihembuskan kalangan DPRD Kabu-paten Sampang. Para wakil rakyat itu sepakat jika Madura menjadi provinsi, pisah dari Provinsi Jawa Timur.

Sebab, beberapa syarat sudah dimil-iki baik dari segi SDA (sumber daya alam) maupun SDM (sumber daya manusia). Namun, Pulau Madura hanya ada empat kabupaten. Tapi, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan adanya pemekaran daerah.

Adapun daerah yang paling ide-al dimekarkan yakni Kabupaten Sumenep dibandingkan 3 daerah lain di Pulau Madura.

Warga NU Pastikan Pilih Khofi fah

SUMENEP-Keberpihakan Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj terha-dap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) rupanya berpengaruh besar terhadap warga NU Di Jawa Timur. Mendekati Pilgub Jatim, dengan tampilnya dua kader terbaik NU dalam pilgub terse-but telah mencipta silang pendapat, dukung-mendukung yang terkesan saling menjatuhkan di tingkat bawah.

Munculnya pernyataan Said Agil Siradj yang menegaskan bahwa partai politik yang konsen mengusung ide-ologi Aswaja adalah PKB,

KM/DOK.

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Kepincut Eks Persebaya IPL

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Page 2: Edisi 11 Januari 2013

SENIN 11 Februari 20132

Polisi Minta Dilibatkan dalam Pembahasan Konsep KOTA-Ratusan desa di Kabupaten

Bangkalan, hingga kemarin (10/2) belum memiliki kepala desa (kades) yang defini-tif. Data Bapemas Pemdes Kabupaten Bangkalan menyatakan, dari 281 desa yang ada se-Kabupaten Bangkalan, 132 di antaranya belum memiliki kades yang definitif, sehingga masih dipimpin PjS (Pejabat Sementara) kades.

Di bagian lain data Bapemas Pemdes itu, juga menyatakan, 141 desa sudah

menyelenggarakan pemilihan kepala desa (pilkades), sehingga telah memiliki kades yang definitif. Sisanya, belum me-nyelenggarakan pilkades, karena masa jabatan kades bersangkutan belum habis.

Wacana penyelenggaraan pilkades serentak yang menyeruak beberapa wak-tu lalu, mendapat respon dari Kapolres Bangkalan, AKBP Endar Priantoro. Endar meminta agar pihak kepolisian dilibatkan dalam pembahasan maupun penyusunan konsep penyelenggaraan pilkades.

Menurut Endar, potensi gangguan ke-amanan dalam penyelenggaraan pilakades, tetap ada. Bahkan dia menegaskan, ada

kemungkinan gangguan keamanan justru meningkat apabila pilkades diselenggara-kan secara serentak.

“Saya harap kami dari kepolisian turut dilibatkan dalam pembahasan masalah pilkades ini oleh pihak terkait, sebab potensi gangguan keamanan tetap ada,” tutur Endar. “Terlebih jika itu dilaku-kan serentak sebagaimana yang diwa-canakan,” imbuhnya, dengan nada serius.

Roosli Hariyono, Kepala Bapemas Pemdes Kabupaten Bangkalan, dalam pertemuan dengan Komisi A DPRD Bang-kalan, beberapa waktu lalu, mengatakan, Surat Edaran Bupati terkait penundaan

pelaksanaan pilkades selama Pemilukada Bangkalan, 12 Desember 2012, telah di-cabut per 23 Januari lalu.

Sehingga sejak tanggal itu masing-masing desa yang masih dipimpin PjS kades, sudah dapat menyelenggarakan pilkades. “Memang selama ini kami sering didatangi masyarakat terkait ini, namun kami jelaskan bahwa per tanggal 23 Januari 2013, pilkades sudah mulai bisa dilaksanakan,” ungkapnya.

Pada pertemuan itu pula, Imam, salah seorang anggota komisi A mengimbau pihak Bapemas Pemdes untuk coba mengusulkan konsep pilkades serentak.

“Saya kira bukan tidak mungkin jika pilkades serentak dilaksanakan, toh itu malah lebih efisien saya pikir,” ujarnya.

Terkait perkembangan pelaksanaan pilkades ini, berdasarkan informasi yang diterima Kabar Madura dari Mujiburrah-man, anggota Komisi A DPRD Bangkalan yang turut memantau masalah pilkades, hingga saat ini hanya satu desa yang baru berkoordinasi dengan pihak Pemdes.

“Terkait Pilkades hingga detik ini hanya 1 desa, yakni Jung Anyar, Keca-matan Socah yang sudah berkoordinasi dengan Pemdes, ” jelas politisi asal PKS ini. (jos/yoe)

Pilkades Serentak, Gangguan Keamanan Meningkat

KOTA-Agama Kong Hu Cu adalah, yang identik dengan etnis Cina, adalah agama termuda di negara kita. Walaupun etnis Cina sudah lama berada di Nusantara ini, negara baru meresmikan agama itu, di masa pemerintahan Presiden Abdurrah-man Wahid (Gus Dur Pada), pada tahun 2000.

Kemudian Hari Raya Imlek (Ta-hun Baru Cina, red), yang dianggap sebagai hari besar keagamaan bagi penganut Kong Hu Cu, ditetapkan sebagai hari libur nasional pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarno Putri.

Menurut Anwar, aktifis IPNU Bang-kalan, etnis Cina pantas berterima kasih kepada Gus Dur, sebab pen-gakuan terhadap agama Kong Hu Cu yang diberikan Gus Dur memberikan kebebasan kepada penganutnya, yang notabene adalah keturunan Cina, untuk menjalankan ibadah agamanya secara terbuka dan meray-akan hari keagamaan mereka.

“Gus Dur adalah bagian dari sejarah etnis Cina di Indonesia,” ujarnya tegas.

Dia melanjutkan, fakta itu menjadi acuan bahwa etnis minoritas yang berada di negara Indonesia merasa aman selama dalam kepemimpinan Gus Dur, setelah sekian lama semen-jak Orde Baru, mereka telah banyak diperlakukan secara diskriminatif.

Berbeda dengan kota-kota besar lainnya, perayaan tahun baru Imlek di Bangkalan terasa hambar. Meski-pun itu di tempat peribadatannya sendiri. Tidak ada yang menonjol dari perayaan Imlek di Bangkalan. Etnis minoritas tersebut seolah-olah

memang sengaja tidak merayakannya dengan terbuka.

Meski menyayangkan kondisi terse-

but, pemuda-pemuda NU harus terus mengawal ideologi pluralis yang di-usung oleh Gus Dur. Secara eksplisit,

IPNU menangkap masih ada ketida-ktenangan etnis Cina untuk meray-akan Imlek di Bangkalan. (roh/yoe)

KM/ABDUR ROHIM

HAMBAR: Perayaan Imlek di Bangkalan, sangat tidak meriah. Tersirat, penganut Kong Hu Cu yang notabene dari kalangan etnis Cina, belum leluasa melaksanakan ibadah sesuai keyakinan mereka.

SOCAH-Mencoba memperluas pasar dan penggunanya, Telkomsel meng-gelar serangkaian acara di kawasan Socah, Minggu (10/2) kemarin. Se-jumlah hiburan pun disediakan bagi masyarakat setempat dari kalangan dewasa hingga anak-anak.

Tidak terkecuali door-prize, sejumlah hadiah bagi para peserta yang hadir pun disediakan. Bertempat di halaman Kantor Desa Socah, Kecamatan Socah, ratusan warga baik dewasa, remaja, dan anak-anak turut serta dalam acara yang dimulai sejak pukul 6 pagi hingga 11 siang itu.

Hendri, marketing Telkomsel sekaligus

panitia acara tersebut, mengaku, acara itu dilaksanakan sebagai bentuk pelay-anan Telkomsel terhadap masyarakat. “Ini sebagai bentuk pelayanan kami kepada masyarakat mas, sekaligus hard selling ketiga produk kami yakni Halo, Kartu As, dan Simpati,”terangnya.

Ditanya terkait apa saja kegiatan yang di lakukan dalam kegiatan tersebut, Hen-dri mengatakan bahwa selain jalan-jalan santai, pihak Telkomsel Tirtawangi juga menyediakan mainan anak gratis, odong-odong gratis, live musik dan bagi-bagi door-prize berupa sembako dan beberapa alat-alat rumah tangga.

Menurut Hendri, dalam kegiatan

ini pihaknya juga menyampaikan ke-pada warga bahwa Telkomsel Paling Indonesia. “Juga sosialisasi kepada masyarakat bahwa Telkomsel Paling Indonesia mas, maksudnya hingga saat ini sinyal operator kami adalah yang terbaik dan paling kuat hingga ke seluruh pelosok Indonesia,” pa-parnya.

Shanty, seorang remaja yang juga hadir dalam acara tersebut mengaku senang dan berharap kegiatan serupa dapat sering digelar oleh pihak Telkomsel. “Ya sering-sering aja mas, kan asyik,” ungkap wanita yang mengaku kelas 3 SMA itu. (jos/yoe/adv)

KM/AGUS JOSIANDI

MERIAH : Berbagai acara dan permainan gratis disuguhkan Telkomsel bagi warga Socah, Minggu (10/2).

Perluas Pasar, Telkomsel Blusukan Tebar Gratisan

KOTA- Puluhan kucing baik jenis lokal mau-pun kucing ras, terbaris dalam kandangnya masing-masing, di halaman Stadion Gelora Bangkalan, Minggu (10/2) pagi kemarin. Tapi itu bukanlah ajang pasar hewan, melainkan sekelompok masyarakat yang tengah berkum-pul memamerkan kucing peliharaannya.

Tampak kucing-kucing itu berbulu halus, bersih, dan sehat. Sudah barang tentu kucing-kucing itu bukanlah kucing jalanan yang tak terawat.

Bermula dari hobi yang umum, yakni memelihara kucing, sejumlah warga di Bang-kalan mendirikan komunitas Bangkalan Cat Lovers (BCL). BCL inilah sebutan bagi komunitas pecinta kucing yang hingga kini beranggotakan 30 orang itu.

Citra Ayu, ketua komunitas BCL saat ditemui Kabar Madura pagi kemarin, bicara cukup panjang lebar tentang komunitas yang baru didirikan 27 Desember 2012 itu. “Setiap 2 minggu kami kumpul di sini mas. Biasanya kami pamerkan hewan kami sekalian jual beli barangkali ada yang minat, tapi hanya sebatas antar anggota,” terang wanita berkacamata itu.

“Memang sebagian dari anggota kami adalah breeder (peternak), selain hobi kami juga nyambi mencari uang dari hobi ini,” imbuhnya.

Citra juga mengaku bahwa para anggota komunitas tersebut tidak terbatas pada satu jenis kucing tertentu. Untuknya, BCL bekerjasama dengan Dinas Peternakan guna mengembangkan hobi tersebut termasuk juga dalam hal pengawasan kesehatan.

Ditanya terkait suka duka menjalankan hobi ini, citra menyadari bahwa memeli-hara kucing bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih saat musim hujan di mana kucing mudah sekali terserang penyakit.

“Gak mudah memang mas, kita harus sering-sering grooming (memandikan), agar kualitas bulu dan kebersihan kucing terjaga. Terlebih saat musim hujan, kucing mudah sekali terserang virus. Selama musim hu-jan ini saja sudah 18 kucing saya mati,” paparnya.

Soal harga kucing yang biasa dijualnya, Citra mengaku, harga kucing-kucing yang dijualbelikan di komunitasnya berkisar an-tara Rp 750 ribu-Rp 1 juta ke atas.

Sementara itu, Fadil, pembina BCL ber-harap, suatu saat nanti komunitas ini bisa berkembang, tak sekadar di Bangkalan tapi bisa jadi se-Madura. “Ya, sementara me-mang baru di Bangkalan, saya harap suatu saat nanti bisa jadi komunitas se-Madura,” ungkap pria tambun itu. (jos/yoe)

KM/AGUS JOSIANDI

MENGUNTUNGKAN: Komunitas Bangkalan Cat Lovers saat memamerkan hewan kesayangan mereka, Minggu (10/2). Juga ada transaksi kucing antar-penggemar.

Salurkan Hobi Sembari Bisnis

Bangkalan Penerima Terendah se-MaduraKOTA-Berdasarkan Surat Gubernur Nomor

518 / 24531/021 2012, kuota raskin untuk Bangkalan pada tahun 2013 ditetapkan sebayak 85.068 rumah tangga sasaran pe-nerima manfaat (RTS-PM). Di mana dalam surat tersebu t juga dijelaskan, kuota per RTS-PM adalah 15 kilogram beras per bulan dengan harga Rp.1.600,- per kilogram beras.

Sehingga dengan angkat tersebut, se-tiap bulannya pagu raskin yang masuk ke Bangkalan adalah seberat 1.276.020 kilogram beras dan total 15.312.240 kilogram beras dalam setahun. Angka RTS-PM tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang seban-yak 102.102 RTS-PM.

Angka RTS-PM tersebut, ternyata paling rendah dibandingkan 4 kabu-paten di Madura. Jika di Bangkalan hanya seban-yak 85.068 RTS-PM, maka Pamekasan bisa mencapai 86.397 RTS-PM. Sedang-kan Sampang mencapai 108.647, RTS-PM , disusul Sumenep sebagai angka penerima tertinggi dengan 116.378 RTS-PM.

Ditanya terkait kapan raskin ini akan mulai didistribusikan, Wasisno, Kabag Pereko-nomian Setdakab Bangkalan menegas-kan, hal itu adalah kewenangan pihak Bulog. “mengenai kepastiannya mas bisa tanyakan ke Bulog, karena barang ini tidak disalurkan melalui kami,” ujarnya.

Mengenai peran pemkab dalam peny-aluran raskin itu, Wasisno mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan tim moni-toring dan evaluasi yang nantinya akan melakukan pengawasan terhadap distri-busi raskin ini hingga ke penerimanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kabar Madura, sejak Jumat pekan lalu (8/2), tidak ada aktivitas bongkar pasang di gudang Bulog Bangkalan yang ber-tempat di Jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan (jos/yoe)

Etnis Cina Masih Terkucilkan

RASK IN

Mengenai kepastiannya

mas bisa tanyakan ke

Bulog, karena barang ini tidak

disalurkan melalui kami.

Kabag Perekonomian Setdakab Bangkalan

WASISNO,

Page 3: Edisi 11 Januari 2013

3SENIN 11 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

HILANG STNK sepeda motor Yamaha nopol M 4364 NJ atas nama syafi i alamat dusun jangpae RT/RW 01/01 Ds Sreseh kec sreseh Sampang

HILANG STNK sepeda motor Honda nopol L 2744 PM tahun 2003 warna hitam atas nama Sahiro alamat pesapen kali 32 surabaya.

KEHILANGAN

KOTA-Jalan sehat yang diadakan Tel-komsel, Minggu (10/2) dengan mengam-bil start dan finis di Jalan Wijaya Kusuma, berlangsung meriah. Terlihat ratusan siswa sekolah dasar dan menengah me-madati acara yang digelar serentak di tiga kabupaten di Madura (Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan) itu.

Dengan mengandalkan jaringan yang terlama dan pertama, serta jaringan yang tidak putus-putus, jangkauan yang luas, dan berbagai macam tarif sesuai dengan pilihan masyarakat, Telkomsel yakin, tetap menjadi pilihan utama di Sampang.

Acara jalan santai yang di mulai pukul 07.00 tersebut dengan start yang dibuka oleh perwakilan Kodim 0828 didampingi oleh Manager Sales Outlet Promotion Wilayah Madura, Wijang Zulkarnaen, bersama General Manager (GM) Telkom-sel Sampang, Didik Heriyanto.

Acara aksi panggung musik pun membuat peserta JJS semakin menikmati acara ini. Dan yang paling di tunggu adalah pemba-gian hadiah undian dengan berbagai macam hadiah. Di mana hadiah utama televisi 22 inchi dimenangkan Ariko Sukma Bahanis, bocah kelas V SDN Gunung Sekar II Sampang.

Acara jalan sehat bersama Telkomsel itu juga memberikan banyak hadiah seperti hand-phone, kipas angin, dan seterika listrik. Selain acara jalan sehat Telkomsel, juga menggelar acara senam bersama di depan komplek pe-

rumahan berseragam loreng tersebut.Selain ingin mengajak masyarakat

membudayakan pola hidup sehat, jalan sehat itu bertujuan pula untuk mem-pererat silaturahmi Telkomsel dengan seluruh masyarakat Sampang, sekaligus rangkaian dari beberapa agenda dari Telkomsel wilayah Madura.

“Beragam layanan dan program terbaik akan terus kita berikan kepada masyara-kat. Seperti saat ini, Telkomsel memberi-kan solusi komunikasi murah melalui tarif yang relatif murah,” jelas Wijang.

“Kartu perdana Telkomsel kami bagikan gratis untuk peserta jalan sehat. Jadi setiap pembelian satu tiket jalan sehat, peserta ber-hak mendapatkan kartu perdana Telkomsel gratis dengan isi pulsa mulai dari Rp 2 ribu sampai Rp 10 ribu. Jadi selain merasakan hidup sehat dengan mengikuti program jalan sehat, mereka bisa mendapatkan kartu perdana Telkomsel murah,” imbuhnya.

GM Telkomsel Sampang Didik Heri-yanto menambahkan, “ini sebagai wujud kebanggaan kami kepada pelanggan setia Telkomsel.”

“Rencananya, Sabtu mendatang (23/2), Telokomsel, bekerja sama dengan salah satu televisi nasional akan menggelar even konser di Lapangan Wijaya Kusuma,” pungkas Ket-ua Panitia Pelaksana JJS Bareng Telkomsel, Busro kepada Kabar Madura, kemarin (10/2). (sya/yoe/adv)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PEMENANG: Penyerahan hadiah utama TV 22 inchi bersama seluruh pimpinan Telkomsel Madura.

Bidik 2 Ribu Pelanggan dengan Bermacam Pilihan Tarif Murah

Rekam Ulang Baru Bisa Dilakukan Setelah April

KOTA-Setelah dilakukan proses pereka-man e-KTP lebih dari 9 ribu Penduduk Mandangin, ternyata belakangan diketahui, sekitar 3 ribu data di antaranya, terhapus.

M Yusuf, Kabid Informasi Pengem-bangan dan Pengkajian Dispendukcapil Sampang mengungkapkan masalah itu, kepada Kabar Madura, kemarin (10/2).

Katanya, hal itu diketahui setelah data-data hasil perekaman itu dikirim-kan ke Jakarta. Kemudian, fisik e-KTP warga Pulau Mandangin diserahkan ke Sampang oleh Kuadran, rekanan Kementerian Dalam Negeri, dalam proses pembuatan e-KTP itu.

“Setelah perekaman, Kuadran Jakarta menyerahkan data ke sini. (Ternyata) ada yang terhapus dan jumlahnya cu-kup banyak,” beber Yusuf.

Sejauh ini, belum jelas penyebab-nya sehingga ke-3 ribu data itu bisa terhapus. Yang jelas harus dilakukan perekaman ulang terhadap data-data yang terhapus itu.

Sementara itu untuk melakukan per-ekaman data ulang harus mengetahui data siapa saja yang terhapus, namun hal itu tidak bisa dilakukan begitu saja dengan mudah.

“Selama e-KTP belum jadi semua, tidak bisa diketahui jumlahnya berapa dan mi-lik siapa saja yang terhapus,” jelas Yusuf, kepada kabar Madura (10/2).

Lanjutnya lagi, masalah tersebut

sudah berlangsung sejak tahun 2011 silam, dan sampai sekarang belum ada penyelesaian dari Pemerintah Pusat.

Untuk mengetahui data siapa saja yang terhapus harus menunggu pendistribusian yang baru dilakukan April mendatang.

“Itu sudah dari tahun 2011 lalu. Nah sekarang kalau dilakukan pereka-man ulang, untuk mengetahui data siapa yang terhapus, harus menunggu setelah April nanti,” ungkapnya.

Rencananya jika dilakukan pereka-man ulang akan membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lagi, ditambah lagi dengan tenaga listrik yang terbatas, akan menambah kerumitan pereka-man ulang.

Masalahnya, di pulau yang terletak

di selatan Kecamatan Kota Sampang ini listrik hanya pada siang hari saja. “Butuh waktu 2 bulan untuk ngrekam ulang. (Masalahnya) di sana nyalanya listrik hanya malam saja, ini bisa tam-bah rumit tetap seperti itu listriknya,” tandas Yusuf.

Dia menambahkan, setiap data yang dimasukkan ke dalam komputer seha-rusnya pada aplikasinya, ada fasilitas recovery. Sehingga, jika terhapus bisa dimunculkan kembali supaya tidak dilakukan perekaman ulang.

“Seharusnya programnya dilengkapi fasilitas recovery supaya yang terhapus bisa muncul kembali, nah program ini tidak bisa (tidak terinstalasi, red). Itu salahnya,” tegas dia, dengan nada man-tap. (waw/yoe)

Tiga Ribu Data e-KTP Terhapus

KOTA-Kabupaten Sampang memiliki masjid yang memiliki nilai sejarah, di Dusun Made-gan, Kelurahan Polagan, Keca-matan Kota Sampang. Konon masjid ini ini sudah berusia ratusan tahun, namun 4 pilar yang dibangun sejak pendirian-nya, masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Masyarakat Sampang lebih akrab menyebut masjid yang ada di Kompleks Pemakaman Rato Ebu itu, dengan nama Masjid Madegan karena letaknya di Desa Madegan.

Para tetua di Sampang men-gisahkan, awal mula pembangu-nan masjid itu, dilakukan sejak zaman penyebaran agama Islam di tanah Madura, terutama di wilayah Sampang.

Sampai saat ini Masjid Ma-degan dianggap mempunyai energi dan kelebihan tersendiri, yang bersifat mistis. Karenanya sebagian masyarakat Sampang sering menjadikannya sebagai lokasi sumpah pocong.

Diungkapkan Mohti, salah satu pengurus Masjid Madegan sekaligus ketua RT setempat,

ada 4 tiang yang tetap berdiri sejak dibangun sekitar tahun 1600-an.

Katanya, pembangunan masjid itu digagas pada zaman Kera-jaan Madura Barat oleh salah satu raden bernama Adi Pra-mono, saudara Raden Praseno yang saat itu adalah penguasa Kerajaan Madura Barat.

“Masyarakat menganggap mas-jid ini punya kelebihan, bahkan sering dijadikan lokasi untuk sumpah pocong karena punya nilai sejarah,” ujar Mohti kepada kabar Madura, Minggu (10/1).

Ke-4 tiang masjid yang terbuat dari kayu itu, dijadikan salah satu alasan kelebihan dan di anggap mempunyai kekera-matan untuk melaksanakan ritual sumpah pocong di Masjid tersebut. “Sampai sekarang 4 tiangnya masih utuh,” katanya sambil berjalan menunjukkan 4 tiang yang dia maksud.

Masjid itu, tutur Mohti, awal-nya hanya sebuah surau. Na-mun, karena semakin banyak pengikut yang masuk Islam, surau tersebut dikembangkan menjadi masjid.

Mohti melanjutkan, berdasar-kan cerita yang sudah turun temurun asal muasal dari kayu tersebut dari daerah utara ber-nama bernama Dulang yang saat ini ada di Kecamatan Torjun. Pe-milihan kayu tersebut hasil dari ritual yang dilakukan bertahun-tahun oleh Raden Adi Pramono.

Pada pelaksanaan pendiriannya kayu dipindahkan dari Dulang ke Madegan dengan dilontarkan menggunakan tongkat, karena besoknya masjid itu segera digu-nakan untuk salat Jumat. “Atas izin Allah, di dalam masjid itu tiba-tiba langsung berdiri 4 tiang yang sekarang masih ada bahkan sambungannya masih menggu-nakan ijuk dan posisinya miring,” tambah Mohti.

Masjid ini sudah berulangkali dipugar. Papan dari masjid per-tama ditimbun di dalam tanah tepat di bawah masjid tersebut. “Mungkin karena yang mem-bangun masjid ini, pertama dulu, adalah orang yang benar-benar punya kelebihan, masjid ini (sering) dijadikan sebagai tempat sumpah pocong,” ung-kapnya. (waw/yoe)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

KERAMAT: Konon, pendirian keempat tiang masjid ini, dilakukan dengan cara yang ajaib.

Masjid Madegan Primadona Pelaku Sumpah Pocong

KOTA-Keberadaan Mu-seum Sampang di Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang sampai saat ini ma-sih belum berfungsi dengan baik, bahkan hanya terlihat gedungnya namun sering tertutup.

Selain minim pengunjung, museum itu juga masih be-lum banyak terisi barang-barang antik. Dengan kon-disi tersebut, museum milik Kabupaten Sampang ini masih belum bisa difungsi-kan sebagaimana mestinya.

Rencana semula, Pemkab Sampang membuat musium mini untuk menyimpan barang-barang bersejarah yang ada di kabupaten Sampang. Say-angnya tempat itu masih be-lum difungsikan sebagai lokasi yang bisa dikunjungi, bahkan masyarakat sekitar pun tidak mengetahui bahwa gedung ber-warna hijau itu adalah museum.

Diungkapkan Fihri, warga setempat yang rumahnya ber-sebelahan dengan gedung mu-seum, selain menjadi museum gedung tersebut juga difungsi-kan sebagai salah satu kantor Disbudparpora Sampang.

Hal ini dilakukan karena kantor Disbudparpora se-dang dilakukan pembangu-nan, kemudian memanfaat-kan gedung ini sebagai salah satu kantor untuk bidang kebudayaan.

Fihri yang juga juru kunci Kompleks Makam Rato Ebu itu, mengatakan, setelah Ge-

dung Disbudparpora selesai dibangun beberapa waktu lalu, justru museum itu sering dalam kondisi tertutup.

Dia mengaku, tahu persis, karena aktivitas sehari-hari museum itu, bisa diamati dari Kompleks Makam Rato Ebu, yang jaraknya cukup dekat.

“Biasanya ada dua orang disitu, tapi setelah Kan-tor Disbudparpora selesai dibangun sering tertutup. Bi-asanya, juga ada barangnya tapi sepertinya hanya sedikit sekitar satu lemari lah, dan sekarang dibawa kemana saya kurang tahu,” terang lelaki paruh baya itu.

Dilanjutkan Fihri, ren-cananya Pemerintah Ka-bupaten Sampang sengaja menempatkan museum di dekat Kompleks Makam Rato Ebu dengan alasan, di tempat tersebut sering dikunjungi wisatawan yang bersiarah di makam itu.

“Seperinya, sengaja di ban-gun di sini karena supaya pen-gunjung yang ke Makam Rato Ebu bisa mampir,” imbuhnya.

Namun sepengetahuan Fi-hri, selama 8 bulan gedung itu berdiri, belum ada stu pun pengunjung yang datang. “Kira-kira 8 bulan gedung ini dipakai tapi sepertinya jarang ada yang datang, dan sekarang Gedung Disbud-parpora bangunannya sudah selesai mungkin dipindah lagi ke sana,” tandasnya. (waw/yoe)

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TAK DIKENAL: Sedikit sekali yang tahu, gedung ini adalah museum. Bahkan penduduk sekitarnya, tak banyak yang tahu.

Museum Sampang Terbengkalai

Harus Pakai Fit and Proper TestKOTA-Setelah Komisi A DPRD Sam-

pang melakukan koordinasi dengan BKD (Badan Kepegawaian Daerah ) Kabupaten Sampang, diketahui bahwa banyak pejabat yang dimutasi menggu-nakan Surat Perintah Bupati dengan hak prerogatifnya.

Banyak dilakukan mutasi pejabat yang hanya didasari hakprerogatif Bupati Sampang pada periode Noer Tjahja dan beberapa pejabat yang perhnah menjadi kepala dinas sampai saat ini masih beum jelas nasibnya seperti apa.

Hal ini diungkapkan anggota komisi A DPRD sampang M Halil kepada kabar Madura, Minggu (10/2). Menurutnya, perpindahan pejabat dari satu instansi ke instansi yang lain harus melalui me-kanisme yang jelas.

“Banyak pejabat yang mutasi haya dengan hak prerogatifnya dengan cara di seprin saja (surat perintah),” ujar anggota DPRD yang membidangi pemerintahan itu.

Anggota DPRD dari Partai Bulan Bintang itu juga menyayangkan, sampai akhir periodenya, kedudukan beberapa pejabat yang dimutasi belum jelas, dan banyak intansi yang hanya dipimpin oleh PlT (pelaksana tugas).

Dia mencontohkan banyak pejabat kepala dinas yang dipindah begitu saja tanpa kejelasan seperti kepala BLH. Dan sampai saat ini belum ada kejelasan na-sibnya, serta siapa yang menggantikan kedudukannya.

Dia juga menyayangkan nasib dinas pendidikan yang sampai saat ini tidak mempunyai kepala dinas. Halil men-gungkapkan, pada awal pemerintahan-nya, Noer Tjahja sudah menunjukkan pola kepemimpinan yang bagus. Itu ditunjukkan dengan memilih pejabat setingkat kepala dinas menggunakan fit and proper test. “Di awal, cukup bagus, mekanismenya menggunakan fit and propertest”ujarnya.

Namun menjelang Pemilukada Sam-pang lalu banyak pejabat yang diturunkan begitu saja dan tidak ada kejelasan hingga menjelang berakhirnya periode bupati Sampang Noer Tjahja ini, pertang-gungjawaban yang ada hanya dalam hal penggunaan anggaran belum sampai pada kinerja

“Kalau dia ditempatkan di instantsi ter-tentu berarti bertanggngjawab karena dia (pejabat) itu punya kemampuan tertentu, nah sekarang ini kan namanya menelan-tarkan namanya,” pungkasnya. (waw/yoe)

B I ROKRAS I

Page 4: Edisi 11 Januari 2013

AJP Sentil Wartawan BodrexKOTA-Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan

(AJP) Ahmad Fauzi merasa prihatin atas keberadaan wartawan bodrex yang men-cederai citra wartawan atau jurnalis di Pamekasan. Pasalnya, wartawan tersebut hingga kini cukup getol melakukan tinda-kan tak bermoral. Dan itu berbanding lurus dengan karya yang t idak mereka hasil-kan.

“ M e r e k a suka mena-k u t - n a k u -t i p e j a b a t pemerintah-an. Termasuk pula lemba-ga-lembaga pendidikan, dijadikan ga-rapan untuk merengkuh rezeki dengan cara paksaan,” tegas Fauzi di area Pendapa Pamekasan, Minggu (10/2).

Pria yang tinggal di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan ini mengungkapkan, wartawan bodrex kerap membawa nama besar media yang eksis terbit harian. Termasuk pula wartawan baru, wartawan bodrex tak jarang memanfaatkannya.

“Keberadaannya sangat meresahkan banyak orang. Termasuk bagi wartawan yang memang jelas karyanya,” tekan Fauzi.

Untuk itu, Fauzi menyarankan kepada segenap pejabat maupun pihak terkait yang kemungkinan menjadi korban, agar segera melapor ke pihak kepolisian. “Wartawan bodrex ini bisa dijerat hukum. Saya yakin pejabat cerdas, sehingga tidak akan mudah terpedaya,” terangnya.

Dikatakan, adakalanya wartawan bodrex melengkapi identitasnya sebagai aktivis LSM. Dobel identitas tersebut digunakan untuk memperkuat taringnya.

Sementara itu, Koordinator Forum LSM Pamekasan Heru Budhi Prayitno, sering menekankan agar aktivis LSM tidak dilayani kalau sampai melakukan tindakan ancaman. Bahkan, menurut-nya, siapapun harus langsung melapor ke pihak kepolisian. (anm/zis)

SENIN 11 Februari 20134

Email Redaksi: [email protected]

Mereka suka menakut-nakuti pejabat pemer-

intahan. Termasuk pula lembaga-lembaga pendi-dikan, dijadikan garapan untuk merengkuh rezeki dengan cara paksaan,”

AHMAD FAUZI Ketua Aliansi Jurnalis

Pamekasan

Lima Tahun Lagi Diprediksi BanjirAkibat Padatnya Rumah PendudukKOTA-Padatnya penduduk yang tak

tertata menjadi salah satu faktor ter-jadinya banjir di beberapa daerah, tak terkecuali Pamekasan. Sebab kepadatan penduduk itu mengakibatkan ruang gerak makin sempit.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Penge-

lola Sumber Daya Air Wilayah Sungai (PSAWS) Madura, M. Isma’il mempre-diksi, 5 tahun ke depan kota Pamekasan akan rawan terjadinya banjir. Ini kalau melihat jumlah dan kondisi rumah pen-duduk yang ada tergolong padat dan mendekati sungai pula.

Sebagian besar sungai yang ada di daerah perkotaan Pamekasan saat ini sudah tidak bisa dilakukan pelebaran dan pengerukan. Hal itu disebabkan padatnya

penduduk yang tak tertata, sehingga ti-dak bisa dilakukan pelebaran.

Ada beberapa sungai yang saat ini tidak bisa dikerjakan, semuanya terken-dala dari padatnya penduduk di sekitar sungai. Tak heran jika 5 tahun ke depan Pamekasan akan terjadi banjir.

“Kalau seperti ini, lima tahun ke depan Pamekasan akan banjir. Karena sekarang banyak sungai yang tidak bisa dilaku-kan pengerukan dan pelebaran. Rumah

penduduk sangat padat dan tidak tertata pula,” ungkapnya kepada Kabar Madura.

Jika tidak diantisipasi sejak dini, maka keselamatan masyarakat kota Pame-kasan akan terancam dengan datang-nya banjir yang bertubi tubi pada saat musim penghujan. Makanya hal itu perlu untuk diperhatikan.

Salah satu usaha untuk menghindari terjadinya banjir, kata Isma’il, yaitu den-gan mengembalikan sungai pada dimensi

semula tanpa plengsengan ataupun bron-jong yang hanya akan membuat aliran sungai menjadi satu.

“Saya menginginkan, sungai yang ada saat ini kembalikan kepada dimensi semu-la, artinya tanpa plengsengan ataupun bronjong supaya air bisa meresap ke dalam tanah. Namun yang menjadi kendala seka-rang adalah padatnya penduduk, sehingga alat berat tidak bisa masuk untuk dilakukan pelebaran,” tandasnya.(jck/zis)

H A R I P E R S N A S I O N A L

KM/ANWAR NURIS

BUKAN IMBAS POLITIK: Pedagang daging di salah satu pasar tradisional kota Pamekasan.

Melambung Capai Rp 80 RibuKOTA-Dua minggu terakhir ini harga daging di

sejumlah pasar di beberapa wilayah di Madura melambung tinggi hingga tembus di kisaran Rp 80-90 ribu per kilonya. Di sejumlah pasar tradisional di Pamekasan salah satunya di pasar 17 Agustus Kelurahan Bugih harga daging berkisar antara Rp 75-80 ribu per kilogram, Minggu (10/2) kemarin.

Syaiful, salah satu penjual daging, mengatakan, kemungkinan mahalnya daging sapi ini dipicu harga sapi yang melonjak tajam sejak bulan lalu, karena sapi Madura dikirim ke Jawa, tapi sapi Jawa

tidak boleh masuk ke Madura. “Nah hal ini mung-kin yang menjadi pemicunya,” ungkap pedagang asal Lawangan Daya ini.

Pedagang lain, Sumiati menambahkan, sebena-rnya ini lebih murah daripada wilayah lain di Mad-ura yang tembus sampai Rp 90 ribu perkilogram. “Tetapi kami di sini tetap menjual dengan harga Rp 75-80 ribu karena kalau terlalu mahal lakunya lama mas, bahkan tidak ada yang beli, jadi kami tetap bertahan di kisaran harga tersebut, kalo yang harga 80 ribu dagingnya bagus,” tuturnya.

Sementara itu, di pasar Polowijo Kolpajung kisa-ran harga daging bervariasi di antara pedagang, bahkan ada yang mencapai 90 ribu.

Sumaiyah, pedagang asal Pademawu, mengi-yakan kalau sebagian pedagang yang berani, ada yang menjual sampai Rp 90 ribu perkilogram. “Kalau saya menjual seharga 75 ribu karena kalau terlalu mahal, habisnya lama, dengan harga segini aja pembeli sangat berkurang meski bulan-bulan ini banyak acara Maulid di Masyarakat,” pungkas Sumaiyah.(KM12/zis)

KOTA-Telkomsel yang mengusung jargon Kartuna Oreng Madura benar benar terbukti, selain pelayanan yang memuaskan, Telkomsel juga sering kali mengadakan acara yang menyentuh langsung terhadap masyarakat Madura.

Hal inilah yang menjadikan pelang-gan Telkomsel semakin merambah ke pelosok desa. Tidak hanya ingin meraih keuntungan semata (profit-oriented) melainkan Telkomsel juga sangat peduli terhadap kemanusiaan.

Seperti yang diadakan oleh Telkomsel Pamekasan, Minggu (10/2) kemarin. Aneka kegiatan yang menyentuh lang-sung pada pelanggan memberikan ke-bahagiaan tersendiri, seperti Funbike, Donor Darah, Senam Aerobic dan be-berapa jenis kegiatan menarik lainnya.

Muhammad Fahmi Latifi, Head of Cluster Telkomsel Pamekasan men-gatakan, kegiatan itu tidak ada maksud lain kecuali untuk mendekatkan diri ke-pada pelanggan yang ada di Pamekasan. Supaya Telkomsel benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat.

“Kegiatan ini dalam rangka mendekat-kan diri kepada pelanggan Telkomsel

yang ada di Pamekasan, aksi sosial yang kami adakan juga sebagai bentuk rasa kemanusiaan dari Telkomsel itu send-iri,” ujar Fahmi.

Telkomsel, kata Fahmi, menyadari akan pentingnya kesehatan, karena itu beberapa acara yang diadakan oleh Telkomsel Pamekasan berkaitan dengan kesehatan masyarakat, seperti funbike (sepeda ceria), donor darah dan senam aerobic.

“Donor darah kami adakan untuk membantu teman teman kita yang membutuhkan, sehingga Telkomsel tidak hanya ingin meraup keuntungan saja, aksi sosial sangatlah perlu untuk digalakkan,” ungkapnya.

Menurut Fahmi, peserta funbike yang diadakan oleh Telkomsel itu mencapai kurang lebih 2.000 orang, hal itu sesuai dengan tiket yang terjual sebelumnya. Tak heran jika kegiatan yang berpusat di jalan Panglima Sudirman kota Pame-kasan berlangsung meriah.

Sementara donor darah yang dimak-sudkan untuk membantu sesama itu mencapai 150 orang, dari itulah Tel-komsel benar benar menjadi harapan

masyarakat guna membangun kemajuan Madura dengan signal yang memuas-kan pula.

Berbagai produk Telkomsel yang ada kini telah menjadi kebutuham masyara-kat Madura, karena pelayanan yang disuguhkan sangatlah memuaskan. Apalagi ketika berkomunikasi dengan jaringannya yang bagus.

Tidak bisa dipungkiri, ribuan masyara-kat Pamekasan saat ini telah beralih kepada Telkomsel karena dinilai lebih efektif, nyaman dan tidak pernah me-nyibukkan pelanggan. Tak heran jika Telkomsel menjadi pilihan.

Dalam acara yang berlangsung meriah itu, taburan hadiah yang disuguhkan kepada peserta funbike, seperti sepeda gunung, Televisi, Kipas angin dan pu-luhan hadiah menarik lainnya.

Perlu diketahui, pemenang hadiah utama dalam pelaksanaan funbike itu atas nama Hendra Alif dari jalan Trunojoyo 5/14, kelurahan Patemon dari Seppan Cycling Club, sementara hadiah TV diraih oleh Supriatin dari desa Larangan Tokol kecamatan Tla-nakan, Pamekasan.(jck/zis/adv)

Tak Ingin Profi t Oriented, Telkomsel Dekati Masyarakat

KM/MARZUKIY

BERSAMA MASYARAKAT: Pelepasan peserta funbike yang diselenggarakan PT Telkomsel Pamekasan, Minggu (10/2) kemarin.

KM/MARZUKIY

MERESAHKAN: Sebuah mobil diletakkan melintang oleh sekumpulan warga guna mencegah aksi balapan liar di desa Polagan Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Balap Liar Nyaris Berakhir Adu OtotLARANGAN-Kenakalan remaja

berupa aksi balapan liar yang ter-jadi di desa Polagan Kecamatan Larangan, Pamekasan makin meresahkan. Sejumlah pemuda dan pengguna jalan sering terjadi cekcok mulut dikarenakan balap liar dinilai membahayakan peng-guna jalan.

Pantauan Kabar Madura di lokasi, mobil bak terbuka yang sedang memuat ikan itu lantas dibuat melintang di tengah jalan, supaya balapan liar yang dilaku-kan oleh segerombolan pemuda itu berhenti.

Dari sinilah terjadi cekocok

mulut antar dua belah pihak dan nyaris terjadi adu otot, namun warga sekitar berhasil melerai kedua kelompok.

“Di sini jalan umum, kalau bala-pan di sini sangat membahayakan terhadap pengguna jalan lainnya. Kalau main balapan silakan ke lapangan,” teriak sang sopir pikap bernopol B 8307 NJ itu. Tak mau kalah, seorang pemuda bernama Farid balik bertanya dengan nada tinggi sembari dapat dukungan dari teman-temannya. “Kamu ke-napa ko’ mengganggu kami, di sini jalan umum,” kata Farid.

Pertengkaran mulut berhenti

setelah masyarakat sekitar meler-ainya dan segerombolan pemuda itu disuruh pergi agar tidak meng-ganggu terhadap pengguna jalan.

Firdaus, warga sekitar, menceri-takan, setiap hari libur bisa di-pastikan balap liar terjadi dan tidak pernah ada operasi dari pihak kepolisian. Oleh karenanya ia berharap, operasi dari pihak keamanan untuk terus digalak-kan agar hal hal yang tidak di-inginkan tidak terjadi. Sementara sejauh ini operasi balap liar hanya berpusat diperkotaan saja.

“Karena jalan ini menjadi tum-puan anak muda untuk main balap

liar, saya harapkan operasi dari pihak terkait lebih ditingkatkan, apalagi saya amati lokasi ini jarang tesentuh keamanan,”ujar pria asal dusun Candi desa Polagan Keca-matan Larangan, Pamekasan itu.

Terpisah, Kanit Laka Polres Pamekasan Ipda Achmad Zainud-din mengatakan, pihaknya telah seringkali melakukan operasi guna meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam aksi balapan liar tersebut. “Bi-asanya kami lakukan operasi pada Sabtu malam,” kata Achmad Zainuddin melalui Blackberry Messengernya.(jck/zis)

Page 5: Edisi 11 Januari 2013

511 Februari 2013SENIN

Email Redaksi: [email protected]

KRIMINALITASNyaris Tewas DibacokGAPURA-Seorang warga Desa Palo-

loan, Kecamatan Gapura, Sumenep beri-nisial MI nyaris tewas setelah menjadi korban pembacokan SW warga Desa Panagan pada Sabtu (9/2) pukul 20.30 WIB. Peristiwa ini terjadi diduga akibat dipicu rasa cemburu.

Korban MI diketahui mengalami luka serius di bagian punggung karena terkena senjata tajam. Kini, ia harus menjalani pengobatan intensif di rumah sakit umum Sumenep.

”Korban mengalami luka bacok di bagian pungggung,” jelas Kabag Opera-sional Polres Sumenep, Kompol Edy Pur-wanto kepada wartawan, Minggu (10/2).

Dua korban yang berseteru dan nyaris mengakibatkan kematian itu sama-sama dari Kecamatan Gapura. Tersangka asal Desa Paloloan sedangkan korban dari Desa Panagan.

Untuk mempertanggungjawabkan per-buatannya, tersangka kini diamankan di ruang tahanan Polsek Gapura. SW berha-sil ditangkap oleh personil Polsek Gapura saat malam kejadian tersebut.

Kabag Ops Edi Purwanto kemudian menjelaskan, perselisihan yang be-rakhir pada pembacokan itu, untuk sementara ini diduga karena faktor cemburu sehingga SW nekat melaku-kan kekerasan terhadap MI.

”Untuk sementara ini, masih diduga ma-salah cemburu,” terang Kompol Edy Pur-wanto kepada Kabar Madura. (rei/h4d)

Makam Diponegoro Jadi Kontroversi

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

SEPI: Lokasi yang diduga merupakan makam Pangeran Diponegoro asli terkunci rapat. Makam tersebut hanya dibuka pada setiap malam Jumat karena ditempati istighasah oleh salah seorang kiai asal Saronggi.

Jejak Sejarah Masih LemahKOTA-Kebenaran soal keberadaan

makam Pangeran Diponegoro asli yang terletak di Utara Asta Tinggi Sumenep menjadi perhatian dari banyak pengun-jung. Sebab, makam Pangeran Dipo-negoro yang selama ini tercatat dalam sejarah berada di Makassar. Karena itu, banyak pengunjung terutama kalangan mahasiswa yang tertarik dan penasaran terhadap keberadaan makam tersebut.

Hal tersebut diakui Masykur Arief Rahman, salah seorang peneliti muda asal UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. Cerita tentang adanya makam Dipo-negoro yang berada di Asta Tinggi Sumenep menarik perhatiannya untuk mengunjungi lokasi tersebut.

”Kita kesini sebenarnya ingin mendapatkan informasi lebih detail tentang kabar makam Diponegoro itu. Bagi saya ini aneh. Dalam mata pelaja-ran sekolah, makam Pangeran Dipone-goro itu ya di Makassar. Tahu-tahu kok malah ada kabar di Sumenep. Makanya kami tertarik untuk mencari informasi

lebih detail,” ujar Masykur, Minggu (10/2) kemarin.

Namun demikian, kabar keberadaan makam Diponegoro tersebut dinilai masih lemah jika ditilik dari perspektif sejarah. Sebab, menurut Masykur, bukti-bukti kongkrit yang menguatkan bahwa makam tersebut asli masih harus dicari dan dikaji ulang.

”Informasi yang saya dapatkan tadi, satu-satunya bukti dapat memastikan bahwa itu Pangeran Diponegoro asli adalah tulisan di batu nisan. Nah, batu nisan itu tidak sempat kami lihat. Ber-tuliskan apa dan seperti apa bentuk tulisannya. Apa lagi bangunan makam itu dikunci, tak seorang pun yang bisa masuk ke sana,” tambahnya.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Abdurrazak Gazani (82), juru kunci Asta Tinggi yang bekerja sejak tahun 1982. Ia menuturkan, penemuan Makam Pangeran Diponegoro itu sebenarnya adalah orang Ujung Pandang sendiri.

”Pada waktu itu, orang Ujung Pan-dang itu datang ke Bapak Sulaiman pegawai Disbud untuk mencari makam

di belakang Asta Tinggi. Katanya dia mendapat semacam wangsit dari Pangeran Diponegoro sendiri bahwa makam Pangeran Diponegoro yang asli itu ada di Sumenep,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa makam Pangeran Diponegoro yang di Makassar merupakan makam palsu. Se-bab, waktu Pangeran Diponegoro mau dibuang ke Makassar oleh Belanda, dia masih di bawa pulang ke Sumenep. Saat di bawa ke Sumenep, karena khawatir Pangeran Diponegoro di bunuh oleh tentara Belanda, Sultan Abdurrahman kemudian menggantinya dengan orang yang mirip Pangeran Diponegoro.

”Ceritanya begitu. Cuma pihak kemen-trian dulu melarang adanya penerbitan sejarah karena dinilai akan meresahkan warga. Dan kabar tentang batu nisan hi-lang yang menjadi bukti bahwa makam itu merupakan Pangeran Diponegoro asli itu tidak benar. Sekarang masih ada, cuma di simpan karena takut ada yang mencuri,” papar Abdurrazak tanpa me-nyebutkan tahun kapan pihak kementrian mengunjungi Asta Tinggi. (aqu/h4d)

Budidaya Tanaman Tebu Masuk Wilayah Sumenep

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TANAMAN BARU: Tanaman tebu yang bakal dikembangkan di sejumlah wilayah di Madura juga bisa ditemui di Desa Paberasan, Kecamatan Kota, Sumenep. Di daerah ini terdapat kurang lebih 5 hektare tanaman tebu yang baru pertama kali ini dibudidayakan.

KOTA-Sejumlah wilayah di Madura mulai difokuskan menjadi sentra tanaman tebu. Salah satunya terdapat di Desa Paberasan, Kecamatan Kota, Sumenep yang arealnya mencapai 5 hektare.

Tanaman yang dinilai baru di Sumenep ini sudah berjalan kurang lebih satu bulan, sehingga sudah terlihat bibit tebu yang muncul dari bumi, padahal disekitarnya mayoritas pertanian padi.

Hal itu disampaikan salah satu petani yang sedang bekerja di kebun tebu itu. Dia men-gungkapkan, meskipun dari awal menjadi buruh, namun dirinya bersama tiga teman lainnya mengaku tidak tahu siapa pemilik ide tanaman baru itu. Karena pemiliknya bukan masyarakat setempat.

”Kami tidak tahu mas, siapa yang mengelola kebun ini, kami hanya bekerja, dan dari awal yang datang ke sini berubah-ubah,” tutur Sawir, pria yang sejak awal bekerja di kebun itu.

Karena tergolong tanaman baru di Sumenep, Sawir warga Paberasan juga mengaku, dirinya tidak tahu bagaimana mengelola lahan tebu bersama puluhan teman lainnya. Pria setengah bayah itu juga mengaku tidak paham, berapa lama tebu bisa panen.

”Kami kan hanya bekerja sesuai perintah mas, jadi kurang tahu kapan panennya” lanjutnya dengan nada polos, Minggu (10/2).

Sementara, dua teman lainnya yang kebetulan berkumpul, Misnawi dan Zainal juga menyam-paikan hal yang sama. Keduanya juga mengaku tidak tahu proses rencana perkebunan di lahan tersebut. Namun ia menyampaikan, kalau upah yang diberikan juragan dari pemilik kebun tersebut, sehari mencapai Rp 40 ribu, lebih ren-dah dari kuli ketika musim tanaman padi dan tembakau. ”Ini mungkin proyek mas,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Plt Dishutbun menyampai-kan pihaknya juga tidak mengetahui soal tana-man tebu yang ada di Paberasan, Dinas tersebut mengaku tidak pernah menerima laporan dari pertanian tebu di Sumenep, ”Hutbun tidak ada informasi dari tani yang dimaksud” ungkapnya melalui pesan singkatnya, Minggu (10/2). (rei)

PKB-PPP Belum Tentukan KandidatKOTA-Menjelang pemilihan Guber-

nur Jatim mendatang, dinamika politik terus bergulir. Hal yang dinantikan, tentu saja kandidat yang akan dimun-culkan oleh partai politik. Selain itu, juga kekuatan dukungan yang dimiliki oleh masing-masing kandidat.

Dua partai berbasis Nahdliyin, PPP dan PKB sejauh ini diketahui belum menentukan siapa calon yang akan didukungnya. Meski sejumlah speku-lasi di media massa terus bermunculan.

Bahrul Ulum, Sekretaris DPC PKB Sumenep mengaku belum menerima instruksi dari pengurus pusat terkait dukungannya kepada kandidat Pemilu-kada Jawa Timur mendatang. Meskipun di beberapa media telah memberitakan bahwa PKB mendukung Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat dalam pe-milihan Gubenur Jatim mendatang.

”Kita menunggu, walaupun di media resmi ke Khofifah, secara kelembagaan

kami belum resmi terima surat dari DPP,” kata Bahrul Ulum.

Secara kelembagaan, menurut Bahrul Ulum, sampai saat ini partai bentukan mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur itu masih belum tentukan sikap kepada siapa dukungan partai. Bahrul mengatakan, saat ini partai masih dalam proses.

Bahrul kemudian menegaskan, sia-papun calon yang menjadi keputusan partai PKB akan didukung dan men-sukseskan dalam perebutan pemimpin Jawa Timur mendatang. Meskipun pilihan PKB ternyata lebih memilih pa-sangan Karsa jilid II atau calon lain ia tetap mendukungnya. ”Siapapun akan didukung. Yang jelas calon tersebut mendapat rekomendasi dari DPP, maka kewajiban DPC untuk mendukung,” terangnya, Minggu (10/2).

”Secara kaderisasi dia adalah kader NU terbaik dan memiliki kapasitas untuk

memimpin Jawa Timur dengan berbagai pengalamannya. Pokoknya dari segi kepemimpinan tidak diragukan lagi.”

Sehingga jika PKB menentukan Kho-fifah menjadi kandidat yang diusung PKB, Bahrul mengatakan pilihan itu sangat pantas. Secara pribadi dia mengakuinya, bahwa seorang Khofifah sangat pas memimpin Jawa Timur.

Namun saat disinggung Saifullah Yu-suf, dia mengatakan sama, karena sejak lama DPC PKB Sumenep berkeingi-nan untuk memasangkan dua kader terbaik NU itu di pemilihan gubenur mendatang. ”Namun dinamika politik itu kan terus berkembang, sehingga bagaimanapun DPC itu mengikuti dinamika DPP,” pungkasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Sumenep (PPP), KH. Baharuddin. Ia menyampaikan calon yang akan diusung partai berlambang Ka’bah

dalam pemilukada Jatim mendatang masih belum jelas, karena sampai saat ini pengurus Dewan Perwakilan Dae-rah Jawa Timur PPP belum melaku-kan rapat resmi dengan beberapa cabang di kabupaten.

”Bagi PPP terbuka siapa saja calon yang mau daftar, cuma di partai kami ada mekanisme yaitu Rapinwil yang di-hadiri ketua DPC dan sekretaris seluruh kabupaten di Jawa Timur. Dan sampai saat ini belum dilakukan,” ungkpanya saat disinggung soal pendekatan yang dilakukan Khofifah.

Baginya, sosok khofifah sama den-gan Gus Ipul, yakni sama sama kader NU yang juga memiliki kapabilitas untuk memimpin Jawa Timur. Namun, keputusan partai tidak bisa dielakkan, DPC Sumenep mau tidak mau harus mendukungnya apa yang menjadi kepu-tusan partai. Tentunya berdasarkan me-kanisme dalam yaitu Rapinwil. (rei/h4d)

Page 6: Edisi 11 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

6 SENIN 11 Februari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Yakni mengubur tamunya, Persidafon Dafonsoro dengan skor 2-1 (1-0) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).

Sayangnya, saat ini posisi Laskar Sape Kerap masih terpuruk sebagai juru kunci dari 19 kesebelasan peserta ISL. Sebab anak asuh Daniel Roekito ini hanya menganton-

gi poin 3 dari empat laganya. Poin tersebut sebenarnya

sama dengan yang dikumpul-kan Persela Lamongan dan PSPS Pekan Baru.

Namun dua klub yang berada di urutan 16 dan 17 tersebut, memiliki selisih gol (agregat) yang lebih bagus dari P-MU.

Dimana gol agregat Persela positif 1 gol, dari tiga kali tanding dengan memasuk-

kan lima gol dan kemasukan empat gol. Sedang PSPS, gol agregatnya minus dua. Yakni dari lima tandingnya, me-masukkan dua gol dan ke-masukan empat gol. Laskar Sape Kerap sendiri, saat ini gol agregatnya terpaut jauh, minus sembilan. Yakni dari empat kali tandingnya, baru memasukkan dua gol dan di-gelontor 11 gol kemasukan.

Mengaca dari hal tersebut, baik Manajer P-MU Achsa-nul Qosasi maupun Daniel Roekito selaku pelatih kepala, mengajak seluruh elemen, baik pemain maupun pendu-kung Laskar Sape Kerap, agar tidak larut terlalu lama dalam kemenangan tersebut.

”Masih terisisa 30 per-tandingan lagi. Masih jauh perjalanan kompetisi ini.

Kemenangan hari ini (kema-rin malam, Red) harus juga disusul kemenangan beri-kutnya,” tandas AQ –sapaan akrab Achsanul Qosasi.

Yang dimaksud AQ, ten-tunya laga kandang kedua P-MU pada hari Kamis (14/2) mendatang. Dimana Zaenal Arif dan kawan-kawan akan menghadapi tim asal kepu-lauan Papua Barat, yakni

Persiram Raja Ampat. ”Ini masih kemenangan

perdana. Jangan sampai larut dengan kemenangan dan bermain enteng. Perang masih panjang dan masih terdapat 90 poin yang harus direbut serta segera menu-tupi minus gol yang ada saat ini,” ujar Daniel Roekito.

Dalam rangka itulah, sore ini Zaenal Arif dan kawan-kawan

akan kembali digeber dengan latihan keras untuk mengha-dapi laga kandang keduanya.

”Alhamdulillah kami bisa keluar dari tekanan, semoga ini makin mempererat ker-jasama tim serta kesatuan warga Madura,” ujar Zaenal Arief yang didaulat sebagai perwakilan pemain kemarin siang sebelum meliburkan diri. (bri/ed)

Sementara itu, Kepala Di-nas Dinas Perhubungan Sumenep, Heri Koentjoro menyampaikan, tidak mung-kin navigasi yang ada di bandara mengganggu sinyal ponsel warga. Sebab, imbuh-nya, dalam bandara navigasi yang dipasang sudah di atur sedemikian rupa.

Untuk memastikan efek dari navigasi itu, dia juga menu-turkan, akan melakukan cek ke lapangan, apakah alat tersebut berdampak pada pada sinyal telpon seluler warga sekitar atau tidak. ”Kami akan cek ulang ke-beradaan itu, tapi yang jelas itu bukan radar tapi navigasi. Lebih lengkapnya kamu tan-

ya ke bagian bandara,” tutur kepada Kabar Madura.

Sementara itu, Kepala Sat-uan Kerja Bandara Trunojoyo Dwi Ariyanto menjelaskan, bahwa yang dipasang di Bandara Trunojoyo tidak ada yang namanya radar. Sebab, menurut Dwi, Radar biasan-ya akan digunakan untuk alasan keamanan negara.

” Tidak ada radar mas, karena dalam master plan kita tidak sampai pada radar yang dimaksud,” terangnya.

Pria tersebut, juga men-egaskan, bahwa keberdaan navigasi itu tidak ada kai-tannya dengan jaringan ponsel, tidak ada pengaruh navigasi terhadap jaringan telepon. ”Nanti penjelasan teknisnya, kita akan mint-

akan dulu ke direktorat navigasi penerbangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kement-erian Perhubungan kabarnya akan membuka penerban-gan perintis dengan rute Sumenep - Bawean/Gresik- Banyuwangi.

Dwi Ariyanto menjelaskan, pihak Kemenhub mengijink-an dibukanya rute penerban-gan perintis untuk daerah dengan keterbatasan trans-portasi. “Untuk Kabupaten Sumenep, yang diijinkan rutenya Sumenep- Bawean- Banyuwangi. Kebetulan di Bawean ini kan sering men-galami kendala transportasi laut, terutama saat cuaca bu-ruk,” katanya.

Dwi memaparkan, untuk

penerbangan perintis bi-asanya dilayani pesawat kecil berkapasitas 14 penum-pang. Pesawat kecil tersebut tidak diizinkan mendarat di Juanda, karena padatnya traffic penerbangan.

Dwi menambahkan, untuk mewujudkan penerbangan perintis tersebut, akan di-lakukan pembahasan pada April 2013. Sedangkan saat ini masih dalam tahap peny-usunan data untuk kepent-ingan penerbangan perintis tersebut. “Ya mudah-muda-han segera terwujud, agar bisa membantu masyarakat sendiri. Terutama meng-gairahkan perekonomian di daerah-daerah yang dising-gahi pesawat perintis itu,” pugkasnya. (rei/h4d)

Terlihat meriah, layaknya perayaan Idul Fitri bagi umat muslim. Sanak keluarga yang dimiliki oleh kaum kon-ghucu mendatangai Vihara untuk sekedar silaturrahmi. Begitulah seterusnya dalam setiap tahun.

Husalamahida salah seorang pengurus vihara menuturkan, perayaan tahun baru Imlek ti-dak seperti perayaan lainnya. Pengunjung yang datang ter-golong sedikit, sebab momen Imlek itu kata Husalamahida, merupakan acara silaturrahmi bagi kaum China, sehing-ga sebagian besar kaumnya melakukan sembahyang di rumahnya masing masing.

“Kalau Imlek memang se-

dikit yang datang, mereka banyak yang melakukan sembahyang di rumahnya, karena setelah itu mereka langsung silaturrahmi den-gan keluarganya masing masing,”ujar pria beragama Konghucu ini.

Tidak hanya keluarga ses-ama agama yang menjadi target silaturrahmi melain-kan semua keluarga yang dimiliki menjadi agenda untuk didatangi. ”Ya, seperti idul fitri itu,” katanya saat ditemui Kabar Madura.

Husalamahida berharap, Imlek tahun ini dapat mem-berikan kebahagian tersend-iri dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga umur yang dimiliki dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.

“Harapan saya, mudah mudahan kita diberikan kesehatan, kebahagiaan, berkah, banyak rezeki, se-lamat dan lain sebagainya melalui tahun baru Imlek ini,” harap dia.

Taufiqurrahman salah satu keluarga dari Kaum China mengatakan, dirinya bersa-ma keluarga besarnya setiap tahun dipastikan bersilatur-rahmi pada momen perayaan tahun baru Imlek meski telah berbeda agama.

“Memang saya setiap tahun bersilaturrahimi ke sini (Vihara Avalokitesvara Candi, red). Karena silatur-rahmi itu penting untuk mempererat persaudaraan kita,” ungkap pria berama Islam tersebut. (jck/h4d)

Jangan Larut dalam Kemenangan

dinilai oleh masyarakat bawah menjadi penawar atas kontroversi dukungan dalam Pilgub Jatim mendatang.

Pernyataan Said Aqil terse-but diangap sebagai upaya menyatukan kembali perpeca-han suara kader NU di tingkat bawah yang sudah tidak solid karena perpecahan Gus Ipul dan Khofifah. Pernyataan to-koh nomor satu dalam Ormas NU tersebut merupakan hal yang sangat wajar.

”Tentu perpecahan Khafi-fah dan Gus Ipul sangat mengganggu solidaritas warga NU. Dan pernyataan Saiq Aqil, sebagai ketua PBNU yang mendukng PKB bagi saya wajar. Karena or-mas apa pun butuh jalur poli-tik, jalur aspirasi perjuangan politik, secara geneologis dan historis, PKB memang dilahirkan oleh NU,” terang Muhri Zain, Ketua GP Ansor Sumenep, Minggu (10/2).

Lebih lanjut, Muhri men-egaskan, Fatwa Said Aqil tentu sangat berpengaruh terhadap warga NU di Jawa

Timur. Selain karena Said merupakan tokoh sentral, kaum Nahdliyin di Jawa Timur merupakan kaum mayoritas. Dan hal itu juga akan berdampak pada suara kader NU dalam putaran Pilgub Jatim mendatang.

”Tentu ada dampak pada Pilgub Jatim, karena may-oritas di Jatim Itu NU dan PKB relatif kuat dari basis massa. Saya melihat, PKB bercita-cita agar Gubernur itu di pegang oleh kader NU tulen. Pernyataan pak Said sebagai Ketua PB NU akan sangat membantu terhadap kerja-kerja politik PKB dalam Pilgub Jatim nanti,” katanya.

Di lain pihak, Koordinator BEM PTAI Sumenep, Khairul Umam menilai sikap Ketua PB NU merupakan langkah berani yang semestinya di-lakukan. Dengan ketegasan semacam itu, kebimbangan warga NU untuk mengarah-kan pilihannya dalam Pilgub Jatim tidak lagi ragu dan tak mudah digoda. Meski ada dua calon yang muncul kepermu-kaan, warga NU tentu akan lebih memilih seruan dari

Ketua Ormasnya. ”Saya rasa, kelar sudah

perdebatan soal perbedaan dukungan itu. Dengan adan-ya sikap tegas dari Said Agil Siradj yang menegaskan bahwa PKB dan NU tidak bisa dipisahkan, maka warga NU di Jatim akan cenderung ke Khofifah,” paparnya.

Saat ditanya soal keberpi-hakannya dalam Pilgub Jatim mendatang, secara pribadi Umam menegaskan bahwa dirinya akan tunduk pada keputusan organisasi. ”Seb-agai kader muda NU tentu saya akan ikut apa yang sudah menjadi keputusan pimpinan NU. Saya yakin pak Said sudah mempertimbangkan semuanya itu,” pungkasnya.

Sementara itu, analisis Deputy Program Empower-ing Democray, The Indone-sian View (TIV) Jogjakarta, Fathor Rahman MD menilai, pernyataan Ketua PBNU tidak bisa ditampik. Sebab, secara Historis PKB memang dibidani oleh kiai-kiai NU. Lahirnya PKB menurut Fath-or, memang didesain sebagai representasi rumah politik

warga NU pasca Orde Baru. ”Dalam konteks politik,

pernyataan Pak Said jelas menguntungkan terhadap PKB. Saya melihat ini ske-nario elit NU dan PKB untuk mendulang suara untuk dua momentum, pertama dalam konteks Jatim menjelang Pilgub, kedua terkait dengan kontestasi 2014,” paparnya.

Lebih lanjut Fathor men-gatakan, NU dari dulu me-mang selalu abu-abu dalam tataran praksis. Berpolitik atau tidak menurutnya sudah wacana basi. Dia menilai, pernyataan Said Agil tidak perlu ditanggapi berlebihan apalagi sampai ditafsir mir-ing oleh warga NU sendiri.

”Warga NU sekarang su-dah melek politik. Saya melihat pernyataan Pak Said adalah pernyataan politis yg dibungkus oleh sejarah kelahiran PKB. Saya berharap warga NU cerdas memilah setiap pernyataan elitnya, apakah itu ideolo-gis atau politis,” papar Pen-gamat politik asal Gapura Sumenep pada kabar mad-ura. (aqu/h4d)

Sebab, dari segi luas dae-rah Sumenep paling mum-puni. Karena disana banyak pulau-pulau.

Selain dari segi luas daerah yang memenuhi syarat, juga SDA disana mumpuni. Se-hingga jika dikelola dengan baik, maka akan menghasil-kan PAD (pendapatan asli daerah) yang sangat besar.

“Kami sangat setuju Mad-ura jadi provinsi. Karena SDA dan SDM sudah siap semua,” terang Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sam-pang, H Hodai, pada Kabar Madura, Minggu (10/2).

Ia menje laskan, per -syaratan Madura bisa men-jadi provinsi jika sudah mempunyai lima daerah. Sementara di Madura send-iri ada empat daerah meli-puti Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Nah, untuk memenuhi per-syaratan menjadi provinsi, maka Sumenep yang pas untuk dimekarkan menjadi Kabupaten dan Kotamadya. Jika sumenep sudah dimek-arkan, persyaratan Madura menjadi provinsi sudah ter-penuhi.

“Kalau sebelumnya madura hanya ada empat kabupaten, tapi setelah ada pemekaran di Sumenep, akan ada lima daerah di Madura. Ini cukup untuk menjadi provinsi,” ucapnya.

Apabila Madura sudah mempunyai lima kabupaten, maka sudah cukup menjadi provinsi. Sehingga kebi-jakan pemerintah pusat akan otonomi daerah akan sangat dirasakan masyarakat. Se-bab, kesejahteraan masyara-kat akan lebih terjamin.

Disinggung apa SDM dan SDA sudah siap kalau madura menjadi provinsi, ia menilai sudah siap. Pasal-

nya, banyak sumber migas yang telah dikelola seperi di Sumenep dan Sampang. Sehingga dari sektor PAD sudah mumpuni dibanding-kan daerah lain.

“Seperti di daerah luar Jawa yang ada pemekaran, tapi terkesan dipaksakan. Di Sumenep banyak pulau-pulau yang selama ini be-lum dikelola dengan baik. Dengan adanya pemekaran pulau-pulau itu akan dike-lola,” paparnya.

Menurutnya, kalau dae-rah di luar Sumenep yang dimekarkan kurang pas. Karena luas daerah kurang. Se te lah nant i Madura menjadi provinsi, idealnya yang menjadi ibukota dari provinsi Madura adalah Pamekasan.

“Kami berharap pemekaran daerah ini segera terwujud. Sehingga kesejahteraan ma-syarakat Madura bisa menin-gkat,” pungkasnya. (ful/h4d)

Warga NU Pastikan Pilih Khofi fah

Navigasi Bandara Ganggu Jaringan Sinyal

Kalangan Legislatif Sepakat

Menjadi Momentum Silaturahmi Antar Umat Beragama

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

SUADI SUJONO/KM

KAMU HEBAT: Dengan kegembiraan yang luar biasa, Deni Rumba (kiri) menyambut Kristian Adelmund dan Indriyanto Nugroho usai terciptanya gol pertama P-MU dari kemenangan 2-1 atas Persidafon Dafonsoro di SGB kemarin malam (9/2).

Page 7: Edisi 11 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

SENIN 11 Februari 2013 7Geliat Partai Dalam Tafsir Politik

Segera Berbenah Membangun BangsaBENAR-BENAR terang bend-

erang putusan Pengadilan Mah-kamah Konstitusi. Dalam hitungan waktu di bingkai perhelatan dunia politik, Mahkamah Konstitusi kini mencapai puncak brand seb-agai barometer penetapan posisi menang atau kalah.

Namun sebagaimana yang dilan-sir oleh salah satu media massa, dari beberapa aduan yang dilun-curkan ke muka sidang Mahkamah Konstitusi, dengan status pemohon dan termohon, akhirnya Mahkamah Kontitusi menegaskan kemenangan bagi salah satu calon dan akhirnya bisa melangkah lebih lanjut menuju podium kemegahan, yang dikemas dengan seremonial pelantikan.

Pelantikan merupakan awal dan akhir dari sumpah bhakti masing-masing calon. Dengan dilantik, dapat diartikan mereka telah usai berkompetisi dalam bingkai retorika politik praktis. Tetapi harus melan-jutkan pada retorika tampilan seb-agai pemimpin yang bijaksana, ber-tanggung jawab untuk memperoleh kewibawaan sebagai pengemban amanah dari ikrar lantik dan evalu-asi janji pada masa kampanye.

Sehingga etisnya, ketika berfikir secara idealis, setiap kompetisi memang akan berakhir pada dua pilihan antara menang dan kalah. Keduanya merupakan konsukuensi logis yang harus diterima dengan lapang dada, legawa, tidak harus ada yang merasa tersakiti, apalagi

menghadirkan dendam. Sehingga pembangu-nan tersendat, bahkan berakhir dengan chaos besar yang mengaki-batkan kelumpuhan otonomi daerah.

Sedangkan otonomi daerah merupakan hak bersama setiap rakyat yang ada di dalamnya. Hematnya, siapapun pemimpinnya maka dia harus bertanggung jawab kepada semuanya. Entah itu kelompok pendukung, sim-patisan ataupun non-blok. Sebab kita menobatkan mereka sebagai kepala negara atau kepala daerah dalam bingkai demokrasi.

Demokrasi ketika disadur dari pernyataan Arieto Thales “demos dan kratos.” Berkali-kali per-nyatan ini terlontar dan bahkan sangat mendarah daging untuk seluruh tumpah darah Indonesia. Yang mana arti tegasnya dari rakyat untuk rakyat. Bukan dari seseorang untuk seseorang. Maka dari sedemikian peristiwa dalam kancah perhelatan demokratisasi untuk memilih seorang pemimpin, seyogyanya rakyat tidak mempo-sisikan kepada fanatisme yang sangat radikal. Tetapi lebih arif berfikir cerdas dengan menerima konsekuensi sebagaimana din-yatakan di atas.

Apalagi sampai terprovokasi un-

tuk melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri, kelompok dan orang lain. Benar kata Said Abdullah yang merupakan politisi Madura dan namanya sudah tidak asing lagi dengan bukti solidari-tas tinggi dan model politik arif yang dipak-ainya selama menjabat sebagai pejabat publik. Ujarnya: ”Elite politik

Pamekasan lebih bijak dari yang kita kira. Masyarakat Pamekasan diminta fokus pada usaha pemban-gunan Pamekasan ke depan untuk menjadi lebih maju dan lebih baik.” Itu, disadur dari Koran Madura. Di dalamnya juga memuat pernyataan bahwasanya alangkah lebih bijak tidak lagi ada desas-desus tentang cacatnya Pemilukada Pamekasan. Tentunya pernyataan tersebut bukan omong kosong dan sok bi-jaksana. Tetapi karena dia mempu-nyai rujukan tentang putusan dari Mahkamah Konstitusi.

Sehingga kebijaksanaan Said juga terbukti dengan pernyataan lanjutannya, yaitu semacam im-bauan kepada seluruh masyarakat Pamekasan untuk menggunakan energi yang dimiliki untuk gotong royong dan saling membantu demi kebaikan bersama. Jangan sampai energi yang ada terkuras oleh komflik.

Memang, kami selaku masyara-kat Pamekasan khususnya yang ada di strata menengah ke bawah, akan lebih baik ketika kita bersuara atau menyampaikan aspirasi dalam bingkai pernyataan dan gerakan yang membangun. Bukan malah mengakibatkan kemunduran ter-hadap satu kesatuan teritorial.

Sebab mau bagaimana pun dan kongsi seperti apa pun, kita hanya sebatas rakyat. Rakyat yang akan mengharapkan kebijakan dari satu pemimpin, bukan dari dua pemimpin. Selain itu, dalam ke-seharian pun kita juga akan bisa makan hanya dengan tenaga yang kita punya, bukan lantas setiap saat akan mendapatkan dari pemimpin.

Sehingga patutnya kita sekalian mencoba untuk dewasa dalam usia politik Indonesia yang juga sema-kin dewasa. Kedewasaan politik akan lebih cepat untuk mencip-takan suatu daerah lebih dewasa pula menuju pembangunan dan pemberdayaan seluruh ummat yang ada di dalamnya.

Adapun harapan kami, siapa-pun yang telah ternobatkan sebagai seorang pemimpin, maka yang kami harapkan selaku rakyat kecil jangan sampai ada dusta di antara kita. Karena kita memilih karena kamu telah meyakinkan kita untuk memili-hmu. Kami semua adalah rakyatmu.

*) Kabid PA HMI Cabang Pamekasan

Oleh:KOIRUS SHODIQIN

PEMILU 2014 semakin hari se-makin dekat. Dalam pepatah Arab dikatakan: “Kullu aatin qariib”. “Segala sesuatu yang berkaitan dengan masa mendatang adalah dekat”. Bagi 10 partai politik yang telah dinyatakan lulus verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum se-dang mempersiapkaan diri untuk menjadi kontestan pemilu 2014 yang baik, cerdas dan sukses.

Akhir-akhir ini di sepanjang jalan protokol dalam kota, seringkali ti-dak sepi dari sepanduk-sepanduk dan bendera-bendera partai yang dipancang untuk menyemarakkan sekaligus untuk menandai adanya pertemuan yang semakin gencar dilaksanakan. Baik dalam bentuk konsolidasi antar-pengurus dalam semua tingkatan, hingga pengu-rus ranting atau partai itu sedang melakukan proses rekrutmen bakal calon anggota legislatif dari partai bersangkutan.

Selain dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang sifatnya internal, partai-partai juga mulai menunjukkan geliat positif yang dapat menguntungkan konstituen-nya secara khusus dan masyarakat secara umum. Dari kegiatan-kegiatan partai secara global, ada dua hal menarik sekedar kajian singkat dalam tafsir politik untuk fokus tulisan ini.

Pertama, partai-partai mulai melakukan aktualisasi diri den-gan berbagai programnya untuk

mendekati dan me-nyapa konstituennya. Ini sebagai bahasa lain dari program par-tai untuk senantiasa mengingatkan konstit-uennya bahwa Pemilu Legislatif 2014 sudah di ambang pintu. Apa-pun juga alasannya, partai-partai tidak mau ditinggalkan kon-stituennya karena per-asaan kecewa. Bahkan partai-partai sudah saatnya untuk melakukan terobo-san agar dapat meyakinkan dan memperoleh perhatian dari massa mengambang yang berdasarkan pemilu legislatif sebelumnya mer-eka sinis bahkan acuh tak acuh.

Memang bagi partai-partai yang sedang mendudukkan kader ter-baiknya sebagai anggota DPR RI, DPRD Provinsi atau DPRD Kabu-paten lebih diuntungkan. Karena diakui atau tidak mereka sebagai kepanjangan tangan partai di lem-baga legislatif yang akan menggo-dok kebijakan anggaran dalam satu tahun bersama eksekutif sebagai mitra kerjanya.

Dengan demikian, keberadaan anggota DPR RI, DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten akan men-jadi informan kepada partainya tentang proyek-proyek yang akan disebarkan ke tengah masyara-kat. Oleh sebab itu tidak terlalu

mengherankan apa-bila sebagian anggota legis lat i f menjadi corong partainya ke-pada masyarakat den-gan pengakuannya kesana kemari sebagai pahlawan yang mem-perjuangkan beberapa anggaran proyek di daerah tersebut.

Kalau dicermati leb-ih mendalam terasa sangat disayangkan gerakan sebagian ang-

gota legislatif tersebut yang secara tidak langsung sedang melakukan “proses pembodohan” kepada ma-syarakat. Bahkan lebih ironis lagi bahwa proyek itu hasil perjuangan orang lain diakui sebagai perjuan-gannya sendiri. Sebagian anggota tersebut mulai berdusta, sebagai indikasi tidak amanah.

Kedua, sebagai partai yang akan menjadi kontestan Pemilu 2014 masih dalam terjangan “badai kon-flik.” Baik konflik internal ataupun konflik eksternal. Ini berangkat dari statemen bahwa politik adalah kepentingan demi kepentingan. Sehingga dalam partai politik itu penuh dengan insan-insan poli-tik yang memiliki kepentingan. Bahkan antar-partai pun penuh kepentingan sesuai dengan visi dan misi masing-masing partai. Andaikan kepentingannya sama, maka konflik dapat diminimalisasi.

Ketika yang berkepentingan tidak sama maka konflik menjadi bom waktu yang siap meledak yang me-nyebabkan kondisi tidak kondusif.

Yang kedua ini seharusnya tidak lepas dari perhatian insan-insan politik. Dalam pandangan dunia Barat bahwa peradapan dunia ini hanya akan dapat maju jika ada challenge (tantangan). Dan setiap challenge pasti ada response (jawa-ban). Setiap jawaban yang dikemas dengan manajemen yang handal akan berhasil menjawab challenge, sekaligus akan semakin mengoko-hkan peradapan itu. Demikian se-jarawan Inggris, Arnold J. Toynbee memaparkan siklus challenge dan response secara tegas.

Berangkat dari hal tersebut tan-tangan demi tantangan dalam partai politik yang terus muncul jangan ditafsir partai itu sudah ti-dak berdaya. Jangan-jangan partai itu sedang melakukan pengkajian dan pembenahan diri, tetapi yang terlihat dalam bentuk kofilk. Akh-irnya setelah badai konflik reda ternyata rating partai itu naik. Bisa mungkin dalam pemilu legislatif nanti partai itu mendapatkan sim-pati luar biasa.

Semoga insan-insan politik mem-baca situasi politik yang ada den-gan penuh kearifan.

*) Penulis adalah Pengasuh

Pesantren Shalawat Badar Lenteng Sumenep.

Oleh:HM. HAFID KRI

INDONESIA memang negara aneh. Bukannya suatu penyakit diberantas, malah dipelihara. Dulu, lokalisasi dibuat – katanya – untuk mencegah para pelacur berada di jalanan. Lalu, beberapa waktu kemudian para perokok diberikan aturan khusus mengenai tempat-tempat yang boleh dan tidak untuk merokok.

Padahal, untuk orang yang kese-hatan jasmani dan rohaninya masih sehat, masih normal, pelacuran dan rokok jelas sangat mengganggu. Rokok mungkin lebih halus, lebih “bisa diterima” dan masih sulit untuk ditolak secara mutlak se-bagaimana pelacuran, judi, dan miras. Polisi bahkan memiliki operasi “Pekat” (Penyakit Ma-syarakat) untuk menangani hal-hal semacam itu. Artinya, secara sosial, hal-hal negatif tersebut tidak bisa diterima oleh masyarakat, dan jika ada, harus diberantas.

Bukankah yang namanya pe-nyakit seharusnya disembuhkan, dan kemudian diberantas sampai ke akar-akarnya, agar masyarakat terlindungi? Lokalisasi dan tempat khusus merokok jelas bukan pe-nyembuhan. Itu baru “karantina” penyakit, dan tanpa upaya peny-embuhan. Memangnya di tempat lokalisasi ada semacam terapi agar

para pelakunya ka-pok? Jelas tidak. Ke-cuali ketika mereka tertular penyakit kela-min atau virus HIV yang membuat mereka jera. Itu kalau mereka jera.

Lalu apa jadinya jika miras kelak dijadikan barang halal yang peminumnya diberikan tempat khusus? Betapa beraninya manusia bermain-main dengan barang yang bahkan dijuluki “induk segala ke-jahatan”. Siapa yang mau bertang-gungjawab atas konsekuensi yang timbul akibatnya? Bahkan mung-kin sebentar lagi akan muncul tempat judi khusus, sebagaimana Las Vegas, Genting Highland, dan tempat-tempat judi lain di seluruh dunia. Bukan berarti mendukung agar para peminum bisa berke-liaran bebas di jalanan, tetapi di sini jelas, keberadaan miras adalah tertolak dan harus diberantas, baik itu di jalanan, apalagi amit-amit sampai disediakan tempat khusus.

Ya Allah, Engkau Maha Me-nyaksikan, memang manusia tak berubah sejak Alquran turun 14 abad lalu sampai akhir zaman ini, masalah mereka tak pernah lepas dari zina, judi, dan minuman keras.

Abad terus berganti, mode pakaian terus berubah, tapi kelakuan manu-sia tak ada yang berbeda sepan-

jang zaman. Masalah moral, kekerasan, zina, homoseksual, judi, khamr (minu-

man/zat yang memabukkan), dll. Ternyata Allah memang sudah hafal kelakuan makhluk ciptaan-Nya yang satu ini. Islam menurunkan Alquran dengan isi dan prinsip-prinsip yang tak pernah ketinggalan zaman, karena memang zaman itu dipengaruhi manusia, dan sesung-guhnya kelakuan manusia tak per-nah berubah.

Kalau memang mau hitung-hitun-gan, tetap saja lebih merugikan jika harus menggunakan sistem “karan-tina” seperti itu. Saya tidak meng-hitung “materi”, tetapi risiko moral yang dipertaruhkan akibat pembi-aran ini sungguh berat. Jika Allah mengharamkan sesuatu, bukan be-rarti sesuatu itu tak bermanfaat, tapi keburukan yang ditimbulkan lebih besar. Bisa jadi, sesuatu itu memang masih punya manfaat. Tapi Allah tidak begitu saja memperbolehkan manusia untuk mengambil manfaat dari sesuatu itu.

Mereka bertanya kepadamu ten-tang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS 2:216)

Kalau hanya sekedar manfaat, minuman keras (alkohol) punya manfaat medis dan higienis. Be-gitu juga rokok memiliki manfaat sosialis dan terapis (katanya). Bahkan, maaf, aktivitas zina pun memiliki efek yang (secara medis) positif, seperti “aktivitas fisik” sebagaimana olahraga dan efek ekstatik yang melepaskan stress. Tapi di balik semua itu, Allah me-nyiapkan sanksi dosa yang berat, pun efek samping duniawi yang merusak yang bisa jadi ditimpakan kepada para pengambil manfaat benda haram itu. Penyakit hati dan jantung, kanker paru-paru, hingga virus HIV adalah sebagian “upah” yang mungkin bisa didapat dari pelanggaran ini dan sudah terbukti secara ilmiah.

Masih belum kapok? Kalau ada yang bertanya men-

gapa Allah sediakan alkohol dan menciptakan syetan di tengah-ten-gah manusia, Allah menjawabnya,

Tiap-tiap yang berjiwa akan mera-sakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebai-kan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (QS 21:35).

*) Staf Humas Universitas Negeri Yogyakarta

Lokalisasi, Judi, Rokok, dan (Segera?) MirasMOHAMAD FADHLI

Oleh:

AYO P-MU, bangkitlah! Ulangi kembali kemenangan dengan lawanmu tanggal 14 mendatang. Kuyakin kau pasti merebut poin kembali. Aku doakan semoga menang nanti.

Ir. Syah Veteran Pamekasan, +6287759795990

AKU bangga pada P-MU, atas kemenangan laga kandang perdana kemarin malam. Tentunya akan membuat pemain P-MU akan haus dengan kemenangan.. Apa lagi pemain di lini belakang sangat rapi. Fahrudin-firly-Deny-dan yang lain. Makasih banyak atas kerja kerasnya, kami mengharap bukan cuma di kandang yang bagus, di tandang pun mari tunjukkan. dan untuk suporter, suporter yang fanatik itu bu-kan cuma mendukung di menangnya aja, dikalah pun mari kita dukung. Jangan patah semangat, itulah sebenarnya suporter yang cinta sama P-MU. We-love pemain P-MU!

Taretan Lanyala Mania, +6287850552015

SEMANGAT terus P-MU, terima kasih atas kemenangan yang diberikn pada rakyat Madura kemarin malam. Saran untuk pelatih tambah lagi strikernya yang lebih hagar!

Gafur Tretan Mania Pademawu, +6285203535953.

DENGAN bergabungnya Kristian Adelmund & Ali Kha-dafi, permainan kesebelasan P-MU lebih hidup dan me-ningkat. Terbukti dengan menangnya melawan Persidafon Dafonsoro. Sayang, permainan Kwon Jun kurang menun-jang kerja sama tim atau belum padu. Semoga komposisi seperti ini tetap dipertahankan oleh Coach Daniel Rukito.

Fans di Burneh-Bangkalan, +6287849411889

ASYIK, P-MU menang+6287850541141

JEGER.... Akhirnya kamu bisa mengalahkan lawanmu dengan gol indahmu. Aku salut dengan kamu. Aku suka permainanmu dan akhirnya doa kita terkabul. Amien ya Allah, engkau telah mengabulkan doa kami. San tanggal 14 Februari P-MU menjalani laga kandang kedua melawan Persiram Raja Ampat. Bermainlah dengan permainan yang engkau mainkan seperti kamu bermain dengan Persidafon.

Abdy Brakos in The Gank, +6287750672767.

BUAT Persepam Madura United..Maju terus, kalahkan lawanmu. Asahlah semngatmu.

Jangan pernah menyerah, kikis habis lawan-lawanmu. Jangan sampai terdegradsi. Aku selalu ada di belakangmu.

Rachman Reggae, +6287850575114

Page 8: Edisi 11 Januari 2013

SENIN 11 Februari 20138

Email Redaksi: [email protected]

Partai Pengusung Belum KoordinasiPAMEKASAN-Calon Bupati Incumbent

Kholilurrahman yang belum lama ini kalah dalam pertarungan politik di Pemi-lukada, menegaskan kesiapannya untuk maju ke Gedung Senayan alias menjadi anggota DPR RI. Sungguh pun begitu, partai pengusung utamanya yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan mengakui belum koordinasi berkaitan dengan perkembangan tersebut.

Muhammad Yusuf, Sekretaris PKB Pa-mekasan, mengungkapkan belum adanya koordinasi seputar masa depan karir politik KH Kholilurrahman karena luka kekalahan masih terasa belum sembuh.

“Kami belum koordinasi seputar karir politik beliau (KH Kholilurrahman, red). Kami tak tega untuk bicara terlalu lebih jauh dengan beliau. Kekalahan dalam Pemilukada masih menyisakan duka,” terang Muhammad Yusuf saat dihubungi wartawan Kabar Madura, Minggu (10/2).

Kendati demikian, terangnya, sampai kapanpun PKB akan selalu siap mendu-kung dan bahkan mengusung Kholilur-rahman dalam hal karir politik. Pasalnya, Kholilurrahman merupakan kader terbaik yang telah terbukti perannya dalam me-majukan Pamekasan.

“Misalnya nanti beliau menyatakan ke-siapannya secara langsung kepada kami, tentu PKB tidak akan mengabaikannya. Masyarakat yang mau mendukungnya ke Gedung Senayan pada 2014, tentu kami kawal,” paparnya menjelaskan.

Sementara itu, Kholilurrahman menegas-kan sekalipun dirinya gagal menjadi bupati untuk kali kedua, tidak lantas mengurangi semangatnya untuk membangun Pame-kasan secara terus menerus.

“Dan rupa-rupanya tak sedikit masyara-kat menghendaki saya untuk maju dalam pemilu 2014 nanti. Untuk itu, saya siap. Di mana pun saya siap. Saya tidak akan pernah mundur dari garis perjuangan,” tukasnya.

Manakala kesiapan Kholilurrahman ini nantinya tercapai, maka akan mengulang sejarah empat tahun silam. Di mana saat itu, Achmad Syafii yang kalah dikalahkan Kholilurrahman sebagai bupati, melanjut-kan karir politiknya di DPR RI.

Achsanul Qosasi, anggota DPR RI dari Partai Demokrat, saat dimintai komentar oleh wartawan Kabar Madura seputar rencana Kholilurrahman mengorbitkan dir-inya ke Gedung Senayan, menanggapinya dengan santai.

“Ya.. Silakan saja. Saya rasa itu baik untuk PKB. Kalau itu terjadi, ini akan men-gulang sejarah empat tahun lalu.. Insya Allah bermanfaat untuk masyarakat Pa-mekasan,” tukas Achsanul Qosasi melalui BlackBerry Messengger-nya. (anm/zis)

Kholilurrahman Siap ke Senayan

Pendaftaran Belum JelasSAMPANG-Para politisi yang ingin

berlaga dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2014 mendatang tampaknya harus bersa-bar. Sebab, hingga kini KPU Sampang be-lum menerima instruksi secara langsung dari KPU pusat terkait kapan pendaftaran pileg mulai dibuka.

Namun, sesuai jadwal yang telah bere-dar pendaftaran pileg mulai 9 April hingga 15 April 2013 nanti. Kemudian jadwal pengumuman calon dilaksanakan pada 6 sampai 8 April 2014 mendatang.

“Sampai sekarang belum ada intruksi dari KPU pusat tentang pendaftaran caleg,” terang Ketua KPU Sampang, KH Abu Ahmad Dovir, pada wartawan Kabar Madura, kemarin.

Tapi, sambung Dovir, sesuai jadwal pendaftaran dimulai 9 April sampai 15 April 2013. Ia menjelaskan, semua caleg yang mendaftar di KPU Sampang tidak menjamin seluruhnya lolos yang diajukan parpol. Sebab, masih ada beberapa taha-pan yang dilalui dan harus lolos.

Ada 10 parpol yang ditetapkan KPU pusat sebagai peserta pemilu. Angka ini belum pasti. Pasalnya, sejumlah parpol mengaju-kan gugatan di PTUN. Sehingga jumlah parpol peserta pemilu bisa bertambah.

“Sebelum nama tersebut ditetapkan seb-agai caleg usai mendaftar, kami akan umum-kan terlebih dulu apakah caleg itu berma-salah atau tidak di masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, masukan dari masyarakat akan calon tertentu sangat dibutuhkan. Sehingga setelah diumumkan nanti, ti-dak akan ada masalah lagi. KPUD sudah umumkan pada masyarakat.

“Nanti kalau sudah ada intruksi, kami akan kumpulkan pimpinan parpol untuk menjelaskan tahapan-tahapan dan per-syaratan caleg yang harus dilengkapi,” ucapnya.

Ia menambahkan, di samping itu KPU Sampang juga akan memeriksa ijasah dari caleg. Ini untuk mengetahui keaslian dari ijasah yang dipakai caleg untuk mendaftar.

Caleg yang mendaftar tidak semuanya akan lolos. Tapi, ada juga yang tidak lolos. Bagi yang sudah memenuhi syarat akan lolos. Namun jika tidak memenuhi syarat akan dicoret dari daftar caleg.

“Misalnya nanti ada caleg yang tidak lolos, kemudian mempermasalahkan maka diperbolehkan untuk menyampai-kan gugatan. Karena sudah disiapkan waktunya,” paparnya. (ful/zis)

P I L E G 2 0 1 4

SUMENEP- Puluhan Kader Par-tai Demokarat tingkat Kabupaten Sumenep menggelar silaturahmi yang salah satunya menyikapi keputusan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) sebagai figur nomor satu di partai tersebut. Uniknya, acara tersebut tidak dihadiri ketua umum DPC.

Wakil Sekretaris DPC Partai De-mokrat Sumenep Ajimuddin menyam-paikan, pihaknya bersama 17 pengurus PAC di Sumenep mendukung langkah yang dilakukan SBY dalam mengem-balikan citra partai untuk pemilu yang akan datang.

”Ada masalah di level nasional saat ini menimpa partai kita, dimana pen-gambilalihan kebijakan partai oleh pak SBY dari Anas Urbaningrum, merupakan satu langkah yang sudah tepat dalam perbaikan-perbaikan di intenal partai, oleh karena itu perlu kita sikapi dan dukung apa yang dilakukan pak SBYsecara massif sam-pai tingkat DPC,” tegas Ajumuddin, Minggu (10/2) seusai silaturrahmi pengurus partai.

Dukungan yang Ajimuddin bersama kelompok lainnya disebabkan persoa-lan partai yang terjadi di Demokrat Sumenep tidak begitu jauh dengan apa yang terjadi di pengurus pusat, Ada beberapa oknum yang bekerja di luar fungsinya, oleh karena itu ini perlu kita sikapi, harus ada tindakan supaya partai ini menjadi baik kede-pan” terangnya lebih lanjut dengan tegas.

Sementara itu, pengurus DPC De-mokrat Sumenep yang hadir dalam acara tersebut antara, Wakil Ketua DPC Demokrat, Wakil Sekretaris, Wakil Ketua Satu dan Ketua Dua, Wakil Bendahara, Ketua Komisi Pe-menangan Pemilu dan ketua Komisi Strategi dan Kebijakan Politik di DPC. Sedangkan Ketua umum DPC De-mokrat Sumenep justru tidak terlihat dalam pertemuan tersebut. (rei/zis)

KPU Sampang Maksimalkan Coklit DP4SAMPANG-Data base daftar

penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) untuk Pileg 2014 mendatang yang diserahkan Pemkab Sampang, diketahui mengalami penurunan cukup signifikan dibanding DP4 un-tuk Pilkada Sampang 2012 lalu. Dimana penurunan terse-but berkisar 30 persen dari DP4 sebelumnya 708.885 jiwa menurun menjadi 677.960 jiwa. Dengan hal ini, KPUD mengupayakan akan memak-simalkan pendataan dan pe-mutakhiran (coklit) ulang.

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sampang akan mengolah kembali data tersebut, dengan melak-

sanakan pencocokan dan penelitian (coklit) mengingat penurunan daftar yang masuk dalam DP4 sangat drastis. Hal ini yang disampaikan oleh salah satu anggota KPUD Sampang Miftahur Rozak, kemarin. “Dengan di coklit kembali, data yang nantinya tidak masuk dalam data dapat terdata semuanya dalam taha-pan ini,” ujarnya, kemarin.

Selain itu, data DP4 yang telah diterima dari Pemkab be-berapa hari lalu itu akan dipe-lajari terlebih dahulu, sebelum dilaporkan ke KPU Jatim dan KPU Pusat. Selain itu petugas akan melakukan pemutakhiran data dengan mencoklit ulang

data masing-masing desa sam-pai tingkat kecamatan. “ Prose-dur tersebut sudah menjadi ba-gian dari tahapan yang harus dilaksanakan KPU daerah,” ujarnya kembali.

Dosen STITNAT Sampang ini juga menambahkan terkait jumlah DP4 yang turun dras-tis bila dibandingkan dengan DP4 pada saat Pemilukada Sampang kemarin masih menjadi perhatian khusus bagi para komisioner KPU lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pengolahan data DP4 yang nantinya akan diolah kembali menjadi Daftar Pe-milih Tetap (DPT) hasilnya benar-benar maksimal. “ Un-

tuk tahapan Pilgub masih belum kita ketahui, karena maih belum terima sosialisasi tahapannya,” ungkapnya.

Dalam perjalanannya, Noer Tjahja sebagai Bupati yang akan mengakhiri masa tugas-nya, berharap bahwa sudah tidak ada lagi persoalan data pemilih dalam pelaksanaan Pilgub Jatim. Sebab, data DP4 sudah disinkronkan an-tara pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dengan data sistem informasi administrasi kependudukan setempat.

Sementara itu, M. Yusuf, Kabid Informasi, Dinas Kepen-dudukan dan Pencatatan Sipil

(Dispendukcapil) Sampang menjelaskan pada saat peny-erahterimaan DP4 tersebut, bahwa sesuai dengan penga-rahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam upaya men-sukseskan pelaksanaan Pe-milu, pihaknya siap membantu tugas KPU selama pihaknya dibutuhkan.

“ Kami siap membantu sela-ma dibutuhkan, namun dengan catatan KPU harus mengirim-kan surat permohonan. Karena kami tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman. Takutnya pi-haknya nanti dinilai pemerin-tah terlalu ikut campur dalam ranah orang lain, terlebih poli-tik,” ujarnya. (sya/zis)

Pilihan BPD Cacat, Dewan Panggil SKPD SAMPANG-Sejumlah SKPD (satuan

kerja perangkat daerah) yang ada di Ka-bupaten Sampang akan dipanggil dewan, Senin ( 11/2) hari ini. Mereka dipanggil terkait adanya laporan dari masyarakat bahwa pemilihan salah satu anggota BPD dinilai cacat hukum.

Pasalnya, pemilihan anggota BPD yang terakhir itu hanya ditunjuk sesama ang-gota, bukan oleh masyarakat. Seharusnya pemilihan anggota BPD dipilih masyara-kat. Sehingga anggota BPD merupakan perwakilan dari warga.

Adapun SKPD yang akan dipanggil meliputi Pemdes dan Camat Sokobanah. Disamping itu, dewan juga akan memang-gil salah satu anggota BPD dan Sekdes Bire Tengah. Karena sesuai laporan, sang sekdes disinyalir tidak ada di tempat. Namun, bisa menandatangi sebuah surat.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sam-pang, H Hodai, menyatakan, surat undan-gan untuk pemanggilan mereka sudah di-layangkan. Mereka diundang kesini untuk mengklarifikasi terkait adanya laporan dari masyarakat Desa Bire Tengah.

“Maunya kami memanggil mereka hari Jumat kemarin, tapi karena berbagai alasan akhirnya mereka dipanggil Senin besok,” terang Hodai, kemarin.

Ia menjelaskan, alasan tidak dipanggil-nya Jumat lantaran hari pendek. Kemu-dian pertimbangan lain lokasinya sangat jauh. Akhirnya, pemanggilan mereka dengan agenda klarifikasi baru akan di-laksanakan besok.

“Kalau lokasinya jauh dan dipanggil mepet dengan waktu saat laporan, bi-asanya mereka tidak datang dengan ala-san undangan tidak sampai,” paparnya.

Menurutnya, semua undangan ter-hadap mereka sudah didistribusikan. Ia berharap, dengan adanya pertemuan itu, bisa diketahui duduk persoalan sehingga mampu dicarikan solusi. Karena jika berdiskusi melibatkan semua pihak terkait akan segera diketahui.

Dimana letak permasalahannya. Ke-mudian bersama-sama dipecahkan permasalahan tersebut. Tidak sampai menghambat roda pemerintahan desa. Sebab, jika itu yang terjadi masyarakat menjadi korban.

“Supaya permasalahan tidak sampai berlarut-larut, kami panggil semua pihak terkait. Sesuai aspirasi yang disampaikan masyarakat pada kami,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyara-kat Bire Tengah, Martole, mengatakan, pi-haknya menyambut baik atas respon dari kalangan legislatif. Tapi, dirinya meng-inginkan setelah hearing menghasilkan sebuah jalan keluar dan ditindaklanjuti.

“Jangan sampai hanya selesai saat hear-ing di gedung dewan. Tapi, hasil dari hear-ing tidak dilaksanakan dengan baik. Kalau sudah begitu rakyat yang dirugikan,” ucapnya.(ful/zis)

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TANPA KETUA: Para kader partai Demokrat Sumenep tetap menggelar pertemuan meski ketua umum tidak hadir.

Kader Silaturahmi, Ketua DPC Malah AbsenP E M E R I N T A H A N

KM/DOK

SIAP TERBANG: Calon Bupati Incumbent Kholilurrahman menyatakan kesiapannya untuk menjadi politisi Senayan meski partai pengusung belum koordinasi.

Page 9: Edisi 11 Januari 2013

Pamekasan kini sudah mendapat-kan julukan sebagai kabupaten

batik. Nama Pamekasan pun ma-kin dikenal sebagai salah satu dae-

rah di Madura sebagai penghasil batik. Namun ironisnya, masih

banyak pengrajin batik yang justru kesulitan pemasaran.

MANSYUR, warga Dusun Banyumas Desa Klampar Ke-camatan Proppo Pamekasan, adalah satu pengrajin batik yang mengaku masih sulitnya mema-sarkan produk batik buatan warga lokal. Karena kondisi inilah, kata Mansyur, dalam setiap tahunnya penjualan batik pasti tersen-dat. Tentunya ini juga menjadi kendala bagi perajin batik itu sendiri. “Kalau dari segi produksi tidak ada masalah, yang menjadi kendala perajin batik itu adalah pemasarannya. Makanya hal itu perlu dicarikan solusi dari pemerintah, supaya tidak menjadi agenda tahunan,” kata Mansyur.

Sepanjang sejarah yang dik-etahui Mansyur, tahu inilah batik tersendat paling lama. “Saya juga tidak tahu kenapa, mulai selesai lebaran hingga sekarang pema-saran batik tersendat, biasanya tidak sampai lama seperti ini,” ungkapnya. Ditambahkan, akibat tersendatnya pemasaran yang terjadi, otomatis tingkat produksi juga menurun, tentunya hal itu membuat pemasukan kepada pengrajin batik menurun pula. “Biasanya dalam setiap bulan bisa memproduksi batik sebanyak 300 lembar, tetapi sekarang hanya mampu produksi sebanyak 100 lembar, karena pemasarannya tidak ada, mulai dulu kendalanya memang satu,” lanjut Mansyur.

Menurut Mansyur, batik yang selama ini menjadi kekayaan lokal kenyataannya belum dibarengi

dengan pelestarian yang memadai oleh Pemkab Pamekasan, sehingga masalah ini belum juga terurai den-gan matang. “Dulu di sini sudah ada peletakan batu oleh bupati Pame-kasan sebagai kampung batik, tetapi hingga kini tidak ada tindak lanjut dan seakan tidak ada perubahan usai peletakan batu dan sebelum peletakan batu itu,” ujarnya.

Hal yang sama juga diakui pengrajin atau produsen batik lain. Masrur, pengrajin batik Desa Selampar, mengatakan, selama ini peran pemerintah un-tuk memajukan batik Pamekasan dinilai kurang, utamanya di segi pemasaran. Sehingga keberadaan masyarakat yang memproduksi batik di desa Klampar mengeluh kondisi ini. “Selama ini masih belum ada peran pemerintah mas, hanya bantuan berupa dana hibah saja, namun di pemasaran yang dianggap sangat vital masih be-lum ada sentuhan sama sekali di desa ini,” ujar Masrur saat ditemui Kabar Madura, Minggu (3/2).

Untuk yang bantuan dari pemer-intah berupa dana hibah lanjut, lanjut Masrur, dirinya selama ini tidak pernah mendapatkan. Tapi hal itu menurutnya tidak terlalu penting. Yang terpenting menu-rutnya adalah peran pemerintah dalam pendistribusian pemasaran.

“Kami yang memproduksi ba-tik yang mencari pemasaran sendiri mas, karena tanpa kami yang mencari sendiri tidak akan mendapatkan pemasaran, sehing-ga pendapatannya apsang surut,” tukas lelaki 50 tahun ini.

Sejak September 2012 lalu, produ-sen batik mengurangi produksinya, karena pedagang mengeluhkan sepinya konsumen yang membeli kain batik. Hal yang seperti ini juga dikeluhkan oleh pengrajin batik dan hal ini merupakan penguran-gan produksi yang rutin setiap ta-hunnya. “Kalau saat ini, sejak bulan September tahun 2012 lalu mas, kami harus mengurangi produksi

batik, karena sepinya pembeli. Ka-lau kami terus memproduksi tanpa diimbangi dengan pemasaran yang baik, maka kami akan mengalami kerugian,” imbuh Masrur.

Ketika musim seperti sekarang ini, yang merupakan rutinitas setiap tahunnya, pengrajin men-gurangi produksinya dari 300 lembar kain ke 100, sehingga penurunan tersebut sangat drastis dan berdampak pada peningkatan produksi batik. Dan masalah ini yang seperti ini juga dikeluhkan oleh para pengrajin batik, se-hingga mengharapkan peran aktif pemerintah.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pa-mekasan Bambang Edy Supra-pto mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa upaya guna meningkatkan kualitas perajin batik itu sendiri.

Dalam setiap tahunnya, pelati-han terhadap pengrajin batik terus dilakukan.”Setiap tahun kami melakukan pelatihan secara ber-gilir, sebanyak 600 orang, karena di Pamekasan itu terdapat seban-yak 6 ribu perajin batik, karena keterbatasan anggaran, makanya dilakukan pelatihan secara ber-

gilir,” tandasnya. Mengenai pemasaran , Bam-

bang Edy Suprapto mengatakan pihaknya telah menjadikan pasar 17 Agustus Bugih Pamekasan se-bagai sentra batik di Pamekasan, sehingga para perajin bisa mema-sarkan batik hasil produksi dengan sendirinya. “Pasar 17 Agustus telah kami jadikan sentra batik di Pame-kasan, makanya bagi perajin batik bisa memasarkan hasil batiknya di situ (pasar 17 Agustus, red), kami juga melakukan upaya lain demi kemajuan batik di Pamekasan,” ujar Bambang Edy Suprapto.

Oleh sebab itu dia berharap,

para pengrajin batik bisa bekerja secara profesional tatkala ada kunjungan ke daerahnya untuk mengetahui pasti proses pem-buatan batik dan harga yang terkadang dipelintirkan. “Kami sering mengantarkan wisatawan dari luar, untuk melihat proses pembuatannya, dan mereka ter-kadang mau membeli di tempat itu juga. Tetapi para pengrajin mengambil kesempatan untuk menjual dengan harga yang lebih mahal, dan lebih tinggi dari harga pasar, hal itu tidak boleh terjadi supaya wisatawan tidak kecewa,” ujarnya nya.(jck/ong/zis)

KETUA Komisi B DPRD Pame-kasan, Husnan Ahmadi, men-gatakan, sebagai wakil rakyat, pihaknya sangat berkepentingan untuk mendorong sejumlah in-stansi terkait untuk ikut mencari-kan solusi kesulitan pemasaran para produsen batik ini.

DPRD sudah melakukan koordi-nasi dengan pihak terkait, terma-suk dengan Disperindag dan DP-PKA sebagai dinas yang bersen-tuhan dengan masalah tersebut. “Untuk menunjang pemasaran batik bisa melalui pengenalan lewat wisata, membuka distribusi baru dengan membuka jaringan di dunia pasar yang lebih luas, salah satunya dengan membuka galeri batik di kota-kota besar di Indonesia, setelah ditetapkan sebagai sentra batik,” ujar Hus-nan Ahmadi pada Kabar Madura, beberapa waktu lalu.

Diakuinya, memerlukan banyak penunjang untuk mendukung ba-tik yang ada di Pamekasan setelah ditetapkan sebagai sentra batik, salah satunya adalah akses jalan dan pemasaran. Untuk pema-saran sendiri, menurut Husnan Ahmadi, pihak pemerintah mem-proyeksikan Pasar 17 Agustus, agar nantinya bisa mempermudah untuk mendapatkan batik. “Kalau masalah pemasaran, kami sudah bantu untuk memberikan kemu-dahan, seperti halnya kami mem-

berikan proyeksi di pasar 17 Agus-tus sebagai pusat pembelanjaan batik tradisional Pamekasan,” imbuhnya. “Sejauh ini, untuk menyentuh langsung dengan

pihak produsen yang ada di desa Klampar masih belum. Untuk saat ini, kami masih memproyeksikan untuk sentra batik tersebut, akan tetapi nantinya dalam hal pema-

saran akan kami lakukan, dalam artian harus bertahap,” katanya.

Dengan demikian, kata Husnan, nantinya akan memotong mata rantai antara konsumen, peda-gang dan pengrajin, dengan hal itu akan ada harga lebih murah. “Sebab ketika mata rantai di an-tara antar pedagang diputuskan, maka akan mengurangi melon-jaknya harga,” ujarnya. (ong/zis)

Email Redaksi: [email protected]

9SENIN 11 Februari 2013

Di daerah Kecamatan Kadur, tak sedikit lembaga pendidikannya yang merang-sang kreativitas para murid untuk be-lajar membatik. Para guru cukup getol melakukan pembinaan secara ber-

kesinambungan.

HAIRUL ANAM, Kadur

SALAH satunya ialah lembaga pendi-dikan yang dinaungi Pondok Pesantren Sumber Gayam (Surya). Batiknya pun mengekor pada nama pondok pesantren yang memayunginya, Batik Surga.

Sekitar 150-an siswa maupun siswi dilibatkan aktif di dalamnya. Secara bergantian, oleh guru, para siswa maupun siswi dijadwalkan perkelas. Kain dan segala perlengkapan serta

bahan untuk membatik disediakan oleh sekolah.

Hal itu, tidak dilakukan secara seren-tak. Melainkan, bergantian tiap kelas. Sekitar 150 siswa maupun siswi yang terlibat aktif dalam pembatikan ini.

Rozi Adiyanto, Guru Seni SMA Al-Falah Surga, menegaskan pembekalan kreativitas membatik siswa-siswinya ti-ada lain guna menekan pengangguran. Pasalnya, usai keluar nanti, siswa-siwi bisa mencari atau bahkan membuang peluang kerja batik.

“Dan kami menekankan pada kreati-vitas batik tulis. Bukan persoalan karena mahal nilainya, melainkan juga menanamkan ketekunan pada anak didik kami,” tutur Rozi Adiyanto.

Pantauan Kabar Madura, siswa-siswi tampak semangat. Mereka cukup telaten melelehkan getah malan dan pewarna alami.

“Sekalipun pemerintah belum ‘me-nyentuhkan’ batik sebagai bagian dari

materi pelajaran sekolah, kami di sini coba membudayakannya. Alhamdu-lillah, siswa-siswi sangat antusias,” ungkap Rozi.

Fatmawati, guru pembimbing pem-buatan batik, tampak sumringah. Ia tiada jemu membimbing siswa-siswin-ya untuk menghasilkan batik yang berkualitas tinggi.

“Untuk sementara, kami fokuskan pada batik tulis berupa tablak. Se-mentara pula, tidak dijual. Melainkan, dimanfaatkan sendiri oleh lembaga pendidikan di sini,” ujarnya.

Robiatul Adawiyah, salah seorang siswi, kepada Kabar Madura menutur-kan, dirinya merasa senang mendapat-kan kesempatan belajar batik tulis.

Hal demikian juga dinyatakan Imroa-run Nihayatus Sakinah, siswi lainnya. “Ilmu yang kami dapatkan dalam bi-dang batik, nantinya insya Allah pasti kami amalkan untuk kemudian dijadi-kan sumber kehidupan,” tukasnya. (zis)

SERIUS: Seorang siswi sedang membuat batik tulis yang dikenal dengan sebutan Batik Surga karena dinaungi Pondok Pesantren Sumber Gayam (Surga), Kadur, Pamekasan.

Batik Surga, Berdaya Tanpa Sentuhan Pemerintah

KM/MARZUKIY/FATHOR RAHMAN

SULIT PEMASARAN : Produsen batik di Pamekasan mengeluh sulitnya untuk mencari pasar. Kondisi ini sangat ironis dengan salah satu julukan Pamekasan sebagai salah satu ikon batik tulis Madura.

Ikon yang Kesulitan Tembus Pemasaran

KM/HAIRUL ANAM

Kenalkan Lewat Wisata, Buka Galeri Batik

Kalau masalah pemasaran, kami sudah bantu untuk memberikan

kemudahan, seperti halnya kami memberikan

proyeksi di pasar 17 Agustus sebagai pusat

pembelanjaan batik tradisional Pamekasan.”

HUSNAN AHMADI Ketua Komisi B DPRD

Pamekasan

Biasanya dalam setiap bulan bisa memproduksi

batik sebanyak 300 lembar, tetapi sekarang hanya

mampu produksi sebanyak 100 lembar, karena

pemasarannya tidak ada, mulai dulu kendalanya

memang satu.”

MANSYURProdusen Batik Desa Klampar Kec Proppo

PUSAT KERAJINAN BATIK PAMEKASANLokasi: 11 Kecamatan (Lokasi Terbanyak di Kec. Proppo)

Sentra : 28 Tempat (7 Kecamatan).

Sentra Batik Tulis di Pamekasan, antara lain:1. Kec. Pamekasan 5 sentra: (Desa Kowel 2 sentra, Desa Toronan,

Nylabu Daja dan Kelurahan Gladak Anyar masing-masing 1 sentra)2. Kec. Proppo 12 sentra (Desa Klampar 5 sentra, Desa Toket dan Candi

burung masing-masing 3 sentra dan Desa Rang-perang Daja 1 sentra)3. Kec. Palengaan 6 sentra (Desa Banyopelle 2 sentra, Desa Panaan,

Angsanah, Akkor dan Larangan Badung masing-masing 1 sentra)4. Kec. Waru 1 sentra ( Desa Waru Barat)5. Kec. Pegantenan 2 sentra ( Desa Bulangan Haji dan Ambender)6. Kec. Galis 1 sentra ( Desa Pagendingan)7. Kec.Tlanakan 1 sentra ( Desa Larangan Slampar)

Sumber: disperindag.pamekasankab.go.id

BUTUH KERJASAMA: Dibutuhkan kerjasama banyak pihak agar produsen batik tulis Pamekasan tidak dihadang persoalan pemasaran produk batik tulis mereka.

KM/MARZUKIY/FATHOR RAHMAN

KM/M

ARZUKIY

KM/D

OK

Page 10: Edisi 11 Januari 2013

SENGKETA lahan seko-lah jika tidak segera dise-lesaikan, akan berpenga-ruh terhadap proses be-lajar mengajar di sekolah tersebut. Dari itu, Komisi D DPRD Sumenep yang membidangi masalah pen-didikan dan kesehatan, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep agar segera menyelesaikan sen-gketa lahan sekolah.

Berdasarkan informasi, DPRD Sumenep dalam Tahun Anggaran 2013 ini, telah mengalokasikan ang-garan sekitar Rp 400 juta untuk penyelesaian seng-keta lahan sekolah. Dana tersebut memang dipasti-kan tidak akan mencukupi untuk menyelesaikan seng-keta lahan. Cuma, paling ti-dak, terdapat skala prioritas penyelesaian.

Anggota Komisi D DPRD Sumenep, Dul Siam men-gatakan, persoalan sen-geketa lahan sekolah bu-kan hanya terjadi di SDN Masalima IV, tetapi banyak

sekolah-sekolah lain yang memang masih bersengke-ta dan belum terselesaikan.

Diakuinya, lahan sekolah disengketakan oleh warga. Selain dua SDN di Kepu-lauan, SDN 9 Kecamatan/Pulau Sapeken dan SDN Masalima 4, Masalembu, terdapat SDN Larangan Perreng 3 Pragaan dan SDN Jadung II, Dungkek dan sejumlah sekolah lain yang belum terselesaikain.

”Jumlahnya jika tidak

salah mencapai belasan sekolah. Tetapi, memang terdapat yang sangat mendesak dan harus men-jadi skala prioritas penyele-saian seperti SDN Malima 4, ada juga di Pulau Saebus. Jadi, musti ada skala priori-tas,” terangnya.

Menurutnya, untuk tahun 2013 ini, Komisi D DPRD Sumenep merekomenda-sikan kepada Disdik agar segera menyelesaikan sen-gketa lahan sekolah yang mencapai belasan. Tapi sayang, pihaknya tidak menyebutkan angka pasti belasan sekolah tersebut.

”Jadi, komisi D DPRD Sumenep meminta kepa-da Dinas Pendidikan un-tuk segera menyelesaikan pembebasan sengketa lahan. Terutama, yang perlu didahulukan seperti SDN 9 Kecamatan/Pulau Sapeken dan SDN Ma-salima 4, Masa Lembu,” pungkas Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bang-sa (FPKB). (bus/yoe)

Email Redaksi: [email protected]

SENIN 11 Februari 201310

KM/DOK

DUL SIAMAnggota Komisi D DPRD Sumenep

H A S I L P E N E L I T I A N

Sengketa Lahan Sekolah Belum KlirAhli Waris Anggap Terlalu Murah, Disdik Berdasar NJOP

SUMENEP-Kasus sengketa lahan SDN Masalima IV, Kecamatan Masalembu, hingga kini belum juga tuntas. Kedua belah pihak, antara ahli waris dengan pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Ka-bupaten Sumenep, belum menemukan kesepakatan soal harga ganti rugi lahan, yang telah ditempati sejak 1968 tersebut.

Berdasarkan informasi dari warga, ahli waris pemilik lahan seluas 1.680 meter persegi, yang dibangun gedung SD sejak 1968 tersebut, minta ganti rugi secara keseluruhan sebesar Rp 100 juta. Akan tetapi, seandainya pihak Disdik menawarnya hingga Rp 80 juta, maka pihak ahli waris pun akan menerimanya. Bahkan mereka juga berencana me-wakafkan lahan tersebut.

Di pihak lain, kabarnya Disdik telah menawar dengan harga paling tinggi sesuai NJOP (Nilai Jual Objek Pajak), yang merupakan dasar pengenaan pajak sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) UU No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 12 Tahun 1994.

Abd Halim, salah satu ahli waris lahan SDN Masalima IV mengatakan, pi-haknya meminta Disdik Sumenep untuk

memperhatikan para ahli waris. Sebab, lahan tersebut sudah ditempati bangu-nan sekolah puluhan tahun dan belum mendapatkan ganti rugi sama sekali.

”Kami sebenarnya sudah mengirimkan surat permohonan. Intinya, Jika tidak diindahkan oleh pihak Disdik, kami akan menutup (jalan) akses (ke sekolah). Dalam surat tersebut kami mengajukan ganti rugi Rp 100 juta dari total kes-eluruhan luas lahan sekitar 1680 meter persegi, karena juga sudah ditempati pu-luhan tahun,” ujar Halim, Minggu (10/2).

Dia menjelaskan, surat tersebut mendapat tanggapan dari Disdik den-gan penawaran Rp 56 juta. Tapi, Abd Halim mengaku, kurang sepakat dengan besaran penawaran tersebut. Minimal, kata dia, dinaikkan hingga Rp 80 juta. Dengan harga tersebut, pihaknya akan menerima.

”Kami menawarkan Rp 60 ribu per meter (persegi). Namanya juga tawar menawar, kita tidak mau win-win so-lution. Kalaupun memang disepakati, maka kami akan wakafkan lahan terse-but. Sebab, kami juga merasa kasihan terhadap walimurid di sekolah tersebut. Cuma, informasinya, pihak dinas tetap tidak mau karena tidak sesuai dengan NJOP,” imbuhnya.

Menurutnya, penawaran yang cukup tinggi tersebut bukan tanpa alasan. Bagi dia, lahan tersebut merupakan lahan produktif yang ditempati sekolah. Bah-kan, kata dia, sebelum dibangun sekolah

tersebut sampai menebangn pohon ke-lapa. Diakuinya, sekitar lahan sekolah tersebut banyak pohon kepala milik dia.

Sementara itu, Kepala Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Sumenep, Moh Sadik mengatakan, sebenarnya be-berapa waktu lalu sudah ditemukan kesepakatan antara ahli waris dengan Disdik. Namun, ketika akan dilakukan pembayaran, pihak ahli waris tidak mau menerimanya.

”Dengan begitu, kami sudah melaku-kan upaya untuk memberikan ganti rugi. Ganti rugi yang akan diberikan sudah mengambil sesuai dengan NJOP palingg tinggi yaitu Rp 31 ribu per meter. Cuma, lebih jelasnya, bisa tanya ke Bapak Nu-rul Hidayat,” terang Moh Sadik kepada Kabar Madura.

Terpisah, Nurul Hidayat, Kasub-bag Umum dan Kepegawaian Disdik Sumenep mengatakan, bahwa sampai saat ini masih belum ditemukan kes-epakatan. Diduga, terdapat pihak lain yang ikut campur terhadap persoalan tersebut.

”Kami sudah menentukan harga yang palingg tinggi sesuai dengan NJOP Rp 31 ribu per meter. Lebih dari itu, saya tidak berani. Tidak tahu kebijakan Pemkab. Sedangkan kami hanya sebatas itu kewenangan itu. Di SDN Masalima V, dan beberapa SDN lain yang disen-gketakan tidak sampai harga tertinggi NJOP. Kalau lebih dari itu, kami tidak berani ,” pungkasnya. (bus/yoe)

Ada Anggaran Rp 400 Juta

Lomba Phytagoras IX Diikuti Ribuan Peserta Se-JatimPAMEKASAN-Sekolah Menengah

Atas Negeri (SMAN) I Pamekasan menggelar Lomba Phytagoras IX, Mingu (10/2). Peserta lomba itu, dikhususkan bagi siswa SMP/MTs sederajat se-Jatim. Tema yang di-usung ialah Pengetahuan Kunci un-tuk Masa Depan. Yang dilombakan terdiri atas 4 mata pelajaran sains, yaitu Fisika, Matematika, Biologi, dan Tekhnologi Informatika.

Menurut Kepala SMAN I Pamekasan, Drs Basyoir MPd, lomba tersebut digelar dalam rangka mengapresiasi visi SMAN I Pamekasan, dan untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa SMP/MTs, serta sebagai pengejawantahan slogan, Pamekasan Kota Pendidikan.

“Jadi lomba ini diadakan untuk menumbuhkembangkan dan menata kemampuan secara akademik siswa-siwi SMP/Mts. Jika hal ini menjadi kebiasaan di suatu satuan pendidikan, insya Allah Pamekasan akan menjadi sebuah figur pendidikan di tingkat Jawa Timur, dan akan melahirkan siswa bermental juara karena sudah terlatih dengan adanya lomba seperti ini,” paparnya.

“Dan alhamdulillah apresiasi seko-lah-sekolah yang berada di tingkat satuan pendidikan SLTP sangat tinggi sehingga diikuti oleh 1.415 peserta siswa SMP/MTs negeri dan swasta se-Jawa Timur. Hal ini sebagai apresiasi Pamekasan sebagai kota Pendidikan sehingga SMAN I Pamekasan juga menggelar lomba di bidang akademik dan non akademik sepaerti kompe-tisi pengetahuan agama Islam dan olahraga,jadi tidak hanya di bidang akademik saja melainkan juga spiritual-nya sehingga berimbang,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN I Pame-kasan, Drs Zainal Arifin menjelaskan, dalam kompetisi Phytagoras 2013 kali ini dilaksanakan dengan sistem penilaian yang di bagi dalam tiga babak, yaitu babak penyisihan, yang terselenggara kemarin (10/2). Kemu-dian, semi final, dan final akan dilak-sanakan pada 17 Februari mendatang.

“Kompetisi Phytagoras ini ada empat katagori mata pelajaran yaitu, Fisika, Matematika, Biologi, dan TI (Teknologi Informatika). Dan masing-masing

mapel (mata pelajaran) terdiri dari 50 soal dengan penilaian setiap soal jika menjawab dengan benar mendapat skor 4. Jika salah, minus satu, dan jika tidak menjawab mendapat skor nol. Nilai maksimalnya, 200 untuk babak penyisihan ini, untuk semi final dan final lain lagi penilaiannya,” katanya.

“Kompetisi ini digelar dengan maksud untuk melatih kemampuan siswa SLTP di bidang akademiknya serta memupuk mental berkompetisi sehingga nantinya siap bersaing di kompetisi yang lebih besar seperti kompetisi regional, nasin-al, bahkan internasional,” tambahnya.

“Dan akan diambil lima besar juara yang masing akan mendapatkan hadiah tropi bergilir Gubernur Jatim dan Bu-pati Pamekasan, serta dinas Pendidikan Pamekasan, hadiah uang tabungan 500 ribu untuk juara I, sedangkan juara II 400 ribu, juara III 300 ribu, juara IV 200

ribu dan Juara V 100 ribu, juga piagam dan sebagai reward masing-masing juara tersebut secara otomatis masuk sebagai siswa SMAN I tanpa tes,” jelas Zainal sapan Zainal Arifin.

Kompetisi Phytagoras kali ini dilak-sanakan di lima tempat, yaitu di Pame-kasan bertempat di SMAN I Pamekasan, di Sumenep bertempat di SD Integral Al-Hakim, di Sampang bertempat di SMPN I Sampang dan di SMPN I Ketapang, dan di SMPN 2 Bangkalan, kata ketua panitia yang juga anggota Osis, Rifki Afif, Minggu kemarin (10/2).

Lomba yang memang menjadi pro-gram tahunan SMAN I Pamekasan tersebut di buka oleh Kepala bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pamekasan, M. Munapi, M. Pdi yang mewakili Bupati Pamekasan, KH. Drs. Kholilurrahman, M. Si yag berhalangan hadir.

Dalam sambutannya Ia mengapresiasi langkah strategis yang di lakukan SMAN I Pamekasan. yakni di gelarnya lomba phytagoras sebagai ajang penggalian potensi siswa dan meningkatkan pen-getahuan serta mengasah kemampuan berkompetisi sebagai modal berkompetisi di tingkat yang lebih bergengsi seperti tingkat nasional dan internasional.

“Mudah-mudahan langkah ini dapat dijadikan sebagai momen motivasi para siswa yang ikut kompetisi maupun yang tidak untuk meningkatkan kemampuan akademiknya di bidang sains sehingga lahir para juara seperti halnya Andi Ok-tavian Latif yang meraih medali emas pada olimpiade fisika tingkat interna-sional beberapa tahun lalu,” pungkas pria berkopiah itu dalam sambutannya di hadapan para peserta di Auditorium SMAN I Pamekasan, minggu kemarin (10/2). (km 12/yoe/adv)

KM/ANWAR NURIS

BERGENGSI: Ribuan peserta Phytagoras IX dari SMP/MTs negeri dan swasta se-Jatim, serius menjawab soal-soal tes, di babak penyisihan. Masing-masing harus mengumpulkan skor minimal, 200 agar dapat lolos.

Tak Serius Tingkatkan Minat Baca

KM/DOK.

TAK LENGKAP: Salah seorang mahasiswa mengeluh, tak menemukan buku referensi yang dia butuhkan untuk mengerjakan tugas kuliahnya, saat “membongkar-bongkar” koleksi buku Perpusda Sumenep.

SUMENEP-Kritik terhadap kiner-ja perpustakaan daerah (perpusda) terus bermunculan. Pasalnya kerja perpusda dinilai tidak serius me-ningkatkan minat baca masyarakat Sumenep. Hingga saat ini, belum ada langkah konkret yang bisa dinikmati masyarakat pedesaan.

Kritik tersebut dikoarkan Fendi, Ketua Perpustakaan Arena Pon Nyonar, Muncek Tengah, Lenteng. Dia menilai, program atau keg-iatan perpusda mandul dan tidak berkompeten. ”Yang nampak itu hanya ada lomba menulis, itu pun setahu saya yang ikut tidak sampai 100 orang,” bebernya.

Lebih lanjut, Fendi menegaskan, program perpustakaan keliling dinilainya masih belum maksimal masuk ke daerah-daerah lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sumenep. Sejauh pengamatan Fen-di, program perpustakaan keliling

hanya bisa dirasakan oleh lembaga-lembaga tertentu saja.

”Pusling (Perpustakaan Keliling) belum merata. Banyak lembaga pendidikan yang tidak bisa meman-faatkan program tersebut. Bahkan ada banyak lembaga yang tidak tahu bahwa perpus daerah punya program semacam itu. Ini masih berbeda dengan keluhan-keluhan mahasiswa di Sumenep tentang keterbatasan pustaka yang ada di perpus daerah,” kata Fendi, Ahad kemarin (10/2).

Menanggapi hal tersebut, Ke-pala Perpusda Sumenep, Agus D Putra mengaku, pada tahun 2013 ini pihaknya sudah melakukan pembenahan dan bahkan sudah lebih baik dari tahun kemarin. Agus memaparkan, bahwa saat ini untuk penambahan buku bacaan sudah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

”Untuk tahun 2013 ini ada penam-bahan pustaka baik koleksi per-pustakaan daerah. Terus juga koleksi-koleksi di perpustakaan keliling, dan taman bacaan. Taman bacaan yang ada di kecamatan-kecamatan juga mengalami penam-bahan, kita terus melakukan upaya penambahan.” Sanggahnya.

Penambahan buku tersebut menu-rutnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ia mem-beberkan jika dibandingkan tahun 2012, tahun 2013 ini penambahan koleksi perpustakaan cukup ban-yak.

”Bahkan kami mendapatkan ban-tuan dari pihak profensi. Ini berupa buku. Kalau kemarin itu satu desa, yaitu Desa Kepanjin. Tahun seka-rang itu malah meningkat menjadi 4 desa. Ini bantuan dari pihak provinsi,” pungkas Agus saat di-hubungi Kabar Madura. (aqu/yoe)

Masih Berkualitas Amatiran

SUMENEP-Hujan kritik terhadap pe-nyelenggaraan pendidikan di Sumenep, kian menderas. Setelah ketua DPKS (De-wan Pendidikan Kabupaten Sumenep) mengkritik, adanya pergeseran nilai dalam semangat berdirinya lembaga pendidikan yang mulai bermunculan, kini giliran Syafiqurrahman, peneliti The Pencil Connection yang melancar-kan kritik.

Berdasarkan hasil penelitiannya di beberapa lembaga pendidikan sekolah yang ada di Sumenep. Dia menilai, proses penyelenggaraan pendidikan masih bersifat amatir. Di beberapa tempat, terutama di wilayah pedesaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah masih berjalan ala kadarnya.

”Ala kadarnya yang saya maksud itu hanya menulis di papan, menerangkan kemudian habis itu selesai. Entah murid paham atau tidak itu tidak menjadi per-soalan,” beber Syafiq, panggilan akrab Syafiqurrahman.

“Penyakit itu saya rasa sudah menjadi rahasia umum. Penyelenggaraan pen-didikan semacam itu jelas tidak akan membawa dampak positif bagi perkem-bangan SDM siswa,” imbuhnya, saat menceritakan kesimpulan dari peneli-tian kelompoknya, Ahad (10/2).

Menurut Syafiq, persoalan tersebut terjadi lantaran hilangnya semangat pengabdian seorang guru untuk meng-abdikan diri sepenuhnya atas lembaga pendidikan. Sarjana-sarjana pendidikan tarbiyah yang masuk ke lembaga seko-lah didorong oleh semangat mencari pekerjaan.

”Semangat ini kemudian berpengaruh terhadap proses mengajar mereka di kelas. Bukan lagi ingin mencerdaskan, tetapi hanya sebatas menunaikan peker-jaan. Habis ngajar, ya mereka merasa ti-dak punya tanggungan lagi,” paparnya.

Kronisnya, penyakit pendidikan yang semacam itu menurut Syafiq kini su-dah mulai masuk ke lembaga-lembaga pesantren. Nilai ketulusan guru-guru yang mengajar di pesantren menurutnya sudah mulai terseret kedalam ranah prgamatis.

”Ya saya melihatnya ada gejala ke arah itu. Mungkin karena memang intervensi negara terhadap pesantren juga mu-lai masuk. Sehingga kultur mengabdi sebagai guru bukan karena mengejar sesuap nasi sudah mulai kendur. Jika su-dah demikian, sebesar apa pun bantuan dari pemerintah, ketika mentalitas guru sudah mulai hilang, juga tidak akan ber-pengaruh apa-apa dalam membangun SDM siswa,” tegasnya.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Ahmad Masuni, Kepala Dinas Pendidi-kan Sumenep. Dia memaparkan, ban-tuan yang diberikan oleh negara sebena-rnya hanya sebatas ingin membantu guru swasta yang selama ini kurang mendapat perhatian. Pada dasarnya, ketulusan dan keikhlasan guru dalam mengajar siswa di sekolah merupakan penentu utama meningkatnya SDM anak didik.

”Bantuan itu kan bukan tujuan guru sebenarnya. Semangat utama guru dalam mengajar saya kira memang akan berpengaruh secara psikologis kepada mentalitas siswa. Lebih-lebih dalam pembangunan kecerdasan Spiritual anak didik. Sebab, pendidikan itu kan memang sejatinya bukan sebatas penga-jaran, mendidik. Yang namanya mendi-dik, guru pun harus menjadi teladan,” pungkas Masuni. (aqu/yoe)

Page 11: Edisi 11 Januari 2013

SENIN 11 Februari 2013 11

Email Redaksi: [email protected]

BANGKALAN-Target kemenan-gan kembali dicanangkan Perseba Super Bangkalan (PSB) dalam per-tandingan keduanya melawan Per-sid Jember, sore ini. Target terse-but sangat masuk akal. Selain ber-main di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) dan akan mendapatkan du-kungan penuh suporter fanatiknya, K-Conk Mania, Danilo Fernando dan kawan-kawan juga memiliki modal kepercayaan diri

yang luar bi-a s a .

Itu, setelah di pertandingan per-tama mampu menaklukkan tuan rumah PSBK Blitar.

Dalam pertandingan yang akan dimulai 15.15 itu, Laskar Surama-du akan kembali mempertahank-an skema 4-2-3-1, dengan striker tunggal di depan. Pelatih Kepala PSB, Nus Yadera mengatakan, pola permainan apik yang su-dah diperagakan di pertandin-gan pertama

akan kembali digunakan. Selain itu, faktor tuan rumah juga di-harapkan menjadi pendongkrak permainan anak asuhnya itu.

”Target sebagai tuan rumah tentu kemenangan. Karena kita main di depan pendukung sendiri. Semoga penampilan anak-anak seperti saat melawan PSBK bisa dipertah-ankan. Sehingga kemenangan bisa diraih,” ujar pelatih 46 tahun itu.

Celah yang ditinggalkan Mujib Rid-

w a n

pasca kartu merah yang diterimanya di pertandin-

gan sebelumnya, memaksa PSB mencari pengganti.

Zainuri menjadi nama yang paling santer disebut sebagai

suksesor Mujib.Sementara itu, target mencuri

poin dipatok oleh kubu lawan. Meskipun diakui sulit, namun rekor 4 poin dari dua laga sebe-lumnya, membuat tim asuhan Muzamil cukup optimistis. Sebel-umnya, dua laga kandang yang di-

lakoni Yunior dan kawan-kawan, masing-masing berakhir dengan kemenangan 1-0 atas Persipas Paser penajam dan imbang 1-1 atas Deltras Sidoarjo.

”Meskipun datang sebagai tamu, namun kami usahakan bisa mencuri poin. Saya kira ini sudah maksimal. Apalagi tim yang kami hadapi cukup bagus,” ungkap Muzamil saat ditemui di pengina-pan pemain Persid di Bangkalan.

Dalam lawatannya kali ini, Mu-zamil mambawa 16 pemain. Salah

satu diantaranya adalah mantan striker Perseba Super Divisi I, Hasan Basori.

Sementara itu, tim kebanggaan Berni Persid Mania itu sudah merapat ke Bangkalan sejak ke-marin malam. Dengan armada dua bus mini, tim kemudian merapat ke penginapan MAN Model Bangkalan. Sore kemarin, tim yang sebagian besar mantan pemain Persid musim lalu itu mulai menggelar latihan sore ke-marin. (bai/ed)

Perseba Super Siapkan Pesta

Laga kandang perdana Perse-pam Madura United (P-MU) di

pentas ISL yang digelar kemarin malam (11/2) di Stadion Gelora

Bangkalan (SGB) adalah suk-ses besar bagi Madura. Kendati

demikian, masih perlu adanya pembenahan. Apa saja?

TABRI S. MUNIR, Bangkalan

“WAH mas, ini kami kesulitan ambil gambar yang layak sewaktu pemain keluar dari tempat ganti pemain,” ujar salah satu kameramen ANTV yang tengah sibuk menyiarkan langsung jalannya pertandingan tersebut.

Kesulitan yang dialami penyebab-nya sangat sederhana. Karena terlalu banyaknya pihak-pihak yang tak se-harusnya berada di tempat tersebut. Padahal, selain pemain, seharusnya yang bertanggung jawab melarang pihak-pihak lain berdiri di dekat pintu masuk lapangan.

Keluhan serupa juga disampaikan karena di bench pemain P-MU terdapat banyak orang yang tidak terdaftar dalam list yang dipegang pengawas pertandingan (PP).

”Padahal ada Manual Liga yang men-gatur siapa saja yang harus ada di bench dan pintu masuk,” ujar Andre, salah seorang kameramen ANTV yang biasa menyiarkan langsung pertandingan ISL.

Lebih aneh lagi, di bench terdapat be-berpa orang yang memakai kaus yang

hampir sama dengan kostum pemain, baik motif maupun warnanya. ”Pemain saja jika memakai kostum yang sama atau hampir sama, jika duduk di bench harus pakai rompi,” jelas Andre.

Apa yang disampaikan Andre tersebut memang betul adanya. Di bench P-MU

atau sekitar bench terdapat dua orang yang memakai kaos yang motif serta warnanya hampir sama dengan kostum pertandingan.

Tidak hanya itu, PP juga harus be-berapa kali menegur sejumlah orang yang dengan gampangnya lalu lalang di sekitar bench P-MU.

”Meski tuan rumah, tidak seharusnya memenuhi bench pemain. Sebab jum-lah orang yang boleh masuk lapangan serta bench memang terbatas,” jelas Hamdi, salah satu suporter P-MU yang hadir dalam pertandingan tersebut.

Tidak hanya bench dan pintu masuk lapangan yang perlu ada pembena-han. Pemasangan spanduk milik su-porter serta atribut lainnya juga patut dipertimbangkan. Pasalnya, sebelum pertandingan digelar beberapa kali Panpel mengingatkan agar spanduk tidak menempel di beberapa tempat yang tidak dibolehkan, seperti tribun.

Dan pelajaran yang sangat berharga tentunya pertandingan yang sempat dihentikan dalam beberapa menit menyusul stadion dipenuhi asap yang dihasilkan dari nyala kembang api.

”Menghidupkan kembang api atau apapun di stadion yang berhubungan dengan api memang tidak boleh selama pertandingan masih berlangsung. Jelas Nur Arifin, salah satu ofisial pertandin-gan kemarin. (ed)

KM/TABRI S. MUNIR

SESAK: Tanpa menyadari kekeliruannya, sejumlah pihak yang tak terdaftar dalam list yang disetor ke PP, turut bergabung di bench P-MU kala menjamu Persidafon Dafonsoro di lapangan SGB kemarin malam (9/2).

KM/TABRI S. MUNIR

UNTUK MADURA: Usai pertandingan yang berakhir 2-1 untuk P-MU, Kwon Jun dan Zaenal Arif memberi salam untuk penonton.

KM/TABRI S. MUNIR

RITUAL: Firly Apriyansyah buang sial P-MU dengan menggoyang jala gawang Persidafon.

KM/ACHMAD BAIQUNI

BERSUKA: Mengakhiri laga dengan 1 gol yang dilesakkan, Zaenal Arif ditemui keluarganya.

KM/RYAN KALIG

GEMBIRA: Manajer P-MU Achsanul menerima ucapan selamat dari sejumlah pihak.

TABRI S. MUNIR

DUO BRASIL: Penggawa Perseba Super Bangkalan, Danilo Fernando dan Victor Da Silva.

Memetik Pelajaran dari Laga Kandang Perdana P-MU

Level Profesional Seharusnya Semakin Patuhi Manual Liga

Hasan Paham Lapangan SGBHasan Paham Lapangan SGBBANGKALAN-Salah satu

pemain Persid Jember yang harus diwaspadai oleh kubu Perseba Super Bangkalan (PSB) dalam laga sore ini adalah Hasan Basori. Selain memiliki kelincahan dan produktivitas gol jempolan, pemain yang musim lalu mengantarkan PSB promosi dari Divisi I itu mengaku su-dah sangat paham dengan lekuk lapangan di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), tempat dilangsungkannya pertandingan.

Saat ditemui usai latihan kemarin, pemain yang juga pernah membawa Perse-pam Pamekasan promosi ke Divisi Utama itu berjanji akan mencuri kesempatan untuk mencetak gol. ”Kalau memang ada kesempatan mencetak gol, kenapa tidak. Apalagi saya sudah sangat paham dengan lapangan SGB,” ungkap Hasan.

Meskipun menghadapi

tim yang musim lalu di-belanya, namun diakui Hasan, pertandingan sore ini bukanlah partai balas dendam baginya.

Pemilik dua caps dengan satu gol di Divisi Utama itu mengaku profesional saja menjalani tugasnya. ”Gak ada balas dendaman. Saya profesional saja bermain untuk klub yang saya bela,” imbuh Hasan.

Sementara itu, dari dua pertandingan sebelumnya, penampilan Hasan terbilang ciamik. Sati gol dari dua laga menjadi bukti saat membawa klub asal tanah kelahiran-nya itu meraih 4 poin dan nangkring sebagai runner up klasemen sementara Di-visi Utama Liga Indonesia Grup III. Gol semata wayang Hasan tersebut terjadi di pertandingan perdana Persid saat melawan Deltras Sidoar-jo di Stadion Notohadinegoro Jember. (bai/ed)

Mujiantoro

Hasan Basori

SudarmantoFandi Ahmad

Danilo Fernando

La Umbu

Victor Da Silva

Aditya FajarZainuri

Miftahul Huda

Fendi Taris

Qodari AmirFerry Aman Saragih

Ferry N somah

Ibnu Suhada Yanu

Yunior

Hendro

Nurul

Fery

Iwan Sampurno

Zaini

CADANGANKiper : HariyantoBek : Firjan - RikeDepan : Singgih - William

CADANGAN :- M. Juni Irawan- Mohammad Rochip - Miftahul Kahli - M. Sofyan Hadi

- Agusmanto- Harianto - Rahmat Wahyudi - Syaiful Bachri

Panpel Minta Tak Ada Kembang ApiBANGKALAN-Pertandin-

gan kandang perdana yang dilakoni Perseba Super Bang-kalan (PSB) sore ini dipre-diksi akan dipadati penonton. Meskipun digelar pada hari kerja, namun antusiasme masyarakat Bangkalan untuk menyaksikan tim kebang-gaannya yang berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia, tentu semakin melambung.

Apalagi tampilan Danilo Fernando dan kawan-kawan cukup menjanjikan setelah mampu meraih poin penuh atas tuan rumah PSBK Blitar di pertandingan sebelum-nya. Animo inilah yang men-jadi PR (pekerjaan rumah) tersendiri bagi panitia pelak-sana pertandingan.

Dalam manajer meeting yang dilakukan tadi malam, seluruh elemen pertandingan sepakat untuk mensukseskan laga yang akan digelar di Stadion Gelora Bangkalan

(SGB) itu. Bahkan ketua pan-pel yang sebelumnya meng-gelar pertandingan P-MU v Persidafon, Saad Asj’ari juga memberikan masukannya.

”Banyak hal yang masih harus dibenahi. Salah satu-nya koordinasi antara penjaga pintu masuk. Mengingat pada pertandingan kemarin sempat terjadi aksi saling dorong an-tara penonton dan petugas di pintu timur. Saya kira harus segera dibenahi,” ujar Saad.

Selain itu, sweeping terha-dap barang-barang berbahaya khususnya kembang api dan red flare, juga akan digalak-kan. Namun pendekatan se-cara persuasif masih menjadi cara awal yang diterapkan un-tuk mengantisipasi aksi yang sempat mengganggu jalannya pertandingan tersebut.

”Kembang api memang jelas dilarang. Sementara red flare itu juga berpotensi mengganggu jalannya per-tandingan. Buktinya pada pertandingan P-MU kemarin. Jadi kami berharap penonton tidak menyalakan kembang api atau sejenisnya,” ujar salah seorang panitia. (bai/ed)

Diprediksi SesakLENSA P-MU

HASAN BASORIHASAN BASORI

Page 12: Edisi 11 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

12 SENIN 11 Februari 2013

Jika dinilai, bintang kemenan-gan P-MU atas Persidafon Da-fonsoro kemarin malam, yang paling pas adalah lini tengah.

Itu tak lepas dari kinerja lini vital ini dalam memainkan perannya. Berikut catatan menarik tentang pemain di lini tengah yang ditu-

runkan pada laga tersebut.

BusariLincah dan Gesit

PENAMPILAN perdananya bersama P-MU adalah ketika Laskar Sape Kerap tandang ke Persela Lamongan. Kala itu, Busari tidak bisa berbuat banyak di lapangan. Pasalnya, ketika sedang streching jelang pertandingan, Busari mengalami cedera hamstring. Sembuh dari cedera, pemain yang sempat merumput di Persiba Bantul itu mampu memerankan tugasnya dengan baik. Yakni sebagai gelandang sayap kiri. Beberapa kali umpan matang serta percobaan shooting on goal dilakukan-nya. Memang tidak ada gol yang dile-sakkan. Tetapi tampilannya memang patut diacungi jempol. Sebab dia bisa turut mengacak-ngacak jantung per-tahanan Persidafon. (bri/ed)

KM.TABRI S. MUNIRKM.TABRI S. MUNIR

KM.TABRI S. MUNIR

KM.TABRI S. MUNIR

PEMAIN termuda di skuad P-MU tersebut bisa dibilang punya se-galanya. Sprint cepat, tendangan geledek serta kemauan untuk fight di lapangan. Seiring dengan pengala-man bertanding yang dijalaninya, menjadikan pemain asal Mataram-NTB tersebut mulai bisa bekerjasama dengan pemain lainnya yang bota bene lebih tua darinya. Turun seb-agai pengganti Busari, Rossy ikut andil lahirnya gol kedua. Umpan matangnya langsung disodok Zaenal Arif dengan kepalanya adalah salah satu buah karyanya. (bri/ed)

Rossy NoprihanisTak Sungkan dengan Abangnya

BARU bergabung dengan skuad P-MU sejak Kamis (6/2) lalu, pemain yang pernah memperkuat Timnas Togo tersebut tampil disiplin serta bekerja keras selama di lapangan. Diturunkan sejak menit awal sebagai gelandang bertahan, menjadikan be-berapa serangan Persidafon Dafon-soro yang dibangun Marcelo Cireli dan kawan-kawan yang diawali dari lini tengah, selalu terpotong oleh aksi pemain yang pernah memperkuat Sriwijaya FC tersebut. Pada per-tandingan kemarin malam, sepakan kerasnya ke gawang Persidafon yang di jaga Gebze sempat memantik sorak sorai dari suporter P-MU yang memadati tribun Stadion Gelora Bangkalan. Sayangnnya, bola yang menghunjam deras ke mulut gawang tersebut masih mampu diblok oleh Gebze. (bri/ed)

Ali Khadafi Dingin dan

Pekerja Keras

Kristian AdelmundPencetak Gol

Pertama P-MUBERGABUNG ke P-MU sebagai

pengganti Steven Nagbe Mennoch, pemain asal Belanda tersebut sempat diragukan bisa tampil optimal ber-sama P-MU. Pengalaman yang hanya bermain di Divisi Utama musim lalu adalah salah satu pertimbangannya. Mengaku sangat sulit bergerak den-gan kostum yang dipakainya karena terlalu kecil, Adelmund tampil sebagai hero P-MU kemarin malam. Pasalnya, pemain yang sering mendapatkan SMS dan telepon dari Nadia Vega tersebut mampu memecahkan ”telor’ P-MU dan mencatatkan diri sebagai jajaran pencetak gol di ISL musim ini. (bri/ed)

DITURUNKAN sebagai gelandang sayap kanan sejak menit awal, pemain yang mengaku selalu siap diturunkan pada posisi apapun oleh pelatih, mampu menghidupkan permainan P-MU. Me-miliki umpan terukur serta kemampuan mengolah bola menjadi serangan dari sayap kanan mendominasi permainan P-MU kemarin. Pada pertandingan tersebut, Indriyanto terlihat mengawali permainan dengan crossing panjang ke sayap kiri yang diisi Busari. Kinerja keduanya mampu menjadikan lini be-lakang Persidafon kocar-kacir. (bri/ed)

Indriyanto NugrohoSayap Kiri yang Matang

Melihat Pekerja Keras Gelandang P-MU

BANGKALAN-Menang tipis 2-1. Itulah komentar warga Madura atas kemenangan P-MU ketika melad-eni Persidafon Dafonsoro di Stadion Gelora Bangkalan, kemarin malam (9/2). Ungkapan tersebut memang pantas disematkan. Pasalnya, jika menilik dari perjalanan pertandin-gan, banyak peluang yang memung-kinkan terjadinya gol. Sayang, dari beberapa kesempatan hanya dua gol yang bisa menggetarkan jala gawang Persidafon. Itupun berbalas satu gol usai leading 2-0. Hingga akhir per-tandingan, skor berkesudahan 2-1.

Bukan hanya hasil akhir yang menjadi penilaian pertandingan tersebut. Sebab juga menjadi mo-mentum membangkitkan semangat juang, rasa percaya diri serta jati diri Madura.

Itulah yang diungkapkan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. Pria yang sejak awal berani mengambil kepu-tusan mengabdi kepada Madura, salah satunya dengan mengelola P-MU sebagai tim profesional per-tama di Madura, sejak awal telah meniatkan gerak langkahnya ber-sama P-MU sebagai salah satu alat

menguatkan jati diri Madura.”Kemenangan ini sangat berarti.

Semua yang dilakukan seluruh ele-men, baik pemain, ofisial, panitia, dan suporter, tiada lain untuk men-guatkan jati diri Madura kepada publik Nasional. Inilah kemenangan pertama Madura di ISL,” ungkap AQ -biasa dia disapa.

Terhadap kemenangan tersebut, AQ mengaku bangga terhadap perjuangan pemain yang memiliki militansi terhadap Madura. ”Mereka para pemain sudah merasakan jika tim ini adalah rumah dan keluarga yang harus diperjuangkan martabat-nya. Makanya saya mengaku salut atas usaha keras yang dilakukan pemain sejak menit awal. Semuanya luar biasa,” tambah AQ.

Bonus Langsung MengalirAtas kerja keras dan semangat yang

membara untuk membuktikan jika P-MU adalah tim yang tak boleh dipandang sebelah mata, AQ tak sungkan mengeluarkan dana dari koceknya sendiri sebagai bonus ke-pada seluruh pemain P-MU.

Bonus tersebut langsung diserah-

kan AQ kepada pemain usainya pertandingan. Persisnya saat bersiap kembali ke penginapan pemain, di kamar ganti pemain P-MU di SGB (Stadion Gelora Bangkalan). Namun nominalnya diminta untuk tidak di-publikasikan.

”Nominal bonus memang tidak seberapa jika diukur dengan kerja keras pemain. Tetapi itu adalah apr-esiasi terhadap pemain yang telah bekerja keras,” ungkap AQ yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari sejumlah pemain P-MU.

Selain bonus kemenangan, pemain P-MU kemarin langsung mendapat-kan libur latihan. Mereka kembali akan berlatih sore ini. Kesempatan berlibur tersebut langsung diman-faatkan dengan sebaik-baiknya oleh seluruh penggawa P-MU. Sebagian besar dari mereka langsung menye-berang Suramadu untuk menghilan-gkan penat di Surabaya. Utamanya dengan belanja perlengkapan prib-adinya.

”Kemarin sepatu saya sampai ada yang sobek. Saya mau ke Surabaya untuk beli sepatu,” ujar Denny Rumba, pemain P-MU yang pada

pertandingan kemarin betul-betul menunjukkan kelasnya sebagai bek sayap P-MU.

Tak hanya Rumba, Rossy Nopri-hanis yang memberikan umpan matang kepada Zaenal Arif untuk lahirnya gol kedua juga ikut serta ke Surabaya. ”Saya juga mau beli sepatu dan baju,” ujar Rossy.

Rasa bangga AQ terhadap pemain P-MU hingga tak sungkan mem-berikan bonus memang pantas dia berikan. Kekalahan tiga kali berun-tun dalam laga tandangnya sempat menjadikan P-MU sebagai buah bibir. Utamanya, sikap pesimistis bahwa P-MU tidak akan bisa bicara banyak di pentas ISL.

Kritik keras terhadap pemain sem-pat juga disampaikan oleh sebagian suporter. Kondisi tersebut berbalik seiring kemenangan perdana kema-rin. ”Semua pemain memiliki kontri-busi terhadap tim. Tidak ada pemain bermain jelek malam kemarin. Osas meskipun tidak bisa mencetak gol, jangan salah. Dia memiliki peran penting di lapangan permainan,” ujar Daniel Roekito kepada Kabar Madura kemarin. (bri/ed)

Bidik Mat Halil-Andik-M. Taufi k

BANGKALAN- Kendati mulai menunjukkan tampi-lan impresif dengan meraih kemenangan, upaya un-tuk terus memperkuat Las-kar Sape Kerap tampaknya akan terus dilakukan pihak manajemen. Itu seiring ke-inginan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi yang akan merekrut pemain eks Perse-baya Surabaya IPL. Itu, me-nyusul gonjang-ganjing di internal tim berjuluk Bajul Ijo tersebut.

”Kami memang te r ta r ik untuk merekrut beberapa pemain Persebaya IPL," jelas AQ -pang-gilan akrabnya Ach-sanul Qosasi.

Diakui oleh pria asal Desa Daramista, Keca-matan Lenteng, Sumenep tersebut, dari sekian nama penggawa Persebaya IPL, pihaknya sangat ingin bisa menarik trio bintangnya. Yak-ni Mat Halil, Andik Verman-syah dan Taufiqurrahman.

”Saat pembentukan tim, kami memang sudah upay-akan menggaet Andik. Say-angnya yang bersangku-

tan enggan menanggapi tawaran kami," jelas AQ.

Keinginan merekrut trio Persebaya IPL tersebut, menurut AQ selain untuk menguatkan barisan Laskar Sape Kerap, juga karena perkembangan Persebaya dalam beberapa hari ini.

”Soal keputusan jadi tida-knya, kami masih menunggu konfirmasi, terutama dari pemainnya," ungkap AQ.

Terpisah, bubarnya Arema IPL juga menjadikan P-MU sebagai salah satu klub yang dituju oleh sejumlah pe-

main. Dalam beberapa hari ini, sebagaima-

na pengakuan pi-hak manajemen

P-MU, yang disam-paikan Jon Yulian-

to, terdapat beberapa pemain eks Arema IPL yang namanya disodorkan. Salah

satunya Juan Revi Auricto. ”Kouta maksimal pemain di

ISL adalah 30 pemain, yakni lima asing dan sisanya pe-main lokal," jelas Jon Yulianto.

Skuad P-MU sendiri, saat ini masih terisi 26 pemain. Yang terdiri dari empat pe-main asing dan 22 pemain lokal. Termasuk didalamnya empat pemain kelahiran Madura (bri/ed)

Kepincut Bintang Bajul Ijo

Awal Kebangkitan Laskar Sape KerapSUADI SUJONO FOR KM

SEKUAT TENAGA: Pemain P-MU Indriyanto Nugroho (9) menghalau bola yang tengah didribling pemain Persidafon Dafonsoro pada laga di SGB kemarin (9/2)

ISTIMEWA

TARETAN DHIBI’ : Selain pertimbangan skil, Mat Halil (kiri), M. Taufi q dan Andik Vermansyah juga dibidik karena ikatan emosional.

njing diluk

-

dituju omain

ha

Pp

topI