edisi 30 januari 2013

12
Email Redaksi: [email protected] Silo Tebu 30 Januari 2013 RABU Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Harga Tanah Menggila Makelar Bermain, Pengembangan Suramadu Tersendat RSUD Sampang di Bawah Standar Layak Tak Mampu Menggaji Perawat, Pasien Kurang Terurus Raperda Raskin Masuk Prolegda Dewan Serius Atur Distribusi dan Pelaksanaan Dewan Janji Desak PU Pengairan Terkait Kerusakan Tangkis Laut @kabarmaduranews TWITTER Asah Finishing, Besok Jajal Klub dari Sidoarjo J Bersambung ke Hal 6 Tradisi tingkepan atau lebih dikenal thok gethok ternyata masih menyim- pan banyak keunikan dan sejarah bagi masyarakat Madura, khususnya Sam- pang, yang menjunjung tinggi adat istiadat. Tra- disi tersebut secara turun temurun dijalankan bila- mana seorang ibu yang hamil tujuh bulan. ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN, Sampang SERAYA memanjatkan doa dengan acara siraman air kem- bang tujuh rupa, acara thok- gethok digelar untuk kese- lamatan sang ibu dan bayinya. Uniknya, adanya seekor ayam putih yang harus digendong saat sang ibu dimandikan oleh suami, calon bapak dari jabang bayi yang akan dilahirkannnya nanti. Tradisi siraman tujuh bula- nan merupakan suatu perhe- latan adat Madura yang sangat tinggi nilai falsafah di dalam- nya. Thok gethok merupakan upacara adat yang diadopsi dari budaya Jawa (tingkepan, red) dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun dan murni sebagai adat istiadat masyarakat setempat dan di- lakukan untuk memperingati tujuh bulan usia kandungan seorang ibu atau pitung lapan (7x35 hari dalam hitungan kalender Jawa, red). Mitos yang berkembangang di masyarakat, upacara mitoni tersebut dilakukan pada saat usia kehamilan sang ibu tu- juh bulan dan biasanya pada kehamilan pertama. Dalam pelaksanaan upacara tingke- pan, seorang ibu yang sedang hamil tujuh bulan dimandikan dengan air kembang setaman disertai dengan doa-doa khusus. Menurut Maryam, warga Sampang, prosesi siraman tersebut dilakukan oleh tujuh orang sesepuh desa bermak- na memohon doa restu agar suci lahir dan batin sebelum melahirkan. KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN PITUNG LAPAN: Maryam menjalani ritual siraman air kembang tujuh rupa sebagai permohonan doa restu agar suci lahir dan batin sebelum melahirkan. Thok Gethok Tradisi Tujuh Bulanan Ibu Hamil di Madura Diadopsi dari Budaya Jawa, sebagai Tanda Doa Keselamatan Bayi Persepam Madura United J Bersambung ke Hal 6 LAWATAN Persepam Madura United (P-MU) ke tanah Papua sangat diman- faatkan Issac Djober sebagai ajang pulang kampung halaman. Pemain mungil yang sudah memperkuat Laskar Sape Kerap sejak Divisi Utama lalu tersebut berasal Abepura, kabupaten tetangga Jayapura. Kabu- paten yang berdekatan dengan Da- nau Sentani tersebut se- benarnya satu jalur perjalanan dari Sentani- Jayapura. Lebih tepat- nya Abepura merupakan pintu masuk ke Jayapura dari Bandara Sentani. Djober Sambangi Keluarga u r asal KM/DOK TABRI S. MUNIR Oleh : Wartawan Kabar Madura SUMENEP-Memasuki era globalisasi dan informasi modern, kepentingan terha- dap informasi menjadi kebu- tuhan penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Infor- masi menjadi jendela dunia untuk membuka akses ilmu pengetahuan dan wawasan sebuah masyarakat. Sebagai bentuk perhatian pemerintah dan jawaban ter- hadap kebutuhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemk- ab) Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat me- nyediakan tower relay radio di Kepulauan Kangen yang ber- fungsi sebagai alat transmisi siaran Radio Gema Sumekar (RGS) dari Kota Sumenep ke wilayah Kepulauan Kangean dan sekitarnya. Kepala Diskominfo Sumenep, Imam Trisnohadi, mengatakan bahwa pada era kemajuan seperti sekarang ini masyarakat semakin butuh terhadap informasi karena menjadi sarana paling efektif untuk mendapatkan ilmu pen- getahuan dan hiburan. Ia menuturkan, Sumenep yang memiliki ratusan pulau dengan jarak yang cukup berjauhan mengharuskan tersedianya sarana informasi yang dapat menjangkau se- luruh wilayah dengan cepat. PAMEKASAN-KPU Pamekasan memastikan diri untuk tidak akan melelang ulang sisa surat suara yang tidak terpakai dalam Pemilukada Pamekasan, 9 Januari 2013 lalu. Anggota KPU Pamekasan, Didin Sudarman, berdalih jika KPU tidak ingin terjebak dalam jeratan perang- kap korupsi logistik pemilukada. Ia mengatakan jika surat suara yang tersisa terbilang banyak. Jumlah tersebut selaras dengan membluda- knya angka golput yang mencapai 26 persen atau 170 ribu orang lebih. ”Sisanya sekitar 170 ribuan su- rat suara. Jumlah tersebut setara dengan banyaknya golput dalam Pemilukada Pamekasan lalu yang mencapai 26 persen,” terangnya, Selasa (29/1), sembari meyebut- kan jika sisa surat suara tersebut disimpan di tempat khusus yang berjarak sekitar 100 meter dari Kantor KPU Pamekasan, yakni di gudang penyimpanan berkas- berkas dan barang-barang KPU. KPU Takut Lelang Sisa Surat Suara DPRD Siapkan Anggaran Rp 300 Juta untuk Pelantikan SAMPANG-Pelantikan bu- pati dan wakil bupati Sam- pang terpilih, Fannan Hasib dan Fadillah Budiono, sudah dijadwalkan akan digelar pada tanggal 26 Februari mendatang pasca be- rakhirnya masa jabatan bupati Noer Tjahja. Dewan Perwakilan Raky- at Daerah (DPRD) Sampang sudah menganggarkan biaya Rp 300 juta yang dialokasikan untuk segala macam perleng- kapan dan konsumsi untuk tamu yang akan hadir dalam prosesi lima tahunan tersebut. Menurut Ketua DPRD Sampang, Imam Ubaidillah, prosesi pelantikan pasangan Fannan Hasib dan Fadillah Budiono sebagai bupati dan wakil bupati kali ini tidak jauh berbeda dengan pelantikan pasangan Noer Tjahja dan Fannan Hasib sebagai bupati dan wakilnya lima tahun silam. Imam menambahkan, ber- kas proses penetapan dan pengesahan bupati dan wakil bupati terpilih yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sam- pang sudah diteriman- ya beberapa hari pasca keluarnya amar putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). ” Penetapan dan penge- sahan dari KPU sudah kita terima sejak putusan MK terbit. MK menolak semua gugatan dari Pasangan He- jas terhadap termohon,” ujar Imam, Selasa (29/1). KM/HAIRUL ANAM AMAN: Hannan, penjaga gudang KPU Pamekasan, menunjukkan tempat penyimpanan surat suara beserta kotaknya di Jalan Brawijaya, Selasa (29/1). Kepulauan Miliki Stasiun Relay Radio Komisi B Panggil Dua Dinas SUMENEP-Pembangnuan dua silo jagung dan beras di Kecamatan Bluto dan Kecamatan Ganding, Sumenep, kembali disorot oleh Komisi B DPRD Sumenep. Pada minggu pertama bu- lan Februari, Komisi B akan memang- gil dua dinas terkait yakni Dinas Per- tanian Tanaman Pangan (Distan) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Dewan meminta kedua dinas terse- but untuk kembali memfungsikan dua silo yang sudah memakan Ang- garan Pendapatan dan Belanja Neg- ara (APBN) Rp 5 miliar tersebut yang selama ini terbengkalai dan tidak dimanfaatkan. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 DISKOMINFO SUMENEP FOR KM GERBANG INFORMASI: Tower relay siaran radio yang berdiri di Desa Sambakati, Kecamatan Arjasa, Sumenep, sebagai bukti kepedulian pemkab setempat menyediakan informasi bagi warga di kepulauan. J Bersambung ke Hal 6 KM/DOK GANTI TANAMAN: Seorang petani di Kecamatan Proppo, Pamekasan, menunjukkan lahan pertanian di desanya yang kini ditanami tebu oleh PTPN X. Bukan Inisiatif PTPN X SAMPANG-Banyaknya pihak yang mempertanyakan manfaat keberadaan perkebunan tebu di Madura, dijawab oleh Pem- bina Tebu Rakyat Intensifikasi (PTRI) Sampang, Eka Sanjaya. KM/DOK SIA-SIA: Silo yang dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp 5 miliar saat ini hanya menjadi bangunan kosong dan tidak berdaya guna karena tidak pernah difungsingkan sejak dibangun. J Bersambung ke Hal 6 MISI BERAT HADAPI ORANG PANTAI DAN ORANG GUNUNG MISI BERAT HADAPI ORANG PANTAI DAN ORANG GUNUNG KM/IST ORANG PANTAI: Suasana menjelang senja di Jayapura menjadi ciri khas keindahan ibukota provinsi Papua yang banyak dihuni penduduk asli dan identik dengan orang pantai. J Bersambung ke Hal 6 JAYAPURA -Terdapat dua tim yang akan dihada- pi P-MU dalam lawatan- nya ke Papua kali ini, yakni Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Dua laga tersebut, bagi sebagian warga lokal di Jayapura adalah repre- sentasi berbeda dua tim, mereka sama-sama men- gusung gengsi antar klan di Papua. J Bersambung ke Hal 6

Upload: teguh-santoso

Post on 23-Mar-2016

257 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kabar madura

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 30 januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

Silo

Tebu

30 Januari 2013RABU

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Harga Tanah MenggilaMakelar Bermain, Pengembangan Suramadu Tersendat

RSUD Sampang di Bawah Standar LayakTak Mampu Menggaji Perawat, Pasien Kurang Terurus

Raperda Raskin Masuk ProlegdaDewan Serius Atur Distribusi dan Pelaksanaan

Dewan Janji Desak PU PengairanTerkait Kerusakan Tangkis Laut @kabarmaduranews

TWITTER Asah Finishing, Besok Jajal Klub dari Sidoarjo

Bersambung ke Hal 6

Tradisi tingkepan atau lebih dikenal thok gethok ternyata masih menyim-

pan banyak keunikan dan sejarah bagi masyarakat

Madura, khususnya Sam-pang, yang menjunjung tinggi adat istiadat. Tra-

disi tersebut secara turun temurun dijalankan bila-mana seorang ibu yang

hamil tujuh bulan.

ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN, Sampang

SERAYA memanjatkan doa dengan acara siraman air kem-bang tujuh rupa, acara thok-gethok digelar untuk kese-lamatan sang ibu dan bayinya. Uniknya, adanya seekor ayam putih yang harus digendong saat

sang ibu dimandikan oleh suami, calon bapak dari jabang bayi yang akan dilahirkannnya nanti.

Tradisi siraman tujuh bula-nan merupakan suatu perhe-

latan adat Madura yang sangat tinggi nilai falsafah di dalam-nya. Thok gethok merupakan upacara adat yang diadopsi dari budaya Jawa (tingkepan,

red) dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun dan murni sebagai adat istiadat masyarakat setempat dan di-lakukan untuk memperingati tujuh bulan usia kandungan seorang ibu atau pitung lapan (7x35 hari dalam hitungan kalender Jawa, red).

Mitos yang berkembangang di masyarakat, upacara mitoni tersebut dilakukan pada saat usia kehamilan sang ibu tu-juh bulan dan biasanya pada kehamilan pertama. Dalam pelaksanaan upacara tingke-pan, seorang ibu yang sedang hamil tujuh bulan dimandikan dengan air kembang setaman disertai dengan doa-doa khusus.

Menurut Maryam, warga Sampang, prosesi siraman tersebut dilakukan oleh tujuh orang sesepuh desa bermak-na memohon doa restu agar suci lahir dan batin sebelum melahirkan.

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PITUNG LAPAN: Maryam menjalani ritual siraman air kembang tujuh rupa sebagai permohonan doa restu agar suci lahir dan batin sebelum melahirkan.

Thok Gethok Tradisi Tujuh Bulanan Ibu Hamil di Madura

Diadopsi dari Budaya Jawa, sebagai Tanda Doa Keselamatan BayiPersepam Madura United

Bersambung ke Hal 6

LAWATAN Persepam Madura United (P-MU) ke tanah Papua sangat diman-faatkan Issac Djober sebagai ajang pulang kampung halaman. Pemain mungil yang sudah memperkuat Laskar Sape Kerap sejak Divisi Utama lalu tersebut berasal A b e p u r a , kabupaten t e t a n g g a Jayapura.

K a b u -paten yang berdekatan dengan Da-nau Sentani tersebut se-b e n a r n y a satu ja lur perjalanan dari Sentani-Jayapura . Lebih tepat-nya Abepura merupakan pintu masuk ke Jayapura dari Bandara Sentani.

Djober Sambangi Keluarga

urasal

KM/DOK

TABRI S. MUNIR

Oleh :

Wartawan Kabar Madura

SUMENEP-Memasuki era globalisasi dan informasi modern, kepentingan terha-dap informasi menjadi kebu-tuhan penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Infor-masi menjadi jendela dunia untuk membuka akses ilmu pengetahuan dan wawasan sebuah masyarakat.

Sebagai bentuk perhatian pemerintah dan jawaban ter-hadap kebutuhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemk-ab) Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat me-nyediakan tower relay radio di Kepulauan Kangen yang ber-fungsi sebagai alat transmisi siaran Radio Gema Sumekar (RGS) dari Kota Sumenep ke wilayah Kepulauan Kangean dan sekitarnya.

K e p a l a D i s k o m i n f o Sumenep, Imam Trisnohadi, mengatakan bahwa pada era kemajuan seperti sekarang ini masyarakat semakin butuh terhadap informasi karena menjadi sarana paling efektif untuk mendapatkan ilmu pen-getahuan dan hiburan.

Ia menuturkan, Sumenep yang memiliki ratusan pulau dengan jarak yang cukup

berjauhan mengharuskan tersedianya sarana informasi yang dapat menjangkau se-luruh wilayah dengan cepat.

PAMEKASAN-KPU Pamekasan memastikan diri untuk tidak akan melelang ulang sisa surat suara yang tidak terpakai dalam Pemilukada Pamekasan, 9 Januari 2013 lalu.

Anggota KPU Pamekasan, Didin Sudarman, berdalih jika KPU tidak ingin terjebak dalam jeratan perang-kap korupsi logistik pemilukada. Ia

mengatakan jika surat suara yang tersisa terbilang banyak. Jumlah tersebut selaras dengan membluda-knya angka golput yang mencapai 26 persen atau 170 ribu orang lebih.

”Sisanya sekitar 170 ribuan su-rat suara. Jumlah tersebut setara dengan banyaknya golput dalam Pemilukada Pamekasan lalu yang

mencapai 26 persen,” terangnya, Selasa (29/1), sembari meyebut-kan jika sisa surat suara tersebut disimpan di tempat khusus yang berjarak sekitar 100 meter dari Kantor KPU Pamekasan, yakni di gudang penyimpanan berkas-berkas dan barang-barang KPU.

KPU Takut Lelang Sisa Surat Suara

DPRD Siapkan Anggaran Rp 300 Juta untuk PelantikanSAMPANG-Pelantikan bu-

pati dan wakil bupati Sam-pang terpilih, Fannan Hasib dan Fadillah Budiono, sudah dijadwalkan akan digelar pada tanggal 26 Februari mendatang pasca be-rakhirnya masa jabatan bupati Noer Tjahja.

Dewan Perwakilan Raky-at Daerah (DPRD) Sampang sudah menganggarkan biaya Rp 300 juta yang dialokasikan untuk segala macam perleng-kapan dan konsumsi untuk tamu yang akan hadir dalam prosesi lima tahunan tersebut.

Menurut Ketua DPRD Sampang, Imam Ubaidillah, prosesi pelantikan pasangan

Fannan Hasib dan Fadillah Budiono sebagai bupati dan wakil bupati kali ini tidak jauh berbeda dengan pelantikan pasangan Noer Tjahja dan Fannan Hasib sebagai bupati dan wakilnya lima tahun silam.

Imam menambahkan, ber-kas proses penetapan dan

pengesahan bupati dan wakil bupati terpilih yang dilakukan oleh Komis i Pemi l ihan Umum (KPU) Sam-pang sudah diteriman-

ya beberapa hari pasca keluarnya amar putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

” Penetapan dan penge-sahan dari KPU sudah kita terima sejak putusan MK terbit. MK menolak semua gugatan dari Pasangan He-jas terhadap termohon,” ujar Imam, Selasa (29/1).

KM/HAIRUL ANAM

AMAN: Hannan, penjaga gudang KPU Pamekasan, menunjukkan tempat penyimpanan surat suara beserta kotaknya di Jalan Brawijaya, Selasa (29/1).

Kepulauan Miliki Stasiun Relay RadioKomisi B Panggil

Dua Dinas SUMENEP-Pembangnuan dua silo

jagung dan beras di Kecamatan Bluto dan Kecamatan Ganding, Sumenep, kembali disorot oleh Komisi B DPRD Sumenep. Pada minggu pertama bu-lan Februari, Komisi B akan memang-gil dua dinas terkait yakni Dinas Per-tanian Tanaman Pangan (Distan) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Dewan meminta kedua dinas terse-but untuk kembali memfungsikan dua silo yang sudah memakan Ang-garan Pendapatan dan Belanja Neg-ara (APBN) Rp 5 miliar tersebut yang selama ini terbengkalai dan tidak dimanfaatkan.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

DISKOMINFO SUMENEP FOR KM

GERBANG INFORMASI: Tower relay siaran radio yang berdiri di Desa Sambakati, Kecamatan Arjasa, Sumenep, sebagai bukti kepedulian pemkab setempat menyediakan informasi bagi warga di kepulauan.

Bersambung ke Hal 6

KM/DOK

GANTI TANAMAN: Seorang petani di Kecamatan Proppo, Pamekasan, menunjukkan lahan pertanian di desanya yang kini ditanami tebu oleh PTPN X.

Bukan Inisiatif PTPN XSAMPANG-Banyaknya pihak

yang mempertanyakan manfaat keberadaan perkebunan tebu di Madura, dijawab oleh Pem-bina Tebu Rakyat Intensifikasi (PTRI) Sampang, Eka Sanjaya.

KM/DOK

SIA-SIA: Silo yang dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp 5 miliar saat ini hanya menjadi bangunan kosong dan tidak berdaya guna karena tidak pernah difungsingkan sejak dibangun.

Bersambung ke Hal 6

MISI BERAT HADAPI ORANG PANTAI DAN ORANG GUNUNGMISI BERAT HADAPI ORANG PANTAI DAN ORANG GUNUNG

KM/IST

ORANG PANTAI: Suasana menjelang senja di Jayapura menjadi ciri khas keindahan ibukota provinsi Papua yang banyak dihuni penduduk asli dan identik dengan orang pantai.

Bersambung ke Hal 6

JAYAPURA-Terdapat dua tim yang akan dihada-pi P-MU dalam lawatan-nya ke Papua kali ini, yakni Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Dua laga tersebut, bagi

sebagian warga lokal di Jayapura adalah repre-sentasi berbeda dua tim, mereka sama-sama men-gusung gengsi antar klan di Papua.

Bersambung ke Hal 6

Page 2: Edisi 30 januari 2013

RABU 30 Januari 20132

Email Redaksi: [email protected]

PERTAN IAN Harga Tanah MenggilaMakelar Bermain, Pengembangan Suramadu TersendatKOTA-Sejak beroperasinya Jembatan

Suramadu harga tanah di Kota Bang-kalan terus meroket bahkan harga tanah di sekitar akses Suramadu naik berkali-kali lipat. Diduga, itu terjadi lantaran banyak pengembang yang berebut membangun perumahan den-gan memanfaatkan kelebihan tanah lahan Jembatan Suramadu.

Semakin dekat dengan akses Sura-madud dan wilayah Kecamatan Kota Bangkalan, harga tanah di wilayah tersebut akan semakin tinggi.

Salah satu warga Bangkalan men-gungkapkan harga jual tanah di Jalan Halim Perdana Kusuma Bangkalan, saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga sebelum beroperasinya Jembatan Suramadu.

Dia mencontohkan saat ini harga ta-nah di kawasan itu, sudah mencapai Rp 400 ribu-Rp 800 ribu per meter persegi. Padahal, sebelum Jembatan Suramadu dibangun, harga tanah di Jalan Halim

Perdana Kusuma, paling mahal cuma Rp 100 ribu per meter persegi.

“Dulu paling mahal per meter (persegi)-nya hanya Rp 100 ribu, ka-lau sekarang sudah di atas seratus ribu (rupiah). Saya dengar beberapa bulan lalu, ada yang jual sampai harga Rp 800 ribu (per meter persegi),” ungkap Mutmainnah, 40, warga Jalan Halim Perdana Kusuma.

Sedangkan kenaikan harga tanah di dekat jalan akses Surmadu malah semakin menggila, sebut saja sebidang tanah dengan luas tanah 8.116 meter persegi, di Desa Petapan, Kecamatan Labang, minimal harga yang diminta Rp 650 ribu per meter persegi.

Padahal, lokasi tanah itu terbilang cukup jauh dari jalan akses Suramadu. Sedangkan yang berada tepat di jalan

akses Suramadu sudah menyentuh harga Rp 1 juta per meter persegi.

Diduga menggilanya harga tanah di Bangkalan karena semakin maraknya perumahan yang ada di Bangkalan dan rencana masuknya industri ke Bang-kalan, sehingga banyak spekulan dan makelar tanah yang dengan sengaja mempermainkan harga tanah untuk memperoleh keuntungan yang tinggi.

“Maklum jika harga tanah naik, mu-lai banyak perumahan di bangkalan. Bahkan Syahrini (artis ibukota), sedang bangun perumahan di sini mas,” ujar Abdul Halim,35, salah satu petugas marketing perumahan di Jalan Halim Perdana Kusuma.

Menggilanya harga tanah di Bang-kalan itu, bahkan sampai mengakibat-kan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sampai kewalahan dalam melaksanakan tugasnya. Mer-eka mengaku, kesulitan membebaskan tanah di sisi Madura, pada saat awal-awal pembangunan rest area.

“Tersendatnya program pengem-bangan Suramadu, karena kami sulit melakukan pembebasan lahan,” ung-kap Kepala Divisi Humas BPWS, Faisal Yasir Arifin, kepada Kabar Madura beberapa waktu lalu. (fir/yoe)

TRAGAH-Proyek pemban-gunan Terminal Induk Tipe A, Kabupaten Bangkalan, di atas tanah seluas 1,9 hektare, tengah persawahan Desa Masaran, Kecamatan Tragah disinyalir mandek alias tidak dikerjakan lebih lanjut.

Sampai kemarin sore (29/1), di lokasi proyek, ti-dak tampak aktivitas para pekerja maupun kendaraan pengangkut material. Pa-dahal pada akhir 2012 lalu aktivitas pengerjaan berjalan normal, ditandai dengan hilir mudiknya truk pengangkut material dan para pekerja.

Padahal proyek terminal yang lokasinya berbatasan dengan Desa Burneh, Keca-matan Burneh itu, ditarget selesai pada 2014 mendatang.

“Sudah sejak tahun baru (2013) tidak ada pekerjanya mas, yang ada hanya petu-gas jaga,” ungkap Misran, 40, salah seorang pemilik

warung yang tidak jauh dari lokasi proyek.

Sementara itu terminal penumpang tipe A itu dide-sain sebagai terminal yang berfungsi melayani kenda-raan angkutan umum antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam provinsi, ang-kutan kota, dan angkutan pedesaan.

J i k a m e n g a c u p a d a RTRW (rencana tata ru-ang wilayah) Provinsi Jawa Timur rencananya terminal tipe A tersebut, akan men-ghubungkan beragam ang-kutan antara wilayah Mad-ura dan Surabaya, terutama angkutan yang melintasi Jembatan Suramadu.

Sampai saat ini belum ada angkutan umum yang melintasi Suramadu kecu-ali bus, itu pun hanya saat malam hari. (fir/yoe)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

SEPI KEGIATAN: Sejak memasuki tahun baru 2013, di lokasi proyek pembangunan Terminal Induk Tipe A Kabupaten Bangkalan ini, tidak terlihat hilir mudiknya kendaraan pengangkut material maupun pekerja proyek.

Proyek Terminal Induk Mandek

KOTA-Walaupun saat ini kon-disi cuaca di Bangkalan mulai berangsur-angsur stabil, namun Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) me-minta masyarakat tetap waspa-da. Karena, sampai kemarin (29/1), masih muncul awan Cb (Cumulonimbus) yang berpo-tensi memunculkan angin put-ing beliung.

Peringatan tersebut dilon-tarkan Ari Wijaya, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Perak II Surabaya ke-

pada Kabar Madura, kemarin. “Saya harap masyarakat tetap waspada, saat cuaca normal bukan berarti aman,” ujarnya.

Menurut Ari, peluang terjadinya anomali cuaca masih tinggi. Se-bab, angin barat laut tidak dapat diprediksi, dan segala macam kemungkinan dapat terjadi teru-tama dengan munculnya awan Cb yang dapat mendorong ter-ciptanya angin kencang.

Lebih lanjut Ari menjelaskan, hasil pantauan alat yang dimiliki BMKG, angin dari Laut Cina Se-

latan selama ini tertahan di Pulau Jawa, dan tidak masuk ke Madura. Namun angin dari Selat Madura kemungkinan akan mempenga-ruhi kondisi di Madura.

Terjadinya angin puting beliung, imbuh Ari, juga dipengaruhi topografi di daerah. “Pantauan dari alat yang kami miliki tidak ada kemungkinan munculnya puting beliung, tapi selama ini munculnya puting beliung juga di pengaruhi kondisi daerah,” tandasnya. (fir/yoe)

Cuaca Berangsur Stabil, Tetap Waspada

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

AWAN CUMULONIMBUS: Menurut prakirawan BMKG, peluang terjadinya anomali cuaca masih tinggi. Sebab, angin barat laut tidak dapat diprediksi, dan segala macam kemungkinan dapat terjadi.

KOTA-Rencana pemban-gunan Monumen Cakran-ingrat di pintu masuk akses Jembatan Suramadu te-patnya Kampung Tangkel, Desa Burneh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bang-kalan, belum bisa dibangun awal tahun 2013.

Tidak diketahui secara pasti alasan dari penundaan pem-bangunan tersebut. Padahal, monumen direncanakan sebagai ikon masyarakat Bangkalan. Di mana ada pesan-pesan untuk masyara-kat Bangkalan, terkandung dalam monumen tersebut.

“Pembangunan monumen di pintu masuk akses Suramadu belum bisa dilakukan awal tahun ini,” terang Kepala Dinas Pemuda Olahraga Bu-daya dan Pariwisata (Dispo-rabudpar) Bangkalan, Widjaja Krisna, kemarin (28/1).

Dia mengungkapkan, pi-haknya tidak tahu mengapa pembangunan monumen belum bisa terealisasi pada awal tahun ini. Padahal, dirinya sudah mengusulkan-nya pada tahun 2011 lalu, dan sudah disetujui Bupati Bangkalan, RKH Fuad Amin.

Dalam pengajuannya, Dis-porabudpar mengusulkan anggaran sebesar Rp 900 juta untuk pembangunan monu-men tersebut. Dia mempre-diksi, pembangunan monu-men akan terlaksana pada PAK 2013 nanti.

“Tapi, seandainya disetu-jui sekarang sudah mulai pembangunan awal. Seperti pengurukan dan pondasi,” ucapnya.

Menurutnya, dalam monu-

men itu akan menyampaikan sebuah pesan yakni Bapak, Be-buk, Guruh, Ratoh. Sehingga ada empat tiang pada monu-men tersebut yang melambang-kan pesan yang dimaksud.

Monumen itu mempunyai tinggi 17 meter dan berdi-ameter antara 34 sampai 40 meter. Ia berharap pemban-gunan monumen segera te-realisasi. Sehingga Bangka-lan memiliki bangunan yang bisa dijadikan ikon. (ful/yoe)

Pembangunan Monumen Rp 900 Juta Dipending

KM/SYAIFUL ISLAM

MENGAMBANG: Rencana pembangunan Monumen Cakraningrat ini sudah diajukan sejak 2011 silam, tapi hingga kemarin (29/1), masih berupa maket. Belum ada kepastian, kapan bisa terealisasi.

Stok Pupuk Urea Melimpah

KOTA-Sebanyak 698 ton pupuk urea jatah Kabupaten Bangkalan untuk Ta-hun Anggaran 2012, tidak terserap. Di mana jatah pupuk urea untuk Bangkalan tersebut, totalnya sebanyak 25.264 ton. Namun, yang terserap hanya 24.566 ton.

Pihak Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalanmengung-kapkan, tidak terserapnya ratusan ton pupuk urea tersebut bukan diakibatkan sesuatu krusial, atau ada puso. Me-lainkan karena petani sudah tidak lagi membutuh pupuk. Sebab, musim tanam sudah selesai pada tahun 2012.

“Petani sudah tidak butuh lagi pupuk, karena musim tanam selesai. Sehingga jatah pupuk pada tahun kemarin masih ada sisa,” terang Kabid Sarana Prasarana dan Agribisnis Dispertanak Bangkalan, Supriadi, kemarin.

Supriadi menjelaskan, dalam pen-gajuan pupuk tersebut secara estimasi. Jadi, jika ada kelebihan pupuk yang belum terpakai tidak ada masalah. Pas-alnya, masih bisa dikapai pada musim tanam pada tahun berikutnya.

“Petani itu biasanya kalau mempunyai modal besar, memakai pupuk banyak. Tapi, kalau modalnya sedikit, maka pe-makaian pupuk dikurangi,” ungkapnya.

Tahun 2013 Bangkalan mendapatkan jatah pupuk urea berkurang dari tahun se-belumnya. Di mana jatah pupuk yang su-dah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi Jatim sebanyak 20 ribu ton. Meski begitu, dipastikan stok pupuk masih aman.

Sebab, masih ada stok pupuk sisa dari tahun kemarin. Petani tidak perlu kha-watir untuk ketersediaan pupuk urea. Bisa dipastikan stok pupuk aman karena jatah pupuk yang ada cukup untuk melayani permintaan petani.

“Harga eceran tertinggi (HET) pupuk urea senilai Rp 1.800 per kilogram (kg). Kalau per sak seharga Rp 90 ribu dengan kemasan 50 kg,” ucapnya.

Sedangkan untuk jatah pupuk SP36 se-banyak 3.236 ton dengan HET Rp 2.000 per kg. Pupuk ZA dijatah 369 ton dengan HET Rp 1.400 per kg. Sementara pupuk jenis NPK dijatah 1.671 ton dengan HET senilai Rp 2.300 per kg.

“Kami meminta pada petani jangan khawatir stok pupuk aman sampai akhir tahun,” pungkasnya. (ful/yoe)

Taksi Gelap Marak, Polisi Tak BerkutikKM/ROH

MOKONG: Aparat Satlantas Polres Bangkalan mengaku, sudah berkali-kali menertibkan taksi gelap semacam ini, tapi mereka saja beroperasi.

KOTA-Maraknya taksi berplat hitam alias taksi gelap, di Bangkalan, sam-pai saat ini masih menjadi PR yang belum tersele-saikan. Sebenarnya taksi plat hitum adalah masalah lama namun, sepertinya pi-hak kepolisian belum serius menanganinya.

Buktinya, kerap kali di-jumpai taksi gelap tersebut, terang-terangan memuat penumpang terutama pada saat jam sekolah usai. Um-umnya taksi gelap itu ber-jejer di depan pintu ke-luar sekolah, menunggu penumpang dari kalangan murid sekolah.

Pantauan Kabar Madura, jejeran taksi gelap sering terlihat di depan Alun-alun Bangkalan, dan di depan pintu keluar MAN (Ma-drasah Aliyah Negeri) di waktu jam pulang sekolah.

Kendati demikian, pi-hak kepolisian, dalam hal ini Satlantas Polres

Bangkalan, mengelak dari tudingan melakukan pem-biaran terhadap pelang-garan tersebut.

“Sudah berkali-kali kami tertibkan, tapi tetap saja mer-eka mokong,” ujar salah satu petugas polisi lalu-lintas saat ditemui Kabar Madura di pos jaganya. (roh/yoe)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

SELANGIT: Harga tanah di Bangkalan pasca beroperasinya Jembatan Suramadu semakin merangkak naik, bahkan semakin mahal jika berada di dekat akses jalan Suramadu.

Page 3: Edisi 30 januari 2013

3RABU 30 Januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

PET ERNAKAN

HILANG BPKB L-300 Mitsubishi Nopol M 8622 N Tahun 1994 No BPKB. H – 1428477 Atas Nama H. Da’e Jalan Dusun Gu-nung Kesah Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang

HILANG BPKB Sepeda Motor Honda Nopol : M 4445 NO Tahun 2011 No BPKB. H-10806162 Atas Nama Sujiono Jalan Perum Barisan Indah No. 10 Sampang

KEHILANGAN

Awas, Bahaya Mengancam!MASAYARAKAT Sampang kerap kali meremehkan fungsi trotoar. Bahkan fasilitas umum itu seakan dianggap tiada guna.

Seperti yang terlihat pada trotoar di depan Kantor PLN Rayon Sampang, Jalan Trunojoyo, atau tepatnya di depan gapura Jalan Semeru, Kecamatan Kota Sampang ini.

Trotoar itu, agaknya diboongkar secara sengaja oleh warga, namun kemudian, tidak diperbaiki seperti kondisi semula. Jelas hal itu bisa menimbulkan ancaman bagi pejalan kaki, pengguna trotoar. Kalau dia menghindari lubang menganga itu, ber-peluang tersambar kendaraan bermotor yang melaju di jalan raya. Sebaliknya, alih-alih menghindari sambaran kendaraan bermotor, dia

bisa pula terperosok masuk lubang. Benar-benar buah simalakama. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

RSUD Sampang di Bawah Standar LayakTak Mampu Menggaji Perawat, Pasien Kurang TerurusKOTA-Tingginya jumlah

pasien yang dirawat di RSUD Sampang, membuat perawat di rumah sakit milik Pemkab Sampang itu kewalahan. Pas-alnya jumlah perawat masih sangat minim, tidak seband-ing dengan jumlah pasien yang masuk setiap harinya di satu-satunya rumah sakit umum di Sampang itu.

Data yang terhimpun, pasien yang masuk ruang ICU RSUD Sampang, rata-rata mencapai 35 orang per hari, sementara jumlah per-awat di ruang tersebut hanya 17 orang. Jelas kondisi terse-but membuat para perawat kewalahan karena beban tugas mereka cukup banyak.

Dari 17 orang tersebut masih terbagi dalam 2 shift kerja, siang dan malam. Kepada Kabar Madura, Selasa (29/1), salah satu perawat bernama Muhidin Karnojianto men-gatakan, “jumlah perawat di rumah sakit ini tidak seband-ing dengan pasien yang masuk setiap harinya, di ruang ICU maupun di ruang rawat inap.”

Selain terbatasanya jumlah perawat di ruang ICU, kon-disi ini juga terjadi di ruang rawat inap. Di mana dalam satu ruangan rawat inap, diisi lebih dari 40 pasien,

dan hanya ditangani oleh 2 perawat saja.

Menurut Muhidin kondisi tersebut sangat tidak ideal, sehingga muncul banyak komplain dari pasien karena merasa tidak dilayani dengan baik. “Kami sering sekali men-dengar keluhan dari perawat, kadang capek lah bingung lah Karena yang ditangani terlalu banyak,” kata Ketua PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)Komisariat RSUD Sampang itu.

Menurut pihak manajemen rumah sakit, untuk semen-tara ini RSUD Sampang belum bisa menerima tenaga kerja lagi dengan alasan terbatasanya anggaran yang dimiliki rumah sakit.

Manajemen RSUD sam-pang melalui humasnya, dr Yuliono mengatakan, kondisi RSUD Sampang memang di bawah standar umum rumah sakit, yang layak.

“Standarnya, kalau di ru-angan rawat inap, 1 perawat menangani 5 pasien. Sedan-gkan di ruang ICU, 2 pasien ditangani 1 perawat. Yang ter-jadi sekarang masih belum me-menuhi standart,” paparnya.

Dengan keterbatasan itu pi-hak rumah sakit tetap meneri-ma lamaran dari perawat na-mun dengan konskuensi siap tidak mendapat gaji. “Rumah sakit ini butuh perawat, trus kalau kurang mau gimana apa kita mau menelantarkan pasien,” ucapnya. (waw/yoe)

Ditemukan Penyakit Akut pada Sapi

KOTA-Kabupaten Sampang masih dihantui penyakit mematikan yang me-nyerang hewan ternak. Penyakit tersebut bernama MCF (Malignant Catrrahal Fe-ver). Hewan ternak sapi, terutama jenis sapi Bali dan sapi Madura, paling rentan terhadap penyakit itu.

Penyakit MCF bisa menular. Serangan-nya bersifat akut serta mematikan pada sapi dan kerbau. Gejala yang sangat mencolok adalah keluarnya ingus secara hebat dari hidung disertai demam yang tinggi. Kemudian, peradangan pada sal-uran pernapasan maupun selaput mata.

Kejadian yang terbanyak adalah pada sapi Bali dan kerbau. Sapi Bali punya kei-dentikan dengan sapi Madura. Penyakit ini dapat menyerang ternak sapi segala umur, dan kejadian fatalnya adalah me-nimbulkan kematian pada sapi.

Di Sampang sendiri sudah ditemukan 3 sapi yang terserang MCF. Dari jumlah itu, 2 ekor ditemukan di Kecamatan Sreseh, dan sisanya di Kecamatan Kota Sampang.

Data tersebut diungkapkan Halifatul Um-mah, Kabid Kesehatan Hewan DKPP (Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan) Sam-pang kepada Kabar Madura, Selasa (29/1). Menurut Halifatul, dalam bahasa awam, penyakit itu disebut flu akut.

Serangan MFC di Sampang, sejatinya sudah ditemukan sejak tahun 2011. Pada tahun itu saja, ditemukan 11 ekor terjang-kit penyakit flu akut itu, dan semuanya telah dimusnahkan.

Halifatul menambahkan, kasus yang banyak ditemukan di Kecamatan Sreseh, diduga akibat dicampurkannnya kambing dan sapi dalam satu kandang.. Menurut dia, hal itu sebenarnya harus dihindari peternak, karena penyakit MCF ini tim-bulnya dari cairan kambing yang keluar saat melahirkan.

Meskipun penyakit ini tidak menular terhadap manusia namun jika sapi terse-but terjangkit maka tidak layak lagi untuk dikonsumsi, dan harus dimusnahkan.

Selain memisahkan antara kandang sapi dengan kandang kambing, imbuh Halifatul, yang perlu dilakukan peternak adalah memisahkan sapi asal Madura dengan sapi lainnya yang berasal dari luar Madura. Karena, awal diketahui, munculnya penyakit itu bukan dari Madura. (waw/yoe)

Jamkesmas 2013 Harus Tepat SasaranKOTA-Sebagai bentuk pelay-

anan kesehatan kepada ma-syarakat miskin yang berada di lingkungan Pemerintahan Kabu-paten Sampang, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, melakukan Sosialisasi Pendistri-busian Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) tahun 2013, kemarin (29/1).

Sosialisasi dilaksanakan di Aula Dinkes Sampang dengan dihadiri, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sampang, camat se-Kabupaten Sampang, dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dalam penyampaian tentang pendistribusian Jaskesmas tersebut, Kepala Dinkes Kabu-paten Sampang, dr Firman Pria Abadi mengatakan, sosialisasi dilakukan untuk mempercepat pendistribusian kartu. Mengin-gat surat dari Kementerian Kes-ehatan menyatakan, Jamkesmas baru akan diberlakukan 28 Februari mendatang.

Sementara, kartu Jamkesmas yang lama berakhir pada l Ma-ret tahun ini. “Dalam pemba-

gian kartu tersebut harus tepat sasaran, dan jika ditemukan penyimpangan, semua pihak diminta untuk melaporkan ke-pada kami,” ujar Firman saat memberikan pengarahan.

Firman juga mengintruksikan kepada para undangan yang datang di dalam acara sosia-lisasi tersebut, “kepada para camat dan LSM khususnya ke-pada para wartawan untuk bisa membantu kinerja kami untuk dapatnya memantau tentang pendistribusian Jamskesmas!”

“Ini harus benar-benar tepat pada sasarannya. Karena ban-yak warga masyarakat miskin yang membutuhkan pengobatan secara gratis,” imbuhnya.

Firman menambahakan, aturan dari Kementerian Kes-ehatan yang menyertai Jamkes-mas baru itu, berbeda dibanding Jamkesmas lama. “Sekarang pemilik kartu tinggal menun-jukkan kartunya tanpa mem-perlihatkan KTP atau KK. Jadi mereka bisa berobat kapan saja tanpa dipungut biaya sepeser-pun, dan jika ada salah satu pi-

hak puskesmas atau rumah sakit yang memungut biaya langsung bisa dilaporkan kepada pihak, kami,” terang Firman

Berikutnya dia menuturkan, jumlah penerima kartu Jamkes-mas tahun 2013 di Kabupaten Sampang, sekitar 565 ribu orang. Angka itu mengalami sedikit pen-ingkatan dibanding tahun 2008 yang mencapai 630 ribu orang.

Menurut Firman, yang men-data adalah petugas dari pusat, yaitu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Sedangkan pendis-tribusian kartu Jamkesmas akan dilimpahkan ke pihak Kecamatan, yang akan menyal-urkannya ke kantor kelurahan dan kepala desa.

“Jumlahnya penerima Jamkes-mas saat ini lebih sedikit dari sebelumnya dan nanti jika ada yang tidak tepat sasaran, tolong laporkan kepada kami dan kami akan proses. Karena Jamkes-mas ini hak masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi,” jelasnya kepada Kabar Madura seusai sosialisasi. (fan/yoe/adv)

KM/FANDRI ARDIANSYAH

TEGAS: Kepala Dinkes Kabupaten Sampang, dr Firman Pria Abadi mengatakan, siapa saja yang menemukan pelanggaran dalam pendistribusian kartu Jamkesmas, dapat langsung melapor ke Dinkes.

Petani Jagung Butuh Panas

KOTA-Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini, mem-buat para petani jagung di Desa Gunung Maddah, Ke-camatan Kota Sampang, ke-limpungan. Sebab, tanaman jagung yang siap dipanen, sangat berpotensi busuk jika hujan masih turun dengan intensitas tinggi. Kerugian pun mengancam mereka.

Hujan deras yang masih tinggi dalam tiap harinya mengguyur wilayah Sam-pang dan sekitarnya, dapat menyebabkan pembusukan pada tanaman jagung. Ro-hah, salah seorang petani jagung, di Desa Gunung Maddah, mengungkapkan, selama hujan turun dengan deras, para petani di dae-rahnya dibayang-bayangi hasil panen yang kurang memuaskan.

“Selama hujan yang turun sangat deras, kita masih takut prosuksi jagung ban-yaknya yang busuk. Jadi menurunkan harga dan oto-matis berdampak pula pada penurunan pendapatan,” kata laki-laki berusia 40 ta-hun itu, kemarin (29/1).

Di je laskan, b i lamana musim panen, yang pal-ing dibutuhkan oleh petani adalah panas. Di mana ja-gung yang sudah dipanen masih harus dijemur agar kering untuk simpanan makanan pokok selama be-

berapa bulan ke depan. “Kalau tidak kering, tidak

tahan lama dan busuk hanya dalam beberapa hari saja,” ucap petani yang kesehari-annya bekerja sambilan kuli batu itu.

Lain halnya yang diung-kapkan Kosim, salah seorang petani padi, di desa yang sama. Dia mengatakan, tingginya intensitas hu-jan akan mengakibatkan tingginya kandungan air dalam tubuh tanaman. “(Kondisi semacam itu) san-gat rawan penyakit, terma-suk juga tanaman bisa men-jadi busuk,” ujarnya.

Dalam hal ini, para petani lebih memilih pasrah kepada takdir. Bilamana hujan masih sering turun, petani meman-faatkannya untuk mengisi penampungan air sebagai irigasi nantinya bila sudah tidak terjadi hujan. “ Pasrah saja mas,” ucapnya singkat.

Sebagaimana diketahui, bukan hanya petani jagung dan padi yang membutuh-kan panas usai memanen tanamannya, namun petani cabe dan tomat lebih mem-butuhkan panas sebelum memanen hasilnya. Sebab, bagi petani cabe dan tomat, panas merupakan kebutuhan bagi tanaman di kala pertum-buhan, agar hasil produksi nantinya dapat maksimal dan memuaskan. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

GAMPANG BUSUK: Tanaman jagung yang subur ini sedang menunggu dipanen, namun bila hujan masih turun dengan derasnya dapat menurunkan kualitas hasil panenannya.

Page 4: Edisi 30 januari 2013

RABU 30 Januari 20134

Email Redaksi: [email protected]

L A K A L A N T A S

U N J U K R A S A

KM/FATHOR RAHMAN

LAKALANTAS: Sepeda motor yang mengalami kerusakan parah usai bertabrakan dengan truk di perempatan Gadin, Selasa (29/1).

Tabrak Motor, Truk KaburKOTA-Kecelakaan lalu lintas (Lakalantas)

terjadi di perempatan Gadin, tepatnya di Jalan Simpang Empat dekat lampu merah. Lakalantas tersebut melibatkan satu motor dan satu moil truk, Selasa (29/1).

“Pengendara motor tersebut dari arah timur mas, sedangkan truk tersebut melaju dari arah barat, sampai di perempatan jalan, rupanya motor tersebut berbelok kearah se-latan, dan tabrakan pun terjadi,” tutur salah satu saksi mata, Moh. Imron, Selasa (29/1).

Akibat kejadian ini, ruas jalan sempat mengalami kemacetan beberapa menit. Pengendara motor dengan Nopol M 6775 F, dilaporkan mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.

“Keadaannya cukup parah mas, kepala men-galami cedera yang cukup parah sehingga mengeluarkan banyak darah, dan dari hidung pun mengeluarkan darah,” ujar Ikhsan, saksi mata lain yang berada di lokasi kejadian.

Menurut beberapa saksi mata, pengendara motor diketahui adalah seorang guru SMA bernama Purwanto. Ia mengalami luka parah, bahkan kecil kemungkinan untuk hidup ka-lau dilihat kondisi luka yang dialami. Ketika media menanyakan lebih jauh alamat sang korban pada para saksi, rupanya tidak ada yang mengetahui, hanya saja diketahui masih masuk warga kota Pamekasan.

Sementara truk, sudah tidak ada di lo-kasi kejadian. Seorang saksi mata sempat mengatakan truk tersebut sempat parkir di kanan jalan. Namun ketika di cek sudah tidak ada di lokasi semula.

Lakalantas tersebut langsung ditangani pihak Lakalantas Polres Pamekasan, ter-masuk mengevakuasi motor milik korban dan langsung melakukan olah TKP, serta menelusuri keberadaan truk yang diduga melarikan diri. (Ong/h4d)

Pemkab Bantu Korban Puting Beliung di Tiga KecamatanKOTA-Bencana angin put-

ing beliung yang menerjang tiga kecamatan di Pamekasan, Senin (28/1) menyisakan kepedi-han bagi sebagian warga yang rumahnya mengalami kerusakan.

Terkait hal tersebut, Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan ikut merasa pri-hatin dan tak tinggal diam. Pemkab memastikan ikut me-ringankan beban warga yang terkena musibah, yakni dengan menanggung biaya pendirian bangunan bagi pemilik rumah yang ambruk akibat bencana itu.

Bantuan akan diberikan pada warga di tiga kecamatan yang meliputi Kecamatan Larangan, Galis, dan Pademawu. Kepas-tian ini ditegaskan langsung Wakil Bupati (Wabup) Pame-kasan Drs, Kadarisman Sastrodi-wirdjo, M.Si saat memantau para korban bencana puting beliung, Selasa (29/1).

Dalam kesempatan tersebut, wabup juga didampingi Kassub-ag Humas & Protokol H M Nasir, Komandan Kodim 0826 Pame-kasan Letkol Inf. Prasetyo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Iskandar, Camat Larangan Saiful Haq Ramli, serta Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Bantuan yang akan diberikan pemerintah diutamakan bagi para pemilik rumah yang rusak berat seperti ambruk akibat sapuan angin kencang. Dadang, sapaan akrab Wabup Kadarisman Sas-trodiwirdjo mengatakan, Pemkab Pamekasan akan menanggung biaya pendirian bangunan bagi pemilik rumah yang ambruk akibat bencana itu. Sedangkan pekerjaan pembangunan rumah akan dibantu personel Kodim 0826 Pamekasan.

“Biayanya dari Pak Bupati, sedangkan Pak Dandim nanti akan mengerahkan anak buahn-ya untuk membangun kembali agar bisa ditempati,” katanya.

Menurut Wabup, pihaknya masih memverifikasi jumlah rumah para korban yang harus

mendapat bantuan dari pemer-intah. Setelah dipastikan jum-lahnya, pihaknya akan segera menggulirkan dana agar segera bisa ditempati oleh para korban.

“Yang kita utamakan para korban yang rumahnya tidak bisa ditempati dulu, yang rusak ringan mungkin bisa diperbaiki sendiri, tentu tidak sama nanti-nya. Kalau ambruk nanti akan kita bangun kembali,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, wabub beserta rombongan mengecek kondisi bangunan para korban yang mengalami rusak ringan, sedang, hingga rusak berat. Dalam kesempatan itu, ia juga menyapaikan salam dari Bupati Pamekasan Kholilurrahman, karena tidak bisa mengunjungi para korban secara langsung.

“Salam dari Pak Bupati, karena be-liau sedang berhalangan dan tidak bisa berkunjung langsung,” katanya.

Rombongan Pemkab Pame-kasan ini, disambut hangat dan penuh penghormatan oleh ma-syarakat. Tampaknya, mereka bangga terhadap pemerintahan saat ini yang terus peduli terha-dap korban bencana. (anm/adv)

Tanggung Biaya Pendirian Tanggung Biaya Pendirian Rumah yang AmbrukRumah yang Ambruk

KM/HAIRUL ANAM

MERAKYAT: Wabup Pamekasan Drs Kadarisman Sastrodiwirdjo (kanan) saat meninjau rumah para korban puting beliung, Selasa (29/1).

Sejumlah Situs Cagar Budaya di Pamekasan Tidak Terurus

Tidak Ada Anggaran Pemeliharaan, Kondisinya Makin MenghawatirkanKabupaten Pamekasan dik-

etahui kaya akan peninggalan sejarah masa lalu. Dari sekian

banyak situs tersebut tak sedikit pula yang telah berstatus cagar

budaya. Sayang, hal ini tidak diikuti dengan pengelolaan yang

serius dari pihak terkait. Jika kondisi tersebut tetap terjadi,

bukan mustahil situs-situs yang ada akan rusak parah.

ANWAR NURIS, Pamekasan

SEJUMLAH situs bersejarah telah ditentukan sebagai cagar budaya oleh Pemkab Pamekasan. Namun, sejauh ini belum ada penanganan secara serius untuk mengelola cagar budaya tersebut.

Hal ini membuat kondisinya

sampai sekarang sebagian ada rusak bahkan sangat parah, karena pemkab dinilai tidak perduli oleh sejumlah kalangan masyarakat dan sangat disayangkan ketika cagar budaya tersebut kurang terpelihara dengan baik dan pengelolaannya terkatung-katung tanpa kepastian.

Kondisi sejumlah cagar budaya yang merupakan situs sejarah dan masih ada hubungan sejarah dengan kerajaan Ronggo Su-kowati sebagai Raja Pamekasan masa lalu yang telah ditentukan sebagai cagar budaya Pamekasan yang mestinya di rawat dan di kelola dengan baik dalam rangka pelestarian situs sejarah sebagai kekayaan budaya dan dapat me-namah pemasukan bagi pemkab.

Asal tahu saja, sampai hari ini be-lum ada dana khusus dari Pemkab Pamekasan untuk pemeliharaan dan pengelolaan. Sehingga kon-disinya sampai sekarang meng-hawatirkan dan terancam men-

galami kerusakan parah.Sri Wartini Asti Rahayu Kepala

Bagian Budaya Disporabud Pa-

mekasan menyayangkan sikap pemkab yang dinilai kurang perduli terhadap perawatan dan pengelo-

laan situs sejarah yang ditentukan sebagai cagar budaya Pamekasan sehingga kondisinya kini banyak yang menghawatirkan.

”Saya sendiri sangat meng-inginkan untuk pemeliharaan tapi sampai kini Dinas Pemuda, Olah-raga dan Budaya hanya cukup memberikan gaji kepada penjaga atau juru kunci situs sejarah yang besarnya Rp. 100.000 tiap bulan. Itupun, kami hanya bisa mem-berikan kepada penjaga 10 situs sejarah yang ada di Pamekasan yang diambilkan dari alokasi dana untuk kesenian,” katanya kepada Kabar Madura, Selasa (29/1).

Lebih jauh Ia menjelaskan kalau untuk pemeliharaan yang di perun-tukkan khusus situs sejarah terse-but tidak ada dan dana itu tergan-tung dari APBD, yang sebenarnya pihaknya telah menganggarkan namun dipangkas oleh Banggar (Badan Anggaran, red).

“Saya menginginkan Pemkab

memberikan dana untuk pemeli-haraan cagar budaya yang ada di Pamekasan, kan kalau di pelihara dan dikelola dengan baik dan opti-mal bisa menarik wisatawan yang pada akhirnya menambah income bagi pemkab serta memberikan efek ekonomi bagi masyarakat sekitar situs sejarah,” pungkasnya.

Perlu diketahui penjaga atau juru kunci situs sejarah yang di beri honor oleh Disporabud Pa-mekasan sampai sekarang ada 10 situs sejarah yang tersebar di wilayah pamekasan, antara lain adalah makam Ronggo Su-kowati, Asta barat di kelurahan Bugih (Bujuk Mangko Diningrat), Asta Bujuk Rabeh di Pademawu, Makam Adikoro di Kolpajung, Bujuk Dul Qidam di larangan, Bujuk Bulangan di Bagandan, Asta Sumber Anyar di Tlanakan, Langger Gejham di Proppo, Lang-ger Garbetah di Teja barat, dan Camoko di larangan Tokol. (h4d)

KM/ANWAR NURIS

CAGAR BUDAYA: Makam Ronggo Sukowati yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kabupaten Pamekasan terlihat kurang mendapat perawatan serius, Selasa (29/1).

Raperda Raskin Masuk ProlegdaDewan Serius Atur Distribusi dan PelaksanaanKOTA -Kasus persoalan pen-

anganan beras untuk orang miskin (raskin) di Kota Ger-bang Salam hingga kini terus menjadi buah bibir banyak kalangan. Kasus tersebut kian menggelinding.

Bersamaan dengan i tu, wakil rakyat di DPRD Pame-kasan memastikan diri untuk meneguhkan raperda yang nantinya menyoroti persoalan terkait raskin. Mendiamkan persoalan tersebut, anggota dewan menilainya sebagai sebuah pengkhianatan.

“Dan raperda itu sudah masuk pada prolegda (program legisla-si daerah, red),” tukas Sekretaris Komisi A DPRD Pamekasan, Heidir Rachman, kepada Kabar Madura, Selasa (29/1).

Anggota Komisi A DPRD Pa-mekasan lainnya, Suharto, me-

nyatakan bahwa persoalan raskin di Pamekasan bisa dibilang sudah mencapai titik puncak. Selain dibicarakan banyak kalangan, juga sampai ke ranah hukum.

Menurut Heidir Rachman, untuk menyiasati persoalan raskin, memang diperlukan peraturan yang betul-betul mengikat dan wajib dilak-

sanakan oleh semua pihak. Raskin itu, katanya, meru-pakan program pemerintah.

“Jika terdapat persoalan yang membelitnya, harus segera di-carikan titik terang. Dan kalau kita bicara kemiskinan, maka ada kemiskinan struktural. Misal di desa ada seseorang yang punya potensi. Karena

miskin informasi dan tidak difasilitasi, akhirnya miskin,” terangnya menjelaskan.

Dikatakan, persoalan raskin ini sudah masuk kategori struktural. Bukan di Pame-kasan saja. Sehingga, banyak tudingan bahwa banyak kalan-gan yang terlibat di dalamnya. Entah pemerintah, LSM, dan pemerintah desa tentunya.

Maka, harus ada peraturan yang di dalamnya menuntut peran aktif masyarakat di dalam-nya. “Inti dari Raperda itu, ialah memberikan peran aktif masyarakat dalam proses segala pengurusan raskin,” ujarnya.

Dijelaskan Heidir Rachman, adapun pemerintah kabupaten, camat, dan pemerintah desa, nantinya hanya memantau. “Se-lama ini, yang menangani raskin ini adalah camat dan kades. Sehingga, peluang penyelewen-gan sangat besar,” akunya.

Sementara itu terkait kasus raskin di Desa Larangan Selam-par, pihak Komisi D telah mem-berikan rekomendasi dengan

menunjuk pihak desa selaku pelaksana pendistribusian kepa-da masyarakat secara langsung. Dengan kata lain, pihak desalah yang menjadi ujung dalam ka-sus raskin tersebut.

“Masalah ini tidak akan cukup akan berakhir dengan sekear rapat seperti ini, karena tum-puan maslahnya sudah jelas, yaitu pada pihak desa,” tukas ketua komisi D, H. Makmun.

Wakil ketua komisi D DPRD Pamekasan menyampaikan kepada Kabar Madura, Selasa (29/1) kemarin, bahwa pihaknya siap untuk memerikan reko-mendasi kalau kasus tersebut mau di bawa ke ranah hukum.

“Kalau pihak kami siap untuk memberikan rekomendasi pada MLSB untuk dibawa ke ranah hukum, dan ketika rapat kemarin pihak MLSB sudah menyepakati kalau kasus ini akan di bawa ke ranah hukum setelah ditawarkan oleh dewan,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, K. Djuhaini, pada Kabar Madura, Selasa (29/1). (anm/ong/h4d)

KOTA - Sejumlah elektron-ik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) di Pamekasan dite-mukan banyak yang tidak sesuai dengan Kartu kelu-arga (KK) yang diserahkan tatkala melakukan pereka-man beberapa waktu lalu.

Salah satunya terjadi kepada Taufiq Hidayat warga Jalan Masjid Bagandan Kelurahan Jungcangcang Kecamatan Kota Pamekasan. Data KTP yang diterimanya berbeda dengan data asli yang dis-erahkan kepada kecamatan beberapa waktu lalu.

Dikatakan Taufiq-panggg-ilan akrab Taufiqurrahman-, dirinya menerima e-KTP tersebut pada Senin (28/1), namun setelah di cek ulang ternyata datanya tidak sesuai yang sebenarnya.

“Data saya yang benar, tang-gal 14-7-1991 yang tercantum tanggal 7-7-1991, padahal KK yang saya serahkan tidak salah. Dan banyak juga ma-syarakat yang mengalami hal serupa bahkan ada pula yang alamatnya salah,” ungkapnya kesal, Selasa (29/1).

Dia mengatakan, jika data yang dimiliki tidak sama

dengan identitas lainnya seperti SIM dan Ijazah di-pastikan akan mengalami kesulitan ketika hendak mengurus kebutuhan admin-istrasi lainnya.

“Kalau salah kan nanti sulit kalau akan mengurus perleng-kapan administrasi, sehingga ini perlu diperbaiki lagi, yang jelas akan memakan waktu lama lagi,” keluh dia.

Terpisah, Kepala Seksi Registrasi Mobilitas Kepen-dudukan Dinas Kepen-dudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Kabu-paten Pamekasan Gus Budi mengatakan, ada beberapa faktor atas terjadinya kes-alahan tersebut. Tetapi jika masyarakat masih memi-liki waktu ketika hendak melakukan perbaikan.

“Ada beberapa faktor atas kesalahan itu, yaitu kesala-han sistemik dan kesalahan data yang diajukan kema-rin, tetapi ketika masyarakat akan melakukan perbaikan menunggu nanti bulan Maret 2013 dan tetap merekam di kantor kecamatan dan proses cetaknya disini (Dispenduk-capil, red),” tuturnya. (jck/h4d)

Sejumlah Warga Terima e-KTP Tak Sesuai Data

KM/MARZUKIY

SALAH: Sejumlah e-KTP yang telah didistribusikan oleh Pemkab Pamekasan kepada masyarakat rupanya banyak yang tidak sama dengan kartu keluarga yang ada.

KM/HAIRUL ANAM

WAJIB PRO RAKYAT: Seorang pemuda menunjukkan Gedung DPRD Pamekasan yang berada di Jalan Kabupaten, Selasa (29/1).

Minta Klarifi kasi TenderKOTA-Puluhan mahasiswa yang menga-

tasnamakan Gempar (Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat) Pamekasan, mendatangi kantor Pemkab Pamekasan alam rangka meminta klarifikasi pihak ketua panitia dalam masalah lelang tender sport centre.

Gempar menganggap, dalam pelelangan ditengari ada permainan, sebab pada saat pengumuman pemenang tender ternyata perusahaan yang tawarannya paling ren-dah itu tidak ditunjuk sebagai pemenang, justru yang ditunjuk adalah peserta tender yang tawarannya lebih tinggi.

“Saya menganggap aneh dalam pemenan-gan tender ini, dan saya menganggap bahwa negara telah dirugikan. Selain itu, kerugian negara ini seakan direncanakan oleh ketua panitia lelang tender sport centre,” terang korlap (koordinator lapangan) aksi, Ferry Hermawan, dalam orasinya, Selasa (29/1).

Sementara itu, Ketua Panitia Lelang tender sport centre, Akh. Basri Yulianto, menjelaskan, bahwa bersedia memberikan pengajuan dokumen penawaran lelang ten-der sport centre kalau dinilai menyimpang.

“Mungkin itu karena sebuah ketidakpa-haman Gempar, sebab peserta tender yang mempunyai penawaran rendah seperti yang dimaksud Gempar, pengajuannya adalah los pasar, jadi tidak sesuai dengan pembangunan sport centre yang diagenda-kan,” jelas Akh. Basri Yulianto. (Ong/h4d)

Page 5: Edisi 30 januari 2013

530 Januari 2013RABU

Email Redaksi: [email protected]

JUDI

CURAS

KM/ AHMAD AINOL HORRI

DISITA: Sebanyak 31 sepeda motor disita aparat kepolisian Polres Sumenep dilokasi tempat judi sabung ayam di dusun Murassen desa Pasongsongan kemarin.

Tersangka Sabung Ayam Masih TetapKOTA-Para pelaku judi sabung ayam

yang berhasil ditangkap tim gabungan aparat kepolisian Polres Sumenep, Senin (29/1) kemarin belum bertambah. Sampai saat ini para pelaku yang berhasil diring-kus masih enam orang. Padahal, pelaku yang ikut serta dalam permainan judi tersebut lebih banyak.

Polres Sumenep melalui Kabag Op-erasional Kompol Edy Purwanto men-gatakan, pelaku yang diamankan tetap seperti sebelumnya, yakni enam orang dengan barang bukti lainnya, ”Belum ada perkembangan,” terangnya singkat, Selasa (29/1).

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Senin (28/1) tim gabungan aparat kepoli-sian Polres Sumenep berhasil meringkus pejudi sabung ayam yang sedang asyik bermain di Dusun Murassen Desa Pa-songsongan Sumenep.

Selain menahan enam orang, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa

31 ayam, 31 sepeda motor yang ada dilo-kasi dan juga satu unit mobil. Semuanya ada di Polres Sumenep hingga saat ini.

Kompol Edy Purwanto menyatakan, ket-erbatasan personel dalam penangkapan terhadap puluhan pejudi sabung ayam membuatnya kewalahan, sehingga dari sekian banyak para pejudi yang sedang asyik beramai-ramai mengadu ayam itu tidak bisa ditangkap secara keseluruhan.

Sampai saat ini barang bukti yang dis-ita dan diamankan seperti sepeda motor masih ada di halaman Polres Sumenep, belum ada satupun pemilik yang mema-raninya, ” Nanti akan kami identifikasi dulu BB yang berupa sepeda motor itu” kata Kompol Edy Purwanto Selasa (29/1) di kantor kerjanya. (rei/h4d)

TLH HLG 1 (satu) lembar STNK asli sepeda motor merk Honda, Type: NC11B3C A/T, No.Pol: M 5718 WB, tahun 2012, warna Hitam, Noka : JF5139CK641787, Nosin : JF51E-3629723, a/n pada STNK dan BPKB : SAHRAYU, alamat Dsn. Gunung RT10/RW 01, Ds Taman Kec.Dungkek Kab.Sumenep. Dilaporkan SAEDI, alamat Dsn. Taijan RT 01 / RW.01 Desa Salopeng Kec.Dasuk Kab. Sumenep

KEHILANGAN

Polisi Ringkus PelakuKOTA-Pelaku pencurian dan kekerasan

(curas) berhasil diringkus aparat kepoli-sian Polres Sumenep, Selasa (29/1). Saat ini pelaku kejahatan itu mendekam di tahanan Polres Sumenep.

Berdasarkan data yang di-himpun Ka-bar Madura dar i Polres Sumenep me-lalui Kabag Operasional Kompol Edy P u r w a n t o , kejadian ini m e n i m p a Mariyatul Kiptiyah (27) warga dusun Kasengan Tengah desa Kasengan Keca-matan Manding. Ia menjadi korban curas yang di lakukan oleh PP (inisial) pada 27 Januari 2013 sekitar pukul 13. 30 WIB , akibatnya, hp merk Cross X2 dan dompet warna hitam yang berisi uang sebesar 250 ribu raib dibawa kabur oleh pelaku.

Tindak pidana tersebut terjadi saat korban bersama temannya, Siti yang bekerja sebagai pelayan warung Ayu meninggalkan warung yang terletak di Desa Kertasada Kecamatan Kalianget menggunakan motor Mio J warna putih. Namun sekitar 300 meter tepatnya di Jalan Yos Sudarso, Mariyatul Kiptiyah di-buntuti dari belakang oleh PP, orang yang dikenalnya. Kemudian pria itu membawa kabur ponsel dan dompet berisi uang setelah menendang korban hingga jatuh dan memukuli bagian kepalanya.

Dengan kejadian tersebut, korban melaporkan ke polres Sumenep, dan saat ini pihak aparat kepolisian telah berhasil meringkus dan menahan pelaku kejahatan tersebut di Polres Sumenep, ” Sekarang pelakunya sudah ditangkap dan ada disini” kata Kompol Edy Purwanto di kantor kerjanya, Selasa (29/1).

PP, warga perumahan Giling jalan Paliat Desa Pamolokan Kecamatan kota terse-but telah masuk kategori tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Dia terjerat pasal 365 ayat (1) dam (2) ke 1e KUHP pidanan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. (rei/h4d)

Sekarang pelakunya sudah ditangkap dan ada

di sini”

KOMPOL EDY PURWANTO

Dewan Janji Desak PU PengairanTerkait Kerusakan Tangkis Laut AMBUNTEN-Kerusakan

tangkis laut di Desa Beluk Ares, Ambunten kembali dike-luhkan. Pasalnya masyarakat hingga kini tetap menuntut perbaikan lantaran dari pem-bangunan tangkis laut tersebut belum sampai satu tahun.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua BPD Desa Beluk Aris, Ambunten, Sayadi Selasa (29/1) kemarin. Saat menden-gar bantahan dari PU Pen-gairan di beberapa media, dia secara tegas mengatakan bahwa tangkis laut yang ru-sak tersebut baru dibangun pada Desember 2012 bukan 2011 seperti yang dikatakan oleh Kadis PU Pengairan, Edi Rasiadi beberapa hari lalu.

”Bukan hanya saya mas. Tapi seluruh masyarakat di desa ini tahu bahwa pembangunan terse-

but tahun 2012 kemarin. Bukan 2011. Tidak sampai satu tahun tapi sudah rusak begini.” Beber Sayadi kepada Kabar Madura.

Dia menjelaskan kerusakan tangkis laut tersebut tergolong parah. Masyarakat meminta kepada pihak terkait untuk

segera memperbaiki keru-sakan tersebut. ”Saya tidak tahu pasti itu dibawah tang-gung jawab siapa. Karena memang tidak ada papan nama. Keingan kami hanyalah tangkis laut tersebut segera diperbaiki,” paparnya.

Menyikapi hal itu, Sekretaris Komisi C DPRD Sumenep, Dekky Purwanto mengatakan, berdasarkan hasil survei den-gan dinas PU Pengairan, Dekky mengatakan bahwa tangkis laut yang rusak terse-but memang bukan merupakan bangunan proyek yang dilaku-kan pada 2011 lalu. ”Itu yang saya terima dari penjelasan PU Pengairan. Yang 2011 yang di sebelah barat,” paparnya.

Namun demikian, lanjut Dekky, kalau bangunan terse-but terbukti baru dibangun pada Desember 2012 kemarin, dia mengatakan bahwa proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan. Pihak kontrak-tor, menurut Dekky harus ber-tanggung jawab untuk mem-perbaiki kerusakan tersebut sesegera mungkin. ”Kami akan mendesak PU Pengairan untuk segera memperbaikinya kalau begitu,” janjinya.

Sebelumnya, warga Beluk Ares mengeluh kerusakan

tangkis laut yang ada di dae-rahnya. Padahal bangunan tersebut belum berumur satu tahun. Fahrul warga setempat mengaku pembangunan terse-but bukan di tahun 2011, tetapi di tahun 2012. Hanya saja, memang tidak ada petunjuk teknis berupa papan nama yang bisa dijadikan bukti.

”Kalau di bilang tahun 2011 justru itu yang tidak benar. Ini saya masih ingat tahun 2012 pembangunannya. Cuma saya lupa bulan berapa. Yang jelas, pembangunan tangkis laut ini tidak sampai selama satu tahun,” paparnya.

Hanya saja hal ini dibantah pihak Dinas PU Pengairan yang menyebutkan jika proyek tang-kis laut tersebut sudah ada tahun 2010. Hanya saja pembangu-nan proyek baru dilaksanakan tahun 2011. Sementara terkait kerusakan, pihak PU Pengairan juga mengaku sudah mengaju-kan proposal perbaikan kepada BPBD Kabupaten. (aqu/h4d)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

KONTROVERSI: Kerusakan tangkis laut di desa beluk ares, Ambunten menuai kontro versi. Masarakat menuntut perbaikan.

RSUD Siap Tanggulangi DifteriSiapkan Kamar Isolasi KhususKOTA-Musim penghujan

seringkali diikuti dengan munculnya beberapa wabah penyakit. Salah satunya adalah difteri. Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus ini tentu harus diwaspadai.

Terkait hal ini , RSUD Sumenep juga telah siap menanggulangi pasien pen-derita difteri. Seperti dua orang anak yang langsung mendapat perawatan in-tensif di ruang isolasi. Hal

ini dilakukan untuk meng-hindari penyebaran virus pada orang lain.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Moh Anwar Sumenep, Dr. Fitril Akbar menjelaskan, pada bulan Januari 2013, tercatat dua anak yang dinyatakan posi-tif terserang virus defteri. Keduanya pernah dirawat di RSUD Sumenep. Namun dengan perawatan yang in-tensif, kedua anak tersebut dapat tertolong.

Dari dua korban, satu ber-asal dari warga Kecamatan Dungkek yang saat ini masih menjalani perawatan di ru-

ang isolasi RSUD Sumenep, sedangkan korban yang sa-tunya sudah dinyatakan se-hat setelah mendapatkan perawatan.

” Yang satu itu dari Keca-matan Dungkek, namun yang satunya saya lupa daerah asalnya, namun yang jelas pasien tersebut sudah pulang dari RSUD, sementara pasien yang dari dungkek hingga sekarang masih menjalani perawatan. Pada bulan ini yang positif dua orang ” terangnya kepada Kabar Madura, Selasa (29/1).

RSUD Sumenep sendiri telah menyediakan kamar khusus

yang dipisahkan dengan ka-mar yang lain agar penyakit tidak menular terhadap orang yang ada di sekitar RSUD Sumenep, ” Setiap orang yang masuk termasuk perawat pun kami usahakan pakaiannya steril” kata Dr. Fitril.

Korban defteri berdasarkan ilmu medis, kata Dr. Fitril Akbar, harus mendapatkan perawatan terapi minimal 10 hari di rumah sakit. Semen-tara, imbuhnya, lingkungan keluarga di sekitar pasien harus dilakukan pencega-han agar penyakit mem-bahayakan tersebut tidak menjangkiti orang lain.

”Keluarga sekitar kita ter-api pencegahan menggu-nakan obat. Biasanya obat itu dari Dinkes, untuk obat-obat oral kepada keluarga” kata Dr. Fitril.

Pasien yang berasal dari Dungkek masuk RSUD Sumenep seminggu yang lalu, hingga sekarang anak tersebut masih menjalani terapi. Hingga kini, kata Dr. Fitril kesehatannya telah ada perkembangan yang signifikan, ” Mungkin se-bentar lagi sudah bisa diba-wa pulang, mungkin 3 atau 4 hari lagi sudah pulang” pungkasnya. (rei/h4d)

Realisasi DAK Fisik Hanya 50 PersenKOTA-Meski pencairan

dana DAK ke masing-masing rekening sekolah sudah se-lesai, tetapi realisasi dari anggaran tersebut rupanya ada yang masih 50 persen. Pasalnya, sengketa lahan dan kekosongan kepala sekolah menjadi kendala dalam real-isasi Dana DAK untuk pem-bangunan fisik.

Pengakuan tersebut datang dari anggota Komisi D DPRD Sumenep, Selasa (29/1). Saat ditemui di ruang kerjanya,

Dulsiam memaparkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk fisik, seperti Rehab, Pemban-gunan Perpus, penambahan ruang kelas baru (RKB) da-nanya sudah terserap semua ke sekolah-sekolah. ”Cuma mungkin tidak selesai seratus persen,” paparnya.

Dulsiam menambahkan, me-mang sempat ada kendala tek-nis penyerapan DAK khusunya pada sekolah-sekolah yang ber-masalah seperti sengketa lahan dan terjadi kekosongan kepala

sekolah. Namun berdasarkan hasil laporan terakhir yang diterimanya, dia memaparkan bahwa dana DAK juga sudah terserap. ”Tapi realisasinya dibawah 50 persen,” akunya.

Selain itu, Politikus PKB itu mengaku dana DAK yang tidak terserap sama sekali adalah peningkatan mutu, seperti alat peraga dan buku. Anggaran senilai Rp 17 Miliar untuk peningkatan mutu tahun 2012 menurutnya tidak tersentuh sedikitpun. ”Itu karena ada

perubahan juknis yang me-nyebabkan terbengkalainya pekerjaan,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Ahmad Masuni men-gaku memang untuk DAK pen-ingkatan Mutu tersebut tidak sama sekali terserap. Melalui Moh. Iksan PPK Kabupaten Sumenep, memaparkan DAK Penjaminan Mutu Tersebut sebenarnya sudah sempat di-jalankan, namun karena pelak-sanaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, akhirnya di

batalkan. ”Untuk itu mamang di retender,” tukasnya.

Lebih lanjut, Iksan mengaku pelaksanaan DAK Peningka-tan mutu tersebut baru bisa dilaksanakan setelah sele-sainya Rencana Umum Pen-gadaan (RUP) dibahas. Menu-rutnya, RUP tersebut baru akan dibahas pada minggu kedua Februari mendatang. ”Insya Allah tahun ini sudah DAK Penjaminan mutu terse-but sudah bisa di jalankan,” jelas Iksan. (aqu/h4d)

KM/ DOK

PELAYANAN: Sejumlah pasien yang berobat di RSUD Moh Anwar Sumenep, Selasa (29/1). Untuk menangani ancaman penyakit Difteri, pihak telah menyediakan ruangan isolasi khusus.

Page 6: Edisi 30 januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

6 RABU 30 Januari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Syaiful Islam, Agus Josiandi. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Taufi q Rizqon, Disyahmain, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Sambungan dari hal 1

Dijadwalkan pelantikan pasangan Fannan Hasib-Fa-dillah Budiono yang berlang-sung tanggal 26 Februari. DPRD Sampang sudah me-nyelaraskan jadwal dengan penetapan yang disampai-kan KPU, yakni tanggal 26 Februari dilakukan pelanti-kan bupati terpilih.

”Jadwal pelantikannya su-

dah sesuai dengan keputusan KPU Sampang dan saat ini sedang kita sampaikan ke Gu-bernur Jawa Timur dan Men-teri Dalam Negeri (Mendagri, red),” ungkapnya.

Selain itu, DPRD Sam-pang juga masih menunggu turunnya Surat Keputusan (SK) dari Mendagri terkait pengangkatan bupati yang baru dan pemberhentian bu-pati lama. Diharapkan den-

gan turunnya SK Mendagri, DPRD Sampang dapat lang-sung melakukan proses pel-antikan tersebut.

Di sisi lain, Ketua Gerakan Anak Indonesia Bersatu (GAIB), Habib Yuusuf As-segaf, meminta pelantikan Bupati Sampang terpilih tidak molor dan harus ses-uai jadwal. ”Kalau sudah waktunya dilantik, ya harus dilantik. Tidak perlu berla-

ma-lama dan jangan sam-pai ada kesan masyarakat menilai DPRD melalaikan tugasnya,” pintanya.

Sejak keluarnya amar putu-san MK, Selasa (8/1) lalu, KPU Sampang langsung menge-sahkan hasil Pemilukada Sampang yang dimenangkan pasangan (Fannan Hasib-Fadillah Budiono (ALFALAH) sebagai bupati dan wakil bu-pati terpilih. (sya/rr)

”Untuk menjawab kebu-tuhan masyarakat ini, salah satu pil ihannya adalah radio yang menjadi satu media sarana informasi yang mampu menjangkau seluruh wilayah Sumenep hingga pulau-pulau kecil, terutama yang ada di Kepu-lauan Kangean dan seki-tarnya. Selama ini, warga di Kepulauan Kangean lebih banyak mengakses infor-masi dari wilayah lain,” ujar Imam, Selasa (29/1).

Ia menjelaskan, pemancar relay radio yang ada berada di Desa Sambakati, Keca-matan Arjasa, sudah selesai dikerjakan pada akhir De-sember 2012 lalu. Bahkan setelah pekerjaan selesai tidak dibiarkan begitu saja, tetapi dilakukan uji coba untuk membuktikan benar-benar bisa digunakan.

”Uji coba sudah dilakukan dan tidak ada masalah dan cukup bagus. Namun, untuk bisa beroperasi secara penuh,

kami masih menunggu sam-bungan listrik yang dalam waktu dekat ini juga sudah bisa terpenuhi,” jelasnya.

Imam berharap keberadaan tower tersebut akan semakin menambah informasi dan pengetahuan yang berman-faat bagi warga Kepulauan Kangean dan sekitarnya. Dana yang digunakan un-tuk pembangunan pemancar tersebut bisa dihemat hampir mencapai 50 persen dari dana atau anggaran yang tersedia.

Buhaini, tokoh masyara-kat Kepulauan Kangean, mengaku cukup senang dengan berdirinya pemancar relay siaran radio di wilayah kepulauan. Berdirinya tower tersebut diharapkan menun-jang informasi penting dan berguna bagi para petani, nelayan, dan warga lain di kepulauan. (bus/rr/*)

”Minggu pertama Febru-ari mendatang kami sudah sepakat untuk berkoordi-nasi dengan satuan kerja terkait untuk menindaklan-juti pemanfaatan dua silo yang sudah dibangun. Kita semua sepakat akan memba-hasnya pada awal Februari,” papar Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi, Selasa (29/1).

Ia menjelaskan, pemba-hasan tentang silo tersebut

sebenarnya sudah diren-canakan pada Januari ini. Namun karena beberapa anggota dewan masih si-buk dengan pekerjaan lain, pembahasan tersebut terus tertunda dan baru ada ke-sempatan pada Februari mendatang.

”Pembahasan silo tersebut tidak lain karena hal itu sangat bermanfaat bagi ma-syarakat untuk memotong mata rantai rentenir. Bahkan dengan berfungsinya silo tersebut, masyarakat bisa

meminjam uang kepada bank dengan bukti kepemi-likan barang yang sedang ditunda jual di silo tersebut,” tambahnya.

Menurut Bambang, pi-haknya akan terus mengua-payakan untuk memfung-sikan dua silo yang sudah rusak tidak terpakai tersebut. Secara tegas Bambang men-gatakan jika keterlambatan pembahasan bukan karena lalai, tetapi karena ada kesi-bukan lebih mendesak yang dilakukan oleh anggota de-

wan lainnya. ”Dalam waktu dekat ini

memang tidak bisa dilaku-kan pembahasan karena banyak teman-teman komisi yang masih memiliki tugas-tugas di luar. Apalagi saat ini partai sudah bergerak untuk persiapan Pemilu 2014. Ada yang sebagian sibuk dengan partainya, ada yang masih di Baleg, jadi kita masih memadukan jadwal dan baru bisa digelar pada Februari mendatang,” pungkasnya. (aqu/rr)

Ia menambahkan, sisa surat suara yang tidak ter-pakai tersebut akan dijadi-kan arsip. ”Kami menyadari jika kualitas kertas surat suara cukup bagus. Kalau dilelang pasti laku ma-hal, tapi kami tidak akan me lakukannya ka rena menghindari risiko dituding sebagai koruptor,” katanya.

Nuzulul Qornain, anggota KPU Pamekasan lainnya, menyatakan bahwa pihaknya belum bisa menentukan na-sib sisa surat suara tersebut. Apakah dimusnahkan atau diarsipkan. ”Belum bisa dik-etahui mau diapakan surat suara yang tidak terpakai tersebut. Bisa saja nanti di-bakar atau langkah lainnya seperti diarsipkan. Masih mau dirapatkan terlebih da-

hulu,” tukasnya.Gudang penyimpanan sisa

surat suara tersebut saat ini dalam kondisi terkunci dan tidak satu orangpun diperkenankan masuk ke dalamnya. ”Surat suara yang sudah dipakai dan yang belum terpakai ditem-patkan di dalam gudang itu. Demi keamanan atau mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan, semua orang tidak boleh masuk ke sana tanpa seizin yang berkompeten,” ujar Nuzulul.

Di sisi lain, kotak suara sempat menjadi persoalan dalam proses persiapan menghadapi gugatan calon bupati dan wakil bupati Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK). Pasangan calon nomor urut dua tersebut saat ini sedang melayang-kan gugatan kepada KPU

Pamekasan dan Jawa Timur melalui MK di Jakarta.

Pasangan KOMPAK mem-persoalkan batalnya pembu-kaan kotak suara oleh KPU Pamekasan yang sebelum-nya akan membuka kotak suara untuk mengambil formulir C1 yang berisi hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilukada Pamekasan.

Upaya untuk membuka kotak suara pada tanggal 26 Januari 2013 lalu tersebut di-batalkan karena perwakilan anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pame-kasan tidak bisa hadir.

”Rencana membuka kotak suara terpaksa dibatalkan karena saat itu tidak ada anggota Panwaslu yang hadir,” terang Anggota KPU Pamekasan, Agus Kasianto, yang menjelaskan bahwa pihaknya telah mengun-

dang perwakilan Panwaslu Pamekasan untuk menyak-sikan pembukaan kotak suara yang disimpan di gu-dang penyimpanan logistik KPU Pamekasan.

Menurut Agus, anggota P a n w a s l u P a m e k a s a n datang ke gudang penyim-panan kotak suara setelah semua perwakilan pulang sehingga KPU perlu men-jadwal ulang rencana pem-bukaan kotak suara tersebut.

Ia menambahkan, pem-bukaan kotak suara untuk mengambil formulir C1 yang berisi hasi l reka-pitulasi perolehan masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati tersebut sebagai barang bukti dalam persidangan sengketa pemilukada yang diajukan oleh pasangan KOMPAK. (anm/rr)

Alfalah Dilantik 26 Februari

KPU Takut Lelang Sisa Surat SuaraSambungan dari hal 1

Papua yang secara geograf-is terdiri dari pegunungan dan pantai menjadi khaza-nah kekayaan Indonesia. Bagi warga Papua, pantai dan pegunungan adalah pe-nyebutan klan kelompok dan gengsi mereka. Mereka ter-biasa membagi sebutan terh-adap dua kelompok tersebut dengan sebutan orang pantai dan orang gunung.

Orang pantai adalah rep-resentasi dari warga Papua yang bermukim di Sentani, Abepura, Jayapura dan beberapa daerah lainnya. Sementara sebutan untuk orang gunung dipresen-tasikan kepada Wamena, Nabire, dan Fak-fak.

Dua kelompok tersebut, menurut Oberei Tamim dari pihak panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persi-pura Jayapura, sangat jarang satu hati dalam memper-juangkan Papua.

Kelompok orang pantai

lebih suka bertindak lebih rasional dan memperha-tikan tingkat pendidikan anak-anaknya. Sementara orang gunung lebih suka mempertahankan wilayahn-ya dari serbuan orang asing. ”Mereka lebih bertindak primitif dan masih berpiki-ran kolot,” katanya.

Dalam hal sepakbola, ked-ua kelompok tersebut adalah representaasi dari dua klub berbeda. Persipura Jayapura adalah representasi dari orang pantai sedang Persiwa adalah representasi orang gunung. Dalam menghadapi dua klub tersebut, sama beda cara menghadapinya, sebab karakter suporter yang dimil-iki juga berbeda.

Suporter Persipura lebih suka menikmati pertand-ingan dengan permainan indah, sehingga ketika tim-nya bermain jelek tidak jarangan mereka akan balik memberikan dukungan ter-hadap lawan.

Berbeda halnya dengan

Persiwa, suporter mereka lebih suka menikmati tim-nya meraih kemenangan bagaimanapun caranya. Se-bagian besar suporter mereka akan memberikan dukungan terhadap timnya di Stadion Pendidikan Wamena dengan berbekal panah dan batu.

Tak jarang mereka juga ‘turun gunung’ untuk mem-berikan dukungan ketika Persiwa harus berjibaku melawan Persipura di Sta-dion Mandala, Jayapura. Suporter Persiwa tergolong militan untuk ukuran supor-ter sepakbola Indonesia.

Menghadapi Persipura, bagi Daniel Roekito, tidak sesulit saat menghadapi Persiwa Wamena nanti. Den-gan kondisi suporter yang sangat fanatis dan meng-harap menang dengan cara apapun, tekanan psikis ter-hadap lawan yang datang ke Stadion Pendidikan Wa-mena menjadikan mereka sebagai objek empuk untuk menekannya. (bri/rr)

Misi Berat Hadapi Orang Pantai dan Orang Gunung

Sambungan dari hal 1

Kepulauan Miliki Stasiun Relay Radio

Komisi B Panggil Dua Dinas

Enam Jam Perjalanan, Berangkat Pukul 06.12 WIB, Mendarat 14.12 WIT

Ia berusaha membela PTNP X dengan menyatakan bahwa seharusnya pihak-pihak yang meragukan tersebut perlu melihat langsung bagaimana kondisi petani tebu.

Menurutnya, PTPN X tidak pernah memaksa petani un-tuk menanam tebu. Pengem-bangan tebu di Madura yang kini sudah sampai di Pame-kasan dan Sumenep terse-but merupakan permintaan petani sendiri, bukan atas inisiatif PTPN X.

Ia menuturkan, ada per-mintaan dari gabungan ke-lompok tani (gapoktan) di Ke-camatan Proppo, Pamekasan, untuk membudidayakan tebu di wilayahnya. ”Ini murni per-mintaan dari gapoktan di sana (Kecamatan Proppo, red), bu-kan perintah apalagi paksaan dari PTPN X,” ungkapnya membela PTPN X di hadapan Kabar Madura, Selasa (29/1).

Menurut Eka, proses pendaftaran tanahnya di-lakukan oleh gapoktan ke-mudian dilakukan survey kelayakan oleh PTPN X, sementara penanamannya dibantu secara teknis oleh PTRI.

”Tebu di Pamekasan send-iri ditanam pada Desem-

ber 2012 atau disebut masa tanam Penanaman Pola B yang merupakan masa ta-nam pada bulan Desember. Biasanya penanaman pola ini dilakukan dengan pen-gairan yang bersumber dari air hujan,” terangnya.

Pensiunan PTPN X tersebut menambahkan, awal mula pengembangan tebu di wilayah Pamekasan di luar rencana dari PTPN X perwakilan Sam-pang. Petani tebu di Sampang hanya menanam di wilayah Kecamatan Omben, Sampang, dan terus berkembang ke arah timur hingga Kecamatan Prop-po, Pamekasan, yang awalnya diperkirakan masih masuk wilayah Sampang.

Pengembangan ini menu-rutnya sudah dilakukan ko-munikas dengan pemerin-tah setempat melalui Dinas Perkebunan Pamekasan. Bahkkan PTPN X mengklaim tanaman tebu yang ada di Kecamatan Proppo memiliki kualitas yang lebih bagus jika dibandingkan dengan tana-man tebu di Sampang.

Dikatakannya gapoktan di Kecamatan Proppo sengaja menawarkan kepada PTPN X untuk menanam tebu di lahan mereka sebagai perbandingan terhadap besaran hasil nanti-nya yang sebelumnya hanya

ditanami tembakau dan padi.Sebelumnya aktivis Insti-

tute for Democracy and So-cial Analysis (IDEAS), Minh-adji Ahmad, menyayangkan sikap Pemkab Pamekasan yang ‘bermain mata’ dengan PTPN X. Menurutnya, kebi-jakan tersebut menandakan bahwa sedang ada upaya dari Pemkab untuk main mata dengan para kapitalis.

“Pemkab Pamekasan telah membela kapitalis ketimbang kepada petani. Sudah jelas-jelas penanaman tebu berdam-pak buruk terhadap lahan per-tanian petani di Bangkalan dan Sampang, sekarang Pemkab Pamekasan malah tutup mata dan mengizinkan lahan tebu di Pamekasan,” kecamnya.

Dikatakan, mestinya Pemk-ab Pamekasan bisa berpikir ulang, betapa penanaman tebu dan rencana pemban-gunan pabrik oleh PTPN X di Bangkalan, menuai protes keras dari masyarakat.

“Dan pemerintah juga mesti sadar, betapa tanaman tebu ini bisa mengundang banyak hama. Selain dapat merusak lahan pertanian, juga men-gancam terhadap keberlang-sungan pertanian yang sudah ada. Sebut saja padi, jagung, dan sejenisnya,” tekan Min-hadji. (waw/anm/rr)

Setelah upacara siraman selesai, air kendi tujuh mata air dipergunakan untuk mencuci muka hingga air dalam kendi habis, kemu-dian kendi dipecah.

”Setelah itu prosesi dilan-jutkan dengan memasuk-kan telur ayam kampung ke dalam kain (sarung, red) calon ibu oleh suami melalui perut sampai pecah. Hal ini merupakan simbol harapan supaya bayi lahir dengan lancar tanpa suatu halan-gan,” jelasnya kepada Kabar Madura, Selasa (29/1).

Calon ibu yang dalam be-berapa bulan mendatang akan melahirkan bayi terse-but melanjutkan, usai mem-ecahkan telur ayam, berganti

nyamping sebanyak tujuh kali secara bergantian, dis-ertai kain putih.

Kain putih yang digunakan sebagai dasar pakaian per-tama melambangkan bahwa bayi yang akan dilahirkan adalah suci dan mendapat-kan berkah dari Allah SWT. Pada saat itu diiringi dengan pertanyaan sudah ‘pantas apa belum’ sebanyak enam kali dan dijawab oleh ibu-ibu yang hadir ‘belum pantas’. ”Sampai yang terakhir, yakni ke tujuh dengan kain seder-hana dijawab ‘pantes’ secara serentak,” ujar Maryam.

Keunikan lain dari tradisi thok gethok yakni adanya ayam putih yang harus dipe-gang dan digendong oleh sang ibu. Hal ini melambangkan jika bila kelak lahir anaknya

akan menuruti semua nasihat sang ibu seperti warna putih pada ayam tersebut.

”Namun banyak dae-rah lain yang mengatakan meskipun ayamnya tidak harus putih, namun yang penting ada putihnya meski-pun sedikit,” urai anak tera-khir dari dua bersaudara ini sembari tersenyum.

Puteri kedua pasangan Mukiri dan Syafiah terse-but menambahkan dalam pelaksanaannya semua tra-disi masih tergantung dari adat dan istiadat warga se-tempat. Antara daerah yang satu dengan daerah lainnya masih mempunyai sedikit perbedaan. ”Namun tradisi ini diturunkan dari orangtua terdahulu hingga saat ini ma-sih dijalani,” pungkasnya. (rr)

Usai melakukan chek in di hotel tempat penginapan pemain P-MU selama di Jayapura, Djober langsung berpamitan ke pelatih Dan-iel Roekito dan manajemen untuk sejenak menengok ke-luarganya di rumah. Bahkan, sebelum rombongan pemain datang, salah seorang ang-gota keluarganya sudah lebih

dulu menunggu kedatangan pemain yang saat ini sudah mengoleksi satu kartu kuning tersbeut di hotel.

Sebelum Djober menyam-paikan niatnya untuk me-minta izin, Daniel Roekito justru menanyakan terlebih dahulu mengapa tidak lang-sung turun di Abepura dan bergabung dengan tim pada latihan pagi ini. ”Adek, ke-napa tadi tidak langsung tu-

run di Abepura saja?” tanya Daniel kepada Djober.

Tak menunggu lama, Djober langsung menyambar kesempatan yang diberikan oleh Daniel Roekito untuk bergegas menuju rumahnya. Di rumah Djober sudah di-tunggu istri dan anak se-matawayangnya yang lahir ketika Djober berjuang melo-loskan P-MU ke Indonesia Super League (ISL). (bri/rr)

Bukan Inisiatif PTPN X

Diadopsi dari Budaya Jawa, sebagai Tanda Doa Keselamatan Bayi

Djober Sambangi Keluarga

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Hal itu terjadi karena ke-tika mendarat, hujan turun sangat deras sedang meng-guyur bandara tersebut.

Usai melakukan reservasi ke-berangkatan berikutnya, rom-bongan kembali harus masuk pesawat yang akan membawa

mereka ke Bandara Sentani Jayapura. Menggunakan pe-sawat Garuda GA0654, rom-bongan mulai melakukan perjalan selama 3,5 jam. Cuaca yang kurang baik beberapa kali sempat disampaikan oleh pilot. Sehingga tidak banyak gurauan yang dilakukan, ke-cuali hanya sesekali berdiri

untuk sekedar meluruskan lutut yang terus tertekuk.

Lima jam penerbangan dan satu jam waktu transit, men-jadikan rombongan pemain melakoni perjalanan selama enam jam. Memang tidak aneh bagi orang yang tahu jika waktu yang digunakan di Papua adalah Waktu In-

donesia Timur (WIT), yang selisih dua jam lebih cepat dengan waktu Indonesia Barat (WIB). Sehingga tidak heran, kendati perjalanan hanya dilakoni selama enam jam, pemain mendarat di Papua pada pukul 14.12 WIT. Padahal berangkatnya pada pukul 06.12 WIB. (ed)

Sambungan dari hal 12

PERTARUHKAN NYAWA : Petugas harus memanjat di ketinggian untuk memasang peralatan teknis tower relay radio yang berfungsi sebagai penerima siaran radio RGS Sumenep. DISKOMINFO SUMENEP FOR KM

Page 7: Edisi 30 januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

RABU 30 Januari 2013 7

Oleh:ISMAIL, M.Pd.I

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURAdi San Diego Main Street MR-2 No. 16

(No. 95) Pakuwon City Surabaya. Diutamakan via email ke

[email protected]. Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran

folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang, serta foto diri harus dilampirkan.

Oleh:MUSYFIQ

IDEOLOGI pendidikan yang bersifat dan berideologi material-isme-kapitalisme memang secara teoritis tidak tampak. Akan tetapi, merupakan realitas yang tidak dapat dibantah lagi. Materialisasi atau proses menjadikan semua hal bernilai materi telah merunyak di segala sendi sistem pendidikan. Sendi-sendi yang dimasuki bukan hanya dalam materi pelajaran, para pendidik, peserta didik, manajemen pendidikan, dan ling-kungannya, tetapi juga tujuan dari pendidikan itu. Jika tujuan pen-didikan telah mengarah kepada hal-hal yang bersifat materi, maka apa yang dapat diharapkan dari proses pendidikan tersebut.

Menyebarkan Kebodohan dari Luar Sekolah

Menarik untuk melihat perseba-ran ideologi kapitalisme sebagai proses pendidikan yang nyata, karena telah membentuk kesada-ran yang sesuai dengan kondisi kognitif, afektif, dan psikomotorik agar kapitalisme bertahan dan kapitalis mendapatkan banyak keuntungan. Yang dimaksud di sini adalah proses yang disosial-isasikan di luar lembaga sekolah formal, melalui lembaga-lembaga sosial dan media massa. Bu-kankah suatu proses sosial dan interaksi yang ada yang men-ghubungkan para guru yang mengajari masyarakat tentang bagaimana mereka berpikir dan bertingkah laku juga merupakan suatu bentuk pendidikan dalam artinya yang luas.

Yang paling dominan adalah media massa, karena media di era kapitalis sekarang juga di-gunakan sebagai ajang bisnis atau untuk mencari keuntungan. Media berarti sarana atau suatu alat yang menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lain-nya. Pada kenyataannya, media telah menjadi sarana yang nyata bagi kapitalis untuk membentuk psikologi massa. Melalui media, guru-guru pembela kapitalis di-hadirkan untuk memberi siraman pendidikan kapitalistik, entah mereka itu kiai, penyanyi, pemain

sinetron, politis, pela-wak, pesulap, atau penjual jamu. Tetapi, umumnya mereka disebut sebagai se-lebritis. Penampilan pendidik massa ini sangat “wah” dan be-gitu dihargai. Sekali tampil menyanyikan lagu, misalnya, sudah mendapatkan uang puluhan juta rupiah.

Anehnya, guru-guru yang terbiasa menga-jar di kelas perlu 10 tahun untuk mendapatkan gaji yang sama dengan yang diperoleh seorang selebritis yang tampil hanya sekali tayang. Dari media itulah, kita melihat ajaran kapitalisme. Yang merupakan warisan ideologis dari sistem penindasan yang berlan-gung lama (Nurani Soyomukti, 2009 : 163).

Yang paling banyak dijadikan sa-saran memanglah anak-anak dan remaja. Merekalah yang paling potensial. Kalau sejak kecil anak sudah dididik menjadi kapitalistik. Hingga tua kebasaan itupun akan terjaga. Para remaja tak lagi me-mikirkan bagaimana membangun karakter pribadi yang produktif seperti berkarya, mencipta, dan berperan untuk melawan kon-tradiksi yang ada di masyarakat. Mereka malah sibuk untuk men-guras uang orang tuanya agar dapat membeli.

Jadi, benar bahwa melalui pendidikan di luar sekolahlah karakter anak-anak dan remaja dibentuk, sebuah pendidikan yang massif dan efektif melalui media-media kapitalisme. Pada akhirnya, anak-anak dan remaja justru menjadi pembela-pembela setia sistem penindasan kapital-isme. Mereka dilahirkan dengan pikiran individualis dan hidup hanya untuk mengurusi keuntun-gan dan kesenangan diri sendiri. Naluri solidaritas dan kritisisme mereka ditumpulkan. Pendidikan kapitalisme di luar sekolah ini-lah yang mempersulit para guru yang masih punya hati nurani, kesulitan membangun karakter

anak-anak didiknya men jad i generas i yang bermartabat. Jadi, dapat dikatakan bahwa kapitalisme menghalangi para guru untuk men-jalankan perannya dengan baik di kelas .

Pikiran anak-anak bukan lagi terfokus pada bagaimana mer-eka bisa tahu geja-la-gejala alam dan gejala-gejala sosial.

Para anak didik lebih menyukai membaca buku-buku lirik lagu daripada buku-buku pelajaran atau wawasan. Perpustakaan sepi, sementara play station, mall, dan tempat-tempat balanja serta hi-buran lain kian ramai.

Lihatlah sekeliling kita, mall-mall besar banyak dibangun pada saat sekolah-sekolah reyot menunggu ambruk. Kegiatan be-lajar tak lagi menarik. Kegiatan belanja semakin menggoda. Itulah yang terjadi. Di era kapitalisme anak-anak dikontrol dan diintai oleh perusahaan raksasa, dan hendak dibentuk menjadi gen-erasi yang merasa berada hanya dengan menghafal nama-nama merek produk dan merasa dapat berperan di masyarakat hanya dengan membeli (Nurani Soyo-mukti, 2009 : 181).

Mengembangbiakkan Kapi-

talisme dari Dalam Lembaga Pendidikan

Melihat panggung kehidupan keseharian kita, anak didik saat ini adalah sasaran kapitalisme yang menyusun kerja-kerja mencari keuntungan dengan cara yang licik. Tak heran jika pada akhirnya sekolah dan remaja telah menjadi mesin bagi kapitalisme untuk mengokohkan tatanan sosialnya, kapitalis secara terang-terangan juga berusaha untuk masuk ke dalam sekolah-sekolah. Mereka bukan hanya merekrut para pela-jar dan mahasiswa untuk menjadi pembantu dalam kegiatan promo, tetapi bahkan secara lansung telah memasang berbagai macam iklan

di dalam sekolah dan kampus, dan juga membiayai bermacam keg-iatan para pembelajar yang sesuai dengan budaya yang mendukung kapitalisme.

Bersama-sama dengan sponsor berupa perusahaan yang berori-entasi bisnis, sekolah telah men-gorganisasi suatu produksi barang dan jasa (ilmu pengatahuan) untuk tampil menjadi sekolah yang berkualitas, agar ”laris” di-minati para ”pembeli”, yaitu orang tua yang menginginkan anak-anaknya masuk ke sekolah yang bergengsi, dan tentu saja dengan ”harga” yang mahal.

Jadi, tak menherankan jika di masa sekarang ini pendidikan dikejutkan dengan adanya model pengelolaan pendidikan berbasis industri (kapitalis). Pengelolaan model ini mengandaikan adanya pihak pengelola lembaga pendi-dikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan perkem-bangan ekonomi industri yang profesional, efektif, dan efisien.

Kini, kapitalis benar-benar ingin menguasai pendidikan dengan cara melakukan pengambilalihan, bukan sekedar mengintervensi. Nantinya, pendidikan benar-benar akan menjadi lembaga untuk memperjual-belikan jasa proses pembelajaran, materi dan pengetahuan, hingga sertifikat. Karena tak dibiayai negara, tentu mahalnya minta ampun. (Nurani Soyomukti, 2009 : 201).

Itulah realitas pendidikan dalam kapitalisme. Penguasanya adalah kapitalis. Sekolah akan diman-faatkan untuk mejadi bagian dari kapitalis untuk bertahan dan mencengkeramkan kuku-kukunya agar dapat menindas terus-terusan. Kebutuhan untuk melawan kapitalisme juga me-merlukan konsep pendidikan anti-kapitalis. Sepertinya sulit, karena lembaga-lembaga pendi-dikan telah dikuasai oleh kaum kapitalis dan dibawah kendali bi-rokrasi yang sangat pro-kapitalis. Wa Allahu a’alam!

*) Ismail, M.Pd.I, Dosen Tetap STAI Miftahul Ulum Pamekasan

Pendidikan dan Kebudayaan Kapitalis

”Pemuda! Di tanganmu tergenggam tanggung jawab bangsa.”

MUNGKIN pepatah Arab itu yang akan menjadi awalan gaga-san saya. Karena sejatinya pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.

Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan den-gan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kes-adaran hukum.

Sebagai kontrol sosial diwujud-kan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebi-jakan publik, menjamin transpar-ansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi.

Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya. Karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan

negaranya, memiliki kepribadian tinggi, se-mangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengeta-huan dan teknologi untuk bersaing secara global.

Pemuda juga perlu memperhatikan bah-wa mereka mempu-nyai fungsi sebagai agent of change, moral force and control so-cial. Sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi ma-syarakat.

Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo ta-hun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia me-masuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.

Dalam proses pembangunan bangsa, pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwuju-

dan dari fungsi, per-an, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pem-bangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strat-egis pemuda di segala dimensi pembangu-nan perlu ditingkat-kan dalam kerangka hukum nasional ses-uai dengan nilai yang terkandung di dalam Pancasila dan amanat

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Mahaesa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, de-mokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.

Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi.

Ketika memperebutkan ke-merdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang kala itu, ketika men-jatuhkan rezim Soekarno (orde lama), hingga kembali menjatuh-kan rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap pergerakan perubahan. Ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Pemuda akan selalu menjadi people make history (orang yang membuat se-

jarah) di setiap waktunya.Pemuda memang mempunyai po-

sisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuan-titatif, sekitar 30-40 persen pemuda dari total jumlah penduduk Indo-nesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.

Saya melihat bahwa pemuda akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan, ketika kondisi atau suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang dihadapi yang tidak kunjung terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di seki-tarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi, pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis dan mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Pa-dahal baik dalam kondisi banyak permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda di-tuntut lebih banyak bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan lebih kreatif dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.

*) Musyfiq : Lahir di Bragung, Guluk-guluk, Sumenep, Maha-

siswa STKIP PGRI Sumenep. Hidup di [email protected].

Peran Serta Pemuda Untuk Indonesia

Go Go Go,,,, ayo P_MU, jangan letih, lesu, dan lunglai un-tuk menghadapi semua lawanmu. Tunjukkan pada seluruh club sepak bola dunia pada umumnya dan pada club tanah air pada khususnya kalau kamu memang benar_benar club yang menakutkan layaknya sapeh kerap yang tak kenal lelah. aku yakin kamu bisa.. kata SBY dulu “LANJUTKAN”.

Herman (E-Eng Lepkellepan) Bilapora Rebba Lenteng, +6287850554323.

BANGKIT...bangkit...bangkit...P-MU. Tunjukkan kegana-sanmu harumkanlah nama Madura hajar terusss... jangan pantang menyerah. Berusaha sebaik-baiknya demi Madura.

Kacong Areta, Jl. Simpang Tiga Karang Penang Sam-pang, +62818579805

P_MU kepakkan sayapmu setinggi burung garuda. Rai-hlah terus hari-harimu dengan kemenangan. Ayo P-MU bangkit dan lawan musuh-musuhmu dengan ganas. Salam laskar sape kerap.

MUKSIN_RA_One#07,

TARETAN semua, ayo Kita mengheningkan cipta sejenak dan berdoa untuk pasukan Laskar Sape Kerap kita yang lagi berjuang di tanah Papua. Semoga tim kesangan kita nanti-nya pulang dengan membawa poin. Hanya dengan doa dan dukungan Kita yang mereka harapkan. Mudah-mudahan perjuangan mereka tidak sia-sia. Amin ya.. robbal alamin!

+6281931089444

Assalamualikum Wr Wb. Saya mohon kepada pemerintah agar secepatnya jalan yang di sebelah barat sekolah SD Torbang Tanunggul diperbaiki. Terima kasih. Wassalamua-laikum Wr.Wb.

Dr. Rosyidi Psi, +6285257325074

KAMI sebagai suporter hanya bìsa mendoakan dari jauh semoga Tim PMU bisa membawa hasil yg maksìmal buat orang Madura.

Hartono Korwil Cha2Colo’, +6285230771262

INDONESIA negeriku. Madura kebanggaanku. PMU cintaku. Majulah PMU-ku. Semangatlah PMU-ku.

Ayolah Maduraku, tunjukkanlah Madura-ku. Semangat para tan-taretan kabhi. Gak bakalan habis buat

P-MU. Ayolah P-MU, jagalah nama baik Madura.Semangaaaat!! Pantang mundur!

Taufiq_27 Areta Mania, Jl. Simpang Tiga Karang Pen-ang Sampang, +6281939222861

Page 8: Edisi 30 januari 2013

RABU 30 Januari 20138

Email Redaksi: [email protected]

YOZA AMMITA ELWANAYOZA AMMITA ELWANAMahasiswiMahasiswi

BANGKALAN-Pemuda yang kelak akan menentukan bangsa, maka seharusnyalah pemuda memahami dan

mampu menghadapi tantangan yang akan datang di depannya. Termasuk harus mampu mengenal poli-tik, walau belum saatnya mereka terjun ke dalam dunia politik.

Begitulah sikap tegas Yoza Ammita Elwana. Ga-dis kelahiran Bangkalan 22 Desember 1990 silam itu melihat pentingnya para pemuda memahami dunia politik karena di masa yang akan datang para pemuda saat inilah yang akan menggantikan mereka yang sudah terjun lebih dulu ke dunia politik terlebih dahulu. “Pemuda saat ini harus bisa berkreasi, terutama di dunia politik,” tandas mahasiswi semester 7 itu. Dara yang aktif di sejumlah organisasi kampus

ini mengatakan, dalam diri seorang pemuda sering muncul ide-ide baru yang nantinya dapat mem-berikan inspirasi bagi orang di sekitarnya, bahkan dalam dunia politk ia juga melihat banyak pemuda

yang terbukti mampu menjadi inspirator sehingga terjadi perubahan.“Pemuda mampu berkreasi dan menjadi inspirator,

bahkan dalam dunia politik banyak generasi muda yang kompeten,” ungkapnya.

Oleh karean itu dia berpesan kepada teman-temannya yang juga generasi muda, bahwa wajib mengetahui dunia politik walaupun kita tidak akan terjun ke belantara hutan politik yang penuh tipu muslihat. Namun menjadikan pengetahuan itu sebagai sumber pegangan dalam mengambil

keputusan saat hak politik yang dimiliki sesuai dengan aturan yang ada dapat digunakan secara bijaksana dan baik. Apalagi pada tahun 2014

nanti, akan ada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. “Ya walaupun tidak tahu mendalam atau tidak terjun ke politik, minimlah kita harus tahu politik itu apa, agar tidak salah memilih nantinya,” harapnya.(fir/zis)

Anak Muda Harus Tahu Politik

Terkait Pelaksanaan Pilkades Serentak

PAMEKASAN-Menyusul rencana pelaksanaan pemili-han kepala desa (pilkades) se-cara serentak, Komisi A DPRD Pamekasan memberikan warn-ing kepada semua pihak terkait untuk tidak melibas masa jabatan kepala desa (kades).

Heidir Rachman, Sekretaris Komisi A DPRD Pamekasan, mengatakan, pelaksanaan pilkades serentak ini harus ber-landaskan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemer-intah Daerah, PP No.27 tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa, dan Perda 6 Tahun 2012. “Di situ ditegaskan bahwa, masa jabatan kades tidak bisa ditambah dan tidak pula bisa dikurangi. Ini harus menjadi acuan utama,” ujar Heidir Rach-man saat dihubungi wartawan Kabar Madura, Selasa (29/1).

Heidir Rachman menam-bahkan, pilkades serentak ini merupakan keinginan ekse-kutif dan legislatif yang ber-muara dari keinginan bersama. Tujuannya pula ialah demi kebaikan bersama. Untuk itu, katanya, panitia pilkades dituntut bekerja ekstra dan su-per serius dalam menjalankan pilkades serentak nantinya. Dalam hal ini, utamanya ialah dari BPD sendiri yang bertang-gung jawab dalam pelaksaan pilkades dari tahun-tahun sebelumnya.

Untuk diketahui, gagasan pilkades serentak ini dihembus-kan karena maraknya praktik perjudian pada pelaksanaan pilkades di Pamekasan. Selain dinilai lebih efisien dan efektif, juga untuk mengantisipasi penumpukan massa dalam satu titik yang bisa menimbulkan kerawanan konflik sosial.

Sementara itu, Suli Faris, Ketua Komisi A DPRD Pame-kasan, mengungkapkan pada

tahun ini saja hampir separuh kades di Pamekaasan atau sekitar 56 kades akan bera-khir masa jabatannya. Karena itu, jika dalam pelaksanaan pilkades nanti dilaksanakan secara bersamaan, maka di samping efisien dan efektif, juga akan menciptakan ke-amanan di Pamekasan.

“Menurut keterangan Kepala Bapemas pada saat rapat kerja dengan Komisi A beberapa waktu lalu, kepala desa yang berakhir masa jabatannya di tahun 2013 kurang lebih seki-tar 56 orang. Komisi A men-gusulkan agar pilkades bisa dilaksanakan bareng sekali-pun tidak sekaligus dalam satu hari,” kata Suli Faris.

Ketua Fraksi Bulan Bintang (FBB) DPRD Pamekasan ini mengatakan, sudah ada upaya telaah atas plus minusnya, serta kendala teknis dan non teknis dari pelaksanaan pilkades seren-tak. Apabila rencana ini nantinya disetujui, pada tataran pelaksa-naannya tentunya diperlukan aturan berupa peraturan bupati (perbup) yang mengatur tentang tanggal dan bulan pelaksanan pilkades serentak.

“Termasuk juga perlunya penundaan pilkades bagi ke-pala desa yang masa jabatan-nya berakhir sebelum tang-gal dan bulan pelaksanaan

pilkades serentak itu. Semoga saja itu semua bisa berjalan sesuai rencana, “ harapnya.

Aturan baru itu penting, kata Suli, agar pilkades seren-tak nantinya tidak menabrak norma yang ada utamanya ke-tentuan yang ada dalam perda tentang tata cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian kades. Karena dalam perda dimaksud, taha-pan pelaksanaan pilkades merupakan wewenang yang menjadi otoritas BPD dan pa-nitia pilkades.

Seperti diketahui, Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kabupaten Pa-mekasan sudah memberikan kesempatan selama seminggu kepada para Badan Permusy-awaratan Desa (BPD) guna menyikapi gagasan pilkades serentak. Ini sehubungan den-gan adanya semacam kelua-han dari sejumlah BPD yang sudah membentuk panitia pelaksana pilkades. (anm/zis)

Jangan Melibas Masa Jabatan Kades

KM/DOK

HEIDIR RACHMANSekretaris Komisi A DPRD

Pamekasan

Sidang Perdana Gugatan Hasil Pemilukada Pamekasan di MK

PAMEKASAN-Sidang gugatan Pemilukada Pamekasan yang dilangsungkan di gedung Mah-kamah Konstitusi Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 6, Jakarta muali digelar, Selasa (29/1) ke-marin. Dalam sidang perdana tersebut dengan pemeriksaan perkara, tim kuasa hukum pas-angan calon nomor urut 2, Kholi-lurrahman-Masduki (KOMPAK) sering ‘menyerang’ pasangan nomor 3, Bupati dan Wakil Bu-pati Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) yang dinyatakan sebagai peraih suara terbanyak.

Dalam sidang tersebut, tim kuasa hukum pasangan KOM-PAK menghendaki Pemilukada Pamekasan diulang dengan tidak melibatkan pasangan ASRI.

Meski menyangkut dengan hasil perolehan suara pasangan ASRI, pihak termohon dalam gugatan ini adalah KPU Pame-kasan dan KU Jawa Timur yang selama ini menjalan tugas lima komisioner KPU Pamekasan yang diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pe-milukada.

KPU Jawa Timur selaku ter-mohon dalam kesempatan itu, menghadirkan tiga anggota KPU Pamekasan, yakni Didin

Sudarman, Nuzulul Qornain, dan Agus Kasiyanto. Ditambah sekretaris KPU Pamekasan, Akhmad Zaini. “Sedangkan dari KPU Jawa Timur sendiri dihadiri oleh 4 orang,” terang Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad dihubungi Kabar Madura, kemarin. Selaku pemohon, dari KOMPAK ditan-gani langsung oleh kuasa huk-umnya, Chairil Utama beserta pengacara lainnya. Menurut Chairil, pihaknya menyiap-kan sepuluh lawyer untuk me-menangkan KOMPAK di MK.

Di depan para majelis hakim MK, kuasa hukum KOMPAK menuntut hasil Pemilukada yang dimenangkan pasangan ASRI dibatalkan dan memerin-tahkan pada KPU Jatim meng-gelar pemilukada ulang. Tak hanya itu, dalam materi gu-gatannya, tim kuasa KOMPAK juga meminta MK agar memer-intahkan KPU Jawa Timur dituntut menetapkan paslon KOMPAK dan Al-Anwari-Holil (AHO) menjadi peserta Pemilu-kada tahap kedua. Sedangkan ASRI yang sudah menang, jus-tru diminta untuk dikandaskan. Pemohon menghendaki Pemilu-kada ulang sejak putusan MK diucapkan. Itu, kalau KOMPAK menang.

Sementara itu, Andry Dewanto Ahmad menyatakan siap mengu-lang Pemilukada kalau memang pihaknya diperintahkan oleh MK. Namun, Nadjib Hamid se-

laku Divisi Sosialisasi KPU Jawa Timur, menyatakan optimistis bisa mematahkan gugatan tim kuasa hukum KOMPAK.

Untuk diketahui, gugatan ke MK ini diajukan karena pas-angan KOMPAK menilai ada kecurangan dalam pencoblosan. Namun begitu, Panwaslu Pame-kasan sendiri menegaskan tidak ada satupun laporan pelangga-ran Pemilukada.

Dalam pencoblosan 9 Januari 2013 lalu, pasangan nomor urut 1, Al-Anwari dan Holil meraih suara 6.905 atau 1,49 persen. Sedangkan Kholilurrahman dan Masduki selaku nomor urut 2, meraih suara 205.902 atau 44,46 persen.

Dan pasangan 3, Achmad Sy-afii-Khalil Asy’ari menang telak dengan perolehan suara 250.336 atau 54,05 persen. Mengacu pada hasil perolehan tersebut, Achmad Syafii-Khalil Asy’ari ditetapkan meraih suara terban-yak dan penetapannya menung-gu hasil sidang MK.

Berkenaan dengan ‘serangan’ KOMPAK ke ASRI di MK, tim sukses ASRI menanggapinya dengan tenang. “Keputusan apapun yang diputuskan MK, semuanya harus legowo. Kasihan masyarakat, aparat keamanan, dan yang lainnya. Mari kita pikirkan Pamekasan agar jauh lebih baik daripada sebelum-sebelumnya,” tegas Ketua Tim Advokasi ASRI, Heru Budhi Prayitno. (anm/zis)

KM/IST

OPTIMISTIS: Para anggota KPU Pamekasan & Jawa Timur siap meladeni gugatan KOMPAK dalam sidang perdana di Mahkamah Konstitusi, Selasa (29/1). Tampak sejumlah komisioner KPU Jatim tiba di Bandara Soetta, kemarin pagi.

KOMPAK Minta ASRI Dikandaskan

PEMILU 2014

JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menyelidiki ke-mungkinan adanya praktik politik uang menjelang atau saat pelaksanaan Pemilu 2014.

“Kalau misalnya kecurangan itu men-gidentifikasi ke dalam tindak pidana korupsi, maka itu menjadi kewenangan KPK untuk melakukan penelusuran atau penyelidikan lebih jauh,” ujar Ketua KPK Abraham Samad seperti dikutip dari situs www.inilah.com, Selasa (29/1).

Maka itu, lanjut Abraham, KPK beren-cana menjalin kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Kami akan adakan kerjasama dengan KPU dan Bawaslu sehingga potensi-potensi kecurangan itu bisa kami deteksi sejak dari awal,” katanya.

Walaupun hingga saat ini kerja sama be-lum dilaksanakan, tetapi upaya koordinasi telah dijalankan. “Contohnya terhadap beberapa pilgub (pemilihan gubernur), pilkada (pemilihan kepala daerah) ya. Itu kami sudah mulai melakukan pemantau-an-pemantauan,” tambahnya. (ini/zis)

SUMENEP-Di antara be-berapa nama yang kini dit-imang-timang masuk dalam daftar bursa calon Presiden dalam pemilu 2014 adalah Mahfud MD dan Dahlan Iskan. Sejumlah tokoh politik di Sumenep menilai sosok Mahfud MD lebih layak dari-pada Dahlan Iskan.

”Saya memandang pak Mahfud layak menjadi pres-iden, bukan karena persoalan kedaerahan tetapi saya me-mandang masalah objektifit-as dan moral integrity, kemu-dian keberanian yang sangat penting dalam memimpin. Sehingga dia betul-betul membawa karakter Madu-ranya untuk Indonesia,” un-gkap KH. Ahmad Mawardi, anggota Fraksi PKB DPRD Kab. Sumenep pada Kabar Madura, Selasa (29/1).

Namun, menurut anggota Komisi C DPRD Sumenep itu yang menjadi persoalan adalah karakter yang telah mencukupi syarat dalam me-mimpin Indoneisa terkadang harus kandas karena tidak mendapat dukungan partai hanya demi kepentingan par-sial. ”Kadang dukungan poli-tik yang sangat sempit dalam dukungannya, seharusnya partai mulai membuka diri untuk kemajuan Indone-sia, kemudian percaturan politik indonesia di mata internasional, coba lepaskan kepentingan sektoral. Jadi pak Mahfud layak ketika kepentingan-kepentingan parsial itu dibuang,” krtiknya.

Bagaimana dengan so-sok Dahlan Iskan yang be-

lakanga namanya banyak disebut setelah mengalami kecelakaan mobil listrik? Politisi senior PKB Sumenep itu menjawab dengan sing-kat kalau dirinya belum mengenal Dahlan Iskan. Ia tetap lebih setuju Mahfud daripada Dahlan menjadi presiden. ”Saya tidak tahu banyak tentang Dahlan, tetapi keberanian yang men-jadi utama di Indonesia ini, dan Mahfud MD punya itu,” terangnya singkat.

Terpisah, Juhari, salah satu Anggota Komisi B DPRD Sumenep juga menilai sama antara kedua tokoh tersebut, yakni Mahfud MD dan Dah-lan Iskan. Namun dari dua figur yang sering memikat masyarakat itu, lebih layak Mahfud MD menjadi Pres-iden daripada Dahlan Iskan.

Alasan yang dilontarkan anggota Fraksi PPP itu kare-na Mahfud MD sosok yang bijak dan memiliki kebera-nian dalam menghadapi masalah kebangsaan dan

memutuskan hukum di In-donesia sehingga membuat masyarakat senang. ”Inovasi baru dan terbukti amanah dan kejujurannya dalam menjalankan tugasnya di MK dalam menegakkan hu-kum,” sanjungnya.

Sementara, Dahlan Iskan menurut Juhari adalah so-sok yang masih kontroversi, karakter dan kepribadiannya masih timbul tanda tanya di sebagian kalangan. Berbeda dengan Mahfud yang nyaris tidak ada yang menolak dalam setiap keputusannya. ”Sebenarnya keduanya ada kesamaan tipikal. Menurut pribadi saya, RI 1 adalah Mahfud MD karena tinda-kan beliau bijak, berani dan inovasi baru dan terbukti amanah dan kejujrannya.

“Dahlan sebetulnya pu-nya amanah yang cukup tinggi tapi kadang kadang sempat kebablasan, state-mennya masih kontroversi,“ sindirnya sembari menutup pembicaraannya. (rei/zis)

Mahfud Layak, Dahlan Kontroversi

KM/IST

MAHFUD MDKM/IST

DAHLAN ISKAN

KM/F

IRM

AN G

HAZ

ALI A

CHM

ADI

KPK Selidiki Money Politic

Page 9: Edisi 30 januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

RABU 30 Januari 2013 9

KAND IDAT

Sama-Sama Kuat, Beda KonsistensiGus Ipul-Khofi fah di Mata Tokoh dan Kiai NU Sumenep

SUMENEP-Munculnya dua kader NU dalam percaturan poli-tik Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) menuai tarik ulur dukungan dan terkesan saling menjatuhkan di kalangan warga NU Sendiri. Sebagian me-nilai, yang pantas menjadi guber-nur dari dua nama yang muncul ke permukaan adalah Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan menolak secara tegas Kader Perempuan untuk tampil dalam pilgub jatim.

Pernyataan tegas tersebut dis-ampaikan oleh politisi PKNU Sumenep Muhammad Husen. Husen menilai dalam Pilgub Jatim 2013 ini Gus Ipul lebih pantas untuk duduk di Pilgub Jatim dari-pada Khafifah.

Bahkan secara tegas, dia meng-klaim bahwa orang NU pun juga tidak mau terhadap kaum perempuan. ”Tidak, karena kita (PKNU) tidak mau dengan kader perempuan, orang NU pasti tidak mau kader perempuan, termasuk saya,” paparnya.

Dukungan terhadap Gus Ipul juga datang dari kader intelek-tual muda NU Moh. Husnan A. Nafi’. Wakil Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) tersebut membandingkan antara Gus Ipul dan Pakde Karwo yang disebutnya

lebih pantas Gus Ipul. Sebab Gus Ipul dinilai lebih visioner dan dinamis ketimbang Pakde.

Hanya saja, saat disinggung soal Khofifah, dia menilai dua kader NU tersebut merupakan kader yang sama-sama potensial. ”Saya tidak mau mendistorsi orang-orang NU dalam pandangan politik , tapi saya bukan dalam rangka mendukung pak Karwo,” tandasnya.

Berbeda pendapat dengan Hu-sen, Ketua Fraksi Partai Kebang-kitan Bangsa (F-PKB) Dulsiam menilai Gus Ipul merupakan kader NU yang tidak konsisten. Dia memaparkan fakta yang tidak

bisa tentang ketidakkonsistenan Gus Ipul. Menurut Dulsiam, dapat dilihat dari perpindahannya dari partai satu ke partai lain.

”Gus Ipul dari awal memang komitmennya terhadap NU kurang. Terbukti dari berpindah-pindahnya partai yang dia geluti. Tetapi kalau Khofifah, loyalitasnya pada NU dan konsistensinya sudah tidak diragukan lagi. Masyarakat sudah bisa menilai itu,” paparnya.

Lebih lanjut, Dulsiam memapar-kan dari sisi popularitas atau publik figur, Khofifah sebenarnya lebih unggul dari Gus Ipul. Komitmen Khofifah dalam memperjuangan ni-lai-nilai ke-NU-an lebih tampak ke

masyarakat. ”Saya kira masyarakat dan seluruh orang-orang NU akan lebih condong ke Khofifah. Apalagi dia sekarang masih menjadi ketua Muslimat,” klaimnya.

Kiai Juga BedaMenariknya, rentetan dukung-

mendukung tersebut tidak saja terjadi di kalangan politisi dan tokoh muda NU. Namun juga sampai di tingkatan kiai kam-pung. Beberapa kiai kampung di daerah Sumenep diam-diam sudah mengadakan pertemuan untuk mendukung Khofifah dalam pilgub mendatang.

Hal tersebut diakui langsung

oleh Rois Suryah NU Karang Budi Kecamatan Gapura, KH. Affannurridha. Pengasuh pondok pesantren An-Nibron ini me-nyatakan secara terang-terangan mendukung Khofifah pada Pilgub 2013. Dalam pertemuan-perte-muan dengan beberapa kiai dan tokoh sentral pada 17 Desember lalu, kiai yang mengatasnamakan NU tersebut akan memberikan dukungannya kepada Khofifah. ”Sebab, beliau cendikiawan dan mengayomi orang-orang kecil,” papar Kiai Affan kala itu.

Lebih lanjut, Kiai Affan men-egaskan, keterlibatan dirinya dalam mendukung Khofifah yang

mengatasnamakan lembaga NU karena menginginkan yang me-mimpin Jatim mendatang adalah kalangan NU sendiri. Dia tidak tidak membedakan apakah itu laki-laki atau pun perempuan.

Kiai Affan menyesalkan orang NU yang tidak terlibat dalam politik dan menganggapnya ti-dak berpikir soal jangka panjang. ”Terjadi kotak-kotak warga nah-dliyin itu pasti. Dan orang NU jika tidak boleh terlibat dalam politik, saya kira pemikirannya kurang luas, artinya tidak berpikir jangka panjang,” paparnya.

Soal dukung mendukung, Ketua PC NU Kepulauan Kangean mengakui hal itu. Melalui Khatib Syura, Khairul Huda, ketua PC NU mengaku dalam pilgub men-datang akan terjadi perpecahan dengan munculnya dua kader NU yang menjadi calon. ”Tapi pada pilgub tahun sebelumnya, suara kepulauan satu. Mendukung Khofifah,” papar Khairul.

Berbeda dengan tokoh NU lain, Ketua PC NU Sumenep Pandji Tau-fik mengaku tidak mau ikut-ikutan dukung-mendukung. Sebab ked-uanya merupakan 2 kader NU ter-baik. Dia menyerahkan semuanya kepada masyarakat untuk memilih yang terbaik dari keduanya.

”Mudah-mudahan masyarakat bisa memilih yang terbaik dari keduanya. Siapa yang benar, mudah-mudahan terpilih seb-agai cagub Jatim,” ujar Pandji, kemarin. (aqu/zis)

KM/IST

SYAIFULLAH YUSUFKM/IST

KHOFIFAH INDARPARAWANSA

Tunggu Waktu Tentukan Pasangan Cawagub

SIDOARJO- Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, masih menunggu waktu untuk menentukan siapa yang menjadi pasangan sebagai bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur dalam Pilgub Jatim 2013.

“Pada saatnya saya akan informasikan. Yang sabar, karena saat ini semuanya masih berproses untuk menentukan yang terbaik di Jawa Timur,” katanya sesaat sebelum Rapat Kerja Pendidikan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah Surabaya di Sidoarjo, Selasa (29/1) sebagai dilansir di situs kantor berita Antara Jawa Timur.

Ia menjelaskan, saat ini memang sudah ada beberapa masukan yang diberikan kepadanya terkait dengan kriteria calon pasangan dalam pemilukada mendatang. “Untuk kriteria tersebut jangan dikaitkan dengan selera, tetapi harus dikaitkan den-gan kebutuhan masyarakat di Jawa Timur yang ada saat ini,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat bisa melihat secara objektif indeks demokrasi dan kesejahteraan di Jawa Timur yang menduduki urutan berapa dari bawah. “Mungkin selama ini yang banyak di ‘publis’ adalah bagian kecil dari keberhasilan seperti ekonomi. Itu artinya masih ada ketimpangan dengan kesejahteraan yang ada di Jawa Timur,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukukan “perakitan perahu” supaya pada saat pilkada mendatang bisa berjalan dengan cepat.

“Untuk saat ini, masih Partai Kebangkitan Bangsa yang sudah meneguhkan hatinya dengan memberikan keputusan penting untuk mendukung saya dalam pilkada men-datang,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk partai lainnya, mungkin mereka masih menunggu ter-lebih dahulu karena semua ini masih dalam persiapan untuk maju dalam pilkada mendatang. (tnr/zis)

PKB Bangkalan Belum Terima Surat TembusanBANGKALAN-DPC PKB

Kabupaten Bangkalan belum menerima surat tembusan, baik dari DPW maupun DPP yang mengusung Khofifah Indar Parawansa dalam pe-milihan gubernur (Pilgub) Jatim 2013 mendatang.

Pihak DPC hanya men-dengar informasi tersebut dari media massa. Hingga kini, PKB Bangkalan masih menunggu instruksi dari DPW dan DPP siapa yang harus didukung dalam Pilgub Jatim, yang akan berlangsung pada Agustus nanti.

Seperti diketahui DPP PKB mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gu-bernur (cagub) dalam Pilgub Jatim. Hal ini ditetapkan DPP PKB untuk menjawab kerin-duan warga NU agar memiliki gubernur Jatim dari kader NU.

Pernyataan tersebut disam-paikan Sekjen DPP PKB, Imam Nahrawi pada sejumlah media

massa. Sayangnya keputusan ini belum disampaikan secara resmi pada pengurus parpol yang ada di tingkat kabupaten.

“Sampai sekarang kami belum menerima surat tembu-san tentang calon yang akan diusung PKB dalam Pilgub Jatim,” terang Ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan, Mondir Rofii, pada wartawan Kabar Madura saat dikonfirmasi, Selasa (29/1) kemarin.

Namun, sambung Ra Mon-dir, pada prinsipnya apapun keputusan partai akan diikuti. Pihaknya siap mendukung dan memenangkan siapapun calon yang akan diusung oleh PKB. Sebab, keputusan partai harus dilaksanakan.

Menurutnya, kedua nama yang santer akhir-akhir ini akan diusung PKB yakni Kho-fifah dan Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) sama-sama mempunyai kelemahan dalam kepemimpi-nan. Dimana untuk Khofi-

fah kelemahannya pemimpin perempuan berat untuk ma-syarakat Madura.

“Sedangkan Gus Ipul mem-punyai kelemahan adalah komunikasi dengan ulama dan tokoh masyarakat di Bangka-lan kurang,” ucap Wakil Bupati Bangkalan terpilih itu.

Ia berpendapat secara prib-adi (bukan atas nama parpol), berbicara Jawa Timur tidak lepas dari etnis Madura. Sehingga yang menjadi Gu-bernur atau memimpin Jatim adalah orang yang berasal dari masyarakat Madura.

“Ini pandangan pribadi saya. Tapi, secara partai kami siap mengamankan dan mengkam-panyekan calon yang diusung PKB,” paparnya.

Disinggung siapa yang pan-tas mendampingi Khofifah jika benar-benar diusung PKB, ia mengaku masih belum ter-pikirkan untuk sosok yang pas untuk digandengkan dengan

Khofifah pada Pilgub Jatim.Sementara itu, salah satu

warga NU di akar rumput, A c h m a d M u z a k k i , m e -nyatakan, memang sudah seharusnya Gubernur Ja-tim selanjutnya berasal dari warga NU. Karena diketahui bersama mayoritas masyara-kat Jatim adalah warga NU.

“Apakah Khofifah atau Gus Ipul bagi saya sama saja, yang penting posisinya Gubernur, bukan Wakil karena NU bu-tuh Gubernur, bukan Wakil Gubernur,” ucapnya. Ia ber-harap, warga NU mau belajar pada pengalaman Pilgub 2008 silam. Jangan sampai mau diceraiberaikan oleh pihak-pihak diluar NU yang hanya ingin memanfaatkan kebe-basan NU di Jawa Timur, un-tuk mencari kekuasaan.

Direktur Madura Survey dan Policy Studies (M-SPOSE), Syafi ’mengatakan, nama Khofifah menjadi pesaing

terberat pasangan KarSa (Soekarwo-Gus Ipul) dalam perebutan kursi Gubernur Jatim periode 2014-2019.

Pasalnya, tingkat elekta-bilitas Khofifah di kalangan masyarakat diperkirakan san-gat tinggi, yang hampir me-nyamai elektabilitas KarSa. Sehingga yang dibutuhkan Khofifah mencari seorang pendamping secara cermat.

Hal itu dilakukan untuk me-ningkatkan popularitas dan elektabilitas pasangan tersebut dalam Pilgub nanti. Sebab, jika kurang cermat dalam memilih pendamping yang dijadikan cawagub nanti, maka dikha-watirkan akan kalah dengan KarSa. “Kalau Khofifah berpa-sangan dengan seorang tokoh yang bisa mewakili masyarakat Madura, dipastikan akan elek-tabilitasnya akan kuat. KarSa membutuhkan kerja keras untuk mengalahkan pasangan itu,” paparnya. (ful/zis)

Rekrutmen Panwaslu Libatkan CamatSUMENEP-Guna memper-

mudah rekrutmen panitia pen-gawas pemilu (panwaslu) Pe-milihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur di Kab. Sumenep khu-susnya Kecamatan Kepulauan, dilakukan dengan bekerja sama dengan camat setempat.

Moh. Rifai, anggota Pan-waslu Kab. Sumenep, men-gatakan, dalam rekrutmen anggota panwaslu di keca-matan kepulauan, diterapkan dengan sistem fleksibel.

Hal tersebut dilakukan meng-ingat kendala geografis yang dihadapi dalam proses rekrut-

men. “Kondisi di kepulauan ini kan berbeda dengan yang ada di daratan. Makanya kami harus fleksibel. Di antaranya soal formulir pendaftaran,” ujar Moh. Rifai seperti dilansir situs berita jatim, Selasa (29/1).

Dikatakan, mereka yang berminat tidak harus men-gambil ke sekretariat Pan-waslu Kabupaten, tapi bisa ke kantor Kecamatan. “Kami sudah kirimkan melalui fax untuk formulir pendaftaran di Kepulauan,” katanya.

Untuk keperluan ini, Ia men-gaku sudah berkoordinasi den-

gan sekretaris daerah, untuk menggandeng camat kepulau-an guna mempermudah proses rekruetmen anggota panwaslu kecamatan kepulauan. “Ter-masuk kami juga meminta agar para camat kepulauan mengu-mumkan pada para warganya yang berminat mendaftar se-bagai anggota panwaslu ke-camatan, segera mengambil formulir pendaftaran,” ujarnya.

Lebih lanjut dipaparkan Rifai, kemudahan yang diberikan dalam rekrutmen panwaslu kecamatan kepulauan adalah masa pendaftaran. Apabila

sampai batas akhir pendaft-aran ternyata masih sepi pe-minat, maka waktu pendaft-aran akan diperpanjang. “Tapi kalau misalnya sampai batas akhir pendaftaran nanti sudah ada 6 pendaftar, maka proses seleksi bisa dilanjutkan untuk memilih 3 anggota panwaslu kecamatan,” terangnya.

Selain itu, imbuh Rifai, apabila saat proses seleksi atau pelaksa-naan tes panwaslu kecamatan bersamaan dengan cuaca buruk sehingga tidak ada kapal, maka peserta bisa ditunggu. “Kalau memang terkendala ombak, ya

kami juga harus memberikan kemudahan. Tetap akan kami tunggu,” lanjutnya.

Namun demikian, Rifai me-mastikan, awal Maret 2013, seluruh anggota Panwaslu Ke-camatan sudah terbentuk dan siap untuk bekerja menyukses-kan Pilgub Jawa Timur Agus-tus mendatang. “Kemudahan-kemudahan yang kami berikan tidak akan membuat molornya waktu pembentukan panwaslu kecamatan. Kami jamin, Maret 2013, anggota Panwaslu keca-matan sudah mulai bekerja,” tegasnya.(bjt/zis)

Page 10: Edisi 30 januari 2013

Email Redaksi: [email protected]

RABU 30 Januari 201310

PEND I D I KAN

Sebagian Sesuai dengan Kebutuhan SekolahKasus Buku Dana Ad HockPAMEKASAN - T e r k a i t

dugaan korupsi dalam pen-gadaan buku dana ad hoc di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan senilai Rp 1,9 miliar, Kejaksaan Neg-eri (Kejari) Pamekasan su-dah menetapkan 6 tersangka dalam kasus.

Buku-buku tersebut tidak sesuai dengan standar jenjang pendidikan SMP dan tingkat SMA, sedangkan buku-buku yang diberikan setingkat SD, pada selebihnya sebanyak 40 lembaga penerima bantuan buku tersebut.

Salah satu penerima bantuan dan pengadaan buku dana ad hoc, SMA Muhammadiyah yang berlokasi di Jl Masjid Patemon Pamekasan, mengaku menerima buku tersebut dari salah satu rekanan, yaitu UD Insan Cita, yang bergerak di bidang distribu-tor buku pelajaran.

“Pihak sekolah SMA Muham-madiyah memang telah me-nerima program pengadaan dan bantuan buku tersebut dari salah satu rekanan, banyaknya buku kurang lebih sekitar 350 eksemplar yang terbagi ke dalam 17 kardus,” ujar Kepala Sekolah (Kepsek), Mohammad Wardi, saat ditemui Kabar Madura, Se-lasa (29/1) di ruangannya.

Kalau buku yang diterima oleh SMA Muhammadiyah, lanjut Mohammad Wardi, masih ses-uai dengan yang dibutuhkan oleh sekolahnya, karena buku yang diterima memang bukan buku materi dan sesuai dengan kebutuhannya, buku tersebut adalah buku pelengkap saja.

“Yang namanya buku peleng-

kap, bukan buku pokok materi pelajaran, apa pun isinya pasti dimanfaatkan oleh sekolah kami serta tetap sesuai, dan buku-buku tersebut ada di ru-ang perpustakaan dan banyak yang digunakan oleh siswa,” lanjutnya.

Sesuai dengan pengakuan Kepsek SMA Muhammadiyah, bahwa buku-buku tersebut tetap dimanfaatkan, walau pun buku tersebut bukan buku ma-teri pokok sekolah tersebut dan hanya sekedar buku pelengkap saja.

“Buku-buku yang diberikan oleh UD Insan Cita memang diterima oleh sekolah kami dan sampai sekarang masih ada, meskipun tersebut bukan buku pokok materi,” imbuh lelaki asal Kec. Pakong ini.

Untuk diingat, bahwa program ad hock atau proyek pengadaan buku perpustakaan untuk 40 lembaga sekolah telah menyeret beberapa tersangka dalam kasus dugaan korupsi, antara lain, berinisial AG, DD dan YD dari unsur rekanan, dan dari unsur Dinas Pendidikan berinisial NS, NQ dan AH.

Namun sayang, kasus ini ma-sih dalam proses, seperti yang disampaikan oleh Kajari, Agus Irianto, bahwa pihaknya masih menunggu laporan audit oleh pihak BPKP untuk mengetahui kerugian negara.

“Pihak kejari sudah sempat mengirim surat ke pihak BPKP Jatim selaku yang melakukan audit untuk meminta hasil laporan audit untuk segera mengetahui kerugian negara dan supaya dengan segera me-nindak lanjuti tahapan selanjut-nya, namun LHP (laporan hasil pemeriksaan) yang dimaksud masih belum dikirimkan,” tutur Agus Irianto. (ong/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

IKUT KEBAGIAN: Beberapa siswa tampak berjalan di depan SMA Muhammadiyah yang mendapatkan bantuan buku dana ad hock.

Dewan Kritisi SosialisasiPAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten

(Pemkab) Pamekasan mendapat perha-tian dari kalangan Wakil Rakyat. Hal ini menyusul tidak adanya sosialisasi kepada setiap daerah yang masih apa-tis terhadap dunia pendidikan, seperti Kecamatan Batu Marmar, Pasean dan Kecamatan Waru.

Di daerah-daerah tersebut, diketahui masih sangat sedikit masyarakat yang sadar pentingnya dunia pendidikan. Tak heran jika kaum muda di daerah tersebut lebih memilih merantau ke negeri tet-angga untuk mencari pekerjaan.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan K. Djuhaini mengatakan, pemkab baik Dinas Pendidikan (Disdik) atau Kemen-terian Agama (Kemenag) Pamekasan harus turun langsung ke setiap wilayah supaya masyarakat tidak lagi enggan menyekolahkan anaknya.

“Sosialisasi itu sangat perlu, biar ma-syarakat tidak lagi berpikiran bahwa pendidikan itu hanya sekedar mencari kerja tidak pada tujuan utama yaitu me-nambah dan mencari ilmu pengetahuan,” ungkapnya, Selasa (29/1).

Daerah yang masih apatis terhadap du-nia pendidikan itu disebabkan pendidikan dinilai sebagai wahana untuk mencari pe-kerjaan. Sehingga dibutuhkan sosialisasi secara utuh dari pemkab terkait.

“Di daerah itu memang pola pikirnya masih tradisional, pendidikan itu butuh baik pendidikan formal maupun non for-mal. Ya, pemkab harus mendukung akan pentingnya pendidikan ini,” katanya.

Sosok yang juga politisi Partai Kebang-kitan Bangsa (PKB) ini tidak mengelak, jika semua elemen masyarakat harus ikut andil dalam menyuarakan pentingnya pendidikan tersebut. Termasuk orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah.

Sementara itu, Rasyidi Rani, staf pen-gajar di STAI Al Khairat Pamekasan mengatakan, sosialisasi sangatlah perlu untuk dilakukan sebagai sok terapi bagi masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Dengan demikian, urainya, pendidikan tidak lagi dijadikan satu satunya neraca mencari pekerjaan. Tidak bisa dipungkiri, kata Rasyidi, kendala utama masyarakat apatis terhadap dunia pendidikan dise-babkan pola pikir yang konvensional.

“Saya orang yang hidup di desa mera-sakan betul kondisi di bawah. Bahwa ma-syarakat yang ada di wilayah itu masih me-nilai jika pendidikan tidak menjamin atas pekerjaan alias kaya, memang kenyataan di lapangan orang yang merantau ke luar negeri jauh lebih bagus kehidupannya ketimbang masyarakat yang berpendidikan, makanya kenyataan ini yang menjadi ala-san masyarakat,” ungkap pria asal Pantura.

Sebagaimana diketahui, sebagian besar masyarakat yang ada di daerah kecamatan Batu Marmar, Pasean dan Waru merantau ke luar negeri, seperti Malaysia, Arab Sau-di dan ke sejumlah negara lainnya karena dinilai lebih menjanjikan. (jck/h4d)

Magang, Cetak Tenaga Kerja UnggulanBANGKALAN-SMK memang

mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahl-ian pilihannya.

Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, be-radaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap pro-fesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

Seperti yang sering kita jumpai, banyak siswa-siswa berseragam sekolah menjalani magang di in-stansi-instansi pemerintah maupun swasta. Waktu magang kebanyakan siswa berkisar antara 2 bulan sam-pai 3 bulan.

Seperti Kabar Madura temui di salah satu tempat servis komputer di Jl Re Martadinata, Kelurahan Mla-jah, Kecamatan Kota Bangkalan. Be-berapa siswa SMK Nurul Amanah, Burneh dan SMKN 3 Bangkalan, magang di tempat itu.

“Di sini saya magang untuk belajar memperpaiki komputer yang rusak,” kata kata Syamsiyah, siswa kelas dua SMK Nurul Amanah.

Menurutnya, magang selain memang tugas dari sekolah juga sebagai sarana belajar yang bagus. Sebab pelajaran praktik yang di-berikan oleh sekolah tidak seintens di tempat magang.

Ketika dimintai pendapat tentang program magang yang harus dijalani oleh siswa, Abdul Karim, pemilik pe-rusahaan servis komputer itu, men-gatakan, magang adalah hal yang sangat positif dan sangat berguna untuk lebih dalam lagi mengasah kemampuan siswa yang diperoleh dari sekolahnya.

“Sudah banyak anak-anak yang magang disini, kami selalu wel-come,” jawabnya.

Menurut pemilik perusahaan Sejati Komputer ini, magang di tempat itu, bukan hanya sekedar magang terus mendapat nilai bagus. Mereka akan dicetak untuk tenaga yang handal dan profesional dalam bidang ke-ahliannya. (roh/yoe)

KM/ROH

POSITIF: Saat magang, siswa SMK akan mendapat pengalaman kerja yang berguna untuk mengasah keterampilan mereka, lebih tajam lagi.

Anak Maniak Game Online, Jangan DimarahiBANGKALAN-“Bermain adalah cara

anak-anak bersekolah,” kalimat itulah yang pertama-tama diungkapkan Mut-mainnah MSi, dosen psikologi STAI Syaichona Cholil, ketika berbincang dengan Kabar Madura, Selasa (29/1).

Ketua Pusat Study Gender (PSG) itu melanjutkan, anak-anak bukanlah orang dewasa. “Anak-anak adalah anak-anak, dan anak-anak akan be-lajar dan bermain dengan dunianya sendiri,” lanjutnya.

Ditanya mengenai anak-anak yang cenderung menggandrungi game online melalui internet, sampai waktu yang tidak wajar, magister psikologi lulusan Unair tersebut menjelaskan, tidak sepenuhnya mereka dapat dis-alahkan.

Sebab, model bermain anak-anak sekarang dengan anak zaman dulu sudah berbeda. Kalau dulu internet belum banyak mengikat kebutuhan masyarakat, sekarang tanpa internet masyarakat akan kesulitan memenuhi kebutuhannya.

“Sekarang, semua sistem sudah menggunakan komputer,” ujarnya

Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga butuh dihargai. Anak-anak juga ingin memilih sesuai dengan keinginannya. Jadi orang tua tidak bo-

leh memaksakan kehendaknya sendiri agar si anak mau menurutinya.

Namun, orang tua perlu untuk mem-bimbing dan mengarahkan keinginan si anak agar apa yang diinginkan si anak berada di jalur yang benar.

“Dalam hal ini, peranan orang tua mutlak diperlukan,” katanya lagi

Mutmainnah menggarisbawahi bah-wa kata-kata ‘diperlukan’ tidak sama dengan menginterfensi yang pada akhirnya terjadi pemaksaan kehendak orang tua kepada si anak.

Seperti yang terjadi sekarang, sering kita jumpai pulang sekolah tanpa mengganti baju terlebih dahulu, si anak langsung meloncat ke meja komputer buru-buru bermain.

Seharusnya, kita sebagai orang tua melakukan kesepakatan waktu dengan si anak, kapan waktunya bermain dan kapan waktunya istirahat.

“Nah, di sinilah nilai terpenting. Proses terjadinya kesepakatan antar dua belah pihak, si anak akan merasa dihargai. Dan akan berdampak besar dalam perkembangan psikologis selan-jutnya,” tandasnya.

“Peran orang tua yang tepat akan menumbuhkan kepercayaan diri pada si anak di masa depan,” tu-tupnya. (roh/yoe)

KM/ROH

LUPA WAKTU: Anak-anak yang kecanduan game online, seringkali meninggalkan buku pelajaran mereka. Hal itu wajar, karena bermain adalah dunia anak-anak.

Page 11: Edisi 30 januari 2013

RABU 30 Januari 2013 11

Email Redaksi: [email protected]

PERCASI JATIM

BANGKALAN-Tur maut yang dilakoni Persepam Madura United (P-MU) ke tanah Papua memang cukup berat. Mengingat bagi tim-tim ISL lainnya, Jayapura dan Wamena masih menjadi momok yang begitu mena-kutkan.

Tak sedikit tim-tim berlabel bintang yang justru pulang dengan tangan hampa. Se-mentara yang lain harus menderita akibat menjadi lumbung gol saat menyam-bangi kandang dua tim Pap-ua tersebut. Alhasil, target kemenangan akan menjadi mission imposible bagi tim yang saat ini masih bercokol di posisi 17 tersebut.

Namun optimisme tinggi tetap disuarakan suporter P-MU dalam lawatannya kali ini. K-Conk Mania, salah satu elemen pendukung P-MU berharap agar saat mengawali laga di Stadion Mandala Jayapura, Kamis besok (31/1), Firly Apriyan-syah dkk tetap tampil treng-ginas. Meskipun dipertand-ingan sebelumnya tim ber-juluk Laskar Sapeh Kerap itu menderia kekalahan dari Persela Lamongan dengan empat gol tanpa balas.

Namun, kehadiran be-berapa legiun baru, salah satunya Kristian Adelmund, diharapkan mampu men-dongkrak penampilan tim besutan Daniel Roekito itu.

”Kami yakin para peng-gawa P-MU akan tampil trengginas untuk menebus kekalahan di laga perdana,” ujar Unsy, salah seorang anggota K-Conk asal Pame-kasan.

Pria yang tinggal di Desa Teja, Kecamatan Kota Pa-mekasan tersebut berasumsi bahwa ekspektasi tinggi yang dimiliki publik Madura akan menjadi rangsangan bagi tampilan kanak Mad-hure. ”Saya kira pemain mempunyai tekad meraih hasil memuaskan untuk meyakinkan kembali para suporter P-MU di Madura,” imbuh pria 35 tahun itu.

Selain itu, status sebagai underdog bisa saja membuat P-MU tampil tanpa beban. Namun tetap saja hegemoni Persipura Jayapura seb-agai raja ISL pada beberapa musim terakhir, masih ter-lalu kuat untuk diredam.

Hanya, rekor lawatan ke tanah Papua sepanjang se-jarah masih memihak P-MU. Dua laga away ke tanah Cenderawasih saat di Divisi Utama lalu. Sapeh Kerap mampu membawa pulang 3 poin dengan kemenan-gan 1-3 di kandang PSBS Biak dan kekalahan 1-0 dari Perseru Serui.

Namun tetap saja, kondisi tim dan atmosfer kompetisi antara Divisi Utama dan ISL, sangat jauh berbeda. (bai/ed)

K-Conk: Jangan Mau Kalah!

PAMEKASAN-Suporter P-MU tidak begitu berharap tim idolanya bisa meraih poin di dua laga tandangnya ke Papua. Itu, semata-mata karena menyadari jika dua laga tersebut sangat berat.

”Kami menyadari j ika lawatan P-MU ke Papua sangat berat. Sulit rasanya pulang bawa poin. Kami malah dukung upaya tampil terhormat di Indonesia timur sana,” jelas Haqi, salah satu suporter P-MU asal Kecamatan Tlanakan, Pa-mekasan.

Demikian halnya yang dis-ampaikan Abd. Rahem, Lor-lap Sakera Mania. Diakui, memang sangat berat P-MU bisa meraih poin di tiga laga awal. Termasuk lawatannya ke Papua menghadapi Persi-pura Jayapura dan Persiwa Wamena.

”Seri, apalagi menang me-mang sangat berat. Tetapi setidaknya janji tampil ter-hormat dapat terealisasi dengan baik,” jelas Rahem.

Harapan agar Firly Apri-yansyah dan kawan-kawan bisa tampil terhormat di ta-nah Papua, menurut Rahem, bisa dibuktikan jika peng-gawa Laskar Sape Kerap tampil lepas. Pasalnya, se-cara psikilogis, ketika tidak ada suporter yang memberi dukungan langsung, menu-rut Rahem pasti akan megu-rangi semangat bertanding pemain.

”Saya hanya berharap agar mental bermainnya betul-betul tidak mengecewakan. Soal hasil itu terserah yang di atas. Doa kami semoga pemain mentalnya tidak down, itu saja,” pungkas Rahem. (bri/ed)

Dukung Tampil Terhormat

Keberadaan Harianto di sek-tor gelandang Perseba Super

Bangkalan memang sangat dibutuhkan. Meskipun memi-

liki postur tubuh yang terbi-lang mungil, namun kemam-

puannya dalam melakukan determinasi melalui umpan-

umpan terukur, membuat satu slot pemain inti terisi

namanya.

ACHMAD BAIQUNI, Bangkalan

HARIANTO merupakan salah seorang eks pemain PSBK Kota Blitar yang tahun ini bermain untuk publik Bangkalan. Sempat malang melintang di beberapa klub Divisi Utama, seperti Deltras Sidoarjo, PSMP Mojokerto hingga Perse-baya Surabaya, menjadikan pemain kelahiran Gresik, 28 tahun silam itu dinilai cukup berpengalaman. Posisi mantan skuad Persebaya saat menjuarai Piala Suratin 2001 lalu itu bahkan tak tergeser dari pemain inti.

Ambisi Hari -sapaan akrab Har-ianto, untuk menjadi seorang pemain sepak bola professional

sebenarnya sudah terpupuk sejak masih berusia 12 tahun. Sasana Bhakti Surabaya merupakan SSB pertama tempat pemilik nomor punggung 12 itu belajar sepak bola. Meskipun harus menumpang kendaraan umum setiap kali pu-lang pergi Gresik – Surabaya, na-mun Harianto kecil mengaku tidak merasa bosan. Apa lagi dukungan dari Mariyun –sang ayah, membuat semangat Harianto semakin bert-ambah. ”Biasanya bareng teman-teman setiap kali berangkat latihan. Keluarga sangat mendukung, apa lagi ayah merupakan penggila bola. Meskipun tidak pernah menjadi pemain,” ungkap Harianto.

Dari SSB itulah, bakat Harianto kemudian terpantau pemandu bakat Persebaya U-18 yang saat itu tengah mempersiapkan tim untuk turun dalam Piala Suratin. Kontri-busi Harianto akhirnya berbuah manis untuk Bajul Ijo Muda. Pada 2001, tim kebanggaan Bonek Ma-nia itu mampu membawa pulang trofi juara Suratin yang merupakan kejuaraan tertua dalam sejarah sepak bola nasional.

Dua tahun berselang, klub Divisi I Persida Sidoarjo menjadi labu-han berikutnya bagi pemain yang berencana akan melepaskan masa lajangnya pada tahun depan itu.

Lepas dari Persida, Harianto mu-lai memperkuat klub Divisi Utama. Tercatat Deltras Sidoarjo, Persegi Gianyar Bali, Persekabpas Kabu-paten Pasuruan, PSMP Mojokerto, Persebaya DU dan PSBK Blitar menjadi klub-klub Divisi Utama yang pernah dibelanya. Namun saat karirnya di Liga Indonesia sedang bersinar, Harianto harus kehilangan sang ayah. Tepatnya pada 2009 saat dirinya memperkuat PSMP Mojokerto. Hal itu sempat membuat Harianto terpukul. Pas-alnya, sosok ayah baginya adalah motivator utama untuk menjadi seorang pesepak bola.

”Saat ayah meninggal, saya san-gat merasa kehilangan. Dia adalah ayah sekaligus orang yang paling besar memberikan support dalam karir saya,” kenang Harianto.

Setelah gagal bersama PSBK musim lalu, Harianto berharap mampu memberikan tiket promosi ISL bersama Perseba Super musim ini. ”Ingin membawa tim ini ke kasta teratas (ISL). Itu harapan saya saat ini,” imbuh pemilik tinggi 170 cm dan berat 57 kg itu.

Sementara itu, mengenai hal yang masih menjadi cita-cita lain, pemain yang hanya lulusan SMA itu mengaku ingin membuka usaha bersama keluarganya. (ed)

BANGKALAN-Kabupaten Bang-kalan masih terus menyeleksi pesepak bola yang akan ditu-runkan dalam Pra-Porprov 2013 Rayon Madura yang akan digelar di Sumenep, 17 Februari mendatang. Beberapa pekan menjelang digulir-kannya Pra-Porprov 2013 tersebut, sedikitnya 40 peserta seleksi masih memperebutkan 22 kuota yang akan dibawa.

Dalam seleksi yang digelar sore ke-marin (29/1) di lapangan utara alun-alun Bangkalan, Pelatih Kepala Afiv Subarkah membriefing calon anak-anak asuhnya itu. Dalam kesempatan itu, Afiv memuji beberapa kelebi-han yang dimiliki pemain-pemain seleksi tersebut. Selain kecepatan, keberanian akan menjadi modal bagi pemain-pemain yang disaring dari beberapa kecamatan se-Kabupaten Bangkalan itu.

”Kemampuan yang dimiliki pe-main seperti kalian memang cukup

baik. Cepat dan berani melakukan manuver menjadi modal yang cukup bermain bola,” ucap Afiv di depan

pemain-pemain seleksi itu.Namun Afiv juga memberikan

pandangannya mengenai semangat

yang masih terbilang kurang dari anak-anak Bangkalan itu. ”Han-ya semangat dan kemauan untuk mengembangkan diri yang masih kurang. Usia 20 seperti kalian dan masih berkutat dengan Porprov tentu bukan target yang diharapkan. Tapi kita masih punya waktu untuk mem-benahi tim,” imbuh mantan pelatih Persisam Samarinda U-21 itu.

Selain Afiv, dua pelatih tim sepak bola Porprov Bangkalan lainnya, yaitu Petir Khan dan Jumali, juga hadir dalam seleksi lanjutan tersebut.

Besok, rencananya seleksi akhir akan menentukan siapa saja pemain yang akan diplot sebagai penggawa tim Bangkalan di Pra-Porprov tahun ini.

Dalam seleksi tersebut tampak juga beberapa mantan pemain Perseba Super U-15. Seperti Tho-lib, M. Nasir dan Riski “Batak” Marsuki. Ketiganya terlihat sangat serius mengikuti seleksi kelompok pemain U-21 itu. (bai/ed)

KM/ACHMAD BAIQUNI

BEREBUT SLOT: Tim pelatih Pra-Porprov Bangkalan sedang membakar motivasi peserta seleksi di lapangan alun-alun utara Bangkalan, kemarin.

Seleksi Tim U-21 Bangkalan Sengit

Pengenal Sosok Harianto, Gelandang Perseba Super Asal Gresik

Termotivasi Almarhum Ayah, Bercita-Cita Miliki Usaha SendiriTTL : Gresik, 20-8-1984Alamat : Menganti, GresikAyah : (alm) MariyunIbu : SuriyanikTinggi : 170 cmBerat : 57 kgPosisi : GelandangNomor Punggung : 12

Pendidikan Sepak Bola1999-2000

SSB Sasana Bhakti Surabaya

2000-2001 Persebaya Junior

Juara 1 Piala Suratin

Karir Klub :2003-2005 Persida Sidoarjo2006-2007 Deltras Sidoarjo2007-2008 Persegi Gianyar

Bali2008-2009 Persekabpas

Pasuruan2009-2010 PSMP Mojokerto 2010-2011 Persebaya DU2011-2012 PSBK Blitar2012- … Perseba Super

Bangkalan

Tentang Harianto

PAMEKASAN-Beberapa cabang olahraga (cabor) yang dipertand-ingkan di ajang Porprov IV/2013 Madiun, Juni mendatang, harus melewati pra-Porprov. Satu dian-taranya cabor pencak silat.

Tak heran, pesilat sejumlah ka-bupaten/kota se Jawa Timur kini disiapkan matang agar bisa lolos ke arena Porprov tersebut. Tak terkecuali pesilat Pengkab IPSI Pamekasan.

Di bawah kendali KONI Pame-kasan selaku induknya, Pengkab

IPSI Pamekasan kini tengah sibuk mematangkan sejumlah pesilat yang disiapkan berlaga di Pra-Porprov. Pemusatan Latihan Ka-bupaten (Puslatkab) digelar kon-tinyu di Pendapa Budaya Wakil Bupati Pamekasan, Jl Jokotole.

Pelatih Kepala yang ditunjuk, Taufiqurrahman, menyatakan, pesilatnya saat ini fokus lo-los Pra-Porprov. ”Target harus meloloskan sebanyak mungkin. Terutama pada kelas-kelas yang memang diandalkan,” terang

Taufiqurrahman.Untuk ajang olahraga multi

even level provinsi dua tahunan tersebut, IPSI Pamekasan mem-bidik beberapa kelas. Antara lain pada katagori Tanding Kelas A putra yang diperkuat salah satu atlet andalannya, Saribul Hasan. Juga di kelas C, D dan E putra, diperkuat masing-masing oleh Lana Taufikur Rosidi, Anwari, dan Abd. Latif. Sementara kelas D putri dengan atlet Sufianti M.

Pada katagori Tunggal, Gabun-

gan, Regu (TGR), yang dibidik harus lolos yaitu pada Tunggal putri yang diperkuat atlet anda-lan dan pernah meraih medali perak O2SN di Palembang, yakni Citra Rosalina Fikri. Pada Ganda putra dan putri dengan atlet masing-masing M. Rusdi, M. Fajrul Falah, dan Wahyu Kurnia Laili yang berpasangan dengan Khairunnisa’ Imami. Sedangkan pada Regu pada kelas putra di-perkuat Muhlas, Fathorrahman dan Rofiudin. (km12/ed)

Pencak Silat Fokus Lolos Pra-Porprov

INTENSIF: Pencak silat Regu putri Pengkab IPSI Pamekasan serius berlatih di Pendapa Budaya Wabup Pamekasan, di bawah pengawasan tim pelatih yang ditunjuk.

KM/ANWAR NURIS

Godok Pelatih Catur Daerah

BANGKALAN-Setelah sekian lama olahraga catur dipandang sebelah mata oleh masyarakat, akhirnya Percasi Jatim mulai berbenah. Sejumlah terobosan di-lakukan untuk memaksimalkan potensi bakat catur anak muda di daerah.

Dikatakan oleh Ach. Subki, Ketua Percasi Bangkalan, dalam agenda kerja tahun 2013-2015, dalam jangka pendek ini Percasi Jatim bersama-sama Pen-gurus Kabupaten (Pengkab) dan Dinas Pendidikan (Disdik) dalam waktu dekat akan mengadakan pelaksanaan Pelati-han Guru SD/SMP dan SMA sederajat.

”Pelatihan Pelatih Daerah adalah beberapa program dari program kerja jangka pendek, dalam waktu dekat kami akan realisasikan,” ujarnya.

Masih menurut Subki, tujuan diadakan-nya pelatihan pelatih daerah adalah guna menambah minimnya jumlah pelatih di Jawa Timur dan seta belum meratanya di setiap kota dan kabupaten. ”Adapun dengan pengembangan lainnya, kami akan melakukan dengan simultan dan berkesinambungan,” ujarnya.

Adapun menurut Abdul Karim, Sekre-taris Percasi Bangkalan, Pelatihan Pela-tih Daerah ini nantinya akan mendapat-kan sertifikat dari Pengprov (Pengurus Provinsi) Percasi Jawa Timur.

”Percasi Bangkalan akan terus melakukan langkah-langkah konkrit untuk kemajuan olahraga catur ini,” sahutnya semangat. (roh/ed)

Page 12: Edisi 30 januari 2013

Upaya Cari Simpati Publik Jayapura

PUTRA Papua di penggawa P-MU, Issac Y.M. Djober, pasti akan dimainkan meng-hadapi Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Itu, tentunya atas pertimbangan dan strategi matang.

Daniel Roekito, pelatih kepala P-MU menegaskan, rencana menurunkan Issac sebagai bagian memperkenalkan kepada publik Jayapura dan Abepura jika Madura saat ini sudah bisa tampil di pentas liga tertinggi Indonesia. Tidak hanya itu, Dan-iel juga bermaksud mencari dukungan khusus kepada P-MU di Stadion Man-dala. Yakni dari sanak saudaranya Issac.

”Setidaknya kami tidak tampil send-irian. Issac menjadi salah satu daya tarik lahirnya dukungan dari sejumlah suporter di Jayapura dan sekitarnya,” jelas Daniel.

Daniel juga menjelaskan, proyeksi menurunkan Issac sebagai bagian menin-gatkan mental permainan anak asuhnya yang biasa dia panggil Adek tersebut. ”Dia pemain muda dan butuh banyak panggung untuk bisa menampilkan ben-

tuk permainan terbaiknya,” tandasnya.

Yang menjadi pertim-bangan paling utama justru adabta perubahan peraturan PT Liga In-donesia tentang sanksi terhadap pemain yang terakumulasi kartu kuning. Dimana men-syaratkan, sanksi akan diberikan ketika pe-main sudah mengoleksi tiga kartu kuning.

Diketahui bersama, tipikal permainan Is-sac selama ini memang rawan kartu kuning. Saat ini pun dia sudah men-gantongi kartu kuning saat melawat ke Persela Lamongan.

”Aturan tentang akumu-lasi kartu kuning adalah hal yang baru. Sangat mengun-tungkan sebenarnya karena kami bisa menurunkan Issac besok,” jelas Daniel Roekito. (bri/ed)

Email Redaksi: [email protected]

12 RABU 30 Januari 2013

Hari Ini, Jajal Lapangan Stadion Mandala

JAYAPURA-Laskar Sape Kerap sudah mengirup uda-ra tanah Papua. Bahkan hari ini, Pelatih Kepala Daniel Roekito mengagendakan akan menjajal lapangan Stadion Mandala Jayapura, tempat digelarnya laga an-tara Persipura Jayapura v Persepam Madura United (P-MU), besok (31/1).

”Besok (hari ini, Red) kami akan langsung latihan pukul tujuh. Kalau disamakan dengan di Madura, ya pukul lima pagi,” urai pelatih asal Rembang tersebut.

Adanya perubah-an waktu beraktifi-tas yang harus lebih maju dua jam, diakui Daniel sebagai kendala. Untuk itu, dirinya beren-cana mengajak pemainnya langsung adaptasi dengan kondisi di Jayapura.

Pantauan Kabar Madu-ra, usai menjejakkan kaki di Kota Jayapura kemarin (29/1), Laskar Sape Kerap langsung chek in di Hotel Yasmin. Lokasinya persis di Jalan Peretakan Negara Jayapura. Hotel tersebut akan menjadi tempat men-ginapnya rombongan yang dipimpin Issac Jober selama

di Jayapura.Usai chek in, rombongan

langsung disuguhi makan siang, kemudian menuju kamarnya masing-masing. Tentunya untuk melanjut-kan istirahat setelah mela-koni perjalanan panjang dari Madura ke Jayapura.

Dalam sesi makan siang tersebut, Pelatih Kepala P-MU, Daniel Roekito me-nyampaikan kepada pe-mainnya jika ada perubahan waktu yang harus disadari oleh pemainnya. Hal itu, terutama disampaikannya kepada pemain asingnya.

”Waktu di sini berbeda dengan di Madura, lebih

cepat dua jam. Jika di Madura pukul tujuh, maka disini sudah pukul sembilan,” jelas Daniel.

Selisih waktu hing-ga dua jam itu, diakui

Daniel sebagai salah satu kendala terberat ber-

tanding di Indonesia timur. ”Jika di Madura waktunya pemain tidur siang, di sini harus bertanding,” tandasnya.

Semestinya, tim yang akan bertanding di Indonesia timur menurut Daniel harus terlebih dahulu melakukan penye-suaian selama beberapa hari. Kendati demikian, mengingat mahalnya harga-harga barang dan layanan jasa di Jayapura, membuat Daniel memahami rencana efisiensi yang dilaku-kan manajemen. (bri/ed)

Kerja Keras dan BerdoaPENJAGA gawang P-MU, Alfonsius Kelvan

menjawab suntikan moral yang disuarakan suporter. Melalui pesan blackberry mesenger, pemain kelahiran Jakarta itu berjanji akan memberikan penampilan terbaiknya.

”Kami akan fight, usaha, kerja keras dan berdoa. Meskipun klub yang kami hadapi adalah tim juara sekelas Persipura,” tegas Alfons -sapaan akrab Alfonsius.

Pria yang kali ini akan diturunkan sebagai penjaga gawang utama menyusul cedera yang dialami Ga-lih Firmansyah itu percaya bahwa hasil pertandin-gan adalah buah dari kerja keras tim di lapangan.

”Kalah-menang Allah yang atur. Y a n g p e n t i n g usaha, kasih mer-eka perlawanan,” imbuh pemain yang belum ge-nap dua tahun menyandang sta-tus muallaf terse-but. (bai/ed)

BANGKALAN-Sesi latihan sore yang dilakukan Perseba Super Bang-kalan kemarin (29/1), terlihat lebih menekankan pada organisasi pola permainan. Selain umpan-umpan pendek, metode positioning j u g a menjadi menu latihan yang diterapkan Pela-tih Kepala Perseba Super, Nus Yadera.

Tak hanya itu, lati-han finishing juga masih menjadi agenda wajib pilihan pelatih 46 tahun itu. Itu, tentunya untuk lebih mempertajam barisan serangnya.

Meskipun berlatih di bawah cuaca mendung dengan gerimis tipis, namun Perseba Super tetap menunjukkan semangatnya dalam melakukan pem-benahan tim. Mengawali sesi latihan dengan jogging ringan, Danilo Fer-nando dan kawan-kawan kemudian menjalani metode ball position.

Dalam metode tersebut, seluruh pe-main dibagi dua kelompok. Masing-masing kelompok bermain dengan menggunakan separuh lapangan. Setelah itu, sesi latihan ditutup den-gan penerapan dua metode finishing.

Di sela mengawasi sesi latihan tim Perseba Super, Nus Yadera ke-pada Kabar Madura mengatakan, apa yang dilakukan merupakan hasil evaluasi pasca masih lemahnya koor-

dinasi yang terjalin antar-pemain. Hasil draw tanpa gol yang dibukukan Perseba Super dalam uji coba atas Persipur Purwodadi beberapa hari lalu, menjadi imbasnya.

”Koordinasi antar-lini dan finishing memang masih menjadi PR untuk dibenahi. Ini juga akan terus disele-saikan hingga lawatan Perseba Super ke Blitar,” terang Nus Yadera.

Sementara itu, satu agenda uji coba menjelang pertandingan perdana Perseba Super di Divisi Utama, 6 Feb-ruari mendatang, masih tersisa. PS Sinar Harapan Sidoarjo menjadi lawan tanding yang akan didatangkan ke Bangkalan. Klub internal Kelas Utama PSSI Sidoarjo itu dinilai memiliki ke-mampuan yang bisa sedikit mengim-bangi permainan Perseba Super.

”Sengaja kami pilih klub internal asal Sidoarjo. Karena dinilai lebih memberikan perlawanan. Selain itu, jadwal yang mendadak juga menjadi faktor lain dipilihnya PS Sinar Hara-pan sebagai sparring partner.”

Rencananya, pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Gelora Bang-kalan (SGB) besok sore. Kemenangan di kandang, tentu diharapkan akan bisa meningkatkan mental tanding anak-anak Perseba sebelum melaku-kan laga perdana di Divisi Utama melawan tuan rumah PSBK Blitar 6 Februari mendatang. (bai/ed)

EMPAT pemain asing dibawa serta skuad Laskar Sape Kerap dalam lawatan ke Papua. Namun, dua di-antaranya dikhawatirkan tidak bisa langsung ber-adaptasi dengan atmosfer Indonesia timur. Sebab ked-uanya tergolong pendatang baru. Yakni Kim Sung Yeon dan Kristian Adelmund.

”Saya kuatir mereka tidak bisa beradapatasi di Papua ini. Karena bagaimanapun, proses adaptasi mereka di Madura masih belum bisa menyesuaikan,” jelas Dan-iel Roekito.

Namun, Daniel mengaku tidak banyak pilihan untuk tidak menurun kannya. ”Ini laga penting bagi mer-eka berdua. Sebagai ajang pembuktian jika mereka

mampu berbuat banyak bagi P-MU,” tandasnya.

Sejak mendarat di Jay-apura, dua pemain tersebut memang masih kesuli-tan menyesuaikan dengan

kodisi alam yang ada. Terbukti, sore kemarin kedua pemain tersebut terlihat mulai flu. (bri/ed)

PAGI kemarin (29/1), tepatnya pukul 00.01 WIB (bukan 23.00 seperti diberitakan sebelumnya), rombongan P-MU yang berjum-lah 21 orang bertolak dari Pa-mekasan, salah satunya adalah

Kabar Madura yang secara khusus akan menginfomasikan berbagai perkembangan terbaru Laskar Sape Kerap di Bumi Cenderawa-sih. Rombongan mengawali per-jalanannya dengan doa bersama

yang dilakukan sebelum naik bus kebanggan P-MU. Tidak banyak cerita yang terjadi selama perjala-nan dari Pamekasan ke Bandara Juanda Surabaya, karena rom-bongan lebih memilih tidur lelap.

Cerita menarik mulai terjadi ketika berada di Bandara Juanda. Itu terjadi setelah pemain yang berpencar dan memilih melalui pintu masuk berbeda harus sal-ing tunggu sebelum duduk manis di ruang tunggu. Padahal, ketika komunikasi via telepon dilakukan, pemain yang dinanti sudah duduk manis di ruang tunggu. Semen-

tara official tim sempat disibukkan mencari mereka.

Belum lagi ketika di pintu ma-suk pesawat, Indriyanto Setyo Nugroho, pemain gaek P-MU dengan tanpa sungkan mulai meledekin pemain lainnya di hadapan pramugari yang cantik. Tak ayal, situasi di pintu masuk pesawat menjadi ramai dengan gelak tawa dan saling ledek.

Salah satu gurauan yang membuat sebagian besar penumpang ikut ter-tawa ketika beberapa pemain men-coba meniru bunyi hewan. Mulai dari bunyi ayam, burung, kucing

dan kodok. Suasana pesawat yang biasanya tenang, sempat sedikit gaduh dengan guyonan para peng-gawa Laskar Sape Kerap tersebut. Sementara pramugari tidak mela-rangnya, malah ikut tertawa lepas mendengarnya.

Perjalanan panjang dimulai ke-tika pesaat Garuda GA0631 yang membawa serta pemain mulai memasuki landasan pacu. Tak banyak keriuhan yang terjadi selama penerbangan pesawat tersebut ke Bandara Hasanud-din, Makassar. Sebagian pemain lebih banyak tidur lelap untuk

menghimpun tenaga. Hanya ada beberapa pemain yang sengaja tidak tidur dan iseng merekam pe-main yang memiliki gaya berbeda ketika pulas. Praktis, selama 1,5 jam penerbangan dari Surabaya ke Makasar menjadi ajang untuk saling merekam posisi tidur pe-main lainnya.

Sayangnya, ketika mendarat di bandara yang menjadi transit per-jalanan berikutnya ke Jayapura, seluruh penumpang sempat ter-tahan di dalam badan pesawat selama 30 menit lebih.

KM/TABRI S. MUNIR

DUO BRASIL: Danilo Fernando (kiri) dan Victor da Silva menjadi tulung punggung Perseba Super bersama pemain Laskar Suramadu lainnya dalam mengarungi Divisi Utama 2012-2013 ini.

Asah Finishing, Besok Jajal Klub dari Sidoarjo

Butuh Adaptasi Perubahan Waktu

Merekam Perjalanan Laskar Sape Kerap ke Papua

Enam Jam Perjalanan, Berangkat Pukul 06.12 WIB, Mendarat 14.12 WITPerjalanan panjang yang dilakukan bersama-sama dengan

banyak teman, akan terasa mengasikkan. Pasalnya, tingkah laku konyol atau gurauan gampang dilakukan. Itu terjadi

karena sudah saling mengenal dan sebagai salah satu cara mengahilangkan rasa capek. Selama perjalanan tur maut

P-MU, ada beberapa catatan menarik yang sempat terekam oleh Kabar Madura.

Bersambung ke Hal 6

DARI RANTAU

Berencana Mainkan Issac Y.M. Djober

Khawatirkan Adaptasi Kim dan Adelmund

ALFONSIUS KELVAN

KM/DOK

KM/DOK

MUKA BARU: Kristian Adelmund (kanan), pemain asing terbaru di P-MU saat mengikuti sesi latihan di Pamekasan.

TANG TARETAN: Dengan memasang putra asli Papua, Issac Djober, tim

pelatih P-MU berharap bisa mendapat dukungan tambahan dari warga

setempat yang tergolong kerapat Issac Djober.

KM/DOK

terbaiknya,”

i pertim-g utama rubahan iga In-sanksi

n yang kartu

a men-i akan ka pe-ngoleksi

ng.ersama, nan Is-memang ing. Saat ah men-

u kuning e Persela

ng akumu-g adalah hal

ngat mengun-rnya karena kami n Issac besok,” jelas (bri/ed)

HLaSt

JAKera tiniRoakStatemtarPe(P-

”akatujdenpuuraRe

Aan tasmaDaUncanlankon

Pra,di (29lanYadi Jayakagindip

odisi alam yang da. Terbukti, sore emarin kedua emain tersebut erlihat mulai lu. (bri/ed)

KM/DOK

kanan), pemain asing terbaru n di Pamekasan.

TANG TARETAN: Dengan memasang putra asli Papua, Issac Djober, tim

pelatih P-MU berharap bisa mendapat dukungan tambahan dari warga

setempat yang tergolong kerapat Issac Djober.

KM/DOK