doc6

141
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MAHASISWA ( PKLM ) FISIP UNTAG SEMARANG TENTANG PENGRAJIN GENTENG SEBAGAI HOME INDUSTRI DI DESA METESEH KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

Upload: acedgun

Post on 05-Aug-2015

129 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Doc6

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MAHASISWA ( PKLM ) FISIP

UNTAG SEMARANG

TENTANG

PENGRAJIN GENTENG SEBAGAI HOME INDUSTRI

DI DESA METESEH KECAMATAN BOJA

KABUPATEN KENDAL

Oleh : Kelompok III – B

1. SITI MAHMUDAH NPM : 082112107556

Page 2: Doc6

2. SUWONDO NPM : 082112107558

3. SISYANTO NPM : 082112107559

4. YAMIDI NPM : 082112107560

5. PUJI TRI TITI PRAYITNO NPM : 082112107566

6. SUWOSO DJATI NPM : 082112107572

7. ROHMAT NURYASIN NPM : 082112107578

8. RATNA LISTIYANI NPM : 102112307840

9. NAFISAH NPM : 082112107542

10 WIGUNAYATI NPM : 082112107543

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SEMARANG

2012

PERSETUJUAN

Laporan PKLM ini telah disetujui / disahkan oleh Kepala Desa Meteseh,

Dosen Pembimbing Lapangan, dan Koordinator PKLM diajukan sebagai tugas

mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa ( PKLM ) pada Jurusan Ilmu

Administrasi Negara , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas

17 Agustus 1945 ( UNTAG ) Semarang .

Page 3: Doc6

Boja, 16

Februari 2012

Kepala Desa Meteseh Ketua

Kelompok

H. Maola Bagus Suwoso Djati

Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator PKLM

Page 4: Doc6

Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si. Dra. Christine Diah W,

M.Si.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan taufik, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan

Praktik Kerja Lapangan ( PKLM ) ini dapat selesai dengan lancar. Laporan

PKLM yang berjudul ’ Pengrajin Genting Sebagai Home Industri Di Desa

Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ’ disusun dalam rangka

menyelesaikan tugas mata kuliah PKLM

Ucapan terimakasih yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada

yang terhormat :

1. Drs. H. Suparno, M.Si, selaku Dekan Fisip UNTAG Semarang

2. Drs. Setyohadi Pratomo, M.Si, selaku pembantu Dekan I Fisip UNTAG

Semarang

3. Drs. Agus Bahrudin, M.Si selaku dosen wali

4. Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan

( DPL )

5. Dra. Christine Diah W, M.Si, Selaku koordinator PKLM FISIP UNTAG

Semarang

ii

Page 5: Doc6

6. H. Maola Bagus, selaku Kepala Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal

7. Ibu – Ibu PKK Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

8. Posyandu Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

9. Seleruh masyarakat Desa Meteseh selaku obyek PKLM

10. Kelompok III – B yang telah melakukan kerjasama dengan baik dalam

melaksanakan PKLM di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal,

Tahun 2012.

Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan

penyusunan Laporan PKLM FISIP UNTAG Semarang ini. Semoga laporan ini

bermanfaat .

PKLM Kelompok

III-B

DAFTAR ISI

Hal

JUDUL-----------------------------------------------------------------------------------------

i

PERSETUJUAN------------------------------------------------------------------------------

ii

iii

Page 6: Doc6

KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------------

iii

BERITA ACARA

---------------------------------------------------------------------------------------------------

iv

DAFTAR ISI

---------------------------------------------------------------------------------------------------

v

HALAMAN LAMPIRAN

---------------------------------------------------------------------------------------------------

vi

BAB I PENDAHULUAN----------------------------------------------------------------

A. Deskripsi PKLM

-----------------------------------------------------------------------------------

1

- Tujuan

--------------------------------------------------------------------------

1

- Sasaran

--------------------------------------------------------------------------

1

Page 7: Doc6

- Bentuk Kegiatan PKLM

--------------------------------------------------------------------------

4

B. Deskripsi Wilayah Kerja PKLM

-----------------------------------------------------------------------------------

5

1. Susunan Organisasi Desa Meteseh

-----------------------------------------------------------------------------------

5

2. Tugas Kepala Desa

-----------------------------------------------------------------------------------

6

3. Tugas dan Fungsi Sekdes

------------------------------------------------------------------------------

6

4. Pembagian Tugas Sekdes

------------------------------------------------------------------------------

6

5. Fungsi Kamituwo

------------------------------------------------------------------------------

8

Page 8: Doc6

6. Tugas dan Fungsi Modin

------------------------------------------------------------------------------

8

7. Tugas kamituwo

-----------------------------------------------------------------------------------

9

8. Tata Krja

-----------------------------------------------------------------------------------

10

9. Letak Geografis Desa Meteseh

-----------------------------------------------------------------------------------

11

10.Keadaan Geografis Desa Meteseh

-----------------------------------------------------------------------------------

11

11.Fungsi BPD

-----------------------------------------------------------------------------------

17

BAB II PENYAJIAN ANALISA SWOT

---------------------------------------------------------------------------------------------------

22

Page 9: Doc6

A. Permasalahan

-----------------------------------------------------------------------------------

22

- Kelemahan

-----------------------------------------------------------------------------------

26

- Ancaman

-----------------------------------------------------------------------------------

26

B. Potensi

-----------------------------------------------------------------------------------

26

- Kekuatan

--------------------------------------------------------------------------

26

- Peluang

--------------------------------------------------------------------------

26

C. Target

---------------------------------------------------------------------------------------

27

Page 10: Doc6

BAB III PELAKSANAAN RENCANA

---------------------------------------------------------------------------------------------------

28

A. Target

---------------------------------------------------------------------------------------

28

B. Pelaksanaan

---------------------------------------------------------------------------------------

36

C. Hasil

---------------------------------------------------------------------------------------

55

D. Hambatan dan Dukungan

---------------------------------------------------------------------------------------

56

BAB IV PENUTUP

---------------------------------------------------------------------------------------------------

65

A. Kesimpulan

---------------------------------------------------------------------------------------

66

Page 11: Doc6

B. Prediksi

---------------------------------------------------------------------------------------

66

C. Saran

---------------------------------------------------------------------------------------

67

DAFTAR PUSTAKA

---------------------------------------------------------------------------------------

68

Lampiran :

1. Peta Desa Meteseh

2. Dokumentasi Foto – Foto Kegiatan

3. Surat Pertanggungjawaban ( SPJ ) kelompok PKLM

4. SK Kepala Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tentang

PKK dan Posyandu

5. Proposal Pengrajin genting tentang pengajuan bantuan dana ke Deperindag

Kabupaten Kendal

Page 12: Doc6

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI PKLM

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum PKLM adalah untuk memacu usaha – usaha

percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan pengembangan ,

pembinaan dan pendampingan msyarakat, khususnya usaha home industri

pengrajin genting.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan secara khusus dengan PKLM ini adalah sebagai berikut :

1). Bagi Mahasiswa

a. Mendidik dan mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk dapat

berperan sebagai mitifator, dinamisator, akselerator dan sumber

informasi dalam kegiatan masyarakat

b. Mendidik mahasiswa agar dapat belajar dari kelompok masyarakat

( sesuai dengan disiplin ilmu yang di peroleh ) serta membantu

memberikan pemecahan masalah yang dihadapi berdasarkan

potensi yang ada dari mahasiswa.

c. Menambah pengetahuan melalui pengalaman praktis lapangan dan

mematangkan kepribadian .

2). Bagi Masyarakat

Page 13: Doc6

a. Mendorong kesemangatan untuk berusaha

b. Mendapatkan pengalaman yang baru

c. Mendapatkan motivasi dalam berusaha dan pembangunan

3). Bagi Pemerintahan Desa

a. Memberikan motivasi bagi pemerintahan desa

b. Hasil yang dicapai dapat dipakai untuk acuan pelaksanaan program

3. Sasaran

Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan desa

yang tergolong agraris , masih banyak sawah yang terbentang mengelilingi

desa tersebut, masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai

petani serta usaha – usaha seperti ternak dan usaha home industri seperti

perajin genting, dari berbagai kehidupan dan usaha masyarakat yang

menarik di teliti adalah perajin genting, karena perajin genting merupakan

usaha home industri yang paling banyak di jalani oleh masyarakat desa

Meteseh , menurut data kantor desa Meteseh jumlah perajin genting semua

ada 350 orang / kepala keluarga dan sekarang tinggal 250 orang / kepala

keluarga atau dapat dikatakan yang 100 kepala keluarga mengalami

kemacetan dalam usahanya .

Disamping perajin genting sebagai home industri kehidupan

masyarakat desa Meteseh sehingga dapat mengurangi angka pengangguran

karena orang – orang yang belum meiliki pekerjaan tetap mereka dapat

bekerja di tempat orang yang memiliki home industri genting dan dengan

Page 14: Doc6

mendapatkan upah , besarnya upah tergantung dari banyak sedikitnya

mereka untuk membuat genting jika mereka mendapat banyak maka upah

yang diterimapun akan banyak, sistim upah yang biasa diperlakukan oleh

para pemilik perajin genting adalah dihitung per satu biji , jika satu biji

genting dihitung Rp 75 maka jika orang yang bekerja mendapatkan 1000

biji genting maka mereka akan mendapatkan upah sebesar Rp. 75 x 1000

= Rp 75.000 ( tujuh puluh lima ribu rupiah ) nilai yang cukup besar bagi

mereka yang bersemangat kerja, dan berdasarkan penelitian di lapangan

jika musim panas mereka dapat menghasilkan sekitar 600 biji per hari dan

dengan upah per biji sebesar Rp 200 sehingga hasil yang mereka dapat Rp

200 x 600 = Rp. 120.000 / hari . tetapi jika musim huja tiba penghasilan

mereka menurun sekitar 50 % sehingga mereka hanya mendapatkan hasil

Rp 75.000 / hari. Produk genting yang dihasilkan oleh perajin di Meteseh

berjenis genting pres dan berukuran lebar 23 cm , dan tinggi / panjang 29,5

cm atau berukuran 23 cm x 29,5 cm dan bahan utama yang dipakai adalah

tanah liat berwarna merah yang mudah di dapat disekitar pekarangan

rumah / kebun para pemilik perajin genting, dengan harga biasanya

dihitung per satu biji dan harga sekarang berdasarkan survei di lapangan

per biji seharga Rp 700 sehingga jika membeli 1000 biji genting seharga

Rp 700.000 ( tujuh ratus ribu rupiah. )

Proses pembuatan genting tidaklah begitu sulit , tanah liat yang

masih utuh kemudian di haluskan dengan cara ada yang di injak – injak

dengan kaki dan ada yang memakai alat sejenis molen pengaduk semen

Page 15: Doc6

sampai halus dengan diberi air, kemudian setelah tanah liat tersebut halus

kemudian dimasukan ke alat pencetak yang disebut dengan pres genting,

setelah tanah liat tersebut di masukan kedalam pres genting kemudian

dilakukan penekanan atau di pres dengan kuat , agar tanah liat yang sudah

halus tersebut tidak menempel di pres genting maka biasanya alat pres

genting tersebut di beri minyak goreng atau oli bekas sehingga hasilnya

akan menjadi halus dan sudah menjadi bentuk genting, setelah menjadi

bentuk genting untuk mengeraskan genting tersebut kemudian genting

tersebut di jemur di panasnya matahari sampai kering dan jika musim

panas maka genting tersebut akan bisa kering selama sehari semalam ,

setelah genting genting tersebut benar – benar kering kemudian langkah

terakhir yaitu genting tersebut dibakar dengan menggunakan kayu bakar ,

cara pembakaran dibuat sejenis tungku yang memiliki lubang – lubang di

bawah tempat kayu dan api yang menyala, untuk lamanya pembakaran

genting selama sehari atau semalam , jika pembakaran di saat siang maka

mulai membakar pagi sampai sore, dan jika malam mulai dari sore sampai

pagi atau sampai jam 04. 00 pagi, setelah itu kemudian lubang ditutup

dengan menggunakan tanah liat dan ditunggu sampai dingin selama

kurang lebih 5 hari. Setelah kurang lebih 5 hari maka genting tersebut

sudah menjadi merah dan siap di pasarkan ke konsumen.

Dalam perjalanan dari waktu ke waktu maka lambat laun bahan utama

pembuatan genting menjadi semakin menipis dan habis, sehingga ada

sebagaian perajin genting yang berhenti operasional dengan alasan

Page 16: Doc6

kehabisan bahan baku berupa tanah liat, untuk mengatasi kelangkaan tanah

liat sebagai bahan baku dari perajin genting maka didirikanlah kelompok

perajin genting dan didirikan koperasi sederhana yang di ketuai oleh

Bapak Sisyanto dengan maksud agar pendirian koperasi tersebut dapat

mengatasi kesulitan permodalan untuk membeli tanah liat yang biasanya

di datangkan dari daerah lain seperti daerah Singorojo.

Kehidupan masyarakat Meteseh selain perajin genting juga memiliki

kegiatan - kegiatan yang sering di lakukan seperti kegiatan PKK bagi ibu –

ibu, kegiatan PKK biasanya di adakan sebulan sekali di setiap RT dan

ditingkat PKK desa juga dilakukan kegiatan PKK sebulan sekali dengan

tanggal yang sudah ditetapkan yaitu tanggal 21 disetiap bulannya, jadi

kegiatan PKK di tingkat RT dilakukan sebelum tanggal 21 , untuk

menambah ketrampilan bagi ibu – ibu PKK maka pihak kami PKLM

Untag Semarang , kelompok III-B di Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal mengadakan pelatihan memasak dengan membuat

bakso dari bahan ikan lele atau disebut bakso lele , karena disamping

harganya yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga daging sapi

sehingga masyarakat akan dapat merasakan atau memiliki ketrampilan

membuat bakso yang bahannya dari ikan lele, karena bahan tersebut sangat

mudah di dapat dan murah dan masyarakat meteseh juga banyak yang

membuat jenis perikanan lele .

Selain kegiatan PKK ibu – ibu juga sangat memperhatikan kesehatan

bayi – bayi mereka dengan mengadakan kegiatan POSYANDU yang

Page 17: Doc6

dilakukan sebulan sekali dengan Pemberian Makanan Tambhan ( PMT )

yang bergizi sehingga bayi balita mereka akan tumbuh sehat , dengan

adanya kegiatan Posyando maka pihak kami PKLM UNTAG Semarang ,

kelompok III-B bersama dengan bidan dari Puskesmas Boja , di Desa

Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ikut terlibat di dalamnya

dengan memberikan bantuan – bantuan berupa susu dan makanan

tambahan kacang hijau di setiap tempat yang ada kegiatan Posyando,

dengan demikian masyarakat akan berharap agar balita – balita mereka

dapat terpenuhi gizinya sehingga balita tersebut akan tumbuh secara

normal tanpa ada penyakit kususnya penyakit kekurangan gizi .

4. Bentuk Kegiatan

1. Memberikan pengarahan dan pendampingan kepada kelompok perajin

yang berhenti dengan mengadakan pertemuan – pertemuan

2. Membuatkan proposal untuk memperoleh bantuan modal

3. Memberikan ketrampilan membuat bakso lele kepada ibu – ibu PKK

4. Ikut serta dalam penimbangan balita dalam kegiatan di Posyando

dengan memberikan susu dan pemberian makanan tambahan ( PMT )

5. Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk membentuk koperasi

kelompok pengrajin genting.

C. DESKRIPSI KELEMBAGAAN OBYEK PKLM

Kegiatan PKLM di laksanakan di Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten kendal, yang terbagi atas 8 RW terdiri dari 45 RT dan masing –

Page 18: Doc6

masing RW memiliki jadwal kegiatan tersendiri sehingga kegiatan demi

kegiatan dapat dilaksanakan tanpa adanya waktu kegiatan yang bersamaan

adapun Gambaran Umum Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

adalah sebagai berikut :

1. Susunan Organisasi Pemerintah Desa Meteseh

a. Susunan organisasi pemerintah desa terdiri dari :

i. Kepala Desa

ii. Sekretaris Desa

iii. Kaur Umum

iv. Kaur Keuangan

v. Unsur Pelaksana Teknik Lapangan, terdiri dari :

- Kamituwo

- Modin

vi. Unsur pelaksanaan wilayah yang disebut Kamituwo

b. Sekretaris Desa yang terdiri dari 1 (satu) Urusan

c. Sekretariat adalah unsur staf yang dipimpin oleh Sekretaris Desa yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

d. Unsur Pelaksana Teknik Lapangan sebagaimana dimaksud dan

Kamituwo berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala

desa.

e. Bagan organisasi kepala pemerintahan desa sebagaimana dimaksud,

adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran peraturan desa ini, yang

tidak terpisahkan dari peraturan desa ini.

Page 19: Doc6

2. Tugas Kepala Desa

1. Kepala Desa memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana

dimaksud dalam pasal 3 dan 4 peraturan ini.

2. Dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana

dimaksud kepala desa mempunyai tugas pokok dan kewajiban sebagai

berikut :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa

b. Membina kehidupan masyarakat desa

c. Membina perekonomian desa

d. Memelihara ketentraman desa

e. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa

f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat

menunjukkan kuasa hukumnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud peraturan desa

ini, kepala desa mempunyai fungsi :

1. Perumusan rencana kebijakan penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan.

2. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan, berdasarkan kebijakan yang telah

ditetapkan bersama BPD.

3. Perumusan peraturan desa.

Page 20: Doc6

4. Pembinaan perekonomian rakyat.

5. Pembinaan kehidupan masyarakat desa.

6. Pembinaan ketentraman desa.

7. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.

8. Pelaksanaan perwakilan desa, baik di dalam maupun di luar

pengadilan.

9. Pembinaan kinerja perangkat desa.

10. Pengawasan tugas perangkat desa.

3. Tugas dan fungsi Sekretaris Desa

Sekretaris Desa mempunyai tugas pokok membantu kepala desa dalam

bidang penyusunan rencana kebijakan penyelenggaraan pemerintahan

desa, menyusun rencana program, pembinaan administrasi yang meliputi

pengelolaan keuangan, perlengkapan, kepegawaian (perangkat desa),

kerumah tanggaan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi pada

kepala desa, unsur pelaksana teknis lapangan dan unsur pelaksana teknis

wilayah, menyusun rumusan produk-produk hukum di desa dan

melakukan kegiatan administrasi dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

peraturan desa ini, Sekretaris Desa mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan

pemerintahan desa.

Page 21: Doc6

b. Penyusunan rencana program penyelenggaraan pemerintahan desa dan

rancangan produk-produk hukum di desa.

c. Penyelenggaraan administrasi dalam rangkaian penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan desa.

d. Pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan administrasi

pemerintahan desa, perlengkapan, kerumahtanggaan, keuangan serta

administrasi desa lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

e. pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan kepala desa.

4. Pembangian Tugas Sekretaris Desa terdiri dari :

1. Urusan Umum

2. Urusan Keuangan

Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang

kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris

desa.

1. Urusan Umum mempunyai tugas pokok :

a. Menyiapkan data-data untuk penyusunan rencana perumusan

kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa.

b. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan program pemerintah desa.

c. Menyiapkan penyusunan produk hukum di desa.

Page 22: Doc6

d. Melaksanakan urusan ketatausahaan perangkat desa, perlengkapan,

kehumasan, kerumahtanggan, pengelolaan surat menyurat dan

keprotokolan.

2. Urusan Keuangan mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan bahan pembukuan,

perbendaharaan, verifikasi dan tanggung jawab keuangan.

b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

Desa.

5. Kamituwo mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan koordinasi masalah perkembangan dan keadaan

kependudukan di dusun.

2. Pelaksanaan koordinasi masalah potensi desa dan kondisi geografis

desa dan batas-batas desa.

3. Penyiapan bahan-bahan rencana penyelenggaraan pemerintahan desa.

4. penyiapan bahan-bahan dalam rangka pendataan PBB, retribusi dan

pajak daerah.

5. Penyiapan bahan-bahan dalam rangka penyusunan potensi desa untuk

objek pungutan desa.

6. Penyusunan data monografi desa di bidang pemerintahan.

7. Perumusan bahan rencana kegiatan di bidang pemerintahan dan

pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan.

8. Pelaksanaan tugas lain yang dibebankan kepala desa.

Page 23: Doc6

6. Tugas dan Fungsi Modin

Modin mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyiapkan bahan

penyusunan penyelenggaraan di bidang kesejahteraan, memberikan

pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan, agama dan

masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kemiskinan sesuai

dengan kewenangan desa. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pasal 13 peraturan desa ini Modin mempunyai fungsi :

1. Penyusunan bahan rencana perumusan kebijakan di bidang

kesejahteraan di desa.

2. perumusan rencana kegiatan di bidang kesejahteraan dan kesehatan

masyarakat di desa.

3. Pengkoordinasian dalam rangka pembinaan dan mengembangkan

kerukunan antar umat beragama di desa.

4. pendataan dan mengolah antar penduduk muslim di desa.

5. Perumusan bahan rencana kegiatan dalam rangka ikut menunjang

program pengentasan kemiskinan.

6. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan

kesehatan masyarakat dan pemberian bantuan pelayanan kesehatan

bagi warga yang kurang mampu serta bantuan bagi warga desa yang

miskin dari pemerintah kabupaten.

7. pengkoordinasian dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat yang

berkaitan dengan masalah agama.

Page 24: Doc6

8. Pelaksanaan evaluasi dan inventarisasi serta pendataan dan

pengelolaan data pengembangan dan permasalahan yang berkaitan

dengan masalah kemiskinan, kesehatan, agama dan kesejahteraan.

9. Pelaporan dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala

desa.

7. Tugas dan Fungsi Kamituwo

Kamituwo bertugas membantu kepala desa dalam rangka membantu

penyelenggaraan tugas di bidang pemerintahan, pembangunan dan

kesejahteraan di bagian wilayah dusun. Kamituwo dalam hal ini terdiri

dari kamituwo I dan kamituwo II, dalam rangka melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam peraturan desa ini, kamituwo mempunyai

fungsi :

1. Perumusan bahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kesejahteraan di bidang wilayah (dusun).

2. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penyusunan perumusan rencana

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

kesejahteraan di dusun dengan unsur pelaksanaan teknik lapangan.

3. Pemantauan pelaksanaan peraturan desa di bagian wilayahnya (dusun).

4. Pemantauan dan pelaksanaan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan

kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

kesejahteraan di bagian wilayahnya (dusun).

Page 25: Doc6

5. Pelaksanaan evaluasi dan inventarisasi permasalahan-permasalahan

yang timbuk di bagian wilayahnya dalam pelaksanaan pemerintahan,

pembangunan, keamanan, ketertiban, ketentraman umum.

6. Pelaksanaan penarikan PBB serta pajak dan tretribusi daerah terhadap

wajib pajak dan wajib retribusi.

7. Penyetoran hasil penarikan PBB serta pajak dan retribusi daerah pad

akas daerah dan penyampaian bukti setor pada bendaharawan desa.

8. pendataan, pengolahan data-data pelayanan serta pelunasan PBB serta

pajak dan retribusi daerah dari wajib pajak dan wajib retribusi.

9. Pembuatan laporan dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan

kepala desa.

8. Tata Kerja

Dalam pelaksanaan tugas, Kepala Desa, Sekretaris Desa, unsur pelaksana

teknik lapangan dan unsur pelaksana wilayah (kamituwo) wajib

melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi singkronisasi, baik dalam

lingkungan masing-masing maupun antar organisasi, sesuai dengan tugas

masing-masing.

1. Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan

yang ditetapkan bersama antara kepala desa dan BPD serta petunjuk

Bupati Kendal.

2. Kepala Desa wajib memberikan petunjuk, membina, menimbang,

mengawasi pekerjaan unsur staf, usnur pelaksana teknik lapangan dan

Page 26: Doc6

unsur pelaksana wilayah (kamituwo) dalam lingkungan Pemerintahan

Desa.

3. Sekretaris Desa bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan

bawahannya serta memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahannya dan melakukan pengawasan.

4. Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Modin dan Kamituwo wajib

mematuhi petunjuk-petunjuk dari atasannya masing-masing dan

bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta

menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

5. Setiap laporan yang diterima dari bawahannya masing-masing wajib

diolah oleh Sekretaris Desa dan dipergunakan sebagai bahan

penyusunan laporan pertanggungjawaban kepala desa kepada BPD .

9. Letak geografis

Keadaan Geografi Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Trisobo

- Sebelah Selatan : Ds. Campurejo

- Sebelah Barat : Ds. Merbuh

- Sebelah Timur : Jatisari

Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tepatnya berada pada

1100 bujur timur dari Grenwich , 3,300 bujur timur dari Jakrta, serta

berada pada 7,050 Lintang selatan, maka Desa Meteseh termasuk daerah

Page 27: Doc6

tropis dan berhawa sedang , luas wilayah mencapai 751,293 Ha yang

meliputi luas wilayah persawahan tang penduduk dan tanah

perkebunan ( Sumber Data : Monografi Desa Meteseh, Tahun 2012 )

10. Keadaan Geografis

a. Jumlah Penduduk dan Luas Daerah

Berdasarkan laporan monografi Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal tahun 2012 , jumlah penduduk 9200 orang , yang

terdiri dari jumlah laki – laki 4420 orang dan perempuan sebanyak

orang dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1357, dan luas

wilayah 751,750 Ha yang terdiri dari 461,75 Ha adalah tanah

pertanian, 165 tanah kering dan tanah perkebunan seluas 125 Ha untuk

mengetahui jumlah menurut kelompok umur dan jenis kelamin ,

disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini :

Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Umur Laki - Laki Perempuan Jumlah

0 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

497

493

495

490

489

450

426

419

397

502

510

582

923

912

892

992

999

1032

Page 28: Doc6

30 – 39

40 – 49

50 – 59

60 >

437

457

342

270

610

599

466

269

1047

1056

808

539

Jumlah 4420 4780 9200

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2012

Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa

penduduk laki – laki lebih sedikit dari pada penduduk wanita, adapun

perbandingan jenis kelamin atau yang disebut dengan Sex Ratio

( Sugiyono : 2010 ) adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk laki – laki

Sex Ratio = X 100

Jumlah Penduduk Wanita

4420

= X 100 = 92 jiwa,

4780

Hal ini berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 laki – laki , dengan

demikian penduduk wanita lebih banyak dibanding penduduk laki – laki dan

untuk mengetahui jumlah luas tanah adalah sebagai berikut :

Keadaan LuasTanah di Desa Meteseh Kecamatan Boja

Page 29: Doc6

Kabupaten Kendal

No Jenis Tanah Luas Tanah Km2 Prosentase

1 Tanah Pertanian 461,750.000 28,1 %

2 Tanah Pekarangan 165.000 59,9 %

3 Tanah Perkebunan 124.543 12 %

751,293.000 100 %

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tanah pertanian 28,1 % yang

berarti Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten kendal adalah

daerah pertanian , dan untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk

di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah sebagai

berikut :

Luas Wilayah

Kepadatan Penduduk = X 1 Km2

Jumlah Penduduk

751,2930.000

= X 1 Km 2

9200

= 81,66 Km 2

Page 30: Doc6

Dari hasil perhitungan kepadatan penduduk di atas dapat diketahui

bahwa kepadatan penduduk secara geografis termasuk kriteria sedang .

b. Keadaan Penduduk Menurut Pekerjaan

Keadaan penduduk di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal pekerjaannya sangatlah beragam dan menurut data sebagai

berikut :

Keadaan Penduduk menurut pekerjaannya

No Jenis Pekerjaan Jumlah Prsentase

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Petani

Buruh tani

Pengusaha

Buruh Industri

Buruh bangunan

Pedagang

PNS/ ABRI

Pensiunan

Lain-lain

675

2227

25

325

1025

37

68

25

27

15.2 %

50.2 %

0.56 %

7.33 %

23.1 %

0.83 %

1.53 %

0.56 %

0.61 %

Jumlah 4.434 100 %

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2012

Dari data di atas maka dapat diketahui bahwa yang bekerja dari jumlah

penduduk keseluruhan 9200 adalah 4.434 atau 48,2 % yang berarti

Page 31: Doc6

bahwa penduduk yang bekerja hanya 50,2 % sedangkan yang 49,8 %

adalah termasuk pengangguran dan usia belum kerja , dilihat dari

jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 4.434 diatas yang paling

banyak adalah sebagai petani yaitu sebesar 50,2 % sedangkan yang

paling sedikit adalah bekerja sebagai pensiunan yaitu sebanyak 0.56 %

dengan demikian maka dapat dipsimpulkan bahwa Desa Meteseh

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal merupakan daerah agraris terbukti

sebagian besar penduduknya bermata pencaharian atau bekerja sebagai

petani , namun juga tidak kalah dengan adanya para pengrajin genting

dan pengrajin genting Meteseh sudah banyak di kenal dan banyak luar

daerah kendal yang sudah memakai genting Meteseh, seperti daerah

Purworejo, Temanggung dan daerah Parakan.

a. Keadaan penduduk menurut Agama

Agama yang ada di Desa Mateseh

No Agama Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Islam

Kristen

Katolik

Hindu

Budha

8830

370

-

-

-

96 %

4 %

-

-

9200 100 %

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh ,Tahun 2012

Page 32: Doc6

Menurut data di atas maka dapat dikatakan bahwa sebagaian besar

penduduk Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah

ber agama Islam sebanyak 96 % , dan ada juga orang yang ber agama

Kristen sebanyak 4 % dan yang beragama Katolik 0 % dari jumlah

penduduk 9200 jiwa. Walau di Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal tedapat bermacam – macam agama tetapi

kehidupan di masyarakat tetap kondusif dan selama kami melakukan

kegiatan PKLM tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan agama

sehingga masyarakat saling menghormati antara agama yang satu

dengan agama yang lainnya, dan kami kelomopok PKLM di Meteseh

tidak pernah menyentuh permasalahan agama baik secara umum

maupun secara kelompok PKLM, jadi kami tidak bersentuhan dengan

kepercayaan mereka dan tidak pernah mempersoalkan dalam hal

agama , baik itu Islam , Kristen , Hindu ,Budha , dan Katulik dan

dalam kegiatan keagamaan team juga mengikuti seperti pengajian –

pengajian , sehingga team PKLM UNTAG Semarang dapat mengenal

warga dengan baik dan kami team PKLM tidak pernah membedakan

apakah itu orang Islam maupun orang beragama lain kami team PKLM

tidak pernah membeda – bedakan soal orang beragama, semua

masyarakat di kenal dengan baik tanpa adanya perkecualian baik dari

segi agama maupun dari segi tingkat ekonomi.

Page 33: Doc6

c. Keadaan Penduduk menurut pendidikan

Keadaan Pendidikan Penduduk

No Pendidikan Jumlah Prosentase

1

2

3

4

5

6

7

Tamat akademi / S1

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Tidak Tamat SD

Belum Tamat

Lain-lain

429

3356

2545

1465

311

173

-

5,18 %

40,5 %

30,7 %

17,7 %

3,76 %

2,09 %

-

8279 100 %

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh ,Tahun 2012

Dari data di atas maka dapat dikatakan bahwa sebagaian besar

penduduk Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah

tamatan Sekolah Dasar ( SD ) sebanyak 40,5 % dari jumlah

penduduk 9200 jiwa, sedangkan yang tamatan S1 hanya 5,18 % ,

sedangkan yang tamatan SLT dan SLTA mencapai sekitar 48 %

dengan demikian maka tingkat pendidikan masyarakat di Desa

Meteseh termasuk kriteria menengah ke bawah .

d. Keadaan tempat peribadatan

Page 34: Doc6

Di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal tempat

peribadatan ada bervariasi bukan hanya masjid saja tetapi ada beberapa

gereja dan ada beberapa mushola dan ada beberapa masjid.

Keadaan tempat – tempat beribadah

No Agama Jumlah Presentase

1

2

3

Masjid

Mushola

Gereja

9

16

2

30,8 %

61,5 %

7,69 %

37 100 %

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh,Tahun 2012

11. Badan Permusyawaran Desa ( BPD )

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan sebuah lembaga desa

yang dibentuk di tiap-tiap desa di seluruh Indonesia yang pembentukannya

dilatarbelakangi oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah maupun Undang-Undang penggantinya yaitu Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sesuai

dengan tugas dan fungsi dari lembaga ini yakni sebagai lembaga yang

menjalankan fungsi legislasi, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat serta menjalankan fungsi pengawasan, maka diharapkan dengan

efektifnya pelaksanaan fungsi tersebut dapat diwujudkan keseimbangan

kekuatan antara elemen masyarakat yang direpresentasikan oleh BPD

dengan pemerintah desa. Di level desa perlu dibangun good governance

(tata kelola pemerintahan yang baik) yang memungkinkan keterlibatan

Page 35: Doc6

seluruh elemen desa yang direpresentasikan melalui kelembagaan BPD

dalam setiap urusan publik, penyelenggaraan pemerintahan serta

merumuskan kepentingan desa. Tentunya ini dapat terwujud apabila BPD

memiliki posisi tawar ( bargaining position ) yang kuat tidak hanya

terhadap pemerintah desa tetapi juga terhadap pemerintah supra desa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif,

dengan rnenggunakan metode wawancara mendalam (in depth interview)

sebagai teknik pengumpulan data utama, yang didukung dengan data

sekunder sebagai data pelengkap. Purposive sampling digunakan sebagai

teknik pemilihan informan, dengan kriteria penentuan informan didasarkan

atas pengalaman dan pengetahuan informan dalam berinteraksi dengan para

anggota BPD secara perorangan maupun secara kelembagaan. Konsep

kinerja maupun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yang

digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini menggunakan konsep wancara

langsung, serta konsep-konsep lain yang dianggap relevan dalam mengkaji

dan menganalisis pelaksanaan tugas dan fungsi BPD Desa Meteseh

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD

pada dasarnya mengacu pada tugas dan fungsi dari lembaga ini yang telah

diatur dalam peraturan perundang-undangan yaitu melaksanakan fungsi

legislasi, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta fungsi

pengawasan. Namun dalam pelaksanaannya pelaksanaan fungsi legislasi

dari BPD Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ini, belum

dilaksa nakan secara efektif. Salah satu penyebab ketidakefektifan

Page 36: Doc6

pelaksanaan tugas dan fungsi dari lembaga ini khususnya pelaksanaan

fungsi legislasi karena minimnya pemahaman serta keterampilan dan

kemampuan anggota masyarakat di Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal terhadap pelaksanaan fungsi legislasi tersebut. Kondisi

ini juga sangat dipengaruhi oleh kurang tanggapnya aparat desa dan

Lembaga Desa selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap pembinaan

kelembagaan. Pelaksanaan tugas dan fungsi dari BPD di Desa Meteseh

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang menjadi ukuran dalam menilai

kinerja organisasi tersebut meskipun secara umum dinilai baik, namun

terlepas dari penilaian masyarakat tersebut ternyata masih ditemukan

sejumlah fakta yang apabila dikaitkan dengan indikator-indikator kinerja

organisasi BPD menunjukkan bahwa ada beberapa indikator kinerja yang

belum terpenuhi dalam struktur keanggotaan BPD Desa Meteseh

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yaitu masih adanya sejumlah elemen

masyarakat yang belum terwakili dalam struktur keanggotaan lembaga

tersebut Fungsi pengawasan dari BPD dinilai sebagai fungsi yang paling

gencar dilaksanakan dibandingkan pelaksanaan fungsi-fungsi yang lain.

Sedangkan fungsi legislasi merupakan fungsi yang paling minim dalam hal

penerapan dan pelaksanaannya. Masih terdapatnya pelaksanaan fungsi dari

BPD yang dinilai masih minim, tentu raja tidak dapat dilepaskan dari

sejumlah faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut.

Faktor yang dinilai sebagai hambatan dominan yaitu kurangnya

pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki oleh anggota BPD perihal

Page 37: Doc6

pelaksanaan tugas dan fungsinya serta faktor-faktor yang lain yaitu

ketiadaan ruang privasi bagi pare anggota BPD dan masih minimnya honor

yang diterimanya. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah

tersebut adalah perlunya mengintensifkan bentukbentuk pembinaan dan

pemberian keterampilan-keterampilan teknis kepada pars anggota BPD.

Mengupayakan kaderisasi calon-calon anggota BPD yang dinilai kapabel

dan sedapat mungkin seluruh elemen masyarakat dan tidak hanya sekedar

mengandalkan faktor ketokohan semata, pengadaan sarana dan prasarana

serta perumusan kebijakan guna meningkatkan jumlah kompensasi atau

honor yang diterima oleh para anggota BPD.

Badan Permusyawaratan Desa untuk setiap kabupaten diatur

berdasarkan peraturan daerah yang diterbitkan oleh Bupati selaku kepala

daerah. Peraturan daerah kabupaten / kota dibuat oleh DPRD kabupaten /

kota bersama bupati / walikota. Untuk BPD di desa dibentuk berdasarkan

Penetapan jumlah anggota BPD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk

desa tersebut diatur dalam Bab II (pasal 11) Peraturan Daerah Kabupaten

Kendal No. 8 Tahun 2006 tentang Pembentukan BPD. Banyak sedikitnya

jumlah anggota BPD dalam suatu desa, bukan berarti menjadi jaminan

bahwa desa yang mempunyai anggota BPD lebih banyak maka desa tersebut

akan lebih maju dibanding dengan desa yang mempunyai anggota BPD

lebih sedikit, akan tetapi maju dan tidaknya suatu desa tersebut lebih

ditentukan dari kinerja atau aktivitas BPD itu sendiri, karena BPD

merupakan mitra kerja pemerintah desa yang sangat berperan bagi kemajuan

Page 38: Doc6

desa yang demokratis. Badan Permusyawaratan Desa yang berfungsi

menampung aspirasi masyarakat, serta menetapkan peraturan desa bersama

Kepala Desa harus berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga masyarakat

desa merasa terlindungi oleh para wakil-wakilnya di BPD, Daerah yang

mengatur tentang pedoman pembentukan Badan Permusyawaratan Desa

disesuaikan pula dengan Peraturan Pemerintah tersebut. Hal di atas sesuai

dengan penjelasan yang menjelaskan bahwa : “Dalam Pemerintahan Daerah

Kabupaten / Kota dibentuk Pemerintahan Desa yang terdiri dari

pemerintahan desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)”. Sedangkan

lebih lanjut dinyatakan bahwa Badan Permusyawaratan Desa berfungsi

menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan

meyalurkan aspirasi masyarakat. Dengan demikian diharapkan dapat

meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang demokratis yang

mencerminkan kedaulatan rakyat. engertian desa menurut Undang-Undang

No. 32 Tahun 2004 adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan negara

kesatuan republik Indonesia. Pemerintahan desa yang semula merupakan

unit pemerintahan terendah di bawah Camat, berubah menjadi sebuah yang

mempunyai kebebasan untuk mengurus kepentingan masyarakat setempat

dan mempertanggungjawabkannya pada masyarakat setempat pula. Pada

peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 tentang desa di jelaskan bahwa BPD

Page 39: Doc6

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa dan

merupakan wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan

kerterwakilan wilayah yang ditetapkan denagan cara musyarawah dan

mufakat. Pada Pasal 35 peraturan tersebut menjelaskan BPD mempunyai

wewenang :

a)    Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa

b)    Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan

peraturan kepala desa

c)    Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa

d)    Membentuk panitia pemilihan kepala desa

e)    Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan

aspirasi masyarakat; dan

f)     Menyusun tata tertib BPD.

Kemudian pada Pasal 36 dijelaskan bahwa BPD mempunyai hak :

a)    Meminta keterangan kepada Pemerintah Desa

b)    Menyatakan pendapat.

Pada Pasal 37 Anggota BPD mempunyai hak :

a)    Mengajukan rancangan peraturan desa

b)    Mengajukan pertanyaan

c)    Menyampaikan usul dan pendapat

Page 40: Doc6

d)    Memilih dan dipilih; dan

e)    Memperoleh tunjangan.

Anggota BPD mempunyai kewajiban :

a)   Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan

perundang-undangan

b)   Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa

c)   Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

d)  Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi

masyarakat

e)   Memproses pemilihan kepala desa

f)   Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,

kelompok dan golongan

g)   Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat

setempat; dan menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan

lembaga kemasyarakatan.

Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa agar mampu menggerakkan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pembangunan dan penyelenggaraan administrasi desa,

Page 41: Doc6

maka setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan atas musyawarah

untuk mencapai mufakat. Oleh karena itulah, Badan Permusyawaratan

Desa mempunyai fungsi mengayomi adat istiadat, menetapkan peraturan

desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat, serta mengawasi pelaksanaan peraturan desa dan peraturan

Kepala Desa, mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala

Desa.

BAB II

PENYAJIAN ANALISIS SWOT DAN RENCANA

PROGRAM KERJA PKLM

A. PERMASALAHAN

1. Kelemahan

a. Banyak pengangguran

b. Banyak angkatan kerja yang tidak memiliki ketrampilan

c Kekurangan permodalan bagi usaha pengrajin genting

d Harga yang tidak sesuai dengan pengeluaran

e Tidak adanya administrasi kegiatan PKK

f Tidak adanya papan nama pada posyandu

g Kegiatan posyandu tersendat

Page 42: Doc6

2. Ancaman

a Banyak pengrajin yang gulung tikar

b Meluapnya pengangguran yang tidak memiliki ketrampilan

c Terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, pencurian dan perkelahian

d Menurunnya kesehatan bagi balita

B. POTENSI

Adapun potensi yang dimiliki Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal adalah sebagai berikut :

1. Kekuatan

a. Adanya koperasi simpan pinjam

b. Semangat kerja masyarakat yang tinggi

c. Adanya aparat kepolisian dalam masyarakat

d. Adanya PKLM Untag Semarang

e. Banyaknya tenaga kerja yang ahli dibidangnya

2. Peluang

a. Pengembangan usaha pengrajin genting

b. Adanya usaha di bidang peternakan

c. Adanya usaha kecil rumah tangga

d. Persatuan dan kerjasama masyarakat yang kuat

C. TARGET

Page 43: Doc6

Dalam kegiatan PKLM UNTAG Semarang tahun 2012 , di Desa Meteseh

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal target yang ditentukan adalah :

1. Terbentuknya Koperasi Usaha Genting

2. Terbentuknya Saham PKK

3. Pembenahan administrasi PKK

4. Pembenahan administrasi Posyandu

5. Pemberian Ketrampilan membuat bakso dari Lele kepada ibu-ibu PKK

BAB III

PELAKSANAAN RENCANA / PROGRAM KERJA

A. TARGET

1. Terbentuknya Pondok Baca di Desa Meteseh

Sebagai program unggulan dari kelompok 1 KKN mahasiswa

berharap masyarakat Desa Meteseh menjadi desa yang “melek baca” dan

menjadikan SDMnya lebih berkualitas. Pondok baca itu sendiri

sebenarnya telah ada di Dusun Slamet Kecamatan Meteseh Kabupaten

Kendal dengan nama Pondok Baca Ajar. Namun sayangnya pondok baca

tersebut kurang terurus seperti buku yang tidak tertata rapi, rak yang

hampir patah, paku-paku yang udah mulai terlepas, kurangnya rak buku

dan lain sebagainya.

Page 44: Doc6

Padahal sebenarnya banyak potensi yang bisa digali agar

kegunaannya menjadi maksimal.

Sejarah berdirinya Pondok Baca Ajar dimulai ketika sang pendiri

Heri Chandra Santoso prihatin melihat banyaknya anak putus sekolah di

sekitar tempat tinggalnya, yang kemudian mendirikan pusat pelatihan

anak, Pondok Baca Ajar. Ia ingin anak-anak itu tak ketinggalan dengan

yang lainnya. Selain itu, sang pendiri membekali 30 remaja putus sekolah

dengan beberapa keterampilan salah satunya adalah membuat kerajinan

dari plastik bekas.

Generasi muda merupakan calon penerus bangsa. Sayangnya, nasib

mereka masih banyak yang terabaikan. Kenyataan inilah yang mendorong

Heri Chandra Santoso mendirikan Pondok Baca Ajar, di Desa Meteseh,

Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Lewat pondok baca itu, Heri ingin mengembangkan potensi anak-anak

putus sekolah. Saat ini, di pondok baca yang berdiri sejak 2007 ini terdapat

30 anak binaannya. "Mereka putus sekolah karena orang tua tidak mampu

membiayai," ujar Heri, warga asli Dusun Slamet, Desa Meteseh.

Kegiatan yang dilakukan sehari-hari di Pondok Baca Ajar antara lain

membaca buku, pelatihan bahasa inggris, belajar komputer, belajar sejarah

lokal, dan membaca puisi. Heri ingin anak-anak tersebut bisa mengetahui

Page 45: Doc6

perkembangan teknologi, namun tetap tidak melupakan sejarah

kebudayaan lokal.

Ia tertarik untuk memberdayakan remaja putus sekolah ini karena memang

sejak kuliah aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Heri adalah sarjana

Sastra Indonesia alumni Fakultas Sastra Universitas Diponegoro tahun

2007. "Saya juga terpanggil untuk memberdayakan mereka, karena

sebenarnya ada potensi yang bisa dikembangkan," ujarnya.

Setelah lulus, ia bersama beberapa rekan-rekannya sepakat mendirikan

sebuah perpustakaan sederhana untuk menampung anak-anak setempat. Ia

pun meminta bantuan kepada para remaja karang taruna untuk mendukung

programnya tersebut.

Awalnya, pondok baca ini hanya menempati ruang tamu milik orang tua

Heri. Ketika itu, hanya ada 15 anak yang rutin datang. Heri

mengumpulkan buku-buku dari sumbangan berbagai lembaga swadaya

masyarakat (LSM) dan sumbangan pribadi. "Kini sudah ada 2.000 judul

buku," imbuh pria kelahiran Kendal, 22 Mei 29 tahun lalu. Buku-buku

tersebut mulai dari buku ilmu pengetahuan, sejarah kebudayaan hingga

buku cerita anak.

Selain mengenalkan kegemaran membaca buku, dua bulan sekali, Heri

Page 46: Doc6

juga mengadakan seminar dan pelatihan penulisan cerita pendek dan

pengolahan bahan-bahan plastik yang sudah jadi sampah untuk dijadikan

cenderamata atau souvenir.

Mereka memanfaatkan bahan tersebut dibuat tas, topi, dan berbagai

suvenir lainnya. Dari hasil kerajinan ini, dalam sebulan Heri bisa

mengumpulkan omzet Rp 10 juta. Bahkan, di saat-saat tertentu, seperti

akhir tahun, omzet bisa mencapai Rp 20 juta. Penjualan aneka produk

plastik tersebut masih di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pendapatan dari usaha ini memang masih kecil. Memang dalam usaha ini,

Heri tidak mengejar omzet. Ia lebih mementingkan kemandirian anak-anak

itu untuk menghadapi hidupnya di masa mendatang.

Dalam menjalankan kegiatannya ini, Heri mengaku mengalami sejumlah

kendala. Salah satunya adalah meyakinkan para orang tua anak-anak putus

sekolah tersebut bahwa kegiatan yang ia jalankan tidak dipungut biaya

alias gratis. "Awalnya para orang tua tidak mengizinkan karena khawatir

dipungut biaya," ujar Heri.

Heri memaklumi karena mayoritas orang tua murid-muridnya bekerja

sebagai petani kelas gurem dan buruh dengan penghasilannya yang pas-

pasan.

Page 47: Doc6

Kendala lainnya adalah rendahnya budaya membaca di masyarakat

pedesaan. "Saya berusaha meyakinkan masyarakat tentang pentingnya

membaca untuk membuka cakrawala," ujarnya.

Namun masalah yang paling serius adalah tidak adanya perhatian dari

Pemerintah. Bahkan, Kepala Desa Meteseh bukannya membantu kegiatan

sosial ini, malah menentang adanya perpustakaan buatan Heri. "Mereka

curiga saya memiliki motif-motif tertentu di balik kegiatan sosial ini,"

ujarnya.

Namun Heri tidak berkecil hati, dan terus menjalankan aktivitasnya. Justru

banyak pihak lain yang mau mengulurkan bantuan. "Beberapa yang pernah

memberikan bantuan antara lain Kompas dan Astra," ujarnya.

Meski banyak mengalami kendala, Heri yakin tetap memberikan pengaruh

positif. Ia pun hanya menganggap kendala itu sebagai kerikil-kerikil kecil.

mal

2. Terbentuknya Saham Modal pada PKK Meteseh

PKK merupakan bentuk kegiatan ibu rumah tangga di Desa Meteseh

Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, kegiatan tersebut di lakukan setiap

Page 48: Doc6

sebulan sekali, PKK juga merupakan kekuatan bagi ibu – ibu untuk

membantu dan menopang kebutuhan sehari hari karena dalam kegiatan

PKK di adakan arisan dan iuran – iuran lain yang sifatnya sosial, agar

untuk dapat dipakai untuk modal paka Team PKLM memberikan motivasi

kepada ibu – ibu PKK untuk membentuk modal saham dengan cara

membentuk kelompok saham yang beranggotakan seluruh anggota PKK

menjadi anggota saham dengan besarnya saham ‘ seratus ribu rupiah ‘

setiap anggota dengan jangka waktu sampai 7 bulan atau sampai lebaran

atau sekitar bulan Juli – Agustus 2012 .

Menurut pendapat team PKLM UNTAG pembentukan saham perlu

dilakukan karena untuk membentu perekonomian ibu rumah tangga,

karena akan sangat meringankan beban para ibu rumah tangga , jika ibu

rumah tangga meminjam maka ibu rumah tangga tersebut membayar

sebesar bunga yang telah ditentukan bersama yaitu 2 % , misalnya anggota

saham meminjam Rp 100.000 maka setiap bulan / setiap pertemuan

mereka membayar Rp 12.000 sudah termasuk bunga , jauh lebih murah

jika dibandingkan dengan angsuran bank , dengan adanya saham PKK

tersebut para anggota dapat meminjam uang di PKK tersebut.

3. Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu rutin dilakukan oleh ibu – ibu kususnya ibu rumah

tangga muda yang masih memiliki anak balita , kegiatan posyandu di

lakukan di setiap RT dan rutin dilakukans etiap sebulan sekali kegiatan ini

di pandu dan di laksanakan oleh pengurus posyandu dan dibantu oleh

Page 49: Doc6

seorang Doketer atau tenaga kesehatan dari kecamatan, sehingga jika ada

balita yang sakit langsung di rujuk ke Puskesmas Boja, Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal, sehingga penyakit pada balita dapat diantisipasi sedini

mungkin.

Dalam kegiatan posyandu team PKLM membantu memberikan

makanan tambahan berupa susu dan makanan ringan serta memberikan

kacang hijau kepada balita, di Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal terdiri dari 7 kelompok posyadu antara lain :

1. Posyandu Aggrek di Dusun Krajan Tengah Desa Meteseh

2. Posyandu Dahlia di Dusun Rowosari Desa Meteseh

3. Posyandu Twratai di Dusun Segrumung Desa Meteseh

4. Posyandu Bougenfil di Dusun Slamet Desa Meteseh

5. Posyandu Kenanga di Dusun Krajan Barat Desa Meteseh

6. Posyandu Mawar di Dusun Krajan Timur Desa Meteseh

7. Posyandu Melati di Dusun Teseh Desa Meteseh ( Struktur posyandu

terlampir )

Adapun keadaan balita di setiap posyandu adalah sebagai berikut :

No Nama Dusun Jml Balita

1 Dusun Krajan Tengan Desa Meteseh 130

2 Dusun Rowosari Desa Meteseh 132

Page 50: Doc6

3 Dusun Segrumung Desa Meteseh 91

4 Dusun Slamet Desa Meteseh 60

5 Dusun Krajan Barat Desa Meteseh 72

6 Dusun Krajan Timur Desa Meteseh 53

7 Dusun Teseh Desa Meteseh 105

Jumlah Balita 643

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , 2011

GARIFIK KEADAAN BALITA DI DESA METESEH KECAMATAN

BOJA KABUPATEN KENDAL

0

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 5 6 7

DATA BALITA DESA METESEH

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , 2011

Keterangan Grafik

1 Dusun Krajan Tengan Desa Meteseh 130 20,22 %

2 Dusun Rowosari Desa Meteseh 132 20,53 %

3 Dusun Segrumung Desa Meteseh 91 14,15 %

Page 51: Doc6

4 Dusun Slamet Desa Meteseh 60 9,33 %

5 Dusun Krajan Barat Desa Meteseh 72 11,20 %

6 Dusun Krajan Timur Desa Meteseh 53 8,24 %

7 Dusun Teseh Desa Meteseh 105 16,33 %

Jumlah Balita 643 100 %

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011

Dari grafik tersebut dapat di ketahui bahwa balita yang paling banyak

adalah di Dusun Rowosari yaitu 20,53 %, karena Dusun Rowosari merupakan

Dusun yang paling banyak warganya dan paling banyak usia suburnya

sehingga pertumbuhan penduduknya tergolong paling tinggi, karena adanya

pasangan kawin muda dan setelah lulus SLTP atau SLTP kebanyak kemudian

kawin dan bekerja membantu orang tuanya .

B. Pelaksana Program

1. Pelindung : Kepala Desa Meteseh

2. Pembimbing Lapangan : Dra. Hj. Susilo Endrawanti, M.Si.

3. Ketua : Suwoso Djati

4. Sekretaris : Yamidi

5. Bendahara : Ratna Listiyani

6. Bidang Pelaksana : Sisyanto.

Pada tanggal 21 Januari 2012 :

Page 52: Doc6

Team mahasiswa PKLM mengikuti kegiatan di posyandu Dusun Krajan

Timur, kegiatan tersebut dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 09.00 WIB

sampai dengan selesai, di pos yandu team PKLM ikut serta dalam

pelaksanaan penimbangan balita yang berjumlah 50 balita dan jumlah dalam

data semuanya ada 53 jadi ada 3 balita yang tidak di timbang dan tidak

mendapat perawatan Gizi dan makanan tambahan dari pos yandu Mawar .

Setelah team PKLM UNTAG melihat secara langsung di lapangan maka

banyak kekurangan dalam penanganan administrasi yang dimiliki oleh

kelompok posyandu di Dusun Krajan Timur , kekurangan tersebut antara lain

buku catatan balita, buku catatan kehadiran balita, dan papan nama. Team

PKLM UNTAG kemudian membantu menyelesaikan adminsitrasi yang belum

lengkap tersebut untuk dilengkapi , dengan cara dicatat terlebih dahulu

administrasi yang kurang setelah di catat kemudian secara bersama – sama

kelompok mengerjakan hal – hal yang dirasa masih kurang, sehingga tugas

kelompok menyelesaikan pekerjaan di pos PKLM UNTAG Semarang, balita

yang dilayani di posyandu Dusun Krajan Timur adalah sebanyak 53 balita

datanya sebagai berikut :

Page 53: Doc6

POSYANDU RW 03

DATA BALITA KRAJAN TIMUR

No. Nama Balita Tgl Lahir Nama Orang Tua

1 Anggun Dwiyarni 26/4/2006 Masrur/gunawati

2 Laviola Delviena 06/11/2006 Ragil sukamto/Asromah

3 Fandi Prasetyo 05/03/2006 Mujazen/wahyuni

4 Nova Widianingsih 11/07/2006 Witoyo/Manisih

5 salwa Anis nabila 15/11/2006 Puji Supalal/Ngatemi

6 Ridho alfyan Syah Subkhi 12/07/2006 Wahyudiono/Rohmiati

7 Dewangga Dinar Putro 20/12/2006 Ndaru dinardito/RW Wid

8 Alifah Rohadatul Aisy 14/1/2007 Nuryadi/Zumrofun

9 Farel Pribadianto 02/10/2007 Jumanto/Dwi wahyu

10 Lingga Defa Arfega 24/4/2007 Arni

11 Tiara Rahma Wati 05/09/2007 wahrodo/Sumilah

12 Slamet Junianto 28/6/2007 Bero/Juwariyah

13 Putri Ayu Balqis A.M 08/09/2007 Jhoni/Paryumi

14 Rhaifa 08/01/2007 Budi.S/Prihati

15 Riasi Ayuna Nafi 14/8/2007 Suroto/istiqomah

16 Khoirun Nisa 09/05/2007 Suhono/Muntarni

17 Fahreza 27/10/2007 Fandholin/Rifiatun

18 Sefi Kirana Ramadhani 14/9/2007 Wahudi/Susiyantiningsih

Page 54: Doc6

19 J.Teguh 20/6/2007 Yanto/Mukhayatun

20 Mirza Yusuf Fadiar   Nurfatoni/Ema W

21 Dimas   Pipin/Aries

22 Bangun Fajar Pratama 23/1/2008 Suresmanto/Ara

23 Nabila Revalina Putri 21/2/1008 Deddy/Carolina

24 Gita Citra Nirmala 03/08/2008 Rohadi/Suyanik

25 Rohmad Syamsul M 23/3/2008 Chaeron/Katim

26 M.Alifiyan Nanda 26/6/2008 Mahmudi/Istatul

27 Fahrudin 26/7/2008 Efendi/Siti

28 Agus Nurrohman 08/08/2008 Suyudi/kiryati

29 A.Fachrizal Pratama 30/8/2008 Hermanto/Nurmawatik

30 Bintany Audia D.P 10/04/2008 Nurmanto/Riwayati

31 Tyusuf Adi S   Pani/maslakhah

32 M.Fakhur Ridho 30/3/1009 Sanuri/Winarsih

33 Arlintang 21/3/2009 Tri S/Ria Novita

34 Derby ardina 20/6/2009 Joko wahono/Satiyah

35 Lidya Sekar Arumsari 29/5/2009 Siti R/Sumardi

36 Jundan Tri A.   Bidi S/priyati

37 Annindia Cintia Z 24/9/2009 Rochimin/Eka R

38 Vicky Alifviona 13/11/2009 Suwarto/Mulyani

39 Alfyan Raditya 12/12/2009 Dartoyo/trimah

40 Andika Dwi Setiawan 17/12/2009 Masrur/gunawati

Page 55: Doc6

41 Zoel Edo Januar 01/08/2010 Bambang/mei

42 Safira Hariyanti 21/2/202010 Harry S/ Ngatemi

43 M.Alfa R.Fadiar 20/2/2010 Nurfatoni/Ema W

44 Adinda S.N 28/4/2010 Suprayitno/Tri suwarni

45 Ravca Putra Aldilla 14/6/2010 Supiyarto/Sri suwarni

46 Indah estiningsih 07/09/2010 Pardi/Dewi

47 Rivanna Aurelliao 6 bulan Kusmiyati

48 Akhmad Akbar Rivano 3 bulan Puji Supalal/Ngatemi

49 Erik Fajriyan 10/02/2010 Mulyono/Nur kamidah

50 Ahmad Fariz 29/9/2010 Maryono/Sulastri

51 Kevin 26/9/2010 sumarsidah

52 Haffi 4 bulan Kristiana

53 Ilham Ibnu Maulana 23/1/2011 Zaeni/Sumiasih

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011

Pada tanggal 22 Januari 2012 :

Kegiatan kerja bakti sering dilakukan oleh masyarakat di Dusun Krajan

Tengah, dalam kegiatan kerjabhakti tersebut tem PKLM UNTAG Semarang

ikut terlibat dalam pembersihan jalan dan pembersihan saluran air agar air

dapat mengalir dengan lancar dan tidak menimbulkan banjir serta akan

beakibat air yang meluap di jalan – jalan sehingga akan mengganggu

kelancaran lalu lintas.

Page 56: Doc6

Pada tanggal 23 Januari 2012 :

Pertemuan kelompok pengrajin genting dilaksanakan tanggal 23 Januari di

rumah Bapak Nurwadi , dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.30 WIB

yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team ikut terlibat di

dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin

tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar

keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak

permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut adalah ,

1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya

antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya

pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.

2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting

tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada

yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.

3. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat

tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun

tidak cepat laku.

Hal – hal tersebut yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin

genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi

dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan

agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai

dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian

materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh

Page 57: Doc6

Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan

kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi dengan harapan agar dapat

terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting .

Pada tanggal 25 Januari 2012 :

Pertemuan kelompok pengrajin genting dilaksanakan tanggal 23 Januari di

rumah Bapak Nurwadi , dalam pertemuan tersebut di mulai pukul 3.30 WIB

yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut team ikut terlibat di

dalamnya dan berusaha memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin

tersebut untuk mendirikan koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar

keluhan secara langsung dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak

permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut adalah ,

4. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya

antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya

pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.

5. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting

tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada

yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.

6. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat

tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun

tidak cepat laku.

Hal – hal tersebut yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin

genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi

dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan

Page 58: Doc6

agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai

dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian

materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh

Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan

kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi dengan harapan agar dapat

terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha genting yang

kebanyakan mengalami kemunduran atau bahkan tidak dapat beroperasi lagi.

Pada tanggal 25 Januari 2012 :

Pertemuan kelompok pengrajin genting DI DUSUN Krajan Tengah

dilaksanakan tanggal 25 Januari d dalam pertemuan tersebut di mulai pukul

3.00 WIB yang dihadiri sekitar 22 orang , dalam pertemuan tersebut team

PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat di dalamnya dan berusaha

memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan

koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung

dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang

dihadapi ternyata sama dengan permasalahan di dusun lain , permasalahan

tersebut adalah ,

1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya

antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya

pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.

Page 59: Doc6

2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga genting

tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu rupiah ada

yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.

3. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat

tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun

tidak cepat laku.

permasalahan di atas yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat

pengrajin genting , Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan

solusi dalam permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan

tujuan agar masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat

dipakai dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara

penyajian materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator

dilakukan oleh Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias

untuk mendirikan kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi pengrajin

genting dengan harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk

menjalankan usaha genting agar dapat menopang perekonomian keluarganya.

Pada tanggal 27 Januari 2012 :

Team PKLM UNTAG Semarang pada tanggal 27 Januari ikut membantu

pelayanan kepada masyarakat di kantor Desa Meteseh Kecamatan Boja

Kabupaten Kendal, dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat ini banyak

masyarakat yang ingin memperoleh surat – surat yang dibutuhkan , dan

banyak pula yang mengurus pembayaran pajak, dalam keikutsertaannya

melakukan pelayanan masyarakat team PKLM UNTAG membantu dalam

Page 60: Doc6

pencatatan yang nantinya akan dimasukan arsip sebagai bukti pembayaran

ataupun sebagai bukti kepenguran masyarakat sehingga jika ada salah satu

masyarakat yang konplin akan ada bukti untuk menyampaikan kepada

masyarakat tersebut, karena kehidupan di pedesaan sifatnya kekeluargaan

artinya semua masyarakat sudah saling percaya baik kepada aparat pemerintah

desa maupun kepada sesama masyarakat itu sendiri, sehingga sering terjadi

kelupaan – kelupaan yang tanpa disengaja terjadi, seperti orang akan

membayar pajak di desa tetapi berhubung sudah bertemu Kepala Dusun di

jalan maka di bayarkan di jalan itu pula, pembayaran tersebut sudah diterima

dan karena dalam perjalanan tentu saja Kepala Dusun tidak membawa kuitansi

pambayaran sehingga banyak kemungkinan dapat lupa, orang yang membayar

pajak juga mungkin lupa sudah membayar pajak atau belum , dan Kepala

Dusun mungkin juga lupa kapan pembayaran dilakukan , karena tidak adanya

bukti pembayaran.

Untuk lebih memperkuat bukti – bukti administrasi maka team PKLM ikut

membantu penulisan bukti administrasi tersebut untuk di berikan kepada yang

bersangkutan dan sebagai arsip bagi pemerintah desa, agar tidak terjadi adanya

kesalahan – kesalahan yang akan ditimbulkan di kemudian hari.

Pada tanggal 29 Januari 2012 :

Kerja bakti di Krajan Timur dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2012

dalam pelaksanaannya masyarakat bersama team PKLM UNTAG Semarang

membenahi jalan – jalan yang berlubang agar tidak mengganggu kelancaran

Page 61: Doc6

lalu lintas , karena di musim penghujan banyak jalan – jalan berlubang yang

terdapat di jalanan , dengan sedikit memberikan semen dan pasir maka jalan

yang berlubang tersebut di tutup agar dapat dilalui kendaraan dan lancar dalam

berlalu lintas.

Pada tanggal 1 Februari 2012 :

Pertemuan kelompok pengrajin genting DI DUSUN Krajan Tengah

dilaksanakan tanggal 1 februari 2012 dalam pertemuan tersebut di mulai

pukul 3.00 WIB yang dihadiri sekitar 20 orang , dalam pertemuan tersebut

team PKLM UNTAG Semarang ikut terlibat di dalamnya dan berusaha

memberikan motivasi kepada kelompok pengrajin tersebut untuk mendirikan

koperasi atau kelompok, karena setelah mendengar keluhan secara langsung

dari masyarakat pengrajin genting ternyata banyak permasalahan yang

dihadapi ternyata sama dengan permasalahan di dusun lain , permasalahan

tersebut adalah ,

1. Adanya penjualan genting yang tidak sesuai dengan pengeluaran, artinya

antara biaya pembuatan dengan biaya penjualan lebih besar biaya

pengeluaran sehingga lambat laun masyarakat menjadi merugi.

2. Terdapat tidak seragamnya harga penjualan genting, artinya harga

genting tidak dapat sama besarnya, ada yang dibawah tujuh ratus ribu

rupiah ada yang di atas tujuh ratus ribu rupiah.

3. Penjualan masih dilakukan sendiri – sendiri, jadi jika yang bertempat

tinggal strategis akan lebih cepat laku , sedangkan yang di dalam dusun

tidak cepat laku.

Page 62: Doc6

Permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin garis

besarnya sama antara dusun Krajan Barat , Krajan Timur ataupun dusun lain

yang menjadikan permasalahan pokok masyarakat pengrajin genting garis

besarnya adalah persoalan pemasaran, permodalan dan biaya pembuatan ,

Team PKLM UNTAG Semarang , mencoba memberikan solusi dalam

permasalahan tersebut maka di berikan materi koperasi dengan tujuan agar

masyarakat pengarjin dapat mengerti manfaat koperasi dan dapat dipakai

dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas. Dalam acara penyajian

materi nara sumber di lakukan oleh Yamidi dan moderator dilakukan oleh

Suwosodjati, dalam acara tersebut masyarakat berantusias untuk mendirikan

kelompok pengrajin atau mendirikan koperasi pengrajin genting dengan

harapan agar dapat terbantu dengan permodalan untuk menjalankan usaha

genting agar dapat menopang perekonomian keluarganya

Pada tanggal 2 Februari 2012 :

Dalam kegiatan posyandu di Dusun Segrumung Desa Meteseh, Team PKLM UNTAG Semarang ikut dalam

pelaksanaan dengan memberikan bantuan berupa makanan tambahan , di posyandu Segrumung banyak balita yang di

layani kesehatannya oleh bidan dari Puskesmas Boja, balita di Segrumung sebanyak 91 balita sebagai berikut :

DAFTAR ANAK BALITA POSYAANDU TERATAI

DUSUN SEGRUMUNGRW 06 & RW 07

           

No NAMA ANAK JK TGL LAHIR NAMA ORANG TUA

RT/RW

1 Rico L 15-2-2006 Wiyako/Istianah 03/06

Page 63: Doc6

2 Reihan Rifa M L 25-3-2006 Pri Rifai/ Rusmiyati 01/07

3 Raditya Senopati L 10-5-2006 Muniah/Agung 04/07

4 Nadila Pratiwi P 17-5-2006 Mngateno/Rusiyatun 04/07

5 Citra P 9-6-2006 Asep/Inu 04/07

6 Lapanca Sugiyarto L 19-6-2006 Elyas/Tri 04/07

7 Riska Istiana P 14-6-2006 Purmar/Hartini 04/07

8 Satria Fernandez P L 26-7-2006 Gunawan/Dwi K 02/07

9 Septi P -9-2006 Rubi/Katini 03/07

10 Damar Ferdiyanto L -10-2006 Lani F/Muti'ah 04/06

11 Pasya L -10-2006 Kirmadi/Lita 03/06

12 Septiar L 14-9-2006 Inarni/Juwari 03/06

13 Reza L 14-8-2006 Erfina/Heri 01/07

14 Aditya L 1-1-2007 Ana/Tukino 02/07

15 Vinisia P 1-1-2007 Suwandi/Anik 01/07

16 Afrizal L 9-1-2007 Ana/Yusman 03/06

17 Anggita P 26-1-2007 Tartini/Suwarno 04/07

18 Risma P -2-2007 Juminten/Suwarno 04/07

19 Fika Febriani P 5-2-2007 Ida/Miyono 04/06

20 Indra L 8-5-2007 Bejo/Rohati 01/07

21 Fika Restiani P 17-6-2007 Rustini/Sutrio 01/07

22 Nur Azizatur S P 10-8-2007 Sugeng/Kholifah 03/07

23 Agus L 12-8-2007 Rusmi/Nur Rokhim 01/07

24 Evan L 21-8-2007 Tutik/Jumarno 04/06

Page 64: Doc6

25 Reizi L 22-8-2007 Sutamah/Yahmin 04/07

26 Ratna Safitri P 28-4-2008 Sulasmi/M. Suluri 02/07

27 Yeriko L 4-5-2008 Gito. E. F/ Kustiyanti 03/07

28 Andika Wahyu S L 16-6-2008 Utomo/Intari 03/07

29 Nina P 27-6-2008 Yatin/Sugiyanti 03/07

30 Tri Cahya L -7-2008 Rohani/Purwanti 02/07

31 Dimas L 26-12-2007 Agus P/Sumiyati 02/07

32 Ibnu Sani L -12-2007 Nurjanah/M. Hadimin 01/06

33 Mufida P 27-8-2008 Purwanto/Sumini 03/07

34 Anisa Fitri P 28-10-2008 Sulijan/Salbiyah 04/06

35 Tutik P - -2008 Elyas/Tri 04/07

36   L - -2008 Mulyadi/Anida 04/06

37 Jihan P - - 2008 Ndanah/Parmin 03/06

38 Ata P - -2008 Basari/Farida 04/06

39 Oki L 6-1-2009 Tarwo/Prehati 03/07

40 Azam L 22-12-2008 Salim/Miyem 01/07

41 Ariska Y P 28-12-2008 Susanto/Lestari 01/07

42 Nadia (Nadin) P -9-2008 Susanto/Arimah 01/07

43   P - -2008 Asri/Jumirgin 03/06

44   L -1-2009 Susmiyati/Hardi 02/06

45   L -1-2009 Mulyati/Ngatiman 03/06

46 Alvin S L 10-1-2009 Supiyono/Istitik 04/07

Page 65: Doc6

47 Eka Iksan L 10'3-2009 Waluyo/Menik 01/07

48 Alya Reva P -9-2008 Pujiyanto/Zaemonah 02/06

49   P - -2008 Suroto/Rustini 04/06

50 Decha Yani P 26-2-2008 Budi/Musya'adah 01/06

51 Bagus Pujiyanto L 4-7-2009 Suirmanto/Pujiyanti 01/06

52 Yeni Musyarifa P 8-6-2009 Saefulloh/Jummarmi 04/07

53 kevin Aditya P L 16-6-2009 Infaroh/Dwi Agus. S 03/07

54   P - -2009 Aryawati/ Mustofa 01/07

55 Arga L -10-2009 Saleh/Solehah 04/06

56   L -10-2009 Jumiatun/Kardito 03/06

57 Raditya Dika L 20-11-2009 Supriyanto/Asti 04/07

58 Raisya L 22-11-2009 Lani F/Muti'ah 04/06

59 Desta G L 8-12-2009 Budi/Laela 03/06

60 Desty G P 8-12-2009 Budi/Laela 03/06

61 Alzaina M P 31-12-2009 Didik/Desi 03/06

62   L 112-12-2009 Reni 01/06

63   L -12-2009 Sumiyati/Nasikin 02/06

64   P 1-10-2009 Yosi/Suroso 01/06

65 Gilang L -10-2009 Mursiti 03/06

66   L -9-2009 Titin 04/06

67     -1-2010 Dani/Lalang 01/06

68 Velin P 1-2-2010 Wiwik/Kadik 03/07

Page 66: Doc6

69 Tegar L 21-3-2010 Eko. W/Tujiyati 01/07

70   L -4-2010 Susanti/Jumiko 03/06

71 Nazwa P -4-2010 Zaenap/Misyanto 04/06

72   L   Lestari 03/06

73   L   Karyati 03'06

74   P   Anak Anik 03/06

75       Pujiyanto/Rohati  

76 M. Ardiansyah L 23-8-2010 Rohani/Musbiatun 03/06

77 Via P -5-2010 Komedi/Tari 02/07

78 M. Fuad Hasan L 26-7-2010 Nurjanah/M. Hadimin 03/07

79 Alfarauf L -8-2010 Ginarto/Istikomah 01/06

80 Wisnu L -9-2010 Bambah/Narmi 02/07

81 Natasya Karina P P 8-9-2010 Nariyo/Rina 01/06

82 Arfiana Meysinta P 24-5-2010 Komedi/Rini 04/07

83 Aisyah P 1-11-2010 Sumilah/Budiono 04/07

84 Kayla P 9-12-2010 Yuyun/Ardi 01/07

85 Fadila P -12-2010 Paini 01/07

86   P -10-2010 Nining/Utomo 03/07

87 Betrik P 2-4-2010 Suyadi/Anik 02/07

88   P -5-2010 Tumiyem/Ari 04/06

89   L -7-2010 Ana/Yusman 03/06

90   P -11-2010 Anik/Suwandi 01/07

Page 67: Doc6

91 Rosa P - -2010 Irawan/Asih 03/07

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011

Pada tanggal 3 Februari 2012

Dalam kegiatan posyandu di Dusun Slamet Desa Meteseh yang dimulai

pada pukul 08.00 – sampai selesai yang dibantu oleh bidan kesehatan, Team

PKLM UNTAG Semarang ikut dalam pelaksanaan dengan memberikan

bantuan berupa makanan tambahan , di posyandu Slamet Desa Meteseh

banyak balita yang di layani kesehatannya oleh bidan dari Puskesmas Boja,

balita di Slamet sebanyak 60 balita sebagai berikut data balita dusun Slamet

adalah sebagai berikut :

DATA BALITA DUSUN SLAMET DESA METESEH

No. Nama Balita Tgl Lahir Nama Orang Tua Jenis RT

1 Fadillah 22/5/2006 Siti Aisah/Sugeng P 2

2 Aisah 26/5/2006 Sri Sugiarti/Eko W P 1

3 Lilis Mukti Ramadani 4/10/2006 Sriyati/Sumintarno P 4

4 Intan Putri 22/10/2006 Istianah/Didik S P 3

5 Artika 13/12/2006 Satini/Ngasiman P 3

6 Ayu Naila 5/3/2007 Siti/Gipsi P 2

7 Amanda 1/3/2007 Ulfa/Rohadi P 3

8 Fatma Ayu 23/9/2007 Sutini/A. Priyanto P 3

9 Anggita 18/10/2007 Leswati/Joko P 2

Page 68: Doc6

10 Seilla Fina 2/2/2008 Indri. A/Rubiyanto P 3

11 Suci 29/4/2008 Juminem/Roy Islam P 1

12 Yunita Kurniasari 18/6/2008 Sarinah/Yahmad P 3

13 Nisa Irawati 21/7/2008 Maya/Musri P 2

14 Vita Amelia 8/11/2008 Istiana/Kukuh P 1

15 Devita Nitalia A 25/11/2008 Yeni/Wahono P 1

16 Shintia Febrina 13/2/2009 Pujiati/Ari Dimiant P 4

17 Gita Wahyu Lestari 20/3/2009 Desi/Sukir P 4

18 Citra Bella Larasati 1/6/2009 Puji. L/Sugianto P 3

19 Nadin Azahra 26/6/2009 Khusnul/Ferry P 1

20 Kaila Nurmala Putri 22/6/2009 Nuryati/Sukandar P 4

21 Adelia Khalisa A 7/4/2009 Oktiningsih/Ahmad P 4

22 Putri Maesaroh 31/8/2009 Siti alifah/Mulyadi P 4

23 Karindra Raesmawati 4/10/2009 P Rahayu/Mulyono P 1

24 Farida Putri Novita 5/11/2009 Yulifah/Ngadiono P 3

25 Tita Dini Pratiwi 6/11/2009 Tri Rahayu/Parto P 2

26 Dewi Nur Khalisa 12/6/2010 Sri Mulyati/Munjae P 4

27 Tiara Ayunda Agustina 21/8/2010 Siti/Rodin P 4

28 Marya Aulia Ramadani 22/8/2010 Supriyani/Purwanto P 1

29 Ayu Wulan Anjani 10/7/2010 Sriyati/Faturahma P 1

30 Adiska Reinafinka 14/10/2009 Endang/Munawir P 2

31 Fahri 29/4/2006 Yulifah/Ngadiono L 3

32 Muhammad Yafi 13/10/2006 Darwati/Kirno L 2

Page 69: Doc6

33 Faldi Lukman 20/1/2007 Ulfa/Suprayogo L 4

34 Arif Kurniawan 4/2/2007 Rohmi/Misno L 3

35 M. Saiful Anwar 12/12/2007 Sukitri/Alamin L 2

36 M. Alaikal Faldlu 22/3/2007 Ngatimah/M. Sakur L 4

37 Zaki 31/3/2007 Triyana/Nuryanto L 2

38 Rizki Romadon 25/9/2007 Jumarni/Munjali L 3

39 Ariyadi 21/11/2007 Kiswati/Kasiyadi L 1

40 Reva 15/12/2007 Sumiati/Budi L 2

41 Rizki Priyono 14/12/2007 Istiana/Sulyono L 1

42 Fariz 14/4/2008 Yulifah/Ngadiono L 3

43 M. Ardiyansyah 29/4/2008 Winarti/Robi L 1

44 Arya 14/6/2008 Safitri/Sujermanto L 1

45 Fadhil 29/9/2008 Jumaiyah/Annas L 4

46 Dimas Angga 21/10/2008 Istiana/Catur L 1

47 Yusven 7/2/2009 Marfuah/Muskidi L 4

48 M. Ghozi 5/7/2007 Aswanto/Kotim L 1

49 Ilyas Faisal 25/4/2010 Lina Wijaya /Ayup L 1

50 Zidan 19/10/2008 Desi/Nur Ahmad L 2

51 Fahmi 6/10/2009 Pariyati/Sirin L 1

52 Arif Riyandaru 10/11/2009 Nasiyah/Tumirin L 2

53 Dafa Arya Kusuma 21/11/2009 Budiyati/Sapari L 2

54 Wisnu Dimas Wardana 29/11/2009 Yeti Rubiyatun L 4

Page 70: Doc6

55 M. Faqih Mubarok 27/11/2009 Ita Khoiri/Nasudin L 2

56 M. Saifudin 5/1/2010 Suryati/Kamsari L 2

57 M. Sarjani 14/1/2010 Warminah/Suradi L 3

58 Geraldo Mesa F 19/2/2010 Suwartini L 3

59 A. Makruf Baedowi 9/5/2010 Tri Suryani/Samudi L 3

60 M. Mahdhori Ulum 16/5/2010 Umi/Muhroji L 3

Sumber Data : Monografi Desa Meteseh , Tahun 2011

Pada tanggal 5 Februari 2012

Pada tanggal 5 Februari 2012 team PKLM UNTAG Semarang

melakukan kerja bakti bersama dengan warga Dusun Rowosari adapun yang

dikerjakan adalah pembersihan jalan dan pembersihan rumput yang terdapat

dibadan jalan, dan memperbaiki kondisi jalan rabat yang mulai terkikis oleh

air hujan karena jika hal ini tidak ditangani dengan segera maka jalan

betonisasi tersebut akan mudah rusak dan jika rusak tentu saja akan sangat

mengganggu perjalanan transpotasi masyarakat . karena kondisi jalan beton

hasil dari PNPM kelihatannya sudah mulai rapuh dan banyak yang berlubang

jika badan jalan tidak diperkuat maka akan mengalami kerusakan dan lubang –

lubang semakin melebar karena terkena derasnya air yang mengalir di badan

beton tersebut .

Partisipasi masyarakat di dalam bergotong royong sangatlah tinggi

karena banyak yang hadir , dan hanya sedikit yang tidak hadir dengan adanya

gotong royong tersebut di harapkan jalan betonisasi akan menjadi awet dan

Page 71: Doc6

tidak cepat rusak, dengan memelihara jalan beton tersebut jika sedikit ada

yang rusak maka diharapkan warga sekitar bergotong royong dan

memperbaikinya

Pada tanggal 7 Februari 2012

Pada tanggal 7 Februari 2012 yang sedianya akan di lakukan pada

tanggal 14 Februari di laksanakan pertemuan dengan ibu – ibu PKK tingkat

Desa Metseseh yang di selenggarakan di rumah Ibu Diana yang dihadiri oleh

sekatar 25 orang dengan acara pemberian ketrampilan membuat bakso dari

ikan lele, dalam pertemuan tersebut sebagai nara sumber Ibu Dra. Hj. Susilo

Endrawanti, M.Si , dari Untag Semarang.

Partisisipasi masyarakat sangat tinggi karena dalam pertemuan PKK

tingkat desa biasanya hanya pengurus PKK dusun yang hadir dari 7 RW rata-

rata yang hadir biasanya 14 orang tetapi dalam acara pertemuan dengan

PKLM masyarakat antusias dalam pertemuan sehingga dalam pemberian

ketrampilan tersebut di harapkan ibu – ibu dapat mempraktikan sendiri dan

dapat di pakai sebagai usaha untuk membantu perekonomian rumah

tangganya, karena dalam praktiknya pembuatan bakso dari ikan lele tidaklah

terlalu rumit dan dengan alat – alat yang sederhana para ibu dapt

mempraktikan sendiri , dan bakso dari ikan lele akan lebih murah jika di

bandingkan dengan bakso yang berasal dari daging sapi sehingga

kemungkinan dalam keuntungan penjualan bakso lele akan lebih banyak dari

Page 72: Doc6

pada bakso daging sapi, rasanya juga tidak kalah dengan bakso yang dari

daging sapi.

Pada tanggal 8 Februari 2012

Di laksanakan pertemuan dengan pengrajin genting di dusun Krajan

tengah , dalam pertemuan yang ke dua ini ternyata lebih banyak yang hadir di

karenakan masyarakat ingin tahu banyak tentang bagaimana dan apa itu

koperasi dan masyarakat belum tahu banyak tentang koperasi karena dalam

pertemuan tersebut banyak hal yang dipertanyakan soal koperasi masyarakat

idak lagi mengutarakan kesulitannya dalam berusaha , tetapi lebih antusias

bertanya soal koperasi seperti dibawah ini

- Warga bertanya :Bagaimana cara meminjam uang dari koperasi dan

apa jaminannya pak …? engan nada yang lugas para pengrajin

menanyakan hal tersebut,

- Nara sumber menjawab: egini pak , syarat untuk dapat meminjam uang

dari koperasi , bapak harus menjadi anggota koperasi dan jika

sudah menjadi anggota koperasi bapak boleh meminjam uang

tanpa adanya jaminan apa – apa , bapak tinggal melapor kepada

bendahara koperasi dan pinjam berapa , kemudian menunggu

sebentar dan bendahara akan memberikan uang tersebut sebagai

pinjaman bapak pada koperasi’

- Warga bertanya : berapa pak bunganya …?

Page 73: Doc6

- Nara sumber menjawab : untuk bunga koperasi biasanya 2 – 2,5 % atau

soal besarnya bunga dapat disepakati bersama dengan

pengurus koperasi dan anggota koperasi disaat rapat tahunan,

dan dalam rapat tahunan tersebut bapak – bapak anggota akan

mendapatkan SHU sisa hasil usaha yang besarnya telah

ditentuakn.

Dan masih banyak lagi pertanyaan dari masyarakat seputar koperasi,

dengan demikian dapat di artikan bahwa antusias masyarakat terhadap adanya

koperasi sangatlah tinggi dan masyarakat merespon apa yang menjadi usulan

dari Team PKLM UNTAG Semarang.

Pada tanggal 10 Februari 2012

Pelaksanaan pertemuan dengan pengrajin genting di Dusun Teseh Desa

Meteseh, dalam pertemuan ini para pngrajin genting juga sangat antusia dan

dalam pertemuan yang di selenggarakan pada tanggal 10 februari 2012 jam

15,00 Wib di hadiri sekitar 24 warga pengrajin genting, dalam pertemuan

yang di Dusun Teseh ini warga banyak yang bertanya mengenai soal koperasi

dan soal permodalan uang , dan dari sekian warga ada saja yang bertanya dan

mengeluhkan soal tidak punya modal untuk memulai usahanya , seperti di

bawah ini pertanyaannya :

- Warga bertanya : Pak.. kami ini orang – orang kecil jadi ingin tahu dari

mana modal koperasi itu, agar kami dapat pinjam ?

Page 74: Doc6

- Nara Sumber : Begini pak .. modal koperasi di dapat dari anggota –

anggota koperasi dengan membayar simpanan pokok sebesar yang

telah di setujui , misalnya simpanan pokok sebesar Rp 200.000, tiap

anggota serta simpanan wajib Rp 50.000 tiap anggota dan jika

anggotanya ada 150 orang maka uang modal koperasi yang akan

terkumpul sebanyak Rp 37.500.000.

- Warga bertanya : Pak kami keberatan kalau setiap bulan harus membayar

Rp. 250. 000 untuk koperasi ..?

- Nara sumber menjawab : untuk membayar yang namanya simpanan pokok

Rp. 200.000 itu hanya sekali dilakukan pak .. , nah kalau yang

simpanan wajib misalnya Rp 50.000 itu setiap bulan wajib

membayar pak ..jadi jika bapak – bapak anggota tidak meminjam

hanya mebayar simpanan wajib sebanyak Rp 50.000 bukan Rp

250.000. pak , Sudah jelas pak …?

- Warga menjawab : sudah pak …..?. Kemudian ada lagi warga yang bertanya

- Warga bertanya : pak.. kalau saya pijam Rp1.000.000 kemudian berapa saya

harus membayar angsuran tiap bulannya .. ?

- Nara Sumber : begini pak … kalau bapak pinjam uang koperasi Rp

1.000.000 dengan bunga 2 % dan diangsur selama 18 bulan atau 1,5

tahun maka bapak membayar setiap bulannya ± Rp 57.000 ( lima

puluh tujuh ribu rupiah + simpanan wajib Rp 50.000 = 107.000 )

ringan atau berat pak …?

- Warga menjawab : inggih ringan pak …?

Page 75: Doc6

- Nara sumber : Jadi pak ..begitulah pentingnya koperasi , koperasi dapat

membantu kelancaran usaha bapak sekalian karena semakn banyak

anggota koperasi maka semakin banyak modal koperasi yang akan

terkumpul dan semakin banyak anggota yang akan terbantu

permodalannya, misalnya jika anggota 150 orang dengan simpanan

pokok Rp 200.000 dan simpanan wajib Rp 50.000 saja, .. maka uang

modal koperasi akan terkumpul sebesar Rp 37.500.000 dan jika

masing – masing anggota meminjam sebesar Rp 1.000.000 ,

maka bulan pertama peminjaman sebanyak 37 orang sisa Rp

500.000, kemudian bulan kedua hasil dari angsuran 37 orang x Rp

107.000 + sisa Rp 500.000 = Rp 4.459.000 dan pada bulan kedua

bertambah peminjam sebanyak 4 orang ..!

maka di bulan ketiga jumlah angsuran menjadi 41 x Rp. 107.000 +

Rp 459.000 = Rp 4.846.000, pada bulan ke empat peminjam

bertambah lagi 4 orang , sehingga di bulan ke lima jumlah angsuran

menjadi 45 x Rp 107.000 + Rp 846.000 = Rp 5.661.000 dan di bulan

ke lima peminjam bertambah 5 orang menjadi 50 orang peminjam.

dan seterusnya sampai semua anggota dapat meminjam… !

Dalam pertemuan tersebut warga menjadi semakin mengerti jika koperasi

akan dapat membantu permodalan bagi anggotanya dan anggota juga dapat

keuntungan dari sisa hasil usaha atau SHU.

Pada tanggal 11 Februari 2012

Page 76: Doc6

Pada tanggal 11 Februari 2012 pertemuan dengan pengrajin genting

Dusun Krajan Timur Desa Meteseh, dalam pertemuan tersebut tem PKLM

UNTAG Semarang memberikan ulasan tentang koperasi , dalam pertemuan

ini masyarakat banyak yang bertanya itu menandakan bahwa masyarakat ikut

mendukung adanya koperasi , masyarakat memiliki keinginan bahwa koperasi

kalau bisa secepatnya dibentuk dan didirikan karena mungkin warga

masyarakat Krajan Timur sudah banyak mendengar dari tetangga – tetangga

atau kerabat yang pernah mengikuti pertemuan dengan PKLM UNTAG

Semarang tentang koperasi, sehingga sedikit banyak mereka sudah pada

mengerti dan walau begitu masih ada juga yang menanyakan soal koperasi

yaitu tentang ‘ bagaimana pak seandainya dalam bulan itu tidak dapat

membayar koperasi’ di jawab oleh nara sumber , kalau bisa ya harus bayar

tetapi jika terpaksa tidak dapat membayar , ya tidak apa – apa tetapi mungkin

bulan depannya harus membayar dua kali atau dobel ‘ dengan begitu

masyarakat sudah menjadi paham dan kewajiban membayar koperasi itu wajib

karena untuk kelancaran jalannya koperasi dan jalannya pinjaman bagi

anggota yang lain agar semua anggota dapat merasakan dan mendapatkan

tambahan modal untuk memperkuat usahanya.

Pada tanggal 14 Februari 2012

Pada tanggal 14 Februari 2012 pada tanggal tersebut sebenarnya adalah

jadwal kegiatan pertemuan PKK , tetapi ada sesuatu hal maka pertemuan PKK

di ajukan menjadi tanggal 7 Februari 2012 dan pada tanggal 14 februari 2012

Page 77: Doc6

malukan kegiatan gotong royong dengan masyarakat Krajan Tengah

melakukan gotong royong dan tem PKLM UNTAG Semarang ikut serta

dalam kegiatan gotong royong dalam kegiatan gotong royong ini masyarakat

dan tem PKLM UNTAG Semarang melakukan bersih – bersih rumput dan

membersihakn genangan – genangan air yang banyak terdapat di jalan – jalan

atau di kebun – kebun agar genangan air tersebut tidaj dijadikan sebagai

sarang nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah karena

pada musim penghujan biasanya nyamuk – nyamuk berkembang biak di

dalam kubangan – kubangan air , karena dalam pepatah mengatak ‘ kebersihan

adalah pangkal dari kesehatan ‘ itulah sebabnya masyarakat menjaga

kebersihan lingkungannya agar semua keluarganya terhindar dari penyakit

khususnya yang disebabkan oleh nyamuk , dalam menjaga lingkungan dari

penyakit demam berdarah terkadang warga kuga menyemprot agar nyamuk –

nyamuk bersih dan binasa, di samping itu para masyarakat dan team PKLM

UNTAG Semarang juga membenahi jalan – jalan kampung yang becek

dengan cara memberi tanah urug agar jalan – jalan kampung tersebut tidak

becek , karena jalan setapak di kampung kebanyakan masih jalan tanah yang

belum tersentuh oleh pembangunan .

Partisipasi masyarakat tergolong tinggi karena terbukti banyak yang

berangkat gotong royong dan jika tidak dapat berangkat maka mewakilkan

anaknya yang sudah besar untuk ikut gotong royong , dan itu artinya

masyarakat merasa memiliki rasa tanggung jawab dengan adanya gotong

rotong , karena jika tidak ada rasa tanggung jawab maka jika tidak berangkat

Page 78: Doc6

tidak ada yang mewakili dan bisa jadi pura – pura tidak tahu dengan adanya

acara kegiatan gotong royong di dusunnya.

Pada tanggal 15 Februari 2012

Pada tanggal 15 februari 2012 kegiatan PKLM UNTAG Semarang

melakukan pembenahan administrasi PKK dan administrasi posyandu ,

pembenahan administrasi tersebut di laksanakan di POS PKLM UNTAG

Semarang , karena kekurangan – kekurangan administrasi dari PKK dan

Posyandu sudah di catat dan untuk mempercepat pekerjaan maka team

bersama – sama mengrjakan dengan pembagian tugas sehingga masing –

masing anggota PKLM UNTAG Semarang mengerjakan administrasi dari

PKK dan Psyandu di Desa Meteseh.

C. Hasil Yang Dicapai

Adapun hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program PKLM UNTAG

Semarang di Desa Meteseh Kecamatan Boja adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan di Posyandu

Hasil yang dicapai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan di

posyandu adalah

- Pemberian makanan tambahan ( PMT ) bagi balita

- Pembenahan administrasi Poyandu berupa papan data posyandu dan

papan kegiatan posyandu.

Page 79: Doc6

- Pembenahan administrasi berupa susunan pengurus posyandu, serta

buku daftar hadir dalam kegiatan posyandu

- Pembenahan administrasi berupa buku catatan kesehatan bagi balita

dan tindak lanjut jika balita sakit.

2. Kegiatan PKK

Hasil yang di capai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam kegiatan PKK

adalah sebagai berikut

- Berjalannya saham ibu – ibu PKK

- Pemberian ketrampilan membuat bakso dari ikan lele

- Pembenahan administrasi berupa papan nama PKK

- Pebenahan administrasi susunan organisasi PKK

- Pembenahan administrasi buka daftar hadir PKK, buku catatan

kegiatan PKK

3. Kegiatan di Pengrajin Genting

Adapun hasil yang di capai oleh PKLM UNTAG Semarang dalam

kegiatan di pengrajin genting adalah sebagai berikut :

- Pertemuan – pertemuan dengan masyarakat pengrajin genting untuk

memotivasi berdirinya koperasi atau kelompok pengrajin genting

- Masyarakat pengrajin genting mendukung adanya koperasi

- Membuat proposal untuk meminta bantuan Modal ke Deperindag

Kendal.

Page 80: Doc6

C. Hambatan dan Dukungan

1. Kegiatan Posyandu

Pelaksanaan posyandu Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten

Kendal biasanya dilaksanakan pada sekitar pukul 8.30 sampai selesai ,

masyarakat berantusias dalam kegiatan tersebut tetapi ada pula yang

tidak berangkat untuk memeriksakan balitanya di tempat posyandu

tersebut dengan alasan cuaca hujan dan jarak yang jauh dari rumah ,

Posyandu Desa Meteseh di bantu oleh beberapa tenaga kesehatan dan

bidan dari Puskesmas Boja., dalam pelaksanaan posyandu terdapat

beberapa :

a. Hambatan

- Cuaca penghujan

- Jarak yang jauh dari rumah

- Buku catatan administrasi kurang lengkap

- Masyarakat kurang mengerti jadwal kegiatan posyandu

b. Dukungan

- Antusias masyarakat yang tinggi terhadap Posyandu

- Banyak pelaksana kegiatan dari tenaga kesehatan dan bidan dari

Puskesmas Boja

- Adanya PKLM UNTAG Semarang

2. Kegiatan Ibu – Ibu PKK

Kegiatan pertemuan PKK di Desa Meteseh kecamatan Boja

Kabupaten Kendal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh ibu –

Page 81: Doc6

ibu setiap sebulan sekali, dalam pertemuan PKK tersebut partisipasi

masyarakat tinggi para anggota PKK berangkat dalam acara pertemuan ,

tetapi ada juga sebagian yang tidak berangkat dengan alasan hujan dan

cuaca yang tidak baik karena pertemuan diadakan sekitar pukul 5.00

WIB sampai selesai , walau sebenarnya tidak berangkat karena belum

bisa membayar arisan karena dalam acara pertemuan PKK di adakan

arisan, dengan usulan team PKLM UNTAG Semarang kelompok PKK

di adakan saham sejenis koperasi sebagai sarana simpan pinjam anggota

kelompok PKK dalam pengelolaan buku administrasi banyak yang

kurang lengkap. Adapun hambatan dan dukungan dari PKK Meteseh

adalah sebagai berikut :

a. Hambatan

- Kurang lengkapnya pembukuan administrasi

- Tidak adanya dukungan keuangan dalam kelompok PKK

- Waktu pertemuan terlalu sore

b. Dukungan

- Partisipasi anggota kelompok tinggi

- Adanya saham PKK

- PKLM UNTAG Semarang

3. Kegiatan Home Industri Pengarajin Genting

Page 82: Doc6

Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sudah sejak

lama masyarakatnya sebabagian memiliki home industri pengrajin

genting , adapun proses pembuatan genting adalah sebagai berikut :

A. Tahapan Persiapan Pembuatan Gentheng Pres

1. Menyediakan sarana dan prasarana.

2. Menyediakan bahan baku, bahan penolong, bahan pendukung.

3. Menyediakan peralatan.

B. Menyediakan Sarana dan Prasarana.

Lokasi / tempat

Brak pembuatan gentheng

Brak tempat pembakaran dan tobong pembakaran.

C. Menyediakan bahan baku, bahan penolong/pendukung.

Tanah liat / tanah sawah / tanah tegalan.

Tanah padas halus.

Bahan bakar / kayu bakar.

Bahan pelumas / minyakk pelumas.

D. Menyediakan peralatan

Alat untuk penggilingan tanah.

Alat untuk mencetak gentheng.

Alat untuk tatakan gentheng.

Alat untuk mencamppur tanah / cangkul.

E. Proses Pembuatan Gentheng Pres

Page 83: Doc6

1. Proses pengambilan tanah / bahan baku.

2. Proses pencampuran tanah.

3. Proses penggilingan tanah.

4. Proses pencetakan gentheng.

5. Proses penjemuran gentheng.

6. Proses penataan/penyusunan gentheng siap bakar.

7. Proses pembakaran.

F. Proses pengambilan tanah

Tanah diambil dari tanah sawah / tanah tegalan yang mengandung

zat perekat yang sudah diteliti kualitasnya. Kemudian diambil

sesuai kebutuhan/kemampuan pengrajin, dengan perbandingan =

1 : 1 : 2 (satu tanah merah, satu padas halus, duaa tanah

liat/sawah).

G. Proses pencampuran tanah.

Tanah dan pasir yang sudah diambil dengan perbandingan = 1 : 1 :

2 tersebut dicampur sampai merata pakai cangkul, sehingga nanti

kalau digiling bisa menghasilkan tanah liat yang kualitasnya bagus,

tidak mudah putus/pecah.

H. Proses penggilingan tanah

Tanah yang sudah dicampur tersebut siap digiling, pakai alat

penggilingan tanah, karena kalau tidak digiling dulu, tanah tidak

bisa di cetak menjadi gentheng, agar hasil penggilingan tanah

baik, bisa diulang dua/tiga kali penggilingan.

Page 84: Doc6

I. Proses pencetakan gentheng

Tanah yang sudah digiling menjadi blok-blok tersebut, dipotong-

potong, kira-kira menjadi beberapa potongan, dan setiap potongan

menjadi gentheng satu. Tanah yang sudah dipotong-potong

dimasukkan ke dalam alat cetak, lalu letakkan di tatakan gentheng

dan diangin-anginkan dalam brak rumah.

J. Proses penjemuran gentheng

Proses penjemuran ada dua :

- Penjemuran setelah gentheng di pres, dalam posisi berdiri.

- Penjemuran gentheng dalam posisi tengkurap.

Keterangan

- Penjemuran posisi berdiri, diletakkan di glagaran yang dibuat dari

bambu, bisa di halaman brak/di dalam brak, setelah agak keras di

balik atas bawah/ bawah atas. Setelah keras semua dimasukkan

dalam brak dan dirapikan istilah lain dikerik kanan kiri

gentheng tersebut sehingga menjadi rapi.

- Penjemuran posisi tengkurap

Penjemuran yang proses berdiri sudah selesai dan telah dirapikan,

kemudian selang satu hari satu malam, dijemur dalam posisi

tengkurap sampai kering betul, dan gentheng-gentheng yang

sudah kering jangan sampai kena air hujan dan siap dibakar.

K. Proses penyusunan gentheng siap dibakar/di open.

Page 85: Doc6

Gentheng yang sudah kering disusun di dalam tobong

pembakaran, dalam posisi berdiri sampai beberapa sap (lima

sap/enam sap) dan penuh setelah tobong sudah penuh, kemudian

bagian tobong depan ditutup memakai batu bata yang ukuran

agak besar.

L. Proses Pembakaran

Untuk pembakaran digunakan kayu yang kering, dan sebagai

pemanasan diusahakan panas apinya suhu rendah sampai

beberapa waktu (kurang lebih 2 s/d 3 jam) setelah itu baru panas

api diperbesar.

Tujuan pemanasan : Agar gentheng tidak banyak yang rusak

atau pecah. Bilamana panas api sangat tinggi, maka panas api

diturunkan, dengan tujuan juga susunan gentheng yang paling

bawah tidak rusak.

Tanda - tanda panas api sangat tinggi sebagai berikut :

- Api di dalam tungku/tobong kelihatan kebiru-biruan.

- Api kelihatan seolah-olah hanya berputar-putar saja.

Cara menurunkan panas api sebagai berikut :

- Kayu yang terbakar menjadi api (arang) diratakan pakai kayu

yang panjang.

- Api di dalam tungku ditunggu sampai kelihatan gelap /

kelihatan mati.

Page 86: Doc6

- Pemberian kayu bakar berikutnya dikurangi.

Tanda-tanda gentheng sudah matang :

- Gentheng susunan paling atas sudah kelihatan merah.

- Gentheng susunan paling atas sudah kelihatan merah terang,

menandakan api sudah merambat ke atas.

- Susunan gentheng depan-belakang dan kanan kiri tobang juga

sudah kelihatan merah terang.

Untuk keberhasilan kualitas gentheng bisa baik terdapat pada

pembakaran yang paling terakhir, penentuan bahan tanah sudah

baik, proses pencampuran penggilingan sudah bagus, cara

perawatan penjemuran gentheng benar-benar kering, maka

penentuan yang paling akhir proses pembakaran.

Pada penyelesaian pembakaran/akhir pembakaran supaya

hasilnya baik dan bagus, dipakai kayu kering agar cepat terbakar,

agar tidak terjadi sisa kayu yang tidak terbakar.

Sisa kayu yang tidak terbakar akan mengeluarkan asap hitam dan

mempengaruhi pada gentheng yang sudah matang menjadi hitam,

maka sisa-sisa pembakaran dibersihkan / dikeluarkan saja.

Dalam perjalannya pengrajin genting yang semula sebanyak 350 orang

kini tinggal sekitar 150 orang atau tinggal 50 % saja, para pengrajin

genting Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal masih

menggunakan cara tradisional atau masih memakai cara manual

Page 87: Doc6

sehingga hasil produksinya kurang maksimal, untuk mencukupi

keperluan ekonomi rumah tangganya ada sebagaian pengrajin yang

menjual di bawah harga operasional, dengan cara manual kualitas yang

dihasilkan kurang bagus , karena campuran tidak memenuhi ketentuan

dan karena bahan baku berupa tanah liat merah sulit di dapat dan lebih

mudah mendapatkan pasir , sehingga para pengrajin tidak dapat

mempertahankan kualitasnya dan penjualan menurun sampai dibawah

ongkos operasionalnya, setelah para pengrajin merasa banyak kesulitan

maka mendirikan koperasi simpan pinjam untuk membantu kelancaran

usahanya. Adapun hambatan dan dukungan pengrajin genting adalah

sebagai berikut :

1. Hambatan

- Kurangnya peralatan yang memadai

- Kurangnya modal usaha

- Kurangnya bahan baku

- Pemasaran tidak merata

- Harga penjualan di bawah biaya operasional.

2. Dukungan

- Semangat kerja tinggi

- Banyak tenaga kerja

- Mudah mendapatkan pasir

- Adanya Koperasi

Page 88: Doc6

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal adalah desa yang

masyarakatnya memiliki banyak kegiatan dari kegiatan keagamaan ,

kegiatan ibu – ibu, dan kegiatan - kegitan sosial serta kegiatan home

Page 89: Doc6

industri ada yang home industri soal makanan kecil minuman sampai

home industri genting.

b. Walaupun Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal memiliki

beberapa kelemahan dalam usaha namun kelemahan tersebut dapat di

minimalkan dengan peluang – peluang yang ada, seperti dalam usaha

home industri genting yang memiliki kelemahan kekurangan modal dan

kekurangan bahan baku , tetapi hal tersebut dapat di minimalkan dengan

adanya koperasi pengrajin genting yang dapat membantu permodalan bagi

para pengrajin genting pres.

c. Dalam kegiatan ibu – ibu PKK dan posyandu juga memiliki beberapa

kelemahan dalam bidang administrasi, tetapi dapat diminimalkan dengan

adanya team PKLM FISIP UNTAG Semarang sehingga kekurangan hal

administrasi tersebut dapat di selesaikan dan di benahi oleh team PKLM

FISIP UNTAG Semarang.

2. Prediksi

a. Desa meteseh banyak memiliki peluang jika peluang tersebut di

maksimalkan maka akan dapat mengurangi masalah pengangguran di Desa

Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, usaha yang dimiliki

masyarakat ber macam – macam ada yang sekala kecil dan sekala besar,

yang bersekala kecil misalnya home industri makanan kecil , ketering dan

minuman sedangkan yang bersekala besar seperti peternakan ayam dan

usaha genting pres , baik usaha kecil atau pun besar akan dapat menyerap

Page 90: Doc6

tenaga kerja sehingga pengangguran dapat berkurang yang ada di Desa

Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal,.

b. Usaha pengrajin genting yang semula ada 350 orang yang kini tinggal 150 orang artinya yang 50 % macet untuk

menghidupkan lagi usaha yang macet maka jika koperasi yang ada dapat lancar maka dapat di prediksikan

sebagai berikut :

Simpanan Pokok   200,000      

Simpanan Wajib   25,000  

Jumlah Anggota   350  

Bunga   5%  

Jangka waktu   12 x  

Jumlah Modal   78,750,000  

   

Bulan Peminjam

Besar

Pinjaman Angsuran Jumlah sisa

Jumlah

Total

2 78 1,000,000 112,500 8,775,000 750,000 9,525,000

3 9 1,000,000 112,500 1,012,500 525,000 1,537,500

4 88 1,000,000 112,500 9,900,000 537,500 10,437,500

5 10 1,000,000 112,500 1,125,000 437,500 1,562,500

6 99 1,000,000 112,500 11,137,500 562,500 11,700,000

7 11 1,000,000 112,500 1,237,500 700,000 1,937,500

8 111 1,000,000 112,500 12,487,500 937,500 13,425,000

9 13 1,000,000 112,500 1,462,500 425,000 1,887,500

10 125 1,000,000 112,500 14,062,500 887,500 14,950,000

Page 91: Doc6

11 14 1,000,000 112,500 1,575,000 950,000 2,525,000

12 140 1,000,000 112,500 15,750,000 525,000 16,275,000

Dari uraian diatas maka jika modal koperasi jumlah total Rp 78.750.000 dengan bunga 5 % dan jumlah anggota 350

orang dan pinjaman modal tiap sebesar Rp 1.000.000 maka waktu yang di perlukan untuk membangkitkan lagi usaha

pengrajin genting yang 50 % macet adalah sekitar 13 bulan atau setahun lebih sebulan

Simpanan Pokok   300,000      

Simpanan Wajib   25,000  

Jumlah Anggota   350  

Bunga   5%  

Jangka waktu   12 x  

Jumlah Modal   113,750,000  

   

Bulan Peminjam

Besar

Pinjaman Angsuran Jumlah sisa

Jumlah

Total

2 113 1,000,000 112,500 12,712,500 750,000 13,462,500

3 13 1,000,000 112,500 1,462,500 462,000 1,924,500

4 127 1,000,000 112,500 14,287,500 924,000 15,211,500

5 15 1,000,000 112,500 1,687,500 211,500 1,899,000

6 143 1,000,000 112,500 16,087,500 899,000 16,986,500

7 16 1,000,000 112,500 1,800,000 986,000 2,786,000

8 161 1,000,000 112,500 18,112,500 937,500 19,050,000

Page 92: Doc6

Tetapi jika modal koperasi jumlah total Rp 113.750.000 dengan bunga 5 %

dan jumlah anggota 350 orang dan pinjaman modal tiap anggota sebesar Rp

1.000.000 maka waktu yang di perlukan untuk membangkitkan lagi usaha

pengrajin genting yang 50 % macet adalah sekitar 8 bulan kurang dari

setahun

3. Saran - Saran

a. Untuk kegiatan PKK dan Posyandu lebih di tingkatkan agar kesehatan

balita dapat di ketahui sedini mungkin.

b. Bagi pengrajin genting pres bersemangatlah dalam berkoperasi agar dapat

terbantu permodalannya, serta harga dan pemasarannya dapat di satukan

lewat koperasi

DAFTAR PUSTAKA

Mono grafi, 2011, Desa Meteseh Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

Peraturan Pemerintah, No.72, 2005, Seluk Beluk Koperasi

Sugiyono, 2010, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Aneka Ilmu, Jakarta

UUD 1945, No.25 , 1992, Koperasi , Grasindo, Jakarta