dt gangguan kepribadian dependen (1)

29
Kelompok 3 Pembimbing : dr. Isa M. Noor, MSc, Sp.KJ

Upload: hilminato

Post on 04-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

F6

TRANSCRIPT

Page 1: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kelompok 3

Pembimbing :

dr. Isa M. Noor, MSc, Sp.KJ

Page 2: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kasus

Seorang laki-laki berumur 32 tahun datang ke psikiatri dengan keluhan utama depresi sejak ia putus hubungan dengan teman wanitanya 2minggu yang lalu. Pasien menjelaskan bahwa meskipun ia mencintai teman wanitanya itu, ia putus hubungan dengan teman wanitanya itu karna ibunya tidak menerima teman wanitanya dan tidak mengizinkan dia untuk menikahinya. Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa melawan ibunya yang selalu merawatnya selama ini. Ia menyatakan, tidak bisa menjaga dirinya sendiri tanpa perhatian dari ibunya dan perasaannya berubah antara marah dengan ibunya dan merasa bahwa “mungkin dia tahu yang terbaik”. Ia hidup di rumah sepanjang hidupnya kecuali satu semester ini ia melaksanakan perkuliahan. Ia kembali ke rumah dan mengakhiri semesternya karena ia merasa rindu keluarga dan tidak kembali lagi.

Page 3: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

• Pasien melaporkan tidak kehilangan nafsu makan, konsentrasi atau kekuatan. Pasien mengatakan performanya memadai di pekerjaannya. Ia bekerja sebagai akuntan dengan mendapatkan posisi yang baik untuk beberapa tahun ini. Ia mengatakan bahwa ia menolak untuk dipromosikan karena ia tahu ia tidak bisa mengawasi tiap orang dan membuat keputusan untuk mereka. Pasien mempunyai dua teman kecil yang ia telfon hampir setiap hari dan ia berkata merasa kehilangan mereka. Hasil dari status mental normal kecuali mengungkapkan merasaa depresi.

Page 4: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Gejala-gejala yang di dapat

1. Depresi sejak ia putus hubungan dengan teman wanitanya 2minggu yang lalu

2. Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa melawan ibunya yang selalu merawatnya selama ini

3. Pasien melaporkan tidak kehilangan nafsu makan, konsentrasi atau kekuatan

4. Pasien mengatakan performanya memadai di pekerjaannya

5. Ia menolak untuk dipromosikan karena ia tahu ia tidak bisa mengawasi tiap orang dan membuat dan membuat keputusan untuk mereka

6. Pasien mempunyai dua teman kecil yang ia telfon hampir setiap hari dan ia berkata merasa kehilangan mereka

7. Hasil dari status mental normal kecuali mengungkapkan merasaa depresi.

Page 5: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Diagnosis multiaksial

• Axis I

gangguan depresi mayor• Axis II

gangguan kepribadian dependen• Axis III

tidak dapat ditentukan• Axis IV

primary support group• Axis V

HLPY : 95, current : 50

Page 6: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Definisi (DSM IV-TR)

• Depresi Kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan berkonsentrasi, perubahan pola tidur yang parah, menurunnya energi, ketidakmampuan fisik, mudah tersinggung, serta perasaan sedih, kesal dan tidak berdaya yang ekstrim.

Page 7: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Major depressive episodekriteria:A. Adanya lima atau lebih gejala-gejala berikut yang telah

berlangsung dalam dua minggu yang sama dan mewakili dari perubahan fungsi-fungsi sebelumnya sekurangnya satu dari gejala adalah salah satu dari mood terdepresi atau hilangnya minat atau kesenang

1. mood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukkan laporan subjektif (seperti merasa sedih atau kosong) atau pengamatan yang dilakukan orang lain (misalnya tampak sedih).

2. hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam semua atau hampir semua, aktifitas sepanjang hari hampir setiap hari (seperti yang ditjunjukkan oleh keterangan subjektif atau pengamatan yang dilakukan orang lain).

Page 8: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

3. Penurunan berat badan yang bermakna jika tidak dilakukan diet atau penambahan berat badan (misalnya perubahan berat badan lebih dari 5% dalam satu bulan) atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.

4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.

5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (data dilihat dari orang lain, tidak semata-mata perasaan subjektif adanya kegelisahan atau menjadi lamban)

6. Kelelahan atau hilangnya energi hampir setiap hari

7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak tepat (mungkin seperti waham) hampir setiap hari (tidak semata-mata mencela diri sendiri atau menyalahkan karena sakit).

Page 9: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

8. Hilangnya kemampuan untuk berpikir atau memusatkan perhatian, atau tidak dapat mengambil keputusan , hampir setiap hari (baik oleh karena subjektif atau seperti yang dilihat oleh orang lain).

9. Pikiran akan kematian dan rekuren (bukan hanya takut mati). Ide bunuh diri yang rekuren tanpa rencana yang spesifik, atau usaha bunuh diri yang rekuren tanpa rencana spesifik atau usaha bunuh diri atau rencana khusus untuk melakukan bunuh diri

Page 10: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

B. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk memenuhi ide campuran

C. Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

D. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalah gunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum (misalnya hipotiroidisme)

E. Gejala tidak lebih baik diterangkan oleh duka cita, yaitu setelah kehilangan orang yang dicintai, gejala menetap lebih dari dua bulan atau ditandai oleh gangguan fungsional yang jelas , preokupasi morbid dengan rasa tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor.

Page 11: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kriteria untuk penentu keparahan /psikotik/remisi untuk episode depresi berat

sekarang (atau paling akhir) Ringan :beberapa, jika ada gejala yang melebihi dari yang

diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala menyebabkan hanya gangguan ringan dalam fungsi pekerjaan atau dalam aktivitas sosial yang biasanya atau hubungan dengan orang lain.

Sedang : gejala atau gangguan fungsional berada diantara ringan dan parah.

Parah tanpa ciri psikotik: beberapa gejala adalah melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala dengan jelas mengganggu fungsi pekerjaan atau aktivitas sosial yang biasanya atau hubungan dengan orang lain.

Dengan ciri psikotik: waham atau halusinasi. Jika mungkin sebutkan apakah ciri psikotik adalah sejalan dengan mood atau tidak sejalan dengan mood.

Page 12: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

• Ciri psikotik sejalan dengan mood:

waham atau halusinasi yang isi keseluruhannya adalah konsisten dengan tema depresi tipikal tentang ketidakberdayaan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilisme atau hukuman yang layak diterima.

• Ciri psikotik yang tidak sejalan mood:

waham atau halusinasi yang tidak emiliki temadepresif tipikal tentang ketidak berdayaan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilisme atau hukuman yang layak diterima. Termasuk di sini adalah gejala tertentu seperti waham kejar (tidak seperti langsung berhubungan dengan tema depresif), sisip pikiran, siar pikiran dan waham dikendalikan.

Page 13: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Dalam remisi parsial:

gejala episode depresif berat ditemukan tetapi tidak terpenuhi kriteria lengkap, atau terdapat periode tanpa adanya gejala bermakna dari episode depresif berat yang berlangsung kurang dari dua bulan setelah akhir episode depresif berat. (jika episode depresi berat saling tumpang tindih dengan gangguan distimik, diagnosis gangguan distimik saja diberikan jika keriteria lengkap untuk episode depresi berat tidak lagi terpenuhi.

Dalam remisi penuh: selama 2 bulan terakhir, tidak ada tanda atau gejala gangguan yang bermakna.

Tidak ditentukan

Page 14: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kriteria diagnostik untuk gangguan depresi berat, episode tunggal

a. Adanya episode depresi berat tunggal

b. Episode depresi berat tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, gangguan skizofreniform, gangguan delusional atau gangguan psikotik YTT

c. Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran atau episode hipomanik.

Page 15: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Sebutkan (untuk episode sekarang atau paling akhir):

Penentu keparahan/psikotik/remisi

Kronik

dengan ciri katatonik

dengan ciri melankonik

dengan ciri atipikal

dengan onset pasca persalinan.

Page 16: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Tatalaksana

Antidepresan :

Amitriptyline 25mg

Page 17: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Gangguan kepribadian dependen

Orang dengan gangguan kepribadian dependin menempatkan kebutuhan mereka sendiri di bawah kebutuhan orang lain, meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah besar dalam kehidupan mereka, tidak memiliki kepercayaan diri dan mungkin mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sedang sendirian dari suatu periode singkat.

Page 18: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Dalam DSM IV

Dalam DSM IV kondisi ini dinamakan kepribadian tergantung-pasif (passive-dependent personality).

Page 19: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Epidemiologi

• Wanita > laki-laki• Gangguan ini lebih sering terjadi pada

anak kecil dibanding anak yang lebih besar.

• Orang dengan penyakit fisik kronis pada masa anak-anaknya mungkin yang paling rentan terhadap gangguan.

Page 20: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kriteria diagnostik untuk gangguan kepribadian (menurut DSM IV):

Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh, yang menyebabkan perilaku tunduk dan menggantungkan dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, sperti ditunjukkan oleh lima atau lebih berikut:

1. Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penentraman dari orang lain.

2. Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang utama dalam kehidupannya.

3. Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan: tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi.

4. Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan dirinya sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam mempertimbangkan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi).

Page 21: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

5. Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan.

6. Merasa tidak nyama atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri.

7. Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.

8. Secara tidak realistik terpreokpasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendiri.

Page 22: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Diagnosis banding

• Kepribadian histrionik dan ambang

pasien gangguan kepribadian dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang kepada siapa mereka bergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak cendrung memanipulatif.

• Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada pasien dengan agorofobia tetapi pasien agorofobia cenderung memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik.

Page 23: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Perjalanan penyakit dan prognosis

• Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan, karena pasien memiliki ketidakmapuan untuk bertindak secara mandiri dan tanpa pengawasan dari dekat.

• Hubungan sosial terbatas pada siapa orang dapat tergantung dan banyak yang menderita penyiksaan mental atau fisik karena mereka tidak dapat menegaskan dirinya sendiri.

• Mereka dalam resiko mengalami gangguan depresif berat jika mereka mengalami kehilangan orang pada siapa mereka bergantung.

Prognosis: prognosis dengan pengobatan adalah cukup baik

Page 24: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Terapi

• Psikoterapi

terapi berorientasi tilikan memungkinkan pasien mengerti datangnya perilaku mereka dan dengan dukungan ahli terapi pasien dapat menjadi lebih mandiri, tegas dan percaya diri dibandingakan diri mereka sebelum terapi.

• Farmakoterapi

digunakan untuk mengatasi gejala spesifik seperti kecemasan dan depresi, yang sering merupakan gambaran penyerta gangguan kepribadian dependen.

Imipramine (tofranil): untuk pasien yang mengalami serangan panik atau yang memiliki tingkat kecemasan perpisahan yang tinggi

Benzodiazepine dan obat serotonergik : pada pasien yang mengalami depresi atau gejala menarik diri.

Page 25: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kriteria Diagnostik 301.82Ganguan Kepribadian Menghindar

Kriteria Diagnosis :

Suatu pola pervasif pada hambatan sosial, perasaan tidak adekuat, dankepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif, dimulai pada usia dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut ini :

1. menghindari aktivitas pekerjaan yang melibatkan kontak interpersonal yang bermakna, karena takut terhadap kritik, celaan, atau penolakan

2. enggan terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disukai

3. menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena takut dipermalukan atau diejek

Page 26: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

4. preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial

5. segan dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuat

6. memandang diri sendiri sebagai tidak layak secara sosial, pribadi yang tidak menarik, atau lebih rendah dari orang lain

7. enggan untuk mengambil risiko pribadi atau melakukan aktivitas baru karena dapat membuktikan hal yang memalukan.

Page 27: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

Kriteria Diagnostik 301.4Ganguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif

Kriteria Diagnosis :

Suatu pola pervasif pada preokupasi dengan keteraturan, perfeksionisme, dan pengendalian mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, dimulai pada usia dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut ini:

1. terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan, atau jadwal, hingga tingkat dimana aktivitas utama hilang

2. memperlihatkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas

3. secara berlebihan tekun kepada pekerjaan dan produktivitas hingga mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan

Page 28: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)

4. terlalu berhati-hati, teliti, tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika, atau nilai-nilai

5. tidak mampu membuang barang-barang usang atau tidak berharga meskipun tidak mempunyai nilai sentimentil

6. enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain

7. memiliki gaya berbelanja yang pelit baik untuk dirinya maupun orang lain

8. menunjukkan kekakuan dan sikap keras kepala

Page 29: DT Gangguan Kepribadian Dependen (1)