m-3 akhr, ilham

17
 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN 1 MODUL-3 Ilham Zannuary (14031008001 6) Jurusan Fisika,FMIPA Universitas Padjadjaran Senin, 10 Mei 2010 ABSTRAK Re fraktometer AB BE ya ng di te mu ka n ole h seora ng ilm uwan be rna ma ABBE digunakan untuk mengukur indeks bias suatu cairan/ zat yang prinsip dari alat kerja ini  berhu bungan deng an huku m pemb iasan, huku m peman tulan, terutama huku m pema ntulan sempurna yang mempunyai harga sudut kritis, pemantulan sempurna dapat terjadi bila harga sudu t bias yang dihasilkan dari peristiwa pembiasan adalah 90° dan terjadi bila cahaya datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat,pemantulan sempurna tidak dapat terjadi bila cahaya melewati dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat. Indek s bias send iri diartikan sebaga i kemampuan medium untuk meram batkan cahaya ya ng dite rim an ya be rdas ara kan pa da molekul mo le ku l ya ng me ny us un zat te rs eb ut . Pembiasan dapat te rja di jik a cahaya melal ui du a mediu m ya ng be rbeda dan kece pat an rambatnya pun berbeda. Indeks bias suatu zat atau caiarn diperngaruhi oleh besarnya suhu yang diberikan pada zat tersebut, a pakah antara indeks bias dan suhu itu sangat mempe ngaruhi satu sama lain atau tidak. Metode yang digunakan dalm praktikum ini antara lain untuk mengukur indeks bias suatu zat atau cairan dengan mengetahui besarnya drumer dari kompensator yang dihasilkan agar terlihat jelas warna terang dan gelapnya sedangkan untuk mengukur difraksi nf – nc dengan diketahuiya harag nd dan drumer sehingga nilai nf – nc dapat diketahui dari grafiknya. Pada akhirnya akan didapatkan hubungan yang jelas antar indeks bias dan suhu dan  besar nya harga kore ksi dari besar ya harga nd dan nf nc yang masing – masing tidak jauh  berbe da. I. PENDAHULUAN

Upload: ilham-sudiyono

Post on 18-Jul-2015

315 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 1/17

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN 1

MODUL-3

Ilham Zannuary (140310080016)

Jurusan Fisika,FMIPA Universitas Padjadjaran

Senin, 10 Mei 2010

ABSTRAK 

Refraktometer ABBE yang ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama ABBE

digunakan untuk mengukur indeks bias suatu cairan/ zat yang prinsip dari alat kerja ini

 berhubungan dengan hukum pembiasan, hukum pemantulan, terutama hukum pemantulan

sempurna yang mempunyai harga sudut kritis, pemantulan sempurna dapat terjadi bila harga

sudut bias yang dihasilkan dari peristiwa pembiasan adalah 90° dan terjadi bila cahaya datang

dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat,pemantulan sempurna tidak dapat

terjadi bila cahaya melewati dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat.

Indeks bias sendiri diartikan sebagai kemampuan medium untuk merambatkan cahaya

yang diterimanya berdasarakan pada molekul – molekul yang menyusun zat tersebut.

Pembiasan dapat terjadi jika cahaya melalui dua medium yang berbeda dan kecepatan

rambatnya pun berbeda. Indeks bias suatu zat atau caiarn diperngaruhi oleh besarnya suhu yang

diberikan pada zat tersebut, apakah antara indeks bias dan suhu itu sangat mempengaruhi satu

sama lain atau tidak.

Metode yang digunakan dalm praktikum ini antara lain untuk mengukur indeks bias

suatu zat atau cairan dengan mengetahui besarnya drumer dari kompensator yang dihasilkan

agar terlihat jelas warna terang dan gelapnya sedangkan untuk mengukur difraksi nf – ncdengan diketahuiya harag nd dan drumer sehingga nilai nf – nc dapat diketahui dari grafiknya.

Pada akhirnya akan didapatkan hubungan yang jelas antar indeks bias dan suhu dan

 besarnya harga koreksi dari besarya harga nd dan nf – nc yang masing – masing tidak jauh

 berbeda.

I. PENDAHULUAN

Page 2: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 2/17

 I.1 LATAR BELAKANG 

Cahaya mempunyai sifat seperti gelombang. Cahaya dapat dipantulkan,

dibiaskan, dibelokkan dan lain sebagainya. Dengan adanya sifat cahaya tersebut kita

 bisa mengukur indeks bias suatu cairan dimana cahaya melaluinya. Untuk mengukur 

indeks bias suatu zat cair yang mempunyai indeks bias antara 1.3 dan 1.7 digunakan

refraktometer abbe dimana prinsip kerja alat ini didasarkan pada prinsip sudut kritis.

 I.2 IDENTIFIKASI MASALAH 

Pada percobaan ini kita akan menentukan indeks bias minyak pada suhu kamar 

dan menentukan indeks bias air suling pada berbagai suhu. Alat yang digunakan tentu

saja refraktometer abbe. Prinsip kerjanya didasarkan pada sudut kritis. Jika cahayamelewati batas atas dua medium yang berbeda nilai kerapatannya, maka cahaya tersebut

dipantulkan dan dibiaskan, akibatnya akan dihasilkan sudut kritis.

 I.3 TUJUAN PERCOBAAN 

Adapun tujuan melakukan percobaan ini adalah mempelajari prinsip kerja alat

refraktometer abbe, mengukur indeks bias suatu cairan, mengetahui pengaruh suhu

terhadap indeks bias, dan menentukan dispersi nf-nc.

II. TEORI DASAR 

Refraktometer ABBE adalah alat pengukur indeks bias suatu zat cair yang

mempunyai indeks bias antara 1,3 dan 1,7. Prinsip kerja alat ini didasarkan pada sifat

sudut kritis. Pengukuran indeks bias ini penting untuk penilaian sifat dan kemurnian

cairan, konsentrasi larutan-larutan dan perbandingan komponen dalam campuran dua

zat cair atau kadar zat yang diekstrasikan dalam pelarut. Berdasarkan arti fisisnya,indeks bias adalah kemampuan cahaya merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-

molekul penyusun dari zat tersebut. Sedangkan berdasarkan persamaan matematis,

indeks bias adalah perbandingan cepat rambat cahaya di udara dengan cepat rambat

cahaya ketika melalui suatu zat.

Hukum Snellius

Page 3: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 3/17

Apabila terdapat cahaya melintas dari suatu medium ke medium lainnya,

sebagian cahaya datang dipantulkan pada perbatasan. Sisanya lewat ke medium yang

 baru. Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan ( bukan

hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang

 baru. Pembelokan ini disebut Pembiasan. Gambar dibawah menunjukkan sebuah

 berkas yang merambat dari udara ke air. Sudut Ө1 adalah sudut datang dan Ө2 adalah

sudut bias. Perhatikan bahwa berkas dibelokkan menuju normal ketika memasuki air 

dimana lajunya lebih kecil. Jika cahay merambat dari suatu medium ke medium kedua

dimana lajunya lebih besar, berkas dibelokkan menjauhi normal.

Pembiasan bertanggung jawab untuk sejumlah ilusi optik yang umum. Sebagai

contoh, orang yang berdiri di air yang dalamnya sepinggang tampak memiliki kaki yanglebih pendek. Seperti yang ditunjukkan pada gambar bahwa berkas yang meninggalkan

telapak kaki orang tersebut dibelokkan di permukaan.

Sudut bias bergantung pada laju cahay kedua media dan pada sudut datang

hubungan analits antar sudut datang dan sudut bias ditemukan secara eksperimential

oleh Willebrord Snell.

Normal normal

sinar datang sinar pantul sinar bioas

Ө1 udara(n1) Ө2 udara (n2)

Air (n2) sinar pantul Ө1 air(n1)

Ө2 sinar datang

Sinar bias

Gambar n2 > n1 Gambar n2 < n1

Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Snell dan dituliskan

2211 sinsin θ θ  nn =

Page 4: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 4/17

Ө1 adalah sudut datang dan Ө2 adalah sudut bias ( keduanya diukur terhadap

garis yang tegak lurus permukaan antara kedua media, seperti pada gambar diatas, n1

dan n2 adalah indeks – indeks bias materi tersebut. Berkas – berkas datang dan bias

 berada pada bidang yang sama yang juga termasuk garis tegak lurus terhadap

 permukaan. Hukum snell didasarkan pada Hukum pembiasan.

Jelas dari hukum snell bahwa jika n2 > n1,maka Ө2 < Ө1,artinya jika cahaya

memasuki medium dimana n lebih besar ( dan lajunya lebih kecil ),maka berkas cahaya

dibelokkan menuju normal. Dan jika n2 < n1,maka Ө2 > Ө1,sehingga berkas

dibelokkan menjauhi normal.

Pada peristiwa pembiasan, cahaya dilewatkan pada dua medium yang memiliki

indeks bias yang berbeda. Peristiwa ini memenuhi Hukum Snellius I dan II yang

 berbunyi:

1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal berada pada suatu bidang datar.

2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat (n 1< n2) sinar 

akan dibelokkan mendekati garis normal. Jika sinar yang datang dari medium yang

lebih rapat ke medum yang kurang rapat (n1 > n2) sinar akan dibelokkan menjauhi garis

normal.

Indeks bias merupakan suatu ukuran kemampuan suatu medium itu untuk

membelokkan cahaya.

n sin i = n’ sin r 

Jika kita anggap medium pertama itu udara yang mempunyai indeks bias 1 ( n

= 1 ), maka :

n’ = sin i / sin r 

Dimana :

n’ $= Indeks bias suatu medium

i = sudut datang

r = sudut bias

Prinsip kerja dari refraktometer ini adalah dengan didasarkan pada sifat sudut

kritis. Pada gambar dibawah ini dapat dilihat suatu bahan dengan indeks bias n

Page 5: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 5/17

ditempelkan pada gelas prisma yang berindeks bias ng dan sudut biasnya A dengan

sudut prisma A sekitar 62 o

Pengukuran oleh refraktometer ini didasari oleh prinsip sudut batas, yaitu

apabila sinar cahaya monokromatis berpindah dari medium optik yang kurang rapat, ke

medium optik yang lebih rapat, maka akan terjadi pembiasan ke arah normal.

Menurut Hukum Snellius :

sin i = n2 

sin r n1

Sudut r akan mencapai harga maksimum, jika sudut i hampir sama dengan 90o.

Karena sin 90o = 1, maka :

1 / sin r = n2 / n1

sin r = n1 / n2

Cara kerja Refraktometer

Pada refraktometer, garis batas antara gelap dan terang ditentukan dengan

menjatuhkan sinar dari medium 1 dengan indeks bias n1 yang harus diukur melalui

 bidang batas kepada prisma 2 dengan indeks bias n2 yang sudah diketahui dan >> dari

n1. Dari besar n2 yang telah diketahui, maka indeks bias dari n1 dapat dihitung.

Refraktometer ABBE terdiri dari sebuah teleskop,dua prisma pembias P dan P’ ,

dua prisma amici K 1 dan K 2 dan cermin datar sebagai pemantul. Objek yang akan

diukur indeks biasnya diletakkan diantara prisma P dan P’. Sistem prisma K 1 dan K 2terdiri dari masing-masing tiga prisma yang ditempelkan. Sistem ini dinamakan

kompensator. Tiga prisma ini terdiri dari dua buah lensa korona dan satu buah lensa

flinta. Kompensator berfungsi untuk menjadikan sinar polikromatik menjadi sinar 

monokromatik sebagai sumber cahaya.

Pada gambar dibawah ini dapat dilihat suatu bahan dengan indeks bias n

ditempelkan pada gelas prisma yang berindeks bias ng dan sudut biasnya A, dengan

sudut prisma A sekitar 62◦ celcius.

Page 6: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 6/17

n

i

n g

A

Dengan menggunakan Hk. Snellius diperoleh hubungan :

n = sin A √ { (ng2 - sin2r) - cos A sin I }

Karena harga ng dan A diketahui,maka salah satu dari dua besaran I atau n

dapat diukur, sehingga yang lainnya dapat dihitung. Pada refraktometer ini, n dapat

diketahui dari hasil pengukuran, sehingga bisa dihitung sudut datang i.

K 1

K 2

P

P β

P’ P’

Cermin

Skema Refraktometer ABBE dapat dilihat dari gambar diatas.

Bila cahay melalui suatu medium maka akan mengalami ansorbsi sehingga

intensitas cahay yang keluar dari medium tersebut akan mengalami pengurangan. Hal

ini disebabkan karena cahay tersebut mengalami peredaman. Dari teori

dielektrik,elektrik reklatif untuk N elektron per satuan volume :

2222

222

4)(1

ω γ  ω ω ω ω 

ε ε 

+−−+=

oo

m Ne

o

Page 7: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 7/17

Untuk faktor redaman γ << ωo dan ω << ωo sehingga diperoleh

 M  No N 

dengan

mM  Noen

atauom

 Ne

on

or 

 ρ 

 ρ ω 

ω ε 

ε 

=

+=

+==

2

22

2

22

1

1

Refraktifitas molekular rm diberikan :

 ρ 

r  M 

n

nrm

21

2

2

−=

Dan refraksi spesifik didefinisikan

 ρ 

1

2

12

2

−=

n

nrs

Koreksi

Temperatur prisma dalam refraktormeter tidak sama, maka perlu adanya koreksi

untuk harga-harga nd dengan persamaan :

nd kor = nd + R x 10-5 ,

dengan :

R = 29,5 A (T1- 20) + 0,094 [ (0,04525 / A ) – n ] [ ( T2-20) d ]

Dengan

nd kor  = indeks bias hasil koreksi

nd = indeks bias yang dikoreksi

R x 10-5 = nilai koreksi

A = Konstanta yang terdapat pada persamaan penentuan dispersi

T1 = temperatur prisma ABBE

T2 = temperatur prisma kompensator 

III.PERCOBAAN

Page 8: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 8/17

 III.1 ALAT DAN BAHAN 

1. Refraktometer ABBE

Alat yang digunakan untuk menentukan indeks bias suatu medium.

2. Lampu Natrium

Alat yang digunakan sebagai sumber cahaya monokromatik untuk menentukan

indeks bias zat cair.

3. Bejana air beserta pompa dan pipa – pipa penghubung

Alat yang digunakan sebagai sarana percobaan.

4. Air suling dan minyak

Objek yang akan diukur indeks biasnya.

5. PemanasAlat yang digunakan untuk memanaskan air suling saat diukur indeks biasnya

dalam percobaan ini.

6. Termometer 

Alat untuk mengukur suhu.

 III.2 METODE EKSPERIMEN 

A. PERSIAPAN.

1. Menyalakan lampu natrium dengan menggunakan sumber tegangan 110V,

tunggu

selama 5 menit.

2. Memasang termometer pada refraktor.

3. Menghubungkan pipa-pipa pada refraktor ABBE. Pipa dari pompa dihubungkan

 pada lubang masukan pada refraktometer abbe. Lubang 3 dan 4 dihubungkan

dengan pipa ke bejana. Memasang termometer pada refraktometer abbe.

PP Output ke

Input dari bejana

 pompa

B. PENGAMBILAN DATA

Page 9: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 9/17

1. Menentukan indeks bias minyak pada suhu kamar.

a. Membuka prisma dengan hati-hati,kemudian meneteskan satu tetes minyak di

atas

 prisma. Menutup dan menguncikan hingga teguh.

 b. Mengatur cermin pemantul cahaya agar garis terang silan terlihat dengan jelas

c. Mengatur tombol kompensator sehingga tampak jelas terang dan gelap dengan

 jelas (tidak berwarna).

d. Mengatur tombol alhidad sehingga batas bayangan terang dan gelap terletak

 pada perpotongan garis silang.

e. Mencatat skala yang terlihat pada benggala yang menunjukkan harga indeks

 bias minyak (nd) dan skala yang terlihat pada kompensator yang menunjukkan

harga drumer(d).

f. Mencatat suhu ruangan dan suhu refraktometer.

g. Dengan bantuan grafik menentukan nilai nf-nc.

2. Menentukan indeks bias air suling dalam berbagai temperatur 

a. Mengeringkan minyak pada prisma dengan tisu halus, hati-hati jangan terlalu

keras.

 b. Meneteskan satu tetes air suling pada prisma tersebut.

c. Menutup kembali prisma tersebut.

d. Menyalakan heater dan pompa.

e. Pada suhu 25o C melakukan percobaan 2 s/d 5 pada prosedur a, mengamati suhu

input dan outputnya.

f. Melakukan percobaan 4 untuk variasi suhu antara 25o C sampai dengan 60oC.

g. Dengan bantuan grafik menentukan nilai nf-nc pada masing-masing variasi

suhu.

 

IV. DATA DAN ANALISA

 IV.1 DATA PERCOBAAN 

A. Pengukuran indeks bias minyak pada suhu kamar 

T-air = 290C ; T-refraktometer = 27.90C - 280C

Page 10: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 10/17

No Nd d nf-nc

1 1.507 45.5 0.02

2 1.508 45 0.02

3 1.508 45 0.02

4 1.508 40 0.022

5 1.508 41.5 0.0218

Pengukuran indeks bias air suling pada berbagai suhu

No

 T-Air

(oC)

 T-refraktometer

(oC) nd d nf-nc

1 30 30 1.331 53 0.0186

2 35 36 1.33 49 0.0193

3 40 42 1.331 47 0.0197

4 45 46 1.329 57 0.018

5 50 51 1.328 52 0.0185

6 55 56 1.327 52

0.0184

7

7 60 61 1.326 51 0.019

 IV.2 PERHITUNGAN DAN ANALISA

1. Menghitung nilai terbaik indeks bias minyak pada suhu kamar.Dengan menggunakan rumus:

n

nn d 

Σ= =

5

539.7= 1.5078

2. Menghitung indeks bias koreksi dan menghitung besarnya kesalahan relatif.

Dengan menggunakan rumus :

( )

043503590.0

2004525.0

094.0)20(*5.29

10

21

5

=

−+−=

+=−

 Ddengan

d T n D

T  D R

 x Rnn

d koreksid 

Dengan mensubtitusikan data dan hasil – hasil ke dalam rumus di atas maka di

dapatkan hasil dalam table berikut ini:

nd d T1 T2 nf-nc R nd koreksi

1.507 45.5 29 29 0.02

-

6.42048

1.506935795

Page 11: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 11/17

1.508 45 29 29 0.02

-

6.2610

7

1.50793738

9

1.508 45 29 29 0.02

-

6.2610

7

1.50793738

9

1.508 40 29 29 0.022

-

4.2820

4 1.50795718

1.508 41.5 29 29 0.0218

-

4.8757

5

1.50795124

2

Menghitung KSR dengan membandingkan nd koreksi dengan nd percobaan

KSR =ndkoreksi

nndpercobaandkoreksi −x 100 %

Dengan menggunakan rumus diatas maka dipatkan KSR perbandingan nd koreksi

dengan nd percobaan sebesar:

nd D T1 T2 nf-nc R nd koreksi KSR  

1.507 45.5 29 29 0.02

-

6.420

5

1.5069357

95

0.0493562

81

1.508 45 29 29 0.02

-

6.261

1

1.5079373

89

0.0169894

46

1.508 45 29 29 0.02

-

6.261

1

1.5079373

89

0.0169894

46

1.508 40 29 29 0.022 -4.282

1.5079571

8

0.0169894

46

1.508 41.5 29 29 0.0218

-

4.875

8

1.5079512

42

0.0169894

46

Analisa;

Dari data di atas, hasil indeks bias (nd) Dilihat dari hasil indeks bias (nd) yang

didapatkan dari percobaan nilainya hampir sama dengan harga indeks bias koreksi yang

dihasilkan dengan adanya koefisien A, B, C dan D itu.Namun, disini ada parameter 

yang dapat dijadikan sebagai acuan keakurasian atau ketepatan dari data-data yang

diperoleh yaitu KSR. KSR yang diperpleh relative kecil, tetapi tidak ada nilai KSR 

yang 0%. Hal ini mungkin dikarenakan adanya beberapa faktor diantaranya kurang

rapat atau tertutupya prisma p dan p’ yang merupakan tempat diteteskannya medium

Page 12: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 12/17

yang akan diamati sehingga udara kuar dapat masuk dan mempengaruhi penglihatan

mata yang meneropong besarnya nd dan drumer.

3. Membuat grafik indeks bias air terhadap suhu dan membuat persamaan grafiknya.

Analisa;Grafik yang diperoleh dari indeks bias air terhadap suhu, merupakan berbanding

terbalik, disaat suhunya semakin tinggi maka indeks biasnya semakin kecil, dengan

harga mt adalah minus dan harga ntnya adalah plus. Sama halnya dengan data yang

diperoleh semakin besarnya suhu maka akan semakin kecil indeks biasnya. Selain itu,

hal ini sesuai dengan teori bahwa apabila suhu naik maka kerapatan molekul zatnya

akan berkurang dan ini akan menyebabkan indeks biasnya kecil.

4. Menghitung besarnya indeks bias (nd) koreksi dan menghitung besarnya kesalahan

relatif untuk nd air suling pada setiap variasi suhu.

Dengan rumus :

( )

046536,0

2004525.0

094.0)20(*5.29

10

21

5

=

−+−=

+= −

 Ddengan

d T n D

T  D R

 x Rnn

d koreksid 

Page 13: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 13/17

Dengan mensubtitusikan data dan hasil – hasil ke dalam rumus di atas maka di

dapatkan hasil dalam table berikut ini:

nd d T1 T2 nf-nc R nd koreksi

1.331 53 30 30 0.008

-

4.13891 1.330958611

1.33 49 35 36 0.0085

-

5.7638

5 1.329942362

1.331 47 40 42 0.011

-

7.4013

3 1.330925987

1.329 57 45 46 0.014

-

15.361

3 1.328846387

1.328 52 50 51 0.0215

-

12.703

8 1.327872962

1.327 52 55 56 0.0338

-

14.355

4 1.326856446

1.326 51 60 61 0.0338

-

14.595

2 1.325854048

Menghitung KSR dengan membandingkan nd koreksi dengan nd percobaan

KSR =ndkoreksi

nndpercobaandkoreksi −x 100 %

KP = 100 % - KSR 

Dari rumus diatas didapat dengan table sebagai berikut:

nd D T1 T2 nf-nc R nd koreksi KSR(%) KP(%)

1.331 53 30 30 0.008

-

4.1389

1

1.3309586

11

0.1658683

64

99.834131

64

1.33 49 35 36 0.0085

-

5.7638

5

1.3299423

62

0.0895820

72

99.910417

93

1.331 47 40 42 0.011

-

7.4013

3

1.3309259

87

0.1634211

91

99.836578

81

1.329 57 45 46 0.014

-

15.361

3

1.3288463

87

0.0071802

94

99.992819

71

1.328 52 50 51 0.0215

-

12.703

8

1.3278729

62

0.0661215

05

99.933878

5

1.327 52 55 56 0.0338 - 1.3268564 0.1427830 99.857216

Page 14: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 14/17

14.355

4 46 19 98

1.326 51 60 61 0.0338

-

14.595

2

1.3258540

48

0.2184949

46

99.781505

05

Analisa:

Besarnya harga indeks bias air suling yang dihasilkan saat percobaan tidak jauh

 berbeda dengan besarnya nd koreksinya, data diatas didapatkan tiap kenaikan suhu 5°

celcius yang dimulai pada suhu 30° C sampai 60° C, prosedur ini diambil data dibawah

60° C karena pada suhu tersebut air yang dipanaskan dalam heater akan menguap.

Tiap kenaikan suhu 5 derajat celcius besarnya nd pun mengecil, nilai indeks

 bias (nd) semakin kecil apabila suhu semaikin tinggi. Hal tersebut sesuai dengan

teorinya bahwa kenaikan suhu berbanding terbalik dengan indeks bias (nd). Besarnya

KSR antara nd percobaan dan nd koreksi kecil akibatnya kp pun berkisar 99 %, hal

tersebut menunjukkan keakuratan dalam pengambilan data.

5. Menghitung nilai nf  –nc Air untuk setiap variasi suhu dan bandingkan dengan hasil

 percobaan.

Dengan Rumus :Dd C d  Bd  Ann

c f 

+++=− 23

Maka didapat hasil:

nd d T1 T2 nf-nc R nd koreksi nf-nc teori

1.331 53 30 30 0.008

-

4.1389

1

1.33095861

1

0.00641613

6

1.33 49 35 36 0.0085

-

5.7638

5

1.32994236

2

0.00842836

4

1.331 47 40 42 0.011

-

7.40133 1.330925987 0.009739746

1.329 57 45 46 0.014

-

15.361

3

1.32884638

7

0.00535587

6

1.328 52 50 51 0.0215

-

12.703

8

1.32787296

2

0.00683641

1

1.327 52 55 56 0.0338

-

14.355

4

1.32685644

6

0.00683641

1

1.326 51 60 61 0.0338

-

14.5952

1.325854048

0.007313598

Page 15: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 15/17

nf-nc hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nf-nc dari percobaan,dengan

rumusan :

KSR =n perhitungancnf  percobaanncnf n perhitungancnf 

)( )()( − −−− x 100 %

KP = 100 % - KSR 

Dari rumus diatas didapat dengan table sebagai berikut:

nd D T1 T2 nf-nc R nd koreksi nf-nc teori KSR(%) KP(%)

1.331 53 30 30 0.008

-

4.1389

1

1.3309586

11

0.0064161

36

9.059746

43

90.940253

57

1.33 49 35 36 0.0085

-

5.76385 1.329942362 0.008428364 14.4091731 85.59082689

1.331 47 40 42 0.011

-

7.4013

3

1.3309259

87

0.0097397

46

33.86163

38

66.138366

23

1.329 57 45 46 0.014

-

15.361

3

1.3288463

87

0.0053558

76

48.03414

08

51.965859

18

1.328 52 50 51 0.0215

-

12.703

8

1.3278729

62

0.0068364

11

66.16176

61

33.838233

89

1.327 52 55 56 0.0338

-

14.3554

1.326856446

0.006836411

78.4756796

21.52432037

1.326 51 60 61 0.0338

-

14.595

2

1.3258540

48

0.0073135

98

78.47567

96

21.524320

37

Analisa:

Untuk menentukan besarnya dispersi nf-nc maka digunakan grafik nf-nc seperti

 pada jawaban nomor 3. Dengan menarik nilai indeks bias (nd) dan drumer (d), maka

didapatkan nilai dispersi nf-nc nya. Dari tabel data dapat dilihat nilai nf-nc cenderungmenurun seiring naiknya suhu air. Besarnya (nf-nc) sangat dipengaruhi oleh perubahan

nilai nd dan d-nya. Perbedaan suhu terjadi pada T1 dan T2 dikarenakan pada suhu T1

suhu nya dipengaruhi juga oleh suhu ruangan, sedangkan untuk T1 tidak terpengaruhi

suhu ruangan. Selain itu, terlihat bahwa semakin tinggi suhu ruangannya , maka nilai

indeks bias air suling akan semakin mengecil, ini berarti bahwa indeks bias air suling

dipengaruhi oleh perubahan suhu ruangan.

Page 16: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 16/17

Besarrnya drumer dari kenaikan suhu sampai 51 derajat celcius berubah namun

setelah itu besarnya d tidak berubah – ubah yaitu 55, hal tersebu terjadi karena

 pergeseran kompensator yang tidak begitu besar untuk mendapatkan garis gelap dan

terang yang tepat, dari percobaan yang telah dilakukan kenaiakn suhu 5 derajat celcius,

 pergeseran kompensatornya tidak begitu besar malah bisa dikatakan bahwa tidak terjadi

 pergeseran disamping skalanya sangat kecil.

KESIMPULAN

1. Prinsip kerja refraktometer abbe didasarkan pada sifat sudut

kritis.

2. Nilai terbaik indeks bias minyak pada suhu kamar adalah 1.5078

3. Semakin besar suhu, maka indeks bias semakin kecil.

4. Nilai dispersi nf-nc ditentukan dengan menggunakan grafik nf-

nc.

Page 17: M-3 Akhr, Ilham

5/16/2018 M-3 Akhr, Ilham - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/m-3-akhr-ilham 17/17

DAFTAR PUSTAKA

Sears, Zemansky. 1987. Fisika untuk Universitas III Optika dan Fisika Modern.

Bandung : Bina Cipta.

Halliday & Resnick. 1997. Fisika Jilid Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Giancoli. 2001. Fisika jilid 2. Jakarta : Erlangga