perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan antara … · 2013. 7. 22. ·...

52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN ANTARA PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN GAMBARAN ENDAPAN URIN DI KANDUNG KEMIH PADA PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CHAIRUNNISA PUJI HAPSARI G0007050 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANTARA PEMBESARAN PROSTAT JINAK DENGAN

GAMBARAN ENDAPAN URIN DI KANDUNG KEMIH PADA

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

CHAIRUNNISA PUJI HAPSARI

G0007050

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul: Hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan Gambaran Endapan Urin di Kandung Kemih pada Pemeriksaan Ultrasonografi

Chairunnisa Puji Hapsari, NIM: G.0007050, Tahun : 2010

Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Pada hari Rabu, tanggal 24 November 2010

Pembimbing Utama Nama : Prof. Dr. Suyono, dr., Sp. Rad NIP : 19470611 197610 1 001 (………………………) Pembimbing Pendamping Nama : Dr. Pradipto Subiyantoro, drg., Sp.BM NIP : 19570629 198403 1 003 (………………………) Penguji Utama Nama : Widiastuti, dr., Sp. Rad NIP : 19561120 198311 2 001 (……………………....) Anggota Penguji Nama : Yoseph Indrayanto, dr., MS, Sp. And, SH NIP : 19560815 198403 1 001 (………………………) Surakarta,

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. H. A.A. Subijanto, dr., MS. NIP. 19660702 199802 2 001 NIP. 19481107 197310 1 003

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskan dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, November 2010

Chairunnisa Puji Hapsari NIM. G0007050

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala berkah, nikmat, serta hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan Gambaran Endapan Urin di Kandung Kemih pada Pemeriksaan Ultrasonografi” dapat diselesaikan.

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Univeritas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Suyono, dr., Sp. Rad selaku Pembimbing Utama yang telah

bersedia membantu dan meluangkan waktunya hingga selesainya skripsi ini.

3. DR. Pradipto Subiyantoro, drg., Sp.BM. selaku Pembimbing Pendamping yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Widiastuti, dr., Sp. Rad selaku Penguji Utama atas masukan, kritik, dan saran yang telah diberikan.

5. Yoseph Indrayanto, dr., MS, Sp. And, SH sebagai Anggota Penguji atas masukan, kritik, dan saran yang telah diberikan.

6. Bimanggono H. M., dr., Sp.U yang juga memberikan tambahan masukan bagi penyusunan skripsi ini.

7. Orangtua, keluarga serta sahabat yang telah banyak memberi dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini .

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan

mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, November 2010 Chairunnisa Puji Hapsari

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Chairunnisa Puji Hapsari, G0007050. 2010. Hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan Gambaran Endapan Urin di Kandung Kemih pada Pemeriksaan Ultrasonografi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan: Akhir – akhir ini angka harapan hidup di Indonesia semakin meningkat. Pembesaran prostat dianggap sebagai bagian dari proses pertambahan usia. Oleh karena itulah dengan meningkatnya usia harapan hidup, meningkat pula prevalensi BPH. Pembesaran jaringan prostat yang berlebihan akan menekan uretra yang sewaktu-waktu dapat menutup lumen uretra. Hal ini dapat mengakibatkan retensi urin. Urin yang tertahan akan dapat menyebabkan endapan urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran endapan urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli 2010 di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Penelitian ini mendapatkan 30 orang sampel yang terdiri dari 15 orang sampel Pembesaran Prostat Jinak dan 15 orang sampel non Pembesaran Prostat Jinak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data pada status pasien dan hasil foto pemeriksaan ultrasonografi. Data yang diperoleh dianalisis dengan program Statistical Products and Service Solutions (SPSS) for Windows Release 18.0 dan menggunakan uji statistik Chi Square Test. Hasil: Hasil uji statistik Chi Square didapatkan X2 = 19,286 dan p = 0,000 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran endapan urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi. Simpulan: Data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penyakit Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran sedimen urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi. Kata kunci : pembesaran prostat jinak, sedimen urin

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Chairunnisa Puji Hapsari, G0007050, 2010. The Relationship between Benign Prostatic Hyperplasia and Sludge Appearance in Urinary Bladder on the Ultrasound Examination. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Objective: Lately, age life expectancy in Indonesia is increasing. Prostat hyperplasia is concerned as a part of being older. Because of that, with the increase of age life expectancy, prevalence of BPH is increasing too. Hyperplasia of prostat tissue that is more than usual can make the urethra is more narrow at any time and maybe can make it closed. This is can make urine retention. The urine that can not out of the body will cause a urine sediment. This research is to know whether there is a relationship between Benign Prostatic Hyperplasia and sludge appearance in the urinary bladder on ultrasound examination or no. Methods: This research is an observational analytic with cross sectional approach. The study was conducted in June- July 2010 at the Instalation of Radiology, Dr. Moewardi Hospital, Surakarta. Sampling was done by puposie sampling technique. This research is getting 30 people for samples. There are consists of 15 samples from Benign Prostatic Hyperplasia and 15 samples from non- Benign Prostatic Hyperplasia. Research instruments were used data on patient status and the result of ultrasonography images. The data were analyzed with Chi Square Test with the program Statistical Products and Service Solutions (SPSS) for Windows, release 18.0. Results: The Results of Chi Square test statistics obtained X2 = 19.286 and p = 0.000, which means that there is a significant relationship between Benign Prostatic Hyperplasia and sludge appearance in the urinary bladder on ultrasound examination. Conclusions: Data show that there is a significant relation between Benign Prostatic Hyperplasia and sludge appearance in the urinary bladder on ultrasound examination. Keyword : Benign Prostatic Hyperplasia, sludge appearance

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA .......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ . 1

B. Perumusan Masalah......................................................................... . 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................. . 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 5

B. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 22

C. Hipotesis ........................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 23

B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 23

C. Subyek Penelitian .............................................................................. 24

D. Teknik Sampling ............................................................................... 24

E. Rancangan Penelitian ........................................................................ 25

F. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 25

G. Alat dan Cara Kerja ........................................................................... 26

H. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 28

B. Analisis Data ..................................................................................... 29

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 31

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 34

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

B. Saran .................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35

LAMPIRAN .......................................................................................................... 41

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Hasil Pemeriksaan Volume Prostat pada Penderita Pembesaran

Prostat Jinak (PPJ) ................................................................................28

Tabel 2. Jumlah Pasien Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) Berdasarkan Kelompok

Umur.…………………………………………… ………..... ……..…29

Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Chi-square........................................................... 30

Tabel 4. Hasil Uji Chi-Square Pembesaran Prostat Jinak - Gambaran Endapan

Urin di Kandung Kemih………………………………………………30

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Letak Anatomis Kelenjar Prostat ................................................ 4

Gambar 2. Perubahan Testosteron menjadi Dihidrotesteron oleh Enzim 5 α –

Reduktase .................................................................................... 8

Gambar 3. Gambaran PPJ pada Pemeriksaan USG Trans Abdominal ......... 15

Gambar 4. A. Hasil USG VU Normal B. USG VU Normal dengan Sedikit

Endapan Urin ............................................................................... 17

Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran ....................................................... 22

Gambar 6. Rancangan Penelitian ................................................................. 25

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Sampel Pasien Non Pembesaran Prostat Jinak

Lampiran 2. Tabel Sampel Pasien dengan Pembesaran Prostat Jinak

Lampiran 3. Hasil Uji Chi Square tentang Hubungan antara Pembesaran Prostat

Jinak dengan Gambaran Endapan Urin di Kandung Kemih pada Pemeriksaan

Ultrasonografi

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dan Pengambilan Sampel

Lampiran 5. Surat Pengantar Penelitian

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir – akhir ini angka harapan hidup di Indonesia semakin meningkat. Hal

ini menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia semakin bertambah.

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia tersebut membawa implikasi pada

berbagai aspek kehidupan dalam berkeluarga maupun bermasyarakat. Salah

satunya adalah meningkatnya masalah kesehatan baik fisik maupun psikis pada

usia lanjut. Oleh karena itu, alangkah lebih bijaksana jika lebih menambah

perhatian terhadap masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut,

terutama penyakit pembesaran prostat jinak.

Pembesaran prostat dianggap sebagai bagian dari proses pertambahan usia,

seperti halnya rambut yang memutih. Oleh karena itulah dengan meningkatnya

usia harapan hidup, meningkat pula prevalensi PPJ. Office of Health Economic

Inggris telah mengeluarkan proyeksi prevalensi PPJ bergejala di Inggris dan

Wales beberapa tahun ke depan. Pasien PPJ bergejala yang berjumlah sekitar

80.000 pada tahun 1991, diperkirakan akan meningkat menjadi satu setengah

kalinya pada tahun 2031. Tidak semua pasien PPJ berkembang menjadi PPJ yang

bergejala (symptomatic PPJ). Penelitian pada otopsi ditemukan 20 % PPJ terdapat

pada usia 41-50 tahun, 50% PPJ pada usia 51 – 60 tahun, 65 % PPJ pada pria usia

61 – 70 tahun, 80 % PPJ pada pria 71 – 80 tahun dan 90 % PPJ pada usia 81 – 90

tahun. Sedangkan prevalensi PPJ yang bergejala pada pria berusia 40-49 tahun

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mencapai hampir 15%. Angka ini meningkat dengan bertambahnya usia, sehingga

pada usia 50-59 tahun prevalensinya mencapai hampir 25%, dan pada usia 60

yahun mencapai angka sekitar 43%7. Angka kejadian PPJ di Indonesia yang pasti

belum pernah diteliti, tetapi sebagai gambaran hospital prevalence di dua rumah

sakit besar di Jakarta yaitu RSCM dan Sumberwaras selama 3 tahun (1994-1997)

terdapat 1040 kasus. (IAUI, 2003; Wein, 2001)

Pembesaran jaringan prostat yang berlebihan akan menekan uretra yang

sewaktu-waktu dapat menutup lumen uretra. Hal ini dapat mengakibatkan buang

air kecil tidak lancar, pancaran urine lemah, dan urine banyak tersisa dalam

kandung kemih. Lebih lanjut, menurut Syamsudhidajat (2005) retensi urin pada

kandung kemih dapat menyebabkan terjadinya batu endapan. Akan tetapi, PPJ

mungkin tidak selalu berhubungan dengan endapan urin. Menurut As’ari (2009),

pembesaran volume prostat yang menjadi diagnosis untuk PPJ tidak selalu

berhubungan dengan besarnya volume residu urin, sedangkan endapan urin hanya

dapat terjadi apabila ada cukup residu urin. Secara tidak langsung hal ini merujuk

pada tidak selalu berhubungannya PPJ dengan endapan urin di residu urin pada

penderita PPJ.

Oleh karena itu, peneliti mencoba melihat kembali apakah ada hubungan

antara endapan urin pada kandung kemih dengan Pembesaran Prostat Jinak (PPJ)

yang dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi.

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

B. Perumusan Masalah

Adakah hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran

endapan urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran endapan urin di kandung kemih pada

pemeriksaan ultrasonografi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

mengenai hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran

endapan urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi sehingga

dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya

maupun menambah pengetahuan dalam bidang radiologi.

2. Manfaat aplikatif

Dengan mengetahui hubungan tersebut dapat digunakan sebagai bahan

diagnosa penunjang dan tindakan pencegahan untuk terjadinya gangguan lebih

lanjut.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prostat

a. Anatomi Prostat

Gambar 1. Letak Anatomis Kelenjar Prostat. (Furqan, 2003)

Prostat adalah suatu organ kelenjar yang fibromuskular, yang

terletak persis di bawah kandung kemih. Kelenjar ini terdiri atas jaringan

kelenjar dinding uretra yang mulai menonjol pda masa pubertas

(Syamsuhidajat, 2005). Prostat pada orang dewasa normal kira-kira 20

gram, di dalamnya terdapat uretra posterior dengan panjangnya 2,5 – 3 cm.

Pada bagian anterior disokong oleh ligamentum pubo-prostatika yang

melekatkan prostat pada simpisis pubis. Pada bagian posterior prostat

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

terdapat vesikula seminalis, vas deferen, fasia denonvilliers dan rectum.

Fasia denonvilliers berasal dari fusi tonjolan dua lapisan peritoneum, fasia

ini cukup keras dan biasanya dapat menahan invasi karsinoma prostat ke

rectum sampai suatu stadium lanjut. Pada bagian posterior ini, prostat

dimasuki oleh ductus ejakulatorius yang berjalan secara oblique dan

bermuara pada veromentanum didasar uretra prostatika persis dibagian

proksimal spingter eksterna. Pada permukaan superior, prostat melekat

pada bladder outlet dan spingter interna sedangkan dibagian inferiornya

terdapat diafragama urogenitalis yang dibentuk oleh lapisan kuat fasia

pelvis, dan perineal membungkus otot levator ani yang tebal. Diafragma

urogenital ini pada wanita lebih lemah oleh karena ototnya lebih sedikit

dan fasia lebih sedikit. (Furqan, 2003)

b. Histologi Prostat

Menurut klasifikasi Lowsley; prostat terdiri dari lima lobus:

anterior, posterior, medial, lateral kanan dan lateral kiri. Sedangkan

menurut Mc Neal, prostat dibagi atas : zona perifer, zona sentral, zona

transisional, segmen anterior dan zona spingter preprostat. Secara

histopatologik, kelenjar prostat terdiri atas komponen kelenjar dan stroma.

Komponen stroma ini terdiri atas otot polos, fibroblast, pembuluh darah,

saraf, dan jaringan penyangga lain. Prostat normal terdiri dari 50 lobulus

kelenjar. Duktus kelenjar-kelenjar prostat ini lebih kurang 20 buah, secara

terpisah bermuara pada uretra prostatika, dibagian lateral verumontanum,

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kelenjar-kelenjar ini dilapisi oleh selapis epitel torak dan bagian basal

terdapat sel-sel kuboid. (Furqan, 2003; Purnomo, 2008)

c. Fisiologi Prostat

Fungsi kelenjar prostat antara lain:

1. Mengeluarkan cairan alkalis yang menetralkan sekresi vagina yang

asam, suatu fungsi penting karena sperma lebih dapat bertahan hidup

dalam lingkungan yang sedikit basa. Kelenjar prostat dikelilingi oleh

otot polos yang berkontraksi selama ejakulasi, mengeluarkan lebih

kurang 0,5 ml cairan prostat. (Sherwood, 2001; Furqan, 2003)

2. Menghasilkan enzim-enzim pembekuan dan fibrinolisin. Enzim-enzim

pembekuan prostat bekerja pada fibrinogen dari vesikula seminalis

untuk menghasilkan fibrin, yang ”membekukan” semen sehingga

sperma yang diejakulasikan tetap tertahan di saluran reprodksi wanita

saat penis ditarik keluar. Segera setelah itu, bekuan seminal diuraikan

oleh fibrinolisin, suatu enzim pengurai fibrin dari prostat, sehingga

sperma motil yang dikeluarkan dapat bebas bergerak dalam saluran

reproduksi wanita. (Sherwood, 2001)

2. Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH)

Bila mengalami pembesaran, prostat akan menyebabkan buntunya

uretra pars prostatika dan menghambat aliran urin keluar dari kandung kemih.

Salah satu keadaan yang dapat menyebabkan hal itu adalah Benign Prostate

Hyperplasia (BPH) atau Pembesaran Prostat Jinak (PPJ). Pembesaran ukuran

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

prostat ini akibat adanya hyperplasia stroma dan sel epitelial mulai dari zona

periurethra. Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona

transisional, sedangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasal dari zona

perifer. (Purnomo, 2008; Birowo, 2000; Leveillee, 2006; Kim, 2006)

a. Etiologi

Faktor risiko untuk PPJ antara lain, umur, riwayat keluarga,

konsumsi makanan kurang serat, dan merokok. Akan tetapi, hingga

sekarang, penyebab PPJ masih belum dapat diketahui secara pasti, tetapi

beberapa hipotesis menyebutkan bahwa PPJ erat kaitannya dengan

peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT) dan proses penuaan.

Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia

prostat: (Purnomo, 2008; Amalia, 2007)

1) Teori dihidrotestosteron

Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada

hormone testosteron. Pada kelenjar prostat, hormon ini akan dirubah

menjadi metabolit aktif dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan

enzim 5 α – reduktase. DHT inilah yang secara langsung memicu m-

RNA di dalam sel-sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein

growth factor yang memacu pertumbuhan kelenjar prostat.

(Purnomo, 2008)

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

NADPH NADP

Testosterone Dihidrotestosteron

5 α - Reduktase

Gambar 2. Perubahan Testosteron menjadi Dihidrotesteron oleh Enzim 5 α –

Reduktase (Purnomo, 2008)

Pada berbagai penelitian, aktivitas enzim 5 α – reduktase dan

jumlah reseptor androgen lebih banyak pada PPJ. Hal ini

menyebabkan sel-sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap DHT

sehingga replikasi sel lebih banyak terjadi dibandingkan dengan

prostat normal.(Purnomo, 2008)

2) Ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron

Pada usia yang makin tua, kadar testosteron makin menurun,

sedangkan kadar estrogen relatif tetap, sehingga perbandingan

estrogen : testosteron relatif meningkat. Estrogen di dalam prostat

berperan dalam terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar prostat dengan

cara meningkatkan sensitivitas sel-sel prostat terhadap rangsangan

hormon androgen, meningkatkan jumlah reseptor androgen dan

menurunkan jumlah kematian sel-sel prostat (apoptosis). Akibatnya,

dengan testosteron yang menurun merangsang terbentuknya sel-sel

baru, tetapi sel-sel prostat yang telah adaptasi mempunyai umur yang

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

lebih panjang sehingga massa prostat menjadi lebih besar. (Purnomo,

2008)

3) Interaksi stroma-epitel

Cunha (1973) membuktikan bahwa diferensiasi dan

pertumbuhan sel - sel epitel prostat secara tidak langsung dikontrol

oleh sel-sel stroma melalui suatu mediator (growth factor). Setelah

sel stroma mendapatkan stimulasi dari DHT dan estradiol, sel-sel

stroma mensintesis suatu growth factor yang selanjutnya

mempengaruhi sel stroma itu sendiri, yang menyebabkan terjadinya

proliferasi sel-sel epitel maupun stroma.(Purnomo, 2008)

4) Berkurangnya kematian sel prostat

Apoptosis sel pada sel prostat adalah mekanisme fisiologik

homeostatis kelenjar prostat. Pada jaringan nomal, terdapat

keseimbangan antara laju proliferasi sel dengan kematian sel.

Berkurangnya jumlah sel-sel prostat yang apoptosis menyebabkan

jumlah sel-sel prostat secara keseluruhan makin meningkat sehingga

mengakibatkan pertambahan massa prostat. Diduga hormon

androgen berperan dalam menghambat proses kematian sel karena

setelah dilakukan kastrasi, terjadi peningkatan aktivitas kematian sel

kelenjar prostat.(Purnomo, 2008)

5) Teori sel stem

Untuk mengganti sel-sel yang telah mengalami apoptosis,

selalu dibentuk sel-sel baru. Dalam kelenjar prostat dikenal suatu sel

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

stem, yaitu sel yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat

ekstensif. Kehidupan sel ini bergantung pada hormon androgen, di

mana jika kadarnya menurun (misalnya pada kastrasi), menyebabkan

terjadinya apoptosis. Sehingga terjadinya proliferasi sel-sel pada PPJ

diduga sebagai ketidaktepatan aktivitas sel stem sehingga terjadi

produksi yang berlebihan sel stroma maupun sel epitel. (Purnomo,

2008)

b. Patofisiologi Pembesaran Prostat Jinak

Pembesaran prostat menyebabkan terjadinya penyempitan

lumen uretra pars prostatika dan menghambat aliran urin sehingga

menyebabkan tingginya tekanan intravesika. Untuk dapat

mengeluarkan urin, kandung kemih harus berkontraksi lebih kuat guna

melawan tahanan, menyebabkan terjadinya perubahan anatomik

kandung kemih, yakni: hipertropi otot destrusor, trabekulasi,

terbentuknya selula, sakula, dan divertikel kandung kemih. Perubahan

struktur pada kandung kemih tersebut dirasakan sebagai keluhan pada

saluran kemih bagian bawah atau Lower Urinary Tract Symptoms

(LUTS). Keluhan yang ada dibagi menjadi gejala dan tanda obstruksi

dan iritasi. (Purnomo, 2008; Syamsuhidajat, 2005)

Gejala dan tanda obstruksi jalan kemih berarti penderita harus

menunggu pada permulaan miksi, miksi terputus, menetes pada akhir

miksi. Sulit memulai miksi (hesitancy) menunjukan adanya

pemanjangan periode laten, sebelum kandung kemih dapat

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menghasilkan tekanan intra-vesika yang cukup tinggi karena otot

detrusor lambat berkontraksi dengan cukup kuat untuk melawan

tahanan akibat pembesaran prostat. Selain itu, pancaran miksi menjadi

lemah oleh karena lumen urethra mengecil dan tahanan di dalam

urethra meningkat. Waktu miksi juga bertambah panjang akibat aliran

urin yang terhambat. Otot detrusor yang terus menerus berusaha untuk

menghasilkan tekanan yang lebih tinggi utnuk mengeluarkan urin

akibat obstruksi jalan kemih akhirnya pun akan melemah akibat

‘kelelahan’. Pada PPJ, otot detrusor gagal berkontraksi cukup lama

untuk menghasilkan tekanan intra vesica yang cukup sehingga

kontraksi terputus-putus dan akibatnya miksi pun terputus.

Terputusnya aliran urin menyebabkan adanya sisa urin di dalam vesica

urianaria sehingga pasien biasanya merasa belum puas sehabis miksi.

Jika keadaan ini berlanjut pada suatu saat akan terjadi kemacatan total,

sehingga penderita tidak mampu lagi miksi. Karena produksi urin terus

terjadi maka pada suatu saat vesika tidak mampu lagi menampung urin

sehingga tekanan intra vesika terus meningkat. Apabila tekanan vesika

menjadi lebih tinggi dari pada tekanan spingter dan obstruksi, akan

terjadi inkontinensia paradoks. (Syamsuhidajat, 2005; Furqan, 2003)

Gejala iritasi disebabkan karena hipersensitivitas otot detrusor.

Pengosongan yang tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran

prostat menyebabkan rangsangan pada kandung kemih, sehingga

vesika sering berkontraksi meskipun belum penuh. Akibat dari hal

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

tersebut antara lain bertambahnya frekwensi miksi, nokturia, miksi

sulit ditahan, dan disuria. Gejala dan tanda ini diberi skor untuk

menentukan berat keluhan klinik. (Syamsuhidajat, 2005)

Tekanan intravesika yang tinggi diteruskan ke seluruh bagian

kandung kemih tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan

pada kedua muara ureter ini menimbulkan aliran balik dari kandung

kemih ke ureter atau terjadinya refluks vesikoureter. Jika berlangsung

terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis bahkan jatuh ke

dalam gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi

infeksi. (Purnomo, 2008; Syamsuhidajat, 2005)

Pada waktu miksi penderita harus selalu mengedan sehingga

lama kelamaan menyebabkan hernia atau hemorroid. Infeksi yang

menyertai residual urine akan memperberat gejala, karena akan

menambah obstruksi akibat inflamasi sekunder dan oedem. (Purnomo,

2008; Syamsuhidajat ,2005; Furqan, 2003)

c. Diagnosis Pembesaran Prostat Jinak

Pada PPJ, terjadi kenaikan volume kelenjar prostat. Voume

kelenjar prostat yang normal adalah < 20 cc. Cara mengukur volume

prostat dengan menggunakan USG yaitu dengan rumus: (Beckman,

2005)

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

0,52 × æ1 × æ2 × æ3ð2 d1 = diameter transversal

d2 = diameter longitudinal

d3 = diameter sagital

Akan tetapi, PPJ pada dasarnya merupakan hasil diagnosis

secara histologi. PPJ berasal dari bertambahnya jumlah sel di zona

transisi kelenjar prostat. Evaluasi mikroskopik membuktikan bahwa

bentuk pertumbuhan noduler yang terjadi terdiri dari jumlah yang

bervariasi dari sel-sel pada stroma dan epitel. Pada stroma terdapat

jumlah yang bervariasi juga dari kolagen dan otot polos. Perbedaan

predominan komponen histologi dari PPJ ini dapat membantu untuk

mengetahui terapi obat yang dapat terespon secara maksimal. Terapi

Alpha-blocker dapat terespon secara maksimal pada pasien PPJ

dengan komponen predominan otot polos, sedangkan pada PPJ

dengan predominan komponen epitel merespon dengan lebih baik

apabila menggunakan 5-alpha-reductase inhibitor. Pasien dengan

komponen predominan kolagen, sebaiknya menggunakan terapi

prstatektomi. Pada prostat normal, perbandingan epitel dengan stroma

pada pemeriksaan histologi adalah 21,6% - 50% : 60% - 78%, atau

apabila dirata-rata sekitar 1:2. Pada PPJ simtomatik, perbandingan

tersebut dapat berubah hingga menjadi 1:4 atau 1:5. Hal inilah yang

kemudian menyebabkan tersumbatnya uretra. (Bairy, 2009)

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Untuk menentukan derajat obstruksi pada pasien dengan

Lower Urinary Track Symptom (LUTS) sebaiknya menggunakan

pemeriksaan pressure flow. Hal ini dikarenakan, besarnya volume

prostat dan volume residu urin tidak selalu berhubungan dengan ada

tidaknya obstruksi maupun dengan beratnya LUTS. Menurut Soetojo,

kecepatan aliran urin puncak yang normal apabila > 15 ml/dtk.

Apabila kecepatannya antara 10-15 ml/dtk, maka telah terjadi

obstruksi ringan. Pasien dapat dinilai telah mengalami obstruksi

apabila kecepatan aliran urin puncak < 10 ml/dtk. (Prasetyawan,

2003; As’ari, 2009; Soetojo, 2008)

Pemeriksaan USG prostat pada PPJ bertujuan untuk

menentukan volume Benigna Prostat Hyperplasia, menentukan derajat

disfungsi kandung kemih, menilai bentuk dan besar prostat,

menentukan volume residual urine dan menilai pembesaran prostat

jinak/ganas. Apabila terlihat konsistensi hipoekoik maka dapat

dicurigai adanya keganasan. Pemeriksaan ultrasonografi prostat tidak

direkomendasikan sebagai pemeriksaan rutin, kecuali hendak

menjalani terapi: (a) inhibitor 5-α reduktase, (b) termoterapi, (c)

pemasangan stent, (d) TUIP atau (e) prostatektomi terbuka. Menilai

bentuk dan ukuran kelenjar prostat dapat dilakukan melalui

pemeriksaan transabdominal (TAUS) ataupun transrektal (TRUS).

Jika terdapat peningkatan kadar PSA, pemeriksaan USG melalui

transrektal (TRUS) sangat dibutuhkan guna menilai kemungkinan

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

adanya karsinoma prostat. (AUA, 2003; Rosette, 2001; Arisandi,

2008)

Gambar 3. Gambaran PPJ pada Pemeriksaan USG Trans Abdominal

(Sutton, 2003)

Pada pemeriksaan uretrositografi untuk pasien PPJ, tampak

adanya kalsifikasi prostat, atau bayangan jaringan lunak, filling defect

di dasar vesica urinaria, bentuk bulat, jumlah single, batas tegas, tepi

reguler, ukuran kurang lebih 5 cm. Terdapat juga penyempitan lumen

uretra pars prostatica, gambaran fish hooking (J Shape) pada ujung

bawah ureter, pembentukan divertikulum pada Kandung kemih. Selain

itu, pada pemeriksaan, kemungkinan didapatkan juga gambaran

striktur uretra. Striktur Uretra yaitu penyempitan lumen uretra disertai

dengan menurunnya elastisitas aringan uretra. Sering terjadi di pars

bulbaris lebih kurang 60-70%. (Malueka, 2007)

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Tingkat keparahan penderita PPJ dapat diukur dengan skor

IPSS (Internasional Prostate Symptom Score) diklasifikasi dengan

skore 0-7 penderita ringan, 8-19 penderita sedang dan 20-35 penderita

berat (Furqan, 2003). Ada juga yang membagi berdasarkan derajat

penderita hiperplasi prostat berdasarkan gambaran klinis:

(Syamsuhidajat, 2005; Arisandi, 2008)

1) Derajat I : Colok dubur : penonjolan prostat ± 1 – 2 cm, batas atas

mudah diraba, sisa volume urin <50 ml, berat + 20 gram,

pancaran lemah, dan necturia.

2) Derajat II : Colok dubur: penonjolan prostat jelas, batas atas dapat

dicapai, sisa volume urin 50-100 ml, beratnya + 20 – 40 gram,

keluhan miksi terasa panas, sakit, disuria, nucturia bertambah

berat, panas badan tinggi (menggigil), nyeri daerah pinggang.

3) Derajat III: Colok dubur; batas atas prostat tidak dapat diraba, sisa

volume urin>100 ml, penonjolan prostat ± 3 – 4 cm, dan beratnya

40 gram.

4) Derajat IV : Terjadi retensi urin total, inkontinensia, prostat lebih

menonjol dari 4 cm, dan ada penyulit keginjal seperti gagal ginjal,

hydroneprosis.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Endapan urin

Menurut Dorland, endapan urin adalah suspensi partikel padat atau

semi padat dalam cairan yang dapat atau tidak dapat menjadi cairan kental

sejati. Endapan urin adalah hasil pengendapan pada residu urin. Konsistensi

seperti kapur atau pasir halus dan berwarna abu-abu putih. Endapan urin

dapat terbentuk di dalam ginjal atau ureter, tetapi sebagian besar endapan

terlihat dalam kandung kemih. Pada pemeriksaan USG, endapan ini terlihat

hiperechoic bila dibandingkan dengan urin sendiri yang terlihat gelap.

(Brown, 2006; Dorland, 2002)

A. B.

Gambar 4. A. Hasil USG VU Normal B. USG VU dengan Endapan Urin

(Sutton, 2003)

Untuk memeriksa unsur-unsur pada endapan urin ini diperlukan

pemeriksaan sedimen urin. Pemeriksaan tersebut merupakan salah satu dari

tiga jenis pemeriksaan rutin urin yaitu pemeriksaan makroskopis,

pemeriksaan mikroskopis (pemeriksaan sedimen) dan pemeriksaan kimia

urin. Pada pemeriksaan makroskopik yang diperiksa adalah volume. warna,

kejernihan, berat jenis, bau dan pH urin. Pemeriksaan kimia urin dipakai

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

untuk pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen

dan nitrit. (Wirawan, 2003)

Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikroskopik urin yaitu

pemeriksaan sedimen urin. Ini penting untuk mengetahui adanya kelainan

pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit. Lazimnya unsur

sedimen dibagi atas dua golongan yaitu unsur organik dan non-organik.

Unsur organik berasal dari sesuatu organ atau jaringan antara lain epitel,

eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan, sperma, bakteri, parasit dan

yang non-organik tidak berasal dari sesuatu organ atau jaringan seperti urat

amorf dan Kristal. Eritrosit atau leukosit didalam sedimen urin mungkin

terdapat dalam urin wanita yang haid atau berasal dari saluran kernih. Dalam

keadaan normal tidak dijumpai eritrosit dalam sedimen urin, sedangkan

leukosit hanya terdapat 0 — 5/LPK dan pada wanita dapat pula karena

kontaminasi dari genitalia. Silinder adalah endapan protein yang terbentuk di

dalam tubulus ginjal, mempunyai matrix berupa glikoprotein (protein Tamm

Horsfall) dan kadang-kadang dipermukaannya terdapat leukosit, eritrosit dan

epitel. Dikenal bermacam-macam silinder yang berhubungan dengan berat

ringannya penyakit ginjal. Banyak peneliti setuju bahwa dalam keadaan

normal bisa didapatkan sedikit eritrosit, lekosit dan silinder hialin. Silinder

hyaline normal terdapat pada urin dengan jumlah 5-10 per LPK. Kristal

dalam urin tidak ada hubungan langsung dengan batu di dalam saluran kemih.

Kristal asam urat, kalsium oksalat, triple fosfat dan bahan amorf merupakan

kristal yang sering ditemukan dalam sedimen dan tidak mempunyai arti,

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

karena kristal-kristal itu merupakan hasil metabolisme yang normal.

Terdapatnya unsur tersebut tergantung dari jenis makanan, banyak makanan,

kecepatan metabolisme dan kepekatan urin. Epitel merupakan unsur sedimen

organik yang dalam keadaan normal didapatkan dalam sedimen urin.

(Wirawan, 2003)

Pada PPJ sendiri, unsur sedimen yang paling banyak terdapat antara

lain adalah eritrosit, leukosit, dan bakteri. Keberadaan dari endapan urin ini

mengiritasi dan dapat menyebabkan luka pada dinding Kandung kemih

sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan mukosa. Hal ini lebih lanjut

terlihat pada terjadinya hematuria makros (darah pada urin). Terkumpulnya

endapan urin yang lebih banyak dapat menyebabkan obstruksi aliran kemih

sehingga lama kelaman menjadi tidak dapat mengeluarkan urin sama sekali.

(Praag, 2003; Dwi, 2010)

4. USG

Ultrasonografi merupakan penggunaan gelombang suara frekuensi

sangat tinggi/ultrasonik (3,5 – 5 MHz) yang dihasilkan oleh kristal piezo-

elektrik pada transducer untuk membantu diagnosis. Yang digunakan dalam

bidang kedokteran antara 1-10 MHz. (Malueka, 2007)

Gelombang tersebut berjalan melewati tubuh dan dipantulkan kembali

secara bervariasi, tergantung pada jenis jaringan yang terkena gelombang.

Dengan transducer yang sama, selain mengirimkan suara, juga menerima

suara yang dipantulkan dan mengubah sinyal menjadi arus listrik, yang

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kemudian diproses menjadi gambar skala abu-abu. Citra yang bergerak

didapatkan saat transducer digerakkan pada tubuh. Potongan-potongan dapat

diperoleh pada setiap bidang dan kemudian ditampilkan pada monitor. Tulang

dan udara merupakan konduktor suara yang buruk, sehingga tidak dapat

divisualisasikan dengan baik, sedangkan cairan memiliki kemampuan

menghantarkan suara dengan sangat baik. (Malueka, 2007)

Kandung kemih pada USG memperlihatkan bentuk teardrop anechoic

pada penampakan longitudinal. Sedangkan pada penampakan transversal,

kandung kemih terlihat rektangular. Ketebalan dinding kandung kemih

tergantung pada pengisian kandung kemih. Akibat pembesaran prostat, pada

kandung kemih biasanya terjadi divertikulum. Divertikulum pada gambaran

USG diperlihatkan dengan pelebaran dinding tipis anechoic dari lumen

kandung kemih. Bentuk divertikulum dapat bervariasi dari teardrop sampai

semisirkuler, tergantung lebar leher divertikulum. Urin pada kandung kemih

terlihat anechoic pada pemeriksaan USG. Sedangkan endapan urin terlihat

hyperechoic. (Peterson, 2008)

Pada pemeriksaan USG kelenjar prostat, zona sentral dan perifer

prostat terlihat abu-abu muda sampai gelap homogen. Sedangkan zona

transisional yang terletak lebih anterior terlihat hipoekogenik heterogen.

Keheterogenan dan kehipoekogenikan tergantung dari variasi jumlah sel

stromal dan epitelial kelenjar. (Peterson, 2008)

Zona transisional biasanya merupakan 5% bagian pada prostat laki-

laki muda normal. Akan tetapi dapat menjadi 90% bagian prostat pada pasien

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

PPJ. Dengan meningkatnya ukuran zona transisional, zona perifer dan sentral

prostat menjadi tertekan ke belakang. Selain itu, zona transisional yang

membesar juga melebar ke arah distal sehingga menyebabkan overhanging

apex zona perifer. Hal tersebut dapat dilihat melalui TRUS. Selain itu,

melalui TAUS, dapat dilihat terdapat pembesaran lobus median prostat ke

arah intra-vesikal (protrusi) dan gambaran residu urin dalam jumlah banyak

(> 40 cc). (Peterson, 2008)

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Ada hubungan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan gambaran

endapan urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi.

Uretra menyempit

Aliran urin terhambat

Pembesaran Prostat Jinak (PPJ)

Menekan uretra pars prostatika

Pembesaran kelenjar prostat

Retensi urin

Residu urin

Endapan urin

Protrusi Prostat

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik non-

eksperimental dengan pendekatan cross sectional prospektif dan retrospektif

(Januari – Desember 2009).

.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

C. Subjek penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta yang dimintakan gambar USG.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah subjek dalam populasi penelitian

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

a) Kriteria inklusi:

1) Jenis kelamin laki-laki.

2) Umur ≥ 50 tahun.

3) Pasien dengan PPJ.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b) Kriteria eksklusi:

1) Pasien laki-laki dengan pembesaran massa pada sistem urinaria

kecuali PPJ.

2) Pasien PPJ dengan kelainan-kelainan pada ginjal.

3) Pasien PPJ dengan urolithiasis.

4) Pasien PPJ dengan kateter.

3. Besar Sampel

Sampel berjumlah 30 orang baik dari pasien yang diteliti langsung maupun

sejumlah pasien pada data rekam medis pada Januari – Desember 2008 dan

2009. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

a. 15 pasien dengan PPJ, dan

b. 15 pasien non-PPJ.

D. Teknik Sampling

Sampel yang diambil sebagai probandus adalah yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi di atas, dalam hal ini sampel dipilih dengan cara non-

probability sampling yakni, purposive sampling, di mana teknik pemilihan

subyek sampel berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu yang berkaitan dengan

karakteristik populasi yang diinginkan. (Taufiqurrahman, 2004)

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

E. Rancangan Penelitian

Gambar 6. Skema Rancangan Penelitian

F. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : Pembesaran Prostat Jinak

2. Variabel terikat : Endapan urin

3. Variabel luar

a. Terkendali:

1) Cara pemeriksaan USG, yaitu dengan menggunakan pemeriksaan

USG transabdominal.

2) Penyakit penyerta yang dapat mengakibatkan endapan urin

Sampel

USG

PPJ (-)

UJi statistik

Data

Endapan urin (-)

Data Data

Endapan urin (+)

Data

PPJ (+)

Endapan urin (+)

Endapan urin (-)

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Tidak terkendali:

1) Subjektivitas penilaian ahli radiologi

2) Kebiasaan diet dan minum

G. Alat dan Cara Kerja

1. Alat: Ultrasonografi

2. Instrumen yang digunakan : lembar pencatatan

3. Waktu penelitian: dimulai dari minggu ke-4 bulan Mei sampai minggu

pertama bulan Agustus 2010.

4. Cara kerja :

a. Mencatat nama, umur pasien dan nomor rekam medis pasien-pasien yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

b. Saat pemeriksaan USG, dinilai apakah pasien tersebut mengalami

pembesaran prostat (suspect PPJ) atau tidak, serta dinilai juga apakah ada

endapan urin atau tidak dan volume prostat pasien. Untuk pasien yang

suspect PPJ, kemudian dilihat juga pada data rekam medis pemeriksaan

patologi anatominya apakah memang PPJ atau tidak.

c. Untuk data pasien yang diambil dari rekam medis, dicatat nama pasien,

umur, PPJ atau tidak, volume prostat, serta ada gambaran endapan urin

atau tidak.

d. Melakukan analisis dari data yang diperoleh.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

H. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas

Pembesaran Prostat Jinak

Skala yang digunakan adalah skala nominal.

2. Variabel terikat

Endapan urin di Kandung kemih

Skala yang digunakan adalah skala nominal.

3. Variabel luar

a) Variabel terkendali, adalah hal-hal yang dapat mengganggu hasil

perhitungan variabel terikat namun dapat dikendalikan (Murti, 2006),

yaitu:

1) Cara pemeriksaan USG.

2) Penyakit penyerta yang dapat mengakibatkan endapan urin

b) Variabel tidak terkendali, adalah hal-hal yang dapat mengganggu hasil

perhitungan variabel terikat namun tidak dapat dikendalikan (Murti,

2006) yaitu:

1) Subjektivitas penilaian ahli radiologi

2) Kebiasaan diet dan minum

4. Teknik Analisis Data

Analisa statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar

variabel di sini adalah uji Chi Square dengan menggunakan software SPSS

18.0 karena kedua variabel menggunakan skala nominal.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Tabel 1. Data Hasil Pemeriksaan Volume Prostat pada Penderita

Pembesaran Prostat Jinak (PPJ)

No RM No Photo No RM PA Umur Volume Prostat Endapan urin

907108 17235 RS 0900594 66 th 83.72 cc (+)

887616 6705 RS 08000502 66 th 38.13 cc (+)

964320 21205 RS 09002149 69 th 30.41 cc (+)

959623 18966 RS 0900603 65 th 35.54 cc (-)

977927 29562 RS 09002178 59 th 36.07 cc (+)

919527 25048 RS 09002173 75 th 52.91 cc (+)

975437 27754 RS 09002101 55 th 54.0 cc (+)

911948 12234 RS 09001094 78 th 30.01 cc (+)

849452 19209 RS 08001266 74 th 48.71 cc (+)

909555 19139 RS 0900631 75 th 175.36 cc (+)

873556 740 RS 08001173 73 th 54.17 cc (+)

749656 9069 RS 0800176 63 th 41.93 cc (+)

944759 8801 RS 0900533 58 th 43.79 cc (+)

962578 29869 RS 09001694 54 th 54.16 cc (+)

962604 26778 RS 09001001 77 thn 48.76 cc (+)

Dari tabel.1 di atas dapat dilihat bahwa seluruh pasien PPJ memiliki volume

prostat di atas normal yaitu > 20 cc.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 2. Jumlah Pasien Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) Berdasarkan Kelompok

Umur.

No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Persentase ( % )

1. 50 – 60 4 26,67 %

2. 60 – 70 5 33,33 %

3. 70 – 80 6 40 %

Jumlah 15 100

Berdasarkan data pada Tabel. 2, dapat dilihat bahwa jumlah pasien PPJ

paling banyak terdapat pada rentang umur 70 – 80 tahun dengan jumlah 6 pasien

(40 %), sedangkan yang paling sedikit terdapat pada rentang umur 50 - 60 tahun

yaitu dengan jumlah 4 pasien ( 26,67 % ).

B. Analisis Data

Uji Chi Square merupakan uji non-parametrik, yang bertujuan untuk

menentukan apakah hipotesis dari skripsi ini ditolak atau diterima, yaitu

mencari hubungan antar variabel bertipe nominal. Syarat agar suatu data layak

untuk diuji Chi Square, yaitu nilai expected (nilai yang diperoleh apabila

hipotesis Ho benar) yang kurang dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel

(Dahlan, 2005).

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Chi Square

Data Expected Count

Keterangan Gambaran Endapan Urin (USG) Positif Negatif

PPJ positif 8,0 7,0 Layak PPJ negatif 8,0 7,0 Layak

Berdasarkan Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa data hasil penelitian

ini memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistik Chi Square, karena tidak

ada nilai expected yang kurang dari 5.

Tabel 4. Hasil Uji Chi Square Pembesaran Prostat Jinak - Gambaran

Endapan Urin di Kandung Kemih

Data Chi Square

Keterangan X2 P

Pembesaran Prostat Jinak

19,286; df:1

0,000 Signifikan

Setelah dilakukan uji statistik didapatkan hasil X2 hitung Pearson Chi

Square sebesar 19,286 (X2 hitung>X2 tabel); p<0,05, yang menunjukkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pembesaran Prostat Jinak dengan

adanya gambaran endapan urin di kandung kemih.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 1. Data Hasil Pemeriksaan Volume Prostat Pada

Penderita Pembesaran Prostat Jinak (PPJ), dapat dilihat bahwa seluruh pasien

memiliki volume prostat lebih dari 20 cc. Hal ini sesuai dengan teori sebelumnya

bahwa volume prostat yang normal sekitar 20 cc (Beckman, 2005). Ukuran ini

akan semakin besar seiring dengan bertambahnya usia. Menurut Beckman 2005,

kelenjar prostat akan membesar sekitar 1,6 % setiap tahunnya secara progresif.

Karena Pembesaran Prostat Jinak merupakan istilah histologis, setiap pasien juga

diteliti pemeriksaan Patologi Anatomi kelenjar prostatnya sebagai penunjang

diagnosis PPJ dari pemeriksaan USG. Pada kelenjar prostat pasien PPJ, terdapat

peningkatan jumlah baik pada sel epitelial maupun sel stromal, akan tetapi yang

lebih utama dalam menyebabkan pembesaran prostat adalah sel stromal. Pada

PPJ, perbandingan sel epitelial dengan sel stromal 1:4 sampai 1:5 (Prabhav,

2009).

Berdasarkan Tabel 2. Jumlah Pasien Pembesaran Prostat Jinak (PPJ)

Berdasarkan Kelompok Umur, 40% dari penderita PPJ yang diteliti berumur 70 –

80 tahun sedangkan yang paling sedikit yaitu yang berumur 50 -60 tahun dengan

jumlah 4 pasien saja. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa

prevalensi PPJ pada usia 40-49 tahun hanya sekitar 25%, pada usia 50 – 59 sekitar

50%, dan pada usia 70 – 79 sekitar 80% (Beckman, 2005). Selain itu, usia juga

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya PPJ selain riwayat

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

keluarga, kurang mengkonsumsi makanan berserat, obesitas, diabetes, tingginya

kadar glukosa puasa, serta kebiasaan merokok (Amalia, 2008; Parsons, 2006).

Pada dasarnya PPJ timbul pada pria menginjak usia lanjut dan memiliki fungsi

produksi testosteron (Webber, 2005). Sesuai dengan teori etiologi PPJ yang ada,

semakin bertambah umur seorang pria, semakin besar kadar hormon DHT dan

estrogen dalam darah. Hal ini menyebabkan terjadinya proliferasi sel-sel kelenjar

prostat yang berlebihan dan penurunan kadar apoptosis sel sehingga semakin tua

umur seorang pria, akan semakin mungkin menderita PPJ.

Lalu, setelah dilakukan pengkajian lebih lanjut hasil penelitian dengan

menggunakan uji Chi Square, maka didapatkan hasil X2 hitung sebesar 19, 286

dengan p = 0,000 (p< 0,05). Jadi, terdapat hubungan yang bermakna antara

Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) dengan adanya endapan urin di kandung kemih

pada pemeriksaan USG. Hal ini berarti pada keadaan PPJ sering timbul endapan

urin.

Dari hasil penelitian Seputra didapatkan bahwa sekitar 50 % dari pria usia

50 – 61 tahun mengalami PPJ dan setengah dari itu mengalami gejala obstruksi

atau yang biasa disebut Lower Urinary Tract Syndrome (LUTS). Karena terdapat

obstruksi, maka urin pada kandung kemih penderita PPJ sulit keluar. Selain itu,

urin yang akhirnya berhasil dikeluarkan pun nantinya tidak seluruhnya. Hal ini

dapat terjadi akibat kelelahan otot detrussor yang terus menerus tersensitisasi yang

akhirnya mengakibatkan terdapatnya residu urin. Residu tersebut ditambah

dengan sulit keluarnya urin menyebabkan terjadinya pengendapan urin sehingga

timbul sedimen urin. Sedimen urin yang menetap, lama kelamaan dapat

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti infeksi saluran kemih, batu vesika,

maupun hematuria makroskopis (Prasetyawan, 2003).

Dalam penelitian ini terdapat beberapa hambatan dan kekurangan, antara

lain:

1. Tidak semua pasien yang melakukan pemeriksaan USG dengan diagnosis PPJ

memiliki rekam medis pemeriksaan Patologi Anatomi sehingga menambah

waktu yang diperlukan untuk penelitian.

2. Interpretasi gambaran sedimen urin pada pemeriksaan USG mungkin

memiliki subjektivitas.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pasien PPJ terbanyak terdapat pada kisaran umur 70 – 80 tahun.

2. Ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara Pembesaran Prostat

Jinak dengan gambaran sedimen urin di kandung kemih pada

pemeriksaan ultrasonografi.

B. Saran

1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan tentang perbandingan antara setiap

derajat LUTS pada PPJ dengan adanya gambaran endapan urin.

2. Sebaiknya diterapkan sistem komputerisasi pada rekam medis sehingga

dapat memudahkan peneliti dalam mengambil data penelitian.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rizki, dkk. 2007. Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Pembesaran Prostat

Jinak. http://eprints.undip.ac.id/5282/1/Rizki_Amalia.pdf (diakses pada

tanggal 20 Maret 2010)

Anggraeni, Renny, dkk. 2007. Disfungsi Ereksi Pada Pasien PPJ yang Menjalani

Tindakan Prostatektomi Terbuka dan TUR-P.

http://www.urologi.or.id/pdf/revisi%2026%20maret_4.pdf (diakses pada

tanggal 20 Maret 2010)

Arisandi, Defa. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Benigne Prostat

Hyperplasia. http://www.fadlie.web.id/askep/askep-PPJ7j.pdf (diakses

pada tanggal 20 Maret 2010)

As’ari, Musa, dkk. 2009. Hubungan Antara Derajat Intravesical Prostatic

Protrussion Dengan Q max, Volume Prostat, Dan International Prostate

Symptom Score Pada Pasien PPJ Dengan Luts Tanpa Komplikasi.

http://urologi.or.id/pdf/musa.pdf (diakses pada tanggal 20 Maret 2010)

AUA practice guidelines committee. 2003. AUA guideline on management of

benign prostatic hyperplasia. Chapter 1: diagnosis and treatment

recommendations. J Urol 170. p. 530- 547

Birowo & Rahardjo. 2000. Pembesaran Prostat Jinak.

http://fkui.co.id/urologi/ppj.mht (diakses pada tanggal 20 Maret 2010)

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Brown, Susan. 2006. Bladder stones and Bladder endapan urin in rabbit.

http://www.rabbit.org/health/urolith.html (diakses pada tanggal 20 Maret

2010)

Crow, P, dkk. 2002. The influence of histological diagnosis on the postoperative

complication rate following trans-urethral resection of prostate (TURP).

www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/.../pdf/annrcse01640-0056.pdf

(diakses tanggal 10 Agustus 2010)

Dorland .2002. Kamus Kedokteran Dorland. . 29th ed.. Philadelphia : W. B.

Saunders Company Inc Jakarta : EGC.

Dwi, Agustina dkk. 2010. Penataalaksanaan Medik Pada Benigna Prostate

Hiperplasia (BPH).

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:3u-

ed8GF3xwJ:www.scribd.com/doc/37973331/Penatalaksanaan-

BPH+urinalisis+BPH&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id (diakses tanggal 10

Agustus 2010)

Furqan. 2003. Evaluasi Biakan Urin Pada Penderita PPJ Setelah Pemasangan

Kateter Menetap: Pertama Kali Dan Berulang.

http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-furqan.pdf (diakses pada

tanggal 20 Maret 2010)

Gardjito, Widjoseno. 2008. Retensi Urin Permasalahan dan Penatalaksanaannya.

JURI VOLL 4 NO.2 TAHUN 1994_2 (diakses pada tanggal 3 November

2010)

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI). 2003. Panduan penatalaksanaan

(Guidelines) Benign Prostatic Hyperplasia (PPJ) di Indonesia. Surabaya;

p. 1–15.

Kim & Belldegrun (eds). 2006. Urology Dalam Schwartz’s Manual Of Surgery,

8th Edition. USA: Mc Graw-Hill Medical Publishing Division. p. 1036-

1060

Leveillee. 2006. Benign Prostate Hyperplasia. http://www.emedicine.com

(diakses pada tanggal 20 Maret 2010)

Lina, Nur, dkk. 2008. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Batu Saluran Kemih pada

Laki-Laki (Studi Kasus di RS. Dr. Kariadi, RS Roemani dan RSI Sultan

Agung Semarang). http://eprints.undip.ac.id/5280/1/Nurlina.pdf (diakses

pada tanggal 20 Maret 2010)

Malueka, Rusdy Ghazali, dkk. 2007. Radiologi Diagnostik. Yogyakarta: Pustaka

Cendekia Press.

Marks, Leonard S, dkk. 2006.

www.usrf.org/.../PPJ_Prevention/Prevention%20of%20PPJ%20Disease.pd

f (diakses tanggal 10 Agustus 2010)

Michel, Martin C, dkk. 2007. Conservative Treatment of Benign Prostatic

Hyperplasi. www.meirui-

pharma.com/.../Conservative%20Treatment%20of%20Benign%20Prostati

c%20Hyperplasia... (diakses tanggal 10 Agustus 2010)

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, p:136.

National Clinical Guidelines Centre for Acute and Chronic Conditions. 2009.

www.nice.org.uk/nicemedia/live/11662/45296/45296.pdf (diakses tanggal

10 Agustus 2010)

Peterson, Andrew C, at al. 2008. Urologic Imaging Without X-rays -

Ultrasonography, MRI, and Nuclear Medicine.

http://emedicine.medscape.com/article/455553-overview. (diakses tanggal

10 Agustus 2010)

Praag, Ester Van. 2003. Nephroliths and uroliths in Rabbit.

http://www.medirabbit.com/EN/Uro_gen_diseases/Mech_diseases/Urolithi

asis.pdf (diakses pada tanggal 20 Maret 2010)

Prasetyawan, Widiyanto, Rochani Sumardi. 2003. Korelasi Antara Volume Residu

Urin Dan Adanya Obstruksi Pada Penderita Dengan Simtom PPJ Dengan

Menggunakan Pressure Flow Study.

Http://urologi.or.id/pdf/juri12003_9.pdf (diakses pada tanggal 20 Maret

2010)

Purnomo. 2008. Dasar-Dasar Urologi, Edisi Kedua. Jakarta: CV.Sagung Seto. p.

69- 85

Roehrborn CG, McConnell JD. 2002. Etiology, pathophysiology, epidemiology

and natural history of benign prostatic hyperplasia. In: Walsh PC, Retik

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

AB, Vaughan ED Jr, Wein AJ, eds. Campbell’s Urology, 8th ed.

Philadelphia, PA: WB Saunders Co. p. 1297-1336.

Rosette, de la, et al. 2001. Guidelines on benign prostatic Hyperplasia (PPJ). Eur

Urol 40. p. 256-263,

Sastroasmoro, Sudigdo. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:

CV. Sagung Seto

Seputra, Kurnia Penta, dkk. 2008. Perbedaan IPSS, Q Max, Dan Volume Prostat

Pada Pemberian Kombinasi Inhibitor 5α-Reduktase (Dutasteride) Dan

Anti Estrogen (Tamoxifen) Pada Pasien PPJ Yang Mengalami LUTS

Tanpa Komplikasi. http://urologi.or.id/pdf/penta0708.pdf (diakses pada

tanggal 20 Maret 2010)

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sutapa, Hendra, dkk. 2007. Pengukuran Volume Prostat Pasien PPJ

Menggunakan Colok Dubur Dan USG Transrektal Dengan Operator Yang

Sama Dibandingkan dengan Pengukuran Volume Prostat Menggunakan

TAUS Dengan Operator Berbeda. http://urologi.or.id/pdf/4.pdf (diakses

pada tanggal 20 Maret 2010)

Sutton, David, et al. 2003. Textbook of Radiology and Imaging Volume 2, Seventh

Edition. Edinburgh: Elseiver Science ltd.

Syamsuhidajat, R., Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta:

EGC, p. 735- 784.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HUBUNGAN ANTARA … · 2013. 7. 22. · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tanagho EA. 2000. Urodynamic studies. In: Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s

General Urology. 15th ed. New York; McGraw-Hill Co. p. 348 - 355.

Taufiqurohman, M A. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu

Kesehatan. The Community Of Self Help Group Forum.

Tjahjodjati, Djoko Rahardjo. 2003. Hubungan antara residu urin pasca miksi

dengan protrusi Prostat pada pembesaran prostat jinak tanpa retensi.

www.urologi.or.id/pdf/JURI12003_8.pdf (diakses tanggal 10 Agustus

2010

Wein AJ, Rovner ES. 2001. Benign Prostatic hyperplasia. In: Hanno PM editors.

Clinical manual of urology 3 th edition. Boston Burr Ridge: Mc Graw Hill.

p. 437-470.

Wirawan, R., dkk. 2003. Penilaian hasil pemeriksaan urin.

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_030_diagnosis_laboratorium.pd

f (diakses pada tanggal 20 Maret 2010)