diare dokter andi
TRANSCRIPT
Definisi Obat Saluran Cerna
Sistem pencernaan makanan merupakan suatu sistem yang dimulai didalam mulut
dimana makanan akan dihaluskan dan dicampur dengan saliva yang mengandung suatu
enzim amilase (ptialin), yang berfungsi menguraikan karbohidrat. Setelah itu ditelan dan
dilanjutkan dengan gerakan peristaltik pada lambung dengan bantuan getah lambung
yang terdiri dari asam lambung dan pepsin, yaitu suatu enzim proteolitik yang disekresi
oleh selaput lendir lambung.1
Pencernaan dilanjutkan didalam usus yang dibantu oleh enzim-enzim pencernaan
yang dihasilkan oleh pankreas dan mukosa usus. Setelah terbentuk zat-zat gizi yang
sangat halus dan mudah diserap oleh tubuh maka sisa makanan masuk ke usus besar dan
diolah oleh flora normal usus hingga siap untuk dibuang.1
Dari seluruh sistem tersebut, dapat timbul suatu kelainan yang disebabkan berbagai
macam faktor. Kelainan itu dapat berupa perdarahan, mual muntah, keram, diare ataupun
konstipasi. Oleh sebab itu tak jarang dipergunakan terapi faramakologis untuk mengatasi
kelainan tersebut. Terapi ini dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis, diantarnya :1
1.Anti Ulkus Peptikum
2.Anti Emetik
3.Anti Spasmodik
4.Anti Diare
5.Laxantive
Anti Diare
Pengertian.
Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi atau mengobati
penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman, virus, cacing atau keracunan
makanan. Gejala diare adalah buang air besar berulang kali dengan banyak cairan
kadang-kadang disertai mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang disertai darah atau
lendir.1
Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus
sehingga menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus, rangsangan ini dapat
ditimbulkan oleh :1
a) infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri Esherechia coli
b) infeksi oleh kuman thypus (kadang-kadang) dan kolera
c) infeksi oleh virus misalnya influenza perut dan “travellers diarre”
d) akibat dari penyakit cacing (cacing gelang, cacing pita)
e) keracunan makanan atau minuman
f) gangguan gizi
g) pengaruh enzim tertentu
h) pengaruh saraf (terkejut, takut dan sebagainya)
i) keganasan (malignancy)
Penggolongan1
Obat – obat yang diberikan untuk mengobati diare ini dapat berupa :
1) Definitif
Untuk terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan obat
golongan sulfonamida atau antibiotika
2) Obstipansia
Untuk terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare, yaitu dengan
cara :
a. menekan peristaltik usus, misalnya loperamid
b. menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin
c. pemberian adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun
penyebab diare yang lain misalnya, carbo-adsorben, kaolin
d. pemberian mucilago untuk melindungi selaput lendir usus yang luka.
3) Spasmolitika
Zat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut (nyeri perut) pada diare
misalnya Atropin sulfat
Obat generik , indikasi, kontra indikasi, dan efek samping
1. Elektrolit1,3
Komposisi :
Glucose anhydrous 4gr, NaCl 0,7 gr, Na Bicarbonate 0,5 gr, CaCl2 0,3 gr
Indikasi :
penyimpanan Pencegahan dehidrasi pada diare atau kolera dengan cara menggantikan
cairan tubuh yang hilang
Kontra indikasi :
Obstruksi dan perforasi usus
Efek camping :
Hiper kalemia
Sediaan :
Oralit (generik),serbuk. Larutkan 1 bungkus kedalam 200 ml air
Contoh :
Oralit
2. Absorben1,2,3,4
Mekanisme kerja :
Bekerja sebagai adsorben dan proteksi, efeknya mengabsorbsi bakteri, racun, dan
mengurangi kehilangan cairan
Farmakokinetik :
sedikit diabsorbsi, onset 6-8 jam dan ekskresi melalui feses dan yang terabsorbsi melalui
urine
Indikasi :
Diare non spesifik sebagai terapi simptomatik
Kontra Indikasi :
Penggunaan >2 hari, demam, anak <3 tahun
Interaksi Obat :
Mereduksi efikasi antibakteri Clindamycin dan Lincomycin, mereduksi bioavailability
digoxin, pectin menghambat efek lovastatin, mereduksi konsentrasi plasma quinidin
Efek Samping Obat :
Jarang dapat menimbulkan konstipasi
Sediaan dan Dosis :
Sirup 60 ml, 120 ml
Per 5 ml, kaolin 700 mg, pectin 50 mg, 66 mg
Dosis: dewasa, anak >12 tahun, 2 sendok teh setelah BAB, maksimal 12 sendok teh/hari,
6-12 tahun, 1 sendok teh setelah BAB, maksimal 6 sendok teh/hari
Contoh :
Kaolin-Pectin (Kaopectate, Kaolimec, Neodiaform, Neokaolana, Neokaocitin)
3. Carbo adsorben1,2,3,4
Mekanisme kerja :
Bekerja dengan mengadsorbsi (mengikat) sejumlah besar bakteri, toksin, dan
menurunkan kehilangan air, mengurangi pergerakan isi perut, memperbaiki konsistensi
feses, dan mengurangi kram GIT saat diare
Farmakokinetik :
Ekskresi melalui feses
Indikasi :
Diare non spesifik sebagai terapi simptomatik
Kontra Indikasi :
Insufisiensi ginjal berat, anak 3-6 tahun, demam tinggi
Interaksi Obat :
Menurunkan absorbsi benztropine, trihexyphenidiyl, loxapine, dan dicyclomine jika
diminum bersamaan
Efek Samping Obat :
Jarang dapat menimbulkan konstipasi
Sediaan dan Dosis :
Tablet 300 mg (Fitodiar), 600 mg (Diagit, Licopec, Neodiastop, New diatab, Teradi), 630
mg (Biodiar), 650 mg (Neo enterostop) 700 mg (Molagit), 750 mg (Enterogit, Entrogard),
Kaplet 600 mg (Neo koniform), Suspensi per 15 ml, 600 mg (Arcapec, Kaotate)
Contoh :
Attaplugite (Arcapec, Biodiar, Diagit, Enterogit, Entrogard, Fitodiar, Kaotate, Licopec,
Molagit, Neodiastop, Neo enterostop, Neo koniform, Newdiatab, Teradi)
4. Anti Muskarinik1,2,3,4
Mekanisme kerja :
Asetilkolin antagonis yang berkompetisi dengan asetilkolin pada reseptor muskarinik,
yang terletak di kelenjar eksokrin, jantung dan otot polos ganglia, intramural neuron.
Hasilnya memblok efek muskarinik dan menurunkan motilitas GIT dan aktivitas sekresi.
Farmakokinetik :
A: diabsorbsi cepat, mudah diserap
D: cepat memasuki jaringan
M: dimetabolisme di hepar
E: melalui urine
Indikasi :
Hipermotilitas GIT
Kontra Indikasi :
Gangguan ginjal
Interaksi Obat :
Amantadin, Rimantadin meningkatkan efek atropin, meningkatkan efek SSP rimantadin,
tacrine menurunkan efek atropin, atropin menurunkan efek SSP tacrine, bersama
neuroleptik mereduksi efek neuroleptik,
Efek Samping Obat :
mulut dan tenggorokan kering, konstipasi, pandangan kabur, rasa tidak nyaman di perut
Sediaan dan Dosis :
Suspensi (campuran bersama Al oxide, Mg oxide, hyoscyamine Hbr, hyoscine Hbr) per 5
ml, 9,5 mcg, Ampul 0,25 mg/mll, Eye drop 10 mg/ml (Isotic cycloma), 0,5% dan 1%
dalam 5 ml, 10 ml, 15 ml.
Dosis: IV Dewasa 1 mg diulang tiap 3-5 menit dengan dosis total 0,04 mg
Contoh :
Atropin (Aludonna, Cendo tropine, Isotic cycloma)
5. Antagonis Opioid1,2,3,4
Mekanisme kerja :
Antidiare yang langsung mempengaruhi dinding otot intestinal. Efek: menurunkan
motilitas dan waktu transit isi intestinal dengan mengurangi volume fecal, mengurangi
kehilangan cairan dan elektrolit serta meningkatkan viskositas feses.
Farmakokinetik :
A: tidak baik diserap di GIT
D: Ikatan protein 97%
M: di hepar
E: melalui feses dan urine
T ½ 9,1-14,4 jam
Indikasi :
Diare nonspesifik akut dan kronik
Kontra Indikasi :
Kelainan konduksi jantung atau penyakit kardiovaskuler yang tidak stabil
Efek Samping Obat :
Gangguan fungsi hepar, penyakit radang saluran cerna, panggunaan pada anak
Sediaan dan Dosis :
Tablet 2 mg
Dosis:
Diare akut, per oral, dewasa, orang tua awalnya 4 mg dan 2 mg setelah BAB, Anak 9-12
tahun >30 kg, awalnya 2 mg 3x/hari, 6-8 tahun 20-30 kg, awalnya 2 mg 2x/hari, 2-5
tahun 13-20 kg, awalnya 1 mg 3x/hari, maintenance 1mg/10 kg setelah BAB
Diare kronik, per oral dewasa, orang tua, awalnya 4 mg dan 2 mg setelah BAB sampai
diare terkontrol, Anak 0,08 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, maksimal 2 mg/dosis.
Travelers diare, per oral dewasa, orang tua, awalnya 4 mg dan 2 mg setelah BAB,
maksimal 8 mg/hari selama 2 hari, Anak 9-11 tahun awalnya 2 mg, kemudian 1 mg
setelah BAB, maksimal 6 mg/hari selama 2 hari, 6-8 tahun awalnya 1 mg kemudian 1 mg
setelah BAB, maksimal 4 mg/hari selama 2 hari
Contoh :
Loperamid (Mecodiar, Lodia, Lexadium, Inamid, Imosa, Imoded, Imodium)
Daftar Pustaka1. www.berbagi-sehat.com2. Mosby’s 2006, 3. MIMS 2007, 4. Martindale: the complete drugs reference.
ANTI MUSKARINIK
Atropin
OBAT ANTI DIARE
ANTAGONIS OPIOID DI ENTERAL
ABSORBEN
Kaolin-PektinAttaplugite
LoperamidDifenoksilat