diagram alir mppi

5

Click here to load reader

Upload: ajeng-tyas

Post on 03-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diagram Alir MPPI

JUDUL

ANALISIS KEMANTAPAN DESAIN

LERENG PENAMBANGAN BATUBARA

TUJUAN

1. Menganalisa desain lereng penambangan

batubara dalam upaya mencegah terjadinya

kelongsoran.

2. Untuk memperoleh rancangan optimum yang

merupakan kompromi antara suatu lereng yang

cukup terjal secara ekonomi dan aman seperti

lereng yang datar.

Data Primer

1. mengukur tinggi,2. lebar,3. kemiringan jenjang.

Data Sekunder

1. Data sifat fisis dan mekanis batuan,

2. Data keadaan geologi,3. Data topografi daerah,4. Data curah hujan dan

hari hujan.

Page 2: Diagram Alir MPPI

Olah Data

a. Metode grafis

b. Metode analitik

c. Metode numerik

Pembahasan

Faktor-faktor yang mempengaruh terhadap kestabilan lereng batuan antara lain:

1. Geometri lereng

Kemiringan dan ketinggian suatu lereng sangat mempengaruhi kemantapannya. Semakin besar kemiringan dan ketinggian suatu lereng, maka kemantapan lereng tersebut semakin berkurang.

2. Struktur batuan

Struktur batuan yang sangat mempengaruhi kemantapan lereng adalah bidang-bidang sesar, perlapisan dan rekahan. Struktur batuan tersebut merupakan bidang lemah dan sekaligus sebagai tempat merembesnya air, sehingga batuan lebih mudah longsor.

3. Sifat fisik dan mekanik batuan

Sifat fisik batuan yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah : bobot isi, porositas, dan kandungan air, kuat tekan, kuat tarik, kuat geser dan sudut geser dalam batuan merupakan sifat mekanik batuan yang berpengeruh terhadap kemantapan lereng.

4. Topografi daerah setempat

Keadaan dan genesa daerah setempat serta sejarah perkembangannya memainkan peranan penting dalam memahami hubungan bentuk lereng dengan kestabilan. Lereng dengan kemiringan, material dan geologi yang sejenis dapat berperilaku yang berbeda bergantung aspek-aspek topografinya.

5. Kondisi hidrologi

Air tanah merupakan faktor yang penting dalam kestabilan lereng, air tanah dapat mempengaruhi lereng dengan lima cara: mengurangi kekuatan, merubah kandungan mineral melalui proses alterasi dan pelarutan, merubah density, menimbulkan tekanan air pori dan menyebabkan erosi.

6. Geometri lereng

Ada tiga komponen utama dari suatu lereng tambang yaitu : konfigurasi jenjang, sudut antar jenjang, dan sudut lereng total. Lereng yang terlalu tinggi menjadi lebih tidak stabil sehingga cenderung mudah longsor daripada lereng yang tidak terlalu tinggi. Makin besar kemiringan lereng atau tingkat kecuramannya semakin besar maka semakin mungkin terjadinya kelongsoran.

7. Gaya-gaya luar

Gaya-gaya dari luar yang dapat mempengaruhi kemantapan suatu lereng adalah :

a. Getaran yang di akibatkan oleh gempa bumi, peledakan dan pemakaian alat-alat mekanis berat di

dekat lereng.

b. Pemotongan dasar (toe) pada lereng.

c. Penebangan pohon-pohon pelindung lereng.

Page 3: Diagram Alir MPPI

Suatu cara yang umum untuk menyatakan kemantapan suatu lereng adalah faktor keamanan atau faktor kemantapan. Faktor ini merupakan perbandingan antara gaya penahan yang menyebabkan lereng tetap stabil dengan gaya yang menyebabkan lereng longsor. Secara sistematis faktor keamanan suatu lereng dapat dinyatakan sebagai berikut :

F= RFp

Dimana :

F = Faktor keamanan lereng.

R = Gaya penahan, berupa resultan gaya-gaya yang membuat lereng tetap stabil.

Fp = Gaya penggerak, berupa resultan gaya-gaya yang menyebabkan lereng longsor.

Atau dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :

F =

cA+(W . cosψp−U−V . sinψp )TanφW . sinψp+V .cosψp

U = ½ . γw . Zw .(H-Z). Cosec ψp

V = ½ .γw . Zw2

Dimana :

F = Faktor keaman lereng

c = Kohesi pada bidang luncur

A = Panjang bidang luncur (m)

Ψp = Sudut kemiringan bidang luncur ( 0 )

Ø = Sudut geser dalam batuan ( 0 )

W = Berat massa batuan yang akan longsor (ton)

U = Gaya angkat yang ditimbulkan oleh tekanan air pada regangan tarik (ton)

V = Gaya mendatar yang ditimbulkan oleh tekanan air pada regangan tarik (ton)

γw = Bobot isi air (ton/m3)

Zw = Tinggi kolom air yang mengisi regangan tarik (m)

Z = Kedalaman regangan tarik (m)

H = Tinggi lereng (m)

Bila terjadi getaran yang diakibatkan oleh adanya gempa, peledakan maupun aktivitas manusia lainnya, maka persamaan di atas menjadi :

F =

cA+(W . ⟨cosψp−α sinψp⟩−U−V . sinψp)TanφW ⟨sinψp+α cosψp⟩+V . cosψp

dimana :

α = percepatan getaran pada arah mendatar

Pada keadaan : - F > 1,0 = Lereng dalam keadaan mantap.

- F = 1,0 = Lereng dalam keadaan seimbang (akan longsor).

- F < 1,0 = Lereng dalam keadaan tidak mantap.

Page 4: Diagram Alir MPPI

Nama : Ajeng Tyas Tinita S

NIM : 112130134

Kelas : G

Kesimpulan