drnico-3.implementasi std yan kedokteran 07-15.pdf

40
WS PENINGKATAN MUTU RS DAN CLINICAL PATHWAY DALAM STANDAR AKREDITASI RS 28 – 29 Juli 2015 dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes Komisi Akreditasi Rumah Sakit Juli 2015

Upload: fahri-ari

Post on 28-Aug-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • WS PENINGKATANMUTU RS DAN CLINICAL PATHWAYDALAM STANDAR AKREDITASI RS

    28 29 Juli 2015

    dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKesKomisi Akreditasi Rumah Sakit

    Juli 2015

  • Standar PMKP.2.RS membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi darisistem dan proses sesuai prinsip peningkatan mutu.

    Maksud & Tujuan PMKP 2 :Penyusunan PPK & Clinical yang baik adalah :

    a. konsisten dengan misi dan rencana RS;b. memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, staf dan lainnya;c. menggunakan pedoman praktek terkini, standar pelayanan klinis,

    kepustakaan ilmiah dan berbagai informasi berbasis bukti yangrelevan dalam hal rancangan praktek klinis;

    d. sesuai dengan praktek business yang sehat;e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko yang relevan;f. Dibangun pengetahuan dan keterampilan yang ada di RS;g. Dibangun praktek klinis yang baik/lebih baik/sangat baik dari RS lain;

    2

    Maksud & Tujuan PMKP 2 :Penyusunan PPK & Clinical yang baik adalah :

    a. konsisten dengan misi dan rencana RS;b. memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, staf dan lainnya;c. menggunakan pedoman praktek terkini, standar pelayanan klinis,

    kepustakaan ilmiah dan berbagai informasi berbasis bukti yangrelevan dalam hal rancangan praktek klinis;

    d. sesuai dengan praktek business yang sehat;e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko yang relevan;f. Dibangun pengetahuan dan keterampilan yang ada di RS;g. Dibangun praktek klinis yang baik/lebih baik/sangat baik dari RS lain;

  • Standar PMKP.2.1. Pedoman praktek klinis dan clinicalpathway dan atau protokol klinis digunakan sebagaipedoman dalam memberikan asuhan klinis

    Elemen Penilaian PMKP.2.1.1. Setiap th pimpinan menentukan paling sedikit 5 area prioritas dgn fokus

    penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis2. RS dlm melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways dan/atau

    protokol klinis melaksanakan proses a) sd h) dalam Maksud dan Tujuan3. RS melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di

    setiap area prioritas yg ditetapkan4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis,

    clinical pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasidari proses dan hasil (outcomes)

    Standar PMKP.2.1. Pedoman praktek klinis dan clinicalpathway dan atau protokol klinis digunakan sebagaipedoman dalam memberikan asuhan klinis

    Elemen Penilaian PMKP.2.1.1. Setiap th pimpinan menentukan paling sedikit 5 area prioritas dgn fokus

    penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis2. RS dlm melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways dan/atau

    protokol klinis melaksanakan proses a) sd h) dalam Maksud dan Tujuan3. RS melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di

    setiap area prioritas yg ditetapkan4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis,

    clinical pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasidari proses dan hasil (outcomes)

    3

  • Maksud & Tujuan PMKP 2.1. Sasaran penggunaan PPK dan Clinical Pathway dari RS meliputi : standardisasi dari proses asuhan klinis; mengurangi risiko di dalam proses asuhan klinis, terutama hal-hal yang terkait dengan langkah pengambilan keputusan yang kritis; memberikan asuhan klinis tepat waktu, cara yang efektif dengan

    menggunakan sumber daya secara efisien; secara konsisten menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi melalui cara-

    cara berbasis bukti (evidence-based). Alur asuhan klinis (clinical care pathways) adalah alat yang bermanfaat dalam

    upaya ini untuk memastikan adanya integrasi dan koordinasi yang efektif daripelayanan dengan mengunakan secara efisien sumber daya yang tersediasecara efisien.

    Maksud & Tujuan PMKP 2.1. Sasaran penggunaan PPK dan Clinical Pathway dari RS meliputi : standardisasi dari proses asuhan klinis; mengurangi risiko di dalam proses asuhan klinis, terutama hal-hal yang terkait dengan langkah pengambilan keputusan yang kritis; memberikan asuhan klinis tepat waktu, cara yang efektif dengan

    menggunakan sumber daya secara efisien; secara konsisten menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi melalui cara-

    cara berbasis bukti (evidence-based). Alur asuhan klinis (clinical care pathways) adalah alat yang bermanfaat dalam

    upaya ini untuk memastikan adanya integrasi dan koordinasi yang efektif daripelayanan dengan mengunakan secara efisien sumber daya yang tersediasecara efisien.

    4

  • Maksud & Tujuan PMKP 2.1.PPK, Clinical Pathway, dan protokol klinis relevan dengan populasi dari pasien RSrumah sakit dan misinya adalah :a. dipilih dari yg dianggap cocok dgn pelayanan dan pasien RS (bila ada,

    pedoman nasional yang wajib dimasukkan dalam proses ini);b. dievaluasi berdasarkan relevansinya utk mengidentifikasi populasi pasienc. jika perlu disesuaikan dgn teknologi, obat-obatan, dan sumber daya lain di

    RS atau dgn norma profesional yg diterima secara nasionald. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;e. diakui secara remsi atau digunakan oleh RS;f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif;g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways;h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perubahan dalam bukti dan hasil

    evaluasi dari proses dan hasil (outcomes)

    Maksud & Tujuan PMKP 2.1.PPK, Clinical Pathway, dan protokol klinis relevan dengan populasi dari pasien RSrumah sakit dan misinya adalah :a. dipilih dari yg dianggap cocok dgn pelayanan dan pasien RS (bila ada,

    pedoman nasional yang wajib dimasukkan dalam proses ini);b. dievaluasi berdasarkan relevansinya utk mengidentifikasi populasi pasienc. jika perlu disesuaikan dgn teknologi, obat-obatan, dan sumber daya lain di

    RS atau dgn norma profesional yg diterima secara nasionald. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;e. diakui secara remsi atau digunakan oleh RS;f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif;g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways;h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perubahan dalam bukti dan hasil

    evaluasi dari proses dan hasil (outcomes)

    5

  • UU no 29/2004 Praktik Kedokteran

    Pasal 44

    StandarPelayanan

    Kedokteran

    Pasal 50 & 51

    Standar ProfesiStandar Prosedur

    Operasional

    StandarPelayanan

    Kedokteran

    Standar ProfesiStandar Prosedur

    Operasional

    Permenkes 1438/2010

  • PNPKLiteratur:

    Artikel asliMeta-analisisPNPK (asing)Buku ajar, etc

    Kesepakatan staf medis

    Permenkes 1438/2010Standar Pelayanan Kedokteran meliputi PNPK & SPO

    Nasional(Pedoman Nasional

    Pelayanan Kedokteran)

    PPKPathways

    AlgorhythmsProtocols

    ProceduresStanding orders

    Standar Prosedur Operasional

    Sesuai denganJenis dan Strata(hospital specific)

    Rumah Sakit

  • Clinical PracticeGuidelines

    Clinical Pathways

    Algorithma

    Standar Proses Teknis: Deskripsi dan kegunaannya

    Protocols

    Procedures

    Standing Orders

    J Ashton, 2002SI-27082013

  • Pasal 441. Dr atau Drg dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib

    mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokterangigi.o Yang dimaksud dengan standar pelayanan adalah pedoman yang

    harus diikuti oleh Dr atau Drg dalam menyelenggarakan praktikkedokteran.

    2. Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanankesehatano Yang dimaksud dengan strata sarana pelayanan adalah tingkatan

    pelayanan yang standar tenaga dan peralatannya sesuai dengankemampuan yang diberikan.

    3. Standar pelayanan untuk Dr atau Drg sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menterio Cukup jelas.

    UU no 29/2004 Praktik Kedokteran

    Pasal 441. Dr atau Drg dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib

    mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokterangigi.o Yang dimaksud dengan standar pelayanan adalah pedoman yang

    harus diikuti oleh Dr atau Drg dalam menyelenggarakan praktikkedokteran.

    2. Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibedakan menurut jenis dan strata sarana pelayanankesehatano Yang dimaksud dengan strata sarana pelayanan adalah tingkatan

    pelayanan yang standar tenaga dan peralatannya sesuai dengankemampuan yang diberikan.

    3. Standar pelayanan untuk Dr atau Drg sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menterio Cukup jelas.

  • Pasal 50Dr atau Drg dlm melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas

    sesuai dgn standar profesi dan standar prosedur operasional;b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan

    standar prosedur operasional;c. memperoleh informasi yg lengkap dan jujur dari pasien atau

    keluarganya; dand. menerima imbalan jasa.

    UU no 29/2004 Praktik Kedokteran

    Pasal 50Dr atau Drg dlm melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas

    sesuai dgn standar profesi dan standar prosedur operasional;b. memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan

    standar prosedur operasional;c. memperoleh informasi yg lengkap dan jujur dari pasien atau

    keluarganya; dand. menerima imbalan jasa.

    o Yang dimaksud dgn standar profesi adalah batasan kemampuan(knowledge, skill and professional attitude) minimal yg harus dikuasai oleh seorgindividu utk dpt melakukan kegiatan profesionalnya pd masyarakat secaramandiri yg dibuat oleh organisasi profesi.

    o Yang dimaksud dgn standar prosedur operasional adalah suatuperangkat instruksi/langkah2 yg dibakukan utk menyelesaikan suatu proses kerjarutin tertentu. SPO memberikan langkah yg benar dan terbaik berdasarkankonsensus bersama utk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayananyg dibuat oleh saryankes berdasarkan standar profesi.

  • Pasal 51Dr atau Drg dlm melaksanakan praktik kedokteran mempunyaikewajiban :a. memberikan pelayanan medis sesuai dgn standar profesi

    dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medispasien;

    b. merujuk pasien ke Dr atau Drg lain yg mempunyai keahlian ataukemampuan yg lebih baik, apabila tdk mampu melakukan suatupemeriksaan atau pengobatan;

    c. merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya tentang pasien,bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;

    d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,kecuali bila ia yakin ada orang lain yg bertugas dan mampumelakukannya; dan

    e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmukedokteran atau kedokteran gigi.

    UU no 29/2004 Praktik Kedokteran

    Pasal 51Dr atau Drg dlm melaksanakan praktik kedokteran mempunyaikewajiban :a. memberikan pelayanan medis sesuai dgn standar profesi

    dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medispasien;

    b. merujuk pasien ke Dr atau Drg lain yg mempunyai keahlian ataukemampuan yg lebih baik, apabila tdk mampu melakukan suatupemeriksaan atau pengobatan;

    c. merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya tentang pasien,bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;

    d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan,kecuali bila ia yakin ada orang lain yg bertugas dan mampumelakukannya; dan

    e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmukedokteran atau kedokteran gigi.

  • Pasal 1Dalam Peraturan ini yg dimaksud dengan:1. Standar Pelayanan Kedokteran adalah pedoman yg harus diikuti

    oleh dokter atau dokter gigi dlm menyelenggarakan praktikkedokteran

    2. Standar Prosedur Operasional, selanjutnya disingkat SPOadalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yg dibakukanutk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu, atau langkah ygbenar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama dlmmelaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan ygdibuat oleh fasilitas pelayanan kes berdasarkan standar profesi.

    Permenkes 1438/2010Pasal 1

    Dalam Peraturan ini yg dimaksud dengan:1. Standar Pelayanan Kedokteran adalah pedoman yg harus diikuti

    oleh dokter atau dokter gigi dlm menyelenggarakan praktikkedokteran

    2. Standar Prosedur Operasional, selanjutnya disingkat SPOadalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yg dibakukanutk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu, atau langkah ygbenar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama dlmmelaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan ygdibuat oleh fasilitas pelayanan kes berdasarkan standar profesi.

    Pasal 2Penyusunan Standar Pelayanan Kedokteran bertujuan untuk:a. Memberikan jaminan kpd pasien utk memperoleh pelayanan

    kedokteran yg berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai dgnkebutuhan medis pasien;

    b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanankedokteran yg diberikan oleh Dr dan Drg.

  • Pasal 31. Standar Pelayanan Kedokteran meliputi Pedoman Nasional

    Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan SPO.2. PNPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Standar

    Pelayanan Kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat olehorganisasi profesi serta disahkan oleh Menteri.

    3. SPO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dan ditetapkanoleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan al Rumah Sakit.

    Permenkes 1438/2010

    Pasal 31. Standar Pelayanan Kedokteran meliputi Pedoman Nasional

    Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan SPO.2. PNPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Standar

    Pelayanan Kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat olehorganisasi profesi serta disahkan oleh Menteri.

    3. SPO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dan ditetapkanoleh pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan al Rumah Sakit.

  • Pasal 4 Standar Pelayanan Kedokteran disusun secara sistematis dgn

    menggunakan pilihan pendekatan: (1).Pengelolaan penyakit dalam kondisi tunggal, yaitu tanpa

    penyakit lain atau komplikasi; (2).Standar Pelayanan Kedokteran dibuat dengan bahasa yg

    jelas, tidak bermakna ganda, menggunakan kata bantu katakerja yg tepat, mudah dimengerti, terukur dan realistik.

    (3).Standar Pelayanan Kedokteran harus sahih pada saatditetapkan, mengacu pada kepustakaan terbaru dgn dukunganbukti klinis, dan dapat berdasarkan hasil penapisan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran yg dilaksanakan olehKementerian Kesehatan atau institusi pendidikan kedokteran.

    Permenkes 1438/2010

    Pasal 4 Standar Pelayanan Kedokteran disusun secara sistematis dgn

    menggunakan pilihan pendekatan: (1).Pengelolaan penyakit dalam kondisi tunggal, yaitu tanpa

    penyakit lain atau komplikasi; (2).Standar Pelayanan Kedokteran dibuat dengan bahasa yg

    jelas, tidak bermakna ganda, menggunakan kata bantu katakerja yg tepat, mudah dimengerti, terukur dan realistik.

    (3).Standar Pelayanan Kedokteran harus sahih pada saatditetapkan, mengacu pada kepustakaan terbaru dgn dukunganbukti klinis, dan dapat berdasarkan hasil penapisan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran yg dilaksanakan olehKementerian Kesehatan atau institusi pendidikan kedokteran.

  • Pasal 5PNPK disusun oleh sekelompok pakar yang dapat melibatkanprofesi kedokteran, kedokteran gigi, atau profesi kesehatanlainnya, atau pihak lain yang dianggap perlu dan disahkan olehMenteri..PNPK diperlukan bila:

    jumlah kasusnya banyak (high volume) mempunyai risiko tinggi (high risk) cenderung memerlukan biaya tinggi/banyak sumber daya

    (high cost) terutama bila terdapat variasi yang luas di antara para

    praktisi untuk penanganan kasus yang sama.

    Permenkes 1438/2010

    Pasal 5PNPK disusun oleh sekelompok pakar yang dapat melibatkanprofesi kedokteran, kedokteran gigi, atau profesi kesehatanlainnya, atau pihak lain yang dianggap perlu dan disahkan olehMenteri..PNPK diperlukan bila:

    jumlah kasusnya banyak (high volume) mempunyai risiko tinggi (high risk) cenderung memerlukan biaya tinggi/banyak sumber daya

    (high cost) terutama bila terdapat variasi yang luas di antara para

    praktisi untuk penanganan kasus yang sama.

  • UU no 29/2004 Praktik Kedokteran

    Pasal 44

    StandarPelayanan

    Kedokteran

    Pasal 50 & 51

    Standar ProfesiStandar Prosedur

    Operasional

    StandarPelayanan

    Kedokteran

    Standar ProfesiStandar Prosedur

    Operasional

    Permenkes 1438/2010

  • PNPKLiteratur:

    Artikel asliMeta-analisisPNPK (asing)Buku ajar, etc

    Kesepakatan staf medis

    Permenkes 1438/2010Standar Pelayanan Kedokteran meliputi PNPK & SPO

    Nasional(Pedoman Nasional

    Pelayanan Kedokteran)

    PPKPathways

    AlgorhythmsProtocols

    ProceduresStanding orders

    Standar Prosedur Operasional

    Sesuai denganJenis dan Strata(hospital specific)

    Rumah Sakit

  • (INTEGRATED) CLINICAL PATHWAY ADALAHSuatu konsep perencanaan pelayanan terpadu /terintegrasi yang merangkum setiap langkah yangdiberikan pada pasien, yang berdasarkan standarpelayanan medis(1, standar pelayanan keperawatan(2& standar pelayanan PPA lainnya(3 yang berbasis buktidengan hasil terukur, pada jangka waktu tertentuselama pasien dirawat di RS

    DEFINISI(INTEGRATED) CLINICAL PATHWAY ADALAHSuatu konsep perencanaan pelayanan terpadu /terintegrasi yang merangkum setiap langkah yangdiberikan pada pasien, yang berdasarkan standarpelayanan medis(1, standar pelayanan keperawatan(2& standar pelayanan PPA lainnya(3 yang berbasis buktidengan hasil terukur, pada jangka waktu tertentuselama pasien dirawat di RS

    18

  • sutoto-KARS

  • sutoto-KARS

  • sutoto-KARS

  • Standar Prosedur Operasional :PPK, Clinical Pathways,

    Algorhythms, Protocols, Procedures

    Penerapkan melaluiStandar Akreditasi RS :

    I. KELOMPOKSTANDARPELAYANANBERFOKUSPADA PASIEN

    Bab 1. APK Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Yan 23Std/88EPBab 2. HPK Hak Pasien dan Keluarga 30/100

    I. KELOMPOKSTANDARPELAYANANBERFOKUSPADA PASIEN

    Bab 2. HPK Hak Pasien dan Keluarga 30/100Bab 3. AP Asesmen Pasien 44/184Bab 4. PP Pelayanan Pasien 22/74Bab 5. PAB Pelayanan Anestesi dan Bedah 14/51Bab 6. MPO Manajemen dan Penggunaan Obat 21/84Bab 7. PPK Pendidikan Pasien dan Keluarga 7/28

    III. SASARANKESELAMATAN

    PASIEN RSEnam Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit 6/24

    (167(167 StdStd / 633 EP)/ 633 EP)

  • KEPATUHAN KEPADA STANDAR DANPENYANGKALAN (DISCLAIMER)

    PMK 1438/2010Pasal 13

    (1) Dr dan Drg serta tenaga kesehatan lainnya di fasilitas pelayanankesehatan harus mematuhi PNPK dan SPO sesuai dengankeputusan klinis yang diambilnya.

    (2) Kepatuhan kepada PNPK dan SPO menjamin pemberian pelayanankesehatan dengan upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan,tetapi tidak menjamin keberhasilan upaya atau kesembuhan pasien;

    (3) Modifikasi terhadap PNPK dan SPO hanya dapat dilakukan atasdasar keadaan yang memaksa untuk kepentingan pasien, antaralain keadaan khusus pasien, kedaruratan, dan keterbatasan sumberdaya.

    (4) Modifikasi PNPK dan SPO sebagaimana dimaksud pada ayat (3)harus dicatat di dalam rekam medis. Varians

    Pasal 13

    (1) Dr dan Drg serta tenaga kesehatan lainnya di fasilitas pelayanankesehatan harus mematuhi PNPK dan SPO sesuai dengankeputusan klinis yang diambilnya.

    (2) Kepatuhan kepada PNPK dan SPO menjamin pemberian pelayanankesehatan dengan upaya terbaik di fasilitas pelayanan kesehatan,tetapi tidak menjamin keberhasilan upaya atau kesembuhan pasien;

    (3) Modifikasi terhadap PNPK dan SPO hanya dapat dilakukan atasdasar keadaan yang memaksa untuk kepentingan pasien, antaralain keadaan khusus pasien, kedaruratan, dan keterbatasan sumberdaya.

    (4) Modifikasi PNPK dan SPO sebagaimana dimaksud pada ayat (3)harus dicatat di dalam rekam medis. Varians

  • AUDITCP

    AUDITCP

    VARIANCE>>>

    VARIANCE>>>

    PRAIMPLEMEN

    TASIPRA

    IMPLEMENTASI

    dr Luwi - 2 Agust 2014

    AUDITCP

    AUDITCP

    PASKAIMPLEMEN

    TASIPASKA

    IMPLEMENTASI

    VARIANCEBERKURANG

    VARIANCEBERKURANG

    24

  • Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3

  • Hari ke 4 Hari ke 5

  • Hari ke 6 Hari ke 7

  • Evaluasi Pasca Implementasi CP Indikator Proses :Kepatuhan implementasi CP oleh PPA / Profesional Pemberi Asuhan.

    a. Asesmen Awalb. Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Diagnostikc. Obatd. Nutrisie. Konsultasif. Tindakan Terapeutikg. Asesmen pulang kritis

    Indikator Outcome :a. Keluhan (bebas keluhan)b. Pemeriksaan Klinis (luka kering)c. Lama Dirawat (sesuai PPK)

    Variansa. Variasi Sistem : penempatan kasus rawat intensif pd rawat biasab. Variasi Asuhan/Klinis : preferensi DPJPc. Variasi Pasien : kondisi memburuk

    Evaluasi Pasca Implementasi CP Indikator Proses :Kepatuhan implementasi CP oleh PPA / Profesional Pemberi Asuhan.

    a. Asesmen Awalb. Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Diagnostikc. Obatd. Nutrisie. Konsultasif. Tindakan Terapeutikg. Asesmen pulang kritis

    Indikator Outcome :a. Keluhan (bebas keluhan)b. Pemeriksaan Klinis (luka kering)c. Lama Dirawat (sesuai PPK)

    Variansa. Variasi Sistem : penempatan kasus rawat intensif pd rawat biasab. Variasi Asuhan/Klinis : preferensi DPJPc. Variasi Pasien : kondisi memburuk

  • Pelaksanaan Evaluasi Implementasi CP1. Koordinasi Komite Mutu-Keselamatan Pasien, Komite Medis,

    Komite Keperawatan, Case Manager, lainnya2. Tentukan Indikator yang akan diaudit : indikator proses,

    outcome, varians3. Evaluasi : kepatuhan PPA, kendala, hambatan4. Tentukan waktu pelaksanaan audit, misalnya minimal 3 bulan

    sekali.5. Penerapan siklus PDCA

    Pelaksanaan Evaluasi Implementasi CP1. Koordinasi Komite Mutu-Keselamatan Pasien, Komite Medis,

    Komite Keperawatan, Case Manager, lainnya2. Tentukan Indikator yang akan diaudit : indikator proses,

    outcome, varians3. Evaluasi : kepatuhan PPA, kendala, hambatan4. Tentukan waktu pelaksanaan audit, misalnya minimal 3 bulan

    sekali.5. Penerapan siklus PDCA

  • Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKesKomisi Akreditasi Rumah Sakit