ecase

Upload: andaru-kusuma-praja

Post on 10-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ecase

TRANSCRIPT

Ilmu Penyakit dalam Judul Sirosis hati dengan melenaAbstrakNama: Ny. MiskemUsia: 40 TahunAlamat: Srandil 4/3 berani Leksoni WonosoboPekerjaan : Ibu rumah tanggaStatus: Sudah MenikahAgama: IslamKebangsaan: Jawa , IndonesiaTgl Masuk RS : 20 September 2013Tgl Keluar RS : 26 September 2013IsiPasien wanita usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati dan perut terasa panas. Pasien juga mengeluh lemes, mual, muntah ( berisi makanan dan tidak ada darah) dan berwarna kehitaman seperti kopi. Keluhanya dirasakan pasien baru 1 hari SMRS. Riwayat penyakit dahulu yaitu pasien sudah 6 kali rawat inap di RS dengan keluhan serupa sejak 3 tahun yang lalu. Riwayat keluarga tidak ada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sedang, compos mentis. TD : 100/70 mmHg, Nadi : 80 x/ m, Temperatur : 36,7C ,RR: 23 x/menit . CA (+/+), Sklera ikhterik (+/+), nyeri epigastrik (+), pemeriksaan hifting dulnes (+), undulasi (+), venektasi (+), dan splenomegali skufner 2. Hasil laboratorium menunjukan hb ( 6,7 g/dl ), MCV (81 fl), MCH ( 23 pg), MCHC (29 d/l ) dan SGOT (39 U/L), SGPT (61 U/L).

DiagnosisSirosis hati dengan melena karena varises esofagus

Tatalaksana- inf. Nacl 0,9 % 12 tpm- diet BS 1500 kalori- tirah baring- amoxicilin 4x1 gr- omeprazole 2x1 iv- ranitidin 2x1 gr iv- sukralfat 3x10 cc- antacid 3x1 gr- fucoidan 2x10 cc- opilax 3x15 cc- transfusi PRC IV kolf

Penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. H. Suprapto Sp.PD

Ilmu BedahJudul : Fraktur Femur Dextra 1/3 Tengah Tertutup Komplit Non -ComplicataAbsrak :Nama: Tn. MustanginUmur: 22 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Dero duwur ,MojotengahAgama: IslamNo. RM: 587577Tanggal masuk RS : 7 Januari 2014Tanggal keluar RS : 8 Januari 2014Isi :Seorang laki-laki umur 22 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada paha kanan dan tungkai kanan susah digerakan sekitar 20 menit SMRS. Nyeri yang dirasakan terus-menerus, terasa pegal dan panas. Os. mengalami hal tersebut pasca KLL, ketika pasien mengendarai sepeda motor tiba-tiba sepeda motor dari arah depan menabrak motorpenderita dan mengenai kaki kanannya. Pasien tidak pingsan masih ingat kejadian, tidak mual, tidak muntah, tetapi merasakan pusing. OS. tidak memiliki riwayat tauma, kecelakaan, maupun penyakit tertentu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU : CM, GCS (15) TD : 120/70 mmHg,HR : 70x/m, RR : 20x/m, T : 36,6 .Pada pemeriksaan status lokalis ditemukan : Look : Bengkak pada paha kanan, terdapat vulnus excoriasi ukuran 0,5 x 0,5 cm pada patella, terlihat adanya deformitas berupa pemendekan ( saat pengukuran trochanter major hingga caput fibula terlihat selisih 2 cm antara kanan dan kiri Feel : terdapat nyeri tekan pada paha kanan, teraba pulsasi distal , sensibilitas normal, CRT < 2 detik, akral teraba hangat Movement : terdapat nyeri gerak aktif dan pasif, terdapat nyeri ketok sumbu, tidak terdapat krepitasi.Dari hasil foto rontgen AP/Lateral tampak Fraktur Femur Dextra 1/3 tengah. Diagnosa : Fraktur Femur Dextra 1/3 Tengah Tertutup Komplit Non -ComplicataTerapi : Infus Rl 20 tpm Inj. Piracetam 3x1 gr IV Inj, Cefotaxime 2x1 gr IV Inj. Ketorolak 2x1 amp IV Dilakukan pemasangan spalk 2 sendi di kaki kanan Rencana rujuk dokter spesialis orthopedi untuk penanganan lebih lanjut

penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Penyakit Bedah RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. Sunarto Sp.B

Ilmu Kesehatan AnakJudul : Demam TifoidAbstrak :Nama: An. SUmur: 11 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiBerat Badan: 20 kgTinggi Badan: 121 cmAlamat: MojotengahIsi :Anak laki-laki 11 tahun diantar orang tuanya ke IGD dengan keluhan demam sekitar 2 minggu SMRS. Demam makin tinggi terutama saat malam hari sedangkan kalau pagi merasa demam nglemeng saja. OS juga mengeluh nyeri perut sejak 5 hari SMRS dan perut terasa kembung. Sejak 3 hari SMRS pasien susah diajak bicara hanya merintih kesakitan dan BAB sedikit cair ampas (+), lendir (-), darah (-) dengan frekuensi 3 kali/hari dan nafsu makan menurun. Riwayat penyakit dahulu dan keluarga disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU: apatis, pasien nampak kesakitan, TD: 95/65 mmHg, Nadi: 100 kali/menit, RR: 24 kali/menit, Suhu: 38,9 C. lidah kotor tepi hiperemis, nyeri tekan seluruh lapang abdomen, hepatomegali. Hasil pemeriksaan lab : Hb: 9,8 L, Leukosit : 3,4 L, SGOT: 601 H, SGPT: 103 H, Albumin: 2,31 L, Tes Widal S. TYPHI O : 1/640, S. TYPHY H :1/640

Diagnosa : Demam TifoidTerapi : Infus Kaen 3B 1200 cc/24 jam makroTirah baring dan isolasiInjeksi ceftriaxon 2 x 1 gr IVInjeksi piracetam 3 x 250 mg IVInjeksi MPS 3 x 15 mg IVKaltrofen supp 1/2Paracetamol syrup 3 x 2 cth K/PPasang NGTDiet MC

penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. H. Heru Wahyono,Sp.A

Ilmu THT-KLJudul : Fraktur os. NasalAbtrak : -Isi :Seorang perempuan 34 th datang ke IGD diantar keluarganya dengan keluhan keluar darah dari hidung, nyeri pada hidung dan nyeri pada rahang setelah mengalami KLL. Pasien membonceng anaknya naik sepeda motor dengan kecepatan sedang. Ketika menghindari lobang, anaknya kehilangan keseimbangan sehingga menabrak mobil yang sedang berhenti di tepi jalan. Pasien terjatuh dan kepala bagian depan membentur badan mobil. Saat itu pasien sempat pingsan 10 menit sampai IGD pasien sadar, dan masih ingat kejadian. Pasien merasa nyeri pada hidung, rahang, dan merasa pusing. Pada pemeriksaan fisik KU : CM, GCS (15), TD : 120/70, N : 80 x/m, T : 37 , RR: 20x/m. Pada pemeriksaan status THT pada hidung tampak bentuk asimetris , terdapat VL (+), saddle nose (+), palpasi nteri tekan (+), krepitasi (+), deformitas (+), pada rhinoskopi anterior ke dua hidung tampak edema (+/+), luka (+/+), blood cloth (+/+), cavum nasi kiri meyempitHasil pemeriksaan lab darah dalam btas normal, pemeriksaan X-foto cranium Ap/Lat kesan fraktur os nasal, curiga hematosinus sinus maksiralis bilateral, avulse fraktur di os mandibula aspek anterior.Diagnosa : CKR, Fraktur os. Nasal, edema cerebri ringanTerapi :Medikasi lukaBed restPemberian O2 2-3 liter / menitMedikamentosa :Inf. RL 20 tpmInj. Cefim 2x1 gr ivInj. Dexametason 3x1 amp ivInj. Ketorolak 3x1 amp ivInj. Kalnex 3x500 mg ivInj. Adona 10 cc/dripInj. Citicolin 2x1 gr ivInf. Manitol 4x100 ccVastigo 3x1 tabletOperatif :Rencana operasi reposisi os. nasal setelah keadaan umum stabil/ membaikKonsul : dokter spesialis saraf, dokter spesialis gigi, dokter spesialis mata

Penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Kesehatan telinga hidung tenggorok RSUD Temanggung.Dokter Pembimbing dr. Pramono Sp.THT-KL

Ilmu Kesehatan MataJudul : KalazionAbstrak : -Isi :Pasien laki-laki 35 tahun datang ke Poli Mata dengan keluhan ada benjolan di bawah kelopak mata sebelah kanan sejak 4 bulan yang lalu. Pada awalnya benjolan tersebut kecil kemudian membesar, disertai adanya rasa gatal. Sekarang benjolan tesebut dirasakan mengganjal, tidak sakit, tidak gatal, tidak merah, pada perabaan keras, tidak ada nyeri pada penekanan, dan tidak ada gangguan pada penglihatannya.Pada Pemeriksaan oftamologi didapatkan benjolan di palpebra dextra inferior ukuran 2x1 cm, bentuk oval, konsistensi keras, mobile, merah (-), nyeri tekan (-), tanda radang (-). Pada balik palpebra dextra inferior terdapat massa bulat warna kuning.Diagnosis : Kalazion Palpebra Inferior Oculus DextraTerapi :Dilakukan Eskokleasi KalazionMedikamentosa post Eskokleasi :Ciproflocaxin 2x500 mgAsam mefenamat 3x500 mgMetilprednisolon 3x 8 mgCendo Tobroson eye drop 6 x 2 tetes ODCendo Mycos eye zalp 1 x OD

Penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Kesehatan Mata RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. Faizal Lutfi, Sp.M

Ilmu Saraf Judul : Post stroke suspek siskemik dengan hemispastikAbstrak : -Isi :Pasien wanita 63 tahun datang dengan keluarganya ke Poli Saraf RSUD Wonosobo untuk kontrol post stroke, dengan keluhan anggota gerak sebelah kiri terasa kaku sejak kurang lebih 5 tahun. Anggota gerak sebelah kiri bisa digerakkan tetapi terasa kaku dan jari tangan susah unuk menggenggam, tidak terasa kesemutan dan nyeri. Os mengatakan tangannya jika diangkat terasa gemetar. Riw dahulu 5 tahun yang lalu os masuk RS dengan keluhan mendadak jatuh pada saat keadaan sadar, os merasa tangan dan kaki kiri lemes dan tidak disertai nyeri kepala. Riw HT (+).Pada Pemeriksaan didapatkan TD : 150/90, N : 80x/m, RR : 20x/m, T : 36,8. Pada meriksaan neurologi didapatkan peningkatan tonus pada ekstremitas kiri dengan gerakan yang terbatas, sedangkan kekuatannya normal (5).Diagnosa : Post stroke suspek siskemik dengan hemispastikTerapi : Amlodipin 10 mg 1x1 Aspilet 80 mg 1x1 Baclofen 20 mg 3x1 Eperison HCL 10 mg 1x1 FisiotherapiPenulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Saraf RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. Kurdi, Sp.S

Ilmu JiwaJudul : Gangguan SomatoformIsi : Pasien laki-laki 63 tahun datang ke Poli Jiwa tanggal dengan keluhan utama nyeri kepala bagian belakang terasa cenut-cenut yang menjalar dari telinga, leher, dan bahu kanan serta kesulitan untuk memulai tidur. Keluhan pertama dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Pasien pertama kali berobat ke dokter umum dan diberikan obat tetapi tidak ada perubahan. Pasien pernah rawat inap selama 15 hari di RS Panti Rapih. Pasien dilakukan pemeriksaan Head CT-Scan, Cervical MRI, Foto rontgen paru dan foto gigi. Menurut dokter spesialis saraf, THT, dalam berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya menyatakan hasil yang normal/sehat. Tahun 2009 terjadi konflik pada hubungan rumah tangganya, dikarenakan pasien ketahuan selingkuh dengan perempuan lain. Pada saat itu, istri pasien marah besar hampir 1 bulanan hubungan dengan suaminya tidak baik. Anak-anaknya juga menjauhi pasien. Pasien merasa terpukul atas kejadian itu.Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU : baik, TD : 130/90, N : 78, N : 20 dan pemeriksaan status mentalis dalam batas normal, hanya pada penilaian mood ada rasa khawatir (+).Diagnosa : Gangguan Somatoform Tak terinci ( F 45.1 )Tatalksana : Farmakoterapi Clobazam 1x10 mg ( malam ) Fluoexetin 1x 20 mg ( pagi ) Psikoterapi Terapi perilaku kognitif ( Cognitive Behavior Therapy )

Penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Jiwa RSUD Saras Husada Purworejo. Dokter Pembimbing dr. Y. Kristanta, Sp.KJ

Ilmu RadiologiJudul : Gagal Ginjal Kronik , Gagal Jantung Kongestif dengan Efusi PleuraIsi : Pasien laki-laki 80 tahun datang ke IGD RSUD Wonosobo dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu SMRS. Sesak terutama saat aktivitas, sesak sedikit berkurang jika istirahat, pasien lebih nyaman dengan posisi setengah duduk. Pasien lebih nyaman tidur kalau menggunakan 4 bantal. Sesak tidak disertai suara mengi dan tidak dirasakan nyeri dada. Pasien juga mengeluh batuk berdahak putih kental sejak 2 minggu yang lalu dan ke dua tungkai bengkak sejak 1 minggu yang lalu. Riw pnyakit dahulu 1 thun yg lalu pernah mengalami gejala serupa.Dari hasil pemeriksaan fisik terdapat TD : 190/100 mmHg, CA (+/+), JVP meningkat, suara ronkhi basah halus pada paru kanan, nyeri ketok kosto vertebra (+) kanan kiri. Dari pemeriksaan darah rutin, Hb : 9,6 g/dl, ureum : 285,9 mg/dl, kreatinin 13,63 mg,dl. Pada foto thoraks AP/lateral kesan efusi pleura dextra dan kardiomegali. USG abdomen didapatkan proses radang kronis ren dextra dan sinistra ( curiga gagal ginjal kronis ), serta efusi pleura dextra.

Diagnosa : Gagal Ginjal Kronik grade V, CHF Nyha III Hipertensi Grade II, dengan Efusi pleura dextra

Tatalaksana :Tirah baring dudukO2 2-3 liter/menitInfus D5 % 10 tpmInj. Farsix 3x1 ampulInj. Vicillin Sx 2x1 ampulInj. Ranitidin 2x1 ampulAmbroxol 30 mg 3x1 Amlodipin 10 mg 1x1Candesartan 16 mg 1x1MPS 3x 4 mgCPG 1x1Spironolakton 100 mg 3x1Aminofilin 200 mg 2x1Hemodialisa

Penulia : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Radiologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. Kusbudayatiningrum, Sp.Rad

Bagian Obstretri dan GinekologiJudul : PEB Impending eklampsiaAbstrak : -Isi :Seorang wanita 18 tahun G1P0A0 datang ke IGD diantar bidan dengan keterangan hamil posterm dengan PEB. Pasien merasa hamil 9 bulan lebih, tetapi belum merasakan kenceng-kenceng teratur, belum keluar lendir darah, dan air ketuban dirasakan merembes 8 jam SMRS. Gerakan janin dirasakan masih aktif. Pasien mengeluh nyeri kepala 5 jam SMRS dan kaki bengkak sejak 2 bulan yang lalu HPHT: 4 Mei 2013, HPL: 11 Februari 2014, UK: 43 minggu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 160/100 mmHg, N : 96 x/m, RR : 20x/m. Palpasi: teraba janin tunggal, memanjang, presentasi kepala, puka, kepala teraba 4/5 bagian, His (-), DJJ (+) 137x/menit, TFU : 34 cm. Pemeriksaan Dalam: vulva/urethra tenang, dinding vagina licin, serviks tebal lunak , (-) di belakang, , selket (+), kepala H1,STLD (-), AK (-).Hasil pmeriksaan darah rutin dbn, protein urine +2, hasil USG: janin tunggal memanjang preskep puka DJJ (+), gerak (+) AK(+) cukup, plasenta di fundus grade 3

Diagnosis : PEB primigravida hamil posterm bdpTatalaksana :Pasang O2 dan DCMgSO4 20% 4 gr bolus pelanDrip MgSO4 40% 6 gr 20 tpmNifedipine 3x10 mg jika TD : 160/110 mmHg atau MAP 125 mmHgInduksi misoprostol 25 mg/vag/ 6 jam jika hasil NST reaktifObservasi HIS dan DJJ

Penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Obstretri dan Ginekologi RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. H. AI Suratman, Sp.OG (K)

Bagian KulitJudul : Herpes Zoster pada Perempuan Usia 54 TahunIsi :Seorang perempuan usia 54 tahun datang ke Poli Kulit dengan keluhan utama terasa nyeri , gatal-gatal , dan terdapat bintil-bintil berair pada dahi kanan sejak 3 hari sebelum ke RS. Awalnya, pada dahi di atas kelopak mata kanan terasa nteri dan kemerahan serta muncul bintii-bintil sedikit berukuran kecil, lama kelamaan semakin banyak, membesar serta meluas hampir separuh dahi kanan. satu hari sebelumnya, pasien mengeluh nyeri kepala cekot-cekot terutama bagian kanan. Riwayat penyakit cacar air dahulu tidak diketahui.Pada pemeriksaan dermatologi pada region frontalis dextra terdapat vesikel bergerombol multipel bulat dengan ukuran 0,1 cm di atas kulit yang eritem, unilateral tidak menyilang garis tengah, vesikel dalam satu gerombolan sama tetapi dengan gerombolan yang lain tidak sama. Lesi sekunder terdapat erosi dengan krusta berwarna coklat kehitaman.

Diagnosis : herpes zosterTerapi :Asiklovir 5x800 mgMeloxicam 1x15 mgGabapentin 1x 300 mgCetirizine 1x10 mgKompres terbuka betadine 5 % 2 kali sehari

Penulis : Andaru Kusuma Praja (20090310042). Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Dokter Pembimbing dr. H. Aris Budiarso, Sp.KK