disentri
DESCRIPTION
kTRANSCRIPT
OLEH: AMEER RIDHWAN OSMAN
(FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA)
PENDAHULUAN
Definisi
• Infeksi yang disebabkan oleh protozoa anaerob, yaitu Entamoeba histolitica dengan atau tanpa gejala.
• Biasa disebut disentri ameba, entritis ameba dan kolitis ameba
Rasmaliah. 2008. Epidemiologi Amoebasis dan Upaya Pencegahannya. Diunduh dari http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm.rasmaliah.pdf
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi Entamoeba histolytica di berbagai daerah di Indonesia berkisar antara 10 – 18 %.
• Pada berbagai survei menunjukkan frekuensi diantara 0,2 – 50 % dan berhubungan dengan sanitasi lingkungan.
Rasmaliah. 2008. Epidemiologi Amoebasis dan Upaya Pencegahannya. Diunduh dari http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm.rasmaliah.pdf
Sosio ekonomi rendah
Sumber air bersih
Tidak ada jamban
Pembuangan sampah yang jelek
Sudoyo A.W, Eddy S, dkk. Amebiasis.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi kelima. Balai Penerbit FKUI.Jakarta.2009. Hal 2850-2856.
ETIOLOGI
• E.histolytica merupakan protozoa usus, sering hidup sebagai mikroorganisme komensal (apatogen) di usus besar manusia.
• Apabila kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan cara membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus sehingga menimbulkan ulserasi.
• Siklus hidup ameba ada 2 macam bentuk. Yaitu bentuk trofozoit yang dapat bergerak dan bentuk kista.
Gambar 1: bentuk dari trofozoit dan kista entamoeba histolitika
Trofozoit komensal
patogen
Faktor kerentanan tubuh host
Faktor virulensi dari ameba
Faktor lingkungan
PATOFISIOLOGIKista ditelan dari
makanan atau minuman
terkontaminasi
Menuju ileum, terjadi encyst, dan keluar
ameba multinucleus metacystic
Membelah menjadi uninucleat trofozoit
yang disebut ameobulae
Bergerak ke usus besar, makan dan
tumbuh di sana secara asexual
Di intestinal, trofozoit berubah menjadi
precystic
Kista akan keluar bersama tinja dan
menginfeksi yang lain
Terbawa ke hati, paru, otak dan organ
lain melalui darah
Sudoyo A.W, Eddy S, dkk. Amebiasis.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III edisi kelima. Balai Penerbit FKUI.Jakarta.2009. Hal 2850-2856.
Gambar 2: alur hidup E. histolitica dalam tubuh manusia
KLASIFIKASI
Amoebiasis intestinal
Amoebiasis kolon akut
Amoebiasis kolon menahun
Amoebiasis ekstra- intestinal
Ke hati, paru, otak melalui aliran
darah dan limfe
Cyst passer
Tidak ada gejala sama sekali karena
tidak ada invasif
Gambar 3: amoebic liver abcess. Spesimen dari tisu hati yang terbentuk abses akibat dari kuman E. hystolitica .
MANIFESTASI KLINIK
Tenesmus
Tinja bercampur lendir dan
darah
Triase disentri
kolik
• kolitis amuba mengenai semua kelompok umur, tetapi insidennya sangat tinggi pada anak antara umur 1 dan 5 tahun.
• Kadang-kadang, disentri amuba disertai dengan serangan demam mendadak, menggigil, dan diare berat, yang dapat berakibat dehidrasi dan gangguan elektrolit.
Amoebiasis hati• Pada anak, demam merupakan tanda penting
abses hati amuba. • Dapat disertai dengan nyeri perut, distensi dan
hati membesar, dan nyeri tekan. • Perubahan-perubahan pada basal paru kanan,
seperti kenaikan diafragma dan kompresi parenkim, dapat juga terjadi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG•Harus
diperiksa dalam 30 menit selepas pengambilan sampel.
•Tinja bercampur darah dan mengandung cukup banyak lendir dengan sedikit leukosit.
•adanya trofozoit motil yang mengandung eritrosit.
Pemeriksaan tinja
•Ulkus yang khas; berupa ulkus kecil, berbatas jelas, dasar yang melebar, dan dilapisi dengan eksudat putih kekuningan.
•Mukosa disekitar ulkus biasanya normal.
Endoskopi
•Variasi dan tidak spesifik.
•Bila terbentuk ulkus, tampak adanya filling defect.
Foto abdomen dengan barium
meal
•dapat membantu diagnosis amoebiasis usus invasive dan abses hati amuba.
•titer diagnostic sekurang-kurangnya 1:128 dilaporkan pada 98-100% kasus.
Uji hemaglutinasi indirek
Amoebiasis hati• menunjukkan leukositisis ringan, anemia
sedang, dan kenaikan enzim hati non-spesifik.• Pemeriksaan tinja untuk amuba negative pada
lebih dari 50% penderita yang terdokumentasi menderita abses hati amuba.
• CT scan dapat melokalisasi dan menggambarkan ukuran rongga abses
DIAGNOSIS BANDING
• Disentri basiler • Kolitits Ulserativa
PENGOBATAN
• Iodokuinol dan diloksanid furoat efektif dalam lumen usus.
• metronidazol, klorokuin dan dehidroemetin pengobatan amoebiasis invasif.
• Diloksanid furoat merupakan obat pilihan untuk pembawa kista (cyst passer) yang asimtomatik10 mg/Kg/ 24 jam oral selama 10 hari (tidak dipakai pada anak < 2 tahun)
• Amoebiasis invasif usus, hati atau organ lain memerlukan penggunaan metronidazol50 mg/kg selama 10 hari.
• Jika kasusnya berat atau jika metronidazole tidak dapat digunakan, dihidroemetin merupakan obat alternatif dosis 1 mg /kg/ 24 jam selama 10 hari
• Pemeriksaan tinja harus diulangi 2 minggu pasca-penyelesaian terapi antiamuba sebagai uji kesembuhan.
PROGNOSIS
Ditentukan:
Berat ringan penyakitPengobatan dini yang tepatKepekaan amoeba terhadap obat anti
amoeba.
KOMPLIKASI
Intestinal
• Perdarahan usus• Perforasi usus• Ameboma• Intususepsi• Penyempitan usus
Eksta- intestinal
• Amebiasis hati• Amebiasis pleuropulmonal• Abses otak, limpa dan
organ lain• Amebiasis kulit
PENCEGAHAN
Tidak makan makanan mentah
Minum air yang telah dimasak
Kebersihan diri
Tidak BAB/BAK sembarangan
Program pemberian obat cacing
Deteksi dini triase disentri
TERIMA KASIH