dokumen.tips untitled 55c2a3d45d491

Upload: bayu-indra-kusuma

Post on 27-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    1/32

    BAB I PENDAHULUAN 1. IDENTITAS PEMRAKARSA Nama Kegiatan : Penambangan Pasir Kuarsa Alamat Perusahaan / Pemrakarsa : Dharma Husada indah 3/23 L-44 RT 04 RW. 09 Kelurahan Mulyorejo RT. 04 RW. 09 Kec. Mulyorejo Kotamadya Surabaya Alamat TempatUsaha : Desa Karangrejo Kec. Bancar Kab. Tuban Penanggung Jawab : VICTOR HARTANTO Jabatan : Pemrakarsa Nomor Telepon : 081337885222 2. LATAR BELAKANG Desa Karangrejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban terdapat bahan pertambangan min eral nonlogam yang secara potensial dapat di kembangkan nilai ekonomisnya dan dapat dikelola secara teknis serta layak lingkungan. Setiap usaha penambangan pertambangan mineral non logam dalam upaya pelestarian lingkungan perlu suatu kewajiban pada setiap pemrakasa untuk melakukan upaya pe ngelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan. Dalam rangka melakukan upaya pelestarian lingkungan tersebut perlu dilakukan kaj ian dengan melakukan identifikasi kemungkinan dampak dari kegiatan penambangan, sebagai upaya pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak yang mungkin ti mbul akibat kegiatan penambangan tersebut. Disamping itu juga diperlukan pemanta uan terhadap kegiatan penambangan yang dilakukan pemrakarsaoleh instansi yang b erwajib 3. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENYUSUNAN UKL DAN UPL 3.1.Tujuan dan Penyusunan Dokumen UKL dan UPL adalah : a. Memberikan arahan dan batasan kegiatan dan penambangan bahan galian agar berwawasan lingkungan sehingga terjaga kelestarian lingkungan, serta sesuai den gan mekanisme dan tata cara penambangan yang benar juga memperhatikan kaidah lin gkungan; b. Sebagai acuan dan mempermudah instansi yang berwajib dalam pengendalian dan pengawasan kegiatan penambangan yang dilakukan; c. Sebagai dokumen pengikat pihak pemrakarsa untuk melasanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada rencana kegiatan penambanganyang dilakukan. 3.2. Kegunaan Penyusunan Dokumen UKL dan UPL adalah : Kegunaan p

    enyusunan dokumen UKL dan UPL adalah sebagai berikut: a. Bagi Pemerintah Membantu dalam hal pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan pasir kuarsa; Membantu dalam hal perencanaan tata ruang dan pembangunan wilayah Kabupaten Tuba n. b. Bagi Pemrakarsa Untukmemnuhi perundang undangan yang brlaku khususnya dari segi administratif d iantaranya terkait dengan perijinan; Sebagai bahan kajian dalam hal tindakan pengelolaan lingkungan dan pemantauan li ngkungan terhadap dampak lingkungan yang mungkin terjadi. c. Bagi Masyarakat Sebagai sumber informasi lingkungan apabila terjadi permasalahan terhadap lingku ngan hidup; Sebagai sumber informasi tentang kegiatan yang akan dibangun dan dampak yang dit imbulkan akibat kegiatan penambanganpasir kuarsa 4. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN Penambangan pasir kuarsa di Desa Karangrejo Kec. Bancar. Tuban mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Maksud Memanfaatkan pasir kuarsa untuk memenuhi kebutuhan industri dan lainnya, 2. Tu

    juan a. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam berupa Pasir Kuarsa;

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    2/32

    b. Memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun regional akan hasil penambangan pa sirkuarsa c. Mendorong terbukanya kesempatan kerja sehingga meningkatkan kesejahteraa n masyarakat di sekitar lokasi penambangan dan meningkatkan pendapatan asli daer ah Kabupaten Tuban

    5. DASAR HUKUM Perundang undangan dan peraturan yang dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen U KL dan UPL adalah sebagai berikut: a. Undang undang No. 5 Tahun1960 tentang peraturan dasar Pokok pokok Agrar ia; b. Undang undang No. 5 Tahun1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayat i dan Ekosistemnya; c. Undang undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; d. Undang undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; e. Undang undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; f. Undang undang No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan; g.Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan l ingkungan hidup; h. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan kerja di Bidang Pertambangan; i. Peraturan pemerintah RepublikIndonesia No 78 tahun 2010 tentang kegiat an pasca tambang. j. Peraturan pemerintah Nomor : 22 Tahun 2010, tentang wilayah Pertambangan ; k. Peraturan MenteriLingkungan Hidup No 13 th 2010 tentang upaya pengelola an lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup dan surat pernyataan kesangg upan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup l. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi dan Nomor555.K/M.PE/1995/ ten tang keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum. m.Keputusan Menteri pertambangan dan energi Nomor : 112.K/008/M.PE/1995 te ntang pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pencemaran lingkungan pada keg iatanusaha pertambangan umum n. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 43 Tahu

    n 1996 Tentang : Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha Atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas Di Dataran o. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 Tentang : B aku Tingkat Getaran p. Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 0185/008/MPE/198 8, tentang Reklamasi.

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    3/32

    BAB II RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

    1. Nama Kegiatan Usaha Dan/Atau Kegiatan Nama dari kegiatan dan/atau kegiatan ini adalah Penambangan Pasir Kuarsa. 2. Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Lokasi rencana kegiatan penambangan yang di mohonkan IUP terletak pada 6o 49' 51,7 7 6o 49' 53,23 Lintang Selatan dan 111o 45' 2,40 1110 45' 11,22 Bujur timur Desa Karamatan Bancar Kab Tuban.

    Gambar 1 : Lokasi Kegiatan Penambangan Pasir kuarsa. Lahan pada lokasi permohonan IUP merupakan lahan tanah atas nama saudara KARJUMI ATI dan SUJONO P. FRENDIKNo. C 1041 Persil 85 Kls III Luas 2430 M2 telah dilak ukan jual beli tanah kepada saudara VICTOR HARTANTO seperti pada sertifikat dan surat pernyataan terlampir. dengan batas batas kepemilikan lahan sebagai berikut : Sebelah Utara : Tanah Negara Sebelah Selatan : Tanah Milik Purno / Sholeh Sebelah Barat : Tanah Milik Waginah Sebelah Timur : Tanah Milik Jono Untuk menuju lokasi permohonan IUP dariKota Tuban dapat di tempuh dengan kendar aan roda empat melalui jalan aspal danjalan makadam dengan waktu tempuh 1 jam. 3. Skala Usaha dan/atau Kegiatan Lahanyang digunakan dalam kegiatan penambangan 0,9000 Ha, termasuk jalan yang akan digunakan sebagai sarana pendukung yaitu jalan tambang, penampungan hasil tambangsementara dan sarana operasional / pendukung lainnya. Dalam melakukan pe rhitungan cadangan pasir kuarsa di lokasi rencana penambangan di dasarkan pada l uas sebaran dan ketinggian/ketebalan bahan galian, di perkirakan besar cadangan pasirkuarsa di lokasi permohonan IUP eksploitasi VICTOR HARTANTO 0,9000 Ha den gan jumlah cadangan sebesar 333.494.6 Ton. Umur tambang di perkirakan/direncanak an 5T

    ahun. Produksi direncanakan 198,5 ton per hari, 1389,6 Ton per minggu dan 55 58Ton per bulan dan 66.698,9 per tahun. 4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Kegiatan penambangan pasir kuarsa di Desa Karangrejo Kec. Bancar Kabupaten Tuban adalah sistem tambang terbuka yang dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat berat antara lain : Exavator, Dump Truck, dan lain-lain : 1.Pra Kontruksi Kegiatan penambangan pasir kuarsa oleh VICTOR HARTANTO pada tahappra kontruksi meliputi; survey awal dan pemasangan patok serta pengurusan perijinan. A. Survey Awal dan Pemasangan Patok Batas Survey awal dilakukan untuk mengetahui kondisi area serta luasan pasti area yang akan di Tambang, setelah diketahui luasan pasti area yang akan ditambang maka d ilakukan pemasangan patok batas.Dengan jarak sekitar 1 km dari pemukiman pendud uk maka dipandang perlu melakukan sosialisasi rencana kegiatan penambangan pasir kuarsa. Kegiatan ini merupakankegiatan pemberian informasi tentang rencana keg iatan kepada masyarakat setemp

    at yang di perkirakan terkena dampak. Sosialisasi rencana kegiatan penambangan bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat dalam rencana kegiatan, aspirasi tersebut sangat membantu untuk dijadikan dasar pengam bilan keputusan untuk pengelolaan lingkungan khususnya aspek sosial. Sosialisasi rencana kegiatan di lakukansecara langsung dengan masyarakat pada tanggal 15 O ktober 2012. B. Perijinan Kegiatan penambangan pasir kuarsa oleh VICTOR HARTANTO ini untuk dapat beropera sidi perlukan Perijinan sesuai perundang-undangan di Kab. Tuban. Perijinan laha nyang luasnya 0,9000 m2 adalah tanah milik saudara KARMUJIATI yang sudah di jual kepada saudara VICTOR HARTANTO selaku pemrakarsa dengan disaksikan oleh pejab

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    4/32

    at desa setempat. 2. Tahap Konstruksi Kegiatan penambangan pasir kuarsa oleh VICTOR HARTANTO pada tahap konstruksi me liputi : A. Mobilisasi tenaga kerja. Mobilisasi tenaga kerja yang di maksud adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga ke rjayang dibutuhkan proyek dengan berbagai kualifikasi keahlian dan atau keteram pilan maka pemrakarsa dan atau kontraktor memberi kesempatan yang sama bagi masy arakat setempat yang ada di lokasi proyek rekruitmen tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja dalam pelaksanaan penambangan 30 orang dari masyarakat desa Karangrejo Ke camatan Bancar. Dengan rincian: 1) Tenaga keamanan : 2 2) Tenaga pengatur eskavator : 1 3) Pengatur Dumptruck : 1 4) Tenaga siram jalan tambang : 2 5) Tenaga perbaikan jalan tambang : 2 6) Tenaga cheker : 1 7) Tenaga ayak pasir : 21 Dengan perkiraan pelaksanaan kegiatan penambangan pada hari kerja Senin-Sabtu da n dimulai dari jam 07.00 sampai 16.00 WIB, istirahat jam 12.00 sampai 13.00 WIB. B. Mobilisasi Peralatan. Kegiatan ini meliputi pengadaan kendaraan dan alat berat yangdipergunakan selam a masa konstruksi, alat yang akan didatangkan adalah : Exavator :1 unit Dump truk : 15 unit C. Penanaman Buffer Zone Penanaman buffer zone ini adalah penghijauan dan pertamanan mencakup pemasangan gembalan rumput, penanaman tanaman berupa semak, perdu dan pohon di tepi jalan d an median jalan sertapulau jalan. Jenis tanaman yang ditanam harus memenuhi kri teria manfaatnya danpertimbangan keselamatan pengguna jalan. Tujuan penghijauan ini adalah untuk mengurangi pencemaran udara, mengurangi tingkat kebisingan, me ncegah erosi dan longsor serta fungsi estetika. Selain itu juga dimaksudkan untu k menyediakan lahansebagai penyaring debu yang ada disekitar area tambang. Kegiatan penanaman inidilakukan dengan menanam pohon disekitar area tambang den gan jarak 5 m dari lokasi tambang dan jalan yang menjadi arus pengangkutan hasil tambang. Jenis pohon

    yang akan ditanam seperti; Jati, Mahoni, Ketapang dll. D. Pembangunan Sarana danPra Sarana Fisik. Kegiatan sarana dan prasarana fisik antara lain meliputi : pembangunan jalan tam bang,pembangunan pos jaga ukuran 2x2 m2,dan pembangunan sarana pendukung penamba ngan lainnya seperti sarana gudang 3x6 m2 dan lain-lain. 3.Tahap operasi Penambangan. Kegiatan operasi penambangan adalah proses kegiatanpenambangan pasir kuarsa, ad a beberapa hal yang akan dilakukan yaitu: A. Pembersihan Lahan dan Pengupasan Tanah Pucuk Kegiatan pekerjaan pembersihan lahan merupakan tahap awal pelaksanaan konstruksi jalan yang mencakup pembersihan vegetasi(semak belukar, perdu dan pohonpohon), bangunan, saluran dan utilitas (jaringanlistrik, jaringan telekomunikasi, jarin gan air bersih/air minum, jaringan gas,jaringan bahan bakar minyak dan gas) dan penanganan sisa pembersihan lahan. Peralatan yang digunakan adalah alat manual (antara lain gergaji, kapak, sabit danlainlain) dan peralatan mekanik (chain sa w dan buldozer) untuk pembersihan laha

    n yang relatif luas. pengupasan tanah atas (top soil), penggalian dan penimbunantanah. Pengupasan ta nah atas dilakukan sebelum pekerjaan galian dan timbunan yaitu dengan cara memin dahkan atau menyingkirkan lapisan tanah atas yang subur biasanya dimanfaatkan u ntuk menyuburkan tanaman pada pekerjaan lansekap. Penggalian dan penimbunan dim aksudkan untuk mengurangi atau menambah tanah atau batuandari elevasi tanah asl i, sehingga mencapai tanah dasar yang direncanakan. Tanah pucuk yang telah diambil akan ditempatkan pada tempat yang aman dan dilaku

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    5/32

    kan pengelolaan, sehingga fungsi dan kondisinya tetap terjaga serta bisa digunakan saat proses reklamasi. B. Kegiatan Penambangan (Lossing) Dalam kegiatan penambangan ini metode penembangan yang digunakan adalah Tambang terbuka (open pit mine) adalah bukaan yang dibuat di permukaan tanah, bertujuan untuk mengambil bijih dan akan dibiarkan tetap terbuka (tidak ditimbun kembali) selama pengambilanbijih masih berlangsung. Untuk mencapai badan bijih yang umu mnya terletak di kedalaman, diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup (waste ro ck) dalam jumlah yang besar. Tujuan utama dari operasi penambangan adalah menamb ang dengan biayaserendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang maksimal, Den gan maksud dalamsetiap kegiatan penambangan dilaksanakan sesuai dengan rencana awal. Penggaliandilakukan dengan cara Penjenjangan,yakni sistem penataan lahan yang akan digunakan ini berkaitan dengan K-3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Penjenjangan, sangat dipengaruhi oleh sifat fisik galian itu sendiri. Untuk bah an galian ini direncanakan tinggi jenjang maksimal 3 meter, sudut teras penamban gan 45o, lebarlereng minimal 6 m, sudut lereng akhir penambangan - 30o diukur d ari kontur tertinggi,batas kontur tertinggi 107 mdpl dan batas kontur terendah p enggalian pada kontur 94,0 mdpl. Lantai penambangan dibuat sesuai pemanfaatan/pe runtukannya.Ketebalan Tanah penutup 0.1s/d 0.3 meter

    Gambar 3 : Dimensi Lereng dan Rencana Reklamasi Untuk mengurangi laju erosi yangterjadi akibat penambangan, maka dibuat saluran drainase pada teras jenjang dengan lebar 30 cm dan panjang mengikuti panjang je njang, sedangkan untuk mengendalikan laju air dari jenjang yang ada diatasnya ma ka dibuat gully plug pada titik tertentu dengan panjang mengikuti tinggi jenjang dan lebar 40 cm. C. Pemuatan

    Hasil Tambang (Loading) Kegiatan pemuatan hasil tambang (loading) adalah kegiatan mengangkat/ memasukkan Pasir Kuarsa/hasil penambangan yang sudah siap untuk diantarkan ketempat yang t elah melakukan kerja sama dengan pemrakarsa ke alat angkut. Dengan menggunakan 1 alat exavator. D. Pengangkutan hasil Tambang ( Hauling) Kegiatan pengangkutan hasil tambang (hauling) Pasir Kuarsa dilakukan dengan truc k dengan kapasitas 7 ton, dengan kapasitas 198 ton per hari maka dump truck yang dibutuhkan sekitar 15 dumptruck dengan 2 hauling per hari. jalan yang dilewati untuk pengangkutan bahan galian dari lokasi wilayah penambangan adalah jalande sa di Desa Karangrejo menuju jalan raya kabupaten, ruas jalan Karangrejo-Bancar, jalan raya Tuban-Bancar, bahan galian akan dikirim kepabrik-pabrik dan tempat y ang sudah bekerja sama dengan pemrakarsa. 4. TAHAP PASCA OPERASI A. PenataanLahan Penataan lahan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan restorasi yakni perlu dilak ukan upaya seperti rekonstruksi lahan dan pengelolaan tanah pucuk. Pada

    kegiatan ini, lahan yang masih belum rata harus ditata dengan penimbunan kembali(back f illing) dengan memperhatikan jenis dan asal bahan urugan, ketebalan, dan ada tid aknya sistem aliran air (drainase) yang kemungkinan terganggu. Pada tahap pasca operasi yanng perlu diperhatikan adalah Lereng dari bekas tamba ng dibuat bentuk teras, terasering ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan lere ng, dan diperuntukan juga bagi penempatan tanaman revegetasi B. Reklamasi Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai peruntukannya. Sehingga diharapkan setelah adanya kegiat an penambangan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pada tahap ini akan dilaksanakan pengembalian tanah pucuk dan revegetasi/penanam an. Tanaman yang akan digunakan diantaranya adalah jati, ketapang, mahoni dan la

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    6/32

    in-lain. C. Demobilisasi tenaga kerja Tahap ini adalah tahap dimana tenaga kerjaakan dirumahkan karena proses penamba ngan pasir kuarsa telah habis/ selesai pelaksanaanya. Ini akan berakibat pada te rjadinya penurunan kesempatan kerja, halini ditunjukan dari jumlah pekerja yang akan dirumahkan setelah tahap konstruksi selesai yaitu sekitar 30 orang pekerja D. Demobilisasi peralatan Demobilisasiadalah proses pengembalian atau pemutusan alat-alat yang digunakan dalam prosespenambangan. Sehingga pada tahap ini alat yang digunakan diarea tam bang akan dikembalikan, guna melakukan pembersihan dan proses reklamasi pada are a tambang.

    BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI Pada bagian ini akan membahas dampakyang diperkirakan akan terjadi akibat ekspl oitasi Pasir Kuarsa baik pada tahappra kontruksi, kontruksi, operasi dan pasca operasi. Prakiraan dampak yang akanterjadi adalah sebagai berikut: 1. TAHAP PRA KONSTRUKSI Tahap pra konstruksi adalah tahap sebelum dilaksanakannya proses lebih lanjut di lapangan,pada tahap pra kontruksi penambangan Pasir Kuarsa kegiatan yang dilaksa nakan dan dampaknya adalah sebagai berikut : A. Survey Awal Dan Pemasangan Patok Batas Dampak yang ditimbulkan pada tahap kegiatan tersebut adalah negatif, karena terj adi keresahanpada masyarakat. diperkirakan dampak ini akan berlangsung selama 1 bulan. Namundampak ini bersifat sementara, setelah dilakukan sosialisasi/melal ui pemberitahuan kepada masyarakat tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan t ujuannya, serta kompensasi yang akan disepakati bersama maka keresahan masyaraka t dapat teratasi. B. Perijinan. Kegiatan perijinan yang didahului dengan proses jual beliantara pemilik tanah d engan pemrakarsa yang disaksikan kepala desa dan beberapapenduduk setempat ini diperkirakan akan berpotensi dampak negatif, karena menim

    bulkan persepsi masyara kat berkaitan adanya kegiatan penambangan dilingkungan sekitar mereka. 2. TAHAP KONSTRUKSI Tahap kontruksi adalah proses dimulainya pekerjaan lapangan sebelum dijalankanny a proses operasi penambangan pasir kuarsa. Pada tahap ini meliputi beberapa kegi atan yang pada setiap kegitan berpotensi memiliki dampak terhadap area tambang d an ingkungan sekitarnya, diantaranya adalah : A. Mobilisasi Tenaga Kerja. Kegiatan ini bermaksud untuk memenuhi kebutuhantenaga kerja yang dibutuhkan pro yek dengan berbagai kualifikasi keahlian dan atau keterampilan maka pemrakarsa d an atau kontraktor memberi kesempatan yang sama bagi masyarakat setempat yang ad a di lokasi proyek rekruitmen tenaga kerja. Pada kegiatan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak positif yakni : a) Peningkatan kesempatan kerja Mobilisasi tenaga kerja yang di maksud adalah Untuk memenuhi kebutuhan tenaga ke rja yang dibutuhkan proyek dengan berbagai kualifikasi keahlian dan atau keteram pilan maka pemrakarsa dan atau kontraktor memberi kesemp

    atan yang sama bagi masy arakat setempat yang ada di lokasi proyek rekruitmen tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja dalam pelaksanaan penambangan 30 orang dari masyarakat desa Karangrejo Ke camatan Bancar. Dengan rincian: 1) Tenaga keamanan : 22) Tenaga pengatur eskavator : 1 3) Pengatur Dumptruck : 1 4) Tenaga siram jalan tambang : 2

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    7/32

    5) Tenaga perbaikan jalan tambang : 2 6) Tenaga cheker : 1 7) Tenaga ayak pasir: 21 Dengan perkiraan pelaksanaan kegiatan penambangan pada hari kerja Senin-Sabtu da n dimulai dari jam 07.30 sampai 16.30 WIB, istirahat jam 12.00 sampai 13.00 WIB B. Mobilisasi Peralatan. Pada kegiatan mobilisasi perlatan atau proses pengangkutan alat berat yang akan digunakan pada kegitan penambangan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak : a) Penurunan kualitas udara dan debu. Kualitas udara yang dimaksud adalah kualitas udara ambien yaitu udara bebas di p ermukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya selain itu besaran dam pak debu menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, sesak nafas, bronchitis dan fi briosis paru-paru. Prakiraan besaran dampak debu dan penurunan kwalitas udara in i didasarkan pada sumber pencemar udara dan penghasil debu dari kendaraan yang d igunakanpada kegiatan mobilisasi. Sesuai dengan PerGub Jatim No.10 tahun 2009 d idapatkan bahwa kwalitas udara ambien dengan adanya kegiatan masih berada dibawa h bakumutu yakni 0,26 mg/ Nm3. b) Peningkatan kebisingan Kebisingan yang dimaksud adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan manusia. Tingkat kebis ingan dinyatakan dalam satuandesibel (Db(A)). Dampak peningkatan kebisingan yang dihasilkan oleh kendaraan pengangkut perlatan ini akan berdampak negatif. Dampak diperkirakan akan berlangsung selama kegiata n mobilisasi alat berlangsung, Baku mutu untuk tingkat kebisingan kawasan permuk iman adalah 55 dBA. Untuk besaran kebisingan dalam proses ini diperkirakan 60 dB A. c) Gangguan Lalu Lintas Gangguan lalu lintas yang dimaksud adalah bertambahnya volume kendaraan yang ber aktifitas pada tahap kontruksiini. Dampak yang akan timbul pada tahap ini akan berlangsung selama proses mobil

    isasi peralatan ini berlangung. Potensi dampak ya ng ditimbulkan adalah terganggunya lalu lintas disekitar area tambang, Sehingga berakibat merasa terganggunyakenyamanan masyarakat sekitar. C. Penanaman Areal Buffer Zone Pada kegiatan penanaman areal buffer zone ini diperkirakan akan menimbulkan damp ak yang positif.yakni: a) Peningkatan vegetasi Peningkatan vegetasi ini akan terjadi dengan adanya buffer zone di areal penamba ngan. D. Pembangunan sarana dan prasarana Kegiatan ini meliputi pembangunan beberapa saran penunjang, seperti pos jaga, ka ntor,gudang dan lain-lain. pada kegiatan ini diperkirakan akan terjadi dampak: a) Pendebuan Pendebuan yang dimaksud ini berpotensi menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, sesak nafas, bronchitis dan fibriosis paru-paru. Dampak ini ditimbulkandari keg iatan pembangunan sarana dan prasarana baik pos jaga atau yang lainnyasehingga menimbulkan peningkatan debu yang dihasilkan. Diperkirakan besarannya sekitar De bu = 0,09 ug/m3 besaran ini berada dibawah besaran baku mutu yang berl

    aku. b) Peningkatan Kebisingan Kebisingan yang dimaksud adalah bunyi yang tidakdiinginkan dari suatu kegiatan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan manusia. Tingkat kebis ingan dinyatakan dalam satuan desibel (Db(A)). Dampak kebisingan ini berakibat n egatif. Hal ini dihasilkan oleh suara alat, danorang/tenaga kerja yang berada d iarea pembangunan sarana dan prasarana penambangan. Diperkirakan besaran sekitar 55 dBA. 3. TAHAP OPERASI PENAMBANGAN. Kegiatanoperasi penambangan adalah proses pengambilan bahan galian/pasir kuarsa pada lapisan yang telah ditentukan. Kegiatan ini berpotensi memiliki dampak pad a beberapa tahap kegiatan operasi, diantaranya adalah : A. Kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    8/32

    Pada kegiataan ini akan berdampak : a) Hilangnya vegetasi Pada kegitan pembersihan lahan ini akan berakibat pada hilangnya sejumlah vegeta si disekitar area penambangan, diperkirakan hal ini akan berdampak negatif pada area lahan sebesar 0,9000ha. b) Banjir Banjir ini juga diperkirakan akan menjadi salah satu dampak dalam proses pembers ihan lahan dan pengupasan tanah pucuk ini, dikarenakan hilangnya beberpa vegetas i yang mampu menyerap air pada saat terjadinya hujan. c) Penurunan Kualitas Udara dan Debu Kualitas udara yang dimaksud adalah kualitas udara ambien yaitu udara bebas di p ermukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya selain itu besaran dam pak debu menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, sesak nafas, bronchitis dan fi briosis paru-paru. Ini akan berdampak negatifpada area tambang tersebut, perkir aan Debu = 0,10 ug/m3 namun diperkirakan akanterjadi selama proses kegiatan pen ambangan berlangusng. B. Kegiatan Penambangan (lossing) Pada tahap ini akan terjadi beberapa dampak negatif diantaranya: a)Bentuk Lahan Lahan yang dimaksud adalah suatu wilayah daratan yang ciri-cirinyamencakup semu a sifat biosfer, atmosfer, tanah, geologi, topografi, hidrologi, populasi flora, fauna dan hasil kegiatan manusia. Pada tahap ini akan terjadi peruberubahan b entuk lahan dan kelerengan dari bentuk semula bahkan, ini berpengaruh pada kompo nen lingkungan yang lain seperti air limpasan, erosi dan kestabilanlereng pada l okasi wilayah pertambangan b) Kemampuan Tanah Kemampuan tanah akan terganggu, sehingga kegiatan penggalian akan berdampak nega tif karena hilangnya lapisan tanah yang subur yang mengandung unsur hara Mikro m aupun makro. c) Pendebuan Kegiatan penggalian akan berdampak negatif terhadap udara pada saat musim kemara u, karena debu yang ditimbulkan apabila terkena angin akan terbawa sam

    pai masyar akat sekitar lokasi pertambangan. d) Timbulnya Getaran Getaran yang dimaksud adalah getaran mekanik yang ditimbulkan oleh peralatan keg iatan. Getaran dapat menimbulkan gangguan kesehatan, gangguan kenyamanan dan gan gguan keutuhan bangunan. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep 49/MENLH/XI/1996 menjelaska n antara lain bahwa setiap penanggung jawab kegiatan wajib mentaati baku tingkat getaran, memasang alat pencegah getaran dan melaporkan hasil pemantauan tingkat getaran. Pada kegiatan penggalian ini juga akan berakibat timbulnya getaran yang dihasil kan exavator yang dipergunakan. Dampak ini diperkirakanterjadi selama proses ke giatan penambangan berlangsung. e) Banjir/ Tidak Terkendalinya Air Limpasan (Run Off) Tidak terkendalinya air limpasan (Run Off) ini juga menjadi salah satu dampak ne gatif pada kegiatan penggalian sehingga perlu adanya pengendalian laju air dari jenjang yang ada diatasnya sehingga perlu dibuatgally plug pada titik tertentu dengan panjang mengikuti tinggi jenjang dan leba

    r 40 cm. f) Timbulnya Kelongsoran Lahan Kegiatan penggalian ini juga diperkirakan akan berakibat pada timbulnya kelongso ran tanah. Ini disebabkan karena berkurangnya kemampuan dan kekuatan tanah setel ah dilakukan pengambilan atau penambangan. C. Pemuatan Hasil Tambang (Loading) Kegiatan pemuatan hasil tambang (loading) adalah kegiatan mengangkat/memasukkan Pasir Kuarsa/hasil penambangan ke alatangkut, dengan menggunakan 1 alat exavato r.

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    9/32

    kegiatan ini diprakirakan akan menimbulkan dampak : a) Penurunan Kualitas Udaradan Debu Kualitas udara yang dimaksud adalah kualitas udara ambien yaitu udara bebas di p ermukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhikesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya selain itu besaran dam pak debu menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, sesak nafas, bronchitis dan fi briosis paru-paru. Prakiraan besaran dampak debu dan penurunan kwalitas udara di perkirakan sebesar 0.126 lb/jm. Prakiraan besaran dampak debu dan penurunan kwal itas udara ini didasarkan pada sumber alat yang digunakan pada kegiatan pemuata n hasil tambang. b) Peningkatan Kebisingan Peningkatan kebisinganini ditimbulkan oleh suara alat yang digunakan sebagai pe nagangkut hasil tambang (exavator), Dampak peningkatan kebisingan diperkirakan a kan berlangsung sesaat pada saat proses penambangan. diperkirakan besaran yang m uncul sekitar 65 dBAD. Kegiatan Pengangkutan (Hauling) Dalam kegiatan pengangkutan ini dampak yangditimbulkan adalah a) Penurunan Kualitas Udara dan Debu Yang dimaksud disini adalah penurunan kualitas udara dan debu yang ditimbulkan o leh dump truck yang digunakan untuk mengangkut hasil tambang. Hal ini terjadi sa at proses pengangkutandisepanjang ruas jalan yang telah ditentukan sesuai kesep akatan pemrakarsa danwarga sekitar tambang. Prakiraan besaran dampak debu dan p enurunan kwalitas udara sekitar 0.047 lb/jm. b) Peningkatan Kebisingan Kebisingan yang dimaksud adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan manusia. Tingkat kebis ingan dinyatakan dalam satuandesibel (Db(A)). Dampak peningkatan kebisingan diperkirakan akan berlangsung sesaat pada saat pen gangkutan hasil tambang berlangsung, sehingga warga yang adadisepanjang jalan a rus lalulintas kendaraan pengangkut hasil tambang. Diperkira

    kan besarannya menca pai 60 dBA. c) Gangguan Lalu Lintas Dampak ini dihasilkan oleh lalu lintas kendaraan yang melakukan pengangkutan has il tambang, hal ini diperkirakan akan berakibat pada meningkatnya volume kendar aan yang berada disekitar ruas jalan desa yang menjadi perlintasan kendaraan pen gangkut, sehingga terjadi kepadatan lalulintas di jalan yang akan dilalui kendar aan. d) Timbulnya Getaran Getaran yang dimaksud adalah getaran mekanik yang ditimbulkan oleh kendaraan pen gangkut hasil tambang/pasir kuarsa. Getaran dapat menimbulkan gangguan kesehatan , gangguan kenyamanan dan gangguan keutuhan bangunan. Keputusan MenteriNegara Lingkungan Hidup Nomor: Kep 49/MENLH/XI/1996 menjelaska n antara lain bahwa setiap penanggung jawab kegiatan wajib mentaati baku tingkat getaran, memasang alat pencegah getaran dan melaporkan hasil pemantauan tingkat getaran. Pada kegiatan pengangkutan ini memiliki dampak negatif disekitar jalan yang dila lui oleh dumptruck yang digunakan untuk mengangkut hasil tambang. Ini mengakibat kan g

    etaran yang dapat menganggu warga sekitar jalan yang dilalui. e) Kerusakan JalanPada tahap ini diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif di sepanjang jaland esa, ini disebabkan oleh kendaran pengangkut hasil tambang. Diperkirakan jalany ang akan dilalui mengalami keretakan dan menimbulkan lobang-lobang. Untuk mengan tisipasi hal ini jumlah muatan/beban muatan kendarann harus disesuaikan dengan d aya tahan jalan ayng dialalui. 4. TAHAP PASCA OPERASI A. Penataan Lahan Lahan yang dimaksud adalah suatu wilayah daratan yang ciri-cirinya mencakup semu asifat biosfer, atmosfer, tanah, geologi, topografi, hidrologi, populasi flora, fauna dan hasil kegiatan manusia.

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    10/32

    Pada kegiatan ini akan berdampak positif karena Penataan lahan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan restorasi yakni dengan upaya seperti rekonstruksi lahan dan pengelolaan tanah pucuk agar mampu mengembalikan fungsi lahan seperti semula.P ada kegiatan ini akan di fokuskan pada bekas lahan tambang sekitar 0,9000 Ha B. Reklamasi Pada kegiatan ini berdampak positif karena Reklamasi adalah kegiatanyang bertuj uan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiata n usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuaiperuntukannya . Ini dilakukan dengan cara melakukan penanaman pohon-pohon dan beberapa vegetas i penunjang lainnya, sehingga terjadi pemulihan jumlah vegetasiyang ada disekit ar area penambangan. C. Demobilisasi tenaga kerja Pada kegiatanini berpotensi dampak negative dikarenakan akan terjadi penurunan kesempatan kerja sekitar 30 tenaga kerja yang telah bekerja pada kegiatan penamb angan. ini ditunjukan dari jumlah pekerja yang akan dirumahkan setelah tahap kon struksi danoperasi selesai. D. Demobilisasi Peralatan Pada tahap ini akan menimbulkan beberapa dampak diantaranya : a) Penurunan Kualitas Udara dan Debu. Prakiraan besaran dampak debu dan penurunan kualitas udara ini didasarkan pada s umber pencemarudara dan penghasil debu yang digunakan pada kegiatan demobilisas i peralatan, yakni banyaknya kendaraan pengangkut/dump truck dan exavator yang a kan dikembalikan. Hal ini akan berjalan selama kegiatan demobilitasi berlangsung . b) Peningkatan kebisingan Dampak peningkatan kebisingan yang dihasilkan oleh kendaraan demobilisasi perlat an ini akan berdampak negatif. Dampak diperkirakan akan berlangsung sesaat pada saat demobilisasi alat berlangsung. Untuk besaran kebisingan dalam proses ini ka mi perkirakan 60 dBA c) Gangguan lalu lintas Dampak yang akantimbul pada tahap ini juga adalah terganggunya lalu lintas dise kitar area tamba

    ng. Hal ini dikibatkan bermbahnya volume kendaraan yang beraktif itas. Dampak negatif ini akan berlangsung sesaat saat terjadinya demobilisasi pe rlatan tambangUntuk lebih jelasnya perkiraan dampak yang terjadi dapat dilihat pada tabel beri kut ini: NO SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK Tahap Pra Konstruksi 1.Survey awal dan pemasangan patok batas Keresahan masyarakat Keresaha n berlangsung selama 1 bulan 2. Perijinan Persepsi Masyarakat Masyarakat Sekitar area Tambang sekitar 20 orang Tahap Konstruksi 1. Mobilisasi tenaga kerja Peningkatan kesempatan kerja 30 Orang pekerja 2. Mobilisasi peralatan Penurunan kwalitas udara dan Debu Debu = 0 ,26 ug/m3 Peningkatan Kebisingan 55 dBA Gangguan Lalu lintas Bertambahnya volume Kendaraan 3. Penanaman area buffer zone Peningkatan jumlah vegetasi Minimal 750 pohon penghijauan (3x1m) 4 Pembangunan sarana dan prasarana fisik Pendebuan Debu = 0,09 ug/m 3 Peningkatan Kebisingan 55 dBA Tahap operasi penambangan. 1. Pembersihan lahan dan pengupasan tanah pucuk Hilangnya vegetasi Lua

    s area 0,9000 Ha Banjir 120 m2 penurunan kualitas udara dan Debu Debu = 0,10 ug/m3 2.

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    11/32

    Penambangan (lossing)

    Bentuk lahan Dampak ini terjadi pada lahan seluas 0,9000 Ha (sekitar 120 an pohon dan 1980 m3 top soil) Kemampuan tanah Hilangnya lapisan mikro maupun makro = 0,9000 Ha Pendebuan Debu = 0,050 ug/m3 Timbulnya getaran 2-7 mm/detik/

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    12/32

    I. PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Program pengelolaan lingkungan adalah programpengelolan pada kegiatan yang dipe rkirakan menimbulkan dampak dan perlu dilakukan tata kelola pada rencana penamba ngan, sehingga pemrakarsa perlu menyiapkanbeberapa langkah pengelolaan pada pe nambangan pasir kuarsa. Langkah-langkah pengelolaan yang akan dilakukan adalah: 1. TAHAP PRA KONSTRUKSI 1.1. Survey Awal Dan Pemasangan Patok Batas Jenis dampak : Keresahan Masyarakat Tolok ukur dampak :Tidak ada keresahan masyarakat yang terjadi. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya keresahan masyarakat Kegiatan Pengelolaan : Memberikan sosialisasi kepadamasyarakat sekitar lokasi pertambangan Lokasi Pengelolaan : Pemukiman warga desa Karangrejo Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Aparat Desa Karangrejo Aparat Kecamatan Bancar Penerima Laporan : -BLH Kab.Tuban 1.2. Perijinan Jenis dampak Tolok ukur dampak

    : Persepsi Masyarakat : Tidak ada persepsi negatif dari masyarakat

    yang terjadi. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya persepsi negatif masyarakat Kegiatan Pengelolaan : Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pertambangan Lokasi Pengelolaan : Pemukiman warga desa Karangrejo Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -AparatDesa Karangrejo -Aparat kecamatan Bancar Penerima Laporan : -BLH Kab.Tuban 2. TAHAP KONSTRUKSI 2.1. Mobilisasi Tenaga Kerja a) Peningkatan Kesempatan Kerja Jenis dampak : Peningkatan kesempatan kerja Tolok ukur dampak : jumlah kesempatan pekerjaan yang ada. Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar peningkatan kesempatankerja ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Kegiatan Pengelolaan : Rekr

    uitmen tenaga kerja di prioritaskan dari masyarakat lokal yang memenuhi kriteriasesuai kebutuhan. Lokasi Pengelolaan : Sekitar lokasi kegiatan penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :-Aparat Desa Karangrejo -Aparat Kecamatan Bancar -Dinsosnaker Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinsosnaker -BLH Kab.Tuban 2.2. Mobilisasi Perlatan a) Penurunan Kualitas Udara dan Debu Jenis dampak : Debu dan Penurunan Kwalitas Udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara. Tujuan Pengelolaan :

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    13/32

    Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas udara Kegiatan Pengelolaan : Maintenance pada mesin kendaraan pengangkut yang digunakan. Penggunaan kendaraan yang memenuhi syarat layak jalan secara administras i. Penyiraman berkala pada sekitar lingkungan yang dilalui kendaraan pengan gkut Mengendalikan laju kecepatan kendaraan pengangkut peralatan Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. T uban Penerima Laporan : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuban b) Peningkatan Kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolok ukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMenLH No.48/1996) Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya peningkatan kebisingan Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan kendaraan yang memiliki tingkat kebisingan rendah. Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan Mengendalikan laju kecepatan kendaraan pengangkut Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yangdilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas kesehatan kab.Tuban - Dinsosnaker Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban c) Gangguan Lalulintas Jenis dampak: Peningkatan gangguan lalu lintas Tolok ukur dampak : Jumlah bangkitan kendaraan dari kegiatan penambangan Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya peningkatan kepadatan Lalu lintas sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Kegiatan Pengelolaan : Pengaturan jam kegiatan mobilisasi dan demobilisa

    si ini. Pemberian rambu-rambu pada area keluar masuk lokasi kegiatan. Penyediaanpetugas untuk mengatur lalu lintas di depan pintu masuk area tambang. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan :selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Polsek Bancar

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    14/32

    - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban 2.3. Penanaman Buffer Zone a) Peningkatan Jumlah Vegetasi Jenis dampak : Peningkatan jumlah vegetasi Tolok ukur dampak : Jumlah peningkatan vegetasi yang terjadi di lokasi kegiatan. Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar peningkatan vegetasi ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk pengendalian fungsi lahan Kegiatan Pengelolaan : Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan dan jalan tambang serta lokasi bekas tambang LokasiPengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas PU kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas PU Kab.Tuban ` - BLH Kab.Tuban 2.4. Pembangunan Sarana dan Prasarana a) Pendebuan Jenis dampak : Debu dan Penurunan Kualitas Udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas u dara Kegiatan Pengelolaan : Penyiraman berkala pada sekitar lingkungan yang dijadikan tempat pembang unan Penanaman pohon disekeliling wilayah pembangunan sarana dan prasarana Penggunaan APD oleh para pekerja dalam lokasi Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desayang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. T uban Penerima Laporan: - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan EnergiKab. Tuban b) Peningkatan Kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolokukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pengelolaan :Mencegah terjadinya peningkatan kebisingan Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan alat yang memiliki tingkat kebisingan rendah. Mengatur waktu penggunaan alat yang

    memilki tingkat kebisingan tinggi. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periodepengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas kesehatan kab.Tuban - Dinsosnaker Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas kesehatan kab.Tuban

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    15/32

    -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban3. TAHAP OPERASI PENAMBANGAN 3.1. Pembersihan Lahan Dan Pengupasan Tanah Pucuk a) Hilangnya Vegetasi Jenis dampak : Penurunan jumlah vegetasi Tolok ukur dampak: Jumlah penurunan vegetasi yang terjadi di lokasi kegiatan. Tujuan Pengelolaan: Mengupayakan agar penurunan vegetasi ini dapat dikelola dengan baik Kegiatan Pengelolaan : Penanaman kembali vegetasi yang telah hilang akibat pembersihan lahan (r evegatasi) Pengelolaan dan penataan revegetasi Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas PU kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan :- Dinas PU Kab.Tuban -LH Kab.Tuban b) ng Banjir Jenis dampak Tolok ukur dampak

    : Banjir : tersedianya saluran drainase pada teras jenja

    Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar pembuatan drainase dapat dikelola denganbaik Kegiatan Pengelolaan : Pembuatan drainase dengan lebar 30 cm dan panjang mengikuti panjang jenj ang Pembuatan gally plug pada titik tertentu dengan panjangmengikuti tinggi jenjang dan lebar 40 cm. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan :-Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban BLH Kab.Tuba c) Penurunan Kualitas Udaradan Debu Jenis dampak : Debu dan Penurunan Kwalitas Udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas u dara Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan AP

    D pada tenaga kerja Melakukan penyiram pada lahan yang akan dibersihkan Melakukan pembersihan dengan jadwal yang telah diatur Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. T

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    16/32

    uban Penerima Laporan : - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuban 3.2. Kegiatan Penambangan (Lossing) a) Bentuk lahan Jenis dampak : Berubahnyabentuk lahan Tolok ukur dampak : Hilangnya pohon dan top soil. Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar tanaman dan top soil mampu diselamatkan dengan baik Kegiatan Pengelolaan : Pengamanan top soil Pemanfaatan top soil sehingga tidak berubah fungsi top soil yang telah a da Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periodepengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- BLHKab.Tuban Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuban Penerima Laporan :- BLH Kab.Tuban Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuban b) Kemampuan Tanah Jenis dampak :Hilangnya lapisan tanah yang subur Tolok ukur dampak : tidak adanya lapisan tanah yang mengandung unsur hara mikro dan makro Tujuan Pengelolaan : Mengupayakanagar menyimpan dan mengelola lapisan tanah yang subur dapat dikelola dengan baik Kegiatan Pengelolaan : Penyimpanan tanah pucuk dilokasi yang aman Pengelolaan tanah pucuk Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- BLH Kab.Tuban Penerima Laporan :- BLH Kab.Tuban\ Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuban c) Pendebuan Jenis dampak : Debu dan Penurunan Kwalitas Udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debudan penurunan kwalitas u dara Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan masker pada pekerja (Penggunaan APD). Pengaturan waktu tambang Penggunaan alat bantu yang mampumengurangi tingkat pendebuan Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - DinasPerhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. T uba

    n Penerima Laporan : - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuband) Timbulnya Getaran Jenis dampak

    : Timbulnya Getaran

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    17/32

    Tolok ukur dampak : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep - 49 /Menlh/11/1996 Tenta ng Baku Tingkat Getaran Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya getaran yang berlebihan sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Kegiatan Pengelolaan : Pengaturan jam kegiatan penambangan. Maintence kendaraan yang digunakan pada saat penambangan. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban e)Banjir/tidak terkendalinya air limpasan Jenis dampak : Banjir/tidak terkendalinya air limpasan (Run Off) Tolok ukur dampak : tersedianya saluran drainase padateras jenja ng Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar pembuatan drainase dapat dikelola dengan baik Kegiatan Pengelolaan : Pembuatan drainase dengan lebar 30 cmdan panjang mengikuti panjang jenj ang Pembuatan gally plug pada titik tertentudengan panjang mengikuti tinggi jenjang dan lebar 40 cm. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan :- Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban BLH Kab.Tuban f) Timbulnya kelongsoran Jenis dampak : Terjadinya Kelongsoran Sumber dampak : Tolok ukur dampak : sistematis penambangan diarea penambangan Tujuan Pengelolaan : Mencegahagar tidak terjadi kelongsoran Kegiatan Pengelolaan : Pembuatan terasering saatproses penambangan Penanaman pohon-pohon desekitar area tambang Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban 3.

    3. Pemuatan Hasil Tambang (Loading) a) Debu dan penurunan kualitas udara Jenis dampak : Debu dan Penurunan Kwalitas Udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debu danpenurunan kwalitas u dara Kegiatan Pengelolaan :

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    18/32

    Penggunaan APD oleh para pekerja dalam lokasi Penyiraman berkala pada sekitar lingkungan lahan tambang Maintenance teratur pada mesin atau unit sumber pencemarudara Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan (buffer zone) Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangandan Energi Kab. T uban Penerima Laporan : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Tuban b) Peningkatan kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolok ukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya peningkatan kebisingan Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan kendaraan yang memiliki tingkat kebisingan rendah. Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan Lokasi Pengelolaan :Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas kesehatan kab.Tuban - Dinsosnaker Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban - DinasPertambangan dan Energi Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas kesehatan kab.Tuban-Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban3.4. Pengangkutan hasil tambang (Hauling) a) Debu dan penurunan kualitas udara Jenis dampak : Debu dan Penurunan Kwalitas Udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian PencemaranUdara. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas u dara Kegiatan Pengelolaan : Maintenance pada mesinkendaraan pengangkut yang digunakan. Penggunaan kendaraan yang memenuhi syarat layak jalan secara administras i. Memberikan penutup pada bak truk pengangkut has

    il tambang Penyiraman berkala pada sekitar lingkungan yang dilalui kendaraan pengan gkut Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan (buffer zone) Mengendalikan laju kecepatan kendaraan pengangkut Lokasi Pengelolaan : Area penambangandan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. T

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    19/32

    uban

    : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan EnergiKab. Tuban b) Peningkatan kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolokukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pengelolaan :Mencegah terjadinya peningkatan kebisingan Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan kendaraan yang memiliki tingkat kebisingan rendah. Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan Mengendalikan laju kecepatan kendaraan pengangkut Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasiltambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas kesehatan kab.Tuban - Dinsosnaker Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas kesehatankab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban -Dinas Pertambangan dan EnergiKab.Tuban c) Gangguan lalulintas Jenis dampak : Peningkatan gangguan lalu lintas Tolok ukur dampak : jumlah bangkitan kendaraan dari kegiatan penambangan TujuanPengelolaan : Mencegah terjadinya peningkatan kepadatan Lalu lintas sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Kegiatan Pengelolaan : Pengaturan jam kegiatan pengangkutan hasil tambang. Pemberian rambu-rambu pada areakeluar masuk lokasi kegiatan. Penyediaan petugas untuk mengatur lalu lintas di depan pintu masuk area tambang. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan :selamakegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Polsek Bancar - DinasPerhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban d) Timbulnya Getaran Jenis dampak : Timb

    ulnya Getaran Tolok ukur dampak : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep - 49 /Menlh/11/1996 Tenta ng Baku Tingkat Getaran Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya getaran yang berlebihan sehingga tidak mengganggu kenyamanandan mengakibatkan kerusakan. Kegiatan Pengelolaan : Pengaturan jam kegiatan pengangkutan hasil tambang. Maintence kendaraan yang digunakan pada saat pengangkutan. Lokasi Pengelolaan : Sekitar jalan desa yang dilalui kendaraan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Polsek Bancar

    Penerima Laporan

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    20/32

    - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban e) Kerusakan Jalan Jenis dampak: Rusaknya jalan Tolok ukur dampak : Tingkat kerusakan jalan yang dilalui kendaraan Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya kerusakan jalan yang dapat menggagu kenyamanan pengguna kend aran lainnya. Kegiatan Pengelolaan : Pengaturan jam kegiatan pengangkut hasil tambang. Pengaturan kecepatan laju kendaraan pengangkut. Mengatur berat muatan pengagkut Perbaikan jalan yang rusak Lokasi Pengelolaan: Jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan: Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Aparat Desa Karangrejo - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban 4. TAHAP PASCA OPERASI 4.1. Penataan Lahan Jenis dampak : Tertatanya lahan pasca Tambang Tolok ukur dampak : Jumlah peningkatan vegetasi yang terjadi di lokasi kegiatan. Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar maksimalnya penataan lahan baik untukpengendalian fungsi lahan Kegiatan Pengelolaan : Pembuatan Terasering pada lahan tambang Pengembalian tanah pucuk Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periodepengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas PU kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas PU Kab.Tuban ` - BLH Kab.Tuban 4.2. Reklamasi Jenis dampak : Peningkatan jumlah vegetasi Tolok ukur dampak : Jumlah peningkatan vegetasi yang terjadi di lokasi kegiatan. Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar peningkatan vegetasi ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk pengendalian fungsi lahan Kegiatan Pengelolaan : Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan dan jalan tambang serta lokasi bekas tambang Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung P

    elaksana : Pemrakarsa Pengawas :- Dinas PU kab.Tuban BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas PU Kab.Tuban ` - BLH Kab.Tuban

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    21/32

    4.3. Demobilisasi Tenaga Kerja Jenis dampak : Penurunan kesempatan kerja Tolok ukur dampak : Besarnya jumlah tenaga kerja yang dirumahkan Tujuan Pengelolaan : Mengupayakan agar penurunan kesempatan kerja ini dapat diterima oleh pekerja Kegiatan Pengelolaan : Rekruitmen tenaga kerja di prioritaskan dari masyarakat lokalyang memen uhi kriteria ssesuai kebutuhan. Memberikan uang pesangon pada tenagakerja setelah selesaianya kegiatan Memberikan pelatihan keterampilan pada tenaga kerja Lokasi Pengelolaan : Sekitar lokasi kegiatan penambangan Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Aparat Desa Karangrejo -Aparat Kecamatan Bancar -Dinsosnaker Kab.Tuban -BLH kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinsosnaker Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban 4.4. Demobilisasi Peralatana) Penurunan Kualitas Udara dan debu Jenis dampak : Debu dan Penurunan KwalitasUdara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara. Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas u dara KegiatanPengelolaan : Maintenance pada mesin kendaraan pengangkut yang digunakan. Penggunaan kendaraan yang memenuhi syarat layak jalan secara administras i. Penyiraman berkala pada sekitar lingkungan yang dilalui kendaraan pengan gkut Mengendalikan laju kecepatan kendaraan pengangkut Lokasi Pengelolaan : Area penambangan danjalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan: Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab. T uban Penerima Laporan : - Dinas Perhubungan Kab.Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangandan Energi Kab. Tuban b) Peningkatan Kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolok ukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pe

    ngelolaan : Mencegah terjadinya peningkatan kebisingan Kegiatan Pengelolaan : Penggunaan kendaraan yang memiliki tingkat kebisingan rendah. Penanaman pohon disekeliling wilayah penambangan Mengendalikan laju kecepatan kendaraan pengangkut Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana: Pemrakarsa Pengawas : - Dinas kesehatan kab.Tuban

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    22/32

    - Dinsosnaker Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban - Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban c) Gangguan Lalulintas Jenis dampak : Peningkatan gangguan lalu lintas Tolok ukur dampak : Jumlah bangkitan kendaraan dari kegiatan penambangan Tujuan Pengelolaan : Mencegah terjadinya peningkatan kepadatan Lalu lintas sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Kegiatan Pengelolaan : Pengaturan jam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi ini. Pemberian rambu-rambu pada area keluar masuk lokasi kegiatan. Penyediaan petugas untuk mengatur lalu lintas di depan pintu masuk area tambang. Lokasi Pengelolaan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : - Polsek Bancar - Dinas Perhubungan Kab. Tuban - BLH Kab.Tuban Pada tabel berikut ini disajikan program pengelolaan lingkungan hidup yangakan dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya dampak yang dihasilkan.

    II. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN. Kegiatan penambangan Pasir Kuarsa di desa Karangrejo kecamatan Bancar ini diperk irakan akan menimbulkan dampak dan perlu dilakukan pemantauan pada rencana penge loaan penambangan tersebut, sehingga pemrakarsa perlu menyiapkan beberapa langka h pemantauan penambangan pasir kuarsa. Langkah-langkah yang akan dilakukan adala h: 1. TAHAP PRA KONSTRUKSI 1.1. Survey Awal Dan Pemasangan Patok Batas Jenis dampak : keresahan masyarakat Tolok ukur dampak : Tidak ada keresahan masyarakat yang terjadi. Tujuan Pemantauan : Memantau

    apakah terjadi keresahan masyarakat dapat dicegah secara efektif Metode Pemantauan : Wawancara penduduk sekitar (Kuisioner) Lokasi Pemantauanan : Pemukiman warga desa Karangrejo Frekwensi : sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    23/32

    1.2. akat

    Pengawas

    : -Aparat Desa Karangrejo -Aparat Kecamatan Bancar Penerima Laporan : -BLH Kab.Tuban Perijinan Jenis dampak : Persepsi Masyarakat Tolok ukur dampak : Tidak adapersepsi negatif dari masyar

    yang terjadi. Tujuan Pemantauan : Memantau apakah terjadi persepsi negatif masyarakat Metode pemantauan : Survey dan wawancara pada warga sekitar Lokasi Pengelolaan : Pemukiman warga desa Karangrejo Periode pengelolaan : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Aparat Desa Karangrejo -Aparat Kecamatan Bancar Penerima Laporan : -BLH Kab.Tuban 2. TAHAP KONSTRUKSI 2.1. Mobilisasi Tenaga Kerja a) Peningkatan Kesempatan Kerja Jenis dampak : Peningkatan kesempatan kerja Tolok ukur dampak : Jumlah kesempatan pekerjaan yang ada. Tujuan Pemantauan : Memantau apakah peningkatan kesempatan kerja ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sekitar Metode pemantauan : Wawancara penduduk sekitar (kuisioner). Lokasi Pemantauan : sekitar lokasi kegiatan penambangan Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas: -Aparat Desa Karangrejo -Aparat Kecamatan Bancar -Dinsosnaker Kab.Tuban -BLH kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinsosnaker -BLH Kab.Tuban 2.2. Mobilisasi Peralatan a) Penurunan Kualitas Udara dan Debu Jenis dampak : Penurunan Kualitas Udara dan Debu Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara Tujuan Pemantauan : Untuk mengetahu

    i tingkat pencemaran udara akibat dampak penurunan kualitas udara dan debu Metode Pemantauan : - Survey langsung di lapangan Pengukuran dan LAB Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas perhubungan kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Perhubungan Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban b) Peningkatan Kebisingan Jenis dampak Tolok ukur dampak (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pemantauan secara efektif MetodePemantauan

    : Peningkatan Kebisingan : Intensitas Kebisingan : Memantau apakah kebisingan dapat dicegah :Survey langsung di lapangan

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    24/32

    Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuba -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Kesehatan Kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban c) Gangguan Lalulintas Jenis dampak : Peningkatan kepadatan lalu lintas Tolok ukur dampak : jumlah bangkitan kendaraan dari kegiatan penambangan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah peningkatan kepadatan lalu lintas ini tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Metode Pemantauan : Surveydan pengamatan di lapangan. Lokasi Pemantauan : Jalan raya Tuban - Bojonegoro yang menjadi akses kegiatan ini Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban 2.3. Penanaman Buffer Zone a) Bertambahnya jumlah Vegetasi Jenis dampak : Peningkatan jumlah vegetasi Tolok ukur dampak : Jumlah peningkatan vegetasi yang terjadi di lokasi kegiatan. Tujuan Pemantauan : Memantau apakah peningkatan vegetasi ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk peningkatan penghijauan Metode Pemantauan : Pengamatan di lapangan Lokasi Pengelolaan : Area penambangan Periode pemantauan : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana :Pemrakarsa Pengawas : -Dinas PU kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas PU Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban 2.4. Pembangunan Sarana dan Prasarana a) Pendebuan Jenis dampak : Debu dan penurunan kwalitas udara Tolok ukur dampak : PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemara

    n Udara Tujuan Pemantauan : Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas udara Metode Pemantauan : - Survey langsung di lapangan Pengukuran dan LAB Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selamakegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas perhubungan kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Perhubungan Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    25/32

    b)

    Peningkatan Kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolok ukur dampak :Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pemantauan : Memantau apakah kebisingan dapat dicegah secara efektif Metode Pemantauan : Survey langsung dilapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuba -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Kesehatan Kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban 3. TAHAP OPERASI PENAMBANGAN 3.1. Pembersihan LahanDan Pengupasan Tanah Pucuk a) Hilangnya Vegetasi Jenis dampak : Penurunan jumlah vegetasi Tolok ukur dampak : Jumlah penurunan vegetasi yang terjadi di lokasikegiatan. Tujuan Pemantauan : memantau apakah penurunan vegetasi ini dapat dikelola dengan baik Metode Pemantauan : Pengamatan di lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana: Pemrakarsa Pengawas : -Dinas PU kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -dinas PU Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban b) Banjir Jenis dampak : Banjir/tidak terkendalinya air limpasan (Run Off) Tolok ukur dampak : Tersedianya saluran drainase pada teras jenjang Tujuan Pemantauan : Memantau apakah drainase yang ada dapat dikelola dengan baik Metode pemantauan : Survey ke lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : 6 bulan sekali Selama kegiatan berlangsung Pelaksana :Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban 3.2. Kegiatan Penambangan (Lossing) a) Bentuk lahan Jenis dampak : Berubahnya bentuk l

    ahan Tolok ukur dampak : Sistematika penambangan diarea penambangan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah top soil telah diamankan Metode pemantauan : survey langsung kelapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : Selama kegiatanberlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban b) Kemampuan tanah Jenis dampak : Hilangnya lapisan tanah yangsubur

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    26/32

    Tolok ukur dampak : Sistematika penambangan diarea penambangan Tujuan Pemantauan: Memantau apakah telah dikelola tanah yang subur Metode pemantauan : survey langsung kelapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Pertambangan dan Energikab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban c) Pendebuan Jenis dampak : Debu dan penurunan kwalitas udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara Tujuan Pemantauan : Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas udara Metode Pemantauan : - Survey langsung di lapangan Pengukuran dan LAB Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas perhubungan kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Perhubungan Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban d) Timbulnya Getaran Jenis dampak : TimbulnyaGetaran Tolok ukur dampak : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep - 49 /Menlh/11/1996 Tentang Baku Tingkat Getaran Tujuan Pemantauan : Memantauapakah terjadi getaran yang berlebihan sehingga mengganggu kenyamanan dan menimbulkan kerusakan. Metode Pemantauan : - survey dan pengamatan ke lapangan LokasiPemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana :Pemrakarsa Pengawas : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban

    e) Banjir/tidak terkendalinya air limpasan Jenis dampak : Banjir/tidak terkendalinya air limpasan (Run Off) Tolok ukur dampak : Tersedianya saluran drainase pada teras jenjang Tujuan Pemantauan : Memantau apakah drainase yang ada dapat dikelola dengan baik Metode pemantauan : Survey ke lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : 6 bulan sekali Selama kegiatan berlangsung Pelaksana :Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban f) Timbulnya kelongsoran Jenis dampak : Terjadinya Kelongsoran Tolok ukur dampak : Sistematika penambangan diarea penambangan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah terjadi kelongsoran

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    27/32

    Metode pemantauan : survey langsung kelapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -DinasPertambangan dan Energi Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban 3.3. Pemuatan Hasil Tambang (Loading) a) Debu dan penurunan kualitas udara Jenis dampak : Debu dan penurunan kwalitas udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara Tujuan Pemantauan : Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara akibat dampak debu dan penurunan kwalitas udara Metode Pemantauan : - Survey langsung di lapangan Pengukuran dan LAB Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasiltambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas perhubungan kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan :-Dinas Perhubungan Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban b) Peningkatan kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan Tolok ukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pemantauan : Memantau apakah kebisingan dapat dicegah secara efektif Metode Pemantauan : Survey langsung di lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuba -BLH Kab.Tuban PenerimaLaporan : -Dinas Kesehatan Kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban 3.4. Pengangkutan Hasil Tambang (Hauling) a) Debu dan penurunan kualitas udara Jenis dampak : Debu dan penurunan kwalitas udara Tolok ukur dampak : Peraturan Pemer

    intah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pegendalian Pencemaran Udara Tujuan Pemantauan : Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara dampak debu danpenurunan kwalitas udara Metode Pemantauan : - Survey langsung di lapangan Pengukuran dan LAB Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas perhubungan kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Perhubungan Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban b) Peningkatan Kebisingan Jenis dampak : Peningkatan kebisingan

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    28/32

    Tolok ukur dampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pemantauan : Memantau apakah kebisingan dapat dicegah secara efektif Metode Pemantauan :Survey langsung di lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desayang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuba -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Kesehatan Kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban c) Gangguan Lalu Lintas Jenis dampak : Peningkatan kepadatan lalu lintas Tolok ukur dampak : jumlah bangkitan kendaraan dari kegiatan penambangan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah peningkatan kepadatan lalu lintas ini tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Metode Pemantauan : Survey dan pengamatan di lapangan. Lokasi Pemantauan : Jalan raya Bancar-Tuban yang menjadi akses kegiatan ini Frekwensi : 6 bulan sekaliselama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban d) Timbulnya Getaran Jenis dampak : Timbulnya Getaran Tolok ukur dampak : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidu p Nomor : Kep - 49 /Menlh/11/1996 Tentang Baku Tingkat Getaran n ng e) tauan Lokasi Pemantauan Frekwensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan dan menimbulkan kerusakan. : survey dan pengamatan ke lapangan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tamba : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung : Pemrakarsa : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Tujua

    n Pemantauan : Memantau apakah terjadi getaran yang berlebihan sehingga mengganggu kenyamana

    Kerusakan Jalan Jenis dampak : Rusaknya jalan Tolok ukur dampak : kerusakan jalan yang diakibatakan oleh kendaraan Tujuan Pemantauan :

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    29/32

    Memantau apakah terjadi kerusakan jalan yang mengganggu kenyamanan dan menimbulkan kerusakan. Metode Pemantauan : - survey dan pengamatan ke lapangan Lokasi Pemantauan : Jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi: 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban 4. TAHAP PASCA OPERASI4.1. Penataan Lahan Jenis dampak : tertatanya lahan pasca tambang Tolok ukur dampak : Sistematika penambangan diarea penambangan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah terjadi kelongsoran Metode pemantauan : survey langsung kelapangan LokasiPemantauan : Area penambangan Frekwensi : Selama kegiatan berlangsung Pelaksana: Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Pertambangan dan Energi kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Pertambangan dan Energi Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban 4.2.Reklamasi Jenis dampak : Peningkatan jumlah vegetasi Tolok ukur dampak : Jumlahpeningkatan vegetasi yang terjadi di lokasi kegiatan. Tujuan Pemantauan : Memantau apakah peningkatan vegetasi ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk peningkatan penghijauan Metode Pemantauan : Pengamatan di lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana: Pemrakarsa Pengawas : -Dinas PU kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas PU Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban 4.3. Demobilisasi Tenaga Kerja Jenis dampak :Penurunan kesempatan kerja Tolok ukur dampak : Besarnya jumlah tenaga kerja yangdirumahkan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah penurunan kesempatan kerja ini dapat diterima oleh pekerja Metode Pemantauan : Wawancara penduduk sekitar (kuisioner) Lokasi Pemantauan : sekitar lokasi kegiatan penambangan Frekwensi :6 bulansekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas :-Aparat Des

    a Karangrejo -Aparat Kecamatan Bancar -Dinsosnaker Kab.Tuban -BLH kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinsosnaker Kab.Tuban - Blh Kab.Tuban d) Penurunan Kualitas Udara dan Debu Jenis dampak : Penurunan Kualitas Udara dan Debu Tolok ukur dampak :Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang PegendalianPencemaran Udara Tujuan Pemantauan : Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    30/32

    akibat

    dampak penurunan kualitas udara dan debu Metode Pemantauan : - Survey langsung di lapangan Pengukuran dan LAB Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas perhubungan kab.Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Perhubungan Kab.Tuban -BLH Kab.Tuban e) Peningkatan Kebisingan Jenis dampak : Peningkatan Kebisingan Tolok ukurdampak : Intensitas Kebisingan (KepMen LH No.48/1996) Tujuan Pemantauan : Memantau apakah kebisingan dapat dicegah secara efektif Metode Pemantauan :Survey langsung di lapangan Lokasi Pemantauan : Area penambangan dan jalan desa yang dilalui kendaraan pengangkut hasil tambang Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatanberlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Dinas Kesehatan kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuba -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Dinas Kesehatan Kab.Tuban -Dinsosnaker Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban f) Gangguan Lalu Lintas Jenis dampak : Peningkatan kepadatan lalu lintas Tolok ukur dampak : jumlah bangkitan kendaraan dari kegiatan penambangan Tujuan Pemantauan : Memantau apakah peningkatan kepadatanlalu lintas ini tidak mengganggu kenyamanan pengguna kendaran lainnya. Metode Pemantauan : Survey dan pengamatan di lapangan. Lokasi Pemantauan : Jalan raya Tuban - Bojonegoro yang menjadi akses kegiatan ini Frekwensi : 6 bulan sekali selama kegiatan berlangsung Pelaksana : Pemrakarsa Pengawas : -Polsek Bancar -DinasPerhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Penerima Laporan : -Polsek Bancar -Dinas Perhubungan Kab. Tuban -BLH Kab.Tuban Pada tabel berikut ini disajikan program pemantauan lingkungan hidup yang akan d ilaksanakan untuk mencegah dan meminimalka

    n terjadinya dampak yang dihasilkan. BAB V PENUTUP 1 . PELAPORAN 1.1 MEKANISME PELAPORAN Hasil pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan ( UKL dan UPL) kegiatan penambangan bahan Pasir Kuarsa di Desa Karangrejo Kecamata n Bancar Kabupaten Tuban akan dilaporkan ke Dinas Insatansi terkait di lingkunga n Pemerintah Kabupaten Tuban. Adapun Dinas/instansi terkait yang menerima laporan hasil pengelolaan dan pemant auan lingkungan adalah:

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    31/32

    Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban. 1.2 ISI FREKUENSI PELAPORAN Isi laporan UKL dan UPL difokuskan pada upayayang dilaksanakan dalam mengatasi dampak yang timbul aakibat kegiatan penambangan Pasir Kuarsa frekuensi pelaporan dibuat tiap semester (6 bulan) dan dilaporkansecara periodik pada Dinas Instan si terkait. 1.3 JUMLAH LAPORAN Jumlah laporanyang akan disampaikan masing-masing 1 (satu) dokumen. Demikian dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (U KL dan UPL) kegiatan penambangan bahan Pasir Kuarsa di Desa Karangrejo Kecamatan Bancar. Tuban,.......Oktober 2012 Pemrakarsa

    VICTOR HARTANTO 2. SURAT PERNYATAAN SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL) Kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama : VICTOR HARTANTO Jabatan/Badan Usaha : Pemrakarsa Alamat : Rt/Rw. 04/03 Desa Karangrejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Telpon 081331082647 Selaku penanggungjawab atas Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemanta uan Lingkungan (UPL) dari: Nama Kegiatan : Penambangan Pasir Kuarsa Bancar Lokasi Kegiatan : Desa Karangrejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Kami bersedia melaksanakan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sesuai arahan dari tim Pengarah UKL-UPL dan bersedia menyampaikan laporan hasil pelaksanaan UKL-UPL sesuai dengan perundang-undangan ; 2. Kami bersedia di pantau dampak dari kegiatan/uasaha kami oleh pejabat/in stitusi yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Apabila kami lalai dalam melaksanakan UKL-UPL ini maka kami bertanggungj awab dan bersedia ditindak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-ben

    arnya. Tuban,......Oktober 2012 Yang membuat pernyataan

    VICTOR HARTANTO

  • 7/25/2019 Dokumen.tips Untitled 55c2a3d45d491

    32/32