edisi 6, 6 november 2015

2
ertumbuhan aset perbankan syariah terakhir bedasarkan laporan perkembangan keuangan syariah 2013 di nyatakan mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh atmosfer perkonomian di Indonesia dimana aset perbankan syariah yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah UUS, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tercatat sebesar Rp248,1 triliun pada tahun 2013 atau tumbuh 24,2% (yoy) dimana angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat pada angka 34,0%. Laju pertumbuhan aset perbankan syariah pada 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan secara nasional, pangsa pasar bank syariah meningkat dari 4,61% menjadi 4,93% ditambah lagi nominal pembiayaan BUS dan UUS yang lebih tinggi dari dana pihak ketiga (DPK). Pembiayaan BUS dan UUS ditahun 2013 tercatat Rp.188,6 Triliun dan financing to deposit ratio tercatat sebesar 95,9%. Karakteristik dan tugas dari BUMN yang bukan hanya menjadi sumber pendapatan bagi negara tetapi juga berkewajiban sebagai badan yang berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian di indonesia membuat BUMN dapat melakukan langkah- langka untuk peningkatan perekonomian di indonesia termasuk bagi industri keuangan syariah. Badan usaha milik negara yang memiliki perbankan syariah dalam bentuk BUS maupun UUS dapat di lebur menjadi bank baru yang lebih besar. Dengan penggabungan tersebut maka akan ada bank syariah di Indonesia yang besar dimana saat ini dibutuhkan sebuah bank syariah yang dapat bersaing dengan bank konvensional yang telah eksis sebelumnya. Pemerintah sendiri telah menyiapkan beberapa opsi dalam pembentukan BUMN syariah ini diantaranya : 1. Mengkonsolidasikan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan unit usaha syariahnya BTN. 2. Pengalihan atau konversi dari salah satu bank BUMN menjadi bank syariah yang nantinya akan mengambil alih, merger atau

Upload: ksei-forsei-uin-jogja

Post on 24-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pembentukan Bank BUMN Syariah Dalam Upaya Peningkatan Aset Perbankan Syariah di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 6, 6 November 2015

ertumbuhan aset perbankan syariah terakhir bedasarkan laporan perkembangan keuangan

syariah 2013 di nyatakan mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh atmosfer perkonomian di Indonesia dimana aset perbankan syariah yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah UUS, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) tercatat sebesar Rp248,1 triliun pada tahun 2013 atau tumbuh 24,2% (yoy) dimana angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat pada angka 34,0%.

Laju pertumbuhan aset perbankan syariah pada 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset perbankan secara nasional, pangsa pasar bank syariah meningkat dari 4,61% menjadi 4,93% ditambah lagi nominal pembiayaan BUS dan UUS yang lebih tinggi dari dana pihak ketiga (DPK). Pembiayaan BUS dan UUS ditahun 2013 tercatat Rp.188,6 Triliun dan financing to deposit ratio tercatat sebesar 95,9%.

Karakteristik dan tugas dari BUMN yang bukan hanya menjadi

sumber pendapatan bagi negara tetapi juga berkewajiban sebagai badan yang berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian di indonesia membuat BUMN dapat melakukan langkah-l a n g k a u n t u k p e n i n g k a t a n perekonomian di indonesia termasuk bagi industri keuangan syariah.

Badan usaha milik negara yang memiliki perbankan syariah dalam bentuk BUS maupun UUS dapat di lebur menjadi bank baru yang lebih besar. Dengan penggabungan tersebut maka akan ada bank syariah di Indonesia yang besar dimana saat ini dibutuhkan sebuah bank syariah yang dapat bersaing dengan bank konvensional yang telah eksis sebelumnya.

P e m e r i n t a h s e n d i r i t e l a h menyiapkan beberapa opsi dalam pembentukan BUMN syariah ini diantaranya :

1. Mengkonsolidasikan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan unit usaha syariahnya BTN.

2. Pengalihan atau konversi dari salah satu bank BUMN menjadi bank syariah yang nantinya akan mengambil alih, merger atau

Page 2: Edisi 6, 6 November 2015

akuisisi BUS dan UUS di BUMN3. Menerbitkan Initial Public

Offering (IPO) sebagai upaya dalam peningkatan struktur modal dan ekspansi pasar perbankan syariah.

Persaingan antar bank syariah di indonesia masih kecil, hal ini dibuktikan dengan sedikitnya inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para manajer perbankan di indonesia. Yang terjadi saat ini adalah perbankan syariah hanya berupaya meningkatkan nasabah melalui jenis-jenis pembiayaan biasa tanpa adanya variasi untuk meningkatkan penetrasi pasar.

Persaingan ini juga tidak lepas dari berdirinya bank syariah di indonesia dimana rata-rata berdiri dari ekspansi perbankan konvensional ke pasar syariah. Hal lain yang mempengaruhi ketidakgairahan persaingan perbankan syariah di indonesia adalah struktur modal dan aset perbankan-perbankan syariah di indonesia, padahal di lain pihak perbankan konvensional telah melakukan inovasi pelayanan kepada nasabah dengan bermacam variasinya.

S e b a g a i m a n a B U M N y a n g usahanya dimiliki oleh pemerintah sudah b a r a n g t e n t u d a p a t d i l a k u k a n penggabungan guna memperkuat struktur modal sehingga dapat bersaing dengan perbankan konvensional yang sudah bermain lebih lama di pasar indonesia.

Lantas dengan berdirinya Bank BUMN syariah ini sudah tepat sebagai solusi pentrasi pasar ?

Bagaimana kontribusi dan pengaruh Bank BUMN syariah yang seharusnya kepada pasar di indonesia ?

Bagaimana cara terbaik dalam pembentukan Bank BUMN syariah tersebut ?