dwi anto-sh.pdf
TRANSCRIPT
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK”
OLEH MEREK HELM “INX”
(Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)
OLEH :
DWI ANTO
NIM : 109048000032
K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S
PROGRAM STUDI I L M U HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1435 H / 2014 M
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan
hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Januari 2014
Dwi Anto
iv
ABSTRAK
Dwi Anto. NIM 109048000032. TINJAUAN YURIDIS TERHADAP
PENIRUAN MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX”(Analisis
Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst). Program Studi Ilmu Hukum,
Konsentrasi Hukum Bisnis, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 1434 H/2013 M. x + 67 halaman + halaman lampiran.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan yuridis terhadap peniruan
merek helm “INK” oleh merek helm “INX”, khususnya perbedaan dan persamaan
merek helm “INK” dan merek helm “INX”. Pada penelitian ini penulis memilih objek
penelitian di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Jl Daan Mogot Km 24
Tangerang - Banten 15119, Indonesia.Penulis ingin mengetahui tinjauan yuridis
terhadap peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX”, serta perbedaan dan
persamaan merek helm “INK” dan merek helm “INX”.
Penelitian ini menggunakan metode social-legal dengan mengolah data di
lapangan berasal dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual berupa profil
umum merek helm “INK”dan merek helem “INX”, serta putusan gugatan pembatalan
merek antara merek “INK” dengan “INX” berasal dari Pengadilan Niaga Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat sebagai data pokok analisis penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa merek helm “INX” mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek helm“INK”. Putusan
Pengadilan Niaga Jakatra Pusat telah sesuai dengan Pasal 4, Pasal 6, danPasal 68 ayat
(1) Undang-Undang No.15 Tahun 2001 Tentang Merek. Namun terdapat sedikitnya 6
perbedaan diantara kedua merek tersebut sehingga masih dapat dibedakan apabila
cermat memperhatikan.
Kata kunci : Peniruan Merek, Merek “INK”, Merek “INX”
Pembimbing : Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
Daftar Pustaka : Tahun 1962 sampai Tahun 2007
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan nikmatnya, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “TINJAUAN YURIDIS
TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX”
(Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)” ini merupakan salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penulisan ini, penulis banyak sekali mendapat bimbingan,
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing dengan sabar memberikan arahan dan
masukan untuk penulisan skripsi ini.
2. Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA dan Drs. Abu Tamrin, SH, M.Hum,
masing-masing adalah Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Hukum yang sudah
vi
memberikan luang waktu, saran dan masukan terhadap kelancaran proses
penyusunan skripsi ini.
3. Nova Susanti, SH, Staf Seksi Pertimbangan Hukum dan Litigasi, Subdit.
Pelayanan Hukum, Direktorat Merek telah memberikan luang waktu untuk
memberikan masukan terhadap proses penulisan skripsi ini.
4. Kedua orang tuaku Ayahanda Samsi dan Ibunda Yati yang kusayangi dan
kuhormati, terima kasih tak terhingga atas kasi sayang, doa, nasehat,
bimbingan, segala dedikasi yang telah diberikan untuk ananda.
5. Kakak-kakak ku Purwanto beserta istri Ade Sri Irmawanti yang telah
memberikan motivasi, materi, nasehat kepada diriku dan terima kasih atas
doa kalian.
6. Teman hatiku Ari Handiningsih yang selalu menemani di saat suka maupun
duka, terima kasih banyak atas motivasi dan doa mu dalam proses
penyusunan skripsi ini.
7. Teman-teman prodi Ilmu Hukum yang baik hati, khususnya prodi Ilmu
Hukum angkatan 2009 terimakasih tak terhingga sudah membantu, saling
memotivasi, menghibur, dan bertukar pikiran selama ini.
8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu. Semoga
Allah SWT memberikan berkah dan karunia-Nya serta membalas kebaikan
mereka (Amien).
vii
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Jakarta, 9 Januari 2014
Penulis,
Dwi Anto
viii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 8
D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................... 9
E. Metode Penelitian............................................................................. 11
F. Sistematika Penulisan....................................................................... 13
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK ......................................... 16
A. Pengertian Merek ............................................................................. 16
B. Sejarah Merek di Indonesia .............................................................. 23
C. Persyaratan Merek ............................................................................ 26
D. Pendaftaran merek ............................................................................ 31
BAB III TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK
HELM“INK”OLEH MEREK HELM “INX”(Analisis Putusan
Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst) .............................................. 38
A. Merek “INX” Menurut Dirjen HaKI ................................................ 38
ix
B. Merek “INK” Menurut Dirjen HaKI ................................................ 39
C. Persamaan dan Perbedaan Merek Helm “INK” dan Merek Helm
“INX” ............................................................................................... 41
D. Putusan Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX”
(Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst) ...................................... 42
E. Persamaan Keseluruhan dan Pada Pokoknya antara Merek “INX”
dengan ”INK”................................................................................... 59
F. Itikad Tidak Baik dalam Merek “INX” ............................................ 61
G. Pembatalan Pendaftaran Merek “INX” ............................................ 63
H. Solusi Sengketa Peniruan Merek Helm antara Merek Helm “INK”
dengan Merek Helm “INX” ............................................................. 64
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 67
A. Kesimpulan ...................................................................................... 67
B. Saran ................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 70
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Penelusuran Merek Terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual merek helm “INX”.
2. Penelusuran Merek Terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual merek helm “INK”.
3. Putusan Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX”
(Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst).
4. Surat Keterangan Riset Kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia R.I.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Merek mempunyai peranan penting bagi pemegang hak atas merek itu sendiri.
Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas kekayaan intelektual lainnya
maka hak merek juga merupakan bagian dari hak atas intelektual. Khusus megenai
hak merek disebut sebagai benda immateril.1
hal ini tercantum pada bagian
“menimbang” butir a, Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang Merek
menyebutkan bahwa “Di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-
konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia, peranan Merek menjadi
sangat penting, terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat”. Indonesia
merupakan anggota konvensi tersebut, Indonesia turut serta dalam International
Union for the Protection of Industrial Property yaitu organisasi Uni Internasional
khusus untuk memberikan perlindungan pada Hak Milik Perindustrian, yang sekarang
ini sekretariatnya turut diatur oleh Sekretariat Internasional WIPO (World Interlectual
Property), berpusat di Jenewa, Swis.2
Perkembangan kondisi perdagangan dan ekonomi internasional sudah meluas
tidak lagi mengenal batas-batas negara. WIPO yang bernaung dibawah PBB dianggap
1 Saidin H.OK., Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),
(Jakarta:Rajawali Pers, 2004), h.329.
2 Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989), h.2-3.
2
tidak mampu melindungi Hak Kekayaan Intelektual di pasar internasional. Dasar ini
melatarbelakangi lahirnya perjanjian TRIPs (Trade Related Aspect of Intelectual
Property Rights) dalam forum perdagangan GATT (General Aggreement on Tariff
and Trade) yang disetujui pada putaran Uruguay (GATT) yang mengatur masalah
hak milik intelektual secara global. Sebagai hasil Uruguay Round, timbul
kesepakatan untuk mendirikan organisasi internasional sepenuhnya yang mempunyai
wewenang substantif dan cukup komprehensif, yaitu WTO (World Trade
Organization).3
Dokumen akhir Putaran Uruguay (GATT) disetujui pada 15
Desember 1993 dan diratifikasi pada 15 April 1998 dari pukul 13.00 sampai pukul
17.30 waktu setempat di Marrakech, 321 km ke arah Barat dari kota Rabai Ibukota
Maroko, Afrika Utara.
Berdasarkan Pasal 15 ayat 1 perjanjian TRIPs memberikan definisi Trademarks
Yaitu : “Any sign, or any combination of signs, capable of distinguishing the goods or
services of one undertaking from those of other undertakings, shall be capable of
constituting a trademark. Such signs, in particular words including personal names,
letters, numerals, figurative elements and combinations of colours as well as any
combination of such signs, shall be eligible for registration as trademarks. Where
signs are not inherently capable of distinguishing the relevant goods or services,
Members may make registrability depend on distinctiveness acquired through use.
Members may require, as a condition of registration, that signs be visually
3 H. S. Kartadjoemena, GATT, WTO, dan Hasil Uruguay Round (Jakarta:UI-Press,1997), h.18.
3
perceptible.” Indonesia meratifikasi isi pasal di atas dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-
Undang No.19 tahun 1992 tentang merek : “merek adalah tanda berupa gambar, nama,
kata huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau, kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan, perdagangan
barang atau jasa”. Isi pasal tersebut tidak berubah sampai Undang-undang No.15
tahun 2001 diberlakukan.
Perjanjian TRIPs bagian III Pasal 41 mengatur mengenai “enforcement”, pada
Ayat (1) memberikan pengertian bahwa setiap negara harus membuat pengaturan
untuk penegakan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual guna memberikan
perlindungan hukum. Ayat (2) berisi mengenai tata cara penegakan Hak Kekayaan
Intelektual harus adil dan merata, serta tidak rumit dan mahal. Ayat (3) keputusan
penegakan pelanggaran harus secara tertulis dan beralasan. Ayat (4) menjelaskan
pihak persidangan memiliki kesempatan untuk ditinjau oleh otoritas yudisial dan
tunduk pada ketentuan yuridiksi hukum nasional. Ayat (5) Bagian ini tidak
menimbulkan kewajiban untuk menempatkan sistem pengadilan untuk penegakan hak
kekayaan intelektual berbeda dari penegakan hukum secara umum.
Menjaga persaingan usaha sehat dalam lingkup Hak atas Kekayaan Intelektual
khususnya dalam bidang merek memunculkan pengaturan tentang merek, termuat
dalam bagian “menimbang” butir b Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang
Merek, bahwa “Untuk hal tersebut di atas diperlukan pengaturan yang memadai
tentang Merek guna memberikan peningkatan layanan bagi masyarakat”.
4
Kehadiran barang atau jasa dalam proses produksinya telah menggunakan Hak
Kekayaan Intelektual, dengan demikian telah menghadirkan Hak Kekayaan
Intelektual pada saat yang sama ketika barang atau jasa yang bersangkutan dipasarkan.
Kebutuhan untuk melindungi Hak kekayaan Intelektual dengan demikian juga
tumbuh bersamaan dengan kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa sebagai
komoditi perdagangan. Kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa dari pemalsuan
atau dari persaingan tidak wajar (curang), juga berarti kebutuhan untuk melindungi
Hak Kekayaan Intelektual yang digunakan pada atau untuk memproduksi barang atau
jasa tadi. Hak Kekayaan Intelektual tersebut tidak terkecuali bagi merek.4
Salah satu bagian dari kegiatan perekonomian dan bisnis adalah penggunaan
merek yang dipakai oleh perusahaan. Merek adalah suatu tanda, dengan mana suatu
benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang
sejenis.5
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.6 Merek perusahaan
mencerminkan asal-usul suatu produk barang dan jasa. Sering ditemukan dalam
kemasan produk barang dan jasa terlihat merek suatu perusahaan, ini menunjukan
4 Bambang Kesowo, Kebijakan Pemerintah di Bidang Merek (Yogyakarta:Departemen
Kehakiman DIY, 1992), h.3.
5 H. M. N. Purwo Sutjipto, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia
(Djambatan:1984), h.82.
6 Ahmadi Miru, Hukum Merek, Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek
(Jakarta:Rajawali Pers, 2005), h.7.
5
bahwa perusahaan memproduksi barang dan jasa tersebut. Merek mempunyai
peranan penting dalam memasarkan produk barang dan jasa khususnya kepada
konsumen. Merek suatu perusahaan menunjukan kualitas barang dan jasa. Semakin
baik kualitas produk di pasaran, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap produk tersebut. Sebaliknya semakin buruk kualitas suatu produk barang
dan jasa suatu perusahaan, maka semakin turun tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap produk tersebut.
Saat ini banyak beredar produk barang atau jasa menyerupai produk barang
atau jasa yang sudah terlebih dahulu terkenal dan muncul di kalangan masyarakat.
Sebagai contoh, merek air minum Aqua yang sudah terkenal sebagai air minum
kemasan. Terdapat produk sejenis seperti Aquaria, Club Aqua, Qua-qua, Vianaqua,
dan Indoqua serta masih banyak merek yang lain. Nama-nama merek tersebut terlihat
sekilas merupakan merek produk air minum Aqua, namun kenyataannya merek
tersebut sangat jauh berbeda satu sama lain.7
Kemiripan merek tersebut dapat
menimbulkan persaingan tidak jujur dalam persaingan usaha.
Salah satu motivasi atau dorongan kasus kemiripan terdapatnya itikad tidak
baik dalam menggunakan merek. Molegraf mengungkapkan, persaingan tidak jujur
adalah peristiwa di dalam mana seseorang untuk menarik para langganan orang lain
kepada perusahaan dirinya sendiri atau demi perluasan penjualan omzet
7 Abdul R. Saliman, dkk, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori dan Contoh Kasus
(Jakarta:Kencana, 2007), h.174-176.
6
perusahaannya, menggunakan cara-cara yang bertentangan dengan itikad baik dan
kejujuran di dalam perdagangan.8 Definisi tersebut dapat menjadi patokan untuk
dapat menggunakan merek dan jujur dalam persaingan usaha di dalam perdagangan
produk barang atau jasa.
Akhir-akhir ini muncul sengketa antara pemilik merek helm “INK” yaitu Eddy
Tedjakusuma dengan pemilik merek helm “INX” yaitu Andi Johan. Eddy (penggugat)
menuduh pendaftaran merek “INX” pada kelas yang sama dengan sertifikat miliknya
diajukan dengan tujuan tidak jujur dan bertentangan dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a
Jo. Pasal 4 UU No.15 tahun 2001 tentang Merek. Bunyi pasal yaitu ”mempunyai
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang
sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis”. Eddy
mendaftarkan gugatan pembatalan merek ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 6
November 2012.9 Penggugat adalah pemegang sertifikat merek “INK” yang diperoleh
dari pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada 8 Juli
2004. Merek miliknya itu terdaftar dengan No.483685 pada 18 Agustus 2000 dan
diperpanjang dengan No.IDM000264191 pada 18 Agustus 2010 untuk melindungi
jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni segala macam topi pengaman
(helm). Merek dagang “INK” juga terdaftar dengan No. 554641 pada 8 November
2002 yang diperpanjang pada 2012 dengan No. IDM000349299 di kelas 09. Selain
8 R. M. Surodiningrat, Aneka Hak Milik Perindustrian ( Bandung : Tarsito, 1981 ), h.66.
9 http:// archive.bisnis.com/ articles/ sengketa-merek-produk-helm-inx-dianggap-dompleng-ink,
diakses pada hari Senin, 25 Maret 2013, pukul 14.55 WIB.
7
itu, “INK” terdaftar No. IDM000349300 dan “INK” Helmets dengan No.
IDM000351661 untuk melindungi jenis barang dalam kelas 09. Ternyata, tergugat
(Andi Johan) mendaftarkan merek dagang “INX” kelas 09 dengan No.
IDM000220449 pada tahun 2008.
Eddy dalam gugatan yang diwakili kuasa hukumnya Ludiyanto menyatakan
merek “INX” mempunyai persamaan dengan merek “INK” persamaan tersebut terdiri
dari persamaan susunan huruf atau kata, bunyi pengucapan maupun persamaan
perlindungan jenis barangnya. Menurutnya keberadaan merek “INX” itu bertentangan
dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a Jo. Pasal 4 UU No.15 tahun 2001 tentang Merek.
Kata Irawan Arthen, kuasa hukum Andi mengatakan merek milik penggugat terdiri
atas tiga huruf yakni I, N, K, jika diucapkan menjadi “ih en ka”. Adapun Merek klien
kami juga tiga huruf I, N, X yang jika diucapkan "ih en ex".
Eddy Tedja Kusuma tetap pada tuduhan bahwa merek “INX” milik Andi Johan
memiliki persamaan pada pokoknya dan mencoba untuk mendompleng merek milik
Eddy, sedangkan Andi Johan tetap menyatakan merek “INX” miliknya berbeda
dengan merek “INK” milik Eddy Tedja Kusuma dan beritikad baik atau tidak berniat
mendompleng merek milik Eddy. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik
mengambil judul mengenai “TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN
MEREK HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX” (Analisis Putusan
Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst).
8
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luas pembahasan mengenai gugatan peniruan merek,
maka perlu pembatasan masalah dalam penelitian. Penulis hanya membahas
mengenai sengketa antara merek helm “INK” dan merek helm “INX” dalam
Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst.
2. Perumusan Masalah
Sebagaimana latar belakang dan pembatasan masalah yang telah penulis
kemukakan, rumusan masalah untuk judul penelitian diatas adalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap peniruan merek helm “INK” oleh
merek helm “INX” (Analisis Putusan Nomor: 68/ Merek/ 2012/
PN.Niaga.Jkt.Pst)?
b. Apa perbedaan dan persamaan merek helm “INK” dan merek helm
“INX”?
c. Bagaimana solusi sengketa peniruan merek helm antara merek helm
“INK” dengan merek helm “INX”?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :
9
a. Untuk mengetahui tinjauan yuridis terhadap peniruan merek helm
“INK” oleh merek helm “INX” (Analisis Putusan Nomor: 68/ Merek/
2012/ PN.Niaga.Jkt.Pst).
b. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan merek helm “INK” dan
merek helm “INX”.
c. Untuk mengetahui solusi sengketa peniruan merek helm antara merek
helm “INK” dengan merek helm “INX”.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat
memberikan kontribusi pemikiran Ilmu Hukum khususnya konsentrasi
Hukum Bisnis dalam sengketa merek “INX” dengan merek “INK”.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan rujukan mahasiswa mengenai kasus peniruan merek terkenal dalam
Hukum Bisnis. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi gagasan
semua kalangan untuk mengetahui sengketa peniruan merek.
D. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu
Untuk menghindari kesamaan judul dalam penelitian ini, penulis telah
melakukan penelusuran studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini di
beberapa perpusatakaan. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
10
1. Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2003, disusun oleh
Primastuti Purnamasari, NPM 0598231528, dengan judul “Perlindungan
Merek Terkenal Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Nasional,
Termasuk Konvensi Internasional”. Penulis di atas hanya menjelaskan
mengenai perlindungan merek terkenal berdasarkan perundang-undangan
nasional dan konvensi internasional. Sedangkan skripsi ini menjelaskan
mengenai perlindungan merek terdaftar berdasarkan perundang-undangan
nasional.
2. Skripsi Fakulatas Hukum Universitas Indonesia tahun 2006, disusun oleh
Marwan A.Joesoef, NPM 050223127X, dengan judul”Perlindungan Hukum
Terhadap Pemilik Merek Terdaftar : Suatu Tinjauan Atas Sengketa
Merek Terdaftar Epiderma Antara PT Epiderma Indonesia Indah
Melawan Sri Linarti Sasmito”. Penulis di atas hanya menjelaskan
perlindungan merek terdaftar dalam sengketa PT Epiderma Indonesia dengan
Sri Linarti Sasmito. Sedangkan skripsi ini menjelaskan mengenai perlindungan
merek terdaftar dalam sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm
“INX”.
3. Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2009, disusun oleh
Gunarso Nurbagyo, NPM 0504230653, dengan judul “Perlindungan Hukum
Pemegang Hak Atas Merek Terdaftar Terhadap Gugatan Penghapusan
Merek (Studi Kasus Nomor Perkara : 050/Merek/2008/PN.Niaga.Jkt.Pst)”.
Penulis di atas menjelaskan mengenai perlindungan hukum terhadap pemegang
11
merek terdaftar sebagai bagian dari pelaksanaaan ketentuan dalam pasal 3
Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek. Sedangkan skripsi ini
menjelaskan mengenai perlindungan hukum peniruan merek helm “INK” oleh
merek helm “INX” berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang
merek.
4. Buku karya DR. Julius Rizaldi, SH., B.Sc., MM dengan judul, “Perlindungan
Kemasan Produk Merek Terkenal Terhadap Persaingan Curang”
diterbitkan oleh Alumni tahun 2009. Buku ini menelaah secara intensif dan
komprehensif bagaimana perlindungan kemasan produk merek terkenal
terhadap persaingan curang dengan contoh-contoh kasus yang pernah terjadi di
Indonesia. Sedangkan skripsi ini menelaah perlindungan produk merek terdaftar
terhadap persaingan curang antara merek helm “INK” dengan merek helm
“INX”.
E. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif empiris.
Penelitian jenis ini hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam
peraturan perundang-undangan atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah
atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap
12
pantas.10
Penelitian ini berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam peraturan
perundang-undangan dan disesuaikan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Pendekatan Masalah
Penulis menggunakan pendekatan masalah yaitu pendekatan undang-
undang. Pendekatan undang-undang (statute approach) dalam penelitian ini
mengumpulkan semua undang-undang dan regulasi yang berhubungan dengan
merek.
3. Bahan Hukum
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat
autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri
dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam
pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.11
Bahan
hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang No.15
Tahun 2001 Tentang Merek dan perundang-undangan lain yang berkaitan
dengan merek.
10
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta:Raja Grafindo
Persada, 2004), h.118.
11 Peter Mahmud Marzuki , Penelitian Hukum ( Jakarta : Kencana, 2007 ), h.141.
13
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang
bukan merupakan dokumen-dokumen resmi.12
Publikasi tentang hukum
meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan
komentar-komentar atas putusan pengadilan yang berhubungan dengan
merek.
4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum
Semua bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang sudah
terkumpul diklasifikasikan sesuai isu hukum yang akan dibahas. Pengolahan
bahan hukum bersifat deduktif dengan menarik kesimpulan yang
menggambarkan permasalahan secara umum dan menariknya ke
permasalahan lebih khusus atau lebih konkret.
Setelah pengolahan bahan hukum dan diuraikan, kemudian penulis
melakukan analisis secara sistematis guna mendapatkan argumentasi sesuai
dengan permasalah penelitian.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dan alur pemikiran yang logis dalam
penelitian ini, penulis akan memberikan gambaran umum secara sistematis
tentang keseluruhan penelitian ini berdasarkan buku pedoman skripsi Fakultas
12
Ibid Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h.141.
14
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
terbitan Tahun 2012. Adapun susunan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
studi terdahulu, serta sisematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK
Menguraikan mengenai definisi merek, sejarah merek di
Indonesia, persyaratan merek, dan pendaftaran merek.
BAB III TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK
HELM “INK” OLEH MEREK HELM “INX” (Analisis
Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)
Menguraikan mengenai merek “INX” menurut Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, merek “INK” menurut
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, persamaan dan
perbedaan merek helm “INK” dan merek helm “INX”, Putusan
Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX” (Nomor:
68 / Merek / 2012 / PN.Niaga.Jkt.Pst), persamaan keseluruhan
15
dan pada pokoknya antara merek “INX” dengan ”INK”, itikad
tidak baik dalam merek “INX”, pembatalan pendaftaran merek
“INX”, solusi sengketa peniruan merek helm antara merek
helm “INK” dengan merek helm “INX”.
BAB IV PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran-saran Penulis berdasarkan
pemaparan bab-bab sebelumnya.
16
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG MEREK
A. Pengertian Merek
Secara yuridis definisi merek di dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-
Undang No.15 Tahun 2001 menyebutkan bahwa merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa. Penjelasan mengenai unsur-unsur merek adalah
sebagai berikut:1
1. Gambar
Adalah semua obyek yang dapat dilukis/digambar, hasil karya berupa lukisan,
gambar teknik baik dihasilkan dengan tangan atau elektronik. Dengan asas
tidak terlalu rumit dan sederhana pada gambar dari jenis diagram, diagonal,
diameter, dial dan sirkel.
2. Nama
Adalah meliputi segala jenis benda budaya, barang ekonomi, makhluk hidup
atau benda mati, meliputi juga nama perorangan, keluarga dan badan hukum
termasuk diambil dari geografi seperti gunung, kota, daerah, sungai atau nama
tempat. Dari uraian di atas menunjukkan banyaknya macam nama :
1 M. Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992 (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), h. 182.
17
a. Nama keluarga (family name) Sering dipergunakan sebagai unsur merek,
merupakan hak yang melekat secara alami yang pada tahap orang. Suatu
nama juga ada mengandung berbagai ragam pengertian sesuai azas yang
pertama nama yang tidak banyak mengandung pengertian.
Macam nama berikutnya nama yang sangat umum dipakai masyarakat,
nama dimaksud tidak boleh dijadikan merek, karena potensial dapat
mengaburkan identitas khusus seseorang sebab banyak nama yang sama.
Nama orang terkenal bersifat relatif untuk memakai sebagai nama merek
harus ada persetujuan tertulis terhadap yang mempunyai nama. Nama jenis
(generic name) adalah mengandung kata-kata, tulisan maupun gambar
yang dijadikan merek dengan jenis barang atau jasa.
b. Nama dagang (trade name) identifikasi dari Corporate Name.
c. Nama bisnis (business name).
d. Nama badan hukum terdaftar (registered company names) yang disingkat
Company Names.
3. Kata
Yang dimaksud kata adalah pengertian perkataan baik asing, nasional,
maupun daerah, bisa kata sifat, kata kerja dan kata benda, diambil dalam
bidang tertentu. Yang mempunyai patokan harus memiliki daya pembeda,
cukup sederhana, susunan huruf dianggap perkataan, kata-kata keterangan
barang atau jasa, perkataan sugestif dan perkataan yang mengandung fantasi.
18
4. Angka-angka
Angka-angka yang dimaksud adalah angka-angka bersifat majemuk tidak
boleh terdiri dari satu angka saja, harus lebih dari dua angka memerlukan
kombinasi dengan unsur lain. Pada prinsipnya merek yang terdiri dari angka-
angka saja tidak dapat dijadikan merek.2
Merek yang terdiri dari angka-angka saja tidak jelas akan daya pembedanya,
tidak mampu untuk berdiri sendiri sebagai identitas mandiri yang terlalu
umum. Merek yang hanya terdiri dari titik-titik, garis, angka-angka, huruf-
huruf, lingkaran, segitiga dianggap tidak mempunyai daya pembeda karena
terlampau sederhana bentuknya.3 Dari uraian di atas merek yang serupa angka
saja merupakan salah satu unsur merek yang tidak memerlukan kombinasi
dengan unsur tanda yang lain.
5. Susunan Warna
adalah kombinasi gambar atau lukisan geometris, sirkel, diagonal yang
melekat pada gambar persegi panjang, siku-siku atau bundaran. Dari uraian di
atas unsur warna lebih mempunyai karakter identitas yang lebih potensial
memiliki daya pembeda.
2 Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia ( Bandung : Alumni, 1977 ), h.32.
3 Djoko Prakoso, Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia (Jakarta: Dhara Prize,
1991), h. 51.
19
6. Atau kombinasi dari unsur-unsur
Kombinasi unsur-unsur adalah suatu unsur yang dapat dipakai sebagai tanda
untuk mencipta suatu merek barang dan atau jasa. Unsur-unsur yang
dimaksud di atas adalah gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka dan
susunan warna yang masing-masing unsur dapat berdiri sendiri tanpa
kombinasi antara satu dengan lainnya atau seluruh unsur dapat
dikombinasikan begitu salah satu unsur dapat dikombinasikan.
Para sarjana memberikan pendapat mengenai merek, diantaranya yaitu :
menurut H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., “merek adalah suatu tanda, dengan mana
suatu benda tertentu dipribadikan, sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang
sejenis”4. Pendapat H.M.N. Purwo Sutjipto menekankan kepada suatu tanda tertentu
yang dipribadikan untuk membedakan dengan benda lain yang sejenis.
Menurut Prof.R.Soekardono, S.H, “merek adalah sebuah tanda (Jawa : ciri
atau tengger) dengan mana dipribadikan sebuah barang tertentu, di mana perlu juga
dipribadikan asalnya barang atau menjamin kualitetnya barang dalam perbandingan
dengan barang-barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-orang atau
badan-badan perusahaan lain”.5 Pendapat R.Soekardono serupa dengan pendapat
H.M.N. Purwo Sutjipto namun beliau menambahkan tanda yang dipribadikan asal
4 H.M.N. Porwo Sutcipto, Pengertian Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia
(Djambatan:1984), h.82.
5 R.Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cetakan ke-8 (Jakarta:Dian Rakyat,
1983), h.149.
20
barangnya atau menunjukan kualitas dari barang tersebut agar berbeda dengan
barang-barang sejenis yang dibuat oleh orang-orang atau badan-badan perusahaan
lain.
Menurut Mr.Tirtaaamidjaya, “suatu merek pabrik atau merek perniagaan
adalah suatu tanda yang dibubuhkan di atas barang atau di atas bungkusannya,
gunanya membedakan barang itu dengan barang-barang sejenis lainnya”6. Pendapat
Mr.Tirtaamidjaya suatu tanda yang berada di atas barang atau bungkusannya berguna
untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
Drs.Iur Soeryatin, mengemukan, “suatu merek dipergunakan untuk
membedakan barang yang bersangkutan dari barang sejenis lainnya oleh karena itu,
barang yang bersangkutan dengan diberi merek tadi mempunyai: tanda asal, nama,
jaminan terhadap mutunya”7. Beliau memberikan pendapat merek dipergunakan
untuk membedakan dengan barang sejenis lain yang mempunyai tanda asal, nama,
dan jaminan mutunya.
Selain itu Harsono Adisumarto, S.H.,MPA., merumuskan bahwa “merek
adalah tanda pengenal yang membedakan milik seseorang dengan milik orang lain,
seperti pada kepemilikan ternak dengan memberi tanda cap pada punggung sapi yang
kemudian dilepaskan di tempat penggembalaan bersama yang luas. Cap seperti itu
memang merupakan tanda pengenal untuk menunjukan bahwa hewan yang
bersangkutan adalah milik orang tertentu. Biasanya, untuk membedakan tanda atau
6 Mr. Tirtaamidjaya, Pokok-Pokok Hukum Perniagaan ( Djambatan : 1962 ), h.80.
7 Suryatin, Hukum Dagang I dan II ( Jakarta : Pradnya Paramita, 1980 ), h.84.
21
merek digunakan inisial dari mana pemilik sendiri sebagai tanda pembedaan”.8
Pendapat Harsono Adisumarto memberikan pemahaman merek menjadi tanda
kepemilikan seseorang dengan orang lain menggunakan inisial dari pemilik sendiri
sebagai bukti pembeda.
Dari banyak pengertian di atas dapat didapat pengertian umum bahwa, merek
adalah suatu tanda identitas pribadi meliputi tanda asal, nama, dan kualitasnya baik
berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa untuk menunjukan kepemilikan
seseorang dengan menggunakan inisial yang dibuat oleh pemilik sendiri untuk
membedakan barang-barang sejenis yang dibuat oleh orang-orang atau badan-badan
hukum perusahaan lain.
Untuk memenuhi fungsinya, merek digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa. Fungsi merek adalah sebagai:9
1. Tanda pengenal untuk membedakan produk perusahaan yang satu dengan
produk perusahaan lain (product identity). Fungsi ini juga menghubungkan
barang atau jasa dengan produsennya sebagai jaminan reputasi hasil usahanya
ketika diperdagangkan.
8 Harsono Adisumarto, Hak Milik Perindustrian (Jakarta:Akademika Pressindo, 1990), h.44.
9 Direktorat Jenderal, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual (Pertanyaan & Jawaban),
(Jakarta:Ditjen HKI Depkeh & HAM, 2001), h.42.
22
2. Sarana promosi dagang (means of trade promotion). Promosi tersebut
dilakukan melalui iklan produsen atau pengusaha yang memperdagangkan
barang atau jasa. Merek merupakan salah satu goodwill untuk menarik
konsumen, merupakan simbol pengusaha untuk memperluas pasar produk
atau barang dagangnya.
3. Jaminan atas mutu barang atau jasa (quality guarantee). Hal ini tidak hanya
menguntungkan produsen pemilik merek, melainkan juga perlindungan
jaminan mutu barang atau jasa bagi konsumen.
4. Penunjukan asal barang atau jasa yang dihasilkan (source of origin). Merek
merupakan tanda pengenal asal barang atau jasa yang menghubungkan barang
atau jasa dengan produsen, atau barang atau jasa dengan daerah/negara
asalnya.
Undang-undang merek Indonesia menjelaskan tentang jenis-jenis merek.
Jenis-jenis merek yang dimaksud adalah merek dagang, merek jasa, merek kolektif.
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Contoh merek dagang seperti
INK, MDS, HIU sebagai merek helm, merek Nokia sebagai merek dagang telepon
seluler, KFC sebagai restoran siap saji, dan lain-lain.
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Contoh merek jasa seperti Rosalia
23
Indah sebagai agen pengantar perjalanan dan jasa pengiriman barang antar kota dan
daerah, Tiki dan JNE sebagai jasa pengiriman barang, dan lain sebagainya.
Sedangkan merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau
jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa
yang sejenis lainnya.
B. Sejarah Merek di Indonesia
Sejarah perundang-undangan merek di Indonesia dapat dicatat bahwa pada
zaman masa kolonial Belanda berlaku Reglement Industriele Eigendom (RIE) yang
dimuat dalam Stb.1912 No.545 Jo. Stb.1913 No.214. Setelah Indonesia merdeka.
Peraturan ini terus berlaku berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang
Dasar 1945 (UUD 1945). Ketentuan tersebut masih terus berlaku hingga akhirnya
sampai pada akhir tahun 1961 ketentuan tersebut diganti dengan Undang-Undang
No.21 Tahun 1961 tentang merek perusahaan dan merek perniagaan yang
diundangkan pada tanggal 11 oktober 1961 dan dimuat dalam lembaran negara RI
No.290 dan penjelasannya dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara RI No.2341
yang mulai berlaku pada bulan November 1961.
Kedua undang-undang ini yaitu RIE dan UU Merek 1961 mempunyai banyak
kesamaan. Perbedaannya hanya terletak pada antara lain berlakunya merek yaitu
sepuluh tahun menurut UU Merek 1961 dan jauh lebih pendek dari RIE 1912 yaitu
dua puluh tahun. Perbedaan lain terletak pada penggolongan barang-barang dalam 35
24
kelas yang dikenal oleh UU Merek 1961 yang tidak dikenal dalam RIE 1912.
Penggolongan yang semacam itu sejalan dengan klasifikasi internasional berdasarkan
persetujuan internasional tentang klasifikasi barang-barang untuk keperluan
pendaftaran merek di Nice (Perancis) pada tahun 1957 yang diubah di Stokholm pada
tahun 1967 dengan penambahan satu kelas untuk penyesuaiaan dengan keadaan di
Indonesia.
Selama kurang lebih 31 tahun Undang-Undang merek 1961 bertahan dan
kemudian undang-undang ini dengan banyak pertimbangan dicabut dan digantikan
oleh Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek (selanjutnya disebut UU
Merek 1992) yang diundangkan dalam Lembaran Negara RI. Tahun 1992 No.81 dan
penjelasannya dimuat dalam Tambahan Lembaran Negara No.3490, pada tanggal 28
Agustus 1992, berlaku sejak 1 April 1992. Undang-Undang merek tahun 1992
mengalami banyak perubahan antara lain adalah mengenai sistem pendaftaran lisensi,
merek kolektif, dan sebagainya.
Hal-hal yang baru dalam undang-undang merek tahun 1992 adalah sebagai
berikut :
1. Tentang pengertian merek yang sudah disebut secara tegas adalah berbeda
dengan pengertian merek menurut Undang-Undang No.21 Tahun 1961 yang
dirancang tegas batasannya dirumuskannya secara tegas.
2. Disamping itu dalam Undang-Undang Merek Tahun 1992 diintrodusir tentang
sistem pendaftaran berdasarkan hak prioritas. Sistem ini sama sekali tidak
dikenal dalam Undang-Undang Merek 1961. Hak prioritas ini diperlukan
25
karena tentunya bagi pemilik merek sulit apabila diwajibkan secara simultan
mendaftarkan mereknya di seluruh dunia.
3. Perbedaan lain adalah dalam Undang-Undang Merek Tahun 1992 adanya
sistem oposisi (opposition proceeding), sedangkan dalam Undang-Undang
No.21 Tahun 1961 hanya dikenal prosedur pembatalan merek (canselatin
proceeding).
4. Dalam Undang-Undang Merek Tahun 1992 diintrodusir tentang lisensi.
5. Dalam Rancangan Undang-Undang Merek Tahun 1992 kita jumpai pula
tanrang merek terkenal (know), tidak terkenal (unknown), dan sangat dikenal
(weel-known). (namun hal ini tidak disebut dalam Undang-Undang Merek
Tahun 1992).
6. Dalam Undang-Undang Merek dikenal merek jasa, merek dagang, dan merek
kolektif.
7. Dan lain-lain.10
Di samping itu ada lain-lain perubahan yang menarik misalnya cara
pemeriksaan dari permohonan pendaftaran merek yang dilakukan secara intensif
substantif, cara melakukan pengumuman terlebih dahulu sebelum diterima suatu
pendaftaran dengan maksud agar supaya khalayak ramai (masyarakat umum) dapat
mengajukan keberatan terhadap si pemohon pendaftaran bersangkutan itu (Pasal 14,
UUM 1992). Penegasan hak-hak perdata milik yang terdaftar dan ketentuan bahwa
10
Abdul Muis, RUU Merek: Sistem Deklaratif Kepada Sitem Konstitutif, (Medan, Mimbar
Umum, 13 Maret 1992). Semula dalam tulisan tersebut, digunakan istilah RUU Merek 1992.
26
tidak ada hak atas merek selain daripada yang terdaftar (Pasal 3 UUM 1992). Adanya
sanksi pidana berat di samping kemungkinan-kemungkinan menuntut ganti kerugian
secara perdata (Pasal 81 UUM 1992 dan seterusnya). Soal sistem lisensi yang diakui
secara tegas dan diatur pula pendaftarannya oleh kantor merek (Pasal 44 UUM 1992)
dan seterusnya. Kemudian juga permintaan pendaftaran merek dengan hak prioritas
berdasarkan konvensi internasional (Pasal 12 UUM 1992).11
Selanjutnya Tahun 1997 Undang-Undang Merek Tahun 1992 diperbaharui
lagi dengan Undang-Undang NO.14 Tahun 1997, dan pada saat tahun 2001 Undang-
Undang No.19 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 14
Tahun 1997 tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi, dan sebagai gantinya kini adalah
Undang-Undang Merek No.15 Tahun 2001.
C. Persyaratan Merek
Syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang ataupun badan hukum
yang ingin memakai suatu merek agar dapat dipakai dan diterima sebagai merek atau
cap dagang adalah bahwa merek itu harus mempunyai daya pembeda yang cukup.
Dengan perkataan lain merek harus sedemikian rupa sehingga mempunyai cukup
kekuatan untuk membedakan barang produksi perusahaan atau barang perniagaan
(perdagangan) atau jasa dari produksi seseorang dengan barang-barang atau jasa
11
Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-
Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Alumni,1994), h.2.
27
milik orang lain, sehingga adanya merek menjadi alat pembeda barang-barang atau
jasa.
Merek harus memiliki daya pembeda yang cukup (capable of distinguishing),
artinya memiliki kekuatan untuk membedakan barang atau jasa produk suatu
perusahaan lainnya. Agar mempunyai daya pembeda, merek itu harus dapat
memberikan penentuan (individual-sering) pada barang atau jasa yang bersangkutan.
Merek dapat dicantumkan pada barang, atau pada bungkusan barang atau
dicantumkan secara tertentu pada hal-hal yang bersangkutan dengan jasa.12
Sudargo
Gautama mengemukakan bahwa “merek ini harus merupakan suatu tanda. Tanda ini
dapat dicantumkan pada barang bersangkutan atau bungkusan dari barang itu. Jika
suatu barang hasil produksi suatu perusahaan tidak mempunyai kekuatan pembedaan
dianggap sebagai tidak cukup mempunyai kekuatan pembedaan dan karenanya bukan
merupakan merek. Misalnya : bentuk, warna atau ciri lain dari barang atau
pembungkusnya. Bentuk yang khas atau warna, warna dari sepotong sabun atau suatu
doos, tube dan botol. Semua ini tidak cukup mempunyai daya pembedaan untuk
dianggap sebagai suatu merek, tetapi dalam praktiknya kita saksikan bahwa warna-
warna tetentu yang dipakai dengan suatu kombinasi yang khusus dapat dianggap
sebagai suatu merek”.13
12
Abdulkadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual
(Bandung:Citra Aditya, 2001), h.120-121.
13
Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-
Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Alumni,1994), h.34.
28
Beberapa hal yang perlu ditambahkan penulis menguraikan lebih lanjut
mengenai merek yang bagaimana yang tidak diperbolehkan dan tidak dapat
didaftarkan sebagai suatu merek. Undang-Undang No.15 Tahun 2001 mengatur hal
apa saja yang diperbolehkan dan dapat didaftarkan sebagai merek. Pasal 5 Undang-
Undang No.15 Tahun 2001 menyebutkan bahwa merek tidak dapat didaftar apabila
merek tersebut mengandung salah satu unsur di bawah ini:
1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas
agama, kesusilaan, atau ketertiban umum (terdapat dalam pasal 5 (a));
2. Tidak memiliki daya pembeda (terdapat dalam pasal 5 (b));
3. Telah menjadi milik umum (terdapat dalam pasal 5 (c)); atau
4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya. (terdapat dalam pasal 5 (d))
Memperjelas apa yang disebutkan oleh pasal 5 Undang-Undang No.15 Tahun
2001, Prof.Dr.Mr. Sudargo Gautama mengemukakan ketika membahas undang-
undang merek 1961 yang masih relevan untuk pembahasan ini, yaitu sebagai berikut:
a. Bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
Tanda-tanda yang bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
tidak dapat diterima sebagai merek. Dalam merek bersangkutan tidak boleh
terdapat lukisan atau kata-kata yang bertentangan dengan kesusilaan yang
baik dan ketertiban umum. Di dalam lukisan-lukisan ini kiranya tidak dapat
dimasukkan juga berbagai gambaran-gambaran yang dari segi kesusilaan
maupun dari segi politis dan ketertiban umum. Lukisan-lukisan yang tidak
29
memenuhi norma-norma susila, juga tidak dapat digunakan sebagai merek jika
tanda-tanda atau kata-kata yang terdapat dalam suatu yang diperkenankan
sebagai “merek” dapat menyinggung atau melanggar perasaan, kesopanan,
ketentraman atau keagamaan, baik dari khalayak umumnya maupun suatu
golongan masyarakat tertentu.14
b. Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya pembeda
Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya pembeda atau yang dianggap
kurang kuat dalam pembedaanya tidak dapat dianggap sebagai merek. Sebagai
contoh misalnya dapat diberitahukan disini; lukisan suatu sepeda untuk
barang-barang sepeda atau kata-kata yang menunjukan suatu sifat barang,
seperti misalnya “istimewa”, “super”, “sempurna”. Semua ini menunjukan
pada kualitas sesuatu barang. Juga nama barang itu sendiri tidak dipakai
sebagai merek. Misalnya “kecap” untuk barang kecap, merek “sabun” untuk
sabun dan sebagainya. Misalnya perkataan super itu menunjukan suatu
kualitas atau propaganda kualitas barangnya, maka tidak mempunyai cukup
daya pembeda untuk diterima sebagai merek.15
14
Sudargo Gautama, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-
Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Alumni,1994), h.35-36.
15
Ibid., h.38.
30
c. Tanda milik umum
Tanda-tanda yang kerena telah dikenal dan dipakai secara luas serta
bebas dikalangan masyarakat tidak lagi cukup untuk dipakai sebagai tanda
pengenal bagi keperluan pribadi dari orang-orang tetentu. Misalnya
disimpulkan di dalam kategori ini tanda lukisan mengenai “tengkorak manusia
dengan di bawahnya ditaruh tulang bersilang”, yang secara umum dikenal dan
juga dalam dunia internasional sebagai tanda bahaya racun. Kemudian juga
tidak dapat misalnya dipakai merek suatu lukisan tentang “tangan dikepal dan
ibu jari ke atas”, yang umum dikenal sebagai suatu tanda pujian atau
“jempol”. Kemudian juga dapat dianggap sebagai milik umum misalnya
perkataan “pancasila” dan sebagainya.
d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang diminta
pendafataran
Maksud dari merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau
jasa yang diminta pendaftaran seperti merek “kopi atau gambar kopi” untuk
produk kopi. Contoh lain misalnya merek “mobil atau gambar mobil” untuk
produk mobil. Ini maksudnya agar pihak konsumen tidak keliru. Sebab jika
hal itu dibenarkan ada kemungkinan akan menggunakan merek yang sama
oleh karena bendanya, produknya atau gambarnya sama dengan mereknya.
31
D. Pendaftaran merek
Pendaftaran sebuah merek dapat diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan
hak eksklusif merek yang akan didaftarkan kepada Direktorat Jenderal Haki agar
dapat menggunakan merek tersebut. Adapun pihak yang dapat mendaftarkan merek
adalah :
1. Orang atau individu.
2. Badan hukum.
3. Beberapa orang atau beberapa badan hukum yang mempunyai kepemilikan
bersama.
Pendaftaran merek sangat berfungsi bagi pemilik merek tersebut, adapun
fungsi pendaftaran merek, yaitu:
1. Sebagai alat bukti bagi pemilik merek atas merek yang didaftarkan.
2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama pada pokoknya atau sama
pada keseluruhannya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk
barang/jasa sejenis.
3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama pada
keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/ataujsa
sejenis.
Selain itu permohonan pendaftaran merek dapat ditolak Direktorat Jenderal
Hak Kekayaan Intelektual apabila merek tersebut:
32
1) Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama badan
hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang
berhak (terdapat dalam pasal 6 (3.a)).
2) Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,
lembaga atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun
internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang
(terdapat dalam pasal 6 (3.b)).
3) Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau sempel resmi yang
digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak berwenang (terdapat dalam pasal 6 (3.c)).
Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada
Direktorat Jenderal dengan mencantumkan:
1. Tanggal, bulan, dan tahun.
2. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon.
3. Nama lengkap dan alamat Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui
Kuasa.
4. Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya menggunakan
unsur-unsur warna.
5. Nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam hal
Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas.
Menurut tinjauaan penulis dalam peraturan perundang-undangan terdapat dua
sistem pendaftaan merek. Dua sistem tersebut yaitu sistem konstitutif (atributif) dan
33
sistem deklaratif. Undang-Undang Merek No.15 Tahun 2001, Undang-Undang No.19
Tahun 1992 dan, Undang-Undang No.14 Tahun 1997 menganut sistem konstitutif.
Sebelumnya undang-undang merek Indonesia menggunakan sistem deklaratif yang
tertuang dalam Undang-Undang No.21 Tahun 1961.
Sistem deklaratif bertitik tolak kepada pemakaiaan pertama. Siapa yang
memakai pertama kali sebuah merek dialah yang dianggap menurut hukum pemilik
merek tersebut. Jadi pemakaian pertama yang menciptakan hak atas merek. Dimana
hak atas merek tersebut merupakan hak milik seseorang, mengandung arti bahwa
benda yang dikuasai dengan hak milik dapat diturunkan kepada ahli waris, dapat
dialihkan kepada orang lain, dan dapat diperjualbelikan.16
Berdasarkan dugaan
hukum (rechtvermoeden) orang yang mendaftar adalah pemakai pertama yaitu adalah
yang berhak atas merek bersangkutan. Namun apabila ada seseorang yang dapat
membuktikan ialah pemakai pertama hak atas merek tersebut, maka pendaftarannya
dapat dibatalkan oleh pengadilan. Sehingga dalam sistem deklaratif timbul persoalan
ketidakpastian hukum hak atas merek.
Perkara “Tancho” yang terkenal, kita saksikan bahwa pendaftaran yang
dilakukan oleh pengusaha Indonesia telah dibatalkan oleh pengadilan karena
dipandang telah bertindak dengan itikad tidak baik. Dinyatakan bahwa perusahaan
Jepang adalah yang sebenarnya pertama-tama memakai merek tersebut dan yang
berhak. Pendaftaran dari pihak pengusaha Indonesia telah dibatalkan dan dicoret dari
16
Mahadi, Hak Milik Dalam Sistem Hukum Perdata Nasional (Jakarta:BPHN,1981), h.71.
34
Daftar Kantor Merek. Inilah yang dipandang sebagai kurang memberikan kepastian
hukum jika dibandingkan dengan sistem konstitutif, yaitu pendaftarlah yang
menciptakan hak atas merek. Berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2001
Tentang Merek Pasal 3, hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh
negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka
waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin
kepada pihak lain untuk menggunakannya.
Pada sistem deklaratif orang yang berhak atas merek bukanlah orang yang
secara formal saja terdaftar mereknya tetapi haruslah orang-orang yang sungguh-
sungguh menggunakan atau memakai merek tersebut. Orang-orang yang sungguh-
sungguh memakai atu menggunakan merek tersebut tidak dapat menghentikan
pemakaiaannya oleh orang lain secara begitu saja, meskipun orang yang disebut
terakhir ini kemudian mendaftarkan mereknya. Dalam sistem deklaratif orang yang
tidak mendaftarkan mereknya pun tetap dilindungi.
Hak atas merek dalam sistem konstitutif muncul apabila pendaftar telah
mendaftarkan permohonan merek. Oleh karena itu pendaftaran dalam sistem ini
adalah sebuah keharusan. Sistem konstitutif ini tidak bertitik tolak kepada pemakaian
pertama sebuah merek. Hak atas merek tidak ada tanpa pendaftaran. Ini membawa
lebih banyak kepastian. Sistem yang dianut oleh Undang-Undang No.15 Tahun 2001
Tentang Merek dalam Pasal 27, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
menerbitkan dan memberikan Sertifikat Merek kepada pemohon pendaftaran merek
sebagai bukti kepemilikan hak atas merek sehingga orang lain tidak berhak memakai
35
merek yang sama untuk barang-barang yang sejenis pula. Sistem konstitutif ini
memberikan banyak kepastian hukum.
Satu hal lagi yang perlu menjadi perhatian mengenai tempat pendaftaran
merek yang dianut oleh Undang-Undang Merek 2001. Hal ini sangat penting
mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Alangkah lebih baik jika tempat
pendaftaran merek diadakan perwakilannya di daerah provinsi. Tujuannya adalah
untuk mempermudah seseorang yang ingin mengajukan permohonan hak atas merek.
Kemajuan di bidang transportasi sekarang ini memudahkan untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat lain dengan sangat cepat. Tidak seperti saat Undang-Undang No.21
Tahun 1961 masih berlaku, perkembangan tranportasi belum berkembang seperti
sekarang. Ditambah dengan kemajuan teknologi sekarang ini yang sudah hampir
semua memakai sistem online atau internet sehingga cepat dan dapat membantu
kelancaran dalam pendaftaran permohonan hak atas merek.
Secara Internasional dikenal empat sistem pendaftaran merek yaitu :
1. Pendaftaran merek tanpa pemeriksaan merek terlebih dahulu. Menurut sistem
ini merek yang dimohonkan pendaftarannya segera didaftarkan asal syarat-
syarat permohonannya telah dipenuhi antara lain pembayaran biaya
permohonan, pemeriksaan dan pendaftaran. Tidak diperiksa apakah merek
tersebut memenuhi syarat-syarat lain yang diterapkan dalam undang-undang,
misalnya tidak diperiksa apakah merek tersebut pada keseluruhannya atau
pada pokoknya ada persamaan dengan merek yang telah didaftarkan untuk
36
barang sejenis atas nama orang lain. Sistem ini dipergunakan misalnya oleh
negara Perancis, Belgia, Luxemburg, dan Rumania.
2. Pendaftaran dengan permeriksaan merek terlebih dahulu. Sebelum didaftarkan
merek yang bersangkutan terlebih dahulu diperiksa mengenai syarat-syarat
mengenai merek itu sendiri. Hanya merek yang memenuhi syarat dan tidak
mempunyai persamaan pada keseluruhan atau pada pokoknya dengan merek
yang telah didaftarkan untuk barang sejenis atas nama orang lain dapat
didaftarkan. Misalnya sistem ini dianut oleh Amerika Serikat, Jerman, Inggris,
Jepang, dan Indonesia.
3. Pendaftaran dengan pengumuman sementara. Sebelum merek yang
bersangkutan didaftarkan, merek itu diumumkan lebih dahulu untuk memberi
kesempatan kepada pihak lain mengajukan keberatan-kebaratan tentang
pendaftaran merek tersebut. Sistem ini dianut oleh antara lain negara Spanyol,
Kolumbia, Mexico, Brazil, dan Australia.
4. Pendaftaran merek dengan pemberitahuan terlebih dahulu tentang adanya
merek-merek terdaftar lain yang ada persamaanya. Pemohon pendaftaran
merek diberitahu bahwa mereknya mempunyai persamaan pada keseluruhan
atau pada pokoknya engan merek yan telah didaftarkan terlebih dahulu untuk
barang sejenis atau nama orang lain. Walaupun demikian, jika pemohon tetap
37
menghendaki pendaftaran mereknya, maka mereknya itu didaftarkan juga.
Sistem ini misalnya dipakai oleh negara Swiss dan Australia.17
Penulis dapat menyimpul dari penjelasan yang ada bahwa merek mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Konsumen dapat membedakan produk satu dengan produk lain yang sejenis.
b. Memberikan jaminan mutu terhadap produk satu dengan produk lain yang
sejenis.
c. Memudahkan perusahaan membedakan produk mereka sendiri.
d. Mendorong perusahaan untuk berinvestasi, memelihara/menjaga, dan
meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki.
e. Sarana promosi efektif untuk memasarkan produk barang/jasa perusahaan.
f. Menunjukan kualitas barang/jasa yang dihasilkan.
g. Sarana membangun reputasi kepada konsumen (masyarakat).
h. Dapat dilisensikan guna memperluas jaringan usaha sekaligus menghasilkan
royalti.
i. Menjadi aset bisnis yang sangat berharga.
j. Menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan.
17
Soegondo Soemodiredjo, Merek Perusahaan dan Perniagaan, (Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara,1963), h.10-11.
38
BAB III
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENIRUAN MEREK HELM “INK”
OLEH MEREK HELM “INX”
(Analisis Putusan Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)
A. Merek “INX” Menurut Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Berdasarkan penelusuran merek terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual, merek “INX” terdaftar dalam buku daftar umum merek dengan
nomor permohonan D002008002434 diajukan pada tanggal 22 Januari 2008, tanggal
penerimaan permohonan 22 Januari 2008. Merek “INX” terdaftar dalam nomor
pendaftaran IDM000220449 pada tanggal 6 Oktober 2009 dengan tanggal jatuh
tempo pada 22 Januari 2018. Nama pemohon “INX” adalah Andi Johan beralamat di
jalan Anggrek No.6 RT.013 RW.002 kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat. Merek “INX” terdaftar dalam kelas 9 yaitu jenis barang
pelindung kepala (helmet).
Pada tahun 2010 datang kebijakan helm ber-Standar Nasional Indonesia (SNI),
perusahaan milik Andi Johan dibina oleh Dinas Perindustrian Daerah Khusus Ibukota
(DKI) Jakarta sehingga perusahaan merek helm “INX” pun menjadi CV. Sumber
Rezeki. CV sendiri merupakan salah satu bentuk hukum badan usaha. Persekutuan
komanditer atau biasa disebut dengan CV merupakan singkatan dari Comanditaire
Venootschaaf yang diatur dalam Pasal 19 sampai dengan Pasal 21 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD), yang terletak di tengah pengaturan firma, oleh
39
karena itu yang dimaksud dengan persekutuaan komanditer adalah suatu firma yang
mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer.1 Logo Merek “INX” dapat
dilihat di bagian lampiran skripsi ini.
B. Merek “INK” Menurut Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Berdasarkan penelusuran merek terdaftar Indonesia Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual, terdapat 5 (lima) merek “INK” dengan nama pemilik yang
sama. Pertama terdaftar dalam nomor permohonan D002005013237 tanggal
pengajuan dan penerimaan permohonan 27 Juli 2005, nomor pendaftaran
IDM000115468 tanggal pendaftaran 26 Maret 2007 dengan tanggal jatuh tempo 27
Juli 2015. Kedua, merek “INK” juga terdaftar dengan nomor permohonan
R002010004668 tanggal pengajuan dan penerimaan permohonan pada tanggal 18
Agustus 2010, terdaftar dengan nomor pendaftaran IDM000264191 pada tanggal
pendaftaran 13 Agustus dengan tanggal jatuh tempo 18 Agustus 2020. Ketiga, Merek
“INK” juga terdaftar dengan nomor permohonan D002010046826 pada tanggal
pengajuan dan penerimaan permohonan 23 Desember 2010, dengan nomor
pendaftaran IDM000351661 tanggal pendaftaran pada 2 April 2012 dengan tanggal
jatuh tempo 23 Desember 2020. Keempat, Merek “INK” dengan nomor permohonan
R002011013730 dengan tanggal pengajuan dan penerimaan permohonan 8 Oktober
2012, terdaftar dengan nomor pendaftaran IDM000349299 pada tanggal 22 Februari
1 Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta:Rajawali
Pers,2005), h.39.
40
2012 dengan tanggal jatuh tempo 8 Oktober 2022. Dan kelima, merek “INK”
terdaftar dengan nomor permohonan R002011013731 tanggal pengajuan dan
penerimaan permohonan pada 8 November 2012, terdaftar pada nomor pendaftaran
IDM000349300 tanggal pendaftaran 22 Februari 2012 dengan tanggal jatuh tempo 8
Oktober 2022. Pemilik dari kelima merek diatas adalah Eddy Tedjakusuma beralamat
di jalan Taman Sari VII/96 RT.010 RW.006 Mahar, Taman Sari, Jakarta Barat.
Mempunyai kuasa hukum Ludiyanto, S.H, M.H. Semua merek “INK” di atas
terdaftar dalam kelas 9 yaitu segala macam topi pengaman dan helm, kacamata
pengaman. Berbeda dengan perusahaan merek helm “INX”, badan usaha merek
helm ”INK” berbentuk perseroan terbatas (PT), dimana perseroran terbatas adalah
suatu bentuk usaha yang berbadan hukum, yang pada awalnya dikenal dengan nama
Naamloze Vennootschap (NV). Istilah “Terbatas” di dalam Perseroan Terbatas tertuju
pada tanggung jawab pemegang saham yang hanya terbatas pada nominal dari semua
saham yang dimilikinya.2 Pada awalnya perseroaan terbatas ini diatur juga dalam
KUHD, yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas. Undang-Undang No.1 Tahun 1995 diperbaharui lagi oleh
Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
No. 40 tahun 2007, perseroan Terbatas adalah “badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan
2 Ibid, Zaeni Asyhadie, h.41.
41
yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”. Merek
dan logo “INK”dapat dilihat di bagian lampiran skripsi ini.
C. Persamaan dan Perbedaan Merek Helm “INK” dan Merek Helm “INX”
Kadang kala peredaran produk barang atau jasa di masyarakat terdapat
persamaan antara produk satu dengan produk lain, begitupun terhadap sengketa
merek helm “INK” dan merek helm “INX”. Adapun persamaan kedua merek tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Kedua merek tersebut terdaftar dalam jenis kelas 09 yaitu semacam alat
pelindung kepala (helm).
2. Inisial merek terdiri masing-masing dari 3 kata yaitu I, N, K dan I, N, X.
3. Telah terdaftar dalam daftar umum merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual.
Ada persamaan ada pula perbedaan, terdapat beberapa perbedaan antara merek
helm “INK” dengan merek helm “INX”. Perbedaan tersebut diuraikan dalam tabel di
bawah ini:
INX INK
Bentuk Badan Usaha
CV (Comanditaire
Venootschaaf)
PT (Perseroan Terbatas)
Inisial Merek
Huruf I, Huruf N, dan
Huruf X
Huruf I, Huruf N, dan
Huruf K
42
Pemilik Andi Johan Eddi Tedjakusuma
Alamat
Jalan Anggrek No.6
RT.013 RW.002
Kelurahan Cengkareng
Barat, Kecamatan
Cengkareng, Jakarta Barat
Jalan Taman Sari VII/96
RT.010 RW.006 Mahar,
Taman Sari, Jakarta
Barat
Nomor Pendaftaran
Merek
IDM000220449
IDM000115468
IDM000264191
IDM000351661
IDM000349299
IDM000349300
Tahun Pemakaian 2008 - Sekarang 2005 - Sekarang
D. Putusan Pengadilan Sengketa Merek “INK” dengan “INX”
(Nomor:68/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst)
Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memeriksa dan mengadili
gugatan pembatalan merek pada tingkat pertama antara Eddy Tedjakusuma,
beralamat di Jl. Taman Sari VIII No.96 RT.010 RW.06, Maphar, Kecamatan Taman
Sari, Jakarta Barat, dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya, Law
43
Offices Ludiyanto, SH & Associate, berkedudukan di Jl, Hayam Wuruk No.3 l & j,
Jakarta Pusat 10120, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, selanjutnya disebut sebagai
Penggugat, melawan Andi Johan, beralamat di Jl. Anggrek No.6 RT.013 RW.013
RW.002, Kel. Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, selanjutnya disebut
sebagai Tergugat I, dan Pemerintahan Republik Indonesia C.q Kementrian Hukum
& HAM RI C.q Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual C.q Direktorat Merek,
beralamat di Jl.Daan Mogot Km.24, Tangerang 15119, Selanjutnya disebut sebagai
Tergugat II.
Tentang duduk perkara bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 1
November 2012, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
pada tanggal 06 November 2012, dibawah Register Nomor 68 / merek / 2012 /
PN.Niaga / Jakarta Pusat, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa penggugat adalah pemilik hak eksklusif dan pendaftar pertama (first to
file) serta hak atas merek-merek dagang “INK” yang diperoleh melalui
pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada
tanggal 8 Juli 2004 dihadapan notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah
dicatatkan pengalihan hak nya pada Tergugat II (i.e Direktorat Merek) pada
tanggal 26 Juni 2006 nomor H4.HC.01.04-791-8177-04;
2. Bahwa merek-merek dagang “INK” yang telah terdaftar pada Direktorat Merek
antara lain:
a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus
44
2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
“segala macam topi pengaman (helm)”;
b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November
2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
antara lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;
c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November
2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni
antara lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;
d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam
kelas 09, yakni antara lain:”helm”.
3. Bahwa dengan demikian, maka secara yuridis, penggugat definitive
mempunyai “hak khusus” (hak eksklusif untuk memakai/menggunakan) sendiri
merek dagang yang mengandung kata “INK” a quo di wilayah Republik
Indonesia untuk membedakan hasil-hasilnya dengan hasil-hasil pihak lain,
khususnya untuk produk helm, sebagaimana yang diamanatkan oleh ketentuan
Pasal 3 Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang Merek;
4. Bahwa ternyata diketahui pada Direktorat Merek (tergugat II) telah terdaftar
pula merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama
tergugat I yang secara yuridis memiliki persamaan pada pokoknya maupun
45
keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK” terdaftar yang merupakan
main brand milik penggugat, dimana persamaan tersebut terdiri dari
persamaaan susunan huruf/kata, bunyi pengucapan maupun persamaan
perlindungan jenis barangnya;
5. Bahwa keberadaan merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449
atas nama tergugat I yang telah terdaftar pada Direktorat Merek (tergugat II) a
quo, jelas sangatlah bertentangan dengan Undang-Undang No.15 tahun 2001
tentang Merek khususnya Pasal 6 ayat (1) huruf a Jo. Pasal 4, mengingat
pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama
Tergugat I memiliki persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya dengan
merek-merek dagang “INK” atas nama Penggugat yang telah terdaftar sejak
tahun 2000, dimana pedaftaran merek dagang “INK” kelas 09 daftar
No.IDM000220449 telah dilandasi dengan itikad baik (bad faith);
6. Bahwa secara de facto maupun de jure, pendaftaran merek dagang “INX” daftar
No.IDM000220449 atas nama Tergugat I yang memiliki persamaan pada
pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK”
terdaftar milik Penggugat, terbukti memiliki tujuan yang tidak jujur (dishonesty
purpose) dengan cara menjiplak/mendompleng keberadaan merek dagang
“INK” Penggugat yang telah terlebih dahulu terdaftar di Indonesia, sehingga
tanpa harus bersusah payah Tergugat I dapat mengeruk keuntungan dengan
jalan pintas (passing off), yang pada gilirannya akan menciptakan iklim
persaingan curang (unfair competition), dimana khalayak akan menilai soelah-
46
olah merek dagang “INX” keals 09 daftar No.IDM000220449 atas nama
Tergugat I memiliki hubungan Hukum dengan merek-merek dagang “INK”
terdaftar milik Penggugat;
7. Bahwa oleh karena itu, sebagaimana ketentuan pasal 68 ayat (1) Undang-
Undang No.15 tahun 2001 tentang merek, maka Penggugat selaku pendaftar
pertama (First to file) dan pemilik hak eksklusif atas merek-merek dagang
“INK” yang telah terdaftar lebih dulu berkepentingan untuk menuntut
pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama
Tergugat I dari daftar umum merek Direktorat Merek, karena jelas pendaftaran
merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 atas nama Tergugat I
a quo terbukti telah dilandasi oleh itikad tidak baik, karena memilki persamaan
dengan merek-merek dagang “INK” atas nama Penggugat yang telah terdaftar
lebih dahulu di Direktorar Merek.
8. Bahwa diikut sertakannya Tergugat II dalam perkara a quo adalah untuk
memenuhi ketentuan Pasal 70 ayat (3) Undang-Undang No.15 tahun 2001
tentang merek yang berbunyi: “Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan
pendaftaran Merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan
mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah Putusan badan
pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima dan berkekuatan
hukum tetap”.
47
Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum di atas, Penggugat memohon sudi
kiranya Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berkenaan memutuskan hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik hak eksklusif dan pendaftar
pertama (first to file) serta hak atas merek-merek dagang “INK” yang diperoleh
melalui pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian
pada tanggal 8 Juli 2004 dihadapan notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah
dicatatkan pengalihan hak nya pada Tergugat II (i.e Direktorat Merek) pada
tanggal 26 Juni 2006 nomor H4.HC.01.04-791-8177-04 atas merek-merek
dagang “INK” yang telah terdaftar pada Direktorat Merek antara lain:
a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus
2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
“segala macam topi pengaman (helm)”;
b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November
2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
antara lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;
c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November
48
2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni
antara lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;
d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam
kelas 09, yakni antara lain:”helm”.
3. Menyatakan bahwa merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449
tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I mempunyai persamaan pada
pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK” kels 09
milik Penggugat yang telah terdaftar sejak tanggal 18 Agustus 2000,yakni
antara lain:
a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus
2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
“segala macam topi pengaman (helm)”;
b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November
2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
antara lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;
c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November
2012 untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni
antara lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;
49
d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam
kelas 09, yakni antara lain:”helm”.
4. Menyatakan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar
No.IDM000220449 tanggal 22 merupakan hasil peniruan/jiplakan dari merek-
merek dagang “INK” milik Penggugat yang telah terdaftar sejak 18 Agustus
2000 di Direktorat Merek;
5. Membatalkan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar
No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar
Umum Direktorat Merek dengan segala akibat hukumnya;
6. Memerintahkan Tergugat II (Direktorat Merek) untuk melaksanakn isi putusan
ini dengan mencatatkan pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar
No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar
Umum Merek;
7. Menghukum Tergugat I untuk membayar biaya perkara.
Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah
pihak akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan
pembacaan surat gugatan, yang mana Penggugat menyatakan tidak menggunakan
perubahan gugatan dan tetap pada gugatannya.
50
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan jawaban
tertulis tertanggal 10 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa, Tergugat I menolak seluruh dalil gugatan Penggugat untuk seluruhnya,
kecuali yang secara tegas diakui dalam jawaban;
2. Bahwa, memang benar Penggugat telah mendaftarkan merek “INK” yang
tergolong dalam kelas 09 pada Direktorat Merek;
3. Bahwa, merek milik Penggugat tersebut telah dapat diketahui dengan jelas
terdiri dari susunan 3 (tiga) Huruf, yaitu huruf “I”, Huruf “N” dan huruf “K”
yang jika didengarkan dalam huruf per huruf akan terdengar pengucapannya “ih
en ka”, hal ini memiliki perbedaan yang nyata dengan merek milik Tergugat I,
yaitu merek “INX”, yang terdiri dari susunan 3 (tiga) huruf, yatu huruf “I”,
huruf “N” dan huruf “X” yang jika didengarkan dalam huruf per huruf akan
terdengar pengucapannya “ih en ex”, dengan demikian terdapat perbedaan yang
dapat dipahami oleh publik secara sederhana, oleh karena itu dalil gugatan
Penggugat yang mengatakan secara yuridis memiliki persamaan pada pokoknya
maupun keseluruhannya adalah tidak beralasan hukum;
4. Bahwa, Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat nomor 4,
5, 6, dan 7 karena fakta yang terjadi adalah Tergugat I memperoleh inspirasi
dari peristiwa kecelakaan yang telah menewaskan sepasang remaja yang
mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm pengaman, ternyata diketahui
bahwa ditemukan beberapa butir pil psikotropika dari kantong saku sepasang
remaja dimaksud. Dari peristiwa dimaksud akhirnya Tergugat I mendaftarkan
51
produk helm pengaman dengan merek “INX”, sesungguhnya huruf “INX” ini
didapat dari inspirasi pil psikoropika yang dikenal di kalangan publik dengan
sebutan pil “INEX”, dengan demikian dalil-dalil gugatan Penggugat tidak benar
sama sekali tidak beralasan menurut hukum, oleh karena itu patut untuk
dikesampingkan;
5. Bahwa, jika kemudian Penggugat mengklaim bahwa “IN” adalah sebuah
susunan huruf yang menjadi milik monopoli Penggugat karena adanya hak atas
merek “INK”, adalah dalil yang berlebih-lebihan, sebab susunan huruf “I” dan
huruf “N” mandiri dalam kamus bahasa Indonesia adalah tidak mempunyai arti,
sehingga milik bebas umum dari masyarakat untuk merangkainya dengan
“huruf yang lain” untuk menjadi “sebuah arti/pengertian”;
6. Bahwa, oleh karena itu, ketika tahun 2008 Tergugat I mengajukan pendaftaran
sesuai dengan prosedur aturan hukum yang ada, permohonan berhasil lolos
dari:
a. Pemeriksaan substantif di Direktorat Jenderal berdasarkan ketentuan
pasal 4, pasal 5, dan pasal 6 UU. NO.15 tahun 2001 selam 9 bulan (pasal
18 UU. No.15 tahun 2001)
b. Sehingga diumumkan di Berita Acara Merek selama 3 bulan, dan telah
lolos juga dari publikasi dimaksud;
7. Bahwa selama proses dan tahapan-tahapan dimaksud ditempuh tidak ada
keberatan dari pihak manapun, termasuk keberatan dari pihak Penggugat;
52
8. Bahwa, dalam pemeriksaan substantif oleh Direktoral Merek, telah dilakukan
pemeriksaan tentang pasal 4 UU. No.15 Tahun 2001 yaitu itikad jelek pemohon
merek/Tergugat I; pasal 5 dan juga pasal 6 UU. No.15 tahun 2001 yaitu apakah
mengandung persamaan dengan merek-merek lain (termasuk merek milik
Penggugat). Hasilnya pemerintah menganggap bahwa pemohon Tergugat I
beritikad baik dalam mengajukan permohonan dan tidak ada persamaan dengan
merek-merek lain termasuk merek milik Penggugat yaitu “INK”;
9. Bahwa, dengan demikian tidak ada kesalahan hukum apapun yang dilakukan
Tergugat I dalam memperoleh sertifikat merek “INX”dalam kelas 09;
10. Bahwa untuk itu segala dalil gugatan Penggugat patut dikesampingkan karena
tidak beralasan hukum;
Berdasarkan segala yang telah diuraikan, perkenankanlah dengan ini kami
mohon kiranya Majelis Hakim pemeriksa perkara berkenaan memutus:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya gugatan tidak
dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;
Atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya dalam pengadilan yang
benar
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat II
mengajukan jawaban tertulis tertanggal 10 januari 2013 yang pada pokoknya sebagai
berikut:
53
1. Bahwa sesuai dengan data dalam Daftar Umum Merek telah terdaftar merek
“INX” atas nama Tergugat I daftar No.000220449 tanggal 22 Januari 2008
untuk melindungi barang dalam kelas 09.
2. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 3 Jo. Pasal 28 UU. No. 15 tahun 2001
tentang merek, hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu
tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin
kepada pihak lain untuk menggunakannya, maka sudah menjadi kewajiban
pihak-pihak manapun termasuk Penggugat sendiri untuk menghormati hak
pihak lain, dimana ha tersebut bertujuan untuk memberikan kepastian hukum
kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek di dalam
menjalankan kegiatan produksi dan perdagangan.
3. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam pasal 3 UU. No.15 tahun 2001 tentang
merek, negara memberikan hak eksklusif berupa perlindungan hukum terhadap
merek-merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka
waktu 10 tahun, untuk dipergunakan di dalam kegiatan produksi dan
perdagangan sesuai dengan yang dimohonkan, dengan demikian mengingat
merek dalam sengketa atas nama Tergugat I telah terdaftar dalam Daftar Umum
Merek, negara telah memberikan hak eksklusif kepada Tergugat I untuk
mempergunakan mereknya sesuai dengan yang dimohonkan dalam kegiatan
produksi dan perdagangan.
54
4. Bahwa dengan terdaftarnya merek “INX” dengan nomor IDM000220449 atas
nama Tergugat I dalam Daftar Umum Merek adalah telah sesuai dengan
mekanisme hukum yaitu berupa: pemeriksaan formalitas, pemeriksaan
substantif pengumuman dan sertifikasi, khususnya dalam pemeriksaan
substantif dimana Direktorat Merek melakukan pemeriksaan terhadap
permintaan pendaftaran merek yang mengacu pada pasal 4, pasal 5, dan pasal 6
UU. No.15 tahun 2001 tentang merek yang juga telah mempertimbangkan
mengenai ada tidaknya itikad baik sehingga dalil-dalil Penggugat yang
menyatakan terdaftarnya merek “INX” dengan itikad tidak baik patut untuk
dikesampingkan.
5. Bahwa perihal/maksud dari itikad tidak baik itu sendiri dijelaskan secara
terpisah di dalam penjelasan pasal 4 UU. No.15 tahun 2001 tentang merek
“pemohon yang bertitikad baik adalah pemohon yang mendaftarkan merekanya
secara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk membonceng, meniru atau
menjiplak ketenaran merek pihak lain demi kepentingan usahanya yang
berakibat kerugian pada pihak lain atau menimbulkan kondisi persaingan
curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen. Contohnya merek dagang A
yang sudah dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun ditiru
demikian rupa sehingga memiliki persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudah
terjadi itikad tidak baik dari peniru karena setidak-tidaknya patut diketahui
55
unsur kesengajaannya dalam meniru merek dagang yang sudah dikenal
tersebut”.
6. Sebagaimana telah disampaikan di atas pendaftaran merek dari Tergugat I telah
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang merek dan tidak
bertentangan dengan ketentuan pasal 4, pasal 5, dan pasal 6 UU. No.15 tahun
2001 tentang merek yang merupakan sebagai dasar dalam pemeriksaan
substantif, dimana dalil ada tidaknya itikad tidak baik di dalam Tergugat I
mendaftarkan merek gambar milik Tergugat I juga telah dipertimbangkan
sehingga dengan demikian apabila Penggugat mendalilkan adanya unsur itikad
tidak baik maka Penggugat harus membuktikan di persidangan.
7. Bahwa selanjutnya Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil dalam gugatan
kecuali yang kebenarannya telah dakui secara tegas.
Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas dengan hormat bersama ini
Tergugat II mohon agar Majelis Hakim berkenaan untuk memutus perkara ini dengan
amar putusan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
meyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan petitum gugatan
Penggugat satu persatu sebagai berikut:
Menimbang, bahwa mengenai petitum, dipertimbangkan setelah
mempertimbangkan petitum 2 dan seterusnya;
Menimbang bahwa megenai petitum gugatan Penggugat point 2 sampai dengan
petitum point 7 dengan terbuktinya semua hak dan peristiwa yang didalilkan oleh
56
Penggugat sebagaimana dipertimbangkan di atas, maka sebagai konsekuensi
hukumnya apa yang dimohonkan oleh Penggugat dalam petitum surat gugatannya
sepatutnya dikabulkan seluruhnya.
Memperhatikan kekeliruan pasal 4, pasal 5, pasal 6, pasal 68 pasal 69, pasal 70,
ayat (2) (3) serta pasal 71 Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang merek dan
peraturan perundang-undangan lain bersangkutan.
MENGADILI:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik hak eksklusif dan pendaftar
pertama (first to file) serta hak atas merek-merek dagang “INK” yang diperoleh
melalui pengalihan hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian
pada tanggal 8 Juli 2004 dihadapan notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah
dicatatkan pengalihan hak nya pada Tergugat II (i.e Direktorat Merek) pada
tanggal 26 Juni 2006 nomor H4.HC.01.04-791-8177-04 atas merek-merek
dagang “INK” yang telah terdaftar pada Direktorat Merek antara lain:
a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus 2010
untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
“segala macam topi pengaman (helm)”;
b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November 2012
57
untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni antara
lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;
c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November 2012
untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni antara
lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;
d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas
09, yakni antara lain:”helm”.
3. Menyatakan bahwa merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449
tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I mempunyai persamaan pada
pokoknya maupun keseluruhannya dengan merek-merek dagang “INK” kelas
09 meilik Penggugat yang telah terdaftar sejak tanggal 18 Agustus 2000, yakni
antara lain:
a. Merek dagang “INK” daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000264191 tanggal 18 Agustus 2010
untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni
“segala macam topi pengaman (helm)”;
b. Merek dagang “INK” daftar No.554641 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349299 tanggal 8 November 2012
untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas 09, yakni antara
lain: “segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata”;
58
c. Merek dagang “INK” daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah daftar No.IDM000349300 tanggal 8 November 2012
untuk melindungi jenis barang yang tergolong alam kelas 09, yakni antara
lain:”segala macam topi pengaman dan helmet (helm)”;
d. Merek dagang “INK HELMET” daftar No.IDM000351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam kelas
09, yakni antara lain:”helm”.
4. Menyatakan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar
No.IDM000220449 tanggal 22 merupakan hasil peniruan/jiplakan dari merek-
merek dagang “INK” milik Penggugat yang telah terdaftar sejak 18 Agustus di
Direktorat Merek;
5. Membatalkan pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar
No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar
Umum Direktorat Merek dengan segala akibat hukumnya;
6. Memerintahkan Tergugat II (Direktorat Merek) untuk melaksanakan isi Putusan
ini dengan mencatat pembatalan merek dagang “INX” kelas 09 daftar
No.IDM0000449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam Daftar
Umum Merek;
7. Menghukum Tergugat I, untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.8.016.000-
(delapan juta enam belas ribu rupiah).
59
E. Persamaan Keseluruhan dan Pada Pokoknya antara Merek “INX”
dengan ”INK”
Sebagaimana telah termuat dalam Pasal 6 ayat (1) UU. No.15 tahun 2001
tentang merek permohonan merek harus ditolak Direktorat Jenderal apabila merek
tersebut:
1. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek
pihak lain yag sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang dan/atau jasa sejenis.
2. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek
yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis.
3. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhnnya dengan indikasi
geografis yang sudah dikenal.
Penjelasan persamaan pada pokoknya menurut Pasal 6 ayat (1) UU. No.15
tahun 2001 tentang merek adalah kemiripan yang disebabkan adanya unsur-unsur
yang menonjol antara merek satu dengan merek lain, yang dapat menimbulkan kesan
adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau
kombinasi antara unsur-unsur atau persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam
merek-merek tersebut. Menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung dalam
penulisannya No.279 PK/PDT/1992 tanggal 6 Januari 1998, menyatakan merek
digunakan sama secara keseluruhannya atau mempunyai persamaan pada pokoknya
dapat dideskripsikan:
1. Sama bentuk (similiarity of form);
2. Sama komposisi (similiarity of composition);
60
3. Sama kombinasi (similiarity of combination);
4. Sama unsur elemen (similiarity of elements);
5. Persamaan bunyi (sound similiarity);
6. Persamaan ucapan (phonetic similiarity);
7. Persamaan penampilan (similiarity is appreance).
Berdasarkan definisi di atas dapat menjadi pedoman untuk menentukan
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya pada suatu merek tertentu.
Memperhatikan merek “INK” dan merek “INX” secara bersamaan dapat menentukan
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan melihat tampilan persamaan
dan perbedaan dan kesan kemiripan sehingga apabila merek-merek tersebut sama,
maka telah terjadi pelanggaran merek. Unsur antara merek “INK” milik Penggugat
dengan merek “INX” milik Tergugat I adalah sama, perbedaan hanya pada huruf “K”
dan huruf “X”. Penyangkalan Tergugat I mengenai perbedaan yang dapat dipahami
publik antara bunyi pengucapan huruf “ih en ka” dengan “ih en ex” dalam jawaban
gugatan tidak dijadikan dasar pertimbangan oleh Majelis Hakim. Semua isi gugatan
dan jawaban harus sesuai dengan keadaan sebenarnya dan bukan tuduhan semata,
bahwasannya Allah SWT berfirman dalam Al-quran Surat An-Nahl Ayat 105 :
Artinya : “ Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang
yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-
orang pendusta”. (Q.S 16:105).
61
Sesuai dengan yurisprudensi Mahkamah Agung nomor 6 di atas, menyatakan
adanya persamaan pengucapan merek “INK” dan “INX” (INKS). Persamaan
tampilan juga terdapat dalam merek “INK” dengan merek “INX” sama-sama merek
tulisan dengan warna hitam. Produk merek “INK” dan merek “INX” sama-sama
melindungi kelas 09 untuk segala macam topi pengaman (helm). Dengan uraian dan
alasan hukum diatas Majelis Hakim menyatakan merek “INX” milik Tergugat I
mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek “INK”
milik Penggugat dan dalam satu jenis barang yang sama yaitu kelas 09 untuk topi
pengaman (helm).
F. Itikad Tidak Baik dalam Merek “INX”
Persyaratan itikad baik mendaftarkan merek harus terpenuhi jika ingin
mendaftarkan sebuah merek tertentu, apabila seseorang mendaftarkan merek dengan
didasari atas merek orang lain atau serupa milik orang lain merek tersebut tidak dapat
didaftarkan. Persyaratan itikad baik juga berarti merek didaftarkan bertujuan untuk
digunakan dalam perdagangan barang dan atau jasa. Pasal 4 UU No.15 Tahun 2001
mengatur mengenai syarat itikad baik pendaftaran merek, berbunyi “Merek tidak
dapat didaftar atas dasar Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad
tidak baik”. Selain itu merek tidak dapat didaftarkan apabila bertujuan untuk
menghalangi seseorang untuk masuk ke dalam pasar lokal atau menghalangi pesaing
untuk memperlebar jaringan usahanya. Apabila diperinci kembali syarat itikad baik
terdapat setidaknya ada tiga, yaitu:
62
1. Merek harus digunakan dalam perdagangan barang dan atau jasa;
2. Tidak boleh menyerupai merek orang lain atau mengatasnamakan merek orang
lain;
3. Tidak boleh menghalangi seseorang masuk ke dalam pasar lokal atau
menghalangi pesaing memperlebar jaringan usahanya.
Berlandaskan uraian di atas dapat menganalisis antara merek “INK”
dan ”merek INX” untuk menentukan itikad baik dalam merek tersebut. Merek “INK”
dan merek “INX” jelas digunakan dalam perdagangan barang kelas 09 berupa topi
pengaman (helm). Pemilik merek “INK” Eddy Tedjakusuma mempunyai hak
eksklusif atas merek “INK”, itu berarti dia pemilik tunggal merek tersebut. Merek
“INX” dengan pemilik Andi Johan juga mempunyai hak eksklusif atas merek “INX”,
sehingga kedua merek tersebut berbeda pemilik dan mempunyai merek masing-
masing. Namun apabila ditinjau kembali kedua merek tersebut terdapat kesan
kemiripan pada dua inisial awal merek mereka yaitu huruf “I” dan “N”. Berdasarkan
putusan Majelis Hakim menyatakan bahwa merek “INX” mempunyai persamaan
pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek “INK”. Sehingga putusan tersebut
menyatakan pendaftaran merek “INX” tidak beritikad baik. Penulis pernah bertemu
dan berbicara dengan salah satu wakil pemilik merek helm “INX” dikantor
perusahaannya menyatakan bahwa mereka tidak ada niat untuk menghalangi atau
memblokir merek “INK” di pasar. Kenyataan di lapangan merek “INX” dan merek
“INK” bersaing ketat dalam penjualan.
63
G. Pembatalan Pendaftaran Merek “INX”
Pembatalan merek telah diatur dalam Pasal 68 ayat (1) UU No.15 Tahun 2001
tentang Merek dengan bunyi, “Gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat
diajukan oleh pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan yang dimaksud dalam
Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6”. Gugatan pendaftaran merek “INX” oleh merek “INK”
berdasarkan Pasal 4, dan Pasal 6 yaitu mengenai persyaratan itikad baik dan
persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya. Gugatan tersebut diajukan kepada
Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta pusat.
Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan membatalkan
pendaftaran merek dagang “INX” kelas 09 daftar No.IDM000220449 tanggal 22
Januari 2008 atas nama tergugat I dalam Daftar Umum Direktorat Merek dengan
Segala akibat hukumnya. Serta memerintahkan Tergugat II (Direktorat Merek) untuk
melaksanakan isi putusan ini dengan mencatat pembatalan merek dagang “INX”
kelas 09 daftar No.IDM000220449 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I
dalam Daftar Umum direktorat Merek.
Terhadap putusan Pengadilan Niaga yang memutuskan gugatan pembatalan
hanya dapat diajukan kasasi. Isi putusan badan pengadilan itu segera disampaikan
oleh panitera yang bersangkutan kepada Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan
diucapkan. Direktorat Jenderal melaksanakan pembatalan merek yang bersangkutan
dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah
putusan badan pengadilan diterima dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
64
Saat ini putusan pembatalan merek “INX” ini sedang diajukan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung oleh Andi Johan pemilik merek helm “INX”.
Melakukan upaya hukum lanjutan atau upaya hukum luar biasa yaitu kasasi diatur
juga dalam Pasal 82 UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek, berbunyi, “Terhadap
putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud Pasal 80 ayat (8) hanya dapat
diajukan kasasi”.
H. Solusi Sengketa Peniruan Merek Helm antara Merek Helm “INK” dengan
Merek Helm “INX”
Sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX” ini sedang
berlangsung pada tahap kasasi Mahkamah Agung, setelah sebelumnya berada dalam
tahap Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Apabila ditelusuri penyelesaian sengketa
merek menurut Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek yang tercantum
dalam Pasal 76 Ayat :
1) Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang
secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis berupa :
a. Gugatan ganti rugi, dan/atau
b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan Merek
tersebut.
2) Gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan ke Pengadilan Niaga.
65
Tahap penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga diatur dari Pasal 76
hingga Ayat 81 pada Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang merek. Sedangkan
penyelesaiaan sengketa melalui tahap kasasi Mahkamah Agung diatur dalam Pasal 82
sampai dengan Pasal 83. Sebelum penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Niaga
dan Mahkamah Agung sebenarnya terdapat kesempatan pemilik merek helm “INK”
menyanggah pendaftaran merek helm “INX” pada tahap pengumuman pendaftaran
merek atau Berita Resmi Merek sebelum sertifikat merek diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Pengumuman tersebut berlangsung selama 3
bulan terhitung paling lama 10 hari sejak tanggal disetujuinya permohonan untuk
didaftar. Selama jangka waktu tersebut pemilik merek helm “INK” seharusnya dapat
memberikan langsung sanggahan terhadap merek helm “INX” sebelum merek helm
“INX” lolos tahap pengumuman, sehingga apabila keberatan dengan perdaftaran
merek helm “INX” dapat dengan segera mencegah sebelum merek tersebut disahkan
oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual.
Beberapa sengketa merek terjadi setelah merek tersebut telah terdaftar di
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, bukan mencegah pada tahap
pengumuman dalam Berita Resmi Merek. Pihak Penggugat biasanya mengalami
kerugian atau merasa keberatan dengan adanya merek pesaing di pasaran dan
keberatan tersebut biasanya setelah beberapa tahun dari pendaftaran merek pesaing.
Cara ini sekaligus bisa digunakan untuk menghilangkan merek pesaing di pasaran
pada kelas yang sama. Tujuan dilakukannya cara atau trik ini tidak lain untuk
66
mengusai pasar merek penggugat, dalam kasus ini yaitu merek “INK” dengan merek
“INX”.
Ada alternatif lain untuk menyelesaikan sengketa peniruan merek helm “INK”
oleh merek helm “INX”, hal ini tercatum dalam Pasal 84 Undang-Undang No.15
Tahun 2001 tentang merek sengan bunyi yaitu : “selain penyelesaian gugatan
sebagaimana dimaksud dalam bagian pertama bab ini, para pihak dapat
menyelesaikan sengketa melalui arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa”.
Penulis rasa arbitrase menjadi pilihan alternatif penyelesaiaan sengketa merek helm
“INK” dengan merek helm “INX”. Hal tersebut dikarenakan sengketa merek
berhubungan langsung dengan dunia usaha yang memiliki perubahan pasar sangat
cepat. Arbitrase mempunyai cara penyelesaiaan sengketa lebih aman, tenang, dan
hemat waktu. Dikatakan aman karena publik tidak perlu tahu mengenai sengketa
merek helm “INK” dengan merek helm “INX”, hanya pihak bersengketa dan internal
perusahaan yang tahu sengketa tersebut sehingga rahasia perusahaan dapat terjamin.
Penyelesaiaan sengketa melalui arbitrasi ini juga tidak seperti sidang formal dalam
pengadilan. Selain itu juga hemat waktu untuk semacam perusahaan yang memiliki
jadwal kegiatan perusahaan yang penuh dengan perubahan cepat ekonomi di pasaran.
Oleh karena itu, menurut penulis arbitrase dapat menjadi solusi alternatif
penyelesaiaan sengketa merek helm “INK” dengan merek helm “INX”.
67
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Merek helm “INX” mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
terhadap merek helm “INK” dengan terdapat persamaan unsur kata dari kedua
merek tersebut yaitu “INK” milik Penggugat menjadi “INX” milik Tergugat I,
hanya mengenali huruf “K” menjadi ”X”, persamaan ucapan “INK” dan “INX”
(INKS), persamaan tampilan merek yaitu sama-sama berwarna hitam, persamaan
tampilan ketika dilihat yaitu “INK” dan “INX” (INKS), serta masing-masing
merek melindungi kelas dan jenis barang yang sama yaitu kelas 09 untuk segala
topi pengaman (helm). Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah sesuai
dengan Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang No.15 Tahun 2001
Tentang Merek.
2. Perbedaan antara merek helm “INK” dan “INX” yaitu, bentuk badan usaha merek
“INK” adalah PT sedangkan merek helm “INX” adalah CV, inisial merek “INK”
yaitu, “I”, “N”, “K”, sedangkan merek “INX” yaitu, “I”, “N”, “X”, pemilik merek
“INK” adalah Eddy Tedjakusuma, sedangkan pemilik merek helm “INX” adalah
Andi Johan, alamat merek “INX” di Jalan Anggrek No.6 RT.013 RW.002
Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, sedangkan
merek helm “INK” di Jalan Taman Sari VII/96 RT.010 RW.006 Mahar, Taman
Sari, Jakarta Barat, nomor pendaftaran merek “INX” IDM000220449, sedangkan
68
merek helm ”INK” ada 5 yaitu, IDM000115468, IDM000264191, IDM000351661,
IDM000349299, IDM000349300, dan terakhir tahun pemakaiaan merek “INK”
adalah 2005 hingga sekarang, sedangkan merek “INX” sejak tahun 2008 hingga
sekarang.
3. Penyelesaiaan sengketa peniruan merek helm “INK” oleh merek helm “INX”
melalui tahap Pengadilan Niaga dan Mahkamah Agung telah sesuai dengan Pasal
76 dan Pasal 82 sampai dengan 83 Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang
merek.
B. Saran
1. Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat seharusnya lebih adil dengan
memperhatikan bukti saksi yang diajukan oleh Tergugat I. Keadaan pada saat
pembeli membeli sebuah helm dapat juga dijadikan dasar pertimbangan putusan
pengadilan sehingga dapat diperoleh keadilan antara kedua belah pihak yang
berperkara.
2. Merek helm “INK” dan merek helm “INX” seharusnya dapat menciptakan
perbedaan atau model helm yang sangat mencolok terhadap produk helm mereka
sendiri agar dapat dijadikan pembeda di pasaran agar konsumen tidak bingung dan
dapat dengan mudah membedakan produk merek helm “INK” dengan produk
merek helm “INX”.
69
3. Penyelesaiaan sengketa pembatalan merek helm dapat ditempuh melalui alternatif
penyelesaiaan sengketa atau arbitrase. Berbeda dengan pengadilan pada umumnya
arbitrase memiliki efisiensi waktu dan tehnik penyelesaian sengketa lebih baik bila
dibandingkan dengan pengadilan umum sehingga dapat dijadikan alternatif untuk
penyelesaian sengketa pembatalan merek.
70
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Suci :
Al-Quran.
Adisumarto Harsono, Hak Milik Perindustrian, Akademika Pressindo, Jakarta, 1990.
Amirudin dan Asikin Zainal, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo
Persada , Jakarta, 2004.
Asyhadie Zaeni, Hukum Bisnis, Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, 2005.
Gautama Sudargo, Hukum Merek Indonesia, Alumni, Bandung, 1977.
__________, Hukum Merek Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989.
__________, Komentar Atas Undang-Undang Merek Baru 1992 dan Peraturan-
Peraturan Pelaksanaannya, Alumni, Bandung,1994.
H.OK Saidin., Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),
Rajawali Pers, Jakarta, 2004.
Jenderal Direktorat, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual (Pertanyaan &
Jawaban), Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen
Kehakiman & Hak Asasi Manusia, Jakarta, 2001.
Kartadjoemena. H.S., GATT, WTO, dan Hasil Uruguay Round, UI-Press, Jakarta,
1997.
Kesowo Bambang, Kebijakan Pemerintah di Bidang Merek, Departemen Kehakiman
DIY, Yogyakarta, 1992.
Purwo Sutjipto H.M.N., Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia,
Djambatan, 1984.
Mahadi, Hak Milik Dalam Sistem Hukum Perdata Nasional, BPHN, Jakarta, 1981.
Mahmud Marzuki Peter, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2007.
71
Miru Ahmadi, Hukum Merek, Cara Mudah Mempelajari Undang-Undang Merek,
Rajawali Pers, Jakarta, 2005.
Muhammad Abdulkadir, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual,Citra
Aditya, Bandung, 2001.
Muis Abdul, RUU Merek: Sistem Deklaratif Kepada Sitem Konstitutif, Mimbar
Umum, Medan, 1992.
Porwo Sutcipto H.M.N., Pengertian Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia,
Djambatan, 1984.
Prakoso Djoko, Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia, Dhara Prize, Jakarta,
1991.
R. Saliman Abdul, dkk, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan, Teori dan Contoh Kasus,
Kencana , Jakarta, 2007.
Soekardono R., Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cetakan ke-8, Dian Rakyat, Jakarta,
1983.
Soemodiredjo Soegondo, Merek Perusahaan dan Perniagaan, Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta, 1963.
Surodiningrat R.M., Aneka Hak Milik Perindustrian, Tarsito, Bandung, 1981.
Suryatin, Hukum Dagang I dan II, Pradnya Paramita, Jakarta, 1980.
Tirtaamidjaya Mr., Pokok-Pokok Hukum Perniagaan, Djambatan, 1962.
Yahya Harahap M., Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1992, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1996.
Perundang-undangan :
Republik Indonesia, Lembaran Negara Tahun 2001 No. 110, Undang-Undang No. 15
Tahun 2001, Tentang Merek, Jakarta, 1 Agustus 2001.
Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
72
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
Situs Internet :
http://archive.bisnis.com/articles/sengketa-merek-produk-helm-inx-dianggap-
dompleng-ink.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelekrual I penelusuran Merek Terd... http://merek-indonesia. dgip.go. id/detai l.php?apl nunber=' D0020080
Beranda
Nama Pemohon
Alamat
Kuasa
Alamat Kuasa
Et ikeULogo
Kelas / Klasifikasi Nice
Jenis tsarang
Helmet (pel indung kepala)
Bantuan
ffi
Pengumuman A Link Terkai tDiscla imer Kontak
HI(I Dalam Produh l Indonesia I English
INXNomor Permohonan Tanggal pengajuanD002008002434 2008_01_22
Nomor Pendaftaran Tanggal pendaftarantDM000220449 2009_10-06
Nomor Publ ikasi Tanggal publ ikasi
Nomor Pr ior i tas Tanggal pr ior i tas
Tanggal Pener imaan2008-01-22
Keterangan
Tanggal Jatuh Tempo2018-O1-22
Negara Pr ior i tas
Status Merek(TM) Didaf tar
ANDI JOHAN
Jl. Anggrek No.6 RT.013 RW 002, Kel . Cengkareng Barat , Kec, Cengkareng, Jakarta Barat
Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox
l o f I 7/25/2013 1l24 A
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I penelusr.ran Merek Terd http://merek-indonesia.dgip.go. id/detail.php?aplnurnber:'R0020 1 l 0 I 3 7
Beranda Discla imer
HI(I Dalan Produk I Indonesia I English
INKNomor PermohonanR00201 101 3731
Nomor PendaftaranrDM000349300
Nomor Publ ikasi
Nomor Pr ior i tas
Bantuan Kontak Pengumuman A Link Terkai t
Tanggal Pengajuan2012-11-08
Tanggal Pendaftaran
Tanggal Publ ikasi
Tanggal Pr ior i tas
Tangga l Pene r imaan2012-11-08
Keterangan
Tanggal Jatuh Tempo2422-11-08
Negara Pr ior i tas
Status Merek(TM) Didaf tar
Nama Pemohon
Alamat
Kuasa
Alamat Kuasa
Et ikeULogo
Kelas / Klasi f ikasiI
EDDY TEDJAKUSUMA
Jl. Taman Sari Vl lU96 Rt.010 Rw.006 Maphar, Taman Sari, Jakarta Barat
Lud iyanto , S .H. , M,H.
Jenis Barang
Segala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata,
NceffiffiffiK
Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox
l of I 7/2512013 1l 22 AI
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelekual I Penelusuran Merek Terd... http://merekindonesia.dgip.go. id/detail.php?aplnumber:'R0020 I I 0 I 3 73
Beranda Discla imer
HKI Dalarn Produk I lndonesia I E,nglish
INKNomor PermohonanR00201 1 013730
Nomor Pendaftaran1DM000349299
Nomor Publ ikasi
Nomor Pr ior i tas
Bantuan Kontak Pengumuman A Link Terkait
Nama Pemohon
Alamat
Kuasa
Alamat Kuasa
Et ikeULogo
Kelas / Klasifikasi Nice
EDDY TEDJAKUSUMA
Jl. Taman Sari Vl l l /96 RT.010 RW.006 Maphar,
Lud iyanto , S .H. , M.H.
Taman Sari. Jakarta Barat
Tanggal Pener imaan2012-11-O8
Keteran gan
Tangga l Ja tuh Tempo2022-11-08
Negara Pr ior i tas
Status Merek(TM) Didaf tar
Tanggal Pengajuan2012-11-O8
Tanggal Pendaftaran
Tanggal Publ ikasi
Tanggal Pr ior i tas
Jenis Barang
Segala macam topi pengaman dan helmet (helm); kacamata
ffiffiK
Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox
I o f I 7 /25 /2013 l1 :20 A
I
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I Peneluswan Merek Terd.
Beranda Discla imer
http://rnerek-indonesia.dgip. go. id/detai l.php?aplnumber-' D0020 I 01
Bantuan Kontak Pengumuman A Link Terkait
HI(I Dalarri I'roduli I lndonesia I English
INK HHLMETSNomor PermohonanD00201 0046826
Nomor PendaftaranrDM000351661
Nomc r Publ ikasi
Nomor Pr ior i tas
Tanggal Pengajuan2010-12-23
Tanggal Pendaftaran2012-O4-O2
Tanggal Publ ikasi
Tanggal Pr ior i tas
Kec. Taman Sar i Jakarta Barat
Tanggal Pener imaan2010-12-23
Keterangan
Tanggal Jatuh Tempozvzv- | z-zJ
Negara Pr ior i tas
Status Merek(TM) Didaf tar
Nama Pemohon
Alamat
Kuasa
Alamat Kuasa
EtikeULogo
Kelas / Klasif ikasi Nice
Jenis Barang
Helm.
EDDY TEDJAKUSUMA
Jl. Taman Sari Vl l l No. 96 RT.O10 RW006 Maphar,
Lud iyanto , SH. , MH. , MM
Fasil itas ini dapat diakses secara makslmal dengan peramban Firefox
'7/25/2013 1l:21 .t
I of I
/
Direklorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I penelusuran Merek rerd. h@://merek-indonesia.dgip.go.id/detail.php?aplnumber:'R0020 I 00(
Beranda Discla imer
HltI Dalarn i)roduk I Indonesia I English
INKNomor PermohonanR00201 0004668
Nomor PendaftarantDM00026419,1
Nomor Publ ikasi
Nomor Prioritas
Ban tuan
Tanggal Pengajuan20 1 0-08-1 I
Tanggal Pendaftaran201 O-08-1 3
Tanggal Publ ikasi
Tanggal Pr ior i tas
Nama Pemohon
Alamat
Kuasa
Alamat Kuasa
Et ikeULogo
Kelas / Klasifikasi Nice
Jenis Barang
Segala macam topi pengaman ( helm),
EDDY TEDJAKUSUMA
Jl. Taman Sari Vl l l /96 RT010 RW.006, Maphar,
Ludiyanto, SH. MM.
Kontak Pengumuman A Link Terkai t
Tanggal pener imaan
201 o-08-1 I
Keterangan
Tanggal Jatuh Tempo2020-08-18
Negara Pr ior i tas
Taman Sar i , Jakarta Barat .
Status Merek(TM) Didaf tar
lilHFasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox
I o f I 7 /25 /2013 l1 :21 AI t
iYI
i
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual I penelusuran Merek Terd... h@://merek-indonesia. dgip.go. id/detai l.php?aplnumber:,D0020050
Disclaimer Bantuan Pengumuman A Link Terkait
Hl(I Dalarn Produli I Indonesia I English
INK + LOGONomor Permohonan Tanggal pengaluanD002005013237 2OOE:07-27
Nomor Pendaftaran Tanggal pendaftaranrDM000.115468 2OOi-03_26
Nomor Publikasi Tanggat publ ikasi
Nomor Priori tas Tanggal priori tas
Nama Pemohon EDDy TEDJAKUSUMA
Tanggal Pener imaan2005-07-27
Keterangan
Tanggal Jatuh Tempo2015-07-27
Negara Pr ior i tas
Status Merek(TM) Didaftar
Alamat
Kuasa
Alamat Kuasa
EtikeuLogo
Kelas / Klasi f ikasi Nice
Jl . Taman Sar i Vl l l /96 Rt. 01O Rw 006, Maphar, Taman Sar i , Jakarta Barat
LUDIYANTO, SH., CS
Jenis Barang
Helm-helm, helm-helm pengaman; kacamata, kacamata pel indung.
Fasil itas ini dapat diakses secara maksimal dengan peramban Firefox
I of I7/25/2013 I l :26 Al\
PUTU$ANNomor : 68 / MEREK I 2012tpN. NIAGA. JKT.PST
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAPengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa
dan mengadili gugatan pembatalan Merek pada tingkat pertama, telahmenjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
EDDY TEDJAKUSUMA, beralamat di Jt. Taman sari Vi lr No.96 RT.o'to RW.o6.
I
Maphar, Kec. Taman Sari, Jakarta Barat, dalam hal ini
memil ih domisi l i hukum dikantor kuasanya, LAW OFFICES
LUDIYANTO, SH & ASSOCTATES, berkedudukan di Jt.Hayam Wuruk No.3 | & j, Jakarta Pusat 1O1ZO,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus (Terlampir), selanjutnya
disebut sebagai .. .PENGGUGAT.
LAW AN
Ai{Dl JOHAN, beralamat di Jl. Anggrek No.6 RT.013 RW.002, Ket.Cengkareng Barat, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat, selanjutnya disebutsebagai. . . . . . TERGUGAT t;
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA C.q KEMENTERIAN HUKUM &HAM RI C.q DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAANINTELEKTUAL C.q DIREKTORAT MEREK, beratamat di Jt. Daan
Mogot Km.24, Tangerang 15119, selanjutnya disebut sebagai
. . . . . .TERGUGAT I I :
Pengadilan Niaga tersebut;
Telah membaca berkas perkara;
Telah mendengar keterangan para pihak yang berperkara dan saksi-saksi;
Telah melihat dan memeriksa surat-surat bukti:
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 1
November 2012, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat pada tanggal 06 November 2O12, dibawah Register Nomor 68 / merek /
2012 /PN.Niaga/Jakarta Pusat, telah mengemukakan hal hal sebagai berikut :
i l .
1 . Bahwa Penggugat adalah Pemilik Hak Ekslusif dan pendaftar pertama (first to
file) serta penerus hak atas Merek-Merek Dagang INK yang diperoleh melalui
Pengalihan Hak dari Tjong Lyanti Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada
tanggal 8 Juli 2004 lihadapan Notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah
dicatatkan Pengalihan Hak nya pada Tergugat ll (r.e. Direktorat Merek) pada
tanggal 26 Juni 2006 Nomor H4.HC.01 .04-791-8177-04
Bahwa Merek-Merek Dagang INK yang telah terdaftar pada Direktorat Merek
antara lain:
a. Merek Dagang INK Daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah Daftar NO.1DM000264191 tanggal 18 Agustus
2010untuk melindungijenis barang yang fergolong dalam Kelas 09, yakni
"Sega/a macam topi pengaman (helm)"
b. Merek Dagang INK Daftar No.554641 tanggal B November 2002 yang
diperpanjang dibawah Daftar No.|DM000349299 tanggal 8 November 2Q12
untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara
lain:"Sega/a macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata"
Merek Dagang INK Daftar No.554642 tanggal 8 November 2O02 yang
diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349300 tanggal B November 2OiZ
untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara
lain:"Sega/a macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata";
Merek Dagang INK HELMETS Daftar NO.|DM0OO351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungijenis barang yang tergohrng dalam Kelas
09, yakniantara lain: "Helm',
Bahwa dengan demikian, maka secara yuridis, Penggugat defirritive
mempunyai "Hak Khusus" (Hak Ekslusif) untuk memakai/menggunakan
sendiri Merek Dagang yang mengandung kata INK a quo di wilayah Republik
lndonesia untuk membedakan hasil-hasilnya dengan hasil-hasil pihak lain,
khususnya untuk Produk Helm, sebagaimana yang diamanatkan oleh
Ketentuan Pasal 3 Undang- Undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek;
Bahwa ternyata diketahui, pada Direktorat Merek (Tergugat ll) telah terdaftar
pula Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar No.1DM000220449 atas nama
Tergttgat I yang secara yur idis memil ik i persamaan pada pokoknya
maupun keseluruhannya dengan Merek-Merek Dagang INX terdaftar yang
2.
4 .
5 .
merupakan main brand milik Penggugat, dimana persamaan tersebut terdiridari pers amaan susunan huruf/kata, bunyi pengucapan maupun persamaanperiindungan jenis barangnya;
Bahwa keberadaan Merek Dagang INX Kelas 0g Daftar No.lDM00022o44gatas nama Tergugat I yang telah terdaftar pada Direktorat Merek (Tergugat ll)a quo, jelas sangatlah bertentangan dengan undang-Undang No. 15 tahun2001 tentang Merek khususnya Pasal 6 avat (1) huruf a Jo. pasal 4, mengingatpendaftaran Merek Dagang INX Kelas 0g Daftar No.lDM0002zo44g atas namaTergugat I nnemiliki persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannyadengan Merek- Merek Dagang INK atas nama penggugat yang telah terdaftarsejak tahun 2000, dimana pendaftaran Merek Dagang INK Kelas og DaftarNo.lDM@0220449 telah dilandasidengan itikad tidak baik (bad faith);
Bahwa secara de facto maupun de jure, pendaftaran Merek Dagang fNXDaftar No.1DM000220449 atas nama Tergugat I yang merniliki persamaanpada pokoknya maupun keseluruhannya dengan Merek-Merek Dagang INKterdaftar milik Penggugat, terbukti memiliki tujuan yang tidak jujur (dishonestypurpose) dengan cara menjiplak/mendompleng keberadaan Merek DagangINK Penggugat yang telah lebih dahulu ierdaftar di Indonesia, sehingga tanpaharus bersusah payah rergugat I dapat mengeruk keuntungan dengan jalanpintas (passing off), yang pada gilirannya akan menciptakan iklim persaingancurang (unfair competition), dimana khalayak akan menilai seolah-olah MerekDagang I NX Kelas 09 Daftar No.lDM0o022o449 atas nama Tergugat Imemil iki hubungan hukum dengan Merek-Merek Dagang INK terdaftar mil ikPenggugat;
Bahwa oleh karena itu, sebagaimana ketentuan Pasal 68 ayat (1) Undang-Undang No. 15 tahun 2001 tentang Merek, maka Penggugat selaku pendaftar
Pertama (First to file) dan Pemilik Hak ekslusif atas Merek-Merek Dagang INKyang telah terdaftar lehih dahulu berkepentingan untuk menuntut Pembatalan
Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar No.1DM000220449 atas nama Tergugat I
dari Daftar Umum Direktorat Merek, karena jelas pendaftaran Merek Dagang
INX Kelas 09 Daftar No.lDM00022O44g atas nama Tergugat I a quo terbukti
telah dilandasi oleh itikad tidak baik, karena memiliki persamaan dengan
Merek-Merek Dagang INK atas nama Penggugat yang telah terdaftar lebih
dahulu di Direktorat Merek:
7.
i ll
8. Bahwa diikutseftakannya Tergugat Il datam perkara a qio adalah untukmemenuhi ketentuan Pasal r0 ayat (3) tJndang-urldahg No. 1i Tahun2OO1 tentang Merek yang berbunyi: "Direktoiat Jenderal melaksanakanpembatalan pendaftaran Merek yang bersangkutan dari Daftar umum Merekdan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah putusan badanperadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima dan berkekuatanhukum tetap",
Bahwa berdasarkan alasan-alasan
sudilah kiranya Pengadilan Niaga Jakarta
sebagai berikut:
1 .
MENGADIL I :
Mengabulkan g r.r gatan Penggugat u ntuk selu ruh nya ;
Menyatakan bahwa Penggugat adalah Pemilik Hak Ekslusif dan pendaftarpertama (first to fr/e) serta penerus hak atas Merek-Merek Dagang INK yang
diperoleh melalui Pengalihan Hak dari rjong Lyanti redjakusuma atias Tjong
Bui Lian pada tanggal B Juli 2004 dihadapan Notaris Lieke L. Tukgali, SH,
serta telah dicatatkan Pengalihan Hak nya pada Tergugat ll (i.e. DirektoratMerek) pada fanggal 26 Jun!, 2006 Nomor H4.HC.01 .04-791-8177-04 atasMerek-Merek Dagang INK yang telah terdaftar pada Direktorat Merek antarala in :
Merek Dagang INK Daftar No.483685 tanggal 18 Agustus 2000 yang
diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000264191 tanggal 18 Agustus 2010
untuk mel indungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakrr i
"Sega/a macam topi pengaman (helm)".
Merek Dagang INK Daftar No.554641 tanggal B November 20O2 yang
diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349299 tanggal B November 2012
untuk melindungijenis barrang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara
lain: 'Segala macam topipengaman dan helmet (helm), kacamata"
Merek Dagang INK Daftar No.554642 tanggal 8 November 2002 yang
diperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349300 tanggal 8 November 2O12
untuk mel indungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni antara
fain: 'Segrala macam topi pengaman dan helmet (helm), kacamata";
Merek Dagang INK HELMETS Daftar No.1DM000351661 tanggal 23
Desember 2010 untuk mel indungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas
09, yakniantara lain: "Helm".
hukum diatas, Penggugat memohon
Pusat berkenan memutuskan hal-hal
2 .
a .
b .
3. Menyatakan bahwa Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar No.lDM000z2o44gtanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I mempunyai persamaan padapokoknya maupun keseluruhannya dengan Mer-eJ<-Merek Dagang INK Kelas09 milik Penggugat yang telah terdaftar sejak tanggal 1g Agustus 2000,yakni antara lain :
a. Merek Dagang INK Daftar No.48368s tanggat 1g Agustus 2000 yang,diperpanjang dibawah Daftar No.lDM000264191tanggat 1g Agustus 2010untuk melindungi jenis barang yang tergolong dalam Kelas 09, yakni"Segala macam topi pengaman (helm),,
b. Merek Dagang INK Daftar No.5s4641 tanggat B November 2002 yangdiperpanjang dibawah Daftar No.tDM000349299 tanggat B November 2o12untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 0g, yakni antaralain:"Sega/a macam topi pengaman dan hetmet (hetm), kacamata,'
c. Merek Dagang lDrlK Daftar No.554642 tanggal B November z0o2 yangdiperpanjang dibawah Daftar No.1DM000349300 tanggat B November 2oi2untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas 0g, yakni antaralain: "Segala macam topi pengaman dan helmet (hglm), kacamata,,
d. Merek Dagang INK HELMETS Daftar No.1DM0003s1661 tanggat 23Desember 2010 untuk melindungijenis barang yang tergolong dalam Kelas09, yakniantara lain'. "Helm"
Menyatakan pendaftaran Merek Dagang INX Kelas 0g DaftarNo.lDM00022OMg tanggal 22 merupakan hasil peniruan/jiplakan dari Merek-Merek Dagang INK milik Penggugat yang telah terdaftar sejak 18 Agustus2000 di Direktorat Merek;
Membatalkan pendaftaran Merek Dagang INX Kelas 09 DaftarNO.|DM00O220M9 tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I datam
Daftar, Umum Direktorat Merek dengan segala akibat hukumnya;Memer'ntahkan Tergugat ll (Direktorat Merek) untuk melaksanakan isi Putusanini dengan mencatat pembatalan Merek Dagang INX Kelas 09 Daftar
No.fDM00022OMg tanggal 22 Januari 2008 atas nama Tergugat I dalam
Daftar Umum Direktorat Merek;
Menghukum T'ergugat I untuk membayar biaya perkara.
Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
5 .
o .
7.
Menimbang, bahwa hari persidangan yang terah ditetapkan penggugal
hadir kuasanya Ludiyanto, sH,MH,MM, Ariefmgn, sH, Elia Arl ina, sH,Nurhatimah, SH. berdasarkan surat kuasa khusr-ts tertanggal 16 Oktober 2009,sedangkrn Tergugat I hadir Kuasapya IRAWAN ARTHEN, sH.MM, dari Law Firnrsyamsu Djalal & Partners, berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal 1gDesember 2012 sedangi.an Tergugat l l datang menghadap Kuasanya yangbernama Retno Yuniyanti, SH, dari Kantor Direktorat Merek ;
Menimbang, bahwa Majel is Hakim telah berusaha mendamaikan keduabelah pihak akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkandengan pembacaan surat gugatan, yang mana Penggugat menyatakan tidakmenggunak.:n perubahan gugatan dan tetap pada gugatannya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan
Jawaban tertul is tertanggal 10 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa, Tergugat I menolak seluruh dalil gugatan Penggugat untuk
seluruhnya, kecuali yang secara tegas diakui dalam jawaban;
Bal^wa, memang benar Penggugat telah mendaftarkan merk "lNK" yang
tergolong dalam kelas 09 pada Direktorat Merek ;
Bahwa,merk milik Penggugat tersebut telah dapat diketahui dengan jelas
terdiri dari susunan 3 (tiga) huruf, yaitu huruf "1", huruf "N" dan huruf "K"
yang jika didengarkan dalam huruf per huruf akan terdengar
pengucapannya "ih en ka", hal ini menriliki perbedaan yang nyata dengan
merk milik Tergugat l, yaitu merk "lNX", yang terdiri dari susunan 3 (tiga)
huruf, yaitu huruf "1", huruf "N" dan huruf "X" yang jika didengarkan dalam
huruf per huruf akan terdengar Fengucapannya" ih en ex", dengan
demikian terdapat perbedaan yang dapat dipahami oleh publik secara
sederhana, oleh karena itu dalil gugatan Penggugat yang mengatakan
secara yuridis memiliki persamaan pada pokoknya maupun
keseluruhannya adalah tidak beralasan menurut hukum ;
Bahwa, Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil gugatan Penggugat
nomor 4, 5, 6, dan 7, karena fakta yang terjadi adalah Tergugat I
memperoleh inspirasi dari peristiwa kecelakaan yang telah menewaskan
1 .
2.
3 .
4 .
A
sepasang remaja yang mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm
pengaman, ternyata diketahui bahwa ditemukan beberapa butir pil
psikotropika dari kantong saku sepasang refndja dimaksud. Dari peristiwa
dimaksud akhirnya Tergugat I mendaftarkan produk helm pengaman
dengan merek " lNX", sesungguhnya huruf " lNX" ini didapat dar i inspirasi
pi l psikotropika yang dikenal di kalangan publ ik dengan sebutan pi l " INEX"
, dengan demikian dalil-dalil gugatan Penggugat tidak benar samasekali,
t idak beralasan menurul hukum, oleh karena i tu patut untuk
dikesampingkan ;
Bahwa,j ika kemudianPenggugat mengklaim bahwa"lN" adalah sebuah
susunan huruf yang menjadi milik monopoli Penggugat karena adanya
hak atas merk lNK, adalah dalil yang berlebih - lebihan, sebab susunan
huruf I dan huruf N mandir i dalam kamus bahasa Indonesia adalah
tidak mempunyai arti, sehingga milik bebas umum dari masyarakat
untuk merangkainya dengan "huruf yang lain" untuk menjadi "sebuah
arti/pengertian" ;
Bahwa, oleh karena itu, ketika tahun 2008 Tergugat I mengajukan
pendaftaran sesuai dengan proseclur aturan hukum yang ada,
permohonannya berhasil lolos dari :
(a) Perneriksaan substantif di Direktorat Jenderal berdasarkan ketentuan
pasal 4, pasal 5 danpasal 6 UL No.15 Tahun 2001 selama 9 bulan
(pasa l 18 UU No.15 Tahun 2001)
(b) Sehingga diumumkan di Beri ta Acara Merk selama 3 bulan, dan telah
lolos juga dari publ ikasi dimaksud ;
Bahwa selama proses dan tahapan - tahapan dimaksud di tempuh t idak ada
keberatan dari pihak manapun, termasuk keberatan dari pihak Penggugat :
Bahwa, dalam pemeriksaan substantive oleh Direktorat Merek, telah
di lakukan pemeriksaan tentang pasal 4 UU No.15 Tahun 2001 yaitu et ikad
jelek pemohon merk / Tergugat | ; pasal 5 dan juga pasal 6 UU No.15
T - ihun 2001 yaitu apakah mengandung persamaan dengan merk - merk
lain ( terrnasuk merk mi l ik Penggugat). Hasi lnya pemerintah menganggap
bahwa pemohon Tergugat I beretikad baik dalam mengajukan permohonan
dan tidak ada persamaan dengan merk - merk lain termasuk merk milik
Penggugat yai tu" lNK" ;
Bahwa, dengan demikian tidak ada kesalahan hukum apapun yanE
dilakukanTergugat I dalam memperoleh sertifikat merk"lNX" dalam kelas
09:
o .
7 .
8 .
9 .
10.Bahwa untuk i tu segala dal i r gugatan penggugat patut dikesampingkan,
karena tidak beralasan menurut hukum;
Berdasarknn segala yang telah diuraikan, perkenankanlah dengan ini kami mohonkiranya Majelis Hakim pemeriksa perkara berkenan memutus :
(1) Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidaknya gugatan
tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) ;
(2) Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;
Atau
Menjatuhkan putusan lain yang seadil-adil.rya dalam peradilan yang benar (ex
aequo et bono).
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat llmengajukan Jawaban tertulis tertanggal 10 Januari 2013 yang pada pokoknyasebagai berikut :
Bahwa sesuai dengan data dalam Daftar Umum Merek telah terdaftar merek
INX atas nama -fergurgat
I daftar no. 1DM000220449 tanggal 22 Januari 2oo1
untuK melindungi barang dalam kelas 09.
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Jo. Pasal 28 UU no. 15 Tahun 2001
tentang Merek, Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan olehnegara kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek untukjangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau
memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya, maka sudah
menjadi kewajiban pihak-pihak manapun termasuk Penggugat sendiri untuk
menghormati hak pihak lain, dimana hal tersebut bertujuan untuk memberikan
kepastian hukum kepada pemilik merek terdaftar dalam Daftar Umum Merek
didalam menjalankan kegiatan produksi dan perdagangan.
Bahwa sesuai dengan ketenruan dalam pasal 3 UU No. 15 Tahun 2001
tentang Merek, negara memberikan hak el<sklusif berupa perlindungan hukum
ierhadap merek-merek yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek untukjangka waktu 10 tahun, untuk di pergunakan di dalam kegiatan produksi danperdagangan sesuaidengan yang di mohonkan, dengan demikian mengingat
3 .
4.
merek dalam sengketa atas nama Tergugat I telah terdaftar dalam DaftarUmum Merek, Negara telah memberikan hak eksklusif kepada Tergugat Iuntuk mempergunakan mereknya sesuai dbngan yang dimohonkan dalamkegiatan produksi dan perdagangan.
Bahwa dengan terdaftarnya merek INX dengan nomor tDMo0o22o44g atasnama Tergugat I dalam Daftar umum Merek adalah telah sesuai denganmekanisme hukum yaitu berupa: perneriksaan formalitas, pemeriksaansubstantif pengumuman dan sertifikasi, khususnya dalam pemeriksaansubstantif dimana Direktorat Merek melakukan pemeriksaan terhadappermintaan pendaftaran merek yang mengacu pada pasal 4, pasal 5 danPasal 6 uu no. 15 Tahun 2oo1 tentang Merek yang juga telahmempertimbangkan mengenai ada t idaknya it ikad baik sehingga dali l-dal i lPenggugat yang menyatakan terdaftarnya merek INX dengan itikad tidak baikpatut untuk dikesampingkan.
Bahwa perihal/rnaksud dari itikad tidak baik itu sendiri dijetaskan secaraterpisah didalam penjelasan pasal 4IJU No. 15 tahun 2001 tentang merek"pemohcn yang beritikat baik adalah pemohon yang mendaltarkan Mereknyasecara layak dan jujur tanpa ada niat apapun untuk membonceng, meniru ataumenjiplak ketenaran Merek pihak lain demi kepentingan usahanya yangberakibat kerugian pada pihak lain i tu atau menimbulkan kondisi persaingancurang, mengecoh atau menyesatkan konsumen. contohnya Merek dagang Ayang sudah dikenal masyarakat secara umum sejak bertahun-tahun ditirudemikian rupa sehingga memiliki persamaan pada pokoknya ataukeseluruhannya dengan merek dagang A tersebut. Dalam contoh itu sudahterjadi itikad tidak baik dari peniru karena setidaktidaknya patut diketahuiunsur kesengajaannya dalam meniru Merek Dagang yang sudah dikenaltersebut".
Sebagaimana telah di sampaikan diatas pendaftaran merek dari Tergugat Itelah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dibidang merek dan tidakbertentangan dengan ketentuan Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 UU No. 15tahun 2OO1 tentang merek yang merupakan sebagai dasar dalampemeriksaan substantif, dimana dalil ada tidaknya itikad baik didalam TergugatI mendaftarkan merek gambar milik Tergugat I juga telah dipertimbangkansehingga dengan demikian apabila Penggugat mendalilkan adanya unsur
itikad tidak baik maka Penggugat harus membuktikan di persidangan.
5.
o .
7. Bahwa selanjutnya Tergugat ll menolak seluruh clalil-dalil dalam gugatankecualiyang kebenarannya telah diakui secara tegas.
Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atpsdengan hormat bersamaini Tergugat ll mohon agar Majelis Hakim berkenan untuk memutus perkara inidengan amar putusan Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atausetidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat d iterima.
Menimbang, bahwa selanjutnya terjadi Replik dan Duplik yang isiselengkapnya termuat dalam berita acara pemeril<saan perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya penggugat
mengajukan bukti surat sebagai berikut :
1. Foto copy Akta Pemindahan dan penyerahan Hak No.10 Tanggal08 Juli 2oo4 dari rjong Lyanti redjakusuma kepada penggugat
(Bukti p-1);
2. Foto Copy Surat Pencatatan Pengalihan Hak Merek'Merek atasnama Tjong LyantiTedjakusuma kepada penggugat (Bukti p-2 );
3. Foto Copy Sertifikat Pendaftaran Merek Dagang INK Kelas 09 DaftarNo. 483685 tanggat 18 Agustus 2000 ( Bukti p- 3);
4. Foto copv sertifikat Perpanjangan Merek Dagang INK kelas cgDaftar NO.|DM000264191tanggat 13 Agustus 2010 ( Bukti p- a);
5. Foto copv sertifikat pendaftaran Merel< Dagang INK DaftarNo.554641 tanggal 8 November 2O02 ( Bukti p- S );
6' Foto copv sertifikat perpanjangan Merek Dagang INK DaftarNO.1DM000349299 tanggat 22 Februari ZA12 ( Bukti p- 6);
7. Foto Copy Sertifikat pendaftaran Merek Dagang lfrtrK Daftar No.554642 tanggat 8 November 2012 ( Bukti p- Z),
8. Foto. copy sertifikat perpanjangan Merek Dagang INK DaftarNo.1DM000349300 tanggat 22 Februari 2O1Z ( tsukti p- g);
9. Foto copy sertifikat pendaftaran Merek Dagang ildK & LoGo DaftarNo.IDMOOOI 15468 tanggat26 Maret 2OA7 ( Bukti p- g);
10. Foto Copy Sertifikat Pendaftaran Merel< Dagang lNlli HELMET DaftarNO.|DMO0O351661 tanggat 02 Apri l Z01Z (tsukti F- 10);
11. Foto copy Perianjian Lisensi bulan Juli rahun zoo4 - sekarang( Bukti P- 11);
Hal l0 Putusan No. 6$/Merekl2012lPNJkt.pST
12. Foto Copy Akta Perubahan Pendirian PT.TARAKUSUMA INDAH
No.41 Tanggal06 Maret 1998 ( Bukti F- 12);
13. Foto Copy Keputusan Menteri Hukum & l-.lAtvl No.AF|U-S1987. AH .
01.02.Tahun 2008 tentang Persetujuan .Akta Perubahan Anggaran
Dasar PT.TARAKUSUMA INDAH ( Bukti p- 13);
14. Foto Copy SIUP PT.TARAKUSUMA INDAH ( Bukti P- 14);15. Foto produk Merek Dagang INK mil ik Penggugat (Bukti P- 1S);16. Foto Copy Stiker Produk Helm Merek Dagang tNK (dL!kti p- 16);17. Foto Copy Katalog Produk Helm Merek Dagang tNK (BUKT! p-17);
18. Foto Copy Gerai Berdagang Merek Dagang ti{K ( Bu[<ti p- 18);19. Foto Copy lklan ditabloid otomotif dan motor GP (Bukti p- 19);20. Foto copy cD tentang lklan Merek Dagang ltvK di Media Televisi
( Bukti P- 20);
21. Foto Copy Invoice/Nota Penjualan Pioduk Flelm Merek Dagang INKsejak tahun 2006 - 2012 (Bukti P- t1);
22. Foto Copy Purchase Order Produk Helnr fvlerek Dagang INK dariCustomer ( Bukti P- 221;
23. Foto Copy Surat pernyataan dari Customer ( [3ukti p* 23);
24. Foto Copy Sertifikat Merek Dagang lhtX atas nama Tergugat I( Bukti P- 2al1,
25. Foto Copy Surat Pernyataan dari Toko Dunia Flelnr Jalan GejayanNo,lYogyakarta ( Bukti P- 2S);
26. Foto Copy Surat Pernyataan dari Toko PT.Sur"ya Prima Surabaya,
Jalan Margomulyo pu- 44 Blok CC No.l 7, Konrplex Pergudangan
Suri Mulya-Surabaya ( Bukti P- 26);
27. Foto Copy Surat Pernyataan dari Toko PT.Surya Utama Nusa
Persada Jalan lmam Bonjol No.50 Kp.Jayra Raga -Bekasi ( BuktiP- 271;
28. Foto Gopy Surat Pernyataan dari Tol<o Bali F{elmet Galery, Jalan
Teuku Umar Barat No. 349 Denpasar, Bali ( Bukti P- 28);29. Foto Copy Helm dengan Merek Dagang lPdK mit ik Penggugat yang
banyak beredar diseluruh lndonesia (BUt{l-N P- ?9};
30. Foto Copy Helm dengan Merek Dagang l[\lX nriiik rergugat l, yang
mempunyai persamaan pada pokok dan keseluruhannya dengan
helm Merek Dagang INK milik Penggugat ( Bukti P- 30);
Hal 1 I Putusan No. 6B/Ivl,erc:i</2012/PN.Jk1.PST
Menimbang, bahwa surat bukti P-1 sid P-30 telah di beri materai cukupdan telah dicocokkan dengarr aslinya ternyata sesuai, kecuali surat bukti P-24berupa foto Copy;
Menimbang, bahwa selain bukti surat, runggug;t tidak mengajukan buktisaksi dipersidangan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil dalil sangkalannya Tergugat 1mengajukan bukti surat dan bukti saksi sebagai berikut :
1. Foto copy sertifikat merek dengan "lNX" atas nama pemilik rergugat I(Andi Johan) dengan nomor pendaftaran lDM000Z2O44g Tanggat 6Oktober 2009. (Bukti T.-1 );
2. Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tangani di atas materai olehTlrlK INDRAWATI/ pemilik toko grosir T|T|S HEM di surabaya ,padaTanggal 3 Januari 2O1?. (Bukti T-2);
3' Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tangani di irtas materai olehRUSNANTO /pemilik took grosir dan eceran I-ATANSA di Punarodadi, pada
Tanggal 1 Desember 2012; (BuktiT-3);
4. Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tangani di atas materai olehTANO/NGATNCO selaku pedagang kaki lima di l(artosuro , pada Tanggal
24 Desember 2012 (BuktiT4) ;5. Foto Copy Surat pernyataan yang di tandat:ngani di atas materai oleh ADI
NINGRUM / pemilik toko HARUM HELM cli Surabaya , pada Tanggat 22Desember 201 2 (Bukti T-5);
6. Foto Copy Surat pernyataan yang di tanda tarrgani di atas materai olehTONII HERMANTO / pedagang helm di Yogyai<afta, pacta Tanggat 21Desember 201 2 (Bukti T-6);
7. Foto Copy Surat izin usaha Perdagangan (SIUP) i(ecil t'Jomor 05880-03 /
Pw1.824.271Atas nama perusahaan cv.suMBER REZEKT mitik rergugatI ( ANDI JOHAN). (BuktiT-7);
8. Foto Copy Tanda Daftar Perusahaan CV.SUMBER REZEKI Nomor09.02.3.45. 1 1 643 (Bukti T-8);
9. Foto Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan CV. SI.JMBER REZEKINomor : 631/1 .751.21 12011. (Bukti T-9);
10.Foto Copy lzin usaha lndustri Nomor OO8l1.B24llLMTAl(&A/llt2}12 yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota Administrasi
Jakarta Barat. (Bukti T-1 0);
1 1. Foto Copy Sticker merek dagang tNX (Bukti T-1 1)
Hal 12 Putusan No. 68/Merel</2012/PN.Jkt.PST
.J
Menimbang, bahwa surat bukti T-1 s/d T-11 telah di beri materai cukup dantelah dicocokkan dengan asliny6 ternyata sesuai;
Menimbang, bahwa selain surat bukti t"rgrguttt telah pula mengajukanbukti saksi sebagai berikut :
1. saksi RUSNANTO, setelah disumpah menurut agamanya menerangkansebagai berikut :
Bahwa saksi adalah penjual helm/grosir, dengan bermacam-macam merekseperti lNK, INX,TGP, dan masih banyak merek lainnya;
Bahwa saksijual helm merek lNK, lebih dulu dari pada merk INX;
Bahwa saksi jual merek INK sejak tahun 2003, saksi ambil dari Suplier diYogjakarta;
Bahwa saksijual merek INK dengan harga Rp. 230.000,-
Bahwa saksi jual merek INX sejak tahun 2010 dengan harga Rp.100.000,-
Bahwa helm merek INX ambilnya dari pabriknya di Cengkareng denganharga Rp.85.000,- di jual dengan harga Rp.100.000, j ika ditawar di jualdengan harga Rp.95.000,-
Bahwa saksi punya toko Latanza Helm.
Bahwa helm merek ink dengan keuntungan sebesar Rp.300,000,- s/dRp.350.000,- sebulan;
Bahwa helm merek lnx di jual dengan l<euntungan sebulannya
Rp.600.000,-
Bahwa customer tidak dibingungkan dengan 2 merel< helm;
Bahwa saksi menjual helm keliling ke daerah Blora, Cepu, Juwono;
Bahwa tidak ada yang bertanya kepada saksitentang merk tNK dan lNX.
Bahwa tidak ada kemiripan tentang merk lN[( dan ll'.JX.
Bahwa t idak pernah ada complain dari customer tentang merek INK dairINX.
Bahwa saksi pernah di kasih selembaran Sertifiknt dari li-{K yang berasaldari kantor Merek;
Bahwa pelanggan tahu merek INK mutunya lebi lr bagus dari INX di l ihat dari
harganya;
2. TONI HERMANTO, setelah disumpah menurut agamanya menerangkan
sebagaiberikut:
Hal 13 Putusan No. 68/Mereh/2012lPN.Jkt.PST
Bahwa saksi dagang helm sejak tahun '1998 duru dagang sebagaipedagang kaki 5;
Bahwa sekarang jualan ditoko yang merangkap rurrrah;
Bahwa saksijual Helm merek INK dengan hairga Rp.24S.000,-Bahwa saksi jual Helm merek INX dengan harga Rp.125.C00,-
Bahwa saksi beli Helm merk INK dari salesnya pak Ancli di Yogjakartadengan harga Rp.200.000,-
Bahwa saksi bel i Helm Merek INX dengan harga Rp.85.000,- denganongkos kir im Rp.3000,- jadi modat Rp.BB.0O0,- di juat dengan hargaRp.125.000,-
Bahwa saksijual Helm tnerek INK sejak tahun 1998, sedangkan jual Helmmerek INX sejak tahun 2009;
Bahwa pelanggan tidak binggung kalau mereka beli Flelm karena memangmereka membeli helm sesuaidengan kemampuan keuangannya;
Menimbang, bahwa Tergugat ll tidak mengajukan bukti surat maupunbuktisaksi.
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajul<an kesimpulantertanggal 7 Maret 2013, Tergugat I telah mengajukan kesimpulan tertanggal ''
Maret 2013, sedangkan Tergugat ll tidak mengajukan kesimpulannya danakhirnya para pihak mohon putusan.
Menimbang, bahwa selanjutnya terjadi hal-lral sebagalmana termuatdidalam berita acara pemeriksaan perkara ini yang untul< mempersingkat uraianputusan dianggap sebagaitermuat dan menjadi bagian dari isi putusan ini.
. TENTANG PERTIMBANGAN HUKIJMNYA
Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan adalah sebagaimanatersebut di atas;
Menimbang bahwa penggugat didalam gugatannya pada pokoknyamendali lkan :
- Bahwa penggugat adalah pemilik hak ekslusif clan pencJaftar pertama
serta penerus atas merek-merek dagang INK uniuk jenis barang yang
tergolong dalam kelas 09 yaitu " segala rnacanr topi pengaman (helm)"
yang di peroleh melalui pengalihan hak dariTjong LyantiTeja Kusuma
Hal I 4 Putusan nvo. ti 8/fu1 er ci< I 20 1 2PN.JkI.PST
i . /I
alias TJONG BUI LIAN pada tanggal g Juti 20,t4 dihadapan notarisLIEKE L TUKGALI sH dan telah dicatatkan pengalihan hak nya padaTergugat l l pada tanggal 26 Juni 2006 Nomor : H4.HC.o1.o4-7g1-8177-O4.
Bahwa ternyata pada Tergugat ll telah'terdaftar pula me:-ek dagangINX kelas 09 No. IDM 000 22 o 449 atas nama Tergu;at I yang secarayuridb memiliki persamaan pada pokol<nya mauprjn l<eseluruhannyadengan merek dagang INX mil ik penggugat re rgugat I telah di landasidengan itikad tidak baik (bad faith);
Menimbang bahwa terhadap gugatan penggugai_ riersebut Tergugat r ,pada pokoknya menyangkal dengan alasan :
- Bahwa merek mil ik penggugat tersebut teiair , : :apat cJi kctahui denganjeias terdir i susunan 3 (t iga) huruf yaitu i-ruruf ' ,1" t- juruf , ,N,, dan huruf'K" yang j ika di dengarkan dalam dalanr huruf p,r,rhurui akan terdengarpengucapannya " lh en ka" hal ini memilil<i perbedaan yang nyatadengan merek milik rergugat I yaitu merek 'll 'lx', yang terdiri darisusunan 3 (t iga) hu.uf yaitu huruf "1" Huruf " l i l ' dan huruf "X" yrngjika dengar pengucapannya " ih en ex" dengan demikian terdapatperlcedaan yang dapat dipahami oleh publik s cara sederhana , olehkarena itu dali l gugatan penggugat yang mengatal<an secara yuridismemil iki persamaan prda pokoknya maupun l<eseluruhannya adalahtidak beralasan menurut hukum.
Menimbangkan bahrva terhadap gugatan tersebut rergugat ll, padapokoknya menyangkal dengan alasan :
Bahwa dengan terdaftarnya merek " INX " ciengan nomor IDM000220449 atas nama tergugat I daram Daftar Umurn Merek adalahsesuaidengan mekanisme hukum yaitu berupa : pemeriksaan formil i tas,pemeriksaan substantif, pengumuman dan sertifikasi, khususnyaterhadap permintaan pendaftaran merek yang n-rengacu pada pasal 4,pasal 5 dan pasal 6 undang-undang no.1s tahun 2001 tentang Merekyang juga telah mempertimbangkan mengenai ada tidaknya itikad baiksehingga dalil-dalil Penggugat yang menyatalcan terciaftarnya merekINX dengan itikad tidak baik patut untuk di kesanrping[<an;
Hal 15 Putusan Nc'. 6li/\,1rr,.rl/201 2/PN.JkI.PST
Menimbang, bahwa untuk mendukung dali l gugatannya, Penggugat telah
mengajukan bukti surat berupa P-1 s/d f "30, telah diberi meterai dan di legalisasi
serta dicocokan dengan aslinya ternyatet sesuai kecuali bukti P-24, berupa foto
copy, sedangkan Tergugat I untuk membuktikan, dpli l sangl<alannya telah
mengajukan T-1 s/d T-11 telah diberi materai cu}<up clan di legalisasi serta di
cocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan 2 (dua) orang saksi yaitu : 1.
RUSNANTO dan 2. TONI HERMANTO.
Menimbangkan, bahwa terhadap bukti surat tersebut di atas, akan dipertimbangkan apabila acja relevansinya dengan perkara aquo sedangkan yang
tidak ada relevansinya akan di kesampingkan;
Menimbangkan, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat di kai tkan dengan
Jawaban Tergugat I dan Tergugat ll serta bukti-bukti yang di ajli '<an kedua belah
pihak, yang harus di buktikan dalam permasalahan perkara ini adalah :
1. Apakah pihak Penggugat adalah scbaEai pihak yang
berkepentingan untuk mengajukan gugatan g:cnrbatalan merek.?
2. Apakah merek Tergugat I mempunyeli persarnaan pada pokoknya
dan keseluruhannya dengan Merek p*rrgg;Lrglat ?
3. Apakah pendaftaran milik " lNX" ati s nam;t Teri;rrgr"t I di dasarkan
atas itikad tidak baik sehingga harus cji bairilt;:rr ?
Apakah ad.1. Apakah pihak penggugat adalah seb;rgai pi i ral< yarrg berkepent ingan
untuk mengajukan gugatan pembatalnn [i,4t:i-cil.
Menimbang,bahwa yang menjadi landasan pihak Penggugat untuk
mengajukan gugatan pembatalan merek adalah l<eteniuan pasal 68 ayat (1)
Undang-Undang No.15 tahun 2001 tentang "tv4erel<" yang pada pr insipnya
Menegaskan gr-tgatan pembatalan pendaftaran merek dapat di ajukan oleh pihak
yang berkepentingan berdasarkan alasan - alasan sebag;rimana cli maksud dalam
pasal 4, pasal 5 dan pasal 6.
Menimbang, bahwa dari surat bukti P-1 dan P-2 diperoieh faktor bahwa
telah terjadi penyerahan dar pengalihan hak nrerek-merek nriiik Tjong Lyanti
Tjedja Kusuma kepada Penggugat di hadapan Notaris LIEKE L TUKGALI SH.
pada tanggal 8 Juli 2OO4 , diantaranya Merek "lNK" untuk jenis barang topi
pengaman (helm), kemudian pada tanggal 26 Juni 2006 teiah di catat dalam daftar
Hal 16 Putusari No. 68i lr{erck'2012/PN.Jkt.PSl'
umum Merek pada kantor Tergugat l l dengan demit<ian secara hukum penggugat
adalah penerus hak yang sah dan pemilik merek dagang ll{K untuk jenis barangtopi pengaman (helm) , maka penggugat adalah pihak yang berkepentingan untukmengajukan gugatan dalam perkara aquo;
Ad.2. Apakah Merek Tergugat mempunyai persamaan pada pokoknya
atau keseluruhannya dengan Merek Penggugat ?
Menimbang, bahwa bahwa Undang - unrJarng lr io.15 l"ahun 2001 dalampasal 1 bukti 1 mendifinisikan pengertian Merek acialalr : " Tanda yang berup rgambar, nama, kata, huruf -huruf , angka-angka, susunan warna atau kombinasidari unsur-unsur,.tersebut yang memiliki daya penrbeda clan cli gunakan dalamkegiatan perdagangan atau jasa".
Menimbang, bahwa berdasarkan dif inisi di aias cJapat c1i pahami bahwaMerek sebagai tanda dapat berupa apa saja, unsur-unsur tersebut di atas dapatberdiri-sendiri atau kombinasi di antaranya, yang terpenting disini fungsi merekadalah sebagai unsur yang menandai atau memiliiri claya pembeda atas suatuproduk barang atau jasa dengan produk yang lain, disarnping itu juga berfungsisebagai jaminan kualitas mutu yang memberikan ciaya tarik tersendiri bagikonsumen.
Menimbang, bahwa yang di maksud persarniii i ir pacJei pokoknya atau
keseluruhannya menurut pasal 6 ayat (1) undang - undi ing No.1 5 Tahun. 2001
adalah " kemir ipan yang di sebabkan oleh adanya Llnsi l r-un$Lrr yang menonjol
antara Merek yang satu dengan merek yang lain , yang c!;:pat me rrirnbulkan kesan
adanya persamaan baik mengenai bentuk ,cara pencmpni;n , cara penul isan atau
kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaar bu; ' ry i ucapen yang terdapat
dalam merek-merek tersebut ?:
Menimbang, bahwa dari di f in is i tersebut ;rc jalai-r , apabi ia di hubungkan
dengan pengertian merek dapat di tatsirkan bahwa fan!,r cii n';aksud "unsur -
unsur yang menonjol " di s ini maksudnya dalam l<eEeiui 'uhan cjan unsur-unsur
yang tertera pada Merek itu sendiri, seperti unsur ganrbar ,unsur nama, unsur
kata, unsur huruf - huruf, unsur angka - angka unsur susunan warna a.tau
kombinasi di antaranya sebagai satu kesatuan.
Hal 17 Putusan N o. r.{ till\4 crcl(/z0 I 2/PN.Jkt. PST
Menimbang, bahwa menurut yurisprudcnsi r''..d,:irkanr,:rrr Agung dalampenulisannya No. 279 PWPDT 11992 Tanggal 6 Ja tuari 10e8, rnenyatakan merekdigunakan sama secara keseruruhannya atau mempunyar ilersamaan padapokonya dapat di diskripsikan :
- Sama bentuk (similiarity of form);- Sama komposisi (similiarity of composition),- Sama kombinasi (similiarty of combinastio);- Sama unsur elemen (similiarity of elemen ts);- Persamaan bunyi (sound similiarity);- Persamaan ucapan (phonetic similiarity);- Persamaan penampilan (similiarity isi appresance);
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan permononan tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat .bahwa cara untut< me,:irentutcan suatu Merekmempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek lain atau tidak adalahdengan cara memperbandingkan kedua merek tersebut, melihat visual persamaandan perbedaannya memperhatikan ciri-ciri penting dan kesarr l<emiripan atauperbedaan yang timbul sehingga apabila merek-merek tersebut cJi pastikan sami.,, maka berartitelah terjadi pelanggaran merek.
Menimbang. bahwa setelah Majel is Hakim memperban l ingkan antaramerek "lNK" dan contoh barang yang di perdagangt<an penggugat (bukti p-3, p-4,
P-5, P-6, P-7, P-8,P-9, P-1 0,p-1 S,p-1 6,p-1 7, p-1 g, p-1 g, p-20, l)-Zg) ciengan merek _
merek "lNX" milik tergugat | (bukti T-1, T-ll), Majelis l-lakirn berpendapat sebagaiber ikut :
Bahwa dari unsur kata dari kedua merek acJalalr srama yaitu " lNK" Mil ikPenggugat menjacJi " lNX" mil ik Tergugat l , han5,a mengenali huruf , 'K, '
menjadi"X".
Bahwa adanya persamaan ucapan "lNK" merel< darn ,'iNX (INKS);Bahwa adanya persamaan tampilan merek yaiLu sama-saina merek tulisandengan warna hitam.
Bahwa adanya persamaan tampilan ketika cji lihai yaitr: "li{K" dan "lNX"=" INKS " .
Bahwa masing-masing merek melindungi keii,;s cian jenis barang yangsama yaitu kelas 09 untuk segala topi pengar-;-r;:n (liairn);
a .
b .
c.
d .
e .
Hal I 8 Putusair lr i i :. i i l i i l : : lc:rci; i lO 1 2/PN.Jk1.PST
Menimbang, bahwa dari uraian dan pert imbangan hukum tersebut di atas,maka Majelis Hakim berpendapat secara hukum bahvua merek kata ,,lNX,' milikTergugat l, mempunyai persamaan pada pokoknya atau lce selurr-:lrannya denganmerek Penggugat dan dalam satu jenis barang yang sanra yaiti kelas 0g untuktopi pengaman (helm).
Ad.3 Apakah pendaftaraan merek "lNX" atas nama Tergugat I cii dasarkan atasitikad tidak baik sehingga harus dibatatkan ?
Menimbang. bahwa pasal 68 ayat (1) jo. pe r iai +r. 1n. pasal 6 ayat (1) hurufb. Undang-undang nomor : 1s tahun 2001 tentang lvlr:rek" pada pokoknyamenentukan bahwa gugatan pembatalan pendaftarair ili,rL,l( ci;i1:;,it diajukan olehpihak yang berkepentingan berdasarkan alasan baiilva p,:ricJaftaran Merek yangdi maksud diajukan oleh Pemohon yang beritikad trCark Lraili da:i Merek yang didaftarkan tersebut mempunyai persamaan pada pol<ohnya atau i<eseluruhannyadengan merek yang terkenal mil ik pihak lain untu[<' barang dan/ atau jasasejenisnya;
Menimbang, bahwa dalam penjelasan pasat 4 [.lnrcang-r-rndang No. 15Tahun 2001, disebutkan bahwa Pemohon yang be rtil<acl bail< a<Jalah pemohon
yang mendaftarkan Mereknya se(ara layak dan jujur tanpa niat apapun untukmembonceng, meniru atau menjiplak "ketenaran" nrerel< pihak lain demikepentingan usahanya yang berakibat kerugian pac.la pihal lain itu ataumenimbulkan kondisi persaingan curang, mengecolr, atau menyesatkankonsumen.
Menimbang, bahwa dari penjelasan pasal 4 tersebut, berdasarkanpernafsiran secara a contrario, terdapat 2 (dua) elemen penting untui< menentukanadanya itikad baik, yaitu :
1. Adanya niat untuk menguntungkan usahamerugikan pihak lain.
2. Adanya cara penyesatan konsumen aiaucurang atau menjiplak atau menumpanglain.
pendatraran sekaligus
perbuatan persaingan
keten;lran merek orang
Menimbangkan bahwa untuk membuktikan a,Janya unsui- " itikad tidakbaik" Majelis Hakim akan menr:ju pada pertimbangan hul<unr unslir-unsur tersebut
Hal l 9 Putusaur No. {ii{/tulcic:r i?"0 1 2/PN.JkI.PST
I ,
dalam ad.1 dan ad. 2 di atas , sehingga sesuai asas hukunrnya pendaftaran yang
beri t ikad baik berhak mendapatkan perl indunEan hukum sedangkan bi lamendaftar yang beritikad baik berhak mendapatl<an pedintlungan hukumsedangkan bila terbukti pendaftaran nya didasarkan alas itikad ti '..iak baik, makamerek tersebut wajib secara hukum di nyatakan bater'l at,:ru cJi batall<an.
Menimbang, bahwa darr bukti T-1, p-24 di peroleh fal-rta bahwa merek"lNX" milik tergugat I telalr terdaftar dengarr Nomor : lDfrd Cr002 2A449 pada KantorKementer ian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republ i l< lncjonesia Cq DirekturJenderal Hak Kekayaan Intelektual Cq.Direktorat Mr:rerk (t'orgug;it Il) pada tanggal.06 Oktober 2009, sehingga perlu di pert imbangltar-r lebi fr laniut apakahpendaftaran tersebut dimaksudkan agar usaha Tergugalt I cle rat memperolehkeuntungan sekaligus merugikan usaha penggugat ?
Menimbangkan bahwa untuk mengetahui apafraii p,Flr,ldaftaran merekTergugat I serta merugikan penggugat sebagai pihark pcrirrii i ir l\lerek maupunkonsumen, sangat erat kai tannya dengan apakah mii$yi l r i ; l1(at l<oni, ;umen dapat Ji
sesatkan atau terkecoh oleh produk topi pengam rrr (hi i ; : l tn) c icr-rg;an merek " lNX"
mil ik Tergugat dengan produk mil ik penggugat.
Menimbangkan bahwa penyesatan konsumc.;n du;ra1 juga ter jadi melaluihal-hal sebagai berikut :
- Penyerahan tentang asal-usul produk .Hal ini bisa terjadi karena Merek dari suatu proclr:k ineng;gunakan Merekluar negeri atau cir i khas suatu daerr:h yi i l rg s,cbenarnya Merektersebut bukan berasal dad luar negeri i,itau crai-i su:tu daerah yangmempunyai ciri khas khusus tersebut.
Penyesatan karena pro,Jusen.
Penyebutan dalam dalam bentuk ini dapat tei laci i karcna masyarakat
konsumen yang telah mengetahui deng;,ln bail< mutu suatu produ,k
kemudian di pasarat menemukan suatu proclui< dengan merek yang
mirip atau menyerupai merek yang sudah torfieriii l sebelr:mnya.t ; ,
Penyesatan melalui penglihatan
Penyesatan ini dapat terjadi karena kesamaan atau kemiripan darimerek yang bersangkutan.
Hal 20 Pu tusan N o. {r fi "i','i
r: rc i( /2 {) I 2/PN..l k I.PST
Penyesatan melalui pendengaran.
hal ini terjadi bagi kons:men yang hanya rnendengar atau mengetahuisesuatu produk dari pemberitahuan orang la.in.
Menimbang, bahwa darisurat bukti p-3, p-4,F,-S,p-6,p-7,p-B,p-9 dan p-10.Di peroleh fakta bahwa Penggugat adalah penerus hak ciari porrclaftaran pertama(frst to file) atas nama Tjon Lyanty Tejakusuma alas m*rek * rnerek dagangdengan menggunakan kartu INK kelas 09 yang pertanra tercla{'iar di indonesiasejak tahun 2000 sedangkan merek " lNX" milik rergugat I L:arrr terdaftar padatanggal 06 Oktober 2009 ( bukti p-24 - T1)
Menimbang, bahwa dari surat bukti p-11, p-12,p-13 dan p-14, di perolehfakta bahwa Penggugat telah memberi izin kapada pT. 'rAItA
iflJsut\/A TNDAH ,suatu perusahaan yang berbadan hukum beralamal clr j : i lnn wtrru best F.2 No.28 -2C Delta Silicon ll Lippo Cikarang , Desa Cil:atu , f(ecarnatan Cikarangselatan Kabupaten Bekasi untuk memproduksi dari mempercag:rngkan merek -merek "lNK" Milik penggugat dan tidak kepada Tergytrgai l.
Menimbang, bahwa dari surat bukt i p-16,p-17,t : ' -18,p- ' i0,p-.20 di perotehfakta bahwa keterkenalan merek - merek lNK, lNt( & t-()$t) ctarr INK helmet diperoleh melalui promosi yang gencar dan b{rfl(o:ii l i l:mbiriri;an sehinggamasyarakat telah mengenal merek INK milik peng!,:lrrgl*t Lrntul< i:rr*duk helm olehkarena i tu apabi la Tergugat I menggunakan merel, : " i i , j . i . , , L;rr i ,u l< barang larrgsama yaitu helm dengan harga yang lebih murah n-;;,rliar ' i i:ri;:h tc,ii1;ldi penyesatankepada Para Konsumen karena produk helm i::)i::rrquuat fisrta merugikanPenggugat karena helm INK mil ik Penggugat telah i rer i"r \ : i : , i r . . j i : , r rr ' rs. i rnasvarakat(bu kt i P -1 5,P -21,P -22,p -29,p-2S, p-26, da n p-2 B).
Menimbang bahwa menurut keterangan saksi -i-ergn.;gat
l, -vaitu RUSNANTOdan TONI HARMANTO keduanya pedang/ penjual heinr ii i,n tclaii: r:r.rla membuatsurat pernyataan masing-masing tertanggal 21 Desernbe*r ,!012 ( Bukti T-3 _ T-6)pada pokoknya memberikan keterangan bahwa parra p:einbeli tidak merasa dibingungkan dengan adanya dua merek helm , ' lNl(" c jei i "r " lNX,, r , lamun menurutpendapat Mejelis hal tersebut bukan merupakan uitsur' ,vang hnrus di buktikandalam pelanggaran merek, disamping itu jelas telah tcrjadi perbeciean harga yang
Hal 2 I Putusan I'lo. n lilii,{crr iril2 0 I 2/PN.Jkt.PST
sangat jauh harga helm mei-ek " lNX" mi l ik TerguS;:r i I c i i jual iebi i r murah, di
tempat saksi RUSMANTO helm merek " lNX" di juai r : icni . iarr hi . : r1; ; : Rp.100.000;
(seratus r ibu rupiah) sedangkan Merek " lNK" di juai c i i :n i1en irar 'ga Rp.230.000;
(dua ratus tiga puluh ribu rupiah) , ditempat saksi TCi'il i-i i:tivili i l1-C helm merek
"lNX" dijual dengan harga Rp. 125.000,- (seratus clL.rar pulr:h lirrra ribu rupiah)
untuk merek INK dengan harga Rp. 245.000; ( dua ratus onrpai puluh l ima r ibu
rupiah) sehingga menyebabkan persaingan usaha yang tidak sehat dan t':lah
merugikan pihak Penggugat.
Menimbang,bahwa berdasarkan pertimbangan - pertirni:angan sebagal
mana tersebut di atas maka Majelis Hakim berperrdapat bairwa pendaftaran
helm merek "lNX" milik Tergugat telah merlEer*durrg silatu niat untuk
menyesatkan konsumen atau setidak-tidaknya berfii i ir f:irhwa lrclm merek "lNX"
mil ikTergugat I seolah -olah adalah di produk dariP,: , rnr;gugat hal mana jelas
dapat merugikan Penggugat selaku pemilik "helrn" rncrek ll"li( dan konsumen
lainya dengan demikian seharus nya sesuai keteniuan pasal ,rl, pasal 5, dan
pasal 6 Undang - Undang No.15 Thn. 2001 tent l ,ng iVlcrck terhadap merek
Tergugat I tidak dapat didaftarkan dan harus ditolal.i cJalam Daftilr Umum Merek
karena telah di daftarkan dengan dilandasi oleh itika,i ticji:l i bail< r:ieh karenanya
pula kosekwensi hukumnya pendaftaran helm merei.. "ii!1.." nriii i, -fergugat
harus
dinyatakan untuk di batalkan
Menimbang, bahwa oteh karena pendaftran i in i in r i rcrek " INX " mi l ik
Tergugat I harus di batalkan, maka sebagai kor isci<w,ansi i l r r" i l<umnya sesuai
dengan ketentuan pasal 70 ayat(2) dan ayat ( 3) t-inc.jan!'l * uncieng nomor. 15
adalah tahun 2001 tentang merek , adalah Kementeri::rrr i ' l i i l<ui-n cjan HAM Rl Cq,
Direktorat Jenderal HAKI ,Direktorat Merer (Tergrii;at il) rner-rri:atalkan dengan
cara mencoret pendaftaran helm merek "lNX" Sertifi!,i lt lrci'elo. ri : 1DM00022449
tanggal pendaftaran 06 Oktober 2009 untuk kel;:.r b;ir;rng 0g dalam daftar
umum merek dengan segala akibat hukum nya sciiri nreni;rln-rum kan dalam
berita resmimerek.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbafir-'l ir r -. ;:er"ii irrbangan di atas
Majel is Hakim berpendapat bahwa Penggugat , i ; i ; , r i i i lc i : r i r , r dan berhasi l
membukt ikan dal i l gugatannya dan sebal iknya Terg;, : ,1-, i , i i ; ; i r i i : rgugat l i t idak
mampu membukt ikan dal i l - dal i l sangkalannya.
Hal 22 Putusart r'.i o. i: il/i'J eruk i20 I 2/PN. Jkt.PST
Menimbang, bahwa selanjutnya aka'r diperfir'nbangl<an petitum gugatan
Pengugat satu persatu sebagai berikut:
Menimbang, bahwa mengenai petitum 1,. gipcnii-rrb;rngkan seteJah
mempertimbangkan petitum 2 dan seterusnya; .
Menimbang bahwa mengenai petitum gugatlri i::r,::rri;gr_r,r1at point 2 s/dpetitum point 7 dengan terbuktinya semua hak clnrr ticfiti iv,.ri ),ang di dalilkanoleh Penggugat sebagaimana dipertimbangkan diatas, rn::r;:ri :;t.l i-ie,,,;ai konsekuensi
hukumnya apa yang dimohonkan oleh peng:;g;L; 1; I r j r inr i -r l -et i tum suratgugatannya sepatutnya dikabulkan untuk seluruhny*.
Menimbang, bahwa dengan di kabulkannya i j l . : f j . j i i l r i i : )c; l rggugat , maka
Tergugat I sebagai pihak yang kalah dibebani untuk n"il:imhijryarr l;i.iya perkara ini.
Memperhatikan kekeliruan Pasal 4, Pasal 5, ftrilseri 0, pas;_rl, 68, pasal 69,psal 70, ayat(2) (3) serta Pasal 71 Undang - undarr3 i r lo. 1l j
- f l r rr 2001 tentang
merek dan peraturan perundang - undang lain bersalrgki:ii,rn.
M E N G A D I L I :
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk selrii"riir; ' i1'l;;
Menyatakan bahwa Penggugat adalah i:rcnrili i< i-lek Ekslusif dan
pendaftar pertama (first to file) serta penclr.qr l'ral< nllls Merek-Merek
Dagang INK yang diperoleh melalui Pengai;han l-iali tlari Tjong Lyanti
Tedjakusuma alias Tjong Bui Lian pada tar:,;i;rl I .lr"rli 2004 dihadapan
Notaris Lieke L. Tukgali, SH, serta telah dicl:i;l i l it"i ' i-r Iie,:r-rqalihan Hak nya
pada Tergugat ll (i.e. Direktorat Merek) g:;cli: taiigl;ri 26 Juni 20O6
Nomor H4.Hc.01 .04-791-8177-04 atas Merri<-fi: 'tere lt Di:rgang INK yang
telah terdaftar pada Direktorat Merek antara i;rin:
Merek Dagang INK Daftar \o.48368{: taril:r;at 1E Agustus 2000yang diperpanjang dibawah Daftar Nc.i l i i i00i l :2G4191 tanggal 1BAgustus 2010 untuk melindungi jenis bl; 'ang )/eitg tsi-golong dalamKefas 09, yakni "Sega/a macam topi penrlan'ten (iieln)".
Merek Dagang INK Daftar No.554641 ii:r';;;i;;rl ii i.iovember ZOA2yang diperpanjang dibawah Daftar FJc'.lDii,1{tilil3,;,i2gg tanggal 8
November 2012 untuk melindungi jei';i:,; i;;:rarrg yang tergolong
1 .
2.
a)
b)
I ,"/1
4.
dalam Kelas 09, yakni antara lain: "Seg; la n ecam topi pengaman
dan helmet (helm), kacamata,,
c) Merek Dagang INK Daftar No.554642 *in1]g*i I i.lovember 2oo2yang diperpanjang dibawah Daftar Nc.itl i i; i{100t,{!300 tanggal BNovember 2012 untuk mel indungi jerrr : ; har i*ng yang tergolong
dalam Kelas 09, yakni antara lain: 'segitia ntacarn topi pengaman
dan helmet (helm), kacamata,,;
d) Merek Dagang INK HELMETS Daftar Nc. iDM0il0:1s1661 tanggat 23
Desember 2010 untuk mel indungi jen;:r l t i . r rarrcl yang tergolong
dafam Kelas 09, yakniantara lain: ,,Helm
3. Menyatakan bahwa Merek Dagang iij)'l i,{,r,:!ris 0g Daftar
No.lDM00022o49 tanggal 22 Januari zsi'i] ;ii{.iir.(j }'}ini"na Tergugat Imempunyai persamaan pada pokoknya FD?uiri"li-r iiriselurillrannya denganMerek-Merek Dagang INK Kelas'09 milik per,19r,r5;;rt ynrrll telah terdaftar
sejak tanggal 18 Agustus 2000, yakni antai-i; i,,riir :
a) Merek Dagang INK Daftar No.4836BL taii- ;.;:i"ii i i i y:,,11i;;,1u" 2000 yang
diperpanjang dibawah Daftar No. lDM00ti i :2 i ' i ; ; t l , , t i , l rJal 1B Agustus
2010 untuk mel indungi jenis barang yanl l r , r* i i : : . i - i , t1 r i i l lam Kelas 0g,yakni "Segala macam topi pengaman (lx, tit,)".
b) Merek Dagang INK Daftar No.554641 l : i i i l l r ; r , i i l i r iovember 20OZ
yang diperpanjang dibawah Daftar Nc iiltvlt,l{;0l4g2gg tanggal B
November 2012 untuk melindungi jer.ri,: l;;:r.r*ng yang tergolong
dalam Kelas 09, yakni antara lain:"Segi i;s trtitcanr tapi pengarnan
dan helmet (helm), kacamata".
c) Merek Dagang INK Daftar No.554642 t:rnggat I |.jovember 2OO2yang diperpanjang dibawah Daftar NCI ;Dtvi00CIialt)30O tanggat 8
November 2012 r,ntuk melindungi jenir bariln6; yang tergolong
dafam Kelas 09, yakni antara lain: "Seg,,,i Ja ntacetrn topi pengaman
dan helmet (helm), kacamata"
d) Merek Dagang INK HELMETS Daftar hJ{r, ii j i\,ri,JiJ035.j651 tanggal 23
Desember 2010 untuk melindungi jeri; : i,;-rrr:nr-l )rilng tergolong
dalam Kelas 09, yakniantara lain.. "Helnt,
Menyatakan pendaftaran Merek Dagang itii,'i K*l;:* 0g Daftar
No-fDM00022044;9 tanggal 22 merupakan i;;,rsii p*niru;rn/jiplakan dari
Merek-Merek Dagang INK milik Penggugat ya;rg tri;ri ' i ic-cJaftar sejak 1B
Agustus 2000 di Direktorat Merek;
Membatalkan pendaftaran Merek Dagang li\,.!l;,{ F{*llas 09 DaftarNO.lDItf00O22O4/;9 tanggal 22 Januari ZO{;;i nims r"?;rnna Tergugat Idalam Daftar Umum Direktorat Merek dengan s;.[];ilil al,,i ;at hukumnya;Memerintahkan Tergugat ll (Direktorat Merdi,;i *ntuk melaksanakan isiPutusan ini dengan mencatat pembatalan Mcri-.r< Dagang lhlX Kelas 09Daftar No.lDM00022O49 tanggal 22 Januari L;ij$* at.::ii ilama TergugatI dalam Daftar Umum Direktorat Merek:
7 ' Menghukum Tergugat l,untuk membayar irirr-va p,lrkara sebesarRp. 8 .016.000- ( delapan juta enam belas r ibu , 'r j , i . . i i r);
Demikian diputuskan dalam apat permLrs,, : ' , i r : , i i - ; i i r i i l , lajel is HakimPengadilan Negeri pada pengadilan Negeri Jakarta i :r: i ; ; , i f plr, i ; l hari kamis,07Mar€t 2013 oleh kami :AKHMAD ROSIDIN,SH,Mll, s,, ! ;r j ;rr } ir ,r lrr; , ,r r-najel is , AMINsuTlKNo ,SH,MH dan SUToro ADt purRo, sH.Ml-i l-ra*ing --rnasing sebagaiHakimAnggota, Putusanmana di ucapkan pada haii . i 'dirrr is,14 Maret 2013dalam pesidangan terbuka untuk umum oleh Ketua lil,,,j*lis tersebut di damuingioleh Hakim - Hakim Anggota tersebut , dibantu {r)iLlh i:ncji,,iirg Purwaningsih
,SH,Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta l:,irs,ilt serta di hadiri olehKuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat l, Tanpa dihacjii"r oicf"r [(uirta Tergugat ll
5.
6 .
Hakim - Hakim Anggota , Hakit ; I I ' i.ctua l',"4,1 jelis,.:: ' x i i ' l '
oil,* surKNo, "/r"-" .r
,tffi)s)r".lwffi' * --*----' AKF/p{ / t : ; l { )S l { l i l , l ,SH.MH.
/
,rVJionor iurno, 'H.MHPANITERA PEI)pp,,r,;' J il,
ENDANG 6r**o*,*Gs r i i. i:ti.-J
Biava perkara :1. PNBP Rp. 30.000,-2. ATK Rp. 75.000,-3. Meterai Rp. 6.000,-4. Redaksi Rp. 5.000,-5. Panqoilan Rp.8.000.000.-
Jumlah Rp.8.016.000,-
,r
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R . I .DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Jl. Daan Mogot km 24, TANGERANG 15 I 19Telp . 021, 5525388, .5524839 Fax 021 5525366,
Email : Website:, ' http:/ /www. deip. go. id
SURAT KETERANGAN RISETNO. HKr.4.Hr.06.06.06- 1 59 /2013
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama
Nomor Pokok
: Dwi Anto
: 109048000032
Fakultas Hukum, Jurusan Hukum Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syari f Hidayatul lah
Benar telah mengadakan riset berupa wawancara, tanya jawab dan
pengumpulan data di Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, pada tanggal 25 Jul i 2013
dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul "Analisis Yuridis
terhadap Peniruan Merek HeIm "INK" oleh Merek HeIm "INX"".
Demikian kami terangkan agar dapat dipergunakan seperlunya.
Tangerang,25 Ju l i 2013
Subdit. Pelayanan Hukum
SUSANTI, SH
r24 200112 2001
ktorat Merek