e-businesssandhikagalih.net/wp-content/uploads/2009/10/ebiz... · salah satu kata kuci e-government...

26
e-Business e-Business Chapter 5. “e-Government” Teknik Informatika Universitas Pasundan 2009 Sandhika Galih [email protected] http://sandhikagalih.net

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

e-Businesse-BusinessChapter 5. “e-Government”

Teknik InformatikaUniversitas Pasundan

2009

Sandhika [email protected]://sandhikagalih.net

ee--GovernmentGovernment

2-2©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Definisi

“ Layanan dan pengiriman informasi elektronikyang diberikan oleh pemerintah 24 jam sehari, 7hari seminggu. – Norris D.F., Fletcher

”2-3©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,

Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

“ Layanan dan pengiriman informasi elektronikyang diberikan oleh pemerintah 24 jam sehari, 7hari seminggu. – Norris D.F., Fletcher

e-Readiness

• Conectivity: apakah jaringan sudah tersedia secara luasdan dengan harga yang terjangkau?

• Information Security: apakah jaringan dan tempatpenyimpanan data sudah bisa dipastikan aman?

• Human Capital: apakah sumberdaya manusia-nyasudah mampu mengaplikasikan e-Government?

2-4©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Conectivity: apakah jaringan sudah tersedia secara luasdan dengan harga yang terjangkau?

• Information Security: apakah jaringan dan tempatpenyimpanan data sudah bisa dipastikan aman?

• Human Capital: apakah sumberdaya manusia-nyasudah mampu mengaplikasikan e-Government?

Tahapan e-Government

• Implementasi: memperkenalkan kemunculannya pd masyarakat

• Pengembangan: situs pemerintahan bertambah, informasimenjadi semakin dinamis

• Interaktif : user bisa mengunduh form, berkomunikasi melaluiemail maupun real-time chat

• Transaksional: user bisa membayar layanan secara online

• Full-electronic: e-government sudah terintegrasi di seluruhsektor pemerintahan

2-5©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Implementasi: memperkenalkan kemunculannya pd masyarakat

• Pengembangan: situs pemerintahan bertambah, informasimenjadi semakin dinamis

• Interaktif : user bisa mengunduh form, berkomunikasi melaluiemail maupun real-time chat

• Transaksional: user bisa membayar layanan secara online

• Full-electronic: e-government sudah terintegrasi di seluruhsektor pemerintahan

Prinsip e-Government

• Membangun layanan terhadap masyarakat

• Membuat pemerintah dan layanan-layanannya lebihmudah untuk diakses oleh masyarakat

• Memberikan solusi terhadap isu-isu sosial

• Menyediakan informasi-informasi yang bermanfaatbagi masyarakat

• Penggunaan sumberdaya pemerintah secara efektif danefisien

2-6©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Membangun layanan terhadap masyarakat

• Membuat pemerintah dan layanan-layanannya lebihmudah untuk diakses oleh masyarakat

• Memberikan solusi terhadap isu-isu sosial

• Menyediakan informasi-informasi yang bermanfaatbagi masyarakat

• Penggunaan sumberdaya pemerintah secara efektif danefisien

Tujuan Implementasi e-Government

• Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatanteknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan

• Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, danmampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif

• Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerjakepemerintahan

2-7©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatanteknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan

• Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, danmampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif

• Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerjakepemerintahan

Sasaran Pembangunan e-Government

• Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publikyang berkualitas dan terjangkau

• Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untukmeningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomianmenghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional

• Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintahserta penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proseskepemerintahan

• Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparandan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antarlembaga pemerintah

2-8©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publikyang berkualitas dan terjangkau

• Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untukmeningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomianmenghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional

• Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintahserta penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proseskepemerintahan

• Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparandan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antarlembaga pemerintah

Menuju e-Government

2-9©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Index e-Government Dunia

Menuju e-Government

Beberapa contoh fungsi kepemerintahan yangpenyelenggaraannya dapat dibantu melalui sistemelektronik adalah:

• Pelayanan Masyarakat• Kepegawaian• Keuangan Daerah• Pengelolaan Aset• Dan sebagainya

2-11©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Beberapa contoh fungsi kepemerintahan yangpenyelenggaraannya dapat dibantu melalui sistemelektronik adalah:

• Pelayanan Masyarakat• Kepegawaian• Keuangan Daerah• Pengelolaan Aset• Dan sebagainya

Kerangka Arsitektur e-Government

Salah satu kata kuci e-Government adalah pemanfaatan ICT. Iniartinya bahwa akan ada unsur-unsur ICT seperti sistem aplikasi,sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakaidalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa halmendasar tentang pemanfaatan ICT ini berkaitan dengan:

• Penggunaan Internet

• Penggunaan Infrastruktur Telematika

• Penggunaan Sistem Aplikasi

• Standarisasi Metadata

• Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik

• Sistem Dokumentasi Elektronik

2-12©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Salah satu kata kuci e-Government adalah pemanfaatan ICT. Iniartinya bahwa akan ada unsur-unsur ICT seperti sistem aplikasi,sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakaidalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa halmendasar tentang pemanfaatan ICT ini berkaitan dengan:

• Penggunaan Internet

• Penggunaan Infrastruktur Telematika

• Penggunaan Sistem Aplikasi

• Standarisasi Metadata

• Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik

• Sistem Dokumentasi Elektronik

Kerangka Arsitektur e-Government

2-13©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Aplikasi e-Government

2-14©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Contoh Aplikasi e-Government

2-15©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Kelompok Sistem

• Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasifungsinya melayani kebutuhan dan kepentinganmasyarakat (G2C: Government To Citizen)

• Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasifungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalanganbisnis (G2B: Government To Business)

• Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasifungsinya melayani kebutuhan internal lembagakepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerahlainnya (G2G: Government To Government)

2-16©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasifungsinya melayani kebutuhan dan kepentinganmasyarakat (G2C: Government To Citizen)

• Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasifungsinya melayani kebutuhan dan kepentingan kalanganbisnis (G2B: Government To Business)

• Kelompok sistem aplikasi e-Government yang orientasifungsinya melayani kebutuhan internal lembagakepemerintahan, atau kebutuhan dari pemerintah daerahlainnya (G2G: Government To Government)

Aplikasi e-Gov Pemerintah Daerah

2-17©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Aplikasi e-Gov Pemerintah Daerah

2-18

Hambatan e-Government

• Kultur Berbagi Belum AdaKultur berbagi (sharing) informasi dan mempermudah urusan belum terbiasa dikalangan masyarakat Indonesia. Banyak oknum yang menggunakan kesempatandengan mempersulit mendapatkan informasi ini.

• Kultur Mendokumentasi Belum LazimSalah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaanmendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuuan mendokumentasi inimenjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi standar dari softwareengineering.

• Kurangnya SDM yang HandalTeknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnyajarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yanghandal ini biasanya ada di lingkungn bisnis/ industri. Kekurangan SDM ini menjadisalah satu penghambat implementasi dari e-Government.

2-19©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Kultur Berbagi Belum AdaKultur berbagi (sharing) informasi dan mempermudah urusan belum terbiasa dikalangan masyarakat Indonesia. Banyak oknum yang menggunakan kesempatandengan mempersulit mendapatkan informasi ini.

• Kultur Mendokumentasi Belum LazimSalah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaanmendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuuan mendokumentasi inimenjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi standar dari softwareengineering.

• Kurangnya SDM yang HandalTeknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnyajarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yanghandal ini biasanya ada di lingkungn bisnis/ industri. Kekurangan SDM ini menjadisalah satu penghambat implementasi dari e-Government.

Hambatan e-Government

• Infrastruktur yang Mahal dan Belum MemadaiInfrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secaramerata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon,atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatifmahal. Pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan untuk keperluan ini.

• Tempat Akses yang TerbatasSejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masihterbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakatbergotong-royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya diperpustakaan umum. Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantorpemerintahan dan tempat-tempat umum lainnya.

2-20©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Infrastruktur yang Mahal dan Belum MemadaiInfrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secaramerata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon,atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatifmahal. Pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan untuk keperluan ini.

• Tempat Akses yang TerbatasSejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masihterbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakatbergotong-royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya diperpustakaan umum. Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantorpemerintahan dan tempat-tempat umum lainnya.

Permasalahan e-Government diIndonesia

• Knowledge Level: Hanya beberapa pejabat pemerintahan yang mengerti apa itue-Government.

• Organizational Level: Adanya sistem sentralisasi di pemerintahan membuat tidakbisa mendelegasikan kekuasaan untuk pengambilan keputusan.

• Financial Level: Terbatasnya dana untuk pengembangan e-Government danpengembangan sistem berbasis proyek tidak dapat menjamin kelangsungan darie-Government itu sendiri.

• Legal Level: Infrastruktur hukum untuk mendukung e-Government belumsepenuhnya diterapkan.

• Management Level: Proyek-proyek e-Government biasanya tidak direncanakandan dikelola dengan baik.

• Technical Level: Keterbatasan sarana prasarana dan akses terhadap e-Government.

• Cultural Level: Masih ada hambatan kecepatan perkembangan antara ICT danperubahan kebudayaan.

2-21©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Knowledge Level: Hanya beberapa pejabat pemerintahan yang mengerti apa itue-Government.

• Organizational Level: Adanya sistem sentralisasi di pemerintahan membuat tidakbisa mendelegasikan kekuasaan untuk pengambilan keputusan.

• Financial Level: Terbatasnya dana untuk pengembangan e-Government danpengembangan sistem berbasis proyek tidak dapat menjamin kelangsungan darie-Government itu sendiri.

• Legal Level: Infrastruktur hukum untuk mendukung e-Government belumsepenuhnya diterapkan.

• Management Level: Proyek-proyek e-Government biasanya tidak direncanakandan dikelola dengan baik.

• Technical Level: Keterbatasan sarana prasarana dan akses terhadap e-Government.

• Cultural Level: Masih ada hambatan kecepatan perkembangan antara ICT danperubahan kebudayaan.

e-Government di Indonesia

2-22©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

e-Government di Indonesia

2-23©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

Dasar-Dasar Peraturan

• UU No. 22 Th. 1999 tentang Pemerintah Daerah

• PP No. 56 Th. 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

• Keppres No. 9 Th. 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.

• Inpres No. 6 Th. 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika diIndonesia.

• Inpres No. 3 Th. 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

• KepMendagri No. 45 Th. 1992 tentang Pokok-pokok Kebijaksanaan SistemInformasi Manajemen Departemen Dalam Negeri.

• KepMenpan No. 13/KEP/M.PAN/2003 tentang Pedoman Umum PerkantoranElektronis Lingkup Internet di Lingkungan Instansi Pemerintah.

2-24©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• UU No. 22 Th. 1999 tentang Pemerintah Daerah

• PP No. 56 Th. 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

• Keppres No. 9 Th. 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.

• Inpres No. 6 Th. 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika diIndonesia.

• Inpres No. 3 Th. 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

• KepMendagri No. 45 Th. 1992 tentang Pokok-pokok Kebijaksanaan SistemInformasi Manajemen Departemen Dalam Negeri.

• KepMenpan No. 13/KEP/M.PAN/2003 tentang Pedoman Umum PerkantoranElektronis Lingkup Internet di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Referensi

• Marshall B. Romney., “Accounting Information System 9th

Edition”. Prentice Hall, 2003

• Christopher C. Yang ., “ECT 7010 Fundamentals of E-Commerce Technologies”.

• L.Beaubien., “IT Support of Organizational Performance”,Providence College, 2008.

• Wiku Suryomurti, ST., MSi, “www.wikusuryomurti.com”.

• ECT 7010 Fundamentals of E-Commerce Technologies

2-25©2009 :: e-Bisnis :: Sandhika Galih,Teknik Informatika – Universitas Pasundan Bandung

• Marshall B. Romney., “Accounting Information System 9th

Edition”. Prentice Hall, 2003

• Christopher C. Yang ., “ECT 7010 Fundamentals of E-Commerce Technologies”.

• L.Beaubien., “IT Support of Organizational Performance”,Providence College, 2008.

• Wiku Suryomurti, ST., MSi, “www.wikusuryomurti.com”.

• ECT 7010 Fundamentals of E-Commerce Technologies

[email protected]://sandhikagalih.net

[email protected]://sandhikagalih.net