e paper koran madura 22 agustus 2014

32
22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT www.koranmadura.com 0328-6770024 BERITA TERKAIT Hal 2,3,4 SIDANG SENGKETA PILPRES Suasana sidang pembacaan putu- san sengketa Pemilihan Presiden yang dipimpin Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, Jakarta, Kamis (21/8). Hakim MK membacakan hasil sidang pleno setelah delapan kali proses sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), dengan pemohon pasangan capres Prabowo-Hatta dan pihak termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil penetapan Pilpres yang memenangkan Pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla. ant/yudhi mahatma MK Menolak Seluruh Permohonan Prabowo-Hatta Finish JAKARTA-Majelis Hakim Konstitusi (MK) memutus- kan menolak seluruhnya permohonan pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, setelah menggelar sidang secara maraton selama hampir tujuh jam. Dengan demikian, pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2014- 2019. “Menolak permohonan pemo- hon untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim Konstitusi, Hamdan Zoelva, di Gedung MK, Jakarta, Kamis (21/8) pukul 20.44 Wib. Pada saat putusan dibacakan, massa yang sore tadi ricuh di depan Gedung MK sudah mencair. Dalam pertimbangan putusan, Mahkamah menyatakan tidak ada bukti yang dapat meyakin- kan klaim Prabowo-Hatta bahwa mereka menang dengan 67.139.153 suara, sementara Jokowi-JK hanya mendapatkan 66.435.124 suara. Menurut Mahkamah, saksi yang telah dihadirkan tidak mampu menunjukkan kebenaran hitung- hitungan Prabowo-Hatta itu. “Den- gan demikian menurut mahkamah, secara hukum dalil pemohon tidak beralasan,” kata Hakim Konstitusi Anwar. Soal Daftar Pemilih Khusus (DPK) dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) yang diper- soalkan pemohon Prabowo-Hatta, Mahkamah justru menilai meng- hapusnya sama dengan melanggar konstitusi. “DPKTb itu adalah hak yang dijamin konstitusi UU dan konsesi internasional, sehingga penghapu- san itu pelanggaran,” kata Hakim Ahmad Fadlil Sumadi. =GAM/ABD/AJI Prabowo-Hatta: Putusan MK Tidak Mencerminkan Keadilan Substantif Nasional hal 4

Upload: koran-madura

Post on 02-Apr-2016

283 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Satu Hati untuk Bangsa

TRANSCRIPT

Page 1: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 122 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT www.koranmadura.com0328-6770024

BERITA TERKAIT

Hal 2,3,4

SIDANG SENGKETA PILPRES

Suasana sidang pembacaan putu-san sengketa Pemilihan Presiden yang dipimpin Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva,

Jakarta, Kamis (21/8). Hakim MK membacakan hasil sidang pleno

setelah delapan kali proses sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum

(PHPU), dengan pemohon pasangan capres Prabowo-Hatta dan pihak

termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas hasil penetapan Pilpres

yang memenangkan Pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

ant/yudhi mahatma

MK Menolak Seluruh Permohonan Prabowo-Hatta

FinishJAKARTA-Majelis Hakim Konstitusi (MK) memutus-kan menolak seluruhnya permohonan pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, setelah menggelar sidang secara maraton selama hampir tujuh jam. Dengan demikian, pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019.

“Menolak permohonan pemo-hon untuk seluruhnya,” kata Ketua Majelis Hakim Konstitusi, Hamdan Zoelva, di Gedung MK, Jakarta, Kamis (21/8) pukul 20.44 Wib.

Pada saat putusan dibacakan, massa yang sore tadi ricuh di depan Gedung MK sudah mencair.

Dalam pertimbangan putusan, Mahkamah menyatakan tidak ada bukti yang dapat meyakin-kan klaim Prabowo-Hatta bahwa mereka menang dengan 67.139.153 suara, sementara Jokowi-JK hanya mendapatkan 66.435.124 suara.

Menurut Mahkamah, saksi yang telah dihadirkan tidak mampu menunjukkan kebenaran hitung-

hitungan Prabowo-Hatta itu. “Den-gan demikian menurut mahkamah, secara hukum dalil pemohon tidak beralasan,” kata Hakim Konstitusi Anwar.

Soal Daftar Pemilih Khusus (DPK) dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) yang diper-soalkan pemohon Prabowo-Hatta, Mahkamah justru menilai meng-hapusnya sama dengan melanggar konstitusi.

“DPKTb itu adalah hak yang dijamin konstitusi UU dan konsesi internasional, sehingga penghapu-san itu pelanggaran,” kata Hakim Ahmad Fadlil Sumadi.

=GAM/ABD/AJI

Prabowo-Hatta:

Putusan MK Tidak

Mencerminkan

Keadilan Substantif

Nasional hal 4

Page 2: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 2

Tahun 1859 Eduard Douwes Dekker, seorang pegawai pemerintah yang kecewa di Hindia Belanda, menulis buku dengan nama samaran, Multatuli. Buku Max Havelaar yang ditulisnya, serupa novel satire. Buku ini berisi kritik kepada Belanda yang menggunakan kekuasaannya untuk memeras agar membuatnya menjadi kaya.

Di bagian akhir buku ini, Multatuli menyampaikan permintaan kepada Raja William III (kepala negara) agar bertanggungjawab untuk kesewenang-wenangan atas nama kekuasaan terhadap rakyat.

Pada mulanya, buku ini dikritik banyak pihak karena kontennya yang mengkritisi Belanda. Tetapi akhirnya, dic-etak ulang beberapa kali. Sampai saat ini, diterjemahkan ke dalam 40 bahasa. Lalu tahun 1999, Pramoedya Ananta Toer merujuk novel ini dalam The New York Times sebagai buku yang membunuh kolonialisme.

Meski novel ini lapuk dari sisi usia, tetapi konten-nya kontekstual sampai hari ini. Sebab banyak pihak yang menindas justru karena ia berkuasa, kaya, dan gila. Dalam film Rindu Purnama yang dibesut Mathias Muchus, pemeran antagonis (Titi Sjuman) begitu garang memper-lakukan yang lemah karena ia merasa berada di atas situasi sekelilingnya dan berhak untuk menindih, menindas,

memeras, dan culas. Padahal dalam Amos,

sebenarnya telah dibuka suatu realita; manusia hidup berada dalam dua ketegangan, between God and Man. Amos, menguliti tentang perbuatan jahat yang dilakukan manusia yang merasa dirinya hebat serupa Yerobeam II (kejam-sangat berkuasa). Pemilik kuasa ini hidup dalam semesta moral yang tergerus. Siapapun yang tak sejalan, dihabisi, tentu

dengan kekuasannya, sebagai raja, penguasa. Ini ada dan menjadi urusan semua bangsa (Cosa Nostra).

Fakta lainnya mengursus kehidupan, dimana ketim-pangan seseorang akan diuji tiga hal. Pertama, ia akan sadar dengan sendirinya karena kematangan usia serta kedewasaan cara pandang. Kedua, akan mengerti bahwa otoriter itu bukan saja tidak baik untuk pertumbuhan kesehatan mental, tetapi itu juga merusak peradaban. Ketiga, alam yang akan membuatnya sadar dan karena itu berhenti bukan saja dari otoritarianismenya, tetapi tidak bisa meneruskan hidupnya.

Sebagai illustrasi, Mobutu Sese Seko menjadi Presiden Kongo (1965-1967), setelah melakukan kudeta. Ia selalu tampil dengan kopiah bercorak macan tutul seakan siap menerkam yang dianggapnya lemah. Tetapi akhirnya, Mobutu bertekuk lutut di bawah pasukan Laurent Kabila. Kemudian, Mobutu yang perkasa itu melarikan diri ke Maroko dan tewas karena kanker prostat. Ia bisa saja kejam kepada warganya namun tak berdaya melawan penyak-itnya. Fulgencio Batista di Kuba mengalami hal serupa, sekuat-kuatnya pemeras pada akhirnya ia akan lemah, tak berdaya dan mati.

Hanya, realitas ini tidak membuat siapapun dalam garis keras-memeras ini terinspirasi untuk menghentikan lajunya bahkan merasa senang karena merasa bisa berbuat apa saja karena kuasa, di manapun; birokrasi atau bukan organisasi.

Ivan IV Rusia, merasa damai saja ketika Adipati Megah Muscovy ini menjadi penguasa pertama di Rusia dengan merampas hak Kaisar. Serdadu Ivan membunuh ratusan hingga ribuan orang di hadapannya. Belum puas dengan adegan ini, Ivan memukuli anak perempuannya yang sedang hamil (dan keguguran), lantaran dianggap tidak sopan. Lalu anak lelakinya, ditikam tongkat runcing hingga meninggal, hanya berbeda pendapat. Lalu pemeras kontekstual, bisa lebih kejam dari sejumlah nama yang disebutkan karena merasa dirinya telah menjadi dewa yang bertahta di atas pusara. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

JUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 2

Otoriter itu bukan saja tidak baik untuk pertumbuhan kese-hatan mental, tetapi itu juga merusak per-

adaban

Hal itu diungkapkan Presiden terpilih, Joko Widodo saat ditemui di Balai Kota DKI, Kamis, 21 Agustus 2014. “Proses terakhir dari proses demokrasi yang telah kita jalani kemarin.Proses demokrasi ini, akh-irnya di MK ini” kata Joko Widodo.

Mengenai pemerintahan baru, pria yang masih menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan akan melakukannya setelah putusan MK, dan meminta masyarakat bersabar.”Ya nantinya pasca pilpres ini ya menyiapkan. Kita tunggu. Tentu saja memper-siapkan untuk pemerintahan yang baru setelah MK,” kata Jokowi.

Mengenai rencana tim Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang akan membawa masalah sengketa dalam Pemilu 2014 ke Pengadi-lan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Mahkamah Agung (MA), Jokowi

memilih bersikap santai. “Semua masalah itu sudah selesai di MK lah, sebagai pihak yang berwenang me-mutuskan perselisihan Pemilu. Ya, kita percaya MK,” tutur Jokowi

Sementara itu, anggota tim hu-kum Jokowi-JK, Taufik Basari mem-inta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ahli hukum untuk memberikan penjelasan yang gamblang ke pub-lik terkait perselisihan hasil Pemilu Presiden 2014 di MK. Apapun kepu-tusan MK itulah perolehan suara akhir sekaligus penanda presiden terpilih. “Jangan sampai kemudian publik menganggap bahwa ketika ada langkah-langkah hukum lain dari (yang disidangkan di) MK ini, mereka masih berharap Jokowi tidak jadi presiden. Yang jadi pres-iden adalah Prabowo-Hatta. Itu juga tidak bagus kalau kita membuat kesalahan persepsi kepada publik,” jelasnya di Jakarta Pusat, Kamis (21/8).

Menurut Taufik Basari, setelah MK memutuskan perselisihan hasil Pemilu Presiden 2014 hari ini men-jadi tugas semua pihak untuk men-jelaskan ke publik bahwa proses su-dah berakhir. “Tidak hanya (tugas) Jokowi-JK,” jelas Taufik.

Taufik menanggapi rencana tim hukum Prabowo-Hatta yang berkeras menempuh jalan hukum lain apabila kalah berperkara di MK

tidak tepat. “Ini sangat ironis. Kare-na mereka sadar sebenarnya bahwa putusan MK tentang sengketa hasil Pilpres 2014 adalah final dan mengi-kat. Artinya tidak ada proses hukum lain yang bisa ditempuh bila tidak puas dengan putusan tersebut. Tapi kok masih ngotot akan melanjutkan perkara,” tegasnya.

Sementara itu, tim hokum Prabowo-Hatta, Didik Supriyanto tidak mau ambil pusing dengan komentar sinis sejumlah kalangan terkait upaya hokum yang dilaku-kannya setelah putusan MK. “Itu gugatan lain di PTUN. Kan ada yang kita laporkan ke Mabes Polri, ada persoalan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Jadi masalahnya berbeda dengan yang sekara di sini,” tegas anggota tim hukum Prabowo-Hatta ini di Ge-dung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (21/8).

Dia menegaskan pula bahwa Prabowo-Hatta akan menerima dan mematuhi apa pun yang akan men-jadi putusan MK. Sedangkan lang-kah hukum lanjutan ke PTUN dan MA yang akan diambil adalah hak mereka selaku warga negara yang dilindungi oleh konstitusi. “Tolong itu juga dihormati sebagai hak kon-stitusi pasangan capres-cawapres,” imbuh Didik.

=GAM/ABD

SENGKETA PILPRES

Jokowi: Putusan MK adalah AkhirJAKARTA-Keputusan Mahkaham Konstitusi (MK) menjadi pertanda akhir dari seluruh proses demokrasi Pemilihan Presiden yang telah berlangsung 9 Juli lalu. Karena itu, semua pihak harus menghormati hasil putusan MK ini.

Cosa NostraOleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

JAKARTA-Selain soal DPKTb, Mahkamah juga menyatakan dalil gugatan Pasangan Prabowo-Hatta soal pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) tidak terbukti. Menurut MK pemilihan suara ulang (PSU) yang didesak pemohon akan sia-sia. “Mahkamah tidak menemukan adanya pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM),” kata Hakim MK Arief Hidayat.

Ketua KPU Husni Kamil Manik menyambut baik keputusan MK ini. Dengan demikian bahwa keputusan yang telah diambil KPU dalam reka-pitulasi nasional tentang penetapan calon terpilih tetap berlaku. “Kita puas,” kata Husni Kamil Manik usai sidang putusan MK di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pu-sat, Kamis (21/8).

Husni menuturkan keputusan MK sudah sangat jelas. Keputusan MK

juga tak dapat diganggu gugat. “Hal itu final dan mengikat,” tegas Husni.

Sementara itu, Mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD menegaskan tahapan pemilu sudah selesai

ketika MK ketok palu dalam membacakan putusannya. “Putusan MK itu sudah final dan mengikat. Dengan demikian, Hasil pemilu itu sudah selesai ketika Pak Hamdan (Ketua MK) sampaikan putusan-nya,” kata Mahfud.

Mahfud kemudian mengin-gatkan bahwa semua pihak harus patuh terhadap putusan MK yang bersifat final dan mengikat terse-but. “Apa pun nanti yang jadi putusan, itulah yang mengikat dan harus diikuti. Begitu diketok, harus diikuti. (Putusan itu) tidak bisa dipersoalkan benar atau salah,” papar Mahfud.

Lebih jauh, Mahfud menerang-

kan, putusan yang sudah dikelu-arkan oleh MK tidak dapat diper-soalkan. Jika pun masih ada yang kurang puas, maka Mahfud menilai bahwa yang bisa dipermasalah-kan bukanlah terkait dengan hasil pemilu.

“Kalau ternyata putusan itu dinilai salah, bisa saja dilakukan gugatan. Akan tetapi, bukan hasil pemilunya (yang disalahkan), mel-ainkan yang melakukan keputusan. Misalnya, ada tindakan tidak pro-fesional, (gugatan) bisa ke majelis hakim konstitusi. Akan tetapi, putu-san tetap berjalan,” ujarnya.

“Putusan tetap sah, meski ada tindak lanjut pidana terhadap hakimnya. Jadi, bisa ke PTUN (Pen-gadilan Tata Usaha Negara) dan lain lain. Namun, hasil pemilu itu sendiri secara yuridis konstitusional sudah selesai,” pungkasnya.

=GAM/ABD/AJI

SENGKETA PILPRES

Jokowi-JK Sah Sebagai Presiden dan Wapres

Page 3: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Paling jauh DKPP memberi hanya memberi peringatan kepada Ketua KPU dan semua komisioner. Bahkan, anggota KPU Hadar Navis Gumay dinyatakan DKPP tidak bersalah dalam sidang kode etik tersebut.

Putusan DKPP itu dibacakan dalam si-dang yang berlangsung di kantor Kemen-terian Agama Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (21/8) siang. Dalam sidang yang dip-impin Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie itu, DKPP hanya memberi sanksi peringatan kepada Ketua KPU Husni Kamil Manik dan enam anggota KPU yang lain, yakni Ferry Kurnia Rizkiansyah, Ida Budhiati, Arif Bu-

diman, Hadar Nafis Gumay, Sigit Pamung-kas, dan Juri Ardiantoro.

Putusan Nomor 255/DKPP-PKE-III/2014 itu dijatuhkan kepada Husni Kamil dkk atas aduan langsung dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terkait su-rat edaran KPU kepada KPU daerah tentang perintah pembukaan kotak suara. Dalam putusan Nomor 248/DKPP-PKE-III/2014, DKPP mengabulkan sebagian pengaduan yang diajukan dua advokat Tonin Tachta Singarimbun dan Eggi Sudjana terhadap teradu seluruh komisioner KPU dan ang-gota Bawaslu. Namun, putusan itu hanya memberikan sanksi peringatan terhadap Ketua KPU Husni Kamil Manik.

Sedangkan dalam putusan Nomor 260/DKPP-PKE-III/201, DKPP menolak se-luruhnya pengaduan yang diajukan Tim Pembela Merah Putih kepada teradu selu-ruh komisioner KPU terkait Daftar Pemilih Khusus dan Daftar Pemilih Khusus Tamba-han (DPKTb). DKPP meminta nama tujuh komisioner KPU tersebut direhabilitasi.

Dalam putusan Nomor 257/DKPP-PKE-III/2014, DKPP menolak seluruhnya pengaduan yang diajukan Rizaldi Limpas (wiraswasta) dan Yusuf DJ Hasani (dosen) kepada teradu seluruh komisioner KPU terkait jadwal dan waktu yang ditetapkan

dalam Peraturan KPU tenteng Pilpres 2014. DKPP juga meminta nama tujuh komision-er KPU direhabilitasi.

Sementara dalam putusan No. 247/DKPP-PKE-III/2014, DKPP menolak pen-gaduan yang diajukan Tim Advokasi Inde-penden Untuk Informasi dan Keterbukaan Publik, Sigop Manangihon Tambunan, kepada Ketua Bawaslu Muhammad. DKPP meminta nama Muhammad direhabilitasi.

Menanggapi putusan tersebut, Ketua KPU, Husni Kamil Manik menerima putu-san tersebut. Dia mengatakan catatan-cat-atan yang disampaikan selama persidangan hingga putusan merupakan masukan bagi KPU. “Catatan sudah diberikan oleh DKPP, dan yang paling penting bahwa catatan itu merupakan satu bentuk edukasi yang diberikan oleh DKPP, itu kita terima saja,” kata Husni seusai sidang DKPP itu.

Husni menjelaskan putusan DKPP ber-sifat final dan mengikat. Oleh sebab itu, KPU akan semaksimal mungkin melak-sanakan putusan tersebut. “Putusan DKPP itu bersifat final dan mengikat. Jadi itu bu-kan soal terima atau tidak terima,” singkat Husni.

Disisi lain, sidang DKPP memecat 9 penyelenggara pemilu Kabupaten Dogiyai, memberlakukan sanksi kepada 30 orang

penyelenggara dan 20 orang penyelenggara pemilu yang namanya harus direhabilitasi.

Adapun sembilan orang yang dipecat DKPP tersebut di antaranya adalah Ketua KPUD Kabupaten Dogiyai, Papua. Didimus Dogomo beserta empat anggotanya yaitu Yohanes Iyai, Ev Emanuel Keiya, Yulianus Agapa dan Palfianus Kegau.

“Suara rakyat tidak dapat digantikan oleh suara penyelenggara pemilu dan pe-nyelenggara harus menyelenggarakan pe-mungutan. Oleh karena itu kami member-hentikan penyelenggara Ketua dan anggota KPU Dogiyai, karena telah melangggar hak konstitusional warga negara,” kata ang-gota DKPP, Saud Hamonang Jakarta, Kamis (21/8).

Ketua KPUD Serang A. Lutfi Nuriman dan Anggota KPUD Adnan Hamsih juga dipecat oleh DKPP. Selain itu Ketua dan Anggota Panitia Pengawas Pemilu Rorry Desrino Purnama dan Totok Hariyanto juga terbukti melanggar kode etik dan diputus-kan mendapat pemberhentian tetap.

DKPP juga memberi sanksi kepada Ket-ua dan anggota KPUD sebanyak 25 orang berupa sanksi peringatan. Pemberlakuan ini terkait pelanggaran pembukaan kotak suara yang melanggar kode etik.

=GAM/ABD/AJI

DKPP Hanya Peringatkan KPU30 Penyelenggara Pemilu Kabupaten Dogiyai Diberhentikan

SIDANG ETIK PILPRES DKPP

Suasana sidang putusan dugaan pelanggaran kode etik penyeleng-gara Pemilu yang diselenggarakan Dewan Kehormatan Penyeleng-gara Pemilu (DKPP) di Jakarta, Kamis (21/8). Dalam sidang 14 perkara terkait pilpres itu DKPP menetapkan pemecatan sembilan orang anggota Komisi Pemilu Umum (KPU) dan Panitia Penga-was Pemilu (Panwaslu) daerah karena terbukti melakukan pelanggaran berat kode etik, 30 orang diberi peringatan dan 20 orang bebas karena tidak terbukti melakukan pelanggaran. ant/wahyu putro a

JAKARTA-Dewan Kehorma-tan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah membuat putusan terkait perkara pel-anggaran kode etik oleh pe-nyelenggara pemilu. Dalam putusannya, DKPP tidak mengambil keputusan dras-tis terhadap anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Page 4: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 4 Nasional

MK menyatakan DPKTb tertuang dalam UUD 1945, Putusan MK No 102 Tahun 2009 dan Peraturan Komisi Pe-milihan Umum (PKPU) Nomor 4, No-mor 9 dan Nomor 19 yang mengatur tentang Daftar Pemilih Khusus (DPK) dan DPKTb. Oleh karena itu, meng-hapus DPKTb sama dengan melang-gar konstitusi.

“DPKTb itu adalah hak yang di-jamin konstitusi, udang-undang dan konsesi internasional, sehingga penghapusan itu pelanggaran,” kata Hakim Konstitusi Ahmad Fadlil Su-madi, dalam sidang pembacaan putu-san PHPU Pilpres 2014 di Gedung MK, Jakarta, Kamis (21/8).

Menurut Mahkamah, DPKTb harus dianggap masih ada dan ber-laku karena sah secara hukum. “MK menilai bahwa sesuai pertimbangan itu pranata sah karena diatur oleh pe-rundangan-undangan yang sah dan tidak dibatalkan,” kata Fadlil.

Oleh karena itu, Mahkamah me-nilai tidak ada penyalahgunaan pe-milih khusus tersebut yang selama ini ditudingkan Pasangan Prabowo-Hatta.

“Dari fakta persidangan tidak ter-bukti, kalau ada termohon atau pihak terkait, atau keduanya yang menun-jukkan kerjasama untuk memobi-lisasi untuk memenangkan salah satu pasangan calon,” kata Fadlil.

Seperti diketahui ada sekitar 2,9 juta DPKTb bermasalah yang didal-ilkan kubu Prabowo-Hatta dalam gu-gatannya.

Kuasa hukum Prabowo, Didi Su-priyanto menerima putusan soal DP-KTb tersebut. Namun, dia menyebut MK tidak mempertimbangkan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat DPKTb jika acuannya putusan MK nomor 102 tahun 2009.

“MK ingkari putusannya, salah satunya menggunakan KK. Itu tidak

dipertimbangkan oleh MK,” uajr Didi.Sementara itu, Hakim MK, Mu-

hammad Aslim menilai gugatan Prabowo-Hatta tidak memiliki buk-ti yang kuat. Dalam gugatannya, Prabowo-Hatta meminta MK agar menetapkan mereka sebagai peme-nang pilpres karena mengklaim men-dapatkan 67.139.153 suara, semen-tara Jokowi-JK 66.435.124 suara.

“Tidak ada bukti yang dapat meyakinkan Mahkamah kalau suara pemohon berkurang dan suara terkait bertambah,” kata Muhammad Alim sidang PHPU di ruang sidang pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakar-ta Pusat, Kamis (21/8).

Menurut Mahkamah, saksi yang telah dihadirkan tidak mampu men-unjukkan kebenaran hitung-hitun-gan Prabowo-Hatta itu. “Dengan de-mikian menurut mahkamah, secara hukum dalil pemohon tidak berala-san,” kata Anwar.

Seperti diketahui pasangan Prabowo-Hatta menilai hitung-hitungan KPU yang memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla keliru. Dalam perhitungan itu KPU menetapkan Prabowo-Hatta men-dapatkan 62.576.444 suara dan Jokowi-JK mendapatkan 70.997.833 suara.

=GAM/ABD

MK: Penghapusan DPKTb Langgar KonstitusiJAKARTA- Tim Prabowo-Hatta mempermasalahkan banyaknya Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) di Pilpres 2014 dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) pilpres 2014. Namun Mahkamah Konsti-tusi (MK) mengugurkan dalil tim Prabowo-Hatta terkait DPKTb yang dianggap illegal. Hakim MK menilai dalil gugatan itu tak relevan.

ant/rivan awal lingga DEMO JELANG PUTUSAN MK. Massa pendukung Prabowo - Hatta Rajasa berusaha menerobos kawat duri saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Kamis (21/8). Massa tersebut memaksa untuk memasuki gedung Mahkamah Konstitusi dan menyaksikan secara langsung proses putusan sengketa Pilpres 2014.

JAKARTA-Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyata-kan putusan Mahkamah Konstitusi terha-dap gugatan hasil Pemilihan Umum Pres-iden 2014 tidak mencerminkan keadilan yang substansif, sebagai sebuah esensi yang selama ini menjadi dasar pertimbangan putusan di lembaga peradilan itu.

“Kami menilai putusan itu tidak mencerminkan keadilan substansif yang menjadi hakikat penting dalam demokrasi,” kata juru bicara Tim Koalisi Me-rah Putih, Tantowi Yahya, saat membacakan perny-ataan sikap Tim Koalisi Merah Putih yang ditandata-ngani Prabowo-Hatta, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis malam.

Dalam kesempatan itu anggota Tim Koalisi Merah Putih yang tampak hadir antara lain, Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Gerindra), Ahmad Muzani (Sekjen Gerindra), Idrus Marham (Sekjen Golkar), Tantowi Yahya (Golkar), Fahri Hamzah (Wasekjen PKS), Romahurmuziy (Sekjen PPP), Ali Ngabalin (Golkar), Taufik Kurniawan (Sekjen PAN), Taufik Ridho (Sekjen PKS), Wibowo (Sekjen PBB).

Pasangan Prabowo-Hatta dan ketua umum par-tai koalisi tidak hadir dalam kesempatan itu lantaran harus menjenguk sejumlah pendukung Prabowo-Hatta yang menjadi korban bentrokan dengan polisi di Bundaran Bank Indonesia, Kamis petang.

Tantowi mengatakan, selama dua pekan terakhir pihaknya terus mengikuti persidangan di MK. Di sana, kata dia, sejumlah saksi fakta dan keterangan ahli yang menjelaskan telah terjadi kecurangan dan ketidakadilan dalam Pilpres 2014 telah dihadirkan.

Bahkan, kata dia, sejumlah barang bukti dalam jumlah besar dari sumber otentik juga telah disam-paikan ke MK, untuk menunjukkan Pilpres 2014 di-nodai kecurangan terstruktur, sistematis dan masif.

“Sistem dan proses persidangan MK ternyata tidak mengindahkan pembuktian secara mendalam dan tidak mengungkap keterangan saksi yang jum-lahnya jauh lebih banyak dari yang disetujui. Atas dasar itu meskipun putusan MK bersifat final dan mengikat belum tentu mencerminkan keadilan sub-stansif bagi rakyat Indonesia,” ujar dia.

Tantowi menyatakan, Partai Koalisi Merah Putih akan terus berjuang bersama rakyat untuk memaju-kan kepentingan bangsa dan negara. Pihaknya akan terus mengawal langkah-langkah hukum yang telah berjalan dan termasuk juga dengan langkah politik ke depan.

Tantowi mengatakan Partai Koalisi Merah Putih mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya bagi seluruh pendukung. Dia me-negaskan, kekecewaan para pendukung atas proses Pilpres yang terjadi, tidak akan disia-siakan, dan akan senantiasa diperjuangkan untuk kebangkitan Indonesia.

“Indonesia yang kita cita-citakan dan menjadi tujuan para pendiri bangsa adalah Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kita tidak akan pernah membiarkan satu detik pun perjuangan para pendiri bangsa dikhianati, kita ingin menjadi bangsa merdeka di atas kaki sendiri,” tegas dia.

“Indonesia yang kita kehendaki adalah Indone-sia yang tidak kenal lelah, pantang menyerah, tidak akan berhenti dan lebih baik mati daripada tunduk dan didikte bangsa lain,” ucap dia.=ANT/RANGGA

SIDANG SENGKETA PILPRES

Putusan MK Dinilai Tidak Mencerminkan Keadilan Substansif

Page 5: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 5PROBOLINGGO JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

JAKARTA- Asian Develop-ment Bank (ADB) melakukan kajian mendalam terhadap tingkat kemiskinan di Asia. Kajian awal Bank Pembangu-nan Asia menyebutkan bahwa kemiskinan di Asia akan bisa diberantas sebelum 2030 men-datang dengan pendapatan atau pengeluaran USD 1,25 per orang per hari. Namun pato-kan ini sudah tidak bisa lagi dipakai.

Principal Economist ADB, Guanghua Wan mengatakan patokan USD 1,25 tidak bisa lagi dipakai. Sebab ada perubahan data konsumsi kelompok miskin di Asia. Alasan lain, banyaknya biaya yang berge-jolak dan terus meningkatkan kerawa-nan pangan. Maka patokan pendapatan harus ditingkatkan menjadi USD 1,51 per orang per hari. “Kita harus merevisi patokan dan garis kemiskinan di Asia,” ucap Guanghua di Energy Tower, Jakarta, Kamis (21/8).

Jika menggunakan asumsi pendapa-tan masyarakat miskin USD 1,51, maka angka kemiskinan Indonesia otomatis naik. Pada 2010, dengan mengguna-

kan patokan USD 1,25, angka kemiski-nan Indonesia 18,1 persen. Namun jika menggunakan patokan USD 1,51 ang-kanya melonjak menjadi 28 persen di tahun yang sama. “Penggunaan garis kemiskinan USD 1,51 menjadikan ting-kat kemiskinan Asia pada 2010 bertam-bah 9,8 persen dari 20,7 persen menjadi 30,5 persen. Jumlah orang mengalami kemiskinan ekstrem di Asia juga bertam-bah 343,20 juta orang,” tegasnya.

“Jadi yang harus dilakukan adalah jangan hanya fokus pada pertumbu-han ekonomi. Masyarakat rentan mis-kin harus dijaga risiko bencana dan ke-tahanan pangan. Ini salah satu strategi menurunkan kemiskinan,” tutupnya.

Sementara itu, Asisten Koordinator Kelompok Kerja Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Ari Perdana mengakui tantangan pem-berantasan kemiskinan di Indonesia se-makin besar. Karena alasan itulah maka penurunan angka kemiskinan melambat. Saat ini dan ke depannya pemerintah perlu berusaha lebih keras untuk mene-kan angka kemiskinan di Indonesia. “Kita sekarang menghadapi kemiskinan di area terpencil. Tantangannya lebih tinggi se-hingga butuh usaha lebih besar,” ujar Ari dalam Seminar Poverty in Asia: A Deeper Look diselenggarakan ADB di Energy Tower, Jakarta, Kamis (21/8).

Dia menuturkan, salah satu yang harus diperhatikan dalam konteks pen-anggulangan kemiskinan adalah kondisi geografis Indonesia. Dari pengakuannya, kemiskinan semakin sulit diberantas ka-rena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Banyak daerah-daerah terpencil yang sulit diraih. Ari mengata-kan, Indonesia memerlukan pendekatan komprehensif untuk meyakinkan agar setiap daerah mendapatkan bantuan penanggulangan kemiskinan merata.

Dalam lima tahun terakhir, kata dia, pemerintah mengklaim berhasil mengen-taskan 4,25 juta penduduk dari kemiski-nan dengan bantuan sosial, seperti Ban-tuan Siswa Miskin (BSM), raskin, PNPM dan KUR. Dia meyakini bantuan sosial itu meningkatkan konsumsi masyarakat miskin. Karena itu bantuan-bantuan so-sial dari anggaran negara perlu dilestari-kan terus. “Butuh lebih dari bantuan so-sial untuk menanganinya,” ujarnya.

Masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan membutuh-kan pekerjaan yang layak. Namun, pro-gram yang menyediakan akses penda-patan bagi masyarakat miskin belum berkembang. “Dalam hal ini, kebijakan penciptaan lapangan kerja formal tidak sesuai karena masih banyak yang tinggal di pedesaan dan belum berpendidikan,” tutupnya. =GAM

Hantu Kemiskinan Masih Terus MengintaiADB: Asia Akan Terperangkap Kemiskinan Hingga 2030

ant/dedhez anggaraPRODUKSI KERUPUK. Sejumlah pekerja menjemur kerupuk ikan di sentra kerupuk Kenanga, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (21/8). Produksi kerupuk menurun akibat sedikitnya pasokan ikan remang serta naiknya harga tepung tapioka.

PERBANKAN

Tiga BUMN Bentuk Bank Pensiunan JAKARTA-Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk usaha bank joint venture untuk pensiunan. Kerjasama pendirian bank ini akan dileburkan dengan Bank Sinar Hara-pan Bali (BSBH).

“Melalui bank joint venture ini kami ingin meningkatkan peran aktif dalam men-dukung program pemerintah,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, Jakarta, Kamis, (21/08).

Adapun BUMN yang bersinergi itu, antara lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bersama PT Pos Indonesia dan PT Taspen (Persero). Pada bank joint venture ini, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham mayoritas, sementara kepemilikan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing sebesar 20,2%.

Kesepakatan pemegang saham dalam mengimplementasikan pembentukan bank ini dilakukan oleh Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan yang disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Sebelumnya pada April 2013, Bank Mandiri, Taspen dan PT Pos Indonesia telah menandatangani kesepahaman untuk membentuk bank joint venture. Pada bank joint venture ini, Bank Mandiri akan men-jadi pemegang saham mayoritas, sementara kepemilikan Pos Indonesia dan Taspen masing-masing sebesar 20,2%.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gun-adi Sadikin mengatakan, realisasi pembentu-kan bank joint venture ini akan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat. Terlebih bank ini akan fokus mengembang-kan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehinga dapat mendorong pertum-buhan perekonomian nasional. “Melalui bank joint venture ini kami ingin meningkatkan peran aktif dalam mendukung program pemerintah dan Bank Indonesia dalam mem-berikan akses layanan keuangan yang luas bagi masyarakat di berbagai wilayah Indone-sia,” ujarnya di Gedung Taspen.

Di tempat yang sama Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menambahkan, bahwa dalam kajian yang dilakukan dalam mem-bentuk bank joint venture, tercatat sebagian besar pensiunan masih membutuhkan pen-danaan untuk menjalankan usahanya dalam membantu membiayai kebutuhan hidup maupun pendidikan anak.

“Kami berharap, dengan sinergi antar perusahaan BUMN ini pasa pensiunan dapat terbantu dalam mendapatkan akses pendan-aan dan murah,” tukasnya.

Dia menjelaskan, selain memudahkan akses pensiunan, bank joint venture ini juga menyasar pembiayaan ke Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif. Hal tersebut sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut-kan, bahwa dari 118,2 juta pekerja di Indone-sia, sebanyak 4,4 juta orang adalah PNS.=GAM

Page 6: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 6 Laporan Khusus

Di belahan dunia mana koperasi bisa berkem-bang pesat menjadi

usaha besar yang disegani? Jangan kaget bila jawabannya justru di negara-negara liberal yang kapitalistik.

Di Amerika Serikat lebih dari 30 koperasi punya penghasilan tahunan lebih dari 1 miliar dolar AS.

Beberapa koperasi pertanian yang sangat maju di AS adalah Agrilink, Cenex Harvest States, Dairy Farmers of America, Farmland, dan Land O’ Lakes.

Tercatat sebanyak 100 koperasi terbesar di AS, di peringkat menurut omzet, secara individu menciptakan pal-ing sedikit 346 juta dolar AS dan dalam total mencapai 119 miliar dolar AS pada tahun tersebut.

Sementara di Kanada, empat dari setiap 10 orang atau sekitar 33 persen dari jumlah populasinya adalah anggota paling sedikit satu koperasi.

Gerakan koperasi the Desjardins (koperasi tabungan dan kredit) di sana dengan lebih dari lima juta anggota ada-lah pencipta kesempatan kerja terbesar di Provinsi Qubec.

Bahkan, penelitian pada tahun 2001 yang dilakukan oleh Menteri Industri dan Perdagangan Qubec (dikutip dari ICA), tingkat survival jangka panjang dari perusahaan-perusahaan koperasi hampir dua kali lipat dari perusahaan-perusahaan nonkoperasi.

Itu belum termasuk koperasi yang menjelma menjadi perusahaan raksasa di Belanda, Prancis, Spanyol, Jepang, bahkan hingga Singapura.

Lalu, bagaimana kondisi terkini koperasi di Indonesia pascapembata-lan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian oleh Mahkamah Konstitusi (MK)? Faktanya di Indonesia koperasi justru menghadapi masalah baru pascapembatalan UU itu oleh MK.

Koperasi harus menyesuaikan ang-garan dasarnya kembali pada payung hukum lama, yakni UU Nomor 25 Tahun 1992 yang dinilai sudah tidak adaptif dengan kondisi terkini.

Undang-undang lama salah satunya tidak memuat ketentuan pengawasan terhadap koperasi sehingga dalam perkembangannya banyak oknum men-yalahgunakan badan hukum koperasi untuk menghimpun dana masyarakat dalam praktik penipuan berkedok inv-estasi.

“Jadi sesungguhnya, menurut saya, putusan MK itu kemarin baiknya tidak usah menunjuk pada UU lama, tetapi bi-arkan saja dalam kondisi anomali sam-pai muncul UU baru yang memang lebih representatif,” kata pengamat perkope-rasian Suroto yang juga Ketua Koalisi Ornop untuk Demokratisasi Ekonomi (pemohon uji materi UU Perkoperasian).

Sebab, menurut dia, perkembangan koperasi di banyak negara liberal justru terjadi karena minimnya intervensi yang kerap kali justru mengungkung tumbuh kembang koperasi, seperti yang terjadi di Tanah Air.

Revolusioner Koperasi di Indonesia yang kini jumlahnya lebih dari 200 ribu unit dinilai banyak pihak membutuhkan gerakan revolusi untuk membuatnya maju sekaligus menemukan peran ide-alnya sebagai soko guru perekonomian negara.

“Untuk membangun koperasi di Indonesia saat ini memang kita butuh sebuah revolusi, ya, semacam revolusi mental,” kata pengamat dan praktisi perkoperasian Suroto.

Suroto mencontohkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM harus tegas mencabut badan hukum bagi koperasi yang tinggal papan nama dan rentenir berkedok koperasi yang jumlahnya 70 persen dari total jumlah koperasi yang lebih dari 200.000 unit.

“Cabut saja agar masyarakat tahu mana koperasi yang benar sama tidak,” katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM sendiri ketika dikonfirmasi menyatakan telah menyiapkan anggaran Rp3,5 miliar untuk menyusun naskah akademik Un-dang-Undang (UU) Perkoperasian yang baru pascapembatalan UU No. 17/2012 tentang Perkoperasian oleh MK.

“Kami siapkan anggaran sekitar Rp3,5 miliar untuk menyusun naskah akademik UU Perkoperasian baru karena ini amanat,” kata Sekretaris Kemente-rian Koperasi dan UKM Agus Muharram.

Menurut dia, penyusunan naskah akademik wajib segera dilaksanakan sebagai pemenuhan atas amanat dari Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan hasil rapat kerja Komisi VI DPR RI.

“Kami sudah bertemu dengan instansi terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan, untuk kepentingan pembua-tan naskah akademik ini,” katanya.

Pihaknya menekankan pada pent-ingnya masalah pengawasan bagi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) yang selama ini rawan penyimpangan karena meng-galang dana dari masyarakat.

OJK sendiri, kata Agus, akan mengi-kuti UU Perkoperasian sebelum me-mutuskan bisa atau tidaknya menjadi pengawas bagi KSP dan USP.

Sehatkan Koperasi Praktisi kope-rasi sendiri menanggapinya beragam, bahkan ada yang menuntut pemerintah atas kerugian material dan imaterial yang harus mereka tanggung atas UU yang sempat berlaku positif, kemudian dibatalkan MK itu.

Sejumlah peraturan pemerintah sebagai aturan pelaksana UU pun harus dirombak dan yang pasti koperasi harus berulang kali menyesuaikan anggaran dasarnya dengan payung hukumnya yang baru.

“Yang merepotkan adalah karena perubahan anggaran dasar ini harus diputuskan melalui rapat anggota dan dilaporkan ke Pemerintah. Kemudian, soal pembuatan akta oleh notaris berarti perlu perubahan yang pasti juga perlu biaya,” kata Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (KUD) Pahlevi Pangerang.

Meski begitu, pihaknya berupaya mengambil momentum itu untuk merevitalisasi KUD di Indonesia agar ke depan bisa dijadikan model ideal kope-rasi di Tanah Air.

“Kami ingin menjadikan KUD ini sebgai ‘role model’ koperasi yang baik di Indonesia,” kata Pahlevi Pangerang.

Jika jumlah KUD di seluruh Indone-sia yang tercatat 10.677 KUD disehatkan dan disatukan dalam satu jaringan, KUD potensial mengalahkan bisnis retail yang dimiliki modal besar.

“Ini sesuatu yang bagus, ke depan kita akan lakukan pemetaan sehingga kita punya program yang bagus untuk menjadikan KUD sebagai role model,” katanya.

Payung hukum positif dinilai Pahlevi hanya satu dari sekian banyak fak-tor yang bisa mendorong suksesnya koperasi.

“Faktor utamanya adalah tekad dan kemauan koperasi itu sendiri untuk berkembang. Teruslah semangat kope-rasi Indonesia,” katanya.

=ANT/HANNI

TELATEN BERKARYA

Seorang pengrajin rotan se-dang memoles hasil karyanya dengan pernis. Ini ia lakukan untuk membuat karyanya tersebut makin tinggi nilai tambahnya.

Page 7: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 7OPINIPROBOLINGGO JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III 7BudayaKORAN MADURA

Cerpen: Restoe Prawironegoro Ibrahim*

Cerita yang Kubaca

“Tetapi tidak,” aku seper-ti memberontak. Cinta toh bisa direfleksikan di mana saja. Di taman, di gedung bioskop, di trotoar-trotoar yang membata-si jalan-jalan beraspal itu. Aku tersenyum. Aku ingat puluhan pasangan muda yang sibuk men-gukur trotoar-trotoar jalan kota Jakarta - ketika mereka bercinta. Tangannya saling menggandeng, merefleksikan kesetiaan. Entah, kesetiaan yang sampai kapan akan mereka lalui untuk men-gubur masa remaja ini.

“Tetapi aku telah tua,” ka-taku sambil kembali menimang-nimang usiaku. Seperempat abad hitungan tahun telah mengurung diriku. Apakah aku harus menye-sal, sekalipun gelar sarjana telah tersandang di depan namaku?! Kupikir tidak. Toh ribuan gadis masih punya nasib sepertiku. Mereka kawin terlambat.

Kemudian aku terperanjat. Aku ingat kalimat yang terlontar dari bibir Ibu kemarin. Sekalipun dikemas dengan kalimat persua-sive, ibuku yang berada di kam-pung itu seperti menyesalkan na-sibku. Terlebih ketika ibu member isyarat bahwa Linda, adikku, akan bertunangan - mata letih ibu se-perti mencoba menghardikku.

“Bagaimana Rin, lagi-lagi kamu ingin pamitan ke kota. Sep-ertinya kamu sudah tidak kerasan lagi di sini, di kampung kita. Kamu sudah tidak tergerak lagi merawat bunga, membersihkan pagar, membrongsong buah-buah jambu seperti dulu,” bibir Ibu bergetar, mirip sebuah monolog dalam permainan sebuah drama. Aku tertunduk. Aku melirik garis-garis ketuaannya. Ya, ibu dan ba-pak sudah pension. Mereka tetap rukun dan masih sempat bercinta.

Aku bangga punya bapak dan ibu yang selalu bergandengan berdua manakala menyadong pensiunan di kantor pos.

Sia-sia aku membayangkan kesetiaan yang ditunjukkan ibu, ketika ibu kembali menegurku.

“Kita kan sudah hidup di kota. Kampong di tengah kota. Kalau pun nanti ada lowongan, kamu kan masih bisa mendengar. Bisa ramai-ramai melamar seperti teman-temanmu. Percayalah Rin, sarjana ekonomimu akan tetap laku di kota ini. Ibu senang kalau kamu kerasan di sini. Menunggu Bapak, menunggu Ibu,” bujukan Ibu berubah jadi desakan. Niatnya untuk menahanku agar tidak meninggalkan kotaku Bogor - ter-cermin benar dari sorot matanya yang tiba-tiba iba. Kalau sudah begitu aku hanya terdiam.

Tetapi, maaf saja, aku memang tidak bisa dicencang dengan kata-kata Ibu. Bukannya aku menafsir-kan kata-kata ibu telah kehilangan tuah, tetapi aku lebih risi dengan banyaknya pertanyaan dari se-mentara orang. Yu Yah, Yu Kalis, Yu Asih yang dulu menimang-nimang masa kecilku - sering membujuk masa rentang panjang gadisku. Aku merasa terusik dengan cara-cara semacam itu. Aku lebih merasa sreg untuk menunggu. Kota Jakarta yang kata ibu garang. Sambil mem-perpanjang masa kost, aku men-coba menunggu-nunggu lowongan pekerjaan.

Tetapi sungguh lucu, yang kini kutunggu hanyalah malam Ming-gu kelabu. Dalam usia yang kian menua - aku merasa seperti se-orang janda yang memberi sekian pemanjaan kepada teman-teman

kost. Mereka memang masih muda. Baru dua semester atau empat se-mester menikmati masa kuliah. Mereka sibuk menikmati masa bercintanya - sedangkan aku sering bertindak sebagai konsultannya.

Aneh, mereka menganggap aku seperti orang jenuh bercinta. Mereka berhasil aku beri kebo-hongan-kebohongan yang men-yakitkan. Aku memang sering berbohong banyak dengan mere-ka - agar mereka tidak mengang-gapku ramah. Padahal, sungguh mati, aku hanya bermaksud me-nutupi masa remaja yang hancur saja. Aku malu untuk merentang kepahitan hidup dalam arti sebe-narnya kepada mereka.

Aku tiba-tiba dengan malam Minggu yang terus-terusan me-nenggelamkanku. Aku tidak sudi menunggu deretan kamar kost seorang diri. Ketika letupan ke-inginan ini kuberitahukan kepada Lilik, sahabatku sekamar --- gadis asli Tegalan itu hanya terseny-um. Matanya mengerling penuh keheranan. Mungkin dia takut bertanya, begitu melihat peruba-hanku yang tiba-tiba.

“Ada pacar baru Mbak Rini?”Aku tersenyum. Kutoleh dia

sekenanya.“Cari pacar lama saja sulit,

apalagi pacar baru Lik.”“Ah, Mbak Rini - terus Mbak

Rini mau bermalam minggu ke mana?”

“Aku ingin menyepi. Aku in-gin menikmati malam Minggu di sebuah taman. Aku ingin men-yaksikan orang-orang memilih tempat cinta di sana,” sahutku mencoba mencegah minat Lilik kalau mungkin akan ikut.

Lilik mengangguk-angguk. Matanya berkaca penuh tanda tanya. Berbarengan itu juga, aku terus sibuk membolak-balik kulot hitam baru milikku. Baju lengan panjang warna krem berkembang-kembang sengaja kupilih jadi paduan. Aku memu-tar di muka cermin itu. Sudah harmonis sekali, menurut penila-ianku. Lantas kutarik sebuah tas, lipstick,bedak, sisir, wewangian ala kadarnya. Aku takut bahwa hawa dingin malam kota Jakarta kalau mungkin mencoba mempo-rak-porandakan dandananku.

Keluar dari pagar besi yang membatasi kost, benakku tidak terlalu rumit untuk memutar rencana. Tempat hiburan rahasia sengaja kupilih. Aku ingin mem-buktikan sebuah cerita pendek yang kubaca dalam majalah ke-marin. Di sana digelar sebuah set-ting indah mengenai orang-orang putus asa ketika dililit cinta.

Aku bayangkan sebuah lam-pu berpandar, membagi sinar un-tuk ruang remang-remang. Aku tidak terlalu sulit mencari tempat begitu di kota besar ini. Dengan sebuah taksi, kupinta bang sopir mengantarku tempat yang ku-maksud. Bang sopir tersenyum.

“Kok sendirian?” tanyanya mencoba ramah.

Aku tersenyum. Bang sopir lantas tahu akan kerahasiaanku yang tidak boleh ngabar untuk orang lain.

Di sebuah simpang empat dekat pusat hiburan, aku memin-ta untuk dipinggirkan. Beberapa ratus meter aku masih harus mel-angkah, menuju ke sana. Masuk ruang, menyerahkan beberapa

lembar ribuan - aku naiki tangga lantai dua. Sekedar pengisi pe-rut. Kupesan sebotol minuman dan makanan kecil untuk ngemil nanti.

Sambil memilih memojok, kurasa lebih aman untuk menge-liarkan mataku ke segenap pen-juru. Nah, dengan leluasa, aku mulai bisa mengamati mereka. Berpuluh-puluh pasang orang muda mengalir tanpa henti. Mereka membiak arena. Matanya jelalatan mencari mangsa. Ah, mereka ingin mencari pasangan untuk diajak berduaan menikmati alunan musik merdu. Menikmati alur malam yang makin menikam.

“Mbak menunggu siapa?” Mes-ki aku sudah mencoba menyem-bunyikan diri - masih juga ada se-orang lelaki ganteng bertanya. Aku tersenyum. Sekalipun dia ganteng, aku tidak boleh mengimbanginya. Apalagi menyeret lebihn jauh dan mengarahkan dia dalam kencan bercinta. Aku tidak ingin memper-oleh jodoh dari seorang lelaki di tempat hiburan begini.

“Bisa turun berdua?”“Terima kasih. Malas. Capek,”

jawabku sopan. Dia mengangguk begitu simpatik. Aku trenyuh, tetapi hanya sebentar. Kulihat-lihat dia mulai mencari pasang-an. Ah, dapat juga dia akhirnya. Kembali aku tersenyum. Betapa mudah di tempat ini orang-orang menerkam kesetiaan. Kalau saban hari mereka bisa begini, berapa kali pasangan bisa berganti?!

Malam makin larut. Jarum jam telah menyeret angka dua belas. Aku tidak bersalah kalau me-nunggu pagi sendiri di sini. Toh peraturan tidak melarang. Kemu-dian kutoleh ke sebuah arah. Aku terpengaruh. Aku gemetar. Kuku-cak-kucak mataku. Tetap saja aku repot menduga.

Di sana, di pojok arena, di bawah remang lampu. Bisa kuli-hat sahabat-sahabatku satu kost. Mereka sibuk bercakap-cakap den-gan pasangannya. Ada Yanti, ada Lela, ada Wulan - yang berpasangan dengan oomp-oom. Aku trenyuh ti-ba-tiba - sambil terus menyaksikan mereka bercinta. Tidak bisa tidak aku harus mengurut dada.

Kesetiaan, ternyata sulit di-dapatkan. Kesetiaan harus kita susun dengan rentangan waktu, kalau tidak ingin kesetiaan palsu. Tidak ada salahnya, kalau aku be-lajar setia menunggu. Menunggu kesetiaan entah sampai kapan.

Jakarta, 2014

*) Penulis adalah cerpenis, pen-yair tinggal di Jakarta

Kota Jakarta baru saja diti-durkan hujan. Aspal-aspal

jalan menggeliat meng-hamburkan uap. Mataku

yang meriap-riap terpaku menatapnya. Aku mencoba

meyakinkan diri bahwa hari memang masih sore.

Semestinya aku berkemas-kemas seperti jua teman-

temanku mencoba me-matut diri dan menunggu

sang Arjuna tiba. Maklum, malam ini ‘kan malam

Minggu. Malam yang kata banyak orang merupakan taburan lalu-lintas cinta.

Page 8: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 8

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Re-sensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua ming-gu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Lintas Jatim LINTAS JATIMLINTAS JATIMPROBOLINGGO SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

KORAN MADURA8 JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III

KORAN MADURA

KiniKini, rambutku berguguran bagai pejuangdi gelanggang perang,

jatuh di situ,luruh di pelupuk mataku, di antara pacuan saat,di lapisan hati yang padat,barangkali, karena memikirkanmu, Gadis, atau memikirkan-Mu? O, Dunia Manis… Kalimat ini seperti inginkeluar dari rangkungan lain:

“Engkau,pergilah, Kau!”

Kuasa Bila malam telahMerekatkan jemarinya yang lentik,Selimut tebal—kalau tersedia—boleh ditarik,Semoga aku mudah istirah. Ternyata dengan tidur, akuKuasa memperpendek umur malam;Tak ada mimpi indah itu,pun kali ini, mimpi buruk turut diam. Dalam kesepian langit,kuremas-remas bantal, lalu bangkituntuk sekadar menegaskanbahwa tubuhmu telah dihirup kenangan. Di sudut kamar, tiada suara,Dunia ingin berhenti di situ.Lemari terbuka, tempat tidur kusut, kipas anginnyaTak henti-hentinya mendengungkan namamu. Walaupun begitu, mungkin akuMasih kuasa tersenyum kecilKetika kulihat bekas darahmumengering, di atas seprai dekil.

Kita Saksikan“Biarkan jendela itu terbuka, Ibu!” katamu.“Izinkan bulan berlari, mengunjungi waktu.” Sebab, dari semula, aku telah dipastikanbahwa bulan-bulan akan habis atas nama keabadian.

“Biarlah aku merasuki bulan itu sebentar, Ibu, agar kutahu bahwa pengembaraan malamitu sia-sia belaka!” Bukankah tak ada keelokan malamitu, Ibu? Selain tidur sempurna seraya menebak keaba-dian semu?

Oleh: Narudin

PuisiOleh: M Kamil Akhyari*

Sisi Gelap Politik dan Cinta

Resensi Buku

Objek ceritanya lebih banyak tertuju pada perjalanan Fais, pria lajang yang suka bermain

mesra dengan perempuan. Wartawan Warta itu berpetualang untuk men-cari bukti-bukti dan menuliskan ke-munafikan Tuan Beransyah, kandidat Wali Kota Lamlhok yang dikenal alim, dermawan, dan pandai agama.

“Tekadku ini muncul tidak lain karena omongan Tuan Beransyah sendiri. Dengan pongahnya, dia me-nampik semua semua kabar seputar dirinya yang suka memelihara perem-puan dan menentang siapa pun untuk membuktikannya. Dia membalikkan segala serangan itu sebagai senjata, menuding lawan-lawan politiknya telah dengan sengaja memburuk-bu-rukkan citra....” (hlm. 6)

Fais memulai petualangannya den-gan menemui Kak Aida, gundik Tuan Beransyah yang ada di Panton. Selama tiga puluh tahun terakhir, Tuan Beran-syah tidak pernah lagi pulang men-emui perempuan berusia 38 tahun yang masih butuh kehangatan tersebut.

“Baginya, aku ini hanyalah ump-an telur-nya. Tapi bagiku, landok tua itu tidak lebih daripada telur busuk. Cuih!” ucap Aida, kesal. Seperti itulah sosok kandidat wali kota yang dian-gung-agungkan media di mata gun-diknya (hlm. 12).

Fais melanjutkan penelurusannya ke Sigli. Di sana, pria hidung belang tersebut memiliki gundik bernama Haliza. Dia bertutur bahwa Tuan Be-ransyah bukan semata pedagang em-ping, melainkan saudagar ganja pal-ing berjaya. Tuan Beransyah menjalin hubungan dengan banyak mafia di se-jumlah wilayah sampai ke Jakarta.

Saudah, satu-satunya gundik Tuan Beransyah yang tinggal di dae-rah pedalaman, Peureulak, saat dite-mui malah menantang Fais untuk membawanya. Dia akan memotong kelaminnya untuk kemudian diberikan pada kucing. “Akan kuberikan anu-nya pada kucing!” katanya berulang-ulang (hlm. 170).

Di Langsa, Tuan Beransyah memi-liki istri simpanan bernama Laila. “Dia (Tuan Beransyah) itu lelaki banyak akal. Kalau ingin menemuiku, dia akan mencari sebuah penginapan di dekat sini, lalu seseorang diutusnya untuk menjemputku dengan mobilnya. Sete-lah itu kami tidur sebentar, aku pun di antar pulang. Aku ini hanya barang pemuas nafsunya, tidak lebih!” Laila berterus terang tentang kehidupan keluarganya dari hasil pernikahan di bawah tangan (hlm. 190).

Tuan Beransyah memelihara 15 perempuan. Yang memberikan testi-moni positif tentang Tuan Beransyah hanya Rahmah, istrinya kedua. Rah-mah tahu suaminya telah mengawini banyak perempuan, tapi dianggap

hal wajar karena memiliki banyak kekayaan. Lagi, katanya, Tuan Beran-syah, tak suka mengasari perempuan.

“Kalau dibilang dia laki-laki tidak bertanggung jawab, kukira salah besar. Dia selalu mengirimkan uang untukku setiap bulan, menyekolahkan anak-anak kami, dan tiga anak kami telah menjadi pegawai negeri. Ayahnyalah yang mengusahakan dengan cara me-nyogok.” (hlm. 125)

Kemunafikan Tuan Beransyah itu hanya menjadi buah bibir dan tertu-lis dalam buku catatan Fais. Tak ada wartawan yang berani menyentuh borok pantatnya. Malah wartawan ikut mengangkat telur-nya, dengan bangga menulis kepongahan sang kandidat wali kota yang penuh kepura-puraan.

Fais pernah sekali mengangkat borok pantat sang Tuan setelah terpil-ih sebagai wali kota. Tapi keberanian tak yang menghasilkan apa-apa terse-but harus dibayar dengan seluruh jiwa hidupnya; rumahnya diobrak-abrik orang tak dikenal, dipecat oleh peru-sahaan, dan dikejar polisi karena di-tuduh telah melakukan pembubuhan.

Dalang di balik itu semua sang Tuan. Tuan Beransyah memang tidak menun-jukkan kejengkelannya atas tulisan Fais dan tidak menuntut ke pengadilan. Ban-yak cara lain baginya untuk balas den-dam dengan pembalasan tanpa ampun.

Fais marah dan muak dengan kelakuan Tuan Beransyah. Tapi, ia malah tak jauh beda peragainya; suka memainkan “telur”-nya dan menjadi sosok “Tuan Beransyah” baru, mem-berikan kehangatan kepada gundik-gundik sang Tuan yang tegatelan.

Cerita ditutup dengan minggatnya Fais dari kampung halaman, Kota Lamlhok, karena jiwanya sedang ter-ancam. Fais mencari aman ke rumah Diana, kekasihnya, yang pada akh-irnya terungkap bahwa dia buah hati Tuan Beransyah.=

*) Jurnalis. Pegiat Literasi.

Novel Burung Terbang di Kelam Malam memotret

sisi gelap politik dan cinta berlatar Aceh. Kisahnya mengandung satire dan

jenaka dalam balutan in-trik politik dan kisah cinta yang unik. Tak kalah asyik dari novel Arafat Nur yang

lain, Lampuki (Serambi, 2011).

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, Moh. Hayat, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP:

Zeinul Ubbadi (Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranma-dura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

narudin Lahir di Subang, 15 Oktober 1982. Lulusan

Sastra Inggris, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada 2006.

8

Page 9: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 9PROBOLINGGO JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III 9Lintas JatimKORAN MADURA

Terdakwa Korupsi Dilantik Jadi Anggota DPRD

Sukarso yang merupakan leg-islator terpilih dari Partai Persat-uan Pembangunan berangkat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Jember dengan menda-pat pengamanan yang ketat saat mengikuti prosesi pelantikan di gedung dewan.

"Kami melaksanakan perintah majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang mengabul-kan permohonan penangguhan penahanan Sukarso, hanya un-tuk mengikuti pelantikan DPRD Jember," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jem-ber M. Hambaliyanto di sela-sela

pelantikan anggota dewan.Sukarso dijemput petugas dari

Kejari Jember sekitar pukul 08.30 WIB dengan pengawalan ketat dari petugas Lapas dan aparat ke-polisian yang bersenjata lengkap, sehingga hal tersebut menarik perhatian sejumlah tamu undan-gan.

"Jaksa menerima surat permo-honan penangguhan penahanan terdakwa pada Rabu (20/8) malam dan pihaknya menjalankan perin-tah majelis hakim Tipikor. Setelah prosesi pelantikan, terdakwa akan dibawa kembali ke Lapas Kelas II-A Jember dengan mobil polisi,"

tuturnya.Sementara kuasa hukum ter-

dakwa Ahmad Subhan membe-narkan kliennya mendapatkan izin dari majelis hakim Tipikor untuk mengikuti pelantikan ang-gota DPRD Jember periode 2014-2019, sehingga pihaknya tetap mendampinginya saat prosesi pelantikan.

"Klien saya punya hak untuk dilantik menjadi anggota dewan karena menjadi calon legislator terpilih dalam Pemilu Legislatif 2014 dan SK Gubernur Jatim juga sudah turun, sehingga sejak awal kami melakukan berbagai upaya agar beliau bisa dilantik hari ini," katanya.

Ia juga membantah kabar terkait dengan pemecatan kli-ennya dari Partai Persatuan Pembangunan karena hingga kini tidak ada surat yang dite-

rima Sukarso terkait pemecatan tersebut.

"Kita hormati proses hukum dan asas praduga tak bersalah, namun saya optimistis klien saya tidak bersalah dalam kasus dugaan korupsi ADD dan tim kuasa hukum akan membukti-kan hal itu dalam persidangan," ujarnya.

Berdasarkan hasil rekapitu-lasi perolehan suara Pemilu Legislatif 2014 di Jember, Par-tai Gerindra mendapatkan se-banyak sembilan kursi di DPRD Jember, disusul PKB (8), PDIP (7), PKS (6), kemudian Par-tai Nasdem dan Partai Golkar masing-masing (5), Partai Ha-nura dan PPP masing-masing (3), Partai Demokrat dan PAN masing-masing mendapat dua kursi.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Seorang terdakwa kasus dugaan korupsi alokasi dana desa (ADD) Sukarso bersama 49 legislator terpilih lainnya dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, periode 2014-2019 di ruang sidang utama DPRD setempat, Kamis (21/8).

ant/seno ANGGOTA DEWAN TERPILIH DITAHAN. Sukarso (kedua kiri) terdakwa dugaan kasus korupsi, yang juga anggota DPRD terpilih periode 2014-2019 dikawal petugas kepolisian usai pelantikan di DPRD Jember, Kamis (21/8). Sukarso menjadi terdakwa kasus dugaan korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 235 juta saat menjabat Kepala Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa tahun 2012, setelah dilantik dikembalikan ke Lembaga Pemasyarakatan Jember.

PERATURAN DAERAH

Legislatif Setujui68 Perda

KEDIRI - Kalangan legis-latif Kota Kediri, Jawa Timur, selama periode 2009-2014 telah menyelesaikan sebanyak 68 peraturan daerah untuk penunjang penyelenggaraan pemerintahan.

"Selama lima tahun, kami sudah bahas dan menyetujui 68 peraturan daerah, baik untuk pendapatan anggaran daerah, maupun penunjang penyelenggaraan pemerintah-an lainnya," kata Ketua DPRD Kota Kediri Wara S Reni Pra-mana di Kediri, Kamis (21/8).

Reni yang ditemui dalam kegiatan peresmian, pember-hentian, dan pengangkatan anggota DPRD Kota Kediri itu mengatakan, keberhasi-lan untuk suksesnya peri-ode kepengurusan DPRD tersebut bukan diukur dari sedikit atau banyaknya peraturan yan disetujui, namun bagaimana menyikapi peraturan tersebut agar bisa sejalan dan berhasil.

Ia juga berharap, berbagai macam aturan yang sudah dibahas dan disetujui itu bisa ikut mewujudkan Kediri yang aman serta kondusif.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan segala peraturan daerah yang dibahas oleh legislatif harus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat serta demi menciptakan pemerin-tahan yang positif.

"Kami mengajak DPR, un-sur pimpinan, agar ke depan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, bisa menciptakan terobosan di pemerintahan yang orientasinya berdampak positif ada masyarakat," ujar-nya.

Ia juga mengatakan, legis-latif juga harus menyelesaikan sejumlah peraturan daerah yang sampai saat ini belum selesai. Dengan peraturan itu, diharapkan ada perbaruan sistem, demi memenuhi kebu-tuhan masyarakat.

Sebanyak 30 legislatif Kota Kediri periode 2014-2019 telah resmi dilantik. Dari jumlah itu, 10 di antara-nya adalah anggota legis-latif yang lama, dan terpilih kembali, sementara sisanya adalah anggota legislatif yang baru.

= ANT/DESTYAN HS/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Warga Ajukan Tuntutan ke DPRD BOJONEGORO - Sejumlah warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membagikan selebaran yang berisi berbagai tuntutan yang disampaikan kepada DPRD bersamaan rapat paripurna istimewa DPRD dan pengucapan sumpah ang-gota DPRD periode 2014-2019.

"Kami tidak menggelar demo, tapi hanya membagikan sele-baran yang berisi tuntutan kami yang belum diselesaikan DPRD yang lama," kata Koordinator Aliansi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Bojonegoro Aiun Na'im, didampingi anggota lain-nya Mugito, di luar gedung DPRD, Kamis (21/8).

Ia menyebutkan ada sekitar 10 anggota OMS yang merupakan gabungan LSM, juga mahasiswa datang ke Gedung DPRD untuk membagikan selebaran.

"Tapi kami tidak masuk ke Gedung DPRD. Selebaran kami titipkan kepada salah satu Ketua LSM yang memperoleh undangan sidang paripurna, agar dibagi-kan kepada anggota DPRD yang baru," jelas Mugito.

Sementara itu, anggota OMS lainnya juga membagikan sele-baran kepada berbagai kalangan yang ada di luar Gedung DPRD. "Ada juga petugas polres yang ikut meminta selebaran," ujar-nya.

Sesuai isi selebaran, OMS meminta DPRD yang baru harus segera membahas dan mengesah-kan Rancangan Peraturan Daerah

(Raperda) Tanggungjawab Sosial Perusahaan menjadi Perda 2014.

OMS juga meminta DPRD membuat ketentuan mengenai studi banding yang tepat agar bisa dipertanggungjawabkan hasilnya kepada masyarakat.

Selain itu, lanjutnya, OMS juga menuntut DPRD mengawal musyawarah rencana pembangu-nan di kecamatan yang berpihak kepada masyarakat.

"Semua tuntutan yang kami ajukan kepada DPRD itu demi kesejahteraan masyarakat Bojon-egoro," ujarnya, menegaskan.

Sebelumnya, puluhan petugas polres sempat bersiaga melaku-kan penjagaan di depan kantor pemkab, lengkap dengan senjata gas air mata, setelah meneri-ma informasi akan ada demo ke gedung DPRD.

Dimintai konfirmasi, Kabag Operasi Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro Kompol Agus W, se-belumnya, memastikan tidak ada pemberitahuan ada demo bersa-maan dengan sidang paripurna istimewa DPRD dan pengucapan sumpah anggota DPRD periode 20142019.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

PENCURIAN

Ruang Bagian Umum Pemkot Malang Kebobolan MALANG - Ruang penyim-

panan barang di Kantor Bagian Umum Pemkot Malang, Jawa Timur, dibobol pencuri dan uang tunai sebesar Rp 21 juta yang di-simpan di brankas ruangan itu raib.

Pencurian tersebut diketahui tukang sapu di lingkungan Balai Kota Malang sekitar pukul 06.00 WIB. Pada saat akan membersi-hkan ruangan, tukang sapu itu melihat jendela ruangan Bagian Umum terbuka, karena curi-ga, tukang sapu itu mengecek kondisi di dalam ruangan terse-but.

"Di dalam ruangan penyim-panan barang ini ada brankas untuk menyimpan uang dan do-kumen penting. Ketika kami cek, brankas dalam kondisi rusak dan uang tunai sebesar Rp 21 juta dibawa kabur pencuri," kata Kasubag Keuangan dan Perleng-kapan Bagian Umum Pemkot Malang, Agung H Buana, Kamis (21/8).

Ia mengatakan pihaknya su-dah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dan telah dilaku-kan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sementara Kepala Bagian

Umum Pemkot Malang, Zulkifli Amrizal, mengatakan uang sebe-sar Rp21 juta dalam brankas itu merupakan uang rapelan gaji pegawai negeri sipil (PNS) Sek-retariat Pemkot Malang. Uang rapelan tersebut baru diambil Ba-gian Umum dari Bank Jatim, Rabu (20/8).

Rencananya, kata Zulkifli, akan dibagikan ke PNS yang me-nerima hari ini (Kamis, 21/8). Uang rapelan yang diambil dari Bank Jatim jumlah seluruhnya sebanyak Rp 25 juta, namun yang Rp4 juta sudah dibagikan pada sebagian PNS yang berhak,

sedangkan sisanya Rp 21 juta di-simpan di brankas ruang bagian umum.

Menurut dia, uang rapelan itu untuk sisa gaji pegawai yang be-lum terbayarkan. Beberapa pega-wai ada yang naik pangkat dan dapat tambahan gaji dan tamba-han gaji yang belum dibayarkan itu baru cair sekarang.

Pegawai yang menerima rapelan, katanya, rata-rata adalah eselon II dan eselon III. Jumlah pegawai yang menerima rapelan sekitar 200 orang dari sembilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Sekretariat

Pemkot Malang.Dalam kejadian itu, pen-

curi hanya mengambil uang tu-nai yang ada di dalam ruangan tersebut. Sedangkan barang-barang lainnya, seperti barang elektronik, yakni laptop dan ipad tetap utuh, namun sudah berpindah tempat.

"Mungkin barang-barang ini juga akan di bawa, tapi emtah kenapa akhirnya ditinggalkan. Mungkin pelaku pencurian juga seorang diri, sehingga kesulitan untuk membawa barang-barang tersebut," ujarnya.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

ant/rudi mulya PELANTIKAN DPRD. Sejumlah anggota DPRD Kota Kediri periode 2014-2019 menunggu prosesi pelantikan di Gedung DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/8). Sebanyak 30 anggota DPRD Kota Kediri yang dilantik.

Page 11: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 11Lintas Jatim

Polisi Bongkar Kuburan Korban Penganiayaan

Pembongkaran makam di tempat pemakaman umum (TPU) Kelurahan Badean, Kota Bon-dowoso itu dilakukan untuk kep-erluan autopsi jenazah, meleng-kapi proses penyidikan dengan tersangka ayah tiri Yansi, Sumar Subigio (44).

"Pembongkaran ini dilaku-kan untuk mencari alat bukti lain dalam proses penyidikan. Hasil dari pemeriksaan tim fo-rensik tersebut nantinya akan digunakan untuk pengemban-

gan penyidikan lebih lanjut sehingga bisa jelas semuanya," kata Kapolres Bondowoso AKBP M Sabilul Alif.

Pembongkaran makam itu dilakukan setelah 12 hari mayat korban dikebumikan. Korban meninggal dunia pada Minggu, 10 Agustus 2014 saat dirawat di RSUD Bondowoso.

Meninggalnya Yansi, siswa sebuah SMK negeri di Bondowo-so itu bermula ketika pada Jumat, 8 Agustus 2014 sekitar pukul

11.00 WIB sepulang kerja, Sumar mendapati istrinya menangis dan bercerita bahwa Yansi akan dikeluarkan dari sekolah akibat sering membolos.

Seketika tersangka marah dan memukuli Yansi dengan menggunakan sandal di bagian kepala.

Tersangka juga menjambak dan menyeret korban keluar ru-mah. Korban juga dipukul den-gan menggunakan potongan bambu.

Pada Sabtu, 9 Agustus 2014 pagi korban berangkat sekolah, tetapi pingsan di perjalanan. Korban selanjutnya dirawat di Puskesmas Tegal Ampel.

Dari hasil pemeriksaan dok-ter diketahui bahwa sekujur tu-

buh korban mengalami memar. Saat itu korban dibawa pulang paksa oleh tersangka.

Karena tidak ada perkem-bangan terhadap kesehatannya, Minggu, 10 Agustus 2014 korban dibawa ke RSUD Bondowoso dan sekitar pukul 04.00 WIB korban meninggal dunia.

Polisi kini menahan dan me-meriksa Sumar Suabgio sebagai tersangka. Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 44 (3) UU 23/2004 tentang KDRT, subs. Pasal 80 (4) UU 23/2002 tentang Kekerasan terhadap Anak dan Pasal 351 (3) KUHP mengenai penganiayaan dengan pemberatan yang men-gakibatkan korban meninggal dunia.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

BONDOWOSO - Tim kedokteran Kepolisian Resor Bon-dowoso, Jawa Timur, bersama dokter forensik dari RSUD dr Koesnadi Bondowoso membongkar kuburan Yansi Isiandi Eka Marhiantoni (16), korban penganiayaan yang dilakukan ayah tiri.

ant/seno

KARNAVAL ANAK-ANAKSejumlah anak mengikuti karnaval anak-anak (Kids Carnival) dalam Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13 di Jember, Jawa Timur, Kamis (21/8). JFC

Kids diikuti oleh sekitar 200 anak mulai dari TK, SD, dan SMP yang memakai kostum sesuai defile di JFC.

AKSI

Pelantikan DPRD Diwarnai Demo Mahasiswa

JEMBER - Pelantikan 50 ang-gota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, diwarnai demonstra-si puluhan mahasiswa Pergera-kan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Nasional Mahasiswa Indonesia (GMNI) di Halaman Gedung DPRD setem-pat, Kamis (21/8).

"Kami minta anggota dewan yang baru dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal untuk mengawasi kinerja Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember, fungsi legislasi, dan fungsi ang-garan dengan mengutamakan kepentingan rakyat," kata koordi-nator aksi Ferio Ekananda.

Menurut dia, kinerja anggota dewan Periode 2009-2014 tidak maksimal dan selama lima tahun tidak ada produk hukum berupa rancangan peraturan daerah ini-siatif yang dihasilkan, sehingga fungsi legislasi tidak berjalan alias mandul.

"Banyak pekerjaan yang menunggu anggota dewan baru di antaranya rancangan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Perda Pasar Modern, dan Perda Rencana Pembangu-nan Jangka Panjang (RPJP) yang kini masih belum juga disahkan karena tarik ulur kepentingan politik," tuturnya.

Dalam aksinya, mahasiswa meminta kepada anggota DPRD Jember Periode 2014-2019 untuk melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat secara profesional dengan mengutamakan kepent-ingan rakyat dan bukan kepent-ingan partai politik.

"Mereka dipilih sebagai wakil rakyat, sehingga harus melakukan tugas dan fungsinya secara profesional, jangan hanya menghambur-hamburkan uang rakyat tanpa ada kinerja yang bermanfaat bagi warga Jember," ucap mahasiswa FISIP Universi-tas Jember itu.

Ia mendesak anggota de-wan yang baru tidak melakukan praktek transaksional dalam membuat sebuah produk hukum, sehingga diharapkan para wakil rakyat di Jember segera menge-sahkan Raperda RTRW dan RPJP tanpa ada pasal eksploitasi atau eksplorasi pertambangan.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

Page 12: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

“Jangan sampai hal seperti ini terjadi,” ujar Kepala Diknas Kota Probolinggo dikonfirmasi melalui Kabid Pendidikan Dasar (Pendas), Asin, Kamis (21/8).

Dia menjelaskan, buku kurikulum mata pelajaran tahun 2013 itu merupakan bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Timur yang peruntukannya untuk kalangan siswa. Pan-duan buku kurikulum pelajaran tersebut diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya apa-pun. “Setiap siswa nanti akan mendapatkannya secara gratis,” kata dia.

Di Kota Probolinggo buku kurikulum itu sudah didistribusi-

kan ke setiap sekolah. Pendistri-busian tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Bahkan pihak Diknas sendiri melakukan pemantauan pada setiap sekolah yang belum menerima bantuan buku kurikulum itu. “Semua se-kolah se- Kota Probolinggo sudah menerima,” kata Asin menjelas-kan.

Asin menambahkan, dana anggaran untuk pengalokasian buku kurikulum tersebut berasal dari pemerintah. Jika ada sekolah yang mengalami kekurangan, dana anggaran bisa diambilkan dari pos dana Bantuan Opera-sional Sekolah (BOS).

“Tidak ada masalah diambil-

kan dari pos itu, kalau memang ada sekolah yang mengalami kekurangan,” tandasnya.

Selain buku kurikulum itu di distribusikan dengan gratis kepada siswa, buku tersebut juga bukan untuk umum. Artinya, tidak diperjualbelikan di toko-toko buku. “Karena memang itu tidak diperjualbelikan,” tim-palnya.

Lalu bagaimana untuk men-gantisipasi buku kurikulum 2013 itu beredar di pertokoan? Menu-rut Asin, pihaknya tidak melaku-kan upaya pengawasan karena memang buku tersebut bukan untuk dijual, tetapi diberikan secara gratis oleh pemerintah kepada siswa di sekolah. Itulah sebabnya, pihaknya tidak akan main-main terhadap sekolah yang memanfaatkan untuk mem-peroleh keuntungan terhadap pendistribusian buku kurikulum itu.

=MuhaMMad Sugianto

Jual Buku kurikulum

Diknas Berencana Panggil Pihak SekolahPROBOLINGGO – Dinas Pendidikan Kota Probolinggo tidak akan main-main terhadap sekolah yang melakukan pungu-tan atau menjual buku kurikulum 2013 kepada siswa. Jika hal itu dilakukan, pihak Diknas tidak akan segan-segan memanggil pihak sekolah dan menjatuhkan sanksi.

GRATIS. Panduan buku kurikulum pelajaran tahun 2013 untuk siswa yang tidak dipungut biaya apa pun.

PROBOLINGGO – PT Per-tamina rencananya akan menai-kkan harga elpiji 12 kg. Rencana tersebut sudah disetujui oleh pemerintah yang akan diber-lakukan sebelum 30 Oktober 2014 mendatang.

Meski harga elpiji itu bakal mengalami kenaikan, namun tidak mempengaruhi kalan-gan ibu rumah tangga (RT). Pasalnya, mayoritas kalangan ibu RT menggunakan elpiji yang berukuran 3 kg.

“Tidak masalah harga elpiji 12 kg naik. Yang penting bukan 3 kg,” ujar seorang ibu RT, En-dang, asal warga Kelurahan Tri-wung Kidul, Kecamatan kade-manga, Kota Probolinggo saat dimintai komentarnya, Kamis (21/8).

Menurut dia, kalangan ibu RT sangat jarang mengguna-kan elpiji yang 12 kg. Mayoritas masyarakat lebih cenderung menggunakan elpiji yang uku-ran 3 kg. Itulah sebabnya, ken-dati pemerintah berencana akan menaikkan harga elpiji 12 kg, kalangan ibu RT adem ayem.

“Tapi tetap saja rencana ke-naikan itu akan ngefek,” timpal perempuan beranak satu itu.

Efek pengaruhnya tersebut, imbuh dia, terhadap para pen-gusaha dan warung-warung yang kebanyakan menggunakan

elpiji 12 kg. Salah seorang pemilik

warung di kawasan terminal Bayuangga, Kota Probolinggo, Ny. Misna mengatakan, rencana kenaikan elpiji 12 kg tersebut bakal berpengaruh terhadap kalangan pelaku bisnis. Teru-tama bagi kalangan pemilik warung dan rumah makan.

“Jelas nanti akan berpen-garuh,” ucap dia.

Meski Ny. Misna mengaku tidak setuju dengan rencana tersebut, namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Salah satu upaya guna mengimbangi ter-jadinya kenaikan tersebut, tentu dia akan menaikkan harga ma-kanan yang dijualnya. “Ya kita naikkan juga nantinya. Karena untuk mengimbangi kenaikan harga elpiji,” terang dia.

Hal senada juga diakui pe-milik warung lesehan, Rifa’i. Selama ini warungnya menggu-nakan elpiji 12 kg. jika pemer-intah nanti menaikkan harga, pihaknya juga akan mengaku menaikkan harga makanan yang dijualnya.

“Ini kan masih rencana. Saya kira lebih bijak pemerintah mengkaji ulang. Karena dengan kebijakan menaikkan harga elp-iji 12 kg tetap akan berpengaruh terhadap masyarakat,” ucapnya.

=MuhaMMad Sugianto

liNGuiFiED PETrOlEum GaS

Harga Elpiji Kian Menggigit

TAK BERPENGARUH, Rencana kenaikan harga elpiji 12 kg yang disetujui oleh pemerintah, akan diberlakukan sebelum 30 Oktober 2014 menda-tang.

Page 13: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 13Probolinggo

Kepala Dinas Kesehatan Kabu-paten Probolinggo, Shodiq Tjah-jono mengatakan sesuai dengan seruan Kementerian Kesehatan bagi jemaah haji yang sudah mel-aksanakan ibadah haji dari tanah suci untuk memeriksakan kes-ehatannya.

“Mereka dikhawatirkan ter-jangkit adanya virus Ebola dan Mers. Karena virus tersebut saat ini sedang menyerang nega-ra-negara yang ada di dunia,” terangnya kepada wartawan, Kamis (21/8).

Menurutnya, upaya pemerik-

saan kesehatan bagi jamaah yang sudah pulang ketanah suci, agar mereka diketahui akan perkem-bangan kesehatannya setiba di tanah air. Sebab mereka berada di tanah suci tergolong lama.

Bahkan mereka juga berkumpul dengan jutaan orang dari negara-negara yang ada di dunia.

“Pemeriksaaan kesehatan merupakan bentuk antispasi pe-nularan virus itu bagi jamaah haji dan masyarakat,” jelas Shodiq Tjahjono.

Shodiq Thajono menambah-

kan, virus Ebola ini berkem-bangan di daerah negara Afrika, Jenis virus ini tidak akan menye-bar melalui udara dan menular lewat batuk atau bersin. Jadi, tidak mudah bagi manusia ke manusia tertular virus ini sep-erti penyakit demam.“Virus Eb-ola menular jika terjadi kontak langsung dengan darah, lendir, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi,” katanya.

Sementara itu, Middle East Respiratory Syndrome Corona Vi-rus (Mers CoV) . Virus ini pertama berkembang di Arab Saudi pada tahun 2012 kemarin. MERS-CoV adalah penyakit sindrom perna-pasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang salu-ran pernapasan mulai dari yang ringan sampain dengan yang be-rat.

Gejalanya adalah de-mam, batuk dan sesak na-fas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit

komorbid.“Penyebarannya mel-alui udara dan ini sangat rawan bagi jamaah haji,” ucapnya.

Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo jumlah CJH yang akan berangkat tahun ini sebanyak 568 CJH. Angka ter-diri CJH yang memang murni akan berangkat tahun ini seban-yak 476 orang, ditambahkan den-gan CJH yang gagal berangkat tahun kemarin jumlahnya menca-pai 92 orang

Pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada jemaah haji yang akan berangkat. Mereka juga telah diberikan vaksin menigitis agar daya ta-han tubuhnya bisa mengalami kekebalan.“Vaksin ini mampu melemahkan bakteri dan ku-man yang akan menyerang tubuh manusia,” ucap Shodiq Tjahjono.

=Mahfud hidayatulllah

Jemaah Haji Bisa Terserang Virus Dinkes Wajibkan Mereka Periksa KesehatanPROBOLINGGO - Maraknya penyebaran virus ebola dan Middle East Respiratory Syndrome Corona Vi-rus (Mers CoV) di bebarapa negara di belahan du-nia membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo juga mewaspadai akan penularannya di tanah air. Bagi jemaah haji setelah datang diwajib-kan memeriksakan kesehatan tubuhnya.

DIWAJIBKAN. Calon jemaah haji mendapatkan arahan dari Dinas Kesehatan Kabuapten Probolinggo , setelah datang diwajibkan untuk memeriksakan keseha-tan tubuhnya.

PROBOLINGGO- Pemban-gunan Kraksaan sebagai ibu kota Kabupaten Probolinggo nampaknya terus diseriusi. Terbukti secara bertahap, kan-tor satker lain bakal dipindah ke Kraksaan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bap-peda) Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina mengatakan pihaknya sedang meren-canakan proses perpindahan satker yang lain. Bahkan, studi kelayakan dan rencana lokasi satker yang pindah sudah selesai dikaji.

Perempuan yang menjabat sejak 2011 lalu ini menga-takan, berdasarkan studi kelayakan arah pembangunan dipusatkan di Kelurahan Sum-berlele dan Asembakor, Ke-camatan Kraksaan. Dipilihnya dua desa itu, lantaran pada dua desa tersebut pemkab memiliki lahan yang luas.

“Disamping secara akad-emis, juga memenuhi syarat untuk proyeksi pembangu-nannya ,” katanya kepada wartawan, Kamis (21/8).

Di desa Sumberlele, pem-kab mempunyai lahan seluas 11,3 hektar dengan 9 bidang tanah. Seluas 3,3 hektar sudah bersertifikat, yang lainnya ditargetkan akhir tahun ini sudah tuntas. “Semuanya ini lahan tersebut akan digu-nakan untuk pembangunan pemkab,” jelasnya.

Sementara itu untuk di Desa Asembakor, pemkab mempunyai lahan pertanian seluas 5 hektar berbentuk hamparan. Pada hamparan itu, pemkab berencana akan membangun komplek pusat olahraga lengkap dengan Sta-dion Gelora Merdeka (SGM) .

“Untuk SGM yang ada akan dijadikan hutan kota. Jadi kami tidak perlu menga-lokasikan anggaran pembebe-san lahan lagi,”tandas Dewi Korina.

Berdasarkan studi kelaya-kan 2013-2018, pemindahan satker lebih difokuskan yang secara administrasi berlokasi di Kota Probolinggo. Satker dimaksud, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, Dinas Kebudayaan dan Pari-wisata.

“Rencana tersebut masih dalam tahap usulan, kebijakan tetap ada dipimpinan dengan mempertimbangkan usulan yang ada ,” ucapnya.

=Mahfud hidayatullah

PERENCANAAN

Kantor Satker Akan Berdiri di Ibu Kota

Page 14: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III14 Probolinggo

Berdasarkan data, pemban-gunan gedung kantor Kelura-han Jrebeng Wetan itu senilai Rp488.09.000 dengan menggu-nakan alokasi dana DAK tahun 2014. Diperkirakan pembangunan gedung tersebut bakal rampung

pada 13 Desember 2014 mendata-ng. Sedangkan pelaksana proyek pembangunan tersebut CV Citra Tehnik Baja.

Salah seorang pemilk bangu-nan, Safi’ mengatakan, bangunan yang kini sedang ditempati seba-

gai usaha bengkel itu rencananya memang akan digusur setelah adanya pembangunan proyek tersebut. “Katanya sich begitu,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (21/8).

Meski rencana akan digu-sur, namun dia mengaku tidak tahu kapan upaya penggusuran itu akan dilakukan. Bahkan, dia mengaku tidak keberatan jika bangunan tempat usaha beng-kelnya digusur. “Saya tidak ke-beratan meskipun digusur, tapi kan harus ada ganti ruginya,”

katanya. Menurut dia, tanah yang

ditempati usaha bengkel terse-but memang statusnya sewa. Namun ia berharap Pemkot tidak sewenang-wenang melakukan penggusuan, tanpa memberikan ganti rugi.

Menurut warga sekitar, ren-cana pengusuran itu tidak hanya akan dilakukan pada bangunan bengkel milik Safi’ saja, tetapi ada beberapa warung yang nantinya akan digusur. Seperti bangunan warung yang terdapat di sebelah

selatan bengkel milik Safi’. “In-fonya bangunan warung sebelah selatan itu juga akan gusur,” ujar Bambang.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Probolinggo, Nurham-dani saat dikonfirmasi sedang tidak ada di kantor. Menurut salah saeorang stafnya, ia se-dang keluar dinas. “Beliaunya sedang keluar,” kata seorang staf Dinas PU Kota Proboling-go yang enggan disebutkan namanya.

=MuhaMMad Sugianto

Bangunan Milik Warga Terancam DigusurDampak Proyek Relokasi Pembangunan Gedung KelurahanPROBOLINGGO – Sejumlah bangunan milik warga di Jalan Mastrip, Kota Probolinggo, terancam digusur. Peng-gusuran itu dilakukan terkait adanya proyek relokasi pembangunan kantor Kelurahan Jrebeng Wetan yang kini sedang dalam proses penggarapan.

TERKENA DAMPAK. Bangunan yang kini sedang ditempati sebagai usaha bengkel, rencananya akan digusur setelah adanya pembangunan proyek pembangunan gedung kelurahan.

Page 15: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III 15

MANCHESTER - Pelatih anyar Manchester United (MU) Louis van Gaal tidak ingin membangun timnya dengan para pemain bintang. Sebaliknya, dia ingin membangun tim yang solid dengan mengoptimalkan skuat yang ada saat ini. Itu sebabnya, Setan Merah tidak terlalu aktif mendatangkan pemain bintang pada jendela transfer musim panas ini.

Sejak bursa transfer pemain musim panas dibuka, MU digosipkan bakal mendatangkan pemain-pemain kelas dunia seperti Toni Kroos dan Thomas Mueller dari Bayern Muenchen, Mats Hummels dari Borussia Dortmund, dan Angel di Maria dari Real Madrid. Belum lagi Arturo Vidal dan Paul Pogba dari Juventus. Tetapi hingga menjelang jendela transfer ditutup belum satu pun pemain-pemain itu yang berhasil dibeli.

MU hanya sukses mendatangkan “pemain kelas dua” seperti Ander Her-rera, Luke Shaw, Vanja Milinkovic, dan yang paling baru adalah bek kiri Timnas Argentina dari Sporting Lisbon, Marcos Rojo. Padaha, para fans MU ingin agar Van Gaal bisa mendatangkan pemain-pemain bintang ke Old Trafford guna mengangkat kembali prestasi Setan Merah dari keterpurukan musim lalu.

Meski demikian, Van Gaal ternyata lebih suka membangun tim dengan men-goptimalkan pemain yang ada, dan bukan membangun tim untuk menyokong seorang superstar. “Jika Anda tidak tahu bagaimana mengeluarkan yang terbaik

dari masing-masing talenta yang ada di skuat Anda, maka Anda membuang-buang waktu Anda. Saya terus bertanya pada diri saya sendiri - bagaimana ca-ranya saya bisa mengeluarkan kemam-puan terbaik dari pemain saya? Kenapa satu pemain bisa memberika lebih baik dibanding pemain yang lain? Dan bagaimana sebagai manajer saya bisa memengaruhi itu?” Ucapnya.

Mantan pelatih Timnas Belanda ini melanjutkan, “Jika saya ingin memban-gun tim pemenang, saya harus memas-tikan masing-masing individu dilatih dengan cara yang sempurna. Jadi saya menghabiskan lebih banyak waktu pada pengembangan individu ketimbang pengembangan tim. Karena akumu-lasi dari perkembangan yang dicapai masing-masing indvidu akan menentu-kan sukses tim.”

Memiliki satu orang pemain bintang yang bisa jadi pembeda disebut Van Gaal berisiko besar. Jika cedera menda-tangi pemain tersebut maka keseimban-gan tim bisa terganggu. “Inilah kenapa saya bukan orang yang percaya dengan pemain berkelas dunia dalam satu tim. Saya tidak akan pernah membangun tim dengan berdasar pada satu pemain kelas dunia. Karena itu hanya akan membawa bencana. Apa yang terjadi saat satu pemain itu cedera? Itu artinya seluruh tim akan kolaps, karena mereka tidak akan bisa jika tanpanya.”=SKY SPORTS/CAROL AJI

JAKARTA - Berada di grup ringan pada Asian Games 2014 yang dimu-lai pertengahan bulan depan, pelatih sepakbola Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 Aji San-toso yakin pasukannya bisa lolos dari babak grup di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Dalam pengundian Kamis (21/8), dari 8 grup Indonesia masuk Grup E bersama Thailand, Timor Leste, dan Maladewa. Juara dan runner-up grup berhak tampil di babak 16 besar. Hanya Thailand yang akan menjadi lawan berat Indonesia. Meski demikian, pasu-kan Aji Santoso itu tidak boleh menganggap enteng Maladewa dan Timor Leste.

“Mau lawan siapapun, kami harus siap. Karena memang per-siapan kami saat ini berbeda, komposisi berbeda dan materi tim juga berbeda. Ya kami harus tetap optimistis. Jadi menurut saya pe-

luang sebenarnya merata. Tapi kalau melihat saat ini, peluang cukup besar untuk kami bisa lo-los,” kata mantan pemain Timnas Indonesia itu.

Terkait lawan-lawan di Grup E, Aji memiliki penilaian sendiri. Thailand misalnya, bisa dibilang menjadi lawan terberat mengin-gat ketika masih menjabat men-jadi asisten pelatih di SEA Games lalu, timnya mengalami kekala-han.

Tapi menurutnya, dengan kondisi timnya saat ini dia yakin pasukannya tampil lebih mak-simal. Dia juga akan meminta

bantuan kepada tim High Perfor-mance Unit (HPU) untuk melaku-kan pemantauan terhadap calon-calon lawan lainnya.

“Saya ini pelatih yang tidak percaya sejarah. Kalau kemarin kita kalah misalnya, semua kondisi bisa berubah. Justru ini membuat kami berjuang bagaimana untuk memenangkan pertandingan. Sekarang fokusnya bagaimana

tim HPU juga bisa melakukan pe-mantauan terhadap calon-calon lawan ini. Tidak harus saya yang mencari. Tim HPU kan dibentuk untuk membantu kami mencari data,” ucapnya.

Asian Games digelar 19 Sep-tember sampai 4 Oktober 2014. Cabang sepakbola mulai dimain-kan pada 14 September, dan fi-nalnya 3 Oktober. =CAROL AJI

Indonesia Optimistis Lolos dari Fase Grup

MANCHESTER UNITED

Van Gaal Ogah Bangun Tim dengan Pemain Bintang

Page 16: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III16

lahragaKORAN MADURA

16JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III

BACA JUGA

Indonesia Optimistis LolosDari Fase Grup | Halaman 15

Van Gaal Ogah Bangun TimDengan Pemain Bintang | Halaman 15

g

g

Pada laga leg kedua nanti, anak-anak asuh Walter Mazzari ini hanya butuh hasil imbang atau kalah maksi-mal 0-2 untuk lolos ke fase grup. Tetapi kalah di hadapan pendukung sendiri bagi Inter adalah sesuatu yang musta-hil, apalagi menghadapi tim lemah dan tidak terkenal seperti Stjarnan. Karena itu, hanya mukjizat yang bisa menolong Stjarnan untuk menggantikan posisi Inter Milan di fase grup.

Pada laga yang berlangsung di bawah cuaca dingin itu, Inter nyaris unggul cepat ketika pertandingan baru berjalan dua menit. Sayang sundulan Mauro Icardi menyambut bola sepak pojok Dodo masih melayang tipis di

Satu KaKi inter di FaSe Grup

mengarah ke tiang jauh.Stjarnan sendiri bukan tidak me-

miliki peluang, meskipun sangat ja-rang. Mereka baru mendapat peluang pada menit ke-60 ketika tembakan Arnar Bjorgvinsson masih melayang di atas mistar, menyusul kesalahan yang dilakukan Dodo. Peluang kedua diperoleh tuan rumah melalui tendan-gan jarak jauh Finsen pada menit ke-84 yang memaksa Samir Handanovic, penjaga gawang Inter, melakukan pe-nyelamatan gemilang dengan menepis bola keluar lapangan.

Beberapa saat kemudian, Inter nyaris menjauh kalau saja tendangan pemain anyar mereka yang dipinjamkan dari klub Liga Utama Inggris Southampton pada jendela transfer musim panas ini, Pablo Osvaldo, tidak membentur mistar gawang. Upaya anak-anak “Biru Hitam” menambah gol akhirnya datang dua menit sebelum waktu normal usai. Pada menit ke-88, Daniel D’Ambrosio me-lepas tendangan keras ke pojok bawah gawang tuan rumah memanfaatkan bola umpan Zdravko Kuzmanovic. Kedudu-kan 3-0 ini menjadi hasil akhir laga.

Dengan hasil ini, langkah klub mi-lik taipan asal Indonesia Erick Thohir itu ke fase grup kompetisi nomor dua di Eropa itu makin ringan. Sebab mere-ka akan menjamu Stjarnan di San Siro pekan depan. =SKY SPORTS/CAROL AJI

atas mistar gawang lawan. Inter me-miliki peluang kedua pada menit ke-24 melalui tandukan Andrea Ranocchia. Sayang pemain tuan rumah Olaful Karl Finsen masih bisa menghalau bola tepat di garis gawang.

Inter juga masih memiliki peluang lain melalui Dodo, Mateo Kovacic, Jona-than, dan Ruben Botta, tetapi semuan-ya gagal menghasilkan gol. Kebuntuan akhirnya terpecahkan hanya lima menit sebelum turun minum melalui Icardi. Gol ini berawal dari umpan silang Dodo ke kotak penalti. Bola yang tak sem-purna dibuang oleh bek Stjarnan lalu diteruskan Icardi ke dalam gawang le-wat sepakan dari jarak 10 meter.

Memasuki babak kedua, Inter Mi-lan langsung menekan tuan rumah. Hasilnya, ketika pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit, Inter kembali unggul melalui gol Dodo men-yambut umpan silang Jonathan yang

REKJAVIK - Peluang Inter Milan tembus ke fase grup Liga Europa terbuka lebar

setelah menghempaskan tuan rumah, Stjarnan, klub Islan-

dia, pada leg pertama play off yang berlangsung di Stjornu-vollur, Kamis (21/8) dini hari

WIB, dengan skor telak 3-0. Leg kedua pekan depan akan

berlangsung di kandang Inter Milan, Giuseppe Meazza.

0 3STJARNAN INTER MILAN

DODO47’

MAURO ICARDI

40’

DANIELD’AMBROSI0

89’

Page 17: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III A

22 AGUSTUS 2014 No. 0425 | TAHUN III

JUMAT ADA KERICUHAN DALAM PEMBAGIAN LAHAN SAMPANG C

PENGURANGAN RASKIN MENYALAHI ATURAN SUMENEP F

PENGAMANAN PUTUSAN MK DIKAWAL POLDA BANGKALAH N

MAHASISWA TERLANJUR KECEWABERITA TERKAIT

HALAMAN E DAN M

Taneyan LanjangKORAN MADURA

DPRD BARU DISAMBUT DEMO | HALAMAN EDPRD DIPAKSA MENANDATANGANI PERNYATAAN | HALAMAN M

Page 18: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III B BangkalanBangkalan JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III BKomunitasKORAN MADURA

Komunitas Bidadari Pecinta Barcelona

"Barca Angel sebutan bagi fans Barcelona. Sekarang ang-gotanya selalu bertambah," ucap anggota Barcelona Angel Bangka-lan, Ayu Wandira,

Kepada Koran Madura, Ayu mengatakan terbentuknya Barca Angel tidak terlepas dari berdi-rinya komunitas PBIB (Penya Bar-celonista Indobarca Bangkalan) tanggal 23 Februari 2013 lalu. Memang di komunitas pecinta Barca ini masih didominasi oleh kaum Adam. Namun, juga mem-beri ruang bagi perempuan yang memiliki kesamaan hobi dalam mendukung salah satu klub sepak bola ternama dijagad raya.

"Kaum perempuan juga terpi-kat dengan klub asal Spanyol itu, makanya kami juga bergabung di

dalamnya. Kami juga ingin men-jadi pewarna dalam komunitas ini," ungkap gadis yang bercita-cita menjadi Polwan ini.

Kegiatan yang dilakukan Barca Angel selain memberikan dukungan untuk tim kesayangan mereka lewat acara nobar (non-ton bareng). Seperti contohnya, menonton setiap pertandingan yang dilakoni oleh Barcelona, terlebih saat pertandingan elcla-sico Barcelona Vs Real Madrid. Kemudian mereka juga sering ikut dalam kegiatan kopi darat (kop-dar) satu minggu satu kali di tiga cafe di wilayah setempat.

"Kegiatan kami dapat dilaku-kan secara rutin karena memi-liki struktur yang kuat. Sehingga setiap acara dapat dilakukan se-

cara terorganisir. Kami yang ce-wek juga bisa melakukan seperti apa yang dilakukan para cules (sebutan bagi fans cowok)," tu-turnya.

Dengan adanya Barca Angel, hubungan para anggota yang ce-wek-cewek jadi lebih erat. Seperti sekarang saja, saat kompetisi mu-lai bergulir intensitas pertemuan antar fans Barca semakin menin-gkat. Pastinya, ini sangat positif demi keberlangsungan Barca An-gel dan Cules kedepannya. Mere-ka semakin akrab dalam naun-gan PBIB. Selain nonton bareng, acara bertema sosial juga menjadi menu kegiatan yang telah diran-cang. Seperti saat penggalangan dana untuk korban bencana Gu-nung Sinabung dan Kelud.

Untuk jadi anggota Barca An-gel, Ayu menyebut tidak ada reg-istrasi apapun untuk masuk ke dalamnya. Yang penting memi-liki kesamaan hobi dalam dalam mendukung Barcelona. Semua kaum hawa asalkan dia fans Bar-celona berhak menjadi anggota Barca Angel. Namun, guna memi-liki kartu ekspresi komunitas yang berguna untuk membayar tran-saksi keuangan di swalayan atau-pun mini market akan dikenakan biaya administrasi.

"Untuk bergabung dengan kami tidak harus menjadi mem-ber. Semuanya sama yang penting sama-sama pendukung klub asal katalan Spanyol tersebut. Bagi kami, we are one," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Sebagai olahraga paling favorit di jagat raya, sepak bola mampu memikat perhatian se-mua kalangan, termasuk kaum wanita. Bahkan, saat ini tak jarang mereka membentuk satu komunitas tersendiri yang secara khusus mendukung tim atau pemain kesayangannya. Salah satunya, Barca Angel, komunitas tempat wanita-wanita pecinta klub sepakbola FC Barcelona. Dengan berada di bawah naun-gan Indo Barca, sebutan untuk komunitas suporter Barcelona khusus Indonesia, Barca Angel mampu

membuktikan eksistensinya dalam dua tahun ini.

risky for koran maduraBERKUMPUL. Komunitas Barca Angel dan Cules saat berkumpul dalam sebuah acara di Bangkalan beberapa waktu lalu.

Page 19: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III CCJUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III CSampangKORAN MADURA

Sampang – pemba-gian lahan benjualan di pasar Srimangunan Sampang, Kamis (21/8) sekitar pukul 17.30 Wib berakhir ricuh. peda-gang menilai pengelola pasar tebang pilih. pedagang banyak yang tidak dapat bagian, meski sudah memiliki izin berjualan.

Saqiyah (45), pedagang ikan asal Jalan Permata Indah Kelura-han Banyuayar Kecamatan/Kota Sampang, mengatakan, aksi protes dikarenakan pedagang tidak bisa menempati blok C pasca kebakaran pada 11 Agustus lalu.

“Kami ini mau jualan, Mas, masak cuma mau menempati saja tidak boleh, lalu buat apa surat res-mi ini dimiliki pedagang. Sementa-ra ini kan kami di depan, makanya mau masuk ke blok C tidak boleh, karena takut runtuh bangunan-nya,” ucapnya saat berada di depan kantor pengelola pasar.

Hal senada disampaikan May-saroh (38), penjual daging asal Jalan Merpati Kelurahan Gunung Sekar Kecamatan/Kota Sampang. Ia menuturkan, keinginan peda-gang tetap menempati blok C1 sebab pendapatannya cukup be-

sar dibandingkan menempati la-han sementara.

“Daripada di luar yang beli malah tidak banyak seperti di dalam, Mas, makanya kami ingin

tetap di blok C1,” tuturnya.Sementara itu, Kasi Pasar Dis-

pendaloka Sampang Damanhuri saat dikonfirmasi tidak bisa mem-berikan keterangan terkait aksi

protes pedagang. Sebab, nomor yang biasa digunakan tidak bisa dihubungi.

Sejak terjadi kebakaran di Pasar Srimangunan, sejumlah

pedagang hingga kini dilarang menempati kios dan lahan khu-susnya di blok C1 dan C2. Hal itu disampaikan Asisten III Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Sam-pang, A Rohim Mawardi.

Rohim menerangkan, larangan pedagang menempati blok dimak-sud karena dikhawatirkan ambruk bangunannya. Sehingga, Pemkab Sampang masih menunggu hasil Laboratorium Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, guna pedagang bisa kembali menempati lahan di blok C.

“Dua blok C ini pedagang tidak boleh ditempati sama seka-li, sampai kapan pun sebelum ada rehab, karena dikwatirkan rawan ambruk bangunannya pasca ke-bakaran,” katanya.

=RYAN HARIYANTO

Ada Kericuhan dalam Pembagian Lahan

Ratusan pedagang Pasar Srimangunan ricuh dengan pihak pengelola pasar, karena pembagian lokasi berjualan ditengarai tidak merata, Kamis (21/8) sekitar pukul 17.30 Wib.

SAMPANG- Ketidakjelasan rincian penggunaan anggaran dana Bantuan Sosial (Bansos) bagi Calon Jemaah Haji (CJH) tahun 2014 di Kabupaten Sampang tampaknya menjadi buah bibir kalangan Lem-baga Swadaya Masyarakat (LSM). Sebab sebagian LSM menilai dana Bansos merupakan ladang pen-yalahgunaan anggran.

LSM Lira Nurhasan menutur-kan bahwa pelaksanaan bansos di tahun sebelumnya banyak ditengarai oknum-oknum tert-entu yang melakukan kongka-likong dalam program-program CJH. Sebab menurutnya, kegiatan yang tidak pernah terduga seperti sangat rentan dilakukan di luar kontek aturan yang berlaku.

“Saya minta pihak terkait un-tuk lebih jelas penggunaan alokasi anggaran proses pelaksanaan program bansos tersebut, sehingga nantinya CJH tahun 2014 dapat menikamati bantuan itu dengan semestinya dan juga tidak lagi oknum-oknum tertentu yang akan bermain dibalik pelaksanaan CJH,” jelasnya, Kamis (21/8).

Sementara Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Ketena-gakerjaan (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang Malik Am-rullah dengan tegas membantah bahwa dalam pelaksanaan Bansos merupakan ladang untuk mencari keuntungan. Dijelaskannya bahwa anggaran bantuan kegia-tan bansos saat ini dialokasikan

sesuai dengan kebutuhan CJH.“Minggu kemarin kepastian

jumlah CJH untuk tahun ini

sebanyak 400 orang yang diang-garkan sebesar Rp 429 juta yang disesuaikan dengan jumlah data CJH yang diterima dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang. Sebelumnya kami menganggarkan Rp 600 juta untuk 750 CJH, jadi sisanya kami kembalikan lagi ke Badan Ang-garan Keuangan (BAK) sebagai dana Sisa Lebih Pembiayaan Ang-garan (Silpa) LKPJ APBD 2013,” jelasnya, Kamis (21/8).

Malik juga menjelaskan rentetan kejelasan alokasi peng-gunaan anggaran dana Bansos CJH tahun 2014. Menurutnya, dana tersebut juga digunakan untuk kebutuhan biaya konsumsi yang dianggarkan sebesar Rp 45 juta,

pembuatan seragam Rp 132 juta. Sedangkan transportasi menca-pai Rp 204 juta untuk pengadaan armada menggunakan 10 bus dan 6 truk. Selain itu, sisa dana akan digunakan untuk honor penga-manan, PPTK, panitia lelang, publikasi dan administrasi.

“Untuk kegiatan yang diatas Rp 200 juta dilakukan secara kontraktual, melalui mekanisme pelelangan di LPSE Kabupaten Sampang. Sementara kegiatan yang di bawah itu dilakukan melalui penunjukan langsung. Dan penganggaran tersebut su-dah disesuaikan dengan petunjuk operasional (PO) kegiatan dari Kemendagri,” terangnya.

=MOHAMMAD MUHLIS

DANA BANSOS CJH

Dinsos Bantah Tudingan Tidak Transparan

Untuk kegiatan yang diatas Rp 200 juta

dilakukan secara kon-traktual, melalui me-kanisme pelelangan di LPSE Kabupaten

Sampang

Malik AmrullahKepala Dinsosnakertrans

Page 20: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN IIID Sampang

Ketua Dewan DPRD Ka-bupaten Kabupaten Sampang Imam Ubaidillah mengaku sudah gerah atas lambatnya pengerjaan proyek di Kabupaten Sampang. Bahkan dirinya menilai jika se-lama ini peran dan kinerja SKPD tak serius karena perencanaan proyek pembangunan sejauh ini masih kurang matang.

”Sampai saat ini kita belum melihat pengerjaan proyek fisik di Kabupaten Sampang, padahal APBD sudah disahkan pada bulan Januari, jika mereka (SKPD) se-rius tentu pada bulan April sudah dikerjakan. Namun kenyataan-nya sampai saat ini nihil, jadi lambatnya pengerjaan ini bisa dikatakan perencanaan tidak matang,” tuturnya, Senin (21/8).

Imam menekankan agar per-soalan tersebut betul-betul diper-hatian, karena dia khawatir proyek tersebut tidak sesuai rencana, ka-rena saat ini musim tak menentu. ”Sisa waktu pengerjaan tinggal 4

bulan, kalau nanti pengerjaann

bertepatan dengan

hu-

jan, tentu pengerjaannya akan terganggu atau bisa jadi molor. Padahal dewan sudah berulang kali melakukan pemanggilan dan te-guran kepada SKPD, namun tetap saja hal itu kurang diperhatikan,” ujarnya.

Terpisah, Kabag Pembangunan Pemkab Sampang Abd Hannan menepis jika pengerjaan proyek 2014 dikatakan lambat. Bahkan dirinya mengklaim jika pengerjaan proyek saat ini akan lebih cepat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “kita sudah jalankan semuanya, saat ini sebagian proyek sudah proses pengumuman lelang, sebagian pelelangan dan sebagian lagi sudah penetapan. Jadi tahun ini lebih cepat dari tahun sebel-umnya,” ujarnya.

Hannan menambahkan bahwa proyek yang sedang dikerjakan saat ini yaitu pengerjaan proyek radiologi di RSUD Sampang. Selain itu, pengerjaan proyek yang statusnya sudah tinggal menunggu SPK seperti PU Cikartarung dan PU pengairan. ”Dalam bulan ini selain radiologi mungkin ada lagi yang proses penetapan, jadi ting-gal menunggu surat perintah kerja (SPK), jadi jangan hawatir meski musim saat ini tidak menentu ka-rena kita yakin pengerjaan proyek 2014 akan selesai semua,” ujarnya.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

SAMPANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang diminta lebih serius menun-taskan desa tertinggal dan kemiskinan. Selama ini, Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menilai Pemkab tidak punya data riil tentang desa tertinggal dan kemiskinan. Se-hingga penanganannya dinilai tidak tepat sasaran.

Ketua Komisi D DPRD Ka-bupaten Sampang Amin Arief Tirtana mengatakan, Pemkab selama ini kurang memper-hatikan kondisi-kondisi riil di lapangan. Menurutnya, Pemkab seharusnya telah mengantongi data-data riil terkait desa-desa yang termasuk kategari desa tertinggal. Dan Pemda juga harus mengkoordinasikan den-gan semua pihak terkait untuk melakukan perencanaan pro-gram yang nantinya dapat men-gangkat taraf hidup masyarakat

desa tersebut.“Selama ini program pemer-

intah untuk peretasan angka kemiskinan tidak jelas dan uku-ran keberhasilannyapun juga tidak jelas. Seharusnya pro-gram-program itu berbasis data dan angka sesuai dengan apa yang ada di lapangan, sehingga nantinya peretasan kemiskinan bisa terukur,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (21/8).

Selain itu Amin juga men-gungkapkan bahwa Pemda sela-ma ini hanya sebatas melakukan sebuah program saja tanpa ada pengukuran tingkat keberhasi-lannya, terutama pembangunan bagi daerah tertinggal yang ada di pelosok Kabupaten Sampang. Bahkan diakuinya jika di Kabu-paten Sampang bukan hanya ada 19 desa tertinggal melain-kan ada sekitar 30 persen pen-duduk tertinggal dari penduduk yang ada.

“Sejauh ini pemerintah

hanya melakukan program pere-tasan kemiskinan hanya sebatas pemerataan saja, dan itupun semuanya tanpa ada kejelasan yang sifatnya monoton pada program sebelumnya. dan se-harusnya dengan keterbatasan penganggaran untuk peretasan kemiskinan, Pemerintah harus menjalankan program yang benar-benar menyentuh dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Untuk diketahui, 19 desa yang masuk katagori desa tert-inggal versi Bapemas yaitu diantaranya Desa Krampon, Taddan, Darma Camplong, Se-jati, Palampaan, Karang An-yar, Tolang, Morbatoh, Batioh, Banyuates, Sawah Tenga, Ka-rangpenang Onjur, Karang-penang Oloh, Pancor, Pangere-man, Birabarat, Sokobana Laok, Tamberu laok, dan tamberu barat.

=MOHAMMAD MUHLIS/LUM

KETUA DPRD WARNING SKPD

Kerjakan Proyek Secepatnya!SAMPANG- Pengerjaan proyek fisik di Kabupaten Sam-pang yang tak kunjung dikerjakan terus menuai sorotan dan kecaman dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sebelumnya, Komisi C DPRD Sampang meman-ggil sembilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait pengerjaan proyek fisik 2014.

PENUNTASAN KEMISKINAN

Pemkab Diminta Serius Tuntaskan Desa Tertinggal

Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kabupaten Sampang tampak dari

samping.

Page 21: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III E

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep dan Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S) meminta anggota DPRD yang baru lebih profesional dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Sementara DPRD petaha-na yang kembali dilantik, kema-rin, sebanyak 21 orang.

Anggota DPRD Sumenep peri-ode 2009-2014 dinilai telah gagal membawa aspirasi masyarakat. Dewan perwakilan rakyat dae-rah yang baru menerima warisan berupa delapan raperda yang tak berhasil diselesaikan pada tahun 2014.

Pantauan Koran Madura, dua kelompok demonstran itu datang ke kawasan tempat pelantikan tidak bersamaan. PMII memulai aksinya dari Taman Adipura men-uju depan Pendopo Agung sekitar pukul 9.00. Sekitar 30 menit ke-mudian, FAM’S melakukan aksi serupa. Namun, demonstran tidak bisa menebus Pendopo Agung. Mereka hanya bisa berorasi sam-pai di depan Gedung Nasional In-donesia.

Selain berorasi, mereka mem-bentangkan sejumlah poster, sep-erti “Segera Bentuk Perda Migas dan Perda Garam”,”Tingkatkan Profesionalisme Anggota DPRD”, dan “Anggota DPRD Harus Bek-erja Sesuai Fungsinya”.

Aksi FAM’S diwarnai pem-bakaran poster dan baju milik demonstran, meneriakkan yel-yel, serta memetik gitar sambil

bernyanyi lagu Wakil Rakyat dan Bongkar yang dipopulerkan Iwan Fals. Sementara demonstran PMII menggelar tahlil.

Andreas Firman, korlap aksi FAM’S, menuntut 50 ang-gota DPRD Sumenep periode 2014-2019 lebih profesional dalam mengawal kepentingan masyarakat umum. “Siapa pun anggota dewan yang baru ini, kami minta untuk bersikap lebih profesional dan memperjuang-kan kepentingan rakyat, seperti kami rela membakar kaos-kaos,” katanya.

Kata Andreas, pembakaran kaos itu merupakan bentuk keper-dulian dan kesungguhan masaha-siswa dalam mengawal komitmen anggota DPRD yang baru dilantik itu. ”Kami tidak mau kinerja ang-gota DPRD yang baru sama den-gan kinerja anggota DPRD yang lama,” katanya.

Setelah itu, dua kelompok ma-hasiswa berunjuk rasa di depan kantor DPRD Sumenep Jalan Raya Trunojoyo. Di antara mahasiswa ada yang melempar telur ke ge-dung legislatif sebagai simbol busuknya kinerja dewan periode 2009-2014.

“Kami ke sini untuk menyam-paikan aspirasi rakyat. Anggota dewan yang dilantik sekarang harus lebih baik dari kemarin. Tunjukkan kinerja yang baik. Dan kami menuntut agar anggota de-wan bersedia mengundurkan diri apabila tidak mampu menunjuk-

kan kinerja yang baik,” kata Ket-ua Cabang PMII Sumenep Imam Syafi’ie, kemarin.

Ketua Sementara DPRD Sume-

nep Abrori Mannan mengatakan, dirinya menargetkan pada bulan Oktobr 2014 akan menyelesai-kan pekerjaan rumah yang telah ditinggalkan oleh anggota DPRD pereode 2009-2014, termasuk raperda yang masih belum disele-saikan itu.

”Kalau tatib (tata tertib) dan alat kelengkapan dewan selesai pada bulan September, maka se-mua PR (pekerjaan rumah) yang telah ditinggalkan itu akan terse-lesaikan semuanya,” terangnya.

Masuk KantorAbrori Mannan mengatakan,

semua anggota DPRD yang baru dilantik itu, pada hari ini diwa-jibkan masuk kantor. ”Karena itu sifatnya sidah definitif, mu-lai besok (hari ini) wajib sifatnya masuk kantor,” katanya, kemarin.

Disinggung masalah sanksi

bagi yang tidak masuk, pihaknya masih belum bisa memberikan kejelasan. Sebab, saat ini masih belum terbentuk tata tertip di in-ternal dewan. =JUNAEDI/MK

SampangJUMAT 22 AGUSTUS 2014No. 0425 | TAHUN III ESumenepKORAN

MADURA

DPRD Baru Disambut Demo Mahasiswa: Dewan Harus Lebih Baik dari Kemarin

DPRD SUMENEP PERIoDE 20014-2019

DAPIL IAqis JasuliHerman Dali Kusuma Moh YusufBambang PrayogiIwan BudiharjoNurus SalamDjoni TunaidyDwita AndriyaniAhmadi Said

DAPIL IIMoh. Ruqi AbdillahJubriyantoUmmul Hasanah AF Hari PontoJonaidiA. KurdiFaisal MuhlisMoh. Subaidi

DAPIL IIIAbrori MannanAbrari ZulfahA JazuliHosaini AdhimAhmad SalimM. Ramsi

DAPIL IVRozah Ardhi KHamid Ali MunirZainalRoekmintoIndra WAgus Rahman BSyaiful Bari

DAPIL VNayatullah bin SuperangUmarFathor RoziSuroyoMasdawiIskandarJuhari

DAPIL VIRisnawiDarul Hasyim FathA. Zainur RFarid AffandiMas’ud Ali

DAPIL VIIDul SiamA. MukhlisMoh HanafiSuharinomoM. SyukriImranBadrul Aini

Dari 50 anggota DPR, hanya ada tiga perempuan, yaitu Dwita Andriani (PAN), Ummul Hasanah (PDI-P), Zulfah (Gerindra).Ada 21 anggota DPR petahana yang kembali dilantikAkis Jasuli dari Partai NasDem tercatat sebagai anggota termuda. Pada saat dilantik dia berusia 24 tahun (14 Februari 1990).

Iskandar dari PAN menjadi anggota tertua dengan usia 82 tahun (kelahiran 13 Desember 1958)

DATA DAN FAKTA SRIKANDI PARLEMEN

Dwita Andriani Ummul Hasanah Zulfah

Sumenep, 20 Desember 1965Jl. KH. Mansyur 31

Sumenep

Sumenep, 5 Januari 1975

Desa Lenteng Timur Kecamatan Lenteng

Sumenep, (usia 41 tahun)Desa Lengkong

Kecamatan Guluk-GulukTERMUDA TERTUA

Keterangan:Huruf tebal adalah penanda untuk anggota DPRD petahana

SUMENEP – Pengambilan sumpah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep peri-ode 2014-2019 di Pendopo Agung setempat, Kamis (21/08) disambut unjuk rasa dari dua kelompok ma-hasiswa yaitu PMII dan FAM’S.

PEMBETULAN

Pada infografik Yang Terjungkal dan Yang Kembali DPRD Sumenep (21 Agustus 2014) tertulis... “DPRD terpilih Sjamsul Maarif” dan DPRD tak terpilih “Ir. H. Akhmadi Said”. Semestinya DPRD terpilih “ Ir. Akhmadi Said”. Demikian perbaikan.

Redaksi

Page 22: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN IIIF

SUMENEP – Kepadatan penduduk dan seiring den-gan berkembangnya aktivitas masyarakat, maka pengem-bangan Kota Sumenep hanya bisa dilakukan ke arah barat atau masuk wilayah Kecamatan Batuan, Sumenep.

Kecamatan tersebut diang-

gap layak menjadi wilayah pengembangan pusat kota dan senada dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sudah dit-erjemahkan dalam bentuk Ren-cana Detail Tata Ruang (RDTR).

Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumenep Bambang Irianto men-

gungkapkan, bila merujuk pada RTRW dan RDTR, maka pengem-bangan kota itu ke wilayah Kecamatan Batuan. “RDTR itu merupakan implementasi dari RTRW. Untuk pengembangan pusat kota memang ke arah barat atau ke wilayah Batuan. Dari Asta Tinggi ke barat,” jelasnya kepada

Koran Madura.Salah satunya, untuk

pengembangan Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep sudah dipersiapkan lahan seluas 30 hektare dan ada di wilayah Batuan. “Kalau pengembangan pusat kota ke arah selatan sulit dilakukan, karena banyak lahan

produktif yang harus diselamat-kan,” tegasnya.

Sementara, untuk pengem-bangan perumahan ada di wilayah Desa Parsanga, Desa Paberasan dan Desa Bangkal. “Dalam aturan, maksimal hanya delapan persen lahan yang bisa alih fungsi,” terangnya. =SYAMSUNI

TATA RUANG WILAYAH

Batuan Diplot Jadi Pusat Pengembangan Kota

Diketahui, beberapa waktu lalu, warga mengeluhkan distri-busi raskin di Desa Lapa Laok. Sebab, penerima hanya menerima raskin 12 kilogram (Kg). Semen-tara jatah raskin yang harus dit-erima 15 Kg,

Kabag Perekonomian Moh. Hanafi mengatakan, kalau pen-giriman bantuan raskin dari Bulog ada pengurangan harus dikemba-likan kepada gudang agar tidak terjadi percekcokan di bawah. “Jadi kalau pengiriman beras dari Bulog tidak sesuai dangan data yang ada di desa harus dikemba-likan,” tegas Hanafi.

Jika distribusi bantuan raskin tidak sampai utuh kepada penerima, pihaknya menghara-pkan kepada kepala desa untuk mengembalikan ke gudang Bu-log guna menghindari masalah anatara masyarakat dangan pemerintah desa, karena yang jelas kalau terjadi penguran-gan seperti ini masyarakat pasti terus mengomel mencari cela. “Masyarakat sekarang tidak mau dibodohi oleh pemerintah, ma-kanya jika terjadi pengurangan jumlah beras di dalam karung segara dikembalikan kepada Bu-log,” pintanya.

Menurutnya, kepala desa atau warga sekalipun berhak untuk mengembalikan raskin apabila kualitas beras jelek dan uang transport akan ditanggung oleh Bulog. “Kami tidak meng-

inginkan ada persoalan di desa terkait raskin disunat. Karana itu masalah besar bagi masyarakat setempat. Makanya kami beri ker-inganan kepada pemerintah desa yang mempunyai kewenangan dalam menagani bantuan raskin,” tuturnya.

Lebih tegas Hanafi menga-takan, jika itu benar-benar di-kurangi oleh salah satu oknum baik dari aparat desa atau pihak Bulog maka akan berhadapan dengan hukum atau akan di sanksi seberat beratnya. “Ke-jadian ini tidak boleh terulang di desa manapun khusunya di-wilayah Sumenep, karena su-dah masuk katagori penipuan terhdapa rakyat. Makanya jika terjadi kasus seperti ini segera laporkan agar diketahui siapa pelakunya,” katanya.

Semenata itu, aparatur desa yang bertugas di bagian distribusi raskin, Moh. Bisri, mengatakan bahwa hari ini sudah ada protes dari masyarakat setempat soal pengurangan raskin tersebut, se-menatara pihak aparat desa tidak pernah mengurangi beras terse-but. “Kami menerimi apa adanya yang dikirimkan Bulog,” jelas Bisri.

Katika ditanya apa akan dikembalikan ke gudang Bulog, pihaknya memang mempunyai niat untuk mengembalikan tetapi sudah terlanjur didistribusikan kepada penerima. “Sehingga ter-

paksa distribusi beras ini dilan-jutkan. Yang penting masyarakat tidak memprotesnya,” ujar Bisri.

Menurut Bisri, apa yang ter-jadi sudah disampaikan kepada masyarakat bahwa bantuan be-ras itu sesuai dengan pengiri-man Bulog, kalau sekiranya ada masyarakat hendak protes ke kan-

tor Bulog dipersilakan, pihaknya tidak akan menghalangi, sebab itu adalah haknya mereka. “Tetapi yang jelas dari aparatur desa tidak mengurangi raskin tersebut,” tegasnya.

Memang benar dari jumlah penerima bantuan raskin di Desa Lapa Laok sebanyak 312 orang

dari 1800 KK dengan jumlah total bantuan beras 4,680 ton, seharunya penerima menda-patkan bantuan baras 15 Kg per KK, namun sampai ke penerima hanya 12 Kg, “Kami menerima apa adanya dari Bulog, tidak me-nambah dan tidak mengurangi, “ pungkasnya. =SYAMSUNI

Pengurangan Raskin Menyalahi Aturan Aparatur Desa: Silakan Jika Hendak Melapor ke Bulog

SUMENEP - Distribusi raskin yang diduga kuat di-kurangi di Desa Lapak Laok, Kecamatan Dungkek, menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sumenep. Pasalnya, hal tersebut sudah menyalahi aturan yang sebenarnaya.

Sumenep

Page 23: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III GKronika

MengucapkanSelamat dan Sukses

ATAS DIlANTIkNyA DPRD SUMeNeP PeRIoDe 2014-2019

Semoga bisa mengemban amanat rakyat dalam

memajukan dunia pendidikan”

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu PendidikanSTKIP PGRI SUMENEP DR. MUSAHeRI, M.Pd., MM

ketua

DPC. PaRTaI KEbaNGKITaN baNGSaKabUPaTEN SUMENEPMengucapkan

Selamat dan SuksesATAS DIlANTIkNyA DPRD SUMeNeP PeRIoDe 2014-2019

Semoga bisa membawa aspirasi ummat”

BAHRUl UlUMSekretaris DPC

KH. A. Busyro KArim, m.siBupati

ir. soengKono sidiK, m.siWakil Bupati

HAdi soeTArToSekretaris Daerah

PEMERINTah KabUPaTEN SUMENEP

Atas Dilantiknya DPRD Sumenep Periode 2014-2019

MengucapkanSelamat dan Sukses

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat untuk Sumenep Super Mantap”

MengucapkanSelamat dan Sukses

ATAS DIlANTIkNyA DPRD SUMeNeP PeRIoDe 2014-2019

Semoga bisa mengemban amanat rakyat untuk Sumenep

Super Mantap”

novi sujATmiKoDirektur Utama CAHyA WirATAmA

Direktur operasionalHAiriL FAjAr

Direktur Bisnis

SEGENaP DIREKSI DaN KaRYaWaN bPRS bhaKTI SUMEKaR

Page 24: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III H

SEGENAP PIMPINAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

Mengucapkan

Titik Suryati, SH., MHKepala BKPP

Drs. Carto, MMKepala DPPKA

Ir. H. Edy Rasiyadi, M.SiKepala DPU Bina Marga

Abd. KahirKepala Kantor ESDM

Drs. Koesman HadieKepala BPBD

Ir. Eri Susanto, M.SiKepala DPU Pengairan

Drs. Bambang Irianto, M.SiKepala DPU Cipta Karya

Imam Trisnohadi, SH., M.SiKepala Diskop dan UKM

Drs. M. Idris, MMKepala Bappeda

Ir. Arief RusdiKepala Disnak

Ir. Bambang HeriyantoKepala Disperta

dr. Fitril Akbar, M.KesDirektur RSUD

Drs. H. A. Shadik, M.SiKepala Disdik

Mohammad FadillahKepala Dishub

FebriantoKepala Disbudparpora

dr. Ach. FatoniKepala Dinkes

Selamat dan SukSeS

ATAS DIlANTIKNyA DPRD SUMENEP PERIoDE 2014-2019

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat untuk Sumenep Super Mantap”

DPD. PARTAI KEADIlAN SEJAHTERAKABUPATEN SUMENEPMengucapkan

Selamat dan SuksesATAS DIlANTIKNyA DPRD SUMENEP PERIoDE 2014-2019

Semoga bisa membawa aspirasi ummat”

MoH. MUDHARKetua DPD PKS

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat”

Sebagai Anggota DPRD Sumenep Periode 2014-2019

PENGAwAS PENDIDIKAN AGAMA ISlAM DASUK & MANDINGDAN MADRASAH AlIyAH MISBAHUl MUNIR PRAGAAN DAyA

DRS. MAHSUl, S.Pd., M.PdPPAI Dasuk dan Manding

MoH. JUFRI, S.Pd.IKepala MA Misbahul Munir

Selamat dan SuksesMengucapkan

ATAS DIlANTIKNyA ABRARI, S.Ag., M.Psi

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat”

Sebagai Anggota DPRD Sumenep Periode 2014-2019

SUMENEP CORRUPTION wATCH (SCw)

JUNAIDIKoordinator Penelitian dan Investigasi SCW

Selamat dan SuksesMengucapkan

ATAS DIlANTIKNyA M. RAMZI, SP

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat”

Sebagai Anggota DPRD Sumenep Periode 2014-2019

KEPAlA DESA DAN TOKOH PEMUDAPRAGAAN DAyA

MoH. IMRAHKades Pragaan Daya

Selamat dan SuksesMengucapkan

ATAS DIlANTIKNyA M. RAMZI, SP

MoH. DEDy MASRUlTokoh Pemuda dan lSM SI

Kronika

Page 25: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III I

Drs. YAYAK NURWAHYUDI, M.SiKepala Diskominfo

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASIKABUPATEN SUMENEP

Selamat & SuksesAtas Dilantiknya DPRD Sumenep

Periode 2014-2019

Mengucapkan

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat untuk Sumenep

Super Mantap”

KH. A. BUSYRo KARIM, M.SiBupati

Ir. SoENGKoNo SIDIK, M.SiWakil Bupati

“Semoga bisa membawa aspirasi rakyat”

MengucapkanSelamat dan Sukses

ATAS DIlANTIkNyA DPRD SUMeNeP PeRIoDe 2014-2019

A. WARITSketua kPU

RAHBINIkomisioner kPU

MAlIk MUSTAFAkomisioner kPU

ABDUl HADIkomisioner kPU

AHMAD ZUBAIDIkomisioner kPU

KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN SUMENEP

“Semoga bisa mengemban amanat ummat”Sebagai Anggota DPRD Sumenep Periode 2014-2019

TOKOh MASyARAKAT SENTOl DAyAKEcAMATAN PRAgAAN

NAWARITokoh Masyarakat

Selamat dan SuksesMengucapkan

ATAS DIlANTIkNyA ABRoRI MANNAN

“Semoga bisa mengemban amanat rakyat”Sebagai Anggota DPRD Sumenep Periode 2014-2019

KASI PRODUKSI hOlTIKUlTURA DISPERTAKABUPATEN SUMENEP

MUHAMMAD SUTo WIJAyA, SP., M.Sikasi Produksi Holtikultura

Selamat dan SuksesMengucapkan

ATAS DIlANTIkNyA HJ. UMMUl HASANAH

Kronika

Page 26: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN IIIJ

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KABUPATEN PAMEKASAN

Drs. H. AcHmAD SyAfii, m. SiBupati Pamekasan

Dr. ALWi, m. Hum Sekda Pamekasan

Drs. KHALiL ASy’AriWakil Bupati Pamekasan

iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan

Semoga Bisa mengemban Amanat menuju Kabupaten Pamekasan yang Lebih Baik

MengucapkanSELAMAT DAN SUKSES

ATAS DILANTIKNYA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PAMEKASAN PERIODE 2014-2019

MengucapkanSELAMAT DAN SUKSES

ATAS DILANTIKNYA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PAMEKASAN PERIODE 2014-2019

Semoga Menjadi Wakil Rakyat yang Dapat Mengemban Amanat dalam Membangun Pamekasan yang Lebih Baik

Semoga Menjadi Wakil Rakyat yang Dapat Mengemban Amanat dalam Membangun Pamekasan yang Lebih Baik

Semoga menjadi Wakil rakyat yang Dapat mengemban Amanat dalam membangun Pamekasan yang Lebih Baik

Drs. TAufiKurrAcHmAn, m.Si Kepala Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Kabupaten Pamekasan

Drs. moH. iSmAiL Bey, Apt. mm Kepala Dinas KesehatanKabupaten Pamekasan

ir. iSye WinDArTi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan

rAHmAT KurniADi S, S.SoS, mSi Kabag. umum

Kabupaten Pamekasan

ir. H. ToToK HArTono Kepala Dinas Pekerjaan umum

Kabupaten Pamekasan

ir. H. BAHrun, mm Kepala Dinas PeternakanKabupaten Pamekasan

BASri yuLiAnTo, SH. mSi Kabag. Admn. Pembangunan

Kabupaten Pamekasan

DinAS PenDAPATAn KABuPATen PAmeKASAn

DrS. AGuS muLyADi, mSiKepala Dinas Pendapatan Kabupaten Pamekasan

MengucapkanSELAMAT DAN SUKSES ATAS DILANTIKNYA ANGGOTA DPRD

KABUPATEN PAMEKASAN PERIODE 2014-2019

ADVERTORIAL

Page 27: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III KBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA KJUMAT 22 AGUSTUS 2014 NO. 0425 | TAHUN III

Meski gagal ditertibkan, masyarakat setempat men-ganggap bahwa pemasangan PJU ilegal itu sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pame-kasan, yang tidak tanggap akan kebutuhan PJU di jalan desa mereka. Pasalnya, jalan terse-but merupakan akses anak-anak menuju masjid tempat mengaji saat malam hari.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Abd Aziz mengatakan jika diang-gap ilegal, seharusnya pemer-intah setempat memfasilitasi masyarakat untuk melegalkan PJU itu secara administratif. Ia beranggapan, pemasangan PJU secara swadaya itu sudah membantu tugas pemerintah

karena tidak perlu lagi men-ganggarkan dana pengadaan lampu. Sehingga pemerintah tinggal menganggarkan tagi-han tiap bulannya.

“Kalau itu dianggap mel-anggar, tidak usah diturunk-an. Lampu jalan kan uru-san pemerintah, jadi silakan bagaimana cara terbaik antara PLN dan pemerintah, agar lampu yang di depan lembaga ini tidak melanggar. Selian itu baik bagi masyarakat, pemer-intah tidak perlu lagi menge-luarakan anggaran untuk pengadaan,”katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perbuhungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Pamekasan, Mo-hammad Zakir mengatakan

dengan keterbatasan angga-ran yang tersedia untuk pen-gadaan PJU, pihaknya belum merencanakan untuk mema-sang peneranagan jalan desa. Yang menjadi fokusnya adalah jalan raya kecamatan dan ka-bupaten.

Hal itu sebagai upaya untuk melakukan pemerataan PJU di

kecamatan yang ada. Namun, pemerataan penerangan jalan itu tidak bisa dilakukan seka-ligus, tetapi akan dilakukan secara bertahap karena pem-erataan PJU tersebut harus disesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan setiap ta-hunnya.

“Karena itu liar, sudah se-

harusnya ditertibkan. PJU yang kami rencanakan tahun ini itu hanya di jalan raya kecamatan dan kebupaten, karena untuk jalan desa anggarannya belum cukup,” katanya.

Dijelaskan, pada tahun 2014 ini, anggaran penamba-han PJU yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Daerah (APBD) setempat nilianya hanya sedikit, yaitu Rp 750 juta. Dan dana pemeli-haraan sebesar Rp 250 juta, sehingga total Rp 1 miliar un-tuk LPJU.

Dengan besar anggaran terse-but, pihaknya merencanakan akan menambah PJU yang akan dipasang 70 titik. Titk-titik PJU tersebut akan disebar di Kecama-tan Galis, Proppo dan Kecamatan Pagantenan.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya tetap menyalahkan masyarakat yang menyam-bung listrik secara ilegal pada jaringan PLN. “PJU dangan swakelola itu bagus, tapi aliran listriknya jangan nyantol ke kabel PLN, bisa menggunakan aliran listrik milik warga, yang dibayar bersama-sama, sehing-ga tidak melanggar aturan dan tidak merugikan negara,” ung-kapnya.

=ALISYAHRONI/UZI/RAH

PJU Liar Bukti Kelalaian PemerintahDishubkominfo Salahkan MasyarakatPAMEKASAN - Penertiban lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan Pamekasan dinilai sebagai bentuk kesewenang-wenangan petugas terhadap masyarakat kecil, yang harus dilawan oleh masyarakat setempat. Penilaian ini didasarkan pada tingkat kebutuhan masyarakat yang tak kunjung dipenuhi oleh pemerintah setempat, sehingga harus memasang PJU secara swadaya. Mereka rela urunan untuk memen-uhi penerangan jalan umum karena pemerintah setempat dinilai tidak peka dalam merespon kebutuhan masyarakat pedesaan.

PAMEKASAN - Berbeda dengan pelantikan biasanya, pelantikan Anggota DPRD Pamekasan periode 2014-2019 kemarin (21/8), diwarnai den-gan interupsi di tengah-tengah acara. Saat itu Calon Anggota DPRD dari PAN, Moh. Tharmom menginterupsi Sekretaris Dewan (Sekwan) Bambang Prayogi. Saat itu Bambang tengah membaca-kan SK Gubernur Jatim terkait 45 orang Anggota DPRD Pamekasan yang akan dilantik.

Sekwan membacakan satu persatu nama-nama Anggota DPRD berikut partainya. Dia membacanya berurutan dari no-mer 1. Namun sampai nomor 30, tiba-tiba Moh. Tharmom men-gacungkan tangan dan dengan lantang mengatakan interupsi. Dalam interupsinya Tharmom mengatakan, “Moh. Tharmom dari PAN belum dibacakan.”

Lantas tanpa menjawab, Bambang langsung mengulang dan mundur ke nomor 28, dan membacakan Moh. Tarmom dari PAN. Kemudian dilanjutkan ke nomor 29, 30, 31, dan seterusnya. Rupanya dalam membaca sem-belumnya, Bambang ada yang terlewat, dari nomor 27 langsung ke nomor 29.

Atas adanya interupsi ini, mengundang perhatian para had-irin, yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati, Forpimda, para pejabat pemerintahan, pejabat swasta, perguruan tinggi, para Ketua Parpol, dan tamu undangan lain-nya. Setelah sempat kaget, para tamu undangan akhirnya tertawa. Termasuk Bambang yang ada di depan forum, tampak tersenyum sambil terus membacakan SK Gu-bernur tersebut. Namun setelah itu, acara pelantikan itu berja-lan lancar. Pelantikan sekaligus

pengambilan sumpah anggota legislatif ini dipimpin oleh Ketua PN Pamekasan, atas nama Ketua Mahkamah Agung (MA).

Dari semua kursi para tamu undangan, ada satu kelompok kursi undangan yang terlihat ko-song. Yaitu kursi undangan dari para Anggota DPRD Pamekasan yang purna tugas saat itu pula. Dari 28 kursi yang ada (karena yang 17 orang, melenggang kem-bali ke parlemen Pamekasan), yang terisi hanya 9 kursi. Artinya 19 Anggota DPRD periode 2009-2014, tak hadir ke acara tersebut, untuk menyaksikan pelantikan Anggota DPRD yang baru. Acara pelantikan itu dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.30 WIB.

Dalam acara itu, juga ditetap-kan Ketua DPRD Sementara yaitu Halili dari PPP, dan Wakil Ketua DPRD Sementara Moh. Hosnan

dari PAN. Menurut Sekwan Bam-bang Prayogi, pimpinan semen-tara DPRD Pamekasan ini adalah pertama, untuk segera membuat Pansus guna membahas Tata Tertib (Tatib) DPRD Pamekasan 2017-2019. Kedua, memfasili-tasi pembentukan fraksi-fraksi termasuk penentuan ketua-ketua dari fraksi-fraksi tersebut. Ketiga, menyiapkan pelantikan untuk Ketua DPRD definitif.

“Itu tugas pokok Pimpinan Sementara DPRD Pamekasan ini. Pimpinan Sementara ini, paling tidak bertugas selama dua bulan ke depan. Setelah itu sudah ada Pimpinan Definitif-nya, sekali-gus tugas Pimpinan Sementara berakhir,” ucap Bambang pasca pelantikan.

Mantan Kepala Dinas Peter-nakan Pamekasan ini juga men-gungkapkan jika setelah Anggota DPRD baru ini selesai dilantik,

mereka semua tidak langsung kerja. Mereka akan mulai bekerja pada Senin pekan depan. Pada Senin besok ini, mereka lang-sung melakukan rapat perdana di ruang Rapat Paripurna Kantor DPRD Pamekasan, dengan dip-impin Pimpinan Sementara.

Agenda terdekat lainnya, 45 wakil rakyat itu pada awal September besok, akan menerima orientasi tentang tugas-tugas kedewanan, yang akan dilakukan di Surabaya selama kurang lebih lima hari. Orientasi itu sendiri akan dilakukan oleh Badan Diklat Provinsi Jatim. “Harapannya setelah menerima orientasi itu, para wakil rakyat ini bisa lang-sung lebih mantap lagi dalam bekerja, sebagaimana tugas dan kewajibannya sebagai wakil rakyat di DPRD Pamekasan,” tukas Bambang.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PELANTIKAN DPRD

Sempat Diwarnai Interupsi

Page 28: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN IIIL Pamekasan

Tosan, juru bicara AIMP men-gatakan pada dasarnya pemban-gunan trotoar tersebut, disambut positif masyarakat, karena diang-gap dapat memperindah kawasan kota. Sayangnya, proyek tersebut tidak dikerjakan hingga tuntas, padahal trotoar lama sudah ka-dung dibongkar.

“Selain itu, kualitas keramik yang digunakan diduga meng-gunakan kualitas sedang dan bukan kualitas terbaik, hingga di beberapa titik sudah banyak yang pecah,” katanya.

Untuk itu kelompok aktivis itu

meminta Dinas tersebut meman-ggil rekanan yang dipercaya mel-aksanakan proyek trotoar untuk diminta pertanggungjawabannya. Meliputi kualitas pekerjaan dan bahan yang digunakan.

Mereka juga meminta transparansi anggaran yang digu-nakan untuk proyek tersebut dan memastikan kapan target waktu yang ditetapkan untuk penyele-saikan pekerjaan pembangunan trotoar itu.

Kepala Dinas PU Bina Marga Pamekasan, Totok Hartono meny-ampaikan pekerjaan proyek terse-

but dilakukan secara bertahap, mengingat terbatasnya anggaran yang tersedia di APBD Pame-kasan. Alokasi pembangunan infrastruktur tidak hanya diper-gunakan untuk pembangunan trotoar, namun juga untuk pem-bangunan infrastruktur lainnya yang juga dibutuhkan.

Totok juga memastikan pelaksanaan proyek itu dilaku-kan dengan baik, bahkan pihak rekanan sudah bersedia melaku-kan perbaikan terhadap kerusa-kan yang terjadi di beberapa titik. Dia memastikan pekerjaan proyek trotoar akan tuntas pada bulan Desember 2014 ini.

Tetapi sayangnya, Totok tidak menyebutkan total anggaran yang dikucurkan untuk pemban-gunan trotoar pada tahun 2014 ini. Ia hanya mengaku akan mel-aksanakan proyek tersebut sebaik mungkin dan akan memberikan pertanggungjawaban dengan baik dan benar sesuai dengan kenyat-

aan. Pekerjaan proyek trotoar di

Pamekasan berada di delapan ti-tik di Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan Pamekasan. Delapan titik itu antara lain Jalan Kabu-paten, Jalan Dipenegoro, Jalan Jokotole, Jalan Trunojoyo, Jalan Balai Kambang, Jalan Agus Salim, dan Area Monomen Arek Lancor serta di pintu masuk Kota Pame-kasan di Kecamatan Tlanakan.

Untuk pengerjaan proyek tersebut dianggarkan pada APBD 2012 tahap pertama sebesar Rp 5,5 miliar, sementara tahap kedua dalam perubahan APBD 2012 di-anggarkan Rp 3,1 miliar. Tahun 2013, dana untuk program terse-but kembali dianggarkan sebe-sar Rp 3,1 miliar, sehingga total anggaran untuk pembangunan trotoar ini kurang lebih menca-pai Rp 11,7 miliar . Itu belum lagi anggaran tahun 2014 yang belum disebutkan jumlah totalnya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAHt

AIMP Desak PU Tuntaskan Proyek TrotoarTotok Tidak Menyebutkan Total Anggaran yang Dikucurkan

PAMEKASAN - Aliansi Insan Muda Pamekasan (AIMP) mendesak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Pamekasan untuk menuntaskan pekerjaan proyek tro-toar yang ada di sejumlah titik di Pamekasan. Desakan AIMP tersebut disampaikan saat audiensi dengan Kadis PU Bina. Marga Pamekasan, Totok Hartono, Kamis siang, (21/08) di Aula kantor tersebut.

DISKUSI. Aktivis AIMP saat melakukan audiensi dengan Dinas PU Pamekasan menyoal kelanjutan pembangunan trotoar di Pamekasan.

PAMEKASAN - Dua pelaku pencuri sepeda motor (curan-mor), Joko Purnomo dan Haris Anwar, warga Desa Plakpak, Kecamatan Pagantenan, babak belur dihakimi massa, setelah ditangkap warga saat akan melakukan pencurian, di Jalan Jokotole, Rabu (20/08) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Kedua pelaku dikeroyok warga saat akan mencuri motor jenis Yamaha Vixion bernopol M 2632 XX (pelat putih) yang diparkir di depan ATM BCA Pamekasan. Kedua pelaku kini ditahan di Mapolres Pamekasan untuk mempertanggungjawab-kan tindakannya yang melang-gar hukum.

Salah satu Satpam BCA Pamekasan, Ahmad Heriyono menceritakan awalnya proses antrean di depan ATM BCA ber-langsung tertib dan aman, para nasabah bergantian masuk ke box ATM dengan pengawasan petugas keamanan yang stan by di Pos Satpam.

Dari dalam pos, lanjutnya, gelagat kurang baik dari kedua pelaku sudah terlihat yang mulai melancarkan aksinya mengambil motor yang se-dang parkir tepat di depan ATM dengan mendekati motor incarannya untuk dibawa lari.

“Saat tahu pemilik mo-tor keluar dari ATM, pelaku langsung kabur dengan beru-saha mengambil helm diatas sepedanya, karena tertali ke stir, jadi tidak bisa dibawa. Dengan sigap pemilik motor itu mencegat dari teras depan ATM, setelah itu baru saya menghampirinya,” katanya.

Kemudian, pihaknya mengamankan kedua pelaku dan menanyakan identitas masing-masing. Namun, kedua pelaku tersebut tidak dapat menunjukkan identitas dirinya. Pelaku mengaku sebagai maha-siswa di salah satu Perguruan Tinggi (PT) di Pamekasan.

“Titanya kartu maha-siswanya juga tidak ada. Saya langsung menelepon ang-gota Reskrim, Pak Taufiq. Dia menyuruh saya agar pelaku diamankan dan dia mau da-tang,” ungkapnya.

Mengetahui dilaporkan ke polisi, kedua pelaku tersebut berusaha kabur. Namun, usah-anya dapat digagalkan dengan kesigapan petugas keamanan bank, yang segera menarik baju pelaku hingga akhirnya datang petugas dari Reskrim.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

CURANMOR

Pelaku Babak Belur Dihakimi Massa

Page 29: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III MPamekasan

PAMEKASAN - Partai Politik (Par-pol) pemenang Pemilu nasional PDIP berbanding terbalik dengan di Pame-kasan. Di Pamekasan PDIP merupakan partai paling bawah dari parpol-parpol lainnya. Paling sedikit yang mengutus kadernya duduk di kursi DPRD Pame-kasan. Hanya dua kader PDIP, Agus Su-

karmadi dan Haeri, yang ikut dilantik bersama 43 Anggota DPRD Pamekasan lainnya, kemarin (21/8).

Ketua PDIP Pamekasaan, Zaiful Bahri menyatakan yang terpenting adalah kualitas bukan kuantitas. Meski hanya dua orang kader PDIP di parle-men, akan tetap semangat dan bekerja keras dalam memperjuangkan, men-gupayakan, dan melakukan segala hal demi pembangunan dan rakyat Pame-kasan.

“Terutama memberikan akses dalam mengaspirasi semua suara raky-at Pamekasan. Akan kami tunjukkan, bahwa kami adalah wakil rakyat yang berkualitas,” tukasnya.

Agus Sukarmadi yang juga men-jabat Sekretaris PDIP Pamekasan ini telah berkomitmen dan bersumpah, sebagaimana diucapkannya saat pelan-tikan, untuk mengutamakan kepentin-gan rakyat di atas kepentingan pribadi dan partai. “Jadi rakyatlah yang utama. Kami ini adalah para wakil mereka. Pengabdian kami dan PDIP hanya un-tuk rakyat Pamekasan, tanpa terkec-uali,” paparnya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

SEREMONIAL

PDIP Utamakan Kualitas di Parlemen

Setidaknya 1 unit mobil pemadam kebakaran (PMK) milik Pemkab Pamekasan dan 1 unit tangki milik Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan dikerahkan untuk menjinakkan api. Tetapi karena stok air dalam tangki maupun damkar terbatas, maka petugas membutuhkan waktu lama untuk menjinakkan api.

Dibantu warga, petugas damkar berusaha untuk me-madamkan api yang menjalar ke beberapa bagian gudang. Kawatir menjalar ke gudang yang berdampingan dengan gudang tersebut, maka petugas damkar

menambah jumlah tangki dari BPBD. Sehingga jumlahnya men-jadi 3 unit. 1 unit mobil damkar dan 2 unit mobil tangki BPBD.

Salah satu saksi mata, Ami-nullah mengatakan terbakarnya gudang tembakau tersebut didu-ga karena adanya puntung rokok yang dibuang ke lokasi sekitar gudang oleh salah satu warga yang melintas di dekat gudang tersebut. Kemudian api menjalar ke sejumlah pohon kering yang berada di lokasi.

Karena panas matahari dan tiupan angin, api cepat menjalar ke dalam gudang dan membakar isi gudang. Hingga menghanguskan

sejumlah peralatan tembakau di dalam gudang tembakau tersebut.

Hal serupa juga disampaikan salah satu tokoh warga Dusun Tomang, Desa Blumbungan, Larangan Pamekasan, Moh Nurdi. Ia menyatakan kebakaran terjadi diakibatkan puntung rokok, yang sengaja dibuang di sekitar gu-dang tembakau. Akibatnya, selu-ruh isi gudang hangus terbakar.

Nurdi tidak mengetahui jum-lah tembakau yang terbakar dan tidak bisa diselematkan. Hanya saja ia mengungkapkan gudang tersebut sering terjadi kebakaran, khususnya di musim kemarau tiba.

Pemilik gudang yang tidak diketahui namanya diduga belum mengetahui gudangnya terbakar, karena jarang berkomonikasi dengan warga sekitar.

Polisi dari Polsek Larangan datang 30 menit setelah kejadian dan belum bisa memberikan pernyataan, karena masih men-gumpulkan bukti dan keterangan saksi yang mengetahui kebakaran tersebut.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Gudang Tembakau LudesDiduga Api Berkobar Berasal dari Puntung RokokPAMEKASAN - Sebuah gudang tembakau di Dusun Tomang, Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, terbakar Kamis (21/8) kemarin. Kebakaran gudang tem-bakau di tempat tersebut merupakan kebakaran yang kedua kalinya terjadi. Hampir semua isi gudang, di antaranya tumpukan tembakau grusuk, tembakau yang sudah terbung-kus, dan beberapa alat pengepakan tembakau yang berada di gudang tersebut hangus jadi arang.

KEBAKARAN. Salah satu gudang tembakau di Dusun Tomang, Desa Blumbun-gan, Kecamatan Larangan dilalap si jago merah.

PAMEKASAN - Sejumlah aktivis yang mengatasnamakan dirinya Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) melakukan unjuk rasa di Jl Kabupaten Pamekasan, Kamis (21/8) kemarin. Semula mereka berencana menemui anggota Dewan Perwakilan Rakayat Daerah (DPRD) Pamekasan, yang tengah menjalani pros-esi sumpah jabatan di Pendopo Rong-gosukowati, namun dikhawatirkan akan mengganggu, sehingga pendemo diha-dang puluhan polisi yang mengamankan jalannya aksi di Jl Kabupaten, tepatnya di depan SMK Negeri 3 Pamekasan.

Di lokasi itu sejumlah orator meny-ampaikan orasi tujuan aksi untuk men-emui anggota DPRD baru dan tuntutan terhadap para wakil rakyat baru Pame-kasan. Tidak bisa menembus brigade polisi, akhirnya pendemo menyerah dan membubarkan diri.

Setelah pendemo mengetahui acara pelantikan selesai, pendemo kembali ke lokasi semula untuk mencegat anggota DPRD yang telah dilantik. Mereka mem-inta anggota DPRD menandatangani tun-tutan pendemo, yang juga menjadi tun-tutan rakyat terhadap para legislator itu.

Kendaraan sejumlah anggota DPRD yang melintasi jalan tersebut dihentikan.

Anggota legislative yang ada di dalam mo-bil itu lalu diminta untuk membubuhkan tanda tangan. Hingga akhir aksi, dari 45 anggota DPRD, hanya 21 anggota DPRD periode 2014-2019 yang membubuhkan tanda tangan.

Korlap aksi, Elman mengatakan aksi yang dilakukannya agar DPRD baru mau menandatatangani pernyataan, bahwa dalam menjalankan tugasnya tidak akan melakukan korupsi, kolusi, nipotisme (KKN), tidak akan terlibat dalam pen-gadaan barang/jasa baik langsung mau-pun tidak langsung.

Tidak hanya itu, lanjutnya, para wakil rakyat harus berjanji akan mem-buat dan membahas Rancangan Peratu-ran Daerah (Raperda) yang hanya berpi-hak kepada masyarakat, bukan perpihak kepada pengusaha atau kelompok tert-entu.

“Terakhir mereka (DPRD) dalam menjalankan tugasnya, dalam legislalsi, penganggaran dan pengawasan, harus berjanji tidak akan menerima gratifikasi dalam bentuk apa pun yang bersumber dari siapa pun, serta sungguh-sungguh akan mementingkan kepentingan masa-yarakat,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

TAK PERCAYA SUMPAH PELANTIKAN

DPRD Dipaksa Menandatangani Pernyataan

Page 30: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III N BangkalanBangkalan JUMAT 22 AGUSTUS 2014

No. 0425 | TAHUN III NBangkalanKORAN MADURA

Pengamanan Putusan MK Dikawal PoldaTersiar Kabar Akan Terjadi Gelombang Massa Besar-besaran

"Secara keseluruhan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, kami menerjun-kan 1/3 kekuatan atau sebanyak 14.120 personel khusus tersebar di 10 zona termasuk Madura. Di

Kabupaten Bangkalan, kami tem-patkan pasukan Brimob sebanyak 1 SSK (satuan setingkat kompi)," jelas Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Unggung Cahyono.

Menurut Unggung, penem-

patan personel Polda tidak hanya di Bangkalan saja. Akan tetapi, di Sampang juga terdapat 2 SSK Brimob, kemudian Pamekasan 1 SSK, dan Kabupaten Sumenep 1 SSK Sabhara. Yang jelas untuk pengamanan wilayah Madura di pertebal. Sebab, hal itu mengacu dari pengalaman pada saat pe-laksanaan pemilihan legislatif (Pileg)9 April lalu.

"Memang untuk wilayah Ma-dura pengamanan, kami perte-bal dengan pasukan Brimob dan Shabara. Terutama di wilayah Sampang itu. Setelah pembacaan selesai dan kondisi tetap aman, maka pasukan langsung kami

tarik kembali," paparnya.Sementara itu, Polres Bang-

kalan juga mensiagakan per-sonelnya sebanyak 100 pasukan yang ditempatkan di Jembatan Suramadu. Mereka dengan pasu-kan dari Polda ditugaskan meng-hadang massa yang akan mela-kukan aksi demonstrasi di KPU Jawa Timur.

"Kami siapkan pasukan 1 SSK itu, ini memang sesuai dengan instruksi dari Kapolda untuk me-waspadai aksi unjuk rasa pada saat MK mengumumkan hasil sengketa Pilpres," kata Kapolres Bangkalan, AKPB Sulistyono.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Guna memastikan kesiapan pasukan dalam pengamanan di wilayah Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan, Kapolda Jawa Timur turun lang-sung untuk meninjau kondisi keamanan sebagai bentuk antisipasi kemungkinan terjadinya pengerahan massa besar-besaran saat pengumuman putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) oleh Mahkamah Kon-stitusi (MK), Kamis (21/8). Apalagi, tersiar kabar akan terjadi aksi demonstrasi di jembatan Suramadu.

doni heriyanto/koran maduraSIAGA. Kapolda Jawa Timur saat meninjau langsung pengamanan di Jembatan Suramadu sisi Madura, Kamis (21/8).

RELOKASI TPA

Mengapa Tak Kunjung Terealisasi?

BANGKALAN - Sejak tahun 2010, rencana relokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Buluh, Kecamatan Socah tak kunjung terealisasi. Padahal tempat yang ada saat ini kondi-sinya sudah overload, sehingga tak mungkin untuk terus men-jadi tempat pembuangan. Sebab TPA Buluh merupakan tempat pembuangan sampah dari kota, yang seluruhnya akan masuk ke tempat tersebut.

Proses relokasi membutuh-kan biaya yang besar, sehingga selama ini terkendala anggaran. Untuk kebutuhan ruang yang baru saja membutuhkan tanah seluas 10 hektare. Itu baru diren-canakan kembali pemindahannya pada tahun ini.

Meskipun begitu, letak yang akan menjadi tempat peralihan TPA yang baru, belum bisa dipas-tikan. Ada 4 lokasi yang diren-canakan, yaitu kecamatan Tragah, Tanah Merah, Galis, dan Arosbaya.

"Masih belum tentukan bakal direlokasi kemana, karena kita masih akan melakukan studi lanjutan khususnya kecamatan Tragah dan 3 kecamatan yang lain," jelas Kabid Kebersihan BLH Bangkalan, Imam Syafri, kemarin.

Menurutnya, sesuai hasil studi relokasi yang dilakukan di empat lokasi kecamatan yang berbeda, kecamatan Tragah dinilai menjadi tempat yang paling layak. Alasan-nya, jarak yang tidak lebih dari 15 kilometer dari pusat kota. Selain itu, jauh dari permukiman warga serta luas lahan yang sesuai kebu-tuhan berkisar 10 hektar.

Apabila relokasi di Kecamatan Tragah bisa terlaksana, berarti per-encanaan telah sesuai dengan atu-ran. Sebab, jaraknya yang lebih dekat dari pusat kota. Sebelum proses itu terlaksana, BLH Bangkalan menga-ku hanya bisa memanfaatkan TPA di Desa Buluh. Dengan konsekue-nsi harus sering-sering melakukan pemadatan sampah.

Pihaknya pun enggan menye-butkan jumlah nominal angga-rannya, karena baginya peng-habisan anggaran bersifat relatif, yang dalam eksekusinya nanti pihaknya masih akan memben-tuk tim. Namun, relokasi ren-cananya menggunakan anggaran dari dana alokasi umum (DAU). Sayangnya, Imam tidak bisa me-nyebutkan berapa anggaran yang disiapkan untuk program yang sudah lama direncanakan itu.

= MOH RIDWAN/RAH

Page 31: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III OBangkalan

Disperindag Belum Lakukan Kajian KhususDampak Keberadaan Alfamart dan Indomaret

Ambil saja keberadaan Alfamart dan Indomaret yang baru-baru ini menjadi keluhan masyarakat. Bahkan, berujung pada permintaan penutupan usaha waralaba tersebut. An-ehnya, selama ini masih belum pernah ada pengkajian mengenai dampak yang ditimbulkan bagi ekonomi kerakyatan atas adanya kedua perusahaan itu.

"Kami belum pernah melaku-kan kajian. Apalagi, tidak pernah ada keluhan dari masyarakat se-belumnya mengenai keberadaan pasar-pasar modern," kata Kepa-la Dinas Perindustrian dan Per-dagangan, Abd Razak, kemarin.

Meskipun begitu, secara prib-adi dirinya tidak menampik ada-nya dampak positif dan negatif adanya pasar modern. Sebab dalam industrialisasi terjadinya perubahan ekonomi masyarakat kerap terjadi. Akan tetapi, cara untuk meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan harus dilakukan.

Menurut Razak, dengan ada-nya Indomaret dan Alfamart itu menyebabkan masyarakat yang asalnya sering belanja ke pasar tradisional banyak beralih ke pasar modern, itu namanya dampak negatif dan tidak baik. Nyatanya, tidak demikian karena

masyarakat yang masih berb-elanja ke pasar tradisional masih banyak.

"Minat konsumen terhadap pasar tradisional masih banyak, karena harga yang ditawar-kan lebih murah. Tentunya hal itu dikembalikan kepada kon-sumen," terangnya.

Secara ekonomi kerakya-tan dampak positif dari adanya Alfamart dan Indomaret ge-liat industrialisasi juga semakin meningkat. Apalagi dengan ada-nya pasar modern, pasar tradi-sional juga dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan produk dan pelayanannya. Sehingga menciptakan daya saing yang lebih. Apalagi Indomaret dan Alfamaret menjual barang-ba-rang lokal.

Dalam aturannya, konsepsi pasar modern menjual produk lokal sebanyak 80 persen. Ke-tika itu masih minim, harus ada penambahan produk. Selain itu, jarak antara pasar modern dan

tradisional telah diatur. Oleh ka-rena itu, pada dasarnya hadirnya pasar modern, sifatnya mutual-isme dengan pelaku usaha. Ke-tika itu terpenuhi, maka perkem-bangan industri di Bangkalan juga semakin berkembang.

Menurutnya, bagi masyarakat kecil tentunya hal itu dianggap mengganggu karena merupa-kan saingan di antara sesama pedagang. Akan tetapi, komoditi yang dijual pun tidak sama den-gan pedagang di pasar tradisio-nal. Untuk itu, butuh kerja kre-atif sesama pedagang agar tidak kalah saing dengan pasar modern seperti Alfamart dan Indomaret.

"Tahun 2015, berlaku pasar bebas. Artinya pihak luar bebas untuk menanamkan modalnya. Kalau masyarakat kita tidak siap tentunya akan tergerus dengan perkembangan perdagangan yang semakin baik. Kerja kreatif sangat diperlukan agar bisa saling bersa-ing secara sehat," ungkapnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Keberadaan pasar modern memang masih menjadi polemik dalam masyarakat. Apalagi per-da yang dibuat untuk mengatur perlindungan pasar tra-disional itu masih belum disahkan. Hal itu berdampak pada tuntutan masyarakat mengenai keberadaannya yang dinilai mengganggu perekonomian masyarakat kecil.

ANJAL

Dinsosnakertrans Kian Tak BerdayaBANGKALAN – Keberadaan

anak jalanan (anjal) di Kabupa-ten Bangkalan tak dapat diken-dalikan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos-nakertrans) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setem-pat. Penyebabnya, kedua instan-si itu tidak mampu memberikan solusi berupa pembinaan seperti yang dijanjikannya. Akibatnya, di sejumlah titik anjal begitu lelu-asa beroperasi di jalanan.

Kepala Satpol PP Bangkalan, Bambang Setiawan, melalui Kasi Ketentraman Ketertiban Umum (Trantibum) dan masyarakat, Hamzah Suryanto mengakui ke-sulitan dalam memberantas ke-beradaan anjal, sekalipun telah dilakukan razia berulang kali. Sebab pihaknya hanya melaku-kan razia saja, sedangkan pem-binaan merupakan kewenangan Dinsosnakertrans.

”Memberantas anjal sangat sulit. Kalau razia ya gampang, tapi kami masih menunggu sikap dari Dinsosnakertrans, karena harus ada koordinasi yang jelas. Sampai saat ini masih belum ada

permintaan razia,” katanya.Sementara itu, Kepala Din-

sosnakertrans Bangkalan, Ismet Effendi mengatakan razia anjal itu merupakan wewenang Sat-pol PP. Maka tidak harus me-nunggu permintaan dalam razia anjal tersebut. Satpol PP seba-gai aparat penegak perda seha-rusnya sigap dalam merespon

maraknya anjal.”Ya, seharusnya Satpol PP

terus sigap untuk terus melaku-kan razia dan setelah itu tinggal serahkan kepada kami,” paparn-ya.

Ismed berjanji, jika para anjal kembali terjaring akan dilakukan pendataan untuk ke-mudian diserahkan kepada Di-

nas Sosial Provinsi Jawa Timur yang berada di Sidoarjo. Terkait pembinaan akan tetap dilaku-kan sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi anjal di wilayah setempat. ”Kalau pem-binaan pasti kami lakukan, na-mun diserahkan ke Dinsos Ja-tim,” tuturnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

NEKAT. Salah satu an-jal tetap nekat berop-erasi kendati beru-lang kali terjaring razia.

PEREDARAN NARKOBA

Orangtua Siswa Mulai Resah

BANGKALAN - Bahaya peredaran narkoba dan penyalah-gunaan obat-obat psikotropika di Kabupaten Bangkalan sudah semakin meresahkan kalangan orangtua siswa. Para orang tua sangat mengkhawatirkan buah hati mereka. Khususnya bagi remaja-remaja yang memasuki tahap pubertas. Sebab remaja di usia ini memasuki tahap rawan pergaulan dan pencarian jati diri. Terlebih faktor lingkungan sa-ngat berpengaruh.

"Kalau orang tua dulu mungkin yang paling dikha-watirkan adalah aspek per-ilaku anak. Namun orang tua sekarang beda. Pertanyaan besar para orang tua saat ini adalah apakah anak-anak saya terlibat narkoba atau tidak ya, " kata Faisol (40), warga Peru-mahan Pengeranan, salah satu orangtua siswa yang berhasil ditemui Koran Madura.

Menanggapi begitu derasnya arus peredaran narkoba jenis sabu di wilayah setempat, Dinas pemuda olahraga budaya dan pariwisata (Disporabudpar) Bangkalan pun memiliki inisiatif untuk melakukan pembinaan di kalangan siswa SMA. Dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kerawanan sosial sebagai dampak obat terlarang.

"Mereka kalangan pelajar harus tahu bahaya akibat peng-gunaan obat-obat terlarang dengan segala macam jenisnya," kata Kepala Disporabudpar Bangkalan, Drs. M. Gufron Jakfar.

Seperti diketahui, peredaran narkoba di daerah setempat memasuki tahap rawan dan sa-ngat meresahkan. Hal ini dipicu dari arus distribusi Surabaya - Bangkalan yang semakin lancar akibat selesainya pembangunan Jembatan Suramadu dan dite-mukannya sebuah perkampun-gan narkoba di Desa Rabasan, Kecamatan Socah, Bangkalan, be-berapa waktu lalu. Meski diawasi ketat, kampung tersebut disinya-lir masih beroperasi dengan cara sembunyi-sembunyi.

"Tapi kami bertekad untuk terus memberantas peredaran narkoba di kabupaten Bangkalan seperti janji awal saya saat mulai bertugas disini. Kampung narko-ba menjadi prioritas perhatian kami," janji Kapolres Bangkalan, AKBP. Sulistyono.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 32: e Paper Koran Madura 22 Agustus 2014

KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III P OPROBOLINGGO

Pantauan Koran Madura, Kamis (21/8), pelantikan 50 anggota DPRD berjalan

lancar. Terlihat, dengan seksama para wakil rakyat yang siap mem-bawa perubahan Sumenep terse-but mendengarkan dan mengi-kuti secara seksama sumpah yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Sumenep.

Rapat istimewa DPRD itu dip-impin langsung Ketua DPRD KH. Imam Hasyim, sedangkan acara pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Ketua Pengadi-lan Negeri Sumenep atas nama Mahkamah Agung RI.

Rapat paripurna pemberhen-tian DPRD periode 2009-2014 sekaligus pelantikan 50 anggota DPRD periode 2014-2019 berlang-sung khidmat. Dihadiri oleh fo-rum pimpinan daerah (Forpimda) dan ketua partai politik (parpol).

“Saya mengucapkan ban-yak terima kasih kepada anggota DPRD Sumenep periode 2009-2014, atas semua jasa-jasanya. Dan saya ucapkan pula selamat dan sukses kepada 50 anggota DPRD Sumenep masa keanggotaan 2014-2019, semoga bermanfaat dan da-pat membawa perubahan kearah yang lebih baik,” kata Imam.

50 anggota DPRD Sumenep itu berasal dari beberapa partai poli-tik yaitu dari Persatuan Pemban-gunan (PPP) 7 orang, Demokrat 7 orang, PAN 7 orang, PBB 1 orang dan PKB juga 7 orang. Kemudian dari Golkar 4 orang, Nasdem 2 orang, Gerindra 5 orang, PKS 2 orang, PDI Perjuangan 6 orang, dan Hanura 2 orang.

Imam menambahkan bahwa “tak ada gading yang tak retak”. Sebab itulah, ia menyadari bahwa dalam mengemban amanah mel-aksanakan tugas - tugas kedewa-nan selama ini, tentunya masih terdapat hal yang kurang berk-enan dan belum memenuhi hara-pan dan keinginan masyarakat.

“Oleh karenanya, pada kesem-patan yang berbahagia ini, kami atas nama pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Sumenep, men-

gucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, kepada seluruh komponen masyarakat, sebab kami sadari hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. semoga dedikasi yang telah kita perbuat, akan diterima dan diridai Allah Yang Maha Kuasa,” ucapnya.

Tentunya, lanjut Imam, upaya yang telah kami lakukan merupa-kan wujud kami menjalankan tugas-tugas mengemban amanah rakyat. “Karena kami sadar bahwa DPRD Sumenep, terlahir dari rakyat, maka harus juga oleh rakyat, pula kembali untuk rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Sume-nep, A. Busyro Karim optimis dengan formasi anggota DPRD yang baru. Sebab dalam hemat Bupati, pileg 9 April kema-rin telah menjadi bukti bahwa demokrasi telah berjalan dengan baik. “Tentu saya optimis melihat anggota Dewan yang baru, sebab mereka terlahir dari rahim rakyat, sehingga akan membawa Sume-nep menjadi lebih baik,” ucap dalam sambutannya.

Busyro kian optimis ketika 50 anggota dewan, jiwa raganya un-tuk kepntinhgan Sumenep. “Bap-ak dan Ibu kini tidak lagi mewakili partai dan kelompok, tetapi me-wakili rakyat Sumenep. Maka je-

las jiwa dan raganya untuk Sume-nep lebih baik,” jelasnya.

Ia berharap kepada 50 anggota dewan untuk menjadi mitra ekse-kutif. Sebab katanya, UU Nomor 32 Tahun 2004 bahwa legislatif dan eksekutif harus saling melengkapi, sebab itulah kekuatan birokrasi. “Sistem yang kuat akan menjadi senjata ampuh untuk membangun daerah yang lebih mapan. Baik di bidang ekonomi, pendidikan, pe-layanan publik, kesehatan, dan lain sebagainya,” tambah bupati.

Selama 4 tahun, lanjut Bupati, 25 penghargaan tingkat provinsi dan nasional telah diraih Sumenep. Itu berkat kerjasama antara leg-islatif dan eksekutif. Namun, tan-tangan kita semakin berat, sebab PR kita masih banyak yang harus diselesaikan. Agar tidak ktinggalan dengan daerah-daerah lain.

Abrori Mannan, Ketua DPRD sementara, mengatakan bahwa pihaknya dan bersama 49 anggota yang lain siap mengemban tugas dan amanah yang diberikan kepadanya serta siap mengawal perubahan Sumenep lebih baik.

“Saya siap mengemban tugas dan amanah yang diberikan,” ka-tanya usai dilantik, pada Kamis (21/8) kemarin.

=ADV/SYAMSUNI

50 Anggota DPRD Sumenep DilantikBupati Optimis Formasi DPRD yang Baru Bawa Perubahan

SUMENEP- Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Kabu-paten Sumenep peri-

ode 2014-2019 di-lantik, Kamis (21/8).

Sumpah sebagai wakil rakyat terse-

but dilakukan Ketua Pengadilan Negeri

Sumenep, Hj. Eni Sri Rahayu di Pendopo

Agung Sumenep.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KORAN MADURAJUMAT 22 AGUSTUS 2014 | No. 0425 | TAHUN III

DILANTIK. Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Periode 2014-2019 sedang mengucap sumpah jabatan oleh Ketua Pengadilan Negeri Sumenep, Hj.Eni Sri Rahayu ,SH, MH, Kamis (21/8) di Pen-dopo Agung Sumenep (foto atas). Sementara Bupati Sumenep, A. Busyro Ka-rim mengucapkan selamat kepada 50 anggota DPRD terlantik.