draft lakip 2011

36
11 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011

Upload: abdkabirtte2012

Post on 05-Dec-2014

1.061 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Tentang LAKIP Poltekkes Ternate 2011

TRANSCRIPT

Page 1: DRAFT LAKIP 2011

11

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

POLTEKKES KEMENKES TERNATE

TAHUN 2011

Page 2: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 2

KATA PENGANTAR

Sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah yang menyebutkan bahwa unit eselon II dan III instansi

pemerintah diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), maka Poltekkes Ternate sebagai salah satu unit eselon di

lingkungan Badan Pengawasan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan harus menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja tahunan.

LAKIP Poltekkes Ternate tahun 2011 ini merupakan laporan tahun pertama dari pelaksanaan Rencana

Strategi 2010-2014, dan memuat kegiatan-kegiatan yang dominan dalam pencapaian tujuan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya. LAKIP ini dimaksudkan sebagai media bagi Poltekes Ternate untuk

menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan merupakan dokumen penting

dalam siklus perencanaan, pemantauan dan umpan balik dari tugas pokok dan fungsinya, dalam

pelaksanaan Tri Dharma Pergurtuan Tinggi, serta sarana untuk evaluasi atas capaian kinerja baik

keberhasilan maupun kegagalannya. Sebagai media pertanggungjawaban, laporan ini berisikan informasi

tentang Renstra sebagai arah dalam pembuatan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan Akuntabilitas

Kinerja untuk tahun 2011 sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan rencana tahun 2011. Bagian

Renstra akan menguraikan mengenai rencana strategi organisasi 2010-2014 yang meliputi pernyataan

visi, misi, tujuan, program, dan kegiatan, penanggung jawab program serta rencana kinerja organisasi

tahun 2011. Sedangkan Bagian Akuntabilitas Kinerja akan menguraikan mengenai metodologi

pengukuran capaian kinerja, capaian kinerja organisasi tahun 2011, analisis capaian kinerja organisasi

tahun 2011 dan akuntabilitas keuangan.

Ternate, Januari 2012

DIREKTUR

KARTINI M. ALI, S.Pd, M.Kes

NIP. 196504031985022001

Page 3: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 3

IKHTISAR EKSEKUTIF

Poltekkes Kemenkes Ternate sebagai Unit pelaksana teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan yang

berada dibawah Badan Pengembangan dan Pemberdayan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK)

saat ini melaksanakan pendidikan vokasional program Diploma III dan IV dengan mengemban visi

Menjadikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate yang berkarakter, professional dan

kompetitif, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan daerah Provinsi Maluku Utara pada khususnya

dan Indonesia pada Umumnya.

Bagi Poltekkes Kemenkes Ternate, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memiliki dua fungsi utama. Pertama,

merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada PPSDM dan seluruh

pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung. Kedua, merupakan sumber

informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Adanya dua fungsi utama ini

memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam LAKIP Poltekkes Kemenkes Ternate 2011 harus dapat

memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal. LAKIP ini secara garis besar berisikan informasi

rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2011. Rencana Kinerja 2011 dan

penetapan kinerja 2011 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2011 yang sepenuhnya

mengacu pada Rencana Strategi Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun 2010 – 2014 yang telah disimpulkan

dalam Indikator Kinerja Utama, Penunjang dan Penetapan Kinerja Tahun 2011.

Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja Tahun 2011 menunjukan bahwa Poltekkes Kemenkes Ternate

memenuhi sasaran yang ditargetkan. Realisasi pencapaian sasaran Poltekkes Kemenkes Ternate yang

diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan. Poltekkes Ternate berusaha untuk

tetap meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan proses belajar mengajar agar

mahasiswanya dapat menyelesaikan studi tepat waktu, pencapaian nilai IPK yang ≥ 2.75, dan pendeknya

masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Page 4: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 4

Poltekkes Ternate tahun 2011 ini merupakan wujud pertanggung jawaban institusi pemerintah ini

terhadap publik dan para stakeholder. Rencana Strategi yang digunakan dalam LAKIP ini mengacu pada

6 Indikator Kinerja Utama yang dijabarkan dalam 37 Indikator Kinerja Penunjang yang dilaksanakan

mulai tahun 2010 - 2014, kemudian diukur kinerjanya.

Page 5: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good

governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dan sekaligus result oriented government

(pemerintahan yang berorientasi pada output/outcome). System akuntabillitas ini merupakan

sebuah system dengan (Performance-Base Management) pendekatan manajemen berbasis kinerja

untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan kinerja. Dalam rangka meningkatkan

pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,

serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah yang baik maka perlu disusun

laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia

Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menetapkan bahwa

setiap instansi pemerintah wajib menjalankan system akuntabilitas yang tidak terpisahkan dengan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan mengacu pada Peraturan Menteri

PAN-RB No. 29 Tahun 2010 serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 950/MENKES/Per/VII/2010

dimana tahap akhir dari siklus system tersebut adalah menyusun laporan hasil kinerja sebagai

pertanggung jawaban kinerja instansi tersebut kepada instansi yang lebih tinggi.

Politeknik Kesehatan Ternate merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian

Kesehatan yang berada dibawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan (BPPSDMK) yang dibentuk berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI

No.1207/Menkes/SK/XI/2001 tanggal 12 November 2001, saat ini Poltekkes Ternate mengelola tiga

jurusan yaitu jurusan Keperawatan, Kebidanan dan Gizi yang menjalankan tugasnya dalam upaya

terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi . Untuk menciptakan Poltekkes sebagai Institusi

pendidikan yang professional, Poltekkes senantiasa berupaya melakukan evaluasi kinerjanya setiap

Page 6: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 6

tahun, evaluasi ini dilakukan Poltekkes Ternate untuk menjaga komitmennya dalam penerapan

kinerja yang berorientasi pada hasil (output) dan pencapaian kinerja. Evaluasi tersebut

disampaikan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Poltekkes

Ternate.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Poltekkes Ternate tahun 2011 merupakan bentuk

pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan

kegiatan Tahun Anggaran 2011 yang harus dipertanggung jawabkan oleh Direktur Poltekkes

Kemenkes Ternate kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1. Tugas Pokok :

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate mempunyai tugas melaksanakan

pendidikan profesional dalam program Diploma III dan Diploma IV Bidang Kesehatan

2. Fungsi :

a. Pelaksanaan pengembangan Pendidikan Diploma III dan IV di Bidang Kesehatan

b. Pelaksanaan Penelitian di Bidang Pendidikan dan Kesehatan

c. Pelaksanaan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan

tanggung jawabnya

d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan

e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi pendidikan.

Page 7: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 7

D. VISI DAN MISI

1. Visi

Menjadikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Ternate yang berkarakter,

professional, dan kompetitif.

2. Misi

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM edukatif dan non edukatif melalui rekrutmen,

pelatihan dan pendidikan berkelanjutan

b. Mengoptimalkan sumber dana yang tersedia. Untuk kelancaran kualitas penyelenggaraan

tri darma perguruan tinggi .

c. Menggalang Kerjasama Dengan Institusi/Sektor Terkait Untuk Penyelenggaraan Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

d. Memberikan pelayanan prima kepada customer internal maupun eksternal.

e. Meningkatkan Tata Kelola Organisasi yang transparansi dan akuntabel

f. Menjamin ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam pengembangan Institusi

E. SUMBER DAYA

1. Mahasiswa

Mahasiswa di Poltekkes ternate terdiri dari 3 jurusan dengan jumlah total yaitu

Tabel. 1.1 Jumlah Mahasiswa di Politeknik Kesehatan Ternate Tahun 2011

NO JURUSAN JENIS KELAMIN

TOTAL LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 KEPERAWATAN 20 80 100

2 KEBIDANAN 0 100 100

3 GIZI 2 48 50

TOTAL 22 228 250

Page 8: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 8

2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel 1.2 Keadaan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan SDM Poltekkes Kemenkes Ternate

Tahun 2011

NO JURUSAN

KEADAAN SDM (PNS) MENURUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN

TOTAL PENDIDIK KEPENDIDIKAN

S2 S1 D4 D3 JML S2 S1 D4 D3 SLTA SLTP JML

1 KEPERAWATAN 3 9 - 4 16 - - - - - - - 16

2 KEBIDANAN 5 1 9 - 15 - - - - - - - 15

3 GIZI 3 7 - 1 11 - - - - - - - 11

4 REKTORAT 8 2 3 3 16 1 9 - 4 7 2 23 39

TOTAL 19 19 12 8 58 1 9 - 4 7 2 23 81

Diagram 1. Presentase SDM Poltekkes Kemenkes Ternate Berdasarkan Jenis Kelamin

Tahun 2011

73%

27%

WANITA

PRIA

Page 9: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 9

3. Sarana dan Prasarana

Tabel 1.3 Data Sarana Dan Prasarana Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun 2011

AKUN SATUAN (UNIT /M²)

TANAH

TANAH BANGUNAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

TANAH LAPANGAN BADMINTON / BULUTANGKIS

TANAH LAPANGAN APEL / UPACARA

18,663

160

450

JUMLAH 19, 273

PERALATAN DAN MESIN

MOBIL

MOTOR

ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA

KOMPUTER

PC UNIT

OHP

LCD

PRINTER

WHITEBOARD

KURSI BELAJAR

ALAT LABORATORIUM KESEHATAN

ALAT PERAGA

11

7

191

23

11

20

9

18

15

595

444

67

JUMLAH 1,411

GEDUNG DAN BANGUNAN

BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN

BANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT IBADAH

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT PENDIDIKAN

BANGUNAN GEDUNG UNTUK POS JAGA

RUMAH NEGARA GOLONGAN I

ASRAMA

2

2

1

3

1

9

4

JUMLAH 22

JALAN DAN JEMBATAN

JALAN KHUSUS KOMPLEKS

200

JUMLAH 200

ASET TETAP LAINNYA

KOLEKSI BUKU PERPUSTAKAAN

UMUM

6,388

317

JUMLAH 6,705

EKSTRAKOMPTABLE

ALAT KANTOR RUMAH TANGGA LAINNYA

914

Page 10: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 10

4. Kemitraan

Menyadari akan keterbatasan dalam sumber daya maka Politeknik Kesehatan melakukan

kemitraan guna menjaga kualitas dan memberikan kompetensi memadai agar lulusan

nantinya siap pakai dan dapat bersaing dalam era globalisasi. Kemitraan dilakukan baik di

lingkup Provinsi Maluku Utara maupun diluar Provinsi Maluku Utara, antara lain dilakukan

dengan :

a. Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara

b. Pemerintah Daerah Kota Ternate

c. Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan

d. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Barat

e. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah

f. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Timur

g. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan

h. Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Utara

i. RSUD. Dr. Hi. Chasan Bosoierie Ternate

j. BKKBN Provinsi Maluku Utara

k. Universitas Khairun Ternate

l. Universitas Muhammadiyah Ternate

m. STAIN Ternate

n. STIKIP Kieraha

o. RSB. Harapan Kita Jakarta

p. RS. Budi Kemuliaan Jakarta

q. RS. Soeharto Herdjan Jakarta

r. RS. Persahabatan Jakarta

Page 11: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 11

s. RS. Marzoeki Mahdi Bogor

t. RS. Hasan Sadikin Bandung

u. RS. Astana Anyar Bandung, dan

v. Poltekkes Kemenkes Malang.

5. Anggaran

Dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tupoksi Poltekkes Ternate, menggunakan

anggaran DIPA Poltekkes Ternate Tahun 2011.

F. SISTEMATIKA

Adapun sistematika penyajian LAKIP adalah sebagai berikut :

1. Kata Pengantar

2. Eksekutif Summary

3. Bab I Pendahuluan

4. Bab II Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja

5. Bab III Akuntabilitas Kinerja

6. Bab IV Penutup

7. Lampiran-lampiran :

a. Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2011

b. Formulir Penetapan Kinerja Tahun 2012

c. Formulir Rencana Kinerja Tahunan 2012

Page 12: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 12

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. TUJUAN DAN SASARAN

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan Poltekkes Kemenkes Ternate, maka upaya lebih

konkret dijabarkan dalam tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama, antara lain :

Tabel. 2.1 Tujuan dan Sasaran Rencana Kinerja Poltekkes Kemenkes Ternate

TUJUAN SASARAN

Pertama : Meningkatkan kualitas lulusan yang Berkarakter,

Profesional dan Kompetitif

1. Meningkatkan kualitas penerimaan mahasiswa baru

2. Meningkatkan kualitas dan Produktivitas lulusan

3. Meningkatkan review kurikulum bersama stakeholder

Kedua :

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Kesehatan melalui optimalisasi penyelenggaraan Tri Dharma

Perguruan Tinggi

1. Implementasi penilaian akreditasi BAN PT

2. Melaksanakan rencana program, pelaksanaan proses dan evaluasi pembelajaran

3. Mengoptimalkan kegiatan Ekstrakulikuler 4. Meningkatkan jumlah Penelitian

5. Meningkatkan Jumlah Pengabdian Masyarakat 6. Meningkatnya jumlah buku dan bahan ajar

7. Meningkatnya kegiatan ilmiah dan publikasi

Ketiga :

Meningkatkan kualitas, kuantitas, profesionalisme

dan produktivitas sumber Daya Manusia

1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas SDM

2. Implementasi Pedoman Internal tentang sikap

dan perilaku pegawai

Keempat : Meningkatkan system informasi manajemen dan

akuntabilitas dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Meningkatkan jumlah asset gedung/ruang pembelajaran

2. Meningkatkan sarana dan prasarana penyelenggaraan Tri Dharma perguruan Tinggi

3. Meningkatnya sumber daya keuangan

Kelima : Meningkatkan Kerjasama kemitraan dengan

institusi terkait di bidang kesehatan

1. Meningkatnya jumlah kegiatan kemitraan

Page 13: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 13

TUJUAN SASARAN

Keenam : Meningkatkan Sistem Pelayanan Prima kepada

Customer Internal dan Eksternal

1. Meningkatkan Layanan administrasi kepegawaian dan akademik

2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan melalui system komputerisasi

3. Meningkatkan kepuasan Mahasiswa terhadap

proses pembelajaran

Ketujuh :

Meningkatkan Sistem Tata Kelola Organisasi

1. Meningkatkan akuntabilitas program

Kedelapan : Mengembangkan Institusi Pendidikan Kesehatan

Meningkatkan pelayanan terhadap pengembangan institusi

Dalam Penetapan tujuan Politeknik Kesehatan Ternate pada umumnya didasarakan pada isu-isu

strategis yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan mengarahkan pada perumusan

sasaran program serta kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi diatas. Penetapan

sasaran dirumuskan lebih spesifik dan terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai dalam kurun

waktu satu tahun. Berdasarkan target masing-masing sasaran strategis, indikator dan program

Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate dalam penjabaran selanjutnya sasaran strategis diatas di

kelompokan kedalam Tri Dharma Perguruan Tinggi antara lain Pendidikan dan Pengajaran,

Penelitian dan Publikasi Karya Ilmiah serta Pengabdian Masyarakat.

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Secara umum tujuan rencana penetapan kinerja Politeknik Kesehatan Ternate Tahun Anggaran

2011, antara lain :

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur di Lingkungan Politeknik

Kesehatan Ternate

2. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan tugas yang diterima dan terus

meningkatkan kinerja

3. Menciptakan alat pengendali manajemen yang praktis bagi pemberi amanah

Page 14: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 14

4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur di lingkungan Politeknik

Kesehatan Ternate

5. Menilai adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran suatu

organisasi, sekaligus sebagai dasar dalam pemberian penghargaan (reward) maupun sanksi

(punichment).

Acuan yang digunakan dalam pencapaian kinerja secara keseluruhan yaitu Indikator Kinerja Utama

(IKU) atau Key Performance Indicators (KPI) dijabarkan berdasarkan tugas Utama dari Perguruan

tinggi yaitu : Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, maka IKU

Poltekkes Kemenkes Ternate adalah sebagai berikut :

Tabel. 2.2 Indikator Kinerja Utama Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun 2011

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

1 Pendidikan dan Pengajaran

1. Presentase Lulusan tepat waktu 80

2. Presentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 90

3. Presentase penyerapan lulusan di pasar kerja 85

2 Penelitian dan Publikasi Karya Ilmiah

1. Peningkatan Hasil Penelitian Dosen 9

2. Peningkatan Hasil Penelitian yang telah di

Publikasi

9

3 Pengabdian Masyarakat Meningkatnya jumlah kegiatan pengabdian masyarakat

15

Page 15: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 15

Untuk menunjang Indikator Kinerja Utama (IKU), Poltekkes Kemenkes Ternate menetapkan juga

Indikator Kinerja Penunjang sebagai berikut :

Tabel 2.3 Indikator Kinerja Penunjang Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun 2011

No Sasaran Indikator Kinerja Penunjang Target

1 Pendidikan dan Pengajaran 1. Presentase lulusan tepat waktu 80

a. Peningkatan rasio jumlah pendaftar dan yg

diterima

3:1

b. Jumlah peserta didik per kelas 50

c. Tingkat Kehadiran mahasiswa dalam proses

pembelajaran

100

2. Presentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 90

a. Jumlah kegiatan review kurikulum dengan

stakeholder

1 kl

b. Tersedianya Silabus 100%

c. Tersedianya SAP 100%

d. Implementasi Kalender Akademik 85%

e. Pencapaian materi kuliah sesuai dengan SAP 100%

f. Produktivitas Penyusunan Bahan Ajar 65%

g. Jumlah Kegiatan Ekstrakulikuler 15 kl

h. Peningkatan jenjang pendidikan tenaga

pendidik

4 org

i. Peningkatan jenjang jabatan fungsional tenaga pendidik

1 org

j. Peningkatan tenaga pendidik yang

memperoleh sertifikasi

7 org

k. Jumlah Dosen sebagai narasumber kegiatan 5 org

l. Jumlah Dosen yang mengikuti pelatihan 18 org

m. Penyusunan Pedoman Internal 1

n. Peningkatan penilaian DP3 Pegawai 95%

o. Peningkatan jumlah asset gedung/ru.

pembelajaran

1

p. Presentase ketersediaan AVA 60%

q. Peningkatan penyerapan realisasi keuangan 95%

r. Peningkatan sumber pendanaan 2

s. Peningkatan jumlah pegawai yg naik pangkat

tepat waktu

80%

t. peningkatan jenis layanan dengan system

komputerisasi

1

u. tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses

pembelajaran

70%

v. Optimalisasi system akuntansi 85%

3. Tingkat penyerapan lulusan di Pasar Kerja 85%

a. Penambahan Media Promosi Lulusan 1

Page 16: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 16

No Sasaran Indikator Kinerja Penunjang Target

2. Kegiatan Penelitian dan

Penelitian yang telah

diPublikasi

1. Tercapainya jumlah dosen peneliti pertahun

minimal 10 orang

90%

a. Jumlah proposal yang dilaksanakan meningkat 9

b. Terbentuknya tim penilai penelitian yang

memenuhi standar

1

2. Bertambahnya jumlah kegiatan ilmiah dan

Publikasi

9

a. Bertambahnya jumlah media jurnal ilmiah 1

3 Kegiatan Pengabdian

Masyarakat

3. Peningkatan Jenis Pengabdian Masyarakat 15

a. Frekuensi kegiatan pengabdian masyarakat 20

b. Peningkatan jumlah kegiatan kemitraan 20

Tabel. 2.4 Alokasi Anggran Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate Tahun 2011

No Uraian Pagu (Rp)

1 Pagu Definitif (DIPA) Rp. 19.035.464.000,-

Page 17: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja dilakukan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja berdasarkan

standar yang ditetapkan oleh Badan PPSDM maupun standar mutu dalam upaya peningkatan

layanan kinerja institusi guna mencapai visi dan misi organisasi. Pada Tahun 2011, Poltekkes

menetapkan 3 sasaran, 6 Indikator Utama dan 37 Indikator Penunjang. Berikut penjabarannya :

Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Penunjang Tahun 2011 Poltekkes Kemenkes Ternate

TINGKAT CAPAIAN JUMLAH INDIKATOR PENUNJANG

PRESENTASE

< 100% 12 32%

≥ 100% 25 68%

Total 37 100%

Tabel 3.2 Rincian Capaian Indikator Penunjang Tahun 2011 Poltekkes Kemenkes Ternate

No Sasaran Indikator Kinerja Penunjang Target Realisasi Capaian

1 Pendidikan dan

Pengajaran

1. Presentase lulusan tepat waktu 80 80 100%

a. Peningkatan rasio jumlah pendaftar dan

yg diterima

3:1 3:1 100%

b. Jumlah peserta didik per kelas 50 50 100%

c. Presentase Tingkat Kehadiran mahasiswa

dalam proses pembelajaran

100 87 87%

2. Presentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 90 90 100%

a. Jumlah kegiatan review kurikulum

dengan stakeholder

1 kl 3 kl 100%

b. Presentase Tersedianya Silabus 100 95 95%

c. Presentase Tersedianya SAP 100 87 87%

d. Presentase Implementasi Kalender

Akademik

85 83 98%

e. Presentase Pencapaian materi kuliah

sesuai dengan SAP

100 92 92%

f. Presentase Produktivitas Penyusunan

Bahan Ajar

65 52 80%

g. Jumlah Kegiatan Ekstrakulikuler 15 kl 15 kl 100%

Page 18: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 18

No Sasaran Indikator Kinerja Penunjang Target Realisasi Capaian

h. Peningkatan jenjang pendidikan tenaga

pendidik

4 org 4 org 100%

i. Peningkatan jenjang jabatan fungsional tenaga pendidik

1 org 1 org 100%

j. Peningkatan tenaga pendidik yang

memperoleh sertifikasi

7 org 7 org 100%

k. Jumlah Dosen sebagai narasumber

kegiatan

5 org 5 org 100%

l. Jumlah Dosen yang mengikuti pelatihan 18 org 25 org 139%

m. Penyusunan Pedoman Internal 1 1 100%

n. Peningkatan penilaian DP3 Pegawai 95% 100 105%

o. Peningkatan jumlah asset gedung/ru.

pembelajaran

1 - -

p. Presentase ketersediaan AVA 60 60 100%

q. Presentase Peningkatan penyerapan

realisasi keuangan

95 88.61 93%

r. Peningkatan sumber pendanaan 2 2 100%

s. Presentase Peningkatan jumlah pegawai

yg naik pangkat tepat waktu

80 87 105%

t. peningkatan jenis layanan dengan

system komputerisasi

1 1 100%

u. tingkat kepuasan mahasiswa terhadap

proses pembelajaran

70% 50% 71%

v. Optimalisasi system akuntansi 85% 100% 118%

3. Tingkat penyerapan lulusan di Pasar

Kerja

85% 80% 94%

a. Penambahan Media Promosi Lulusan 1 1 100%

2. Kegiatan

Penelitian dan

Penelitian

yang telah

diPublikasi

1. Tercapainya jumlah dosen peneliti

pertahun minimal 10 orang

90% 90% 100%

a. Jumlah proposal yang dilaksanakan

meningkat

9 9 100%

b. Terbentuknya tim penilai penelitian yang

memenuhi standar

1 1 100%

2. Bertambahnya jumlah kegiatan ilmiah

dan Publikasi

9 9 100%

a. Bertambahnya media/jurnal ilmiah 1 1 100%

3 Kegiatan

Pengabdian

Masyarakat

1. Peningkatan Jenis Pengabdian

Masyarakat

15 10 67%

a. Frekuensi kegiatan pengabdian

masyarakat

20 20 100%

b. Peningkatan jumlah kegiatan kemitraan 20 12 48%

Page 19: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 19

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2011 Poltekkes Kemenkes Ternate dapat

melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. Capaian Indikator Utama

Poltekkes Ternate Tahun 2012 secara umum mencapai target yang telah ditetapkan pada seluruh

sasaran. Uraian kinerja masing – masing Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut :

1. Sasaran 1 : Pendidikan dan Pengajaran

Indikator sasaran adalah sebagai berikut :

1) Presentase lulusan tepat waktu

Yang dimaksud dengan jumlah lulusan tepat waktu adalah presentase penyelesaian masa

studi sesuai dengan program. Bagi Mahasiswa lulus tepat waktu merupakan tanggung jawab

moral selain itu mahasiswa juga dituntut harus betul-betul menguasai bidangnya. Berbagai

upaya telah dilakukan Poltekkes Ternate dalam mencapai optimalisasi lulusan yang lulus tepat

waktu dengan memperhatikan standarisasi pelaksanaan proses belajar mengajar, adapun

kegiatan dalam pencapaian target antara lain pelaksanaan monitoring PBM secara periodik

sehingga realisasi yang didapatkan sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 80%. Upaya

tenaga pengajar Poltekkes Ternate salah satunya adalah meningkatkan motivasi mahasiswa

baik dari Faktor Internal maupun Faktor Eksternal, mengindetifikasi secara cepat

permasalahan mahasiswa dalam mengahadapi kendala dalam proses belajar mengajar baik

pembelajaran di Kelas, Laboratorium maupun di Klinik. Posisi Poltekkes Ternate di Tahun 2011

terhadap keberhasilan di Tahun 2014 adalah 89%, maka masih diperlukan berbagai upaya

guna mencapai hasil yang ditetapkan, Poltekkes Ternate menyadari bahwa pentingnya upaya

meningkatkan presentase lulusan yang tepat waktu mengingat dengan tingginya presentase

tersebut maka dapat menjadi upaya promosi yang efektif kepada masyarakat luas mengenai

eksistensi dan Kinerja Poltekkes Ternate.

Page 20: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 20

2) Peningkatan rasio jumlah pendaftar dan yang diterima

Pada Tahun 2011 Poltekkes Ternate telah melaksanakan Sipensimaru pada Bulan Agustus

2011, target yang ditetapkan pada saat Sipensimaru adalah rasio jumlah pendaftar dengan

yang diterima 3:1, dan realisasi yang didapat sesuai dengan target yang ditetapkan. Untuk

mencapai target ini Poltekkes Ternate melakukan beberapa kegiatan antara lain rapat

Sipensimaru yang berkaitan dengan upaya peningkatan pendaftar, promosi ke sekolah-sekolah

dan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota. Mekanisme ujian yang dilaksanakan dengan

bersih dan transparant dilakukan guna mendapatkan input yang berkualitas sesuai dengan

petunjuk teknis pelaksanaan, dan sosialisasi Sipensimaru bersama Stakeholder.

3) Jumlah Peserta Didik Per Kelas

Pada saat penerimaan Sipensimaru Tahun 2011, jumlah peserta didik perkelas ditargetkan 50

mahasiswa dan pencapaian pada tahun tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan. Hal ini

dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis penyelenggaraan sipensimaru. Poltekkes Ternate

menyadari jumlah peserta didik perkelas yang ideal adalah berkisar 30-40 mahasiswa, namun

dalam penyelenggaraan belajar mengajar selalu memperhatikan kondisi kelas yang kondusif,

suhu ruangan alat dan bahan, pengaturan letak kursi (U-shape, class shape, lingkaran, dll),

penempatan alat media dan sumber belajar.

4) Presentase Tingkat kehadiran mahasiswa dalam proses pembelajaran

Upaya peningkatan partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan sangat penting dilakukan karena

terkait erat dengan keberhasilan pendidikannya. Poltekkes Ternate sebagai instansi pendidikan

vokasional, maka upaya dalam meningkatkan peserta didik adalah dengan menargetkan

tingkat kehadiran mahasiswa 100%, namun realisasi yang didapatkan adalah 87% hal ini

dikarenakan pada saat proses pembelajaran terdapat mahasiswa yang sakit, terlambat

ataupun alasan lain. Upaya yang dilakukan dalam peningkatan kehadiran mahasiswa adalah

memotivasi mahasiswa, motivasi belajar perlu mendapatkan perhatian secara khusus karena

Page 21: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 21

motivasi belajar yang rendah diduga menjadi faktor penyebab utama rendahnya kehadiran

mahasiswa, untuk menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa di Poltekkes Ternate maka

pembelajaran dirancang secara kreatif yang memungkinkan terjadinya interaksi dan negosiasi

untuk penciptaan arti dan konstruksi makna dalam diri mahasiswa sehingga dicapai

pembelajaran yang bermakna.

5) Presentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75

Yang dimaksud dengan presentase lulusan dengan IPK ≥ 2,75 adalah lulusan yang

mendapatkan nilai IPK ≥ 2,75. Indikator dalam upaya mencapai sasaran diatas adalah

Presentase mahasiswa dengan IPK ≥ 2,75. Target pada tahun 2011 adalah 90% dan realisasi

yang didapat sesuai dengan target yang ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan terfokus pada

pencapaian kompetensi mahasiswa, IPK yang didapat meliputi berbagai aspek antara lain

pengetahuan, keterampilan dan sikap mahasiswa. Review hasil belajar yang dilakukan secara

berkesinambungan oleh koordinator kelas dibawah pengawasan ketua jurusan. Pelaksanaan

proses akademik dengan iklim akademik yang bergairah merupakan upaya yang dilakukan

Poltekkes Ternate hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar mengajar dan terciptanya

budaya kompetisi dalam bidang akademik yang tercermin dari tingginya pencapaian Indeks

Prestasi semester dan Indeks Prestasi kumulatif. Upaya lain yang dilakukan dalam

meningkatkan lulusan dengan IPK ≥ 2,75 adalah senantiasa memberikan dorongan kepada

dosen agar dapat menjelaskan materi kuliah dengan baik, memberikan yang esenssial dengan

cara yang menarik, percaya diri dan mampu membangkitkan motivasi mahasiswanya untuk

mengembangkan kreatifitas dalam mengeksplorasi materi yang lebih dalam secara mandiri.

Poltekkes Ternate menyadari komunikasi dan interaksi baik di dalam kelas maupun di luar kelas

sangat menentukan efektifitas dan mutu pendidikan.

Page 22: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 22

6) Jumlah kegiatan review kurikulum dengan stakeholder

Dengan adanya berbagai perubahan dalam regulasi dan makin berkembangnya profesi serta

memperhatikan aspek legal yang terjadi dalam tatanan pelayanan kesehatan, maka kegiatan

review kurikulum dianggap perlu yang mengacu kepada perundang-undangan dan peraturan

yang berlaku dan relevan dengan penyelenggaraan pendidikan, pelayanan kesehatan dan

organisasi profesi. Tahun 2011 Poltekkes Ternate menargetkan adanya kegiatan review

kurikulum sebanyak 1 kali, realisasi dapat dilakukan sebanyak 3 kali antara lain 2 kali

dilakukan pada jurusan Gizi dan 1 kali pada jurusan Kebidanan, hal ini dapat dilakukan salah

satunya karena adanya dukungan dari stakeholder seperti terciptanya Modul Ajar Pencegahan

dan Penanganan Malaria yang dilakukan oleh Jurusan Kebidanan, dukungan ini antara lain

dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara, Dinas Kesehatan dan UNICEF, modul

ini dibuat dan dimasukan kedalam kurikulum Jurusan Kebidanan sebagai upaya

pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Modul ini juga dipakai

sebagai acuan oleh Provinsi-provinsi lain.

7) Presentase tersedianya silabus

Silabus adalah komponen pengajaran yang berisi tentang rencana perkuliahan yang akan

dilaksanakan selama satu semester yang mengatur tentang identitas mata kuliah, tujuan mata

kuliah, uraian materi, pendekatan pembelajaran, media, evaluasi hasil belajar dan referensi

yang digunakan. Target yang ditetapkan pada Tahun 2011 adalah 100%, realisasi yang

didapatkan adalah 95% silabus. Kegiatan yang dilakukan dalam mencapai target yang

ditetapkan adalah sosialisasi standar pembelajaran, monitoring pelaksanaan standar

pendidikan. Permasalahan dalam pencapaian target diatas adalah dalam pembuatan silabus

pada mata kuliah yang diampu oleh dosen luar harus dilakukan oleh staf dosen di masing-

masing jurusan, sehingga sering kali pembuatan silabus tidak tepat waktu sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

Page 23: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 23

Usul Pemecahan masalah ; sosialisasi pembuatan Silabus baik bagi dosen dalam maupun

dosen luar.

8) Presentase tersedianya SAP

Dosen pada setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun SAP/RPP secara lengkap dan

sistematis untuk menjamin terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam

pembuatan SAP kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan dengan pembuatan silabus,

target yang ditetapkan pada Tahun 2011 adalah 100% , namun realisasinya adalah 87%.

Adapun permasalahan dalam pencapaian target yaitu masih ada beberapa dosen yang belum

memasukan SAPnya khususnya pada dosen luar. Usul pemecahan masalah : sosialiasi

pembuatan SAP baik bagi dosen dalam maupun dosen luar dengan memperhatikan prinsip

dalam penyusunan SAP/RPP yaitu berorientasi pada silabus mata pelajaran, memperhatikan

perbedaan individual mahasiswa, menerapkan teknologi secara efektif, mendorong partisipasi

aktif mahasiswa, penguatan, umpan balik, pengkayaan dan remedial, keterkaitan dan

keterpaduan. Upaya selanjutnya adalah meningkatkan Koordinasi dan Komunikasi antara

Pengelola di Jurusan dengan Dosen luar tersebut.

9) Presentase Implementasi Kalender Akademik

Kalender Akadademik merupakan rencana kegiatan pembelajaran selama satu tahun.

Implementasi kalender Akademik ditargetkan 85% dan realisasi 83%. Kegiatan dalam upaya

pencapaian target adalah pelaksanaan PBM secara periodik. Adapun permasalahan dalam

pencapaian target salah satunya adalah adanya force majure akibat adanya erupsi Gunung

Gamalama di Kota Ternate membuat kegiatan PBM harus dihentikan dalam waktu beberapa

hari, hal ini membuat tertundanya beberapa kegiatan sehingga pemecahan masalah yang

dilakukan adalah menambah waktu PBM.

Page 24: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 24

10) Presentase pencapaian materi kuliah sesuai dengan SAP

Pencapaian materi kuliah sesuai dengan SAP/RPP merupakan upaya standarisasi kompetensi

peserta didik, target yang dibuat adalah 100% pencapaian materi kuliah sedangkan

realisasinya adalah 92%. Hal ini terjadi dikarenakan masih terdapat pokok bahasan yang

belum didokumentasikan oleh dosen pengampu mata kuliah tetapi sudah diberikan pokok

bahasan tersebut. Usul pemecahan masalah : adanya sosialisasi tentang standar pembelajaran

dan adanya komitmen sebagai pengajar dalam memenuhi hal tersebut.

11) Presentase Produktivitas penyusunan bahan ajar

Dalam Upaya mencapai sasaran diatas Indikator penunjang yang ditetapkan adalah

produktivitas penyusunan bahan ajar, target pada tahun 2011 Adalah 65% realisasinya adalah

52%. Hal ini dicapai dengan kegiatan antara lain pelatihan penyusunan buku bahan ajar dan

pelaksanaan penyusunan bahan ajar. Kendala dalam mencapai target yang ditetapkan adalah

masih terdapat buku bahan ajar yang belum memenuhi standar sehingga usul pemecahan

masalahnya adalah melakukan peningkatan frekuensi pelatihan pembuatan buku bahan ajar

yang terstandar.

12) Jumlah kegiatan ekstrakulikuler

Ekstrakulikuler dapat disebut sebagai bagian dari pendidikan dalam arti luas, dengan demikian

kegiatan ini juga merupakan proses yang sistematis dan sadar didalam membudayakan warga

Negara muda agar memiliki kedewasaan sebagai bekal kehidupannya. Kegiatan Ekstrakulikuler

mengandung pengertian kegiatan yang dilakukan mahasiswa universitas di luar jam kurikulum

standar. Adapun Indikator penunjang yang dicapai adalah Jumlah Kegiatan Ekstrakulikuler dari

target yang ditetapkan berjumlah 15 kali dan realisasinya sesuai dengan target yang

ditetapkan adapun kegiatan yang dilakukan di ketiga jurusan meliputi kegiatan

kemahasiswaan di bidang ilmiah seperti melakukan kajian rutin keilmiahan setiap bulan,

Page 25: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 25

seminar, melakukan manajemen penanggulangan bencana, sedangkan di Bidang Keagamaan

antara lain adanya forum kajian kampus, adanya pesantren kilat, tauziah, merayakan hari

besar keagamaan. Sedangkan pada Bidang Kesenian dan olah raga melakukan latihan olah

raga seperti taekwondo, tenis meja, bulu tangkis, volley, kegiatan Porseni, senam SKJ,

berpartisipasi pada event kesenian seperti Legu Gam. Pada Bidang Sosial melakukan Bhakti

Sosial, penyuluhan kesehatan, melakukan kegiatan anti narkoba, Pawai kampanye tentang

HIV/AIDS, pelatihan kemampuan interaksi social melalui sikap dan sifat, dan adanya kegiatan

Pemuda Siaga Bencana. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan pengembangan diri

terprogram dengan bidang pengembangan diri yang mencakup pengembangan kreativitas,

pengembangan keagamaan, sosial dan pengembangan rekreatif.

13) Peningkatan jenjang pendidikan tenaga pendidik

Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke waktu di berbagai Negara

memunculkan kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat

penting, karena kontribusi sumber daya manusia dinilai sangat signifikan dalam pencapaian

tujuan organisasi. Dalam upaya mencapai standarisasi tenaga pendidik yang mengharuskan

berpendidikan Strata 2, dan juga dengan memperhatikan jumlah SDM yang ada maka pada

Tahun 2011 ditargetkan 4 orang mengikuti pendidikan berkelanjutan realisasinya sesuai

dengan target yang ditetapkan. Pendidikan berkelanjutan dilakukan secara bertahap

mengingat keterbatasan SDM yang ada khsusunya di tingkat Jurusan. Poltekkes Ternate selalu

berupaya meningkatkan jenjang pendidikan tenaga pendidik mengingat pengelolaan tenaga

kependidikan merupakan langkah penting dalam mewujudkan system pendidikan nasional

yang efektif dan efisien.

Page 26: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 26

14) Peningkatan jenjang jabatan fungsional tenaga pendidik

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang

dan hak seseorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan

tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur

organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi pemerintah.

Identifikasi tenaga dosen yang belum mempunyai Jabatan Fungsional dan yang telah

memenuhi persyaratan untuk diusulkan sebagai dosen yang mempunyai Jabatan Fungsional

pada Tahun 2011 didapatkan 1 (100%) orang dosen dari Jurusan Kebidanan dan pada tahun

tersebut telah dicapai. Dalam pengusulan Dosen dengan Jabatan Fungsional Poltekkes Ternate

memperhatikan kriteria antara lain mempunyai metodologi, teknis analisis, teknik dan prosedur

kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, memiliki etika profesi yang ditetapkan

oleh organisasi profesi, pelaksanaan tugas bersifat mandiri.

15) Peningkatan tenaga pendidik yang memperoleh sertifikasi

Sertifikasi dosen adalah suatu prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengevaluasi

dan menilai professionalism dosen dalam menjalankan tugas pengajaran dan pembelajaran di

perguruan tinggi. Pada Pelaksanaannya, setifikasi dosen mengacu pada regulasi, prosedur dan

format nasional sertifikasi dosen Kementerian Pendidikan Nasional, baik dari segi instrument,

mekanisme, pemetaan prioritas dosen yang disertifikasi. Pada tahun 2011 ditargetkan 7 orang

mendapatkan sertifikasi realiasi sesuai dengan target hal ini dikarenakan telah diperhitungkan

SDM yang telah cakap untuk diusulkan mendapatkan sertifikasi, SDM ini terdiri dari 6 orang

dari Jurusan Keperawatan dan 1 orang dari Jurusan Kebidanan. Setiap tahunnya Indentifikasi

dosen yang memenuhi persyaratan untuk diusulkan sertifikasi dilakukan mengigat sangat

penting penyelenggaraan sertifikasi dosen hal ini terkait dengan pemikiran bahwa pendidikan

yang bermutu memiliki kaitan ke depan (Forward Linkage) dan kaitan ke belakang (Backward

Lingkage). Forward Linkage yang dimaksud adalah berupa pendidikan yang bermutu yang

Page 27: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 27

merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan

sejahtera, Sementara Backward linkagenya adalah bahwa pendidikan yang bermutu sangat

tergantung pada keberadaan dosen yang bermutu pula yakni dosen yang professional,

sejahterah dan bermartabat. Mengingat keberadaan dosen yang bermutu merupakan syarat

mutlak hadirnya system dan praktik pendidikan yang berkualitas.

16) Jumlah dosen sebagai narasumber kegiatan

Jumlah Dosen sebagai narasumber ditargetkan berjumlah 5 orang dan realisasi sesuai dengan

target yang ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan sebagai narasumber pada bidang terkait di

Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara.

17) Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan

Agar Otonomi pendidikan dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan dosen yang

professional, untuk menciptakan dosen yang professional yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kualitas pendidikan maka dapat diterapkan salah satunya melalui pelatihan.

Pelatihan pada dasarnya merupakan suatu usaha dosen untuk meningkatkan profesionalisme

dan kompetensi dosen dalam memberi pelayanan yang sangat baik atau terbaik seiring

dengan kemajuan teknologi dan tuntutan adanya dosen yang professional dalam suatu

organisasi. Tahun 2011 Poltekkes Ternate menargetkan 18 orang mengikuti kegiatan pelatihan

sedangkan realisasinya melampui target yaitu 25 orang. Poltekkes Ternate memahami bahwa

Pelatihan merupakan upaya penting sebagai tenaga pendidik dalam meningkatkan

kompetensinya. Didukung dengan pembiayaan yang memadai maka target tersebut dapat

dilampaui adapun jenis pelatihan yang diikuti meliputi BTCLS, Pelatihan sertifikasi Dosen dan

LAKIP pada Jurusan Keperawatan sedangkan Jurusan Kebidanan meliputi Hypnobitrhing,

Asuhan Persalinan Normal, KIP/K, Anggaran Berbasis Kinerja, Pelatihan Bahan Ajar dan

Asuhan Kehamilan, pada Jurusan Gizi yaitu Pelatihan Perencanaan Program Gizi, Pelatihan

Assesor Gizi dan Pelatihan Bahan Ajar.

Page 28: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 28

18) Penyusunan Pedoman Internal

Penyusunan pedoman Internal ditargetkan 1 dan realisasinya sesuai dengan target. Pedoman

internal ini dibuat mengikuti Rencana Induk Pengembangan yang Poltekkes Ternate lakukan

pada Tahun 2011. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah adanya sosialisasi Pedoman

Internal tersebut dan mengimplementasikannya.

19) Peningkatan penilaian DP3 Pegawai

Keberadaan PNS sangat dibutuhkan dalam rangka pemberian pelayanan umum kepada

masyarakat, untuk itu terhadap PNS perlu dilakukan pembinaan yang sistematis melalui

berbagai kebijaksanaan dan instrument pembinaannya. Salah satu instrument untuk dapat

mengarahkan PNS pada tingkat kompetensi yang diinginkan adalah penerapan system

penilaian kinerja (prestasi kerja) yang secara formal tertuang pada PP No.10 tahun 1979

tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS atau lebih di kenal dengan DP3. Pada Tahun

2011 ditargetkan 95% mengalami peningkatan pada Penilaian DP3 pegawai realisasinya

semua pegawai 100% penilaian DP3nya mengalami peningkatan. Hal ini bisa dicapai karena

adanya komitmen dalam bekerja dan adanya implementasi dari pedoman internal yang

digunakan. Dalam melakukan penilaian Pejabat Penilai di Poltekkes Ternate senantiasa

memperhatikan faktor eksternal dan Internal yang mempengaruhi penilaian.

20) Peningkatan jumlah asset gedung/ru. Pembelajaran

Berdasarkan PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Tinggi, menyebutkan bahwa

setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, menyadari hal tersebut pada

tahun 2011 ditargetkan adanya penambahan jumlah asset gedung 1 buah, namun pada

realisasinya tidak ada, hal ini sudah direncanakan namun realiasinya belum dapat dilaksanakan

mengingat anggaran yang belum mendukung namun penambahan jumlah asset gedung ini

direncakan dilakukan pada Tahun anggaran 2012.

Page 29: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 29

21) Presentase ketersediaan AVA

Penambahan Audio Visual Aid ini sebagai upaya peningkatan sarana dan prasarana penunjang

proses belajar mengajar mahasiswa. Tahun 2011 ditargetkan 60% realisasinya melampaui

sesuai dengan target. Target ini dapat tercapai dikarenakan pada Tahun 2011 Poltekkes

Ternate mendapatkan dana Efisiensi yang digunakan untuk peningkatan sarana dan Prasarana

pendidikan.

22) Presentase peningkatan penyerapan realisasi keuangan

Pada Tahun 2011 ditargetkan penyerapan realisasi keuangan yang ditargetkan 95% namun

realisasinya 88.61% hal ini dikarenakan masih terdapat paket pengadaan barang dan jasa

yang tidak terlaksana karena lambatnya revisi DIPA dan Tidak Terlaksananya Program

Diploma IV Keperawatan sehingga dana bagi pelaksanaan program tersebut tidak dapat

direalisasikan.

23) Peningkatan sumber Pendanaan

Sumber Pendanaan pada Tahun 2011 ditargetkan 2 hal ini sesuai dengan realiasi yang ada,

sumber pendanaan yang dimaksudkan berasal dari Rupiah Murni dan Pendapatan Negara

Bukan Pajak. Peningkatan sumber pendanaan senantiasa dilakukan Poltekkes Ternate pada

tahun berikutnya.

24) Presentase Peningkatan jumlah pegawai yang naik pangkat tepat waktu

Target yang ditetapkan Tahun 2011 adalah 80% pegawai naik pangkat tepat waktu namun

realisasinya melampaui target yaitu 87%. Hal ini dapat dilampaui karena adanya efektivitas

dalam layanan kepegawaian di Poltekkes Ternate

Page 30: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 30

25) Peningkatan jenis layanan dengan system komputerisasi

Untuk mencapai Strategi diatas maka Indikator penunjangnya adalah peningkatan Jenis

Layanan dengan system komputerisasi. Target yang ditetapkan sebanyak 1 adapun

realisasinya sama dengan target yg ditetapkan. Layanan yang diberikan adalah menggunakan

SIMAK, penggunaan SIAK yang telah disosialisasi belum bisa dilakukan dikarenakan lisensi

penggunaan belum didapatkan oleh PPSDM.

26) Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran

Menurut Kolter (1997) kepuasan adalah perasaan seseorang menyangkut kenyamanan atau

kekecewaan sebagai akibat dari pembandingan antara kinerja (atau outcome) produk yang

dipersepsikan dalam kaitannya dengan harapan. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap

proses pembelajaran Target yang ditetapkan tahun 2011 adalah 70% mahasiswa namun

tingkat kepuasan yang didapatkan realisasinya adalah 50%. Realisasi ini meliputi kepuasan

mahasiswa terhadap layanan pembelajaran. Poltekkes Ternate menyadari bahwa mahasiswa

sebagai stakeholder utama sudah semestinya dapat memperoleh apa yang diinginkan. Agar

mahasiswa memperoleh apa yang diharapkan maha pihak Poltekkes berupaya mensinergikan

antara harapan mahasiswa dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Sinergitas harapan

mahasiswa dan kepentingan Poltekkes akan tercapai apabila proses pembelajaran yang

dilakukan dengan mengedepankan aspek kualitas, fasilitas memadai dan layanan administrasi

serta manajemen yang professional, maka dari itu upaya peningkatan disegala aspek selalu

diperhatikan guna peningkatan kepuasan mahasiswa. Poltekkes Ternate berkepentingan untuk

memenuhi aneka dimensi kepuasan terutama mahasiswa demi terwujudnya output mahasiswa

yang berkualitas agar dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pengabdiannya bagi

kepentingan masyarakat.

Page 31: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 31

27) Optimalisasi system akuntansi.

Dalam pencapaian sasaran strategi diatas maka diperlukan indikator penunjang yaitu

optimalisasi system akuntansi yang ditargetkan 85% realisasinya adalah 100%, hal ini dapat

dicapai mengingat segala kegiatan berpedoman pada system akuntansi layanan yang

diberikan yaitu menggunakan SAI dan SABMN.

28) Tingkat Penyerapan lulusan di Pasar Kerja

Tingkat penyerapan lulusan di pasar kerja adalah persentase lulusan yang memperoleh

pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan. Pada tahun 2011 tingkat penyerapan

lulusan dipasar kerja ditargetkan 85% sedangkan realisasi yang didapatkan adalah 80%.

Berbagai kegiatan dilakukan seperti survey sederhana tentang penyerapan alumni,

memberikan informasi bursa lowongan kerja kepada lulusan dalam upaya mempercepat

penyerapan lulusan, lulusan umumnya diserap oleh pemerintah daerah baik kota maupun

kabupaten yang ada di Provinsi Maluku Utara.

29) Penambahan media promosi lulusan

Jumlah Media Promosi lulusan yang ditargetkan pada Tahun 2011 adalah 1 buah dan

realisasinya sesuai dengan target yang ditetapkan. Media promosi lulusan yang dilakukan

masih terbatas pada penerimaan Pegawai Negeri Sipil

2. Sasaran 2 : Kegiatan Penelitian dan Penelitian yang telah dipublikasi

Indikator kinerja pada Sasaran diatas adalah Sebagai berikut :

1) Tercapainya jumlah dosen peneliti pertahun minimal 10 orang

Penelitian merupakan salah satu komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi setiap dosen

diwajibkan melakukan kegiatan penelitian. Jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen dalam

satu tahun, Pada Tahun 2011 target proposal penelitian adalah berjumlah 9 proposal, realisasi

sesuai dengan target yang ditetapkan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi

Page 32: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 32

berbagai kegiatan penelitian dosen malalui sumber dana yang ada, melakukan pelatihan

penyusunan proposal penleitian.

2) Jumlah proposal yang dilaksanakan meningkat

Target tahun 2011 berjumlah 90% dan realisasinya sesuai dengan target. Kegiatan yang

dilakukan dalam upaya pencapaian target tersebut adalah pembinaan terhadap dosen yang

belum melakukan penelitian dan melibatkan mahasiswa disetiap penelitian.

3) Terbentuknya tim penilai penelitian yang memenuhi standar

Tahun 2011 Poltekkes Ternate menargetkan sudah terbentuk 1 tim penilai penelitian dan

realisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Tim penilai penelitian terdiri dari unit penelitian

dan pengabdian masyarakat, Pudir I dan dari tenaga pendidik lainnya yang telah ditetapkan

dengans Surat Keputusan Direktur.

4) Bertambahnya jumlah kegiatan ilmiah dan Publikasi

Publikasi karya ilmiah adalah presentasi karya ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal terakreditasi

pertahun. Target yang ditetapkan adalah berjumlah 9 (Sembilan) Publikasi hasil penelitian

Tahun 2011 yang realisasinya sesuai dengan target yang ditetapkan. 9 (Sembilan) Publikasi

hasil penelitian ini dipublikasikan secara bertahap melalui Jurnal Poltekkes Kemenkes Ternate.

5) Bertambahnya jumlah media Jurnal Ilmiah

Jurnal Ilmiah yang ada di Poltekkes Ternate Tahun 2011 berjumlah 1 (satu). Hal ini sama

dengan realisasi yang didapatkan. Jurnal ini merupakan media dosen dalam melakukan

publikasi hasil penelitiaannya.

Page 33: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 33

3. Sasaran 3 : Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Indikator Kinerja pada sasaran diatas adalah :

1) Peningkatan Jenis Pengabdian Masyarakat

Jenis Pengabdian Masyarakat yang dimaksud adalah Jenis Kegiatan pengabdian masyarakat

yang dilakukan per tahun. Target tahun 2011 pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah

15 , realisasinya adalah 10 kegiatan yang dilakukan adalah penambahan jenis pengabdian

masyarakat. Dengan adanya penambahan jenis kegiatan pengabdian masyarakat nemambah

referensi tenaga pendidik dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat

2) Frekuensi Kegiatan pengabdian masyarakat

Target yang ditetapkan adalah 20 kegiatan namun realisasinya adalah 16 kegiatan. Kegiatan

dalam upaya pencapaian frekuensi kegiatan pengabdian masyarakat adalah dengan sosialisasi

alur kegiatan pengabdian masyarakat, memotivasi dan memfasilitasi dosen dalam membuat

kegiatan pengabdian masyarakat, implementasi kegiatan dan peningkatan kegiatan

pengabdian masyarakat pada desa binaan.

3) Peningkatan jumlah kegiatan kemitraan

Indikator Penunjang dari sasaran diatas adalah Peningkatan Jumlah kegiatan kemitraan dari

target 25 realisasinya adalah 12 kegiatan kemitraan yang dilakukan baik di Provinsi Maluku

Utara maupun di Luar Provinsi sebagai upaya peningkatan kompetensi mahasiswa.

Page 34: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 34

BAB IV

PENUTUP

Dokumen Laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun

2011 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan,

program dan kegiatan Poltekkes Kemenkes Ternate kepada pimpinan Badan PPSDM Kesehatan dan

seluruh stakeholder yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan

pembangunan kesehatan khususnya di bidang pendidikan tenaga kesehatan. Hasil evaluasi ini

diharapkan sebagai alat penilai kinerja kuantitatif yang secara transparant menggambarkan pelaksanaan

tugas dan fungsinya. Penyusunan LAKIP telah sejalan dengan program Anggaran Berbasis Kinerja

(Performance Based Budgeting) dan Indikator Kinerja baik Utama dan Penunjang di Poltekkes Kemenkes

Ternate.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Jurusan, Subbag dan Unit di Poltekkes Kemenkes Ternate telah

dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2011 untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum

dalam Renstra Poltekkes Kemenkes Ternate 2010-2014 . hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja

Poltekkes Kemenkes Ternate pada tahun 2011 telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan

penjabaran dari program dan sasaran Renstra Poltekkes Kemenkes Ternate, sehubungan dengan sasaran

tersebut diatas, Poltekkes Kemenkes Ternate menitikberatkan pada upaya peningkatan kualitas

pembelajaran sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pada Tahun 2011 terdapat 6 Indikator Kinerja Utama, dan dalam mewujudkan indikator kinerja utama

tersebut terdapat 37 Indikator Kinerja Penunjang, dari 37 Indikator tersebut Poltekkes Kemenkes Ternate

tingkat capaian yang ≥ 100 % berjumlah 68%. Berbagai upaya dilakukan Poltekkes Kemenkes Ternate

dalam mewujudakan target yang telah ditetapkan dengan keterbatasan yang ada. Pencapaian kinerja

yang sesuai atau melebihi dari target yang telah ditetapkan tidak lepas dari hasil perencanaan,

pemenuhan tanggung jawab dan penciptaan inovasi dalam pelaksanaan tugas. Meskipun demikian

Page 35: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 35

terdapat beberapa faktor di luar kendali Poltekkes Kemenkes Ternate dan hal ini juga mempengaruhi atas

keberhasilan kinerja di Tahun 2011. Untuk kegiatan-kegiatan yang tidak mencapai target yang telah

ditetapkan harus dijadikan bahan kajian dan sebagai pelajaran, pemicu kinerja Poltekkes Kemenkes

Ternate untuk tahun yang akan datang.

Page 36: DRAFT LAKIP 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

POLTEKKES KEMENKES TERNATE TAHUN 2011 36

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI – 1

KATA PENGANTAR – 2

IKHTISAR EKSEKUTIF – 3

BAB I PENDAHULUAN – 5

A. LATAR BELAKANG – 5 B. MAKSUD DAN TUJUAN - 6

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI – 6 D. VISI DAN MISI – 7

E. SUMBER DAYA – 7

F. SISTEMATIKA – 11

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA – 12

A. TUJUAN DAN SASARAN – 12

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN – 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA – 17

A. PENGUKURAN KINERJA – 17 B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA – 19

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

1. FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2011

2. FORMULIR PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 3. FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUN 2012