dukungan psikososial bagi bidan dalam memberikan …
TRANSCRIPT
MODUL 6
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL BAGI BIDAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA MASA PANDEMI COVID-19
1
MENGAPA SESI INI DIPERLUKAN?
Pada masa pandemi COVID-19, nakes, termasuk bidan menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi teknis maupun non-
teknis.
Hasil survei dari Fak Kedokteran UI (2020) menunjukkan 82% nakes mengalami burn out dan kelelahan mental dan fisik
yang kronis karena stress yang berkepanjangan selama pandemi.
Pandemi COVID-19 dapat menciptakan dampak berganda bagi bidan maupun kliennya.
Oleh karena itu, pemberian dukungan psikososial kepada bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di
garda terdepan sangatlah penting.
Langkah ini merupakan salah satu bentuk penguatan kapasitas bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi.
Sesi ini bertujuan untuk memberikan dukungan psikososial bagi bidan sehingga bidan dapat meningkatkan kemampuan
dan keterampilannya dalam memberikan dukungan psikososial kepada klien untuk menjaga kesehatan mental dan sosial
pada masa pandemi.
2
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu mendeskripsikan dan mendemonstrasikan strategi pemberian dukungan psikososial, baik bagi dirinya sendiri maupun klien, pada masa pandemi COVID-19.
3
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian dukungan psikososial 2. Melaksanakan tugas dan peran bidan pada masa pandemi COVID-19, termasuk dalam
memberikan dukungan psikososiaL 3. Menentukan persiapan dan perlindungan diri yang dibutuhkan oleh bidan pada masa
pandemi COVID-19 4. Mengatasi masalah psikososial yang dapat dialami oleh bidan dan klien pada masa pandemi
COVID-19 5. Menerapkan strategi self care/perawatan diri dan pengelolaan stres pada masa pandemi
COVID-19 6. Mengembangkan strategi dukungan psikososial bagi bidan dan klien pada masa pandemi
COVID-19 7. Mengidentifikasi kasus psikologis yang perlu dirujuk dan langkah-langkah melakukan rujukan
4
MATERI POKOK dan SUB MATERI POKOK Pengertian dukungan psikososial
Tugas dan kewenangan bidan pada masa pandemi COVID-19
Persiapan dan perlindungan diri bagi bidan pada masa pandemi COVID-19
• Masalah psikososial bidan
• Masalah psikososial Klien Permasalahan psikososial pada masa pandemi COVID-19
• Pentingnya mengelola stres
• Cara mengelola respons emosi
• Cara mengelola respons fisik
Self care/perawatan diri pada masa pandemi COVID-19
• Dukungan psikososial bagi bidan
• Dukungan psikososial bagi klien
Dukungan psiksososial terhadap permasalahan psikososial pada masa pandemi COVID-19
Rujukan kasus psikososial pada masa pandemi COVID-19 dan langkah-langkah melakukan rujukan
5
METODE Pertemuan Virtual Menggunakan Aplikasi Zoom atau Microsoft Teams
Curah Pendapat
Ceramah Interaktif
Demonstrasi
Tugas Individu
8
Apa yang Anda ketahui tentang pengertian Dukungan Psikososial?
9
Pengertian Dukungan Psikososial
10
11
Dukungan psikososial adalah: • bantuan yang diberikan untuk memfasilitasi
kemampuan untuk bangkit kembali atau ketangguhan (resiliensi)
• yang ada dalam diri sesorang, baik bidan, klien atau penyintas bencana atau kekerasan, keluarga, dan komunitas
• sehingga individu, keluarga, dan komunitas tersebut bisa bangkit kembali dari dampak bencana, pandemi, atau masalah yang dialaminya, dapat menghadapinya saat ini maupun di masa mendatang (Kerangka Kerja Psikososial dari Federasi Internasional, 2005-2007).
11
Tujuan Pemberian Dukungan Psikososial
Apapun model dan bentuk kegiatannya, pemberian dukungan psikososial bertujuan untuk: 1. melindungi dan meningkatkan kesejahteraan psikososial
penyintas/klien, 2. serta mencegah, mengurangi resiko, dan menangani masalah atau
gangguan kesehatan mental akibat bencana. 3. memberikan layanan yang layak Ketiga hal ini berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan penyintas/klien untuk bangkit kembali setelah mengalami bencana/masalah.
11
Layer Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial
Layanan terspesialisasi
Layanan terfokus
Dukungan kepada keluarga dan kelompok-kelompok
dalam komunitas
Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Keamanan
12
Tugas dan Peran Bidan dalam Situasi Krisis Kesehatan, Termasuk Pada Masa
Pandemi
13
Apakah ada perbedaan yang Anda rasakan atau alami saat memberikan pelayanan
pada masa pandemi COVID-19?
14
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN C
Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
Pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu
Pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan KB
Pelayanan Kesehatan Anak
Pelayanan Kesehatan Ibu
KEWENANGAN BIDAN ( UU KEBIDANAN no 4 2019)
15
PERAN BIDAN (UU KEBIDANAN no 4 2019)
PEMBERI LAYANAN Pemberi Informasi, Deteksi Dini, Pertolongan, Memperjuangkan hak, Dukungan, Bimbingan
PENDIDIK PEMBIMBING, FASILITATOR
PENYULUH, KONSELOR
PENGELOLA PELAYANAN
PENGGERAK PSM, PEMBERDAYAAN
PENELITI
Bentuk
Layanan
Mandiri,
Kolaborasi,
Rujukan
Bentuk Layanan : Mandiri (Promotif & Preventif), Kolaborasi, Rujukan
16
Mengoordinasi kegiatan kesehatan reproduksi (Kesehatan Ibu Anak (KIA) -Keluarga Berencana (KB))
Melakukan penilaian cepat kesehatan (rapid health assessment) Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi
Melakukan pendataan dan pemetaan ibu hamil, pascapersalinan, dan bayi baru lahir serta ibu nifas di tempat-tempat pengungsian bersama petugas puskesmas
Memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang aman dan memadai (pencegahan kesakitan dan kematian, penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)-HIV, kekerasan berbasis gender)
Kewenangan dan tugas bidan pada situasi krisis kesehatan
dan masa pandemi, termasuk di dalamnya mengintegrasikan pemberian dukungan psikososial.
17
Memastikan tersedianya mekanisme rujukan yang efektif untuk pelayanan asuhan kebidanan dan kekerasan berbasis gender
Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar memanfaatkan tenda kesehatan reproduksi untuk menjaga kesehatan dirinya
Melakukan pemetaan puskesmas dan rumah sakit, termasuk Praktik Mandiri Bidan yang aman dari penularan COVID-19
Memastikan kesehatan dan keselamatan ibu hamil yang akan melahirkan dalam waktu dekat
Berkoordinasi dengan subklaster terkait lainnya
Memastikan kelompok rentan mendapatkan asupan gizi yang cukup
18
Memastikan keberlangsungan pelayanan KB
Melaksanakan aksi dan inovasi untuk memutus mata rantai perjalanan penularan Covid 19 dengan memberikan edukasi dan informasi pola hidup bersih, rajin mencuci tangan, menggunakan masker/APD, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan melakukan penyemprotan disinfektan
Memberikan dukungan psikososial kepada klien dan komunitas pada masa bencana, termasuk pandemi, dan melakukan rujukan pelayanan psikososial sesuai kebutuhan klien
19
Persiapan dan Perlindungan Diri bagi Bidan dalam Krisis Kesehatan dan Pandemi A. Sebelum Situasi Krisis
1. Kesiapan Mental
2. Memperoleh Dukungan dari Keluarga dan Tempat Kerja
3. Penuhi Kebutuhan Kesehatan Pribadi Secukupnya
4. Siapkan dan Maksimalkan Penggunaan APD dan kedisiplinan menjaga standar pencegahan penularan
5. Siapkan Perlengkapan Terkait Higiene dan Sanitasi
6. Mampu Mengelola Stress dengan Baik.
20
Persiapan dan Perlindungan Diri bagi Bidan dalam Krisis Kesehatan dan Pandemi
B. Selama Bekerja dalam Situasi Krisis
1. Melaporkan diri kepada koordinator lapangan/tim
2. Memahami sistem kerja, termasuk penanganan COVID-19 di wilayahnya
3. Memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai protokol pencegahan COVID-19
4. Menjalin kerja sama, komunikasi efektif dengan kolega, termasuk menghargai rekan kerja
5. Mencari dukungan untuk memperkuat kapasitas SDM
6. Memanfaatkan sumber daya yang ada, menggunakan kearifan lokal untuk penyelamatan jiwa yang terdampak
7. Mencatat dan melaporkan semua kegiatan yang telah dilakukan untuk menjamin kesinambungan pelayanan dan mencegah terjadinya kesalahpahaman atau komunikasi yang buruk
8. Menjaga kesehatan fisik dan emosional, termasuk stamina dan semangat, serta mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok dukungan untuk penguatan psikososial
9. Memahami sistem rujukan untuk pelayanan kekerasan berbasis gender dan dukungan psikososial selama pandemi
10. Menghargai para penyintas bencana dan kekerasan
21
Persiapan dan Perlindungan Diri bagi Bidan dalam Krisis Kesehatan dan Pandemi Setelah Situasi Krisis
1. Menginventarisasi sarana dan prasarana
2. Melakukan serah terima alat/peralatan/sumber daya dan dokumen-dokumen lain
3. Berpamitan dengan tim subklaster dan tokoh masyarakat setempat atau tim Satgas COVID-19 setempat
4. Mengikuti sesi kelompok dukungan (debriefing/support group) sebagai bentuk dukungan psikososial
kepada relawan bidan setelah bertugas
5. Membuat evaluasi dan pembelajaran untuk materi advokasi ke depannya agar kebijakan dan program
pelayanan dalam situasi krisis kesehatan dapat menjadi lebih baik
22
Masalah Psikososial yang Dialami pada Masa Pandemi 1. Masalah Psikososial yang Dapat Dialami Bidan
Kelelahan akibat banyaknya beban pekerjaan dan jam kerja yang panjang
Waktu tidur yang kurang karena para pekerja atau relawan bidan kemungkinan harus bekerja dalam sistem shift yang panjang sehingga waktu untuk beristirahat terbatas
Pengulangan tugas atau aktivitas dalam jangka waktu panjang sehingga menimbulkan perasaan monoton
Rasa lapar dan haus karena terbatasnya waktu untuk makan maupun menyiapkan atau mengakses makanan dan minuman yang sehat
Penggunaan perlengkapan APD dalam jangka panjang yang dapat berdampak pada kondisi fisik atau menimbulkan ketidaknyamanan
Kekhawatiran atas ancaman dan bahaya dengan meningkatknya risiko terpapar virus
23
Masalah Psikososial yang Dapat Dialami Bidan Bekerja secara dekat dalam satu tim yang anggotanya memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda
dalam jangka waktu yang panjang.
Kemungkinan bersinggungan dengan kelompok masyarakat yang agresif dan tidak kooperatif
Melakukan pekerjaan pada situasi yang terisolasi dengan dukungan sumber daya terbatas dan jauh dari
dukungan keluarga
Kondisi lingkungan pekerjaan yang kurang nyaman, seperti terlalu panas, terlalu dingin atau bising
Perubahan manajemen organisasi dan penugasan yang dapat terjadi secara tiba-tiba, termasuk perubahan
pada aturan-aturan yang tidak tersosialisasikan dengan baik
24
Masalah Psikososial yang Dapat Dialami Bidan Terpapar oleh kejadian traumatis yang dialami pasien atau klien korban kekerasan berbasis gender
Sistem rujukan atau birokrasi yang tidak jelas atau terlalu bertele-tele sehingga menghambat pemberian layanan
Kurangnya penghargaan dari sistem dan lembaga yang menaungi pekerja atau relawan bidan
Stigma dari masyarakat mengenai tenaga kesehatan yang memiliki risiko tinggi terpapar koronavirus
Ketegangan yang terjadi di rumah tangga sendiri akibat bekerja dan sekolah dari rumah sehingga menyebabkan beban rumah tangga dan kerja menjadi berlipat ganda
Anggota keluarga sendiri menderita sakit karena koronavirus atau sakit lainnya dan membutuhkan perhatian.
Burn out, kelelahan kepedulian, trauma primer dan sekunder
24
Tanda-tanda Burnout
Kelelahan sangat Energi menurun Produktivitas menurun Kesedihan, depresi, ketakberdayaan Kebingungan, kehilangan orientasi Kemarahan, cepat tersinggung Hilangnya kepedulian/ kelembutan dan empati Sinisme/kegetiran yang berlebih terhadap pekerjaan/pasien dan
digeneralisasi ke dalam aspek hidup lain Gangguan somatik/ tubuh (sakit kepala, sakit sendi, gangguan perut dll)
yang tidak jelas penyebabnya dan tak kunjung sembuh
25
2. Masalah Psikososial yang Dapat Dialami Klien
a. Emosi: Cemas, takut, khawatir, sedih, marah, merasa bersalah, dan lain-lain
b. Pikiran: Bingung, merasa tidak berdaya, tidak tahu apa yang harus dilakukan,
kehilangan orientasi, ragu-ragu, sulit membuat keputusan, terbayang-bayang dan terus
berpikir tentang kejadian, dan lain-lain
c. Tingkah laku: Menarik diri, resah, menangis, mudah tersinggung/marah, tidak sabar,
mudah terlibat konflik, dan lain-lain
d. Fisik: Pusing, mual, keringat dingin, jantung berdebar, maag, gatal-gatal, gangguan
makan, ganguan tidur, dan lain-lain
26
Piramida Dampak Psikososial akibat Bencana pada Masyarakat Kelompok masyarakat yang
menderita gangguan mental serius.
Kelompok masyarakat yang menghayati trauma lebih dalam dan
kuat atau mengalami depresi.
Kelompok masyarakat yang kehilangan anggota keluarga, berduka, marah, takut atau merasa bersalah.
Masyarakat secara umum. Meski terkesan tidak menampilkan masalah khusus, masyarakat sesungguhnya juga menghayati berbagai
pengalaman negatif akibat bencana. Emosi yang mungkin muncul adalah perpaduan antara kebingungan, rasa tak percaya, kesedihan, kekagetan,
serta kemarahan.
27
Self Care untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial
Strategi Self Care dan Mengelola Stres
1. Ikuti informasi akurat tentang COVID-19 dan patuhi langkah-langkah keamanan untuk mencegah penularan dan infeksi
2. Jaga pola makan, penuhi waktu tidur yang cukup, dan lakukan olah raga setiap hari.
3. Lakukan kegiatan yang Anda suka atau bermakna setiap hari seperti mendengarkan kesenian, membaca doa atau berbincang dengan teman dan keluarga.
4. Ambil lima menit tiap hari untuk berbicara dengan teman, keluarga atau orang yang Anda percayai dan memahami perasaan Anda.
28
Berbicaralah kepada manajer, atasan atau kolega tentang kesejahteraan Anda dalam pekerjaan
Upayakan untuk tetap menjalankan rutinitas harian.
Minimalkan penggunaan alkohol, obat- obatan, kafein atau nikotin.
buat daftar singkat di pikiran atau di kertas tentang keberhasilan Anda membantu orang atau hal-hal yang Anda syukuri
Lakukan teknik-teknik mengelola stres.
29
Mari Praktik : Video Peragaan Teknik Relaksasi dan Stabilisasi
• Video 1 - Deep Breathing: https://www.youtube.com/watch?v=h6IIFpwfx8U
• Video 2 - Finger Hold: https://www.youtube.com/watch?v=NqNWIpW0cvQ
• Video 3 - Menyadari Sensasi Tubuh: https://www.youtube.com/watch?v=Xi9FVv3vRBE&t=14s
• Video 4 - Grounding 5,4,3,2,1: https://www.youtube.com/watch?v=t3rAUSRbDEU
• Video 5 - Safe Place: https://www.youtube.com/watch?v=HEY3Mve_ggA
• Video 6 - Butterfly Hug: https://www.youtube.com/watch?v=_wYoVGye_qI
30
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL UNTUK BIDAN DAN KLIEN
31
Memberikan Dukungan Psikososial kepada Bidan 1. Secara proaktif mendorong pekerja dan relawan bidan untuk menjalankan strategi-strategi perawatan
diri yang positif dan menciptakan lingkungan yang mempedulikan perawatan secara kolektif di antara anggota tim
2. Memimpin dengan menunjukkan perilaku kerja yang sehat seperti tidak kerja lembur, peka dan baik kepada orang lain, serta mendorong penyelesaian masalah yang konstruktif.
3. Mempersiapkan pekerja dan relawan bidan melalui pelatihan berkala untuk bekerja dalam merespons COVID-19.
4. Memberikan informasi terkini dan mudah dipahami mengenai menjaga keamanan pada masa pandemi COVID-19.
5. Mengadakan pertemuan berkala untuk membahas tantangan, kekhawatiran, dan solusi.
6. Memastikan pekerja dan relawan bidan mendapat istirahat berkala dan memiliki waktu untuk terhubung dengan keluarga dan teman.
7. Mengimplementasikan sistem berpasangan (buddy system) dan mendorong dukungan sebaya.
8. Memberikan informasi kepada semua pekerja dan relawan bidan bahwa konseling dan dukungan psikososial untuk menjaga kesehatan mental secara anonim (kerahasiaan terjaga) tersedia bagi mereka.
32
Memberikan Dukungan Psikososial kepada Bidan
9. Mengidentifikasi pekerja dan relawan bidan yang mungkin berada dalam situasi rentan atau terpinggirkan,
bahkan kekerasan berbasis gender, yang mungkin membutuhkan dukungan tambahan lainnya.
10. Menjalankan kebijakan yang terbuka sehingga pekerja dan relawan bidan dapat melaporkan masalah—
yang sebaiknya disampaikan ke orang yang bukan atasan mereka langsung.
11. Bekerja secaara proaktif untuk menyelesaikan konflik, menekankan pentingnya lingkungan kerja tim yang
suportif, dan memberikan teladan sikap baik dan peduli kepada diri sendiri dan anggota tim lain.
33
B. Memberikan Dukungan Psikososial kepada Klien
Komunikasi yang Berempati (Mendengar, Mengulangi/Konfirmasi, Merangkum/Menyimpulkan)
Berikan Dukungan Praktis (informasi, rasa aman, dipahami, makan, minum, hubungkan dengan layanan lain)
Bantu Orang Lain Agar Dapat Membantu Dirinya Sendiri (kenali masalah, kenali pilihan solusi, fasilitasi pengambilan keputusan)
Berikan Beberapa Usulan Kegiatan yang Dapat Membuat Klien Merasa Lebih Baik (rekreasional, hobi, relasi, olah raga, tidur makan cukup, teknik relaksasi)
34
Tindakan yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Bidan dalam Memberikan Dukungan Psikososial kepada Klien (1) BOLEH DILAKUKAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN
• Posisi tubuh terbuka menghadap klien dan tidak kaku, terutama bila memberikan layanan luring.
• Melihat lawan bicara.
• Mempertahankan kontak mata yang sesuai agar klien merasa nyaman dan didengarkan.
• Memperkenalkan diri dengan jelas; sebutkan nama dan peran/jabatan Anda.
• Menyilangkan tangan Anda di dada ataupun berkacak pinggang.
• Membelakangi, menghindari kontak mata, atau terlalu terfokus pada gawai Anda.
• Menatap mata klien dengan cara yang membuatnya menjadi tidak nyaman atau merasa dinilai.
• Berasumsi bahwa lawan bicara sudah mengetahui siapa Anda.
35
Tindakan yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Bidan dalam Memberikan Dukungan Psikososial kepada Klien (2) BOLEH DILAKUKAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN
• Menggunakan nada bicara yang tenang dan lembut dengan suara yang cukup jelas, terutama bila memberikan layanan daring.
• Jika klien tidak dapat melihat wajah Anda karena Anda menggunakan masker, upayakan menempelkan foto diri pada tanda pengenal.
• Pastikan klien merasa nyaman untuk berbicara dengan Anda dengan memperhatikan bahasa tubuhnya atau mengajukan pertanyaan untuk membantunya merasa nyaman, seperti memberikan pilihan-pilihan.
• Menggunakan nada bicara yang tinggi, terburu-buru, terlalu cepat, terdengar menghela napas dan tidak sabar.
• Berasumsi klien mengetahui wajah Anda, padahal Anda menggunakan masker. Juga berasumsi bahwa lawan bicara dapat menangkap ekspresi wajah Anda.
• Berasumsi bahwa klien pasti nyaman berbicara dengan Anda.
36
Tindakan yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Bidan dalam Memberikan Dukungan Psikososial kepada Klien (3)
BOLEH DILAKUKAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien dan sesuai dengan usia klien. Bila klien tidak menggunakan bahasa yang Anda gunakan, dampingi dengan penerjemah. Lakukan konfirmasi apakah informasi yang Anda sampaikan sudah jelas atau belum.
• Menjaga jarak untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 dan jelaskan tindakan Anda tersebut. Misalnya, mengadakan pembicaraan di ruang yang besar dengan dibatasi layar, melalui telepon atau mekanisme daring lainnya.
• Menggunakan jargon-jargon medis atau kebidanan dan berasumsi bahwa klien pasti memahami apa yang Anda sampaikan.
• Menempatkan diri Anda atau orang lain dalam risiko terinfeksi COVID-19 dengan cara mengabaikan aturan menjaga jarak dan protokol keamanan lainnya.
37
Merujuk kepada Layanan Psikososial Lanjutan
Kenali tanda-tanda ketika seseorang atau klien membutuhkan penanganan psikososial
yang lebih khusus dari profesional seperti psikiater atau psikolog:
1. Sangat terganggu hingga tidak dapat merawat diri sendiri atau orang lain dan
menjalankan fungsi dasar sehari-hari
2. Sangat resah dan takut dan mungkin gemetar
3. Mengatakan ingin melukai diri sendiri atau mengancam melukai orang lain
4. Reaksi emosi yang intens dan tidak bisa dikendalikan, seperti marah atau menangis
terus-menerus. Tidak dapat meregulasi emosinya sendiri.
5. Menyendiri dan sangat menarik diri
6. Kehilangan orientasi, tidak mengetahui nama diri, di mana ia berada, tidak tahu apa
yang terjadi, tampak tidak terhubung atau merasa ‘tidak nyata’
38
Langkah-Langkah yang dapat dilakukan untuk membantu seseorang yang
mengalami kondisi stres yang serius
1. Mengutamakan keselamatan
2. Pastikan orang itu mengenal Anda
3. Tetap tenang
4. Mendengarkan.
5. Bersikap tenang dan sampaikan informasi secara praktis.
6. Bantu orang/klien untuk menjadi lebih berdaya
7. Beri informasi yang jelas.
39
Lanjutan......
8. Tetap dampingi orang tersebut
9. Rujuk ke layanan spesialis
Jika berbicara melalui telepon, upayakan jangan terputus sampai orang tersebut sudah tenang dan/atau Anda dapat menghubungi pelayanan darurat yang akan datang dan memberikan pertolongan secara langsung.
40
RANGKUMAN
• Pemahaman pendekatan dan dukungan psikososial dalam krisis kesehatan, terutama pada masa pandemi COVID-19, sangat diperlukan oleh bidan.
• Pemahaman ini dapat membangun kapasitas bidan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan dalam memberikan penanganan maupun asuhan yang tepat dan komprehensif kepada klien ataupun penyintas.
41
Q & A
42
TUGAS INDIVIDUAL • Tugas ini dikerjakan secara individual.
• Peserta mengirimkan tugas melalui Google Forms yang tautannya dibagikan di chat box pada akhir sesi pembelajaran.
• Waktu pengiriman tugas maksimal 1 minggu setelah sesi ini.
• Setiap peserta menulis jurnal berisi 100–200 kata tentang:
a. Upaya yang Anda anggap sebagai kemajuan atau keberhasilan (yang dilakukan selama seminggu setelah sesi), baik untuk perkembangan diri sendiri maupun pelayanan kepada klien dalam menerapkan pemberian dukungan psikososial).
b. Kegiatan selfcare yang Anda lakukan selama seminggu setelah sesi, baik kegiatan yang rutin atau sudah biasa dilakukan maupun mencoba kegiatan baru.
c. Bisa diketik langsung dalam kolom yang disediakan di Google Forms atau menuliskan di kertas dengan tulisan yang jelas, difoto, dan di-upload di Google Forms yang tersebut.
44
TERIMA KASIH