DISKURSUS HUKUM DAN ETIKA TENTANG PRAKTIK IBU PENGGANTI

SEBAGAI PERWUJUDAN HAK BEREPRODUKSI

SkripsiDiajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Hukum

oleh :

Nama : Richard KennedyNIM : 15.C1.0018

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG 2019

H A L A M A N PE R SE T U JU A N SK RIPSI

Diskursus Hukum dan Etika tentang Praktik Ibu Pengganti sebagai Perwujudan Hak Bereproduksi

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk

Memperoleh gelar sarjana

pada Program Studi Ilmu Hukum

Disusun oleh:

Richard Kennedy

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(P. Donny Danardono, SH., Mag.Hum)

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2019

i

L E M B A R PE N G ESA H A N

JUDUL : Diskursus Hukum dan Etika tentang Praktik Ibu Pengganti sebagai Perwujudan Hak Bereproduksi

I. PENYUSUN SKRIPSI

A. Nama

B. NIM

C. Jumlah SKS

D. Dosen Wali

: Richard Kennedy

: 15.C1.0018

: 144 SKS

: Dr. Y. Trihoni Nalesti Dewi, SH., M.Hum.

II. PEMBIMBING : P. Donny Danardono, SH., Mag.Hum.

III. RUANG LINGKUP : Hukum dan Jender

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Semarang, 1 Febuari 2019

Penyusun

P. Donny Danardono, SH., Mag.Hum. Richard Kennedy

ii

PE R N Y A T A A N K E A SL IA N SK R IPSI

Dengan ini , saya menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “DISKURSUS HUKUM DAN ETIKA TENTANG PRAKTIK IBU PENGGANTI SEBAGAI PERWUJUDAN HAK BEREPRODUKSI” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata terbukti bahwa skripsi ini sebagian atau seluruhnya merupakan hasil plagiasi, maka saya rela untuk dibatalkan, dengan segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku pada Universitas Katolik Soegijapranata dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semarang, 1 Februari 2019

( Richard Kennedy )

iii

MOTTO

Awal dianggap hina.

Dari mani pria.

Ditenun jadi sempurna.

Dalam rahim wanita.

Dahsyat rahim wanita.

Hina dijadikan sempurna.

Pencetak jiwa-jiwa.

Kunci generasi dibawanya.

Bahaya rahim wanita.

Begitu besar kuasanya.

Penis-penis bergidik meronta.

Berusaha membajak kuasanya.

Rahim wanita miliknya.

Bukan milik kita atau semua.

Kembalikan saja rahimnya.

Biar jadi milik wanita saja.

Semarang, 1 Febuari 2019

Richard Kennedy

iv

DEDIKASI

Skripsi ini saya dedikasikan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus, Allah Bapa yang Maha Rahim.2. Priskilla Smith Jully, My Savior Angel, yang selalu menjadi semangat dan

asa saya.3. Thamrin Francy Kenedy dan Tety Janny, kedua orangtua saya yang

merestui studi saya.4. Agus Yudianto sekeluarga, Kakek dan Nenek yang mendukung saya

selama di Semarang.5. Alm. Richardo Kennedy, yang telah berbahagia bersama Yesus Kristus di

surga.6. Unika Soegijapranata Semarang, yang memberikan kesempatan untuk

saya meraih gelar kesarjanaan.7. Rahim-rahim yang menuntut pembebasan dan harus dibebaskan.

v

K A TA PE N G A N T A R

“Ibu Pengganti” merupakan metode reproduksi bantuan, yang selain mewujudkan Hak Asasi Manusia (HAM) juga rentan mendegradasi nilai kemanusiaan. “Ibu Pengganti” menjanjikan perwujudan hak bereproduksi bagi perempuan dengan kondisi rahim yang tak bisa mengandung dan melahirkan, juga menjanjikan perwujudan hak kedaulatan perempuan atas rahimnya. Di pihak lain, “Ibu Pengganti” dianggap sebagai metode tak bermoral yang mencoba mengikis nilai kemanusiaan. Skripsi ini akan menyuguhkan perselisihan yang ada, dengan membangun argumentasi guna mendiskursuskan hukum untuk menjamin “Ibu Pengganti” yang mewujudkan HAM tanpa mendegradasi nilai kemanusiaan. Saran bagi Pemerintah Indonesia untuk mengakomodasi “Ibu Pengganti” dalam aturan hukum negara, serta terobosan hukum bagi pihak yang ingin melakukan “Ibu Pengganti” di Indonesia ditampilkan sebagai pertunjukan penutup dalam skripsi ini.

Tentunya, banyak cerita dan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini. Mulai dari bulan Febuari 2017, awal saya mendengar dan berkenalan dengan “Ibu Pengganti” atau Surrogate Mother. Rika Saraswati, Ph.D., dalam kuliah Hukum Perjanjian Bernama yang diampunya ketika semester sisipan 2017, menyebut-nyebut perjanjian Surrogate Mother. Ketika itu, saya penasaran dan bertanya kepada beliau. Sejak itu, saya mulai menggandrungi “Ibu Pengganti” dan studi tentang rahim perempuan.

Benih pikiran dan rasa penasaran yang semakin dalam, membuat saya memutuskan untuk mengambil “Ibu Pengganti” sebagai topik skripsi. Sesuai harapan, saya dimplantasikan dalam rahim seorang ayah dengan pemikiran yang hebat, yaitu Donny Danardono. Dalam rahim pemikirannya, saya dirajut dan dididik sedemikian rupa, sehingga saya dapat menghisap banyak makanan ilmu dari beliau melalui plasenta yang menghubungkan kami. Rahim pemikirannya begitu nyaman dan mengasyikan, yang terkadang berkontraksi, tetapi tetap menjagai saya dengan lembut. Tak ada yang dapat saya berikan selain: “matur nuwun, Romo”.

Bagi Lenny Setyowati (Kepala Unit Rekrutmen Mahasiswa Unika Soegijapranata 2015) dan Benny D Setianto (Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi 2015), sebagai garda terdepan yang memberikan saya kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi di Unika Soegijapranata Semarang. Untuk Petrus Soerjowinoto (Kepala Program Studi Ilmu Hukum), yang selalu mendampingi dan mengasuh saya ketika ujian semester. Dr. Trihoni Nalesti Dewi (Dosen Wali 2015), yang selalu mendampingi dan memberikan banyak kesempatan kepada saya untuk berkembang lebih dan lebih lagi. Akhirnya, kepada seluruh dosen dan staf Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata, yang selalu memenuhi saya dengan cinta di rumah bernama FHK Unika, saya ucapkan: “matur nuwun, Bapak dan Ibu.”

vi

Kepada Thamrin Francy Kenedy dan Tety Janni, terimakasih telah merelakan dan merestui saya untuk melanjutkan studi di Semarang. Tanpa restu, doa, dan dukungan dari kedua orangtua saya ini, tak mungkin saya dapat berada di titik ini. Melalui rahim mereka saya ada, saya berkembang, dan saya sekarang tetap berjuang!

Untuk teman-teman, yang memenuhi lembar demi lembar cerita kehidupan kampus saya: E.P. Carolina, Yusuf Ramadhan, Venoni Permata, Patricia Inge, Margarita, Peni K.C, Agnes Maya, Charista Eliani, dan Bonaventura Pradana Suhendarto. The Winning Team FHK Unika: Wahyu Aryono Nugroho dan Bonaventura Pradana Suhendarto, yang mengukir banyak kenangan dan pembelajaran. Tim Unika Soegijapranata untuk IHL Moot Court Competition 2018: Septiana Lia, Charista Eliani, Bonaventura Pradana Suhendarto, Theo Stefan Sitanggang, Christine Setiowati, Jonathan Kwik, dan Dr. Trihoni Nalesti Dewi, yang mengajari arti perjuangan, pengalaman, dan kerja cerdas. Jonathan Kwik, yang mengajari cara kerja sistematis, yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini. Dani Harsono, yang tak hanya menjadi teman, tetapi sudah seperti kakak bagi saya. Untuk semua teman, yang belum sempat saya sebutkan. Saya ucapkan: “terimakasih Bro dan Sis'”

dr. Samuel Widiasmoko, Sp.OG., Dr. Dewi Candraningrum, Dr. Paulus Bambang Irawan, SJ., dan Val. Suroto, S.H., M.Hum., tokoh-tokoh yang luar biasa, yang dalam kesibukannya masih mau meluangkan waktu untuk membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Wawancara yang mengesankan, dialog yang menyenangkan, dan kesempatan fantastis bisa berkomunikasi dengan tokoh-tokoh tersebut. Terimakasih Dokter, Ibu, Romo, dan Bapak untuk segala bantuannya.

Akhir dan utama, untuk Priskilla Smith Jully, yang menjadi My Savior Angel. Karena doa, dukungan, semangat, ide, dan kisahnya, saya dapat bersemangat dan menjaga asa untuk menyelesaikan seluruh tugas kehidupan saya dalam sekolah kehidupan ini. Tiada yang dapat saya berikan, selain: “terimakasih, My Savior Angel ”

Semarang, 1 Febuari 2019

Richard Kennedy

vii

ABSTRAKHak bereproduksi atau hak melanjutkan keturunan adalah hak asasi manusia.

Hak bereproduksi meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi kedokteran. Untuk mengatur itu, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan UU nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan berbagai peraturan pelaksananya. Namun, aturan tersebut hanya membatasi pelayanan teknologi reproduksi berbantu pada pembuahan ovum oleh sperma dari pasangan suami istri yang sah, yang hasilnya harus dimplantasikan pada rahim darimana ovum berasal (bayi tabung konvensional). Aturan tersebut belum memberikan solusi pada perempuan yang rahimnya tidak bisa mengandung dan melahirkan. “Ibu Pengganti” dapat menjadi solusi bagi perempuan dengan permasalahan rahim yang berisiko apabila mengandung dan melahirkan, akan tetapi penerapannya akan menimbulkan polemik, sebab perdebatan etis dan hukum yang mungkin terjadi. Terlebih “Ibu Pengganti” belum diakui dan diakomodasi dalam hukum Indonesia. Selain terkait dengan hak bereproduksi dan hak perempuan atas rahimnya, “Ibu Pengganti” juga bersinggungan erat dengan ketimpangan kelas, potensi eksploitasi, status anak, dan redefinisi keibuan. Skripsi ini mencoba mendiskursuskan hukum guna mengakui “Ibu Pengganti” sebagai pengkait antara hak bereproduksi dengan hak perempuan atas rahimnya. Setelahnya, skripsi ini mengusulkan agar “Ibu Pengganti” diakomodasi dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Skripsi ini akan menganalisa data secara kualitatif dan memaparkannya secara deskriptif.

Kata Kunci : hukum; etika; ibu pengganti; hak reproduksi; politik rahim.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI............................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................................................ iii

MOTTO........................................................................................................................... iv

DEDIKASI........................................................................................................................v

KATA PENGANTAR..................................................................................................... vi

ABSTRAK..................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................................... ix

BAB I................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................6

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................7

D. Manfaat Penelitian...............................................................................................7

E. Metode Penelitian.................................................................................................8

1.Objek Penelitian................................................................................................8

2. Jenis dan Sumber Data................................................................................. 8

3. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 10

4. Teknik Penyajian dan Analisis Data.......................................................... 11

BAB II.............................................................................................................................13

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................13

A. Hak Reproduksi dan Hak Perempuan atas Tubuh...................................... 14

1. Hak Reproduksi........................................................................................... 14

2. Hak atas Tubuh Perempuan....................................................................... 17

B. Ibu Pengganti (Surrogate Mother)................................................................ 20

1.Konsep Ibu Pengganti.....................................................................................20

ix

2.Perjanjian “Ibu Pengganti”............................................................................25

C. Siapakah Orangtua Itu?................................................................................. 29

D. Permohonan dalam Hukum Acara Perdata................................................. 31

E. Kesimpulan Teori............................................................................................ 32

BAB III............................................................................................................................33

HASIL & PEMBAHASAN........................................................................................33

A. Kondisi Umum....................................................................................................34

1. Perkembangan Hukum terkait Reproduksi Berbantu dan “Ibu Pengganti”......................................................................................................................34

2. Pandangan Agama mengenai Reproduksi Berbantu dan “Ibu Pengganti” .......................................................................................................................43

3. Praktik “Ibu Pengganti” di Indonesia....................................................... 54

B. Rahim dan Otoritas............................................................................................58

1. Politik Rahim............................................................................................... 58

2. Mengembalikan Otoritas Perempuan atas Rahimnya............................. 62

C. Mengkaitkan Hak Perempuan atas Rahimnya dengan Hak Bereproduksi..65

1. “Ibu Pengganti”, Tidak Bermoral?........................................................... 66

2. “Ibu Pengganti” sebagai Pilihan................................................................ 82

D. Mengatur “Ibu Pengganti” dalam Hukum Indonesia.................................... 85

E. Mengajukan Permohonan “Ibu Pengganti” ke Pengadilan?......................... 99

BAB IV.......................................................................................................................... 106

PENUTUP.................................................................................................................106

A. Kesimpulan.......................................................................................................106

B. Saran..................................................................................................................109

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................111

x