diagnosa penyalahgunaan napza

2
UJI LAB DIAGNOSA PENYALAHGUNAAN NAPZA Bahan terpenting yang harus diambil adalah urin (jika tidak ada dapat diambil ginjal), cairan empedu dan jaringan sekitar suntikan. Isi lambung diambil jika ia menggunakan narkotika per-oral, demikian pula hapusan mukosa hidung pada cara sniffing. Semprit bekas pakai dan sisa obat yang ditemukan harus pula dikirim ke laboratorium. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya narkotika minimal adalah : 1. Kromatografi Lapis Tipis (TLC) 2. Kromatografi Gas (GLC) 3. Radio immuno-assay (RIA) A. Untuk mendeteksi sesorang apakah ia pecandu atau bukan, dapat diketahui melalui : 1. Uji nalorfin Pemberian nalorfin pada pecandu morfin akan memperlihatkan midriasis dan gejala putus obat lainnya. Caranya : ukur diameter pupil dengan pupilometer di ruang khusus yang tidak dipengaruhi cahaya. Pemeriksaan dilakukan lagi 30 menit setelah diberikan 3 mg Nalorfin subkutan. 2. Analisa urin Dapat dikerjakan tersendiri atau bersama-sama dengan uji nalorfin bila masih meragukan hasil uji nalorfin. Dikerjakan dengan TLC, GLC, atau RIA. 3. Gejala putus obat Pemakaian narkotika dihentikan secara mendadak.

Upload: rian-nofiansyah

Post on 25-Jun-2015

280 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: DIAGNOSA PENYALAHGUNAAN NAPZA

UJI LAB DIAGNOSA PENYALAHGUNAAN NAPZA

Bahan terpenting yang harus diambil adalah urin (jika tidak ada dapat diambil ginjal), cairan empedu dan jaringan sekitar suntikan.

Isi lambung diambil jika ia menggunakan narkotika per-oral, demikian pula hapusan mukosa hidung pada cara sniffing. Semprit bekas pakai dan sisa obat yang ditemukan harus pula dikirim ke laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya narkotika minimal adalah :

1. Kromatografi Lapis Tipis (TLC)

2. Kromatografi Gas (GLC)

3. Radio immuno-assay (RIA)

A. Untuk mendeteksi sesorang apakah ia pecandu atau bukan, dapat diketahui melalui :

1. Uji nalorfin

Pemberian nalorfin pada pecandu morfin akan memperlihatkan midriasis dan gejala putus obat lainnya.

Caranya : ukur diameter pupil dengan pupilometer di ruang khusus yang tidak dipengaruhi cahaya.

Pemeriksaan dilakukan lagi 30 menit setelah diberikan 3 mg Nalorfin subkutan.

2. Analisa urin

Dapat dikerjakan tersendiri atau bersama-sama dengan uji nalorfin bila masih meragukan hasil uji nalorfin.

Dikerjakan dengan TLC, GLC, atau RIA.

3. Gejala putus obat

Pemakaian narkotika dihentikan secara mendadak.

B. Pengujian terhadap barang bukti :

1. Uji Marquis

Kepekaan uji sebesar 1 – 0,025 mikrogram.

Reagen : 3 ml asam sulfat pekat + 2 tetes formaldehida 40%

Morfin, heroin, dan codein + Marquis ungu

Petidine +Marquis jingga

Page 2: DIAGNOSA PENYALAHGUNAAN NAPZA

2. Uji mikrokristal

Lebih sensitif dan lebih khas dibanding uji Marquis.

Cara : 1 tetes larutan narkotik + reagen dengan mikroskop dilihat kristal apa yang terbentuk.

3. Hanging microdrop technique

Modifikasi dari uji mikrokristal.

Contoh :

o Morfin + reagen kalium kadmium yodida kristal berbentuk jarum kepekaan uji 0,01 mikrogram.

o Morfin + kalium triyodida kristal berbentuk piring kepekaan uji: 0,1

mikrogram

o Heroin + merkuri klorida kristal berbentuk dendrit kepekaan uji: 0,1

mikrogram

o Heroin + platinum klorida kristal berbentuk roset kepekaan uji : 0,25

mikrogram.

o Pethidine + asam pikrat pekat kristal berbentuk roset berbulu kepekaan

uji : 0,1 mikrogram.