dinamika kelompok sosial (xi ips kurikulum 2013)
TRANSCRIPT
proses perubahan dan perkembangan
akibat adanya interaksi dan
interdependensi, baik antar anggota
kelompok maupun antara anggota suatu
kelompok dengan kelompok lain.
dinamika kelompok sosial
merupakan analisis hubungan kelompok-
kelompok sosial dimana tingkah laku
dalam kelompok adalah hasil interaksi
yang dinamis antara individu-individu
dalam situasi sosial tertentu.
Menurut Ruth Benedict1. Kohesi atau Persatuan
Dalam aspek kohesi akan terlihat tingkah laku para anggota dalam suatu kelompok, seperti proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan dan nilai-nilai dalam kelompok.
2. Motif atau Dorongan Aspek motif berkisar pada perhatian anggota
terhadap kehidupan kelompok, seperti kesatuan kelompok, tujuan bersama dan orientasi diri terhadap kelompok.
3. Struktur Aspek struktur ini terlihat pada bentuk
pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antar anggota dan pembagian tugas.
4. Pimpinan Aspek pimpinan sangat penting pada
kehidupan kelompok sosial, hal ini terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan dan sistem kepemimpinan.
5. Perkembangan KelompokPersoalan perkembangan kelompok dapat
dilihat dari perubahan dalam kelompok, perpecahan kelompok, keinginan anggota untuk tetap berada dalam kelompok.
1. Kelompok sosial merupakan kesatuan-kesatuan sosial yang selalu ada dalamsetiap masyarakat.
2. Dinamika kelompok sosial berkaitandengan perubahan sosial dan kebudayaanmasyarakat sehingga relevan dengankebijaksanaan pemerintah dalampembangunan daerah.
1. Faktor pendorong dari luar kelompok
( extern)
1. Perubahan situasi sosial
Ancaman dari luar merupakan faktor pendorong
terjadi perubahan struktur kelompok sosial. Situasi
dari luar yang membahayakan kelompok dapat
memperkuat rasa persatuan dan mengurangi
keinginan anggota kelompok untuk mementingkan
diri sendiri.
Contoh pemekaran wilayah, adanya penemuan
baru, masuknya industrialisasi ke pedesaan :
dalam masyarakat desa yang tergolong dalam
klasifikasi kelompok paguyuban setelah mengalami
proses industrialisasi, maka pola hubungan dan
nilai-nilai yang dianut masyarakat tersebut dapat
bergeser menjadi penganut nilai-nilai dan pola
hubungan kelompok patembayan, diantaranya nilai
gotong-royong berubah menjadi nilai individualis.
2. Perubahan
situasi politik
Seperti pergantian
elite kekuasaan
atau perubahan
kebijaksanaan
yang dilakukan
elite kekuasaan.
3. Perubahan situasi ekonomiMisalnya dalam masyarakat pedesaan, maka
hubungan sosial dalam kelompok kekerabatanakan bergeser menjadi hubungan sosialberdasarkan kepentingan sehingga kelompokkekerabatan yang termasuk dalam klasifikasikelompok primer berubah menjadi klasifikasikelompok sekunder.
.
4. Pergantian anggota-anggota kelompok. Akan mengalami kegoncangan bila
anggota kelompok yang keluar tersebutmemiliki peran dan kedudukan yang penting. Contoh : keluarga yang bercerai, anak yang berasal dari keluarga berceraiakan mengalami goncangan karenakehilangan figur ayah atau ibu yang memiliki peran penting dalam keluarga.
5. ModernisasiModernisasi akan memicu perkembangan
industri dan teknologi yang akan membuat kelompok-kelompok mengalami perubahan
1. Adanya konflik antar anggotakelompok
Konflik yang terjadi antaranggota kelompok dapatmenyebabkan keretakan danberubahnya pola hubungansosial.
Misal : individu yang merasatermasuk ke dalam in group suatu kelompok sosial, karena terjadi konflik, makamenjadi out gorup darikelompok tersebut. Akibatkonflik dapat membuatperpecahan kelompok sosial.
2. Adanya perbedaankepentingan
Adanya perbedaankepentingan dapatmemecah kelompok. Anggota kelompok yang merasa tidak sepahamakan memisahkan diri danbergabung dengankelompok lain yang sepaham dengannya.
Misal : muncul kelompokvolunter ditengahmasyarakat.
3. Adanya perbedaan paham
Perbedaan paham diantara anggota kelompok
sosial dapat mempengaruhi kelompok sosial secara
keseluruhan.
1. Kelompok kekerabatan
2. Kelompok okupasional
3. Kelompok volunter
4. Masyarakat pedesaan (rural community)
5. Masyarakat perkotaan (urban community)
1. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua
kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu. Akulturasi terjadi pada masyarakat yang posisinya relatif sama dan juga pada masyarakat yang posisinya berbeda
2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras
menguasai kelompok lain.
a. Genosida :
pembunuhan secara
sengaja dan
sistematis terhadap
anggota kelompok
tertentu. Contoh :
pembunuhan orang
yahudi oleh
pemerintah nazi
jerman.
b. Pengusiran : contoh :
pengusiran warga
palestina oleh
pemerintah israel dari
tepi barat sungai
jordan.
c. Perbudakan :
contoh : sistem
kerja rodi yang
dilakukan pada
penjajahan jepang
di indonesia.
d. Segregasi :
suatu pemisahan
antara warga kulit
putih dan kulit hitan
di afrika selatan
pada masa politik
apartheid.
3. Paternalismesuatu bentuk dominasi kelompok ras
pendatang atas kelompok ras pribumi. Pola ini muncul apabila kelompokpendatang, yang secara politik lebih kuat, mendirikan koloni di daerah jajahan.
Dalam pola ini, Banton membedakan 3 macam masyarakat :
1. Masyarakat metropolitan (di daerah asalpendatang)
2. Masyarakat kolonial yang terdiri atas parapendatang dan sebagian masyarakatpribumi
3. Masyarakat pribumi yang dijajah
4. Pluralismesuatu pola hubungan yang mengakui
adanya persamaan hak politik dan hakperdata masyarakat. Akan tetapi, pola inilebih terfokus pada kemajemukankelompok ras daripada pola integrasi
Contoh : masyarakat indonesia pada masapenjajahan belanda, dimana terdapat 3 kelompok ras yang hidup berdampingandalam satuan politik, namun terpisah, yaknikelompok eropa, kelompok timur asing dankelompok pribumi.
Integrasi
suatu pola hubungan yang mengakui
adanya perbedaan ras dalam
masyarakat, tetapi tidak memberikan
perhatian khusus pada perbedaan ras
tersebut.
Hak dan kewajiban yang terkait
dengan ras individu hanya terbatas
pada bidang tertentu saja dan tidak
berkaitan dengan bidang pekerjaan atau
status yang diraih dengan usaha.