dividen (chap. 14)

10
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MAGISTER MANAJEMEN ============================================================ ============ MATA KULIAH : Applied Financial Management TOPIK : Distribution ti Shareholders: Dividen and Stock Repur -chases. NAMA : AISHA MUTIARA NIM : P2CC14045 Perusahaan dengan arus kas yang stabil dan peluang pertumbuhan yang terbatas cenderung untuk mengembalikan sejumlah besar arus kas yang mereka miliki kepada pemegang saham, baik dengan membayar dividen atau dengan menggunakannya untuk pembelian saham biasa kembali. Perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat dengan peluang investasi yang baik, sebaliknya akan cenderung untuk berinvestasi sebagian besar arus kas yang tersedia untuk proyek-proyek baru, dengan membayar dividen atau pembelian kembali saham. Nilai dari suatu perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan arus kas bebas. Arus kas bebas dihasilkan dari aktivitas operasional dan tersedia untuk dibagikan kepada semua investor. Skema dari arus kas bebas dapat dilihat pada gambar 1.

Upload: aisha-mutiara

Post on 23-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

finance

TRANSCRIPT

Page 1: Dividen (Chap. 14)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MAGISTER MANAJEMEN========================================================================

MATA KULIAH : Applied Financial Management TOPIK : Distribution ti Shareholders: Dividen and Stock Repur

-chases.NAMA : AISHA MUTIARANIM : P2CC14045

Perusahaan dengan arus kas yang stabil dan peluang pertumbuhan yang terbatas

cenderung untuk mengembalikan sejumlah besar arus kas yang mereka miliki

kepada pemegang saham, baik dengan membayar dividen atau dengan

menggunakannya untuk pembelian saham biasa kembali. Perusahaan dengan

pertumbuhan yang cepat dengan peluang investasi yang baik, sebaliknya akan

cenderung untuk berinvestasi sebagian besar arus kas yang tersedia untuk proyek-

proyek baru, dengan membayar dividen atau pembelian kembali saham.

Nilai dari suatu perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan

arus kas bebas. Arus kas bebas dihasilkan dari aktivitas operasional dan tersedia

untuk dibagikan kepada semua investor. Skema dari arus kas bebas dapat dilihat

pada gambar 1.

Sebuah perusahaan harus memiliki sejumlah kas sebelumn melakukan distribusi

kas kepada para pemegang saham. Terkadang kas berasal dari rekapitalisasi atau

penjualan aset, namun dalam beberapa kasus kas berasal dari internal perusahaan,

Page 2: Dividen (Chap. 14)

yaitu dari arus kas bebas. Arus kas bebas didefinisikan sebagai jumlah aliran kas

yang tersedia untuk didistribusikan kepada investor setelah dikurangi dengan

biaya, pajak, dan investasi yang diperlukan dalam modal operasional. Sumber dari

arus kas bebas tergantung pada peluang perusahaan untuk melakukan investasi

dan efektivitasnya dalam mengimplementasikan peluang tersebut. Sebuah

perusahaan dengan peluang yang besar akan memiliki investasi besar yang dalam

mengoperasikan modal dan mungkin arus kas bebas dalam jumlah negatif,

walaupun saat perusahaan tersebut memiliki keuntungan. Saat pertumbuhan

perusahaan mulai melambat, arus kas bebas perusahaan dari perusahaan tersebut

akan menjadi positif dan sangat besar.

Lima manfaat dari arus kas bebas, antara lain:

Membayar beban bunga

Menurunkan jumlah utang pokok.

Pembayaran dividen.

Pembelian kembali saham , atau

Pembelian aset non-operasional seperti Treasury bills atau surat berharga

lainnya .

Peluang suatu perusahaan untuk melakukan investasi dan perencanaan operasional

menentukan tingkat dari arus kas bebas. Kebijakan struktur modal perusahaan

menentukan jumlah hutang dan pembayaran bunga. Working capital policy

menentukan jumlah modal yang akan diinvestasikan untuk surat berharga. Sisa

dari arus kas bebas harus dibagikan kepada pemegang saham

Berikut prosedur distribusi kas via dividen dan pembelian kembali saham:

Dividen.

Dividen biasanya dibayarkan setiap 3 bulan, dan dividen meningkat sekali

setiap tahun jika kondisi memungkinkan. Prosedur pembayaran dividen

yang sebenarnya adalah sebagai berikut:

1. Tanggal pengumuman(declaration date)

2. Tanggal pencatatan pemegang saham(holder of record date)

3. Tangal pemisahan dividen (ex-dividen date)

4. Tanggal pembayaran(payment date).

Page 3: Dividen (Chap. 14)

Pembelian kembali saham merupakan tindakan yang dilakukan oleh

emiten maupun perusahaan publik untuk membeli kembali saham yang

telah ditawarkan kepada masyarakat baik melalui bursa maupun di luar

bursa. Terdapat tiga situasi yang menyebabkan pembelian kembali saham

yaitu:

1. Kegiatan ini dapat meningkatkan financial leverage. Pada saat

perusahaan membagi kelebihan jumlah kapitalnya, dalam hal ini

melakukan buy back, maka nilai ekuitas perusahaan akan menurun,

sehingga debt ratio perusahaan akan meningkat. Peningkatan ini

berarti pula meningkatkan leverage perusahaan. Perusahaan akan

lebih suka untuk melakukan pembelian kembali saham jika rasio

leverage-nya di bawah angka yang ditargetkan untuk mencapai

struktur modal yang optimal.

2. Pembelian saham kembali oleh para karyawan,

3. Jumlah kas yang berlebih karena adanya sistem one time cash

inflow.

Berikut cara melakukan pembelian kembali saham:

1. Open-market Repurchase. Dalam metode ini perusahaan membeli

kembali saham perusahaannya dengan jumlah yang relatif kecil.

Pembelian kembali dilakukan melalui broker dengan bayaran

komisi pada tingkat normal pembelian dan pembelian harga pasar.

Metode ini memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk

membeli kembali sahamnya lebih sedikit dibandingkan dengan

yang direncanakan jika sahamnya menjadi lebih mahal ataupun

membeli lebih banyak jika sahamnya tetap atau lebih murah.

2. Tender offer. Perusahaan akan mengumumkan kepada seluruh

pemegang saham bahwa perusahaan akan membeli kembali

beberapa lembar sahamnya pada harga dan periode tertentu yang

telah ditetapkan. Harga yang ditawarkan perusahaan biasanya

adalah harga di atas harga pasar. Setiap pemegang saham akan

memperkirakan sendiri apakah harga yang ditawarkan akan lebih

besar atau lebih kecil bila dibandingkan dengan harga saham

Page 4: Dividen (Chap. 14)

tersebut setelah masa penawaran berakhir, sehingga setiap

pemegang saham dapat memutuskan apakah bersedia untuk

menjual sahamnya atau tidak. Pembelian kembali harga saham

dengan cara ini dapat meningkatkan harga saham.

3. Perusahaan dapat membeli saham dari salah satu pemegang saham

terbesar pada harga dasar setelah proses negosiasi.

Sebuah perusahaan dapat merubah nilai operasioanal jika terdapat perubahan

biaya modal atau persepsi investor terhadap peluang arus kas bebas. Berikut tiga

teori dari preferensi investor mengenai kebijakan dividen dan dua isu teoritis

lainnya yang dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap kebijakan dividen

yaitu:

Dividend irrelevance theory. Dividend Irrelevance Theory adalah suatu

teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak

mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya

modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (M-M)

yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar

kecilnya dividend payout ratio, tetapi ditentukan laba bersih sebelum pajak

(EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan tidak relevan untuk

dipersoalkan.

Bird in the hand-theory. Teori ini diungkapkan oleh Gordon dan Lintner

menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika dividend payout

ratio rendah. Hal ini dikarenakan investor lebih suka menerima dividen

daripada capital gain.

Teori preferensi pajak. Teori ini diajukan oleh lifzenberger dan

ramaswamy. Mereka menyarankan bahwa karena adanya pajak terhadap

keuntungan dividen dari capital gain,para investor lebih menyukai capital

gain karena dapat menunda pembayaran pajak.

Hipotesis kandungan informasi atau pengisaratan Hipotesis kandungan

informasi atau pengisyaratan (information content orsignaling hipothesis)

adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan

dividen sebagai isyarat dari prakiraan manajemen atas laba.

Page 5: Dividen (Chap. 14)

Teori Clientele Effects mengemukakan bahwa investor cenderung memilih

saham perusahaan yang memenuhi kebutuhan tertentu yang mereka inginkan.

Hal ini karena investor menghadapi perlakuan pajak yang berbeda untuk

dividen dan capital gain dan juga menghadapi beberapa biaya transaksi ketika

mereka perdagangan sekuritas. Teori ini muncul berawal dari pendapat Miller

dan Modigliani (1961) yang menyatakan bahwa investor cenderung ke arah

perusahaan yang akan memberi mereka manfaat yang diinginkan. Demikian

juga, perusahaan akan menarik pelanggan yang berbeda berdasarkan kebijakan

dividen masingmasing. Perusahaan yang cenderung untuk membayar dividen

yang lebih rendah, akan menarik klien yang menginginkan apresiasi modal.

Perusahaan yang membayar dividen yang lebih tinggi, akan menarik

pelanggan yang membutuhkan penghasilan langsung dalam bentuk dividen.

Berdasarkan dividend signaling/information content theory, manajer sebagai

orang di dalam perusahaan yang mempunyai informasi yang lengkap tentang

arus kas perusahaan, akan memilih untuk menciptakan isyarat yang jelas

mengenai masa depan perusahaan apabila mereka mempunyai dorongan yang

tepat untuk melakukannya. Kenaikan pada dividen yang dibayarkan dapat

menimbulkan isyarat yang jelas kepada pasar bahwa prospek perusahaan telah

mengalami kemajuan. Bagi perusahaan dengan prospek yang baik dan dapat

mengganti biaya ini (pembayaran dividen) melalui pengeluaran saham secara

bertahap dengan harga yang semakin meningkat. Tetapi bagi perusahaan yang

kurang sukses tidak dapat melakukan hal yang sama. Dengan demikian,

memberikan isyarat melalui nilai dividen memberikan hasil yang positif.

Pengumuman dividen memberikan informasi penting untuk membentuk

pendapatan perusahaan saat ini yang akhirnya menjadi dasar untuk

memprediksi pendapatan-pendapatan di masa yang akan datang. Penggunaan

dividen sebagai alat untuk mengirimkan isyarat yang nyata kepada pasar

mengenai hasil kerja perusahaan pada masa mendatang merupakan cara yang

tepat. Dengan demikian pasar akan bereaksi terhadap perubahan dividen yang

dibayarkan, karena pasar yakin bahwa pemberi isyarat adalah perusahaan yang

sukses.

Page 6: Dividen (Chap. 14)

Model dividen residu

Asumsi dalam model ini, yaitu tidak terjadi pembelian kembali saham. Ketika

membuat sebuah kebijakan dividen, satu ukuran tidak akan dapat digunakan

oleh semua orang. Beberapa perusahaan menghasilkan uang dalam jumlah

besar tetapi memiliki peluang investasi yang terbatas hal ini terutama berlaku

bagi perusahaan–perusahaan di dalam industri yang menguntungkan tetapi

sudah mapan di mana hanya sedikit tersisa kesempatan untuk tumbuh.

Perusahaan seperti itu umumnya mendistribusikan sebagian besar uangnya

kepada para pemegang saham, sehingga akibatnya akan menarik pelanggan

investasi yang menyukai jumlah dividen yang tinggi. Perusahaan yang lainnya

menghasilkan sedikit atau tidak menghasilkan kas sama sekali tetapi memiliki

banyak peluang investasi yang baik hal ini sering kali terjadi pada perusahaan

– perusahaan baru di dalam sebuah industri yang sedang tumbuh dengan pesat.

Perusahaan seperti itu biasanya hanya mendistribusikan sedikit atau tidak

mendistribusikan kas sama sekali tetapi menikmati laba dan harga saham yang

meningkat, sehingga akan menarik investor yang lebih menyukai keuntungan

modal. Pada perusahaan tertentu, rasio pembayaran yang optimal adalah

fungsi dari empat faktor:

Preferensi investor terhadap dividen versus keuntungan modal.

Peluang investasi perusahaan.

Sasaran struktur modalnya.

Ketersediaan dan biaya ekuitas eksternal.

Penggabungan tiga unsur yang terakhir akan menjadi model dividen residu

(residual dividend model). Perusahaan menetapkan kebijakan dividen setelah

semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dividen yang dibayarkan

merupakan sisa (residual). Cara menentukannya ialah sebagai berikut:

Menetapkan penganggaran modal optimum. Semua usulan investasi

dengan NPV positif diterima.

Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai investasi

baru sambil menjaga struktur modal ideal (target).

Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan modal

semaksimal mungkin.

Page 7: Dividen (Chap. 14)

Membayar dividen jika ada sisa laba, setelah semua usulan investasi NPV

positif diterima.

Berdasarkan model distribusi ini, dividen yang dibayarkan di setiap tahun akan

dapat dinyatakan sebagai berikut: