dr. samodra wibawa filereferensi presentasi ini ditulis setelah membaca dan diinspirasii oleh antara...
TRANSCRIPT
Dr. Samodra Wibawa
Email: [email protected]. 081328 001383
Diklatpim Tingkat IV Angkatan XXIX
Pusdiklat Kemendagri Regional Yogyakarta
14 Mei 2011
Rakyat, warga, penduduk
Pengurus, pemerintah
Orsos Partai LSM Perusahaan
Eksekutif/DPR Birokrasi Yudikatif
Negara
2
3
Negara
Pengurus, pemerintah
Warga-biasa, rakyat
Warga-pengusaha
Ormas
Parpol
LSM
4
Negara
Pengurus, pemerintah
Warga-biasa, rakyat
Warga-pengusaha
Ormas
Parpol
LSM
Negara = Suatu sistem yg terdiri dari:
Rakyat, warga, penduduk, (publik?)
Pengurus, pemerintah
Wilayah, lingkungan, tempat hidup
(yg berada di dunia, diakui sebagai negara oleh pemerintah negara lain)
5
Administrasi negara= pengelolaan negara, mencakup:
Pengelolaan terhadap atau di dalam setiap unsurnya
Pengelolaan terhadap interaksi antar unsur
Kesejahteraan dan keadaban seluruh warga!
6
Prinsip-prinsipMengelola negara dengan prinsip-prinsip (kuno, universal):
Planning
Organizing
Controlling
7
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Controlling
Reporting
Budgeting
Planning
Actuating
Controlling
Coordinating
Leading
Motivating
Prinsip-prinsip…1Prinsip-prinsip terbaru pengelolaan negara (UNDP 1997?):
1. Partisipasi
2. Rule of law
3. Transparani
4. Responsiveness
5. Otientasi konsensus
6. Kesetaraan
7. Efektivitas dan efisiensi
8. Akuntabilitas
9. Visi strategik
8
Prinsip-prinsip…21. Wawasan ke Depan (visionary)2. Keterbukaan dan Transparansi (openness and transparency)3. Partisipasi Masyarakat (participation)4. Tanggung Gugat (accountability)5. Supremasi Hukum (rule of law)6. Demokrasi (democracy)7. Profesionalisme dan Kompetensi (profesionalism and competency)8. Daya Tanggap (responsiveness)9. Keefisienan dan Keefektifan (efficiency and effectiveness)10. Desentralisasi (decentralization)11. Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat (private
sector and civil society partnership)12. Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (commitment to reduce
inequality)13. Komitmen pada Lingkungan Hidup (commitment to environmental
protection)14. Komitmen Pasar yang Fair (commitment to fair market)
Pemprov Kepri2007
9
Prinsip-prinsip…31. kepentingan umum2. kepastian hukum3. kesamaan hak4. keseimbangan hak dan kewajiban5. keprofesionalan6. partisipatif7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif8. keterbukaan9. akuntabilitas10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan11. ketepatan waktu12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
UU Pelayanan Publik 2009
10
Administrasi negara…1= manajemen negara!
= governance negara!
Apa yg disebut “prinsip-prinsip good governance” adalahsifat, karakter normatif yg seharusnya, disarankanmewarnai prinsip-prinsip administrasi kuno, universal di atas! Sebenarnya substansinya tidak baru… Jangan
keblinger dan silau!
11
Pusat perhatian, kajian (Pembentukan pemerintah dan badan-badannya,
politik!)
Birokrasi
Kebijakan publik
Pelayanan masyarakat (juga pembangunan)
12
Manusia
Barang
Uang
Lingkungan (biotik dan abiotik)
(Informasi)
Aspek-aspek Sejarah
Hukum
Sosiologi, antropologi
Politik
Ekonomi
Psikologi
Filsafat (termasuk etika dan agama)
(Teknik)
13
Teori AN? Tidak perlu dipersoalkan yg mana, bahkan pun
seandainya ilmu AN memang tak punya teori…!
Ilmuwan AN adalah ilmuwan yg menganalisis, menguraikan, menjelaskan berbagai hal tentangpengelolaan negara: apa, bagaimana, mengapa, dst…
Ilmuwan AN adalah ilmuwan yg memberikanpetunjuk, nasihat tentang cara mengelola negara!
“A discipline of problem solving!”
Multi- dan interdisipliner
14
ReferensiPresentasi ini ditulis setelah membaca dan diinspirasii oleh antara lain: Keban, Yeremias T., Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik,
Jogja: Gava Media 2004 Lelvine, Charles H., Public Administration, Glenview: Scott, Foresman
1990 Syafiie, Inu Kencana dkk., Ilmu Administrasi Publik, Jakarta: Rineka
Cipta 1999 Syakrani/Syahriani, Implementasi Otonomi Daerah dalam Perspektif
Good Governance, Jogja: Pustaka Pelajar 2009
Note: Dalam dua buku Indonesia berjudul “administrasi publik” di atas tidak ditemukan alasan ygmasuk akal dan meyakinkan, mengapa istilah itu yg dipilih, bukannya “administrasi negara”. Penulis berpendapat, berdasar prinsip kesederhanaan dan efisiensi, kalau suatu istilah barutidak memberikan makna baru, maka dia tidak perlu dipakai. Karena itu “administrasi negara” yg sudah kita gunakan sejak 1950-an sebaiknya tetap kita gunakan. Ilmu bukanlah soal mode, melainkan kebenaran.
15