penelitian biomedik oleh dr desy fkumm

22
PERAN PENELITIAN BIOMEDIK (BAGI KESEHATAN) Desy Andari FK UMM

Upload: hanifiyah-nabela

Post on 27-Sep-2015

335 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penelitian biomedik oleh dr desy fkumm

TRANSCRIPT

  • PERAN PENELITIAN BIOMEDIK (BAGI KESEHATAN)

    Desy Andari

    FK UMM

    *

  • BIOMEDIK ADALAH

    Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sel, organ dan fungsi sistem dalam tubuh manusia, dan mempelajari tentang penyakit serta pengobatannya. (oxford)

    *

  • BIOMEDIK ADALAH

    Cabang ilmu kedokteran yang menggunakan asas-asas dan pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia dan fisika) untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh, hubungannya dengan penyakit dan mencarikan serta mengembangkan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati dan memulihkan kerusakan akibat penyakit (FKUI, 2008)

    *

  • PENELITIAN BIOMEDIK

    Biomedical research experimental medicine : the scientific investigation of medical problems by experimentation on animals or by clinical research. (farlex partner medical dictionary, 2012)Penelitian ilmiah tentang masalah kesehatan dengan percobaan menggunakan hewan coba atau penelitian (uji) klinis

    *

  • PENELITIAN BIOMEDIK

    The broad area of science that involves the investigation of the biological process and the causes of disease trough careful experimentation, observation, laboratory work, analysis and testing. (California biomedical research association)

    *

  • TUJUAN:

    Mencegah penyakitMengembangkan produk bermanfaatMengembangkan PengobatanMengembangkan prosedur perawatan dan penyembuhan penyakit dan kondisi lain yang menyebabkan kesakitan dan kematian

    *

  • PEMANFAATAN:

    ManusiaHewanTumbuhanLingkungan

    *

  • PENELITI:

    Dokter Dokter hewanAhli komputerSarjana teknikTeknisiPeneliti (MIPA)Lain-lain

    *

  • METODE PENELITIAN

    Model in-vitro (penelitian yang dilakukan di laboratorium dengan menggunakan sel/jaringan yg diisolasi)Model in-vivo (penelitian dengan menggunakan hewan coba atau relawan manusia) implikasi etik, hukum dan sosial (Ethical Legal and Social Implication, ELSI)

    *

  • UJI CALON OBAT

    Uji Praklinik (in vitro dan in vivohewan coba)Uji Klinik manusia

    *

  • PENELITIAN KLINIS

    Penelitian didefinisikan klinis jika satu atau lebih komponennya yang dirancang bersifat diagnostik, profilaksis atau terapeutik bagi subjek penelitian

    *

  • PENGGUNAAN HEWAN COBA

    Setelah model in-vitro ditindaklanjuti dengan menggunakan hewan coba (animal laboratory)

    *

  • PENGGUNAAN HEWAN COBA

    Upaya mutu etik penggunaan hewan coba; konsep 3 R (Reduce, Refinement & Replacement) yang pada hakekatnya menerapkan bahwa apa yang dirasakan sakit pada manusia adalah sama pula pada hewan

    *

  • PENELITIAN YANG MELIBATKAN MANUSIA

    Penelitian proses fisiologik, biokimia, atau patologik atau respon tertentu terhadap suatu intervensi baik fisik, kimia dan psikologis pada subjek sehat atau pasien

    *

  • PENELITIAN YANG MELIBATKAN MANUSIA

    Uji terkontrol dari tindakan diagnostik, preventif atau terapeutik pada kelompok orang banyak untuk mengetahui respon dari intervensi/tindakan tersebutPenelitian untuk menentukan konsekuensi individu dan masyarakat dari tindakan preventif dan terapeutik tertentu

    *

  • PENELITIAN YANG MELIBATKAN MANUSIA

    Penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku yang bertautan dengan kesehatan manusia dalam suatu jenis keadaan dan lingkungan

    *

  • TAHAP UJI KLINIK OBAT

    Uji Klinik Tahap I, biasanya dilakukan pada sukarelawan sehat dalam jumlah kecil, untuk menentukan dosis yang diperlukan untuk menimbulkan efek dalam tubuh manusia, bagaimana tubuh memproses obat, dan apakah obat memberikan efek toksik atau berbahaya (dose-ranging)

    *

  • TAHAP UJI KLINIK OBAT

    Uji Klinik Tahap II dilakukan pada sekelompok pasien yang memiliki penyakit yang obatnya dimaksudkan untuk penyakit tersebut (controlled clinical trials). Tujuannya menentukan apakah obat memiliki efek yang menguntungkan terhadap penyakit dan adakah efek samping yang membahayakan.Biasanya dilakukan pada jumlah terbatas penderita yang dipantau secara seksama

    *

  • TAHAP UJI KLINIK OBAT

    Uji Klinik Tahap III merupakan uji klinik itu sendiri, dimana obat diberikan kepada pasien yang lebih banyak dan dibandingkan dengan obat lain dan/atau plasebo. Jika mungkin uji tersebut harus double-blind dimana baik subjek uji maupun dokter tidak mengetahui siapa yang mendapatkan obat dan siapa yang mendapat plasebo.

    *

  • TAHAP UJI KLINIK OBAT

    Tujuan tahap III untuk mengumpulkan bukti tambahan efektifitas untuk indikasi spesifik dan menentukan secara tepat, efek toksik obat (drug-related adverse effects)

    *

  • TAHAP UJI KLINIK OBAT

    Uji Klinik Tahap IV dilakukan setelah obat mendapat ijin untuk digunakan dan dipasarkan. Selama beberapa tahun, obat dimonitor efek sampingnya yang tidak muncul dalam penelitian tahap sebelumnya. Perusahaan farmasi juga tertarik mengetahui seberapa baik obat diterima oleh dokter yang meresepkan dan bagaimana pasien menggunakannya.

    *

  • *