lbm 3 jiwa

26
STEP1 1. Hiperaktivitas otonom : peningkatan aktivitas saraf otonom yang berlibhan , takikardi,nyeri kepala diare 2. ketegangan motorik : peningkatan tonus otot STEP2 1. Apa definisi dari cemas dan fobia ? 2. Perbedaan cemas panik dan takut serta khawatir adalah ? 3. mengapa pasien berdebar – debar ,pusing dan keringat dingin? 4. Saraf otonom , jelaskan ! 5. Mengapa muncul gjala psikis sperti kawatir dan cemas? 6. Tipe gangguan cemas ? 7. Tingkatan cemas ? 8. Mengapa terjadi ketengangan motorik ? 9. Mengapa keluhan hanya muncul pada saat d tempat umum ? 10. Pemeriksaan fisik dan penunjang ? STEP 3 1. Apa definisi dari cemas dan fobia ?

Upload: nabilasyifa

Post on 16-Dec-2015

281 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

sgd modul jiwa

TRANSCRIPT

STEP11. Hiperaktivitas otonom : peningkatan aktivitas saraf otonom yang berlibhan , takikardi,nyeri kepala diare2. ketegangan motorik : peningkatan tonus ototSTEP21. Apa definisi dari cemas dan fobia ?2. Perbedaan cemas panik dan takut serta khawatir adalah ?3. mengapa pasien berdebar debar ,pusing dan keringat dingin?4. Saraf otonom , jelaskan !5. Mengapa muncul gjala psikis sperti kawatir dan cemas?6. Tipe gangguan cemas ?7. Tingkatan cemas ?8. Mengapa terjadi ketengangan motorik ?9. Mengapa keluhan hanya muncul pada saat d tempat umum ?10. Pemeriksaan fisik dan penunjang ?STEP 31. Apa definisi dari cemas dan fobia ?

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=20&submit.y=24&submit=prev&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fikom%2F2008%2Fjiunkpe-ns-s1-2008-51402143-8717-bakso_tikus-chapter2.pdf

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-pratiwirit-5314-3-bab2.pdf

2. Perbedaan cemas panik dan takut adalah ?

Kecemasan (Anxiety) adalah perasaan tidak nyaman yang biasanya berupa perasaan gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari factor psikologis dan fisiologis. Komponen-komponen yang terlibat saat seseorang merasa cemas adalah komponen kognitif, somatik, emosional, and behavioral.Kecemasan biasanya terjadi tanpa stimulus yang jelas, sehingga kecemasan harus dibedakan dengan rasa takut (fear) sebab takut muncul karena adanya ancaman yang jelas dari luar. Rasa takut berhubungan dengan tingkah laku spesifik untuk menghindar dan menjauh dari stimulus yang tidak menyenangkan. Sedangkan kecemasan merupakan akibat dari ancaman yang tidak jelas, tidak bisa dikontrol dan tidak bisa dihindari.Kecemasan merupakan reaksi yang normal terhadap stress yang berguna untuk membantu seseorang dalam menghadapi situasi yang sulit. Orang akan berusaha mencari solusi dan jalan keluar ketika dihadapkan pada masalah. Upaya tersebut lebih disebabkan karena keinginan orang yang bersangkutan untuk mereduksiperasaan tidak nyaman yang timbul akibat kecemasan yang dialaminya. Lain halnya jika kecemasan yang dialami seseorang terjadi secara berlebihan. Karena kecemasan yang berlebihan sudah masuk dalam kategori gangguan yang disebut dengan istilah gangguan kecemasan (anxiety disorder).(Shahara Theo.2009.Perbedaan Kecemasan (Anxiety) dengan Ketakutan (Fear).

1. Ganguan Panik.Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat, intens dan meningkat yang berlangsung 15 sampai 30 menit, ketika individu mengalami ketakutan emosional yang besar juga ketidak nyamanan fisiologis.Gangguan panik mencakup munculnya serangan panic yang berulang dan tidak terduga. Serangan-serangan panic melibatkan reaksi kecemasan yang intens disertai dengan simtom-simtom fisik seperti jantung berdebar-debar; nafas cepat, nafas tersengal, atau kesulitan bernafas, berkeringat banyak dan rasa lemas serta pusing tujuh keliling (glas, 2000).Gejala gangguan panikSerangan panic berulang adalah episode intermiten tingkat ansietas atau rasa takut paling tinggi yang berlangsung 15 sampai 30 menit, disertai empat atau lebih gejala berikut : Frekuensi jantung cepat, jantung berdegup keras, atau frekuensi jantung sangat meningkat. Berkeringat Gemetar, menggigil Merasa tidak mampu bernafas Merasa tersedak Nyeri dada Mual atau distress gastrointestinal Pening pusing atau merasa ingin pingsan Merasa segala sesuatu tidak nyata atau merasa terpisah dari diri sendiri(depersonalisasi) Khawatir menjadi gila atau kehilanagn kendali Takut akan segera menignggal Kesemutan Hot flash, kedinginan sampai menggigil Khawatir akan berulangnya serangan panic dengan menghindari tempat atau orang yang membuat serangan panic muncul.Kriteria dari penderita panik adalah apabila dalam tiga minggu terdapat sekurang-kurangnya tiga kali serangan panik dan individu tersebut tidak dalam keadaan kerja fisik yang berat, atau dalam situasi yang mengancam kehidupan. Para pengidap gangguan ini biasanya akan mengkonsumsi minuman yang beralkohol, menelan obat-obatan, dan secara sadar selalu menghindari situasai yang kiranya akan menimbulkan penyakitnya ini sebagai usaha untuk menenangkan diri.

3. Tipe gangguan cemas ? Macam-macam gangguan kecemasan DSM IV Ggn.panik dengan atau tanpa agoraphobia Agoraphobia tanpa riwayat ggn.panik Fobia spesifik Fobia social Ggn. Stress pascatraumatik Ggn.stres akut Ggn.kecemasan umum PPDGJ F40 Ggn.anxietas fobik F40.0 agorafobia F40.1 fobia social F40.2 fobia khas F40.8 ggn. Anxietas fobik lainnya F40.9 ggn. Anxietas fobuk YTT F41 ggn. Anxietas lainnya F41.0 ggn.panik F41.1 ggn. cemas menyeluruh F41.2 ggn. Campuran cemas dan depresi F41.3 ggn.anxietas campuran lainnya F41.8 ggn anxietas lainnya YDT F41.9 ggn anxietas YTT F42 ggn. Obsesif-kompulsif F42.0 predominan pikiran obsesif dan pengulangan F42.1 predominan tindakan kompulsif (obsessional rituals) F42.2 campuran pikiran dan tindakan kompulsif F42.8 ggn. Obsesif kompulsif lainnya F42.9 ggn. obsesif kompulsif YTT

4. Tingkatan cemas ?

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-pratiwirit-5314-3-bab2.pdf

5. Saraf otonom , jelaskan ! Tergantung indra dan afferenIndrakorteks cerebritalamus serabut afferen sekresi atau inhibisi

6. mengapa pasien berdebar debar ,pusing dan keringat dingin?TeoriBiologis

Peristiwabiologis dapatmendahului konflik psikologis namun dapat juga sebagai akibat dari suatukonflik psikologis.a) Sistem saraf otonom

Stresor dapatmenyebabkanpelepasanepinefrindariadrenalmelalui mekanismeberikutini:Ancamandipersepsiolehpancaindera,diteruskankekorteks serebri,kemudianke sistemlimbikdanRAS(ReticularActivatingSystem), laluke hipotalamusdanhipofisis.Kemudiankelenjaradrenalmensekresikankatekolamin danterjadilahstimulasisarafotonom.12Hiperaktivitassistemsaraf otonomakan mempengaruhiberbagaisistemorgandanmenyebabkangejala tertentu,misalnya: kardiovaskuler(contohnya:takikardi),muskuler(contohnya: nyerikepala), gastrointestinal (contohnya: diare), dan pernafasan(contohnya: nafas cepat).b)Neurotransmiter

Tiga neurotransmiterutama yang berhubungan dengan kecemasan adalah norepinefrin, serotonin, dangamma-aminobutyricacid (GABA).http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/129/jtptunimus-gdl-samtimadhi-6418-3-babii.pdf

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat membuat kerja jantung lebih keras, sehingga dapat menyebabkan gangguan pada irama jantung atau secara awam disebut jantung berdebar.Penyebab sakit kepala yang diderita oleh para pengidap hipertensi adalah karena adanya penyempitan atau pembengkakan pembuluh darah sehingga darah yang mestinya dialirkan menjadi terhambat dan oksigen yang mesti dihantarkan ke kepala juga tidak sampai.IDRUS FAISAL. POLA TEKANAN DARAH PADA GANGGUAN CEMAS MENYELURUH.7. Mengapa muncul gjala psikis sperti cemas? 8. Mengapa terjadi ketengangan motorik ?Keadaan fisik sebagaimana pada fase reaksi peringatan, maka tubuh mempersiapkan diri untuk fight (berjuang), atau flight (lari secepat-cepatnya). Pada fase ini tubuh merasakan tidak enak sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon adrenalin dan nor adrenalin. Oleh karena itu, maka gejala adanya kecemasan dapat berupa rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung. Dalam persiapannya untuk berjuang, menyebabkan otot akan menjadi lebih kaku dan akibatnya akan menimbulkan nyeri dan spasme di otot dada, leher dan punggung. Ketegangan dari kelompok agonis dan antagonis akan menimbulkan tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat dilihat pada jari-jari tangan (Wilkie, 1985). Pada fase ini kecemasan merupakan mekanisme peningkatan dari sistem syaraf yang mengingatkan kita bahwa system syaraf fungsinya mulai gagal mengolah informasi yang ada secara benar (Asdie, 1988)repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27223/.../Chapter%20II.pdf

9. Mengapa keluhan hanya muncul pada saat d tempat umum ?Keadaan traumatik menyebabkan penderita cenderung untuk mengaitkan serangan panik dengan situasi yang dianggap berkaitan datangnya serangan, misalnya kalau berada di tempat ramai, terjebak di jalan macet, bepergian sendiri dan sebagainya. Dengan demikian, bahwa gangguan panik berlanjut disertai agorafobia. Sementara itu, pada gangguan cemas menyeluruh (GCM) biasanya mengalami gangguan yang berlangsung menahun. Keluhan utama yang menonjol adalah kecemasan/kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal yang sebenarnya tidak beralasan. Kecemasan tersebut tidak hanya datang sesekali, tetapi hampir setiap waktu, lebih dari enam bulan.Etiologi agorafobia belum diketahui secara pasti tapi pathogenesis fobia berhubungan dengan faktor biologis, genetik, dan psikososial. Faktor BiologiSistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah neuroepinefrin, serotonin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA). Keseluruhan data biologis telah menyebabkan suatu perhatian kepada batang otak (khususnya neuron noradrenergik di lokus sereleus dan neuron seretonergik di nucleus raphe medialis), system limbic (kemungkinan bertanggung jawab untuk terjadinya kecemasan yang terjadi lebih dahulu (anticipatory anxiety) dan korteks prafrontalis (kemungkinan bertanggung jawab untuk terjadinya penghindaran fobik). Faktor geneticAgorafobia diperkirakan dipicu oleh gangguan panik. Data penelitian menyimpulkan bahwa gangguan ini memiliki komponen genetik yang jelas, juga menyatakan bahwa gangguan panik dengan agorafobia adalah bentuk parah dari gangguan panik dan lebih mungkin diturunkan. Beberapa penelitian menemukan bahwa adanya peningkatan resiko gangguan panik empat hingga delapan kali lipat pada sanak keluarga derajat pertama pasien dengan gangguan psikiatrik lainnya. Faktor PsikososialFobia menggambarkan interaksi antara diatesis genetika-konstitusional dan stressor lingkungan. Penelitian menyimpulkan bahwa anak-anak tertentu yang ada predisposisi konstitusional terhadap fobia memiliki temperamen inhibisi perilaku terhadap yang tak dikenal dengan stres lingkungan yang kronis akan mencetuskan timbulnya fobia, misalnya perpisahan dengan orang tua, kekerasan dalam rumah tangga dapat mengaktivasi diathesis laten pada anak-anak yang kemudian akan menjadi gejala yang nyata.Rasa Cemas Berlebihan-Redi Mulyadi

10. Pemeriksaan fisik dan penunjang ?11. DD ????????? Berdasarkan PPDGJ-III kriteria diagnostik untuk gangguan campuran anxietas menyeluruh adalah sebagai berikut: 1. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjolkan pada keadaan situasi khusus tertentu saja.2. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:a. kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi dan dsb.)b. ketegangan motorik (gelisah,sakit,kepala,gemetaran tidak dapat santai)c. overaktifitas otonomik (kepala terasa ringan , berkeringat, jantung berdebar-debar,sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dsb)4. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.5. Adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi (F32.), gangguan anxietas fobik (F40) gangguan panik (F41,0) atau gangguan obsesif-kompulsif (F42).Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. p. 1-62.GANGGUAN CEMAS Macam-macam gangguan kecemasanDSM IV Ggn.panik dengan atau tanpa agoraphobia Agoraphobia tanpa riwayat ggn.panik Fobia spesifik Fobia social Ggn. Stress pascatraumatik Ggn.stres akut Ggn.kecemasan umumPPDGJ F40 Ggn.anxietas fobikF40.0 agorafobiaF40.1 fobia socialF40.2 fobia khasF40.8 ggn. Anxietas fobik lainnyaF40.9 ggn. Anxietas fobuk YTT F41 ggn. Anxietas lainnyaF41.0 ggn.panikF41.1 ggn. cemas menyeluruhF41.2 ggn. Campuran cemas dan depresiF41.3 ggn.anxietas campuran lainnyaF41.8 ggn anxietas lainnya YDTF41.9 ggn anxietas YTT F42 ggn. Obsesif-kompulsifF42.0 predominan pikiran obsesif dan pengulanganF42.1 predominan tindakan kompulsif (obsessional rituals) F42.2 campuran pikiran dan tindakan kompulsifF42.8 ggn. Obsesif kompulsif lainnyaF42.9 ggn. obsesif kompulsif YTT

GANGGUAN CEMAS MENYELURUHDEFINISI Menurut DSM-IV yang dimaksud gangguan cemas menyeluruh adalah suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebih-lebihan, dan menetap sekurang kurangnya selama enam bulan mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh berbagai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi - fungsi lainnya Sedangkan menurut ICD-10 gangguan ini merupakan bentuk kecemasan yang sifatnya menyeluruh dan menatap selama beberapa minggu atau bulan yang ditandai oleh adanya kecemasan tentang masa depan, ketegangan motorik, dan aktivitas otonomik yang berlebihan.Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. p. 1-62.ETIOLOGIEtiologi dari gangguan ini belum diketahui secara pasti, namun diduga dua faktor yang berperan terjadi di dalam gangguan ini yaitu, factor biologic dan psikologik. Faktor biologik yang berperan pada gangguan ini adalah neurotransmitter. Ada tiga neurotransmitter utama yang berperan pada gangguan ini yaitu, norepinefrin ,serotonin, dan gamma amino butiric acid atau GABA . Namun menurut Iskandar neurotransmitter yang memegang peranan utama pada gangguan cemas menyeluruh adalah serotonin, sedangkan norepinefrin terutama berperan pada gangguan panik. Peranan Gamma Amino Butiric Acid pada gangguan ini berbeda dengan norepinefrin. Norepinefrin bersifat merangsang timbulnya anxietas, sedangkan Gamma Amino Butiric Acid atau GABA bersifat menghambat terjadinya anxietas ini. Pengaruh dari neutronstransmitter ini pada gangguan anxietas didapatkan dari peranan benzodiazepin pada gangguan tersebut. Benzodiazepin dan GABA membentuk GABABenzodiazepin complex yang akan menurunkan anxietas atau kecemasan. Mengenai peranan serotonin dalam gangguan anxietas ini didapatkan dari hasil pengamatan efektivitas obat-obatan golongan serotonergik terhadap anxietas seperti buspiron atau buspar yang merupakan agonist reseptor serotorgenik tipe 1A (5-HT 1A). Diduga serotonin mempengaruhi reseptor GABA-Benzodiazepin complex sehingga ia dapat berperan sebagai anti cemas. Kemungkinan lain adalah interaksi antara serotonin dan norepinefrin dalam mekanisme anxietas sebagai anti cemas. Sehubungan dengan faktor-faktor psikologik yang berperan dalam terjadinya anxietas ada tiga teori yang berhubungan dengan hal ini, yaitu : teori psikoanalitik, teori behavorial, dan teori eksistensial. Menurut teori psiko-analitik terjadinya anxietas ini adalah akibat dari konflik unconscious yang tidak terselesaikan. Teori behavior beranggapan bahwa terjadinya anxietas ini adalah akibat tanggapan yang salah dan tidak teliti terhadap bahaya. Ketidaktelitian ini sebagai akibat dari perhatian mereka yang selektif pada detil-detil negative dalam kehidupan, penyimpangan dalam proses informasi, dan pandangan yang negative terhadap kemampuan pengendalian dirinya. Teori eksistensial bependapat bahwa terjadinya anxietas adalah akibat tidak adanya rangsang yang dapat diidentifikasi secara spesifik. Ketiadaan ini membuat orang menjadi sadar akan kehampaannya di dalam kehidupan ini.Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. p. 1-62.

FAKTOR RESIKO

Ansietas atau Kecemasan Oleh Abdul Habib S.Kep

KRITERIA DIAGNOSISBerdasarkan PPDGJ-III kriteria diagnostik untuk gangguan campuran anxietas menyeluruh adalah sebagai berikut: 3. Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjolkan pada keadaan situasi khusus tertentu saja.4. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut:d. kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk, sulit konsentrasi dan dsb.)e. ketegangan motorik (gelisah,sakit,kepala,gemetaran tidak dapat santai)f. overaktifitas otonomik (kepala terasa ringan , berkeringat, jantung berdebar-debar,sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dsb)6. Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.7. Adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara (untuk beberapa hari), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi (F32.), gangguan anxietas fobik (F40) gangguan panik (F41,0) atau gangguan obsesif-kompulsif (F42).Kaplan HI, Saddock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara; 1997. p. 1-62.

TERAPIPengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan kecemasan menyeluruh adalah pengobatan yang mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapi. Pengobatan mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang terlibat.1. PsikoterapiPendekatan psikoterapi untuk gangguan kecemasan menyeluruh meliputi:a. Terapi kognitif perilaku, terapi ini memiliki keunggulan jangka panjang dan jangka pendek. Pendekatan kognitif secara langsung menjawab distorsi kognitif pasien dan pendekatan perilaku menjawab keluhan somatik secara langsung.b. Terapi suportif, terapi yang menawarkan ketentraman dan kenyamanan bagi pasien.c. Terapi berorientasi tilikan, memusatkan untuk mengungkapkan konflik bawah sadar dan mengenali kekuatan ego pasien. 2. Farmakoterapi Golongan benzodiazepine sebagai drug of choice dari semua obat yang mempunyai efek anti-anxietas, disebabkan spesifitas, potensi dan keamanannya. Spektrum klinis benzodiazepine meliputi efek antianxietas, anti konvulsan, anti insomnia, premdikasi tindakan operatif.a. Diazepam : broadspektrumb. Nitrazepam : dosis anti-anxietas dan anti insomnia berdekatan lebih efektif sebagai anti insomniac. Clobazam : psychomotor performance paling kurang terpengaruh, untuk pasien dewasa dan usia lanjut yang ingin tetap aktifd. Lorazepam : short half life benzodiazepine , untuk pasien-pasien dengan kelainan fungsi hati dan ginjal.e. Alprazolam : efektif untuk anxietas antisipatorik onset of action lebih cepat dan mempunyai komponen efek anti depresi.Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis obat Psikotropika ed. Ketiga. Jakarta : Bagian ilmu kedokteran Jiwa FK-UNIKA Atmajaya; 2001

PROGNOSISPerlangsungan dari gangguan ini bersifat kronis residif dan prognosisnya sukar diramalkan. Sebanyak 25 % dari penderita gangguan ini mengalami gangguan panik.Mansjoer A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI; 2001.

DERAJAT-RINGAN-SEDANGBERAT PANIKSTEP 4

ANXIETY

EtiologiBiologipsikologisgenetikaTIPE FOBIAOCDANXIETAS LAINPOST TRAUMA