deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

158
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SPLDV BERDASARKAN REVISI TAKSONOMI BLOOM PADA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MALILI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh HASNIAR KUBA NIM. 10536 11164 16 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020

Upload: others

Post on 28-Feb-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

DALAM MEMECAHKAN MASALAH SPLDV BERDASARKAN REVISI

TAKSONOMI BLOOM PADA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MALILI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

HASNIAR KUBA

NIM. 10536 11164 16

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020

Page 2: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

iii

Page 3: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

iv

Page 4: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Nama : Hasniar Kuba

Nim : 105361116416

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Siswa dalam Memecahkan Masalah SPLDV

Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Kelas VIII

SMP Negeri 3 Malili

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Hasniar Kuba

NIM. 105361116416

Page 5: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

vi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Nama : Hasniar Kuba

Nim : 105361116416

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Siswa dalam Memecahkan Masalah SPLDV

Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Kelas VIII

SMP Negeri 3 Malili

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Perjanjian

Hasniar Kuba

Page 6: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

vii

NIM. 10536111641

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu. Sesungguhnya

Allah mengetahui segala sesuatu”

(Q.S:Albaqarah: 282)

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakanya”

(An Najam: 39)

“Hargai apa yang kita miliki dan sabar atas apa yang kita impikan”

(penulis)

Kupersembahkan karya ini untuk :

Bapak dan Ibu tercinta, karena atas kasih sayang yang tidak

henti-hentinya, memberikan doa dalam setiap langkahku serta tetesan

keringat perjuangan, mendidik dengan penuh cinta tanpa mengenal

lelah. Dan karya ini juga saya persembahkan kepada teman-teman

seperjuangan serta almamaterku tercinta, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 7: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

viii

ABSTRAK

Hasniar Kuba. 2020. Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam

Memecahkan Masalah SPLDV Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada Kelas

VIII SMP Negeri 3 Malili. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing: (I) Sri Satriani, S.Pd., M.Pd. dan (II) Ilhamsyah, S.Pd., M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom pada kelas VIII SMP Negeri 3 Malili. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 3 Malili yang terdiri dari 3 siswa dengan nilai tertinggi yang diperoleh dari tes pemecahan masalah. Soal yang digunakan adalah soal SPLDV yang berjumlah 3 soal, terdiri atas menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Wawancara dilakukan untuk lebih mendalami kemampuan berpikir tiingkat tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Subjek pertama (NA1) mampu menjawab soal nomor 1 dan memenuhi indikator menganalisis pada kategori membedakan, mengorganisasi, serta mendekonstruksi. Selanjutnya subjek NA1 memenuhi indikator mengevaluasi pada kategori mengecek dan mengkritik dengan subjek dapat menyelesaikan soal nomor 2. Subjek mampu menyelesaikan soal nomor 3 dengan memenuhi indikator mencipta pada kategori menyusun, merencanakan serta menghasilkan. Subjek kedua (NA2) mampu menjawab soal nomor 1 dan memenuhi indikator menganalisis pada kategori membedakan dan mendekonstruksi. Subjek mampu menyelesaikan soal nomor 2 dan memenuhi indikator mengevaluasi pada kategori mengkritik. Subjek juga dapa menjawab soal nomor 3 dengan subjek memenuhi indikator mencipta pada kategori menyusun, merencanakan, dan menghasilkan. Selanjutnya subjek ketiga (NA3) dapat menjawab soal nomor 1 dan memenuhi indikator menganalisis pada kategori membedakan, mengorganisasikan, dan mengatribusikan. Pada soal nomor 2 subjek memenuhi indikator mengevaluasi pada kategori memeriksa dan mengkritik Selanjutnya subjek dapat menjawab soal nomor 3 dengan subjek memenuhi indikator mencipta pada kategori menyusun, merencanakan, dan menghasilkan. Dari ketiga subjek tersebut menunjukkan bahwa ketiga subjek mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi pada tahap menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Kata-kata Kunci: Berpikir Tingkat Tinggi, Masalah SPLDV.

Page 8: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT atas segala rahmat dan

petunjuk-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

dalam Memecahkan Masalah SPLDV Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom

pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Malili”. Dan tidak lupa shalawat serta salam

kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju alam

yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan

bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis

juga ingin menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya dan setinggi-tingginya

kepada Ayahanda tercinta Irfan dan Ibunda tercinta Naharia Kuba, yang telah

memberikan kasih sayang, doa, pengorbanan, nasehat, motivasi, dan dukungan

yang tiada hentinya dan tak ternilai harganya kepada penulis.

Selain itu, penulis haturkan penghormatan dan penghargaan setinggi-

tingginya serta ucapan terima kasih kepada:

1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ayahanda Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

x

3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

5. Ibunda Sri Satriani, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan Ayahanda

Ilhamsyah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada penulis.

6. Ibunda Erni Ekafitria Bahar, S.Pd., M.Pd., dan Ibunda Kristiawati, S.Pd.,

M.Pd., selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap

instrumen penelitian.

7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan ilmu selama penulis menempuh pendidikan.

8. Para staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani

dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.

9. Bapak H. Ahmadi S.Pd., M.M selaku kepala SMP Negeri 3 Malili yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

10. Ibu Harnani, S.Pd. selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri 3 Malili

yang telah membantu peneliti selama proses penelitian.

Page 10: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

xi

11. Siswa-siswi kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Malili yang telah bekerjasama dalam

pelaksanaan penelitian ini.

12. Teman-teman angkatan 2016 di Pendidikan Matematika khususnya 2016 E

dan yang bersedia menemani peneliti selama proses penelitian, untuk

bantuannnya dalam memberikan ide dan motivasi selama penyusunan skripsi

ini.

13. Sahabat Nur Amaliah Ibrahim, Sasmita, Ayu Ashari, Wahyuni, Nur Azizah

Rezki Putri, Fadilah, Lovia Astrisahri, Nur Indah, Yuliana, Hasriana

Abdullah, Hastriani, Ayu Sri Wahyuni. Terima kasih telah menjadi sahabat

terbaik bagi peneliti yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi,

serta doa hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat Ainun Jariah Dwijaya, Ulfa Kurnia, Nur Magfirah, Hermalia, Sapna

Aulia, Rifkah Mujahidah, Indah Anindita Pariwusi untuk persahabatan sejak

SMA. Terima kasih untuk doa, motivasi, serta dukungannya dalam

peneyelesaian skripsi ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang memberikan

bantuan dan motivasi yang sangat berharga dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat

diharapkan demi penyempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga

penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas segala bantuan dan

Page 11: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

xii

bimbingan tersebut penulis berdo'a semoga Allah SWT berkenan membalasnya

dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Amin Ya Rabbal 'alamin.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Makassar, September 2020

Penulis

Hasniar Kuba

Page 12: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

E. Batasan Istilah ............................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 7

1. Pengertian Deskripsi ................................................................ 7

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ..................................... 8

3. Pemecahan Masalah Matematika ............................................ 9

4. Kemampuan Brpikir Tingkat Tinggi dalam Memecahkan

Masalah .................................................................................... 12

5. Revisi Taksonomi Bloom ........................................................ 14

Page 13: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

xiv

6. Indikator Berpikir Tingkat Tinggi ........................................... 17

7. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ...................... 20

B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 30

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 30

B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 30

C. Subjek Penelitian ........................................................................... 30

D. Fokus Penelitian ............................................................................ 31

E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 31

F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 34

I. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 36

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 36

B. Pembahasan ……...…………..…………………………………. 64

C. Keterbatasan Penelitian…………………………………………. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 76

A. Kesimpulan ................................................................................... 76

B. Saran .............................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Indikator Berpikir Tingkat Tinggi Revisi Taksonomi Bloom ........... 21

Tabel 4.1 : Hasil Tes Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri

3 Malili .............................................................................................. 38

Tabel 4.2 : Subjek Penelitian................................................................................ 39

Tabel 4.3 : Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Subjek ................... 73

Page 15: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA1 Soal Nomor 1 ............. 40

Gambar 4.1.2 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA1 Soal Nomor 2 ............. 43

Gambar 4.1.3 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA1 Soal Nomor 3 ............. 46

Gambar 4.1.4 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA2 Soal Nomor 1 ............. 50

Gambar 4.1.5 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA2 Soal Nomor 2 ............. 53

Gambar 4.1.6 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA2 Soal Nomor 3 ............. 55

Gambar 4.1.7 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA3 Soal Nomor 1 ............. 58

Gambar 4.1.8 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA3 Soal Nomor 2 ............. 61

Gambar 4.1.9 : Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA3 Soal Nomor 3 ............. 63

Page 16: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan saat ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat primer bahkan

menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk menuntut ilmu. Pendidikan tidak akan

pernah terlepas dengan beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah matematika.

Matematika sudah menjadi komponen yang sangat penting dalam kurikulum

pendidikan nasional yang diajarkan dimulai dari tingkatan sekolah dasar. Oleh

karena itu, penguasaan siswa terhadap mata pelajaran matematika itu dibutuhkan.

National Countil of Teacher Mathematics (NCTM) (Effendi, 2017)

menyebutkan bahwa ada beberapa kriteria yang perlu dimiliki siswa diantaranya

adalah kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, kemampuan

koneksi, kemampuan penalaran, serta kemampuan representasi. Karakter-karakter

yang disebutkan diatas merupakan kemampun berpikir tingkat tinggi atau biasa

disebut dengan High Order Thinking Skills.

Menurut Gunawan (Novirin, 2014) Keterampilan berpikir tingkat tinggi

merupakan suatu cara berfikir yang menuntut siswa memanipulasi informasi serta

gagasan dengan cara khusus untuk memberikan pemahaman serta keterlibatan

didalamnya. Pentingnya kemampuan berpikir tinggi atau High Order Thinking

Skills dapat dilihat pada putusan dari (Standar Isi Pendidikan Dasar Dan

Menengah, 2016) tentang Standar isi pendidikan dasar dan menengah yang

menyatakan bahwa siswa harus dibekali kemampuan berpikir kritis, kreatif, logis,

Page 17: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

2

serta analitis pada mata pelajaran matematika. Untuk dapat melatih dan

mengembangkan kemampuan berpikir siswa dibutuhkan soal-soal pemecahan

masalah.

Dalam matematika pemecahan masalah biasanya berbentuk soal cerita.. tpi

hanya beberapa soal yang merupakan suatu masalah. Soal yang memiliki suatu

permasalahan biasanya ditandai dengan adanya tantangan dalam penyelesaiannya.

Dimana dalam menyelesaikannya tidak hanya dibutuhkan kemampuan berhitung

saja tetapi juga dibutuhkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah agar

mendapatkan solusi yang diinginkan. Hal ini sejalan dengan pendapat (Siswono,

2018) masalah dikatakan sebagai suatu keadaaan yang menggambarkan ketika

seseorang tidak mempunyai prosedur/algoritma yang langsung dapat

dipergunakan dalam mencari jawaban. Menurut Wardani (Irawati, 2018) Masalah

matematika dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu masalah rutin dan tidak rutin.

Masalah yang digunakan pada penelitian ini yaitu masalah non rutin yang

berupa soal cerita. Salah satu pokok bahasan pada bidang matematika yang

memuat soal cerita didalamnya yaitu materi Sistem Persamaan linear dua Variabel

(SPLDV). Materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah materi

yang memotivasi siswa untuk menerapkan beberapa cara dalam menyelesaiakan

masalah (Wahyuni, 2017)

Berbagai teori mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi terus

berkembang. Salah satu teori yang membahas kemampuan berpikir tingkat tinggi

atau High Order Thinking Skills adalah taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom

adalah susunan tingkatan yang mengenalkan keterampilan berpikir dari level

rendah ke level tertinggi. Dengan mengikuti perkembangan zaman Anderson dan

Page 18: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

3

Krathwohl serta ahli psikologi kognitif merevisi taksonomi Bloom ditahun 1994

dan dipublikasikan ditahun 2001.adapun hasil revisi taksonomi bloom pada ranah

kognitif yang dilakukan Anderson dan Krathwohl yakni: mengingat,

mengevaluasi, memahami, menerapkan, menganalisis, megevaluasi, dan

menciptakan. Low Order Thinking Skills terdiri dari tiga tingkatan pertama yakni

mengingat, memahami, serta menerapkan. Sedangkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills terdiri dari tiga tingkatan

selanjutnya yakni menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Irawati, 2018).

Alasan penggunaan revisi taksonomi Bloom dalam penelitian ini adalah karena

dalam teori ini kemampuan siswa dapat dilihat tidak semata-mata hanya hasilnya

saja, tetapi juga proses berpikirnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII SMP

Negeri 3 Malili, diperoleh informasi bahwa antusias siswa dalam peroses

pembelajaran matematika selama ini cukup baik. Respon siswa terhadap proses

pembelajaran juga cukup baik, termasuk proses pembelajaran materi SPLDV.

Kelas yang diteliti adalah kelas unggulan dan sudah diperkenalkan dengan soal-

soal HOTS sebelumnya.

Berdasarkan hasil uji coba menggunakan soal HOTS yang dilaksanakan di

SMP Negeri 3 Malili pada hari Selasa 11 Agustus 2020, diketahui secara

keseluruhan dari 15 siswa kelas VIII yang mengerjakan soal materi SPLDV siswa

sudah mampu mengerjakan soal dengan baik.

Sejalan dengan pernyataan tersebut berdasarkan hasil penelitian Anjani

(2017) peserta didik sudah mampu mencapai tahapan mengevaluasi, dimana

peserta didik sudah mampu membedakan dengan alasan yang tepat. Akan tetapi

Page 19: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

4

tidak terdapat satupun siswa menjawab soal mencipta, dikarenakan ia tidak dapat

membuat ide dalam memecahkan masalah, karena sebagian besar siswa masih

menggunakan solusi yang biasanya diajarkan oleh guru. Kemudian penelitian

yang dilakukan oleh (Wahyuni, 2017) dimana siswa dapat menyelesaikan soal

hingga level mengevaluasi, serta terdapat beberapa siswa yang sudah mampu

menyelesaikan soal level mencipta. Namun salah satu kesulitan paling banyak

terlihat dalam hasil tes yaitu pada saat menyelesaikan soal tahap mencipta.

Berdasarkan hasil wawancara terlihat pada dasarnya siswa paham tentang ide

persamaan tersebut. Akan tetapi siswa masih kesulitan dalam menemukan bentuk

penyelesaian dari soal tersebut.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian dengan judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Siswa dalam Memecahkan Masalah SPLDV Berdasarkan Revisi Taksonomi

Bloom pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Malili”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan

masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom pada kelas VIII SMP

Negeri 3 Malili ?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan

Page 20: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

5

masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom pada kelas VIII SMP

Negeri 3 Malili.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat diharapkan dapat memberikan dampak positif berikut:

1. Manfaat Teoritis

Menyumbangkan ide-ide sebagai usaha meningkatkan kemampuan siswa

agar terus mempelajari matematika terkhusus memecahkan masalah SPLDV.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Dari penelitian ini guru dapat melihat sejauh mana kemampuan yang

dimiliki oleh siswa pada proses berpikir tingkat tinggi pada materi

SPLDV, sehingga dapat menjadi bahan referensi guru dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas.

b. Bagi siswa

Dari penelitian ini siswa dapat melihat sejauh mana kemampuan yang

dimiliki siswa pada proses berpikir tingkat tingkat tinggi pada materi

SPLDV, Sehingga siswa bisa termotivasi agar meningkatkan

kemampuannya dalam menyelesaikan soal.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam

mengembangkan penelitian terkait kemampuan berfikir tingkat tinggi

siswa memecahkan masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom.

Page 21: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

6

E. Batasan Istilah

1. Deskripsi

Deskripsi adalah pemaparan dengan kata-kata secara jelas dan

terperinci. Deskripsi dalam penelitian ini yaitu menggambarkan atau

memaparkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan

masalah.

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah kemampuan individu

mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah lama diketahui

untuk mendapatkan jawaban.

3. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah upaya nyata dalam mencari solusi atau

gagasan mengeni tujuan yang ingin dicapai.

4. Revisi Taksonomi Bloom

Revisi taksonomi Bloom merupakan sebuah kerangka berpikir. Revisi

taksonomi Bloom memiliki enam tingkatan proses kognitif yaitu: Mengingat,

Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Mencipta.

Pada penelitian ini lebih mengutamakan kemampuan siswa pada tahap

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Page 22: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjaun Pustaka

1. Pengertian Deskripsi

Dalam (Kamus Pusat Bahasa, 2008) deskripsi merupakan penjelasan

dengam kata-kata secara jelas dan rinci. Kreaf (Prayogi, 2015) mendefinisikan

bahwa deskripsi atau uraian merupakan suatu bentuk tulisan yang berkaitam

dengan upaya penulis dalam memberikan detail dari objek yang dibahas. Kata

deskripsi berasal dari kata latin describere yang artinya menulis tentang, aatau

menyingkap sesuatu. Sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi

pemerian yang berasal dari kata peri- memerikan yang berarti melukisan suatu

hal. Menurut Zainurrahman (Wati et al., 2017) bahwa deskripsi bersifat

menyebutkan karakteristik-karakterisktik suatu objek secara keseluruhan, jelas,

dan sistematis.

Selanjutnya Kurniasari (Rahayu, 2016) menjelaskan bahwa, deskripsi

berisi mengenai pengalaman yang digambarkan secara jelas. Pengalaman tesebut

bisa dalam bentuk suatu objek. Ketika membaca dan mendengar, seolah-olah

pembaca atau pendengar merasakan sendiri seperti melihat, mendengar, atau

menyentuh.

Berdasarkan uraian diatas, yang dimaksud deskripsi dalam penelitian ini

yaitu menggambarkan atau memaparkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

dalam memecahkan masalah.

Page 23: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

8

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Berpikir dapat diartikan berperan dalam melaksanakan, memecahkan, serta

memutuskan informasi yang sedang atau telah dihadapi. Berpikir terjadi karena

adanya kegiatan untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang diinginkan.

Berpikir juga berkaitan dengan kemampuan lain seperti respon, ingatan,

pengertian dan perasaan.

Solso (Novirin, 2014) mengemukakan bahwa “berpikir merupakan proses

yang menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi

yang melibatkan interaksi yang kompleks antara berbagai proses mental seperti

penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah”. Menurut

(Irawati, 2018) berpikir adalah tahap yang selalu terjadi pada aktivitas mental

seseorang yang berfungsi untuk memecahkan masalah, mengambl keputusan,

serta mencari pemahaman. Tahap berpikir terbagi dalam tingkatan rendah sampai

tinggi.

(Sani, 2019) menyatakan bahwa kemampuan berpikir dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu kemmpuan berpikir tingkat rendah atau Low Order Thinking

dan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking. Menurut

Gunawan (Novirin, 2014) “Berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang

mengharuskan peserta didik untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara

tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru”.

Kemudian Vui (Wahyuni, 2017) mendefinisikan kemampuan berpikir

tingkat tinggi sebagai berikut: “Higher order thinking occurs when a person takes

new information and information stored in memory and interrelates and/or

rearranges and extends this information to achive a purpose or find possible

Page 24: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

9

answers in perplexing situations”. Artinya, kemampuan berpikir tingkat tinggi

akan terjadi ketika seseorang mengaitkan informasi baru dengan informasi yang

sudah tersimpan didalam ingatannya dan menghubung-hubungkannya dan/atau

menata ulang dan mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai suatu

tujuan ataupun menemukan suatu penyelesaian dari suatu keadaan yang sulit

dipecahkan.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merangsang peserta didik untuk

menginterpretasikan, menganalisis, atau bahkan mampu memanipulasi informasi

sebelumnya sehingga tidak monoton. Kemampuan berpikir tingkat tinggi

digunakan apabila seseorang menerima informasi baru dan menyimpannya untuk

kemudian digunakan atau disusun kembali untuk keperluan problem solving

berdasarkan situasi (Helmawati, 2019)

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka yang dimaksud berpikir

tingkat tinggi dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang mengaitkan

informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan didalam ingatannya lalu

menghubungkan dan mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai tujuan

atau jawaban yang dibutuhkan.

3. Pemecahan Masalah Matematika

Dalam kehidupan ini, setiap orang pasti sering berhadapan dengan

masalah. Masalah yang dihadapi setiap orang pasti membutuhkan penyelesaian

walaupun jalan dan cara yang digunakan setiap orang berbeda-beda. Menurut

(Siswono, 2018) masalah dapat diartikan suatu situasi atau pertanyaan yang

dihadapi seorang individu atau kelompok ketika mereka tidak mempunyai aturan,

Page 25: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

10

algoritma/prosedur tertentu atau hukum yang segera dapat digunakan untuk

menentukan jawabannya.

Menurut Wardani (Irawati, 2018) Masalah matematika dapat dibedakan

dalam dua jenis, yaitu masalah rutin dan non rutin:

a. Masalah rutin dapat dipecahkan dengan mengikuti dengan prosedur yang

mungkin sudah dipelajari.

b. Masalah non rutin lebih fokus pada masalah prosedur, bukan hanya sekedar

sekedar mengartikan masalah kedalam kalimat matematika serta

menggunakan prosedur yang diketahui. Akan tetapi, masalah non rutin

mengharuskan memecahkan masalah untuk menciptakan metode

pemecahannya sendiri.

Menurut (Siswono, 2018) pemecahan masalah adalah suatu proses atau

upaya individu untuk merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu

jawaban atau metode jawaban belum tampak jelas. Menurut Sumarmo (Sumartini,

2016) pemecahan masalah adalah suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang

ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Selain itu, Polya (Irawati, 2018) mendefinisikan pemecahan masalah

sebagai upaya dalam menemukan solusi dari suatu kesulitan, mencapai suatu

tujuan yang tidak begitu saja dapat segera dicapai. (Mairing, 2018)

mendefinisikan pemecahan masalah sebagai proses berpikir yang ditujukan untuk

mendapatkan jawaban atas setiap masalah. Berpikir merupakan suatu proses agar

pemecahan masalah dapat dilihat sebagai suatu proses. Maka dari itu, proses

siswa dalam mendapatkan jawaban dalam pemecahan masalah lebih diperhatikan

dibandingkan jawabannya.

Page 26: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

11

Ada beberapa heuristik yang diungkapkan oleh para ahli. Salah satunya

adalah langkah Polya yang mengungkapkan tahap-tahap pemecahan masalah

yaitu: memahami masalah, mengembangkan rencana-rencana, melaksanakan

rencana-rencana, dan memeriksa kembali. Heuristik lainnya diungkapkan oleh

Yimer dan Elerton yang terdiri dari lima tahap yaitu pengaitan, transformasi-

formulasi, pelaksanaan, evaluasi, dan iternalisasi. Carlson dan Bloom juga

mengungkapkan heuristik dengan tahap-tahap orientasi, merencakan,

melaksanakan, dan memeriksa (Mairing, 2018).

Adapun tahapan pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini

adalah langkah-langkah yang dikemukakan oleh Polya. Menurut Polya(Hidayah,

2016) terdapat empat langkah dalam memecahkan masalah, yaitu sebagai berikut:

1) Memahami masalah; yaitu menentukan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

2) Merencanakan pemecahan masalah; yaitu menentukan strategi atau metode

yang akan digunakan dan melukiskan langkah-langkah yang akan digunakan

dalam menyelesaikan soal.

3) Melaksanakan rencana pemecahan masalah; yaitu melakukan rencana yang

telah ditetapkan pada tahap merencanakan masalah.

4) Memeriksa kembali; yaitu mengecek atau menguji solusi yang telah

diperoleh.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan pemecahan masalah

adalah cara yang digunakan untuk mencari solusi pada suatu masalah yang

memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.

Page 27: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

12

4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Memecahkan Masalah

Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat membuat seorang individu

menafsirkan, menganalisis, atau memanipulasi informasi. Dengan kemampuan

berpikir tingkat tinggi, siswa dapat membedakan ide atau gagasan dengan jelas

dan mampu memecahkan masalah. Menurut (Rochmah, 2017) kemampuan

berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah proses berpikir yang lebih tinggi, tidak

hanya dengan cara mengingat atau menghafal dan menyampaikan informasi yang

diketahui saja. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ialah kemampuan

mengembangkan informasi baru untuk berpikir kritis, kreatif guna mementukan

keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru.

(Dinni, 2018) menjelaskan tujuan utama dari kemampuan berpikir tingkat

tinggi adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik pada

level ynang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan kemampuan untuk

berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berpikir kreatif

dalam memecahkan suatu masalah menggunakan pengetahuan yang dimiliki serta

membuat keputusan-keputusan dalam situasi yang kompleks.

(Irawati, 2018) menyatakan bahwa peningkatan kemampuan berpikir

tingkat tinggi dalam pelajaran matematika dapat dikembangkan melalui penerapan

soal pemecahan masalah matematika. Pemecahan masalah yang dimaksud dalam

pembelajaran matematika adalah serangkaian kegiatan siswa yang dilakukan

untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Nakin (Hodiyanto, 2014) pemecahan

masalah adalah proses yag melibatkan langkah-langkah tertentu, yang sering

disebut sebagaimodel atau langkah-langkah pemecahan masalah untuk

menemukan solusi suatu masalah.

Page 28: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

13

(Ambarawati et al., 2014) mengungkapkan bahwa setiap siswa memiliki

perbedaan kemampuan dalam pemecahan masalah, masalah bagi siswa belum

tentu masalah bagi siswa lain. Menurut (Satriani & Wahyuddin., 2018)

Kemampuan pemecahan masalah merupakan upaya yang dilakukan untuk

memperoleh jawaban yang tepat setelah menerapkan pengetahuan, pemahaman

dan keterampulannya dalam memecahkan masalah.

Adapun masalah bagi siswa diwaktu tertentu boleh jadi bukan masalah

diwaktu lain. Hal ini disebabkan adanya perkembangan kemampuan yang pada

awalnya merupakan masalah namun setelah terbiasa berlatih menjadi bukan

masalah lagi. Selanjutnya Hudojo (Ambarawati et al., 2014) menyatakan bahwa

dengan pemecahan masalah siswa akan berlatih memproses data atau informasi.

Pemrosesan data atau informasi ini disebut berpikir.

Dalam pemecahan masalah siswa dapat menunjukkan kemampuan

memahami masalah dengan baik, menyajikan masalah secara jelas, memilih

pendekatan (strategi) pemecahan, dan mampu menerapkan model yang efektif.

Nasution (Rochmah, 2017) menjelaskan bahwa dengan memecahkan masalah

pelajar menemukan aturan baru yang lebih tinggi tarafnya sekalipun ia mungkin

tidak merumuskannya secara verbal.

Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

berpikir tingkat tinggi dalam memecahkan masalah merupakan cara berpikir yang

lebih tinggi dengan menggunakan langkah-langkah tertentu untuk menemukan

solusi suatu masalah berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

Page 29: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

14

5. Revisi Taksonomi Bloom

Menurut (Anderson & Krathwhol, 2015) taksonomi adalah sebuah

kerangka pikir khusus. Menurut (Effendi, 2017) taksonomi Bloom adalah susunan

tingkatan yang mengidentifikasikan kemampuan berpikir dari tingkat terendah

hingga tingkat tertinggi.

Dengan berkembangnya teori pendidikan, Krathwohl dan para psikolog

aliran kognitif mmerevisi taksonomi Bloom yang berkembang sesuai dengan

kemajuan zaman. Pada tahun 2001 revisi taksonomi bloom dipublikasikan. Revisi

yang dibuat ini hanya mencakupi ranah kognitif dengan menggunakan kata kerja

(Effendi, 2017)

Pada revisi taksonomi Bloom memiliki dua dimensi. Dua dimensi itu

adalah proses kognitif dan pengetahuan.

1. Dimensi Pengetahuan

Dimensi pengetahuan terdapat empat macam antara lain: dimensi faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif (Kusnawa, 2012)

a) Pengetahuan faktual adalah pengetahuan yang mepunyai ciri-ciri tampak

lebih nyata dan operasional, serta bersifat penjelasan singkat atau bersifat

kebendaan yang diobservasi dengan mudah. Meliputi definisi

pengetahuan, pengetahuan umum dan bagian bagiannya, atau bentuk dari

bagian-bagan sesuatu benda baik dalam bentuk proses atau hasil

pekerjaan atau alam.

b) Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang lebih sulit dalam

bentuk pengetahuan yang terstruktur. Mencakup pengetahuan

Page 30: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

15

pengklasifikasian, prinsip-prnsip, generalisasi, teori-teori hukum, model-

model dan struktur isi materinya.

c) Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan bagaiman melakukan

suseatu. Mencakupi pengetahuan keterampilan algoritma, teknik-teknik,

metode-metode, dan penentuan kriteria pengetahuan atau pembenaran

”ketika melakukan” dalamranah dan mata pelajaran tertentu.

d) Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan tentang definisi

umum dan pengetahuan mengenai tugas-tugas termasuk pengetahuan

kontekstual dan konditional.

2. Dimensi Proses Kognitif

Dimensi proses kognitif berisikan enam kategori: Mengingat,

Memahami, Mengaplikasikan, Menganalisis, dan Mencipta(Anderson &

Krathwhol, 2015)

1) Mengingat (C1)

Mengingat berarti mengambil pegetahuan tertentu dari memori jangka

panjang. Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar

yang bermakna dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut

dipakai dalam tugas-tugas yang lebih kompleks.

2. Memahami (C2)

Memahami adalah mengkonstruksi makna dari materi pelajaran,

termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Proses-

proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan,

Page 31: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

16

mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan,

membandingkan dan menjelaskan.

3. Mengaplikasikan (C3)

Mengaplikasikan berarti menerapkan atau menggunakan suatu prosedur

dalam keadaan tertentu. Proses kognitif menerapkan langkah tertentu

dalam mengerjakan soal maupun menyelesaikan masalah. melibatkan

penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan

atau menyelesaikan masalah. Kategori mengaplikasikan terbagi atas dua

proses kognitif, yaitu mengerjakan ketika tugasnya soal latihan (yang

familier).

4. Menganalisis (C4)

Menganalisis artinya membagi materi menjadi bagian penyusunnya serta

mementukan hubungan tiap bagian tersebut. Keseluruhan susunan/tujuan

kategori menganalisis terdiri atas membedakan, mengorganisasi, serta

mengatribusikan.

5. Mengevaluasi (C5)

Mengevaluasi ialah mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan/atau

standar. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif

memeriksa dan mengkritik.

6. Mencipta (C6)

Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu

yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.

Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan dalam mencipta meminta siswa

membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau

Page 32: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

17

bagian jadi suatu pola atau struktur yang belum ada sebelumnya.

mencipta berisikan tiga proses kognitif: merumuskan, merencanakan, dan

memproduksi.

Tahapan yang dipaparkan tersebut, selanjutnya dikelompokkan menjadi

dua kategori, yakni kemampuan berpikir tingkat rendah (LOT) dan keterampilan

berpikir tingkat tinggI (HOTS). Tiga level pertama mengingat (C1), memahami

(C2), menerapkan (C3), merupakan Low Order Thinking, sedangkan tiga level

berikutnya yakni menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6)

merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills

(Irawati, 2018)

Berdasarkan pemaparan diatas, pada penelitian ini menggunakan revisi

taksonomi Bloom. Maka dari itu penelitian ini lebih berfokus kepada kemampuan

siswa pada level menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

6. Indikator Berpikir Tingkat Tinggi

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kamus Pusat Bahasa, 2008)

indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk/keterangan.

Individu dikatakan mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi apabila

memenuhi beberapa indikator yang sesuai dengan tahapan dalam kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Adapun indikator yang digunakan meliputi indikator yang

telah dinyatakan oleh Krathwohl dan Anderson (Tonra, 2019) berikut penjelasan

indikator tersebut yang meliputi:

1. Analyze (menganalisis) didefinisikan sebagai kegiatan dalam memisahkan

materi ke dalam bagian-bagian penyusunnya serta mampu menetapkan suatu

Page 33: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

18

bagian berhubungan dengan bagian lainnya. Pada bagian Analyzing diterdiri

dari beberapa kategori yang meliputi Differentiating (membedakan),

Organizing (mengorganisasi) dan Attributing (menghubungkan).

a. Differentiating (membedakan) merupakan suatu kegiatan dimana individu

mampu membedakan materi yang relevan dan yang tidak relevan atau

individu tersebut mampu membedakan materi yang penting atau tidak

penting yang diberikan oleh guru.

b. Organizing (mengorganisasi) terjadi ketika individu mampu menetapkan

bagaimana suatu elemen pada materi cocok dengan elemen lainnya dan

dapat berfungsi bersama-sama dalam suatu struktur tertentu.

c. Attributing (mendekonstruksi) adalah ketika individu mampu untuk

menetapkan inti dari suatu materi.

2. Evaluate (mengevaluasi) merupakan kegiatan dalam mengambil keputusan

pada kriteria dan standar tertentu, yang meliputi Checking (mengecek) dan

Critiquing (mengkritik).

a. Checking (mengecek) merupakan suatu kegiatan dalam mendeteksi

ketidakselarasan dalam suatu proses atau hasil dengan memastikan apakah

proses atau hasil memiliki keselarasan internal atau menentukan keefektifan

suatu prosedur yang ditetapkan.

b. Critiquing (mengkritisi) merupakan suatu kegiatan individu dalam

menentukan ketidakselarasan antara hasil atau beberapa kriteria eksternal

sehingga dapat menetapkan apakah suatu prosedur itu layak digunakan

dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan.

Page 34: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

19

3. Create (mencipta) adalah suatu kegiatan dimana individu membuat atau

memperoleh cara pandang, ide atau produk baru dari melihat suatu kejadian

tertentu. Create dimaksud disini yaitu menempatkan suatu elemen-elemen

secara bersama-sama untuk membentuk suatu struktur atau pola yang baru,

atau hasil yang bukan ditiru dari orang lain tetapi hasil dari diri sendiri.

Create meliputi beberapa bagian yaitu:

a. Generating (menyusun) didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam

menentukan hipotesis alternatif berdasarkan kriteria

b. Planning (merencanakan) merupakan suatu kegiatan dalam menentukan

rancangan dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu.

c. Producing (menghasilkan) merupakan kegiatan dalam menghasilkan

suatu produk yang dihasilkan sendiri.

Adapun indikator yang peneliti gunakan yaitu indikator yang dikemukakan

oleh krathwohl, diantaranya yaitu kemampuan berpikir dalam menganalisis,

kemampuan berpikir dalam mengevaluasi, serta kemampuan berpikir dalam

mencipta.

Tabel 2.1 Indikator Berpikir Tingkat Tinggi Revisi Taksonomi Bloom

No. Berpikir Tingkat Tinggi

Taksonomi Bloom Revisi Indikator

1. Analyze (menganalisis) a. Differentiating

(membedakan)

Mencari informasi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan pada masalah/soal yang diberikan

b. Organizing (mengorganisasi)

Mengidentifikasi hubungan atau keterkaitan informasi-informasi yang ada pada masalah/soal

Page 35: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

20

7. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) yakni materi yang

diajarkan di Sekolah Menengah Pertama.

Sistem Persamaan Linear

Sistem persamaan linear adalah himpunan berhingga dari persamaan linear

Bentuk umum:

Suatu persamaan linear yang mengandung n peubah x1, x2 ,…,xn dinyatakan dalam

bentuk a1x1 + a2x2 + … + anxn = b dengan a1, a2, …, an , b adalah konstanta riil.

Contoh 1:

a. x + y = 4 → persamaan linear dengan 2 peubah

b. 2x – 3y = 2z +1 → persamaan linear dengan 3 peubah

c. 2 log x + log y = 2 → bukan persamaan linear

d. 2ex = 2x + 3 → bukan persamaan linear

c. Attributing (mendekonstruksi)

Menentukan inti dari permasalahan pada soal yang diberikan.

2. Evaluating (mengevaluasi) a. Checking (mengecek)

Mendeteksi kekonsistenan dan ketidakkonsistenan internal pada suatu proses atau hasil

b. Critiquing (mengkritisi) Mendeteksi kekonsistenan dan ketidakkonsistenan antara hasil dengan kriteria eksternal

3. Creating (mencipta) a. Generating (menyusun)

Menentukan ide untuk memecahkan masalah yang diberikan

b. Planning (merencanakan Menyusun strategi dalam memecahkan masalah

c. Producing (menghasilkan)

Mengimplementasikan ide dan strategi yang telah disusun untuk menghasilkan solusi dari masalah

Page 36: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

21

Tidak semua sistem persamaaan linear memiliki ( solusi ), sistem

persamaan linear yang memiliki penyelesaian memiliki dua kemungkinan yaitu

penyelesaian tunggal dan penyelesaian banyak. Secara lebih jelas dapat dilihat

pada diagram berikut :

{𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛)

𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 (𝑘𝑜𝑛𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛) {𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘

Pada sistem persamaaan linear dengan dua peubah, secara geometris:

a. Jika SPL tidak mempunyai penyelesaian maka grafiknya berupa dua garis

yang saling sejajar,

b. Jika penyelesaiannya tunggal maka himpunan penyelesaiannya berupa sebuah

titik hasil perpotongan dua garis,

c. Jika penyelesaiannya banyak maka himpunan penyelesaiannya berupa dua

garis lurus yang saling berhimpit.

Secara lebih jelas dapat dilihat pada contoh berikut :

a. x + y = 2 ,

2x + 2y = 6

Grafiknya :

.......................................... 2x + 2y =6

.......................................... x + y = 2

Grafik tersebut menunjukkan bahwa kedua garis sejajar sehingga tidak

penyelesaian yang memenuhi sehingga disimpulkan bahwa SPL tidak konsisten.

Page 37: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

22

b. x – y = 2 ,

x + y = 2

Grafiknya :

..................................... x + y = 2

Grafik tersebut menunjukkan bahwa himpunan penyelesaian dari SPL

adalah titik potong antara x – y = 2 dan x + y = 2 yaitu titik ( 2,0 ). Jadi

penyelesaian dari SPL adalah tunggal yaitu x = 2 dan y = 0.

c. x + y = 2

2x + 2y = 4

Grafiknya :

Grafik diatas bahwa x + y = 2 dan 2x + 2y = 4 saling berhimpit

sehingga hanya terlihat seperti satu garis saja. Himpunan penyelesaian dari

SPL semua titik yang terletak disepanjang garis tersebut. Misalkan diambil x =

0 maka didapatkan y = 2 yang memenuhi persamaan, jika x = 1 maka nilai y =

1 adalah nilai yang memenuhi . Secara matematis dapat dituliskan sebagai : {

(x,y) | x = 2 – y , x∈ R ,y ∈R }

Untuk kasus sistem persamaan linear dengan menggunakan dua peubah ,

pembuatan grafik untuk menentukan himpunan penyeleaian seperti ini masih

Page 38: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

23

memungkinkan, hanya saja untuk jumlah peubah yang lebih banyak hal ini sulit

dilakukan.

Sistem Persamaan Linear dua variabel

Persamaan linear dua variabel merupakan persamaan yang memiliki dua

variabel dengan pangkat tiap variabelnya satu. Adapun, sistem persamaan linear

dua variabel merupakan dua persamaan linear yang masing-masing mempunyai

dua variabel yang hanya memiliki satu penyelesaian.

Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:

=+

=+

rqypxcbyax

, dengan a, b, p, q ≠ 0

Dimana x dan y sebagai variabel , dan a, b, p, dan q sebagai konstanta

Sistem persamaan linear dua variabel dibagi menjadi empat metode, yaitu

sebagai berikut:

1) Metode Subtitusi

Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode

subtitusi dilakukan dengan cara mengganti (mensubtitusikan) salah satu

variabel dengan variabel lainnya.

2) Metode Eliminasi

Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode

eliminasi dilakukan dengan cara menghilangkan (mengeliminasi) salah satu

variabelnya sehingga variabel yang lain ditemukan solusi nilainya.

Page 39: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

24

3) Metode Grafik

Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel dengan metode

grafik dilakukan dengan cara membuat grafik kedua persamaan, kemudian

menentukan titik potongnya, titik potong tersebut merupakan penyelesaian

SPLDV.

4) Metode Gabungan Eliminasi dan Subtitusi

Metode gabungan ialah perpaduan dari metode subtitusi dan metode

eliminasi. (Forum Tentor Indonesia, 2019)

Contoh Soal:

Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut :

• 2x + y = 6

• x – y = 7

Penyelesaian :

1. Dengan metode subtitusi

2x + y = 6 ............ (1)

x – y = 7 .............. (2)

Dari persamaan (2) didapat x = 7 – y, kemudian subtitusikan pada

persamaan (1), sehingga diperoleh:

2x + y = 6

→ 2(7 – y) + y = 6

→ 14 – 2y + y = 6

→ 14 – y = 6

→ y = 8

Page 40: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

25

Subtitusikan y = 8 ke salah satu persamaan, misal persamaan (1),

maka:

2x + y = 6

2x + (8) = 6

2x = -2

x = -1

Jadi, himpunan penyelesaiannya {(−1, 8)}

2. Dengan metode eliminasi

Dari sistem persamaan linear:

2x + y = 6 ............ (1)

x – y = 7 .............. (2)

• Mengeliminasi variabel y

Dari dua persamaan linear tersebut, koefisien dari variabel y sudah

sama, maka untuk mengeliminasinya:

2𝑥 + 𝑦 = 6 𝑥 − 𝑦 = 7

x = −1−

• Mengeliminasi variabel x

Karena koefisien dari variabel x pada dua persamaan tersebut berbeda,

maka untuk mengeliminasinya kita harus menyamakan terlebih dahulu

koefisiennya.

2x + y = 6 x1 2x + y = 6

x + y = 7 x2 2x +2y = 14

-y = -8

Page 41: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

26

y = 8

Jadi, himpunan penyelesaiannya {(−1, 8)}

3. Dengan metode grafik

Untuk 2x + y = 6, maka:

X 0 3

Y 6 0

Maka, grafik garis lurus melalui (0,6) dan (3,0)

Untuk x + y = 7

X 0 7

Y 7 0

Maka, grafik garis lurus melalui (0,7) dan (7,0)

Kemudian kedua garis lurus digambarkan pada satu bidang kartesius:

Jadi, himpunan penyelesaiannya {(−1, 8)}

4. Dengan metode gabungan eliminasi dan subtitusi

Dari sistem persamaan linear:

2x + y = 6 ............ (1)

Page 42: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

27

x – y = 7 .............. (2)

• Eliminasi

Untuk langkah pertama, kalian bisa memilih variabel yang kan

dieliminasi. Jika diperhatikan dari dua persamaan linear tersebut, maka

akan lebih sederhana mengeliminasi variabel x.

2𝑥 + 𝑦 = 6 𝑥 − 𝑦 = 7

x = −1−

• Subtitusi

Setelah diperoleh nilai dari salah satu variabel ( pada contoh diatas,

didapat x = -1), kemudian subtitusikan pada salah satu persamaan

linearnya (misal dipilih persamaan yang ke-2), maka:

x + y = 7 → -1 + y = 7

→ y = 7 + 1 = 8

Jadi, himpunan penyelesaiannya {(−1, 8)}

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan uraian mengenai hasil-hasil penelitian

yang sebelumnya telah dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang relevan sesuai

sesuai dengan penelitian ini adalah:

1) Hasil penelitian yang relevan yang sesuai dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh (Irawati, 2018) dengan judul “Analisis

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal

Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Bilangan Bulat”. Berdasarkan

hasil penelitian, tingkat kemampuan analisis siswa siswa rata-rata mencapai

Page 43: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

28

30%, tingkat mengevaluasi 32%, dan tingkat mencipta 23% dari skor

maksimal 100. Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat rendah.

Berdasarkan hasil wawancara hal tersebut disebabkan karena siswa masih

belum terbiasa menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dalam

setiap pembelajaran dikelas. Kemampuan berpikir tingkat tinggi saling

berhubungan satu sama lain. Jika kemampuan berpikir tingkat tinggi yang

mendasar yaitu kemampuan analisis siswa masih rendah maka akan

mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi selanjutnya yaitu

mengevaluasi dan mencipta.

2) Penelitian yang dilakukan oleh (Oesmolos & Ratu, 2019) dengan judul

“Profil Higher Order Thinking Skill Siswa dalam Menyelesaikan Masalah

Aritmatika Sosial” Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek

berkemampuan matematika tinggi mencapai HOTS pada tahap menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta. Sedangkan subjek berkemampuan matematika

sedang dan rendah belum mampu mencapai HOTS baik pada tahap

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni, 2017) dengan judul

“Pengembangan Tes Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Berdasarkan

Revisi Taksonomi Bloom untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Siswa Kelas VIII SMPN Sungguminasa Gowa”. Menyimpulkan

bahwa dari 117 siswa yang mengikuti tes tertulis terlihat ada 76 siswa yang

berada pada kategori sedang diantaranya dapat menyelesaiakan soal hingga

level mengevaluasi, walaupun terlihat juga beberapa siswa yang

menyelesaikan soal mencipta. Setelah di analisis diketahui bahwa dari hasil

Page 44: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

29

tes, kelemahan siswa banyak ditemukan pada saat mengerjakan soal

mencipta. Berdasarkan hasil wawancara, pada dasarnya siswa mengetahui

konsep persamaan serta metode subtitusi akan tetapi ia belum terbiasa serta

masih merupakan sesuatu yang baru baginya untuk mendapatkan

kemungkinan penyelesaian persamaan itu.

Page 45: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatf bertujuan menjelaskan dan menguraikan suatu kejadian,

kegiatan sosial, perilaku, serta pendapat seseorang baik secara individu maupun

berkelompok. (Sukmadinata, 2017)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Malili yang terletak di

Kabupaten Luwu Timur yang dilaksanakan sejak tanggal 3 Agustus 2020.

C. Subjek Penelitian

Teknik pengambilan subjek penelitian bertujuan untuk memperoleh

informasi tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Subjek dipilih

berdasarkan hasil tes tertulis.

Untuk menentukan subjek, akan digunakan langkah-langkah dibawah ini:

1. Menetapkan kelas tempat melakukan penelitian, yaitu kelas VIII SMP Negeri

3 Malili

Page 46: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

31

2. Memilih satu kelas untuk diberikan tes soal HOTS dengan melihat

kemampuan matematika yang dimiliki siswa, yaitu memilih kelas dimana

siswa berprestasi paling banyak dan disertai pertimbangan guru mata

pelajaran matematika.

3. Melakukan tes soal HOTS kepada seluruh siswa pada kelas yang telah dipilih.

Dari hasil tes kemudian dipilih 3 siswa sebagai subjek penelitian dengan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Subjek penelitian terdiri 3 siswa dengan nilai tertinggi.

b. Subjek yang dipilih merupakan subjek yang dapat berkomunikasi dengan

baik serta mampu mengemukakan hasil pemikirannya. Dengan tetap

meminta pertimbangan dari guru mata pelajaran

c. Subjek yang bersedia untuk berpartisispasi selama berlangsungnya proses

penelitian.

D. Fokus Penelitian

Mendeskripsikan kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa dalam

memecahkan masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom.

E. Prosedur Penelitian

Berikut tahap yang ditempuh peneliti dalam prosedur penelitian, yaitu:

1. Langkah perencanaan

a. Membuat proposal kemudian dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing

b. Menyiapkan alat bantu rekam seperti kamera atau handphone

Page 47: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

32

c. Menyiapkan instrumen penelitian.

d. Melakukan validasi instrumen pendukung, dalam tahap ini divalidasi

oleh orang yang berkompeten yaitu dosen pendidikan matematika

yang ahli dibidangnya.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi

a. Pemberian tes tertulis guna menetapkan 3 subjek dengan kemampuan

matematika tinggi

b. Melakukan wawancara kepada subjek penelitian untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan tes tertulis

c. Menganalisis lembar jawaban dan hasil interviu

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang dipergunakan untuk menilai setiap kejadian

maupun peristiwa yang dilihat (Sugiyono, 2018). Peneliti itu sendiri merupakan

instrumen utama dalam penelitian dikarenakan peneliti yang terjun di lapangan,

serta peneliti yang paham mengenai kondisi lapangan tersebut melalui observasi

dan wawancara. Adapun instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu sebagai berikut:

1. Tes Tertulis

Tes tertulis dalam penelitian ini berupa soal uraian yang terdiri dari 3 butir

soal HOTS materi SPLDV dan telah divalidasi oleh tim validator. Kriteria soal

yang digunakan yaitu soal yang disusun berdasarkan indikator berfikir tingkat

tinggi dari revisi taksonomi Bloom yaitu level berfikir C4 (menganalisis), C5

(mengevaluasi), dan C6 (mencipta).

Page 48: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

33

2. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian dengan tujuan untuk

mendapatkan informasi secara langsung dari subjek penelitian dengan

melakukan wawancara secara tidak terstruktus. Berikut pertanyaan pokok yang

digunakan adalah:

1. Dari soal ini, apa yang anda pahami?

2. Bagaimana ide awal dalam menyelesaikan soal ini?

3. Sebutkan strategi yang digunakan dalam memecahkan masalah ini!

G. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik pengumpulan data, di

antaranya:

1. Tes Tertulis

Dilakukannya tes tertulis bertujuan untuk melihat kemampuan berfikir

tingkat tinggi dan menyeleksi siswa yang akan dijadikan subjek penelitian.

Pada pelaksanaannya, siswa diberikan lembar tes yang berisikan soal-soal

HOTS materi SPLDV untuk dikerjakan secara individu.

2. Wawancara

Untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dari hasil tes tertulis maka

perlu dilakukan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan langsung

kepada subjek. Proses wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara

bergiliran agar memudahkan dalam melihat kemampuan yang dimiliki tiap

subjeknya.

Page 49: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

34

H. Teknik Analisis Data

Adapun beberapa teknik yang dipergunakan yakni sebagai berikut:

1. Analisis data tes tertulis

Dari hasil tes tertulis kemudian peneliti mengambil 3 siswa dengan siswa

kemampuan matematika tinggi. Kemudian dianalisis berdasarkan indikator

berpikir tingkat tinggi dari revisi taksonomi Bloom.

2. Analisis data wawancara

a. Langkah reduksi data

Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara kemudian direduksi.

Reduksi pada penelitian ini diartikan sebagai proses dalam memilih dan

memfokuskan perhatian kepada data-data yang diperoleh dari lapangan

dengan memilih data yang pokok dan membuang data yang tidak

dibutuhkan. Dari proses reduksi, data-data diseleksi kemudian

disederhanakan dan dikategorisasikan atau dikelompokkan sesuai dengan

kebutuhan peneliti untuk menjawab rumusan masalah.

b. Langkah penyajian data atau display

Pada langkah penyajian data mencakup kegiatan pengorganisasian

hasil reduksi data dengan menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat

naratif, sebagaimana bertujuan untuk memudahkan dalam penarikan

kesimpulan pada tahap selanjutnya. Data yang disajikan berupa deskripsi

kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek selama wawancara yang telah

dilakukan pada penelitian.

Page 50: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

35

c. Langkah penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan

tentang kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan

masalah SPLDV berdasarkan revisi Taksonomi Bloom pada siswa kelas

VIII SMP Negeri 3 Malili.

I. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang dapat dipercaya atau

kredibel maka dilakukanlah triangulasi. Triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu triangulasi metode dengan mengecek data kepada sumber yang

sama dengan metode yang berbeda, yakni dengan mengecek keabsahan data yang

didapatkan dari sumber yang sama pada lembar jawaban serta hasil interviu.

Page 51: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan masalah SPLDV berdasarkan

revisi taksonomi Bloom pada kelas VIII SMP 3 Malili. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa merupakan hal yang perlu dimiliki setiap siswa, sehingga

harus diperhatikan oleh pendidik. Dari hal tersebut peneliti berusaha untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Namun sebelum melaksanakan

penelitian, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa tes pemecahan masalah

yang terdiri dari 3 soal essay. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih

mendalam terkait kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, maka dilakukan

wawancara kepada 3 siswa yang dipilih sebagai subjek penelitian. Setelah

instrumen disusun selanjutnya melaksanakan penelitian untuk memperoleh data

yang dibutuhkan mengenai kemampuan berpikir tingkat tinngi dalam

memecahkan masalah SPLDV.

Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII.1 SMP Negeri 3 Malili selama 2

kali pertemuan, yaitu memberikan tes pemecahan masalah pada hari Jumat

tanggal 21 Agustus 2020 pukul 09.00 wita yang berjumlah 17 siswa, selanjutnya

dilakukan wawancara pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2020 pukul 16.51 wita

untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam terkait kemampuan berpikir

tingkat tinggi siswa, maka dilakukan wawancara kepada 3 siswa yang dipilih

Page 52: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

37

sebagai subjek penelitian. Atas pertimbangan kelancaran proses wawancara, maka

dipilih subjek penelian yang komunikatif (mudah untuk diajak berkomunikasi).

Berdasarkan saran dan rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika, maka

dipilih 3 (tiga) orang subjek penelitian yaitu 3 siswa dengan nilai tertinggi.

Tabel 4.1 Hasil Tes Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

Malili

No. Inisial Siswa Nilai

1 AMIF 77

2 ACR 43

3 A 81

4 AHR 83

5 BWF 81

6 DA 56

7 IP 64

8 J 85

9 LS 85

10 MI 62

11 PW 77

12 R 85

13 RW 96

14 SAPW 100

15 SM 83

16 S 87

17 YF 75

Page 53: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

38

Berdasarkan tabel 4.1 yaitu hasil tes pemecahan masalah siswa, maka pada

tabel 4.1 yang menjadi subjek dalam penelitian ini berada pada 3 siswa dengan

nilai tertinggi.

Tabel 4.2 Subjek Penelitian

No. Inisial Siswa Kode

1 SAPW NA1

2 RW NA2

3 S NA3

Adapun jadwal pelaksanaan penelitian berupa tes dan wawancara.

Pemberian Tes Pemecahan Masalah diadakan pada hari Jumat tanggal 21 Agustus

2020 dan wawancara dilakukan pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2020.

Berdasarkan data hasil tes tertulis dan wawancara, maka akan dipaparkan

deskripsi tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Adapun deskripsi mengenai

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam memecahkan masalah SPLDV

dapat dilihat dari uraian berikut.

a. Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek NA1 dalam

memecahkan masalah SPLDV

Pada bagian ini akan dideskripsikan data hasil tes pemecahan masalah

dan data hasil wawancara siswa untuk 3 (tiga) soal. Subjek NA1 dipilih untuk

mewakili 17 orang siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah

tinggi. Hasil tes tertulis kemampuan pemecahan masalah yang telah

dikerjakan menunjukkan hasil yang baik.

Page 54: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

39

1. Menganalisis

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 1 (satu)

Gambar 4.1.1 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA1 Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek

mampu mengerjakan soal nomor 1 dengan baik. Dapat dilihat bahwa

subjek dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

Page 55: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

40

soal. Selanjutnya subjek menuliskan kedua persamaan dengan benar yaitu

(x + y = 60, 1000y +1.200y = 63.000). selanjutnya subjek mengelimiasi

kedua persamaan tersebut dan menuliskan hasilnya dengan tepat. Tahap

akhir subjek menghitung buah apel dan buah mangga yang didapatkan

masing-masing anak dan menuliskan setiap anak mendapatkan 3 buah apel

dan 1 buah mangga. Untuk mendalami kemampuan berpikir tingkat tinggi

subjek pertama, maka dilakukan proses wawancara. Adapun kutipan

wawancara subjek pertama untuk soal nomor 1 (satu) adalah sebagai

berikut:

Keterangan: PE = Pertanyaan Peneliti NA1 = Jawaban Subjek Pertama

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti

dengan subjek pertama dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan SPLDV pada indikator menganalisis

PE - W01 :Coba adek baca soal nomor 1! NA1- W01 :(membaca soal) PE - W02 :oke... dari masalah yang diberikan, coba sebutkan

informasi apa saja yang diketahui! NA1-W02 :yang diketahui itu, pak Darmawan membeli 60 buah

dengan harga 63.000. Hmm… harga 1 apel nya itu 1000/ buah. Harga 1 mangga itu 1.200/buah kak. Terus itu buah mau dibagikan ke 15 anak yang ada di panti asuhan.

PE – W03 :Nah, dari yang diketahui itu, apakah semuanya digunakan dalam menyelesaikan soal?

NA1- W03 :Iye kak, digunakan semua. PE-W04 :apa yang dicari dari soal ini? NA1-W04 :ini kak, berapa buah Apel dan Mangga yang didapatkan

masing-masing anak. Kalau sudah diketahui jumlah Apel dan Mangga, bisa mi di didapat berapa buah Apel dan Mangga yang na dapat masing-masing anak.

PE-W05 :apakah yang diketahui saling berhubungan dengan masalah itu?

Page 56: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

41

NA1-W05 :Iye kak, saling berhubungan. PE-W06 :Kenapa? NA1-W06 :Kan diketahui banyaknya buah yang dibeli dan harganya.

Nah semuanya itu akan dipakai untuk tentukan jumlah masing-masing buahnya kak. kalau sudah didapat itu, nanti itu lagi yang dipakai untuk tentukan berapa buah apel dan mangga yang didapat tiap anak.

PE-W07 :Strategi apa yang adek gunakan untuk menyelesaikan soal ini?

NA1-W07 :kan diketahui ada buah apel dan buah mangga kak, jadi pertama saya misalkan dulu x = apel dan y = mangga. Kemudian saya cari dulu salah satunya kak (x atau y), jadi saya hilangkan salah satu (x atau y), diatas dikali 1.200 dan dibawah saya kali 1 ji kak. 1.200 × ( x + y = 60) dan 1 × (1.000x + 1.200y = 63.000), jadi hasilnya seperti ini (1.200x + 1.200y = 72.000 dan 1.000x + 1.200y = 63.000). karena y-nya sama kemudian saya kurangkan, jadi saya bisa saya dapat nilai x-nya berapa.

PE-W08 :apa itu istilahnya kalau di kurangkan? NA1-W08 :hmmm (sambil berpikir). Di eliminasi kak. PE-W09 :setelah kita eliminasi kita apakan lagi ? NA1-W09 :karena saya dapat mi nilai x-nya selanjutnya untuk cari

nilai y-nya saya gunakan lagi metode eliminasi, jadi diatas dikali 1.000 dan dibawah saya kali 1 ji kak. 1.000 × ( x + y = 60) dan 1 × (1.000x + 1.200y = 63.000), jadi hasilnya seperti ini (1.000x + 1.000y = 60.000 dan 1.000x + 1.200y = 63.000). jadi saya dapatmi nilai y-nya kak.

PE-W10 :setelah itu? NA1-W10 :Setelah itu saya lanjut untuk menghitung berapa buah apel

dan mangga yang didapatkan 15 anak. Jadi banyaknya apel

saya bagi banyaknya anak (45 𝑎𝑝𝑒𝑙

15 𝑎𝑛𝑎𝑘= 3 𝑎𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑛𝑎𝑘)

kemudian kucari lagi banyak mangga yang didapatkan tiap anak. Jadi, banyaknya mangga saya bagi banyaknya anak ( 15 𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎

15 𝑎𝑛𝑎𝑘= 1 𝑎𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑛𝑎𝑘).

Berdasarkan kutipan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa

subjek (NA1) dapat mengetahui dan menjelaskan informasi apa saja yang

diketahui dari soal terlihat pada kutipan (NA1-W02), selain itu subjek

dapat menjelaskan inti dari masalah tersebut terlihat pada kutipan (NA1-

Page 57: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

42

04). Subjek juga mengatakan bahwa setiap informasi yang diketahui

mempunyai hubungan terlihat pada kutipan (NA1-W06).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara, dapat dilihat bahwa

subjek sudah mampu membedakan terlihat ketika subjek menuliskan dan

dapat menjelaskan informasi yang diketahui. Subjek mampu

mendekonstruksi terlihat saat subjek menuliskan dan dapat menjelaskan

inti dari masalah yang ada. Subjek juga telah mampu mengorganisasi

ditandai dengan subjek dapat menjelaskan hubungan antara informasi yang

diketahui dan ditanyakan dalam menyelesaikan soal.

2. Mengevaluasi

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 2 (dua)

Page 58: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

43

Gambar 4.1.2 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA1 Soal Nomor 2

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek (NA1)

mampu mengerjakan soal nomor 2 dengan baik. Dimana subjek dapat

menuliskan informasi apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. siswa

dapat menentukan harga baju dan rok di toko A dan di toko B dengan benar.

Selanjutnya subjek juga mampu memberikan pendapat dan alasan sebaiknya

Page 59: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

44

Azkia membeli baju dan rok ditoko B. Untuk mendalami kemampuan

berpikir tingkat tinggi subjek pertama, maka dilakukan proses wawancara.

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti dengan

subjek NA1 dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi dalam

memecahkan SPLDV pada indikator mengevaluasi.

PE-W01 :oke lanjut soal no.2 dih. dari masalah yang diberikan, coba sebutkan informasi apa saja yang diketahui

NA1-W01 :yang diketahui itu, toko A dan toko B menjual baju dan rok. Di toko A Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok seharga 240.000, lalu membeli lagi 2 baju dan 1 rok seharga 140.000. Kemudian di toko B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok seharga 225.000, lalu membeli lagi 3 baju dan 1 rok.

PE-W02 :apakah yang ditanyakan dari soal ini? NA1-W02 :yang ditanyakan itu kak, di toko manakah sebaiknya Azkia

membeli 1 baju dan 1 rok. PE-W03 :apa jawabanta disitu dek? NA1-W03 :Menurutku itu kak, sebaiknya azkia membeli baju dan rok

ditoko B PE-W04 :Apa alasanta pilih di toko B? NA1-W04 :Karena kalau di toko B lebih murah ih kak daripada beli di

toko A PE-W05 :Bagaimana carata cek kalau toko B lebih murah? NA1-W05 :Jadi pertama itu kak saya cari dulu harga baju dan rok di

toko A. Dan saya dapat di toko A harga bajunya itu 40.000 dan harga rok itu 60.000. kemudian saya cari lagi harga baju dan rok di toko B, yang saya dapat harga bajunya itu 42.000 dan harga roknya 57.000. hmmm, jadi setelah itu saya jumlahkan mi pengeluaran di toko A itu 40.000+60.000=100.000, kalau di toko B itu 42.000+57.000=99.000.

Berdasarkan hasil kutipan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa

subjek (NA1) dapat menyebutkan hal apa saja yang diketahui dalam soal

dan menyebutkan hal apa saja yang ditanyakan dalam soal terlihat pada

kutipan (NA1-W01). Selanjutnya subjek menjelaskan cara yang dilakukan

dalam mengecek kebenaran terlihat pada kutipan (NA1-W05), serta mampu

mengkritik dalam memeriksa kebenaran jawabannya terlihat pada kutipan

Page 60: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

45

(NA1-W04). Kemampuan subjek (NA1) memberikan alasan dari setiap

jawabannya terlihat dari kutipan hasil wawancara di atas, dengan subjek

mengatakan bahwa alasan memilih toko B karena lebih murah dibanding

toko A. Subjek menjelaskan cara memeriksa kebenaran jawabannya. Dari

pernyataan diatas, diketahui bahwa subjek (NA1) menunjukkan aktivitas

berpikir tingkat tinggi pada tahap mengevaluasi.

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara terlihat subjek sudah

dapat mengkritik, nampak saat subjek menuliskan pada lembar jawaban dan

bisa menjelaskan di mana toko yang seharusnya Azkia membeli. Selain itu

subjek dapat menjelaskan cara mengecek kebenaran atas jawabannya dan

bisa dilihat saat subjek menuliskan pada lembar jawaban.

3. Mencipta

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 3 (tiga)

Page 61: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

46

Gambar 4.1.3 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA1 Soal Nomor 3

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek (NA1)

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal dengan

Page 62: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

47

tepat. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memahami masalah pada soal.

Selanjutnya subjek menuliskan persamaan yang akan digunakan untuk

menentukan harga tiap itemnya. Selanjutnya siswa menuliskan susunan barang

yang mungkin akan dibeli oleh taufik. Untuk mendalami kemampuan berpikir

tingkat tinggi subjek pertama, maka dilakukan proses wawancara.

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti dengan

subjek pertama dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi dalam

memecahkan SPLDV pada indikator mencipta.

PE-W01 :Kira-kira dari soal yang diberikan, materi apa itu dek? NA1-W01 :Sistem persamaan linear dua variabel kak PE-W02 :Kenapa ki gunakan SPLDV? Kenapa ki tidak pakai cara lain

untuk jawab soal ini? NA1-W02 Karna begitu memang caranya kak PE-W03 Tidak kita tau alasannya? NA1-W03 Iye kak. PE-W04 Oke. Dari soal ini apa yang kamu ketahui? NA1-W04 yang diketaui toko sejahtera menjual macam-macam barang.

Ahmad membeli 2 tas dan 1 pasang sepatu dengan harga 200.000. ikhsan membeli 3 tas dan 2 pasang sepatu dengan harga 320.000. misbah membeli 4 baju dan 2 celana dengan harga 320.000 juga. Irsyad membeli 1 baju dan 2 celana dengan harga 140.000.

PE-W05 nah apa yang dicari dari soal ini? NA1-W05 ini kak, barang apa sja yang mungkin dibeli taufik dengan

membawa uang 120.000 PE-W06 apa strategi yang kita gunakan disini? NA1-W06 disini jenis barang yang dibeli ahmad dan ikhsan sama, dan

jenis barang yang dibeli misbah dan irsyad sama. Jadi saya cari dulu harga barang yang dibeli Ahmad dan Ikhsan. Nah, saya misalkan mi ini x sebagai tas, y sebagai sepatu. Terus, ku cari mi harga tas (x), 2x + 1y = 200.000 dikali 2, 3x + 2y = 320.000 dikali 1. Makanya kudapat ini (4x + 2y = 400.000, 3x +2y = 320.000). saya kurangkan mi nilai y-nya dan saya dapat mi nilai x disini 80.000. kemudian begitu terus mi caraku kerjai untuk dapat berapa harga sepatu, baju, celana kak.

PE-W07 kenapa ki pake metode eliminasi untuk dapat itu, kenapa ki tidak gunakan metode lain ?

NA1-W07 karena itu ji yang kurasa mudah kak, dan saya suka pake

Page 63: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

48

cara itu. PE-W08 oke. setelah itu kita apakan lagi ? NA1-W08 buat mka susunan barang yang mungkin dibeli taufik dengan

uang 120.000 kak. Disini saya dapat 6 kemungkinan kak, yang pertama itu 1 pasang sepatu ditambah 2 celana, kedua itu 2 baju, ketiga itu 3 celana, keempat 1 tas ditambah 1 pasang sepatu, kelima 1 tas ditambah 1 celana, terakhir 3 pasang sepatu.

PE-W09 6 ji saja kita dapat? Kira-kira masih ada lagi itu dek? setelah itu?

NA1-W09 tunggu kak (sambil mencakar). Aih nda adami kak, itu ji kudapat

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek

(NA1) mampu mengerjakan soal nomor 3 . Hal tersebut didukung dari

kutipan hasil wawancara diatas terlihat pada kutipan (NA1-W04), subjek

mampu menyebutkan hal yang ditanyakan dan diketahui dalam soal terlihat

pada kutipan (NA1-W05). Selanjutnya subjek (NA1) mengetahui materi atau

ide yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu materi SPLDV tetapi

subjek tidak tahu alasan mengapa menggunakan ide tersebut terlihat pada

kutipan (NA1-W01). Selain itu subjek mengemukakan bahwa strategi yang

digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu eliminasi namun subjek hanya

menggunakan satu metode dalam menyelesaikannya karna metode eliminasi

yang ia anggap mudah. Subjek juga menjelaskan strategi yang digunakan

dalam menyelesaikan dan mampu menjelaskan susunan barang yang mungkin

dibeli terlihat pada kutipan (NA1-W06).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara, bisa dilihat subjek

mengetahui ide yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu

materi SPLDV. Selanjutnya terlihat subjek mampu menyelesaikansoal

Page 64: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

49

dengan baik serta didukung hasil wawancara dengan subjek bisa menjelaskan

strategi yang dia gunakan dalam mendapatkan jawabannya.

b. Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek NA2 dalam

memecahkan masalah SPLDV

Pada bagian ini akan dideskripsikan data hasil tes tulis kemampuan

pemecahan masalah dan data hasil wawancara siswa untuk 3 (tiga) soal.

Subjek NA2 dipilih untuk mewakili 17 orang siswa yang memiliki

kemampuan pemecahan masalah tinggi. Hasil tes tertulis kemampuan

pemecahan masalah yang telah dikerjakan menunjukkan hasil yang baik.

1. Menganalisis

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 1 (satu)

Page 65: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

50

Gambar 4.1.4 Hasil Pemecahan Masalah Subjek Kedua Soal Nomor 1

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek (NA2)

mampu mengerjakan soal nomor 1 dengan baik. Dapat diliat bahwa siswa

dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Hal

ini menunjukkan bahwa subjek mengetahui informasi yang terdapat pada

soal. kemudian subjek menyatakan x sebagai buah apel dan y sebagai buah

mangga. Lalu, menuliskan persamaan yang akan digunakan untuk

menentukan nilai tiap variabelnya. Selanjutnya subjek mengeliminasi dan

mensubtitusikan persamaan tersebut dan menuliskan hasil yang tepat.

Selanjutnya subjek menghitung buah yang akan dibagikan kepada 15 anak .

Untuk mendalami kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek pertama, maka

dilakukan proses wawancara. Adapun kutipan wawancara subjek Pertama

untuk soal nomor 1 (satu) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

PE = Pertanyaan Peneliti

NA2 = Jawaban Subjek kedua

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti dengan

subjek kedua dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi dalam

memecahkan SPLDV pada indikator menganalisis

Page 66: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

51

PE-W01 :Coba kita baca dulu soalnya dek! NA2-W01 :(Membaca soal) PE-W02 :Okee dek..dari soal yang kita baca tadi, coba sebutkan

informasi apa saja yang diketahui! NA2-W02 :yang diketahui itu, ada 60 buah-buahan yang terdiri dari

buah apel dan buah mangga. Biaya untuk membelinya itu 63.000. harga apel itu 1000/buah kalau manga 1.200/buah. Nanti mau dibagikan ke 15 anak.

PE-W03 :Dalam menjawab soal ini, apa saja informasi yang digunakan? Informasi yang diketahui kan banyak, adakah yang tidak digunakan

NA2-W03 :Hmmmm,,(sambil berpikir). Dipakai semua ji kak, kalau saya patokannya langsung ji ini (sambil menunjuk jumlah barang dan harganya) dan ini (menunjuk harga apel dan mangga)

PE-W04 :apakah yang dicari dari soal ini? NA2-W04 :berapa buah apel dan mangga yang akan didapatkan

masing-masing anak PE-W05 :Nah, dari yang kita diketahui tadi, apakah saling

berhubungan dengan pertanyaan ini? NA2-W05 :(diam), apa itu dih... (sambil berpikir) PE-W06 :Begini dek, dalam menjawab soal, kan tadi soal yang kita

sebutkan itu berapa buah apel dan mangga yang didapatkan masing-masing anak. Dari soal itu, pasti ada hubungannya dengan apa yang diketahui. Bagaiamana kita bisa menjawab soal itu kalau tidak memiliki hubungan? Kira-kira hubungannya tersebut apa?

NA2-W06 :Hubungannya itu...(bingung) PE-W07 :Hmm, jadi bagaimana cara ta kerja soal ini? NA2-W07 :jadi disini kak, katakanlah buah apel itu x dan buah mangga

itu y. Terus disini saya mau cari dulu nilai x nya. Jadi disini saya eliminasi nilai y nya kak. x + y = 60 dikali 1.200, 1.000x + 1.200y dikali 1. Makanya saya dapat ini kak 1.200x + 1.200y = 72.000, 1.000x + 1.200Y = 63.000. setelah itu bisa mi saya dapatkan nilai x-nya kak

PE-W08 :setelah itu ? NA2-W08 :Saya cari nilai y-nya kak ,jadi x + y = 60. Sisa saya ganti

nilai x nya. Jadi 40 + y = 60, y = 60-45, y = 15 PE-W09 :setelah kita dapat mi nilai x dan y-nya, kita apakan lagi? NA2-W09 :setelah saya dapat nilai x dan y-nya. Saya hitung mi kak

berapa buah yang nadapat tiap anak. Jadi disini 45 apel : 15 anak = 3 buah apel tiap anak. Lalu 15 mangga : 15 anak = 1 buah mangga tiap anak.

Page 67: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

52

Berdasarkan hasil kutipan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa

subjek (NA2) mampu mengetahui dan menjelaskan informasi apa saja

yang diketahui dari soal terlihat pada kutipan (NA2-W02). Subjek juga

menyebutkan bahwa setiap informasi yang diketahui semuanya digunakan

untuk menyelesaikan soal terlihat pada kutipan (NA2-W03). Subjek juga

mampu menjelaskan inti dari masalah itu. Tapi subjek tidak bisa

menjelaskan bahwa setiap informasi yang diketahui mempunyai hubungan

terlihat pada kutipan (NA2-W05). Selanjutnya subjek mampu menjelaskan

strategi yang digunakan terlihat pada kutipan (NA2-W07).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara, bahwa subjek NA2

dapat menuliskan dan mampu menjelaskan informasi yang ada pada soal.

serta dapat menuliskan dan menjelaskan inti dari masalah yang ada. Pada

lembar jawaban siswa dapat menggunakan setiap informasi yang diketahui

agar mendapatkan jawaban namun pada saat wawancara subjek tidak

mampu mengutarakan apa hubungan antara tiap informasi yang ada.

2. Mengevaluasi

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 2 (dua)

Page 68: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

53

Gambar 4.1.5 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA2 Soal Nomor 2

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek

(NA1) mampu mengerjakan soal nomor 2 dengan baik. Dapat dilihat

bahwa subjek menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada

soal. subjek juga dapat menentukan dan memberikan alasan memilih toko

B. Untuk mendalami kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek pertama,

maka dilakukan proses wawancara.

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti

dengan subjek kedua dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan SPLDV pada indikator mengevaluasi.

PE-W01 :dari masalah yang diberikan, coba sebutkan informasi apa :saja yang diketahui!

Page 69: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

54

NA2-W01 :disini diketahui Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok dengan harga 240.000, lalu membeli lagi 2 baju dan 1 rok dengan harga 140.000. Kemudian di toko B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok dengan harga 225.000, beli lagi 3 baju dan 1 rok.

PE-W02 :apakah yang ditanyakan dari soal ini? NA2-W02 :yang natanyakan itu, di toko mana sebaiknya Azkia

membeli 1 baju dan 1 rok. PE-W03 :apa jawabanta disitu dek? NA2-W03 :Toko B kak, karna lebih murah PE-W04 :Bagaimana carata cek kalau toko B lebih murah,

sedangkan pada lembar jawabanta tidak kita tuliskan langkahnya?

NA2-W04 :Saya lihat sekilas ji saja kak PE-W05 :Metode apa yang kita gunakan untuk selesaikan soal ini? NA2-W05 :Eliminasi dan Subtitusi

Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa

subjek (NA2) mampu menjelaskan informasi yang diketahui dan

ditanyakan pada soal bisa dilihat pada (NA2-W01). selanjutnya subjek

mampu memberikan penjelasannya dari jawabannya bisa dilihat pada

(NA2-W04). Pada lembar jawaban siswa tidak menuliskan langkah yang

digunakan untuk menyimpulkan bahwa toko B lebih murah, namun siswa

menjelaskan cara yang dilakukan dalam mengecek kebenaran ia hanya

melihat sekilas saja (NA2-W04). subjek mengatakan jika strategi yang

digunakan dalam mengetahui kebenaran dengan menggunakan strategi

eliminasi dan subtitusi (NA2-W05).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara, bahwa subjek NA2

mampu menjawab soal dengan baik. Dengan dapat menuliskan langkah

dalam menyelesaikan soal namun subjek tidak mampu menjelaskan secara

lisan cara mengecek kebenaran jawabannya. selanjutnya subjek dapat

Page 70: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

55

mengkritisi dengan menuliskan toko sebaiknya Azkia membeli serta

mampu mengutarakan alasan memilih toko tersebut.

3. Mencipta

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 3 (tiga)

Page 71: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

56

Gambar 4.1.6 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA2 Soal Nomor 3

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek (NA2)

mampu mengerjakan soal nomor 3 dengan baik. Dapat dilihat bahwa subjek

mampu menuliskan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal.

selanjutnya subjek membuat persamaan untuk menentukan harga tiap

itemnya. Setelah itu terlihat subjek membuat susunan barang yang mungkin

akan dibeli oleh taufik. Untuk mendalami kemampuan berpikir tingkat tinggi

subjek kedua, maka dilakukan proses wawancara.

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti dengan

subjek pertama dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi dalam

memecahkan SPLDV pada indikator mencipta.

PE-W01 :dari soal no.3 informasi apa saja yang diketahui! NA2-W01 :disini diketahui toko sejahtera menjual tas, sepatu, baju,

celana. Ahmad membeli 2 tas dan sepasang sepatu seharga 200.000. ikhsan membeli 3 tas dan dua pasang sepatu seharga 320.000. misbah membeli 4 baju dan 2 celana seharga 320.000 juga. Irsyad membeli 1 baju dan 2 celana dengan harga 140.000.

PE-W02 :nah apa yang dicari dari soal ini? NA2-W02 :susunan barang yang mungkin dibeli taufik kak

Page 72: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

57

PE-W03 :Bagaimana carata jawab soal ini? NA2-W03 :Saya gunakan SPLDV kak. PE-W04 :Kenapaki gunakan spldv? NA2-W04 :Karna tidak adami rumus lain untuk dapat jawabannya kak. PE-W05 :apa strategi yang kita gunakan disini? NA2-W05 :Disini kumisalkan tas itu sebagai t, sepatu sebagai s, baju

sebagai b, dan celana sebagai c. Selanjutnya saya cari harga tiap barangnya. Pertama , 2t + 1s = 200.000 kukali 2, 3t + 2s =320.000 kukali 1. Hasilnya ini (menunjuk 4t + 2s = 400.000, 3t + 2s = 320.000)kemudian dikurangkan jadi hasilnya itu 1t = 80.000. selanjutnya kucari nilai s-nya , saya pakai 2t + 1s = 200.000 lalu saya masukkan nilai t yang tadi, ini hasilnya ( menunjuk s=40.000). sudah itu,kucari lagi harga baju dan celananya kak.

PE-W06 :oke. Setelah kita dapat itu kita apakan lagi ? NA2-W06 :kubuatkan mi susunan barang yang mungkin dibeli taufik

kak. karna uangnya itu ada 120.000 jadi disini saya dapat 5 kemungkinan kak, yang pertama itu 1 pasang sepatu dan 1 tas, kedua 2 pasang baju, ketiga itu 3 celana, keempat 3 pasang sepatu, kelima kelima 1 tas dan 1 celana.

PE-W07 :5 ji saja kita dapat? Kira-kira masih ada lagi itu dek? NA2-W07 :hmmm.. kuhitung-hitung dulu dih kak (sambil melihat lembar

jawaban). itu ji mungkin kak

Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa

siswa (NA2) subjek mampu menjelaskan informasi apa yang diketahui dan

ditanyakan pada soal bisa dilihat pada (NA2-W01). Subjek mengetahui ide

yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yaitu menggunakan SPLDV,

dengan alasan tidak ada rumus lain untuk mendapatkan jawabannya. Subjek

mampu menjelaskan strategi yang digunakan bisa dilihat pada (NA2-W05).

Selanjutnya subjek mampu menjelaskan susunan barang yang mungkin dibeli.

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara subjek mampu

menyelesaikan soal dengan menggunakan ide atau materi SPLDV hal ini

sejalan dengan hasil wawancara kepada subjek. Kemudian subjek mampu

Page 73: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

58

menuliskan serta menjelaskan langkah-langkah dalam menjawab soal tersebut

dengan subjek mampu menjawab soal dengan benar.

c. Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek ketiga dalam

memecahkan masalah SPLDV

Pada bagian ini akan dideskripsikan data hasil tes tulis kemampuan

pemecahan masalah dan data hasil wawancara siswa untuk 3 (tiga) soal.

Subjek ketiga dipilih untuk mewakili 17 orang siswa yang memiliki

kemampuan pemecahan masalah tinggi. Hasil tes tertulis kemampuan

pemecahan masalah yang telah dikerjakan menunjukkan hasil yang baik.

1. Menganalisis

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 1 (satu)

Gambar 4.1.7 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA3 Soal Nomor 1

Page 74: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

59

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek (NA3)

mampu mengerjakan soal nomor 1 dengan baik. Dapat diliat bahwa subjek

tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, subjek

lansung menuliskan x adalah apel dan y adalah mangga. Selanjutnya subjek

menuliskan persamaaan dengan tepat. Lalu, mengeliminasi dan

mensubtitusikan persamaan tersebut. Tahap akhir subjek menghitung dan

menuliskan jumlah buah apel dan mangga yang didapatkan setiap anak yaitu

3 apel/anak dan 1 mangga/anak. Untuk mendalami kemampuan berpikir

tingkat tinggi subjek NA3, maka dilakukan proses wawancara. Adapun

kutipan wawancara subjek ketiga untuk soal nomor 1 (satu) adalah sebagai

berikut:

Keterangan: PE = Pertanyaan Peneliti NA3 = Jawaban Subjek Ketiga

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti dengan

subjek pertama dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi dalam

memecahkan SPLDV pada indikator menganalisis.

PE-W01 :Coba kita baca dulu soalnya dek! NA3-W01 :(membaca soal) PE-W02 :oh iya dek. Dari masalah yang diberikan, coba sebutkan

informasi apa saja yang diketahui! NA3-W02 :Pak Darmawan membeli 60 buah dengan harga 63.000. lalu,

harga 1 apel nya itu 1000. Harga 1 mangga itu 1.200 kak. Terus itu buah mau dibagikan ke 15 anak

PE-W03 :apakah yang dicari dari soal ini? NA3-W03 :hmmm, berapa buah Apel dan Mangga yang akan didapatkan

15 anak itu. PE-W04 :Kenapa adik tidak menuliskan yang diketahui dan ditanyakan

pada lembar jawabanta? NA3-W04 :Tidak sempat ka tulis kak, langsung saja cara

penyelesaiannya saya tuliskan.

Page 75: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

60

PE-W05 :apakah yang diketahui saling berhubungan dengan masalah itu?

NA3-W05 :Eeeeee, iye kak PE-W06 :kenapa? NA3-W06 :Eeeee (sambil berpikir).... disini pak Darmawan membeli 60

buah seharga 63.000. diketahui harga 1 apel segini (sambil menunjukkan harga 1.000) dan harga 1 mangga segini. (menunjukkan 1.200), nanti digunakan itu dalam mencari jumlah buah apel dan mangga. Nanti itu yang digunakan untuk mencari berapa jumlah buah yang nadapat tiap anak.

PE-W07 :strategi apa yang kita yang gunakan untuk selesaikan ini soal?

NA3-W07 :pertama saya misalkan dulu x adalah apel dan y adalah mangga. Selanjutnya saya buat persamaan nya kak, ini (menunjuk x + y = 60) saya kali 1.000, kalau ini (menunjuk 1000x + 1,200y = 63.000) saya kali 1. Nah saya eliminasi mi kak makanya saya dapat mi y-nya sama dengan 15 buah mangga dan x-nya sama dengan 45 buah apel.

PE-W08 :setelah itu kita apakan lagi ? NA3-W08 :setelah itu saya cari mi jumlah buah yang akan didapatkan 15

anak itu. PE-W09 :bagaimana carata cari itu? NA3-W09 :saya bagi jumlah buah apel dengan jumlah anaknya kak

(45 𝑏𝑢𝑎ℎ

15 𝑎𝑛𝑎𝑘= 3 𝑎𝑝𝑒𝑙/𝑎𝑛𝑎𝑘) kemudian saya bagi jumlah mangga

dengan jumlah anak ( 45 𝑏𝑢𝑎ℎ

15 𝑎𝑛𝑎𝑘= 1 𝑎𝑝𝑒𝑙 / 𝑎𝑛𝑎𝑘).

Berdasarkan kutipan wawancara diatas,, dapat dilihat bahwa siswa

(NA3) yaitu siswa dapat mengetahui dan menjelaskan informasi apa saja

yang diketahui dari soal bisa dilihat pada (NA3-W02) , pada kutipan

(NA3-W03) mampu menjelaskan inti dari masalah tersebut . walaupun,

pada lembar jawaban siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang

ditanyakan pada soal. Pada (NA3-N06) mampu menyebutkan hubungan

dari tiap masalah yaitu nantinya akan digunakan untuk mencari jumlah

buah apel dan mangga yang didapatkan tiap anak. Selanjutnya pada

kutipan (NA3-W07) subjek menjelaskan strategi yang digunakan yaitu

memisalkan x sebagai apel dan y sebagai mangga, lalu membuat

Page 76: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

61

persamaan untuk mencari nilai x dan y, lalu mencari jumlah buah yang

didapatkan 15 anak yaitu 45 𝑏𝑢𝑎ℎ

15 𝑎𝑛𝑎𝑘= 3 𝑎𝑝𝑒𝑙/𝑎𝑛𝑎𝑘) dan

45 𝑏𝑢𝑎ℎ

15 𝑎𝑛𝑎𝑘=

1 𝑎𝑝𝑒𝑙 / 𝑎𝑛𝑎𝑘).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara terlihat pada lembar

jawaban subjek tidak menuliskan apa saja yang diketahui dan ditanyakan

pada soal. namun pada saat diwawancarai, subjek mampu menjelaskan apa

saja yang diketahui dan ditanyakan. Selanjutnya subjek mengetahui

hubungan antar informasi yang ada, bisa dilihat bahwa subjek

menggunakan informasi yang ada untuk mendapatkan jawabannya sejalan

dengan hasil wawancara dimana subjek mampu menjelaskan hubungan

tiap informasi yang ada.

2. Mengevaluasi

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 2 (dua)

Page 77: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

62

Gambar 1.1 Hasil Pemecahan Masalah Subjek Ketiga Soal Nomor 2

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek

(NA3) mampu mengerjakan soal nomor 2 dengan baik. Pada lembar kerja

subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.

subjek langsung menuliskan penyelesaian dari soal tersebut. Selanjutnya

dapat dilihat bahwa subjek dapat menentukan dan memberikan alasan

memilih toko B karena harganya murah. Untuk mendalami kemampuan

berpikir tingkat tinggi subjek ketiga, maka dilakukan proses wawancara.

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti

dengan subjek pertama dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan SPLDV pada indikator mengevaluasi.

PE-W01 :dari masalah yang diberikan, coba sebutkan informasi apa saja yang diketahui!

NA3-W01 :toko A dan toko B sama-sama menjual baju dan rok. Di toko A Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok dengan harga 240.000, membeli lagi 2 baju dan 1 rok dengan harga 140.000. kalau di toko B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok dengan harga 225.000, membeli lagi 3 baju dan 1 rok dengan harga 183.000.

PE-W02 :apakah yang ditanyakan dari soal ini? NA3-W02 :Di toko mana Azkia membeli 1 baju dan 1 rok. PE-W03 :apa jawabanta disitu dek? NA3-W03 :ini kak (menunjuk jawaban), sebaiknya azkia membeli baju

Page 78: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

63

dan rok ditoko B, karena harganya murah. PE-W04 :Coba adek jelaskan ka bagaimana carata cek toko b lebih

murah dibanding toko A! NA3-W04 :Dari sini kak (menunjuk toko A 40.000 + 60.000 = 100.000,

toko B 42.000 + 57.000 = 99.000.

Berdasarkan kutipan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa subjek

(NA3) mampu menyebutkan informasi apa saja yang diketahui dan

informasi yang ditanyakan dari soal bisa dilihat pada kutipan (NA3-W01).

subjek juga mampu menjelaskan dan memeberikan alasan memilih toko B

karena harganya murah. Dan subjek mampu menjelaskan cara yang

dilakukan dalam mengecek kebenaran, serta mampu mengkritik dalam

memeriksa kebenaran jawabannya bisa dilihat pada (NA3-W04).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara terlihat bahwa subjek

mampu menjawab soal dengan baik. Dengan subjek menuliskan serta

menjelaskan cara yang digunakan dalam mengecek kebenaran dari

jawabannya. selanjutnya subjek mampu mengkritisi dengan subjek

menuliskan toko mana yang sebaiknya tempat Azkia membeli sejalan

dengan itu subjek juga mampu menjelaskan mengapa memilih toko

tersebut.

3. Mencipta

Deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi soal nomor 3 (tiga)

Page 79: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

64

Gambar 4.1.8 Hasil Pemecahan Masalah Subjek NA3 Soal Nomor 3

Berdasarkan hasil kerja siswa diatas, dapat dilihat bahwa subjek

(NA3) mampu mengerjakan soal nomor 3 dengan baik. Subjek tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, dengan subjek

langsung menuliskan penyelesaian dari soal tersebut. Selanjutnya subjek

membuat susunan barang yang mungkin dibeli taufik dengan benar. Untuk

mendalami kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek ketiga, maka

dilakukan proses wawancara. Adapun kutipan wawancara subjek ketiga

untuk soal nomor 3 (tiga) adalah sebagai berikut:

Page 80: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

65

Data berikut merupakan transkrip wawancara antara peneliti

dengan subjek pertama dalam menggali informasi berpikir tingkat tinggi

dalam memecahkan SPLDV pada indikator mencipta.

PE-W01 :Kira-kira dari soal yang diberikan, materi apa ini dek? NA3-W01 :Hmmm, apalagi itu dih kak (sambil berpikir) PE-W02 :Coba di ingat-ingat lagi. Lihat apa yang diketahui disini.

Ini kan 2x + y = 200.000. ini dalam bentuk matematika apa?

NA3-W02 :Ih lupa ka kak. PE-W03 :Ini persamaan tidak? NA3-W03 :Ohiye kak, ini persamaan linear dua variabel PE-W04 :Kenapa adek menggunakan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel? NE-W04 :Karena ini yang paling mudah kak, yang pernah diajar

guruku kak PE-W05 :Strategi apa yang kita gunakan? NA3-W05 :Pertama saya cari harga tas dan sepatu kak. tas saya

misalkan sebagai x dan y sebagai sepatu. Jadi ini (menunjuk 2x + y = 200.000)dikali 2, dan ini (menunjuk 3x +2y = 320.000) saya kali , hasilnya saya kurangkan 4x + 2y =400.000 dengan 3x +2y = 320.000. jadi, x = 80.000. selanjutnya saya masukkan nilai x ke persamaan 2x + y = 200.000 dan didapat nilai y = 40.000

PE-W06 :Setelah itu apa lagi? NA3-W06 :Setelah itu, saya misalkan x sebagai baju dan y sebagai

celana. Ini (menunjuk 4x + 2y = 320.000, x +2y = 140.000) langsungji saya eliminasi kak karena samaji nilai y-nya. Jadi nilai x-nya yang kudapat itu 60.000, terus saya masukkanmi lagi nilai x ini untuk cari nilai y-nya.

PE-W07 :Setelah adek dapat harga tiap itemnya, adek apakan lagi? NA3-W07 :saya buat mi ini kak (menunjuk susunan barang yang dia

tuliskan).

Berdasarkan kutipan wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek

mengetahui materi atau ide yang digunakan dalam menyelesaikan masalah

yaitu materi SPLDV. Walaupun pada pernyataan-pernyataan sebelumnya

yang dikemukakan oleh subjek, subjek lupa tentang ide atau materi yang

subjek gunakan dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut membuat

Page 81: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

66

peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing ingatan

subjek mengenai ide tersebut sehingga subjek mengingat bahwa ide atau

materi yang subjek gunakan dalam memecahkan yaitu Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel terlihat pada kutipan (NA3-W03). Subjek mampu

menjelaskan strategi yang digunakan dalam menyelesaikan soal bisa

dilihat pada (NA3-W05).

Hasil triangulasi tes tertulis dan wawancara bisa dilihat bahwa

subjek telah mampu menjawab soal dengan baik. Dengan subjek

menggunakan ide atau materi SPLDV dalam proses menyelesaikan soal.

terlihat subjek juga mampu menuliskan pada lembar jawaban dan saat

wawancara subjek dapat menjelaskan strategi yang ia gunakan dalam

menyelesaikan soal tersebut.

B. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas data hasil penelitian berdasarkan fokus

penelitian pada Bab III yaitu mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa dalam memecahkan masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom.

Untuk mendapat gambaran tentang kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa, maka pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes kemampuan

pemecahan masalah di kelas VIII.1, kemudian dari hasil tes dipilih subjek

penelitian dengan nilai tinggi. Berikut diuraikan pembahasan dari masing-masing

subjek penelitian.

1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek NA1

Page 82: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

67

Berdasarkan paparan data hasil tes dan wawancara pada soal nomor 1.

Menunjukkan bahwa subjek NA1 dapat memebedakan informasi yang

dibutuhkan atau relevan dan tidak dibutuhkan atau tidak relevan dalam

memecahkan masalah masalah SPLDV, hal tersebut terlihat pada lembar

jawaban tes dengan subjek menuliskan informasi yang diketahui dari soal.

serta subjek mampu menjelaskan secara lisan bahwa semua informasi yang

diketahui digunakan untukmenyelesaikan soal. selanjutnya subjek juga

mengetahui pertanyaan atau inti dari masalah yaitu untuk menentukan berapa

buah apel dan buah mangga yang akan didapatkan tiap anak. Selanjutnya

subjek mengatakan bahwa data atau informasi yang dibutuhkan itu digunakan

dalam menentukan berapa buah apel dan mangga yang didapatkan tiap anak.

Sehigga dari pernyataan subjek tersebut diketahui bahwa subjek mengetahui

keterkaitan atau hubungan antar informasi yang ada. Dari pernyataan diatas,

dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan aktivitas berpikir tingkat tinggi

dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang terkait dengan indikator

menganalisis. Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan David Krathwohl

yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses menganalisis meliputi proses

– proses membedakan, mengorganisasikan, dan mengatribusikan.

Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal

nomor 2, terlihat bahwa subjek mampu menuliskan informasi yang diketahui

dan yang ditanyakan dari soal. selanjutnya subjek mampu memberikan saran

di toko mana sebaiknya Azkia membeli baju dan rok. Subjek juga mampu

memberikan alasan memilih toko B karena lebih murah. Subjek menjelaskan

cara mengecek kebenaran jawabannya yaitu pertama mencari harga baju dan

Page 83: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

68

rok ditoko A dan toko B, Lalu menjumlahkan pengeluaran jika berbelanja di

toko A itu sebanyak Rp 100.000, jika berbelanja di toko B sebanyak Rp

99.000. Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan

aktivitas berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang

terkait dengan indikator mengevaluasi. Hal ini sesuai dengan teori Anderson

dan David Krathwohl yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses

mengevaluasi meliputi proses – proses memeriksa dan mengkritik.

Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal

nomor 3, subjek mampu menuliskan informasi apa saja yang diketahui dan

informasi yang ditanyakan pada soal. Subjek dapat mengetahui materi pada

soal, yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Selanjutnya subjek

menyebutkan strategi yang digunakan dalam memecahkan masalah SPLDV,

namun subjek hanya menggunakan strategi eliminasi karena itu yang ia rasa

mudah. Selain itu subjek menjelaskan langkah-langkah dalam menjawab soal

yaitu memisalkan, subjek memisalkan x sebagai tas dan y sebagai sepatu, lalu

x sebagai baju dan y sebagai celana. Selanjutnya subjek menggunakan

strategi eliminasi dalam menentukan harga setiap variabelnya.setelah

mendapat harga setiap variabel maka subjek dapat menentukan pertanyaan

selanjutnya. Terlihat pada lembar jawaban subjek mampu menuliskan setiap

susunan barang yang mungkin akan dibeli oleh taufik. Dari pernyataan diatas,

dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan aktivitas berpikir tingkat tinggi

dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang terkait dengan indikator

mencipta. Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan David Krathwohl yang

Page 84: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

69

mengatakan bahwa tujuan kategori proses mencipta meliputi proses – proses

menyusun, merencanakan, dan menghasilkan.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek NA2

Berdasarkan data hasil tes dan hasil wawancara subjek dapat

memebedakan informasi yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah

SPLDV, hal tersebut terlihat pada lembar jawaban dengan subjek (NA2)

menuliskan informasi yang diketahui. Serta subjek mampu menjelaskan

secara lisan bahwa stiap informasi yang diketahui semuanya dibutuhkan

dalam menyelesaikan soal. setelah menjelaskan informasi yang diketahui,

subjek juga mengetahui pertanyaan atau inti dari masalah, terlihat bahwa

subjek menuliskan apa yang ditanyakan pada soal. namun subjek tidak

menjelaskan secara lisan setiap unsur pada informasi yang diketahui dan

ditanyakan memiliki hubungan. Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan

David Krathwohl yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses

menganalisis meliputi proses – proses membedakan, mengorganisasikan, dan

mengatribusikan.

Berdasarkan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal nomor 1,

terlihat subjek mampu menuliskan informasi yang diketahui dan informasi

yang ditanyakan pada soal. subjek juga dapat menuliskan dan memberikan

alasan memilih toko B. Namun subjek tidak menuliskan langkah – langkah

untuk menghitung total biaya yang dikeluarkan tiap toko. Subjek secara lisan

menjelaskan bahwa cara mengecek jawabannya, ia hanya melihat sekilas saja.

Selanjutnya subjek mampu menjelaskan metode yang digunakan untuk

menyelesaikan soal yaitu dengan menggunakan strategi eliminasi dan

Page 85: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

70

subtitusi. Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan

aktivitas berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang

terkait dengan indikator mengevaluasi. Hal ini sesuai dengan teori Anderson

dan David Krathwohl yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses

mengevaluasi meliputi proses – proses memeriksa dan mengkritik.

Berdasarkan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal nomor 3,

menunjukkan bahwa siswa mampu menuliskan informasi yang diketahui dan

informasi yang ditanyakan pada soal. Subjek juga mampu mengetahui materi

atau ide yang digunakan dalam menyelesaikan soal dengan menggunakan

konsep SPLDV dengan alasan bahwa tidak ada rumus lain untuk

mendapatkan jawabannya. selanjutnya subjek menggunakan strategi

eliminasi dalam menentukan harga salah satu variabelnya. Kemudian

menggunakan subtitusi untuk mencari variabel lainnya. Selanjutnya setelah

mendapatkan harga semua variabelnya, subjek membuat susunan barang

barang yang mungkin dibeli namun hanya mampu membuat 5 susunan

barang. Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan

aktivitas berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang

terkait dengan indikator mencipta. Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan

David Krathwohl yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses mencipta

meliputi proses – proses menyusun, merencanakan, dan menghasilkan.

3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek ketiga

Bersadasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal

nomor 1. Terlihat pada lembar jawaban tes dengan subjek tidak menuliskan

Page 86: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

71

informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal. namun pada saat

wawancara, subjek mampu menjelaskan informasi yang diketahui, serta

menjelaskan pertanyaan atau inti dari masalah. Selanjutnya subjek dapat

mengetahui bahwa setiap informasi yang diketahui saling berhubungan.

subjek menjelaskan bahwa informasi yangdiketahui nantinya akan digunakan

dalam mencari jumlah buah apel dan mangga selanjutnya akan digunakan

untuk mencari berapa buah apel yang akan didapatkan setiap anak. Dari

pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan aktivitas

berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang terkait

dengan indikator menganalisis. Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan

David Krathwohl yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses

menganalisis meliputi proses – proses membedakan, mengorganisasikan, dan

mengatribusikan.

Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal

nomor 2, terlihat bahwa subjek tidak mampu menuliskan informasi yang

diketahui dan yang ditanyakan dari soal. Namun pada saat wawancara subjek

mengetahui informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Selanjutnya

subjek mampu memberikan saran di toko mana sebaiknya Azkia membeli

baju dan rok. Subjek juga mampu memberikan alasan memilih toko B karena

harganya lebih murah. Subjek menjelaskan cara mengecek kebenaran

jawabannya yaitu menghitung total belanja (toko A 40.000 + 60.000 =

100.000, toko B 42.000 + 57.000 = 99.000). Dari pernyataan diatas, dapat

diketahui bahwa subjek menunjukkan aktivitas berpikir tingkat tinggi dalam

menyelesaikan masalah SPLDV yang terkait dengan indikator mengevaluasi.

Page 87: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

72

Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan David Krathwohl yang mengatakan

bahwa tujuan kategori proses mengevaluasi meliputi proses – proses

memeriksa dan mengkritik.

Berdasarkan paparan data hasil tes dan hasil wawancara pada soal

nomor 3, terlihat subjek tidak menuliskan informasi apa saja yang diketahui

dan informasi yang ditanyakan pada soal. Namun pada saat wawancara

subjek mampu menjelaskan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada

soal. Awalnya subjek lupa tentang ide atau materi nya namun peneliti

memberikan pertanyaaan-pertanyaan terbuka untuk memancing ingatan

subjek mengenai materi tersebut. Sehingga subjek dapat menjelaskan materi

yang digunakan yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan alasan

karena itu yang paling mudah yang pernah pernah diajarkan oleh gurunya.

Selanjutnya terlihat strategi yang digunakan subjek yitu dengan menggunakan

eliminasi dan subtitusi. Terlihat juga pada lembar jawaban subjek mampu

menuliskan setiap susunan barang yang mungkin akan dibeli oleh taufik. Dari

pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa subjek menunjukkan aktivitas

berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikan masalah SPLDV yang terkait

dengan indikator mencipta. Hal ini sesuai dengan teori Anderson dan David

Krathwohl yang mengatakan bahwa tujuan kategori proses mencipta meliputi

proses – proses menyusun, merencanakan, dan menghasilkan.

Sesuai penjelasan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada ketiga

subjek. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Oesmolos

& Ratu, 2019) hasil penelitian menunjukan bahwa subjek berkemampuan

Page 88: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

73

matematika tinggi mencapai HOTS pada tahap menganalisis, mengevaluasi

dan mencipta. Subjek berkemampuan matematika sedang belum mencapai

ranah HOTS, dalam hal ini subjek belum mencapai tahap menganlisis,

mengevaluasi dan mencipta.

Tabel 4.3 Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Subjek

Subjek Tahap Soal

Subjek Pertama (NA1)

Subjek Kedua (NA2)

Subjek Ketiga (NA3)

Menganalisis

• Mampu menjelaskan informasi yang diketahui

• Mampu menjelaskan inti dari masalah

• Mampu menjelaskan hubungan dari tiap masalah

• Mampu menjelaskan informasi yang diketahui

• Mampu menjelaskan inti dari masalah

• Subjek tidak mampu menjelaskan setiap informasi yang diketahui mempunyai hubungan.

• Mampu menjelaskan informasi yang diketahui serta inti dari masalah, namun tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada lembar jawaban.

• Mampu menjelaskan hubungan dari tiap masalah.

Mengevaluasi

• Mampu memberikan penilaian atau saran

• Mampu memberikan alasan atas jawabannya

• Mampu menjelaskan cara yang dilakukan dalam mengecek kebenaran

• Mampu memberikan penilaian atau saran

• Mampu memberikan alasan atas jawabannya

• Menjelaskan cara yang dilakukan dalam mengecek kebenaran

• Mampu memberikan penilaian atau saran

• Mampu memberikan alasan atas jawabannya

• Mampu menjelaskan cara yang dilakukan dalam mengecek kebenaran

Mencipta

• Mampu mengetahui ide atau materi yang diberikan pada tes pemecahan masalah yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

• Stategi yang digunakan dalam

• Mampu mengetahui ide atau materi yang diberikan pada tes pemecahan masalah yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

• Stategi yang digunakan dalam

• Mampu mengetahui ide atau materi yang diberikan pada tes pemecahan masalah yaitu Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

• Stategi yang digunakan dalam

Page 89: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

74

menyelesaikan masalah yaitu hanya mennggunakan metode eliminasi

• Menuliskan diketahui terlebih dahulu. Setelah menuliskan diketahui subjek memisalkan variabelnya kemudian mengeliminasi setiap variabel dalam menyelesaikan masalah yang ditanyakan. Lalu membuat susunan barang yang mungkin dibeli.

menyelesaikan masalah yaitu dengan menggunkan metode eliminasi dan subtitusi

• Menuliskan diketahui terlebih dahulu. Menuliskan diketahui terlebih dahulu. Setelah menuliskan diketahui subjek memisalkan variabelnya kemudian mengeliminasi variabel dan mensubtitusi variabel yang ditemukan. Lalu membuat susunan barang yang mungkin dibeli.

menyelesaikan masalah yaitu dengan menggunkan metode eliminasi dan subtitusi

• Subjek langsung memisalkan variabelnya kemudian mengeliminasi variabel dan mensubtitusi variabel yang ditemukan. Lalu membuat susunan barang yang mungkin dibeli.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Hal tersebut disebabkan oleh adanya keterbatasan dan kelemahan

dalam pengambilan data penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Pemberian tes pemecahan masalah dilakukan secara daring karena adanya

pandemic Covid-19 yang membuat siswa tidak melaksanakan pembelajaran

di sekolah.

Page 90: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

75

2. Kurangnya partisipasi siswa yang mengumpulkan pekerjaan dikarenakan

jaringan tempat tinggalnya tidak baik, keterbatasan kuota yang dimiliki siswa,

bahkan ada pula siswa yang belum mempunyai Handphone.

Page 91: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dari penelitian ini yakni

Subjek pertama (NA1) mampu menjawab soal nomor 1 dan memenuhi indikator

menganalisis pada kategori membedakan, mengorganisasi, serta mendekonstruksi.

Selanjutnya subjek NA1 memenuhi indikator mengevaluasi pada kategori

mengecek dan mengkritik dengan subjek dapat menyelesaikan soal nomor 2.

Subjek mampu menyelesaikan soal nomor 3 dengan memenuhi indikator

mencipta pada kategori menyusun, merencanakan serta menghasilkan. Subjek

kedua (NA2) mampu menjawab soal nomor 1 dan memenuhi indikator

menganalisis pada kategori membedakan dan mendekonstruksi. Subjek mampu

menyelesaikan soal nomor 2 dan memenuhi indikator mengevaluasi pada

kategori mengkritik. Subjek juga dapat menjawab soal nomor 3 dengan subjek

memenuhi indikator mencipta pada kategori menyusun, merencanakan, dan

menghasilkan. Selanjutnya subjek ketiga (NA3) dapat menjawab soal nomor 1

dan memenuhi indikator menganalisis pada kategori membedakan,

mengorganisasikan, dan mengatribusikan. Pada soal nomor 2 subjek memenuhi

indikator mengevaluasi pada kategori memeriksa dan mengkritik Selanjutnya

subjek dapat menjawab soal nomor 3 dengan subjek memenuhi indikator

mencipta pada kategori menyusun, merencanakan, dan menghasilkan. Dari ketiga

subjek tersebut menunjukkan bahwa ketiga subjek mencapai kemampuan berpikir

tingkat tinggi pada tahap menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Page 92: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

77

B. Saran

Adapun saran peneliti adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan dalam proses pembelajaran, guru dapat dapat selalu melati siswa

agar terbiasa menyelesaiakan soal-soal HOTS.

2. Dalam proses pembelajaran diharapkan agar guru selalu memotivasi siswa

untuk mempelajari matematika, salah satunya dengan memberitahukan

mengenai manfaaat dari setiap materi yang telah dipelajari bagi kehidupan

sehari-hari.

Page 93: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

DAFTAR PUSTAKA

Ambarawati, M., Mardiyana, & Subanti, S. (2014). Profil Proses Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta dalam Memecahkan Masalah Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau Dari Kecerdasan Majemuk dan Gender. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, Vol.2, No., 984–994.

Anderson, L. w, & Krathwhol, D. R. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Pustaka Pelajar.

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Pub. L. No. Nomor 21 Tahun 2016 (2016).

Dinni, H. N. (2018). HOTS ( High Order Thinking Skills ) dan Kaitannya dengan Kemampuan Literasi Matematika. Prisma, 1, 170–176.

Effendi, R. (2017). Konsep Revisi Taksonomi Bloom Dan Implementasinya Pada Pelajaran Matematika Smp. JIPMat, 2(1). https://doi.org/10.26877/jipmat.v2i1.1483

Forum Tentor Indonesia. (2019). King Pocket Matematika SMP. Forum Edukasi.

Helmawati. (2019). Pembelajaran dan Penilaian Berbasis HOTS. PT Remaja Rosdakarya.

Hidayah, S. (2016). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLDV Berdasarkan Langkah Polya. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 1, 182–190.

Hodiyanto. (2014). Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran pemecahan masalah ditinjau dari gender pada materi himpunan. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 3(1), 27–41.

Irawati, T. N. (2018). Analisis Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Matematika Pada Materi Bilangan Bulat. Jurnal Gammath, 03(2), 1–7.

Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Kusnawa, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir. PT Remaja Rosdakarya.

Mairing, J. P. (2018). Pemecahan Masalah Matematika Cara Siswa Memperoleh Jalan untuk Berpikir Kreatif dan Sikap Positif. Alfabeta.

Novirin, D. (2014). Efektifitas Penerapan Metode Group Investigation dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Prestasi Belajar Peserta Dididk Kelas X pada Mata Pelajaran Kewirauasahaan di SMK

Page 94: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

PGRI 2 Pribumih Tahun Ajaran 2013/2014. Universitas Negeri Yogyakarta.

Oesmolos, M., & Ratu, N. (2019). Profil Higher Order Thinking Skill Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Aritmatika Sosial. Jurnal Nalar Pendidikan, 7(1), 53–61.

Prayogi, A. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif dengan Strategi Pembelajaran Think Talk Write pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri Meraksaaji Tulangbawang Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Universitas Lampung.

Rahayu, S. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita spldv berdasarkan langkah penyelesaian polya. E-DuMath, 1(2010), 1–9.

Rochmah, N. W. (2017). Pemecahan Masalah Berpikir Tingkat Tinggi atau HOT ( Higher Order Thingking) Berdasarkan Langkah Polya.

Sani, R. A. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills). Tira Smart.

Satriani, S., & Wahyuddin. (2018). Implementasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa. 5(1), 69–81.

Siswono, T. Y. E. (2018). Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Masalah. PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.

Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. 5.

Tonra, W. S. (2019). Profil Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Kelas VIII dalam Memecahkan Masalah SPLDV Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin. Universitas Negeri Surabaya.

Wahyuni, S. (2017). Development Test System Based on Linear Equations Two Variable Revised Taxonomy Bloom To Measure High Order Thinking Skills At Student Class Viii Smpn Sungguminasa Gowa. Jurnal Daya Matematis, 5(1), 129. https://doi.org/10.26858/jds.v5i1.3035

Wati, E., Ilyas, M., & Sulistyowati, E. (2017). Pengembangan Media Mobile Learning dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas X Smk. Ilmu Budaya, 1(4), 291–304.

Page 95: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Pemecahan Masalah

Lampiran A.2 : Instrumen Tes Pemecahan Masalah

Page 96: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Lampiran A.1

KISI-KISI TES KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kelas : VIII

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 60 menit

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Ranah

Kognitif Bentuk

Soal No

Soal 4.1 Menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Disajikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Peserta didik dapat menganalisis dan menyelesaikan masalah tersebut.

Menganalisis (C4)

Uraian 1

Menyimpulkan keputusan yang harus diambil dalam menyelesaikan permasalahan sistem persamaan linear dua variable

Mengevaluasi (C5) Uraian 2

Mengkombinasikan variabel untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variable

Mencipta (C6) Uraian 3

Page 97: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Lampiran A.2

LEMBAR SOAL TES PEMECAHAN MASALAH SPLDV

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Kelas : VIII

Waktu : 60 menit

Petunjuk Pengerjaan Soal:

1. Berdoalah sebelum mengerjakan.

2. Tulislah Nama, Nis dan Kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan.

3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan.

4. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang anda anggap mudah

5. Dilarang menyontek, memberikan jawaban, atau bekerja sama dengan peserta

tes lain.

6. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpul.

1. Pak Darmawan membeli 60 buah-buahan yang terdiri dari buah apel dan

mangga. Ia menghabiskan biaya sebesar Rp63.000 untuk membeli buah-

buahan tersebut. Setiap apel harganya Rp1.000/buah, sedangkan manga

harganya Rp1.200/buah. Bila buah-buahan tersebut akan dibagikan kepada 15

anak yang ada di panti asuhan, hitunglah berapa buah apel dan mangga yang

akan didapatkan masing-masing anak !

2. Toko A menjual baju dan rok. Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok dengan harga

Rp240.000. kemudian membeli lagi 2 baju dan 1 rok yang sama dengan harga

Rp140.000. Toko B menjual baju dan rok yang sama dengan toko A. Ditoko

B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok dengan harga Rp255.000. kemudian

membeli lagi 3 baju dan 1 rok yang sama dengan harga Rp183.000. Azkia

ingin membeli 1 baju dan 1 rok yang sama dengan yang dibeli oleh Aisyah

dan Hafizah, sebaiknya di toko manakah Azkia membeli baju dan rok

tersebut? Jelaskan alasannya memilih toko tersebut!

Page 98: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

3. Toko Sejahtera menjual macam-macam barang seperti tas, sepatu, baju,

celana. Ahmad membeli 2 tas dan sepasang sepatu dengan harga Rp200.000.

Ikhsan membeli 3 tas dan 2 pasang sepatu dengan harga Rp320.000. Misbah

membeli 4 baju dan 2 celana dengan harga Rp320.000. Irsyad membeli 1 baju

dan 2 celana dengan harga Rp140.000. Barang yang dibeli oleh Ahmad dan

Ikhsan sama, begitu juga dengan Misbah dan Irsyad. Taufik ingin membeli

barang-barang yang ada di toko Sejahtera dengan membawa uang Rp120.000

tanpa ada pengembalian atau sisa uang, buatlah susunan barang yang

mungkin dapat dibeli oleh Taufik!

..... SELAMAT MENGERJA KAN .....

Page 99: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

KUNCI JAWABAN SOAL TES

Kriteria Jawaban Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

No Langkah Penyelesaian Skor 1 Langkah 1. Memahami masalah

Diketahui: total buah apel dan buah manga = 60 buah Buah apel seharga Rp1.000/buah, buah mangga seharga Rp1.200/buah Total biaya yang dikeluarkan = Rp 63.0000 Akan dibagikan kepada 15 anak Ditanyakan: Berapa buah apel yang didapatkan masing-,masing anak?

2 2

Membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit

2

Langkah 2. Misalkan, apel = x Mangga = y

Menstruktur informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola

4 4

4

Langkah 3. Dari pernyataan yang diketahui diperoleh sistem persamaan sebagai berikut x + y = 60 … (1) 1.000x + 1.200y = 63.000 … (2) Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh x + y = 60 x 1.000 1.000x + 1.000y = 60.000 1.000x + 1.200y = 63.000 x 1 1.000x + 1.200y = 63.000 _ 0 - 200y = - 3.000 200y = 3.000 y = 3.000 : 200 = 15 Persamaan (1) x + y = 60 x + 15= 60 x = 60-15 = 45

Menghubugkan unsur-unsur bagian sehingga jelas hierarkinya

Page 100: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Langkah 4. Menentukan jumlah buah apel dan manga yang diterima masing-masing anak Karena jumlah apel adalah 45 dan jumlah manga adalah 15 buah. Sehingga: • Apel yang diterima tiap anak

= jumlah apel : jumlah anak = 45 : 15 = 3 buah

• Manga yang diterima tiap anak = jumlah mangga : jumlah anak = 15 : 15 = 1 buah

Jadi, tiap anak mendapatkan 3 buah apel dan 1 buah manga

4

4

2 Langkah 1. Memahami masalah Diketahui: Toko A : Menjual baju dan rok Aisyah membeli : 3 baju dan 2 rok harganya Rp240.000, 2 baju dan 1 rok harganya Rp140.000 Toko B : menjual baju dan rok yang sama dengan toko A Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok harganya Rp255.000 dan membeli lagi 3 baju dan 1 rok dengan harga Rp183.000 Ditanyakan: Azkia ingin membeli baju dan rok yang sama dengan Aisyah dan Hafizah. Toko manakah yang harus dipilih Azkia dan alasan memilih toko tersebut

2

2

Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian 2 4 4

Langkah 2. Penyelesaian : Misal: x = harga baju y = harga rok Toko A : 3x + 2y = 240.000 … (1) 2x + y = 140.000 … (2) Toko B 2x + 3y = 255.000 … (3) 3x + y = 183.000 … (4)

Memberikan penilaian terhadap solusi dan metodologi dengan menggunakan kriteria yang sesuai untuk memastikan nilai

efektivitasnya.

Langkah 3. Mencari harga baju dan rok di toko A

Page 101: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

• Mengeliminasi y dari persamaan (1) dan (2), sehingga: 3x + 2y = 240.000 x 1 3x + 2y = 240.000 2x + y = 140.000 x 2 4x + 2y = 280.000 _ -x = -40.000 x = 40.000

• Subtitusi nilai x ke persamaan 2 2x + y = 140.000 2(40.000) + y = 140.000 80.000 + y = 140.000 y = 60.000 sehingga, harga baju di toko A yaitu Rp40.000 dan harga rok yaitu Rp60.000

Mencari harga baju dan rok di toko B • Mengeliminasi y ke persamaan (3) dan (4)

2x + 3y =255.000 x 1 2x + 3y = 255.000 2x + y = 183.000 x 3 9x + 3y = 549.000 _ -7x = -294.000 x = 42.000

• Subtitusi nilai x ke persamaan 4 3x + y = 183.000 3(42.000) + y = 183.000 126.000 + y = 183.000 y = 183.000 – 126.000 y = 57.000

sehingga harga baju di toko B yaitu Rp42.000 dan harga rok Rp 57.000

4 4 4 4

Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

2 2

Langkah 4. Karena Azkia ingin membeli satu baju dan rok maka harus mencari harga satu baju dan rok di masing-masing toko Toko A: x + y = 40.000 + 60.000 = 100.000 Toko B : x + y = 42.000 + 57.000 = 99.000 karena harga satu baju dan rok ditoko B lebih murah, jadi Azkia sebaiknya membeli baju dan rok di toko B

3 Langkah 1. Memahami masalah Diketahui. Ahmad membeli 2 tas dan sepasang sepatu harganya Rp200.000 Ikhsan membeli 3 tas dan 2 pasang sepatu harganya Rp320.000 Misbah membeli 4 baju dan 2 celana harganya Rp320.000 Irsyad membeli 1 baju dan 2 celana harganya Rp140.000 Ditanyakan:

2

Page 102: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Membuat susunan barang yang dapat dibeli oleh Taufik dengan uang Rp120.000 dengan tanpa ada sisa/pengembalian.

2

Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah 2 2 2 2 2

Langkah 2. Membuat rencana Misalkan: u = harga tas v = harga sepatu x = harga baju y = harga celana • Ahmad

2u + v = 200.000 … (1) • Ikhsan

3u + 2v = 320.000 … (2) • Misbah

4x + 2y = 320.000 … (3) • Irsyad

x + 2y = 140.000 … (4)

Membuat generalisasi suatu ide atau sudut pandang 2 4 4 2 4

Langkah 3. Menentukan nilai dari variabel yang telah dibentuk • Dari persamaan 1

2u + v = 200.000 v = 200.000 – 2u … (5)

• Subtitusi persamaan 5 ke persamaan 2 3u + 2v = 320.000 3u + 2(200.000 – 2u) = 320.000 3u + 400.000 – 4u = 320.000 -u = 320.000 – 400.000 -u = -80.000 u = 80.000

• Subtitusi u ke persamaan 5 v = 200.000 – 2u v = 200.000 – 2(80.000) v = 200.000 – 160.000 v = 40.000

• Dari persamaan 3 4x + 2y = 320.000 2y = 320.000 – 4x … (6)

• Subtitusi persamaan 6 ke persamaan 4 x + 2y = 140.000 p + (320.000 – 4x) = 140.000 -3x + 320.000 = 140.000 -3x = 140.000 – 320.000 -3x = -180.000

Page 103: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

x = 60.000 • Subtitusi nilai x ke persamaan 6

2y = 320.000 – 4x 2y = 320.000 – 4(60.000) 2y = 320.000 – 240.000 2y = 80.000 y = 40.000

sehingga didapatkan: • harga tas : Rp80.000

• harga sepatu : Rp40.000

• harga baju : Rp60.000 • harga celana : Rp40.000

4 2

Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru

4

Langkah 4. menentukan nilai akhir dari soal • Dengan uang Rp120.000

Kemungkinannya: 120.000 = 80.000 (harga tas) + 40.000 (harga sepatu atau celana) 120.000 = 3 x 40.000 (harga sepatu atau celana) 120.000 = 2 x 60.000 (harga baju)

Sehingga susunan barang-barang yang dibeli Taufik dengan uang Rp120.000 yaitu 1 tas dan sepasang sepatu, 1 tas dan 1 celana, 3 pasang sepatu, 3 celana, 2 baju. Karena harga barang dengan harga Rp40.000 ada 2 barang, maka ada kemungkinan lain yaitu: 2 pasang sepatu dan 1 celana, serta sepasang sepatu dan 2 celana.

Skor Maksimal 96

Nilai =Skor yang diperoleh siswa

skor maksimal x 100

Page 104: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

LAMPIRAN B

Pedoman Wawancara

Page 105: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Lampiran B

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh

peneliti agar data yang dikumpulkan semakin akurat.

I. Permasalahan

Bagaimana deskripsi kemampuan berpikir tingkat tinggi subjek penelitian

dalam memecahlan masalah SPLDV berdasarkan revisi taksonomi Bloom?

II. Tujuan Wawancara

Untuk mengumpulkan informasi lebih lengkap atau memverifikasi data

tertulis agar mendapatkan data kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

III. Metode

Wawancara tidak terstruktur.

IV. Langkah Pelaksanaan Wawancara

1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai, serta

membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.

2. Menyiapkan lembar tes yang telah dikerjakan subjek.

3. Subjek diwawancarai berkaitan dengan soal.

V. Indikator Kemampuan berpikir tingkat tinggi Subjek Penelitian

Indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah indikator yang disampaikan oleh krathwohl yang

meliputi keterampilan berpikir dalam menganalisis, keterampilan berpikir

dalam mengevaluasi, dan keterampilan berpikir dalam mencipta.

a. Menganalisis

1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi kedalam bagian yang lebih kecil untuk

mengenali pola atau hubungannya;

2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat

sebuah skenario yang rumit;

3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.

b. Mengevaluasi

Page 106: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi

dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada

untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya;

2) Membuat hepotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian;

3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan.

c. Mencipta

1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu;

2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah;

3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur

baru yang belum pernah ada sebelumya.

VI. Pertanyaan Pokok

Berdasarkan indikator maka pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan

digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang

sifatnya mengeksporasi kemampuan yang dimiliki subjek adalah sebagai berikut:

4. Apa yang kamu pahami dari soal ini?

5. Jelaskan strategi apa yang kamu gunakan dalam mengecek penyelesaian

masalah anda?

6. Bagaimana ide awal dalam menyelesaikan soal ini?

Page 107: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

LAMPIRAN C

Lampiran C.1 : Hasil Tes Pemecahan Masalah

Lampiran C.2 : Transkrip Hasil Wawancara

Page 108: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Lampiran C.1

Page 109: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 110: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 111: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 112: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 113: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 114: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 115: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 116: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 117: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 118: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 119: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 120: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 121: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 122: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

Supi

Page 123: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 124: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 125: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 126: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 127: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 128: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

C.2 : Transkrip Hasil Wawancara

1. Hasil Wawancara Subjek NA1

KODE URAIAN WAWANCARA PE : Siapa namata? NA1 : Shefira Kak. PE : Oke dek, Coba adek baca soal nomor 1! NA1 : (membaca soal) PE : oke... dari masalah yang diberikan, coba sebutkan informasi

apa saja yang diketahui! NA1 : yang diketahui itu, pak Darmawan membeli 60 buah dengan

harga 63.000. Hmm… harga 1 apel nya itu 1000/ buah. Harga 1 mangga itu 1.200/buah kak. Terus itu buah mau dibagikan ke 15 anak yang ada di panti asuhan.

PE : Nah, dari yang diketahui itu, apakah semuanya digunakan dalam menyelesaikan soal?

NA1 : Iye kak, digunakan semua. PE : apa yang dicari dari soal ini? NA1 : ini kak, berapa buah Apel dan Mangga yang didapatkan

masing-masing anak. Kalau sudah diketahui jumlah Apel dan Mangga, bisa mi di didapat berapa buah Apel dan Mangga yang na dapat masing-masing anak.

PE : apakah yang diketahui saling berhubungan dengan masalah itu?

NA1 : Iye kak, saling berhubungan. PE Kenapa? NA1 : Kan diketahui banyaknya buah yang dibeli dan harganya.

Nah semuanya itu akan dipakai untuk tentukan jumlah masing-masing buahnya kak. kalau sudah didapat itu, nanti itu lagi yang dipakai untuk tentukan berapa buah apel dan mangga yang didapat tiap anak.

PE : Strategi apa yang adek gunakan untuk menyelesaikan soal ini?

kan diketahui ada buah apel dan buah mangga kak, jadi pertama saya misalkan dulu x = apel dan y = mangga. Kemudian saya cari dulu salah satunya kak (x atau y), jadi saya hilangkan salah satu (x atau y), diatas dikali 1.200 dan dibawah saya kali 1 ji kak. 1.200 × ( x + y = 60) dan 1 × (1.000x + 1.200y = 63.000), jadi hasilnya seperti ini (1.200x + 1.200y = 72.000 dan 1.000x + 1.200y = 63.000). karena y-nya sama kemudian saya kurangkan, jadi saya bisa saya dapat nilai x-nya berapa.

PE : apa itu istilahnya kalau di kurangkan? NA1 : hmmm (sambil berpikir). Di eliminasi kak. PE : setelah kita eliminasi kita apakan lagi ?

Page 129: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

NA1 : karena saya dapat mi nilai x-nya selanjutnya untuk cari nilai y-nya saya gunakan lagi metode eliminasi, jadi diatas dikali 1.000 dan dibawah saya kali 1 ji kak. 1.000 × ( x + y = 60) dan 1 × (1.000x + 1.200y = 63.000), jadi hasilnya seperti ini (1.000x + 1.000y = 60.000 dan 1.000x + 1.200y = 63.000). jadi saya dapatmi nilai y-nya kak.

PE : setelah itu? NA1 : setelah itu saya lanjut untuk menghitung berapa buah apel

dan mangga yang didapatkan 15 anak. Jadi banyaknya apel

saya bagi banyaknya anak (45 apel

15 anak= 3 apel tiap anak)

kemudian kucari lagi banyak mangga yang didapatkan tiap anak. Jadi, banyaknya mangga saya bagi banyaknya anak ( 15 mangga

15 anak= 1 apel tiap anak).

KODE URAIAN WAWANCARA PE : oke lanjut soal no.2 dih. dari masalah yang diberikan, coba

sebutkan informasi apa saja yang diketahui NA1 : yang diketahui itu, toko A dan toko B menjual baju dan rok.

Di toko A Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok seharga 240.000, lalu membeli lagi 2 baju dan 1 rok seharga 140.000. Kemudian di toko B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok seharga 225.000, lalu membeli lagi 3 baju dan 1 rok.

PE : apakah yang ditanyakan dari soal ini? NA1 : yang ditanyakan itu kak, di toko manakah sebaiknya Azkia

membeli 1 baju dan 1 rok. PE : apa jawabanta disitu dek? NA1 : Menurutku itu kak, sebaiknya azkia membeli baju dan rok

ditoko B PE : Apa alasanta pilih di toko B? NA1 : Karena kalau di toko B lebih murah ih kak daripada beli di

toko A PE : Bagaimana carata cek kalau toko B lebih murah? NA1 : Jadi pertama itu kak saya cari dulu harga baju dan rok di

toko A. Dan saya dapat di toko A harga bajunya itu 40.000 dan harga rok itu 60.000. kemudian saya cari lagi harga baju dan rok di toko B, yang saya dapat harga bajunya itu 42.000 dan harga roknya 57.000. hmmm, jadi setelah itu saya jumlahkan mi pengeluaran di toko A itu 40.000+60.000=100.000, kalau di toko B itu 42.000+57.000=99.000.

Page 130: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

KODE URAIAN WAWANCARA PE : Kira-kira dari soal yang diberikan, materi apa itu dek? NA1 : Sistem persamaan linear dua variabel kak PE : Kenapa ki gunakan SPLDV? Kenapa ki tidak pakai cara lain

untuk jawab soal ini? NA1 : Karna begitu memang caranya kak PE : Tidak kita tau alasannya? NA1 : Iye kak. PE : Oke. Dari soal ini apa yang kamu ketahui? NA1 : yang diketaui toko sejahtera menjual macam-macam barang.

Ahmad membeli 2 tas dan 1 pasang sepatu dengan harga 200.000. ikhsan membeli 3 tas dan 2 pasang sepatu dengan harga 320.000. misbah membeli 4 baju dan 2 celana dengan harga 320.000 juga. Irsyad membeli 1 baju dan 2 celana dengan harga 140.000.

PE : nah apa yang dicari dari soal ini? NA1 : ini kak, barang apa sja yang mungkin dibeli taufik dengan

membawa uang 120.000 PE : apa strategi yang kita gunakan disini? NA1 : disini jenis barang yang dibeli ahmad dan ikhsan sama, dan

jenis barang yang dibeli misbah dan irsyad sama. Jadi saya cari dulu harga barang yang dibeli Ahmad dan Ikhsan. Nah, saya misalkan mi ini x sebagai tas, y sebagai sepatu. Terus, ku cari mi harga tas (x), 2x + 1y = 200.000 dikali 2, 3x + 2y = 320.000 dikali 1. Makanya kudapat ini (4x + 2y = 400.000, 3x +2y = 320.000). saya kurangkan mi nilai y-nya dan saya dapat mi nilai x disini 80.000. kemudian begitu terus mi caraku kerjai untuk dapat berapa harga sepatu, baju, celana kak.

PE : kenapa ki pake metode eliminasi untuk dapat itu, kenapa ki tidak gunakan metode lain ?

NA1 : karena itu ji yang kurasa mudah kak, dan saya suka pake cara itu.

PE : oke. setelah itu kita apakan lagi ? NA1 : buat mka susunan barang yang mungkin dibeli taufik dengan

uang 120.000 kak. Disini saya dapat 6 kemungkinan kak, yang pertama itu 1 pasang sepatu ditambah 2 celana, kedua itu 2 baju, ketiga itu 3 celana, keempat 1 tas ditambah 1 pasang sepatu, kelima 1 tas ditambah 1 celana, terakhir 3 pasang sepatu.

PE : 6 ji saja kita dapat? Kira-kira masih ada lagi itu dek? setelah itu?

NA1 : tunggu kak (sambil mencakar). Aih nda adami kak, itu ji kudapat

Page 131: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

2. Hasil Wawancara Subjek NA2

KODE URAIAN WAWANCARA PE : Siapa namata dek? NA2 : Rusna Kak. PE : Coba kita baca dulu soalnya dek! NA2 : (Membaca soal) PE : Okee dek..dari soal yang kita baca tadi, coba sebutkan

informasi apa saja yang diketahui! NA2 : yang diketahui itu, ada 60 buah-buahan yang terdiri dari

buah apel dan buah mangga. Biaya untuk membelinya itu 63.000. harga apel itu 1000/buah kalau manga 1.200/buah. Nanti mau dibagikan ke 15 anak.

PE : Dalam menjawab soal ini, apa saja informasi yang digunakan? Informasi yang diketahui kan banyak, adakah yang tidak digunakan

NA2 : Hmmmm,,(sambil berpikir). Dipakai semua ji kak, kalau saya patokannya langsung ji ini (sambil menunjuk jumlah barang dan harganya) dan ini (menunjuk harga apel dan mangga)

PE : apakah yang dicari dari soal ini? NA2 : berapa buah apel dan mangga yang akan didapatkan masing-

masing anak PE : Nah, dari yang kita diketahui tadi, apakah saling

berhubungan dengan pertanyaan ini? NA2 : (diam), apa itu dih... (sambil berpikir) PE : Begini dek, dalam menjawab soal, kan tadi soal yang kita

sebutkan itu berapa buah apel dan mangga yang didapatkan masing-masing anak. Dari soal itu, pasti ada hubungannya dengan apa yang diketahui. Bagaiamana kita bisa menjawab soal itu kalau tidak memiliki hubungan? Kira-kira hubungannya tersebut apa?

NA2 : Hubungannya itu...(bingung) PE : Hmm, jadi bagaimana cara ta kerja soal ini? NA2 : jadi disini kak, katakanlah buah apel itu x dan buah mangga

itu y. Terus disini saya mau cari dulu nilai x nya. Jadi disini saya eliminasi nilai y nya kak. x + y = 60 dikali 1.200, 1.000x + 1.200y dikali 1. Makanya saya dapat ini kak 1.200x + 1.200y = 72.000, 1.000x + 1.200Y = 63.000. setelah itu bisa mi saya dapatkan nilai x-nya kak

PE : setelah itu ? NA2 : Saya cari nilai y-nya kak ,jadi x + y = 60. Sisa saya ganti

nilai x nya. Jadi 40 + y = 60, y = 60-45, y = 15 PE : setelah kita dapat mi nilai x dan y-nya, kita apakan lagi? NA2 : setelah saya dapat nilai x dan y-nya. Saya hitung mi kak

berapa buah yang nadapat tiap anak. Jadi disini 45 apel : 15 anak = 3 buah apel tiap anak. Lalu 15 mangga : 15 anak = 1 buah mangga tiap anak.

Page 132: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

KODE URAIAN WAWANCARA PE : Dari masalah yang diberikan, coba sebutkan informasi apa

saja yang diketahui! NA2 : disini diketahui Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok dengan

harga 240.000, lalu membeli lagi 2 baju dan 1 rok dengan harga 140.000. Kemudian di toko B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok dengan harga 225.000, beli lagi 3 baju dan 1 rok.

PE : apakah yang ditanyakan dari soal ini? NA2 : yang natanyakan itu, di toko mana sebaiknya Azkia membeli

1 baju dan 1 rok. PE : apa jawabanta disitu dek? NA2 : Toko B kak, karna lebih murah PE : Bagaimana carata cek kalau toko B lebih murah, sedangkan

pada lembar jawabanta tidak kita tuliskan langkahnya? NA2 : Saya lihat sekilas ji saja kak PE : Metode apa yang kita gunakan untuk selesaikan soal ini? NA2 : Eliminasi dan Subtitusi

KODE URAIAN WAWANCARA PE : dari soal no.3 informasi apa saja yang diketahui! NA2 : disini diketaui toko sejahtera menjual tas, sepatu, baju,

celana. Ahmad membeli 2 tas dan sepasang sepatu seharga 200.000. ikhsan membeli 3 tas dan dua pasang sepatu seharga 320.000. misbah membeli 4 baju dan 2 celana seharga 320.000 juga. Irsyad membeli 1 baju dan 2 celana dengan harga 140.000.

PE : nah apa yang dicari dari soal ini? NA2 : susunan barang yang mungkin dibeli taufik kak PE : Bagaimana carata jawab soal ini? NA2 : Saya gunakan SPLDV kak. PE : Kenapaki gunakan spldv? NA2 : Karna tidak adami rumus lain untuk dapat jawabannya kak. PE : apa strategi yang kita gunakan disini? NA2 : Disini kumisalkan tas itu sebagai t, sepatu sebagai s, baju

sebagai b, dan celana sebagai c. Selanjutnya saya cari harga tiap barangnya. Pertama , 2t + 1s = 200.000 kukali 2, 3t + 2s =320.000 kukali 1. Hasilnya ini (menunjuk 4t + 2s = 400.000, 3t + 2s = 320.000)kemudian dikurangkan jadi hasilnya itu 1t = 80.000. selanjutnya kucari nilai s-nya , saya pakai 2t + 1s = 200.000 lalu saya masukkan nilai t yang tadi, ini hasilnya ( menunjuk s=40.000). sudah itu,kucari lagi harga baju dan celananya kak.

PE : oke. Setelah kita dapat itu kita apakan lagi ? NA2 : kubuatkan mi susunan barang yang mungkin dibeli taufik

kak. karna uangnya itu ada 120.000 jadi disini saya dapat 5 kemungkinan kak, yang pertama itu 1 pasang sepatu dan 1 tas, kedua 2 pasang baju, ketiga itu 3 celana, keempat 3

Page 133: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

pasang sepatu, kelima kelima 1 tas dan 1 celana. PE : 5 ji saja kita dapat? Kira-kira masih ada lagi itu dek? NA2 : hmmm.. kuhitung-hitung dulu dih kak (sambil melihat

lembar jawaban). itu ji mungkin kak

3. Hasil Wawancara Subjek NA3

KODE URAIAN WAWANCARA PE : Coba kita baca dulu soalnya dek! NA3 : (membaca soal) PE : oh iya dek. Dari masalah yang diberikan, coba sebutkan

informasi apa saja yang diketahui! NA3 : Pak Darmawan membeli 60 buah dengan harga 63.000. lalu,

harga 1 apel nya itu 1000. Harga 1 mangga itu 1.200 kak. Terus itu buah mau dibagikan ke 15 anak

PE : apakah yang dicari dari soal ini? NA3 : hmmm, berapa buah Apel dan Mangga yang akan didapatkan

15 anak itu. PE : Kenapa adik tidak menuliskan yang diketahui dan ditanyakan

pada lembar jawabanta? NA3 : Tidak sempat ka tulis kak, langsung saja cara penyelesaiannya

saya tuliskan. PE : apakah yang diketahui saling berhubungan dengan masalah

itu? NA3 : Eeeeee, iye kak PE : kenapa? NA3 : Eeeee (sambil berpikir).... disini pak Darmawan membeli 60

buah seharga 63.000. diketahui harga 1 apel segini (sambil menunjukkan harga 1.000) dan harga 1 mangga segini. (menunjukkan 1.200), nanti digunakan itu dalam mencari jumlah buah apel dan mangga. Nanti itu yang digunakan untuk mencari berapa jumlah buah yang nadapat tiap anak.

PE : strategi apa yang kita yang gunakan untuk selesaikan ini soal?

NA3 : pertama saya misalkan dulu x adalah apel dan y adalah mangga. Selanjutnya saya buat persamaan nya kak, ini (menunjuk x + y = 60) saya kali 1.000, kalau ini (menunjuk 1000x + 1,200y = 63.000) saya kali 1. Nah saya eliminasi mi kak makanya saya dapat mi y-nya sama dengan 15 buah mangga dan x-nya sama dengan 45 buah apel.

PE : setelah itu kita apakan lagi ? NA3 : setelah itu saya cari mi jumlah buah yang akan didapatkan 15

anak itu. PE : bagaimana carata cari itu? NA3 : saya bagi jumlah buah apel dengan jumlah anaknya kak

(45 buah

15 anak= 3 apel/anak) kemudian saya bagi jumlah mangga

dengan jumlah anak ( 45 buah

15 anak= 1 apel / anak).

Page 134: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

KODE URAIAN WAWANCARA PE : dari masalah yang diberikan, coba sebutkan informasi apa

saja yang diketahui! NA3 : toko A dan toko B sama-sama menjual baju dan rok. Di toko A

Aisyah membeli 3 baju dan 2 rok dengan harga 240.000, membeli lagi 2 baju dan 1 rok dengan harga 140.000. kalau di toko B Hafizah membeli 2 baju dan 3 rok dengan harga 225.000, membeli lagi 3 baju dan 1 rok dengan harga 183.000.

PE : apakah yang ditanyakan dari soal ini? NA3 : Di toko mana Azkia membeli 1 baju dan 1 rok. PE : apa jawabanta disitu dek? NA3 : ini kak (menunjuk jawaban), sebaiknya azkia membeli baju dan

rok ditoko B, karena harganya murah. PE : Coba adek jelaskan ka bagaimana carata cek toko b lebih

murah dibanding toko A! NA3 : Dari sini kak (menunjuk toko A 40.000 + 60.000 = 100.000,

toko B 42.000 + 57.000 = 99.000.

KODE URAIAN WAWANCARA PE : Kira-kira dari soal yang diberikan, materi apa ini dek? NA3 : Hmmm, apalagi itu dih kak (sambil berpikir) PE : Coba di ingat-ingat lagi. Lihat apa yang diketahui disini. Ini

kan 2x + y = 200.000. ini dalam bentuk matematika apa? NA3 : Ih lupa ka kak. Ini persamaan tidak? Ohiye kak, ini persamaan linear dua variabel Kenapa adek menggunakan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel? Karena ini yang paling mudah kak, yang pernah diajar guruku

kak PE : Strategi apa yang kita gunakan? NA3 : Pertama saya cari harga tas dan sepatu kak. tas saya misalkan

sebagai x dan y sebagai sepatu. Jadi ini (menunjuk 2x + y = 200.000)dikali 2, dan ini (menunjuk 3x +2y = 320.000) saya kali , hasilnya saya kurangkan 4x + 2y =400.000 dengan 3x +2y = 320.000. jadi, x = 80.000. selanjutnya saya masukkan nilai x ke persamaan 2x + y = 200.000 dan didapat nilai y = 40.000

PE : Setelah itu apa lagi? NA3 : Setelah itu, saya misalkan x sebagai baju dan y sebagai celana.

Ini (menunjuk 4x + 2y = 320.000, x +2y = 140.000) langsungji saya eliminasi kak karena samaji nilai y-nya. Jadi nilai x-nya yang kudapat itu 60.000, terus saya masukkanmi lagi nilai x ini untuk cari nilai y-nya.

PE : Setelah adek dapat harga tiap itemnya, adek apakan lagi?

Page 135: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

NA3 : saya buat mi ini kak (menunjuk susunan barang yang dia tuliskan).

Page 136: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

LAMPIRAN D

ADMINISTRASI

Page 137: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 138: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 139: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 140: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 141: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 142: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 143: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 144: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 145: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 146: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 147: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 148: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 149: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 150: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 151: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

DOKUMENTASI

Page 152: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 153: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 154: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 155: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 156: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 157: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA
Page 158: DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Hasniar Kuba. Lahir di Kabupaten Luwu Timur,

tepatnya di Desa Maliwowo, Dusun Ujung Batu pada

tanggal 02 November 1998. Ia anak pertama dari satu

bersaudara dari pasangan bapak Irfan dan Ibu Naharia

Kuba. Menyelesaikan pendidikan dasar SD Negeri 210

Maliwowo pada tahun 2010. Ia lulus dari sekolah

menengah pertama pada tahun 2013 di SMP Negeri 3

Malili dan lulus di MA Nurul Junaidiyah Lauwo pada tahun 2016.

Pada tahun 2016 ia melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadyah

Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika dan lulus pada

tahun 2020. Semasa aktif kuliah, ia aktif di HMJ Pendidikan Matematika periode

2017-2018 sebagai anggota bidang Sumber Daya Mahasiswa.

Berkat karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersususnnya skripsi dengan judul

“Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam Memecahkan

Masalah SPLDV Pada kelas VIII SMP Negeri 3 Malili”.