dokyan

4
TULANG BELAKANG a. Spina Bifida Pada kelainan tulang punggung yang paling sering dijumpai ini, tidak terjadi penutupan tulang belakang yang sempurna pada satu atau lebih arkus. Kelainan ini paling sering terjadi pada daerah lumbosakral. Dapat timbul berbagai kelainan neuroapat berlogis mulai dari gangguan keseimbangan otot, kehilangan sensoris, paraplegia, sampai inkontinensia urin dan tinja. Kelainan ini sering terdapat bersamaan dengan pes ekuinovarus bawaan atau dislokasi congenital sendi panggul. Pada spina bifida okulta, kelainan tidak tampak dari luar dan hanya ditandai denan kista dermoid di dalam atau di luar kanalis spinalis. Kelainan neurologi dapat dijumpai sewaktu lahir atau saat berkembang secara perlahan-lahan selama pertumbuhan spinal. b. Skoliosis Kelainan congenital pada kolumna vertebralis ini berupa pembengkokan dengan rotasi dalam bidang sagital. Biasanya pembengkokan dan rotasi dikompensasi di atas dan di bawahnya oleh vertebra yang normal. Skoliosis disebut congenital bila disertai dengan kelainan lain pada vertebra selain pembengkokannya yakni hemivertebra. Diagnosis sering ditegakkan menurut pemeriksaan radiologic yang dibuat untuk maksud lain. Skoliosis congenital yang berat sebaiknya dibedah secara dini,

Upload: andora46

Post on 27-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: dokyan

TULANG BELAKANG

a. Spina Bifida

Pada kelainan tulang punggung yang paling sering dijumpai ini, tidak terjadi

penutupan tulang belakang yang sempurna pada satu atau lebih arkus. Kelainan ini paling

sering terjadi pada daerah lumbosakral. Dapat timbul berbagai kelainan neuroapat berlogis

mulai dari gangguan keseimbangan otot, kehilangan sensoris, paraplegia, sampai inkontinensia

urin dan tinja. Kelainan ini sering terdapat bersamaan dengan pes ekuinovarus bawaan atau

dislokasi congenital sendi panggul. Pada spina bifida okulta, kelainan tidak tampak dari luar

dan hanya ditandai denan kista dermoid di dalam atau di luar kanalis spinalis. Kelainan

neurologi dapat dijumpai sewaktu lahir atau saat berkembang secara perlahan-lahan selama

pertumbuhan spinal.

b. Skoliosis

Kelainan congenital pada kolumna vertebralis ini berupa pembengkokan dengan rotasi

dalam bidang sagital. Biasanya pembengkokan dan rotasi dikompensasi di atas dan di

bawahnya oleh vertebra yang normal. Skoliosis disebut congenital bila disertai dengan

kelainan lain pada vertebra selain pembengkokannya yakni hemivertebra. Diagnosis sering

ditegakkan menurut pemeriksaan radiologic yang dibuat untuk maksud lain. Skoliosis

congenital yang berat sebaiknya dibedah secara dini, termasuk fusi spinal untuk memfiksasi

bagian kolumna spinalis serta mencegah kelainan yang lebih berat. Prognosis pada anak

mungkin sukar diramalkan sehingga diperlukan pemeriksaan teratur dalam pemulihan.

Penanganan skoliosis idiopatik dapat dilihat pada skoliosis idiopatik.

c. Tortikolis Muskular

Etiologi tortikolis muscular tidak diketahui; 40% kelainan berhubungan dengan

timbulnya penyulit pada waktu kelahiran, misalnya letak anak sungsang. Ukuran deformitas

yang kecil sewaktu dijumpai pada waktu lahir akan semakin besar. Sering dijumpai

pembengkakan otot kleidomastoideus atau kaput obstipum sampai menimbulkan asimetri yang

mencolok. Pembengkakan di otot sternomastoideus berbentuk tumor local dan terjadi akibat

Page 2: dokyan

fibrosis dan hipotrofi serabut otot. Kelainan ini akan hilang spontan seiring waktu tetapi

bersamaan dengan itu terjadi kontraktur otot sternokleidomastoideus. Akibatnya, otot relative

memendek dan bentuk wajah muka asimetris. Pada akhirnya, terjadi hipoplasia sebelah wajah

disertai plagiosefali akibat berlainannya penyatuan sutura tulang kepala kiri dan kanan.

Duapuluh persen anak penderita tortikolis juga menyandang diskolasi sendi panggul bawaan.

Diagnosis bandingnya ialah tortikolis karena anak juling atau karena kontraktur lain.

Kontraktur dapat berupa kontraktur kulit, umpamanya setelah luka bakar, kontraktur osteogen

atau artrogen pada kelainan tulang atau sendi tulang belakang, kontraktur miogen lain, atau

kontraktur karena kelainan neurogen. Sebagian tortikolis bawaan disebabkan oleh kelainan

letak intrauterine tanpa kelainan otot sternokleidomastoideus. Tortikolis jenis ini akan surut

dan hilang dengan sendirinya. Pengobatannya terdiri atas fisioterapi sedini mungkin,

sedangkan bila tidak berhasil, dilakukan tindakan operasi berupa sayatan insersi otot

sternokleidomastoideus.

d. Spondilolisis

Spondilolisis merupakan cacat arkus neuralis yang ditutupi oleh jaringan fibrosis pada

daerah hubungan antara psosesus artikularis superior dan inferior. Kelainan ini sering terjadi

pada vertebra lumbal V (85%), sisanya pada vertebra lumbal IV. Etiologinya tidak jelas.

Kadang kelainan ini terjadi akibat kegagalan penyatuan bawaan atau fraktur akibat tekanan

setempat yang berulang atau fraktur akibat trauma. Sebagian besar kasus tak bergejala, tetapi

kadang menimbulkan nyeri sehingga memerlukan pemasangan alat penguat atau cagak

lumbosakral. Bila kelainan mengenai dua bagian korpus tulang belakang, akan terjadi

spondilolistesis.

e. Spondilolistesis

Merupakan pergerakan korpus vertebra lumbal ke depan dalam hubungannya dengan

sacrum atau kadang dengan vertebra di bawahnya. Kelainan ini terjadi akibat hilangnya

Page 3: dokyan

kontinuitas pars invertebralis sehingga vertebra menjadi kurang kuat untuk menahan

pergeseran tulang belakang. Dikenal beberapa tipe, antara lain spondilolistesis spondilolitik,

degeratif, congenital, traumatic, dan patologik. Biasanya juga ditemukan tanda spondilisis.

Gejalanya dapat berupa nyeri pinggang yang semakin hebat bila berdiri, berjalan, atau berlari,

dan berkurang bila beristirahat rebah, tetapi mungkin pula tidak bergejala sehingga perlu

dilakukan pemeriksaan klinis dan radiologic berkala. Biasanya otot biseps femur,

semitendinosis, semimembranosis, dan grasilis menegang sehingga ekstensif tungkai terbatas.

Foto polos jelas menunjikkan kelainan vertebra. Adanya pergeseran vertebra yang progresif

merupakan indikasi dilakukannya stabilisasi. Nyeri pinggang ringan biasanya dapat diatasi

dengan pemakaian alat penguat lumbosakral.

Pada spondilolistesis tipe congenital, pergeseran mungkin sedemikian beratnya

sehingga panggul menjadi sempit dan persalinan vaginal mungkin dilakukan.