dompet dhuafa republika jumat, 21 oktober 2011 21 :: asah ... filedompet dhuafa republika jumat, 21...

1
dompet dhuafa REPUBLIKA JUMAT, 21 OKTOBER 2011 21 B agi orang Indonesia, bencana bukanlah sesuatu yang asing di telinga. Kata ini hampir setiap hari kita dengar, bahkan kita saksikan peristiwanya. Hampir setiap bulan kita disuguhkan informasi berbagai musibah yang terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air. Seperti kita ketahui, negeri yang kaya raya dengan sumber daya alam dan budaya ini berada di persim- pangan jalur api dunia dan pertemuan dua lempeng utama bumi. Dunia ilmu pengetahuan menyebutnya ‘Ring of Fire’, Cincin Api. Negara kita juga bera- da di atas cincin api paling aktif di dunia. Sehingga tidak aneh kalau secara alamiah bencana sering terjadi di negeri kita. Setidaknya ada delapan ancaman bencana yang selalu mengintai negara kita, mulai dari gempa bumi, tsunami, angin ribut, letusan gunung berapi, tanah longsor, kekeringan, banjir, hing- ga epidemik penyakit menular. Sayangnya, kenyataan alamiah ini tidak dibarengi dengan kesadaran yang tinggi dari masyarakat dan pemerintah. Meskipun di beberapa daerah ada kekayaan tradisi lokal yang turut mem- bantu dalam meminimalkan dampak korban ketika bencana datang, setiap kali bencana datang, pemerintah se- ringkali gagap dan lambat menangani. Korban jiwa pun banyak berjatuhan. Di sisi lain, kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi dampak kerugian yang besar akibat bencana dirasakan masih kurang. Bencana tidak bisa dice- gah, karena bencana adalah fenomena alam. Tapi kesigapan pemerintah dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat tentu akan berdampak pada antisipasi yang maksimal untuk menghindari keru- gian yang besar dan jatuhnya korban jiwa yang banyak. Masih hangat dalam memori kita, selama Oktober tahun lalu, tiga ben- cana silih berganti ‘singgah’ melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Banjir bandang menerjang masyarakat di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat; gempa berkekuatan 7,2 SR yang menggoyang Kepulauan Mentawai; dan letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyemburkan awan panas dan debu. Ketiga bencana itu terjadi dalam satu bulan bersamaan. Lebih dari 500 orang melayang jiwanya, ribuan orang terluka, dan tempat-tempat pengungsian yang dipenuhi puluhan ribu jiwa. Belum lagi kerugian harta benda dan hewan ter- nak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sejak tahun 1629 hingga tahun lalu atau dalam kurun waktu 381 tahun, tsunami sudah terjadi sebanyak 171 kali di Indonesia. Data BNPB juga menyebutkan 84 persen kawasan Indonesia rawan ben- cana, di mana 80 persennya meru- pakan bencana ekologis. Malangnya, jika kita perhatikan secara kuantitas data korban, setiap kali bencana terja- di, masyarakat marjinal selalu menjadi korban yang paling banyak. Ditetapkannya Oktober sebagai bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB), seharusnya menjadi pemicu untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam mengantisipasi ben- cana. Hari PRB menjadi penting bagi Indonesia, karena negeri ini tidak per- nah sunyi dari bencana, baik yang berskala lokal ataupun nasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan peringatan PRB sedunia yang selalu jatuh pada Rabu kedua seti- ap Oktober. Sebagai lembaga sosial kemanusi- aan, Dompet Dhuafa tidak pernah pasif dari berbagai aksi dan kegiatan pena- nganan bencana, melalui jejaring Disaster Management Center (DMC). Namun aksi ini akan lebih baik bagi pengurangan berbagai resiko bencana ketika masyarakat dan pemerintah kita juga mempunyai kesadaran yang sama. Kesadaran ini dibuktikan dengan pem- bentukan sistem penanganan dan peng- urangan bencana yang terpadu. Mari tingkatkan kesadaran kita terhadap bencana! :: asah :: Oleh M Arifin Purwakananta Direktur Komunikasi dan Sumber Daya Dompet Dhuafa Ayo Sadar Bencana! D i kontrakan yang tidak terlalu besar, di Jalan Raya Hankam Pondok Melati, Gang Sasak Jikin No. 9 Jati Murni, Pondok Gede Bekasi, Yani kecil hanya bisa meringis menahan sakit. Benjolan besar nampak di wajah- nya. Benjolan yang menarik mulut, mata, dan hidungnya itu membuat gadis kecil ini kesulitan melihat, bernafas, makan, dan minum. Penderitaan Yani dimulai ketika enam tahun silam, dia terjatuh dan wajahnya terbentur batu ketika menyertai ibunya mencuci di sungai. Tak dikira, sebulan kemudian muncul benjolan kecil di wajah- nya dan lama kelamaan terus membesar. Sang ayah, Suhandi (36) yang sehari- hari hanya berjualan barang bekas mem- bawanya ke rumah sakit untuk diobati. Tapi sayang, pihak rumah sakit hanya memberikan pengobatan seadanya. Suhandi baru bisa membawa anaknya ke rumah sakit untuk dioperasi pada akhir tahun 2008, itu pun dengan bantuan sum- bangan dana dari teman-temannya. Yani yang kini berusia 10 tahun tidak bisa seceria dulu lagi. Dia pun hanya sem- pat menikmati pendidikan TK selama setahun sebelum tumor menyerang wajah- nya. “Seharusnya sekarang dia sudah kelas 4 SD,” ungkap Suhandi berkaca- kaca ketika tim Dompet Dhuafa mengun- junginya beberapa waktu lalu. Menurut pengakuan Suhandi, Yani harus mengonsumsi lima macam obat penghilang rasa sakit setiap harinya. Obat itu harus dibeli dengan harga Rp400 ribu rupiah setiap bulannya. Uang yang tidak sedikit untuk Suhandi yang hanya meng- andalkan barang elektronik bekas. Suhandi menambahkan, Yani harus dioperasi kembali sedikitnya dua kali, yaitu operasi pengangkatan tumor dan operasi rekonstruksi tulang wajah. Perkiraan biaya yang dibutuhkan juga tidak kecil, Rp100 juta. Dompet Dhuafa mengajak kepada para donatur untuk membantu meringankan sakit yang diderita Yani. Kita berharap keceriaan bisa kembali menghampiri Yani, sehingga ia pun bisa bermain bersama teman-temannya seperti sedia kala. Amin. mam/mir :: tegar :: ZAKAT BCA : 237.301888.1 BNI : 000.530.2261 BRI Syariah : 701-31-16-3333.1 BSM : 004.001234.1 Danamon Syariah : 9811000911 Mandiri Pd. Indah : 101.0098300997 BII Syariah : 2-700-000003 BNI Fatmawati : 000.530.2291 Bank Muamalat Ind.: 301.00155.15 Kantor Layanan dan Nomor Rekening Dompet Dhuafa WAKAF BSM : 004.002330.0 BNI Syariah : 009.153.8995 BII Syariah Platinum: 2-702-00005-0 Danamon Syariah : 981101543 Syariah Mega Ind. : 001-0002-0000-9806 INFAK/SEDEKAH BCA : 237.301999.2 BRI Syariah : 701.31.16.4444.9 BSM : 004.0010004 Danamon Syariah : 9811000511 Bank Muamalat Ind.: 304.000.8010 BNI Syariah : 009.153.9002 Bank Mandiri : 101.0081050633 Kantor Pusat Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 – 29 Jl. Ir. H. Juanda No.50, Ciputat 15419 Ph : +62 21 7416050 // Fax: +62 21 7416070 Kantor Sudirman Wisma Nugra Santana Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 7 – 8 Jakarta – 10220 Ph: +62 21 2510722 // Fax: +62 21 2510613 Kantor Warung Buncit Gedung Harian Umum REPUBLIKA Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta Selatan 12510 Ph: +62 21 7803747 Kantor Radio Dalam Komp. Margaguna Jl. Radio Dalam No.11, Jakarta Selatan Ph: +62 21 7211035 // Fax : +62 21 7211005 Kantor Rawamangun Jl. Balai Pustaka V No.3, Rawamangun Jakarta Timur Ph/Fax : +62 21 4704704 Kantor Karawaci Gedung Wardah Jl. Zaitun Raya Islamic Village Karawaci Tangerang Ph: +62 21 546 03118 CALL CENTER 021 741 6050 EMAIL: [email protected] |www. dompetdhuafa .org WAKAF RUMAH SEHAT TERPADU (RST) BNI Syariah : 111.5555.64 Bank Muamalat Ind.: 303.0017315 Bank Mandiri : 101.00.05555.469 BCA : 237.304.5454 Enam Tahun Sudah, Yani Rasakan Nyeri di Wajahnya Dompet Dhuafa Terima Donasi CIMB Niaga Syariah BOGOR––Sekolah unggulan yang dimili- ki Dompet Dhuafa, Smart Ekselensia Indonesia membuat Bank CIMB Niaga Syariah kagum. Untuk itu, melalui pro- gram Corporat Social Responsibility (CSR) Unifying Spirit fo Humanity-nya CIMB Niaga Syariah menyalurkan donasinya untuk membantu proses bela- jar mengajar siswa Smart Ekselensia Indonesia. “Donasi yang kami berikan ini tidak seberapa, tapi setidaknya bisa membantu adik-adik kita di sini,” ungkap Business Product Enginering Head CIMB Niaga Syariah, Essy Prisetiawati, saat meninjau Sekolah Smart Ekselensia di Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa Bogor, Kamis (13/10). Dalam Program CSR Unifying Spirit for Humanity ini CIMB Niaga Syariah juga bekerjasama dengan enam lembaga zakat selain Dompet Dhuafa. Donasi yang disalurkan berjumlah Rp1.013.600.000, sementara Dompet Dhuafa menerima Rp144.800.000. Sementara itu, General Manager Resource Mobilization Dompet Dhuafa, Arlina F Saliman berharap, jalinan ker- jasama antara Dompet Dhuafa dengan CIMB Niaga Syariah ini bisa berlanjut di program-program selanjutnya. “Semoga kerjasama ini tidak berhenti sampai di sini, dan semoga program ini bisa sema- kin mempererat hubungan CIMB Niaga Syariah dengan Dompet Dhuafa untuk sama-sama membangun bangsa,” ung- kapnya. Dalam kesempatan yang sama, per- wakilan CIMB Niaga Syariah juga me- nyempatkan diri berdialog dengan siswa- siswa Smart Ekselensia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka juga menyaksikan penampilan biola dan musik Trashic (trash music). mir Mitra MM Dompet Dhuafa Terima Penghargaan Gubernur Jabar BANDUNG––Salah satu mitra dam- pingan Masyararakat Mandiri Dompet Dhuafa, Ikhtiar Swadaya Mitra Mandiri (ISM) Barokah meraih penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Penghargaan tersebut diberikan untuk kategori Kelompok Masyarakat/Usaha Mikro Pengembangan Pangan Lokal Ber- prestasi. Penghargaan itu diberikan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/10) lalu. “Hingga kini ISM Barokah mendapat kepercayaan dari berbagai pihak, terma- suk pemerintah dan kalangan akade- mik,” ungkap Armie Robi, Direktur Ma- syarakat Mandiri. Bahkan, tambah Armie, dalam waktu dekat ini ISM Barokah akan bertolak ke Rotterdam, Belanda untuk studi banding tentang kelembagaan lokal. Pada Peringatan Hari Pangan Sedu- nia tingkat Provinsi Jawa Barat, digelar pula gerakan minum susu dan pengenal- an program diversifikasi pangan kepada generasi muda dan masyarakat luas. Selain itu, juga terdapat pameran produk pangan unggulan dari kabupa- ten/kota se-Jawa Barat, serta produk- produk diversifikasi pangan, seperti Cake Ganyong, Cilok Sukun, Combro Ga- nyong, Sorbi (Sorghum Ubi), Brownies Tepung Kovkaf, Awug Cireundeu, Egg Roll, Puding dan Cake Tepung Pisang serta aneka panganan lainnya. her/nes Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Sadar Pengurangan Risiko Bencana JAKARTA––Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan bulan Oktober sebagai bulan peringatan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di seluruh negara. Berkaitan dengan itu Dompet Dhuafa sebagai sebuah lembaga kemanusiaan juga turut andil dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan momentum ini. Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar kampanye simpatik di Bunderan HI, Jakarta, Rabu (12/10) pagi. General Manager Relief Dompet Dhuafa, Bambang Suherman mengatakan, kampanye ini bertujuan agar masyarakat sadar akan dampak yang sekecil-kecilnya dari bencana alam. “Seluruh negara melakukan kampa- nye ini, tidak lain untuk mengingatkan bahwa bencana datang di waktu yang tidak kita duga. Oleh karena itu, diimbau pada masyarakat untuk sadar akan peng- urangan resiko bencana,” ucap Bambang di sela-sela kampanye. nes I nsya Allah pada 10 Dzulhijah 1432 H atau 6 November 2011 yang akan datang, umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha, atau sering disebut sebagai hari raya akbar. Disebut akbar, karena Idul Adha adalah hari di mana dua momentum besar dalam Islam, yakni haji dan kurban bertemu. Dua momentum sejarah dan ibadah yang mengandung nilai ketakwaan vertikal dan kesolehan horizontal. Sangat disayangkan, ritual tahunan ini selalu dipersepsikan sebagai ‘pesta’ an sich oleh kebanyakan umat Islam. Hanya sekedar mengeyangkan perut ‘orang lapar’ yang jarang memakan da- ging, tidak jarang pembagian daging kurban malah memicu kericuhan dan kegaduhan, sehingga makna kurban sebagai perekat persaudaraan menjadi hilang. Tidak jarang pula orang yang semestinya menikmati daging kurban malah tetap ‘kelaparan’ karena distribusi daging kurban tidak merata. Lebih dari sekedar ungkapan rasa syukur kepada Allah swt, kurban sub- stansinya adalah ekspresi pengabdian, pengorbanan dan kecintaan kepada Allah SWT, ungkapan cinta kasih dan simpatik kepada kaum lemah. Dikatakan demikian, karena ibadah kurban tidak sama dengan upacara persembahan atau penyembelihan hewan dalam agama- agama lain. Syariat Islam menegaskan, daging kurban tidak untuk sesajen, dilemparkan ke laut, atau dipersem- bahkan pada altar pemujaan, melainkan dibagikan kepada sesama muslim, ter- utama orang-orang lemah yang jarang menimati kenikmatan dan kelezatan hidup. Seperti pesan Allah SWT, ”Lalu makanlah sebagian dari dagingnya dan beri makanlah (dengan bagian yang lain- nya) orang fakir yang sengsara.” (QS Al- Haj: 28). Dalam ayat lain, Allah SWT berseru, “Daging-daging dan darah unta yang di- sembelih untuk kurban itu, sama sekali bukan untuk mencapai (keinginan) Allah, tetapi dengan ketakwaan kamu itulah yang akan mencapai (keridhaan) Allah. Demikianlah Allah memudahkan hewan sembelihan itu, supaya kamu menga- gungkan Allah berupa hidayah-Nya kepadamu.” (QS Al-Hajj: 37). Sejatinya ibadah kurban dapat melatih kaum muslimin untuk menebalkan rasa kemanusiaan, menghidupkan nurani, dan mengasah kepekaan terhadap kondisi lingkungan sekitar. Sudah selayaknya jika kurban tidak dimaknai sebatas “pesta daging” yang diadakan setahun sekali. Melain- kan, ibadah kurban adalah ibadah yang mengingatkan kita tentang arti sebuah pengorbanan cinta di jalan Allah. Kurban adalah wujud cinta di atas cinta. Karena kita cinta kepada Allah, maka kita pun cinta kepada Rasul-Nya, kaum muslimin, dan orang-orang miskin. Karena itu, Idul Kurban selain bentuk wujud kecintaan kita kepada Allah, secara langsung juga merupakan bukti kecintaan kita kepada saudara seiman kita, bahkan secara luas kepada seluruh umat manusia. Dari perspektif lain, kurban adalah simbol perlawanan terhadap segala sesu- atu yang akan menjauhkan diri kita dari jalan Allah SWT dan simbol perlawanan terhadap nafsu duniawi. Ketika kita sanggup ‘menyembelih’ dorongan nafsu dalam diri terhadap kemewahan duni- awi, maka pada saat itu sebetulnya kita sudah menang dalam melakukan pengab- dian, pengorbanan dan membuktikan kecintaan kita semata-mata kepada Allah SWT. Tebar Hewan Kurban Dengan meneladani semangat dan bentuk cinta seperti itulah, pada tahun ke-18 ini, Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa meluncurkan tema KURBAN BUKTI CINTA. THK mengajak peran serta umat Islam untuk berbagi cinta, memberikan perhatian besar ke daerah-daerah bencana dan daerah miskin di berbagai pelosok seluruh Indonesia. Program THK Dompet Dhuafa dari tahun ke tahun terus berkembang. Sejak dimulai pertama kali tahun 1994, jumlah pekurban yang ikut serta dalam program THK terus meningkat. Tahun 1994 ter- catat jumlah pekurban adalah 700 orang dengan jumlah hewan kurban sebanyak 644 ekor kambing dan 8 ekor sapi. Tahun 1995 dan seterusnya, angka ini terus me- lonjak. Tahun ini, THK menargetkan penghimpunan kurban sebanyak 25 ribu ekor hewan kurban atau naik 30 persen dari pencapaian tahun lalu yang berjum- lah 19.279 ekor. Penyebaran kurban ini sangat ber- manfaat, tidak saja untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga antara yang kaya dan kaum dhuafa yang terse- bar luas di Nusantara. Bahkan kehadiran THK, telah menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri. Program ini adalah bukti cinta terhadap Allah SWT untuk senanti- asa melayani dan mencintai kaum dhuafa. Dengan sebuah tujuan mulia, yakni memperkokoh dan meneguhkan nilai-nilai pengabdian dan kemanusiaan dalam menunaikan perintah Islam. Melalui kurban, inilah bukti cinta kami. Kurban Bukti Cinta Director of Store Operation Matahari Department Store, Sunny Setiawan menyerahkan secara sim- bolis dana yang berhasil dikumpulkan dalam pro- gram Infak via Kasir Matahari kepada Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ismail A. Said di Menara Matahari Lippo Karawaci, Jumat (14/10). Selama periode program, dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp.583.353.417.

Upload: trinhkhanh

Post on 06-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dompet dhuafa REPUBLIKA JUMAT, 21 OKTOBER 2011 21 :: asah ... filedompet dhuafa REPUBLIKA JUMAT, 21 OKTOBER 2011 21 B agi orang Indonesia, bencana bukanlah sesuatu yang asing di telinga

dompet dhuafa REPUBLIKA JUMAT, 21 OKTOBER 2011 21

B agi orang Indonesia, bencanabukanlah sesuatu yang asing ditelinga. Kata ini hampir setiap

hari kita dengar, bahkan kita saksikanperistiwanya. Hampir setiap bulan kitadisuguhkan informasi berbagai musibahyang terjadi di berbagai wilayah diTanah Air. Seperti kita ketahui, negeriyang kaya raya dengan sumber dayaalam dan budaya ini berada di persim-pangan jalur api dunia dan pertemuandua lempeng utama bumi. Dunia ilmupengetahuan menyebutnya ‘Ring ofFire’, Cincin Api. Negara kita juga bera-da di atas cincin api paling aktif didunia. Sehingga tidak aneh kalausecara alamiah bencana sering terjadidi negeri kita.

Setidaknya ada delapan ancamanbencana yang selalu mengintai negarakita, mulai dari gempa bumi, tsunami,angin ribut, letusan gunung berapi,tanah longsor, kekeringan, banjir, hing-ga epidemik penyakit menular.

Sayangnya, kenyataan alamiah initidak dibarengi dengan kesadaran yangtinggi dari masyarakat dan pemerintah.Meskipun di beberapa daerah adakekayaan tradisi lokal yang turut mem-bantu dalam meminimalkan dampakkorban ketika bencana datang, setiapkali bencana datang, pemerintah se -ringkali gagap dan lambat menangani.Korban jiwa pun banyak berjatuhan.

Di sisi lain, kebijakan pemerintahuntuk mengantisipasi dampak kerugianyang besar akibat bencana dirasakanmasih kurang. Bencana tidak bisa dice-gah, karena bencana adalah fenomenaalam. Tapi kesigapan pemerintah dankesadaran yang tinggi dari masyarakattentu akan berdampak pada antisipasiyang maksimal untuk menghindari keru-gian yang besar dan jatuhnya korbanjiwa yang banyak.

Masih hangat dalam memori kita,selama Oktober tahun lalu, tiga ben-cana silih berganti ‘singgah’ melandasejumlah wilayah di Indonesia. Banjirbandang menerjang masyarakat diWasior, Kabupaten Teluk Wondama,Papua Barat; gempa berkekuatan 7,2

SR yang menggoyang KepulauanMentawai; dan letusan Gunung Merapidi Daerah Istimewa Yogyakarta yangmenyemburkan awan panas dan debu.Ketiga bencana itu terjadi dalam satubulan bersamaan. Lebih dari 500 orangmelayang jiwanya, ribuan orang terluka,dan tempat-tempat pengungsian yangdipenuhi puluhan ribu jiwa. Belum lagikerugian harta benda dan hewan ter-nak.

Badan Nasional PenanggulanganBencana (BNPB) mencatat, sejak tahun1629 hingga tahun lalu atau dalamkurun waktu 381 tahun, tsunami sudahterjadi sebanyak 171 kali di Indonesia.Data BNPB juga menyebutkan 84persen kawasan Indonesia rawan ben-cana, di mana 80 persennya meru-pakan bencana ekologis. Malangnya,jika kita perhatikan secara kuantitasdata korban, setiap kali bencana terja-di, masyarakat marjinal selalu menjadikorban yang paling banyak.

Ditetapkannya Oktober sebagaibulan Pengurangan Resiko Bencana(PRB), seharusnya menjadi pemicuuntuk meningkatkan kesadaranbersama dalam mengantisipasi ben-cana. Hari PRB menjadi penting bagiIndonesia, karena negeri ini tidak per-nah sunyi dari bencana, baik yangberskala lokal ataupun nasional.Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)menetapkan peringatan PRB seduniayang selalu jatuh pada Rabu kedua seti-ap Oktober.

Sebagai lembaga sosial kemanusi-aan, Dompet Dhuafa tidak pernah pasifdari berbagai aksi dan kegiatan pena -nganan bencana, melalui jejaringDisaster Management Center (DMC).Namun aksi ini akan lebih baik bagipengurangan berbagai resiko bencanaketika masyarakat dan pemerintah kitajuga mempunyai kesadaran yang sama.Kesadaran ini dibuktikan dengan pem-bentukan sistem penanganan dan peng -urangan bencana yang terpadu. Maritingkatkan kesadaran kita terhadapbencana! ●

:: asah ::

Oleh M Arifin PurwakanantaDirektur Komunikasi dan Sumber Daya Dompet Dhuafa

Ayo Sadar Bencana!

Di kontrakan yang tidak terlalubesar, di Jalan Raya HankamPondok Melati, Gang Sasak Jikin

No. 9 Jati Murni, Pondok Gede Bekasi,Yani kecil hanya bisa meringis menahansakit. Benjolan besar nampak di wajah-nya. Benjolan yang menarik mulut, mata,dan hidungnya itu membuat gadis kecil inikesulitan melihat, bernafas, makan, danminum.

Penderitaan Yani dimulai ketika enamtahun silam, dia terjatuh dan wajahnyaterbentur batu ketika menyertai ibunyamencuci di sungai. Tak dikira, sebulankemudian muncul benjolan kecil di wajah-nya dan lama kelamaan terus membesar.

Sang ayah, Suhandi (36) yang sehari-hari hanya berjualan barang bekas mem-bawanya ke rumah sakit untuk diobati.Tapi sayang, pihak rumah sakit hanya

memberikan pengobatan seadanya.Suhandi baru bisa membawa anaknya kerumah sakit untuk dioperasi pada akhirtahun 2008, itu pun dengan bantuan sum-bangan dana dari teman-temannya.

Yani yang kini berusia 10 tahun tidakbisa seceria dulu lagi. Dia pun hanya sem-pat menikmati pendidikan TK selamasetahun sebelum tumor menyerang wajah-nya. “Seharusnya sekarang dia sudahkelas 4 SD,” ungkap Suhandi berkaca-kaca ketika tim Dompet Dhuafa mengun-junginya beberapa waktu lalu.

Menurut pengakuan Suhandi, Yaniharus mengonsumsi lima macam obatpenghilang rasa sakit setiap harinya. Obatitu harus dibeli dengan harga Rp400 riburupiah setiap bulannya. Uang yang tidaksedikit untuk Suhandi yang hanya meng -andalkan barang elektronik bekas.

Suhandi menambahkan, Yani harusdioperasi kembali sedikitnya dua kali,yaitu operasi pengangkatan tumor danoperasi rekonstruksi tulang wajah.Perkiraan biaya yang dibutuhkan jugatidak kecil, Rp100 juta.

Dompet Dhuafa mengajak kepada paradonatur untuk membantu meringankansakit yang diderita Yani. Kita berharapkeceriaan bisa kembali menghampiri Yani,sehingga ia pun bisa bermain bersamateman-temannya seperti sedia kala. Amin.

● mam/mir

:: tegar ::

■ ZAKAT BCA : 237.301888.1 BNI : 000.530.2261BRI Syariah : 701-31-16-3333.1 BSM : 004.001234.1 Danamon Syariah : 9811000911 Mandiri Pd. Indah : 101.0098300997 BII Syariah : 2-700-000003 BNI Fatmawati : 000.530.2291 Bank Muamalat Ind.: 301.00155.15

Kantor Layanan dan Nomor Rekening Dompet Dhuafa

■ WAKAF BSM : 004.002330.0 BNI Syariah : 009.153.8995 BII Syariah Platinum: 2-702-00005-0Danamon Syariah : 981101543 Syariah Mega Ind. : 001-0002-0000-9806

■ INFAK/SEDEKAH BCA : 237.301999.2 BRI Syariah : 701.31.16.4444.9 BSM : 004.0010004 Danamon Syariah : 9811000511 Bank Muamalat Ind.: 304.000.8010 BNI Syariah : 009.153.9002 Bank Mandiri : 101.0081050633

Kantor Pusat Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28 – 29 Jl. Ir. H. Juanda No.50, Ciputat 15419 Ph : +62 21 7416050 // Fax: +62 21 7416070

Kantor Sudirman Wisma Nugra Santana Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 7 – 8 Jakarta – 10220 Ph: +62 21 2510722 // Fax: +62 21 2510613

Kantor Warung Buncit Gedung Harian Umum REPUBLIKA Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta Selatan 12510 Ph: +62 21 7803747

Kantor Radio Dalam Komp. Margaguna Jl. Radio Dalam No.11, Jakarta SelatanPh: +62 21 7211035 // Fax : +62 21 7211005

Kantor Rawamangun Jl. Balai Pustaka V No.3, Rawamangun Jakarta Timur Ph/Fax : +62 21 4704704

Kantor Karawaci Gedung Wardah Jl. Zaitun Raya Islamic Village Karawaci Tangerang Ph: +62 21 546 03118

CALL CENTER 021 741 6050 EMAIL: [email protected] | w w w. d o m p e t d h u a f a . o r g

■ WAKAF RUMAH SEHAT TERPADU (RST)BNI Syariah : 111.5555.64Bank Muamalat Ind.: 303.0017315Bank Mandiri : 101.00.05555.469 BCA : 237.304.5454

Enam Tahun Sudah,Yani Rasakan Nyeri di Wajahnya

Dompet Dhuafa Terima DonasiCIMB Niaga SyariahBOGOR––Sekolah unggulan yang dimili-ki Dompet Dhuafa, Smart Ek selensiaIndonesia membuat Bank CIMB NiagaSyariah kagum. Untuk itu, melalui pro-gram Corporat Social Res ponsibility(CSR) Unifying Spirit fo Humanity-nyaCIMB Niaga Syariah menyalurkandonasinya untuk membantu proses bela-jar mengajar siswa Smart EkselensiaIndonesia.

“Donasi yang kami berikan ini tidakseberapa, tapi setidaknya bisa membantuadik-adik kita di sini,” ungkap BusinessProduct Enginering Head CIMB NiagaSyariah, Essy Prisetiawati, saat meninjauSekolah Smart Ekselensia di LembagaPengembangan Insani Dompet DhuafaBogor, Kamis (13/10).

Dalam Program CSR Unifying Spiritfor Humanity ini CIMB Niaga Syariahjuga bekerjasama dengan enam lembagazakat selain Dompet Dhuafa. Donasiyang disalurkan berjumlahRp1.013.600.000, sementara DompetDhuafa menerima Rp144.800.000.

Sementara itu, General ManagerResource Mobilization Dompet Dhuafa,Arlina F Saliman berharap, jalinan ker-jasama antara Dompet Dhuafa denganCIMB Niaga Syariah ini bisa berlanjut diprogram-program selanjutnya. “Semogakerjasama ini tidak berhenti sampai disini, dan semoga program ini bisa se ma -kin mempererat hubungan CIMB NiagaSyariah dengan Dompet Dhuafa untuksama-sama membangun bangsa,” ung -

kapnya.Dalam kesempatan yang sama, per-

wakilan CIMB Niaga Syariah juga me -nyempatkan diri berdialog dengan siswa-siswa Smart Ekselensia yang berasal dariberbagai daerah di Indo nesia. Merekajuga menyaksikan pe nam pilan biola danmusik Trashic (trash mu sic). ● mir

Mitra MM Dompet DhuafaTerima Penghargaan GubernurJabar BANDUNG––Salah satu mitra dam -pingan Masyararakat Mandiri DompetDhuafa, Ikhtiar Swadaya Mitra Mandiri(ISM) Barokah meraih penghargaan dariGubernur Jawa Barat, Ahmad Hery a wan.Penghargaan tersebut diberikan untukkategori Kelompok Masyarakat /Us ahaMikro Pengembangan Pangan Lokal Ber -prestasi. Penghargaan itu diberikan diGedung Sate, Bandung, Jawa Barat,Jumat (14/10) lalu.

“Hingga kini ISM Barokah menda patkepercayaan dari berbagai pihak, terma-suk pemerintah dan kalangan aka de -mik,” ungkap Armie Robi, Direktur Ma -sya rakat Mandiri.

Bahkan, tambah Armie, dalam waktudekat ini ISM Barokah akan ber tolak keRotterdam, Belanda untuk studi bandingtentang kelembagaan lokal.

Pada Peringatan Hari Pangan Se du -nia tingkat Provinsi Jawa Barat, digelarpu la gerakan minum susu dan pengenal -an program di versifikasi pangan kepadagenerasi muda dan masyarakat luas.

Selain itu, juga terdapat pameranpro duk pangan unggulan dari kabupa -ten/kota se-Jawa Barat, serta produk-produk diversifikasi pangan, seperti CakeGanyong, Cilok Sukun, Combro Ga -nyong, Sorbi (Sorghum Ubi), BrowniesTepung Kovkaf, Awug Cireundeu, EggRoll, Puding dan Cake Tepung Pisangserta aneka panganan lainnya. ● her/nes

Dompet Dhuafa AjakMasyarakat SadarPengurangan Risiko BencanaJAKARTA––Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) telah menetapkan bulan Oktobersebagai bulan peringatan PenguranganResiko Bencana (PRB) di seluruh negara.Berkaitan dengan itu Dompet Dhuafasebagai sebuah lembaga kemanusiaanjuga turut andil dalam kegiatan-kegiatanyang berkaitan dengan momentum ini.

Disaster Management Center (DMC)Dompet Dhuafa menggelar kampanyesimpatik di Bunderan HI, Jakarta, Rabu(12/10) pagi. General Manager ReliefDom pet Dhuafa, Bambang Suhermanme ngatakan, kampanye ini bertujuanagar masyarakat sadar akan dampakyang sekecil-kecilnya dari bencana alam.

“Seluruh negara melakukan kampa-nye ini, tidak lain untuk mengingatkanbahwa bencana datang di waktu yangtidak kita duga. Oleh karena itu, diimbaupada masyarakat untuk sadar akan peng -urangan resiko bencana,” ucap Bambangdi sela-sela kampanye.

● nes

Insya Allah pada 10 Dzulhijah1432 H atau 6 November 2011yang akan datang, umat Islam diseluruh dunia akan mera yakanHari Raya Idul Adha, atau sering

disebut sebagai hari raya akbar. Disebutakbar, karena Idul Adha adalah hari dimana dua momentum besar dalam Islam,yakni haji dan kurban bertemu. Duamomentum sejarah dan ibadah yangmengandung nilai ketakwaan vertikaldan kesolehan horizontal.

Sangat disayangkan, ritual tahunanini selalu dipersepsikan sebagai ‘pesta’an sich oleh kebanyakan umat Islam.Hanya sekedar mengeyangkan perut‘orang lapar’ yang jarang memakan da -ging, tidak jarang pembagian dagingkurban malah memicu kericuhan dankegaduhan, sehingga makna kurbansebagai perekat persaudaraan menjadihilang. Tidak jarang pula orang yangsemestinya menikmati daging kurbanmalah tetap ‘kelaparan’ karena distribusidaging kurban tidak merata.

Lebih dari sekedar ungkapan rasasyukur kepada Allah swt, kurban sub-stansinya adalah ekspresi pengabdian,pengorbanan dan kecintaan kepadaAllah SWT, ungkapan cinta kasih dansimpatik kepada kaum lemah. Dikatakandemikian, karena ibadah kurban tidaksama dengan upacara persembahan ataupenyembelihan hewan dalam agama-agama lain. Syariat Islam menegaskan,daging kurban tidak untuk sesajen,dilemparkan ke laut, atau dipersem-bahkan pada altar pemujaan, melainkandibagikan kepada sesama muslim, ter -utama orang-orang lemah yang jarangmenimati kenikmatan dan kelezatanhidup. Seperti pesan Allah SWT, ”Lalumakanlah sebagian dari dagingnya danberi makanlah (dengan bagian yang lain-nya) orang fakir yang sengsara.” (QS Al-Haj: 28).

Dalam ayat lain, Allah SWT berseru,“Daging-daging dan darah unta yang di -sembelih untuk kurban itu, sama sekalibukan untuk mencapai (keinginan) Allah,tetapi dengan ketakwaan kamu itulahyang akan mencapai (keridhaan) Allah.Demikianlah Allah memudahkan hewansembelihan itu, supaya kamu menga-gungkan Allah berupa hidayah-Nyakepadamu.” (QS Al-Hajj: 37).

Sejatinya ibadah kurban dapatmelatih kaum muslimin untukmenebalkan rasa kemanusiaan,menghidupkan nurani, dan mengasahkepekaan terhadap kondisi lingkungan

sekitar. Sudah selayaknya jika kurbantidak dimaknai sebatas “pesta daging”yang diadakan setahun sekali. Melain -kan, ibadah kurban adalah ibadah yangmengingatkan kita tentang arti sebuahpengorbanan cinta di jalan Allah.

Kurban adalah wujud cinta di atascinta. Karena kita cinta kepada Allah,maka kita pun cinta kepada Rasul-Nya,kaum muslimin, dan orang-orang miskin.Karena itu, Idul Kurban selain bentukwujud kecintaan kita kepada Allah,secara langsung juga merupakan buktikecintaan kita kepada saudara seimankita, bahkan secara luas kepada seluruhumat manusia.

Dari perspektif lain, kurban adalahsimbol perlawanan terhadap segala sesu-atu yang akan menjauhkan diri kita darijalan Allah SWT dan simbol perlawananterhadap nafsu duniawi. Ketika kitasanggup ‘menyembelih’ dorongan nafsudalam diri terhadap kemewahan duni-awi, maka pada saat itu sebetulnya kitasudah menang dalam melakukan pengab-dian, pengorbanan dan membuktikankecintaan kita semata-mata kepadaAllah SWT.

Tebar Hewan KurbanDengan meneladani semangat dan

bentuk cinta seperti itulah, pada tahunke-18 ini, Tebar Hewan Kurban (THK)Dompet Dhuafa meluncurkan temaKURBAN BUKTI CINTA. THK mengajak

peran serta umat Islam untuk berbagicinta, memberikan perhatian besar kedaerah-daerah bencana dan daerahmiskin di berbagai pelosok seluruhIndonesia.

Program THK Dompet Dhuafa daritahun ke tahun terus berkembang. Sejakdimulai pertama kali tahun 1994, jumlahpekurban yang ikut serta dalam programTHK terus meningkat. Tahun 1994 ter-catat jumlah pekurban adalah 700 orangdengan jumlah hewan kurban sebanyak644 ekor kambing dan 8 ekor sapi. Tahun1995 dan seterusnya, angka ini terus me -lonjak. Tahun ini, THK menargetkanpenghimpunan kurban sebanyak 25 ribuekor hewan kurban atau naik 30 persendari pencapaian tahun lalu yang berjum-lah 19.279 ekor.

Penyebaran kurban ini sangat ber -manfaat, tidak saja untuk mendekatkandiri kepada Allah, tetapi juga antarayang kaya dan kaum dhuafa yang terse-bar luas di Nusantara. Bahkan kehadiranTHK, telah menunjukkan bahwa merekatidak sendiri. Program ini adalah bukticinta terhadap Allah SWT untuk senanti-asa melayani dan mencintai kaumdhuafa. Dengan sebuah tujuan mulia,yakni memperkokoh dan meneguhkannilai-nilai pengabdian dan kemanusiaandalam menunaikan perintah Islam.Melalui kurban, inilah bukti cinta kami.

Kurban Bukti Cinta

Director of Store OperationMatahari Department

Store, Sunny Setiawanmenyerahkan secara sim-bolis dana yang berhasildikumpulkan dalam pro-

gram Infak via KasirMatahari kepada PresidenDirektur Dompet Dhuafa,Ismail A. Said di Menara

Matahari Lippo Karawaci,Jumat (14/10). Selamaperiode program, dana

yang berhasil dikumpulkansebesar Rp.583.353.417.