doc6
TRANSCRIPT
![Page 1: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
MAHASISWA ( PKLM ) FISIP
UNTAG SEMARANG
TENTANG
PENGRAJIN GENTENG SEBAGAI HOME INDUSTRI
DI DESA METESEH KECAMATAN BOJA
KABUPATEN KENDAL
Oleh : Kelompok III – B
1. SITI MAHMUDAH NPM : 082112107556
![Page 2: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/2.jpg)
2. SUWONDO NPM : 082112107558
3. SISYANTO NPM : 082112107559
4. YAMIDI NPM : 082112107560
5. PUJI TRI TITI PRAYITNO NPM : 082112107566
6. SUWOSO DJATI NPM : 082112107572
7. ROHMAT NURYASIN NPM : 082112107578
8. RATNA LISTIYANI NPM : 102112307840
9. NAFISAH NPM : 082112107542
10 WIGUNAYATI NPM : 082112107543
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SEMARANG
2012
PERSETUJUAN
Laporan PKLM ini telah disetujui / disahkan oleh Kepala Desa Meteseh,
Dosen Pembimbing Lapangan, dan Koordinator PKLM diajukan sebagai tugas
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa ( PKLM ) pada Jurusan Ilmu
Administrasi Negara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas
17 Agustus 1945 ( UNTAG ) Semarang .
![Page 3: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/3.jpg)
Boja, 16
Februari 2012
Kepala Desa Meteseh Ketua
Kelompok
H. Maola Bagus Suwoso Djati
Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator PKLM
![Page 4: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/4.jpg)
Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si. Dra. Christine Diah W,
M.Si.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan
Praktik Kerja Lapangan ( PKLM ) ini dapat selesai dengan lancar. Laporan
PKLM yang berjudul ’ Pengrajin Genting Sebagai Home Industri Di Desa
Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ’ disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah PKLM
Ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada
yang terhormat :
1. Drs. H. Suparno, M.Si, selaku Dekan Fisip UNTAG Semarang
2. Drs. Setyohadi Pratomo, M.Si, selaku pembantu Dekan I Fisip UNTAG
Semarang
3. Drs. Agus Bahrudin, M.Si selaku dosen wali
4. Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
( DPL )
5. Dra. Christine Diah W, M.Si, Selaku koordinator PKLM FISIP UNTAG
Semarang
ii
![Page 5: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/5.jpg)
6. H. Maola Bagus, selaku Kepala Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal
7. Ibu – Ibu PKK Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
8. Posyandu Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
9. Seleruh masyarakat Desa Meteseh selaku obyek PKLM
10. Kelompok III – B yang telah melakukan kerjasama dengan baik dalam
melaksanakan PKLM di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal,
Tahun 2012.
Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan
penyusunan Laporan PKLM FISIP UNTAG Semarang ini. Semoga laporan ini
bermanfaat .
PKLM Kelompok
III-B
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL-----------------------------------------------------------------------------------------
i
PERSETUJUAN------------------------------------------------------------------------------
ii
iii
![Page 6: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/6.jpg)
KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------------
iii
BERITA ACARA
---------------------------------------------------------------------------------------------------
iv
DAFTAR ISI
---------------------------------------------------------------------------------------------------
v
HALAMAN LAMPIRAN
---------------------------------------------------------------------------------------------------
vi
BAB I PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------
A. Deskripsi PKLM
-----------------------------------------------------------------------------------
1
- Tujuan
--------------------------------------------------------------------------
1
- Sasaran
--------------------------------------------------------------------------
1
![Page 7: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/7.jpg)
- Bentuk Kegiatan PKLM
--------------------------------------------------------------------------
4
B. Deskripsi Wilayah Kerja PKLM
-----------------------------------------------------------------------------------
5
1. Susunan Organisasi Desa Meteseh
-----------------------------------------------------------------------------------
5
2. Tugas Kepala Desa
-----------------------------------------------------------------------------------
6
3. Tugas dan Fungsi Sekdes
------------------------------------------------------------------------------
6
4. Pembagian Tugas Sekdes
------------------------------------------------------------------------------
6
5. Fungsi Kamituwo
------------------------------------------------------------------------------
8
![Page 8: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/8.jpg)
6. Tugas dan Fungsi Modin
------------------------------------------------------------------------------
8
7. Tugas kamituwo
-----------------------------------------------------------------------------------
9
8. Tata Krja
-----------------------------------------------------------------------------------
10
9. Letak Geografis Desa Meteseh
-----------------------------------------------------------------------------------
11
10.Keadaan Geografis Desa Meteseh
-----------------------------------------------------------------------------------
11
11.Fungsi BPD
-----------------------------------------------------------------------------------
17
BAB II PENYAJIAN ANALISA SWOT
---------------------------------------------------------------------------------------------------
22
![Page 9: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/9.jpg)
A. Permasalahan
-----------------------------------------------------------------------------------
22
- Kelemahan
-----------------------------------------------------------------------------------
26
- Ancaman
-----------------------------------------------------------------------------------
26
B. Potensi
-----------------------------------------------------------------------------------
26
- Kekuatan
--------------------------------------------------------------------------
26
- Peluang
--------------------------------------------------------------------------
26
C. Target
---------------------------------------------------------------------------------------
27
![Page 10: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/10.jpg)
BAB III PELAKSANAAN RENCANA
---------------------------------------------------------------------------------------------------
28
A. Target
---------------------------------------------------------------------------------------
28
B. Pelaksanaan
---------------------------------------------------------------------------------------
36
C. Hasil
---------------------------------------------------------------------------------------
55
D. Hambatan dan Dukungan
---------------------------------------------------------------------------------------
56
BAB IV PENUTUP
---------------------------------------------------------------------------------------------------
65
A. Kesimpulan
---------------------------------------------------------------------------------------
66
![Page 11: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/11.jpg)
B. Prediksi
---------------------------------------------------------------------------------------
66
C. Saran
---------------------------------------------------------------------------------------
67
DAFTAR PUSTAKA
---------------------------------------------------------------------------------------
68
Lampiran :
1. Peta Desa Meteseh
2. Dokumentasi Foto – Foto Kegiatan
3. Surat Pertanggungjawaban ( SPJ ) kelompok PKLM
4. SK Kepala Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tentang
PKK dan Posyandu
5. Proposal Pengrajin genting tentang pengajuan bantuan dana ke Deperindag
Kabupaten Kendal
![Page 12: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI PKLM
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum PKLM adalah untuk memacu usaha – usaha
percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan pengembangan ,
pembinaan dan pendampingan msyarakat, khususnya usaha home industri
pengrajin genting.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan secara khusus dengan PKLM ini adalah sebagai berikut :
1). Bagi Mahasiswa
a. Mendidik dan mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk dapat
berperan sebagai mitifator, dinamisator, akselerator dan sumber
informasi dalam kegiatan masyarakat
b. Mendidik mahasiswa agar dapat belajar dari kelompok masyarakat
( sesuai dengan disiplin ilmu yang di peroleh ) serta membantu
memberikan pemecahan masalah yang dihadapi berdasarkan
potensi yang ada dari mahasiswa.
c. Menambah pengetahuan melalui pengalaman praktis lapangan dan
mematangkan kepribadian .
2). Bagi Masyarakat
![Page 13: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/13.jpg)
a. Mendorong kesemangatan untuk berusaha
b. Mendapatkan pengalaman yang baru
c. Mendapatkan motivasi dalam berusaha dan pembangunan
3). Bagi Pemerintahan Desa
a. Memberikan motivasi bagi pemerintahan desa
b. Hasil yang dicapai dapat dipakai untuk acuan pelaksanaan program
3. Sasaran
Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan desa
yang tergolong agraris , masih banyak sawah yang terbentang mengelilingi
desa tersebut, masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai
petani serta usaha – usaha seperti ternak dan usaha home industri seperti
perajin genting, dari berbagai kehidupan dan usaha masyarakat yang
menarik di teliti adalah perajin genting, karena perajin genting merupakan
usaha home industri yang paling banyak di jalani oleh masyarakat desa
Meteseh , menurut data kantor desa Meteseh jumlah perajin genting semua
ada 350 orang / kepala keluarga dan sekarang tinggal 250 orang / kepala
keluarga atau dapat dikatakan yang 100 kepala keluarga mengalami
kemacetan dalam usahanya .
Disamping perajin genting sebagai home industri kehidupan
masyarakat desa Meteseh sehingga dapat mengurangi angka pengangguran
karena orang – orang yang belum meiliki pekerjaan tetap mereka dapat
bekerja di tempat orang yang memiliki home industri genting dan dengan
![Page 14: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/14.jpg)
mendapatkan upah , besarnya upah tergantung dari banyak sedikitnya
mereka untuk membuat genting jika mereka mendapat banyak maka upah
yang diterimapun akan banyak, sistim upah yang biasa diperlakukan oleh
para pemilik perajin genting adalah dihitung per satu biji , jika satu biji
genting dihitung Rp 75 maka jika orang yang bekerja mendapatkan 1000
biji genting maka mereka akan mendapatkan upah sebesar Rp. 75 x 1000
= Rp 75.000 ( tujuh puluh lima ribu rupiah ) nilai yang cukup besar bagi
mereka yang bersemangat kerja, dan berdasarkan penelitian di lapangan
jika musim panas mereka dapat menghasilkan sekitar 600 biji per hari dan
dengan upah per biji sebesar Rp 200 sehingga hasil yang mereka dapat Rp
200 x 600 = Rp. 120.000 / hari . tetapi jika musim huja tiba penghasilan
mereka menurun sekitar 50 % sehingga mereka hanya mendapatkan hasil
Rp 75.000 / hari. Produk genting yang dihasilkan oleh perajin di Meteseh
berjenis genting pres dan berukuran lebar 23 cm , dan tinggi / panjang 29,5
cm atau berukuran 23 cm x 29,5 cm dan bahan utama yang dipakai adalah
tanah liat berwarna merah yang mudah di dapat disekitar pekarangan
rumah / kebun para pemilik perajin genting, dengan harga biasanya
dihitung per satu biji dan harga sekarang berdasarkan survei di lapangan
per biji seharga Rp 700 sehingga jika membeli 1000 biji genting seharga
Rp 700.000 ( tujuh ratus ribu rupiah. )
Proses pembuatan genting tidaklah begitu sulit , tanah liat yang
masih utuh kemudian di haluskan dengan cara ada yang di injak – injak
dengan kaki dan ada yang memakai alat sejenis molen pengaduk semen
![Page 15: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/15.jpg)
sampai halus dengan diberi air, kemudian setelah tanah liat tersebut halus
kemudian dimasukan ke alat pencetak yang disebut dengan pres genting,
setelah tanah liat tersebut di masukan kedalam pres genting kemudian
dilakukan penekanan atau di pres dengan kuat , agar tanah liat yang sudah
halus tersebut tidak menempel di pres genting maka biasanya alat pres
genting tersebut di beri minyak goreng atau oli bekas sehingga hasilnya
akan menjadi halus dan sudah menjadi bentuk genting, setelah menjadi
bentuk genting untuk mengeraskan genting tersebut kemudian genting
tersebut di jemur di panasnya matahari sampai kering dan jika musim
panas maka genting tersebut akan bisa kering selama sehari semalam ,
setelah genting genting tersebut benar – benar kering kemudian langkah
terakhir yaitu genting tersebut dibakar dengan menggunakan kayu bakar ,
cara pembakaran dibuat sejenis tungku yang memiliki lubang – lubang di
bawah tempat kayu dan api yang menyala, untuk lamanya pembakaran
genting selama sehari atau semalam , jika pembakaran di saat siang maka
mulai membakar pagi sampai sore, dan jika malam mulai dari sore sampai
pagi atau sampai jam 04. 00 pagi, setelah itu kemudian lubang ditutup
dengan menggunakan tanah liat dan ditunggu sampai dingin selama
kurang lebih 5 hari. Setelah kurang lebih 5 hari maka genting tersebut
sudah menjadi merah dan siap di pasarkan ke konsumen.
Dalam perjalanan dari waktu ke waktu maka lambat laun bahan utama
pembuatan genting menjadi semakin menipis dan habis, sehingga ada
sebagaian perajin genting yang berhenti operasional dengan alasan
![Page 16: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/16.jpg)
kehabisan bahan baku berupa tanah liat, untuk mengatasi kelangkaan tanah
liat sebagai bahan baku dari perajin genting maka didirikanlah kelompok
perajin genting dan didirikan koperasi sederhana yang di ketuai oleh
Bapak Sisyanto dengan maksud agar pendirian koperasi tersebut dapat
mengatasi kesulitan permodalan untuk membeli tanah liat yang biasanya
di datangkan dari daerah lain seperti daerah Singorojo.
Kehidupan masyarakat Meteseh selain perajin genting juga memiliki
kegiatan - kegiatan yang sering di lakukan seperti kegiatan PKK bagi ibu –
ibu, kegiatan PKK biasanya di adakan sebulan sekali di setiap RT dan
ditingkat PKK desa juga dilakukan kegiatan PKK sebulan sekali dengan
tanggal yang sudah ditetapkan yaitu tanggal 21 disetiap bulannya, jadi
kegiatan PKK di tingkat RT dilakukan sebelum tanggal 21 , untuk
menambah ketrampilan bagi ibu – ibu PKK maka pihak kami PKLM
Untag Semarang , kelompok III-B di Desa Meteseh Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal mengadakan pelatihan memasak dengan membuat
bakso dari bahan ikan lele atau disebut bakso lele , karena disamping
harganya yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga daging sapi
sehingga masyarakat akan dapat merasakan atau memiliki ketrampilan
membuat bakso yang bahannya dari ikan lele, karena bahan tersebut sangat
mudah di dapat dan murah dan masyarakat meteseh juga banyak yang
membuat jenis perikanan lele .
Selain kegiatan PKK ibu – ibu juga sangat memperhatikan kesehatan
bayi – bayi mereka dengan mengadakan kegiatan POSYANDU yang
![Page 17: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/17.jpg)
dilakukan sebulan sekali dengan Pemberian Makanan Tambhan ( PMT )
yang bergizi sehingga bayi balita mereka akan tumbuh sehat , dengan
adanya kegiatan Posyando maka pihak kami PKLM UNTAG Semarang ,
kelompok III-B bersama dengan bidan dari Puskesmas Boja , di Desa
Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ikut terlibat di dalamnya
dengan memberikan bantuan – bantuan berupa susu dan makanan
tambahan kacang hijau di setiap tempat yang ada kegiatan Posyando,
dengan demikian masyarakat akan berharap agar balita – balita mereka
dapat terpenuhi gizinya sehingga balita tersebut akan tumbuh secara
normal tanpa ada penyakit kususnya penyakit kekurangan gizi .
4. Bentuk Kegiatan
1. Memberikan pengarahan dan pendampingan kepada kelompok perajin
yang berhenti dengan mengadakan pertemuan – pertemuan
2. Membuatkan proposal untuk memperoleh bantuan modal
3. Memberikan ketrampilan membuat bakso lele kepada ibu – ibu PKK
4. Ikut serta dalam penimbangan balita dalam kegiatan di Posyando
dengan memberikan susu dan pemberian makanan tambahan ( PMT )
5. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk membentuk koperasi
kelompok pengrajin genting.
C. DESKRIPSI KELEMBAGAAN OBYEK PKLM
Kegiatan PKLM di laksanakan di Desa Meteseh Kecamatan Boja
Kabupaten kendal, yang terbagi atas 8 RW terdiri dari 45 RT dan masing –
![Page 18: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/18.jpg)
masing RW memiliki jadwal kegiatan tersendiri sehingga kegiatan demi
kegiatan dapat dilaksanakan tanpa adanya waktu kegiatan yang bersamaan
adapun Gambaran Umum Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
adalah sebagai berikut :
1. Susunan Organisasi Pemerintah Desa Meteseh
a. Susunan organisasi pemerintah desa terdiri dari :
i. Kepala Desa
ii. Sekretaris Desa
iii. Kaur Umum
iv. Kaur Keuangan
v. Unsur Pelaksana Teknik Lapangan, terdiri dari :
- Kamituwo
- Modin
vi. Unsur pelaksanaan wilayah yang disebut Kamituwo
b. Sekretaris Desa yang terdiri dari 1 (satu) Urusan
c. Sekretariat adalah unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
d. Unsur Pelaksana Teknik Lapangan sebagaimana dimaksud dan
Kamituwo berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
desa.
e. Bagan organisasi kepala pemerintahan desa sebagaimana dimaksud,
adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran peraturan desa ini, yang
tidak terpisahkan dari peraturan desa ini.
![Page 19: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/19.jpg)
2. Tugas Kepala Desa
1. Kepala Desa memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 dan 4 peraturan ini.
2. Dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana
dimaksud kepala desa mempunyai tugas pokok dan kewajiban sebagai
berikut :
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa
b. Membina kehidupan masyarakat desa
c. Membina perekonomian desa
d. Memelihara ketentraman desa
e. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa
f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat
menunjukkan kuasa hukumnya.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud peraturan desa
ini, kepala desa mempunyai fungsi :
1. Perumusan rencana kebijakan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
2. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan, berdasarkan kebijakan yang telah
ditetapkan bersama BPD.
3. Perumusan peraturan desa.
![Page 20: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/20.jpg)
4. Pembinaan perekonomian rakyat.
5. Pembinaan kehidupan masyarakat desa.
6. Pembinaan ketentraman desa.
7. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.
8. Pelaksanaan perwakilan desa, baik di dalam maupun di luar
pengadilan.
9. Pembinaan kinerja perangkat desa.
10. Pengawasan tugas perangkat desa.
3. Tugas dan fungsi Sekretaris Desa
Sekretaris Desa mempunyai tugas pokok membantu kepala desa dalam
bidang penyusunan rencana kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
desa, menyusun rencana program, pembinaan administrasi yang meliputi
pengelolaan keuangan, perlengkapan, kepegawaian (perangkat desa),
kerumah tanggaan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi pada
kepala desa, unsur pelaksana teknis lapangan dan unsur pelaksana teknis
wilayah, menyusun rumusan produk-produk hukum di desa dan
melakukan kegiatan administrasi dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
peraturan desa ini, Sekretaris Desa mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan
pemerintahan desa.
![Page 21: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/21.jpg)
b. Penyusunan rencana program penyelenggaraan pemerintahan desa dan
rancangan produk-produk hukum di desa.
c. Penyelenggaraan administrasi dalam rangkaian penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan desa.
d. Pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan administrasi
pemerintahan desa, perlengkapan, kerumahtanggaan, keuangan serta
administrasi desa lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
e. pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepala desa.
4. Pembangian Tugas Sekretaris Desa terdiri dari :
1. Urusan Umum
2. Urusan Keuangan
Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang
kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris
desa.
1. Urusan Umum mempunyai tugas pokok :
a. Menyiapkan data-data untuk penyusunan rencana perumusan
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa.
b. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan program pemerintah desa.
c. Menyiapkan penyusunan produk hukum di desa.
![Page 22: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/22.jpg)
d. Melaksanakan urusan ketatausahaan perangkat desa, perlengkapan,
kehumasan, kerumahtanggan, pengelolaan surat menyurat dan
keprotokolan.
2. Urusan Keuangan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan bahan pembukuan,
perbendaharaan, verifikasi dan tanggung jawab keuangan.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
Desa.
5. Kamituwo mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan koordinasi masalah perkembangan dan keadaan
kependudukan di dusun.
2. Pelaksanaan koordinasi masalah potensi desa dan kondisi geografis
desa dan batas-batas desa.
3. Penyiapan bahan-bahan rencana penyelenggaraan pemerintahan desa.
4. penyiapan bahan-bahan dalam rangka pendataan PBB, retribusi dan
pajak daerah.
5. Penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan potensi desa untuk
objek pungutan desa.
6. Penyusunan data monografi desa di bidang pemerintahan.
7. Perumusan bahan rencana kegiatan di bidang pemerintahan dan
pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan.
8. Pelaksanaan tugas lain yang dibebankan kepala desa.
![Page 23: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/23.jpg)
6. Tugas dan Fungsi Modin
Modin mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan
penyusunan penyelenggaraan di bidang kesejahteraan, memberikan
pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan, agama dan
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kemiskinan sesuai
dengan kewenangan desa. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pasal 13 peraturan desa ini Modin mempunyai fungsi :
1. Penyusunan bahan rencana perumusan kebijakan di bidang
kesejahteraan di desa.
2. perumusan rencana kegiatan di bidang kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat di desa.
3. Pengkoordinasian dalam rangka pembinaan dan mengembangkan
kerukunan antar umat beragama di desa.
4. pendataan dan mengolah antar penduduk muslim di desa.
5. Perumusan bahan rencana kegiatan dalam rangka ikut menunjang
program pengentasan kemiskinan.
6. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat dan pemberian bantuan pelayanan kesehatan
bagi warga yang kurang mampu serta bantuan bagi warga desa yang
miskin dari pemerintah kabupaten.
7. pengkoordinasian dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat yang
berkaitan dengan masalah agama.
![Page 24: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/24.jpg)
8. Pelaksanaan evaluasi dan inventarisasi serta pendataan dan
pengelolaan data pengembangan dan permasalahan yang berkaitan
dengan masalah kemiskinan, kesehatan, agama dan kesejahteraan.
9. Pelaporan dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
desa.
7. Tugas dan Fungsi Kamituwo
Kamituwo bertugas membantu kepala desa dalam rangka membantu
penyelenggaraan tugas di bidang pemerintahan, pembangunan dan
kesejahteraan di bagian wilayah dusun. Kamituwo dalam hal ini terdiri
dari kamituwo I dan kamituwo II, dalam rangka melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam peraturan desa ini, kamituwo mempunyai
fungsi :
1. Perumusan bahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan kesejahteraan di bidang wilayah (dusun).
2. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan perumusan rencana
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kesejahteraan di dusun dengan unsur pelaksanaan teknik lapangan.
3. Pemantauan pelaksanaan peraturan desa di bagian wilayahnya (dusun).
4. Pemantauan dan pelaksanaan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kesejahteraan di bagian wilayahnya (dusun).
![Page 25: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/25.jpg)
5. Pelaksanaan evaluasi dan inventarisasi permasalahan-permasalahan
yang timbuk di bagian wilayahnya dalam pelaksanaan pemerintahan,
pembangunan, keamanan, ketertiban, ketentraman umum.
6. Pelaksanaan penarikan PBB serta pajak dan tretribusi daerah terhadap
wajib pajak dan wajib retribusi.
7. Penyetoran hasil penarikan PBB serta pajak dan retribusi daerah pad
akas daerah dan penyampaian bukti setor pada bendaharawan desa.
8. pendataan, pengolahan data-data pelayanan serta pelunasan PBB serta
pajak dan retribusi daerah dari wajib pajak dan wajib retribusi.
9. Pembuatan laporan dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan
kepala desa.
8. Tata Kerja
Dalam pelaksanaan tugas, Kepala Desa, Sekretaris Desa, unsur pelaksana
teknik lapangan dan unsur pelaksana wilayah (kamituwo) wajib
melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi singkronisasi, baik dalam
lingkungan masing-masing maupun antar organisasi, sesuai dengan tugas
masing-masing.
1. Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama antara kepala desa dan BPD serta petunjuk
Bupati Kendal.
2. Kepala Desa wajib memberikan petunjuk, membina, menimbang,
mengawasi pekerjaan unsur staf, usnur pelaksana teknik lapangan dan
![Page 26: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/26.jpg)
unsur pelaksana wilayah (kamituwo) dalam lingkungan Pemerintahan
Desa.
3. Sekretaris Desa bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya serta memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya dan melakukan pengawasan.
4. Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Modin dan Kamituwo wajib
mematuhi petunjuk-petunjuk dari atasannya masing-masing dan
bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta
menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
5. Setiap laporan yang diterima dari bawahannya masing-masing wajib
diolah oleh Sekretaris Desa dan dipergunakan sebagai bahan
penyusunan laporan pertanggungjawaban kepala desa kepada BPD .
9. Letak geografis
Keadaan Geografi Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Trisobo
- Sebelah Selatan : Ds. Campurejo
- Sebelah Barat : Ds. Merbuh
- Sebelah Timur : Jatisari
Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tepatnya berada pada
1100 bujur timur dari Grenwich , 3,300 bujur timur dari Jakrta, serta
berada pada 7,050 Lintang selatan, maka Desa Meteseh termasuk daerah
![Page 27: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/27.jpg)
tropis dan berhawa sedang , luas wilayah mencapai 751,293 Ha yang
meliputi luas wilayah persawahan tang penduduk dan tanah
perkebunan ( Sumber Data : Monografi Desa Meteseh, Tahun 2012 )
10. Keadaan Geografis
a. Jumlah Penduduk dan Luas Daerah
Berdasarkan laporan monografi Desa Meteseh Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal tahun 2012 , jumlah penduduk 9200 orang , yang
terdiri dari jumlah laki – laki 4420 orang dan perempuan sebanyak
orang dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1357, dan luas
wilayah 751,750 Ha yang terdiri dari 461,75 Ha adalah tanah
pertanian, 165 tanah kering dan tanah perkebunan seluas 125 Ha untuk
mengetahui jumlah menurut kelompok umur dan jenis kelamin ,
disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Umur Laki - Laki Perempuan Jumlah
0 – 4
5 – 9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
497
493
495
490
489
450
426
419
397
502
510
582
923
912
892
992
999
1032
![Page 28: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/28.jpg)
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 >
437
457
342
270
610
599
466
269
1047
1056
808
539
Jumlah 4420 4780 9200
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2012
Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa
penduduk laki – laki lebih sedikit dari pada penduduk wanita, adapun
perbandingan jenis kelamin atau yang disebut dengan Sex Ratio
( Sugiyono : 2010 ) adalah sebagai berikut :
Jumlah Penduduk laki – laki
Sex Ratio = X 100
Jumlah Penduduk Wanita
4420
= X 100 = 92 jiwa,
4780
Hal ini berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 laki – laki , dengan
demikian penduduk wanita lebih banyak dibanding penduduk laki – laki dan
untuk mengetahui jumlah luas tanah adalah sebagai berikut :
Keadaan LuasTanah di Desa Meteseh Kecamatan Boja
![Page 29: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/29.jpg)
Kabupaten Kendal
No Jenis Tanah Luas Tanah Km2 Prosentase
1 Tanah Pertanian 461,750.000 28,1 %
2 Tanah Pekarangan 165.000 59,9 %
3 Tanah Perkebunan 124.543 12 %
751,293.000 100 %
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tanah pertanian 28,1 % yang
berarti Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten kendal adalah
daerah pertanian , dan untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk
di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah sebagai
berikut :
Luas Wilayah
Kepadatan Penduduk = X 1 Km2
Jumlah Penduduk
751,2930.000
= X 1 Km 2
9200
= 81,66 Km 2
![Page 30: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/30.jpg)
Dari hasil perhitungan kepadatan penduduk di atas dapat diketahui
bahwa kepadatan penduduk secara geografis termasuk kriteria sedang .
b. Keadaan Penduduk Menurut Pekerjaan
Keadaan penduduk di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal pekerjaannya sangatlah beragam dan menurut data sebagai
berikut :
Keadaan Penduduk menurut pekerjaannya
No Jenis Pekerjaan Jumlah Prsentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Petani
Buruh tani
Pengusaha
Buruh Industri
Buruh bangunan
Pedagang
PNS/ ABRI
Pensiunan
Lain-lain
675
2227
25
325
1025
37
68
25
27
15.2 %
50.2 %
0.56 %
7.33 %
23.1 %
0.83 %
1.53 %
0.56 %
0.61 %
Jumlah 4.434 100 %
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2012
Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa yang bekerja dari jumlah
penduduk keseluruhan 9200 adalah 4.434 atau 48,2 % yang berarti
![Page 31: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/31.jpg)
bahwa penduduk yang bekerja hanya 50,2 % sedangkan yang 49,8 %
adalah termasuk pengangguran dan usia belum kerja , dilihat dari
jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 4.434 diatas yang paling
banyak adalah sebagai petani yaitu sebesar 50,2 % sedangkan yang
paling sedikit adalah bekerja sebagai pensiunan yaitu sebanyak 0.56 %
dengan demikian maka dapat dipsimpulkan bahwa Desa Meteseh
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan daerah agraris terbukti
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian atau bekerja sebagai
petani , namun juga tidak kalah dengan adanya para pengrajin genting
dan pengrajin genting Meteseh sudah banyak di kenal dan banyak luar
daerah kendal yang sudah memakai genting Meteseh, seperti daerah
Purworejo, Temanggung dan daerah Parakan.
a. Keadaan penduduk menurut Agama
Agama yang ada di Desa Mateseh
No Agama Jumlah Presentase
1
2
3
4
5
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
8830
370
-
-
-
96 %
4 %
-
-
9200 100 %
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh ,Tahun 2012
![Page 32: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/32.jpg)
Menurut data di atas maka dapat dikatakan bahwa sebagaian besar
penduduk Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah
ber agama Islam sebanyak 96 % , dan ada juga orang yang ber agama
Kristen sebanyak 4 % dan yang beragama Katolik 0 % dari jumlah
penduduk 9200 jiwa. Walau di Desa Meteseh Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal tedapat bermacam – macam agama tetapi
kehidupan di masyarakat tetap kondusif dan selama kami melakukan
kegiatan PKLM tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan agama
sehingga masyarakat saling menghormati antara agama yang satu
dengan agama yang lainnya, dan kami kelomopok PKLM di Meteseh
tidak pernah menyentuh permasalahan agama baik secara umum
maupun secara kelompok PKLM, jadi kami tidak bersentuhan dengan
kepercayaan mereka dan tidak pernah mempersoalkan dalam hal
agama , baik itu Islam , Kristen , Hindu ,Budha , dan Katulik dan
dalam kegiatan keagamaan team juga mengikuti seperti pengajian –
pengajian , sehingga team PKLM UNTAG Semarang dapat mengenal
warga dengan baik dan kami team PKLM tidak pernah membedakan
apakah itu orang Islam maupun orang beragama lain kami team PKLM
tidak pernah membeda – bedakan soal orang beragama, semua
masyarakat di kenal dengan baik tanpa adanya perkecualian baik dari
segi agama maupun dari segi tingkat ekonomi.
![Page 33: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/33.jpg)
c. Keadaan Penduduk menurut pendidikan
Keadaan Pendidikan Penduduk
No Pendidikan Jumlah Prosentase
1
2
3
4
5
6
7
Tamat akademi / S1
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tidak Tamat SD
Belum Tamat
Lain-lain
429
3356
2545
1465
311
173
-
5,18 %
40,5 %
30,7 %
17,7 %
3,76 %
2,09 %
-
8279 100 %
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh ,Tahun 2012
Dari data di atas maka dapat dikatakan bahwa sebagaian besar
penduduk Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah
tamatan Sekolah Dasar ( SD ) sebanyak 40,5 % dari jumlah
penduduk 9200 jiwa, sedangkan yang tamatan S1 hanya 5,18 % ,
sedangkan yang tamatan SLT dan SLTA mencapai sekitar 48 %
dengan demikian maka tingkat pendidikan masyarakat di Desa
Meteseh termasuk kriteria menengah ke bawah .
d. Keadaan tempat peribadatan
![Page 34: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/34.jpg)
Di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tempat
peribadatan ada bervariasi bukan hanya masjid saja tetapi ada beberapa
gereja dan ada beberapa mushola dan ada beberapa masjid.
Keadaan tempat – tempat beribadah
No Agama Jumlah Presentase
1
2
3
Masjid
Mushola
Gereja
9
16
2
30,8 %
61,5 %
7,69 %
37 100 %
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh,Tahun 2012
11. Badan Permusyawaran Desa ( BPD )
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan sebuah lembaga desa
yang dibentuk di tiap-tiap desa di seluruh Indonesia yang pembentukannya
dilatarbelakangi oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah maupun Undang-Undang penggantinya yaitu Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sesuai
dengan tugas dan fungsi dari lembaga ini yakni sebagai lembaga yang
menjalankan fungsi legislasi, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat serta menjalankan fungsi pengawasan, maka diharapkan dengan
efektifnya pelaksanaan fungsi tersebut dapat diwujudkan keseimbangan
kekuatan antara elemen masyarakat yang direpresentasikan oleh BPD
dengan pemerintah desa. Di level desa perlu dibangun good governance
(tata kelola pemerintahan yang baik) yang memungkinkan keterlibatan
![Page 35: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/35.jpg)
seluruh elemen desa yang direpresentasikan melalui kelembagaan BPD
dalam setiap urusan publik, penyelenggaraan pemerintahan serta
merumuskan kepentingan desa. Tentunya ini dapat terwujud apabila BPD
memiliki posisi tawar ( bargaining position ) yang kuat tidak hanya
terhadap pemerintah desa tetapi juga terhadap pemerintah supra desa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif,
dengan rnenggunakan metode wawancara mendalam (in depth interview)
sebagai teknik pengumpulan data utama, yang didukung dengan data
sekunder sebagai data pelengkap. Purposive sampling digunakan sebagai
teknik pemilihan informan, dengan kriteria penentuan informan didasarkan
atas pengalaman dan pengetahuan informan dalam berinteraksi dengan para
anggota BPD secara perorangan maupun secara kelembagaan. Konsep
kinerja maupun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang
digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini menggunakan konsep wancara
langsung, serta konsep-konsep lain yang dianggap relevan dalam mengkaji
dan menganalisis pelaksanaan tugas dan fungsi BPD Desa Meteseh
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD
pada dasarnya mengacu pada tugas dan fungsi dari lembaga ini yang telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan yaitu melaksanakan fungsi
legislasi, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta fungsi
pengawasan. Namun dalam pelaksanaannya pelaksanaan fungsi legislasi
dari BPD Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ini, belum
dilaksa nakan secara efektif. Salah satu penyebab ketidakefektifan
![Page 36: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/36.jpg)
pelaksanaan tugas dan fungsi dari lembaga ini khususnya pelaksanaan
fungsi legislasi karena minimnya pemahaman serta keterampilan dan
kemampuan anggota masyarakat di Desa Meteseh Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal terhadap pelaksanaan fungsi legislasi tersebut. Kondisi
ini juga sangat dipengaruhi oleh kurang tanggapnya aparat desa dan
Lembaga Desa selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pembinaan
kelembagaan. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD di Desa Meteseh
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang menjadi ukuran dalam menilai
kinerja organisasi tersebut meskipun secara umum dinilai baik, namun
terlepas dari penilaian masyarakat tersebut ternyata masih ditemukan
sejumlah fakta yang apabila dikaitkan dengan indikator-indikator kinerja
organisasi BPD menunjukkan bahwa ada beberapa indikator kinerja yang
belum terpenuhi dalam struktur keanggotaan BPD Desa Meteseh
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yaitu masih adanya sejumlah elemen
masyarakat yang belum terwakili dalam struktur keanggotaan lembaga
tersebut Fungsi pengawasan dari BPD dinilai sebagai fungsi yang paling
gencar dilaksanakan dibandingkan pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain.
Sedangkan fungsi legislasi merupakan fungsi yang paling minim dalam hal
penerapan dan pelaksanaannya. Masih terdapatnya pelaksanaan fungsi dari
BPD yang dinilai masih minim, tentu raja tidak dapat dilepaskan dari
sejumlah faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut.
Faktor yang dinilai sebagai hambatan dominan yaitu kurangnya
pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh anggota BPD perihal
![Page 37: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/37.jpg)
pelaksanaan tugas dan fungsinya serta faktor-faktor yang lain yaitu
ketiadaan ruang privasi bagi pare anggota BPD dan masih minimnya honor
yang diterimanya. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah perlunya mengintensifkan bentukbentuk pembinaan dan
pemberian keterampilan-keterampilan teknis kepada pars anggota BPD.
Mengupayakan kaderisasi calon-calon anggota BPD yang dinilai kapabel
dan sedapat mungkin seluruh elemen masyarakat dan tidak hanya sekedar
mengandalkan faktor ketokohan semata, pengadaan sarana dan prasarana
serta perumusan kebijakan guna meningkatkan jumlah kompensasi atau
honor yang diterima oleh para anggota BPD.
Badan Permusyawaratan Desa untuk setiap kabupaten diatur
berdasarkan peraturan daerah yang diterbitkan oleh Bupati selaku kepala
daerah. Peraturan daerah kabupaten / kota dibuat oleh DPRD kabupaten /
kota bersama bupati / walikota. Untuk BPD di desa dibentuk berdasarkan
Penetapan jumlah anggota BPD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk
desa tersebut diatur dalam Bab II (pasal 11) Peraturan Daerah Kabupaten
Kendal No. 8 Tahun 2006 tentang Pembentukan BPD. Banyak sedikitnya
jumlah anggota BPD dalam suatu desa, bukan berarti menjadi jaminan
bahwa desa yang mempunyai anggota BPD lebih banyak maka desa tersebut
akan lebih maju dibanding dengan desa yang mempunyai anggota BPD
lebih sedikit, akan tetapi maju dan tidaknya suatu desa tersebut lebih
ditentukan dari kinerja atau aktivitas BPD itu sendiri, karena BPD
merupakan mitra kerja pemerintah desa yang sangat berperan bagi kemajuan
![Page 38: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/38.jpg)
desa yang demokratis. Badan Permusyawaratan Desa yang berfungsi
menampung aspirasi masyarakat, serta menetapkan peraturan desa bersama
Kepala Desa harus berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga masyarakat
desa merasa terlindungi oleh para wakil-wakilnya di BPD, Daerah yang
mengatur tentang pedoman pembentukan Badan Permusyawaratan Desa
disesuaikan pula dengan Peraturan Pemerintah tersebut. Hal di atas sesuai
dengan penjelasan yang menjelaskan bahwa : “Dalam Pemerintahan Daerah
Kabupaten / Kota dibentuk Pemerintahan Desa yang terdiri dari
pemerintahan desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)”. Sedangkan
lebih lanjut dinyatakan bahwa Badan Permusyawaratan Desa berfungsi
menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan
meyalurkan aspirasi masyarakat. Dengan demikian diharapkan dapat
meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang demokratis yang
mencerminkan kedaulatan rakyat. engertian desa menurut Undang-Undang
No. 32 Tahun 2004 adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan negara
kesatuan republik Indonesia. Pemerintahan desa yang semula merupakan
unit pemerintahan terendah di bawah Camat, berubah menjadi sebuah yang
mempunyai kebebasan untuk mengurus kepentingan masyarakat setempat
dan mempertanggungjawabkannya pada masyarakat setempat pula. Pada
peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 tentang desa di jelaskan bahwa BPD
![Page 39: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/39.jpg)
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa dan
merupakan wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan
kerterwakilan wilayah yang ditetapkan denagan cara musyarawah dan
mufakat. Pada Pasal 35 peraturan tersebut menjelaskan BPD mempunyai
wewenang :
a) Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa
b) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan
peraturan kepala desa
c) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa
d) Membentuk panitia pemilihan kepala desa
e) Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan
aspirasi masyarakat; dan
f) Menyusun tata tertib BPD.
Kemudian pada Pasal 36 dijelaskan bahwa BPD mempunyai hak :
a) Meminta keterangan kepada Pemerintah Desa
b) Menyatakan pendapat.
Pada Pasal 37 Anggota BPD mempunyai hak :
a) Mengajukan rancangan peraturan desa
b) Mengajukan pertanyaan
c) Menyampaikan usul dan pendapat
![Page 40: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/40.jpg)
d) Memilih dan dipilih; dan
e) Memperoleh tunjangan.
Anggota BPD mempunyai kewajiban :
a) Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan
perundang-undangan
b) Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa
c) Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
d) Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
e) Memproses pemilihan kepala desa
f) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,
kelompok dan golongan
g) Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat
setempat; dan menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan
lembaga kemasyarakatan.
Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa agar mampu menggerakkan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan dan penyelenggaraan administrasi desa,
![Page 41: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/41.jpg)
maka setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan atas musyawarah
untuk mencapai mufakat. Oleh karena itulah, Badan Permusyawaratan
Desa mempunyai fungsi mengayomi adat istiadat, menetapkan peraturan
desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat, serta mengawasi pelaksanaan peraturan desa dan peraturan
Kepala Desa, mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala
Desa.
BAB II
PENYAJIAN ANALISIS SWOT DAN RENCANA
PROGRAM KERJA PKLM
A. PERMASALAHAN
1. Kelemahan
a. Banyak pengangguran
b. Banyak angkatan kerja yang tidak memiliki ketrampilan
c Kekurangan permodalan bagi usaha pengrajin genting
d Harga yang tidak sesuai dengan pengeluaran
e Tidak adanya administrasi kegiatan PKK
f Tidak adanya papan nama pada posyandu
g Kegiatan posyandu tersendat
![Page 42: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/42.jpg)
2. Ancaman
a Banyak pengrajin yang gulung tikar
b Meluapnya pengangguran yang tidak memiliki ketrampilan
c Terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, pencurian dan perkelahian
d Menurunnya kesehatan bagi balita
B. POTENSI
Adapun potensi yang dimiliki Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan
a. Adanya koperasi simpan pinjam
b. Semangat kerja masyarakat yang tinggi
c. Adanya aparat kepolisian dalam masyarakat
d. Adanya PKLM Untag Semarang
e. Banyaknya tenaga kerja yang ahli dibidangnya
2. Peluang
a. Pengembangan usaha pengrajin genting
b. Adanya usaha di bidang peternakan
c. Adanya usaha kecil rumah tangga
d. Persatuan dan kerjasama masyarakat yang kuat
C. TARGET
![Page 43: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/43.jpg)
Dalam kegiatan PKLM UNTAG Semarang tahun 2012 , di Desa Meteseh
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal target yang ditentukan adalah :
1. Terbentuknya Koperasi Usaha Genting
2. Terbentuknya Saham PKK
3. Pembenahan administrasi PKK
4. Pembenahan administrasi Posyandu
5. Pemberian Ketrampilan membuat bakso dari Lele kepada ibu-ibu PKK
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA / PROGRAM KERJA
A. TARGET
1. Terbentuknya Pondok Baca di Desa Meteseh
Sebagai program unggulan dari kelompok 1 KKN mahasiswa
berharap masyarakat Desa Meteseh menjadi desa yang “melek baca” dan
menjadikan SDMnya lebih berkualitas. Pondok baca itu sendiri
sebenarnya telah ada di Dusun Slamet Kecamatan Meteseh Kabupaten
Kendal dengan nama Pondok Baca Ajar. Namun sayangnya pondok baca
tersebut kurang terurus seperti buku yang tidak tertata rapi, rak yang
hampir patah, paku-paku yang udah mulai terlepas, kurangnya rak buku
dan lain sebagainya.
![Page 44: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/44.jpg)
Padahal sebenarnya banyak potensi yang bisa digali agar
kegunaannya menjadi maksimal.
Sejarah berdirinya Pondok Baca Ajar dimulai ketika sang pendiri
Heri Chandra Santoso prihatin melihat banyaknya anak putus sekolah di
sekitar tempat tinggalnya, yang kemudian mendirikan pusat pelatihan
anak, Pondok Baca Ajar. Ia ingin anak-anak itu tak ketinggalan dengan
yang lainnya. Selain itu, sang pendiri membekali 30 remaja putus sekolah
dengan beberapa keterampilan salah satunya adalah membuat kerajinan
dari plastik bekas.
Generasi muda merupakan calon penerus bangsa. Sayangnya, nasib
mereka masih banyak yang terabaikan. Kenyataan inilah yang mendorong
Heri Chandra Santoso mendirikan Pondok Baca Ajar, di Desa Meteseh,
Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Lewat pondok baca itu, Heri ingin mengembangkan potensi anak-anak
putus sekolah. Saat ini, di pondok baca yang berdiri sejak 2007 ini terdapat
30 anak binaannya. "Mereka putus sekolah karena orang tua tidak mampu
membiayai," ujar Heri, warga asli Dusun Slamet, Desa Meteseh.
Kegiatan yang dilakukan sehari-hari di Pondok Baca Ajar antara lain
membaca buku, pelatihan bahasa inggris, belajar komputer, belajar sejarah
lokal, dan membaca puisi. Heri ingin anak-anak tersebut bisa mengetahui
![Page 45: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/45.jpg)
perkembangan teknologi, namun tetap tidak melupakan sejarah
kebudayaan lokal.
Ia tertarik untuk memberdayakan remaja putus sekolah ini karena memang
sejak kuliah aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Heri adalah sarjana
Sastra Indonesia alumni Fakultas Sastra Universitas Diponegoro tahun
2007. "Saya juga terpanggil untuk memberdayakan mereka, karena
sebenarnya ada potensi yang bisa dikembangkan," ujarnya.
Setelah lulus, ia bersama beberapa rekan-rekannya sepakat mendirikan
sebuah perpustakaan sederhana untuk menampung anak-anak setempat. Ia
pun meminta bantuan kepada para remaja karang taruna untuk mendukung
programnya tersebut.
Awalnya, pondok baca ini hanya menempati ruang tamu milik orang tua
Heri. Ketika itu, hanya ada 15 anak yang rutin datang. Heri
mengumpulkan buku-buku dari sumbangan berbagai lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan sumbangan pribadi. "Kini sudah ada 2.000 judul
buku," imbuh pria kelahiran Kendal, 22 Mei 29 tahun lalu. Buku-buku
tersebut mulai dari buku ilmu pengetahuan, sejarah kebudayaan hingga
buku cerita anak.
Selain mengenalkan kegemaran membaca buku, dua bulan sekali, Heri
![Page 46: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/46.jpg)
juga mengadakan seminar dan pelatihan penulisan cerita pendek dan
pengolahan bahan-bahan plastik yang sudah jadi sampah untuk dijadikan
cenderamata atau souvenir.
Mereka memanfaatkan bahan tersebut dibuat tas, topi, dan berbagai
suvenir lainnya. Dari hasil kerajinan ini, dalam sebulan Heri bisa
mengumpulkan omzet Rp 10 juta. Bahkan, di saat-saat tertentu, seperti
akhir tahun, omzet bisa mencapai Rp 20 juta. Penjualan aneka produk
plastik tersebut masih di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pendapatan dari usaha ini memang masih kecil. Memang dalam usaha ini,
Heri tidak mengejar omzet. Ia lebih mementingkan kemandirian anak-anak
itu untuk menghadapi hidupnya di masa mendatang.
Dalam menjalankan kegiatannya ini, Heri mengaku mengalami sejumlah
kendala. Salah satunya adalah meyakinkan para orang tua anak-anak putus
sekolah tersebut bahwa kegiatan yang ia jalankan tidak dipungut biaya
alias gratis. "Awalnya para orang tua tidak mengizinkan karena khawatir
dipungut biaya," ujar Heri.
Heri memaklumi karena mayoritas orang tua murid-muridnya bekerja
sebagai petani kelas gurem dan buruh dengan penghasilannya yang pas-
pasan.
![Page 47: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/47.jpg)
Kendala lainnya adalah rendahnya budaya membaca di masyarakat
pedesaan. "Saya berusaha meyakinkan masyarakat tentang pentingnya
membaca untuk membuka cakrawala," ujarnya.
Namun masalah yang paling serius adalah tidak adanya perhatian dari
Pemerintah. Bahkan, Kepala Desa Meteseh bukannya membantu kegiatan
sosial ini, malah menentang adanya perpustakaan buatan Heri. "Mereka
curiga saya memiliki motif-motif tertentu di balik kegiatan sosial ini,"
ujarnya.
Namun Heri tidak berkecil hati, dan terus menjalankan aktivitasnya. Justru
banyak pihak lain yang mau mengulurkan bantuan. "Beberapa yang pernah
memberikan bantuan antara lain Kompas dan Astra," ujarnya.
Meski banyak mengalami kendala, Heri yakin tetap memberikan pengaruh
positif. Ia pun hanya menganggap kendala itu sebagai kerikil-kerikil kecil.
mal
2. Terbentuknya Saham Modal pada PKK Meteseh
PKK merupakan bentuk kegiatan ibu rumah tangga di Desa Meteseh
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, kegiatan tersebut di lakukan setiap
![Page 48: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/48.jpg)
sebulan sekali, PKK juga merupakan kekuatan bagi ibu – ibu untuk
membantu dan menopang kebutuhan sehari hari karena dalam kegiatan
PKK di adakan arisan dan iuran – iuran lain yang sifatnya sosial, agar
untuk dapat dipakai untuk modal paka Team PKLM memberikan motivasi
kepada ibu – ibu PKK untuk membentuk modal saham dengan cara
membentuk kelompok saham yang beranggotakan seluruh anggota PKK
menjadi anggota saham dengan besarnya saham ‘ seratus ribu rupiah ‘
setiap anggota dengan jangka waktu sampai 7 bulan atau sampai lebaran
atau sekitar bulan Juli – Agustus 2012 .
Menurut pendapat team PKLM UNTAG pembentukan saham perlu
dilakukan karena untuk membentu perekonomian ibu rumah tangga,
karena akan sangat meringankan beban para ibu rumah tangga , jika ibu
rumah tangga meminjam maka ibu rumah tangga tersebut membayar
sebesar bunga yang telah ditentukan bersama yaitu 2 % , misalnya anggota
saham meminjam Rp 100.000 maka setiap bulan / setiap pertemuan
mereka membayar Rp 12.000 sudah termasuk bunga , jauh lebih murah
jika dibandingkan dengan angsuran bank , dengan adanya saham PKK
tersebut para anggota dapat meminjam uang di PKK tersebut.
3. Kegiatan Posyandu
Kegiatan posyandu rutin dilakukan oleh ibu – ibu kususnya ibu rumah
tangga muda yang masih memiliki anak balita , kegiatan posyandu di
lakukan di setiap RT dan rutin dilakukans etiap sebulan sekali kegiatan ini
di pandu dan di laksanakan oleh pengurus posyandu dan dibantu oleh
![Page 49: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/49.jpg)
seorang Doketer atau tenaga kesehatan dari kecamatan, sehingga jika ada
balita yang sakit langsung di rujuk ke Puskesmas Boja, Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal, sehingga penyakit pada balita dapat diantisipasi sedini
mungkin.
Dalam kegiatan posyandu team PKLM membantu memberikan
makanan tambahan berupa susu dan makanan ringan serta memberikan
kacang hijau kepada balita, di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal terdiri dari 7 kelompok posyadu antara lain :
1. Posyandu Aggrek di Dusun Krajan Tengah Desa Meteseh
2. Posyandu Dahlia di Dusun Rowosari Desa Meteseh
3. Posyandu Twratai di Dusun Segrumung Desa Meteseh
4. Posyandu Bougenfil di Dusun Slamet Desa Meteseh
5. Posyandu Kenanga di Dusun Krajan Barat Desa Meteseh
6. Posyandu Mawar di Dusun Krajan Timur Desa Meteseh
7. Posyandu Melati di Dusun Teseh Desa Meteseh ( Struktur posyandu
terlampir )
Adapun keadaan balita di setiap posyandu adalah sebagai berikut :
No Nama Dusun Jml Balita
1 Dusun Krajan Tengan Desa Meteseh 130
2 Dusun Rowosari Desa Meteseh 132
![Page 50: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/50.jpg)
3 Dusun Segrumung Desa Meteseh 91
4 Dusun Slamet Desa Meteseh 60
5 Dusun Krajan Barat Desa Meteseh 72
6 Dusun Krajan Timur Desa Meteseh 53
7 Dusun Teseh Desa Meteseh 105
Jumlah Balita 643
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , 2011
GARIFIK KEADAAN BALITA DI DESA METESEH KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4 5 6 7
DATA BALITA DESA METESEH
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , 2011
Keterangan Grafik
1 Dusun Krajan Tengan Desa Meteseh 130 20,22 %
2 Dusun Rowosari Desa Meteseh 132 20,53 %
3 Dusun Segrumung Desa Meteseh 91 14,15 %
![Page 51: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/51.jpg)
4 Dusun Slamet Desa Meteseh 60 9,33 %
5 Dusun Krajan Barat Desa Meteseh 72 11,20 %
6 Dusun Krajan Timur Desa Meteseh 53 8,24 %
7 Dusun Teseh Desa Meteseh 105 16,33 %
Jumlah Balita 643 100 %
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011
Dari grafik tersebut dapat di ketahui bahwa balita yang paling banyak
adalah di Dusun Rowosari yaitu 20,53 %, karena Dusun Rowosari merupakan
Dusun yang paling banyak warganya dan paling banyak usia suburnya
sehingga pertumbuhan penduduknya tergolong paling tinggi, karena adanya
pasangan kawin muda dan setelah lulus SLTP atau SLTP kebanyak kemudian
kawin dan bekerja membantu orang tuanya .
B. Pelaksana Program
1. Pelindung : Kepala Desa Meteseh
2. Pembimbing Lapangan : Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si.
3. Ketua : Suwoso Djati
4. Sekretaris : Yamidi
5. Bendahara : Ratna Listiyani
6. Bidang Pelaksana : Sisyanto.
Pada tanggal 21 Januari 2012 :
![Page 52: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/52.jpg)
Team mahasiswa PKLM mengikuti kegiatan di posyandu Dusun Krajan
Timur, kegiatan tersebut dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 09.00 WIB
sampai dengan selesai, di pos yandu team PKLM ikut serta dalam
pelaksanaan penimbangan balita yang berjumlah 50 balita dan jumlah dalam
data semuanya ada 53 jadi ada 3 balita yang tidak di timbang dan tidak
mendapat perawatan Gizi dan makanan tambahan dari pos yandu Mawar .
Setelah team PKLM UNTAG melihat secara langsung di lapangan maka
banyak kekurangan dalam penanganan administrasi yang dimiliki oleh
kelompok posyandu di Dusun Krajan Timur , kekurangan tersebut antara lain
buku catatan balita, buku catatan kehadiran balita, dan papan nama. Team
PKLM UNTAG kemudian membantu menyelesaikan adminsitrasi yang belum
lengkap tersebut untuk dilengkapi , dengan cara dicatat terlebih dahulu
administrasi yang kurang setelah di catat kemudian secara bersama – sama
kelompok mengerjakan hal – hal yang dirasa masih kurang, sehingga tugas
kelompok menyelesaikan pekerjaan di pos PKLM UNTAG Semarang, balita
yang dilayani di posyandu Dusun Krajan Timur adalah sebanyak 53 balita
datanya sebagai berikut :
![Page 53: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/53.jpg)
POSYANDU RW 03
DATA BALITA KRAJAN TIMUR
No. Nama Balita Tgl Lahir Nama Orang Tua
1 Anggun Dwiyarni 26/4/2006 Masrur/gunawati
2 Laviola Delviena 06/11/2006 Ragil sukamto/Asromah
3 Fandi Prasetyo 05/03/2006 Mujazen/wahyuni
4 Nova Widianingsih 11/07/2006 Witoyo/Manisih
5 salwa Anis nabila 15/11/2006 Puji Supalal/Ngatemi
6 Ridho alfyan Syah Subkhi 12/07/2006 Wahyudiono/Rohmiati
7 Dewangga Dinar Putro 20/12/2006 Ndaru dinardito/RW Wid
8 Alifah Rohadatul Aisy 14/1/2007 Nuryadi/Zumrofun
9 Farel Pribadianto 02/10/2007 Jumanto/Dwi wahyu
10 Lingga Defa Arfega 24/4/2007 Arni
11 Tiara Rahma Wati 05/09/2007 wahrodo/Sumilah
12 Slamet Junianto 28/6/2007 Bero/Juwariyah
13 Putri Ayu Balqis A.M 08/09/2007 Jhoni/Paryumi
14 Rhaifa 08/01/2007 Budi.S/Prihati
15 Riasi Ayuna Nafi 14/8/2007 Suroto/istiqomah
16 Khoirun Nisa 09/05/2007 Suhono/Muntarni
17 Fahreza 27/10/2007 Fandholin/Rifiatun
18 Sefi Kirana Ramadhani 14/9/2007 Wahudi/Susiyantiningsih
![Page 54: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/54.jpg)
19 J.Teguh 20/6/2007 Yanto/Mukhayatun
20 Mirza Yusuf Fadiar Nurfatoni/Ema W
21 Dimas Pipin/Aries
22 Bangun Fajar Pratama 23/1/2008 Suresmanto/Ara
23 Nabila Revalina Putri 21/2/1008 Deddy/Carolina
24 Gita Citra Nirmala 03/08/2008 Rohadi/Suyanik
25 Rohmad Syamsul M 23/3/2008 Chaeron/Katim
26 M.Alifiyan Nanda 26/6/2008 Mahmudi/Istatul
27 Fahrudin 26/7/2008 Efendi/Siti
28 Agus Nurrohman 08/08/2008 Suyudi/kiryati
29 A.Fachrizal Pratama 30/8/2008 Hermanto/Nurmawatik
30 Bintany Audia D.P 10/04/2008 Nurmanto/Riwayati
31 Tyusuf Adi S Pani/maslakhah
32 M.Fakhur Ridho 30/3/1009 Sanuri/Winarsih
33 Arlintang 21/3/2009 Tri S/Ria Novita
34 Derby ardina 20/6/2009 Joko wahono/Satiyah
35 Lidya Sekar Arumsari 29/5/2009 Siti R/Sumardi
36 Jundan Tri A. Bidi S/priyati
37 Annindia Cintia Z 24/9/2009 Rochimin/Eka R
38 Vicky Alifviona 13/11/2009 Suwarto/Mulyani
39 Alfyan Raditya 12/12/2009 Dartoyo/trimah
40 Andika Dwi Setiawan 17/12/2009 Masrur/gunawati
![Page 55: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/55.jpg)
41 Zoel Edo Januar 01/08/2010 Bambang/mei
42 Safira Hariyanti 21/2/202010 Harry S/ Ngatemi
43 M.Alfa R.Fadiar 20/2/2010 Nurfatoni/Ema W
44 Adinda S.N 28/4/2010 Suprayitno/Tri suwarni
45 Ravca Putra Aldilla 14/6/2010 Supiyarto/Sri suwarni
46 Indah estiningsih 07/09/2010 Pardi/Dewi
47 Rivanna Aurelliao 6 bulan Kusmiyati
48 Akhmad Akbar Rivano 3 bulan Puji Supalal/Ngatemi
49 Erik Fajriyan 10/02/2010 Mulyono/Nur kamidah
50 Ahmad Fariz 29/9/2010 Maryono/Sulastri
51 Kevin 26/9/2010 sumarsidah
52 Haffi 4 bulan Kristiana
53 Ilham Ibnu Maulana 23/1/2011 Zaeni/Sumiasih
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011
Pada tanggal 22 Januari 2012 :
Kegiatan kerja bakti sering dilakukan oleh masyarakat di Dusun Krajan
Tengah, dalam kegiatan kerjabhakti tersebut tem PKLM UNTAG Semarang
ikut terlibat dalam pembersihan jalan dan pembersihan saluran air agar air
dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan banjir serta akan
beakibat air yang meluap di jalan – jalan sehingga akan mengganggu
kelancaran lalu lintas.
![Page 56: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/56.jpg)
Pada tanggal 23 Januari 2012 :
Pertemuan kelompok pengrajin genting dilaksanakan tanggal 23 Januari di
rumah Bapak Nurwadi , dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.30 WIB
yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team ikut terlibat di
dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin
tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar
keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak
permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut adalah ,
1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya
antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya
pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.
2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting
tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada
yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.
3. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat
tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun
tidak cepat laku.
Hal – hal tersebut yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin
genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi
dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan
agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai
dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian
materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh
![Page 57: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/57.jpg)
Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan
kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi dengan harapan agar dapat
terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting .
Pada tanggal 25 Januari 2012 :
Pertemuan kelompok pengrajin genting dilaksanakan tanggal 23 Januari di
rumah Bapak Nurwadi , dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.30 WIB
yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team ikut terlibat di
dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin
tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar
keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak
permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut adalah ,
4. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya
antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya
pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.
5. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting
tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada
yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.
6. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat
tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun
tidak cepat laku.
Hal – hal tersebut yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin
genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi
dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan
![Page 58: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/58.jpg)
agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai
dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian
materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh
Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan
kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi dengan harapan agar dapat
terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting yang
kebanyakan mengalami kemunduran atau bahkan tidak dapat beroperasi lagi.
Pada tanggal 25 Januari 2012 :
Pertemuan kelompok pengrajin genting DI DUSUN Krajan Tengah
dilaksanakan tanggal 25 Januari d dalam pertemuan tersebut di mulai pukul
3.00 WIB yang dihadiri sekitar 22 orang , dalam pertemuan tersebut team
PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat di dalamnya dan berusaha
memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan
koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung
dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang
dihadapi ternyata sama dengan permasalahan di dusun lain , permasalahan
tersebut adalah ,
1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya
antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya
pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.
![Page 59: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/59.jpg)
2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting
tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada
yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.
3. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat
tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun
tidak cepat laku.
permasalahan di atas yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat
pengrajin genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan
solusi dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan
tujuan agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat
dipakai dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara
penyajian materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator
dilakukan oleh Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias
untuk mendirikan kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi pengrajin
genting dengan harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk
menjalankan usaha genting agar dapat menopang perekonomian keluarganya.
Pada tanggal 27 Januari 2012 :
Team PKLM UNTAG Semarang pada tanggal 27 Januari ikut membantu
pelayanan kepada masyarakat di kantor Desa Meteseh Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal, dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat ini banyak
masyarakat yang ingin memperoleh surat – surat yang dibutuhkan , dan
banyak pula yang mengurus pembayaran pajak, dalam keikutsertaannya
melakukan pelayanan masyarakat team PKLM UNTAG membantu dalam
![Page 60: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/60.jpg)
pencatatan yang nantinya akan dimasukan arsip sebagai bukti pembayaran
ataupun sebagai bukti kepenguran masyarakat sehingga jika ada salah satu
masyarakat yang konplin akan ada bukti untuk menyampaikan kepada
masyarakat tersebut, karena kehidupan di pedesaan sifatnya kekeluargaan
artinya semua masyarakat sudah saling percaya baik kepada aparat pemerintah
desa maupun kepada sesama masyarakat itu sendiri, sehingga sering terjadi
kelupaan – kelupaan yang tanpa disengaja terjadi, seperti orang akan
membayar pajak di desa tetapi berhubung sudah bertemu Kepala Dusun di
jalan maka di bayarkan di jalan itu pula, pembayaran tersebut sudah diterima
dan karena dalam perjalanan tentu saja Kepala Dusun tidak membawa kuitansi
pambayaran sehingga banyak kemungkinan dapat lupa, orang yang membayar
pajak juga mungkin lupa sudah membayar pajak atau belum , dan Kepala
Dusun mungkin juga lupa kapan pembayaran dilakukan , karena tidak adanya
bukti pembayaran.
Untuk lebih memperkuat bukti – bukti administrasi maka team PKLM ikut
membantu penulisan bukti administrasi tersebut untuk di berikan kepada yang
bersangkutan dan sebagai arsip bagi pemerintah desa, agar tidak terjadi adanya
kesalahan – kesalahan yang akan ditimbulkan di kemudian hari.
Pada tanggal 29 Januari 2012 :
Kerja bakti di Krajan Timur dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2012
dalam pelaksanaannya masyarakat bersama team PKLM UNTAG Semarang
membenahi jalan – jalan yang berlubang agar tidak mengganggu kelancaran
![Page 61: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/61.jpg)
lalu lintas , karena di musim penghujan banyak jalan – jalan berlubang yang
terdapat di jalanan , dengan sedikit memberikan semen dan pasir maka jalan
yang berlubang tersebut di tutup agar dapat dilalui kendaraan dan lancar dalam
berlalu lintas.
Pada tanggal 1 Februari 2012 :
Pertemuan kelompok pengrajin genting DI DUSUN Krajan Tengah
dilaksanakan tanggal 1 februari 2012 dalam pertemuan tersebut di mulai
pukul 3.00 WIB yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut
team PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat di dalamnya dan berusaha
memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan
koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung
dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang
dihadapi ternyata sama dengan permasalahan di dusun lain , permasalahan
tersebut adalah ,
1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya
antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya
pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.
2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga
genting tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu
rupiah ada yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.
3. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat
tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun
tidak cepat laku.
![Page 62: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/62.jpg)
Permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin garis
besarnya sama antara dusun Krajan Barat , Krajan Timur ataupun dusun lain
yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin genting garis
besarnya adalah persoalan pemasaran, permodalan dan biaya pembuatan ,
Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi dalam
permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan agar
masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai
dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian
materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh
Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan
kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi pengrajin genting dengan
harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha
genting agar dapat menopang perekonomian keluarganya
Pada tanggal 2 Februari 2012 :
Dalam kegiatan posyandu di Dusun Segrumung Desa Meteseh, Team PKLM UNTAG Semarang ikut dalam
pelaksanaan dengan memberikan bantuan berupa makanan tambahan , di posyandu Segrumung banyak balita yang di
layani kesehatannya oleh bidan dari Puskesmas Boja, balita di Segrumung sebanyak 91 balita sebagai berikut :
DAFTAR ANAK BALITA POSYAANDU TERATAI
DUSUN SEGRUMUNGRW 06 & RW 07
No NAMA ANAK JK TGL LAHIR NAMA ORANG TUA
RT/RW
1 Rico L 15-2-2006 Wiyako/Istianah 03/06
![Page 63: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/63.jpg)
2 Reihan Rifa M L 25-3-2006 Pri Rifai/ Rusmiyati 01/07
3 Raditya Senopati L 10-5-2006 Muniah/Agung 04/07
4 Nadila Pratiwi P 17-5-2006 Mngateno/Rusiyatun 04/07
5 Citra P 9-6-2006 Asep/Inu 04/07
6 Lapanca Sugiyarto L 19-6-2006 Elyas/Tri 04/07
7 Riska Istiana P 14-6-2006 Purmar/Hartini 04/07
8 Satria Fernandez P L 26-7-2006 Gunawan/Dwi K 02/07
9 Septi P -9-2006 Rubi/Katini 03/07
10 Damar Ferdiyanto L -10-2006 Lani F/Muti'ah 04/06
11 Pasya L -10-2006 Kirmadi/Lita 03/06
12 Septiar L 14-9-2006 Inarni/Juwari 03/06
13 Reza L 14-8-2006 Erfina/Heri 01/07
14 Aditya L 1-1-2007 Ana/Tukino 02/07
15 Vinisia P 1-1-2007 Suwandi/Anik 01/07
16 Afrizal L 9-1-2007 Ana/Yusman 03/06
17 Anggita P 26-1-2007 Tartini/Suwarno 04/07
18 Risma P -2-2007 Juminten/Suwarno 04/07
19 Fika Febriani P 5-2-2007 Ida/Miyono 04/06
20 Indra L 8-5-2007 Bejo/Rohati 01/07
21 Fika Restiani P 17-6-2007 Rustini/Sutrio 01/07
22 Nur Azizatur S P 10-8-2007 Sugeng/Kholifah 03/07
23 Agus L 12-8-2007 Rusmi/Nur Rokhim 01/07
24 Evan L 21-8-2007 Tutik/Jumarno 04/06
![Page 64: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/64.jpg)
25 Reizi L 22-8-2007 Sutamah/Yahmin 04/07
26 Ratna Safitri P 28-4-2008 Sulasmi/M. Suluri 02/07
27 Yeriko L 4-5-2008 Gito. E. F/ Kustiyanti 03/07
28 Andika Wahyu S L 16-6-2008 Utomo/Intari 03/07
29 Nina P 27-6-2008 Yatin/Sugiyanti 03/07
30 Tri Cahya L -7-2008 Rohani/Purwanti 02/07
31 Dimas L 26-12-2007 Agus P/Sumiyati 02/07
32 Ibnu Sani L -12-2007 Nurjanah/M. Hadimin 01/06
33 Mufida P 27-8-2008 Purwanto/Sumini 03/07
34 Anisa Fitri P 28-10-2008 Sulijan/Salbiyah 04/06
35 Tutik P - -2008 Elyas/Tri 04/07
36 L - -2008 Mulyadi/Anida 04/06
37 Jihan P - - 2008 Ndanah/Parmin 03/06
38 Ata P - -2008 Basari/Farida 04/06
39 Oki L 6-1-2009 Tarwo/Prehati 03/07
40 Azam L 22-12-2008 Salim/Miyem 01/07
41 Ariska Y P 28-12-2008 Susanto/Lestari 01/07
42 Nadia (Nadin) P -9-2008 Susanto/Arimah 01/07
43 P - -2008 Asri/Jumirgin 03/06
44 L -1-2009 Susmiyati/Hardi 02/06
45 L -1-2009 Mulyati/Ngatiman 03/06
46 Alvin S L 10-1-2009 Supiyono/Istitik 04/07
![Page 65: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/65.jpg)
47 Eka Iksan L 10'3-2009 Waluyo/Menik 01/07
48 Alya Reva P -9-2008 Pujiyanto/Zaemonah 02/06
49 P - -2008 Suroto/Rustini 04/06
50 Decha Yani P 26-2-2008 Budi/Musya'adah 01/06
51 Bagus Pujiyanto L 4-7-2009 Suirmanto/Pujiyanti 01/06
52 Yeni Musyarifa P 8-6-2009 Saefulloh/Jummarmi 04/07
53 kevin Aditya P L 16-6-2009 Infaroh/Dwi Agus. S 03/07
54 P - -2009 Aryawati/ Mustofa 01/07
55 Arga L -10-2009 Saleh/Solehah 04/06
56 L -10-2009 Jumiatun/Kardito 03/06
57 Raditya Dika L 20-11-2009 Supriyanto/Asti 04/07
58 Raisya L 22-11-2009 Lani F/Muti'ah 04/06
59 Desta G L 8-12-2009 Budi/Laela 03/06
60 Desty G P 8-12-2009 Budi/Laela 03/06
61 Alzaina M P 31-12-2009 Didik/Desi 03/06
62 L 112-12-2009 Reni 01/06
63 L -12-2009 Sumiyati/Nasikin 02/06
64 P 1-10-2009 Yosi/Suroso 01/06
65 Gilang L -10-2009 Mursiti 03/06
66 L -9-2009 Titin 04/06
67 -1-2010 Dani/Lalang 01/06
68 Velin P 1-2-2010 Wiwik/Kadik 03/07
![Page 66: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/66.jpg)
69 Tegar L 21-3-2010 Eko. W/Tujiyati 01/07
70 L -4-2010 Susanti/Jumiko 03/06
71 Nazwa P -4-2010 Zaenap/Misyanto 04/06
72 L Lestari 03/06
73 L Karyati 03'06
74 P Anak Anik 03/06
75 Pujiyanto/Rohati
76 M. Ardiansyah L 23-8-2010 Rohani/Musbiatun 03/06
77 Via P -5-2010 Komedi/Tari 02/07
78 M. Fuad Hasan L 26-7-2010 Nurjanah/M. Hadimin 03/07
79 Alfarauf L -8-2010 Ginarto/Istikomah 01/06
80 Wisnu L -9-2010 Bambah/Narmi 02/07
81 Natasya Karina P P 8-9-2010 Nariyo/Rina 01/06
82 Arfiana Meysinta P 24-5-2010 Komedi/Rini 04/07
83 Aisyah P 1-11-2010 Sumilah/Budiono 04/07
84 Kayla P 9-12-2010 Yuyun/Ardi 01/07
85 Fadila P -12-2010 Paini 01/07
86 P -10-2010 Nining/Utomo 03/07
87 Betrik P 2-4-2010 Suyadi/Anik 02/07
88 P -5-2010 Tumiyem/Ari 04/06
89 L -7-2010 Ana/Yusman 03/06
90 P -11-2010 Anik/Suwandi 01/07
![Page 67: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/67.jpg)
91 Rosa P - -2010 Irawan/Asih 03/07
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011
Pada tanggal 3 Februari 2012
Dalam kegiatan posyandu di Dusun Slamet Desa Meteseh yang dimulai
pada pukul 08.00 – sampai selesai yang dibantu oleh bidan kesehatan, Team
PKLM UNTAG Semarang ikut dalam pelaksanaan dengan memberikan
bantuan berupa makanan tambahan , di posyandu Slamet Desa Meteseh
banyak balita yang di layani kesehatannya oleh bidan dari Puskesmas Boja,
balita di Slamet sebanyak 60 balita sebagai berikut data balita dusun Slamet
adalah sebagai berikut :
DATA BALITA DUSUN SLAMET DESA METESEH
No. Nama Balita Tgl Lahir Nama Orang Tua Jenis RT
1 Fadillah 22/5/2006 Siti Aisah/Sugeng P 2
2 Aisah 26/5/2006 Sri Sugiarti/Eko W P 1
3 Lilis Mukti Ramadani 4/10/2006 Sriyati/Sumintarno P 4
4 Intan Putri 22/10/2006 Istianah/Didik S P 3
5 Artika 13/12/2006 Satini/Ngasiman P 3
6 Ayu Naila 5/3/2007 Siti/Gipsi P 2
7 Amanda 1/3/2007 Ulfa/Rohadi P 3
8 Fatma Ayu 23/9/2007 Sutini/A. Priyanto P 3
9 Anggita 18/10/2007 Leswati/Joko P 2
![Page 68: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/68.jpg)
10 Seilla Fina 2/2/2008 Indri. A/Rubiyanto P 3
11 Suci 29/4/2008 Juminem/Roy Islam P 1
12 Yunita Kurniasari 18/6/2008 Sarinah/Yahmad P 3
13 Nisa Irawati 21/7/2008 Maya/Musri P 2
14 Vita Amelia 8/11/2008 Istiana/Kukuh P 1
15 Devita Nitalia A 25/11/2008 Yeni/Wahono P 1
16 Shintia Febrina 13/2/2009 Pujiati/Ari Dimiant P 4
17 Gita Wahyu Lestari 20/3/2009 Desi/Sukir P 4
18 Citra Bella Larasati 1/6/2009 Puji. L/Sugianto P 3
19 Nadin Azahra 26/6/2009 Khusnul/Ferry P 1
20 Kaila Nurmala Putri 22/6/2009 Nuryati/Sukandar P 4
21 Adelia Khalisa A 7/4/2009 Oktiningsih/Ahmad P 4
22 Putri Maesaroh 31/8/2009 Siti alifah/Mulyadi P 4
23 Karindra Raesmawati 4/10/2009 P Rahayu/Mulyono P 1
24 Farida Putri Novita 5/11/2009 Yulifah/Ngadiono P 3
25 Tita Dini Pratiwi 6/11/2009 Tri Rahayu/Parto P 2
26 Dewi Nur Khalisa 12/6/2010 Sri Mulyati/Munjae P 4
27 Tiara Ayunda Agustina 21/8/2010 Siti/Rodin P 4
28 Marya Aulia Ramadani 22/8/2010 Supriyani/Purwanto P 1
29 Ayu Wulan Anjani 10/7/2010 Sriyati/Faturahma P 1
30 Adiska Reinafinka 14/10/2009 Endang/Munawir P 2
31 Fahri 29/4/2006 Yulifah/Ngadiono L 3
32 Muhammad Yafi 13/10/2006 Darwati/Kirno L 2
![Page 69: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/69.jpg)
33 Faldi Lukman 20/1/2007 Ulfa/Suprayogo L 4
34 Arif Kurniawan 4/2/2007 Rohmi/Misno L 3
35 M. Saiful Anwar 12/12/2007 Sukitri/Alamin L 2
36 M. Alaikal Faldlu 22/3/2007 Ngatimah/M. Sakur L 4
37 Zaki 31/3/2007 Triyana/Nuryanto L 2
38 Rizki Romadon 25/9/2007 Jumarni/Munjali L 3
39 Ariyadi 21/11/2007 Kiswati/Kasiyadi L 1
40 Reva 15/12/2007 Sumiati/Budi L 2
41 Rizki Priyono 14/12/2007 Istiana/Sulyono L 1
42 Fariz 14/4/2008 Yulifah/Ngadiono L 3
43 M. Ardiyansyah 29/4/2008 Winarti/Robi L 1
44 Arya 14/6/2008 Safitri/Sujermanto L 1
45 Fadhil 29/9/2008 Jumaiyah/Annas L 4
46 Dimas Angga 21/10/2008 Istiana/Catur L 1
47 Yusven 7/2/2009 Marfuah/Muskidi L 4
48 M. Ghozi 5/7/2007 Aswanto/Kotim L 1
49 Ilyas Faisal 25/4/2010 Lina Wijaya /Ayup L 1
50 Zidan 19/10/2008 Desi/Nur Ahmad L 2
51 Fahmi 6/10/2009 Pariyati/Sirin L 1
52 Arif Riyandaru 10/11/2009 Nasiyah/Tumirin L 2
53 Dafa Arya Kusuma 21/11/2009 Budiyati/Sapari L 2
54 Wisnu Dimas Wardana 29/11/2009 Yeti Rubiyatun L 4
![Page 70: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/70.jpg)
55 M. Faqih Mubarok 27/11/2009 Ita Khoiri/Nasudin L 2
56 M. Saifudin 5/1/2010 Suryati/Kamsari L 2
57 M. Sarjani 14/1/2010 Warminah/Suradi L 3
58 Geraldo Mesa F 19/2/2010 Suwartini L 3
59 A. Makruf Baedowi 9/5/2010 Tri Suryani/Samudi L 3
60 M. Mahdhori Ulum 16/5/2010 Umi/Muhroji L 3
Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011
Pada tanggal 5 Februari 2012
Pada tanggal 5 Februari 2012 team PKLM UNTAG Semarang
melakukan kerja bakti bersama dengan warga Dusun Rowosari adapun yang
dikerjakan adalah pembersihan jalan dan pembersihan rumput yang terdapat
dibadan jalan, dan memperbaiki kondisi jalan rabat yang mulai terkikis oleh
air hujan karena jika hal ini tidak ditangani dengan segera maka jalan
betonisasi tersebut akan mudah rusak dan jika rusak tentu saja akan sangat
mengganggu perjalanan transpotasi masyarakat . karena kondisi jalan beton
hasil dari PNPM kelihatannya sudah mulai rapuh dan banyak yang berlubang
jika badan jalan tidak diperkuat maka akan mengalami kerusakan dan lubang –
lubang semakin melebar karena terkena derasnya air yang mengalir di badan
beton tersebut .
Partisipasi masyarakat di dalam bergotong royong sangatlah tinggi
karena banyak yang hadir , dan hanya sedikit yang tidak hadir dengan adanya
gotong royong tersebut di harapkan jalan betonisasi akan menjadi awet dan
![Page 71: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/71.jpg)
tidak cepat rusak, dengan memelihara jalan beton tersebut jika sedikit ada
yang rusak maka diharapkan warga sekitar bergotong royong dan
memperbaikinya
Pada tanggal 7 Februari 2012
Pada tanggal 7 Februari 2012 yang sedianya akan di lakukan pada
tanggal 14 Februari di laksanakan pertemuan dengan ibu – ibu PKK tingkat
Desa Metseseh yang di selenggarakan di rumah Ibu Diana yang dihadiri oleh
sekatar 25 orang dengan acara pemberian ketrampilan membuat bakso dari
ikan lele, dalam pertemuan tersebut sebagai nara sumber Ibu Dra. Hj. Susilo
Endrawanti, M.Si , dari Untag Semarang.
Partisisipasi masyarakat sangat tinggi karena dalam pertemuan PKK
tingkat desa biasanya hanya pengurus PKK dusun yang hadir dari 7 RW rata-
rata yang hadir biasanya 14 orang tetapi dalam acara pertemuan dengan
PKLM masyarakat antusias dalam pertemuan sehingga dalam pemberian
ketrampilan tersebut di harapkan ibu – ibu dapat mempraktikan sendiri dan
dapat di pakai sebagai usaha untuk membantu perekonomian rumah
tangganya, karena dalam praktiknya pembuatan bakso dari ikan lele tidaklah
terlalu rumit dan dengan alat – alat yang sederhana para ibu dapt
mempraktikan sendiri , dan bakso dari ikan lele akan lebih murah jika di
bandingkan dengan bakso yang berasal dari daging sapi sehingga
kemungkinan dalam keuntungan penjualan bakso lele akan lebih banyak dari
![Page 72: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/72.jpg)
pada bakso daging sapi, rasanya juga tidak kalah dengan bakso yang dari
daging sapi.
Pada tanggal 8 Februari 2012
Di laksanakan pertemuan dengan pengrajin genting di dusun Krajan
tengah , dalam pertemuan yang ke dua ini ternyata lebih banyak yang hadir di
karenakan masyarakat ingin tahu banyak tentang bagaimana dan apa itu
koperasi dan masyarakat belum tahu banyak tentang koperasi karena dalam
pertemuan tersebut banyak hal yang dipertanyakan soal koperasi masyarakat
idak lagi mengutarakan kesulitannya dalam berusaha , tetapi lebih antusias
bertanya soal koperasi seperti dibawah ini
- Warga bertanya :Bagaimana cara meminjam uang dari koperasi dan
apa jaminannya pak …? engan nada yang lugas para pengrajin
menanyakan hal tersebut,
- Nara sumber menjawab: egini pak , syarat untuk dapat meminjam uang
dari koperasi , bapak harus menjadi anggota koperasi dan jika
sudah menjadi anggota koperasi bapak boleh meminjam uang
tanpa adanya jaminan apa – apa , bapak tinggal melapor kepada
bendahara koperasi dan pinjam berapa , kemudian menunggu
sebentar dan bendahara akan memberikan uang tersebut sebagai
pinjaman bapak pada koperasi’
- Warga bertanya : berapa pak bunganya …?
![Page 73: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/73.jpg)
- Nara sumber menjawab : untuk bunga koperasi biasanya 2 – 2,5 % atau
soal besarnya bunga dapat disepakati bersama dengan
pengurus koperasi dan anggota koperasi disaat rapat tahunan,
dan dalam rapat tahunan tersebut bapak – bapak anggota akan
mendapatkan SHU sisa hasil usaha yang besarnya telah
ditentuakn.
Dan masih banyak lagi pertanyaan dari masyarakat seputar koperasi,
dengan demikian dapat di artikan bahwa antusias masyarakat terhadap adanya
koperasi sangatlah tinggi dan masyarakat merespon apa yang menjadi usulan
dari Team PKLM UNTAG Semarang.
Pada tanggal 10 Februari 2012
Pelaksanaan pertemuan dengan pengrajin genting di Dusun Teseh Desa
Meteseh, dalam pertemuan ini para pngrajin genting juga sangat antusia dan
dalam pertemuan yang di selenggarakan pada tanggal 10 februari 2012 jam
15,00 Wib di hadiri sekitar 24 warga pengrajin genting, dalam pertemuan
yang di Dusun Teseh ini warga banyak yang bertanya mengenai soal koperasi
dan soal permodalan uang , dan dari sekian warga ada saja yang bertanya dan
mengeluhkan soal tidak punya modal untuk memulai usahanya , seperti di
bawah ini pertanyaannya :
- Warga bertanya : Pak.. kami ini orang – orang kecil jadi ingin tahu dari
mana modal koperasi itu, agar kami dapat pinjam ?
![Page 74: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/74.jpg)
- Nara Sumber : Begini pak .. modal koperasi di dapat dari anggota –
anggota koperasi dengan membayar simpanan pokok sebesar yang
telah di setujui , misalnya simpanan pokok sebesar Rp 200.000, tiap
anggota serta simpanan wajib Rp 50.000 tiap anggota dan jika
anggotanya ada 150 orang maka uang modal koperasi yang akan
terkumpul sebanyak Rp 37.500.000.
- Warga bertanya : Pak kami keberatan kalau setiap bulan harus membayar
Rp. 250. 000 untuk koperasi ..?
- Nara sumber menjawab : untuk membayar yang namanya simpanan pokok
Rp. 200.000 itu hanya sekali dilakukan pak .. , nah kalau yang
simpanan wajib misalnya Rp 50.000 itu setiap bulan wajib
membayar pak ..jadi jika bapak – bapak anggota tidak meminjam
hanya mebayar simpanan wajib sebanyak Rp 50.000 bukan Rp
250.000. pak , Sudah jelas pak …?
- Warga menjawab : sudah pak …..?. Kemudian ada lagi warga yang bertanya
- Warga bertanya : pak.. kalau saya pijam Rp1.000.000 kemudian berapa saya
harus membayar angsuran tiap bulannya .. ?
- Nara Sumber : begini pak … kalau bapak pinjam uang koperasi Rp
1.000.000 dengan bunga 2 % dan diangsur selama 18 bulan atau 1,5
tahun maka bapak membayar setiap bulannya ± Rp 57.000 ( lima
puluh tujuh ribu rupiah + simpanan wajib Rp 50.000 = 107.000 )
ringan atau berat pak …?
- Warga menjawab : inggih ringan pak …?
![Page 75: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/75.jpg)
- Nara sumber : Jadi pak ..begitulah pentingnya koperasi , koperasi dapat
membantu kelancaran usaha bapak sekalian karena semakn banyak
anggota koperasi maka semakin banyak modal koperasi yang akan
terkumpul dan semakin banyak anggota yang akan terbantu
permodalannya, misalnya jika anggota 150 orang dengan simpanan
pokok Rp 200.000 dan simpanan wajib Rp 50.000 saja, .. maka uang
modal koperasi akan terkumpul sebesar Rp 37.500.000 dan jika
masing – masing anggota meminjam sebesar Rp 1.000.000 ,
maka bulan pertama peminjaman sebanyak 37 orang sisa Rp
500.000, kemudian bulan kedua hasil dari angsuran 37 orang x Rp
107.000 + sisa Rp 500.000 = Rp 4.459.000 dan pada bulan kedua
bertambah peminjam sebanyak 4 orang ..!
maka di bulan ketiga jumlah angsuran menjadi 41 x Rp. 107.000 +
Rp 459.000 = Rp 4.846.000, pada bulan ke empat peminjam
bertambah lagi 4 orang , sehingga di bulan ke lima jumlah angsuran
menjadi 45 x Rp 107.000 + Rp 846.000 = Rp 5.661.000 dan di bulan
ke lima peminjam bertambah 5 orang menjadi 50 orang peminjam.
dan seterusnya sampai semua anggota dapat meminjam… !
Dalam pertemuan tersebut warga menjadi semakin mengerti jika koperasi
akan dapat membantu permodalan bagi anggotanya dan anggota juga dapat
keuntungan dari sisa hasil usaha atau SHU.
Pada tanggal 11 Februari 2012
![Page 76: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/76.jpg)
Pada tanggal 11 Februari 2012 pertemuan dengan pengrajin genting
Dusun Krajan Timur Desa Meteseh, dalam pertemuan tersebut tem PKLM
UNTAG Semarang memberikan ulasan tentang koperasi , dalam pertemuan
ini masyarakat banyak yang bertanya itu menandakan bahwa masyarakat ikut
mendukung adanya koperasi , masyarakat memiliki keinginan bahwa koperasi
kalau bisa secepatnya dibentuk dan didirikan karena mungkin warga
masyarakat Krajan Timur sudah banyak mendengar dari tetangga – tetangga
atau kerabat yang pernah mengikuti pertemuan dengan PKLM UNTAG
Semarang tentang koperasi, sehingga sedikit banyak mereka sudah pada
mengerti dan walau begitu masih ada juga yang menanyakan soal koperasi
yaitu tentang ‘ bagaimana pak seandainya dalam bulan itu tidak dapat
membayar koperasi’ di jawab oleh nara sumber , kalau bisa ya harus bayar
tetapi jika terpaksa tidak dapat membayar , ya tidak apa – apa tetapi mungkin
bulan depannya harus membayar dua kali atau dobel ‘ dengan begitu
masyarakat sudah menjadi paham dan kewajiban membayar koperasi itu wajib
karena untuk kelancaran jalannya koperasi dan jalannya pinjaman bagi
anggota yang lain agar semua anggota dapat merasakan dan mendapatkan
tambahan modal untuk memperkuat usahanya.
Pada tanggal 14 Februari 2012
Pada tanggal 14 Februari 2012 pada tanggal tersebut sebenarnya adalah
jadwal kegiatan pertemuan PKK , tetapi ada sesuatu hal maka pertemuan PKK
di ajukan menjadi tanggal 7 Februari 2012 dan pada tanggal 14 februari 2012
![Page 77: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/77.jpg)
malukan kegiatan gotong royong dengan masyarakat Krajan Tengah
melakukan gotong royong dan tem PKLM UNTAG Semarang ikut serta
dalam kegiatan gotong royong dalam kegiatan gotong royong ini masyarakat
dan tem PKLM UNTAG Semarang melakukan bersih – bersih rumput dan
membersihakn genangan – genangan air yang banyak terdapat di jalan – jalan
atau di kebun – kebun agar genangan air tersebut tidaj dijadikan sebagai
sarang nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah karena
pada musim penghujan biasanya nyamuk – nyamuk berkembang biak di
dalam kubangan – kubangan air , karena dalam pepatah mengatak ‘ kebersihan
adalah pangkal dari kesehatan ‘ itulah sebabnya masyarakat menjaga
kebersihan lingkungannya agar semua keluarganya terhindar dari penyakit
khususnya yang disebabkan oleh nyamuk , dalam menjaga lingkungan dari
penyakit demam berdarah terkadang warga kuga menyemprot agar nyamuk –
nyamuk bersih dan binasa, di samping itu para masyarakat dan team PKLM
UNTAG Semarang juga membenahi jalan – jalan kampung yang becek
dengan cara memberi tanah urug agar jalan – jalan kampung tersebut tidak
becek , karena jalan setapak di kampung kebanyakan masih jalan tanah yang
belum tersentuh oleh pembangunan .
Partisipasi masyarakat tergolong tinggi karena terbukti banyak yang
berangkat gotong royong dan jika tidak dapat berangkat maka mewakilkan
anaknya yang sudah besar untuk ikut gotong royong , dan itu artinya
masyarakat merasa memiliki rasa tanggung jawab dengan adanya gotong
rotong , karena jika tidak ada rasa tanggung jawab maka jika tidak berangkat
![Page 78: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/78.jpg)
tidak ada yang mewakili dan bisa jadi pura – pura tidak tahu dengan adanya
acara kegiatan gotong royong di dusunnya.
Pada tanggal 15 Februari 2012
Pada tanggal 15 februari 2012 kegiatan PKLM UNTAG Semarang
melakukan pembenahan administrasi PKK dan administrasi posyandu ,
pembenahan administrasi tersebut di laksanakan di POS PKLM UNTAG
Semarang , karena kekurangan – kekurangan administrasi dari PKK dan
Posyandu sudah di catat dan untuk mempercepat pekerjaan maka team
bersama – sama mengrjakan dengan pembagian tugas sehingga masing –
masing anggota PKLM UNTAG Semarang mengerjakan administrasi dari
PKK dan Psyandu di Desa Meteseh.
C. Hasil Yang Dicapai
Adapun hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program PKLM UNTAG
Semarang di Desa Meteseh Kecamatan Boja adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan di Posyandu
Hasil yang dicapai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan di
posyandu adalah
- Pemberian makanan tambahan ( PMT ) bagi balita
- Pembenahan administrasi Poyandu berupa papan data posyandu dan
papan kegiatan posyandu.
![Page 79: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/79.jpg)
- Pembenahan administrasi berupa susunan pengurus posyandu, serta
buku daftar hadir dalam kegiatan posyandu
- Pembenahan administrasi berupa buku catatan kesehatan bagi balita
dan tindak lanjut jika balita sakit.
2. Kegiatan PKK
Hasil yang di capai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan PKK
adalah sebagai berikut
- Berjalannya saham ibu – ibu PKK
- Pemberian ketrampilan membuat bakso dari ikan lele
- Pembenahan administrasi berupa papan nama PKK
- Pebenahan administrasi susunan organisasi PKK
- Pembenahan administrasi buka daftar hadir PKK, buku catatan
kegiatan PKK
3. Kegiatan di Pengrajin Genting
Adapun hasil yang di capai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam
kegiatan di pengrajin genting adalah sebagai berikut :
- Pertemuan – pertemuan dengan masyarakat pengrajin genting untuk
memotivasi berdirinya koperasi atau kelompok pengrajin genting
- Masyarakat pengrajin genting mendukung adanya koperasi
- Membuat proposal untuk meminta bantuan Modal ke Deperindag
Kendal.
![Page 80: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/80.jpg)
C. Hambatan dan Dukungan
1. Kegiatan Posyandu
Pelaksanaan posyandu Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal biasanya dilaksanakan pada sekitar pukul 8.30 sampai selesai ,
masyarakat berantusias dalam kegiatan tersebut tetapi ada pula yang
tidak berangkat untuk memeriksakan balitanya di tempat posyandu
tersebut dengan alasan cuaca hujan dan jarak yang jauh dari rumah ,
Posyandu Desa Meteseh di bantu oleh beberapa tenaga kesehatan dan
bidan dari Puskesmas Boja., dalam pelaksanaan posyandu terdapat
beberapa :
a. Hambatan
- Cuaca penghujan
- Jarak yang jauh dari rumah
- Buku catatan administrasi kurang lengkap
- Masyarakat kurang mengerti jadwal kegiatan posyandu
b. Dukungan
- Antusias masyarakat yang tinggi terhadap Posyandu
- Banyak pelaksana kegiatan dari tenaga kesehatan dan bidan dari
Puskesmas Boja
- Adanya PKLM UNTAG Semarang
2. Kegiatan Ibu – Ibu PKK
Kegiatan pertemuan PKK di Desa Meteseh kecamatan Boja
Kabupaten Kendal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh ibu –
![Page 81: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/81.jpg)
ibu setiap sebulan sekali, dalam pertemuan PKK tersebut partisipasi
masyarakat tinggi para anggota PKK berangkat dalam acara pertemuan ,
tetapi ada juga sebagian yang tidak berangkat dengan alasan hujan dan
cuaca yang tidak baik karena pertemuan diadakan sekitar pukul 5.00
WIB sampai selesai , walau sebenarnya tidak berangkat karena belum
bisa membayar arisan karena dalam acara pertemuan PKK di adakan
arisan, dengan usulan team PKLM UNTAG Semarang kelompok PKK
di adakan saham sejenis koperasi sebagai sarana simpan pinjam anggota
kelompok PKK dalam pengelolaan buku administrasi banyak yang
kurang lengkap. Adapun hambatan dan dukungan dari PKK Meteseh
adalah sebagai berikut :
a. Hambatan
- Kurang lengkapnya pembukuan administrasi
- Tidak adanya dukungan keuangan dalam kelompok PKK
- Waktu pertemuan terlalu sore
b. Dukungan
- Partisipasi anggota kelompok tinggi
- Adanya saham PKK
- PKLM UNTAG Semarang
3. Kegiatan Home Industri Pengarajin Genting
![Page 82: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/82.jpg)
Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sudah sejak
lama masyarakatnya sebabagian memiliki home industri pengrajin
genting , adapun proses pembuatan genting adalah sebagai berikut :
A. Tahapan Persiapan Pembuatan Gentheng Pres
1. Menyediakan sarana dan prasarana.
2. Menyediakan bahan baku, bahan penolong, bahan pendukung.
3. Menyediakan peralatan.
B. Menyediakan Sarana dan Prasarana.
Lokasi / tempat
Brak pembuatan gentheng
Brak tempat pembakaran dan tobong pembakaran.
C. Menyediakan bahan baku, bahan penolong/pendukung.
Tanah liat / tanah sawah / tanah tegalan.
Tanah padas halus.
Bahan bakar / kayu bakar.
Bahan pelumas / minyakk pelumas.
D. Menyediakan peralatan
Alat untuk penggilingan tanah.
Alat untuk mencetak gentheng.
Alat untuk tatakan gentheng.
Alat untuk mencamppur tanah / cangkul.
E. Proses Pembuatan Gentheng Pres
![Page 83: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/83.jpg)
1. Proses pengambilan tanah / bahan baku.
2. Proses pencampuran tanah.
3. Proses penggilingan tanah.
4. Proses pencetakan gentheng.
5. Proses penjemuran gentheng.
6. Proses penataan/penyusunan gentheng siap bakar.
7. Proses pembakaran.
F. Proses pengambilan tanah
Tanah diambil dari tanah sawah / tanah tegalan yang mengandung
zat perekat yang sudah diteliti kualitasnya. Kemudian diambil
sesuai kebutuhan/kemampuan pengrajin, dengan perbandingan =
1 : 1 : 2 (satu tanah merah, satu padas halus, duaa tanah
liat/sawah).
G. Proses pencampuran tanah.
Tanah dan pasir yang sudah diambil dengan perbandingan = 1 : 1 :
2 tersebut dicampur sampai merata pakai cangkul, sehingga nanti
kalau digiling bisa menghasilkan tanah liat yang kualitasnya bagus,
tidak mudah putus/pecah.
H. Proses penggilingan tanah
Tanah yang sudah dicampur tersebut siap digiling, pakai alat
penggilingan tanah, karena kalau tidak digiling dulu, tanah tidak
bisa di cetak menjadi gentheng, agar hasil penggilingan tanah
baik, bisa diulang dua/tiga kali penggilingan.
![Page 84: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/84.jpg)
I. Proses pencetakan gentheng
Tanah yang sudah digiling menjadi blok-blok tersebut, dipotong-
potong, kira-kira menjadi beberapa potongan, dan setiap potongan
menjadi gentheng satu. Tanah yang sudah dipotong-potong
dimasukkan ke dalam alat cetak, lalu letakkan di tatakan gentheng
dan diangin-anginkan dalam brak rumah.
J. Proses penjemuran gentheng
Proses penjemuran ada dua :
- Penjemuran setelah gentheng di pres, dalam posisi berdiri.
- Penjemuran gentheng dalam posisi tengkurap.
Keterangan
- Penjemuran posisi berdiri, diletakkan di glagaran yang dibuat dari
bambu, bisa di halaman brak/di dalam brak, setelah agak keras di
balik atas bawah/ bawah atas. Setelah keras semua dimasukkan
dalam brak dan dirapikan istilah lain dikerik kanan kiri
gentheng tersebut sehingga menjadi rapi.
- Penjemuran posisi tengkurap
Penjemuran yang proses berdiri sudah selesai dan telah dirapikan,
kemudian selang satu hari satu malam, dijemur dalam posisi
tengkurap sampai kering betul, dan gentheng-gentheng yang
sudah kering jangan sampai kena air hujan dan siap dibakar.
K. Proses penyusunan gentheng siap dibakar/di open.
![Page 85: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/85.jpg)
Gentheng yang sudah kering disusun di dalam tobong
pembakaran, dalam posisi berdiri sampai beberapa sap (lima
sap/enam sap) dan penuh setelah tobong sudah penuh, kemudian
bagian tobong depan ditutup memakai batu bata yang ukuran
agak besar.
L. Proses Pembakaran
Untuk pembakaran digunakan kayu yang kering, dan sebagai
pemanasan diusahakan panas apinya suhu rendah sampai
beberapa waktu (kurang lebih 2 s/d 3 jam) setelah itu baru panas
api diperbesar.
Tujuan pemanasan : Agar gentheng tidak banyak yang rusak
atau pecah. Bilamana panas api sangat tinggi, maka panas api
diturunkan, dengan tujuan juga susunan gentheng yang paling
bawah tidak rusak.
Tanda - tanda panas api sangat tinggi sebagai berikut :
- Api di dalam tungku/tobong kelihatan kebiru-biruan.
- Api kelihatan seolah-olah hanya berputar-putar saja.
Cara menurunkan panas api sebagai berikut :
- Kayu yang terbakar menjadi api (arang) diratakan pakai kayu
yang panjang.
- Api di dalam tungku ditunggu sampai kelihatan gelap /
kelihatan mati.
![Page 86: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/86.jpg)
- Pemberian kayu bakar berikutnya dikurangi.
Tanda-tanda gentheng sudah matang :
- Gentheng susunan paling atas sudah kelihatan merah.
- Gentheng susunan paling atas sudah kelihatan merah terang,
menandakan api sudah merambat ke atas.
- Susunan gentheng depan-belakang dan kanan kiri tobang juga
sudah kelihatan merah terang.
Untuk keberhasilan kualitas gentheng bisa baik terdapat pada
pembakaran yang paling terakhir, penentuan bahan tanah sudah
baik, proses pencampuran penggilingan sudah bagus, cara
perawatan penjemuran gentheng benar-benar kering, maka
penentuan yang paling akhir proses pembakaran.
Pada penyelesaian pembakaran/akhir pembakaran supaya
hasilnya baik dan bagus, dipakai kayu kering agar cepat terbakar,
agar tidak terjadi sisa kayu yang tidak terbakar.
Sisa kayu yang tidak terbakar akan mengeluarkan asap hitam dan
mempengaruhi pada gentheng yang sudah matang menjadi hitam,
maka sisa-sisa pembakaran dibersihkan / dikeluarkan saja.
Dalam perjalannya pengrajin genting yang semula sebanyak 350 orang
kini tinggal sekitar 150 orang atau tinggal 50 % saja, para pengrajin
genting Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal masih
menggunakan cara tradisional atau masih memakai cara manual
![Page 87: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/87.jpg)
sehingga hasil produksinya kurang maksimal, untuk mencukupi
keperluan ekonomi rumah tangganya ada sebagaian pengrajin yang
menjual di bawah harga operasional, dengan cara manual kualitas yang
dihasilkan kurang bagus , karena campuran tidak memenuhi ketentuan
dan karena bahan baku berupa tanah liat merah sulit di dapat dan lebih
mudah mendapatkan pasir , sehingga para pengrajin tidak dapat
mempertahankan kualitasnya dan penjualan menurun sampai dibawah
ongkos operasionalnya, setelah para pengrajin merasa banyak kesulitan
maka mendirikan koperasi simpan pinjam untuk membantu kelancaran
usahanya. Adapun hambatan dan dukungan pengrajin genting adalah
sebagai berikut :
1. Hambatan
- Kurangnya peralatan yang memadai
- Kurangnya modal usaha
- Kurangnya bahan baku
- Pemasaran tidak merata
- Harga penjualan di bawah biaya operasional.
2. Dukungan
- Semangat kerja tinggi
- Banyak tenaga kerja
- Mudah mendapatkan pasir
- Adanya Koperasi
![Page 88: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/88.jpg)
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah desa yang
masyarakatnya memiliki banyak kegiatan dari kegiatan keagamaan ,
kegiatan ibu – ibu, dan kegiatan - kegitan sosial serta kegiatan home
![Page 89: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/89.jpg)
industri ada yang home industri soal makanan kecil minuman sampai
home industri genting.
b. Walaupun Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal memiliki
beberapa kelemahan dalam usaha namun kelemahan tersebut dapat di
minimalkan dengan peluang – peluang yang ada, seperti dalam usaha
home industri genting yang memiliki kelemahan kekurangan modal dan
kekurangan bahan baku , tetapi hal tersebut dapat di minimalkan dengan
adanya koperasi pengrajin genting yang dapat membantu permodalan bagi
para pengrajin genting pres.
c. Dalam kegiatan ibu – ibu PKK dan posyandu juga memiliki beberapa
kelemahan dalam bidang administrasi, tetapi dapat diminimalkan dengan
adanya team PKLM FISIP UNTAG Semarang sehingga kekurangan hal
administrasi tersebut dapat di selesaikan dan di benahi oleh team PKLM
FISIP UNTAG Semarang.
2. Prediksi
a. Desa meteseh banyak memiliki peluang jika peluang tersebut di
maksimalkan maka akan dapat mengurangi masalah pengangguran di Desa
Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, usaha yang dimiliki
masyarakat ber macam – macam ada yang sekala kecil dan sekala besar,
yang bersekala kecil misalnya home industri makanan kecil , ketering dan
minuman sedangkan yang bersekala besar seperti peternakan ayam dan
usaha genting pres , baik usaha kecil atau pun besar akan dapat menyerap
![Page 90: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/90.jpg)
tenaga kerja sehingga pengangguran dapat berkurang yang ada di Desa
Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal,.
b. Usaha pengrajin genting yang semula ada 350 orang yang kini tinggal 150 orang artinya yang 50 % macet untuk
menghidupkan lagi usaha yang macet maka jika koperasi yang ada dapat lancar maka dapat di prediksikan
sebagai berikut :
Simpanan Pokok 200,000
Simpanan Wajib 25,000
Jumlah Anggota 350
Bunga 5%
Jangka waktu 12 x
Jumlah Modal 78,750,000
Bulan Peminjam
Besar
Pinjaman Angsuran Jumlah sisa
Jumlah
Total
2 78 1,000,000 112,500 8,775,000 750,000 9,525,000
3 9 1,000,000 112,500 1,012,500 525,000 1,537,500
4 88 1,000,000 112,500 9,900,000 537,500 10,437,500
5 10 1,000,000 112,500 1,125,000 437,500 1,562,500
6 99 1,000,000 112,500 11,137,500 562,500 11,700,000
7 11 1,000,000 112,500 1,237,500 700,000 1,937,500
8 111 1,000,000 112,500 12,487,500 937,500 13,425,000
9 13 1,000,000 112,500 1,462,500 425,000 1,887,500
10 125 1,000,000 112,500 14,062,500 887,500 14,950,000
![Page 91: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/91.jpg)
11 14 1,000,000 112,500 1,575,000 950,000 2,525,000
12 140 1,000,000 112,500 15,750,000 525,000 16,275,000
Dari uraian diatas maka jika modal koperasi jumlah total Rp 78.750.000 dengan bunga 5 % dan jumlah anggota 350
orang dan pinjaman modal tiap sebesar Rp 1.000.000 maka waktu yang di perlukan untuk membangkitkan lagi usaha
pengrajin genting yang 50 % macet adalah sekitar 13 bulan atau setahun lebih sebulan
Simpanan Pokok 300,000
Simpanan Wajib 25,000
Jumlah Anggota 350
Bunga 5%
Jangka waktu 12 x
Jumlah Modal 113,750,000
Bulan Peminjam
Besar
Pinjaman Angsuran Jumlah sisa
Jumlah
Total
2 113 1,000,000 112,500 12,712,500 750,000 13,462,500
3 13 1,000,000 112,500 1,462,500 462,000 1,924,500
4 127 1,000,000 112,500 14,287,500 924,000 15,211,500
5 15 1,000,000 112,500 1,687,500 211,500 1,899,000
6 143 1,000,000 112,500 16,087,500 899,000 16,986,500
7 16 1,000,000 112,500 1,800,000 986,000 2,786,000
8 161 1,000,000 112,500 18,112,500 937,500 19,050,000
![Page 92: Doc6](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061516/55721180497959fc0b8f0f23/html5/thumbnails/92.jpg)
Tetapi jika modal koperasi jumlah total Rp 113.750.000 dengan bunga 5 %
dan jumlah anggota 350 orang dan pinjaman modal tiap anggota sebesar Rp
1.000.000 maka waktu yang di perlukan untuk membangkitkan lagi usaha
pengrajin genting yang 50 % macet adalah sekitar 8 bulan kurang dari
setahun
3. Saran - Saran
a. Untuk kegiatan PKK dan Posyandu lebih di tingkatkan agar kesehatan
balita dapat di ketahui sedini mungkin.
b. Bagi pengrajin genting pres bersemangatlah dalam berkoperasi agar dapat
terbantu permodalannya, serta harga dan pemasarannya dapat di satukan
lewat koperasi
DAFTAR PUSTAKA
Mono grafi, 2011, Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Peraturan Pemerintah, No.72, 2005, Seluk Beluk Koperasi
Sugiyono, 2010, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Aneka Ilmu, Jakarta
UUD 1945, No.25 , 1992, Koperasi , Grasindo, Jakarta