dislok2
DESCRIPTION
jjTRANSCRIPT
DISLOKASI
Dr. HITAPUTRA A.W.
Komponen sendi
• Permukaan sendi
• Kapsul sendi
• Ligamentum
• Sinovial
• Cairan sinovial
TRAUMA SENDI
Disebabkan o/ gaya memilin / membengkok => meregangkan ligamentum & kapsul sendi
Dapat berakibat :Ligamentum robek / fraktur avulsiGangguan stabilitas sendiKerusakan permukaan sendiFraktur intraartikuler
STABILITAS SENDI
Tiga faktor struktural yang bertanggung jawab untuk memberikan stabilitas sendi :
1. Kontur permukaan sendi yang saling berlawanan2. Integritas dari kapsul fibrosa dan ligamentum3. Kekuatan protektif otot yang menggerakkan sendi
Adanya defek faktor struktural di atas => gangguan stabilitas sendi
Pentingnya faktor-faktor stabilitas ini berbeda-beda pada masing-masing tipe sendi.
Sebagai contoh :• Sendi ball and socket seperti sendi pinggul, kontur
sendi adalah faktor yang amat penting. • Sendi engsel seperti pada sendi lutut, ligamentum
adalah faktor yang amat penting• Sendi yang bergerak bebas seperti sendi bahu,
stabilitas sendi sangat tergantung pada integritas dari kapsul fibrosa dan kekuatan protektif otot –otot sekitarnya.
Derajat ketidak stabilan sendi:
• Ketidak stabilan sendi yang tersembunyi (occult joint instability): ketidakstabilan sendi yang hanya tampak jika sendi dilakukan penekanan / diberikan stress.
• Subluksasi yaitu permukaan sendi hilang dari hubungan normal tetapi masih tetap kontak satu sama lainnya.
• Dislokasi (luksasi) yaitu kontak antara permukaan sendi hilang secara lengkap dengan kata lain tidak ada kontak sama sekali antara kedua permukaan sendi.
Macam Dislokasi
Dislokasi berulang (recurrent dislocation) : Terjadi bila ligamentum dan kapsul sendi rusak. Sering terlihat pada sendi bahu dan sendi patellofemoral.
Dislokasi habitualis ( voluntary dislocation ) : Disini penderita pandai mendislokasikan / mensubluksasikan
sendi dengan mengkontraksikan ototnya secara sengaja (volunter).
Disebabkan oleh kelemahan ligamentum (lagamentous laxity)
Hati-hati kebiasaan ini sering menunjukkan suatu manipulasi dan kepribadiaan neurosis
Operasi tidak ada manfaatnya pada penderita neurosis,
• Sendi sangat nyeri, pergerakan nyeri dan terbatas.
• Penderita berusaha memposisikannya pada posisi yang nyaman dan menghindari semua gerakan.
• Tungkai seringkali dibantu atau diposisikan pada posisi yang khas.
• Bentuk sendi abnormal dan terkadang teraba penonjolan tulang yang bergeser.
Gambaran klinis dislokasi :
• Pemeriksaan radiologi dimaksudkan untuk memastikan diagnosis.
• Apakah hanya dislokasi / subluksasi atau disertai dengan fraktur => fraktur dislokasi .
Radiologi :
Terapi :• Reposisi sesegera mungkin setelah diagnosa
ditegakkan dengan anestesi umum dan mungkin diperlukan pelemas otot (muscle relaxant).
• Setelah reposisi, sendi diimmobilosasi sampai kurang lebih 3 - 4 minggu => menunggu penyembuhan jaringan lunak (soft-tissue healing) terjadi
• Jika ligamentum ruptur maka harus direpair.
Komplikasi :• Hampir sama dengan komplikasi fraktur. • Adapun diantaranya yaitu : cedera vascular, cedera
syaraf, Nekrosis avaskuler, Ossifikasi heterotopik, Kekakuan sendi, dan Osteoarthritis sekunder.
SHOULDER DISLOCATION( Dislokasi Glenohumeral )
DEFINISI :
Terpisahnya sebagian / seluruh bagian yang membentuk sendi glenohumeral akibat rudapaksa
KLASIFIKASI :
1. Dislokasi glenohumeral anterior
2. Dislokasi glenohumeral posterior
3. Dislokasi glenohumeral inferior
Klinis Dislokasi glenohumeral anterior :
• Posisi menahan lengan atas adduksi (menempel pd sisi badan)
• Lateral outline shoulder tampak rata (flattened)
• ROM aktif / pasif terbatas
• Evaluasi status neuro-vasculer
Klinis Dislokasi glenohumeral posterior :
• Posisi menahan lengan atas eksorotasi & sedikit abduksi
• Teraba kosong pada regio deltoid anterior
Klinis Dislokasi glenohumeral inferior :
• Teraba caput di axilla
• Teraba kosong pada regio deltoid
RADIOLOGIS :
Foto shoulder AP, lateral dan axillary view
TERAPI :
• Reposisi tertutup dalam relaksasi dan analgesia adekwat
• Teknik reposisi : metoda Hippocrates, Stimson, Kocher.
• Post reposisi => shoulder sling + velpeau (Immobilisasi)
TEKNIK HANGING ARM
METODA HIPOCRATES
METODA KOCHER
REHABILITASI :
• Segera deltoid isometric exercise
• 2 – 3 mgg stretching exercise untuk rotasi internal & eksternal
• Abduksi & rotasi lateral dihindari paling tidak 3 mgg.
Note :
• Dilakukan operasi bila didapatkan fraktur glenoid rim yang siknifikan
DISLOKASI HIP
DIBEDAKAN MENJADI :
1. DISLOKASI HIP POSTERIOR
- Jenis tersering
- 10% komplikasi n. Ischiadicus dan
>15% avascular necrosis caput femur
2. DISLOKASI HIP ANTERIOR
- 10% insiden dislokasi hip
- 4% avascular necrosis caput femur
DISLOKASI HIP POSTERIOR
MEKANISME INJURY
Biasanya terjadi pada pengendara mobil atau truck
GAMBARAN KLINIS :
• Tungkai pendek dengan posisi adduksi, rotasi internal dan sedikit fleksi
• Nyeri pada pangkal paha / panggul
• Sendi Hip seperti pegas
Perhatian : dislokasi Hip posterior sering kali disertai fraktur acetabulum
RADIOLOGI :
• Pelvis AP => caput femur keluar dari socket dan terletak diatas acetabulum
=> Cermati adakah fraktur pada caput femur dan atap acetabulum
• Hip obliq => melihat ukuran fragment
TERAPI :
• Reposisi segera dengan metoda Bigelow / Hipocrates
• Immobilisasi dgn skin traksi ± 3 mgg, kemudian mobilisasi jalan dgn tongkat ketiak dan weight bearing bertahap
• Operasi bila dislokasi sudah lama (>3 mgg) atau ada fragment yg lepas di dalam sendi.
DISLOKASI HIP ANTERIOR
MEKANISME INJURY
Biasanya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas atau tubrukan udara
Dislokasi terjadi ketika bertumpu pada punggung pada buruh tambang / buruh bangunan yang bekerja dgn tungkainya terpisah lebar (mekangkang), lutut tertarik dan punggung membungkuk ke depan.
GAMBARAN KLINIS :
• Tungkai terletak dengan posisi abduksi, rotasi eksternal dan sedikit fleksi
• Nyeri pada pangkal paha / panggul
• Sendi Hip seperti pegas
RADIOLOGI :
• Pelvis AP => biasanya caput femur jelas terlihat keluar dari socket , namun terkadang caput femur terletak didepan pada posisi normal
• Jika ragu-ragu lakukan foto proyeksi lateral
Dislokasi Artikulasio Coxae Sinistra
TERAPI :
• Reposisi tertutup dengan anestesi umum
• Seterusnya sama seperti dislokasi posterior