kerentanan dan preferensi sistem pertanian petani di ... · pdf filereferensi ... 2014...

Download Kerentanan dan Preferensi Sistem Pertanian Petani di ... · PDF fileReferensi ... 2014 menandakanpotensi ketahanan/resiliensi petani kecil yang semakin kuat seiring dengan peningkatan

If you can't read please download the document

Upload: lydung

Post on 07-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Kerentanan dan Preferensi Sistem Pertanian Petani di Kabupaten Buol,

    Indonesia

    Sacha Amaruzaman, Betha Lusiana, Beria Leimona

  • Kerentanan dan preferensi sistem pertanian petani

    di Kabupaten Buol, Indonesia

    Sacha Amaruzaman, Betha Lusiana, Beria Leimona

    Working Paper No. 256

  • LIMITED CIRCULATION

    Correct citation Amaruzaman S, Lusiana B, Leimona B. 2017. Kerentanan dan preferensi petani kecil pada praktik pertanian di Kabupaten Buol, Indonesia. Working Paper no. 256. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Program. 27p. DOI: http://dx.doi.org/10.5716/WP17010.PDF Titles in the Working Paper Series aim to disseminate interim results on agroforestry research and practices and stimulate feedback from the scientific community. Other publication series from the World Agroforestry Centre include agroforestry perspectives, technical manuals and occasional papers. Published by the World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program PO Box 161, Bogor 16001 Indonesia Tel: +62 251 8625415 Fax: +62 251 8625416 Email: [email protected] Website: http://www.worldagroforestry.org/region/southeast-asia World Agroforestry Centre 2017 Working Paper no. 256 The views expressed in this publication are those of the author(s) and not necessarily those of the World Agroforestry Centre. Articles appearing in this publication may be quoted or reproduced without charge, provided the source is acknowledged. All images remain the sole property of their source and may not be used for any purpose without written permission of the source.

    http://dx.doi.org/10.5716/WP17010.PDF

  • i

    Tentang Penulis

    Sacha Amaruzaman bekerja sebagai ecosystem services specialist di World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia. Ia menangani kegiatan proyek Climate-Smart, Tree-Based, Adaptation and Mitigation in Asia (Smart Tree-Invest) di Indonesia, Vietnam dan Filipina. Ia juga terlibat dalam kegiatan CGIAR Research Program on Forest, Trees and Agroforestry, dengan fokus utama pada aspek sosial ekonomi dan kelembagaan dari jasa lingkungan. Ia mendapatkan gelar master dari Wageningen University, Belanda dengan program studi Environmental Science.

    Betha Lusiana PhD merupakan peneliti di World Agroforestry Centre (ICRAF) Indonesia, dan merupakan koordinator Ecological Modelling Group yang meneliti penilaian jasa lingkungan dengan pendekatan kuantitatif dan modelling ekologi. Ia mendapatkan gelar master ilmu statistik dari Institut Pertanian Bogor dan gelar PhD Agricultural Science dari Hohenheim University, Jerman. Pengalaman kerjanya meliputi pengembangan berbagai model simulasi yang berguna untuk menilai produktivitas dan profitabilitas sistem agroforestri, dan kontribusi pohon dalam menjaga dan/atau meningkatkan penyediaan jasa ekosistem. Topik penelitiannya juga tentang evaluasi penggunaan pendekatan kuantitatif/modelling oleh para pengelola/pelaku sumber daya alam. Ia adalah koordinator nasional proyek Climate-Smart, Tree-Based, Adaptation and Mitigation in Asia (Smart Tree-Invest) di Indonesia.

    Beria Leimona PhD bekerja sebagai ecosystem service governance and institution specialist dengan pengalaman lebih dari lima belas tahun dalam analisis kebijakan, behaviroual economic, perencanaan dan pengembangan program konservasi, serta penguatan kapasitas kelembagaan. Ia terlibatan dalam penelitian dan pengembangan berbagai inisiatif pembayaran jasa lingkungan yang berpihak pada orang miskin (pro-poor) di Asia bekerjasama dengan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang. Ia merupakan salah satu narasumber untuk pengembangan kebijakan bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam bidang insentif ekonomi konservasi dan jasa lingkungan. Pada tingkat global, Leimona adalah anggota Executive Steering Committee pada Ecosystem Service Partnership Network, anggota senior pada Environment and Economics Partnership for Southeast Asia and Indonesia network, dan penulis utama pada Intergovernmental Platform for Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES). Saat ini ia merupakan koordinator regional Asia Tenggara untuk proyek Climate-Smart, Tree-Based, Adaptation and Mitigation in Asia (Smart Tree-Invest) di Vietnam, Indonesia dan Filipina.

  • ii

    Abstrak

    Mayoritas penduduk Kabupaten Buol di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia bergantung pada pertanian

    untuk penghidupan mereka. Sama seperti di kabupaten lain yang relatif tertinggal di Indonesia, petani kecil

    di Buol rentan terhadap guncangan dan perubahan, baik yang terkait dengan perubahan iklim ataupun

    perubahan sosial-ekonomi-politik. Berbagai program telah dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun

    non-pemerintah untuk memperbaiki tingkat ketahanan/resiliensi petani kecil terhadap guncangan dan

    perubahan tersebut.

    Dalam penelitian ini, dilakukan analisis persepsi kerentanan petani perempuan dan laki-laki di Buol.

    Analisis kerentanan yang diidentifikasi meliputi fluktuasi produktivitas komoditas serta guncangan,

    paparan, respon dan dampak (shocks, exposure, response and impacts atau SERI) yang petani kecil alami

    yang disebabkan oleh kejadian ekstrim. Selain itu untuk melihat potensi peningkatan ketahanan/resiliensi

    petani kecil melalui kegiatan pertanian, penelitian ini membahas mengenai kriteria yang petani

    pertimbangkan dalam memilih pohon dan tanaman, serta preferensi jenis pohon dan tanaman berdasarkan

    kriteria tersebut.

    Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi kawasan Proyek Climate-smart, Tree-based, Co-investment in

    Adaptation and Mitigation in Asia (Proyek Smart Tree-Invest) di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah,

    Indonesia. Penilaian kerentanan dilakukan dengan menggunakan pendekatan diskusi kelompok terarah

    (FGD) sedangkan preferensi seleksi pohon dan tanaman dianalisis menggunakan Analytical Hierarchical

    Methodology (AHP). Masyarakat di Kawasan DAS Atas menyatakan kelangkaan air adalah salah satu

    masalah utama akibat tidak adanya sistem irigasi teknis di daerah mereka, sehingga mereka sangat

    bergantung pada curah hujan. Di Kawasan DAS Tengah, masyarakat menganggap banjir sebagai masalah

    utama mereka, yang mulai terjadi setelah pembangunan bendungan yang mengubah arah aliran sungai.

    Para petani di zona pesisir menghadapi ancaman abrasi pantai akibat degradasi mangrove. Terkait fluktuasi

    produktivitas komoditas, produktivitas kelapa dianggap yang paling resilien terhadap kejadian ekstrim.

    Sementara kakao dianggap sebagai komoditas yang paling rentan, karena produktivitasnya cenderung

    berfluktuasi selama bertahun-tahun saat terjadi kejadian ekstrim.

    Petani laki-laki dan perempuan memilih tiga kriteria prioritas tertinggi dalam hal seleksi pohon dan

    tanaman yaitu: kesesuaian lahan; pendapatan rumah tangga; dan kemudahan perawatan. Kriteria tersebut

    dipilih oleh semua kelompok di semua kawasan. Lima komoditas utama yang diprioritaskan oleh petani di

    semua kawasan adalah kakao, kelapa, padi, cengkeh dan kopi. Pada setiap masalah pertanian yang

    teridentifikasi, masyarakat petani telah melakukan berbagai respon tindakan, serta mempertimbangkan

    solusi potensial terhadap masalah yang dihadapi. Mengenali berbagai masalah utama dan respon yang ideal

    berdasarkan perspektif petani sangat penting agar dapat memberikan solusi yang efektif dalam

    meningkatkan ketahanan/resiliensi petani di kawasan ini.

    Kata kunci: Kerentanan, guncangan dan perubahan, pohon dan tanaman, kriteria, preferensi petani kecil

  • iii

    Ucapan Terima Kasih

    Penelitian ini adalah bagian dari Proyek Climate-smart, tree-based, co-investment in adaptation and mitigation in Asia (Smart Tree-Invest), yang dilakukan oleh World Agroforestry Centre (ICRAF) di Kabupaten Buol, Indonesia. Kami berterima kasih atas dukungan International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan CGIAR tentang Forests, Trees and Agroforestry dalam pelaksanaan penelitian ini.

  • iv

    Daftar Isi

    Daftar Isi ......................................................................................................................................... iv

    Daftar Tabel ................................................................................................................................ v

    Daftar Gambar ........................................................................................................................... vi

    Pendahuluan ..................................................................................................................................... 1

    Latar belakang ............................................................................................................................ 1

    Lokasi penelitian ......................................................................................................................... 2

    Metodologi ....................................................................................................................................... 3

    Analisis kerentanan ..................................................................................................................... 3

    Preferensi sistem pertanian ......................................................................................................... 4

    Hasil Penelitian ................................................................................................................................ 5

    Sistem pertanian .......................................................................................................................... 5

    Fluktuasi produktivitas selama ke