diagnosa banding.doc

9
BAB III PEMBAHASAN Pria Tn. B usia 19 tahun, datang ke poli kulit dan kelamin RSU Haji Surabaya dengan keluhan muncul bintil-bintil seperti jerawat di seluruh bagian punggung dan dada sejak 3 tahun yang lalu. Awal mulanya muncul bintil-bintil kecil kemerahan seperti jerawat di punggung kemudian menyebar ke seluruh punggung dan dada namun tidak gatal. Pasien juga mengaku mudah berkeringat dan sering melakukan aktivitas diluar ruangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada region thorax anterior dan posterior terdapat papula dan pustula perifolikular dengan jumlah lebih dari satu yang tersebar dengan ukuran bervariasi diameter 2-4 mm. Hal ini sesuai teori yang mengatakan bahwa kejadian Pityrosporum Ovale Folliculitis bervariasi dari rasio laki-laki : wanita adalah 1:1 dan paling sering terjadi pada mereka yang berusia 13-45 tahun. Klinis morfologi terlihat papul dan pustule perifolikular, berukuran diameter 2-3 mm, dengan peradangan minimal. Lokasi munculnya lesi pada penderita juga sesuai dengan tempat 12

Upload: fransiskus-rivaldy

Post on 10-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB IIIPEMBAHASANPria Tn. B usia 19 tahun, datang ke poli kulit dan kelamin RSU Haji Surabaya dengan keluhan muncul bintil-bintil seperti jerawat di seluruh bagian punggung dan dada sejak 3 tahun yang lalu. Awal mulanya muncul bintil-bintil kecil kemerahan seperti jerawat di punggung kemudian menyebar ke seluruh punggung dan dada namun tidak gatal. Pasien juga mengaku mudah berkeringat dan sering melakukan aktivitas diluar ruangan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada region thorax anterior dan posterior terdapat papula dan pustula perifolikular dengan jumlah lebih dari satu yang tersebar dengan ukuran bervariasi diameter 2-4 mm.Hal ini sesuai teori yang mengatakan bahwa kejadian Pityrosporum Ovale Folliculitis bervariasi dari rasio laki-laki : wanita adalah 1:1 dan paling sering terjadi pada mereka yang berusia 13-45 tahun. Klinis morfologi terlihat papul dan pustule perifolikular, berukuran diameter 2-3 mm, dengan peradangan minimal. Lokasi munculnya lesi pada penderita juga sesuai dengan tempat predileksi adalah dada, punggung dan lengan atas. Kadang dapat dileher dan jarang di wajah.

Selain keluhan yang muncul seperti yang telah disebutkan diatas, penderita juga mengakui bahwa penderita sangat mudah berkeringat. Hal ini mungkin disebabkan karena kelembapan udara yang tinggi yang menjadi salah satu faktor predisposisi terjadinya pityrosporum ovale folikulitis ini.

Pada pemeriksaan penunjang dengan lampu wood tidak tampak gambaran kuning keemasan atau kuning kehijauan. Pemeriksaan mikroskop dengan larutan KOH 10% dilakukan namun tidak ditemukan gambaran spaghetti meat balls. Sedangkan menurut teori akan didapatkan warna kuning kehijauan pada papul jika dilakukan pemeriksaan dengan lampu wood dan dengan penglihatan menggunakan mikroskop akan didapatkan jamur yang sering diistilahkan sebagai spaghetti and meatballs.

Keluhan yang muncul pada penderita tersebut juga bisa didapatkan diagnosis banding berupa:

Acne Vulgaris

Definisi: Peradangan kronis pada folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula dan sering juga scar/ jaringan parut yang terjadi akibat kelainan aktif tersebut baik yang hipotrofik maupun hipertrofik.

Etiologi: Multifaktorial

Lesi :Lesi terdiri dari komedo terbuka dan komedo tertutup, papul eritematosa, pustula, dan nodul, sering juga scar, dapat disertai gatal. Acne Vulgaris timbul pada daerah wajah, leher, bahu, dada, bagian atas, dan punggung bagian atas.

Diagnosa : Diagnosa dengan diagnosa klinis dan pada umumnya tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa serbukan sel radang kronis disekitar folikel pilosebasea dengan massa sebum didalam folikel.

Gambar :

Folikilitis Bakterial

Definisi: Peradangan kronis pada folikel rambut yang disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus.

Etiologi: Staphylococcus aureus

Lesi :Superficial : papula / pustula eritematosa ditengahnya terdapat rambut

Profunda: seperti yang superfisialis + infiltrate subkutan.

Diagnosa : Diagnosa dengan diagnosa klinis.

Gambar : Erupsi Akneformis

Definisi: Kelainan kulit menyerupai akne yang berupa reaksi peradangan folikuler dengan manifestasi klinis papulopustular.

Etiologi: Lebih banyak karena obat obatan.

Lesi :Papul yang eritematous, pustule, monomorfik atau oligomorfik, biasanya tanpa komedo, komedo dapat terjadi kemudian setelah sistem sebum ikut terganggu.

Diagnosa : Perwarnaan gram dari cairan pustula untuk membedakan erupsi akneiformis dengan folikulitis.

Gambar :

Bedbug bites Definisi: Merupakan anthropods dari family Cimidae.

Etiologi: Bedbugs.

Lesi :Paling seringpada kulit yang terpapar tidak nyeri namun pruritus dan purpura makulanya tampak. Distribusinya tergantung tempat gigitan baik di wajah, leher, tangan, kaki atau secara general. Diagnosa :.Memastikan diagnosa dengan mendapatkan riwayat yang lengkap dari lingkungan rumah, kondisi pekerjaan dan adanya binatang domestik.

Gambar :

Candidiasis Definisi: Infeksi yang disebabkan oleh jamur candida albicans / spesies kandida lain.

Etiologi: Candida albicans / spesies kandida lain. Lesi :Biasanya bermanifestasi sebagai makulopapular eritematous yang mengenai trunkus dan ekstremitas dan sembuh setelah deskuamasi luas. Pustula dan vesikel biasanya superfisial dan biasanya sembuh spontan atau dengan obat topikal. Gambar :

Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis kontak alergi dicirikan dengan papula pruritus dan vesikel pada dasar eritematous. Plak pruritus lichenifikasi mungkin mengindikasikan bentuk kronis dari kondisi tersebut. Biasanya bermanifestasi sebagai makulopapular eritematous yang mengenai trunkus dan ekstremitas dan sembuh setelah deskuamasi luas. Pustula dan vesikel biasanya superfisial dan biasanya sembuh spontan atau dengan obat topikal. Gambar :

: Drug Eruption

Lesi: Morbilliform, urticarial, papulosquamous, pustular, and bullous. Gambar :

Miliaria Gangguan pada kelenjar keringat ekrin disebabkan karena blokade dari duktus keringat sehingga terjadi kebocoran kelenjar ekrin di epidermis atau dermis.

Gambar :

Terapi yang kita berikan yaitu sesuai dengan teori yaitu dengan pemberian tablet ketokonazole 200 mg/ hari selama 4 minggu dan obat topical dengan selenium sulfide 2,5% dioleskan pada malam hari. Selain itu juga edukasi tentang menjaga kebersihan tubuh, segera mengganti dengan pakaian bersih setelah beraktivitas dan berkeringat, gunakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat, jangan menggunakan pakaian yang kurang kering, mengakibatkan lembab dan jamur bisa tumbuh kembali.15