file · web viewsebagai salah satu bentuk pertangung jawaban siswa kelas ix b telah...
TRANSCRIPT
TUGAS PRAKTEK BAHASA INDONESIA (KARYA ILMIAH)
MEMBACA CEPAT
Oleh :ARAFAT RAHMADIANTO
6745
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIAMTSN MALANG 03
2011
Lembar Pengesahan
Laporan Tugas Praktek Karya Ilmiah
MEMBACA CEPAT
Sebagai salah satu bentuk pertangung jawaban siswa kelas IX B telah menyelesaikan tugas
Praktek Bahasa Indonesia
Oleh :
ARAFAT RAHMADIANTO
6745
Malang,…Februari 2011
Menyetujui,
Guru Pembimbing
Drs.H.Masduqi
KATA PENGATAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmad, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas Praktek Bahasa
Indonesia.
Tak lupa Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena tugas Praktek
Bahasa Imdonesia ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Khusnya kepada Bapak Drs.H.Masduqi selaku guru
pembimbing Bahasa Indonesia dan teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan
Praktek Bahasa Indonesia ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu,
diharapkan pembaca kiranya dapat memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan
penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Malang,23 Februari 2011
Penyusun,
Arafat Rahmadianto
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................1
1.3 Tujuan Membaca Cepat.............................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Cepat........................................................2
2.2 Macam-macam cara membaca cepat…………………………..2
2.3 Contoh cara membaca cepat……………………………………3
2.3.1 Cara mengukur kecepatan membaca…………………………..3
2.3.2 Cara efektif membaca cepat…………………………………...5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................17
3.2 Saran.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18
(CONTOH)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karena Banyaknya teman-teman saya yang belum dapat membaca cepat / faktor-faktor
penghambat membaca cepat.Saya ingin mengatasinya, serta usaha meningkatkan kemampuan
siswa membaca cepat Pengukuran membaca cepat ini dilakukan terhadap 60 siswa kelas IX B
MTS Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa kecepatan membaca kata per menit siswa
kelas IX B MTS yaitu, 33 responden di atas 201 kata per menit, 14 responden lainnya berkisar
antara 151 – 200 kata per menit. Sedangkan kemampuan memahami isi bacaan hanya 15
responden yang pemahaman bacaannya di atas 70%, 45 responden lainnya kurang dari 60%.
Hasil pengukuran ini menyimpulkan bahwa hanya 25% siswa kelas kelas IX B MTS yang
memiliki kemampuan membaca cepat. Disarankan agar guru mengetahui faktor-faktor
penghambat membaca cepat, cara mengatasinya, dan melatih siswa dalam meningkatkan
kemampuan membaca cepat.Oleh Karena itu saya menciptakan karya ini.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, Saya membuat beberapa permasalahan sebagai topik
bahasan yaitu :
1. Apakah pengertian Membaca Cepat?
2. Bagaimana cara mengetahui jumlah kata permenit?
3. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa membaca cepat?
4. Bagaimana cara memahami isi bacaan?
5. Bagaimana cara mengatasi agar dapat membaca cepat?
6. Bagaimana usaha meningkatkan membaca cepat?
1.3 Tujuan Membaca Cepat
Untuk menyelesaikan tugas praktek bahasa Indonesia
Untuk mengetahui pengertian membaca cepat
Untuk mengetahui jumlah kata permenit
Meningkatkan kemampuan siswa membaca cepat
Agar bisa memahami isi bacaan
Cara mengatasi agar dapat membaca cepat
Serta usaha meningkatkan membaca cepat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Cepat
Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi,hampir keseluruhan materi
bacaan dibaca. Biasanya membaca dengan cara ini tidak mungkin dengan cara membaca kata
demi kata,tetapi membaca kalimat dan paragraf. Definisi yang dibuat oleh ahli di atas belum
dapat menggambarkan membaca cepat dalam arti sesungguhnya, karena rumusan itu tidak
mencerminkan tentang penguasaan isi bacaan dan penggunaan waktu yang jelas dalam
kegiatan membaca cepat. Menurut Bond dan Tinker definisi kecepatan membaca harus
diartikan lagi sebagai kecepatan. Memahami bahan-bahan tercetak dan tertulis. Dengan
demikian, mengukur kecepatan membaca berarti mengukur kecepatan pemahaman terhadap
bahan yang dibaca. Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir
keseluruhan materi dibaca dalam waktu tertentu yang disertai dengan pemahaman isi 70%.
Materi dalam hal ini adalah jumlah kata yang terkandung dalam suatu bacaan, sedangkan
waktu tertentu artinya untuk memahami materi bacaan memerlukan waktu.Waktu yang
dipergunakan dalam membaca cepat adalah satuan waktu, yaitu menit. Dan pemahaman isi
bacaan 70% artinya, setelah selesai membaca sekurang-kurangnya pembaca menguasai isi
bacaan sebanyak 70%.
2.2 Macam-macam cara membaca cepat
a. Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm) tipe membaca seperti ini
biasanya digunakan untuk :
Mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
Mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
Mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari bacaan
b. Membaca dengan kecepatan tinggi (500 – 800 kpm) tipe membaca seperti ini biasanya
digunakan untuk :
Membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
Membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
c. Membaca secara cepat (350 – 500 kpm) biasanya digunakan untuk :
Membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi lain
yang bersifat informatif.
Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan
mengantisipasi akhir cerita.
d. Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm) biasanya digunakan untuk :
Membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau
membuat evaluasi ide penulis.
e. Membaca lambat (100 – 125 kpm) biasanya digunakan untuk :
Mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional
(petunjuk).
2.3 Contoh cara membaca cepat
Membaca cepat secara skimmming dan scannning.
Membaca cepat dengan cara mengukur kecepatan membaca.
Membaca cepat dengan cara berkonsentrasi tinggi.
Membaca cepat secara efektif dan benar.
Membaca cepat dengan cara memahami bacaan
2.3.1 Cara mengukur kecepatan membaca
Pengukuran membaca cepat ini dilakukan pada siswa kelas IX B Mtsn Malang 3.
Responden pengukuran adalah 33 orang siswa MTSN kelas IX B . Data pengukuran
dikumpulkan dengan cara memberikan bacaan pada LKS Bahasa Indonesia yang dipimpin
oleh Pak Masduki selaku guru Bahasa indonesia,dengan jumlah kata diperkirakan 526 kata.
Bacaan Lks Bahasa Indonesia dilakukan untuk mengukur jumlah kata yang terbaca dalam per
menit. Sedangkan untuk pemahaman isi bacaan menggunakan lima pertanyaan dari isi bacaan
Lks Bahasa Indonesia tersebut dalam bentuk pilihan ganda. Adapun rumus yang
dipergunakan untuk mengetahui jumlah kata yang terbaca dalam permenit, adalah :
Adapun hasil pengukuran membaca cepat siswa kelas IX B Mtsn Malang 3 untuk jumlah kata
yang terbaca dalam per menit sebagai berikut :
Tabel 1 : Hasil Pengukuran Jumlah Kata Per Menit (KPM):
KPM N Kategori
201-…. 22 Baik sekali
151 – 200 11 Baik
101 – 150 0 Sedang
50 – 100 O Kurang
Keterangan :
KPM = kata per menit
N = Jumlah Responden
Melalui pengukuran jumlah kata yang terbaca dalam per menit tersebut di atas, diperoleh
kesimpulan bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas IX B Mtsn Malang 3 adalah 200
kata per menit dapat dibuktikan berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 1 yaitu 22
responden memperoleh KPM di atas 201 dan 11 responden memperoleh KPM berkisar antara
151 – 200.
Tabel 2 : Hasil Pengukuran Pemahaman Isi Bacaan
Persentasi N Kategori
91% - 100% 22 Baik sekali
81% - 90% 11 Baik
71% - 80% 0 Sedang
61% - 70% 0 Kurang
…… < 60% 0 Kurang Sekali
Keterangan :
Persentasi = hasil yang diperoleh
N = jumlah responden
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa pemahaman isi bacaan siswa kelas IX B MTSN
Malang III, 33 responden dinyatakan sudah memiliki kemampuan.
Hasil Pengukuran dan Pembahasan
Jumlah kata yang terbaca
Jumlah detik untuk membaca X 60 = ... KPM
Skor yang diperoleh
Skor maksimal X 100% = ...%
2.3.2 Cara efektif membaca cepat
1. Memahami buku ajar 250 halaman dengan tingkat tinggi, dengan waktu total yang dipakai
360 menit, termasuk membuat catatan. (kira-kira 6 jam). Waktu itu mencakup kegiatan
membaca aktif yang banyak, membuat catatan,.Ciptakan gambaran keseluruhanbuku yang
sedang dibaca. Dengan kata lain, baca tinjauannya. Apa gagasan intinya.Waktu : 5 – 10
menit.
2. Lihat sekilas bahannya. Baca secara cepat teks di bab pertama dengan kecepatan sekitar 6
detik per halaman. Yang harus dicari adalah gagasan dan fakta kunci. Anda harus dapat
menentukan apakah buku ini akan menambah pengetahuan kalau tidak Anda dapat
meninggalkannya tanpa membuang waktu. Waktu untuk setiap bab : 3 menit, Waktu untuk
seluruh buku : 30 menit
3. Buatlah sketsa tentang hal-hal yang Anda ketahui waktu untuk setiap bab :3 menit. Waktu
untuk seluruh buku : 30 menit
4. Siapkan pertanyaan Misalnya: Apa saja gagasan utamanya? Bukti apa saja yang
mendukung? Apakah faktanya aktual? Apakah kesimpulannya sudah diuji? Apa
saja hal yang baru? Apa yang dapat saya manfaatkan dari sini? Waktu untuk setiap bab: 3
menit. Waktu untuk seluruh buku: 30 menit.
5. Bacalah teks setiap bab, satu per satu. Bacalah dengan kecepatan sekitar 15 – 20 detik per
halaman. Di tahap ini, anda dapat menggarisbawahi gagasan-gagasan baru dan menuliskan
tanda cek atau tanda tanya. Waktu untuk setiap bab:8 menit. Waktu untuk seluruh buku: 80
menit
6. Tinjauan balik. Baca kembali bab tersebut, dengan cara berhenti di bagian yang sulit dan
memahami kaitan antara berbagai gagasan dan argument, yakni untuk memahami pola
argumen tersebut. Bacalah dengan bersuara bagian-bagian yang sulit dipahami. Waktu untuk
setiap bab: 8 menit. Waktu untuk seluruh buku: 80 menit.
7. Buatlah catatan. Dalam bentuk peta belajar, jika Anda suka. Waktu untuk setiap bab: 10
menit. Waktu untuk seluruh buku:100 menit.
8. Ulangi. Hari berikutnya, lihatlah kembali catatan Anda selama 10 menit. Tambahkan 5 – 10
menit lagi untuk seminggu kemudian, dan 5 – 10 menit lagi sebulan kemudian. Waktu untuk
seluruh buku: 30 menit. Cara membaca dengan delapan tahap ini semestinya akan membuat
pembaca dan mengulang. Ini berarti dua kali lebih cepat daripada orang tak terlatih yang
membaca buku 250 halaman satu kali. Bila latihan ini sering dilakukan siswa akan mudah
mengikuti pelajaran di sekolah dan mendapatkan nilai terbaik. Membaca cepat bukan hanya
semata-mata membaca dengan kecepatan tinggi tanpa memahami isinya, tetapi sesungguhnya
merupakan suatu teknik untuk memusatkan perhatian terhadap isi bacaan yang pada akhirnya
mendapatkan apa yang siswa butuhkan. Membaca cepat merupakan keterampilan lanjut atau
kelanjutan dari membaca permulaan yang perlu mendapat perhatian khusus bagi para
pendidik untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya. Berdasarkan hasil pengukuran
membaca cepat yang dilakukan pada siswa kelas IX B 65% yang memiliki kemampuan
membaca cepat. Bagaimana akan memperoleh hasil belajar yang memuaskan jika anak didik
kita belum mampu membaca cepat. Untuk itu faktor-faktor penghambat dalam membaca
cepat dan usaha meningkatkan kemampuan membaca cepat perlu dipelajari dan dilatih secara
cepat dan baik di kalangan pelajar tingkat rendah maupun tingkat tinggi. Kemampuan
membaca cepat sangat membantu dalam lingkungan dunia pendidikan khususnya bagi para
pelajar pada saat materi bacaan yang diberikan di sekolah sangat banyak jumlahnya. Sehingga
siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
2.3.3 Hambatan membaca cepat dan cara meningkatkan konsentrasi
1.Kesulitan konsentrasi bisa disebabkan beberapa faktor diantaranya: kelelahan fisik dan
mental, bosan, atau banyak hal lain yang sedang dipikirkan. Konsentrasi juga dapat terganggu
dengan adanya hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti suara musik yang keras, TV
yang menyala, orang lalu-lalang, dan lain-lain. Kesulitan konsentrasi membuat pikiran
melayang entah ke mana dan huruf-huruf yang dibaca pun ikut menguap terbang. Dalam
membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan Anda menangkap dan
memahami isi bacaan. Apalagi ketika Anda membaca cepat, maka konsentrasi yang baik akan
memastikan bahwa kecepatan baca berbanding lurus dengan pemahaman dan bukan
sebaliknya. Untuk itu ketika mulai membaca, coba atasi faktor-faktor yang menyebabkan
Anda sulit berkonsentrasi. Cari tempat yang tenang, memiliki penerangan yang cukup, suhu
ruangan yang nyaman, dan tempat duduk yang enak dipakai. Jika ada gangguan, selesaikan
dulu sebelum Anda mulai membaca. Setelah hal di atas dilakukan, selanjutnya adalah
bagaimana meningkatkan konsentrasi itu sendiri. Dalam membaca cepat konsentrasi yang
dibutuhkan adalah kerjasama antara mata dan otak di mana mata bekerja menangkap kata
dengan cepat dan otak menerjemahkan, mengomentari, dan memahami kata demi kata yang
ditangkap. sehingga begitu selesai membaca tak ada yang diingat dan dipahami. Dua hal
pokok yang harus Anda camkan dalam membaca cepat adalah tingkat kecepatan dan
persentase pemahaman bacaan yang tinggi. Latihan Memusatkan Konsentrasi: Ada dua buah
latihan memusatkan konsentrasi yang cukup baik saya temukan di buku karya Soedarso,
Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Dua latihan tersebut dikutip dari Chung
Moo Il, Membaca Dinamis (Cepat) berupa mengurai benang kusut dan menghitung titik.
Ternyata latihan ini tidak mudah dan kalau Anda belum terbiasa, mata dapat berair dan cukup
tegang. Berikut saya adaptasi latihan tersebut untuk Anda. Perhatikan gambar benang kusut
berikut. Anda akan mulai dari bagian awal sesuai petunjuk anak panah dan mengikuti jalur
benang kusut tersebut sampai berakhir. Dalam latihan ini Anda tidak boleh menggunakan alat
bantu seperti jari atau pensil untuk memudahkan penelusuran. Gunakan mata Anda dan
rasakan otot-otok mata yang bekerja sambil mempertahankan konsentrasi agar jalur benang
tidak tersesat. Klik gambar untuk ukuran penuh. Jika mata Anda tidak tahan melihatnya di
depan komputer, Anda dapat dan untuk mencetak latihan tersebut.
Apa yang Anda rasakan? Sebagian orang melakukannya dengan perlahan dan di tengah-
tengah konsentrasi menjadi buyar. Sebagian yang lain masih terus dapat mengikuti dengan
cepat. Ada orang yang dapat melakukan dengan sangat cepat tanpa tersesat. Bagaimana
rahasianya? Ketika Anda mulai menelusuri, mata Anda sebenarnya sudah menangkap sampai
panjang tertentu di mana benang tersebut terhubung. Segera pindah ke bagian tersebut dan
tangkap lagi bagian terjauh yang dikenali mata Anda. Demikian seterusnya sampai selesai.
Hal seperti ini nantinya akan Anda lakukan dalam baca cepat di mana ketika melihat
sekumpulan huruf, otak Anda sudah bisa mengenali kata dan ketika Anda melihat dengan
jangkauan lebih luas, otak Anda sudah mengenali frasa dan bahkan kelompok kata yang lebih
besar. Ingin tantangan berikutnya? Silakan hitung jumlah titik-titik horizontal berikut ini baik
yang besar maupun yang kecil. Peraturan yang sama tetap berlaku: dilarang menggunakan
jari, pensil atau alat bantu hitung lainnya. Gunakan hanya mata dan otak Anda.
Apa yang Anda rasakan? Saya yakin jika belum terbiasa mata Anda akan cukup lelah dan
seperti ada otot yang ditarik-tarik. Tidak mengapa, hal tersebut pertanda baik karena Anda
mulai mengaktifkan otot-otot mata dengan lebih intensif. Nantinya dalam tulisan berikutnya
kita akan belajar senam mata untuk melatih kecepatan dan irama pergerakannya. Apakah
Anda berhasil menghitung jumlah titik-titik tersebut? Jawaban :
Titik besar (baris pertama): 54 buah
Jumlah titik kecil (baris kedua): 65 buah
2.Rendahnya Motivasi
Hambatan berikutnya dalam membaca adalah motivasi. Gangguan ini terutama
dialami mahasiswa ketika harus membaca text book tebal yang tidak disukai. Rendahnya
motivasi akan muncul ketika Anda hendak membaca suatu buku tapi tidak terlalu tahu buku
tersebut tentang apa. Maka Anda akan cenderung membaca sekedarnya saja dan tidak terlalu
berminat untuk membaca dengan pemahaman yang baik. Bagaimana mengatasi motivasi ini?
Caranya adalah Anda harus menemukan jawaban mengapa Anda perlu membaca buku
tersebut. Bahasa kerennya What Is In It For Me? Jika buku tersebut text book perkuliahan
yang tebal dan membosankan, coba bayangkan apa yang menarik dari judulnya, topik-topik
yang dibahas di dalamnya, dan apa yang bisa Anda aplikasikan jika menguasai buku tersebut.
Jika buku tersebut sebuah biografi, coba bayangkat betapa hebatnya orang yang dibahas, apa
yang telah dia lakukan akan dapat menjadi pelajaran bagi Anda. Jika buku tersebut adalah
buku-buku self help atau Management, bayangkan apa yang akan terbantu jika Anda bisa
menguasainya. Jika telah berusaha sekuat tenaga dan tetap tidak memiliki motivasi untuk
membaca sebuah buku tertentu, maka jangan-jangan buku tersebut memang tidak cocok buat
Anda dan harus diganti dengan buku yang lain. Mengapa motivasi penting dalam membaca?
Nantinya ketika Anda mulai membaca teks yang panjang, motivasi inilah yang akan
mempertahankan stamina Anda dan memberi kekuatan untuk terus membaca sampai selesai
karena ingin mengetahui dan memahami isinya. Tanpa motivasi mungkin ada bisa membaca
sampai beberapa halaman, tapi setelah itu segera bosan dan malas meneruskannya. Motivasi
menjadi pendukung konsentrasi dan saling bantu membantu dalam menciptakan pemahaman
yang utuh baik secara nalar maupun emosional. Jika Anda memiliki otak yang cemerlang dan
konsentrasi yang tinggi, mungkin Anda bisa memahami materi dengan mudah. Akan tetapi,
motivasi-lah yang membantu untuk mempertahankan pemahaman tersebut dalam jangka
panjang karena motivasi melibatkan emosi dan keinginan untuk menikmati suatu Bacaan .
3. Khawatir Tidak Memahami Bahan Bacaan Ada orang yang minder duluan ketika baru
melihat buku yang hendak dibaca. Dia khawatir bahwa buku tersebut terlalu berat dan nanti
tidak bisa dipahami. Rasa khawatir ini ternyata akan menjadi kenyataan jika Anda terus
membawanya ketika membaca. Kekhawatiran bahwa Anda tidak bisa atau sulit memahami isi
bacaan akhirnya akan benar-benar menjadi kenyataan. Untuk itu singkirkan semua
kekhawatiran tersebut. Yakinkan pada diri Anda bahwa meskipun buku yang hendak dibaca
mungkin cukup sulit, bukan berarti Anda tidak bisa memahaminya. Batu yang keras sekalipun
akan berlubang oleh tetesan air yang terus menerus. Rasa khawatir ini paling sering jika
membaca buku pelajaran terutama pada saat menjelang ujian. Ada perasaan waktu Anda
cukup terbatas, Anda kurang memiliki pengetahuan, soal yang ditanyakan mungkin sangat
beragam dan Anda harus menguasai satu buku secara penuh untuk memahaminya.
Kekhawatiran ini akan mengganggu kecepatan baca maupun pemahaman Anda. Jika Anda
adalah seorang pelajar atau mahasiswa, maka saya sarankan, secara rutin bacalah buku teks
yang diwajibkan jauh-jauh hari sebelum ujian. Dengan demikian rasa khawatir tidak
memahami akan hilang dan Anda dapat membacanya jauh lebih rileks dan nyaman. Ketika
ujian sudah menjelang, Anda tinggal mengulang sedikit poin-poin penting untuk memastikan
topik tersebut masih dikuasai tanpa perlu membaca lagi keseluruhan buku.
4. Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Dalam Membaca Hal terakhir yang kita bahas dalam
hambatan membaca adalah kebiasaan buruk yang dimiliki seseorang. Kebiasaan buruk dalam
membaca jika terus dipelihara akan membuat kecepatan baca Anda terganggu. Beberapa
kebiasaan buruk yang lazim dimiliki orang adalah:
1. Vokalisasi
Hal ini dilakukan dengan cara melafalkan apa yang Anda baca. Dengan demikian,
kecepatan baca Anda akan sama dengan kecepatan berbicara. Tahukah Anda berapa
kecepatannya? Sangat lambat, kira-kira cuma 120 kata per menit. Silakan Anda coba
sendiri dan hitung.
2. Sub Vokalisasi
Ada orang membaca tanpa suara di bibir, tapi di hati. Dengan cara ini, dampaknya
kurang lebih sama dengan vokalisasi yakni kecepatan baca sama dengan kecepatan
berbicara.
3. Gerakan Bibir
Ada juga yang tidak bersuara, tapi bibir seperti orang berbicara dan melafalkan
sesuatu. Kebiasaan ini berakibat sama dengan dua kebiasaan buruk yang kita bahas.
4. Gerakan Kepala
Banyak orang ketika membaca kepalanya ikut bergerak mengikuti kata demi kata
dalam bahan bacaan. Dengan demikian kepala bergerak secara teratur dari kiri ke
kanan kembali lagi ke kiri dan seterusnya. Kebiasaan ini akan menghambat kecepatan
baca karena pergerakan kepala sebenarnya kalah jauh dengan pergerakan mata.
5. Regresi (Pengulangan ke belakang)
Pernahkah Anda membaca suatu kalimat atau paragraf kemudian tidak yakin dengan
isinya atau merasa kurang paham kemudian Anda balik lagi dan mengulang kalimat
atau paragraf tersebut. Bayangkan jika dalam satu halaman saja Anda melakukannya
10-15 kali, berapa banyak waktu yang telah terbuang.
Tambahan Cara untuk meningkatkan konsentrasi, kegiatan membaca dilakukan
bersama-sama oleh otak dan mata. Otak adalah unsur utama membaca sedangkan mata adalah
alat mengantar gambar ke otak lalu otak menginterpretasi terhadap apa yang dituju oleh mata.
Interpretasi didapat pada saat itu, seketika, tertunda, terjadi secara akurat atau salah, mudah
atau penuh kesulitan. Interpretasi juga tidak tergantung pada ketajaman penglihatan, tetapi
pada kejernihan dan kekayaan pengertian dan persepsi kita dalam memahami bacaan. Dalam
kegiatan membaca, persepsi dan interpretasi otak terhadap tulisan yang dilihat oleh mata
dapat dilihat pada lamanya mata berfiksasi. Menurut Soedarso (1988 : 28) gerakan mata
dalam membaca tidak menggambar liar tetapi terarah ke suatu sasaran kata, sebentar lalu
meloncat kesasaran berikutnya satu atau dua kata berikutnya. Melompat, berhenti. Melompat,
berhenti, dan seterusnya. Perhentian itulah disebut fiksasi. Pembaca tidak efisien, dalam satu
fiksasi hanya dapat satu atau dua kata yang terserap sedangkan pembaca efisien tiga atau
empat kata yang terserap. Kesulitan fiksasi bukan karena kesulitan fisik, melainkan karena
kesulitan mental dan bukan karena otot mata, melainkan karena ketidakmampuan dari pikiran
yang menyerap dengan cepat tanpa salah informasi. Untuk mendapat kecepatan dan efisiensi
membaca dapat diusahakan sebagai berikut :
1. Melebarkan Jangkauan Mata
Apabila membaca baris yang terdiri atas 12 kata, pembaca berhenti 3 – 4 kali,
jangkauan mata tidak persis/diagonal, kadang-kadang pada satu kata atau huruf, dan
menjangkau pada pias kiri dan pias kanan, serta kadang-kadang antara dua kata. jangkauan
mata lebih banyak ke pias kanan dari pada ke pias kiri. Ada beberapa latihan untuk
melebarkan jangkauan mata yaitu:
Latihan 1
Fokuskan pandangan ke angka dibarisan tengah dan cobalah baca tiga angka
sekaligus, termasuk kiri dan kanan. Misalnya angka 1 0 5 baca dalam hati, “Seratus lima”,
jangan dibaca “satu nol lima”
5 7 8
2 6 8
5 8 7
1 9 1
7 2 0
Latihan 2
Kata yang digunakan terdiri dari tiga kata yang erat kaitannya dan membentuk suatu
frase. Perhatikanlah kata yang terletak di tengah-tengah dan sekaligus menjangkau kata yang
terdapat di kiri dan kanan. Bacalah sekaligus sebagai suatu frase, jangan terpisahpisah.
Misalnya, TALI PINGGANG KULIT dibaca “tali pinggang kulit”
PETINJU PETINJU SENIOR
SAPU TANGAN MERAH
RUMAH SAKIT UMUM
KOPI SUSU KENTAL
SIANG HARI BOLONG
Latihan 3
Latihan ini berupa bentuk angka yang berurut. Bacalah bilangan satu sampai terakhir.
Gerakan mata dari kiri ke kanan dan ke kiri ke kanan sampai bilangan itu selesai.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dengan beberapa kali latihan melebarkan jangkauan mata dalam proses pembelajaran
di kelas siswa terlatih untuk dapat membaca memindai (scanning). Pada kegiatan membaca
scanning ini siswa, antara lain dapat:
1. Mencari kata-kata sukar, kosakata berbagai bidang pengetahuan yang terdapat dalam teks
bacaan, kemudian mencari artinya di dalam kamus.
2. Menemukan sesuatu untuk
memperoleh kesan umum dari suatu bacaan,misalnya membaca buku atau surat kabar. Jika
menelusuri daftar isi atau bab sebuah buku, perhatian ditujukan pada judul-judul dan bagian-
bagian bab secara garis besar.
3.Melihat kembali bagian-bagian yang telah dibaca dengan seksama dan memasuki
perhatian pada bagian bacaan atau butirbutir yang diperlukan saja.
2. Membaca Satu Fiksasi untuk Satu Unit
Pengertian Bacalah sebuah buku saku dengan cepat. Cobalah satu fiksasi dengan sekali
pandang, lalu segera ke fiksasi berikutnya. Caranya yaitu:
a. Mata melompat ke depan dalam tiga lompatan yang berirama dalam membaca
satu baris. Lihatlah di titik tengah dari setiap kelompok kata. Cobalah rasakan lompatan mata
itu. Lompatan itu ada beberapa yang pendek dan ada beberapa yang panjang.
b. Dalam membaca untuk mendapatkan isinya, artinya pembaca tidak menghapal kata-kata
atau simbolnya
c. Untuk itu paksakan membaca untuk mendapatkan arti setiap fiksasi
d. Gerakan mata seperti langkah kaki untuk berjalan sangat penting untuk membaca.
e. Walaupun kita mengatur cepat atau lambat gerakan itu secara otomatis.
Latihan perkelompok kata ini berguna untuk membiasakan membaca sekelompok kata, dan
membaca ungkapan, frase, baris perbaris dan halaman tanpa regresi. Adapun manfaat dari
membaca satu fiksasi untuk satu unit pengertian dalam proses pembelajaran di kelas
contohnya dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi membaca yaitu :
1. Materi bacaan wacana, siswa dapat mencari gagasan pokok dan gagasan penjelas setiap
paragrah serta dapat menjawab pertanyaan isi wacana tersebut
2. Materi bacaan berita, siswa dapat mencari fakta, opini, dan 5 W dan 1 H yang terdapat
dalam bacaan berita tersebut
3. Materi teks wawancara, siswa dapat mencari hal-hal penting yang dikemukakan oleh
narasumber dalam teks wawancara tersebut
4. Materi bacaan Lks Bahasa Indonesia, siswa dapat mencari hal-hal penting, intisari, dan
kesimpulan dari isi bacaan Lks Bahasa Indonesia tersebut
3. Meningkatkan Konsentrasi
Dalam membaca perhatian hendaknya dipokuskan pada bahan yang dibaca, maka gagasan
atau gambaran tentang isi bacaan akan tampak dengan jelas dan mudah dipahami. Untuk itu
konsentrasi sangat mutlak diperlukan. Cara meningkatkan daya konsentrasi ada dua kegiatan
penting, yaitu:
a. Menghilangkan atau menjauhi hal-hal yang menyebabkan fikiran menjadi kusut.
b. Memusatkan perhatian secara sungguhsungguh. Hal ini termasuk memilih tempat dan
waktu yang sesuai dengan dirinya, serta memilih bahan bacaan yang menarik Hal-hal di atas
adalah langkah awal dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat. Sedangkan
langkah-langkah meningkatkan kecepatan membaca secara signifikan dapat dilakukan dalam
dua puluh menit ke depan dengan cara sebagai berikut:
a. Pilihlah buku yang diinginkan untuk dibaca sebagai bahan latihan.
b. Mulailah membaca setiap baris teks, tidak diawal baris sekali tetapi dua atau tiga kata dari
awal baris
c. Dengan cara sama, berhentilah membaca dua atau tiga kata dari akhir baris. Dengan
demikian, akan mengurangi jumlah teks yang perlu pembaca pandangi sehingga
meningkatkan kecepatan membaca tanpa mengorbankan pemahaman.
d. Tambahkanlah alat bantu fisik dengan meletakkan tangan secara mendatar di atas
halaman buku dan gerakkanlah maju mundur sepanjang halaman dengan gerakan menyapu.
Gerakan tangan menuruni halaman dengan kecepatan tetap.
e. Mulailah mengerakkan tangan menuruni halaman dengan kecepatan semakin tinggi.
Kecepatannya harus lebih tinggi dari pada yang pembaca rasa mungkin untuk merekam
apa pun.
f. Biarkan mata mengikuti ujung jari menuruni halaman, tetapi tetap dalam batasan gerakan
“sapuan” tadi. Percepatlah hingga pembaca hanya menghabiskan 4 atau 5 detik per halaman.
g. Beberapa kata mulai menonjol di setiap halaman dan itulah sebagian kata kunci. Ini bukti
menarik bahwa otak sebenarnya memproses sebagian teks buku tersebut. Pelatihan di atas
dapat mengatasi yang pertama mencegah godaan membaca ulang, kedua melepaskan pembaca
pada ketergantungan “mendengar” kata-kata dalam benak kita. Untuk itu pembaca harus
secara total pada membaca visual yang hasilnya untuk mencapai kecepatan baca yang sangat
tinggi. Dalam proses pembelajaran di kelas dapat digunakan antara
lain, sebagai berikut:
1. Bahan bacaan karya sastra seperti novel, cerpen, atau cerita anak terjemahan dari bacaan
tersebut siswa dapat menuliskan unsur-unsur intrinsic karya sastra tersebut yaitu dapat
menentukan tema, nama-nama tokoh berikut perwatakannya, alur cerita, sudut pandang
pengarang, gaya bahasa yang digunakan, dan pesan/amanat yang ingin disampaikan
pengarang pada pembaca
2. Bahan bacaan buku pelajaran seperti, Agama, PPKN, Sejarah, Geografi, Fisika, Biologi,
siswa dapat membuat intisari, ikhtisar, atau rangkuman buku pelajaran tersebut yang pada
akhirnya ketika siswa menghadapi berbagai tes siswa dapat mengerjakan tes tersebut dengan
benar
3. Bahan bacaan karya tulis atau karya ilmiah, siswa dapat membuat sistematika karya tulis
atau karya ilmiah tersebut dan memiliki ide untuk mengadakan penelitian yang pada akhirnya
dapat membuat karya tulis atau karya ilmiah sederhana Berikut ini cara membaca super
menurut Hernowo (2003 : 147) bahan bacaan buku ajar penting setebal 250 halaman, tersusun
dari 10 bab yang masing-masing berisi 25 halaman. Ada delapan langkah dalam membaca
super ini, yatiu:
1. Ciptakan gambaran keseluruhanbuku yang sedang dibaca. Dengan kata lain, baca
tinjauannya. Apa gagasan intinya. Waktu : 5 – 10 menit.
2. Lihat sekilas bahannya. Baca secara cepat teks di bab pertama dengan kecepatan sekitar 6
detik per halaman. Yang harus dicari adalah gagasan dan fakta kunci. Anda harus dapat
menentukan apakah buku ini akan menambah pengetahuan kalau tidak Anda dapat
meninggalkannya tanpa membuang waktu. Waktu untuk setiap bab : 3 menit, Waktu untuk
seluruh buku : 30 menit
3. Buatlah sketsa tentang hal-hal yang Anda ketahui Waktu untuk setiap bab :3 menit. Waktu
untuk seluruh buku : 30 menit
4. Siapkan pertanyaan Misalnya: Apa saja gagasan utamanya? Bukti apa saja yang
mendukung? Apakah faktanya aktual? Apakah kesimpulannya sudah diuji? Apa saja hal yang
baru? Apa yang dapat saya manfaatkan dari sini? Waktu untuk setiap bab: 3 menit. Waktu
untuk seluruh buku: 30 menit.
5. Bacalah teks setiap bab, satu per satu. Bacalah dengan kecepatan sekitar 15 – 20 detik per
halaman. Di tahap ini, anda dapat menggarisbawahi gagasan-gagasan baru dan
menuliskan tanda cek atau tanda tanya. Waktu untuk setiap bab:8 menit. Waktu untuk seluruh
buku: 80 menit
6. Tinjauan balik. Baca kembali bab tersebut, dengan cara berhenti di bagian yang sulit dan
memahami kaitan antara berbagai gagasan dan argument, yakni untuk memahami pola
argumen tersebut. Bacalah dengan bersuara bagian-bagian yang sulit dipahami.
Waktu untuk setiap bab: 8 menit. Waktu untuk seluruh buku: 80 menit.
7. Buatlah catatan. Dalam bentuk peta belajar, jika Anda suka. Waktu untuk setiap bab: 10
menit. Waktu untuk seluruh buku:100 menit.
8. Ulangi. Hari berikutnya, lihatlah kembali catatan Anda selama 10 menit. Tambahkan 5
– 10 menit lagi untuk seminggu kemudian, dan 5 – 10 menit lagi sebulan kemudian. Waktu
untuk seluruh buku: 30 menit. Cara membaca dengan delapan tahap ini semestinya akan
membuat pembaca atau siswa mampu memahami buku ajar 250 halaman
dengan tingkat tinggi, dengan waktu total yang dipakai 360 menit, termasuk membuat catatan.
(kira-kira 6 jam). Waktu itu mencakup kegiatan membaca aktif yang banyak, membuat
catatan, dan mengulang. Ini berarti dua kali lebih cepat daripada orang tak terlatih yang
membaca buku ajar 250 halaman satu kali. Bila latihan ini sering dilakukan siswa akan mudah
mengikuti pelajaran di sekolah dan mendapatkan nilai terbaik. Anda dikatakan sebagai
pembaca cepat yang baik bila mampu mengatur irama kecepatan membaca sesuai dengan
tujuan, kebutuhan, dan keadaan bahan yang dibaca, serta dapat menjawab sekurang
kurangnya 60 persen dari bahan yang Anda baca. Untuk tingkat pemula, kecepatan membaca
Anda diharapkan dapat mencapai 120-150 kpm (kata per menit). Kecepatan tersebut
diupayakan terus meningkat seiring dengan latihan membaca cepat yang Anda lakukan.
Kecepatan membaca yang Anda lakukan pasti tidak monoton/konstan. Artinya, pada saat
membaca bagian yang tidak Anda perlukan kecepatan harus terus melaju, tetapi pada bagian
yang Anda butuhkan kecepatan membaca dikurangi.
Kecepatan membaca harus diimbangi dengan pemahaman terhadap bacaan tersebut.
Anda sebagai pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagianpenting dari
bahan bacaan tersebut secara cepat. Dan sebaliknya, Anda harus membiarkan, bahkan
melewati bagian yang kurang penting bila memang tidak diperlukan.
Pada umumnya, setiap baris dalam bacaan terdiri dari 8 – 12 kata yang terdiri atas
satuan frasa dan klausa. Bila Anda membaca dan mengartikannya kata demi kata pada setiap
baris. Maka diperlukan waktu baca yang lama. Selain itu, pemahaman Anda terhadap bacaan
pun akan terganggu karena tidak memperhatikan makna kata dalam konteks kalimat.
Bila demikian yang Anda lakukan, maka Anda termasuk pembaca yang buruk.Bila
Anda pembaca yang efektif maka Anda hanya akan melihat satuan-satuan pikiran pada setiap
baris dalam bacaan, yaitu yang berupa frasa, klausa, atau kata-kata kunci. Karena bagian yang
dilihat dari setiap baris bacaan hanya sedikit maka perpindahan gerak mata akan cepat, dan
akhirnya Anda pun dapat membaca lebih cepat.
Sebelum Anda sampai pada pelatihan membaca cepat, hal utama yang perlu Anda ingat
lagi adalah teknik membaca cepat yang benar (Ingat modul membaca cepat). Berkaitan
dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan manfaat yang Anda peroleh.
1. Mengenali topik bacaan. Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan. Anda ingin
mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk keperluan tersebut,
Anda melakukan membaca cepat beberapa menit (browsing) untuk melihat bahan yang
dibaca. Sekedar untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan
memilih Lks Bahasa Indonesia di majalah dan surat kabar(kliping).
2. Mengetahui pendapat orang (opini). Di sini Anda sudah mengetahui topic yang dibahas,
selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang dibahas.
Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Anda
cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang
dibuat oleh penulisnya (redaksi).
3. Mendapatkan bagian penting yang diperluan. Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu
untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan
alinea secara lengkap.
4. Mengetahui organisasi penulisan. Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera
mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta
mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.
5. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca. Misalnya dalam mempersiapkan ujian
atau sebelum menyampaikan ceramah.
Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat.
1. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, Lks Bahasa Indonesia, atau tulisan singkat.
2. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
3. Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
Manfaat membaca cepat sebagai berikut.
1. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat danefektif.
2. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.
3. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca
bagian yang tidak kita perlukan.
Dalam modul membaca cepat, Anda tentu masih ingat beberapa gangguan yang dapat
menghambat kecepatan membaca. Cobalah Anda ceritakan gangguan- gangguan tersebut dan
bagaimana cara mengatasinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Membaca cepat bukan hanya semata-mata membaca dengan kecepatan tinggi tanpa
memahami isinya, tetapi sesungguhnya merupakan suatu teknik untuk memusatkan perhatian
terhadap isi bacaan yang pada akhirnya mendapatkan apa yang siswa butuhkan. Membaca
cepat merupakan keterampilan lanjut atau kelanjutan dari membaca permulaan yang perlu
mendapat perhatian khusus bagi para pendidik untuk meningkatkan hasil belajar anak
didiknya. Berdasarkan hasil pengukuran membaca cepat yang dilakukan pada siswa kelas IX
B Mtsn Malang 3 Sudah Bagus. yang memiliki kemampuan membaca cepat. Bagaimana akan
memperoleh hasil belajar yang memuaskan jika anak didik kita belum mampu membaca
cepat. Untuk itu faktor-faktor penghambat dalam membaca cepat dan usaha meningkatkan
kemampuan membaca cepat perlu dipelajari dan dilatih secara cepat dan baik di kalangan
pelajar tingkat rendah maupun tingkat tinggi.
Kemampuan membaca cepat sangat membantu dalam lingkungan dunia pendidikan
khususnya bagi para pelajar pada saat materi bacaan yang diberikan di sekolah sangat banyak
jumlahnya. Sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang memuaskan.Jika ada kesalahan
penulisan/kata yang kurang berkenan saya minta maaf sebesar-besarnya.
3.2 SARAN
Berusahalah kalian untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat agar saat
membaca kalian bisa langsung mengerti isi bacaan tersebut dan Kemampuan membaca cepat
sangat penting dalam lingkungan dunia pendidikan khususnya bagi para pelajar,sehingga
kalian memperoleh hasil belajar yang memuaskan.Jika kalian masih belum paham cara-cara
membaca cepat kalian dapat mengunjungi blog Saya : http://arafatmbois.wordpress.com ,
Sekian dari Saya jika ada kesalahan penulisan/kata yang kurang berkenan Saya minta maaf
sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arafat Rahmadianto. (2011). cara membaca cepat
bahasa Indonesia untuk MTSN Kelas
IX. Malang : Penerbit Arafatmbois
Asep Ganda Sadikin, dkk. (2004). kompeten berbahasa
persatuan bahasa Indonesia untuk SMP Kelas
IX. Jakarta: Penerbit Grafindo Media
Pratama
Atar, Semi M. (1976). Beberapa pokok pikiran menata
pengajaran membaca. Penataran Guru-Guru
SMP Regional II Padang
Ginting, Vera, Dr. MA: Penguatan membaca, fasilitas
sekolah dan keterampilan dasar membaca serta
minat baca murid, Jurnal Pendidikan
PENABUR, Jakarta, 2005
Hernowo. (2003). Quantum reading. Bandung:
Penerbit MLC
Kamarudin, Drs. (1993). Diktat kemampuan membaca
cepat.. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jambi
Kathryn, Redway (1988). Membaca cepat. Jakarta:
PT Pustaka Binaman Pressindo
Soedarso. (1985). Sistem membaca cepat dan efektif.
Jakarta: Gramedia
Tarigan, H.G. (1980). Membaca sebagai suatu
keterampilan berbahasa. Bandung: Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Situs :
Arafat Rahmadianto, (2011).(http://arafatmbois.wordpress.com/Membaca-cepat).