edisi november 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

34
1 WartaKominfo Edisi November 2019 Edisi November 2019 natunakab.go.id diskominfo.natunakab.go.id

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

1 WartaKominfo Edisi November 2019

Edisi November 2019

natunakab.go.id diskominfo.natunakab.go.id

Page 2: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

2 WartaKominfo Edisi November 2019

Sosialisasi INSAN Diharapkan Dapat Melahirkan Generasi Muda Cerdas Ngesti Pimpin Rapat Persiapan MTQ Kabupaten Natuna tahun 2020 Gandeng Atourin, BAKTI Kembangkan Ekosistem Ekonomi Digital di Natuna 10 Pemandu Wisata Natuna Ikut Uji Kompetensi Wan Siswandi Buka Resmi Musrenbang Perubahan RPJPD Natuna 2005-2025 Jaringan 4G Hadir di Perbatasan Natuna -Vietnam, Thailand, dan Malaysia

Page 3: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

3 WartaKominfo Edisi November 2019

Assalamualaikum Wr Wb

Selamat bersua para pembaca Buletin WartaKominfo Edisi November 2019 !

Kami segenap redaksi WartaKominfo mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME atas

izinnya pada penerbitan keenam di tahun 2019 ini. Meskipun banyak referensi bacaan di

Kabupaten Natuna tapi kami optimis akan mendapat tempat di hati pembaca dan menjadi

acuan pembaca dalam mencari informasi aktual dan faktual di Lingkup Pemerintahan

Kabupaten Natuna.

Edisi kali ini kami mengekspos bebrapa kegiatan Bupati, Wakil Bupati, juga kegiatan OPD

termasuk kegiatan Diskominfo Natuna yang kami kemas dalam bentuk berita dan artikel

Semoga sajian kami bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Natuna.

Page 4: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

4 WartaKominfo Edisi November 2019

Pelindung : Kadis Kominfo

Penasehat : Sesdis Kominfo

Pemimpin Redaksi : Kabid Pengelolaan Informasi Komunikasi Publik

Editor : Kasi Pengelolaan Saluran Komunikasi Publik

Staf Redaksi : Fera Fernanda, Sumardi, Wan Gutmi, Arman Salim, Wan Irfan, M. Syukri

Penyusun : Fera Fernanda

Layouter : Fera Fernanda

Design Cover : Arman Salim

Fotografer : M.Syukri

Alamat Redaksi :Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Natuna Gedung B Pulau Senua Lantai 2, Jl. Batu Sisir- Bukit Arai Ranai-Natuna

Email : [email protected]

Page 5: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

5 WartaKominfo Edisi November 2019

ertempat di Ruang Aula Lantai 4 Kampus

STAI NATUNA, Ranai, (2/11), Pagi,

Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan

Siswandi membuka secara resmi Sosialisasi

Pembinaan Sadar Halal untuk Pengusaha

Kabupaten Natuna yang diselenggarakan oleh

Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Natuna.

Hadir pada acara tersebut, Forum Koordinasi

Pimpinan Daerah ( FKPD), Ketua umum MUI

(Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Natuna,

Kepala Kemenag, Kepala Bagian Kesra dan tamu

undangan lainnya.

Dalam kata sambutanya, Wan Siswandi

menerangkan bahwa agama islam memiliki aturan

tentang makanan halal dan menghindari yg

haram,masalah kehalalan menjadi isu penting pada

produk yang beredar di Indonesia. Produk yang di

pasarkan dapat berkembang pesat atau justru

tumbang seketika bila kabar ketidakhalalan

berhembus. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini

diharapkan tumbuh kesadaran dari pengusaha

terhadap pentinya produk halal dalam berusaha.

H. Kartubi Selaku ketua Panitia kegiatan

melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan

menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya

produk halal. Memberikan kenyaman, keamanan,

dan kepastian dalam ketersediaan produk halal

kepada masyarakat.

Kegiatan ini di ikuti oleh peserta yang berjumlah 60

orang terdiri dari 4 kecamatan, diantaranya

Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan Bunguran

Timur Laut, Kecamatan Bunguran Tengah,

Kecamatan Bunguran Selatan.

(Humas_pro/PKL*s4Nd/Ery)

B

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 6: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

6 WartaKominfo Edisi November 2019

alam menghadapi ancaman dampak

negatif dari penyalahgunaan internet

dikalangan remaja khususnya para pelajar,

pemberian pemahaman penggunaan internet

secara sehat harus marak dilakukan untuk menjaga

pertumbuhan karakter bagi generasi penerus. Oleh

karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna

melalui Dinas Kominfo Kabupaten Natuna gelar

Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN) untuk

para pelajar Se- Kecamatan Bunguran Batubi di

Gedung Pertemuan Desa Gunung Putri, Selasa

(05/11). Sosialisai INSAN tersebut merupakan

kedua kalinya dilaksankan Dinas Kominfo Natuna

tahun ini setelah dilaksanakannya Sosialisai INSAN

untuk para pelajar tingkat SLTA dan SLTP sederajat

Se- Kecamatan Bunguran Timur, Kecamatan

Bunguran Timur Laut dan Kecamatan Bunguran

Tengah yang dilaksakan pada bulan Oktober lalu.

Kepala Seksi Pengembangan Kemitraan dan

Layanan Informasi Publik Dinas Kominfo Kabupaten

Natuna Abdul Muin selaku Ketua Pelaksana dalam

menyampaikan laporan pelaksana mengatakan,

kegiatan sosialisasi INSAN tersebut bertujuan untuk

memberikan pemahaman kepada siswa tentang

pentingnya penggunaan internet sebagai

penunjang sekolah. Selain itu juga bertujuan untuk

memberikan pemahaman bahwa selain

bermanfaat, internet juga dapat memberikan

pengaruh negatif bila tidak digunakan secara bijak.

“Kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk

dilakukan mengingat dampak negatif dan kurang

bijaknya dalam menggunakan teknologi informasi

semakin menghkawatirkan khususnya di kalangan

pelajar dan generasi muda. Dengan kegiatan

sosialisasi ini diharapkan dapat melahirkan

generasi muda yan cerdas dalam menggunakan

teknologi informasi khususnya dalam menghadapi

era globalisasi dan industrialisasi” ujar Abdul Muin

dalam sambutannya.

Selain itu, dalam sambutannya Camat Bunguran

Batubi Nur Parta menyampaikan, dengan

kecanggihan teknologi informasi saat ini dapat

merubah perkembangan karakter anak. Anak-anak

seolah-olah dewasa belum pada waktunya

dikarenakan mengakses informasi yang berkonten

untuk orang dewasa. Ia juga mengatakan,

penggunaan internet dengan tidak bijak juga dapat

menjerat seseorang kepada hukum karena telah

menyampaikan atau mengakses informasi yang

tidak baik. Oleh sebab itu ia merasa khawatir dan

riskan dengan hal tersebut.

“Kalau dulu mulutmu hariamau mu, sekarang

jempol mu harimau mu. Untuk itu harus berhati-

hati, karena hal yang sepele, yang kita anggap

biasa saja, tapi bisa saja bagi orang lain merupakan

suatu hal yang sensitif”, tutur Nur Parta.

Melalui kegiatan sisoalisasi ini, ia berharap agar

dapat memberikan pemahaman kepada anak-anak

tentang penggunaan internet dengan baik dan

benar sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih

bermanfaat. Ia juga meminta kepada seluruh

peserta untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut

dengan sungguh-sungguh.

“Inilah momentum bagi adik-adik untuk

menanyakan segala macam apa itu internet, apa

kegunaannya dan apa manfaatnya bagi kita

terhadap penggunaan internet itu sendiri”, lanjut

Nur Parta sebelum membuka acara Sosialisasi

INSAN tersebut. (Diskominfo/Mardi)

D

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 7: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

7 WartaKominfo Edisi November 2019

emerintah Daerah Kabupaten Natuna,

melalui Dinas Ketahanan Pangan, kembali

meraih prestasi gemilang untuk kategori

pengolahan pangan lokal. Kali ini, Dinas Ketahanan

Pangan yang membawa Tim Penggerak PKK

Kabupaten Natuna sebagai peserta, berhasil meraih

Juara II dalam ajang Festival Pangan Lokal Beragam,

Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), yang

disejalankan dengan peringatan Hari Pangan

Sedunia (HPS) ke XXXIX

2019 yang dihelat di Kota

Kendari, Provinsi

Sulawesi Tenggara, dari

tanggal 1 hingga 5

November 2019.

Demikian disampaikan

oleh Kepala Dinas

Ketahanan Pangan

Natuna, Sri Hariningsih. Ia

menjelaskan, Natuna ditunjuk sebagai peserta

untuk mewakili Provinsi Kepri di event tingkat

Nasional, setelah mereka berhasil meraih Juara I

Lomba Cipta Menu B2SA tingkat Provinsi Kepri pada

tahun 2019 beberapa waktu lalu. Sebagai Juara

pertama, Natuna berhak untuk mengikuti Lomba

tingkat Nasional tersebut, sebagai satu-satunya

Daerah yang menjadi wakil dari Provinsi Kepri,

mengalahkan 6 (enam) Kabupaten/Kota lainnya.

Sagu Gulung Komplit, menjadi menu andalan bagi

peserta asal Kabupaten Natuna, hingga berhasil

meraih Juara II Kategori Lunchbox B2SA Festival

Pangan Lokal B2SA tingkat Nasional tahun 2019,

untuk klaster Menu Pangan Lokal berbahan dasar

Sagu.

Prestasi yang berhasil ditorehkan oleh peserta dari

Kabupaten Natuna itu, patut menjadi kebanggaan

bagi masyarakat Kepri. Karena Provinsi yang baru

berdiri 20 tahun itu, berhasil mengungguli 32

Provinsi lainnya yang ada diseluruh Indonesia.

Sri Hariningsih mengaku sangat bangga dengan Tim

Penggerak PKK Natuna, yang mampu membawa

nama harum Kabupaten Natuna di kancah Nasional.

Ia mengakui, bahwa ini merupakan salah satu

prestasi terbaik mereka, sepanjang mengikuti

sejumlah kejuaraan. Sebagai Kepala Dinas

Ketahanan Pangan Natuna, Sri Hariningsih bertekad

untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi

yang berhasil mereka raih, demi mempromosikan

potensi Natuna ditingkat Nasional, bahkan

Internasional, terutama dari bidang pengolahan

dan pelestarian

panganan lokal

yang Beragam,

Bergizi Seimbang

dan Aman, atau

disingkat dengan

B2SA.

Sementara itu

Kepala Badan

Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian RI, Agung Hendardi

mengungkapkan, bahwa Indonesia memiliki

kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar

kedua di dunia, setelah Brazil. Dimana terdapat

sekitar 800 spesies tanaman sumber bahan pangan

termasuk sagu. Pemerintah Indonesia bekerja sama

dengan FAO dalam pengembangan industi UKM

sagu yang dipusatkan di Sulawesi Tenggara dan

sudah direplikasikan di empat wilayah, yang

harapannya menjadi substitusi tepung terigu impor.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi

Tenggara, Ali Mazi menyebutkan, ketahanan

pangan sudah menjadi isu utama dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)

bukan hanya pada tingkat Daerah dan Nasional

saja, namun juga sudah menjadi isu Global yang

harus ditangani bersama. Menurutnya sagu

merupakan salah satu pangan lokal yang menjadi

bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh

sebagian besar masyarakat di Sulawesi Tenggara.

(Humas_Pro)

RILIS PERS, Nomor : 1008 /IP/HUMAS-PROTOKOL/2019

P

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 8: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

8 WartaKominfo Edisi November 2019

abupaten Natuna merupakan daerah

perbatasan, yang dikelilingi oleh sejumlah

negara tetangga di Asia Tenggara.

Diantaranya Malaysia, Vietnam, Thailand dan

Kamboja. Dengan potensi yang melimpah, bahkan

pertumbuhan ekonominya memiliki kenaikan rata-

rata sekitar 5,8 persen setiap tahunnya, melebihi

pencapaian kenaikan ekonomi secara Nasional. Hal

itu disampaikan oleh Bupati Natuna, Drs. H. Abdul

Hamid Rizal, M.Si., saat memberikan sedikit

gambaran tentang daerah, dalam sambutannya

pada acara Seminar yang digelar Himpunan

Mahasiswa Kabupaten Natuna (HMKN) yang ada di

Kota Tanjungpinang,

Provinsi Kepulauan

Riau (Kepri),

bertempat di Gedung

B Asrama Haji, Jalan

Pemuda, Kota

Tanjungpinang, Sabtu

(02/11) lalu.

Banyak fasilitas umum

yang telah tersedia di Kabupaten Natuna, mulai dari

pembangunan Infrastruktur seperti jalan, sarana

transportasi darat, laut dan udara, telekomunikasi

hingga masalah pendidikan dan kesehatan, dinilai

sudah cukup memadai, jika dibandingkan dengan

daerah lain yang masuk kedalam wilayah 3T.

Apalagi kata Hamid Rizal, saat ini Kabupaten yang

berdiri pada 12 Oktober 1999 itu, menjadi

perhatian serius bagi Pemerintah Pusat, melalui

berbagai Lembaga dan Kementerian. Bahkan

Presiden RI Joko Widodo telah tiga kali berkunjung

ke Natuna, dengan menetapkan lima percepatan

pembangunan bagi daerah tersebut, yang meliputi

sektor Minyak dan Gas Bumi, Kelautan dan

Perikanan, Pertahanan dan Keamanan, Pariwisata

serta Lingkungan Hidup.

Dalam kurun waktu empat terakhir ini, lanjut Hamid

Rizal, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna juga telah

berhasil meraih berbagai macam jenis penghargaan dari

sejumlah Lembaga dan Kementerian RI. Salah satunya

yaitu berhasil meraih penghargaan sebagai Daerah

dengan pengelolaan keuangan terbaik diseluruh

Indonesia, yang diterimanya dari Kementerian Keuangan

RI beberapa waktu lalu.

Berdasarkan kondisi terkini, berkat perhatian

pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, Hamid

Rizal mengaku bahwa Kabupaten Natuna benar dapat

dikategorikan sebagai daerah terluar dan terdepan,

namun sudah tidak bisa di kategorikan sebagai daerah

tertinggal sebagaimana klasifikasi daerah 3T (Tertinggal,

Terluar dan Terdepan). Selain itu, putra asal Natuna juga

pernah memperoleh

penghargaan pada

kejuaraan olimpiade

Matematika tingkat

Nasional, yang patut

menjadi kebanggan bagi

masyarakat dari daerah

tersebut. Meski berada

jauh diujung utara NKRI,

namun Natuna memiliki

Sumberdaya Manusia

(SDM) unggulan, yang mampu bersaing dengan daerah-

daerah lain yang lebih maju darinya.

Terakhir Hamid Rizal berpesan, agar para mahasiswa-

mahasiswi asal Kabupaten Natuna, terus bersemangat

dalam menuntut ilmu, mempersiapkan diri menjadi SDM

berdaya saing untuk mendukung pembangunan daerah

dimasa hadapan.

Sementara itu Ketua HMKN Tanjungpinang, Raja Igo

Febrinaldy mengatakan, bahwa kegiatan tersebut digelar

dengan berdasarkan pandangan mereka mengenai mutu

pendidikan didaerah 3T yang dirasa masih kurang

memadai. Hal itulah yang menggerakkan mereka untuk

membuat Seminar Pendidikan, dalam rangka

memperingati Dies Natalis HMKN tahun 2019. Kegiatan

ini dihadiri oleh Ketua Ikatan Keluarga Besar Natuna

(IKBN) Tanjungpinang, Arlis Gazhali, para Narasumber,

para mahasiswa-mahasiswi dari beberapa perwakilan

serta para tamu undangan lainnya. (Humas_Pro/red)

War

taK

om

info

Ed

isi

No

vem

ber

20

19

K

Page 9: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

9 WartaKominfo Edisi November 2019

akil Bupati Natuna, Ngesti Yuni

Suprapti pimpin Rapat Koordinasi

Persiapan MTQ Kabupaten Natuna

Tahun 2020, bertempat di Ruang Kerja

Wakil Bupati Natuna, Kantor Sekretariat

Daerah Kabupaten Natuna, Jalan Batu Sisir Bukit

Arai, Ranai, Selasa (05/11) pagi. Hadir pada rapat

tersebut beberapa pimpinan Organisasi Perangkat

Daerah terkait, Camat Bunguran Barat, Kepala

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna, dan

pimpinan PLN Kecamatan Pulau Tiga.

Adapun beberapa agenda yang menjadi materi

rapat diantaranya kelanjutan pembahasan

persiapan berbagai bidang dalam pelaksanaan MTQ

tahun 2020 yang akan digelar di Kecamatan Pulau

Tiga. Menurut Ngesti, untuk menyukseskan

kegiatan ini dibutuhkan koordinasi bersama dengan

harapan berbagai persiapan dan rencana

pelaksanaannya dapat terealisasi sesuai harapan.

Berdasarkan hasil rapat sementara, kegiatan MTQ

diperkirakan dimulai pada bulan Maret 2020 dan

paling lambat awal April 2020. Oleh Karena itu

diharapkan kepada seluruh pihak terkait agar

mempersiapkan segala administrasi dan teknis

pelaksanaan yang diperlukan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Natuna, H. Ahmad Husin dalam kesempatan

tersebut juga meminta kepada pihak tuan rumah

(Kecamatan Pulau Tiga) untuk selain

mempersiapkan tempat tinggal bagi para kafilah,

juga menyediakan tempat bagi para Dewan Hakim.

Camat Pulau Tiga, Idris mengatakan bahwa

hambatan yang paling dirasa serta harus ditindak

lanjuti segera adalah kondisi jalan yang sedang

dalam proses pengerjaan. Kondisi jalan terkini

masih dalam tahap pengerasan namun belum

sampai tahap pemadatan, sehingga dimusim hujan

jalan tersebut sulit untuk dilalui.

Adapun cabang yang akan diperlombakan pada

MTQ tahun 2020 ini yakni Cabang Tilawah, Tahfiz

Qur’an, Fahmil Quran, Tartil, Syarhil, dan Kaligrafi.

(Humas_Pro/PkL*Iz4R/Sofian)

W

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 10: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

10 WartaKominfo Edisi November 2019

akil Bupati Natuna Dra. Hj. Ngesti Yuni

Suprapti, MA didampingi Wakil Ketua

II DPRD Natuna Jarmin Siddik beserta

para pimpinan unsur FKPD melaksanakan ziarah

dan tabur bunga di Makam Pahlawan Ranai

Kabupaten Natuna. Kegiatan tersebut merupakan

salah satu rangkaian acara dalam rangka

meperingati Hari Pahlawan tahun 2019

usai melaksanakan Upacara Bendera

yang dilaksanakan di Halaman Kantor

Bupati Natuna Bukit Arai , Minggu

(10/11).

“Jangan biarkan keutuhan NKRI yang

telah dibangun oleh para pendahulu

Negeri dengan tetesan darah dan air

mata menjadi sia-sia. Jangan biarkan

tangan-tangan jahil atau pihak yang

tidak bertanggung jawab merusak

persatuan dan kesatuan Bangsa. Jangan biarkan

Negeri ini terkoyak, tercerai berai, terprovokasi

untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama

lain. Mari kita maknai hari pahlawan ini dengan

wujud nyata, bekerja dan bekerja membangun

Negeri menuju Indonesia maju” Ungkapan tersebut

disampaikan Ngesti Yuni Suprapti dalam

menyampaikan pidato tertulis Menteri Sosial

Republik Indonesia Juliarai Batubara pada upacara

bendera peringatan Hari Pahlawan tahun 2019.

Melalui Peringatan Hari Pahlawan, Ngesti mengajak

agar selalu menghargai jasa para pahlawan,

sebagaimana ungkapan dari Bung Karno yang

menyatakan “Hanya Bangsa Yang Menghargai Jasa

Para Pahlawan Dapat Menjadi Bangsa Yang Besar”.

Melaui Peringatan Hari Pahlawan itu pula, Ngesti

berharap hendaknya dapat menjadi momentum

untuk membangkitkan semangat berinovasi bagi

Anak-anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa

kini.

“Semangat yang ditunjukkan oleh pahlawan

tersebut hendaknya perlu terus di tumbuh

kembangkan di sanubari segenap insan warga

Negara Indonesia. Melalui peringatan hari

pahlawan, mari kita bangkitkan kembali rasa

menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan.

Selain itu, peringatan Hari Pahlawan ini kita jadikan

momentum untuk bangkitkan semangat berinovasi

bagi anak-anak bangsa untuk menjadi pahlawan

masa kini”, ujar Ngesti.

Sebagai mana tema Hari Pahlawan Tahun ini “Aku

Pahlawan Masa Kini”, Wakil Bupati Natuna tersebut

juga menyampaikan, untuk menjadi pahlawan masa

kini dapat dilakukan oleh siapapun sebagai warga

Negara Indonesia . Pahlawan masa kini yang

dimaksud tersebut dapat dilakukan dalam bentuk

aksi nyata, memperkuat keutuhan NKRI seperti

menolong sesama, tidak melakukan provokasi yang

dapat menganggu ketertiban umum, tidak

menyebarkan berita hoaks, tidak melakukan

perbuatan anarkis atau merugikan orang lain.

“Jika dahulu, semangat kepahlawanan ditunjukkan

dengan pengorbanan tenaga, harta bahkan nyawa.

Sekarang kita dapat meraihnya dengan cara

menorehkan prestasi diberbagai bidang kehidupan.

Peringatan hari pahlawan kiranya dapat

meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai

tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat.

Dengan menjadikan kita sebagai pahlawan masa

kini, maka permasalahan yang melanda bangsa di

masa ini dapat teratasi. Untuk itu, marilah kita

terus berupaya memupuk nilai kepahlawanan agar

tumbuh subur dalam hati sanubari segenap insan

masyarakat indonesia” lanjut Ngesti.

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

W

Page 11: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

11 WartaKominfo Edisi November 2019

adan Aksesibililitas Telekomunikasi dan

Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi

dan Informatika (KOMINFO) besinergi dengan

Atourin yang merupakan startup yang bertitik fokus di

bidang pariwisata. Melalui program DayaMaya (Berdaya

Dengan Dunia Maya) Atourin dan BAKTI kembangkan

potensi pariwisata di daerah Terdepan, Terluar

Tertinggal (3T), salah satunya adalah Natuna.

Dayamaya merupakan inisiatif BAKTI dan pemerintah

dengan visi mendukung pengembangan ekosistem

ekonomi digital

Indonesia terutama di

wilayah 3T (Terdepan,

Terluar, dan

Tertinggal) bagi

kesejahteraan

masyarakat, dengan

semangat gotong

royong bersama para

stakeholder strategis,

seperti startup, serta

Usaha Menengah

Kecil, dan Mikro (UMKM) digital.

Dalam menjalankan riset serta implementasi rangkaian

program terseburt, Tim Atourin yang terdiri dari

Benarivo Triadi Putra sebagai Ketua Tim Pelaksana, Reza

Permadi sebagai Tim Operasional, dan Heri Risnanto

sebagai Tim Dokumentasi mengadakan pelatihan dan

sertifikasi pemandu wisata di Natuna selama 6 hari mulai

dari 4 s.d. 9 November 2019. Diawali dengan Audiensi

bersama Disparbud Natuna dan juga Diskominfo Natuna.

Selain itu, Atourin juga berkesempatan mengisi acara

Sosialisasi Internet Sehat dan Aman bagi Pelajar di

Natuna, yang digelar oleh Diskominfo Natuna.

Menurut Reza selaku Tim Operasional Atourin, pihaknya

memilih Natuna sebagai lokasi riset dikarenakan oleh

potensi wisata dan alam bahari yang dimiliki Natuna

sangat lah besar tetapi tidak memiliki pemandu wisata

yang tersertifikasi.

“Kami menentukan Natuna sebagai lokasi untuk

riset dan implementasi program pariwisatanya

dikarenakan Natuna merupakan wilayah

perbatasan delapan negara. Natuna juga memiliki

potensi wisata alam dan bahari yang sangat besar,

tetapi informasi wisata Natuna di media online

masih minim sehingga susah ditemukan. Kabupaten

Natuna pada November 2018 lalu telah ditetapkan

sebagai Kawasan Geopark Nasional oleh UNESCO,

tetapi berdasarkan hasil riset tim kami menemukan

bahwa belum ada pemandu wisata yang memiliki

sertifikasi resmi berada di Natuna, mayoritas

pemandu wisata tersertifikasi masih berasal dari

Batam dan Riau”, kata Reza saat audiensi bersama

Disparbud Natuna.

Selanjutnya, Rivo

selaku Ketua Tim

Pelaksana juga

menambahkan

bahwa dari

rangkaian program

yang akan dilakukan

timnya, akan

diperoleh hasil

berupa pemandu

wisata yang

tersertifikasi di Natuna. “Beberapa hal itulah yang

membuat kami berniat melakukan digitalisasi

pelaku wisata dan informasi obyek wisata serta

melakukan pelatihan untuk pemandu wisata yang

diakhiri dengan sertifikasi pemandu wisata yang

berada di Kabupaten Natuna. Sehingga dari

serangkaian program yang kami lakukan ini akan

menghasilkan pemandu wisata tersertifikasi yang

siap untuk memberikan layanan kepemanduan

kepada wisatawan yang ingin berwisata ke Natuna.

Selain itu, output dari program ini adalah video

promosi pariwisata Natuna, video dokumenter

mengenai keseharian masyarakat dan pendapat

wisatawan tentang pariwisata Natuna, statistik

literasi digital pada pelajar di Natuna, serta

digitalisasi data obyek wisata dan pelaku wisata ke

dalam sistem Atourin.” jelas Rivo.

Kedatangan Tim Atourin disambut hangat oleh Kepala

Disparbud Natuna beserta jajaran, begitu pula dengan

Kepala Diskominfo dan jajarannya. (Diskominfo/Fera)

B

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 12: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

12 WartaKominfo Edisi November 2019

ebagai daerah yang memiliki potensi

pariwisata yang besar, dan juga

merupakan Geopark Nasional, Pemandu

Wisata yang handal sangat dibutuhkan oleh

Kabupaten Natuna. Pemandu adalah salah satu

ujung tombak kemajuan pariwisata untuk itu,

mereka dituntut untuk bisa mempresentasikan

obyek wisata dengan

lebih komprehensif

sehingga mampu

menarik wisatawan.

Rangkaian program

yang melibatkan 20

pemandu wisata di

Kabupaten Natuna

tersebut

dilaksanakan pada

Kamis, (7/11/19) di

Rumah Makan Sisi

Basisir, Jalan Datuk

Kaya Wan

Muhammad Benteng, Kabupaten Natuna.

Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Disparbud

Kabupaten Natuna, Indah Titik Suprapti. Dalam

sambutanmya, Indah mengimbau agar peserta

mengikuti pelatihan dengan serius. “Kepada para

peserta agar mengikuti kegiatan pelatihan ini

dengan sungguh-sungguh demi menyerap

kemampuan, ilmu, dan pengalaman yang dibagikan

oleh pemateri” tutur Indah.

Sesi pertama diisi oleh Benarivo Triadi Putra dari

Atourin yang memaparkan mengenai program

Dayamaya milik BAKTI (Badan Aksesibilitas

Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Ia juga menjelaskan

mengenai Atourin dan bentuk solusi seperti apa

yang Atourin tawarkan untuk membantu proses

digitalisasi pelaku wisata dan obyek wisata di

Kabupaten Natuna.

Sedangkan Sesi kedua oleh Reza Permadi dari

Atourin dengan tema “Memulai Pemanduan

Wisata”. Ia menjelaskan tentang pengertian

pemandu wisata, kode etik pemandu wisata, hal

yang perlu dilakukan sebelum pemanduan, hal yang

harus dihindari ketika pemanduan, dan hal yang

harus diperhatikan ketika pemanduan.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga oleh Reza

dengan tema “Teknik Interpretasi Personal”. Reza

menjelaskan, “Beberapa teknik interpretasi

personal yang dapat digunakan adalah

foreshadowing, pertanyaan atau guided discovery,

bercerita atau storytelling, imajinasi terpadu atau

guided imagery, humor, alat bantu visual, teka-teki

atau permainan interaktif, demonstrasi, dan

simulasi.

Pelatihan diakhiri dengan sesi workshop interaktif

di mana dibentuk 4 kelompok yang terdiri dari 5

orang di tiap kelompoknya. Setiap kelompok harus

membuat sebuah paket wisata satu hari yang

menarik dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan.

Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil

selama setengah jam lebih diskusinya ke depan

semua peserta dan diselingi dengan tanya jawab

yang sangat seru di setiap kelompoknya.

(Diskominfo/Fera)

S

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 13: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

13 WartaKominfo Edisi November 2019

egiatan yang dilakukan

oleh Atourin yang

bekerjasama dengan

BAKTI (Badan Aksesibilitas

Telekomunikasi dan Informasi)

Kementerian Komunikasi dan

Informatika (KOMINFO) melalui

program Dayamaya di Kabupaten

Natuna mencapai puncaknya,

Jumat, (8/11/19) yang ditandai

dengan proses sertifikasi pemandu

wisata yang merupakan kelanjutan

dari pelatihan pemandu wisata sebelumnya.

Bertempat di Ruang Sapta Pesona, Kantor Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, uji

kompetensi atau sertifikasi pemandu wisata

dilakukan oleh seorang asesor yang bernama Erwan

Maulana dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

Pramindo, Jakarta.

Proses uji kompetensi atau sertifikasi pemandu

wisata diawali dengan kelengkapan administrasi

yang dibutuhkan oleh pihak LSP, berupa identitas

diri, surat rekomendasi, contoh paket perjalanan

yang dibuat, dan yang paling penting adalah

dokumentasi ketika melakukan kegiatan

pemanduan sebelumnya. Setelah semua dokumen

terpenuhi, setiap peserta akan melakukan sesi

tanya jawab dengan asesor dan melakukan simulasi

menjadi pemandu wisata ketika di lapangan dengan

anggapan asesor sebagai tamunya.

Dalam waktu paling lambat satu hingga dua bulan,

pihak LSP akan mengumumkan siapa saja dari 10

peserta tersebut yang lolos uji kompetensi atau

sertifikasi pemandu wisata dan berhak untuk

mendapatkan kartu tanda pengenal atau lisensi

resmi pemandu wisata nasional.

10 peserta tersebut adalah :

• Rinda Wahyu Fambudi

• M. Zaen Akbar

• Zuki Mardi

• Aripnain

• Cherman

• Wahadi

• Mahkartin

• Arfandi

• Sinta Primarina

• Ryannaldo

Dengan lahirnya pemandu wisata yang tersertifikasi

di Kabupaten Natuna, diharapkan selanjutnya dapat

menjadi pionir dalam membentuk Himpunan

Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk menjadi wadah

individu-individu profesi pramuwisata berlisensi di

Kabupaten Natuna. (Diskominfo/Fera)

K

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 14: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

14 WartaKominfo Edisi November 2019

ekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan

Siswandi, S.Sos. M.Si., membuka secara

resmi kegiatan Pelatihan Fasilitasi dan

Sinkronisasi Penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa

dengan RPJMD Kabupaten Natuna. Kegiatan

tersebut berlangsung di Aula Asrama Haji,

Kompleks Masjid Agung Natuna Gerbang Utaraku,

Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Rabu

(06/11) Pagi.

Dalam sambutannya

Wan Siswandi

menjelaskan, bahwa

perencanaan

pembangunan desa

adalah proses

tahapan kegiatan

yang diselenggarakan

oleh Pemerintah

ditingkat Desa, yang

melibatkan Badan

Permusyawaratan

Desa (BPD) dan unsur

masyarakat secara

partisipatif. Wan Siswandi berharap kepada seluruh

peserta kegiatan, supaya dapat melakukan

sinkronisasi program kerja pembangunan secara

lebih mendasar, sehingga Pemerintah Desa bisa

mengurus dan mengatur sesuai kewenangan Desa.

Sementara itu Sri Riawati, sebagai Ketua Panitia

dalam kegiatan tersebut dalam laporannya

menyebutkan, bahwa tujuan kegiatan tersebut

yaitu untuk memfasilitasi, terutama bagi para

Aparatur Pemerintahan Desa, dalam menghimpun

dokumen perencanaan Desa, sesuai RPJMDes dan

RKPDes. Sri Riawati menjelaskan, bahwa kegiatan

tersebut menyasar kepada 70 Desa yang ada di

seluruh Kabupaten Natuna, terutama bagi 33 Desa

yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa

(Pilkades) serentak pada 17 November 2019

mendatang.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, dari

tanggal 6-7 November 2019 itu, diikuti oleh 20

orang Aparatur Desa sebagai peserta, yang telah

tergabung dalam Tim Himpunan RPJMDes dan

RKPDes.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari

Balai PMD Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

RI, Drs. Rihartoyo, M.Si. Hadir dalam kesempatan

tersebut, para pimpinan Organisasi Perangkat

Daerah, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Para

Camat dan Pendamping Desa se-Kabupaten

Natuna. (Humas_Pro/PKL-Sandy/Seltia)

RILIS PERS, Nomor : 1011 /IP/HUMAS-PROTOKOL/2019

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

S

Page 15: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

15 WartaKominfo Edisi November 2019

erdasarkan undang-undang nomor 32

tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

mengamanatkan, Pemerintah Daerah wajib

membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategi (KLHS)

kedalam penyusunan dan evaluasi Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW).

Hal itu

disampaikan

oleh Wakil

Bupati

Natuna, Dra.

Hj. Ngesti Yuni

Suprapti, MA.,

saat membuka

secara resmi

kegiatan Uji

Publik

Penyusunan

KLHS di Gedung Sri Serindit, Jalan Yos Sudarso,

Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur,

pada Rabu (06/11) pagi.

Ngesti menyampaikan, pelaksanaan KLHS dalam

penyusunan dan perubahan RPJMD/RPJPD menjadi

pertimbangan dalam perumusan kebijakan

pembangunan rencana daerah, bagi Kabupaten

Natuna kedepan.

KLHS menjadi pemandu bagi Pemerintah Daerah

Kabupaten Natuna, dalam melaksanakan amanat

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59

tahun 2017, tentang pelaksanaan pencapaian

tujuan pembangunan secara berkelanjutan.

Ngesti berharap, pembuatan dan pelaksanaan KLHS

akan mendukung terwujudnya pembangunan

daerah yang mensejahterakan masyarakat secara

keseluruhan dan melalui momentum ini, kita dapat

merumuskan skenario pembangunan berkelanjutan

berupa alternatif proyeksi kondisi pencapaian

tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ngesti menambahkan, alternatif proyeksi hasil KLHS

perubahan RPJPD ini, menjadi dasar dalam

merumuskan

sasaran dan

strategi arah

kebijakan, akan

diintegrasikan

kedalam

dokumen

perubahan RPJPD

Kabupaten

Natuna tahun

2005-2025.

Kegiatan yang

dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Syafruddin Kadir, dari

Universitas Lambung Mangkurat sebagai

narasumbernya tersebut juga dihadiri oleh Wakil

Ketua II DPRD Natuna Daeng Ganda Rahmatullah,

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Boy Wijanarko, para

pimpinan OPD lainnya, FKPD, tokoh masyarakat dan

para tamu undangan lainnya.

(Humas_Pro/Sys/Rizal)

RILIS PERS, Nomor : 1012 /IP/HUMAS-

PROTOKOL/2019

B

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 16: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

16 WartaKominfo Edisi November 2019

ekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan

Siswandi, S.Sos., M.Si., membuka secara

resmi Musyawarah Rencana

Pembangunan (Musrenbang) Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Natuna tahun anggaran 2005-2025.

Kegiatan tersebut digelar oleh Badan Perencanaan,

Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D)

Kabupaten Natuna, di Gedung Sri Serindit, Jalan Yos

Sudarso, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan

Bunguran Timur, pada Kamis (07/11) pagi.

Dalam sambutannya Wan Siswandi menuturkan,

bahwa Perubahan RPJPD sangat penting dilakukan

bagi setiap Pemerintah Daerah, termasuk

Kabupaten Natuna. Wan Siswandi menyampaikan,

banyak aturan dari tingkat Pusat yang berubah,

seperti Dinas Kelautan, Kehutanan, Peternakan,

Pertambangan, Pendidikan SLTA dan lainnya, yang

dulu menjadi kewenangan Pemerintah ditingkat

Daerah Kabupaten/Kota, kini sudah beralih ke

Pemerintahan Provinsi.

Lebih lanjut Wan Siswandi menyampaikan,

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna juga harus

melakukan perubahan terhadap RPJPD tahun

anggaran 2005-2025 yang telah disusun oleh

Kepemimpinan Pemerintahan Daerah yang

sebelumnya. Siswandi berharap, agar seluruh

Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan

Pemerintah Kabupaten Natuna, harus saling

bersinergi antar satu sama lain, karena jika seluruh

Instansi tidak bisa berjalan seiringan, akan susah

untuk mencapai tujuan pembangunan seperti yang

diharapkan bersama.

Sementara itu Kabid Sosial dan Budaya BP3D

Natuna Sri Riawati, selaku Ketua Pelaksana Kegiatan

menjelaskan, bahwa sejak ditetapkan RPJMD

Natuna telah dilaksanakan dalam tiga periode

kepemimpinan. Masing-masing dengan RPJMD

tahap I 2006-2011, RPJMD tahap II 2011-2016 dan

tahap III 2016-2021 yang saat ini sedang berjalan.

Berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi ketiga

periode RPJMD tersebut, diperoleh kesimpulan

bahwa dipandang perlu untuk melakukan

perubahan atau revisi RPJMD.

Sri Riawati menambahkan, bahwa berdasarkan

Analisis terhadap permasalahan pembangunan dan

tantangan pembangunan sebagaimana dijabarkan

pada isu internasional, isu nasional, isu regional

maupun telaahan RTRW Kabupaten Natuna, maka

ada 6 isu strategis bagi pembangunan jangka

panjang Kabupaten Natuna diantaranya

Peningkatan daya saing sumberdaya manusia,

Kesenjangan pembangunan antar wilayah,

Pembangunan ekonomi kerakyatan, Perwujudan

ekonomi hijau, Implementasi Good Governance,

dan Pembangunan kawasan ekonomi berbasis

Kepulauan.

Dalam kegiatan tersebut, Bagus Agung Herbowo,

ST., MT, dari Dirjen Pengembangan Daerah

(Bangda) Kementerian Dalam Negeri RI, bertindak

sebagai Moderator. Sementara Drs. Rihartoyo,

M.Si., dari Balai PMD Kementerian Dalam Negeri RI,

bertindak sebagai narasumber.

Acara yang dilaksanakan selama satu hari inipun,

juga dihadiri oleh Ketua DPRD Natuna Andes Putra,

Asisten III Setda Natuna Iswar Asfawi, para

pimpinan OPD, FKPD, para Camat, tokoh

masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta

para peserta Musrenbang Perubahan RPJPD tahun

2005-2025 lainnya. (Humas_Pro/Sono/Ery)

S

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 17: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

17 WartaKominfo Edisi November 2019

akil Bupati Natuna Dra. Hj. Ngesti Yuni

Suprapti, MA., membuka secara resmi

kegiatan Forum Dialog Peningkatan

Kesadaran Bela Negara Bagi Masyarakat Di Wilayah

Perbatasan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang

dilaksanakan di Aula Serbaguna Natuna Hotel,

Ranai Darat, Kecamatan Bunguran Timur, pada

Kamis ( 7/11) pagi. Hadir dalam dalam acara

tersebut Sekretaris Dirjen Politik dan Pertahanan

Umum, Sekretaris Daerah, Para Asisten, Pimpinan

OPD Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten

Natuna serta para peserta kegiatan.

Dalam sambutanya Ngesti Yuni Suprapti

menerangkan, bahwa bela negara bertujuan untuk

menjadi media bagi memberikan sumbangsih dan

kontribusi dari segenap komponen masyarakat,

dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga

tokoh agama sesuai dengan bidang profesi mereka

masing-masing. Dijelaskannya, bahwa bela negara

sebagai hak asasi manusia bangsa Indonesia, yang

diamanatkan pasal 68 Undang undang nomor 39

Tahun 1999, tentang HAM, yang mengamanatkan

agar segenap bangsa Indonesia dengan segala

kelebihan dan kekurangannya, tetap dapat

memberikan sumbangsihnya dalam bela negara.

Lebih lanjut Ngesti menyampaikan bahwa bela

negara merupakan suatu kewajiban bagi seluruh

warga negaranya. Aksi bela negara tidak hanya

dengan mengangkat senjata atau peperangan dan

bersorak sorai, tapi juga harus dengan tindakan

yang nyata. Mulai dari tindakan yang kecil seperti

melestarikan budaya Indonesia, belajar dengan

rajin sebagai pelajar yang baik, taat pada hukum,

dan meningkatkan rasa Nasionalisme terhadap

negara Indonesia.

Bela Negara pada hakikatnya merupakan suatu

pandangan yang mencerminkan sikap dan

kepribadian bangsa yang memiliki rasa cinta tanah

air, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, dan

memiliki rasa kebersamaan tanpa kehilangan akar

budaya yang telah dimiliki.

Ketua panitia, Arnela Sibero melaporkan bahwa kegiatan

tersebut diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari tokoh

masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, organisasi

perempuan dan organisai kepemudaan. Kegiatan itu,

lanjut Arnela Sibero, bertujuan agar nantinya para

peserta siap mengimplementasikan bela negara dalam

kehidupan sehari-hari dengan mengantisipasi munculnya

berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan

dari semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu Sekretaris Ditjen Polhum

Kemendagri, Didi Sudiana, SE., MM mengatakan,

bahwa dalam Menjaga keutuhan wilayah adalah

tanggung jawab dan kewajiban setiap warga Negara

Indonesia, dalam rangka meningkatkan rasa

nasionalisme warga negara terhadap negaranya.

Untuk itu Didi Sudiana ingin mengajak masyarakat

Kabupaten Natuna, khususnya bagi para generasi

muda agar membenahi diri, meningkatkan kualitas

dan integritas, dan siap berkiprah ditengah-tengah

masyarakat, mewarnai berbagai kehidupan bangsa,

karena bangsa ini membutuhkan peran dan

sumbangsih setiap warga negara dalam

membangun bangsa menjadi bangsa yang kuat,

mandiri dan bermartabat didunia Internasional.

(Humas_Pro/PKL/Sandi/Eki)

RILIS PERS, Nomor : 1014 /IP/HUMAS-

PROTOKOL/2019

.

W

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 18: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

18 WartaKominfo Edisi November 2019

danya sinergitas dari lintas sektoral dalam

unsur pembangunan bagi setiap daerah,

menjadi salah satu faktor terciptanya

pemerataan pembangunan dan kesejahteraan bagi

masyarakat. Semangat kebersamaan yang terjalin

antara Pemerintah dan Lembaga Vertikal, dapat

menjadi pondasi bagi kemajuan disalah satu

daerah.

Demikian diungkapkan oleh Wakil Bupati Natuna

Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA., saat

menyampaikan kata sambutan pada acara

Penutupan Karya Bhakti Binter Terpadu tahun

anggaran 2019 wilayah Kodim 0318 Natuna, yang

dilaksanakan di Desa Tanjung Batang, Kecamatan

Pulau Tiga.

Pelaksanaan upacara tersebut dipusatkan di

lapangan bola kaki Desa Sabang Mawang Barat,

Kecamatan Pulau Tiga, pada Sabtu (09/11) siang.

Ngesti menuturkan, bahwa kerjasama antara

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dengan

pihak TNI dalam bidang pembangunan, sangat

penting untuk dilakukan. Mengingat dengan segala

keterbatasan yang dialami oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Natuna, akan terasa sangat sulit untuk

mewujudkan kemakmuran bagi seluruh elemen

masyarakat.

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna sangat

menyambut baik, adanya program Karya Bhakti

Binter Terpadu yang di prakarsai oleh pihak TNI AD

karena sasaran fisik dan non fisik yang dihasilkan

dari kegiatan tersebut, mampu membantu

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna untuk

memenuhi kebutuhan Infrastruktur dasar sebagai

sarana dan prasarana pendukung bagi warganya,

terutama sekali bagi masyarakat yang tinggal

didaerah yang belum begitu tersentuh oleh

pembangunan.

Lebih lanjut Ngesti menyampaikan bahwa kegiatan

Karya Bhakti Binter Terpadu tahun anggaran 2019

kali sangat tepat sasaran, mengingat Kecamatan

yang menjadi sasaran kegiatan tersebut, akan

menjadi tuan rumah bagi pelaksanaan perhelatan

MTQ tingkat Kabupaten Natuna pada tahun 2020

mendatang.

Sehingga hal itu dinilai sangat membantu

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, dalam

melakukan perbagai pembenahan dan persiapan,

sebagai upaya untuk mensukseskan perhelatan

akbar yang menjadi agenda dua tahunan bagi

Pemerintah Daerah setempat.

Sementara itu Komandan Satuan Tugas (Dansatgas)

Karya Bhakti Binter Terpadu 2019 wilayah Kodim

0318 Natuna, Letkol Czi. Ferry Kriswardana, S.Sos

menerangkan, bahwa sasaran fisik kegiatan

tersebut berupa pembangunan jalan beton

bertulang sepanjang 380 meter dengan lebar 5

meter.

Lebih lanjut Ferry Kriswardana menyampaikan

bahwa jalan semenisasi yang terletak di Dusun

Teluk Melam Desa Tanjung Batang Kecamatab

Pulau Tiga tersebut, merupakan lanjutan dari

pembangunan jalan semenisasi yang dikerjakan

pada program Tentara Manunggal Membangun

Desa (TMMD) ditahun sebelumnya oleh Kodim

0318 Natuna.

Turut hadir dalam upacara penutupan Karya Bhakti

Binter Terpadu 2019 tersebut, Wakil Ketua II DPRD

Natuna, Jarmin Sidik, sejumlah pimpinan OPD,

Camat Pulau Tiga dan Pulau Tiga Barat, para Kepala

Desa se Kecamatan Pulau Tiga dan Pulau Tiga Barat,

Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda

serta para tamu undangan lainnya.

(Humas_Pro/Endang/Sofian)

A

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 19: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

19 WartaKominfo Edisi November 2019

ebagai Lembaga Negara yang mempunyai

kewenangan mengawasi

penyelenggaraan pelayanan publik,

sekaligus sebagai pengawas eksternal dalam Sistem

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional

(SP4N), Ombudsman Perwakilan Provinsi Kepulauan

Riau mengadakan Sosialisasi Pengelolaan

Pengaduan Pelayanan Publik Nasional – Layanan

Aspirasi Online Rakyat (SPAN-LAPOR!) di Natuna.

SP4N LAPOR! adalah sistem penanganan

pengaduan yang efektif dan memberikan

penyelesaian bagi masyarakat yang berkontribusi

langsung terhadap perbaikan tata kelola

pemerintahan yang baik dan memperkuat fungsi

pelayanan publik. Dalam implementasinya,

partisipasi masyarakat untuk melapor terkait

pelayanan publik yang buruk sangat diperlukan

untuk menunjang pelayanan publik yang lebih baik

kedepannya.

Hal tersebut dikatakan Kepala Inspektorat

Kabupaten Natuna, Moh Husen saat membuka

Sosialisasi SP4N LAPOR di Ruang Rapat Kantor

Bupati Kabupaten Natuna, Kamis (17/10) Pagi.

Husen mengatakan salah satu upaya perbaikan

kualitas pelayanan publik yang ada di Kabupaten

Natuna ini adalah dengan memberikan akses

seluas-luasnya kepada masyarakat untuk dapat

menyampaikan pengaduan atau laporan atas

pelayanan yang diberikan selama ini oleh pihak-

pihak tertentu, salah satunya melalui SP4N LAPOR!

yang dikelola Pemerintah Daerah dan sudah

terintegrasi. Untuk itu, kepada pimpinan yang

hadir, baik itu OPD, Kabupaten, Kecamatan, hingga

Desa yang hadir ada kesempatan tersebut

diharapkan dapat mensosilisaikan SP4N LAPOR

kepada masyarakat.

“Harapan saya untuk Bapak Ibu yang hadir pada

kesempatan ini, barangkali bisa berpartisipasi

menginformasikan kepada masyarakat di

lingkungannya untuk memberikan kritik terhadap

pelayanan yang buruk. Tujuannya adalah untuk

pelayanan yang lebih baik” , kata Husen.

Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman RI

Perwakilan Kepulauan Riau, Agung Setio Apriyanto

menjelaskan bahwa pengelolaan pengaduan yang

belum terintegrasi akan menyebabkan penanganan

yang tidak terkoordinir dan menimbulkan hal

lainnya.

“Selama ini masing-masing organisasi penyelenggara

pengaduan masih berjalan secara parsial dan tidak

terkoordinir. Akibatnya, dapat terjadi duplikasi

penanganan atau bahkan bisa terjadi suatu pengaduan

tidak tertangani dengan alasan bukan bidang tugasnya.

Ke depan, hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi dengan

hadirnya SP4N SP4N, yang diterapkan secara nasional

oleh seluruh instansi pemerintah pusat maupun daerah”

terang nya.

Dijelaskan juga oleh Agung, SP4N dibentuk untuk

mengimplementasikan konsep kebijakan no wrong door

policy, yang menjamin hak masyarakat agar pengaduan

dari manapun dan jenis apapun akan disalurkan kepada

penyelenggara pelayanan publik yang berwenang

menangani. Dengan penyediaan platform pengaduan

satu pintu yang terhubung dengan seluruh instansi

pemerintah. Dengan adanya SP4N, diharapkan agar

penyelenggara pelayanan publik dapat mengelola

pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat,

tepat, tuntas, terkoordinasi dengan baik dan

memberikan akses untuk partisipasi masyarakat dalam

menyampaikan pengaduan.

Dalam kegiatan tersebut, turut Hadir Perwakilan

Diskominfo Natuna selaku SP4N LAPOR Daerah, Kadis

Kominfo, Raja Darmika, Kasi Pengelola Aspirasi Publikasi

Informasi, Muthia Herlin, Sekretaris PUPR, Sekretaris

DPMD, Sekretaris Inspektorat, Sekretaris Perkim, Camat,

Lurah, Kades, serta BPD di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Natuna. (Diskominfo/Fera)

S

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 20: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

20 WartaKominfo Edisi November 2019

etua Tim Penggerak Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)

Kabupaten Natuna, Hj. Nurhayati Hamid

Rizal, melantik secara resmi Ketua TP PKK di 11

Kecamatan. Acara dilaksanakan di Gedung Sri

Serindit, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Batu Hitam,

Kecamatan Bunguran Timur, pada Senin (11/11)

pagi.

Dalam sambutannya Nurhayati menjelaskan, Ketua

TP PKK tingkat Kecamatan itu dilantik berdasarkan

Surat Keputusan (SK) Ketua Tim Penggerak

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Kabupaten Natuna Nomor : 07.

KEP/PKK.KAB.NATUNA/XI/2019.

Menurut Nurhayati, TP PKK sebagai wahana

Pemberdayaan Keluarga dengan disadari atau tidak,

telah memiliki peran yang strategis dalam

membangun suatu bangsa, sesuai dengan berbagai

karakteristik suku, agama, ras, dan adat istiadat.

Begitu pula dengan hal yang dilakukan oleh TP PKK

di Kabupaten Natuna.

Melalui momentum itu, Nurhayati mengajak

kepada kepada para Ibu-ibu sebagai Ketua TP PKK

Kecamatan yang baru di lantik, agar kiranya

sesegera mungkin untuk membuat program kerja

yang berporos pada 10 program PKK sesuai dengan

hasil Rakernas VIII tahun 2015. Serta merumuskan

dan melaksanakan langkah strategis program kerja

yang di dasari kearifan lokal, memberi kontribusi,

maupun manfaat Sumber Daya Manusia (SDM) nya

di wilayah tugas masing-masing.

Nurhayati juga meminta agar seluruh kader TP PKK

di Kabupaten Natuna, dapat memberdayakan para

keluarga sebagai upaya untuk mendorong

Pembangunan Daerah Kabupaten Natuna kearah

yang lebih baik lagi.

Hadir dalam acara tersebut para pimpinan

Organisasi Perangkat Daerah, para Camat se-

Kabupaten Natuna dan para pimpinan Organisasi

Perempuan di wilayah kerja Kabupaten Natuna.

(Humas_Pro/PKL Sandy/Rizal/Seltia)

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

K

Page 21: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

21 WartaKominfo Edisi November 2019

eleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

merupakan suatu momen penting yang di

tunggu-tunggu oleh masyarakat

Kabupaten Natuna terutama bagi Anak-Anak yang

sudah menyelesaikan pendidikannya di perguruan

tinggi untuk memperoleh pekerjaan tetap.

Minimnya perusahaan yang ada di Natuna

membuat seleksi CPNS ini menjadi incaran bagi

Anak Natuna untuk saling berkompetisi

memperoleh sebuah pekerjaan yang lebih baik.

Terkait dengan hal itu, melalui seleksi CPNS 2019 ini

pemerintah Kabupaten Natuna berharap dapat

meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam

mengisi kekosongan di pemerintahan khususnya

untuk masyarakat asli Natuna.

Tahun 2019 ini, Kabupaten Natuna mendapatkan alokasi

CPNS sebanya 179 formasi, yang terdiri dari tenaga

pendidikan 72 orang, tenaga kesehatan 56 orang dan

tenaga teknis sebayak 51 orang. Sedikit merosot

dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 290

formasi, diantaranya untuk alokasi tenaga pendidikan

sebayak 160 orang, tenaga kesehatan 100 orang dan

tenaga teknis sebayak 30 orang.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan

(BKPP) Kabupaten Natuna Ewita Yuda mengatakan,

sebelumnya pemerintah Kabupaten Natuna melalui surat

Bupati Natuna telah mengusulkan alokasi 840 formasi

yang terdiri dari 418 formasi CPNS dan 442 formasi P3K

untuk wilayah Kabupaten Natuna kepada Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia. Namun

Kemenpan RB melalui Surat Keputusan Nomor 649 tahun

2019, telah menetapkan kebutuhan formasi CPNS untuk

Kabupaten Natuna tahun 2019 sebanyak 179 formasi.

“Jadi kemenpan RB menetapkan kebutuhan formasi bagi

seluruh instansi pemerintah dengan kriterianya sendiri.

Pemerintah daerah tidak tahu seperti apa

mekanismenya” Ujar Ewita Yuda dalam acara KOPI PAGI

di RRI Ranai, Jum’at (15/11).

Kurangnya kuota formasi yang telah ditetapkan oleh

Kemen PANRB dari usulan pemerintah Kabupaten

Natuna merupakan suatu persoalan yang harus dijadikan

pelajaran kedepannya. Apalagi terkait dengan formasi-

formasi yang memang diperlukan dan diprioritaskan di

Kabupaten Natuna namun dengan keputusan Kemen

PANRB, dimana Pemerintah Daerah juga tidak tau dasar

pertimbangannya sehingga yang diprioritaskan tersebut

tidak masuk.

Hal tersebut disampaikan oleh Junaidi Anggota Komisi III

DPRD Kabupaten Natuna juga dalam Acara KOPI PAGI.

Terkait dengan hal itu, DPRD menyayangkan jika lain

yang kita perlukan lain pula yang telah ditetapkan.

Menurut junaidi hal seperti ini harus ditanggapi serius

kedepannya, koordinasi antara pemerintah daerah dan

pemerintah pusat harus lebih ditingkatkan lagi.

“Disinilah PR kita kedepan. Bagaimana betul-betul yang

kita anggap itu penting, tetapi tidak masuk kedalamnya.

Kita jemput ke Kemenpan, kami perlu yang ini pak. Jadi

kita tidak bisa lagi menunggu atau pasrah dengan

keputusan yang ada di Kementerian, karena mereka pun

tidak tau apa kebutuhan kita di sini” ujar Junaidi.

Selain itu, Junaidi juga berharap kedepannya koordinasi

antara pemerintah legislatif dan eksekutif juga harus

saling terjaga. Karena menurutnya, selaku Anggota

DPRD, apapun keluhan dan aspirasi masyarakat pasti

disampaikan kepada DPRD bukan kepada pemerintah

eksekutif. Oleh karena itu, ia berharap kedepan apapun

permaslahannya, duduk bersama antara DPRD,

Pemerintah Daerah dan unsur yang bersangkutan

lainnya akan lebih mudah dalam memperoleh solusi

terbaik. (Diskominfo/Mardi).

S

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 22: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

22 WartaKominfo Edisi November 2019

ekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Wan

Siswandi, S.Sos. M.Si., gelar Rapat Focus

Group Discussion (FGD) bersama tim

peneliti Hikom Kemenristek Dikti Universitas Bina

Nusantara. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang

Rapat Kantor Bupati

Natuna, Jalan Batu

Sisir Bukit Arai, Ranai,

Kecamatan Bunguran

Timur, Senin (11/11)

pagi. Hadir pada

rapat tersebut Dinas

Komunikasi dan

Informatika

(Diskominfo)

Kabupaten Natuna,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta

Tim peneliti Hikom Kemenristek Dikti Universitas

Bina Nusantara.

Adapun beberapa agenda yang menjadi focus

diskusi diantaranya mengenai pemaparan hasil

penelitian strategi pengembangan Daerah

Perbatasan di Kepulauan Riau, dalam rangka

Implementasi Indonesia sebagai poros Maritim

Dunia oleh Tim Peneliti dari Universitas Bina

Nusantara.

Dijelaskan Wan Siswandi, bahwa tujuan dari

penelitian tersebut untuk memetakan

permasalahan di sektor kelautan dan kemaritiman

di Kabupaten Natuna, serta untuk

mengembangkan model kebijakan penguatan

kerjasama Pemerintah Daerah dengan kalangan

pebisnis dan investor disektor kelautan dan

kemaritiman dikawasan perbatasan.

Menurut Wan Siswandi, untuk menyukseskan

kegiatan ini dibutuhkan ide atau pemikiran

bersama, dengan harapan hasil dari penelitian itu

dapat terealisasi sesuai harapan bersama. Wan

Siswandi menambahkan, bahwa Pemerintah

Daerah memberikan

kesempatan yang

seluas-luasnya

kepada pihak swasta

untuk membangun

dan mendukung

wisata Natuna.

Apalagi sektor

pariwisata di Natuna

sudah berjalan baik,

dan Natuna sekarang

sudah ditetapkan sebagai Geopark Nasional dan

akan diteruskan ke UNESCO. Oleh karena itu Wan

Siswandi berharap melalui Diskusi ini terdapat

sinergitas antara hasil penelitian dengan

pengembangan sektor pariwisata yang ada di

Natuna.

Dalam kesempatan yang sama, Fransiska, yang

merupakan salah satu Tim Peneliti dari Universitas

Bina Nusantara mengatakan, bahwa penelitian ini

sudah dilakukan selama 3 tahun. Hasil penelitian ini

diperoleh melalui penelitian langsung ke pihak-

pihak yang terkait untuk mencari data yang

mendukung hasil penelitian. Fransiska

menambahkan, bahwa hasil dari penelitian ini akan

disumbangkan ke Pemerintah Daerah untuk

menjadi bahan pembelajaran atau untuk

mendukung pembangunan daerah di Natuna.

(Humas_Pro/PKL-Azwar/Seltia)

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

S

Page 23: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

23 WartaKominfo Edisi November 2019

upati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal,

M.Si., menghadiri Rapat Koordinasi

Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)

se-Indonesia. Rakornas tersebut diselenggarakan

oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di

Sentul Internasional Convention Centre (SICC) Kota

Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (13/11)

siang. Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 3000

peserta yang terdiri dari Gubernur,

Bupati/Walikota, DPRD tingkat I dan II, Pangdam,

Korem, Kapolda, Kajati, Dandim, Kapolres dan Kajari

se-Indonesia itu, dibuka secara resmi oleh Presiden

Republik Indonesia Ir. Joko Widodo.

Dalam sambutannya Presiden menerangkan, bahwa

kegiatan itu dilaksanakan untuk mensinkronisasikan

visi misi dan rencana pembangunan 5 tahun

kedepan oleh Pemerintah Pusat untuk Pemerintah

Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-

Indonesia. Sehingga ada keselarasan program

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

tingkat I dan II, dalam menyusun dan mengesahkan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Joko Widodo mengatakan ada 5 program prioritas

pada periode kepemimpinannya bersama KH.

Ma’ruf Amin untuk 5 tahun mendatang.

Diantaranya yang pertama yaitu Pembangunan

Sumberdaya Manusia (SDM), Kesehatan dan

Pendidikan. Kedua Pembangunan Infrastruktur,

ketiga Penyegaran Regulasi,

keempat Reformasi Birokrasi

dan terakhir Transformasi

Ekonomi. Joko Widodo

mengatakan bahwa kelima

program prioritas

pembangunan nasional tahun

2020-2024 itu, ditetapkan

sebagai upaya untuk

mewujudkan Indonesia Maju.

Sementara itu Bupati Natuna

Abdul Hamid Rizal, mengaku

sangat mendukung adanya

Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda oleh

Kemendagri RI. Menurutnya kegiatan itu dapat

menjadi acuan bagi setiap Pemerintah Daerah,

khususnya bagi Kabupaten Natuna, untuk

menyusun program kerja yang mengerucut pada 5

program prioritas yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat.

Hamid Rizal menyebutkan, Pemerintah Daerah

bersifat Otonomi, namun semua terikat dalam satu

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sehingga harus tetap ada keselarasan mengenai

program-program disetiap Pemerintahan Daerah

tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan

Pemerintah Pusat. (Humas_Pro/Red)

B

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 24: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

24 WartaKominfo Edisi November 2019

emerintah Daerah Kabupaten Natuna

menerima Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) tahun 2020, Transfer

Pusat ke Daerah serta Dana Desa (DD) tahun 2020,

dari Plt. Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto.

Dana tersebut bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020

untuk sejumlah Kabupaten/Kota, TNI, POLRI,

Kementerian dan Lembaga lainnya yang ada di

Provinsi Kepri.

DIPA, Transfer Pusat dan DD tahun anggaran 2020

itu diterima langsung oleh Bupati Natuna melalui

Sekretaris Daerah (Sekda) Wan Siswandi, S.Sos.

M.Si., di Aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur, Pulau

Dompak, Kota Tanjungpinang, pada Selasa (19/11)

siang.

Wan Siswandi menjelaskan, DIPA yang diterima

oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna itu

bersumber dari APBN tahun 2020 yang terdiri dari

Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH),

Dana Insentif Daerah (DID), Dana Alokasi Khusus

(DAK) dan Dana Desa (DD).

Setelah ini DIPA akan segera diserahkan kepada

sejumlah Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, agar cepat

dilaksanakan pada tahun anggaran 2020

mendatang, sehingga manfaatnya dapat segera

dirasakan oleh masyarakat Natuna.

Sementara itu Plt. Gubernur Kepri Isdianto

menerangkan, bahwa total Alokasi APBN Provinsi

Kepri pada tahun 2020 sebesar Rp 15,662 triliun,

naik 1,04 persen dibandingkan dengan tahun 2019

yang hanya sebesar Rp 15,501 triliun.

Lanjut Isdianto, jumlah Satuan Kerja Kementerian,

Lembaga dan SKPD dilingkungan Pemerintah

Provinsi Kepri penerima DIPA TA 2020 ini sebanyak

327 Satuan Kerja, yang tersebar pada 43

Kementerian dan Lembaga, dengan nilai alokasi Rp

7,044 Triliun. Adapun alokasi TKDD 2020 adalah

sebesar Rp 8,617 triliun.

Isdianto mengharapkan melalui DIPA dan Dana

Transfer serta Dana Desa tahun 2020 ini, dapat

mendorong dan meningkatkan kualitas ekonomi

masyarakat Kepri. Isdianto berpesan agar dana

dimaksud tidak menunggu lama untuk

dimanfaatkan. Tujuannya agar masyarakat bisa

merasakan dampak dari penyerapan APBN tahun

2020 tersebut hingga ketingkat Daerah.

(Humas_Pro/Red)

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

P

Page 25: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

25 WartaKominfo Edisi November 2019

ntuk yang kesekian kalinya, Pemerintah

Daerah Kabupaten Natuna menerima

Penghargaan dari Pemerintah Pusat, yakni

dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Adapun penghargaan tersebut diterima langsung

oleh Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, beserta

ketua Forum Kabupaten Sehat (FKS) Natuna,

Nurhayati Hamid Rizal, berupa Penghargaan Swasti

Saba Padapa Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2019

Kegiatan penyerahaan penghargaan terhadap

puluhan Kabupaten/Kota dari 29 Provinsi tersebut,

digelar Kemendagri dan Kemenkes RI di ruang

Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jalan Medan

Merdeka Utara Nomor 7 Jakarta Pusat, pada Selasa

(19/11) pagi.

Hamid Rizal mewakili Pemerintah Daerah

Kabupaten Natuna menyampaikan ucapan

terimakasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya

Kemendagri dan Kemenkes, yang telah memilih

Kabupaten Natuna sebagai Kabupaten Sehat tahun

2019.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan terimakasih

kepada semua pihak, terutama kepada Forum

Kabupaten Sehat (FKS) Natuna, yang telah bekerja

keras dalam upaya mewujudkan Kabupaten Sehat

bagi Kabupaten Natuna.

Sementara itu Ketua FKS Natuna Hj. Nurhayati

Hamid Rizal, juga menyampaikan ucapan

terimakasih kepada pihak penyelenggara dan

penilai Kabupaten/Kota Sehat (KKS), yang telah

menetapkan Natuna sebagai Kabupaten Sehat

bersama puluhan Daerah ditingkat II lainnya.

Menurut Nurhayati, penghargaan ini tidak bisa

diraih dengan mudah, tanpa adanya kerja keras dan

kerjasama antar stakeholder yang ada di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna,

serta partisipasi dari seluruh masyarakat Natuna,

yang telah mendukung program Pemerintah dalam

mewujudkan Kabupaten Sehat. (Humas_Pro/PKL-

Sandy)

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

U

Page 26: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

26 WartaKominfo Edisi November 2019

upati Natuna,

Drs. H. Abdul

Hamid Rizal,

M.Si., melakukan

peninjauan kesejumlah

Desa peserta

penyelenggara Pemilihan

Kepala (Pilkades)

Serentak tahun 2019 di

Kabupaten Natuna.

Minggu (17/11) pagi.

Turut mendampingi

Bupati, Kepala Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Anrizal

Zen, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Daerah (Bakesbangpolda), Muchtar Ahmad, Kepala

Bagian Humas dan Protokol Setda Natuna, Defrizal,

Camat Bunguran Timur Laut, Isparta Chairaidi,

Kepala Bidang Bina Masyarakat Desa (BMD),

Muhammad Fadhly Azuhri beserta jajaran Polres

dan Kodim 0318 Natuna.

Dalam kesempatan tersebut, Hamid Rizal beserta

rombongan meninjau Pilkades Serentak 2019 yang

berlangsung di Desa Tanjung, Desa Kelanga, Desa

Sebadai Hulu dan Desa Pengadah Kecamatan

Bunguran Timur Laut.

Hamid Rizal menyebutkan, ada sebanyak 116 Calon

Kepala Desa yang ikut dalam kontestasi Pilkades

Serentak di 33 Desa yang tersebar di 15 Kecamatan

diseluruh wilayah Kabupaten Natuna. Dari 33 Desa

tersebut, terdapat 17.057 Daftar Pemilih Tetap

(DPT) yang siap untuk memberikan hak suaranya

untuk memilih Kepala Desa periode 2020-2026.

Menurut Hamid Rizal, pelaksanaan Pilkades tahun

ini berjalan lancar dan aman. Hal itu tidak terlepas

dari peran serta dari semua pihak, mulai dari Dinas

terkait, panitia penyelenggara, aparat keamanan,

media massa serta masyarakat itu sendiri. Hamid

Rizal menghimbau kepada seluruh masyarakat agar

berpartisipasi memberikan hak suaranya untuk

memilih Kepala Desa di Tempat Pemungutan Suara

(TPS) mereka masing-masing.

Hamid Rizal juga berharap agar para Kepala Desa

yang terpilih nantinya bisa bekerja untuk Desa dan

Masyarakat, sesuai amanat Presiden RI Ir. Joko

Widodo karena jika Desa tersebut maju dan

masyarakatnya sejahtera, akan memudahkan

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dalam

mewujudkan pemerataan pembangunan dan

kesejahteraan bagi masyarakat, hingga ketingkat

Desa.

Hamid Rizal juga meminta kepada para Calon

Kepala Desa yang belum terpilih untuk tetap

menjaga keamanan, persatuan dan kondusifitas

ditengah masyarakat. Sebab berdasarkan Peraturan

Pemerintah, yang berhak menjadi Kepala Desa

hanya satu orang. Sehingga bagi para kandidat yang

telah mencalonkan diri sebagai Kepala Desa, harus

siap menang dan kalah. (Humas_Pro)Red)

B

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 27: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

27 WartaKominfo Edisi November 2019

ertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD

Kabupaten Natuna, Jalan Yos Soedarso,

Ranai, senin (18/11) lalu, digelar Rapat

Paripurna Penyampaian Rancangan Peraturan

Daerah tentang Perubahan Perda Nomor 8 tahun

2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Tahun 2005 – 2025.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut sebagian

besar unsur pimpinan dan anggota DPRD

Kabupaten Natuna, Anggota Forum Koordinasi

Pimpinan Daerah, Pimpinan Organisasi Perangkat

Daerah dan tokoh masyarakat.

Kegiatan diawali dengan sambutan Ketua DPRD

Kabupaten Natuna, Andes Putra yang menjelaskan

bahwa dari beberapa Ranperda yang diajukan

beberapa waktu lalu, melalui pembahasan secara

mendalam lembaga legislative telah menyepakati 3

Ranperda, yaitu tentang Perubahan Susunan

Susunan perangkat daerah, pembentukan dan

susunan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Natuna tahun 2005 – 2025.

Selanjutnya Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni

Suprapti dalam sambutannya menerangkan bahwa

RPJPD Kabupaten Natuna tahun 2005 – 2025

merupakan dokumen resmi perencanaan daerah

yang sangat penting dan strategis dalam

menentukan arah pembangunan Natuna ke depan,

terutama bagi calon kepala daerah dan wakil kepala

daerah dalam perumusan materi visi misi.

Ngesti menerangkan bahwa penyusunan

perubahan

dokumen tersebut

telah menempuh

beberapa tahapan,

mulai dari

konsultasi publik,

konsultasi ke

Provinsi Kepri,

musrembang, dan

selanjutnya hari ini

Dokumen

Perubahan RPJPD

diajukan kepada

DPRD untuk

selanjutnya dibahas

lebih lanjut.

Selanjutnya Ngesti menjelaskan bahwa sesuai pasal

36 ayat (1) Pemendagri Nomor 87 tahun 2017,

menerangkan bahwa Kepala Daerah dapat

menyampaikan Ranperda Tentang perubahan

RPJPD kepada DPRD untuk dibahas agar dapat

memperoleh persetujuan bersama yang merupakan

rangkuman visi dan misi arah kebijakan dan sasaran

pokok pembangunan yang akan dicapai selama 20

Tahun kedepan.

Dengan diajukannya Ranperda tersebut, Ngesti

mengharapkan dapat segera dibahas, dilakukan

penajaman dan penyelarasan serta kesepakatan

untuk mewujudkan visi dan misi serta arah

kebijakan pembangunan daerah kedepan.

(Humas_Pro/Sono/#PCS)

B

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 28: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

28 WartaKominfo Edisi November 2019

emekaran suatu daerah baik ditingkat

Kabupaten, Kecamatan maupun Desa

merupakan salah satu upaya percepatan

dan pemerataan pembangunan serta meningkatkan

peluang pertumbuhan ekonomi dalam suatu

daerah. Namun untuk memekarkan daerah,

terdapat pertimbangan maupun kondisi tertentu

yang menyebabkan suatu daerah harus atau sudah

pantas untuk dimekarkan, sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut

disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna,

Wan Siswandi dalam sambutan pembukanya pada

kegiatan Penyampaian Hasil Kajian Pemekaran

Kecamatan, bertempat di Ruang Rapat Kantor

Bupati Natuna Lt.II Jl. Batu Sisir Bukit Arai, Kamis

(21/11) pagi.

Turut Hadir dalam kesempatan tersebut

diantaranya Tim Kajian Pemekaran Kecamatan dari

Universitas Raja Ali Haji (Umrah), Tanjungpinang,

pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait,

beberapa camat, lurah dan kepala desa terkait.

Wan Siswandi juga menambahkan bahwa

peraturan ditingkat daerah terutama terkait

masalah pemekaran kecamatan, diterbitkan melalui

pembahasan dan analisa berbagai bidang, terutama

dalam menetapkan kriteria, karakter daerah,

kondisi masyarakat dan potensi yang ada, sehingga

pada saat dimekarkan, suatu kecamatan diharapkan

dapat berperan secara aktif dalam mendukung

pembangunan secara lebih mandiri.

Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan menjadi

media komunikasi antar pemangku kepentingan

untuk menuangkan informasi dan saran serta

mendapatkan gambaran informasi terhadap

kelayakan rencana pemekaran kecamatan

sebagaimana yang sedang diupayakan saat ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Kajian

Pemekaran Kecamatan dari Umrah Tanjungpinang,

Hanrisal juga memaparkan bahwa perkembangan

jumlah Kecamatan yang ada di Indonesia akan terus

bertambah diera desentralisasi dan otonomi

daerah. Hal ini disebabkan kewenangan

membentuk kecamatan saat ini berada di tingkat

Kabupaten/Kota melalui Peraturan Daerah.

Atas dasar kewenangan tersebut, Pemerintah Kabupaten

Natuna pada tahun 2019 ini bermaksud membentuk tiga

kecamatan baru, diantaranya Kecamatan Pulau Panjang

(Induk Kecamatan Subi), Kecamatan Pulau Seluan (Induk

Kecamatan Bunguran Utara) dan Kecamatan Sungai Ulu

(Induk Kecamatan Bunguran Timur).

Menyikapi rencana tersebut,m dipandang perlu untuk

melakukan kajian akademik guna melihat kelayakan dan

peluang pembentukan kecamatan dimaksud, dipandang

dari kacamata regulasi dan konsep teoritis. Hanrisal juga

menjelaskan bahwa berdasarkan PP No 17 Tahun 2018,

terdapat 3 persyaratan yang harus dipenuhi untuk

membentuk sebuah kecamatan, yaitu persyaratan Dasar,

Teknis dan Administratif.

Adapun persyaratan dasar, menjelaskan bahwa jumlah

penduduk minimal Desa 4.000 jiwa/800 KK, Luas Wilayah

minimal 10 Km2, Usia minimal Kecamatan 5 tahun,

Jumlah minimal Desa/Kelurahan 10 Desa/Kelurahan yang

menjadi cakupan.

Dari hasil kajian yang dilakukan, tiga kecamatan tersebut

hanya memenuhi persyaratan teknis dan administrasi.

Sedangkan untuk persyaratan dasar tidak terpenuhi.

Namun 2 dari 3 rencana pemekaran kecamatan masih

memiliki peluang untuk terus diperjuangkan dengan

pertimbangan kepentingan strategis nasional, yaitu

Kecamatan Pulau Panjang dan Kecamatan Pulau Seluan.

(Humas_Pro/Endang/Eki)

P

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 29: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

29 WartaKominfo Edisi November 2019

egelaran Upacara Peringatan Hari Ulang

Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik

Indonesia (PGRI) ke-74 sekaligus

peringatan Hari Guru Nasional 2019 tingkat

Kabupaten Natuna, tahun ini dipusatkan di

Lapangan Sepak Bola Desa Pengadah, Kecamatan

Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna.

Ketua PGRI Kabupaten Natuna, Bedawi

mengatakan, dilaksanakannya peringatan HUT PGRI

dan Hari Guru 2019 di Pengadah, adalah sesuai

dengan program Nawacita dari Presiden Joko

Widodo yang menginginkan pembangunan dimulai

dari daerah pinggiran dan pesisir, sehigga

diputuskanlah peringatan Hari guru tahun 2019 ini

di Kecamatan Bunguran timur laut.

“Kita laksanakan ini sesuai dengan keputusan

bersama rapat pengurus PGRI Natuna, mengacu

pada Nawacita Presiden Jokowi,” jelas Bedawi, usai

upacara, Senin (25/11/2019).

Bertindak selaku Pembina upacara Sekertaris

Daerah Kabupaten Natuna, Wan Siswandi yang

pada kesempatan itu membacakan sambutan

tertulis dari Menteri Pendidikan Nasional, Nadiem

Anwar Makarim.

Dalam sambutan tertulisnya Nadiem Makarim

menyampaikan bahwa para guru harus memiliki

upaya terobosan yang dapat meningkatkan kualitas

pendidikan, seperti membuat terobosan belajar

dialam terbuka atau

diluar ruangan kelas.

Selain itu dalam

sambutan tertulisnya,

Mediknas juga

menyoroti kinerja

Guru yang saat ini

terikat dalam

pemberian nilai

kepada peserta didik

tanpa melihat kualitas

belajar dan mengajar.

“Saya tahu betul

bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari nilai

hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena

didesak kebijakan berbagai pemangku

kepentingan,” ungkap Sekda membacakan

sambutan tertulis Mendiknas tersebut.

Upacara yang dihadiri oleh sejumlah pimpinan

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten

Natuna, dan diikuti oleh perwakilan Guru di Natuna,

serta peserta didik dari Sekolah Dasar hingga SLTA

di Kecamatan Bunguran Timur Laut itu dimeriahkan

penampilan senam PGRI oleh murid SD 001

Tanjung, penampilan atraksi pencak silat oleh Siswa

SMP 1 Atap Pengadah dan drum Band dari SMPN 1

Bunguran Timur Laut. (Diskominfo/Fera)

P

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 30: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

30 WartaKominfo Edisi November 2019

ebagai langkah awal terbangunnya sistem

pemerintahan berbasis E-Goverment

dilingkungan Pemerintahan Kabupaten

Natuna, terhitung 11 November 2019 lingkungan

perkantoran Pemerintah Kabupaten Natuna

terbungung hanya 1 jaringan dengan kapasitas

bandwith 100 Mbps.

Hal tersebut

disampaikan oleh

Kasi Infrastruktur

Telekomunikasi dan

Informatika,

Diskominfo Natuna,

Muhammad Nawari.

“ini adalah langkah

awal terwujudnya

sebuah e-goverment

di Kabupaten

Natuna. Mulai dari

infrastruktur nya

terlebih dahulu, kedepan konsep kita adalah

terhubung dengan menggunakan 1 jaringan saja.

Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan tidak

ada lagi anggaran masing-masing OPD untuk

belanja internet” tutur Nawari kepada

wartaKominfo.

Disampaikan juga olehnya, pengadaan jaringan

tersebut menggunakan dua konsep yakni,

menghubungkan dengan kabel fiber optik dan juga

menggunakan wireless dengan mendirikan tower 5

yakni, 3 triangle dan 2 monopole.

Bersumber dari gedung kantor Diskominfo Natuna,

kemudian terkoneksi dengan 7 gedung lainnya

dilingkungan perkantoran Bukit Arai dengan

memanfaatkan Kabel FO. Sedangkan untuk

Lingkungan Perkantoran NGU yakni Bakesbang dan

Dinas Ketahanan Pangan menggunakan wireless.

Dihubungkan lagi menuju Kantor Camat Bunguran

Timur, Disdukcapil, DPMPTST, dan Dinas

Perpustakaan Daerah.

Menurut Nawari, untuk beberapa lokasi pengadaan

infrastruktur yang telah on air dan tekoneksi

dengan kapasitas 100 mbps seluruhnya sejauh ini

belum ada keluhan. Bahkan, rencana kedepan akan

menggunakan bandwitdh 200 mbps sampai 500

mbps sesuai kebutuhan.

Nawari juga menambahkan, bahwa pelaksanaan

pembangunan infrastruktur E-Goverment Pemkab

Natuna Tahap pertama tersebut Pemda Natuna

dalam hal ini Diskominfo Natuna bekerja sama

dengan PT. Telemedia Lintas Sarana.

Dengan adanya pembangunan tersebut dengan

kemampuan belanja internet kapasitas 100 mbps,

diharapkan setiap OPD untuk menggunakan nya

secara bijak. (Diskominfo/Fera)

S

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 31: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

31 WartaKominfo Edisi November 2019

esatnya

perkembangan

teknologi

dibidang Informasi dan

Komunikasi, dinilai dapat

mengancam masa depan

para generasi penerus

bangsa, untuk memahami

dan mempertahankan

ideologi bangsa

Indonesia.

Demikian disampaikan

oleh Bupati Natuna Drs.

H. Abdul Hamid Rizal, M.Si., saat memberikan

sambutan pada acara Sosialisasi Wawasan

Kebangsaan (Wasbang) dan Bhakti Sosial Binter

Terpadu 2019, yang digelar oleh Komando Resor

Militer (Korem) 033 Wirapratama, di Gedung Sri

Serindit Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Batu Hitam,

Kecamatan Bunguran Timur, pada Kamis (28/11)

pagi.

Hamid Rizal menjelaskan, bahwa Wasbang ini

sangat penting disosialisasikan dan ditanamkan

kepada para generasi muda, yang dimulai dari

siswa-siswi sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA.

Sebab jika tidak dimulai sejak dini, dikhawatirkan

kedepannya para penerus bangsa tersebut tidak

mengerti dasar negara Indonesia yang telah

dicetuskan dan ditetapkan oleh para pahlawan

pendiri bangsa ini.

Ada 4 Pilar yang menjadi dasar negara dan wajib

diketahui oleh para generasi muda serta seluruh

warga Indonesia. Diantaranya Pancasila, UUD 1945,

NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Untuk itu, Hamid

berharap agar Wasbang ini dapat menjadi modal

bagi negara, untuk menanamkan nilai-nilai dasar

negara terhadap para generasi muda.

Sebagai daerah perbatasan dan terluar, Natuna

memiliki potensi kerawanan bagi terpecah

belahnya NKRI, akibat adanya gangguan dari negara

asing.

Kemajuan teknologi membuat anak-anak masa kini

sibuk dengan gadget mereka masing-masing,

sehingga tidak ada waktu lagi untuk belajar

memahami ideologi bangsa, yang menjadi dasar

bagi negara ini.

Mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna

Hamid Rizal menyampaikan apresiasi kepada Korem

033 Wirapratama dan Kodim 0318 Natuna, yang

telah menggelar Sosialisasi Wasbang di Kabupaten

Natuna. Sebagai daerah perbatasan dan terluar,

Natuna memiliki potensi kerawanan bagi terpecah

belahnya NKRI, akibat adanya gangguan dari negara

asing.

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui

berbagai Instansi terkait, juga telah berupaya

memberikan wawasan kebangsaan bagi para

pelajar dan masyarakat, agar tetap bersatu padu

menjaga keutuhan NKRI. Turut hadir Komandan

Korem yang diwakili oleh Kasrem 033 Wirapratama

Kolonel (Inf) Jimmy Watuseke, Kasilog Korem

Kolonel (Inf) E.Sidabutar, Pasiter Korem Mayor

Haryoko, Dandim 0318 Natuna diwakili oleh Pasi

Intel Kapten (Inf) Narta, para pimpinan Organisasi

Perangkat Daerah (OPD), Forum Koordinasi

Pimpinan Daerah (FKPD), tokoh masyarakat, tokoh

agama, tokoh pemuda, Ormas, OKP, serta para

pelajar se Kecamatan Bunguran Timur sebagai

peserta sosialisasi. (Humas_Pro/PKL-Azmizar/Seltia)

P

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 32: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

32 WartaKominfo Edisi November 2019

unculnya sebuah nama baru “Pantai

Piwang” yang mengantikan nama Pantai

Kencana sontak menjadi perhatian

banyak masyarakat Kabupaten Natuna terutama

bagi masyarakat di wilayah Kota Ranai. Penetapan

nama Pantai Piwang banyak dipertanyakan

masyarakat Natuna darimana dasar munculnya

nama tersebut. Nama yang telah dibangun dan

berdiri kokoh dalam proyek pembangunan ruang

terbuka hijau Pantai Kencana tersebut merupakan

sebuah testimoni nama baru terhadap Pantai

Kencana untuk dijadikan branding Kabupaten

Natuna dalam mengankat sektor wisata Natuna.

Hal itu disampaikan Kadis Perumahan Rakyat,

Pemukiman dan Pertanahan (PRPP) Kabupaten

Natuna Hendra Kasuma melalui Dialog Interaktif

Kancah Opini Pagi Hari Turun di Jalan atau KOPI

PAGI On The Road di Kedai Kopi Akun Jln. Soekarno

Hatta Ranai, Jum’at (29/11).

Hendra mengatakan, sebelumnya pihak PPK

pembangunan juga telah melakukan koordinasi

kepada Dinas PRPP tentang penamaan baru dari

Pantai Kencana yang dulunya juga dikenal dengan

nama Pantai Setres, dan bahkan kedua nama

tersebut belum ada peraturan penetapannya. Oleh

Karena itu tercetuslah nama Pantai Piwang tersebut

yang merupakan inisiatif dari Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) kegiatan pembangunan ruang

terbuka hijau Pantai Kencana yang merupakan

seorang putra daerah untuk melempar opini

kepada masyarakat terkait dengan penamaan

pantai kencana yang baru untuk dijadikan salah

satu brandnya Kabupaten Natuna dengan tetap

menjaga kearipan lokal.

“Terkait dengan pergantian nama ini sebenarnya

bukan pergantian nama, ini bentuknya masih

testimoni. Testimoni untuk menjual, membrand

kabupaten kita ini. Itu bentuk perhatian dari

seorang PPK yang merupakan anak daerah dalam

pembangunan ini untuk memviralkan atau

membrand Kabupaten Natuna terkait dengan

penamaan khususnya penamaan dulu. Dulu

namanya ada pantai setres, selanjutnya pantai

kencana, terkait koordinasi kami bahwa pantai

kencana, pantai setres, semuanya belum ada dasar

hukumnya. Terkait dengan hal itu semua, beliau

berinisiatif melakukan inovasi, melempar opini

kepada masyarakat, membuat sebuah nama,

timbullah namanya pantai piwang” Jelas Hendra

Kasuma.

M

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 33: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

33 WartaKominfo Edisi November 2019

Nama Pantai Piwang mendadak menjadi viral

diperbincangkan di tengah masyarakat. Sebagian

masyarakat ada yang setuju dengan nama tersebut,

dan sebagian masyarakat lainnya kurang setuju

dengan nama tersebut. Kata Piwang menurut

masyarakat kurang cocok untuk dijadikan sebuah

nama tempat, kata piwang memiliki berbagai

macam arti jika kata piwang tersebut digabungkan

dengan kata lain. Selain itu, tempat tersebut

memiliki nama sejarah yang diberikan oleh orang-

orang terdahulu.

Melaui acara KOPI

PAGI berbagai

tanggapan

masyarakat mencul

terkait dengan

penamaan Pantai

Piwang Tersebut.

“Jika berbicara ikon

tentu kita berbicara

Natuna, jika

berbicara sejarah, ini

tidak pernah

dinamakan pantai, itu

adalah tanjung sebung. Kalau ingin menentukan

nama daerah, sosialisasilah, kumpullah tokoh

masyarakat, tokoh pemuda. Kami sangat

menyayangkan, dulu dinamakan dengan pantai

kencana, kami tidak pernah mempermasalahkan

karena sudah melalui proses tahap musyawarah”

tutur Wan Ariansyah yang turut hadir sebagai

audiensi.

Hal senada juga disampaikan oleh tokoh

masyarakat Kabupaten Natuna Daeng Rumaidi,

selaku tokoh yang mewakili masyarakat, ia juga

merasa terkejut dengan munculnya nama baru

tersebut. Ia mengatakan, ketika akan digantinya

nama Pantai Setres menjadi nama Pantai Kencana

dulu, pihak pemerintah melaksanakan rapat besar

dengan melibatkan berbagai pihak termasuk para

Tokoh Masyarakat. Namun untuk kali ini tidak

melalui tahap tersebut. Menurutnya ini kurang

demokratis dengan tidak melibatkan pendapat-

pendapat orang tua terdahulu.

Selain itu, pada kesempatan yang sama Kadis

Kominfo Kabupaten Natuna Raja Darmika

mengatakan, isu yang berkembang terkait dengan

paergantian nama Pantai Kencana menjadi Pantai

Piwang ini

menjadikannya

heboh tersebut

dikarenakan

teknologi. Jika

teknologi belum

secanggih saat ini,

mungkin hal tersebut

tidak seviral ini.

Menurut ia, pro dan

kontra itu telah

menjadi hal yang

biasa, tinggal

bagaimana pihak

terkait dapat mendudukkannya sehingga dapat

ditemukan solusi terbaik.

Sementara itu, dari sisi pariwisata Kabid Destinasi

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Natuna Marhafiz Lithfi mengatakan, dalam suatu

objek wisata akan dikenal oleh orang yaitu

penggunaan nama yang menarik. Menarik dalam

artian nama tersebut harus autentik atau identik

dengan ciri khas daerah seperti penggunaan nama

daerah. Terkait dengan nama Piwang ini menurut

Marhafiz sudah memiliki nilai jual tersendiri,

terlepas dari siapa yang memberikan nama serta

melalui prosedur penetapan sebuah nama

tersebut. (Diskominfo/Mardi)

“Jangan lupa sejarah. Itu pantai buatan untuk

menghidari hancurnya jalan dari Batu Hitam

menuju Kota Ranai. Jadi dibuatnya pantai itu, satu

untuk menahan gelombang, dua tempat main

anak-anak, tiga tempat olahraga, empat tempat

upacara dan pentas seni. Piwang arti tu banyak

arti, piwang mencuri juga bisa, piwang merampok

juga bisa, piwang berjudi juga bisa” ujar Daeng

Rusnadi melalui line telepon pada acara KOPI PAGI

tersebut.

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9

Page 34: Edisi November 2019 - diskominfo.natunakab.go.id

34 WartaKominfo Edisi November 2019

ebagai wilayah pertahanan pulau

terdepan, Pulau Sekatung yang

berbatasan langsung dengan negara

Vietnam, Thailand, dan juga Malaysia ini tidak lagi

kesulitan dalam akses telekomunikasi. Pasalnya,

terhitung sejak 24 November 2019 lalu, jaringan

telekomunikasi dengan kapasitas 4G Satelit telah

merambah kedaerah tersebut.

Hal tersebut

disampaikan oleh

para prajurit TNI

yang bertugas di

pos pengamanan

di pulau terluar

sebelah utara

NKRI tersebut

melalui ucapan

terimakasih

kepada Kominfo,

berbentuk pesan video yang dikirimnya kepada Kasi

Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika

Diskominfo Natuna, Muhammad Nawari.

“Kami satuan tugas pos pulau terluar, Pulau

Sekatung di perbatasan Indonesia Vietnam

mengucapkan terimakasih dengan telah berdirinya

Tower BTS di Pulau Sekatung. Kominfo Jaya, NKRI

Harga Mati” sorak para prajurit TNI tersebut,

penuh semangat.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Kasi

Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika

Diskominfo Natuna, Muhammad Nawari saat

dikonfirmasi wartaKominfo.

“Berbarengan dengan pembangunan BTS di Desa

Mekar Jaya yang telah on air sejak 29 Oktober lalu

dengan kapasitas jaringan 4G Satelit, BTS di Pulau

Sekatung juga telah on air sejak 24 November

2019” jelas Nawari.

Hadirnya BTS tersebut adalah upaya Kominfo dalam

mendukung pertahanan negara, dan meretas

keterisoliran wilayah 3T. Kementerian Kominfo

melalui program Telinfo Tuntas (Jasa Akses

Telekomunikasi di Daerah Perbatasan dan Terluar)

terus

menghadirkan

BTS sebagai

penunjang

komunikasi

seluler bagi TNI

yang bertugas

diwilayah

perbatasan.

Selain itu, Nawari

juga menyampaikan bahwa ada beberapa usulan

baik itu bantuan Akses Internet maupun

Pembangunan BTS. 5 site usulan BTS tahun depan

adalah Desa Air Nusa dan Desa Air Ringu untuk

Kecamatan Serasan. Desa Kelanga dan Selemam

untuk Kecamatan Bunguran Timur Laut, dan

Segeram untuk Bunguran Barat.

Sedangkan untuk bantuan Internet pada Desa,

Kelurahan, Sekolah maupun Puskesmas ada 113

usulan. Diinformasikan juga bahwa untuk bantuan

akses internet Puskesmas, hanya 1 Puskesmas lagi

yang belum mendapatkan bantuan akses internet

tersebut, yaitu Puskesmas Suak Midai.

(Diskominfo/Fera)

S

War

taK

om

info

Ed

isi N

ove

mb

er 2

01

9