demam typhoid, disentri, difteri

34
RIRIN WULANDARY DITA AKHMALA RONY GULMA MUH. ANSHAR UMAR ANDI MARDIYANI

Upload: andimardiyani

Post on 03-Jul-2015

936 views

Category:

Health & Medicine


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Demam Typhoid, disentri, difteri

RIRIN WULANDARY

DITA AKHMALA

RONY GULMA

MUH. ANSHAR UMAR

ANDI MARDIYANI

Page 2: Demam Typhoid, disentri, difteri

Pokok Bahasan

Page 3: Demam Typhoid, disentri, difteri

Demam Typhoid?

Demam tifoid atau thypoid fever atau thypusabdominalis merupakan penyakit infeksi akutpada saluran pencernaan yang disebabkan olehkuman Salmonella typhii, ditandai gejala demamsatu minggu atau lebih disertai gangguan padasaluran pencernaan.

Page 4: Demam Typhoid, disentri, difteri

Klasifikasi

klasifikasi bakteri salmonella typhi :Kerajaan : BakteriaFilum : ProteobakteriaKelas : Gamma proteobakteriaOrdo : EnterobakterialesGenus : SalmonellaSpesies : Salmonella typhi

Page 5: Demam Typhoid, disentri, difteri

Morfologi

Bentuk : batangSifat : Gram-negatif, enterobacteria non-sporaDiameter : ± 0,7-1,5 pmPanjang : 2-5 pm, flagelayang berproyek di segalapenjuru (yaitu peritrichous).Enterobacteria dan patogensejati.

Page 6: Demam Typhoid, disentri, difteri

Patogenesis dan Patologi

Kuman Salmonella masuk bersama makanan atau minuman

yang terkontaminasi, setelah berada dalam usus halus

mengadakan invasi ke jaringan limfoid usus halus (terutama

plak peyer) dan jaringan limfoid mesenterika. Setelah

menyebabkan peradangan dan nekrosis setempat kuman lewat

pembuluh limfe masuk ke darah (bakteremia primer) menuju

organ retikuloendotelial sistem (RES) terutama hati dan limpa.

Di tempat ini kuman difagosit oleh sel-sel fagosit

retikuloendotelial sistem (RES) dan kuman yang tidak

difagosit berkembang biak.

Page 7: Demam Typhoid, disentri, difteri

Gejala

1. Suhu tinggi yang mencapai 39-40◦C hinggaseminggu

2. Sakit Kepala3. Nyeri otot4. Mual berat hingga muntah5. Sakit perut6. Perasaan sakit7. Kehilangan nafsu makan8. Diare atau mencret9. Ruam terdiri dari bintik-bintik merah muda kecil10. kelelahan

Page 8: Demam Typhoid, disentri, difteri

Penularan

Page 9: Demam Typhoid, disentri, difteri

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis

berupa demam, gangguan gastroentestinal, dan

mungkin disertai perubahan atau gangguan

kesadaran, dengan kriteria ini maka seorang klinisi

dapat membuat diagnosis tersangka tifoid.

Diagnosis pasti ditegakkan melalui isolasi S. typhi

dari darah.

Page 10: Demam Typhoid, disentri, difteri

Epidemiologi

Di Asia diperkirakan sebanyak 13 juta kasus setiap

tahunnya. Suatu laporan di Indonesia diperoleh sekitar

310 – 800 per 100.000 sehingga setiap tahun

didapatkan antara 620.000 – 1.600.000 kasus. Demam

tifoid di Indonesia masih merupakan penyakit

endemik, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa.

Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan

konon anak perempuan lebih sering terserang.

Peningkatan kasus saat ini terjadi pada usia dibawah 5

tahun.

Page 11: Demam Typhoid, disentri, difteri

Pencegahan

Penyediaan sumber air minum yang baik

Penyediaan jamban yang sehat

Sosialisasi budaya cuci tangan

merebus air sampai mendidih sebelum diminum

Pemberantasan lalat

Pengawasan kepada para penjual makanan dan minuman

Sosialisasi pemberian ASI pada ibu menyusui

Imunisasi

Page 12: Demam Typhoid, disentri, difteri

Pengobatan

Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan

mengisolasi penderita dan melakukan desinfeksi pakaian,

faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien harus

berbaring di tempat tidur selama tiga hari hingga panas turun,

kemudian baru boleh duduk, berdiri dan berjalan. Beberapa

dokter ada yang memilih obat antibiotika seperti ampicillin,

trimethoprim-sulfamethoxazole, kotrimoksazol, sefalosporin,

dan ciprofloxacin sesuai kondisi pasien. Demam berlebihan

menyebabkan penderita harus dirawat dan diberikan cairan

Infus.

Page 13: Demam Typhoid, disentri, difteri

Disentri?

Disentri merupakan peradangan pada ususbesar oleh bakteri Shigella dysentriae.Bakteri masuk ke dalam organ pencernaanmengakibatkan pembengkakan hinggamenimbulkan luka dan peradangan padadinding usus besar.

Page 14: Demam Typhoid, disentri, difteri

Klasifikasi

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Shigella

Species : Shigella dysentriae

Page 15: Demam Typhoid, disentri, difteri

Morfologi

Bentuk: Batang ramping,

bulat, transparan denganpinggir-pinggir utuhSifat : tidak berkapsul, tidak

bergerak, tidak membentuk

spora, gram negatif.

Diameter : 2mm dalam 24 jam

Page 16: Demam Typhoid, disentri, difteri

Patogenesis dan Patologi

Disentri sendiri artinya salah satu dari berbagai

gangguan yang ditandai dengan peradangan usus ,

terutama kolon dan disertai nyeri perut , tenesmus dan

buang air besar yang sering mengandung darah dan

lender. Habitat alamiah kuman disentri adalah usus

besar manusia, dimana kuman tersebut dapat

menyebabkan disentri basiler. Infeksi Shigella praktis

selalu terbatas pada saluran pencernaan, invasi dalam

darah sangat jarang. Shigella menimbulkan penyakit

yang sangat menular. Dosis infektif kurang dari 103

organisme.

Page 17: Demam Typhoid, disentri, difteri

Gejala

Diare mendadak yang disertai darah dan lendir

dalam tinja.

Panas tinggi (39,5 - 40,0 C), kelihatan toksik.

Muntah-muntah.

Anoreksia.

Sakit kram di perut dan sakit di anus saat BAB.

Kadang-kadang disertai dengan gejala menyerupai

ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi,

kaku kuduk, halusinasi).

Page 18: Demam Typhoid, disentri, difteri

Penularan

Shigellosis sangat menular. Seseorang dapat terinfeksi

melalui kontak dengan sesuatu yang terkontaminasi oleh

tinja dari orang yang terinfeksi. Ini termasuk mainan,

permukaan di toilet, dan bahkan makanan yang disiapkan

oleh seseorang yang terinfeksi. Misalnya, anak-anak yang

menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh shigella

seperti toilet atau mainan dan kemudian memasukkan jari-

jari mereka di mulut maka mereka bisa menjadi terinfeksi.

Shigella bahkan dapat dibawa dan disebarkan oleh lalat

yang kontak dengan tinja yang terinfeksi.

Page 19: Demam Typhoid, disentri, difteri

DiagnosisDiagnosis penyakit disentri dapat di tegakkan dengan pemeriksaan penunjang:

1. Pemeriksaan tinja

Pemeriksaa ini merupakan pemeriksaan laboratorium yang sangat

penting.Biasanya tinja berbau busuk,berlendir dan bercampur darah.

Pemeriksaan ini meliputi :

Makroskopis: Disentri amoeba dapat di tegakkan bila di temukan bentuk

tropozoit dan kista dalam tinja

Benzidin test

Mikroskopis: Leukosit fecal (petanda adanya kolitis ),darah fecal

2. Biakan tinja: Media agar macconkey,xylose-lysinedioxycholate (XLD)

3. Pemeriksaan darah rutin: Leukositosis(5000-15000 sel/mm3) kadang-kadang di

temukan leukopenia

Page 20: Demam Typhoid, disentri, difteri

Epidemiologi

Di Amerika Serikat, insidensi penyakit ini rendah.

Setiap tahunnya kurang dari 500.000 kasus yang

dilaporkan ke Centers for Disease Control (CDC). Di

Bagian Penyakit Dalam RSUP Palembang selama 3 tahun

(1990-1992) tercatat di catatan medis, dari 748 kasus yang

dirawat karena diare ada 16 kasus yang disebabkan oleh

disentri basiler. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan

di beberapa rumah sakit di Indonesia dari Juni 1998 sampai

dengan Nopember 1999, dari 3848 orang penderita diare

berat, ditemukan 5% Shigella.

Page 21: Demam Typhoid, disentri, difteri

Pencegahan

Selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci

tangan dengan sabun secara teratur dan teliti.

Mencuci sayur dan buah yang dimakan mentah.

Orang yang sakit disentri basiler sebaiknya tidak

menyiapkan makanan.

Memasak makanan sampai matang.

Selalu menjaga sanitasi air, makanan, maupun udara.

Mengatur pembuangan sampah dengan baik.

Mengendalikan vector dan binatang pengerat.

Page 22: Demam Typhoid, disentri, difteri

Pengobatan

Pada infeksi ringan umumnya dapat sembuh sendiri, penyakit

akan sembuh pada 4-7 hari. Minum lebih banyak cairan untuk

menghindarkan kehabisan cairan, jika pasien sudah pada tahap

dehidrasi maka dapat diatasi dengan Rehidrasi Oral .

Untuk infeksi berat Shigella dapat diobati dengan

menggunakan antibiotika termasuk ampicilin, trimethoprim-

sulfamethoxazole, dan ciprofloxacin. Namun, beberapa

Shigella telah menjadi kebal terhadap antibiotika, ini terjadi

karena penggunaan antibiotika yang sedikit-sedikit untuk

melawan shigellosis ringan

Page 23: Demam Typhoid, disentri, difteri

Difteri?

Difteri adalah penyakit menular akut yang

disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

diphtheriae. Difteri ini dapat menular melalui droplet

pernafasan (seperti ketika batuk atau bersin) dari

orang yang terinfeksi apabila dihirup oleh orang sehat

maka orang tersebut dapat tertular. Difteri ini juga

dapat ditularkan melalui benda-benda yang

terkontaminasi dari makanan seperti susu yang

terkontaminasi.

Page 24: Demam Typhoid, disentri, difteri

Klasifikasi

Kerajaan : Bacteria

Filum : Actinobacteria

Ordo : Actinomycetales

Famili : Corynebacteriaceae

Genus : Corynebacterium

Spesies : C. diphtheriae

Page 25: Demam Typhoid, disentri, difteri

Morfologi

Kuman ini berbentuk

batang gram negatif,

berukuran 2 – 4π x

0,6π, bergerak. Tidak

bersimpai dan tidak

berspora, tetapi

memiliki fimbria.

Page 26: Demam Typhoid, disentri, difteri

Patogenesis dan Patologi

Penyakit difteri timbul dimulai dengan

masuknya basil Corynebacterium diphteriae ke

dalam hidung atau mulut, dan bekembang pada

mukosa saluran napas bagian atas terutama

daerah tonsil, kadang-kadang di daerah kulit,

konjungtiva, atau genital. Basil kemudian akan

memproduksi eksotoksin.

Page 27: Demam Typhoid, disentri, difteri

Gejala

Ada membran tebal warna abu-abu yang melapisi

tenggorokan dan tonsil ( ciri khas )

Sakit tenggorokan dan suara serak

Sakit ketika menelan

Kelenjar getah bening di leher membengkak

Kesulitan bernafas dan nafas cepat

Keluar cairan dari hidung

Demam dan menggigil

Malaise

Page 28: Demam Typhoid, disentri, difteri

Penularan

Page 29: Demam Typhoid, disentri, difteri

Diagnosis

Diagnosis pasti berdasarkan ditemukannya

Corynebacterium diphteriae baik dalam

pemeriksaan mikroskopis secara langsung ataupun

perkembangbiakan dari lesinya. Kelainan

laboratorium yang dapat membantu diagnosis

adalah adanya anemia, leukositosis, hipoglikemia,

glikosuria. Pemeriksaan terhadap imunitas : shick

test. Bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

antibody terhadap toksin difteri.

Page 30: Demam Typhoid, disentri, difteri

Epidemiologi

Distribusi penyakit ini di seluruh dunia, terutama di Negara-

negara miskin, yang penduduknya tinggal pada tempat-tempat

yang hygiene dan sanitasinya jelek, dan fasilitas kesehatannya

kurang.

Golongan umur yang sering terserang adalah 2-10 tahun.

Penularan terjadi jika terkena kontak dengan penderita difteri

atau carrier difteri. Basil ditularkan dengan kontak secara

langsung melalui batuk, bersin atau berbicara, dan kontak tak

langsung melalui debu, baju, buku atau makanan yang

terkontaminasi. Carrier difteri merupakan sumber penularan

yang berbahaya karena bersifat silent dan tidak dikenal.

Page 31: Demam Typhoid, disentri, difteri

Pencegahan

Cara yang paling baik untuk pencegahan yaitu pemberian

imunisasi aktif. Cara pemberian adalah sebagai berikut;

Imunisasi primer :

Berdasarkan umur anak dibagi atas 2 bagian, yaitu

Anak berumur 6 minggu sampai 6 tahun

Anak berumur 7 tahun atau lebih

Imunisasi booster:

Anak berumur 6 minggu sampai 6 bulan

Anak berumur 7 tahun atau lebih diberi booster setiap 10

tahun.

Page 32: Demam Typhoid, disentri, difteri

PengobatanIsolasi

Istirahat di tempat tidur minimal 2-3 minggu

Makan lunak,cair

Kebersihan jalan napas dan pengisapan lendir

biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan antitoksin, yaitu:

Eritromisin (oral atau dengan suntikan) selama 14 hari (40 mg /

kg per hari dengan maksimum 2 g / d), atau

Prokain penisilin G diberikan intramuskuler selama 14 hari

(300.000 U / hari untuk pasien dengan berat <10 kg dan 600.000

U / hari untuk orang dengan berat> 10 kg). Pasien dengan alergi

terhadap penisilin G atau eritromisin dapat menggunakan

rifampisin atau klindamisin.

Page 33: Demam Typhoid, disentri, difteri

Contoh Penderita Difteri

Page 34: Demam Typhoid, disentri, difteri