dt emergensi

31
Penurunan dan Perubahan Kesadaran Diskusi Topik DESTIA AYU CONITA I11109025

Upload: destia-conita

Post on 14-Nov-2015

268 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Penurunan dan Perubahan KesadaranDiskusi Topik

    DESTIA AYU CONITAI11109025

  • KESADARAN :

    Keadaan dimana seseorang mengenal / mengetahui tentang dirinya maupun lingkungannyaMampu memberikan respon penuh terhadap rangsang

  • PENURUNAN KESADARAN:

    salah satu kegawatan neurologi yang menjadi petunjuk kegagalan fungsi integritas otak dan sebagai final common pathway dari gagal organ seperti kegagalan jantung, nafas dan sirkulasi akan mengarah kepada gagal otak dengan akibat kematian.

  • Proses KesadaranInteraksi yang sangat kompleks dan terus-menerus secara efektif antara hemisfer otak, formatio retikularis serta semua rangsang sensorik yang masukJaras kesadaran berlangsung secara multi sinaptik dan akan merangsang inti (neuron di formatio retikularis) untuk selanjutnya mengirimkan impuls ke seluruh korteks secara difus dan bilateral

  • ARAS (Ascending Reticular Activating System)Merupakan suatu rangkaian atau network sistem dari serabut-serabut aferen dalam formatio retikularis (dari kaudal berasal dari medula spinalis menuju rostral yaitu diensefalon melalui brain stem)cerebellumARAS

  • ARAS (Ascending Reticular Activating System)Cortex cerebral Thalamus Brain stem reticular activating system

  • Tingkat kesadaranDerajat kesadaran ditentukan oleh banyaknya neuron pengerak atau neuron pengemban kewaspadaan yang aktif.

    Tinggi atau rendah tingkat kesadaran bergantung pada seberapa banyak jumlah neuron yang aktif dan didukung oleh proses biokimia untuk menjaga kelangsungan kehidupan neuron tersebut.

  • Gangguan kesadaran Dapat dibagi menjadi 2, yaitu:1.Gangguan pada ARAS dan kedua hemisfer cerebri (somnolen, stupor, coma)2.Gangguan pada pusat kognitif, dimana gangguan ini lebih mempengaruhi fungsi mental, ekspresi, psikologis; melibatkan sensasi, emosi dan proses berpikir (confusion, delirium, ilusi, halusinasi)

  • Klasifikasi gangguan kesadaranGangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal atau lateralisasi dan tanpa disertai kaku kuduk (gangguan metabolik, intoksikasi, infeksi sistemis, hipertermia, epilepsi)Gangguan kesadaran tanpa disertai kelainan fokal atau lateralisasi disertai dengan kakuk kuduk (perdarahan subarahnoid, meningitis, ensefalitis)Gangguan kesadaran disertai dengan kelainan fokal (tumor otak, perdarahan intraserebral, infark serebri, abses serebri)

  • KOMPOS MENTIS

  • Gangguan Kesadaran

  • Koma

  • Vegetative State

  • Lock in Syndrome

  • Algoritma Penurunan Kesadaran

  • Abnormalitas pernafasan

  • Perubahan Pupil pada lesi akibat Trauma

  • Diagnosis kesadaran menurunAnamnesis Pemeriksaan fisik umumPemeriksaan NeurologisPemeriksaan penunjang (Laboratorium, head CT Scan, MRI)

  • Pemeriksaan fisik umumTanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, respirasi (tipe pernafasannya), ada tidaknya aritmiaBau nafasKulit Kepala Leher Toraks/ abdomen dan ekstremitas

  • Pemeriksaan NeurologisDerajat kesadaran: secara kuantitatif dinilai dengan GCSPemeriksaan brainstem reflex: perhatikan posisi bola mata, refleks pupil, refleks kornea, refleks gerak bola mata. Bila ditemukan refleks cahaya pupil anisokor besar kemungkinan etiologi strukturalPemeriksaan refleks motoriknya: adakah kelumpuhan sesisi/ hemiparesis, refleks patologis, refleks fisiologis, refleks movement spt deserebrasi / dekortikasi

  • Cranial Nerves in Comapupils: CN II (afferent), sympathetics and parasympathetics (CNIII, autonomic portion)Oculocephalic maneuver: CNs III, IV and VI, and integrity of MLFcorneal reflex and nasal tickle: CN V (afferent) and CN VIIcold water calorics: CN VIII (afferent) and MLF + CN III, IV and VI (*** response to sound also checks CN VIII)gag reflex: CN IX (afferent), CN X efferentspontaneous respiratory pattern: relies on many levels of brainstem/diencephalon

  • PenatalaksanaanSetiap pasien koma dikelola menurut pedoman:Tidurkan dan posisikan pasienAirways : bebaskan jalan nafas cek saturasi oksigen Breathing : beri bantuan nafasCirculation : menjaga tekanan darah Hentikan kejang jika terjadi kejangPeriksa keseimbangan cairan pasang kateter Pemasangan pipa NGT (nasogastric tube)

  • Komplikasi dan PrognosisKomplikasi : hipoksia, edema otak, herniasi tentorial, sepsis, septic shock, bronchopneuminia, stress ulcerKoma yang bersifat struktural prognosis bersifat ad malam, begitu juga dengan insufisiensi batang otakTanda-tanda prognosis buruk: tidak ada refleks pupil dan gerak bola mata, tidak ada refleks kornea, atonia anggota gerak, tidak ada refleks visual, auditori dan somatosensorik

  • TERIMA KASIH

    Jadi, bila terjadi penurunan kesadaran maka terjadi disregulasi dan disfungsi otak dengan kecenderungan kegagalan seluruh fungsi tubuh*Aras merupakan pengatur kesadaran. sehingga kelainan yang mengenai lintasan ARAS tersebut berada diantara medulla, pons, mesencephalon menuju ke subthalamus, hipothalamus, thalamus dan akan menimbulkan penurunan derajat kesadaranNeurotransmiter yang berperan pada ARAS antara lain neurotransmiter kolinergik, monoaminergik dan gamma aminobutyric acid (GABA).

    *Pusat pengaturan kesadaran terletak pada serabut transversal retikularis dari batang otak sampai talamus dan dilanjutkan dengan formatio activator reticularis, yang menghubungkan thalamus dengan korteks serebri*Koma yang melibatkan metabolisme otak, yang mengakibatkan kekurangan nutrisi, gangguan keseimbangan elektrolit ataupun keracunan. Pada koma metabolik ini biasanya ditandai dengan gangguan sistem motorik simetris dan utuhnya refleks pupil (kecuali pasien mempergunakan glutethmide atau atropin), juga utuhnya gerakan-gerakan ekstraokuler (kecuali pasien mempergunakan barbiturat). Tes darah biasanya abnormal, Koma pada gangguan metabolik terjadi karena pengaruh difus terhadap ARAS dan korteks serebri.

    *