determinan manajemen dan kepemimpinan
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
1/50
JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER
Disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah:
Manajemen dan Kepemimpinan
Dosen Pengampu: Prof. Joko Widodo
Oleh
M. FACHRUR ROZI
NIM 00!"#0$0
%ASCASARJANA UNI&ERSITAS NE'ERI SEMARAN'
%RO'RAM STU(I MANAJEMEN %EN(I(IKAN
KONSENTRASI KE%EN'AWASAN
!0#
1
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
2/50
) Se*a+ai ,e-an+ pemimipin memp/nai 1e2aji*an mem*an+/n 1emamp/an
-+ani,a,i +/na me2/j/d1an 1e/n++/lan -+ani,a,i *ai1 ,e3aa 1-mpaa4i5
ma/p/n 1-mpe4i4i5. (i ,inilah ,e-an+ pemimpin 2aji* meneap1an ,4a4e+i
an+ e5e14i5 dalam men+a2al p-,e, manajemen -+ani,a,i.
a. Meneap1an ,4a4e+i le*ih ,/li4 daipada me/m/,1an ,4a4e+i
Perumusan dan penerapan strategi erat hubungannya dengan manajemen strategi.
ang dimaksud dengan manajemen ,4a4e+i adalah serangkaian keputusan dan
tindakan yang digunakan untuk merumuskan dan menerapkan strategi yang
memungkinkan kesesuaian sangat kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya!
sehingga dapat men"apai tujuan perusahaan. #anajemen strategi dapat menentukan
perusahaan mana yang sukses dan perusahaan mana yang berjuang keras.
$angkah pertama manajemen strategis adalah mendefinisikan ,4a4e+ise"ara
eksplisit! yakni ren"ana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya
serta berbagai akti%itas untuk menghadapi lingkungan! memperoleh keunggulan
bersaing! dan men"apai tujuan perusahaan. Ke/n++/lan *e,ain+ adalah hal yang
membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain dan member "irri khas bagi
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pasar konsumen. Agar perusahaan tetap
kompetitif! mereka harus berfokus pada tiga hal! yaitu kompetensi dasar!
mengembangkan sinergi! dan men"iptakan nilai bagi pelanggan.
1. Memanfaatkan kompetensi dasar. K-mpe4en,i da,aadalah sesuatu yang
dilakukan perusahaan dengan sangat baik disbanding pesaingnya.
&ompetensi dasar merupakan keunggulan bersaing! karena perusahaan
memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. &ompetensi dasar
bisa berupa keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan! teknologi!
efisiensi proses! maupun layanan pelanggan yang unggul.
'. Mengembangkan sinergi. Sine+iadalah kondisi yang timbul ketika
bagoan(bagian perusahaan berinteraksi untuk menghasilkan dampak
bersama yang lebih besar daripada jumlah semua bagian yang bertindak
sendiri(sendiri.
). Menciptakan nilai bagi pelanggan. #emberikan nilai bagi pelanggan
merupakan inti dari strategi. *ilai dapat didefinisikan sebagai gabungan
keuntungan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan.Strategi juga mempunyai tingkatan! yakni:
'
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
3/50
1. S4a4e+i 4in+1a46pe/,ahaan! yaitu tingkat strategi yang berhubungan dengan
pertanyaan! +,agaimana "ara kita bersaing-. /ingkat ini berkaitan dengan unit
bisnisatau lini produk perusahaan.
'. S4a4e+i 4in+1a46/,aha! yaitu berkaitan dengan setiap unit bisnis atau lini produk.
). S4a4e+i 4in+1a465/n+,i! yakni tingkat strategi yang berhubungan dengan
departemen(departemen fungsional utama di unit usaha.
Ada beberapa langkah dalam proses manajemen strategis! yaitu sebagai berikut:
1. #enge%aluasi misi! tujuan! dan strategi yang ada.
'. #emindai lingkungan internal dan eksternal. $ingkungan internal meliputi nasional
dan global! sementara lingkungan eksternal meliputi kemampuan dasar! sinergi! dan
nilai kreasi.
). #engenali faktor(faktor strategis yang perlu diubah. #elalui pemindaian internal!
kita mengenali faktor peluang dan kesempatan. Dan melalui pemindaian eksternal!
kita mengenali faktor kekuatan dan kelemahan. $angkah kedua dan ketiga ini
didasarkan pada anali,i, SWOT! yaitu analisis mengenai kekuatan! kelemahan!
peluang dan an"aman yang menentukan kinerja perusahaan.
0. #erumuskan misi! tujuan! dan strategi besar baru.
. #erumuskan strategi 2perusahaan! usaha! fungsional3.
4. #enerapkan strategi le5at perubahan kepemimpinan6budaya struktur! sumber daya
manusia! sistem informasi dan kontrol.
%e/m/,an ,4a4e+imen"akup peren"anaan dan pengambilan keputusan untuk men"apai
tujuan perusahaan! serta membuat ren"ana strategis spesifik. Perumusan strategi men"akup
e%aluasi masalah(masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan integrasi hasil
e%aluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi. Sementara pela1,anaan ,4a4e+i adalah
suatu kegiatan penggunaan sarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan
berbagai sumber daya agar dapat men"apai tujuan strategis.
Perbedaan kekuatan dan kelemahan internal dengan kekuatan dan an"aman eksternal:
1. Kekuatan dan kelemahan internal. Ke1/a4anadalah karakteristik internal positif
yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk men"apai tujuan kinerja
strategisnya! sedangkan 1elemahanadalah karakteristik internal yang dapat
menghambat atau membatasi kinerja perusahaan.
)
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
4/50
'. Kekuatan dan ancaman eksternal. Ke1/a4anadalah karakteristik lingkungan
eksternal yang berpotensi membantu perusahaan men"apai atau melampaui tujuan
strategisnya. An3amanadalah karakteristik lingkungan eksternal yang
menghambat perusahaan men"apai tujuan strategisnya.
$angkah terakhir dalam manajemen strategis adalah meneap1an ,4a4e+i! yaitu
bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Ada sejumlah sarana untuk menerapkan
strategi! yaitu:
1. Kepemimpinan. &epemimpinan merupakan kun"i penting penerapan strategi yang
berhasil. &epemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar
menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi. Para
pemimpin menggunakan persuasi! teknik moti%asi! dan nilai(nilai budaya untuk
mendukun strategi baru. #ereka dapat member "eramah kepada
karya5an!membangun koalisi dengan pihak(pihak yang mendukung arah strategi
baru! dan membujuk para manajer menengah untuk bekerja sama dengan %isi
mereka tentang perusahaan.
'. Ran3an+an ,4/14/al. 7an"angan struktural terkait dengan tanggung ja5ab para
manajer! tingkat ke5enangan! serta konsolidasi dari berbagai fasilitas! departemen!
dan di%isi. Struktur juga terkait masalah(masalah seperti sentralisasi %ersus
desentralisasi dan ran"angan tugas kerja.
). Si,4em in5-ma,i dan 1endali. Sistem informasi dan kendali men"akup sistem
imbalan! gaji! anggaran alokasi sumber daya! sistem teknologi informasi! serta
peraturan! kebijakan! dan prosedur perusahaan.perubahan sistem(sistem ini menjadi
sarana utama dalam menerapkan strategi.
0. S/m*e daa man/,ia. Sumber daya perusahaan adalah pega5ainya. Sumber
daya manusia bertugas untuk merekrut! menyeleksi! melatih! memindahkan!
mempromosikan! dan meme"at pega5ai dalam upaya men"apai tujuan strategis.
*. Me/m/,1an dan meneap1an ,4a4e+i 1epada middle leade dan l-2 leade.
0
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
5/50
Pada organisasi berstruktur tradisional! manajer sering dikelompokkan menjadi
manajer pun"ak! manajer tingkat menengah! dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih
besar di bagian bawah daripada di puncak). Manajemen lini pertama
(frst-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang
terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia
(supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen, atau bahkan mandor (oreman). Satu tingkat di atasnya
adalah middle management atau manajemen tingkat menengah.
Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer
menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer diisi. !i bagian puncak pimpinan organisasi
terdapat manajemen puncak yang sering disebut dengan e"ecutie
o#cer atau top management. $ertugas merencanakan kegiatan dan
strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. %ontoh top manajemen adalah %&' (chief e"ecutie
o#cer) dan %' (chief nancial o#cer).
!alam prakteknya pembagian fungsi dalam manajemen secarafundamental tidak dapat dibedakan secara tajam dan tegas, karena
setiap manajer (top manager, middle manager, dan lower
manager ), dalam usaha untuk mencapai tujuan, seorang menejer
harus melaksanakan semua fungsi menejerial, hanya saja skop dan
penekanannya yang berbeda.( *. Malayu S. +. *asibuan)
ambaran mengenai tingkatan tugas manejerial adalah sebagai
berikut
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
6/50
Top manager (M), tugas-tugasnya lebih banyak pada fungsi
planningdan organizing, karena sifat pekerjaannya adalah kerja /pikir0
yaitu
1. merencanakan, mengambil keputusan, dan mengorganisir. 2alaupun
M kelihatan santai sebetulnya dia selalu memikirkan keputusan,
kebijakan apa yang ditempuh untuk mencapai tujuan.
3. Middle manager (MM), tugasnya terhadap planning dan organizing
seimbang dengan kerja siknya. 4arena itu MM harus mampu
menjabarkan keputusan M, tetapi juga harus bisa mengerjakan
serta menjelaskan kepada 5M. MM merupakan manajer dua alam
artinya harus bisa untuk planning dan organizing serta dapat pula
untuk directingdan controlling. Jadi +' 6 !%.
7. Lower manager (5M), tugas dan aktiitasnya lebih banyak pada
fungsi /directing/actuating dan controlling daripada ke fungsi
planningdan organizing(!% >+'). *al ini disebabkan 5M merupakan
manejer operasional yang langsung memimpin para pekerja
operasional. 4eterampilan 5M lebih diutamakan kemampuan teknis
(spesialisasinya), daripada kecakapan manajerialnya.
+rof. !r. Sondang Siagian, M+8 menjelaskan disertai dengan
bagan, pertama, kebutuhan manajerial dari sisi human skills dan
keterampilan teknis, kedua, cara berkir para manajer, ketiga kerangka
koseptual manajer, dan keempat sifat pengetahuan yang diperlukan.$agan yang pertama 4eterampilan Manajerial
44eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen MadyaM. 9 Manajemen 9endah*. S *uman Skills
. S echnical Skills
*.
S
*.
S
*.
S
. S
. S
. S
M.
+
M.
M
M.
9
&:88 +&584S8:8 . S
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
7/50
$agan di atas menunjukkan perbandingan dua jenis keterampilan
yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menduduki jabatan
manajerial, meskipun tidak dalam skala yang persis terlihat pada bagan
tersebut. !ari bagan tersebut terlihat bahwa semakin tinggi kedudukan
seseorang dalam jenjang kepemimpinan dalam suatu organisasi,
keterampilan teknisnya semakin tidak relean dan sebaliknya human
skillsnya semakin dominan.
$agan kedua %ara $erpikir +ara Manajerial
$agan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan
manajerial yang dipangku oleh seseorang dalam organisasi, cara
berpikir yang dituntut padanya ialah yang bersifat holistic dan
integralistik. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, ia
semakin terlibat dalam hal-hal yang bersifat departemental atau
inkremental, dalam arti pemikirannya pada dasarnya terbatas hanya
8
4eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen MadyaM. 9 Manajemen 9endah
. + enaga +elaksana
*olistik
*.
S
*.
S
8tomi
k
8tomik
8tomik
M.
+
M.
M
M.
9
8tomik. +
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
8/50
pada bagian-bagian tertentu dalam organisasi meskipun keterikatannya
pada organisasi sebagai keseluruhan tetap dipertahankan. +ada tingkat
pelaksana cara berpikir yang diperlukan cukup bersifat atomik, yaitu
terbatas hanya pada tugas yang harus dilaksanakannya.
$agan ketiga, 4erangka 4onseptual yang digunakan dalam berkir
dan bertindak.
$agan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi kedudukan
manajerial seseorang secara hirarki jabatan dalam organisasi, kerangkakonseptual yang diharapkan padanya menyangkut hal-hal yang
strategik. +ada manajerial tingkat madya memusatkan perhatian pada
taktik-taktik yang diperlukan. +ada manajerial rendah, kerangka
konseptualnya terletak pada hal-hal yang bersifat teknis dan kegiatan
oprasional.
$agan keempat, Sifat +engetahuan yang diperlukan oleh para
manajer dalam mengemudikan organisasi ialah dengan mengetahui
9
4eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen MadyaM. 9 Manajemen 9endah
. S enaga +elaksana
Strategik
aktik
eknis
ekni
s
ekni
s
'perasiona
l
M.+
M.
M
M.
9
'perasional. +
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
9/50
sifat pengetahuan yang dituntut. Secara umum dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi, pengetahuan
yang dituntut padanya adalah cara berkir generalis. Sebaliknya
semakin rendah kedudukan manajerial seseorang, pengetahuan yang
diharapkan diterapkannya semakin bersifat spesialistik dan teknis
karena lebih mengarah pada pelaksanaan berbagai kegiatan
operasional.
$agannya sebagai berikut.
4eterangan M. + Manajemen +uncakM. M Manajemen Madya
M. 9 Manajemen 9endah. + enaga +elaksana
eneralis
eneralis
enerali
s
Spesial
is
Spesialis
Spesialis
M.
+
M.
M
M.
9
eknis. +
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
10/50
!) Kepemimpinan a1ademi1 *a+i ,e-an+ pemimpin pendidi1an ,an+a4 pen4in+1aena a1an ,an+a4 menen4/1an 1e*eha,i,lan ,e1-lah 7,/33e,5/ll ,3h--l).
a. K-n,ep dan pa14e1 Kepemimpinan a1ademi1 dalam in,4i4/,i pendidi1an
&epala sekolah memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai edu"ator! manajer!
administrator! super%isor! leader! ino%ator! moti%ator. ;ungsi pemimpin edu"ator
bisa disebut juga sebagai instructional leader2kepemimpinan pembelajaran3.
&epemimpinan pembelajaran masih sangat minim dilaksanakan di sekolah(sekolah.
,anyak penelitian yang menyimpulkan bah5a kepala sekolah yang memfokuskan
kepemimpinan pembelajaran menghasilkan prestasi belajar sis5a yang lebih baik
daripada kepala sekolah yang kurang memfokuskan pada kepemimpinan
pembelajaran. &epala Sekolah yang berperan sebagai edu"ator harus mampu
melaksanakan kepemimpinan pembelajaran. Sekolah memiliki misi utama yaitu
mendidik semua sis5a dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk
memperoleh pengetahuan! ketrampilan! dan nilai(nilai yang diperlukan untuk
menjadi orang de5asa yang sukses dan mampu menghadapi masa depan yang sarat
dengan tantangan(tantangan.
Pentingnya kepemimpinan pembelajaran yang kuat agar sekolah menjadi efektif!
diulas oleh Hallin+edan
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
11/50
merumuskan dan mengkomunikasikan tujuan sekolah! memantau! mendampingi!
dan memberikan umpan balik dalam pembelajaran! membangun iklim akademik!
dan memfasilitasi terjadinya komunikasi antar staf.
Pengaruh kepemimpinan pembelajaran 2instru"tional leadership3 terhadap
peningkatan hasil belajar sis5a sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah ahli
pendidikan telah melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan
pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar.
Artinya! jika hasil belajar sis5a ingin dinaikkan! maka kepemimpinan yang
menekankan pada pembelajaran harus diterapkan. Untuk lebih jelasnya! berikut
dibahas tentang arti! tujuan! pentingnya kepemimpinan pembelajaran! butir(butir
penting kepemimpinan pembelajaran! dan kontribusi kepemimpinan pembelajaran
terhadap hasil belajar.
1. Arti &epemimpinan Pembelajaran
&epemimpinan pembelajaran sebagai upaya memimpin para guru agar mengajar
lebih baik yang pada gilirannya dapat memperbaiki prestasi anak didiknya 2Daresh
dan Play"o!13.
Patterson 21)3 mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran yang efektif adalah
meliputi : a3. kepala sekolah mensosialisasikan dan menanamkan isi dan makna %isi
sekolahnya dengan baik> b3.kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan
dalam pengelolaan manajemen sekolah> "3.kepala sekolah memberikan dukungan
terhadap pembelajaran>d3.kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap proses
pembelajaran sehingga lebih memahami dan menyadari apa yang terjadi di sekolah>
e3.kepala sekolah berperan sebagai fasilitator sehingga kepala sekolah mengetahui
dan dapat membantu mengatasi masalah pembelajaran.
Se"ara umum makna kepemimpinan pembelajaran adalah kepemimpinan yang
memfokuskan6menekankan pada pembelajaran yang komponen(komponennya meliputi
kurikulum! proses belajar mengajar! asesmen! penilaian! pengembangan guru! layanan
prima dalam pembelajaran! dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.
'. /ujuan &epemimpinan Pembelajaran
/ujuan utama kepemimpinan pembelajaran adalah memberikan layanan prima
kepada semua sis5a agar mereka mampu mengembangkan potensinya untuk
menghadapi masa depan yang belum diketahui dan sarat dengan tantangan(
tantangan yang sangat turbulen.
11
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
12/50
Dengan kata(kata lain! tujuan kepemimpinan pembelajaran adalah untuk
memfasilitasi pembelajaran agar sis5anya meningkat: prestasi belajarnya! kepuasan
belajarnya! moti%asi belajarnya! keingintahuannya! kreati%itasnya! ino%asinya! ji5a
ke5irausahaannya! dan kesadarannya untuk belajar sepanjang hayat karena ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni berkembang dengan pesat.
). Pentingnya &epemimpinan Pembelajaran
&epemimpinan pembelajaran sangat penting untuk diterapkan disekolah karena
mampu: 213meningkatkan prestasi belajar sis5a se"ara signifikan> 2'3 memberikan
dorongan dan arahan terhadap 5arga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar
sis5anya> 2)3 memfokuskan kegiatan(kegiatan 5arganya untuk menuju pen"apaian
%isi! misi! dan tujuan sekolah> dan 203 membangun komunitas belajar 5arganya dan
bahkan mampu menjadikan sekolahnya sebagai sekolah belajar 2learning s"hool3.
Sekolah belajar memiliki perilaku(perilaku sebagai berikut: memberdayakan 5arga
sekolah seoptimal mungkin! memfasilitasi 5arga sekolah untuk belajar terus dan
belajar ulang! mendorong kemandirian setiap 5arga sekolahnya! memberi
ke5enangan dan tanggungja5ab kepada 5arga sekolahnya! mendorong 5arga
sekolah untuk akuntabilitas terhadap proses dan hasil kerjanya! mendorong
team5ork yang 2kompak! "erdas! dinamis! harmonis! dan lin"ah6"epat tanggap
terhadap pelanggan utama yaitu sis5a3! mengajak 5arga sekolahnya untuk
menjadikan sekolahnya berfokus pada layanan sis5a! mengajak 5arga sekolahnya
untuk siap dan akrab menghadapi perubahan! mengajak 5arga sekolahnya untuk
berpikir sistem! mengajak 5arga sekolahnya untuk komitmen terhadap keunggulan
mutu! dan mengajak 5arga sekolahnya untuk melakukan perbaikan se"ara terus(
menerus.
1'
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
13/50
b. %e*andin+an m-del 1epemimpinan a1ademi1
#odel
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
14/50
#engembangkan lingkungankerja yang mendukung
#en"iptakan lingkungan kerja yang tertib danaman#emberikan kesempatan kepada sis5a untukterlibat se"ara bermakna#engembangkan kolaborasi dan ikatan kohesif
diantara staf#enjamin siumber(sumber dari luar mendukungpen"apaian tujuan sekolah#embangun ikatan antara sekolah dengankeluarga sis5a
M-del We*e 788$)
Weber mengidentifikasi lima domain utama kepemimpinan pembelajaran tanpa
menguraikannya lagi se"ara lebih detil. &elima domain utama tadi adalah :
1. #erumuskan misi sekolah!
'. #engelola kurikulum dan pembelajaran!). #endorong ter"iptanya iklim belajar yang positif!
0. #engobser%asi dan memperbaiki pembelajaran! dan
. #elakukan penilaian program pembelajaran.
Wa4e,9 Ma:an-9 ; M3 N/l4 7!00
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
15/50
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
16/50
Gmam Hojali yaitu +&epemimpinan &epala Sekolah merupakan peran %ital dalam
manajerial sekolah. Dengan adanya peran yang sangat %ital tersebut maka seorang kepala
sekolah harus mempunyai kemampuan untuk memimpin dan mempunyai model
kepemimpinan sesuai dengan situasi yang dibutuhkan saat ini. ang dimana model tersebut
harus mempunyai efek positif terhadap anggotanya yang akan bekerja untuk organisasi
atau lembaga didalamnya sehingga anggota yang mengikutinya dapat bekerja se"ara
maksimal dan sinergis.
Permasalahan model kepemimpinan kepala sekolah dapat dija5ab oleh #odel
&epemimpinan /ransformasional. #enurut ,urns dalam ukl 219:1)=3 kepemimpinan
transformasional diartikan sebagai: transformational leadership as a process !here
leader and follo!ers engage in a mutual process of raising one another to higher levels of
morality and motivation".ang berarti kepemimpinan transformasional merupakan suatu
proses dimana pemimpin dan pengikutnya bersama(sama saling meningkatkan dan
mengembangkan moralitas dan moti%asinya. #elalui model kepemimpinan
transformasional! kepala sekolah dapat dengan mudah menjalankan fungsi! tugas! dan
perannya sebagai pemimpin sekolah. Dengan model kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dapat mengimbangi penerapan /E# yang mana seorang pemimpin harus
mampu menerjemahkan kebijakan yang jelas dan tujuan yang spesifik sehingga dapat
membangun excellent school se"ara efektif dan efisien.
14
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
17/50
*. %eneapan =Hea46Head6Hand>
Hlobalisasi membuat banyak orang terbuai dengan teknologi yang "anggih!
sehingga melupakan aspek(aspek lain dalam kehidupannya! seperti pentingnya
membangun relasi dengan orang lain! perlunya melakukan akti%itas sosial di dalam
masyarakat! pentingnya menghargai sesama lebih daripada apa yang berhasil
dibuatnya! dan lain(lain.
Seringkali teknologi yang dibuat manusia untuk membantu manusia tidak lagi
dikuasai oleh manusia tetapi sebaliknya manusia yang terkuasai oleh kemajuan
teknologi. #anusia tidak lagi bebas menumbuhkembangkan dirinya menjadi
manusia seutuhnya dengan segala aspeknya. &eberadaan manusia pada ?aman ini
seringkali diukur dari +to ha%e 2apa saja materi yang dimilikinya3 dan +to do 2apa
saja yang telah berhasil6tidak berhasil dilakukannya3 daripada keberadaan pribadi
yang bersangkutan 2+to be atau +beingnya3. Dalam pendidikan perlu ditanamkan
sejak dini bah5a keberadaan seorang pribadi! jauh lebih penting dan tentu tidak
persis sama dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang telah dilakukannya.
Sebab manusia tidak sekedar pemilik kekayaan dan juga menjalankan suatu fungsi
tertentu. Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi
manusia! dalam arti membantu manusia lebih manusia5i! lebih berbudaya! sebagai
manusia yang utuh berkembang 2menurut &i
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
18/50
hendaknya juga dikembalikan kepada aspek(aspek kemanusiaan yang perlu
ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik.
&i
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
19/50
keutamaan. Pendidik atau Sang pendidikan
hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen se"ara
fisik! mental dan spiritual> pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan
aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang kebanyakan> pendidikan
hendaknya memperkaya setiap indi%idu tetapi perbedaan antara masing(masing
pribadi harus tetap dipertimbangkan> pendidikan hendaknya memperkuat rasa
per"aya diri! mengembangkan hara diri> setiap orang harus hidup sederhana dan
guru hendaknya rela mengorbankan kepentingan(kepentingan pribadinya demi
kebahagiaan para peserta didiknya. Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta
didik yang berkepribadian merdeka! sehat fisik! sehat mental! "erdas! menjadi
anggota masyarakat yang berguna! dan bertanggungja5ab atas kebahagiaan dirinya
dan kesejahteraan orang lain. #etode yang yang sesuai dengan sistem pendidikan
1
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
20/50
ini adalah sistem among yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan
pada asih! asah dan asuh 2care and dedication based on love3. ang dimaksud
dengan manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang se"ara utuh
dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya dan yang mampu menghargai dan
menghormati kemanusiaan setiap orang. Ileh karena itu bagi &i dalam
hubungan 2relasi dan komunikasi3 dengan peserta didik dan anggota komunitas
sekolah> dan juga relasi dan komunikasinya dengan pihak lain 2orang tua! komite
sekolah! pihak terkait3> segi administrasi sebagai guru> dan sikap
profesionalitasnya. Sikap(sikap profesional itu meliputi antara lain: keinginan
untuk memperbaiki diri dan keinginan untuk mengikuti perkembangan ?aman.
#aka penting pula membangun suatu etos kerja yang positif yaitu: menjunjung
tinggi pekerjaan> menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan! dan keinginan
untuk melayani masyarakat. Dalam kaitan dengan ini penting juga
performan"e6penampilan seorang profesional: se"ara fisik! intelektual! relasi sosial!
kepribadian! nilai(nilai dan kerohanian serta mampu menjadi moti%ator. Singkatnya
perlu adanya peningkatan mutu kinerja yang profesional! produktif dan kolaboratif
demi pemanusiaan se"ara utuh setiap peserta didik.
Akhirnya kita perlu menyadari bah5a tujuan pendidikan adalah memanusiakan
manusia muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi(pribadi yang lebih
manusia5i! berguna dan berpengaruh di masyarakatnya! yang bertanggungja5ab
atas hidup sendiri dan orang lain! yang ber5atak luhur dan berkeahlian.
'=
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
21/50
3. M-al a/4h-i4 adalah p-nda,i /4ama ,e-an+ pemimpin
Dalam ollins obuild Di"tionary 21=: 983 dijelaskan tentang moral
yakni: 13 #orality is the idea that some forms of beha%iour are right! proper!
a""eptable and that other forms of beha%iour are bad or 5rong! either in your
o5n opinion or so"iety> '3 #orality is the uality or state of being right! proper! or
a""eptable in parti"ular situation. Dibalik kedua istilah ini! tersirat nuansa dua
tradisi pemikiran filsafat moral yang berbeda 2
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
22/50
kepemimpinan itu merupakan suatu proses kaderisasi dan +seleksi alam yang
"ukup panjang! karena sangat erat dengan peristi5a sosial(politik yang sedang
terjadi. Pemimpin yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah para
pemimpin bangsa dan negara pada segenap strata kehidupan nasional dalam
bidang6sektor profesi di suprastruktur! infrastruktur dan substruktur! baik formal
maupun informal yang memiliki ke5enangan 2authority3 atau pengaruh
2influen"e3 untuk mengarahkan kehidupan berbangsa dan bernegara guna
ter5ujudnya masyarakat madani dalam rangka menjamin keutuhan negara. Se"ara
struktural para pemimpin dimaksud terdiri dari pejabat yang berada didalam
lembaga(lembaga pemerintahan negara dan pimpinan lembagalembaga yang
berkembang dalam masyarakat! yang se"ara fungsional berperan dan berke5ajiban
memimpin orang dan atau lembaga yang dipimpinnya dalam upaya me5ujudkan
"ita("ita dan tujuan bernegara. Ileh karenanya baik se"ara indi%idual maupun
institusional para pemimpin tersebut harus senantiasa menjaga komitmennya
dengan nilai(nilai kebangsaan dan perjuangan bangsa dan negara. Dengan demikian
selain kepala negara6eksekutif beserta kabinet6pemerintahannya! elemen
kepemimpinan lain seperti legislatif dan yudikatif juga ikut termasuk dalam
menentukan kinerja institusi kepemimpinan
tersebut.
''
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
23/50
#) Ta41ala menjadi pemimpin an+ 4e/4ama adalah *a+aimana 1i4a memili1i
1/ali4a, 4ian+/le a1ni in4ele34/al ?/ali49 em-4i-nal ?/ali4 dan ,pii4/al
?/ali4 an+ dilanda,i -leh di,iplin dan 1eh-ma4an an+ 4in++i 7(j-1-,an4-,-
M-elj-n-9 !0).
a. Ti+a 1-n,ep dalam implemen4a,i memimpin pendidi1an
#eadership can$t be taught% but can only be learnedadalah memang benar.
&epemimpinan berbeda dengan keilmuan dan manajemen. &epemimpinan adalah praktek
dan bukan teori saja. &etika menjadi pemimpin yang utama adalah! bagaiman kita
memiliki kualitas triangular: intellectual quality, emotional quality, dan spiritual
quality,yang dilkitasi oleh sikap disiplin dan kehormatan yang tinggi. #emimpin adalah
amanah! ke5ajiban! dan bukan hak. 2Djokosantoso! '=113
Pepatah Gng *garsa Sun /ulada! Gng #adya #angun &arsa! /ut Wuri
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
24/50
pada saat harus mengambil keputusan kepada atasannya! akan mengadakan olah batin
+seakan(akan dialah atasan tersebut. Pemimpin junior yang mampu melatih olah batin
yang mendalam! diharakan pada gilirannya akan mampu menduduki jabatan yang lebih
tinggi sebagai senior leader. Di dalam manajemen! ada paradigma klasik yakni empat
fungsi pokok yang harus dikelola se"ara optimal untuk menjamin suatu keberhasilan suatu
perusahaan! meliputi: planning! organi?ing! leading dan "ontrolling. Dari empat fungsi di
atas ada fungsi +tersembunyi yaitu kepemimpinan. Selalu harus ada indi%idu yang
memimpin peren"anaan! pengorganisasian! kepemimpinan! dan pengendalian. Untuk
men"apai tujuan organisasi! maka dalam memimpin seseorang akan mempunyai gaya yang
bebeda(beda dengan pemimpin lainnya. Dengan kata lain! ada ke"enderungan seorang
pemimpin untuk menggunakan gaya kemimpinan yang berbeda dalam menghadapi
ba5ahan yang memiliki beraneka ragam tingkat kede5asaannya. &epemimpinan adalah
suatu nilai yang dimiliki oleh setiap orang. &epemimpinan bukanlah sebuah +kekuasaan!
melainkan suatu tugas! tanggung ja5ab! dan pengorbanan.
Dalam buku ini dirumuskan 1) konsep yang dapat dipakai oleh pemimipn
untuk dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya se"ara efektif
2Djokosantoso! '=113.
. Kepemimpinan Na*i
iri kepemimpinan *abi #uhammad adalah :a. Siddi artinya jujur! benar! berintegritas tinggi! dan terjaga dari
kesalahan.
b. ;athonah artinya "erdas! memiliki intelektualitas tinggi! dan
profesional.
". Amanah artinya dapat diper"aya dan akuntabel.
d. /abligh artinya senantisa menyampaikan risalah
kebenaran.!. Ajaan Kepemimpinan Ja2a
Pada umumnya! filosofi &epemimpinan Ja5a diturunkan dengan
"ara tutur tinular. #isalnya ajaran
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
25/50
diri dari masukan informasi. &alau kita membatasi diri sendiri! maka
se"ara abstrak! sebenarnya kita tidak lebih dari bayi dalam gu"i.
Pemimpin besar adalah pemimpin yang mengetahui ada +gu"i(gu"i
dalam kehidupan! tetapi +gu"i itu harus berukuran besar sehingga tidak
mengungkungnya dan setiap saat bisa keluar dari gu"i dan masuk ke
gu"i yang lain.
#. Ke,eim*an+an In4ea1,i
Dalam suatu organisasi! selalu ada interkasi antara atasan! ba5ahan!
dan rekan seja5at 2peers3! dimana dalam berinteraksi perlu dijaga
keseimbangan sehingga tidak ke"enderungan lebih dominan dalam
berhubungan dengan atasan! ba5ahan! maupunpeers.
". K-n,ep Jai Tan+an
Urutan jari menggambarkan mengenai tingkat kematangan manusia
dikaitkan dengan usia fisiknya. Dimulai dari jari kelingking 2K 1=
tahun3 sampai ibu jari 2L 0 tahun3. #anfaat dari mempelajari konseptersebut adalah sebagai seorang #anajer pada tataran 2le%el3 manapun!
akan lebih bermanfaat untuk memahami perilaku manusia5i seseorang!
sehingga dalam berkomunikasi untuk men"apai tujuan kita
se"ara objektif mengerti apa yang melatarbelakangi perilaku
seseorang.
$. K-n,ep a. 'uman 2manusia3,ersikap manusia5i dalam kehidupan sehari(hari.
b. 'umble 2rendah hati3
Umumnya sifat rendah hati akan mengundang simpati! terlepas dia
seorang atasan atau ba5ahan.
". 'umor 2kelakar3
Seorang yang punya selera humor tinggi! biasanya
diterima oleh kalangannya dengan terbuka. Dalam saat( saat kritis!
kalau seorang bersikap manusia5i sekaligus rendah hati dan
mempunyai selera humor tinggi! seringkali dapat keluar dari krisis
dengan +biaya relatif murah.
@. Ke,endiian Se-an+ %emimpin
Pesan singkat 7aja Philips GG +f you !ant to be a king% learn ho! to be
alone. King has no friends. #akna dari pesan tersebut adalah
keharusan pemimpin untuk berani dalam kesendirianya dalam artian
kemampuannya untuk se"ara tenang! tegar dan manatap menahan diri
untuk tidak mudah mengeluh atas persoalan yang dihadapi.
. Positioning
&onsep positioning 2pengambilan posisi3 ini memberikan tuntunan
se"ara praktis bagaimana kita sebaiknya bersikap. Sebagai "ontohadalah dalam mengambil keputusan. Sejak a5al kita harus yakin
'
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
26/50
bah5a putusan kita itu benar dan didukung oleh sistem yang ada.
Selanjutnya konsisten dan disiplin pada putusan tersebut! serta
berserah diri kepada /uhan #F.
8. Anali,i, Kem/n+1inan
Sebelum memulai sesuatu ada baiknya masalah dilihat maknanya darisegala sudut se"ara lengkap! sehingga sedapat mungkin tidak ada data
informasi yang terle5at. Seorang pemipin harus selalu bisa menemukan
alternatif peme"ahan masalah! melainkan bahkan alternatif yang beyond
hori/on.
0. Ti4i1 %/,a4 Ke,eim*an+an
&onsep ini diistilahkan pemimpin sebagai +he Center gravity of &o!er.
Sesungguhnya kata kun"inya adalah ada pemimpin yang membuat
orang(orang yang dipimpinnya bangga dipimpin oleh pemimpin
tersebut. &ebanggaan men"iptakan ke"intaan dan keyakinan. Dua
unsur ini akan men"iptakan kepatuhan kepada pemimpin.. Kepemimpinan U4/h
Seorang yang ingin menjadi pemimpin berhasil! sebaiknya mempelajari
kiat(kiat agar siap menjadi pemimpin unggul! melalui kepemipinan
utuh. Untuk mampu menjadi pemimpin yang utuh diperlukan
pengetahuan maupun ketrampilan! yang meliputi ketajaman %isi!
memilik nilai(nilai luhur dan keberanian! yang semuanya dilkitasi oleh
kompetensi dan didukung oleh kematangan karakter.
!. E4i1a dan H/1/m
Ftika adalah pedoman moralitas yang menga"u pada penghargaan yang
tinggi terhadap kemanusiaan. &epemimpinan professional adalah
kepemimpinan yang mempunyai nilai etika didalamnya. &etika sebuah
keputusan diambil! maka leadership 0udgement tidak berhenti di dalam
kompetensi pengambilan keputusan! namun juga di dalam tingkat
kebenaran etis dari suatu putusan. Jika etika dalah value! maka
hukum adalah parktik dari value tersebut. Irganisasi yang excellence
adalah organisasi yang dipimpin
oleh FI yang hands1on to detail! artinya memahami
praktek sampai ke detail! meski tidak usah melakukan
praktik hingga ke detail. Apabila tidak hands1on to detail!
maka dimungkinkan terjadi penyimpangan antara %isi dan
praktek di dalam organisasi tersebut.
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
27/50
&epemimpinanmerupakan inti manajemen! sedangkan manajemen adalah inti dari
administrasi. Pada umumnya kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses
mempengaruhi akti%itas dari indi%idu maupun kelompok untuk men"apai tujuan dalam
situasi tertentu. Sedangkan Ird5ay /ead dikutip oleh &artini &artono! +&epemipinan
adalah kegiatan mempengaruhi orang(orang agar mereka mau bekerja sama untuk
men"apai tujuan yang diinginkan.
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
28/50
yang mengatakan +super%isi adalah suatu program inser%i"e edu"ation dan usaha
memperkembangkan kelompok 2group3 se"ara bersama dan beberapa pendapat pakar
lainnya! sampai pada suatu kesimpulan bah5a super%isi itu paling tidak memiliki unsur(
unsur pokok! yakni tujuan! situasi belajar(mengajar dan super%isor.
Dari beberapa pendapat tentang definisi super%isi tersebut dapatlah dijelaskan bah5a
situasi belajar(mengajar di sekolah akan lebih baik tergantung kepada keterampilan
super%isor sebagai pemimpin. Seorang super%isor yang baik harus memiliki lima
keterampilan dasar ! yaitu:2a3&eterampilan dalam hubungan(hubungan
kemanusiaan2b3&eterampilan dalam proses kelompok2"3&eterampilan dalam
kepemimpinan pendidikan2d3&eterampilan dan mengatur personalia sekolah>
dan2e3&eterampilan dalam e%aluasi.
Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bah5a super%isi tidak lain dari usaha
memberikan layanan kepada guru(guru! baik se"ara indi%idual maupun se"ara kelompok
dalam usaha memperbaiki pengajaran. &ata kun"i dari pemberi super%isi pada akhirnya
ialah memberikan layanan dan bantuan.
,erkaitan dengan gaya(gaya kepemimpinan yang pokok! ada tiga yaitu 213 otokratis! 2'3
laisse? faire! dan 2)3 demokratis.
Dalam kaitan pean 1epemimpinan ,/pei,-! banyak hasil(hasil studi yang
menunjukkan bah5a gaya kepemimpinan yang terdapat dalam setiap organisasi merupakan
faktor yang berhubungan dengan produktifitas dan efektifitas organisasi. Sutermeister
mengemukakan ada beberapa faktor determinan terhadap produkti%itas kerja antara lain
iklim kepemimpinan 2leadership elimate3! tipe kepemimpinan 2type of leadership3! dan
pemimpin 2leaders3.
Dalam kaitannya dengan peranan gaya kepemimpinan super%isor dalam
meningkatkan moti%asi guru! perlu dipahami bah5a setiap pemimpin bertanggung ja5ab
mengarahkan apa yang baik bagi ba5ahannya! dan dia sendiri harus berbuat baik.
Pemimpin juga harus menjadi "ontoh! sabar! dan penuh pengertian. ;ungsi pemimpin
hendaknya diartikan seperti motto &i +Gng ngarso sung tulodo! ing
madyo mangun karso! tut 5uri
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
29/50
") I1lim a1ademi1 a1an 4/m*/h *ai1 di ,e*/ah ,a4/an pendidi1an mana1ala
5/n+,i65/n+,i manajemen 4e,elen++aa den+an *ai1. B/daa a1ademi1p/n
,e3aa -4-ma4i, a1an 4e*en4/1 melal/i pila1/ paa pe,-nil an+ 4eli*a4 di
dalamna.
a. Ki4eia 4ela1,anana 5/n+,i manajemen an+ e5e14i5 dalam ,a4/an
pendidi1an
#erujuk kepada kebijakan Direktorat Pendidikan #enengah Umum Depdiknas
dalam buku Panduan #anajemen Sekolah! berikut ini akan diuraikan se"ara ringkas
tentang bidang(bidang kegiatan pendidikan di sekolah! yang men"akup :
Manajemen 1/i1/l/m
#anajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.
Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik! dengan tolok ukur pen"apaian tujuan oleh sis5a dan mendorong
guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
/ahapan manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap :
M Peren"anaan>
M Pengorganisasian dan koordinasi>
M Pelaksanaan> dan
M Pengendalian.
Dalam konteks &urikulum /ingkat Satuan Pendidikan 2&/SP3! /ita $estari 2'==43
mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
Tahap peen3anaan> meliputi langkah(langkah sebagai : 213 analisis kebutuhan> 2'3
merumuskan dan menja5ab pertanyaan filosofis> 2)3 menentukan disain kurikulum> dan
203 membuat ren"ana induk 2master plan3: pengembangan! pelaksanaan! dan penilaian.
Tahap pen+em*an+an> meliputi langkah(langkah : 213 perumusan rasional atau dasar
pemikiran> 2'3 perumusan %isi! misi! dan tujuan> 2)3 penentuan struktur dan isi program>
203 pemilihan dan pengorganisasian materi> 23 pengorganisasian kegiatan pembelajaran>
243 pemilihan sumber! alat! dan sarana belajar> dan 283 penentuan "ara mengukur hasil
belajar.
Tahap implemen4a,i a4a/ pela1,anaan> meliputi langkah(langkah: 213 penyusunan
ren"ana dan program pembelajaran 2Silabus! 7PP: 7en"ana Pelaksanaan Pembelajaran3>
2'3 penjabaran materi 2kedalaman dan keluasan3> 2)3 penentuan strategi dan metode
pembelajaran> 203 penyediaan sumber! alat! dan sarana pembelajaran> 23 penentuan "ara
'
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
30/50
dan alat penilaian proses dan hasil belajar> dan 243 setting lingkungan pembelajaran
Tahap penilaian> terutama dilakukan untuk melihat sejauhmana kekuatan dan kelemahan
dari kurikulum yang dikembangkan! baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.
Penilailain kurikulum dapat men"akup &onteks! input! proses! produk 2GPP3 : Penilaian
konteks: memfokuskan pada pendekatan sistem dan tujuan! kondisi aktual! masalah(
masalah dan peluang. Penilaian Gnput: memfokuskan pada kemampuan sistem! strategi
pen"apaian tujuan! implementasi design dan "ost benefit dari ran"angan. Penilaian proses
memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam
melaksanakan program. Penilaian produ"t berfokus pada mengukur pen"apaian proses dan
pada akhir program 2identik dengan e%aluasi sumatif3
Manajemen Ke,i,2aan
Dalam manajemen kesis5aan terdapat empat prinsip dasar! yaitu :
1. Sis5a harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek! sehingga harus didorong
untuk berperan serta dalam setiap peren"anaan dan pengambilan keputusan yang terkait
dengan kegiatan mereka>
'. &ondisi sis5a sangat beragam! ditinjau dari kondisi fisik! kemampuan intelektual! sosial
ekonomi! minat dan seterusnya. Ileh karena itu diperlukan 5ahana kegiatan yang
beragam! sehingga setiap sis5a memiliki 5ahana untuk berkembang se"ara optimal>
). Sis5a hanya termoti%asi belajar! jika mereka menyenangi apa yang diajarkan> dan
0. Pengembangan potensi sis5a tidak hanya menyangkut ranah kognitif! tetapi juga ranah
afektif! dan psikomotor.
Manajemen pe,-nalia
/erdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu :
1. dalam mengembangkan sekolah! sumber daya manusia adalah komponen paling
berharga>
'. Sumber daya manusia akan berperan se"ara optimal jika dikelola dengan baik! sehingga
mendukung tujuan institusional>
). &ultur dan suasana organisasi di sekolah! serta perilaku manajerial sekolah sangat
berpengaruh terhadap pen"apaian tujuan pengembangan sekolah> dan
0. #anajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap 5arga
dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk men"apai tujuan sekolah.
)=
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
31/50
Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia! hal yang amat penting dalam
manajamen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di
sekolah. Ileh karena itu! upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah
menjadi mutlak diperlukan.
Manajemen 1e/an+an
#anajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam
menggali dana! kiat sekolah dalam mengelola dana! pengelolaan keuangan dikaitkan
dengan program tahunan sekolah! "ara mengadministrasikan dana sekolah! dan "ara
melakukan penga5asan! pengendalian serta pemeriksaan.
Gnti dari manajemen keuangan adalah pen"apaian efisiensi dan efekti%itas. Ileh karena itu!
disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan
pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di sekolah! juga perlu diperhatikan faktor
akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber
pemerintah! masyarakat dan sumber(sumber lainnya.
Manajemen pea2a4an peen4i5 ,aana dan pa,ana ,e1-lah
#anajemen pera5atan pre%entif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan
yang dilakukan se"ara periodik dan teren"ana untuk mera5at fasilitas fisik! seperti gedung!
mebeler! dan peralatan sekolah lainnya! dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja!
memperpanjang usia pakai! menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif
pera5atan sarana dan pra sarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program pera5atan pre%entif di sekolah dengan "ara
pembentukan tim pelaksana! membuat daftar sarana dan pra saran! menyiapkan jad5al
kegiatan pera5atan! menyiapkan lembar e%aluasi untuk menilai hasil kerja pera5atan pada
masing(masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran mera5at
sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana!
mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana!
menyebarluaskan informasi tentang program pera5atan pre%entif untuk seluruh 5arga
sekolah! dan membuat program lomba pera5atan terhadap sarana dan fasilitas sekolah
untuk memoti%asi 5arga sekolah.
)1
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
32/50
Manajemen Kineja '//
Dalam perspektif manajemen! agar kinerja guru dapat selalu ditingkatkan dan
men"apai standar tertentu! maka dibutuhkan suatu manajemen kinerja 2performan"e
management3. Dengan menga"u pada pemikiran 7obert ,a"al 2'==13 dalam bukunya
Performan"e #anagement di ba5ah ini akan dibi"arakan tentang manajemen kinerja guru.
7obert ,a"al mengemukakan bah5a manajemen kinerja! sebagai : sebuah proses
komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang
karya5an dan penyelia langsungnya. Proses ini meliputi kegiatan membangun harapan
yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Gni merupakan
sebuah sistem. Artinya! ia memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikut sertakan!
kalau sistem manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagi organisasi!
manajer dan karya5an.
Dari ungkapan di atas! maka manajemen kinerja guru terutama berkaitan erat
dengan tugas kepala sekolah untuk selalu melakukan komunikasi yang berkesinambungan!
melalui jalinan kemitraan dengan seluruh guru di sekolahnya. Dalam mengembangkan
manajemen kinerja guru! didalamnya harus dapat membangun harapan yang jelas serta
pemahaman tentang :
;ungsi kerja esensial yang diharapkan dari para guru.
1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan guru bagi pen"apaian tujuan pendidikan di
sekolah.melakukan pekerjaan dengan baik
'. ,agaimana guru dan kepala sekolah bekerja sama untuk mempertahankan!
memperbaiki! maupun mengembangkan kinerja guru yang sudah ada sekarang.
). ,agaimana prestasi kerja akan diukur.
0. #engenali berbagai hambatan kinerja dan berupaya menyingkirkannya.
Selanjutnya! 7obert ,a"al mengemukakan pula bah5a dalam manajemen kinerja
diantaranya meliputi peren"anaan kinerja! komunikasi kinerja yang berkesinambungan dan
e%aluasi kinerja.
Peren"anaan kinerja merupakan suatu proses di mana guru dan kepala sekolah
bekerja sama meren"anakan apa yang harus dikerjakan guru pada tahun mendatang!
menentukan bagaimana kinerja harus diukur! mengenali dan meren"anakan "ara mengatasi
kendala! serta men"apai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu.
)'
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
33/50
&omunikasi yang berkesinambungan merupakan proses di mana kepala sekolah
dan guru bekerja sama untuk saling berbagi informasi mengenai perkembangan kerja!
hambatan dan permasalahan yang mungkin timbul! solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasi berbagai masalah! dan bagaimana kepala sekolah dapat membantu guru. Arti
pentingnya terletak pada kemampuannya mengidentifikasi dan menanggulangi kesulitan
atau persoalan sebelum itu menjadi besar.
F%aluasi kinerja adalah salah satu bagian dari manajemen kinerja! yang merupakan
proses di mana kinerja perseorangan dinilai dan die%aluasi. Gni dipakai untuk menja5ab
pertanyaan! + Seberapa baikkah kinerja seorang guru pada suatu periode tertentu -.
#etode apapun yang dipergunakan untuk menilai kinerja! penting sekali bagi kita untuk
menghindari dua perangkap. Pertama! tidak mengasumsikan masalah kinerja terjadi se"ara
terpisah satu sama lain! atau +selalu salahnya guru. &edua! tiada satu pun taksiran yang
dapat memberikan gambaran keseluruhan tentang apa yang terjadi dan mengapa. Penilaian
kinerja hanyalah sebuah titik a5al bagi diskusi serta diagnosis lebih lanjut.
Sementara itu! &aren Seeker dan Joe ,. Wilson 2'===3 memberikan gambaran tentang
proses manajemen kinerja dengan apa yang disebut dengan siklus manajemen kinerja! yang
terdiri dari tiga fase yakni peren"anaan! pembinaan! dan e%aluasi.
b. Ke,el//han 5/n+,i manajemen me/pa1an 1e,a4/an an+ ,i,4emi1
;ungsi manajemen adalah elemen(elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan a"uan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk men"apai tujuan.
Dalam rangka pen"apaian tujuan ada lima kombinasi fungsi fundamental yang
paling umum. &ombinasi tersebut diba"a dari atas ke ba5ah akan terlihat A terdiri
dari peren"anaan 2planning3! pengorganisasian 2organi?ing3! memberi dorongan
2a"tuating3! dan penga5asan 2"ontrolling3. , terdiri dari peren"anaan!
pengorganisasian! memberi moti%asi 2moti%ating3! dan penga5asan. terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, sta#ng, memberi pengarahan
(directing)dan pengawasan. ! terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, sta#ng, memberi pengarahan, pengawasan,
inoasi dan memberi peranan. & terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motiasi, pengawasan dan koordinasi.
(9. eorge erry, 3;;; 1
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
34/50
Suatu hal yang menarik perhatian bahwa tiap kombinasi ada tiga
fungsi yang sama, yakni (a) perencanaan, (b) pengorganisasian,
dan (c) pengawasan. 8da perbedaan tentang fungsi-fungsi
lainnya. Misalnya, apakah harus memsukkan actuatingatau
motivatingke dalam kombinasi tersebut atau dikeluarkan sama
sekali dan justru memasukkan fungsi stangdan directingke
dalamnya> 8da yang berpendapat bahwa sta#ng sudah
merupakan bagian dari organizingdan directingadalah bagian
dari actuating atau motiating, dan seperti dipelihatkan dalam
gambar di atas, ada juga yang berkeyakinan bahwa innovating,
)0
Manajer
+erencanaan
!orongan
+engorganisasian
Motiasi
+enempata
n+enempata
n
Motiasi
+engaraha
n
+engaraha
n
+engawasan
?noasi
9epresenti
ng
Tujuan
4oordinasi
8 $ % ! &
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
35/50
reresentingdan coordinating merupakan fungsi-fungsi yang
fundamental (9. eorge erry, 3;;; 1
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
36/50
). %e*edaan i1lim a1ademi1 den+an */daa a1ademi1
,udaya A*ademi*(8cademic %ulture) dapat dipahami sebagai
suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati,
dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga
pendidikan tinggi dan lembaga penelitian.
4ehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang,
bergerak maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai
tuntutan Caman. +erubahan dan pembaharuan dalam kehidupan dan
kegiatan akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa menjadi
harapan dan dambaan setiap insan yang mengabdikan dan
mengaktualisasikan diri melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian,
terutama mereka yang menggenggam idealisme dan gagasan tentang
kemajuan. +erubahan dan pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila
digerakkan dan didukung oleh pihak-pihak yang saling terkait, memiliki
komitmen dan rasa tanggung-jawab yang tinggi terhadap
perkembangan dan kemajuan budaya akademik.
$udaya akademik sebenarnya adalah budaya uniersal. 8rtinya, dimiliki
oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktiitas akademik.
Membangun budaya akademik bukan perkara yang mudah. !iperlukan
upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi
kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma
kegiatan akademik tersebut.
+emilikan budaya akademik ini seharusnya menjadi idola semua
insan akademisi perguruaan tinggi, yakni dosen dan mahasiswa. !erajat
akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah dicapainya kemampuan
akademik pada tingkat guru besar (profesor). Sedangkan bagi
mahasiswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang
setinggi-tingginya.
4husus bagi mahasiswa, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi
)4
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
37/50
akademik tersebut ialah terprogramnya kegiatan belajar, kiat untuk
berburu referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik,
dsb. !engan melakukan aktiitas seperti itu diharapkan dapat
dikembangkan budaya mutu (Fuality culture) yang secara bertahap
dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku tenaga akademik dan
mahasiswa dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi.
'leh karena itu, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan akademik,
mustahil seorang akademisi akan memperoleh nilai-nilai normatie
akademik. $isa saja ia mampu berbicara tentang norma dan nilai-nilai
akademik tersebut didepan forum namun tanpa proses belajar dan
latihan, norma-norma tersebut tidak akan pernah terwujud dalam
praktik kehidupan sehari-hari. $ahkan sebaliknya, ia tidak segan-segan
melakukan pelanggaran dalam wilayah tertentu, baik disadari ataupun
tidak.
4iranya, dengan mudah disadari bahwa perguruan tinggi berperan
dalam mewujudkan upaya dan pencapaian budaya akademik tersebut.
+erguruan tinggi merupakan wadah pembinaan intelektualitas dan
moralitas yang mendasari kemampuan penguasaan ?+&4 dan budaya
dalam pengertian luas disamping dirinya sendirilah yang berperan
untuk perubahan tersebut.
$erarti budaya akademik
1. Mahasiswa yang terlibat dalam berbagai bidang studi dan keahlian(disiplin ilmu).
3. $ernaung dibawah ?nstitusi &ducatie (+erguruan inggi) yaitu
- 8kademi
- =niersitas
- Sekolah inggi
- ?nstitut, dll
7. Memfokuskan diri pada kajian ?lmu, +enelitian, +enemuan dan
)8
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
38/50
sebagainya
secara ilmiah.
A. =ntuk pengembangan ilmu baru dan bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat atau +erguruan inggi yang mendorong mahasiswa
melaksanakan ridharma +erguruan inggi (+endidikan, +enelitian dan
+engabdian Masyarakat).
!ari berbagai orum terbuka tentang pembahasan $udaya 8kademik
yang berkembang di ?ndonesia, menegaskan tentang berbagai macam
pendapat di antaranya
1) 4onsep dan %iri-%iri +erkembangan $udaya 8kademik
!alam situasi yang sarat idealisme, rumusan konsep dan pengertian
tentang $udaya 8kademik yang disepakati oleh sebagian besar
responden adalah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari
kebenaran ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat
akademik, yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan,
pikiran kritis-analitis, rasional dan obyektif oleh warga masyarakat yang
akademik.
4onsep dan pengertian tentang $udaya 8kademik tersebut didukung
perumusan karakteristik perkembangannya yang disebut /%iri-%iri
+erkembangan $udaya 8kademik0 yang meliputi berkembangnya
(1) penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif(3) pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral
(7) kebiasaan membaca
(A) penambahan ilmu dan wawasan
(D) kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat
(
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
39/50
(G) manajemen perguruan tinggi yang baik
Tradisi A*ademi*
+emahaman mayoritas responden mengenai radisi 8kademik adalah
tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat akademik dengan
menjalankan proses belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa,
menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
serta mengembangkan cara-cara berpikir kritis-analitis, rasional dan
inoatif di lingkungan akademik.
radisi menyelenggarakan proses belajar-mengajar antara guru dan
murid, antara pandito dan cantrik, antara kiai dan santri sudah
mengakar sejak ratusan tahun yang lalu, melalui lembaga-lembaga
pendidikan seperti padepokan dan pesantren. 8kan tetapi tradisi-tradisi
lain seperti menyelenggarakan penelitian adalah tradisi baru. !emikian
pula, tradisi berpikir kritis-analitis, rasional dan inoatif adalah
kemewahan yang tidak terjangkau tanpa terjadinya perubahan dan
pembaharuan sikap mental dan tingkah laku yang harus terus-menerus
diinternalisasikan dan disosialisasikan dengan menggerus sikap mental
paternalistik dan ewuh-pakewuh yang berlebih-lebihan pada sebagian
masyarakat akademik yang mengidap tradisi lama, terutama dalam
paradigma patron-client relationship yang mendarah daging.
7) 4ebebasan 8kademik+engertian tentang /4ebebasan 8kademik0 yang dipilih oleh 1AA orang
responden adalah 4ebebasan yang dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota
siitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk bertanggungjawab dan
mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan
?ptek dan seni yang mendukung pembangunan nasional. 4ebebasan
akademik meliputi kebebasan menulis, meneliti, menghasilkan karya
keilmuan, menyampaikan pendapat, pikiran, gagasan sesuai dengan
)
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
40/50
bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka akademis.
4ebebasan 8kademik mengiringi tradisi intelektual masyarakat
akademik, tetapi kehidupan dan kebijakan politik acapkali
mempengaruhi dinamika dan perkembangannya. !alam reCim
pemerintahan yang otoriter, kiranya kebebasan akademik akan sulit
berkembang. !alam kepustakaan internasional kebebasan akademik
dipandang sebagai inti dari budaya akademik dan berkaitan dengan
kebebasan.
!alam masyarakat akademik di ?ndonesia, kebebasan akademik yang
berkaitan dengan kebebasan berpendapat telah mengalami penderitaan
yang panjang, selama puluhan tahun diwarnai oleh pelarangan dan
pembatasan kegiatan akademik di era pemerintahan Suharto. 4ini
kebebasan akademik telah berkembang seiring terjadinya pergeseran
pemerintahan dari Suharto kepada *abibie, dan makin berkembang
begitu bebas pada pemerintahan 8bdurrahman 2ahid, bahkan hampir
tak terbatas dan tak bertanggungjawab, sampai pada pemerintahan
Megawati, yang makin sulit mengendalikan perkembangan kebebasan
berpendapat.
Selain itu, kebebasan akademik kadangkala juga berkaitan dengan
sikap-sikap dalam kehidupan beragama yang pada era dan pandangan
keagamaan tertentu menimbulkan hambatan dalam perkembangan
kebebasan akademik, khususnya kebebasan berpendapat. !apatdikatakan bahwa kebebasan akademik suatu masyarakat-bangsa sangat
tergantung dan berkaitan dengan situasi politik dan pemerintahan yang
dikembangkan oleh para penguasa. +elarangan dan pembatasan
kehidupan dan kegiatan akademik yang menghambat perkembangan
kebebasan akademik pada laCimnya meliputi
(1) penerbitan buku tertentu
(3) pengembangan studi tentang ideologi tertentu, dan
0=
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
41/50
(7) pengembangan kegiatan kampus, terutama demonstrasi dan diskusi
yang bertentangan dengan ideologi dan kebijakan pemerintah atau
:egara
$rinsi- "asar ,udaya A*ademi* atau #tandar #uasana
A*ademi* an% Kondusi&.
1. +rinsip kebebasan berkir (kebebasan dalam ilmiah)
3. +rinsip kebebasan berpendapat
+rinsip kebebasan mimbar akademik yang dinamis, terbuka dan ilmiah,
sesuai
dengan yang diamanatkan dalam == :o. 3;H3;;7 tentang Sistem
+endidikan
:asional.
!alam implementasinya
1. *arus dibangun suasana akademik dengan prinsip
a. ?nteraksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra bukan
dalam bentuk in-loco parentis (!osen otoritas, superior, Mahasiswa
kerdil dan tidak ada apa-apa).
b. Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang sama
dalam keilmuan dan penelitian, diciptakan secara terencana, sistematis,
kontinu, terbuka, objektif, ilmiah.
c. *arus diciptakan suasana +erguruan inggi yang kondusif yangdapat memberikan ketenangan, kenyamanan, keamanan dalam proses
belajar mengajar (kegiatan akademik).
3. Iisi dan misi +erguruan inggi yang khas spesik sampai eksklusif.
7. Mengarah kepada prinsip-prinsip good goermance sesuai dengan
kebutuhan use, stakeholders.
/*lim a*ademi*, seperti halnya komponen-komponen masukan
dan proses lainnya, merupakan salah satu komponen yang akan
01
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
42/50
memberi pengaruh signikan di dalam menghasilkan kualitas keluaran
(lulusan, dll). Suasana
akademik merupakan komponen ealuasi diri yang harus selalu
diperbaiki dan ditingkatkan secara sistematis, berkelanjutan serta
dipergunakan sebagai salah satu komponen penjamin mutu.
Suasana akademik memang bukan sebuah komponen sik yang
memiliki dimensi yang bisa diukur dengan suatu tolok ukur yang jelas,
namun suasana akademik yang berkualitas akan mampu dikenali dan
dirasakan. ?dentikasi serta daya upaya untuk melakukan perubahan
dan perbaikan dari komponen pendukung terbentuknya suasana
akademik yang kondusif akan menghasilkan proses pembelajaran
(transformasi-produktif) yang berkualitas.
Suasana akademik atau sering juga disebut sebagai academic
atmosphere merupakan kondisi yang harus mampu diciptakan untuk
membuat proses pembelajaran di +erguruan inggi (+) berjalan sesuai
dengan isi, misi, dan tujuannya. Suasana akademik menciptakan iklim
yang kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen dan
mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen
untuk mengoptimalkan proses pembelajaran
0'
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
43/50
$) (alam 1epemimpinan *e*a,i, ,pii4/al dijela,1an *ah2a ,e-an+ pemimpin
a1an menjadi1an Allah dan Ra,/lna ,e*a+ai p/,a4 ,e+ala 4inda1an an+
dila1/1an9 an+ *e+ea1 4e/, mene/, mempe*ai1i dan menin+1a41an
1ei1h,anan pi*adina.
a. K-n,ep *eda,a 1i4a* ,/3i dan 1ea1inan
Gstilah +kepemimpinan telah banyak kita kenal! baik se"ara akademik maupun
sosiologik. Akan tetapi ketika kata kepemimpinan dirangkai dengan konsep SE kemudian
menjadi leadership SE menjadi ambigu. Dalam tulisan ini selanjutnya! konsep $eadership
SE akan diterjemahkan sebagai +kepemimpinan spiritual. Gstilah +spiritual adalah
bahasa Gnggris berasal dari kata dasar +spirit. Dalam 2xford -dvanced #earner$s
ictionarymisalnya! istilahspirit antara lain memiliki "akupan makna: ji5a! ar5ah 6 roh!
semangat! hantu! moral dan tujuan atau makna yang hakiki 2Gan Per"y. 183. Sedangkan
dalam ,ahasa Arab! istilahspiritualterkait dengan yang ruhanidan ma$na!idari segala
sesuatu.
#akna inti dari kataspiritberikut kata jadiannya sepertispiritualdan spiritualitas
2spirituality3 adalah bermuara kepada kehakikian! keabadian dan ruh> bukan yang sifatnya
sementara dan tiruan. Dalam perspektif Gslam! dimensi spiritualitas senantiasa berkaitan
se"ara langsung dengan realitas Glahi! /uhan ang #aha Fsa 2tauhid3. Spiritualitas bukan
sesuatu yang asing bagi manusia! karena merupakan inti 2core3 kemanusiaan itu sendiri.
#anusia terdisi dari unsur material dan spiritual atau unsur jasmani dan ruhani. Perilaku
manusia merupakan produk tarik(menarik antara energi spiritual dan material atau antara
dimensi ruhaniahdan0asmaniah. Dorongan spiritual senantiasa membuat kemungkinan
memba5a dimensi material manusia kepada dimensi spiritualnya 2ruh! keilahian3. aranya
adalah dengan memahami dan menginternalisasi sifat(sifat(*ya! menjalani kehidupan
sesuai dengan petunjuk(*ya dan meneladani 7asul(*ya /ujuannya adalah memperoleh
ridlo(*ya! menjadi +sahabat-llah! +kekasih 2!ali3 Allah. Gnilah manusia yang su"i! yang
beberadaannya memba5a kegembiraan bagi manusia(manusia lainnya.
&epemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang memba5a dimensi
kedunia5ian kepada dimensi spiritual 2keilahian3. /uhan adalah pemimpin sejati yang
mengilhami! mempengaruhi! melayani dan menggerakkan hati nurani hamba(*ya dengan
"ara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. &arena itu
kepemimpinan spiritual disebut juga sebagai kepemimpinan yang berdasarkan etika
religius. &epemimpinan yang mampu mengilhami! membangkitkan! mempengaruhi dan
0)
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
44/50
menggerakkan melalui keteladanan! pelayanan! kasih sayang dan implementasi nilai dan
sifat(sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan! proses! budaya dan perilaku kepemimpinan.
Dalam perspektif sejarah! kepemimpinan spiritual telah di"ontohkan dengan sangat
sempurna oleh #uhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan
gelar sebagai al1amin2terper"aya3! #uhammad SAW mampu mengembangkan
kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat
manusiaNCi%O. Sifat(sifatnya yang utama yaitusiddi32integrity3! amanah2trust3!fathanah
2smart3 dan tabligh2openly3 mampu mempengaruhi orang lain dengan "ara mengilhami
tanpa mengindoktrinasi! menyadarkan tanpa menyakiti! membangkitkan tanpa memaksa
dan mengajak tanpa memerintah.
Uraian di atas menggambarkan bah5a persoalan spiritualitas semakin diterima
dalam abad '1 yang oleh para futurolog seperti Aburdene dan ;ukuyama dikatakan sebagai
abad nilai 2the ne! age3. Dalam perspektif sejarah Gslam! spiritualitas telah terbukti
menjadi kekuatan yang luar biasa untuk men"iptakan indi%idu(indi%idu yang su"i!
memiliki integritas dan akhlakul karimahyang keberadaannya bermanfaat 2memba5a
kegembiraan3 kepada yang lain. Se"ara sosial! spiritualitas mampu membangun
masyarakat Gslam men"apai pun"ak peradaban! mampu men"apai predikat khaira ummat
dan keberadaannya memba5a kebahagiaan untuk semua 2rahmatan lil$4lamin3.
&epemimpinan spiritual diyakini sebagai solusi terhadap krisis kepemimpinan saat
ini. &epemimpinan spiritual merupakan pun"ak e%olusi model atau pendekatan
kepemimpinan karena berangkat dari paradigma manusia sebagai makhluk yang rasional!
emosional dan spiritual atau makhluk yang struktur kepribadiannya terdiri dari jasad!
nafsu! akal! kalbu dan ruh. &epemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang sejati dan
pemimpin yang sesungguhnya. Dia memimpin dengan etika religius yang mampu
membentuk karakter! integritas dan keteladanan yang luar biasa. Ga bukan seorang
pemimpin karena pangkat! kedudukan! jabatan! keturunan! kekuasaan dan kekayaan.
&epemimpinan spiritual bukan berarti kepemimpinan yang anti intelektual.
&epemimpinan spiritual bukan hanya sangat rasional! melainkan justru menjernihkan
rasionalitas dengan bimbingan hati nuraninya. &epemimpinan spiritual juga tidak berarti
kepemimpinan dengan kekuatan gaib sebagaimana terkandung dalam istilah +tokoh
spiritual atau +penasehat spiritual! melainkan kepemimpinan dengan menggunakan
ke"erdasan spiritual! ketajaman mata batin atau indera keenam. &epemimpinan spiritual
juga tidak bisa disamakan dengan yang serba esoteris 2batin3 yang dila5ankan dengan
00
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
45/50
yang serba eksoteris 2lahir! formal3! melainkan berupaya memba5a dan memberi nilai dan
makna yang lahir menuju rumah batin 2spiritual3 atau memberi muatan spiritualitas dan
kesu"ian terhadap segala yang profan.
&ajian dan penelitian tentang kepemimpinan spiritual dengan berbagai %ariasi
peristilahannya semakin menarik dan semakin banyak dilakukan akhir(akhir ini. Demikian
juga pelatihan dan buku(buku atau majalah(majalah tentang spiritualitas termasuk di
dalamnya ke"erdasan spiritual semakin banyak bermun"ulan dengan tiras yang tinggi.
&ajian tentang kepemimpinan spiritual dalam berbagai bidang telah dilakukan oleh
para peneliti terdahulu antara lain oleh beberapa peneliti sebagaimana dikemukakan di atas
dan terbukti sangat efektif. Dalam konteks pendidikan Gslam dengan berbagai persoalan
yang menyertainya! kepemimpinan spiritual adalah salah satu solusi paling efektif untuk
melakukan perubahan.
Pada dasarnya kepemimpinan itu tidak ditentukan oleh pangkat! jabatan dan
kedudukan seseorang. &epemimpinan mun"ul bukan dari kondisi eksternal dari keindahan
seseorang 2other beauty of human being3! melainkan dari keindahann ji5anya 2inner
beauty of spiritual human being3. &epemimpinan mun"ul dari sebuah proses panjang dan
sebuah keputusan untuk menjadi pemimpin. &etika seseorang menemukan keyakinan dasar
2core belief3 dan nilai(nilai dasar 2core values3 yang dijadikan pegangan hidupnya! ketika
seseorang menetapkan %isi dan misi hidupnya! ketika seseorang merasa damai dalam
dirinya 2inner peace3! memiliki karakter yang kokoh 2integritas3! ketika u"apan dan
tindakannya mampu memberikan pengaruh kepada orang lain se"ara suka rela! ketika
keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya! pada saat itulah seseorang
menjadi pemimpin yang sesungguhnya.
/erdapat dua model kepemimpinan apabila dilihat sumber tindakan kepemimpinan
yaitu kepemimpinan kon%ensional dan kepemimpinan spiritual. ang dimaksud
kepemimpinan kon%ensional adalah kepemimpinan yang la?im diterapkan dalam berbagai
lembaga formal dan sebagaimana dikemukakan dalam literatur(literatur ilmiah selama ini.
&epemimpinan kon%ensional menggunakan paradigma positi%istik atau paradigma ilmiah
dalam perilaku kepemimpinannya. ,lan"hard dalam hal ini mengatakan! kalau
kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang mun"ul dari dalam diri keluar untuk
melayani mereka yang dipimpinnya 2leadership from inside out3! kepemimpinan
kon%ensional sebaliknya! mun"ul dari luar ke dalam 2leadership from outside in3 le5at
penghormatan dan pujian 2honor and praise3.
0
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
46/50
&epemimpinan spiritual dalam tulisan ini bukan berarti kepemimpinan yang tidak
rasional atau yang serba supra rasional. &epemimpinan spiritual yang dimaksud di sini
adalah kepemimpinan yang lebih banyak mengandalkan ke"erdasan spiritual 2ruhani!soul!
ruh! hati nurani3 dalam kegiatan kepemimpinan. Sinetar mendefinisikan ke"erdasan
spiritual sebagai pemikiran yang terilhami yaitu ketajaman pemikiran yang tinggi yang
sering kita katakan menghasilkan sifat(sifat supernatural: intuisi! petunjuk moral yang
kokoh! kekuasaan atau otoritas batin! kemampuan membedakan yang salah dan yang benar
dan kebijaksanaan.2 #arsha Sinetar! '==13
&epemimpinan spiritual juga bisa diartikan sebagai kepemimpinan yang sangat
menjaga nilai(nilai etis dan menjunjung tinggi nilai(nilai spiritual. #ereka melakukan
pekerjaan dengan "ara yang memuaskan hati le5at pemberdayan! memulihkan dan
menguntungkan siapa saja yang berhubungan dengannya. #ereka tidak hanya mampu
menghadirkan uang! tetapi juga hati dan ji5a mereka dalam bekerja. #ereka terlibat
sepenuhnya 2involve3 dalam akti%itas organisasi 2bisnis3 yang dipimpinnya sebagai bentuk
komitmennya yang paling dalam yaitu komitmen spiritualitas. Per"y dalam hal ini
mengatakan :Qdan ketika anda bermukim di rumah spiritualitas! tidak ada lagi jurang
menganga dan daerah perbatasan antara keyakinan dan tindakan. Jurang itu diisi dengan
esensi dan selaku manusia yang utuh. Anda dan obyek komitmen anda telah menyatu
sempurnaQ.2 Gan Per"y! 183
&epemimpinan spiritual oleh /jahjono disebut sebagai kepemimpinan dimensi
keempat! yaitu kepemimpinan yang lebih mendasarkan pada iman dan hati nurani dalam
kualitas kepemimpinannya atau kepemimpinan yang membersihkan hati! memberi!
melayani! men"erahkan dan memenangkan ji5a berdasarkan semangat syukur dan kasih.
2
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
47/50
dalam akti%itas keseharian. Sebab agama terutama agama terorganisasi 2organi/ed
religion3 biasanya terkait dengan aspek(aspek spiritualitas yang terorganisasi yang
meliputi seperangkan peraturan! iman! dan tradisi. &epemimpinan spiritual dan beberapa
istilah lain seperti kepemimpinan atas nama /uhan! kepemimpinan dengan FSE
2emotionalspiritual 3uotient3! kepemimpinan dimensi keempat! kepemimpinan yang
men"ontoh /uhan dan kepemimpinan profetik merupakan kepemimpinan yang
mendasarkan diri pada etika religius atau "ara hidup yang sesuai dengan kehendak /uhan.
Ftika religius adalah prinsip(prinsip moral(etis yang dideri%asi dari perilaku etis /uhan
terhadap hamba(*ya 2manusia3! perilaku etis manusia terhadap /uhannya dan perilaku etis
manusia terhadap sesamanya. *ilai(nilai etis itu dalam kadar yang sempurna telah
di"ontohkan oleh *abi dengan bantuan dan anugerah yang datang dalam bentuk 5ahyu al(
Eur@an.
Demikianlah karakteristik kepemimpinan spiritual: kejujuran sejati!fairness!
pengenalan diri sendiri! fokus pada amal saleh! spiritualisme yang tidak dogmatis! bekerja
lebih efisien! membangkitkan yang terbaik dalam diri sendiri dan orang lain! keterbukaan
menerima perubahan! think globally act locally! disiplin tetapi tetap fleksibel! santai dan
"erdas! dan kerendahan hati. &arakteristik ini merupakan rangkuman dari tipe ideal dari
sejumlah pemimpin spiritual berdasarkan hasil penelitian. #ungkin tidak ada seorang
pemimpin spiritual yang memiliki semua karakteristik tersebut dengan sempurna 5alaupun
dia telah berusaha dengan sungguh(sungguh. Sebab bagaimanapun juga manusia itu
tempatnya salah dan lupa 2al1ins4nu mahallu khata5 !a al1niy4n3. /etapi sekiranya D?at
ang #aha sempurna menghendaki dan memanggil hamba*ya untuk mengemban karunia
kepemimpinan(*ya! semua yang tidak mungkin akan menjadi kenyataan
*. Alian 5il,a5a4 an+ menda,ai pen4in+na 1epemimpinan *e*a,i,,pii4/al
08
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
48/50
Pendidikan sebagai ilmu merupakan "abang dari filsafat dalam aplikasinya. Dalam
filsafat pendidikan terdapat beberapa aliran yang saling merekonstruksi masing(masing
paradigma pendidikan tersebut. ,erangkat dari aliran(aliran filsafat tersebut kemudian
membentuk paradigma yang berbeda(beda. Paradigma yang dimaksud di sini adalah
sebagai salah satu perspektif filosofis dalam memba"a persoalan mengenai pendidikan.
Dalam filsafat kontemporer terdapat jenis aliran filsafat diantaranya alian p-+e,ii,me9
e,en,iali,me9 peeniali,me9 e1,i,4en,iali,me9 dan e1-n,4/1,iali,me.
Aliran progresi%isme memiliki "iri utama yaitu memberi kebebasan penuh terhadap
manusia untuk menentukan hidupnya.
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
49/50
#anusia memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding makhluk lain! yaitu dianugerahi
akal dan ke"erdasan. Sehingga dengan akal dan ke"erdasan tersebut diharapkan manusia
atau seseorang dapat mengetahui! memahami! dan mengembangkan potensi(potensi yang
telah ada pada dirinya sejak dilahirkan. Akal membuat seseorang bersifat kreatif dan
dinamis sebagai bekal dalam menghadapi dan menyelesaikan problem yang dihadapi
sekarang maupun masa depan.
Aliran inilah yang menjadi dasar atau landasan terbentuknya pendidikan karakter.
Pandangan yang mengatakan bah5a manusia memiliki potensi(potensi dan kemampuan
untuk mengatasi masalah(masalah. Progresi%isme yang juga menaruh keper"ayaan
terhadap kebebasan manusia dalam menentukan hidupnya! serta lingkungan hidup yang
dapat mempengaruhi kepribadiannnya. ,eberapa hal yang terkandung dalam aliran
progresi%isme ini kemudian se"ara mendalam dipikirkan untuk kemudian memun"ulkan
sebuah paradigma pendidikan yang sedang menjadi primadona paradigma pendidikan
de5asa ini! yang tidak lain adalah pendidikan karakter.
Pada ranah Gslam kita mengenal istilah filsafat akhlak. ;isafat akhlak ini sangat
dekat dengan tasa5uf! karena tasa5uf sebagai akar dari filsafat akhlak yang memberikan
pengaruh terhadap pembentukan karakter. Pemikir akhlak salah satunya adalah Al(Hha?ali
dengan karyanya hya 6lum al1in. Pengalaman spiritual para sufi yang memba5a
implikasi kesu"ian akhlak merupakan pokok pemikiran akhlak. Dari peneladanan terhadap
para sufi tersebut! akan melahirkan sebuah kebiasaan 2habit3 yang senantiasa berbuat
kebajikan. Pendidikan akhlak yang dipraktekkan se"ara terus menerus akan membentuk
sebuah karakter seseorang. Pendidikan akhlak pada konteks ini menginspirasi terbentuknya
pendidikan karakter dan penerapannya.
(AFTAR %USTAKA
0
-
7/24/2019 determinan Manajemen dan kepemimpinan
50/50
F. #ulyasa! #anajemen ,erbasis Sekolah &onsep Strategi dan Gmplementasi! 2,andung:
P/. 7emaja 7osda &arya! '==03! et. &e(4! h. 1=8