diva lbm 1 mati lagi

55
[LI LBM 1 KB DAN KEPENDUDUKAN] April 13, 2012 STEP 7 Apa yang dimaksud struktur penduduk? Pengelompokan penduduk yang lebih spesifik sehingga dapat diketahui fertilitas, morbiditas, dan mortalitas. Pembagiannya bisa menurut jenis kelamin, menurut usia dll. Faktor apa yang mempengaruhi tingkat mortalitas penduduk? - Ekonomi: semakin rendah ekonomi tinggi mortalitas - Pendidikan: buruknya SDM pengetahuan kesehatan buruk tinggi mortalitas - Pekerjaan: pekerjaan beresiko tinggi, ex: buruh - Fasilitas: fasilitas kesehatan kurang memadai tinggi mortalitas - Status perkawinan: sudah menikah rendah mortalitas - Genetic: penyakit genetik - Lifestyle: lifestyle yang buruk tinggi mortalitas - Ras: kulit putih < resiko mortalitas - Lingkungan: lingkungan dengan hygiene buruk tinggi mortalitas - Gizi: gizi rendah mortalitas tinggi - Status perkawinan Mortalitas penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan dengan yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada wanita. Hal ini sebagain disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensyaratkan orang-orang yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.

Upload: akhmad-ulil-albab

Post on 01-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hvhjviuhuo

TRANSCRIPT

Page 1: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

STEP 7

Apa yang dimaksud struktur penduduk?

Pengelompokan penduduk yang lebih spesifik sehingga dapat diketahui fertilitas, morbiditas, dan

mortalitas. Pembagiannya bisa menurut jenis kelamin, menurut usia dll.

Faktor apa yang mempengaruhi tingkat mortalitas penduduk?

- Ekonomi: semakin rendah ekonomi tinggi mortalitas

- Pendidikan: buruknya SDM pengetahuan kesehatan buruk tinggi mortalitas

- Pekerjaan: pekerjaan beresiko tinggi, ex: buruh

- Fasilitas: fasilitas kesehatan kurang memadai tinggi mortalitas

- Status perkawinan: sudah menikah rendah mortalitas

- Genetic: penyakit genetik

- Lifestyle: lifestyle yang buruk tinggi mortalitas

- Ras: kulit putih < resiko mortalitas

- Lingkungan: lingkungan dengan hygiene buruk tinggi mortalitas

- Gizi: gizi rendah mortalitas tinggi

- Status perkawinan

Mortalitas penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan dengan

yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada wanita. Hal ini

sebagain disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensyaratkan orang-

orang yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.

- Tempat tinggal

Mortalitas di daerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan di daerah

kota, tetapi sekarang perbedaan tersebut sudah berkurang. Beberapa penyakit

menyerang daerah iklim panas, dan ada juga yang melanda tempat-tempat yang dingin;

akibatnya perbedaan iklim dapat juga menjadi faktor penyebab kematian. Atas dasar

alasan ini juga di tempat tinggal yang sama dapat terjadi fluktuasi mortalitas musiman.

- Cara hidup

Page 2: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Pada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan ( diukur dari segi kualitas

perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan, dan lain-lain ), angka kematian akan

menurun. Kebiasaan hidup, misalnya merokok, makan dan minum, dapat juga

mempengaruhi mortalitas.

- Faktor genetik

Beberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi lain;

dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para keluarga harus

berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun jumlah penyakit seperti itu tidak

begitu banyak, dan pengaruhnya terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu. Dengan

demikian dewasa ini perbedaan keturunan secara komparatif dianggap tidak berarti.

Sumber : Teknik Demografi, PT Bina Aksara

Apa penyebab dari mortalitas ibu dan anak?

- Ibu

o Aborsi

o Kehamilan resiko tinggi

Perdarahan: atoni uteri, solution plasenta, rupture uteri

Infeksi

o Faktor paritas

Grande multipara

Perawatan ante natal

Penolong

Sarana dan fasilitas

Ekonomi

System rujukan

- Faktor umum

Masih banyak terjadi perkawinan, kehamilan dan persalinan di luar kurun waktu reproduksi ynag

sehat, terutam pada usia muda. Risiko kematian pada kelompok umur di bawah 2 tahun dan di atas

35 tahun adalah 3xlebih tinggi dari kelompok umur reproduksi sehat (20-34 tahun)

Page 3: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

- Factor paritas

Grandmultipara, yaitu ibu dnegna jumlah kehamilan dan persalinan lebih ari 6 kali masih banyak

terdapat. Risiko kematian maternal dari golongan ini 8 kali lebih tinggi dari lainnya

- Factor perawatan antenatal

Masih rendahnya kesadaran ibu-ibu hamil untuk memeriksa kandungannya pada sarana kesehatan,

sehingga factor-faktor yang sesungguhnya dapat dicegah atau komplikasi kehamilan yang dapat

diperbaiki serta diobati tidak segera dapat ditangani. Seringkali mereka dating setelah keadaannya

buruk

- Factor penolong

Sekitar 70-80% persalinan masih ditolong oleh dukun beranak, baru setelah persalinan terlantar dan

tidak dapat maju serta disertai gejala komplikasi yang berat (infeksi, rupture uteri) kemudian dikirim

ke fasilitas kebidanan yang memadai. Bila sudah demikian, apapun yang kita usahakan kadang kala

tidak dapat menolong ibu maupun anaknya

- Factor sarana dan fasilitas

Misalnya sarana fasilitas rumah sakit, penyediaan darah dan obat2an yang merah dan terjangkau

oleh masyarakt, desediakannya fasilitas anastesi, transportasi dan sebagainya

- Factor lainnya

Yaitu factor sosia ekonomi, kepercayaan dan budaya masyarakat, pendidikan dan ketidaktahuan,

dan sebagainya

- Factor system rujukan

Agar supaya pelayanan kebidanan mudah dicapai, pemerintah telah menetapkan seorang ahli

kebidanan disetiap ibukota kabupaten, namun belum seluruh ibukota kabupaten dapat diisi, oleh

karena itu rujukan kasus kebidanan belum sempurna

Sumber : Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC

Kematian dewasa umumnya disebabkan karena

penyakit menular,

Page 4: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

penyakit degeneratif,

kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.

Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh

penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA)

diare,

penyakit karena infeksi kuman.

Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular,

sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu

daerah.

Sumber : www.data-statistik.com

- Bayi

o Endogen: dibawa dari lahir dan diwarisi oleh orang tua (penyakit genetic). Nama lainnya

kematian neonatal (dari 0-kurang dari 1 bulan)

o Eksogen: hygienitas, gizi, sanitasi, social ekonomi. Disebut kematian post natal (>1 bulan

– kurang dari 1 tahun)

- Faktor endogen : kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 anak yang dibawa sejak lahir,

diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat ibunya selama kehamilan.

- Faktor eksogen : Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor2 yang bertalian dengan pengaruh

lingkungan luar. (kondisi hygiene, sanitasi dan sosial ekonomi contohnya : pencemaran

lingkungan, kekurangan gizi, luka)

Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta

Apa macam-macam pengukuran mortalitas?

- CDR (crude death rate): angka kematian kasar

- ASDR (age specific death rate): angka kematian menurut umur

- IMR (infant mortality rate): jumlah bayi mati <1th/1000 kelahiran

- MMR (maternal mortality rate): kematian ibu <2minggu setelah persalinan

- PMR (perinatal mortality rate): kematian janin >28minggu

- NMR (neonatal mortality rate): kematian bayi <28 hari

Page 5: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

- PNMR (post neonatal mortality rate): kematian bayi <1th

- Under 5 years mortality

- Cari lagi ;)

a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)

Didefinisikan sebagai banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada

pertengahan tahun.

Rumus :

D

Tingkat Kematian Kasar (CDR) = X k

Pm

Keterangan :

D = Jumlah kematian pada tahun tertentu ( dari hasil registerasi penduduk )

Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun ( pada bulan juni /juli )

K = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1000

b. Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific death Rate )

Rumus :

Jumlah kematian penduduk

Kelompok umur i

Tingkat Kematian Menurut Umur I = X 1000

Jumlah penduduk kelompok

Umur i pada pertengahan tahun

Manfaat ASDR:

Page 6: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

o Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat,

dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur. Misal, bila tingkat

kematian tertinggi pada golongan umur bayi dan anak <5 thnkeadaan

kesehatan masyarakat masih kurang.

Bila tingkat kematian tertinggi di golongan usia lanjutkondisi kesehatan

masyarakat baik

Bila tingkat kematian tertinggi di golongan usia produktifmenggambarkan

kondisi ekonomi karena rasio ketergantungan yang tinggi

o Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah

o Untuk menghitung rata-rata harapan hidup

c. Tingkat Kematian Bayi (Infant Death Rate)

Rumus :

Jumlah kematian bayi umur 0-1 thn pada

Tahun tertentu

Tingkat Kematian Bayi = X 1000

Jumlah kelahiran hidup pada

Tahun tertentu

d. Tingkat kematian anak jumlah kematian anak berumur 1-4th selama 1 tahun tertentu

per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun.

e. Tingkat kematian anak di bawah lima tahun(Balita) jumlah kematian anak usia di

bawah lima tahun selama 1 tahun per 1000 anak usia yang sama (0-4)tahun pada

pertengahan tahun.

Page 7: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Sumber : Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

Keuntungan dan hal – hal yang kurang menguntungkan dalam penggunaan CDR :

Keuntungan :

1. Mendeskripsikan rait kematian keseluruhan penduduksuatu wilayah atau negeri.

2. Makna Naka Kematian Kasar mudah dimengerti oleh khalayak umum

3. Proses perhitungannya cepat dan mudah, serta membutuhkan data yang minimal.

4. Meskipun direncanakan untuk melaksanakan analisa terperinci dari tingkat kematian , Reit

Kematian Kasar memberikan gambaran pendahulua yang baik dan berguna mengenai

tingkat maupun kecenderungan – kecenderungan kematian.

Hal – hal yang kurang menguntungkan :

1. Reit Kematian Kasar merupakan angka campuran yang komponen – komponen

penyusunnya adalah kelompok – kelompok penduduk yang angka – angka kematian

spesifikny sangat berbeda.

2. Reit Kematian Kasar dipengaruhi oleh distribusi penduduk menurut kelompok.

PENGANTAR ILMU KEPENDUDUKAN, Lembaga Penelitan, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan

Sosial.

Indikator Mortalitas

1. Angka kematian kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).

2. Angka kematian bayi (AKB) atau Infent Mortality Rate (IMR).

3. Perinatal Mortality Rate (PMR).

4. Neo-Natal Mortality Rate (NMR).

5. Post-Naeonatal Mortalit Rate (PNMR).

6. Angka Kematian Balita dan Under 5 Years Mortality Rate.

7. Cause Specific Mortality Rate.

8. Maternal Mortality Rate (MMR).

9. Adjusted Crude Death Rate.

10. Angka Kematian Hidup (UHH) atau life expectancy.

Page 8: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

1. Angka kematian kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).

Angka kematian kasar (crude death rate) adalah angka-angka yang menunjukkan kenapa besarnya

kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.

Dimana

CDR = Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)

D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu

P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu

K = Bilangan konstan 1000

Angka kematian kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengantar umur

penduduk.

Apabila dikurangi dari Angka Kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan

penduduk alamiah.

2. Angka kematian bayi (AKB) atau Infent Mortality Rate (IMR)

Tingkat KematianBayi= Jumlahkematianbayi pada tahuntertentujumla hkela hiran h idup pada tahun tertentu

x1000

Angka kematian bayi menggambarkan keadaan social ekonomi masyarakat di mana angka

kematian itu di hitung.

Kegunaan Angka kematian Bayi yaitu untuk pengembangan perencanaan berbeda antara

kematian neonatal dan kematian bayi yang lain.

3. Perinatal Mortality Rate (PMR).

Tinggi rendahnya angka ini berkaitan denagn kondisi ANC (Ante Natal Care), dan pelayanan

persalinan.

PMR=28minggu+kematianbayi dibawahumur1minggudalam1 tahunjumlah lahirhidup dalam1 tahunkalender yangsama

x 1000

Beberapa penyebab utama kematian perinatal

o Kondisi kesehatan ibu, misalnya gizinya kurang baik, anemia, gravindarum, keracunan

kehamilan, dll.

o Trauma waktu pertolongan persalinan, misalnya oleh dukun & tenaga penolong persalinan

yang kurang terlatih dan sarana yang kurang memadai, dengan akibat partus lama atau

dengan penyakit (komplikasi) lainnya.

Page 9: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

o Berat badan yang kurang (premature) asphyxia, dll.

4. Neo-Natal Mortality Rate (NMR).

NDR=N¿ x1000

• N=Jumlah kematian bayi umur > 28 hari selama I tahun dalam suatu wilayah pada periode waktu

tertentu

• Ni=Jumlah kelahiran hidup pada wilayah dan periode waktu yang sama

• k=konstanta=1000

5. Post-Naeonatal Mortalit Rate (PNMR).

Angka kematian Post-Natal atau Post Neo-Natal Mortality Rate adalah kematian yang terjadi

pada bayi yang berumur antara 1 bulan-1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada suatu tahun

tertentu.

PNMR= jumla hkematian bayiumur1bulan−1 tahundalamsatu tahunkalenderjumlahkela h iranh idup dalamta hunkalender yang sama

x 1000

Penyebab

Penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan program2 imunisasi.

Diare yang berakibat dehidrasi.

Perawatan & pemberian makanan yang tidak memadai, dengan akibat kondisi gizi membentuk

dan daya tahan badannya menurun.

6. Angka Kematian Balita dan Under 5 Years Mortality Rate.

Angka kematian anak balita adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun

tertentu per 1000 anak yang umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Hadi angka kematian

anak tidak termasuk kematian bayi.

AngkaKematianbayi= Jumlahkematianbalitaumur 1ta hun−4 tahundalam1 tahunkalenderjumlah penduduk balita pada pertengahan t ahun pada tahunkalender yangsama

x1000

7. Cause Specific Mortality Rate.

Angka kematian dengan spesifik menurut penyebabnya dihitung sebagai berikut :

Cause Spesific Mortality Rate= jumlahkema tiankarena penyebab penyakit tertentu dalam waktu tertentujumlah penduduk yangberesiko karena penyakit tersebut dalamwaktu tertentu

x 1000

8. Maternal Mortality Rate (MMR).

Page 10: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Kematian ibu adalah kematian perempuan sejak saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42

hari sejak teruminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan :

yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi karena sebab2

lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll.

Manfaat MMR

Pengembangan program untuk peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan

kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas resiko tinggi (making pregnancy safer).

Program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan.

Program system rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan.

Penyiapan keluarga & suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan

mengurangi angka kematian ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

MMR=

Jumlahkematianwanitaakibat komplikasipersalinan danmasanifasdalam1ta hunkalender

jumla h lah ir h idup dalamta hunkalender yang samax 100000

9. Adjusted Crude Death Rate.

Digunakan untuk menyesuaikan antara 2 populasi yang mempunyai perbedaan mencolok suapaya

perbedaan ini tidak terlalu mencolok yaitu dilakukannya penuesuaian atau adjusted dengan

memakai “ populasi standart” sehingga diperoleh “ adjusted CDR” antara kedua daerah yang tidak

mencolok.

10. Angka Kematian Hidup (UHH) atau life expectancy.

Salah satu cara untuk menggambarkan pola kematian suatu penduduk pada suatu waktu yang

diakitkan dengan peluang2 (probability) kematian atau kelangsungan hidupnya setelah ia

menempuh hidupnya sekian tahun yang sekaligus menunjukkan perhitungan berapa rata2 umur

yang akan di capai seseorang setelah mencapai umur tersebut.

Kesimpulan

Pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan & kesejahteraan mesyarakat.

Pengetahuan tentang aspek2 dan komponen demografi seperti fertilitas, morbiditas, mortalitas,

migras, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarganya dan rumah tangga akan

membantu para penentu kebijakan dan perencanaan program untuk dapat mengembangkan

pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.

Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum dipakai adalah:

Page 11: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).

Konsep Dasar

Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian

yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab

belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi

dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.

Kegunaan

Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur

penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan

gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila

dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk

alamiah.

Definisi

Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada

pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.

Rumus

dimana

CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)

D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu

P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu

Page 12: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

K = Bilangan konstan 1000

Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya

tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai

pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data

tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.

Catatan2: dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah penduduk pada

tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka Kelahiran Kasar yang terhitung

adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3 atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Konsep Dasar

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia

tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi

penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang

terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa

anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia

satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan

pengaruh lingkungan luar.

Page 13: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita

Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu

dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian

neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang

berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal

adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program

pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.

Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat

berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit

menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat

untuk anak dibawah usia 5 tahun.

Definisi

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000

kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Cara Menghitung

Dimana:

AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR)

D 0-<1th =Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu (lihat modul

fertilitas untuk definisi kelahiran hidup).

K = 1000

Sumber Data

Page 14: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang tersedia dari pencatatan atau registrasi kependudukan,

sehingga sering dibuat perhitungan/estimasi tidak langsung dengan program "Mortpak 4". Program ini

menghitung AKB berdasarkan data mengenai jumlah Anak yang Lahirkan Hidup (ALH) atau Children Ever

Born (CEB) dan Jumlah Anak Yang Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL) (catatan: lihat

definisi di modul fertilitas).

ANGKA KEMATIAN NEO-NATAL

Definisi

Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28

hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Rumus

dimana:

Angka Kematian Neo-Natal =Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan

∑D 0-<1bulan =Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan pada satu tahun tertentu di daerah

tertentu.

∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu

K = 1000

Angka kematian post neo natal

Page 15: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Definisi

Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalah kematian yang terjadi

pada bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup

pada satu tahun tertentu.

Rumus

Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1 bulan sampai dengan kurang

dari 1 tahun

∑D 1bulan-<1tahun = Jumlah kematian bayi berumur satu bulan sampai dengan kurang dari 1 tahun

pada satu tahun tertentu & daerah tertentu

∑lahir hidup = Jumlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu & daerah tertentu

K = konstanta (1000)

3. Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)

Konsep

Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai

menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun.

Definisi

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per

1000 anak umur yang sama pada pertengahan

Page 16: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Cara Menghitung

Dimana:

Jumlah Kematian Balita (0-4)th = Banyaknya kematian anak berusia 0-4 th pada satu tahun tertentu di

daerah tertentu

Jumlah Penduduk Balita (0-4)th = jumlah penduduk berusia 0-4 th pada pertengahan tahun tertentu di

daerah tertentu

K = Konstanta, umumnya 1000.

4. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)

Konsep

Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk yang berusia satu sampai menjelang 5

tahun atau tepatnya 1 sampai dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari.

Angka Kematian Anak mencerminkan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi

tingkat kesehatan anak. Angka Kematian Anak akan tinggi bila terjadi keadaan salah gizi atau gizi buruk,

kebersihan diri dan kebersihan yang buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau

kecelakaan yang terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985).

Definisi

Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun tertentu per

1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu. Jadi Angka Kematian Anak tidak termasuk

kematian bayi.

Page 17: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Rumus

Dimana:

Jumlah kematian Anak (1-4)th =Banyaknya kematian anak berusia 1-4 th (yang belum tepat berusia 5

tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.

Jumlah Penduduk (1-4) th =jumlah penduduk berusia 1-4 th pada pertengahan tahun tertentu didaerah

tertentu

K = Konstanta, umumnya 1000.

5. Angka Kematian IBU (AKI)

Konsep

Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari

sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni

kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab

lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985).

Definisi

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari

sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena

kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

Kegunaan

Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan

kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas

risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh

tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan

Page 18: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi

Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

6. Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life Expectancy

Konsep Dasar

Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat

dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan

kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap

pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan

yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada

gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan

hidupnya.

Definisi

Angka Harapan Hidup pada suatu umur x adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh

seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas

yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.

Angka Harapan Hidup Saat Lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru

lahir pada suatu tahun tertentu.

Kegunaan

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan

Page 19: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka

Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,

dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program

pemberantasan kemiskinan.

Cara Menghitung

Idealnya Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific

Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara bertahun-tahun

sehingga dimungkinkan dibuat Tabel Kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia

belum berjalan dengan baik maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara tidak

langsung dengan program Mortpak Lite.

http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/450/450/1/2/

Apa hubungan ekonomi dengan AKI?

Ekonomi mempengaruhi banyak hal seperti pendidikan, fasilitas, gizi dll, sehinggal ketika kebutuhan

tersebut tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi AKI

Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan,

kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga,

mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu

merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu

hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.

http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/903/903/1/3/

Hubungan antara mortalitas dg tingkat kesehatan penduduk?

barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Jika mortalitas di suatu Negara tinggi mencerminkan tingkat kesehatan Negara tersebut rendah

http://chabib.sunan-ampel.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/hand-out-sos-kependudukan-

pdf.pdf

pengaruh social ekonomi terhdp kematian bayi dan anak

Page 20: Diva Lbm 1 Mati Lagi

DETERMINAN SOSIAL - EKONOMI

Pengendalian Penyakit Perorangan

Gangguan pertumbuhan

SakitKesehatan

LukaKekurangan gizi

Pencemaran Lingkungan

Faktor Ibu

Pencegahan

Pengobatan

[ ] April 13, 2012

Keterangan :

Faktor sosial ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan anak. Namun faktor sosial

ekonomi bersifat tidak langsung yaitu harus melalui mekanisme biologi tertentu (Variabel antara) yang

kemudian baru menimbulkan resiko morbiditas dan selanjutnya bayi dan anak sakit dan apabila tidak

sembuh akhirnya akan cacat atau meninggal.

Dalam mekanisme ini penyakit dan kurang gizi bukan merupakan variabel independent tetapi

lebih merupakan indikator yang merefleksikan mekanisme kerja variabel antara.

Dengan demikian dalam merencanakan dan melaksanakan program-program kesehatan untuk

menurunkan morbiditas dan mortalitas perlu dibekali dengan peningkatan pengetahuan yang lebih luas

dan lebih mendalam mengenai mekanisme diatas, dan tidak hanya dibatasi pada penyebab kematian.

DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

Mati

Page 21: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Bagaimana upaya penurunan mortalitas?

- Perbaikan kondisi lingkungan: sanitasi, kehygienitasannya

- Perbaikan status ekonomi

- Perbaikan status kesehatan ibu dan anak

- Perbaikan status kesehatan penduduk secara keseluruhan

Ж Tantangan :

penanggulangan kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari berbagai dimensi, yaitu:

Pertama, menjaga kegiatan ekonomi nasional yang pro rakyat agar dapat mendorong turunnya

angka kemiskinan. Termasuk di dalamnya ialah menjaga kondisi ekonomi makro agar dapat

mendorong kegiatan ekonomi riil yang berpihak pada penanggulangan kemiskinan. Upaya

Page 22: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

menjaga inflasi agar tidak menurunkan daya beli masyarakat miskin, termasuk menjaga harga

kebutuhan pokok utama seperti beras, menjadi tantangan serius yang harus dihadapi.

Kedua, meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar seperti pendidikan,

kesehatan, dan gizi; termasuk keluarga berencana, serta akses terhadap infrastruktur dasar

seperti sanitasi dan air bersih. Ini merupakan tantangan yang tidak ringan, mengingat secara

geografis Indonesia merupakan negara yang sangat luas.

Ketiga, melibatkan masyarakat miskin untuk dapat meningkatkan kapasitasnya sendiri dalam

menanggulangi kemiskinan. Pengalaman menunjukkan bahwa melibatkan serta meningkatkan

kapasitas mereka sebagai penggerak dalam penanggulangan kemiskinan terbukti sangat efektif.

Keempat, belum berkembangnya sistem perlindungan sosial, baik yang berbentuk bantuan

social bagi mereka yang rentan maupun sistem jaminan sosial berbasis asuransi terutama bagi

masyarakat miskin.

Kelima, adanya kesenjangan yang mencolok antar berbagai daerah. Kesenjangan tersebut dapat

dilihat dari tingkat kedalaman kemiskinan yang sangat berbeda antardaerah satu dengan

lainnya. Ditinjau dari proporsinya, tingkat kemiskinan di provinsi-provinsi di luar Jawa lebih

tinggi dibandingkan dengan proporsi tingkat kemiskinan di Jawa. Selain itu kesenjangan dapat

dilihat pula dari perbedaan angka indeks pembangunan manusia yang mencolok antardaerah,

termasuk antar perkotaan danperdesaan.

Ж Cara :

Penanggulangan kemiskinan di Indonesia akan dititikberatkan pada upaya sebagai berikut:

Pertama, mendorong pertumbuhan yang berkualitas. Dua aspek penting berkaitan

dengan hal ini adalah menjaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong kegiatan

ekonomi agar berpihak kepada penanggulangan kemiskinan. Langkah yang perlu diambil

antara lain dengan menjaga tingkat inflasi, termasuk menjaga stabilitas harga bahan

kebutuhan pokok seperti beras. Selain itu,diperlukan upaya untuk mendorong

penciptaan kesempatan kerja dan berusaha yang lebih luas agar mampu menjangkau

masyarakat miskin. Dalam hal ini, revitalisasi pertanian serta usaha mikro, kecil dan

menengah—tempat sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya—perlu

terus didorong dan dikembangkan.

Kedua, meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan, kesehatan dan gizi

termasuk pelayanan keluarga berencana, serta infrastruktur dasar seperti air bersih dan

Page 23: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

sanitasi. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan dilakukan melalui

pemberian beasiswa. Sementara itu, akses terhadap pelayanan kesehatan dilakukan

melalui perbaikan infrastruktur kesehatan dan pemberian pelayanan gratis bagi

masyarakat miskin, termasuk pelayanan rumah sakit kelas tiga.

Ketiga, berkaitan dengan program pemberdayaan masyarakat miskin, Pemerintah

meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Program ini selain

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan,

juga ditujukan untuk dapat menciptakan kesempatan kerja sekaligus memenuhi

kebutuhan infrastruktur di berbagai pelosok Indonesia. PNPM akan mencakup sekitar

2.700 kecamatan pada tahun 2007, 3.800 kecamatan pada tahun 2008, dan akhirnya

5.624 atau seluruh kecamatan di Indonesia pada tahun 2009. Masing-masing kecamatan

akan memperoleh bantuan yang besarnya berkisar antara Rp 500 juta sampai Rp 1,5

miliar per tahun.

Keempat, menyempurnakan serta memperluas cakupan perlindungan sosial, terutama

bagi mereka yang rentan. Pemerintah —selain terus meningkatkan kemampuannya

menjangkau bantuan sosial bagi mereka yang rentan seperti kaum cacat, lanjut usia, dan

anak terlantar— juga meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai bagian

dari upaya membangun sistem perlindungan sosial. PKH merupakan program

pemberian uang tunai bersyarat (conditional cash transfers) kepada rumah tangga

sangat miskin (fakir miskin). Sebagai imbalannya, rumah tangga tersebut diwajibkan

mengirim anaknya ke sekolah untuk memperoleh fasiilitas sesuai ketentuan yang

digariskan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Atau, bagi rumah tangga miskin yang

mempunyai anak di bawah usia sekolah dan/atau ibu yang sedang hamil, mereka

diwajibkan mendatangi pusat pelayanan kesehatan untuk memperoleh fasilitas sesuai

ketentuan yang telah digariskan oleh Departemen Kesehatan

Laporan perkembangan pencapaian MDGs Indonesia 2007, Tim penyusun laporan

tujuan pembangunan millennium (MDGs) Indonesia tahun 2007

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium

Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari

angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan

kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran .

Page 24: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai instansi

terkait, mulai dari pemerintah baik pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya.

Program-program apa yang perlu dikembangkan untuk tujuan ini, serta indikator-indikator apa

yang perlu diperhatikan untuk menurunkan Angka Kematian Balita dan Angka Kematian Ibu?

1. Penghapusan kemiskinan;

Target 1 : Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya di bawah $1 perhari

menjadi setengahnya antara tahun 1990-2015

Target 2 : Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya

antara tahun 1990–2015

2. Pencapaian pendidikan dasar untuk semua;

Target 3 : Memastikan pada tahun 2015 semua anak dimanapun, laki-laki maupun perempuan,

dapat menyelesaikan pendidikan dasar

3. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;

Target 4 : Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada

tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

4. Penurunan angka kematian anak:

Target 5 : Menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya antara th 1990–2015

5. Meningkatkan kesehatan ibu;

Target 6 : Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990–2015

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya;

Target 7 : Mengendalikan penyebaran HIV/AIDs dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada

tahun 2015

Page 25: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Target 8 : Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah malaria dan penyakit

lainnya

7. Menjamin kelestarian lingkungan berkelanjutan;

Target 9 : Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan

program nasional

Target 10: Penurunan sebesar separuh, proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air

minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas dasar pada 2015

Target 11: Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman

kumuh pada tahun 2020

8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan

Sumber : www.datastatistik-indonesia.com

Page 26: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Page 27: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Upaya pemecahan

- Pemeriksaan kebidanan yang intensif

- Meningkatkan mutu dan failitas kesehatan

- Memperbaiki keadaan social ekonomi

- Berupaya supaya tenaga nedis dan paramedic lebih terlatih

- Terdidik dan bertanggung jawab

- Menyediakan bank darah

- Pemberian antibiotic yang tepat dan adekuat

- Pengenalan kasus-kasus risiko tinggi

Menurut Prawirohardjo hal-hal di bawah ini sangat perlu menjadi perhatian untuk dekembangkan

seluas-luasnya dalam membina pelayanan kebidanan yang baik dan bermutu:

a) Semua ibu hamil harus mendapat kesempatan dan menggunakan kesempatan untuk

menerima pengawasan serta pertolongan dalam kehamilan, persallinan dan nifas

b) Pelayanan yang diberikan harus bermutu

c) Walaupun tidak semua persalinan berlangsung di rumah sakit naming bila ada komplikasi

harus mendapat perawatan segera di rumah sakit

d) Diberikan prioritas bersalin di rumah sakit kepada:

Wanita dengan komplikasi obstetric, seperti panggul sempit, preeklamsi, dan eklamsi,

kelainan letak, kehamilan ganda, dsb

Wanita dengan riwayat obstetric yang jelek, seperti perdarahan postpartum, kematian

janin sebelum lahir, dan sebagainya pada kehamilan sebelumnya

Wanita hamil dengan penyakit umum, seperti penyakit jantung, diabetes, dsb

Wanita dengan kehamilan ke-5 atau lebih

Wanita dengan umur 35 tahun ke atas

Wanita dengan keadaan di rumah yang tidak memungkinkan persalinan dengan aman

e) Adanya statistic yang baik mengenai penduduk, mengenai kelahiran serta kematian

maternal menurut umur dan paritas, mengenai kematian perinatal dan mengenai sebab-

sebab kematian maternal dan perinatal. Semuanya ini diperlukan terus untuk membinadan

menyempurnakan pelayanan kebidanan pada masa yang akan dating

f) Selain hal-hal tersebut di atas, keadaan kesehatan baik fisik maupun mental wanita hamil

diperbaiki dan ditingkatkan

Page 28: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

g) Ditambah pula dengan kemajuan terus menerus dalam ilmu dan prektek kebidanan,

pembatasan jumlah aak sampai 2 atau 3 dan peningkatan taraf kehidupan rakyat pada

umumnya

Sinopsis Obstetri jilid 2, EGC

Apa program pemerintah dalam upaya menurunkan AKI?

- KB (keluarga berencana)

- Jampersal (jaminan persalinan)

- MPS (making preganancy saver): edukasi ibu hamil dll

KEBIJAKAN DAN PROGAM PEMERINTAH

STRATEGI DEPARTEMEN KESEHATAN

1. STRATEGI 1 : Paradigma Sehat – Pembangunan Berwawasan Kesehatan

a. wawasan kesehatan sebagai asas pembangunan nasional

b. paradigma sehat sebagai komitmen gerakan nasional

c. sistem yg mendorong aspek promotif dan preventif dalam pemeliharaan kesehatan

komprehensif

d. dukungan sumber daya yg berkesinambungan

e. sosialisasi internal dan eksternal

f. restrukturisasi dan revitalisasi infrastruktur terutama yg terkait dengan rencana

desentralisasi

2. STRATEGI 2 – Profesionalisme

a. Pemantapan managemen SDM

b. Pemntapan aspek ilmu dan teknologi, iman dan taqwa serta etika profesi

c. Penajaman konsep profesionalisme kedokteran dan kesehatan

d. Penciptaan aliansi strategis dengan pihak-pihak yang turut memainkan peranan penting

dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010

3. STRATEGI 3 – JPKM (jaringan Pemelihraan Kes.Mas)

a. Komitmen dan pencanangan bersama gerakan paradigma sehat

b. Dukungan peraturan perundang-undangan

Page 29: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

c. Sosialisasi internal dan eksternal

d. Intervensi pemerintah terutama dalam inisiasi penghimpunn dana awal

e. Kebijakan yang memberi keleluasaan pengelolaan secara bertnggungjawab

4. STRATEGI 4 – Desentralisasi

a. Keseimbangan dan sinergi azs-azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan

b. Penegasan jenis dan peringkat kewenangan

c. Kejelasan pedoman pengelolaan diserti dengan indikator / parameter kinerj kota sehat

dan kabupaten sehat , evidence based analysis digunakan sebagai landasan penetapn

program

d. Empowerment kemampuan / kapasitas untuk menerapkan desentralisasi

e. Sistem dan kebijakan SDM yg mendukung

f. Infrastruktur lintas sektoral yang menunjang

g. Mekanisme pengendalian yg andal

Apa yang mempengaruhi rendahnya penurunan AKI di Indonesia jika dibandingkan dengan India?

- Program di Indonesia tidak berjalan

- Faktor budaya dan kepercayaan

- Kendala program di Indonesia (apa aja?)

Dari mana saja sumber data mortalitas bisa diketahui?

- Registrasi penduduk: mendaftarkan diri

- Survey: dari suatu penelitian

- Sensus penduduk: dilakukan pemerintah secara berkala

- Registrasi penduduk

- Cara pengumpulannya prospektif, yaitu pencatatan yang kontinyu terhadap tiap – tiap peristiwa

kematian.

-

Page 30: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

-

- Penelitian (survei)

- Biasanya penelitian kematian penduduk ini dijadikan satu dengan penelitian kelahiran (fertilitas)

yang disebut dengan penelitian statistic vital.

- Sensus penduduk

- Dalam sensus penduduk, mengenai kelahiran dan kematian penduduk, ditanyakan jumlah

perempuan yang pernah kawin menurut umur, jumlah anak yang dilahirkan hidup, jumlah anak

yang meninggal dan jumlah anak yang masih hidup.

- Dari informasi diatas dibuatlah perkiraan (estimasi) mengenai tingkat kematian bayi, dan tingkat

kematian anak.

- Sumber : Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph. D. Demografi Umum. Edisi Kedua. Pustaka Pelajar

Page 31: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

-

-

Page 32: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

-

MORTALITAS

Pengertian studi mortalitas?

Studi mortalitas adalah bagian dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang

mengumpulkan data penyakit sebab kematian yang terjadi di masyarakat

Sebab kematian yang dipergunakan untuk keperluan statistik harus merupakan suatu konsep

statistik karena surat keterangan kematian yg dikeluarkan berdasarkan informasi itu sangat

diperlukan untuk menentukan sebab kematian yg pertama, kedua maupun sebab2 lain,

meskipun yg digunakan untuk kepentingan statistik hanya satu sebab saja. Hampir semua

negara telah menggunakan suatu peraturan standar internasional untuk menentukan satu

sebab kematian meskipun kenyataan menunjukan bahwa kematian dpt diakibatkan oleh

kombinasi beberapa sebab. Tujuan peraturan standar ialah untuk mencapai keseragaman serta

mempermudah penyusunan perbandingan internasional.

Page 33: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Berubahnya pedoman untuk menentukan sebab kematian yg diperlukan untuk kepentingan

statistik akan menyebabkan kecenderungan angka kematian yg diakibatkan oleh suatu sebab

tertentu akan mengalami perubahan pula. Disamping itu berubahnya kecenderungan dpt jg

disebabkan oleh peningkatan dibidang bantuan diagnostik dan pengetahuan pengobatan.

Sumber : (Teknik Demografi)

Apabila dijumpai data kematian penduduk bagaimana cara mengukurnya?

Apa efek tingkat mortalitas yang tinggi?

Masalah yang muncul akibat tingkat mortalitas adalah :

Semakin bertambahnya Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peran pemerintah di

dalam menyediakan fasilitas penampungan.

Perlunya perhatian keluarga dan pemerintah didalam penyediaan gizi yang memadai bagi

anak-anak (Balita).

Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi Indonesia

dimata dunia.

Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan demikian adalah :

1) Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Banyaknya beban

tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia

produktif yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi

dan hayat hidup.

2) Aspek pemenuhan gizi.

Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan

makanan yang dibutuhkan baik jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak

lebih lanjut adalah adanya rawan atau kurang gizi (malnutrition). Pada gilirannya

nanti bila kekurangan gizi terutama pada usia muda ( 0 -5 tahun). Akan

mengganggu perkembangan otak bahkan dapat terbelakang mental ( mental

retardation ). Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang.

3) Aspek Pendidikan

Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga diperlukan dukungan

kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi

Page 34: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yung

mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang

4) Lapangan Kerja

Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif memerlukan persiapan

lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini merupakan bom waktu

pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak dipersiapkan SDMnya dan

lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua aspek kehidupan.

Sumber : http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-sri%20rahayu.pdf

Bagaimana proses pengumpulan data kematian di desa, kecamatan, dll?

Pola kematian penduduk?

Penyebab Kematian

Tren angka kematian kasar menurut kelompok umur dari tahun 1995-2007 menunjukkan

peningkatan risiko kematian yang meningkat pada usia di atas 45 tahun, dan paling signifikan

terjadi pada kelompok umur di atas 65 tahun (dari 30 % di tahun 1995 menjadi 45 % di tahun

2007).

Sedangkan tren penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur kurang dari 1 tahun (dari 18 %

di tahun 1995 menjadi 8 % di tahun 2007). Ini menunjukkan adanya child survival rate yang

cenderung makin baik di Indonesia.

Sedangkan peningkatan tren kematian pada kelompok umur di atas 45 tahun dan di atas 65

tahun kemungkinan besar terkait dengan pola penyakit yang mengalami transisi epidemiologis.

Hal ini bisa dilihat dari pola penyebab kematian kasar yang didominasi penyakit degeneratif

dengan menempati ranking tiga besar: stroke 15,4 % , tuberculosis 7,5%.

Justru yang menarik dari penyebab kematian tersebut adalah posisi ranking keempat ternyata

diakibatkan cedera (6,5 %) sehingga mengindikasikan bahwa pembunuh potensial saat ini dan ke

depan akan bergeser pada tren kematian akibat kecelakaan di jalan atau transportasi (46,4 %

dari kematian akibat cedera).

Page 35: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Kondisi ini tentu membutuhkan perhatian, kewaspadaan, dan antisipasi serius dari semua pihak,

baik dari Departemen Perhubungan, Polri, pengusaha transportasi, dan tentu masyarakat itu

sendiri.

Sedangkan penyebab kematian perinatal/maternal yang menduduki rangking kelima, secara

umum, belum bergeser dari tiga pola lama yaitu intra uterine fetal death (IUFD) atau kematian

janin dalam rahim (31,3 %), asfiksia (20,4 %), dan premature (18,7%).

Proporsi Kelompok

Apabila dikategorikan menurut empat kelompok besar, maka proporsi penyebab kematian dari

tahun 1995-2007 memiliki analisis tren berikut ini :

1. Kelompok yang mengalami tren menurun paling tajam adalah kelompok penyakit

menular (rata-rata turun 1 % per tahun)

2. Kelompok yang mengalami tren meningkat paling signifikan adalah kelompok

penyakit tidak menular (rata-rata naik 1,5 % per tahun

3. Kelompok gangguan perinatal/maternal menunjukkan tren relatif tetap

4. Kelompok cedera juga relatif tetap.

Berdasarkan perbandingan kelompok daerah, ternyata pola mortalitas antara pedesaan dan

perkotaan relatif sama. Tetapi ada satu hal yang cukup signifikan dalam hasil tren tersebut, di

mana kelompok gangguan perinatal/maternal di pedesaan antara tahun 2001 – 2007 meningkat

dari 5,7% menjadi 7,7%. Sedangkan di perkotaan justru me-nurun dari 6,5% menjadi 4,5%.

Secara umum dapat ditarik kesimpulan, distribusi angka ke-matian akan makin meningkat atau

berbanding lurus dengan bertambahnya umur. Penyebab kematian akibat cedera diprediksi

makin mengkhawatirkan. Selain itu, ada indikasi risiko kematian masih lebih banyak mengancam

kelompok bayi dan ibu melahirkan di wilayah pedesaan ketimbang diperkotaan.

Sedangkan transisi epidemiologis akan kian terlihat jelas, merujuk pada tren kelompok penyakit

menular yang cenderung makin kecil, sebagai penyebab kematian ketimbang kelompok penyakit

tidak menular. Kemungkian besar pola ini makin diperberat dengan adanya transisi demografi,

mobilitas yang makin tinggi, dan perubahan perilaku (lifestyle) penduduk.

Page 36: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

http://www.scribd.com/doc/14390493/Membedah-Pola-Mortalitas-Di-Indonesia-

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk?

Standardisasi pengukuran mortalitas ?

standarisasi

Meliputi standarisasi karakteristik2 penduduk yang juga mempengaruhi Tingkat Kematian Kasar

adalah :

Umur

Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan

Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda

Penduduk dengan perbedaan pendapatan

Perbedaan jenis kelamin

Penduduk dengan perbedaan status kawin.

Demografi Umum Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

ada dua macam yaitu :

standarisasi langsung

apabila ukuran yang digunakan ialah jumlah pada setiap umur dan setiap kelompok umur

yang tercakup di dalam satu penduduk standar, angka rata-rata yang dihasilkan dinamakan

angka kematian yang distandarisasikan ( standardized death rate ). Angka tersebut dapat

didefinisikan sebagai seluruh angka kematian yang akan berlaku di dalam suatu jumlah

penduduk standar apabila mempunyai angka kematian penduduk pada setiap umur yang

sedang diselidiki.

standarisasi tidak langsung

apabila proses standarisasi langsung pada prinsipnya harus mencakup penerapan berbagai

angka khusus umur terhadap struktur penduduk standar, alternative lain yang dapat

dipergunakan ialah menerapkan seperangkat standar angka khusus menurut umur

terhadap penduduk yang sedang diselidiki, dan kemudian membandingkan jumlah

Page 37: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

kematian yang sebenarnya dengan jumlah yang diharapkan dengan dilandasi oleh asumsi

bahwa angka kematian standar memang berlaku. Prosedur tersebut dinamakan

standarisasi tidak langsung.

Sumber : Teknik Demografi, PT Bina Aksara

DEMOGRAFI

Definisi

Ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah dr segi jumlah , struktur jumlah, komposisi

dan perkembangannya (perubahannya) Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP,

1982)

Studi matematik & statistik thd jumlah , komposisi , distribusi spasial dr penduduk manusia ,

dan perubahan perubahan dr aspek tsb selalu terjadi akibat proses fertilitas , mortalitas ,

perkawinan , migrasi dan mobilitas social D.J. Bogue (1969) & Philip M. Hauser & Duddley

Duncan (1959)

Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau

penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan

mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille

Guilard dalam karangannya yang berjudul ’Elements de Statistique Humaine on

Demographic Compares’ pada tahun 1885.

Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur

penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah

yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor

ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut

struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian.

Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan

pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.

http://asmat.undip.ac.id/index.php/2008/12/ukuran-dasar-demografi-fertilitas-mortalitas-dan-

proyeksi-penduduk-di-kabupaten-purworejo-dan-kecamatan-ngombol/

Page 38: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Tujuan

Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.

Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya

dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk

dengan bermacam-macam aspek organisasi social.

Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan dating dan

kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI

Macam-macam

Fertilitas (kelahiran) kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang

dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan.

Page 39: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

Mortalitas (kematian)

Migrasi perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke

daerah lain.

Sumber : Dasar-Dasar Demografi, Lembaga Demografi FE UI

• Struktur Penduduk (Statis) meliputi:

• Jumlah,

• Persebaran, dan

• Komposisi penduduk

• Proses Penduduk (Dinamis) meliputi:

• Natalitas,

• Mortalitas, dan

• Migrasi penduduk

Factor yang mempengaruhi

Permasalahan yang dihadapi

Solusi

Transisi demografi

MORTALITAS

Angka kematian ibu dan bayi

Yang dari dulu sampai sekarang masih jadi masalah? Ap aja? Jelaskan!

Yang kurang tolong dilengkapin!

Tantangan yang dihadapi berhubungan dengan kematian

Page 40: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

o Sebab kematian pada anak

Peristiwa kematian janin di dalam kandungan, yaitu :

a. Abortus, kematian janin menjelang dan sampai 16 minggu

b. Immatur, kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada umur

kandungan 28 minggu.

c. Prematur, kematian janin di dalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir.

Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

Peristiwa kematian janin di luar kandungan, yaitu :

a. Lahir mati, kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak ada tanda2

kehidupan.

b. Kematian baru lahir, kematian bayi sebelum berumur 1 bulan tetapi kurang dari 1 tahun

c. Kematian lepas lahir, kematian bayi setelah berumur 1 bulan tetapi kurag dari 1 tahun

d. Kematian bati, kematian setelah bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari 1 tahun.

Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

Kematian2 janin sering dibagi dalam 3 kelompok :

1. Kematian janin dini, yang umumnya dibatasi sampai dengan 20 minggu dalam kandungan atau

dengan berat hingga 499 gram

2. Kematian janin intermediate, bilamana kematian janin terjadi antara 20-28 minggu dalam

kandungan atau dengan berat antara 500-999 gram

3. Kematian janin lanjut, dimana kematian terjadi setelah 28 minggu dalam kandungan atau

dengan berat 1000 gram atau lebih

Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

Page 41: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

o Komponen mortalitas

kematian bayi

adalah sebagai jumlah kematian bayi yang berumur dibawah 1 tahun yang tercatat didalam 1

tahun tertentu per 1000 kelahiran - hidup yang terdaftar selama tahun itu juga.

kematian bayi dapat diukur dengan cara membagi jumlah kematian dibawah umur 1 tahun yang

terjadi selama tahun yang bersangkutan dngan perkiraan jumlah penduduk pertengahan tahun

yang berumur dibawah 1 tahun. Jumlah kematian penduduk dibawah umur 1 tahun yang terjadi

selama dalam 1 tahun harus dikaitkan dengan jumlah kelahiran hidup yang terjadi selama tahun

tersebut alasannya ialah karena jumlah perhitungannya sudah tersedia dan merupakan suatu

perkiraan yang memadai mengenai penduduk yang menghadapi resiko kematian.

kematian ibu

selain itu dapat juga dihitung angka kematian khusus menurut umur dan sebab kematian

misalnya:

disebabkan oleh lahir mati

komplikasi kehamilan

jumlah kematian yang diharapkan

Dalam banyak hal perlu juga membandingkan kematian yang sebenarnya didalam suatu

jumlah penduduk tertentu dngan kematian yang diharapkan atas dasar beberapa hipotesa.

misalnya suatu perusahaan asuransi jiwa dapat membadingkan jumlah kematian para pemegang

polis yang terjadi selama 1 tahun dngn jumlah kematian pemegang polis yang diharapkan

menurut rumus premi yang berlaku bagi perusahaan itu. Dalam kasus biasanya yang lain jumlah

kematian yang sebenarnya didalam salah 1 bagian seluruh penduduk harus dibandingkan

dengan jumlah kematian yang diharapkan terjadi didalam bagian tersebut apabila angka

kematian jumlah seluruh penduduk diterapkan untuk keperluan itu. Metode tersebut

digunakan, misalnya untuk menentukan apakah kematian yang terjadi didalam satu pekerjaan

lebih tinggi atau malah lebih rendah dibandingkan dengan penduduk rata2. apabila distribusi

umur dan jenis kelamin bagian penduduk dianggap sama dengan distribusi umur dan jenis

Page 42: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

kelamin jumlah seluruh penduduk, angka kematian kasar (krude deat rate) dapat dipergunakan

untuk menghitung jumlah kematian yang diharapkan.

Alasan mengapa distribusi umur harus juga diperhitungkan tidak lain disebabkan oleh

fakta bahwa apabila umur diabaikan, dan kelahiran kasar dipergunakan, akan tampak bahwa

mortalitas penduduk didaerah itu lebih tinggi dari mortalitas penduduk di daerah lain.

Populasi parlemen merupakan populasi lain: distribusi umurnya begitu berbeda dari

distribusi umur penduduk pada umumnya sehingga untuk menghitung jumlah kematian yang

diharapkan harus digunakan angka angka kematian khusus menurut umur. Dalam hal ini jumlah

populasinya demikian kecil sehingga dianjurkan agar perhitungannya mencakup jangka waktu

beberapa tahun. Dengan demikian penduduk yang menghadapi resiko harus diubah menjadi

tahun-kehidupan (person-years) pada setiap umur sebelum angka kematian khusus menurut

umur digunakan.

(tehnik demografi)

o mekanisme penurunan kematian bayi dan anak

Penurunan kematian melalui program-program kesehatan tidak cukup hanya dengan

memberantas penyakit-penyakit penyebab kematian tapi harus memasukan pula tindakan-

tindakan yang mengarah pada permasalahan yang lebih mendasar yang menyangkut proses

morbiditas dan mortalitas secara keseluruhan.

Tindakan – tindakan yang menyangkut proses morbiditas dan mortalitas yang lebih mendasar secara keseluruhan

Memberantas penyakit penyebab kematian

Penurunan kematian bayi dan anak

Page 43: Diva Lbm 1 Mati Lagi

[ ] April 13, 2012

DEMOGRAFI UMUM, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D

o Perubahan perilaku

o Variasi antar daerah

o Singkronisasi antara pemerintah

o Penerapan desentralisasi

o Kesehatan maternal dan neonatal

o Pelayanan kesehatan