dosen : agus tri basuki, se., m.si. · pdf filevariabel dependen dalam penelitian ini adalah...

27
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA DI INDONESIA (1986-2015) Ega Wiguna 1 Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Telp/Fax. 0274387656 psw 184, 387646. Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia baik secara simultan maupun parsial pada periode 1986-2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 data yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar negeri. Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, peneliti melakukan pengujian analisis regresi linier berganda juga melakukan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diketahui bahwa secara simultan Ekspor dan Utang Luar Negeri berpengaruh signifikan terhadap Cadangan Devisa di Indonesia. Selanjutnya secara parsial, Ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesia, Utang Luar Negeri juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesia. Kata Kunci : ekspor, utang luar negeri, cadangan devisa 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana negara Indonesia tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional yang penuh dengan dinamika. Selain itu, Indonesia terus melakukan pembangunan di segala bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumber pendanaan penting yang digunakan Indonesia untuk ikut andil dalam putaran roda kegiatan ekononi internasional, dan melaksanakan pembangunan adalah devisa. Cadangan devisa mempunyai peranan penting dan merupakan indikator untuk menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara, selain itu dapat menghindari krisis suatu negara dalam ekonomi dan keuangan (Priadi dan Sekar, 2008). Indonesia sendiri termasuk negara yang memiliki cadangan devisa relatif 1 Mahasiswa Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta *Sudah Presentasi pada tangggal 6 Mei 2016 TUGAS MISI RISET Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

Upload: hakiet

Post on 09-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN

DEVISA DI INDONESIA (1986-2015)

Ega Wiguna1

Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Telp/Fax. 0274‐387656 psw 184, 387646. E‐mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia baik secara simultan maupun parsial

pada periode 1986-2015. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 data yang akan

dijadikan sebagai objek penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan

utang luar negeri. Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen, peneliti melakukan pengujian analisis regresi linier berganda juga

melakukan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat

diketahui bahwa secara simultan Ekspor dan Utang Luar Negeri berpengaruh

signifikan terhadap Cadangan Devisa di Indonesia. Selanjutnya secara parsial, Ekspor

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesia, Utang Luar

Negeri juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Devisa Indonesia.

Kata Kunci : ekspor, utang luar negeri, cadangan devisa

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana negara Indonesia

tidak akan lepas dari putaran roda kegiatan perekonomian internasional yang penuh

dengan dinamika. Selain itu, Indonesia terus melakukan pembangunan di segala

bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu sumber pendanaan

penting yang digunakan Indonesia untuk ikut andil dalam putaran roda kegiatan

ekononi internasional, dan melaksanakan pembangunan adalah devisa.

Cadangan devisa mempunyai peranan penting dan merupakan indikator untuk

menunjukkan kuat lemahnya fundamental perekonomian suatu negara, selain itu dapat

menghindari krisis suatu negara dalam ekonomi dan keuangan (Priadi dan Sekar,

2008). Indonesia sendiri termasuk negara yang memiliki cadangan devisa relatif

1 Mahasiswa Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

*Sudah Presentasi pada tangggal 6 Mei 2016

TUGAS MISI RISET Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si.

Page 2: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

2

sedikit, sehingga menyebabkan Indonesia tidak mampu melakukan pembayaran

internasional dan stabilisasi nilai tukar yang mengakibatkan terjadinya defisit neraca

pembayaran, dan anjloknya nilai tukar rupiah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi cadangan devisa diantaranya adalah

ekspor, impor, nilai tukar rupiah/kurs, tingkat inflasi, dan utang luar negeri. Hubungan

ekspor terhadap cadangan devisa adalah ketika melakukan kegiatan ekspor maka suatu

negara akan memperoleh berupa nilai sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa

disebut dengan istilah devisa, yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan

negara. Sehingga apabila tingkat ekspor mengalami penurunan, maka akan diikuti

dengan ikut menurunnya cadangan devisa yang dimiliki. Begitupun sebaliknya apabila

tingkat ekspor mengalami kenaikan, maka akan diikuti dengan meningkatnya

cadangan devisa yang dimiliki.

Hubungan utang luar negeri terhadap cadangan devisa adalah dengan adanya

pinjaman luar negeri, neraca pinjaman luar negeri, neraca pembayaran secara

keseluruhan (overall balance) menjadi surplus, hal tersebut berarti devisa yang masuk

lebih besar daripada devisa yang keluar. Selain itu, apabila utang luar negeri

diinvestasikan secara produktif, maka akan menghasilkan tingkat pengembalian devisa

yang tinggi. Namun utang luar negeri akan menimbulkan masalah jika dana tersebut

tidak diinvestasikan secara produktif untuk kegiatan-kegiatan yang menghasilkan

tingkat pengembalian devisa yang tinggi untuk menutupi pembayaran bunga. Krisis

utang dunia yang terjadi pada dekade 80-an menjadi bukti bahayanya pembiayaan

melalui utang luar negeri dimana banyak negara terpaksa menunda kewajiban

membayar utang (Weiss, 1995)

Maka, berdasarkan fenomena di atas peneliti ingin mencoba meneliti mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi cadangan devisa Indonesia. Karena peneliti

berasumsi dengan ketergantungan negara Indonesia terhadap negara lain, maka

cadangan devisa sebagai salah satu indikator moneter berperan penting dalam

peningkatan dan percepatan pembangunan ekonomi. Sehingga perubahan yang terjadi

pada cadangan devisa Indonesia perlu mendapat perhatian dari pemerintah/otoritas

moneter agar kestabilan ekonomi tetap terjaga. Oleh karena itu, peneliti membatasi

variabel-variabel yang ditelitinya, dengan variabel terikat cadangan devisa serta

Page 3: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

3

variabel bebasnya adalah ekspor dan utang luar negeri, dengan judul penelitian :

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia

(Peroiode 1986-2015)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan pokok yang akan diteliti

adalah sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa Indonesia periode 1986

-2015?

2. Seberapa besar pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia

periode 1986 -2015?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi variabel-variabel yang ditelitinya sebagai

berikut :

1. Untuk variabel dependen (Y) adalah cadangan devisa

2. Untuk variabel independennya adalah ekspor (X1) dan utang luar negeri (X2)

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa

Indonesia periode 1986-2015.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan

devisa Indonesia periode 1986-2015

Page 4: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

4

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi tambahan tentang faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi cadangan devisa di Indonesia periode 1986-2015.

2. Dapat menambah kekhasan ilmu pengetahuan dan sumbangsih pemikiran dalam

ilmu ekonomi makro dan moneter.

3. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang mengadakan

penelitian dalam ruang lingkup yang sama.

4. Dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

(1) Cadangan Devisa

Cadangan devisa atau foreign exchange reserves adalah simpanan mata uang

asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank

sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti

dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang

lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral

oleh pemerintah atau lembaga keuangan. Menurut Rachbini (2000), cadangan devisa

adalah alat pembayaran luar negeri yang antara lain berupa emas, uang kertas asing

dan tagihan lainnya dalam valuta asing kepada pihak luar negeri. Secara teoritis,

cadangan devisa adalah aset eksternal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: yaitu

likuid, dalam denominasi mata uang asing utama, di bawah kontrol otoritas moneter,

dan dapat dengan segera digunakan untuk penyelesaian transaksi internasional.

Cadangan devisa merupakan bagian dari tabungan nasional sehingga

pertumbuhan dan besar kecilnya cadangan devisa merupakan sinyal bagi global

financial markets mengenai kredibilitas kebijakan moneter dan creditworthiness suatu

negara. Besar kecilnya akumulasi cadangan devisa suatu negara biasanya ditentukan

oleh kegiatan perdagangan (ekspor dan impor) serta arus modal negara tersebut.

Secara teoritis, cadangan devisa adalah aset eksternal yang memenuhi kriteria sebagai

berikut: (1) likuid, (2) dalam denominasi mata uang asing utama, (3) di bawah kontrol

Page 5: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

5

otoritas moneter, dan (4) dapat dengan segera digunakan untuk penyelesaian transaksi

internasional. Cadangan devisa meliputi emas moneter (monetary gold), hak tarik

khusus (special drawing rights), posisi cadangan di IMF (reserve position in the fund),

cadangan dalam nvaluta asing (foreign exchange), dan tagihan lainnya (other claims).

a. Sumber-sumber Devisa

Sumber-sumber devisa antara lain : (1) pinjaman/hutang luar negeri, (2) hadiah,

bantuan atau sumbangan luar negeri, (3) penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari

luar negeri, (4) hasil ekspor barang dan jasa, (5) kiriman valuta asing dari luar negeri,

(6) wisatawan yang belanja di dalam negeri, (7) pungutan bea masuk.

b. Peranan Cadangan Devisa

Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri,

dimana pengelolaannya dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan UU No.23 Tahun

1999 pasal 13. Sedangkan Menurut Bank Dunia, peranan cadangan devisa adalah :

1. Untuk melindungi negara dari gangguan eksternal. Krisis keuangan pada akhir

1990-an membuat para pembuat kebijakan memperbaiki pandangannya atas nilai

dari cadangan devisa sebagai proteksi dalam melindungi dari krisis mata uang.

2. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor penting dalam penilaian kelayakan

kredit dan kredibilitas kebijakan secara umum,sehingga negara dengan tingkat

cadangan devisa yang cukup dapat mencari pinjaman dengan kondisi yang lebih

nyaman.

3. Kebutuhan likuiditas untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar. Posisi

cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi

kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan

devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal

itu dianggap rawan. Tipisnya persedian valuta asing suatu negara dapat

menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Bukan saja

negara tersebut akan kesulitan mengimpor barang-barang yang dibutuhkannya

dari luar negeri, tetapi juga bisa menurunkan kredibilitas, sehingga posisi

cadangan devisa terus menipis dan semakin tipis. Menghadapi keadaan demikian,

Page 6: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

6

akhirnya pemerintah negara yang bersangkutan terpaksa melakukan kebijakan

devaluasi.

Cadangan devisa suatu negara dipengaruhi oleh transaksi berjalan dan impor.

Perkembangan transaksi berjalan suatu negara perlu diwaspadai dengan cermat, karena

defisit transaksi berjalan yang berjalan yang berlangsung dalam jangka panjang dapat

menekan cadangan devisa. Oleh karena itu defisit transaksi berjalan sering kali

dipandang sebagai signal ketidakseimbangan makro ekonomi yang memerlukan

penyesuaian nilai tukar atau kebijakan makro ekonomi yang lebih ketat (Tambunan,

2004). Dalam rumus cadangan devisa dapat dilihat sebagai berikut :

Cdvt = ( Cdvt 1 + Tbt + Tmt )

Keterangan :

Cdvt : Cadangan devisa Tahun tertentu

Cdvt 1 : Cadangan devisa sebelumnya

Tbt : Transaksi berjalan

Tmt : Transaksi modal

(2) Ekspor

Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara ke negara

lainnya, terdiri dari barang berwujud dan jasa-jasa (transport, pinjaman dan investasi).

Menurut Michael Todaro (2000) ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional

yang memberi ransangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang

menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur

positif yang stabil dan lembaga sosial yang efesien. Menurut Mankiw (2006) ekspor

adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual di luar negeri.

Sedangkan menurut Statistik Perdagangan Indonesia, ekspor adalah perdagangan

dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah Pabean Indonesia dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. Daerah pabean yang dimaksud adalah wilayah

Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara dialasnya

serta tempat-tempat tertentu di Zona Eksklusif dan Landas Kontinen yang didalamnya

berlaku Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang kepabean.

Page 7: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

7

Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting

dan melalui perluasan pasar sektor industri akan mendorong sektor industri lainnya

dan perekonomian (Meier,1996: 313). Kesimpulannya ekspor merupakan sumber

devisa ditambah perluasan pasar bagi produksi barang domestik dan perluasan tenaga

kerja. Peranan sektor ekspor antara lain :

1. Memperluas pasar diseberang lautan bagi barang-barang tertentu, seperti yang

ditekankan oleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri dapat tumbuh dengan

cepat jika industri itu dapat menjual hasilnya diseberang lautan daripada hanya

dalam pasar negeri yang sempit.

2. Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru. Akibatnya barang-barang

dipasar dalam negeri mencari inovasi yang ditujukan untuk menaikan

produktivitas.

3. Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan, karena industri tertentu

tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam kapital sosial sebanyak yang

dibutuhkan seandainya barang-barang tersebut akan dijual didalam negeri,

misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri akibat tingkat pendapatan rill yang

rendah atau hubungan transportasi yang memadai.

Dengan demikian, selain menambah peningkatan produksi barang untuk dikirim

keluar negeri, ekspor juga menambah permintaan dalam negeri. Permintan efektif

yang merupakan harapan pemerintah dapat terpenuhi guna menunjukan kesejahteraan

bangsa. Sehingga secara tidak langsung permintaan luar negeri mempengaruhi industri

dalam negeri untuk menggunakan faktor produksinya. Misalnya modal dan juga

menggunakan metode produksi yang lebih murah dan efisien sehingga harga dan mutu

dapat bersaing di pasar Internasional.

(3) Utang Luar Negeri

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri adalah sebagian dari total utang

suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang

luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat

berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga

keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Page 8: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

8

Utang pada dasarnya adalah suatu alternatif yang dilakukan karena berbagai

alasan yang rasional. Dalam alasan-alasan yang rasional itu ada muatan urgensi dan

ada pula muatan ekspansi. Muatan urgensi tersebut maksudnya ialah utang dipilih

mungkin sebagai sumber pembiayaan karena derajat urgensi kebutuhan yang

membutuhkan penyelesaian segera. Sedangkan muatan ekspansi berarti utang

dianggap sebagai alternatif pembiayaan yang melalui berbagai hitungan teknis dan

ekonomis dianggap dapat memberikan keuntungan.

Utang luar negeri ini tergantung pada syarat-syarat pinjaman dari bantuan yang

bersangkutan, yakni menyangkut tingkat suku bunga (interest rate), dan masa

tenggang waktu baik (grace period) – jangka waktu yang tidak perlu dilakukan

pencicilan utang serta jangka waktu pelunasan utang (amortization period) – jangka

waktu dimana pokok utang harus dibayar lunas kembali secara cicilan.

Utang Luar Negeri merupakan konsekuensi biaya yang harus dibayar sebagai

akibat pengelolaan perekonomian yang tidak seimbang, ditambah lagi proses

pemulihan ekonomi yang tidak komprehensif dan konsisten. Pada masa krisis

ekonomi, utang luar negeri Indonesia, termasuk utang luar negeri pemerintah telah

meningkat drastis. Sehingga, pemerintah Indonesia harus menambah utang luar negeri

yang baru untuk membayar utang luar negeri yang lama yang telah jatuh tempo.

Akumulasi utang luar negeri dan bunganya tersebutakan dibayar melalui APBN RI

dengan cara mencicilnya pada tiap tahun anggaran. Hal ini menyebabkan

berkurangnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat pada masa mendatang, sehingga

jelas akan membebani masyarakat, khususnya para wajib pajak di Indonesia.

2.2. Tinjauan Empiris

Studi empiris yang meneliti tentang cadangan devisa telah banyak dilakukan

baik di Indonesia maupun di luar negeri. Penelitian-penelitian tersebut menggunakan

variabel-variabel yang bervariatif. Variabel tersebut diantaranya : kredit domestik,

investasi asing langsung, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga, inflasi, impor, ekspor,

dan utang luar negeri.

Page 9: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

9

Walaupun dasar teori yang digunakan relatif sama, namun sebagian besar kesimpulan

tidak menunjukkan hasil yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 1. Review Penelitian terdahulu (Theoritical Mapping)

Nama

Peneliti Tahun Judul

Variabel yang

digunakan Hasil yang diperoleh

Roro Tri

Ellies

Yulianti

Suryaningsih

2007 Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Cadangan Devisa

Variabel Dependen :

Cadangan devisa

Variabel Independen :

Ekspor, Impor,

Investasi asing

langsung, Utang luar

negeri.

Secara Simultan :

Ekspor, impor, investasi

asing langsung, dan utang

luar negeri berpengaruh

signifikan terhadap

cadangan devisa.

Secara Parsial :

Ekspor, impor, dan utang

laur negeri berpengaruh

signifikan terhadap

cadangan devisa, sedangkan

investasi asing langsung

tidak berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa.

Jumiartha R

Pinem

2009 Analisis Pengaruh

Ekspor, Impor, dan

Kurs Nilai Tukar

Rupiah Terhadap

Cadangan Devisa

Indonesia

Variabel Dependen :

Cadangan devisa

Variabel Independen :

Ekspor, Impor, kurs

Secara Simultan :

Ekspor, impor, dan kurs

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa

Secara Parsial :

Ekspor dan kurs

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa,

sedangkan impor tidak

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa.

I Putu

Kusuma

Juniantara

dan Made

Kembar Sri

Budhi

2012 Pengaruh Ekspor,

Impor, dan Kurs

Terhadap Cadangan

Devisa Indonesia

Periode 1990-2010

Variabel dependen :

Cadangan devisa

Variabel independen :

Ekspor, Impor, Kurs

Secara Simultan :

Ekspor, impor, dan kurs

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa

Secara Parsial :

Ekspor dan kurs

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa,

sedangkan impor tidak

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa.

Page 10: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

10

Nama

Peneliti Tahun Judul

Variabel yang

digunakan Hasil yang diperoleh

Ida Bagus

Putu

Purnama

Putra

2013 Pengaruh Tingkat

Inflasi, Utang Luar

Negeri, dan Suku

Bunga Kredit

Terhadap Cadangan

Devisa Indonesia

Tahun 1996-2011

Variabel dependen :

Cadangan devisa

Variabel independen :

Tingkat Inflasi, Utang

Luar Negeri, Suku

Bunga Kredit.

Secara Simultan :

Tingkat inflasi, utang luar

negeri, dan suku bunga

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa

Secara Parsial :

Utang luar negeri dan suku

bunga kredit berpengaruh

signifikan terhadap

cadangan devisa, sedangkan

tingkat inflasi tidak

berpengaruh terhadap

cadangan devisa.

Agustina

dan Reni

2014 Pengaruh Ekspor,

Impor, Nilai Tukar

Rupiah, dan Tingkat

Inflasi Terhadap

Cadangan Devisa

Indonesia

Variabel dependen:

Cadangan devisa

Variabel independen :

Ekspor, Impor, Nilai

Tukar Rupaih, Tingkat

Inflasi

Secara Simultan :

Ekspor, impor, nilai tukar

rupiah, dan tingkat inflasi

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa.

Secara Parsial :

Ekspor dan tingkat inflasi

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa,

sedangkan impor dan nilai

tukar rupiah tidak

berpengaruh terhadap

cadangan devisa.

Viki Lianda

Ramadhan,

Evi Susanti

Tasri, dan

Kasman

Karimi

2014 Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi

Cadangan Devisa

Indonesia Tahun

1984-2013

Variabel dependen:

Cadangan devisa

Variabel independen :

Nilai Tukar Rupaih,

Tingkat Inflasi,

Tingkat Suku Bunga

Secara Simultan :

Nilai tukar rupiah, tingkat

inflasi, tingkat suku bunga

berpengaruh signifikan

terhadap cadangan devisa.

Secara Parsial :

Kurs dan tingakat suku

bunga berpengaruh

signifikan terhadap

cadangan devisa sedangakan

tingkat inflasi tidak

berpengaruh terhadap

cadangan devisa

Page 11: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

11

2.3. Kerangka Berfikir

Kerangka Konsep yang dapat dibentuk dari penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 1. Kerangka Berfikir

2.4. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang telah dijabarkan diatas, maka hipotesis yang dapat

dibuat untuk penelitian ini adalah :

1) Diduga variabel ekspor mempunyai pengaruh positif terhadap cadangan devisa di

Indonesia

2) Diduga variabel utang luar negeri mempunyai pengaruh positif terhadap

cadangan devisa di Indonesia

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan

adalah data cadangan devisa, ekspor, dan utang luar negeri yang diperoleh dari Bank

Indonesia dan Badan Pusat Statistik periode 1986 sampai dengan 2015. Teknik

pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh merupakan

sampel yang mewakili populasi, di mana biasanya hanya digunakan jika populasi

kurang dari 100. Sehingga pada akhirnya diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 data.

3.2. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan oleh penulis unttuk menerangkan kerangka

dasar perhitungan hubungan antara variabel dependent dan variabel independent

Ekspor (X1)

Utang Luar Negeri (X2)

Cadangan Devisa (Y)

Page 12: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

12

didasarkan pada analisa regresi berganda dengan pengolahan data menggunakan

program E-views 7.0 Untuk menyederhanakan perhitungan dengan metode

ekonometrika, variabel dependent merupakan cadangan devisa dengan variabel (Y)

dan variabel independent adalah ekspor (X1), dan utang luar negeri (X2). Selanjutnya

akan dianalisa dengan cara sebagai berikut :

Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa ini digunakan untuk membahas hubungan lebih dari dua variabel. Fungsi

persamaannya adalah : Y = f ( X1, X2) ............................................(1)

Dengan model persamaan sebagai berikut : Y = 𝛽0 + 𝛽1.𝑋1 + 𝛽2.𝑋2 + e .......(2)

Dimana :

𝛽0 = Konstanta

𝛽1 = Koefisien Ekspor

𝛽2 = Koefisien utang Luar Negeri

Y = Cadangan Devisa

X1 = Ekspor

X2 = Utang Luar Negeri

e = Error (Variabel Pengganggu)

Metode selanjutnya dilakukan pengujian Asumsi Klasik dan pengujian Statistik.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mendapatkan hasil regresi antara variabel dependen cadangan devisa (Y)

dengan variabel independen ekspor (X1) dan utang luar negeri (X2) diolah dengan

menggunakan bantuan program computer Eviews 7.0, dengan menggunakan metode

Ordinary Least Square (OLS), yang ditampilkan pada tabel berikut :

Page 13: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

13

Tabel 2. Hasil Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: CADDEV

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:40

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.12948 2.337222 -6.045417 0.0000

EKSPOR 0.400960 0.050043 8.012330 0.0000

ULN 0.175824 0.038023 4.624181 0.0001

R-squared 0.973679 Mean dependent var 41.21833

Adjusted R-squared 0.971729 S.D. dependent var 36.42331

S.E. of regression 6.124193 Akaike info criterion 6.557010

Sum squared resid 1012.655 Schwarz criterion 6.697130

Log likelihood -95.35516 Hannan-Quinn criter. 6.601836

F-statistic 499.3958 Durbin-Watson stat 1.328565

Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan Tabel 2 diatas, maka persamaan regresi linier berganda dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Cadangan Devisa = -14,12948 + 0,400960*Ekspor + 0,175824*Utang Luar Negeri + e

β0 = -14,12948, artinya bahwa jika variabel ekspor dan utang luar negeri diasumsikan

cateris paribus (variabel independen dianggap konstan atau nol), maka nilai dari

cadangan devisa adalah sebesar -14.12948.

β1 = 0,400960, artinya bahwa setiap kenaikan ekspor sebesar 1 milyar USD, maka

cadangan devisa akan naik sebesar 0,400960 milyar USD dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan.

β2 = 0,175824, artinya bahwa setiap kenaikan utang luar negeri sebesar 1 milyar USD,

maka cadangan devisa akan naik sebesar 0,175824 milyar USD dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan.

Page 14: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

14

4.2. Uji Statistik

(a) Koefisien Determinasi (R2)

Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai koefisien

determinasi (Adjusted 𝑅2) sebesar 0.971729, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang baik (goodness of fit). Nilai

koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa 97,17% variasi dari

cadangan devisa dapat dijelaskan oleh variabel ekspor dan utang luar negeri.

Sedangkan sisanya 2,83% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. (Lihat tabel 2)

(b) Uji- F

Uji-f digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat secara keseluruhan. Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai

probabilitas signifikansi dari f-statistik yaitu 0,000000 (lihat tabel 2). Karena

probabilitas signifikansi f-statistik < 0,05 (0,000000 < 0,05), maka H0 ditolak dan H1

diterima, artinya ekspor dan utang luar negeri secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

(c) Uji- t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel bebas

terhadapvariabel terikat secara individual/parsial. Untuk mengetahui perngaruh

masing-masing variabel terhadap variabel dependen dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa

Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh nilai probabilitas variabel ekspor

sebesar 0,0000 (lihat tabel 2). Karena nilai probabilitas variabel ekspor < 0,05, maka

H0 diterima dan H1 ditolak sehingga variabel ekspor berpengaruh signifikan terhadap

cadangan devisa.

2. Pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa

Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh nilai probabilitas variabel utang

luar negeri sebesar 0,0001 (lihat tabel 2). Karena nilai probabilitas utang luar negeri <

0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga variabel utang luar negeri

berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa.

Page 15: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

15

4.3. Uji Asumsi Klasik

(a) Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji

Jarque Bera dengan melihat nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas lebih besar

dari derajat kesalahan α =5% (0,05), maka penelitian ini tidak ada permasalahan

normalitas atau dengan kata lain data tersebut adalah normal. Dan sebaliknya, bila

probabilitas < 0,05 maka dalam penelitian ini tidak terdistribusi secara normal. Setelah

data di olah dengan menggunakan Eviews 7.0 maka terlihat hasilnya sebagai berikut :

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan gambar tersebut dapat terlihat bahwasanya data tersebut

terdistribusi secara normal. Kita dapat melihatnya pada nilai probabilitas Jarque Bera

sebesar 0,576665 yang lebih besar dari derajat kesalahan yaitu sebesar 0,05 (0,576665

> 0,05).

(b) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika varian tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2007:82). Untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-15 -10 -5 0 5 10

Series: ResidualsSample 1986 2015Observations 30

Mean -7.11e-15Median 0.311732Maximum 11.48742Minimum -16.43689Std. Dev. 5.909241Skewness -0.362237Kurtosis 3.596597

Jarque-Bera 1.100986Probability 0.576665

Page 16: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

16

Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.726901 Prob. F(5,24) 0.0435

Obs*R-squared 10.86862 Prob. Chi-Square(5) 0.0540

Scaled explained SS 11.42968 Prob. Chi-Square(5) 0.0435

Dari data tabel 3 diatas diketahui bahwa nilai prob. Obs*R Squared adalah

0,0540 lebih dari α = 0,05. Maka dapat disimpulkan model ini tidak mengandung

Heteroskedastisitas.

(c) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi antara residual tahun

ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyakit autokorelasi dalam suatu model, dapat dilihat dari nilai statistik durbin-

watson. Selain dengan menggunakan uji durbin-watson, untuk melihat ada tidaknya

masalah penyakit autokorelasi dapat juga digunakan uji lagrange multiplier (LM Test)

atau yang disebut uji breusch-godfrey dengan membandingkan nilai probabilitas

Obs*R Squared dengan α = 5% (0,05). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Hasil Uji Lagrange Multiplier Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.071811 Prob. F(2,25) 0.3576

Obs*R-squared 2.369199 Prob. Chi-Square(2) 0.3059

Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui bahwa nilai Obs*R-squared adalah

2,369199 dan nilai probabilitas adalah 0.3059 yang lebih besar dari α = 5 % (0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat masalah

autokorelasi.

Page 17: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

17

(d) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

(korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih variabel independen dalam model

regresi. Deteksi adanya multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi

parsial antar variabel independen, kemudian dapat diputuskan apakah data terkena

multikolinieritas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar variabel

independen. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinieritas antar

variabel independen dengan variabel dependen (Gujarati, 2007:67). Setelah diolah

menggunakan aplikasi Eviews 7.0, maka terlihat hasil sebagai berikut :

Tabel 5. Uji Multikolinearitas (Persamaan 1)

Dependent Variable: CADDEV

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:44

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.12948 2.337222 -6.045417 0.0000

EKSPOR 0.400960 0.050043 8.012330 0.0000

ULN 0.175824 0.038023 4.624181 0.0001

R-squared 0.973679 Mean dependent var 41.21833

Adjusted R-squared 0.971729 S.D. dependent var 36.42331

S.E. of regression 6.124193 Akaike info criterion 6.557010

Sum squared resid 1012.655 Schwarz criterion 6.697130

Log likelihood -95.35516 Hannan-Quinn criter. 6.601836

F-statistic 499.3958 Durbin-Watson stat 1.328565

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 18: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

18

Tabel 6. Uji Multikolinearitas (Persamaan 2)

Dependent Variable: EKSPOR

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:45

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -11.81455 8.539232 -1.383561 0.1774

ULN 0.698886 0.056335 12.40586 0.0000

R-squared 0.846074 Mean dependent var 80.26433

Adjusted R-squared 0.840576 S.D. dependent var 57.92305

S.E. of regression 23.12745 Akaike info criterion 9.184258

Sum squared resid 14976.61 Schwarz criterion 9.277671

Log likelihood -135.7639 Hannan-Quinn criter. 9.214141

F-statistic 153.9053 Durbin-Watson stat 0.557364

Prob(F-statistic) 0.000000

Tabel 7. Uji Multikolinearitas (Persamaan 3)

Dependent Variable: ULN

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:45

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 34.58268 9.603702 3.600973 0.0012

EKSPOR 1.210604 0.097583 12.40586 0.0000

R-squared 0.846074 Mean dependent var 131.7510

Adjusted R-squared 0.840576 S.D. dependent var 76.23412

S.E. of regression 30.43867 Akaike info criterion 9.733645

Sum squared resid 25942.35 Schwarz criterion 9.827058

Log likelihood -144.0047 Hannan-Quinn criter. 9.763529

F-statistic 153.9053 Durbin-Watson stat 0.526289

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 19: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

19

Untuk persamaan (1) nilai R² adalah sebesar 0.971729 selanjutnya disebut R² 1

Untuk persamaan (2) nilai R² adalah sebesar 0.846074 selanjutnya disebut R² 2

Untuk persamaan (3) nilai R² adalah sebesar 0.846074 selanjutnya disebut R² 3

Hasil analisis output : menunjukkan bahwa R² 1 > R² 2, R² 3 maka dalam model

tidak ditemukan adanya multikolinearitas.

4.4. Pembahasan

a) Pengaruh ekspor terhadap cadangan devisa

Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa ekspor berpengaruh positif signifikan

terhadap cadangan devisa di Indonesia. Hal ini berarti apabila ekspor di Indonesia

naik, maka akan meningkatkan cadangan devisa di Indonesia. Hasil ini senada dengan

penelitian yang dilakukan oleh Roro Tri Ellies Yulianti Suryaningsih (2007),

Jumiartha R Pinem (2009), I Putu Kusuma Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi

(2012), Agustina dan Reni (2014) dengan hasil ekspor berpengaruh positif terhadap

cadangan devisa. Sebagaimana dalam teori perdagangan internasional disebutkan

bahwa ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan antar bangsa yang dapat

memberikan dorongan dan dinamika pertumbuhan perdagangan internasional,

sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai

kemajuan ekonomi setaraf dengan negara-negara maju yang salah satunya dapat

dilihat dari cadangan devisa yang besar dan terus meningkat.

Peningkatan ekspor dapat meningkatkan cadangan devisa di Indonesia, hal ini

terjadi karena ketika melakukan kegiatan ekspor maka suatu negara akan memperoleh

berupa nilai sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa disebut dengan istilah devisa,

yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan negara.

b) Pengaruh utang luar negeri terhadap cadangan devisa

Dari hasil regresi dapat diketahui bahwa utang luar negeri berpengaruh positif

signifikan terhadap cadangan devisa di Indonesia. Hal ini berarti apabila utang luar

negeri di Indonesia naik, maka akan meningkatkan cadangan devisa di Indonesia.

Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Roro Tri Ellies Yulianti

Page 20: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

20

Suryaningsih (2007), Ida Bagus Putu Purnama Putra (2013), dengan hasil utang luar

negeri berpengaruh positif terhadap cadangan devisa.

Hubungan positif tersebut maksudnya adalah dengan adanya pinjaman luar negeri,

neraca pinjaman luar negeri, neraca pembayaran secara keseluruhan (overall balance)

menjadi surplus, hal tersebut berarti devisa yang masuk lebih besar daripada devisa

yang keluar. Selain itu, apabila utang luar negeri diinvestasikan secara produktif, maka

akan menghasilkan tingkat pengembalian devisa yang tinggi.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara parsial atau uji-t variabel ekspor berpengaruh positif dan signifikan

terhadap cadangan devisa dengan nilai probabilitas t-statistik sebesar 0.0000.

2. Secara parsial atau uji-t variabel utang luar negeri berpengaruh positif dan

signifikan terhadap cadangan devisa dengan nilai probabilitas t-statistik sebesar

0.0001.

5.2. Saran

Dengan ditemukannya hubungan positif antara variabel ekspor dan utang luar

negeri terhadap cadangan devisa, maka pemerintah perlu melakukan kebijakan

promosi ekspor agar dapat menambah cadangan devisa Indonesia. Akan tetapi terkait

dengan utang luar negeri harus benar-benar dialokasikan atau digunakan untuk

kegiatan investasi produktif bukan malah digunakan tidak semestinya oleh pemerintah.

Karena jika dilihat dari koefisien utang luar negeri, itu menunjukkan bahwa utang luar

negeri belum memberikan kontribusi yang besar terhadap penambahan cadangan

devisa Indonesia. Maka diharapkan setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan

otoritas moneter, semuanya harus berpihak pada kesejahteraan rakyat sebagai prioritas

utama.

Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan

yang memadai dalam menambah referensi atau bahan untuk penelitian selanjutnya,

dan kalau bisa menambahkan variabel lain diluar model ini serta menambahkan

jumlah data atau sample yang digunakan.

Page 21: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

21

DAFTAR PUSTAKA

Agustina dan Reny., 2014, Pengaruh Ekspor, impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat

Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, Jurnal Wira Ekonomi

Mikroskil, Vol 4, No. 02, Penerbit STIE Mikroskil, Medan.

Badan Pusat Statistik, Perkembangan Ekspor dan Impor (1986-2015), Badan Pusat

Statistik, Jakarta.

Badan Pusat Statistik, Perkembangan Utang Luar Negeri (1986-2015), Badan Pusat

Statistik, Jakarta.

Bank Indonesia, Perkembangan Besaran Moneter (Cadangan Devisa Tahun 1986-

2015), Bank Indonesia, Jakarta.

Gujarati, Damodar N., 2006, Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Juniantara, I. P. K. dan Sri Budhi, M. K., 2012, Pengaruh Ekspor, Impor dan Kurs

Terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-2010, Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana, Vol 1, No. 1, Penerbit Universitas

Udayana, Bali.

Mankiw, N.Gregory., 2006, Pengantar Ekonomi Makro Edisi Ketiga, Salemba Empat,

Jakarta.

Meier, G.M., 1996, Dalam Juniartha R. Pinem (2009): Analisis Pengaruh Ekspor,

Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap Cadangan Devisa Indonesia, USU

Reposirtory

Pinem, J. R., 2009, Pengaruh Ekspor, Impor, dan Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap

Cadangan Devisa, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Putra, I. B. P. P. dan Indrajaya, I. G. B., 2013, Pengaruh Tingkat Inflasi, Utang Luar

Negeri, dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia Tahun

1996-2011, Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, Vol 2, No. 11,

Penerbit Universitas Udayana, Bali.

Rachbini, D.J., 2000, Pengembangan Ekonomi Dan Sumber Daya Manusia, Grasindo,

Jakarta

Page 22: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

22

Ramadhan, V.L, Evi, Susanti, dan Kasman, K., 2014, Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Cadangan Devisa Indonesia (1984-2013), Skripsi, Universitas

Bung Hatta, Sumatera Barat.

Salvatore, Dominick., 1997, Ekonomi Internasional Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Suryaningsih, R. T. E. Y., 2008, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan

Devisa, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tambunan, Tulus TH., 2004, Globalisasi dan Perdagangan Internasional, Ghalia

Indonesia, Bogor.

Tandjung, M., 2011, Aspek dan Prosedur Ekspor-Impor, Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Todaro, Michael,P., 2000, Pembangunan Ekonom, Bumi Aksara, Jakarta.

Weiss, J., 1995, Economic Policy in Developing Countries: The Reform Agenda,

Prentice Hall Harvester Wheatsheaf, London.

Page 23: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

23

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian

Tahun

Cadangan Devisa

(Miyar USD)

Ekspor

(Milyar USD)

ULN

(Miyar USD)

1986 5,3 14,81 17,24

1987 6,51 17,14 33,41

1988 6,19 19,22 32,13

1989 6,56 22,16 56,39

1990 8,66 25,68 58,24

1991 9,87 29,14 65,07

1992 11,61 33,97 69,94

1993 12,35 36,82 71,18

1994 13,16 40,05 88,37

1995 14,67 45,42 98,43

1996 19,13 49,81 96,71

1997 21,42 53,44 100,33

1998 23,76 48,85 122,03

1999 27,05 48,67 120,57

2000 29,39 62,12 110,93

2001 28 56,32 133,07

2002 32,04 57,16 131,34

2003 36,3 61,06 135,4

2004 36,32 71,58 137,02

2005 34,72 85,66 130,65

2006 42,59 100,8 128,74

2007 56,92 114,1 136,64

2008 51,64 137,02 155,08

2009 66,1 116,51 172,87

2010 96,21 157,78 202,41

2011 110,12 203,5 225,38

2012 112,78 190,02 252,36

2013 99,39 182,55 266,11

2014 111,86 176,29 293,77

2015 105,93 150,28 310,72

Sumber Bank Indonesia (bi.go.id) BPS (bps.go.id) BPS (bps.go.id)

Page 24: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

24

Lampiran 2. Hasil Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: CADDEV

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:40

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.12948 2.337222 -6.045417 0.0000

EKSPOR 0.400960 0.050043 8.012330 0.0000

ULN 0.175824 0.038023 4.624181 0.0001

R-squared 0.973679 Mean dependent var 41.21833

Adjusted R-squared 0.971729 S.D. dependent var 36.42331

S.E. of regression 6.124193 Akaike info criterion 6.557010

Sum squared resid 1012.655 Schwarz criterion 6.697130

Log likelihood -95.35516 Hannan-Quinn criter. 6.601836

F-statistic 499.3958 Durbin-Watson stat 1.328565

Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-15 -10 -5 0 5 10

Series: ResidualsSample 1986 2015Observations 30

Mean -7.11e-15Median 0.311732Maximum 11.48742Minimum -16.43689Std. Dev. 5.909241Skewness -0.362237Kurtosis 3.596597

Jarque-Bera 1.100986Probability 0.576665

Page 25: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

25

Lampiran 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.726901 Prob. F(5,24) 0.0435

Obs*R-squared 10.86862 Prob. Chi-Square(5) 0.0540

Scaled explained SS 11.42968 Prob. Chi-Square(5) 0.0435

Lampiran 5. Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.071811 Prob. F(2,25) 0.3576

Obs*R-squared 2.369199 Prob. Chi-Square(2) 0.3059

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:43

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.279158 2.340360 -0.119280 0.9060

EKSPOR -0.014049 0.050902 -0.275996 0.7848

ULN 0.011139 0.038684 0.287934 0.7758

RESID(-1) 0.276054 0.205381 1.344105 0.1910

RESID(-2) 0.044759 0.203870 0.219548 0.8280

R-squared 0.078973 Mean dependent var -7.11E-15

Adjusted R-squared -0.068391 S.D. dependent var 5.909241

S.E. of regression 6.107969 Akaike info criterion 6.608078

Sum squared resid 932.6822 Schwarz criterion 6.841610

Log likelihood -94.12116 Hannan-Quinn criter. 6.682787

F-statistic 0.535905 Durbin-Watson stat 1.862599

Prob(F-statistic) 0.710619

Page 26: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

26

Lampiran 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Dependent Variable: CADDEV

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:44

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -14.12948 2.337222 -6.045417 0.0000

EKSPOR 0.400960 0.050043 8.012330 0.0000

ULN 0.175824 0.038023 4.624181 0.0001

R-squared 0.973679 Mean dependent var 41.21833

Adjusted R-squared 0.971729 S.D. dependent var 36.42331

S.E. of regression 6.124193 Akaike info criterion 6.557010

Sum squared resid 1012.655 Schwarz criterion 6.697130

Log likelihood -95.35516 Hannan-Quinn criter. 6.601836

F-statistic 499.3958 Durbin-Watson stat 1.328565

Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: EKSPOR

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:45

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -11.81455 8.539232 -1.383561 0.1774

ULN 0.698886 0.056335 12.40586 0.0000

R-squared 0.846074 Mean dependent var 80.26433

Adjusted R-squared 0.840576 S.D. dependent var 57.92305

S.E. of regression 23.12745 Akaike info criterion 9.184258

Sum squared resid 14976.61 Schwarz criterion 9.277671

Log likelihood -135.7639 Hannan-Quinn criter. 9.214141

F-statistic 153.9053 Durbin-Watson stat 0.557364

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 27: Dosen : Agus Tri Basuki, SE., M.Si. · PDF fileVariabel dependen dalam penelitian ini adalah cadangan devisa Indonesia, sedangkan variabel independennya adalah ekspor, dan utang luar

27

Dependent Variable: ULN

Method: Least Squares

Date: 05/11/16 Time: 23:45

Sample: 1986 2015

Included observations: 30

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 34.58268 9.603702 3.600973 0.0012

EKSPOR 1.210604 0.097583 12.40586 0.0000

R-squared 0.846074 Mean dependent var 131.7510

Adjusted R-squared 0.840576 S.D. dependent var 76.23412

S.E. of regression 30.43867 Akaike info criterion 9.733645

Sum squared resid 25942.35 Schwarz criterion 9.827058

Log likelihood -144.0047 Hannan-Quinn criter. 9.763529

F-statistic 153.9053 Durbin-Watson stat 0.526289

Prob(F-statistic) 0.000000