desy kurniasari_folklor bukan lisan_ kelas a

50
TUGAS FOLKLOR Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Folklor yang Diampu Oleh Prof. Dr. Bani Sudardi M.Hum. Disusun Oleh : Nama : Desy Kurniasari NIM : C0214017 Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta

Upload: desykurniasariwratmoko

Post on 18-Nov-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TUGAS FOLKLORDisusun Guna Melengkapi Tugas Mata KuliahFolklor yang Diampu OlehProf. Dr. Bani Sudardi M.Hum.

Disusun Oleh :Nama : Desy KurniasariNIM: C0214017

Sastra IndonesiaFakultas Sastra dan Seni RupaUniversitas Sebelas MaretSurakarta2014

Tugas FolklorDesy KurniasariPendahuluanLatar BelakangFolklor meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok. Folklor juga merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana penyebaran berbagai tradisi budaya.Folklor terdiri atas tiga jenis, yaitu folklor lisan, folklor sebagian lisan, dan folklor non-lisan. Folklor sebagian lisan bentuknya campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan. Folklor yang bentuknya non-lisan dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian folklor sebagian lisan?2. Apakah pengertian folklor bukan lisan?3. Sebutkan contoh folklor sebagian lisan!4. Sebutkan contoh folklor bukan lisan!5. Sebutkan contoh folklor mengenai pengolahan makanan tradisional!6. Sebutkan contoh folklor mengenai pengobatan tradisional!

Pengertian Folklor Sebagian LisanFolklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan unsure bukan lisan. Kepercayaan rakyat misalnya, yang oleh orang modern seringkali disebut takhyul itu, terdiri dari pernyataan yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mempunyai makna gaib.Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial (sosiofact), meliputi sebagai berikut:

(1) kepercayaan dan takhayul;(2) permainan dan hiburan rakyat setempat;(3) teater rakyat, seperti lenong, ketoprak, dan ludruk;(4) tari rakyat, seperti tayuban, doger, jaran, kepang, dan ngibing, ronggeng;(5) adat kebiasaan, seperti pesta selamatan, dan khitanan;(6) upacara tradisional seperti tingkeban, turun tanah, dan temu manten;(7) pesta rakyat tradisional seperti bersih desa dan meruwat.

Pengertian Folklor Bukan LisanFolklor yang bentuknya bukan lisan, walaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok besar ini dapat dibagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material.Folklor ini juga dikenal sebagai artefak meliputi sebagai berikut:

(1) arsitektur bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Minangkabau, Rumah Betang di Kalimantan, dan Honay di Papua;(2) seni kerajinan tangan tradisional,(3) pakaian tradisional;(4) obat-obatan rakyat;(5) alat-alat musik tradisional;(6) peralatan dan senjata yang khas tradisional;(7) makanan dan minuman khas daerah.

Contoh Folklor Sebagian Lisan1. Cublak-Cublak SuwengPermainan Cublak-cublak Suweng biasanya dimainkan oleh 4 orang anak atau lebih. Sebenarnya 3 orang anak sudah cukup untuk mewujudkan permainan ini. Namun jika hanya 3 orang, permainan ini akan cepat selesai dan kurang menantang karena bagian menebak yang menjadi puncak permainan ini menjadi sangat mudah.Oleh karena itu dolanan ini lebih seru dimainkan oleh lebih dari 3 orang anak.Dalam permainan Cublak-cublak Suweng ada 3 peran yang dimainkan oleh anak-anak yakni seorang pemimpin atau pengatur permainan, seorang anak yang jadi Pak Empong dan sisanya menjadi teman bermain.Pak Empong adalah anak yang nantinya akan tengkurap dan menjadikan punggungnya arena bermain bagi tangan-tangan temannya.Pak Empong biasanya ditentukan lewat undian permainan tangan atau pingsut.

Cublak cublak suwengSuwenge ting gelenterMambu ketundhung gudelPak empong lera lereSapa ngguyu ndhelikakeSir sir pong dhele kopongSir sir pong dhele kopongSelesai menyanyi lagu itu, anak yang telungkup bangun dan disuruh menebak siapa yang menggenggam suweng atau benda kecil lain yang serupa.Si anak yang telungkup bila salah menebak maka dia akan disuruh telungkup lagi dalam fase permainan berikutnya.Permainan anak-anak yang akrab bagi masyarakat Jawa ini ternyata mengandung banyak makna dan mengajarkan kehidupan sedari kecil. Konon (katanya) permainan ini awalnya dikenalkan oleh Walisongo.Banyak versi lirik laguCublak-cublak Suwengdi Jawa. Mungkin tergantung nenek moyang dan dialek setempat, Tegal dan Pekalongan yang bersebelahan saja bisa berbeda lirik lagunya. Dalam satu kota saja bisa beda versi, yang jelas secara garis besar sama dan kurang lebih maknanya juga sama.Dari lirik lagunya bila dalam kiasan bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini:Permainan ini memang mengajari tentang pencarian harta dalam hidup. Dari lirik lagunyacublak-cublak suwengsuweng artinya hiasan di telinga, lebih berharga daripada antingidentik dengan harta. Bisa diartikan ayolah tebak tempat menyimpan hartaSuwenge ting gelentermaksudnya hartanya tersebar dimana-mana.Hal ini terlihat pula dalam permainannya dimana anak-anak menyembunyikan batu kerikil (diibaratkan suweng) lalu beredar dari satu tangan ke tangan yang lain (suwenge ting gelenter)Mambu ketundung gudhel= mambu artinya tercium, ketundung artinya yang dituju, sedangkan gudhel artinya anak kerbau.mengapa anak kerbau,bukankerbaunya? Anak kerbau identik dengan kebodohan(karena masih berwujud anak, yang belum matang alias belum tahu apa-apa). Secara garis besar kabar tentang tempat harta ini mudah tercium (tersiar) oleh orang-orang bodoh.Pak Gempo lerak-lerek= Pak Gempo melirik-lirik (mencarinya). Pak Gempo digambarkan sebagai kebalikan dari gudhel yang masih berwujud anak. Makanya menggunakan kata awalanPak. Pak Gempo adalah sosok manusia yang telah dewasa dan berusaha mencari harta (suweng) tsb. Pak Gempo diwujudkan sebagai manusia yang berakal, beda dengangudhelyang hanya anak hewan yang identik dengan kebodohan. Sehingga dianggap Pak Gempo bisa mencari harta tsb. Dalam permainan wujud Pak Gempo adalah anak yang bermainan dalam posisi sujud dan akhirnya dia harus menebak siapa yang menyimpan batu kerikil tsb.Sopo ngguyu ndelekakhe= Siapa yang tertawa pasti menyembunyikan. Di permainannya kita tahu bahwa anak-anak yang lain (yang tidak telungkup) pasti tertawa saat anak yang telungkup berusaha menebak siapa yang menyimpan batu kerikilnya. Sir-sir pong dele kopong= di dalam hati nurani yang kosong. Suatu petunjuk bagi yang ingin mencari harta/menebak di permainan bahwa untuk mencari pelakunya gunakanlah hati dan nurani.Makna permainan ini secara garis besar, dapat disimpulkan :Kita sebagai manusia biasa yang tercipta dari tanah. Makanya dalam permainan seorang anak harus telungkup mencium tanah seolah sedang sujud. Hanya manusia biasa yang tak tak tahu apa-apa. Namun manusia tetap ada hasrat nafsu sebagaimana nabi Adam dikeluarkan dari surga karena mencium wanita. Manusia mempunyai hasrat nafsu harta, tahta dan wanita. Dalam lagu daerah ini manusia tetap memenuhi hasratnya untuk mencari harta(cublak-cublak suweng). Namun harta tercecer dimana-mana dan semua orang pasti menginginkannya. Begitu mudahnya tercium bau harta sampai orang tak berilmu pun tahu, kita tahu bahwa setiap hari ada maling, copet, koruptor yang mengincar harta. Zaman sekarang istilah koruptor identik dengan tikus yang sama saja binatang atau gudhel dalam lagu ini. Berarti zaman lagu dan permainan ini ditemukan, sudah diajarkan kepada masyarakat bahwa kita harus was-was akan bahaya koruptor.Dan kita tahu tampang para koruptor seperti apa, biasanya mereka selalu senyum mesem-mesem (sopo ngguyu ndelekakhe). Lihatlah tampangnya para koruptor yang tetap saja nyengir meskipun sudah dipanggil KPK.Cara terbaik untuk mencari harta adalah dengan hati nurani yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu dsb. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat.Ternyata memang luar biasa makna permainan Jawa yang diajarkan Sunan Giri ini. Walisongo memang telah mengajarkan mengenai suatu perjalanan hidup setiap manusia sehari-hari. Setiap hari kita mencari harta, harta tak hanya berupa kekayaan bisa berupa ilmu, jabatan, dan setiap pemuas kebutuhan hidup manusia.2. Kuda LumpingDalam setiap pagelarannya, tari kuda lumping ini menghadirkan 4 fragmen tarian yaitu 2 kali tari Buto Lawas, tari Senterewe, dan tari Begon Putri.Pada fragmenButo Lawas, biasanya ditarikan oleh para pria saja dan terdiri dari 4 sampai 6 orang penari. Beberapa penari muda menunggangi kuda anyaman bambu dan menari mengikuti alunan musik. Pada bagian inilah, para penari Buto Lawas dapat mengalami kesurupan atau kerasukan roh halus. Para penonton pun tidak luput dari fenomena kerasukan ini. Banyak warga sekitar yang menyaksikan pagelaran menjadi kesurupan dan ikut menari bersama para penari. Dalam keadaan tidak sadar, mereka terus menari dengan gerakan enerjik dan terlihat kompak dengan para penari lainnya.Untuk memulihkan kesadaran para penari dan penonton yang kerasukan, dalam setiap pagelaran selalu hadir para warok, yaitu orang yang memiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali melalui baju serba hitam bergaris merah dengan kumis tebal. Para warok ini akan memberikan penawar hingga kesadaran para penari maupun penonton kembali pulih.Pada fragmen selanjutnya, penari pria dan wanita bergabung membawakan tari senterewe.Pada fragmen terakhir, dengan gerakan-gerakan yang lebih santai, enam orang wanita membawakan tari Begon Putri, yang merupakan tarian penutup dari seluruh rangkaian atraksi tari kuda lumping.Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan di beberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia ,Suriname, Hongkong, Jepang dan Amerika.

Kuda lumping adalah seni tari yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau bahan lainnya dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang, sehingga pada masyarakat jawa sering disebut sebagai jaran kepang. Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.Konon, tari kuda lumping adalah tari kesurupan. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah seorang pasukan pemuda cantik bergelar Jathil penunggang kuda putih berambut emas, berekor emas, serta memiliki sayap emas yang membantu pertempuran kerajaan bantarangin melawan pasukan penunggang babi hutan dari kerajaan lodaya pada serial legenda reyog abad ke 8.Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.Di Jawa Timur, seni ini akrab dengan masyarakat di beberapa daerah, seperti jamban, kolong jembatan, rel kereta, dan daerah-daerah lainnya. Tari ini biasanya ditampilkan pada ajang-ajang tertentu, seperti menyambut tamu kehormatan, dan sebagai ucapan syukur, atas hajat yang dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa.Dalam pementasanya, tari kuda lumping menggunakan kaca,beling,batu,dan jimat. Para penari kuda lumping sangat gilaSelain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional kuda lumping ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual, untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan biasanya dilakukan di lapangan terbuka.3. KetoprakKetoprak merupakan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian dan digelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita dari sejarah, cerita panji, dongeng dan lainnya dengan diselingi lawak.Ketoprak muncul pada tahun 1922 pada masa Mangkunegaran. Kesenian ini diiringi musik dari gamelan yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling.

Karena cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindiran kepada Pemerintah atau Kerajaan maka kesenian ketoprak ini dilarang. Namun kesenian rakyat ini akhirnya tetap berkembang di pedesaan/ pesisiran. Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak disempurnakan dengan iringan gamelan Jawa lengkap dengan tema ceritanya mengambil babad sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan keperluan ceritanya.

Adapun ciri khas dari Ketoprak ini dilakukan dengan dialog bahasa Jawa. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita) seperti Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.

Sejarah KetoprakSemula ketoprak merupakan hiburan rakyat yang diciptakan oleh masyarakat di luar kerajaan. Mereka menyiapkan panggung dan berlagak menjadi raja, pejuang, pangeran, putri, dan siapa pun yang mereka inginkan. Pada perkembangannya, hiburan ketoprak juga diminati oleh anggota kerajaan, dan di setiap penampilannya selalu ada pelawak yang membuat ketoprak terasa semakin hidup.Pada awal abad 19 ketoprak dipentaskan di pendapa Wreksodiningrat, seorang bangsawan Kraton Solo. Saat itu, pentas ketoprak menggunakan cerita sederhana dan iringan instrumen gamelan. Tahun 1924, muncul kelompok ketoprak kelilingan Langen Budi Wanodya, pentas di daerah Demangan Yogya. Karena mudah ditirukan, bermunculan grup ketoprak. Hampir setiap kampung memiliki grup ketoprak.

Tahun 1925, format Ketoprak berubah bukan hanya alat musik yang menggunakan biola, beberapa instrumen dan rebana, tapi juga cerita berkembang tak hanya ungkapan syukur petani namun merambah problem sosial masyarakat. "Tahun 1925-1926 ini disepakati sebagai periode ketoprak peralihan. Iringan musik menggunakan seperangkat gamelan dan cerita berkembang bersumber pada sejarah masa lampau, tata kostum dan tata pentas mulai mengalami kemajuan.

Tahun 1940-an ketoprak sangat dikenal masyarakat dampak disiarkan radio (RRI Yogya) yang semula bernama MAVRO. Tahun 1950-1960 ketoprak berkembang menjadi primadona pertunjukan masyarakat. Namun tahun 1966-1969, ketoprak mati akibat pergolakan politik di Indonesia. Mulai tahun 1970-an, ketoprak dibangkitkan lagi oleh pemerintah Orde Baru lewat institusi militer Kodim, Korem dan Kodam.

Tahun 1990 muncul ketoprak plesetan (humor) di Yogya. Dengan menggunakan pola baru membuat ketoprak kembali berubah, karena banyak mengadopsi idiom-idiom teater modern yang diolah dan dikemas dalam sebuah pentas ketoprak. Maka muncul istilah ketoprak garapan yang menawarkan konsep baru.

Dalam penyajian atau pementasannya menggunakan bahasa Jawa ini memiliki cerita yang beragam dan menarik. Mirip dengan teater, pertunjukan ini diisi dengan dialog-dialog yang membawa penonton merasakan atmosfir dunia Jawa pada masa Raja-Raja berkuasa.

Ceritanya diambil dari mana saja, baik dari sejarah tanah Jawa hingga cerita-cerita fantasi. Penampilannya juga selalu disertai tembang-tembang Jawa yang disisipkan di beberapa bagian cerita, sehingga dapat juga dibilang ketoprak di satu pihak mirip dengan operet.

Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan atau lakon.Pada awalnya, ketoprak menggunakan iringan suara lesung dan alu yang biasa digunakan sebagai alat penumbuk padi. Alat-alat ini menimbulkan suara: prak, prak, prak, yang merupakan asal dari kata ketoprak. Namun saat ini jalan cerita ketoprak diiringi oleh irama gamelan dan keprak yang tak henti. Dan ini sangat menarik dinikmati, terutama apabila memang pertunjukan ketoprak yang disuguhkan mengangkat cerita humor yang dapat mengundang tawa.

Contoh Folklor Bukan Lisan1. Lamin, Rumah Tradisional Suku DayakRumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur. Rumah Lamin adalah identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Rumah Lamin mempunyai panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter. Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung. Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar. Salah satu rumah Lamin yang berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 kelurga. Rumah Lamin dapat menampung kurang lebih 100 orang. Pada tahun 1967, rumah Lamin diresmikan oleh pemerintah Indonesia. Ciri-ciri Rumah LaminSetiap rumah adat pastinya mempunya ciri khas yang menjadi daya tarik suku Dayak. Dalam rumah Lamin sendiri ada bebarapa ciri yang sangat kental seperti pada pada ukiran atap ada terdapat patung yang ebrbebtuk naga dan bunrung enggan. Yang mengandung arti kesaktian dan kewajiban masayarakat Dayak. Pada bagian dinding yang paling em,nonjol adalah dari segi warna. Rumah ini dominan dengan warna kuning, putih dan hitam yang berbentuk salur pakis dan mata yang masyarakat percaya mengandung makna suku Dayak mampu niat buruk orang lain yang akan mencelakakan suku Dayak dan melambangkan persaudaraan suku Dayak. Selain itu juga pada bagian kaki yang berbnetuk ukiran kerangka manusia dan juga binatang wanita memakai kain, serta bentuk semi-abstrakyang melambangkan persaudaraan suku Dayak desa Pampang. Masayarat percya ukiran dan patung tersebut berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat mengingat kepercayaan suku Dayak yang masih percaya dengan kekuatan-kekuatan gaib atau animisme.Bahan utama bangunan rumah adat Lamin adalah kayu ulin atau banyak orang yang menyebutnya sebagai kayu besi. Disebut kayu besi karena memang jenis kayu tersebut adalah kayu yang sangat kuat. Bahkan banyak orang mengatakan jika kayu ulin terkena air maka justru tingkat kekuatannya akan semakin keras. Mungkin hal inilah yang membuat banyak orang yang membangun rumah di atas dataran rawa atau pinggiran sungai namun tahan lama umur bangunannya. Selain bangunan, totem-totem yang ada di bagian depan Lamin juga terbuat dari bahan kayu ulin. Menurut saya pribadi, bangunan yang terbuat dari bahan kayu ulin memiliki kesan mewah karena warna hitam khasnya. Hanya saja menurut penduduk sekitar saat ini agak sulit untuk mencari pohon ulin karena ada alih konversi lahan serta perambahan hutan-hutan.Di bagian dalam lamin terdapat beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan upacara adat tertentu. Di bagian dalam Lamin sempat ada beberapa tengkorak kepala kerbau yang bertuliskan tanggal waktu. Menurut saya tanggal tersebut menunjukkan kapan seseorang tersebut meninggal. Dan juga Saya yakin tengkorak tersebut adalah bagian dari upacara melepas kematian yang biasa dilakukan oleh suku Dayak. Menyembelih kerbau adalah rangkaian puncak dari upacara Kuangkai (lihat postingan saya sebelumnya) yang dilakukan untuk upacara kepergian seseorang yang telah meninggal).

2. Ulos, Kain Tenun Khas BatakHampir setiap daerah di Indonesia mempunyai tradisi membuat kain tenun. Tanimbar, Timor, Sumbawa, Lombok, Bali, Jepara, Lampung dan lain-lain adalah daerah penghasil tenun yang baik dan terkenal. Hasil tenun di Tapanuli dalam bentuk kain atau selendang lengan berbagai motif, ukuran maupun fungsi itu disebut dalam bahasa daerah setempat ulos.Bagi masyarakat Tapanuli ulos bukan sekedar kain atau selendang hasil kerajinan kaum wanita untuk penutup badan, alat penggendong, hiasan atau berfungsi sehari-hari semacam itu saja melainkan juga mempunyai makna yang khusus dalam hidup bermasyarakat. Jadi ulos adalah sejenis kain adat hasil kerajinan tradisional masyarakat Batak terutama yang mendiami daerah Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Simalungun dan Tanah Karo. Beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai sakral.Proses Pembuatan UlosDahulu sebelum ada perusahaan tenun, hampir setiap keluarga menenunulosuntuk keperluan mereka. Dengan bahan benang kapas atau benang rami,ulosditenun dengan alat penenun tradisional (alat tenun bukan mesin) yang digerakkan dengan tenaga tangan dan kaki. Alat-alatnya terdiri dari: "tundalan", pengikat pinggang waktu menenun. "baliga", alat pemisah benang. "langgiyang" sebagai pasangan baliga untuk menjaga agar benang tidak kusut waktu ditenun. "patubabohon", alat pengukur panjang kain tenunan.Memang tidak ada upacara tertentu menjelang atau selama menenun ulos, tetapi karena kegunaannya yang bersifat sakral maka se lalu terikat pada tatacara tertentu. Menenun ulos tidak dapat terburu-buru, sehelai ulos dapat makan waktu berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan. Pekerjaan yang memerlukan kesabaran, ketekunan, citarasa seni, bahkan rasa pengabdian itu dikerjakan oleh kaum ibu di kolong rumahnya, di sela-sela kegiatan rumah tangga yang tak pernah habis itu. Keberhasilannya memang merupakan prestasi dan ke-banggaan tersendiri bagi kaum ibu di Tapanuli.Bentuk dan MacamnyaUlosdapat bervariasi dalam hal motif, warna, nama maupun kegunaannya. Pada dasarnya memang sama tetapi tempat pembuatan serta selera pengrajinnya ternyata banyak menimbulkan variasi tersebut. Di Tapanuli Utara misalnya, lebih banyak kombinasi tiga warna: putih, merah, hitam; di Tapanuli Selatan ada empat warna pokok dengan hiasan manik-manik putih dan hitam. Warna dasar daerah Karo biru tua, Toba dan Simalungun hitam kecoklatan atau keputih-putihan.Di Toba dihasilkanulosjenis;ragi idup,bintang maratur,ragi hotang,sibolang, mengiring, situlu tuho, bolean, tali-tali mengiring napinursaan.Simalungun:ragi santik, ragi pane, paruma/pangumbak, heteran suri-suri, tudung/bulang, jobit.Karo: Jungkit, uis nipes, arinteneng, jujungan, uisgara.Tapanuli Selatan:abid godang, parompa sadun, selendang Pakpak/Dairi: polang-polang, gabar, mangiring, runjak, bintang maratur.

Fungsi/Peranan Sosial Ulos Sebagai penghormatan/penghargaanSebagai kain adatulostidak pernah absen dalam upacara-upacara adat seperti kelahiran, perkawinan, pendirian rumah baru, penyambutan tamu dan lain-lain. Beberapa jenis diantaraulositu diberikan sebagai penghargaan/pengobatan kepada seseorang seperti; orang tua, pengantin, sahabat, raja, orang yang dituakan, para pejabat, anak dan lain-lain sesuai dengan aturan dan tatacara tertentu. Dalam pemberian hadiah itu kecuali penghargaan/pengobatan juga terkandung harapan tertentu. Sebagai pakaian resmiSebagian kain adat ulos dipakai dalam acara dan upacara resmi yang banyak sekali dilakukan dalam masyarakat Batak baik yang berkaitan dengan keagamaan/kepercayaan, kemasyarakatan atau siklus kehidupan. Dalam upacara seperti upacara kenegaraan, upacara desa, pertanian, upacara untuk leluhur, upacara kanak-kanak meningkat dewasa, perkawinan, kematian, hari raya keagamaan dan lain-lain. Dalam upacara-upacara tersebut diwajibkan oleh adat untuk berpakaian resmi dengan memakai ulos Sebagai pakaian untuk tarian adatMasyarakat Batak banyak mengenal tarian adat yang disebut Tortordiantaranya adalah tarian yang bersifat sakral.Tortorini merupakan salah satu sarana komunikasi dengan dunia arwah atau dengan Yang Maha Kuasa dengan harapan minta berkah, keselamatan, Kebahagiaan serta perlindunganNya. Mengingat akan fungsi tariantortor, maka semua penari yang tampil wajib mengenakanulos.Pelestarian dan Pengembangan UlosUlossebagai salah satu seni kerajinan tenun yang bernilai tinggi. Dalam lingkungan masyarakat penghasilannya mempunyai tempat yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Bagi bangsa Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya dan secara umum banyak digemari. Mengingat ini semua cukuplah alasan akan perlunya usaha pelestarian bahkan pengembangannya.Tak dapat dipungkiri memang bahwa akhir-akhir ini sebagai gejala umum fungsi adat ulos makin menurun seirama dengan makin menipisnya perhatian generasi muda setempat akan pentingnya ulos. Dilain pihak dengan makin terbukanya komunikasi daerah Tapanuli dengan dunia luar, lebih-lebih lewat jalur pariwisata, ternyata ulos merupakan salah satu daya pikat yang menarik.

3. Aessan Gede dan Aesan Paksangko, Pakaian Adat Sumatera SelatanPakaian Adat Sumatra Selatanbisa dikatakan sebagai simbol peradaban budaya masyarakat Sumatra Selatan. Karena di dalamnya terdapat unsur filosofi hidup dan keselarasan. Hal ini bisa dilihat dari pilihan warna dan corak yang menghiasi pakaian adat tersebut. Ditambah dengan kelengkapannya, makin menambah kesakralan yang nampak pada tampilan pakaian adat yang berfungsi sebagai identitas budaya masyarakat Sumatra Selatan.Daerah yang dikenal dengan sebutan Bumi Sriwijaya dan masyarakatnya yang dipanggil sebagai Wong Kito Galo memiliki pakaian tradisional yang khas dengan keragaman corak di tiap kebupaten dalam propinsi tersebut.Dalam catatan sejarahnya, pakaian adat Sumatra Selatan berasal dari jaman kesultanan Palembang pada abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-19. Saat itu pakaian adat tersebut hanya boleh digunakan oleh golongan keturunan raja-raja atau priyai saja. Pakaian adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang pernah berjaya di daerah Sumatra Selatan pada abad ke-7 sampai ke-13 Masehi. Selain faktor sejarah yang kuat, hal paling terpenting dalam hasil cipta karya budaya manusia adalah sikap memegang teguh dan rasa bangga yang tertanam pada masyarakat Sumatra Selatan untuk tetap menggunakan pakaian adat dalam setiap moment upacara adat.

Aessan Gede dan Aesan PaksangkoPakaian adat Suamtra Selatan sangat terkenal dengan sebutan Aesan gede yang melambangkan kebesaran, dan pakaian Aesan paksangko yang melambangkan keanggunan masyarakat Sumatera Selatan. Pakaian adat ini biasanya hanya digunakan saat upacara adat perkawinan. Dengan pemahaman bahwa upacara perkawinan ini merupakan upacara besar. Maka dengan menggunakan Aesan Gede atau Aesan Paksangko sebagai kostum pengantin memiliki makna sesuatu yang sangat anggun, karena kedua pengantin bagaikan raja dan ratu.Pembeda antara corak Aesan Gede dan Aesan Paksongko, jika dirinci sebagai berikut; gaya Aesan Gede berwarna merah jambu dipadu dengan warna keemasan. Kedua warna tersebut diyakini sebagai cerminan keagungan para bangsawan Sriwijaya. Apalagi dengan gemerlap perhiasan pelengkap serta mahkota Aesan Gede, bungo cempako, kembang goyang, dan kelapo standan. Lalu dipadukan dengan baju dodot serta kain songket lepus bermotif napan perak.Pada Aesan Paksangkong. Bagi laki-laki menggunakan songket lepus bersulam emas, jubah motif tabor bunga emas, selempang songket, seluar, serta songkok emeas menghias kepala. Dan bagi perempuan menggunakan teratai penutup dada, baju kurung warna merah ningrat bertabur bunga bintang keemasan, kain songket lepus bersulam emas, serta hiasan kepala berupa mahkota Aesan Paksangkong. Tak ketinggalan pula pernak-pernik penghias baju seperti perhiasan bercitrakan keemasan, kelapo standan, kembang goyang, serta kembang kenango.Propinsi Sumatra Selatan, memiliki sebelas kabupaten dan empat kota. Kabupaten Lahat, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kota Pagar Alam Kota Prabumulih, Kota Lubuk Linggau, Kota Palembang I, Kota Palembang II. Masing-masingnya memiliki corak pakaian adat Sumatra Selatan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lain.Namun meski dari ragam nampak berbeda, hampir semua pakaian adat di Sumatera Selatan menggunakan kain Songket dengan teknik pembuatannya didasarkan pada keterampilan, ketelatenan, kesabaran, dan daya kreasi seni yang tinggi. Dalam simbol perkawinan masyarakat Sumatra Selatan, kain songket serta pakaian adat yang diberikan pada saat lamaran, kain songket melambangkan sumber kehidupan kedua pengantin serta dilihat dari segi kepribadiannya, pendidikannya, dan status ekonominya.Tak heran, jika pemerian lamaran yang di antaranya adalah pakaian adat dan kain songket menjadi simbol derajat kehidupan pengantin. Karena pakaian adat dengan bahan dasar tenun songket terlihat dominan dengan warna keemasan yang gemerlap dan sentuhan merah merona serta merah jambu yang glamor dan elegan menjadi ciri khas pakaian adat Sumatra Selatan yang menonjolkan ciri seorang raja dan ratu Kerajaan Sriwijaya di masa kejayaannya.Pakaian adat Sumatra Selatan, jika kita perhatikan, memeilik unsur melayu yang sangat kuat. Jas tutup bersulam emas, dipadukan dengan kain songket, celana panjang serta ikat kepala yang disebut tanjak (untuk laki-laki). Sementara untuk perempuan, menggunakan kebaya modern sebagai bajunya, dan kain songket digunakan sebagai sarung atau bawahan dan selendang.Selain itu pakaian adat itu juga ditambah pernak pernik hiasan berupa asesoris yang di antaranya Teratai Emas, Kalung Tapak Jajo atau Kebe Nungga, Gelang Kano, Gelang Sempuru, Gelang Bermato atau Gandik, Kembang Goyang Cempako, Suri, Kembang Ure. Bahkan bukan hanya itu. Telinga dari pemakainya dipasang pula sumping bungo kertas, serta Tanjak buat untuk tutup kepala pria. Tentu saja masih banyak lagi hiasan lain yang digunakan sebagai pemanis dan indahnya pakaian tersebut.Jika kita pernah mendengar dongeng kejayaan nusantara lama, sesunggungnya itu bukanla cerita rekaan atau dongengan semata. Negeri ini, Indonesia, memiliki sejarah kejayaan dan masa keemasan yang panjang dan silih berganti, saling menghias dan memberi corak pada kebudayaan di tiap daerah dengan keunikan dan kisahnya masing-masing. Salah satunya tercermin dalam pakaian adat kita, seperti kebesaran dan keagungan pakaian adat Sumatra Selatan yang glamor dan elegan.Contoh Folklor Pengolahan Makanan Tradisional1. Resep Selendang Mayang, Minuman Khas BetawiNamanya mungkin tidak setenar es cendol, es buah, atau pun es kelapa. Namun minuman khas betawie yang sudah jarang ditemui ini tidak kalah kesegarannya jika dibandingkan dengan minuman tradisional lainnya. Meskipun sudah langka,bukan berarti bahan dasar dari minuman ini sulit didapat. Bahan-bahan seperti sagu aren dan tepung hunkwe dapat dengan mudah kita temukan.

Adonan selendang mayang dibuat seperti agar-agar, biasanya berwarna merah diatasnya, putih ditengah, serta hijau dibawahnya sehingga menarik untuk dilihat. Warna-warna yang cantik ini mengingatkan akan warna selendang. Karenanya disebut 'selendang mayang'.

Adonan selendang mayang yang sudah dipotong-potong disajikan bersama dengan kucuran sirop gula Jawa atau coco pandaan, kuah santan, dan potongan es batu. Rasanya manis legit dengan semburat rasa gurih santan yang enak! Disantap saat dingin bikin segar suasana.Karena selalu disantapa dingin maka dikenal juga dengan sebutan Es Selendang Mayang. Pedagang es selendang mayang masih dapat anda temui di sekitaran Museum Jakarta, namun jika tidak ingin berpanas-panas pergi ke sana, anda dapat membuatt sendiri es selendang mayang dirumah.Resep Es Selendang Mayang Betawi1. Rebus air daun pandan, tepung hunkwe, tepung beras, vanili dan garam sambil di aduk sampai meletup letup lalu bagi adonan menjadi 3 bagian. Satu bagian tambahkan warna merah, lalu satu bagian lagi tambahkan pewarna hijau dan air daun suji dan satu bagian lagi biarkan berwarna putih.2. Tuang adonan hijau ke dalam loyang 24 x 10 x 4 cm yang telah di oles dengan minyak lalu ratakan, tuang adonan putih di atasnya, tuang lagi adonan merah di atasnya, diamkan sampai dingin, lalu potong sesuai selera.3. Untuk bahan saus : rebus bshan saus sambil sesekali di aduk hingga mendidih lalu angkat dan dinginkan.4. Untuk kuah santan : rebus santan, daun pandan, garam sambil di aduk hingga mendidih lalu angkat dan dinginkan.5. Sajikan potongan selendang mayang bersama siraman saus, santan dan es batu.2. Resep Clorot, Makanan Khas PurworejoRasanya yang khas manis-manis empuk, terus ada aroma daun kepalanya itu yang bikin aku selalu terbayang masa lalu. Duh pengen banget nikmatin kue clorot ini. Kalau bikin pasti susah karena harus muter-muterin daun kelapanya. tapi kalau sobat pengen coba, nih saya kasih resepnya.

Resep kue clorot yang legendaris:-Tepung beras dan gula merah masing-masing 250 gram-seliter santen kelapa-daun pandan secukupnya biar wangi-garam secukupnyaKemudian siapkan daun kelapa muda, daunnnya aja, lidinya dibuang. Ini untuk membungkus adonan kue nya dan membentuk seperti terompet.Cara membuat kue clorot:Didihkan santan, gula merah, daun pandan dan garam sambil terus diaduk-aduk. Kalau sudah dirasa cukup, saring adonan tersebut.Kemudian ayak tepung berasnya, jika sudah tuangkan air santan dan gula yang tadi udah dididihkan kedalam tepung berasnya.aduk-aduk hingga licin dan rata.Langkah terakhir, bentuk daun kelapa menyerupai terompet sebanyak-banyaknya, biar tar sisanya buat aku hehe. Simpan di dalam kukusan menghadap keatas, tuangkan adonannya kedalam daun kelapa tersebut jangan terlalu penuh, secukupnya saja. Kukus sampe mateng. jadi dehkue terompet atau kue clorot yang nikmat dan lezat.3. Resep Kue CucurKue cucur adalah jenis kue basah yang memiliki rasa manis dan gurih, kue ini biasanya banyak dijajakan di pasar-pasar, toko kue basah ataupun di warung-warung makan. Kue cucur ini banyak juga diminat oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa.Tips membuat kue cucur:1. Minyak yang dipanaskan harus benar-benar panas , ini berfungsi untuk adonan agar mengembang dan memiliki serat yang baik .2. Jika disaat menggoreng minyak terlihat berkurang , maka wajib ditambah lagi3. Ketika kita ingin menggoreng adoanan , lebih bagusnya minyak dipanaskan terlebih dahulu .4. Aduk adonan sampai merata sebelum anda menggorengnya .Sekarang kita masuk ke resepnya , berikut dibawah ini detailnya :Bahan-bahan/bumbu-bumbu Kue cucur: Garam sdk the Tepung terigu protein 30 gr Tepung beras 125 gr Daun pandan 2 helai Gula merah 125 gr Air 230 miliDibawah ini ada bebeapa galery gambar untukkue cucur, silahkan klik untuk memperbesar gambar :Cara membuat Kue cucur:1. Langkah awalnya , panaskan air terlebih dahulu , lalu masukan gula merah dan daun pandan hingga larut , kemudian saring . Lalu diamkan hingga kuku .2. Campur bahan-bahan ini : tepung terigu , tepung beras dan garam . kemudian tuang gula sambil di aduk rata , Setelah terlihat adonan mengental lalu keplok-keplok selama 30 menit , sambil dituangi larutan gula hingga habis . kemusian diamkan lagi selama 40 menit .3. Panaskan minyak goreng , lalu tuang adonan kue cucur , caranya dengan menyiram-nyiram adonan di wajan dengan minyak goreng , ini berfungsi untuk pengembangan dan serat yang lebih sempurna .4. Kemudian tusuk bagian tengan cucur menggunakan tusuk gigi , sambil diputar dan disiram-siram minyak panas . balik cucur lalu angkat dan tiriskan sejenak .5. Sajian nikmat kue cucur manis pun siap untuk disantap .

Contoh Folklor Pengobatan Tradisional1. Mengatasi Masalah Pada Mata dengan Tumbuhan Kitolod

Laurentia longifloraNama umumIndonesia: Bunga bintang, kitolodMalaysia: Lidah payauInggris: Star of BethlehemKlasifikasiKingdom : Plantae (tumbuhan)Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)Divisio : Magnoliophyta (berbunga)Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub-kelas : AsteridaeOrdo : CampanulalesFamilia : CampanulaceaeGenus : IsotomaSpesies : Isotoma longiflora

Cara penggunaannya: Ambil 3 helai daun cuci bersih kedua ujung daun di potong. Setelah itu ambil air minum putih yang biasa (bukan panas dan dingin) celupkan daun kitolod dan teteskan pada mata rasanya sangat pedih tetesin terus sampai rasa pedih itu berkurang. Hati-hati getah batangnya beracun.KITOLODDaerah: Kitolod, daun tolod (Sunda), Kendali, sangkobak (Jawa);Asing: Ster van Bethlehem karena mahkota bunganya berbentuk bintang.Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan poliferol. Efek Farmakologis : Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan).Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan.Bagian tanaman yang digunakan : Daun, bunga dan seluruh tanaman.Cara budidaya : Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman yang cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya:1. SAKIT GIGI : Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit.2. ASMA, BRONCHITIS, RADANG TENGGOROKAN : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di saring lalu di minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore.3. LUKA : Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus, tempelkan pada luka lalu di balut dengan kain bersih. Ganti 2 3 kali sehari.4. OBAT KANKER : Daun 3 lembar berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air hingga menjadi 1 2 gelas dengan api kecil. Air rebusan di minum beberapa kali hingga habis dalam sehari.5. KATARAK : 1 lembar daun yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air bersihkemudian tulang daun ditekan tekan dengan sendok. Daunnya dibuang, airnya 3-5 tetes diteteskan kemata, didiamkan sejenak, kototan mata dibuang kemudian mata dicuci dengan air rebusan daun sirih.

Kitolod Tanaman Penakluk Gangguan MataKitolod merupakan tanaman yang sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi gangguan mata. Hal ini dapat dilihat dari kandungan kimia di dalamnya, semisal senyawa alkaloid yakni lobelin, lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Getah tanaman mengandung racun, tetapi bagian tanaman lain memiliki efek antiradang (antiflamasi), antikanker (antineoplasmik), menghilangkan nyeri dan menghentikan pendarahan.Dipadu dengan madu hutanObat tetes mata yang sudah ada sejak tahun 2001 ini, sebelum disosialisasikan kepada masyarakat, telah diuji coba oleh orang-orang terdekat. Bahkan sudah beredar sampai ke negeri tetangga, yakni Malaysia dan Jepang. Tetapi masyarakat umum bisa merasakan khasiat obat tersebut baru empat tahun terakhir ini.

Selain menggunakan kitolod, obat tetes matanya dikombinasikan dengan madu hutan untuk memberikan manfaat lebih nyata. Di dalam madu terkandung vitamin yang dibutuhkan oleh mata, seperti vitamin A dan C, sedang kandungan garam mineralnya juga bermanfaat membersihkan dan menyehatkan mata.

2. Manfaat Buah PepinoBuah yang berpenampilan mirip terung ini sebenarnya bukan pendatang baru. Pepino sudah masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, tapi entah kenapa pamornya tidak kunjung meningkat dibandingkan buah-buahan impor lainnya. Setelah semakin banyak penelitian membuktikan bahwa pepino punya banyak manfaat sehat dan dianggap sebagai salah satu superfruit bersama buah-buah eksotis lainnya, barulah orang mulai menggubrisnya.

Punya banyak nama aliasPepino (Solanum muricatum) yang termasuk dalam famili Solanaceae (terung-terungan) ini berasal dari kawasan Pegunungan Andes, Amerika Selatan, dan banyak dibudidayakan di Peru, Chili, dan Kolombia sejak ratusan tahun yang lalu. Menurut ahli sejarah Spanyol, pusat budidaya pepino berada di lembah Moche, Peru. Penduduk Moche sangat memuja pepino, bahkan sering menjadikan pepino sebagai obyek dalam pembuatan berbagai kerajinan tangan dan seni. Buah ini biasa dijual di pasar-pasar di Kolombia, Ekuador, Bolivia, Peru dan Chile.

Pepino dikenal dengan banyak nama seperti pepino melon, melumber, melon pear, tree melon, melon shrub, mellowfruit, dan melosa. Di Indonesia, pepino juga dikenal dengan nama buah husada dewa dan buah melodi ungu. Nama pepino sendiri berasal dari bahasa Spanyol, pepino dulce yang artinya mentimun manis karena rasanya yang mirip kombinasi antara mentimun, blewah, dan melon. Rasa pepino memang agak unik, dibilang manis tidak, asam bukan, hambar juga tidak.

Buah ini memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, ada yang berbentuk seperti tetesan air mata, bulat telur, oval, atau panjang menyerupai terung. Beratnya bisa mencapai kg dengan panjang 15 cm. Daging buahnya beraroma khas, bertekstur lembut, dan berair, dengan biji yang bisa dimakan. Pepino bisa dimakan begitu saja atau dibuat jus, campuran salad, dan isi es buah.

Ada dua jenis pepino yang beredar di Indonesia, yaitu pepino ungu yang memiliki kulit ungu berbintik putih dengan corak garis ungu tua dan pepino putih yang berkulit putih kehijauan atau berwarna gading dengan corak garis ungu yang bisa berubah kekuningan bila matang. Pepino ungu memiliki daging buah berwarna jingga, sedangkan daging buah pepino putih berwarna kuning pucat.Yang paling mudah ditemukan dan banyak dibudidayakan di Indonesia adalah pepino ungu. Pepino tumbuh dengan subur di daerah dataran tinggi, misalnya di kawasan Puncak. Pepino juga banyak dibudidayakan di Dieng, Jawa Tengah.

Kandungan gizi per 100 gramEnergi : 80 kkalKarbohidrat: 22 gProtein: 0.6 gLemak: 0 gSerat: 5 gVitamin C: 25.1 mgBetakaroten: 26.6 mg

Segudang manfaat pepinoTak salah jika pepino disebut buah husada dewa yang artinya digunakan oleh para dewa untuk pengobatan. Buah melodi ungu ini memang punya banyak khasiat sehat. Di Indonesia, kajian ilmiah tentang manfaat sehat pepino secara khusus memang belum ada, hanya terbatas pada perhitungan kandungan gizi yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tapi di luar negeri sudah banyak penelitian tentang pepino.Di Amerika, pepino terpilih sebagai salah satu superfruit bersama buah-buahan eksotis lainnya karena kekuatan antioksidan dan manfaatnya bagi kesehatan. Di Cina, tanaman ini beberapa kali diteliti dan terbukti tidak memiliki efek racun bagi tubuh. Bahkan, kini tengah dikembangkan secara serius sebagai bahan baku obat sariawan dan pereda gangguan sembelit.Pepino memang mengandung vitamin C dalam kadar yang tinggi, karena itu sangat cocok untuk mengobati sariawan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menurunkan tekanan darah. Vitamin C juga bertindak sebagai antioksidan untuk memperlambat proses penuaan (aging), menurunkan risiko penyakit jantung, dan kerusakan otak. Vitamin C juga sangat dibutuhkan untuk memproduksi kolagen yang penting bagi pertumbuhan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Untuk mendapatkan manfaat vitamin C secara maksimal, konsumsi pepino dalam bentuk segar dengan cara dimakan langsung atau dijus.Buah yang masih satu keluarga dengan tomat ini juga kaya akan betakaroten, terutama pepino ungu. Betakaroten merupakan provitamin A, yang dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan metabolisme. Betakaroten juga dikenal sebagai antioksidan pencegah kanker. Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.Pepino dipercaya dapat mencegah sembelit, wasir, gangguan pencernaan dan tekanan darah tinggi karena kandungan seratnya. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat kolesterol dan kemudian mengeluarkannya dari dalam tubuh.Serat juga berperan mengikat karsinogen pemicu kanker pada saluran pencernaan. Selain itu, serat pepino juga bermanfaat bagi penderita diabetes karena berperan mengendalikan laju gula dalam darah.Tak hanya itu, pepino juga kaya akan mineral kalium. Menurut Sue Baic, peneliti dari British Dietetic Association, pepino mengandung kalium dalam jumlah tinggi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kalium juga berperan mengatur elektrolit tubuh, mengatur denyut jantung, menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung. Karena itu konsumsi pepino sangat dianjurkan untuk penderita hipertensi dan penyakit jantung.3 . Khasiat Jeruk Nipis dan Kecap

Air perasan jeruk nipis ditambah kecap merupakan resep herbal yang menjadi andalan banyak orang untuk mengatasi batuk. Sebenarnya apa kandungan berkhasiat dari jeruk nipis sehingga mampu mengatasi batuk?Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung minyak astiri dan zat-zat yang mampu mengendalikan otot-otot di pernapasan sehingga batuk menjadi reda. Menurut Prof dr Sumali Wiryowidagdo, ahli herbal, jeruk nipis banyak dipakai sebagai komponen obat herbal karena pada zaman dahulu tanaman jeruk nipis banyak ditemukan di halaman rumah.Selain sebagai obat batuk, buah jeruk nipis juga berkhasiat sebagai obat penurun panas, obat sembelit, jerawat, mencegah rambut rontok, menambah nafsu makan, mengatasi suara serak, dan masih banyak lagi.Mengenai penambahan kecap pada air jeruk nipis, menurut Prof Sumali, hal itu dimaksudkan untuk mengurangi keasaman air jeruk. Pada dasarnya kecap tidak berkhasiat untuk mengobati batuk, sifatnya hanya sebagai sediaan saja agar air jeruk nipis bisa dikonsumsi.Selain kecap, sebenarnya banyak sediaan lain yang bisa dipakai bersama dengan jeruk nipis, misalnya air gula, madu, atau kapur sirih. Tambahan ini bisa dipakai agar rasanya tidak terlalu asam. Penggunaannya juga tidak akan mengurangi khasiat jeruk nipis.

Daftar PustakaS, Marwan. Pengertian, Ciri, dan Macam Folklor. 22 Desember 2014.http://ssbelajar.blogspot.com/2013/09/pengertian-ciri-dan-macam-folklor.htmlW, Arlin. Makna Cublak-Cublak Suweng YangMenakjubkan. 22 Desember 2014.http://mbakarlin.wordpress.com/2012/07/08/makna-cublak-cublak-suweng-yang-menakjubkan/_______. Kuda Lumping. 23 Desember 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda_lumping

Asri, Arfan. Asal Mula Kesenian Ketoprak. 23 Desember 2014.http://bang-bro.blogspot.com/2012/08/asal-mula-kesenian-ketoprak.html_______. Rumah Lamin. 23 Desember 2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_LaminDirektorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur. 23 Desember 2014.http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1055/rumah-adat-lamin-kalimantan-timurDirektorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Kain Ulos. 23 Desember 2014.http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1102/kain-ulosDirektorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia. Pakaian Adat Sumatra Selatan. 23 Desember 2014.http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/998/pakaian-adat-sumatra-selatanAbror. Resep Es Selendang Mayang Asli Betawi. 18 Desember 2014.

http://resepcaramembuatminuman.blogspot.com/2014/04/resep-es-selendang-mayang-asli-betawi.html_______. Resep Kue Clorot atau Terompet Yang Legendaris. 23 Desember 2014.http://dapurlezatos.blogspot.com/2013/09/resep-kue-clorot-atau-terompet-yang.html_______. Resep Kue Cucur Manis Spesial. 23 Desember 2014.http://resepcaramasak.info/resep-kue-cucur-manis-spesial/Arman, Fahri. Kitolod Baik Banget Untuk Mata Kita. 23 Desember 2014.http://fahriearman.blogspot.com/2009/01/kitolod-baik-banget-untuk-mata-kita.html_______. Pepino, Buah Eksotis Manfaat Super. 20 Desember 2014.http://www.smallcrab.com/kesehatan/810-pepino-buah-eksotis-manfaat-superAnna, Lusia Kus. Jeruk Nipis dan Kecap Sembuhkan Batuk. 23 Desember 2014.

http://health.kompas.com/read/2011/06/16/15330566/Jeruk.Nipis.dan.Kecap.Sembuhkan.Batuk.