diajukan kepada fakultas ekonomi dan bisnis untuk...

98
i PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2005-2009) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh ILHAM 206082003989 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA 2010

Upload: vuongnguyet

Post on 27-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

i

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2005-2009)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh ILHAM

206082003989

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA

2010

Page 2: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

iv

Hari ini Selasa 14 Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Sidang Skripsi atas nama Ilham NIM 206082003989 dengan judul skripsi “PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP TINGKAT ENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2005-2009) ”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Desember 2010

Tim Penguji Sidang Skripsi

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Yessi Fitri, SE. Ak ,M.Si Pembimbing I Pembimbing II Prof.Dr.Abdul Hamid, MS Yusro Fitri, SE, M.Si Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Penguji Seminar Proposal Skripsi

Rini, SE, Ak., M.Si

Page 3: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Ilham

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Juni 1988

3. Alamat : Jl Al-Falah 1 Rt 009/03 No 39E

Sujabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jak-Bar 11560

4. No Telepon Rumah : 021-5303980

5. No HP : 0856 8483 447

6. Status : Belum menikah

7. Agama : Islam

8. Kewarganegaraan : Indonesia

B. Data Pendidikan Formal

1. 1993 - 1994 : T.K Islam Al-Thfal Ulujami

2. 1994 - 2000 : SDN 056 Pagi

3. 2000 - 2003 : SMPN 161 Jakarta

4. 2003 - 2006 : SMAN 47 Jakarta

5. 2006 - 2010 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

C. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Johardin

2. Pekerjaan : Pedagang

3. Alamat : Jl Al-Falah 1 Rt 009/03 No 39E

Sujabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jak-Bar 11560

4. Ibu : Indrawati

5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

6. Alamat : Jl Al-Falah 1 Rt 009/03 No 39E

Sujabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jak-Bar 11560

7. Telepon Rumah : 021-5303980

Page 4: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

vi

D. Pengalaman Organisasi

1. 2004 – 2005 : Kepala Bidang Kaderisasi ROHIS SMAN 47

(Kerohanian Islam Sekolah SMAN 47)

2. 2007 – 2008 : Ketua IKARIS SMAN 47

( Ikatan Alumni Rohani Islam SMAN 47)

3. 2008 – 2009 : Kepala Bidang Kaderisasi LDK Ex

( Lembaga Da’wah Kampus Entensi)

4. 2009 – 2010 : Kepala Bidang Syi’ar LDK Ex

( Lembaga Da’wah Kampus Entensi)

5. 2009 – 2010 : Mentri Kemahasiswaan FEB-NR

E. Pengalaman Kerja

1. 2008 : Auditor Junior KKP Mansur-Arif Consulting

Page 5: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

vii

Abstract This study analyzes the influence of fundamental factors are reflected in the liquidity ratio, leverage, profitability, the share of public stock companies and the size of the completeness of the financial statement disclosure. The population of this research is financial statement manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. The sampling technique is by purposive sampling and obtained 9 companies as research samples. Observation period is 5 (five) years ie 2005 and 2009. Data collection method is the method of documentation. The data analysis technique used is multiple regression (Multiple Regression Analysis) with the help of SPSS 16 for windows. Results of multiple regression showed that there simultaneous influence of these factors are fundamental to the completeness of the financial statement disclosure. Partially affecting the completeness of the disclosure of financial statements is the size of the company, the share of public equity, liquidity ratios and profitability ratios, while the leverage ratio does not affect the completeness of the financial statement disclosure. The test results also show the coefficient of determination (R 2 adj) of 0.488. this means the ability of the independent variables explain the dependent variable at 48.8%, while the remaining 51.2% are influenced by other variables and not included in this regressionanalysis. Keywords: Liquidity Ratio, Leverage, Profitability, Stock Serves Public, Company Size, Disclosure of Financial Statements

Page 6: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

viii

Abstrak

Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental yang

tercermin dalam rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling dan diperoleh 9 perusahaan sebagai sampel penelitian. Periode pengamatan adalah 5 (lima) tahun yaitu tahun 2005 dan 2009. Metode pengumpulan data adalah dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda (Multiple Regression Analisys) dengan bantuan SPSS 16 for windows. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh antara faktor-faktor fundamental terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Secara parsial yang berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah ukuran perusahaan, porsi saham publik, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas, sedangkan rasio leverage tidak mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil uji juga menunjukan koefisien determinasi (Adj R2) sebesar 0,488. hal ini berarti kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen sebesar 48,8 %, sedangkan sisanya 51,2% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini. Keyword : Rasio Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Porsi Saham Public,

Ukuran Perusahaan, Pengungkapan Laporan Keuangan

Page 7: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis memperoleh bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga Tercinta, Ayah dan Ibu serta kakak-kakak dan adik-adikku yang

senantiasa tanpa henti-hentinya mengalirkan do’a untuk keselamatan dan

keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual, moril, dan

materiil.

2. Bapak Prof. Dr., Abdul Hamid selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk selesainya skripsi ini

3. Bapak Prof. Dr., Ahmad Rodhoni MM selaku PUDEK Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta dan juga

pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan secara

langsung untuk dapat menyelesaikan skripsi ini

4. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., MSi selaku wakil jurusan akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta dan

juga selaku pembimbing 2 yang tidak bosan-bosan dan jemu-jemunya

membimbing penulis dengan kesabaran, senyuman, dan semangat agar

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya

5. Seluruh dosen-dosen dan civitas yang ada di Universitas Islam Negri

Syarifhidayatullah Jakarta. Terutama pada dosen-dosen Fakultas Ekonomi

Page 8: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

x

dan Bisnis yang memberikan pelajaran akademik maupun pelajaran hidup

yang membangun diri Saya menjadi lebih baik

6. Seluruh guru-guru dari Tk sampai Sekolah Menengah Atas saya yang tidak

hanya memberikan pelajaran formal akademik, tetapi juga memberikan

inspiratif sehingga saya dapat terus mencapai cita-cita saya

7. Sahabat dan teman terbaik penulis yaitu Alif Panji Purna, Arif Febrianto,

Andry Saputra, Dody Widhayanto, dan Hasan Mahmudi yang banyak

memberikan motivasi, inspirasi, dan kehangatan persahabatan sejak SMA,

semoga kita semua menjadi orang-orang mendapat limpahan dan rahmat dari

Allah dan bahagia di dunia dan di akhirat kelak

8. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan ’06 mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta yang

banyak memberikan kehangatan dan keceriaan persahabatan, special Tomi

Arianto, Marfiansyah, Misbah, Pak Trimo Langut, Ratna Sari, Rina, dan Rizal

Pahlawi

9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis cantumkan namanya satu-persatu

namun tidak mengurangi rasa hormat dan syukur kepada mereka-mereka

Semoga rahmat dan ridho Allah SWT selalu menaungi jalan kehidupan kita

semua menuju jalan kebenaran dan memberikan manfaat untuk keselamatan dunia

akhirat. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin

Jakarta, Desember 2010

Ilham

Page 9: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................... ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ................................................... iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ............................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup .............................................................................. v

Abstract ................................................................................................... vii

Abstrak .................................................................................................... viii

Kata Pengantar ........................................................................................ ix

Daftar Isi.................................................................................................. xi

Daftar Tabel .......................................................................................... xiv

Daftar Gambar ......................................................................................... xv

Daftar Lampiran ...................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 13

A. Laporan Keuangan ................................................................. 13

1. Pengertian Laporan Keuangan ......................................... 13

2. Tujuan Laporan Keuangan .............................................. 15

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi .................................. 20

4. Jenis Laporan Keuangan ................................................. 23

5. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ..................... 23

6. Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan .............. 27

7. Kelengkapan Pengungkapan ........................................... 30

B. Faktor-faktor Fundamental ..................................................... 32

1. Rasio Likuiditas .............................................................. 32

2. Rasio Leverage ............................................................... 35

3. Rasio Profitabilitas .......................................................... 38

4. Porsi Saham Publik ......................................................... 41

Page 10: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

xii

5. Ukuran Perusahaan ......................................................... 42

6. Keterkaitan Antar Variabel.............................................. 45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 54

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 54

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 54

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 55

D. Metode Analisis ..................................................................... 55

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 55

a) Uji Normalitas ............................................................ 55

b) Uji Heteroskedatisitas ................................................. 56

c) Uji Multikoliniearitas ................................................. 57

d) Uji Autokorelasi ......................................................... 57

2. Uji Hipotesis .................................................................... 58

a) Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 59

b) Uji Statistik t .............................................................. 59

c) Uji Statistik F ............................................................. 60

E. Operasionalisasi Variabel....................................................... 61

1. Variabel Dependen (Y) ................................................... 61

2. Variabel Independen (X) ................................................. 62

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 64

A. Deskripsi Umum Aktivitas Perusahaan Manufaktur .............. 64

B. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................ 66

C. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................ 68

1. Hasil Uji Normalitas Data ............................................... 68

2. Hasil Uji Multikolinearitas .............................................. 70

3. Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................ 71

4. Hasil Uji Autokorelasi..................................................... 72

D. Koefisien Determinansi (R2) .................................................. 73

E. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 74

1. Uji F (Uji Simultan) ........................................................ 74

2. Hasil Uji t (Uji Parsial) ................................................... 76

F. Pembahasan ........................................................................... 80

Page 11: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

xiii

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ......................................... 83

A. Kesimpulan............................................................................ 83

B. Keterbatasan penelitian ......................................................... 84

C. Implikasi ................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

xiv

Daftar Tabel

1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 43

2 ....Operasional Variabel ......................................................................... 63

3 Daftar Nama-nama Perusahaan ........................................................ 66

4 Statistik Deskriptif ........................................................................... 66

5 Asumsi Multikolinearitas ................................................................. 70

6 Asumsi Autokorelasi ........................................................................ 72

7 Koefisien Determinasi ...................................................................... 73

8 Uji ANOVA (uji F) .......................................................................... 75

9 Uji Parsial (uji t) ............................................................................... 76

Page 13: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

xv

Daftar Gambar

1 Model Penelitian .............................................................................. 53

2 Grafik Normal P-Plot (Asumsi Normalitas) ...................................... 69

3 Grafik Heterokedastisitas ................................................................. 71

Page 14: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

xvi

Daftar Lampiran

1 Data Perusahaan

2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

3 Data Mentahan Variabel Penelitian

Page 15: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketatnya regulasi informasi keuangan di suatu negara bisa dijadikan

sebagai indikator perkembangan pasar modal di negara bersangkutan.

Semakin maju pasar modal, semakin ketat regulasi yang diberlakukan. Pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih berada pada tahap emerging

market, regulasi yang dimaksud belum seketat sebagaimana yang

diterapkan di negara-negara maju. Dalam menyelenggarakan regulasi

informasi, pemerintah telah menunjuk Bapepam dan Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) untuk menciptakan jalan menuju terwujudnya pasar modal

yang efisien.

Menurut Suta (2000), pasar modal yang fair, teratur dan efisien

adalah pasar modal yang memberi perlindungan kepada investor publik

terhadap praktik bisnis yang tidak sehat, tidak jujur dan bentuk-bentuk

manipulasi lainnya. Perlindungan yang dapat diberikan pemerintah dalam

suatu kegiatan bisnis hanyalah menjamin investor memperoleh informasi dan

fakta-fakta yang relevan untuk membuat keputusan bisnis. Pemberian

informasi kepada investor merupakan hal yang mendasar untuk terciptanya

transparansi pasar modal.

Lebih lanjut Suta (2000) mengatakan bahwa pemerintah (dalam hal ini

Bapepam) tidak menjamin atas kebenaran isi laporan tahunan (prospektus)

Page 16: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

2

yang memuat berbagai aspek perusahaan seperti keuangan, manejemen

pemasaran dan hukum. Prospektus adalah menjadi tanggung jawab

sepenuhnya dari emiten dan lembaga penunjang atau profesi terkait

diantaranya penjamin emisi efek, akuntan publik, konsultan hukum dan

perusahaan penilai. Salah satu wewenang yang dimiliki oleh Bapepam

berdasarkan pasal 69 ayat 2 Undang-undang Pasar Modal yang berkaitan

dengan akuntansi adalah wewenang untuk menetapkan ketentuan akuntansi di

bidang pasar modal.

Menurut Na’im dan Rakhman (2000) pengungkapan laporan

keuangan (disclosure of financial statement) merupakan isu yang paling

menarik dalam dunia pasar modal. Isu pengungkapan laporan keuangan

menjadi menarik karena pengungkapan laporan keuangan merupakan faktor

signifikan dalam pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan sarana

akuntabilitas publik. Lebih dari itu arah perubahan sosial masyarakat

Indonesia yang menuntut diterapkannya prinsip Good Corporate Governance

bagi para pebisnis membuat isu ini semakin relevan untuk dikaji. Nilai

keutamaan yang ada dalam Good Corporate Governance adalah

transparancy, responsibility, fairness, dan accountability

Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi

keuangan kepada pihak-pihak di luar korporasi. Harahap (2007) menyatakan

bahwa laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan laporan posisi keuangan,

hasil usaha dan perubahan fungsi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai

dengan General Accepted Accounting Principle (GAAP). Laporan keuangan

Page 17: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

3

tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada para investor dan

kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana

mereka. Bagi investor, informasi akuntasi merupakan data yang vital dalam

melakukan analisis obligasi untuk memprediksi prospek earning dimasa yang

akan datang. Dengan demikian, laporan keuangan sangat penting bagi investor

karena melalui media inilah investor memahami keadaan emiten.

Laporan keuangan merupakan a lat utama para manajer

untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk melaksanakan

fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Menurut Standar Akuntansi

Keuangan tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan

Na’im dan Rakhman (2000) mengatakan, informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah

interpretasi hanya jika laporan keuangan dilengkapi dengan pengungkapan

yang memadai. Pengungkapan laporan keuangan yang memadai dapat

dilakukan dalam bentuk penjelasan mengenai kebijakan akuntansi yang

ditempuh, kontijensi, metode persediaan, jumlah saham beredar dan ukuran

alternatif, misalnya untuk pos-pos yang dicatat berdasarkan historical cost.

Menurut Hendr iksen (2002) ada t iga konsep mengena i

pengungkapan laporan keuangan yaitu adequar fair, dan full disclosure.

Konsep yang paling ser ing dipraktekkan adalah aduqut e

disclosure (pengungkapan yang cukup) yaitu pengungkapan minimum

Page 18: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

4

yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku dimana pada tingkat ini investor

dapat menginterpretasikan angka-angka dalam laporan keuangan. Konsep

fair disclosure (pengungkapan wajar) mengandung sasaran etis dengan

menyediakan informasi yang layak terhadap investor potensial, sedangkan full

disclosure (pengungkapan penuh) merupakan pengungkapan atas semua

informasi yang relevan. Terlalu banyak infomasi akan membahayakan karena

penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang

signifikan dan membuat laporan keuangan tersebut sulit dipahami. Oleh

karena itu, Chariri dan Ghozali (2005) mengatakan bahwa pengungkapan

yang tepat mengenai informasi yang penting bagi para investor dan pihak

lainnya hendaknya bersifat cukup, wajar, dan lengkap

Di Indonesia yang menjadi otoritas pengungkapan wajib adalah

Bapepam. Setiap perusahaan publik diwajibkan membuat laporan keuangan

yang diaudit o leh akuntan publik independen sebagai sarana

pertanggungjawaban, terutama kepada pemilik modal. Bapepam melalui Surat

Keputusan Bapepam No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang

Pedoman Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan elemen-elemen yang

seharusnya diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan-perusahaan

publik di Indonesia. Kemudian untuk pedoman penyajian dan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik industri manufaktur diatur

melalui Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 tanggal 27

Desember 2002. Dalam Surat Edaran tersebut total item pengungkapan wajib

oleh perusahaan manufaktur adalah 68 item.

Page 19: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

5

Keluarnya peraturan tersebut ternyata belum signifikan mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur.

Terbukti kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan

manufaktur masih sekitar 64,01%. Kondisi ini menunjukkan bahwa para

emiten belum melakukan keterbukaan informasi kepada para investor. Padahal

seharusnya emiten mulai menyadari bahwa setelah perusahaannya go public,

mereka juga harus melakukan perubahan budaya dari perusahaan tertutup

menjadi perusahaan terbuka. Terdapat pendapat mengenai keengganan emiten

melakukan pengungkapan laporan keuangan, yaitu kemungkinan kurangnya

pengetahuan emiten tentang kebutuhan para investor atau alasan mengenai

tingginya biaya pelaporan.

Padahal adanya peraturan tersebut diharapkan dapat meminimalisasi

perbedaan ekspektasi (ekspectation gap) antara investor dengan emiten.

Menurut Suta (2000) perbedaan ekspektasi itu antara lain: (a) investor

menginginkan full disclosure sedangkan emiten cenderung menerapkan

disclosure yang terbatas, (b) investor menginginkan informasi yang tepat

waktu sedangkan emiten mengharapkan dapat mengurangi biaya penyebaran

informasi atau penerbitan laporan, (c) investor menginginkan data atau

informasi yang rinci dan akurat sedangkan emiten mengharapkan dapat

memberi informasi secara garis besar saja. Ekspektasi ini juga tercermin

dalam hasil survey yang dilakukan Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 1997

kepada 55 pengguna laporan keuangan emiten atau perusahaan publik yang

diwakili oleh manejer investasi. Hasil survey tersebut adalah bahwa laporan

Page 20: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

6

keuangan emiten atau perusahaan publik belum sepenuhnya mengungkapkan

informasi keuangan secara transparan.

Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang menarik untuk

dilakukan. Penelitian semacam ini akan memberikan pengetahuan bagi

pembuat kebijakan dalam menilai kualitas akuntansi suatu perusahaan.

Subiyantoro (1996), menyatakan bahwa tingginya kualitas akuntansi sangat

erat hubungannya dengan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan. Sedangkan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

dipengaruhi oleh karakteristik suatu perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Subiyantoro (1996) meneliti sejauh mana

karakteristik perusahaan memberi kontribusi terhadap tinggi rendahnya

tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan perusahaan

publik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan periode penelitian sebelum

masa krisis (1994) dengan sampel penelitian seluruh industri yang terdaftar

di BEJ. Variabel penelitian yang digunakan adalah total aktiva, total penjualan

rentabilitas ekonomi, profit margin, rasio likuiditas, dan tipe industri, dimana

semuanya menunjukkan karakteristik perusahaan. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah 18 item yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya ada 3 karakteristik perusahaan

yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kelengkapan ungkapan

wajib laporan tahunan yaitu: total aktiva, rasio leverage dan rasio likuiditas.

Page 21: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

7

Na’im dan Rakhman (2000) melakukan penelitian tentang analisis

hubungan antara kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dengan

struktur modal dan tipe kepemilikan perusahaan. Sampel yang diambil

sebanyak 32 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ, di mana periode

penelitian adalah laporan keuangan tahun 1996. Dari penelitian tersebut

disimpulkan bahwa leverage keuangan memiliki hubungan yang signifikan

positif terhadap indeks kelengkapan pengungkapan. Di sisi lain tidak

ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara persentase kepemilikan

saham oleh publik dengan kelengkapan pengungkapan.

Fitriani (2001) melakukan penelitian tentang signifikansi perbedaan

tingkat kelengkapan pengungkapan wajib dan sukarela pada laporan

keuangan. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 102 perusahaan dengan

periode penelitian pada laporan keuangan tahun 1999. Dari penelitian

disimpulkan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi kelengkapan

pengungkapan wajib adalah ukuran perusahaan, status perusahaan, jenis

perusahaan, net profit margin, dan Kantor Akuntan Publik. Faktor yang

mempengaruhi indeks pengungkapan sukarela adalah variabel seperti

pengungkapan wajib kecuali jenis perusahaan, sedangkan tingkat leverage dan

likuiditas tidak mempengaruhi indeks kelengkapan pengungkapan wajib dan

sukarela.

Nugraheni dkk (2002) menganalisis faktor-faktor fundamental

perusahaan terhadap kelengkapan laporan keuangan. Dengan sampel

sebanyak 76 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Dengan

Page 22: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

8

menggunakan variabel independen seperti tingkat likuiditas, tingkat

leverage, tingkat profitabilitas dan common stock ratio. Berdasarkan penelitian

ini ditemukan bukti empiris bahwa secara parsial dan secara bersama-sama

tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor fundamental

perusahaan terhadap tingkat pengungkapan perusahaan.

Simanjuntak dan Widiastuti (2004) meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada

perusahaan manufaktur, dengan menggunakan sampel 34 perusahaan yang

terdaftar di BEJ pada tahun 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

bersama-sama variabel leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi kepemilikan

saham oleh publik dan umur perusahaan mampu mempengaruhi kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan. Sedangkan secara parsial dengan tingkat

signifikan sebesar 5 % hanya variabel leverage yang diproksikan dengan

debt to equity ratio, variabel profitabilitas dan porsi kepemilikan saham

oleh investor luar (publik) secara signifikan positif mempengaruhi

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur.

Almilia dan Retrinasari (2007) meneliti tentang analisis pengaruh

karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan manufakur yang terdapat di BEJ. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, net profit margin,

ukuran perusahaan dan status perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak dua ratus perusahaan selama

Page 23: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

9

tahun 2001-2004. Kelengkapan pengungkapan sukarela tidak dipengaruhi oleh

semua variabel-variabel bebas tersebut. Sedangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) adalah

variabel rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan yang

berpengaruh signifikan <10 %.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2007). Penelitian ini bertujuan

untuk menguji konsistensi hasil penelitian sebelumnya dan diharapkan

dapat memperbaiki keterbatasan yang ada dalam penelitian tersebut.

Penelit ian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan yang tercermin dalam rasio likuiditas,

leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, pertama variabel

independen pada penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari

(2007) adalah rasio likuiditas, rasio leverage, net profit margin, ukuran

perusahaan dan status perusahaan sedangkan pada penelitian ini adalah rasio

likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran

perusahaan.

Perbedaan kedua terletak pada perbedaan tahun penelitiannya,

dimana pada penelitian sebelumnya tahun 2001-2004 sedangkan pada

penelitian ini akan diperluas dan diperbaharui tahun penelitiannya yaitu pada

tahun 2005-2009 dan dibatasi pada perusahaan manufaktur. Alasan

Page 24: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

10

dipilihnya perusahaan manufaktur adalah karena jenis perusahaan ini

mendominasi perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

Oleh sebab itu, mengingat perlu dilakukan penelitian mengenai rasio

likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran

perusahaan atas pengungkapan laporan keuangan untuk mencerminkan kondisi

keuangan perusahaan secara riil. Berdasarkan latarbelakang masalah diatas

maka tulisan ini diberi judul “Pengaruh Faktor-faktor Fudamental

Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2005-2009)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas,

porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun secara simultan?

2. Seberapa besar pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio

profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Page 25: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Menganalisis pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio

profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun

simultan

b. Besarnya pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio

profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Manfaat penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada

emiten mengenai minimum disclosure agar informasi yang disajikan

dapat bermanfaat untuk analisis dan pengambilan keputusan investasi

b. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam

kaitannya dengan pengambilan keputusan investasi dan sebagai bahan

evaluasi dalam menilai kinerja emitennya

Page 26: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

12

c. Bagi BAPEPAM

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

BAPEPAM untuk mengembangkan, mengubah dan menjelaskan

peraturan yang berlaku dalam rangka menciptakan pasar modal yang

efisien

d. Bagi civitas akademika

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan mengenai rasio

likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran

perusahaan dalam hal pengungkapan laporan keuangan pada perusahan

manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

e. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

memperkuat hasil penelitian sebelumnya dan menjadi dasar dalam kajian

berikutnya khususnya tentang pengaruh faktor-faktor fundamental

terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan manufaktur

.

Page 27: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu hasil akhir dari suatu proses atau

kegiatan akuntansi dalam suatu kesatuan akuntansi usaha (business

accounting entity). Pengertian laporan keuangan menurut Sadeli (2009)

adalah laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi

keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai selama

periode tertentu.

Menurut Munawir (2001) laporan keuangan pada dasarnya adalah

hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga merupakan alat utama

manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

melaksanakan fungsi pertanggungjawaban atas sumber daya yang

dipercayakan kepadanya, sedangkan Brigham dan Houston (2001)

mengatakan bahwa laporan keuangan adalah posisi perusahaan pada

suatu waktu tertentu maupun operasinya selama beberapa periode yang

lalu, akan tetapi nilai riil dari laporan keuangan adalah fakta bahwa

Page 28: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

14

laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memprediksi laba

dan deviden masa depan.

Menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI, 2007) dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang

lengkap meliputi neraca laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan

(yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti: laporan arus kas), catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan

yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan sebagai

segmen dan geografis serta pengaruh pengungkapan perubahan harga.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan yang merupakan suatu

ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku

bersangkutan, yang berguna bagi pemakai laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen

dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan

keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu

sebagai laporan kepada pihak-pihak luar perusahaan yang

membutuhkannya, diantaranya kreditor, investor, serta pihak lainnya yang

digunakan sebagai dasar pertimbangan sebelum memuluskan untuk

melakukan investasi di perusahaan tersebut.

Page 29: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

15

2. Tujuan Laporan Keuangan

a) Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)

Tujuan akuntansi atau laporan keuangan menurut berbagai

sumber dapat kita lihat dari penjelasan di bawah ini. Prinsip Akuntansi

Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah

sebagai berikut.

1) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya

mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan

2) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang

timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba

3) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

4) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi

mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi

5) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan

pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang

dianut perusahaan

b) Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Sementara itu, menurut SAK No. 1, Tujuan Laporan Keuangan

adalah sebagai berikut:

Page 30: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

16

1) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi

2) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan

bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan

tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum

menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan

tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan

3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai

apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat

demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan

ini mungkin mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau

menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk

mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Tujuan laporan

keuangan ini diadopsi dari IASC (international Accounting Standard

Committee)

c) Menurut ASOBAT

A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) merumuskan

empat tujuan akuntansi sebagai berikut:

Page 31: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

17

1) Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang

terbatas dan untuk menetapkan tujuan

2) Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan

faktor produksi lainnya

3) Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan

4) Membantu fungsi dan pengawasan sosial

d) Menurut APB Statement No. 4

APB Statement No. 4 berjudul Basic Concepts and Accounting

Principles Underlying Financial Statements Business Enterprises.

Laporan ini bersifat deskriptif. dan laporan ini banyak mempengaruhi

studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan

ini tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut:

1) Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan

laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan pcrubahan posisi kcuangan

lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP (General Accepted

Accounting Principle)

2) Tujuan Umum

Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai bcrikut:

(a) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber

ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan maksud:

(1) untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan

(2) untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya

Page 32: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

18

(3) untuk menilai kemampuan untuk menyelesaikan utang-

utangnya

(4) menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang

ada

(b) Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan

bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba

dengan maksud:

(1) memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan

pemegang saham

(2) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pajak,

mengumpulkan dana untuk perluasan perusahaan

(3) memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan

dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan

(4) menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba

dalam jangka panjang

(c) Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

(d) Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan

keadaan kewajiban Mengungkapkan informasi relevan lainnya

yang dibutuhkan para pemakai laporan.

Page 33: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

19

3) Tujuan Kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements

No. 4 adalah relevance, understandability, verifiability, neutrality,

timeliness, comparability, dan completeness. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

(a) Relevance

Memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat

membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan

(b) Understandability

Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting

tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya

(c) Verifiability

Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang

akan menghasilkan pendapat yang sama

(d) Neutrality

Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan

pihak-pihak tertentu saja

(e) Timeliness

Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan

keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat

Page 34: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

20

(f) Comparability

Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya

akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu

perusahaan maupun perusahaan Iain

(g) Completeness

Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua

kebutuhan yang layak dari para pemakai.

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi

Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor

potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan

informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi:

a) Investor. Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan

dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang

mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu

menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi

tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang

memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk

membayar dividen

b) Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka

tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

Page 35: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

21

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,

manfaat pensiun dan kesempatan kerja

c) Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi

keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah

pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo

d) Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha

lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk

memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh

tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang

waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali kalau

sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup

perusahaan

e) Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam

perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan

f) Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah

kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan

informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan

pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional

dan statistik lainnya

g) Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam

berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti

Page 36: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

22

pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan

dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan

dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum.

Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi

setiap pemakai. Berhubung para investor merupakan penanam modal

berisiko ke perusahaan, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi

kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai

lain.

Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga

berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan

tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajemen

memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan

tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun demikian, pelaporan

informasi semacam itu berada di luar ruang lingkup kerangka dasar ini.

Bagaimanapun juga, laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada

informasi yang digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan.

Page 37: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

23

4. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan

utama menurut SAK hanya tiga. yaitu:

a) Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada

suatu tangggal tertentu

b) Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan

laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu

c) Laporan arus kas. Di sini dimuat sumber dana pengeluaran Kas

perusahaan selama satu periode

5. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik

kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan, materialitas, netralitas,

pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat diperbandingkan, tepat waktu,

keseimbangan antara biaya dan manfaat, keseimbangan antara karakteristik

kualitatif, dan penyajian wajar. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a) Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan

keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh

pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan

yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta

kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar

Page 38: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

24

b) Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi

pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,

masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil

evaluasi mereka di masa lalu

c) Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan

materialitasnya. Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk

mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar

laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau

kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam

mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement)

d) Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan

tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak

boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan

beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang

mempunyai kepentingan yang berlawanan

Page 39: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

25

e) Pertimbangan Sehat

Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi

ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan

piutang yang diragukan, prakiraan masa manfaat pabrik serta peralatan,

dan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastian

semacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dan

dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence) dalam penyusunan

laporan keuangan

f) Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus

lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak

mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak

benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak

sempurna ditinjau dari segi relevansi

g) Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan

perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend)

posisi dan kinerja keuangan.

h) Tepat Waktu

Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan,

maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.

Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara

pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk

Page 40: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

26

menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan

sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya diketahui,

sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan

ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan

mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil

keputusan

i) Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala

yang pervasif dari pada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan

informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian,

evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang

substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu harus dipikul oleh pemakai

informasi yang menikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati

oleh pemakai lain disamping mereka yang menjadi tujuan informasi;

misalnya, penyediaan informasi lanjutan kepada kreditor mungkin

mengurangi biaya pinjaman yang dipikul perusahaan. Karena alasan

inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya-manfaat pada kasus

tertentu

j) Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif

Dalam praktek, keseimbangan atau trade off di antara berbagai

karakteristik kualitatif sering diperlukan. Pada umumnya tujuannya

adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai

karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan keuangan

Page 41: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

27

k) Penyajian Wajar

Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan

yang wajar dari, atau menyajikan dengan wajar, posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Meskipun kerangka

dasar ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut, penerapan

karakteristik kualitatif pokok dan standar akuntansi keuangan yang sesuai

biasanya menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan apa

yang pada umumnya dipahami sebagai suatu pandangan yang wajar dari,

atau menyajikan dengan wajar, informasi semacam itu

6. Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan

Kata disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak

menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan,

disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan

informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas suatu unit

usaha (Chariri dan Ghozali, 2003). Hendriksen (2002) mengatakan

secara sederhana, pengungkapan dapat diartikan sebagai pengeluaran

informasi (the release of information). Para akuntan cenderung

menggunakan istilah ini dalam batasan yang lebih sempit, yaitu

pengeluaran informasi tentang perusahaan dalam laporan

keuangan, umumnya laporan tahunan.

Menurut Belkaouli (2000) tujuan pengungkapan antara lain:

a) untuk menjelaskan item-item yang diakui dan item-item yang belum

diakui serta menyediakan ukuran yang relevan bagi item-item

Page 42: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

28

tersebut

b) untuk menyediakan informasi dan item-item yang potensial untuk

diakui dan yang belum diakui bagi investor dan kreditor dalam

menentukan risiko, dan returnnya

c) untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar

di masa mendatang

Harianto dan Sudomo (2001) teori keagenan membahas hubungan

antara manajemen dengan pemegang saham, di mana yang dimaksud

dengan principal adalah pemegang saham dan agent adalah manajemen

pengelola perusahaan. Principal menyediakan fasilitas dan dana untuk

menjalankan perusahaan, di lain pihak manajemen mempunyai kewajiban

untuk mengelola apa yang diamanahkan pemegang saham kepadanya.

Agen diwajibkan memberikan laporan periodik pada principal tentang

usaha yang dijalankannya. Prinsipal akan menilai kinerja agennya

melalui laporan keuangan yang disampaikan kepadanya. Oleh karena

itu, laporan keuangan merupakan sarana akuntabilitas manajemen kepada

pemiliknya.

Darrough dalam Na’im dan Rakman (2000) mengemukakan ada

dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang

ditetapkan standar, yaitu:

a. Pengungkapan Wajib (mandated disclosure)

Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang

disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak

Page 43: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

29

bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela,

pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk

mengungkapkannya. Luas pengungkapan wajib tidak sama antara

negara yang satu dengan negara yang lain. Negara maju dengan

regulasi yang lebih baik akan mensyaratkan pengungkapan

minimum atas lebih banyak butir dibandingkan dengan yang

disyaratkan negara berkembang

b. Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure)

Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan butir-butir

yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh

peraturan yang berlaku. Healy dan Palepu (1993) mengemukakan

meskipun semua perusahaan publik diwajibkan memenuhi

pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam

hal jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah

satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui

pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor

dalam memahami strategi bisnis manajemen

Menurut Hendriksen (2002) ada tiga konsep pengungkapan

yang umumnya diusulkan, yaitu pengungkapan cukup, pengungkapan

wajar, pengungkapan penuh. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengungkapan cukup (Adequate disclosure)

Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang

cukup, yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh

Page 44: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

30

peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat

diinterpretasikan dengan benar oleh investor

2. Pengungkapan wajar (Fair disclosure)

Pengungkapan yang wajar secara t idak langsung

menyiratkan suatu etika, yaitu memberikan perlakuan yang sama

kepada semua pemakai laporan keuangan

3. Pengungkapan penuh (Full disclosure)

Pengungkapan penuh menyangkut penyajian

informasi yang relevan. Bagi sebagian orang pengungkapan

penuh berarti penyajian informasi secara berlimpah sehingga tidak

tepat. Menurut mereka, terlalu banyak informasi akan

membahayakan. Karena penyajian rinci dan yang tidak penting

justru akan mengaburkan informasi yang signifikan membuat

laporan keuangan sulit ditafsir

7. Kelengkapan Pengungkapan

Menurut Na’im dan Rakhman (2000) kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan sangat bergantung kepada standar yang

diberlakukan di suatu negara. Negara maju dengan regulasi yang lebih

ketat relatif lebih tinggi pengungkapan laporan keuangannya jika

dibandingkan dengan perusahaan di negara berkembang. Kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan suatu perusahaan tidak bersifat statis,

tetapi meningkat sejalan dengan perkembangan pasar modal dan sosial

di negara bersangkutan.

Page 45: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

31

Hendr iksen (2002) mengatakan penetapan t ingkat

kelengkapan pengungkapan yang tepat idealnya tergantung pada tingkat

kesejahteraan sosial yang dihasilkan oleh pengungkapan. Jika tidak ada suatu

teori etika yang memungkinkan pengukuran kesejahteraan sosial, maka para

regulator akuntansi berkewajiban untuk mengandalkan kriteria seperti

relevansi dan keandalan.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan adalah suatu bentuk kualitas untuk

menilai manfaat dari laporan keuangan tersebut.

Di Indonesia, pedoman penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan oleh emiten atau perusahaan publik industri manufaktur

ditetapkan oleh Bapepam dalam Surat Edaran No.SE-02/PM/2002

tanggal 27 Desember 2002. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan

suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan

mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure)

sehingga dapat memberikan kualitas informasi keuangan bagi para

pengguna.

Tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat

diukur dengan menggunakan index of disclosure methodology, seperti

indeks Wallace

Rumus index Wallance: x 100% (Nugraheni 2000)

Dimana n : Jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan

k : Jumlah item yang seharusnya diungkap

Page 46: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

32

B. Faktor-faktor Fundamental

Menurut Jogiyanto (2000), faktor-faktor fundamental adalah faktor yang

berhubungan dengan kondisi perusahaan, yang meliputi kondisi manajemen,

organisasi, SDM dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja

perusahaan. Definisi tersebut senada dengan yang disampaikan Shahrir

(1995) bahwa faktor fundamental perusahaan adalah informasi yang

berkenaan dengan kondisi internal perusahaan. Sedangkan Ang (1997)

mengatakan faktor fundamental merupakan faktor yang dapat

memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan suatu bisnis dengan

maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari

perusahaan tersebut.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa fakto r -faktor

fundamental adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi internal

perusahaan yang dapat mempengaruhi suatu kondisi dalam perusahaan

tersebut.

Faktor-faktor fundamental meliputi :

1. kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional

2. kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

3. manfaat bagi perekonomian nasional

1. Rasio Likuiditas

Weston dan Brigham (1993) mendefinisikan rasio likuiditas sebagai

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendek yang jatuh tempo. Definisi ini senada dengan yang

Page 47: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

33

disampaikan Hanafi dan Halim (2000). Menurut Horne dan Wachowicz

(1997) rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek

dengan sumber jangka pendek untuk memenuhi kewajiban tersebut.

Dari rasio ini dapat diperoleh pandangan tentang keadaan solvabilitas kas

pada saat ini dan kemampuan perusahaan untuk tetap mempertahankan

solvabilitasnya.

Munawir (2001) menyatakan rasio likuiditas sebagai rasio modal

kerja, yaitu: rasio yang digunakan untuk menganalisa dan

menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat

membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang

digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi kreditor jangka panjang

dan pemegang saham yang akhirnya atau setidak-tidaknya ingin

mengetahui prospek dari deviden dan pembayaran bunga di masa yang

akan datang.

Dapat dipahami bahwa rasio likuiditas menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya atau kewajiban yang segera jatuh tempo dengan sumber

jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio likuiditas maka semakin tinggi

kemampuan perusahaan membayar hutang-hutang jangka pendeknya.

Dua rasio likuiditas yang sering digunakan adalah:

a) Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio lancar adalah rasio yang paling sering digunakan.

Menurut Weston dan Brigham (1993) dan Brigham dan Houston

Page 48: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

34

(2001) rasio lancar mengukur kemampuan aktiva lancar membayar

hutang lancar. Aktiva lancar biasanya terdiri dari: kas, surat

berharga, piutang, dan persediaan. Hutang lancar terdiri dari hutang

dagang, wesel bayar jangka pendek, hutang jangka panjang yang

segera jatuh tempo, pajak yang belum dibayar (accued) dan biaya-

biaya yang belum dibayar (accrued) lainnya (terutama upah).

Ang (1997) mengatakan bahwa rasio likuiditas bertujuan

untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban pendeknya dengan aktiva lancarnya. Rasio lancar dapat

dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancarnya.

Rasio Lancar = 慴 ‴

Menurut Robert Morr is Associate da lam Horne dan

Wachowicz (1997) rata-rata rasio lancar untuk industri adalah 2,1

kali. Semakin tinggi rasio lancar seharusnya semakin besar

kemampuan perusahaan untuk membayar tagihannya. Namun rasio

ini harus dianggap sebagai ukuran kasar karena t idak

mempertimbangkan likuiditas komponen individual aktiva lancar.

b) Rasio cepat (Quick Ratio/Acid Test ratio)

Rasio ini dinamakan Immediate Solvency atau cash ratio yang

mengukur kemampuan yang sesungguhnya untuk memenuhi hutang-

hutangnya tepat pada saatnya (Munawir 2001). Menurut Weston dan

Brigham (1993) rasio cepat dihitung dengan mengurangkan persediaan

Page 49: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

35

dari aktiva lancar dan kemudian membagi hasilnya dengan kewajiban

lancar.

Rasio Cepat = −

Menurut Robert Morr is Associate da lam Horne dan

Wachowicz (1997) rata-rata rasio lancar untuk industri adalah 2,1

kali. Kemudian Horne dan Wachowicz (1997) mengatakan rasio ini

sebagai ukuran likuiditas yang lebih konservatif karena menyediakan

aktiva yang benar-benar likuid dalam membayar hutang jangka

pendeknya. Persediaan dianggap harta lancar perusahaan yang

tingkat likuiditasnya rendah dan harta yang sering nilainya mero sot bila

terjadi likuidasi. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan

persediaan merupakan hal yang penting (Brigham dan Houston

2001).

Hanafi dan Halim (2000) mengatakan bahwa rasio lancar akan

menunjukkan kecenderungan menurun karena memasukkan nila i

persed iaan yang menurun, sementara rasio cepat akan

menunjukkan kecenderungan tetap (stabil). Jika rasio lancar tinggi tetapi

rasio cepatnya rendah berarti menunjukkan adanya investasi yang

sangat besar dalam persediaan.

2. Rasio Leverage

Menurut Ang (1997) rasio leverage berfungsi untuk menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

Page 50: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

36

Sedangkan Weston dan Brigham (1993) mengatakan rasio leverage

mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana

yang dipinjamkan dari kreditor. Dengan demikian, leverage menunjukkan

batasan (seberapa besar) pendanaan perusahaan yang dibiayai oleh

hutangnya.

Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan, memiliki tiga

implikasi penting (Brigham dan Houston 2001):

a) kreditor melihat kepada dana (equity) yang disediakan pemilik,

untuk mengukur batas keamanan (margin of safety)

b) dengan mengumpulkan dana melalui hutang, pemilik memperoleh

wewenang pengawasan perusahaan dengan hanya investasi yang

kecil

c) jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas

investasi yang dibiayai dengan dana pinjaman di banding

pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal pemilik akan

lebih besar

Semakin tinggi rasio leverage berarti semakin besar pula

proporsi pendanaan perusahaan yang dibiayai dari hutang. Perusahaan

dengan leverage yang tinggi memiliki resiko menderita kerugian besar,

tetapi juga mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang

besar. Sebaliknya, perusahaan dengan leverage yang rendah mempunyai

resiko yang kecil bila perekonomian dalam keadaan menurun. Tetapi

perusahaan tersebut juga memiliki laba rata-rata yang rendah jika

Page 51: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

37

perekonomian menarik. Keputusan tentang penggunaan leverage berarti

menyeimbangkan kemungkinan laba yang lebih tinggi dengan naiknya

resiko.

Dua rasio leverage yang sering digunakan:

1. Rasio hutang terhadap total aktiva (Debt to total asset/DTA)

Rasio ini merupakan ratio total hutang terhadap total harta

yang mengukur persentase total dan yang berasal dari kreditur

(Lukas Setia 1999). Menurut Brigham dan Houston (2001) rasio

hutang terhadap aktiva mengukur presentase dana yang disediakan

oleh kreditur, umumnya disebut rasio hutang (debt ratio). Debt ratio

dihitung dengan membagi total hutang dengan total aktivanya

DTA =

x 100%

Rata-rata rasio hutang terhadap total aktiva untuk industri

adalah 40% (Brigham dan Houston 2001). Rasio ini menekankan

pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan

menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh

pendanaan hutang. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar risiko

keuangan. Semakin rendah rasio ini semakin rendah risiko keuangan

perusahaan (Horne dan Wachowicz 1997). Oleh karena itu kreditor

lebih menyukai rasio hutang yang rendah. Berlawanan dengan

kreditor, pemilik mungkin menginginkan rasio ini tinggi untuk

memperbesar laba atau jika menaikkan jumlah modal berarti

Page 52: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

38

melepaskan sebagian pengawasan, karena bertambahnya jumlah

pemegang saham (Weston dan Brigham 1993)

2. Rasio hutang terhadap equitas (Debt to Equity Ratio/DER)

Rasio hutang terhadap ekuitas dihitung dengan jalan membagi

total hutang perusahaan (termasuk kewajiban lancar) dengan ekuitas

pemegang saham (Horne dan Wachowicz 1997).

DER = ℎ

.Rasio hutang terhadap ekuitas berbeda-beda tergantung dari

karakteristik bisnis dan keberagaman arus kas. Perusahaan dengan

arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio hutang terhadap ekuitas

yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan arus kas yang kurang

stabil. Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan

perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin

besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi penyusutan

nilai aktiva atau kerugian.

3. Rasio Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2001) profitabilitas adalah hasil

bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sedangkan Horne dan

Wachowicz (1997) mengatakan rasio profitabilitas menghubungkan laba

dengan penjualan dan laba dengan investasi yang secara bersama-sama

keduanya menunjukkan efektifitas keseluruhan operasi perusahaan.

Menurut Hanafi dan Halim (2000) rasio profitabilitas ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat

Page 53: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

39

penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Ang (1997) mengatakan

profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan.

Dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi

rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan

memperoleh laba.

Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu: profit margin,

return on total asset (ROA), dan return on equity (ROE).

a) Marjin laba atas Penjualan (Profit Margin on sales)

Profit marjin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini

bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan

biaya-biaya (ukuran efisiensi) pada periode tertentu (Hanafi dan Halim

2000). Marjin ini merupakan ukuran keuntungan penjualan perusahaan

setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan (Horne dan

Wachowicz 1997). Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih dengan

penjualan.

Profit Margin = ℎ ℎ x 100%

Profit marjin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.

Rendahnya marjin ini tidak menunjukkan adanya masalah operasi,

tetapi hanya perbedaan dalam strategi pembiayaan, dan perusahaan

Page 54: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

40

dengan marjin laba yang rendah akan memiliki t ingkat

pengembalian yang tinggi kepada pemega ng saha m jika mengguna

kan leverage keuangan (Brigham dan Houston 2001).

b) Pengembalian atas total aktiva (Return On Asset /ROA)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA juga sering

disebut juga sebagai Return On Investment (ROI) (Hanafi dan Halim

2000:). Horne dan Wachowicz (1997) mengatakan rasio ini rasio

keuntungan yang menghubungkan laba dengan investasi. Menurut

Ang (1997) profitabilitas mengukur efektifitas perusahaan di da lam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. Rasio pengembalian atas total aktiva dihitung dengan

membagi laba bersih sesudah pajak dengan total aktiva.

ROA = ℎ ℎ x 100%

Rata-rata ROA untuk industri adalah 9% (Brigham dan

Houston 2001). ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen

asset/aktiva. Rendahnya rasio ini diakibatkan oleh (a) rendahnya basic

earning power (BEP) perusahaan, (b) tingginya biaya bunga karena

penggunaan kewajiban diatas rata-rata yang menyebabkan laba bersih

relatif rendah.

c) Pengembalian atas ekuitas saham biasa (Return On Equity/ROE)

Rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa mengukur

pengembalian atas ekuitas saham biasa atau tingkat pengembalian atas

Page 55: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

41

investasi pemegang saham (Brigham dan Houston 2001). Return On

Equity (ROE) sering disebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Return

On Common Equity).

Hanafi dan Halim (2000) mengatakan bahwa ROE mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu. Hal ini senada dengan pernyataan Ang (1997)

bahwa ROE mengukur tingkat kembalian perusahaan atau

efekt ivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Rasio ini

merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

ROE = ℎ ℎ

x 100%

Rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang

sebenarnya karena rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun

capital gain untuk pemegang saham. ROE dipengaruhi ROA dan

tingkat leverage keuangan perusahaan.

4. Porsi Saham Publik

Perusahaan yang telah go public, saham-sahamnya bebas

dimiliki oleh publik. Menurut Suta (2002) umumnya komposisi

saham perusahaan yang telah go public masih belum seimbang antara

founder dengan pemegang saham publik. Sekitar 70% saham masih

dikuasai oleh founder dan 30% sisanya dimiliki oleh publik. Perbedaan

komposisi kepemilikan tersebut (equity gap) menyebabkan pemegang

saham publik memiliki bargaining position yang lemah.

Page 56: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

42

Porsi saham publik diukur dengan rasio jumlah saham yang

dimilik i masyarakat (publik) dengan total saham. Rasio in i

menunjukkan seberapa besar saham perusahaan yang dimiliki oleh

publik (Simanjuntak dan Widiastuti, 2004).

Perusahaan yang sahamnya banyak d imiliki publik

menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi

dimata masyarakat dalam memberikan imbalan (deviden) yang layak

dan dianggap mampu beroperasi terus menerus (going concern).

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan karakteristik suatu perusahaan

dalam hubungannya dengan stuktur perusahaan (Lang dan Lundholm

dalam Subiyantoro 1996). Menurut Ferry dan Jones dalam Jaelani (2001)

ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan

yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total

penjualan dan rata-rata aktiva. Brigham dan Houston (2001)

mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai rata-rata total penjualan bersih

untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. dalam Subiyantoro

1996). Menurut Ferry dan Jones dalam Jaelani (2001) ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh

total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata

aktiva. Brigham dan Houston (2001) mendefinisikan ukuran

perusahaan sebagai rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang

bersangkutan sampai beberapa tahun.

Page 57: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

43

Dengan demikian dapat dipahami bahwa ukuran perusahaan

menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari besar

kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total

penjualan yang diperolehnya

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

dan Tahun Variabel yang

Diteliti Alat Analisis Hasil

Idjang Sukitno dan Arifin Sabeni

(2000)

Independen: Relavansi Reliabilitas Komparabilitas Dependen: Laporan Keuangan

The Match Pairs Sign Test

Laporan keuangan perusahaan yang go public di BEJ meskipun telah menyajikan informasi akuntansi yang dapat diandalkan, tetapi informasi tidak relevan dan tidak komparable untuk pembuatan keputusan

Julia Halim, Carmel Meiden,

dan Rudolf Luban Tobing (2005)

Independen: Manajemen Laba Dependen: Pengungkapan Lalopran Keuangan

Simultaneous Equation Model

(SEM)

Manajemen laba berpengaruh signifikan positif pada tingkat pengungkapan laporan keuangan sejalan dengan

tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan negatif pada manajemen laba sejalan dengan perspektif Opportunistic Earnings Management

Page 58: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

44

Nama Peneliti dan Tahun

Variabel yang Diteliti

Alat Analisis Hasil

Sylvia Veronica N.P. Siregar dan Siddharta Utama

(2005)

Independen: Struktur Kepemilikan Ukuran Perusahaan Praktek GCG Dependen: Pengelolaan Laba

Regresi Berganda variabel ukuran perusahaan secara konsisten mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap besaran pengelolaan laba yang dilakukan perusahaan.

Luciana Spica

Almilia dan Ikka Retrinasari

(2007)

Independen: Ukuran perusahaan Rasio likuiditas Rasio leverage Net Profit Margin Status perusahaan Dependen: pengungkapan laporan keuangan

Regresi Berganda variabel yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan wajib yaitu variabel rasio likuiditas, rasio leverage, ukuran perusahaan dan status perusahaan. Kelengkapan pengungkapan sukarela tidak dipengaruhi oleh semua variabel-variabel bebas tersebut. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan (wajib dan sukarela) adalah variabel rasio likuiditas, ukuran perusahaan dan status perusahaan yang berpengaruh signifikan <10%.

Lanjutan Tabel 2.1

Page 59: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

45

Nama Peneliti dan Tahun

Variabel yang Diteliti

Alat Analisis Hasil

Zahro Naimah dan Siddharta Utama

(2006)

Independen: Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Profitabilitas Perusahaan Dependen: Koefesien Respon Laba dan Koefesien Respon Nilai Buku

Regresi Hasil penelitian menunjukan bahwabaik laba akuntansi maupun nilai buku ekuitasmempunyai pengaruh terhadap harga saham

NinnaDaniati dan Suhairi (2006)

Independen: Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas Laba Kotor Ukuran Perusahaan Dependen: Expected Return Saham

Regresi Linear Berganda

Menunjukan adanya pengaruhyang signifikan arus kas dari aktivitas investasi terhadap expected return saham

6. Keterkaitan Antar Variabel

Pengungkapan laporan keuangan merupakan faktor yang penting

bagi sebuah perusahaan dalam hubungannya dengan pihak eksternal

perusahaan khususnya para investo r. Pengungkapan laporan

keuangan sangat mempengaruhi penilaian investor terhadap kinerja

perusahaan. Lebih jauh Na’im dan Rakhman (2000) mengatakan

pengungkapan laporan keuangan merupakan faktor signifikan dalam

Lanjutan Tabel 2.1

Page 60: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

46

pencapaian efisiensi pasar modal dan merupakan sarana akuntabilitas

publik.

Pengguna laporan keuangan dapat menganalisis laporan keuangan

dengan faktor rasional yang mempengaruhinya, atau yang sering disebut

faktor-faktor fundamental. Faktor ini menunjukkan karakteristik

perusahaan yang dapat mempengaruhi kondisi yang ada di perusahaan

tersebut. Berkaitan dengan pengungkapan laporan keuangan, perusahaan

akan mengungkapkan laporan keuangannya sesuai dengan kondisi

internal perusahaan. Dengan demikian faktor-faktor fundamental

perusahaan dapat mempengaruhi kelengkapanan pengungkapan laporan

keuangannya kepada publik. Dalam penelitian ini faktor-faktor fundamental

tercermin dalam rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, porsi

saham publik, dan ukuran perusahaan.

Ha 1: Likuiditas dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

Tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi,

tingkat likuiditas yang lebih tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi

keuangan perusahaan. Perusahaan semacam ini cenderung untuk

melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar

karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel (Cooke dalam

Nugraheni, 2002). Tetapi di la in pihak, likuiditas dapat juga

dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola

keuangan perusahaan. Dari sisi ini, perusahaan dengan likuiditas rendah

cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi kepada pihak

Page 61: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

47

eksternal sebagai upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja

manajemen (Wallace dkk dalam Nugraheni, 2002).

Namun dari dua sisi tersebut lebih diyakini bahwa perusahaan

dengan rasio likuiditas yang tinggi menunjukkan tingginya kemampuan

perusahaan tersebut dalam memenuhi hutang jangka pendeknya. Dapat

dikatakan perusahaan tersebut dalam kondisi yang sehat. Kekuatan

perusahaan yang ditunjukkan dengan rasio likuiditas yang tinggi akan

berhubungan dengan tingkat pengungkapan yang tinggi. Hal ini

didasarkan pada harapan bahwa kuatnya finansial suatu perusahaan akan

cenderung memberi pengungkapan yang lebih untuk memberikan

informasi yang lebih luas dari pada perusahaan yang memiliki kondisi

finansial yang lemah. Selain itu perusahaan dengan kondisi finansial yang

kuat diangggap mampu menanggung biaya-biaya yang ditimbulkan

dengan adanya pengungkapan yang lebih luas.

Sehingga dari uraian diatas dapat dipahami bahwa tinggi

rendahnya rasio likuidit as perusahaan secara posit if dapat

mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya.

Ha 2: Leverage dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

Jensen dan Meckling dalam Simanjuntak dan Widiastuti (2004)

menyatakan bahwa perusahaan dengan leverage tinggi menanggung

biaya pengawasan (monitoring cost) tinggi. Jika menyediakan

informasi secara lebih komprehensif akan membutuhkan biaya lebih

tinggi, maka perusahaan dengan leverage tinggi akan menyediakan

Page 62: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

48

informasi secara komprehensif. Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh

Na’im dan Rakhman (2000), bahwa perusahaan dengan rasio hutang atas

modal tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi dalam

laporan keuangan daripada perusahaan dengan rasio yang rendah.

Pendapat Meek, Roberts, dan Gray dalam Nugraheni (2002) juga

mendukung pernyataan di atas. Semakin tinggi tingkat leverage

perusahaan semakin besar pula agency cost atau dengan kata lain, untuk

memenuhi kebutuhan kreditur jangka panjang perusahaan dituntut untuk

melakukan pengungkapan yang lebih luas.

Pada perekonomian yang membaik, perusahaan dengan leverage

yang tinggi akan lebih banyak mempunyai kesempatan untuk

memperoleh laba yang tinggi. Pada kondisi seperti ini perusahaan akan

menyediakan informasi yang lebih komprehensif dalam laporan

keuangannya untuk menarik para investor.

Rasio leverage menunjukkan proporsi pendanaan perusahaan yang

dibiayai dengan hutang. Semakin tinggi leveragenya berarti semakin

tinggi pula ketergantungan perusahaan tersebut kepada krediturnya. Hal

ini sesuai dengan agency teory, yaitu hubungan keagenan antara

prinsipal (kreditur) dengan agennya (perusahaan). Perusahaan akan

berusaha memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai kondisi

perusahaan kepada krediturnya. Harapannya kreditur lebih mengetahui dan

memahami perusahaan dalam kaitannya dengan kredit yang diberikan.

Page 63: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

49

Dari uraian diatas dapat ditarik benang merah bahwa perusahaan

dengan leverage yang tinggi lebih dipercaya oleh para kreditur dan

dianggap lebih memiliki kesempatan untuk menghasilkan laba. Dengan

demikian perusahaan dengan leverage yang tinggi akan tinggi pula

kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya.

Ha 3: Profitabilitas dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Shinghvi dan Desai dalam Subiyantoro (1996) mengutarakan

bahwa rentabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan

mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih

terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas

perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.

Para investor kebanyakan lebih menyukai perusahaan dengan

profitabilitas yang tinggi. Mereka beranggapan dengan profitabilitas yang

tinggi perusahaan mampu memberikan pengembalian investasi yang tinggi

pula. Dengan tujuan menarik investor, perusahaan dengan profitabilitas

tinggi akan melakukan pengungkapan laporan keuangan secara berlebih.

Semakin tingginya rasio profitabilitas perusahaan, menunjukkan

semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan

semakin baik kinerja perusahaannya. Dengan laba yang tinggi

perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan, mengelompokkan

dan mengolah informasi menjadi lebih bermanfaat serta dapat

menyajikan pengungkapan yang lebih komprehensif. Oleh karena itu

Page 64: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

50

perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan lebih berani

mengungkapkan laporan. Dengan demikian semakin tinggi profitabilitas

perusahaan maka akan semakin tinggi kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan.

Ha 4: Porsi Saham Publik dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Na’im dan Rakhman (2000) mengemukakan bahwa adanya

perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat

mempengaruhi kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini

karena semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang

perusahaan, semakin banyak pula detail-detail butir yang dituntut untuk

dibuka dan dengan demikian pengungkapan perusahaan akan semakin

lengkap.

Perusahaan yang telah go public memiliki konsekuensi tinggi

apalagi dengan proporsi saham publik yang lebih. Pengawasan dan

pengendaliannya akan lebih didominasi oleh publik. Selain itu,

perusahaan go public dituntut untuk lebih transparan dalam rangka

menciptakan pasar modal yang efisien. Perubahan budaya dari

perusahaan yang tertutup menjadi perusahaan yang harus terbuka juga

dialami perusahaan yang telah go public.

Investor publik membutuhkan perlindungan akan investasi yang

telah ditanamkan. Perlindungan itu berupa jaminan dari emiten bahwa

informasi baik keuangan maupun non keuangan yang disampaikan dapat

Page 65: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

51

bermanfaat untuk pengambilan keputusan para investornya. Oleh karena

itu, untuk mempertahankan investor publik, perusahaan akan

mengungkapkan laporan keuangannya secara lengkap dan

bertanggungjawab.

Dapat dipahami bahwa semakin besar porsi saham yang dimiliki

oleh umum menyebabkan perusahaan lebih serius dalam memberikan

informasi perusahaan kepada umum, artinya semakin t inggi

kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya.

Ha 5: Ukuran Perusahaan dan Kelengkapan Pengungkapan Laporan

Keuangan

Menurut Cooke dalam Fitriani (2001) perusahaan besar mungkin

memiliki biaya produksi informasi dan biaya competitive disadvantage

akibat pengungkapan yang lebih rendah daripada perusahaan kecil.

Kemudian Jensen dan Meckling dalam Subiyantoro (1996) mengatakan

bahwa arah hubungan antara ukuran perusahaan dengan tingkat

pengungkapan tersebut bisa positif tetapi tidak menutup kemungkinan

berarah negatif. Di lain pihak secara teoritis, perusahaan besar tidak akan

lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melaksanakan social

responsibility (tanggung jawab social), menghadapi regulasi yang

lebih ketat seperti tentang pengawasan harga, tingginya pajak perusahaan

dan ancaman akan adanya program nasionalisasi (threat nationalization).

Buzby dalam Subiyantoro (1996) menduga bahwa perusahaan

kecil mungkin tidak memiliki sumber daya untuk mengumpulkan dan

Page 66: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

52

menampilkan informasi yang luas pada laporan tahunan mereka sebab

banyak aktivitas banyak pula biaya yang dikeluarkan. Singhvi dan Desai

dalam Subiyantoro (1996) menambahkan bahwa manajemen perusahaan

kecil mungkin percaya bahwa pengungkapan yang terperinci akan

membahayakan posisi kompetitifnya.

Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kelengkapan

pengungkapan laporan keuangannya. Perusahaan yang berukuran besar

cenderung lebih banyak mengungkapkan but ir -but ir laporan

keuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi yang

dapat diungkapkan. Perusahaan yang berukuran besar juga diduga

mempunyai karyawan ahli berkualitas yang lebih memahami tentang

pengungkapan laporan keuangan.

Ha 6: faktor-faktor fundamental yang tercermin dalam rasio likuiditas,

rasio leverage, rasio profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran

perusahaan secara positif berpengaruh secara simultan terhadap

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa perusahaan

dengan ukuran besar akan lebih banyak melakukan pengungkapan

laporan keuangan. Model penelitian pada penelitian ini bisa digambarkan

sebagai berikut:

Page 67: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

53

Gambar 2. 1 Model Penelitian

RASIO LIKUIDITAS

RASIO LEVERAGE

RASIOP ROFITABILITAS

PORSI SAHAM PUBLIK

UKURAN PERUSAHAAN

PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

Page 68: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelilian

Penelilian ini melipuli laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik perusahaan berskala kecil maupun besar

pada lahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Metodologi yang digunakan dalam

penelilian ini adalah Uji Hipotesis untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas,

leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan ukuran perusahaan terhadap

pengungkapan laporan keuangan. Jenis penelilian ini adalah penelilian Kausalitas

yaitu bentuk penelilian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelilian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode penentuan sampel

yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel

berdasarkan penilaian subjektif penelili dengan karakterislik tertentu yang

dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah

diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu (Iskandar, 2009). Kriteria yang

diperlukan adalah:

1. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan periode tahun 2005 sampai

dengan 2009

Page 69: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

55

2. Perusahaan yang memiliki tahun tutup buku 31 Desember

3. Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur

4. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap

5. Perusahaan yang memiliki laba positif

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelilian ini adalah data sekunder sehingga

peneliti menggunakan metode dokumenter yaitu cara untuk memperoleh data melalui

buku-buku, peraturan-peraturan, laporan relevan yang ada pada objek penelitian

yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelilian (Supriyanto, 2009).

Data diperoleh dari:

1. Laporan keuangan tahunan perusahaan publik tahun 2005-2009

2. IDX Fact Books Desember tahun 2005-2009 atau akses di website BEI

(www.idx co.id)

D. Metode Analisis

1. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sunyoto (2009) Uji asumsi klasik digunakan untuk mengukur

tingkat asosiasi atau keeratan hubungan dan pengaruh antarvariabel bebas

melalui besaran koefisien korelasi.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variable dependen dan variable independen keduanya mempunyai distribusi

Page 70: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

56

normal atau tidak. Model regresi yang sahih (valid) adalah distribusi data

normal atau mendekati normal (Santoso, 2000).

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menvebar di sekilar garis

diagonal, maka menunjukan pola distribusi normal yang mengindikasikan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data (t it ik)

menvebar menjauhi garis diagonal, maka tidak menunjukan pola distribusi

normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali, 2005:10).

b) Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedastisilas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamalan ke pengamatan

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap

maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi

heleroskedasitas (Ghozali, 2005).

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedasitas dilakukan dengan melihat

Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRBD

dengan residualnya SRESID Deteksi ada tidaknya heteroskedalis dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan SPRED dimana sumbu Y adalah residual (Y

prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-sludentized. Jika ada pola terlentu,

Page 71: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

57

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang,, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta tilik-

tilik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

c) Uji Multikoliniearitas

Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model regresi ditentukan

adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang sahih (valid)

adalah model regresi yang bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas

terjadi ketika variabel independen yang ada dalam metode berkorelasi satu

sama lain, ketika korelasi antar variabel independen sangat tinggi maka sulit

untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen.

Dalam melakukan pengujian terhadap multikolinearitas dapat dideteksi

dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation faktor (V1F),

jika nilai tolerance value > 0.10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolinearitas (Ghozaii, 2005).

d) Uji Autokorelasi

Dilakukan dengan uji Durbin Watson. Pengujian ini bertujuan untuk meneliti

apakah sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode I dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Model regresi yang sahih (valid) adalah model regresi yang bebas dari

Page 72: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

58

autokorelasi (Sunyoto, 2009). Suatu jenis pengujian yang umumnya

digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi yang

dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Walson yang disebut sebagai statistic

Durbin-Watson. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai d dari

hasil perhitungan dengan nilai d1 dan dU dari tabel Durbin-Walson.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

sederhana. Model regresi sederhana bertujuan unluk memprediksi besar variabel

dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui

besarnya (Santoso, 2000). Variabel independen terdiri dari manajemen laba

perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah laporan keuangan.

Unluk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+ b5X5+e

Dimana:

Y : Pengungkapan Laporan Keuangan

a : konstanta

b1-5 : koefesien regresi

X1 : Rasio Likuiditas

X2 : Rasio Leverage

X3 : Profitabilitas

Page 73: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

59

X4 : Porsi Saham Publik

X5 : Ukuran Perusahaan

e : eror Pengujian ini dilakukan melalui:

a) Koefesien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen Nilai

koefesien determinasi adalah antara 0 (nol) dan l (satu). Nilai K yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).

b) Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05 (Ghozali, 2000).

Menurut Santoso (2000) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 , maka H0 diterima atau Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas

Page 74: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

60

tidak mempunyai pengaruh individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

c) Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikasi 0,05 (Ghozali, 2005)

Menurul Santoso (2000) dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1) Jika nilai probabililas lebih besar dari 0,05 , maka H0 diterima dan Ha

ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 , maka H0 ditolak dan Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

Page 75: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

61

atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2005), variabel penelitian adalah sualu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliiti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional variabel penelilian adalah

sebuah konsep yang mempunyai penjabaran dari variabel yang dtietapkan dalam suatu

penelitian yang dimaksudkan untuk memastikan agar variabel yang diteliti secara jelas

dapat ditetapkan indikatornya.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen penelit ian ini adalah kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan perusahaan. Variabel ini mengukur berapa

banyak item laporan keuangan yang material diungkapkan oleh perusahaan

manufaktur. Variabel ini diukur dengan menggunakan index of disclosure

methodology, yaitu indeks Wallace

Rumus index Wallace = x 100% (Nugraheni dkk, 2002)

Dimana n : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan

k : jumlah item yang seharusnya diungkap berdasar peraturan

Dalam penelitian ini, instumen yang digunakan adalah peraturan yang

dikeluarkan oleh Bapepam melalui Surat Edaran Ketua Bapepam No.SE-

02/PM/2002 pada tanggal 27 Desember 2002 yang berisi tentang pedoman

Page 76: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

62

penyajian dan pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik industri

manufaktur.

2. Variabel Independen (X)

Faktor-faktor fundamental perusahaan yang akan diuji dalam

penelitian ini tercermin dalam lima variabel :

1. Likuiditas, dengan menggunakan rasio lancar (current ratio) yang diukur

dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar.

Rasio Lancar = 尰

(Brigham dan Houston, 2001)

2. Leverage, menggunakan debt to equity ratio (DER) yang diukur dengan

membagitotal hutang dengan equitas

DER =

(Horne dan Wachowicz, 1997)

3. Profitabilitas, dengan menggunakan returnon equity (ROE) yang membagi

laba bersih setelah pajak (earning after tax) dengan modal sendiri.

ROE = ℎ ℎ x 100%

(Brigham dan Houston, 2001)

Page 77: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

63

4. Porsi saham publik, yang diukur dengan rasio antara jumlah saham yang

dimiliki masyarakat (publik) dengan total saham

Saham Publik = Jumlah Saham PublikTotal Saham x 100%

(Simanjuntak dan Widiastuti, 2004)

5. Ukuran perusahaan, yang diukur dengan menggunakan total aktiva (Ferry

dan Jones, 2001)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Dependen

kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan perusahaan (Y)

index Wallace = x 100%

Rasio

Independen

Likuiditas

Leverage

Profitabilitas

Porsi saham publik

Ukuran

perusahaan

Rasio Lancar =

DER =

ROE = ℎ ℎ x 100%

Saham Publik = Jumlah Saham PublikTotal Saham x 100%

Firm Size = Ln Total Asset

Rasio

Rasio

Rasio

Nominal

Nominal

Page 78: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

64

Page 79: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

Hasil Pengolahan Data Final

Uji Normalitas menggunakan Kolmogorov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kl_Lapkeu ROE shm_pblk CR DER FS

N 45 45 45 45 45 45

Normal Parametersa Mean 4.1604 .6078 -.3793 .2097 .0931 .1228

Std. Deviation .08224 .62430 .32564 .35342 .61780 .59733

Most Extreme Differences Absolute .127 .324 .264 .179 .172 .143

Positive .127 .265 .141 .106 .118 .081

Negative -.109 -.324 -.264 -.179 -.172 -.143

Kolmogorov-Smirnov Z .854 2.173 1.768 1.198 1.153 .960

Asymp. Sig. (2-tailed) .459 .000 .004 .113 .140 .316

a. Test distribution is Normal.

Keterangan :

H0 : Data Tidak terdistribusi dengan normal

Ha : Data Terdistribusi dengan normal

Ketentuan :

a. Asymp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

b. Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

Page 80: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

a. Uji Asumsi Klasik

(1) Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi

normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus

dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian,

analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah

analisis statistik berupa uji normalitas.

Gambar 4.1 Uji Normalitas Data (P-P Plot)

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki

penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata

dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan

bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Page 81: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

(2) Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas

dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi antar variabel

independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan melihat nilai VIF

(Variance Inflation Factor) harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan

sebagai berikut :

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.631 1.584

.716 1.397

.559 1.790

.527 1.898

.367 2.724

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala

multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan melihat

nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka data di atas

dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Karena data di atas

menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan seperti itu membuktikan

tidak terjadinya multikolinearitas.

(3) Uji Autokorelasi

Apabila data penelitian mengandung autokorelasi, data harus segera

diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk menghilangkan masalah

Page 82: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

autokorelasi dapat menggunakan uji durbin Watson. Adapun hasil uji Durbin

Watson dalam penelitian ini adalah :

Tabel 4.21 Uji Durbin Watson

Durbin-Watson

2.485

Nilai Durbin Watson dari penelitian ini sebesar 2.485, ini mengartikan

bahwa penelitian tidak mengalami autokorelasi. Apabila nilai Durbin Watson

berada diantara 1.54 sampai dengan 2,64 maka dapat dipastikan data tidak

mengalami autokorelasi (Wing Wahyu Winarno, 2006:5.27).

(4) Uji Heteroskedatisitas

Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti akan

melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa data dapat

menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan

melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut :

Gambar 4.2 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)

Page 83: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

Pada gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian

pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Uji Signifikansi

(1) Uji Signifikansi secara simultan

Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variable X terhadap variable Y dalam penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan

melalui pengujian nilai R² ( R-Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .739a .546 .488 .05887 .546 9.373 5 39 .000

Berdasarkan data hasil oleh model summary diatas maka dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai R² (R Squared) sebesar 0.546.

Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh harga, kualitas

produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian dengan menghitung

koefesien determinasi, sebagai berikut :

KD = R² x 100% KD = 0.546 x 100% KD = 54,6 %

Page 84: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh variable

independent (secara keseluruhan) terhadap variabel dependent adalah sebesar 54,6

%. Sisanya sebesar 55,4 % dipengaruhi faktor lain.

Selain itu nilai signifikansi F Change sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 ini

mengartikan bahwa pengaruh variable independent terhadap variable dependent

pada penelitian ini sebesar 54,6 persen adalah signifikan.

(2) Uji Anova ( Uji F)

Untuk lebih meyakinkan akan kebernaran uji koefesien determinasi diatas

maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji F. Adapun bunyi hipotesa atas

uji F ini adalah sebagai berikut (Jonathan sarwono,2007:177) :

(a) H0 : Tidak ada hubungan linier antara seluruh variable independent dengan

variable dependent.

(b) H1 : Ada hubungan linier antara seluruh variable independent dengan

variable dependent.

Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut :

(a) Apabila nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

(b) Apabila nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji Anova sebagai berikut :

Page 85: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .162 5 .032 9.373 .000a

Residual .135 39 .003

Total .298 44

a. Predictors: (Constant), CosDER, lgshm_pblk, CosROE, SinFS, CosCR

b. Dependent Variable: LnKl_Lapkeu

Dari data diatas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0.000 ini

mengartikan bahwasanya ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian ini

bahwasanya H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil Uji F ini menyatakan bahwa hasil

uji koefisien determinasi diatas benar adanya.

Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari nilai F table

dari Uji Anova diatas, dengan ketentuan sebagai berikut :

(a) Apabila nilai F penelitian < F table maka H0 diterima dan H1 ditolak

(b) Apabila nilai F penelitian > F table maka H0 ditolak dan H1 diterima

Dalam penelian ini diperoleh nilai F penelitian sebesar 9.373 yang lebih besar dari

nilai F table sebesar 2.70. Hal ini mengartikan bahwasanya ketentuan nomor dua

adalah benar. Kesimpulanya, terdapat hubungan yang linier antara variable

independent dengan variable dependent.

Page 86: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

(3) Uji T / Uji Signifikansi Parsial

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari setiap variable

independent terhadap variable dependent, maka dapat dilakukan melalui Uji T.

Berikut adalah hasil Uji T dalam penelitian ini :

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.220 .016 262.797 .000

FS -.063 .019 -.455 -3.350 .002

ROE -.051 .017 -.388 -3.045 .004

shm_pblk .112 .036 .444 3.078 .004

CR .083 .035 .359 2.411 .021

DER .043 .024 .321 1.800 .080

Page 87: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

(4) Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh harga, kualitas produk dan

ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepatu converse adalah sebagai

berikut :

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.220 .016 262.797 .000

FS -.063 .019 -.455 -3.350 .002

ROE -.051 .017 -.388 -3.045 .004

shm_pblk .112 .036 .444 3.078 .004

CR .083 .035 .359 2.411 .021

DER .043 .024 .321 1.800 .080

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh harga, kualitas produk dan ekuitas merek terhadap

keputusan pembelian sepatu converse sebagai berikut:

Y = a + bx1 + bx2 + bx3

Y = 4.220 - 0.063FS - 0.051ROE + 0.112Shm_Pblk + 0.083CR + 0.043 DER

Keterangan :

Y : Keputusan Pembelian

X1 : Harga

X2 : Kualitas Produk

Page 88: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

X3 : Ekuitas Merek

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 0.109 menunjukkan bahwa jika

variabel harga, kualitas produk dan ekuitas merek bernilai nol maka nilai

keputusan pembelian adalah 10.9%.

Sedangkan variabel harga sebesar 0.469 menunjukkan bahwa jika variabel

Harga meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian

sebesar 0.469 satuan. Variabel kualitas produk 0,292 menunjukkan bahwa jika

variabel Kualitas produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan

pembelian sebesar 0,292 satuan. Variabel ekuitas merek 0.211 menunjukkan

bahwa jika vaiabel ekuitas merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

keputusan pembelian sebesar 0.211 satuan. dengan catatan variabel lain dianggap

konstan.

Page 89: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

83

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan

pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Secara bersama-sama terdapat pengaruh antara faktor-faktor fundamental

yang tercermin dalam rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham

publik dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan. Secara parsial yang berpengaruh positif terhadap kelengkapan

pengungkapan laporan keuangan adalah porsi saham publik, rasio likuiditas,

dan rasio leverage sadangkan variable rasio profitabilitas dan ukuran

perusahaan berpengaruh negatif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan.

2. Faktor-faktor fundamental memberikan kontribusi sebesar 48,8% dalam

mempengaruhi perubahan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan

keuangan, sedangkan 51,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kelima

faktor fundamental perusahaan tersebut, seperti umur perusahaan, Price

Earning Ratio, Return On Asset.

Page 90: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

84

B. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Target populasi (populasi sasaran) yang diperoleh dalam penelitian ini

relatif kecil yaitu 9 perusahaan dari 130 perusahaan, sehingga hasil

penelitian tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

2. Dalam penelitian ini, kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

perusahaan ditentukan atas dasar interpretasi peneliti setelah membaca isi

laporan tahunan (annual report) perusahaan yang diteliti. Sehingga

memungkinkan terjadinya perbedaan penilaian antar perusahaan karena

kondisi subyektifitas peneliti.

3. Penilaian item laporan keuangan tanpa pembobotan dan penjelasan dari

perusahaan yang diteliti. Masing-masing item pengungkapan diperlakukan

sama dan diasumsikan semua perusahaan seharusnya mengungkapkan

item tersebut.

C. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat diberikan

adalah:

1. Bapepam perlu mengontrol laporan keuangan yang disampaikan oleh

perusahaan (emiten) agar perusahaan dapat memberikan pengungkapan

yang lebih lengkap sehingga akan memberi manfaat bagi para

Page 91: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

85

pemakainya.

2. Bagi penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan populasi yang lebih

banyak yang benar-benar merepresentasikan seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

3. Penentuan jumlah dan penilaian item pengungkapan sebaiknya dilakukan

oleh para ahli di bidang ini sehingga menunjukkan kelengkapan pengungkapan

laporan keuangan secara tepat.

Page 92: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997.

Amalia, Luciana Spica dan Retrinasari, Ikka. “Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Proceeding Seminar Nasional, 2007.

Belkaouli, Ahmed Riahi. Teori Akuntansi. Buku I. Jakarta:Salemba Empat, 2000. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. Manajemen Keuangan. Jakarta:Erlangga, 2001. Chariri, Anis dan Iman Ghozali. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Semarang: Universitas

Diponegoro, 2003. Daniati, Ninna., dan Suhairi, “Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan

Arus Kas, Laba, dan Size Peruasahaan Terhadap Expected Return Saham”, SNA IX, 2006.

Fitriyani. “Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Wajib dan Sukarela pada

Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi IV, 2001.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Semarang,

Badan Penerbit UNDIP, 2005. Hanafi , Mahmud M. dan Abdul Halim.” Anali sa Laporan Keuangan”.

Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2000. Halim, Julia., Meiden, Carmel., Tobing, R. L, “Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk dalam Indeks LQ-45”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, 117-129, 2005. Harahap, S. S, “Teori Akuntansi”. Jakarta, 2007. Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. “Perangkat dan Teknis Analisis Investasi di

Pasar Modal Indonesia”. Jakarta:PT Bursa Efek Jakarta, 2001. Healy P.M., dan K.G Palepu, “The Effect of Firms’ Financial Disclosure Strategies on

Stock Prices”, Accounting Horizons, American Accounting Association, 1-11, 1993.

Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breda. “Teori Akuntansi”. Buku 2. Batam:

Interaksara, 2002. Horne, James C.Van dan John M.Wachowicz. “Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan”. Buku II. Jakarta Salemba Empat, 2007.

Page 93: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), ”Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”, 2007.

Iskandar, ”Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial”, Gaung Persada Press,

Tangerang Jawa Barat, 2009. Jogiyanto, H.M. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Yogyakarta:BPFE, 2000. Munawir. “ Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta:Liberty, 2001. Na’im, Ainun dan Fuad Rahkman. “Analisis Hubungan antara Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.15.No.1.pp 70-82, 2000.

Naimah, Zahroh., dan Utama, Siddharta., “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan,

dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisian Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”,SNA IX, 2006.

Nugraheni, B.Linggar Yekti.,Oct.Digdo Hartomo, dan Lucia Hary Patwoto. “Analisis

Faktor-faktor Fundamental Perusahaan terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.VIII. No. 1.pp.75-91, 2002.

Sadeli, Lili, ”Dasar-dasar Akuntansi”, Penerbit: Bumi Aksara, 2009. Santoso, Singgih, ”Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2000. Siregar, DR. Sylvia Veronica N.P., dan Utama, DR. Siddharta, “Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba”, SNA VIII, 475490, 2005.

Subiyantoro, Edi. “Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

dengan Karakteristik Perusahaan Publik di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi I.Yogyakarta, 1996.

Sugiyono, ”Statistik Untuk Penelitian”, Alfabeta, Bandung, 2005. Sunyoto, Danang, ”Analisis Regresi dan Uji Hipotesis”, Yogyakarta, Media Pressindo,

2009. Suta, I Putu Gede Ary. “Menuju Pasar Modal Modern”. Jakarta : Yayasan SAD

Satria Bakti, 2000. Sutikno, Idjang. dan Sabeni, Arifin, “Evaluasi Terhadap Relevansi, Reliabilitas, dan

Komparabilitas Laporan Keuangan: Studi Empiris pada Perusahaan ‘Go Public’ di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 2, No 3, 225-236, 2000.

Page 94: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

Weston, J .Fred dan Eugene F. Brigham. “Manajemen Keuangan”. Jakarta:Erlanggga, 1993.

Page 95: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

LAMPIARN 1 : DATA PERUSAHAAN

No. Kode Nama

1 AKRA PT. AKR Corporindo Tbk 2 ASGR PT. Astra Graphia Tbk 3 ASII PT. Astra Internasional Tbk 4 LTLS PT. Lautan Luas Tbk 5 TIRA PT. Tita Austinite Tbk 6 TURI PT. Tunas Ridean Tbk 7 UNTR PT. United Tractors Tbk 8 TRST PT. Trias Sentosa Tbk 9 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

Page 96: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

LAMPIRAN 2 : DATA MENTAH VARIABEL PENELITIAN

Current Ratio DER ROE Saham Publik Firm Size Kelengkapan LK1,2866 0,8602 0,0004 0,2500 21,4062 64,7100 1,1257 1,0871 0,0004 0,2500 21,5892 69,1200 1,1629 1,5653 0,0006 0,5840 21,9753 69,1200 0,9967 1,8145 0,0007 0,5833 22,3074 69,1200 0,9587 2,2011 0,0009 0,5816 22,5248 69,1200 3,3303 0,8212 0,2674 0,4605 26,9748 60,2900 2,4253 0,9761 0,4120 0,4605 27,0946 57,3500 1,3358 0,9886 0,5344 0,4605 27,1603 55,8800 1,2468 1,5266 0,4633 0,4605 27,4579 58,8200 1,4471 1,0341 0,4964 0,4605 27,3759 58,8200 1,1074 1,1141 2,6961 0,3253 31,4809 70,5900 0,7838 14,0770 1,8339 0,3253 31,6902 70,5900 1,3194 1,1687 3,2206 0,3253 31,7824 73,5300 1,3217 1,2141 4,5406 0,3253 32,0223 72,0600 1,3688 1,0028 4,9600 0,3253 32,1190 66,1800 1,2249 1,6955 0,2688 0,6750 28,1066 61,7600 1,1093 2,4341 0,1522 0,6750 28,2356 63,2400 0,8294 2,4228 0,3675 0,6750 28,3895 64,7100 1,1236 3,1095 0,7479 0,6750 28,8665 64,7100 1,1213 2,7842 0,4406 0,6750 28,7563 64,7100 1,8329 1,3670 0,0504 0,7375 25,9178 64,7100 1,0640 2,3263 0,1075 0,7375 26,2244 66,1800 1,1395 2,1414 0,0429 0,7375 26,1992 63,2400 1,1566 1,9442 0,0226 0,7375 26,1552 61,7600 1,2494 1,5122 0,0375 0,7375 26,0305 63,2400 1,2115 3,0158 0,1023 0,4420 28,6329 61,7600 1,1460 3,2411 0,0159 0,4420 28,6811 60,2900 1,1469 2,9067 0,1361 0,4420 28,8386 60,2900 1,4106 2,4972 0,1757 0,4420 28,9079 60,2900 1,3543 0,7703 0,2225 0,4420 28,2024 61,7600 1,5645 1,5797 1,4739 0,5247 29,9951 73,5300 1,3411 1,4380 1,3050 0,5247 30,0512 73,5300 1,3394 1,2587 2,0943 0,5247 30,1962 76,4700 1,6362 1,0461 3,7323 0,5247 30,7599 73,5300 1,6564 0,7551 5,3549 0,5247 30,8258 70,5900 1,2004 1,1968 0,0585 0,0640 28,3751 58,8200 1,0595 1,0712 0,0924 0,0640 28,3344 58,8200 1,0759 1,1801 0,0632 0,0640 28,3914 58,8200 1,0136 1,0811 0,2066 0,0640 28,4006 58,8200 1,1111 0,6787 0,5124 0,0640 28,2842 58,8200 1,9613 0,5505 5,0619 0,9351 27,2202 57,3500 1,9887 0,5290 4,5965 0,9280 27,2979 61,7600 1,7092 0,6544 5,5794 0,9280 27,4448 63,2400 1,8179 0,6248 6,3537 0,9280 27,5582 63,2400 1,5870 0,7983 9,2278 0,9280 27,5709 60,2900

Page 97: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

LAMPIRAN 3 : HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Tingkat laporan keuangan 4.1604 .08224 45 Current Ratio .2097 .35342 45 Debt To Equity Ratio .0931 .61780 45 Return On Equity .6078 .62430 45 Saham Publik -.3793 .32564 45 Firm Size .1228 .59733 45

Correlations

Tingkat laporan keuangan

Current Ratio

Debt To Equity Ratio

Return On Equity

Saham Publik Firm Size

Pearson Correlation Tingkat laporan keuangan 1.000 .183 -.035 -.539 .227 -.398

Current Ratio .183 1.000 -.494 .117 -.331 -.384

Debt To Equity Ratio -.035 -.494 1.000 -.330 -.225 .453

Return On Equity -.539 .117 -.330 1.000 -.128 .064

Saham Publik .227 -.331 -.225 -.128 1.000 .167

Firm Size -.398 -.384 .453 .064 .167 1.000 Sig. (1-tailed) Tingkat laporan keuangan . .115 .411 .000 .066 .003

Current Ratio .115 . .000 .223 .013 .005 Debt To Equity Ratio .411 .000 . .013 .068 .001 Return On Equity .000 .223 .013 . .200 .338 Saham Publik .066 .013 .068 .200 . .136 Firm Size .003 .005 .001 .338 .136 .

N Tingkat laporan keuangan 45 45 45 45 45 45 Current Ratio 45 45 45 45 45 45 Debt To Equity Ratio 45 45 45 45 45 45 Return On Equity 45 45 45 45 45 45 Saham Publik 45 45 45 45 45 45 Firm Size 45 45 45 45 45 45

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .739a .546 .488 .05887 2.485 a. Predictors: (Constant), Firm Size, Return On Equity, Saham Publik, Current Ratio, Debt To Equity Ratio b. Dependent Variable: Tingkat laporan keuangan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .162 5 .032 9.373 .000a

Residual .135 39 .003 Total .298 44

a. Predictors: (Constant), Firm Size, Return On Equity, Saham Publik, Current Ratio, Debt To Equity Ratio b. Dependent Variable: Tingkat laporan keuangan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.220 .016 262.797 .000 Current Ratio .083 .035 .359 2.411 .021 .527 1.898

Debt To Equity Ratio .043 .024 .321 1.800 .080 .367 2.724

Return On Equity -.051 .017 -.388 -3.045 .004 .716 1.397

Saham Publik .112 .036 .444 3.078 .004 .559 1.790

Firm Size -.063 .019 -.455 -3.350 .002 .631 1.584 a. Dependent Variable: Tingkat laporan keuangan

Page 98: Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3693/1/ILHAM... · Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental

Charts