deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa dalam … · 2021. 4. 17. · bab i pendahuluan ......
TRANSCRIPT
DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL RELASI DAN FUNGSI PADA
KELAS VIII MTs NEGERI 2 BULUKUMBA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ERWIN ANGGARA
NIM 10536 11187 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Senangilah hidupmu agar harimu nyaman dan bermakna.”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Allah yang Maha
Esa yang telah memberiku nikmat serta umur yang panjang
sehingga dapat menikmati indahnya dunia Indonesia tercinta.
Kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan
memberikan kasih sayangnya juga uangnya, dan saudara,
keluarga serta teman-teman yang telah memberikan semangat dan
dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
ABSTRAK
Erwin Anggara, 2020. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Relasi dan Fungsi pada Kelas VIII MTs Negeri 2
Bulukumba. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Suradi Tahmir dan Pembimbing II Andi Quraisy.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VIII.A MTs Negeri 2 Bulukumba dalam
menyelesaikan soal relasi dan fungsi. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif yang dirancang untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa
dalam pokok bahasan relasi dan fungsi. Teknik pengumplan data berupa tes dan
wawancara. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis yang
berjumlah 2 soal. Wawancara dilakukan untuk lebih menggali kemampuan
pemecahan masalah siswa. Subjek penelitian terdiri dari 1 siswa kategori tinggi, 1
siswa kategori sedang dan 1 siswa kategori rendah. Teknik analisis data dilakukan
dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Kemampuan berpikir kritis siswa mengacu pada 4 kategori yaitu: interpretasi,
analisis, evaluasi dan inferensi. Hasil penelitian yang menjadi subjek wawancara
yaitu subjek penelitian dari masing-masing tingkatan, Tinggi (KT) mampu
memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi,
dan inferensi, sedang (KS) mampu memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu
interpretasi, analisi, dan inferensi, kemudian rendah (KR) hanya mampu
memenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu interpretasi. Dari hasil penelitian ini
diharapkan lebih mengetahui dan memahami kemampuan berpikir kritis siswa dan
sebagai acuan untuk memperbaiki mutu pengajaran serta mengarahkan dan
membimbing siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritisnya dalam proses pembelajaran matematika.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, soal Relasi dan Fungsi
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita curahkan kepada Allah SWT atas segala
karunia, nikmat yang berlimpah sehingga kita senantiasa dalam lindungan rahmat
dan hidayahnya. Salam berserta shalawat senantiasa kita haturkan kepada baginda
Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat di muka
bumi ini.
Alhamdulillah atas karunia yang telah diberikan penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Deskripsi Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Relasi dan Fungsi pada Kelas VIII
MTs Negeri 2 Bulukumba”
Skripsi ini selesai tentunya berkat beberapa partisipasi, dukungan dan
bimbingan dari sekitar, olehnya itu izinkan penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada:
Segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Mukhlis, S.Pd., M.Pd dan Ayahanda Ma’rup, S.Pd., M.Pd Selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
ix
4. Ayahanda Prof. Dr. H. Suradi Tahmir dan Ayahanda Andi Quraisy, S.Si,
M.Si. Selaku dosen pembimbing yang telah sabar membimbing, menasehati,
memotivasi penulis selama penyusunan skripsi.
5. Ayahanda Andi Alim Syahri, S.Pd.,M.Pd. dan Ibunda Ernawati, S.Pd.,M.Pd.
selaku validator yang telah memberikan arahan dan petunjuk terhadap
instrumen penelitian.
6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendidik
dan mengajar penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh staf Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah melayani
dengan penuh sabar demi kelancaran proses perkuliahan.
8. Ibunda Drs. Sabil, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTs Negeri 2 Bulukumba
yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Ibunda Nurlaela, S.Pd selaku guru MTs Negeri 2 Bulukumba yang telah
membantu penulis dalam proses penelitian.
10. Siswa-siswi kelas VIIIa MTs Negeri 2 Bulukumba yang telah bekerja sama
dalam melaksanakan penelitian ini.
11. Teman-teman kelas Algoritma’16 F yang banyak memberikan perhatian
selama penulis menempuh pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika Unismuh Makassar.
12. Seluruh pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca pada umumnya. Aamiin.
Makassar, November 2020
Penulis
Erwin Anggara
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 5
E. Batasan Istilah ........................................................................... 5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 7
A. Kajian Teori .............................................................................. 7
1. Hakekat Matematika
2. Kemampuan Berpikir Kritis
B. Materi Relasi dan Fungsi .......................................................... 16
C. Penelitian Relevan .................................................................... 21
xii
BAB III
METODE PENELITIAN ......................................................................... 24
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 24
B. Tempat dan Subjek Penelitian .................................................. 24
C. Prosedur Penelitian ................................................................... 25
D. Instrumen Penelitian ................................................................. 26
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27
F. Keabsahan Data ....................................................................... 28
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 30
A. Hasil Tes Pemilihan Subajek .................................................... 30
B. Pengkodean Subjek ................................................................... 31
C. Paparan Data .............................................................................. 32
D. Hasil dan Pembahasan ............................................................... 58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 62
A. Kesimpulan ................................................................................ 62
B. Saran .......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Indikator Berpikir Kritis .................................................................... 15
2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis dan Soal Relasi dan Fungsi .. 19
4.1 Skor hasil tes yang diperoleh Siswa pada Setiap Butir Soal ............. 31
4.2 Pengkodean Subjek Penelitian ........................................................... 32
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa ................................................................... 3
Gambar 4.1 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Tinggi ............ 33
Gambar 4.2 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Tinggi ............ 37
Gambar 4.3 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Sedang ........... 42
Gambar 4.4 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Sedang ............ 46
Gambar 4.5 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Rendah ........... 51
Gambar 4.6 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Sedang ........... 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah dasar dari proses untuk manusia mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya segingga dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Menurut Syah (2010: 10) bahwa pendidikan berasal dari kata dasar “didik” yang
mempunyai arti memelihara dan memberi latihan. Bentuk nyata proses pendidikan
yang dijalani siswa di sekolah tercermin dalam proses pembelajaran di kelas.
Sehingga pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia secara berkelanjutan yang diharapkan mampu memberi bekal
kemampuan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
bidang pendidikan yang mempunyai pengaruh besar terhadap itu adalah
matematika.
Sumber daya manusia (SDM) yang tinggi dan mampu berpikir sistematis,
kreatif, kritis, dan berakhlak baik yang disebabkan oleh perubahan zaman dan
teknologi yang semakin canggih. Seseorang yang berkemampuan tinggi harus
berpikir secara logis, rasional, kreatif dan kreatif. Berpikir kritis adalah salah satu
kemampuan berpikir yang sangat dibutuhkan siswa yaitu diantaranya siswa
mampu memcahkan masalah dengan cara identifikasi, analisis, hubungan,
evaluasi, dan memecahkan masalah. Dalam mengambil keputusan dengan tepat
dan benar digunakan Kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah.
Tujuan berpikir kritis adalah proses untuk membuat keputusan yang dapat
diterima dan dilakukan.
2
Keharusan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis sesuai dengan
Depdiknas (Sulistianty & Masrukan, 2016: 2) fokus pembelajaran adalah untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan juga termasuk standar
kelulusan bagi siswa sekolah menengahh pertama (SMA) maupun sekolah
menengah atas (SMA). Lulusan sekolah menengah pertama dan sekolah
menengah atas hendaknya memiliki kemampuan berpikir yang logis, sistematis,
analisi, kreatif, dan kritis serta mampu bekerja sama. Namun kenyataan pada
proses belaja mengajar disekolah belum terlalu mengasah kemampuan berpikir
kritisnya siswa dan sampai sekarang masih sangat rendah pengembangan tentang
kemampuan berpikir kritis siswa. Perlu adanya pengembangan kemampuan
berpikir kritis dalam rangka pemecahan masalah dan membuat kesimpulan
berbagai kemungkinan dengan tepat.
Pendidik harus melakukan aktivitas yaitu pemecahan masalah dalam
menyelesaikan soal matematika, aktivitas tersebut yaitu agar membuat siswa
menunjukkan cara berpikirnya sehingga dapat mengetahui seberapa besar
kemampuan siswa yakni kemampuan berpikir kritis dan siswa akan mendapat
pengalaman dan keterampilan yang dimiliki dan menerapkan dalam penyelesaian
soal matematika. sehingga siswa akan lebih logis dalam pengambilan keputusan.
Masalah matematis adalah suatu situasi yang menantang yang
membutuhkan penyelesaian dimana cara untuk menyelesaikannya tidak tampak
jelas (Mairing 2018: 17). Masalah matematis sering ditemukan pada saat proses
pembelajaran matematika, sehingga butuh kemampuan berpikir kritis untuk
menyelesaikan soal-soal. Hal ini sejalan dengan hasil obsevasi yang telah
dilakukan di kelas VIII SMP Aisyiyah Paccinongan. Pada saat magang 3 tahun
3
ajaran 2019/2020. Kebanyakan siswa jika diberi contoh soal langsung mengerti
tetapi ketika dikasih soal baru dan mereka mengerjakan sendiri mereka langsung
tidak mengerti, hal ini juga dibenarkan oleh salah seorang guru matematika yang
telah diwawancarai. Beliau menuturkan bahwa siswa masih kurang dalam
menyelesaikan soal-soal. Beliau juga menuturkan bahwa kemampuan berpikir
kritis sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal-soal. Adapun tes awal pada
saat observasi yang diberikan kepada siswa materi matematika, dengan soal
sebagai berikut: Lisa mempunyai rumah dengan bak penampungan air terletak
dibelakang rumah. Pada hari-hari tertentu dialirkan dari penampungan air ke
kolam ikan. Volume air terhadap kolam ikan tergantung waktuya aliran air
sehingga membentuk fungsi linear. saat dua menit, kolam ikan menampung
12liter air, pada menit ke5, volumenya menjadi 27 liter. Berapa menit yang
dibutuhkan untuk mengalirkan air agar kolam ikan terisi penuh, jika volume
kolam ikan 72 liter?
Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa
4
Dari hasil observasi awal peneliti disekolah, siswa kurang memahami
masalah, sehingga apa yang ditanyakan pada soal tersebut tidak dapat diselesaikan
dengan baik, dalam menjalankan strategi siswa hanya bisa menjalankan apa yang
dia ketahui dalam menyelesaikan soal, sehingga siswa tidak mampu memberikan
kesimpulan pada soal.
Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu kemampuan amat penting yang
harus dimiliki siswa. dilihat pada uraian diatas adalah gambaran bagaimana
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. olehnya itu diperlukan upaya
untuk mengetahui, menyelidiki dan memberikan gambaran kemampuan berpikir
kritis siswa agar menjadi dasar peningkatan kemampuan siswa terkhusus pada
cara berpikir kritis siswa. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengangkat judul “Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Relasi dan fungsi Pada Kelas VIII MTs Negeri 2
Bulukumba.
B. Rumusan Masalah
Berlandaskan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa
dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi?
C. Tujuan Penelitian
Berlandaskan latar belakang yang telah dikemukakan maka tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa
dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi.
5
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
a) Bagi Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran untuk menambah, memperluas, dan pengalaman
peneliti untuk melakukan penelitian dibidang pendidikan khususnya
matematika.
b) Bagi Guru
Memberikan informasi kepada guru mengenai kemampuan berpikir kritis
siswa dalam menyelesaikan soal.
c) Bagi Siswa
Menambah pengalaman siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan soal.
d) Bagi sekolah
Bahan referensi/acuan bimbingan terhadap siswa agar dapat meningkatkan
mutu sekolah.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian ataupun perbedaan
pendapat dalam mengartikan atau menafsirkan suatu pembahasan dalam
penelitian ini, maka dianggap perlu adanya penjelasan secara garis besar
pengertian dari judul penelitian ini yaitu deskripsi kemampuan berpikir kritis
siswa dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi pada siswa kelas VIII MTs
Negeri 2 Bulukumba.
6
1. Deskripsi
Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan dan
menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2. Kemampuan Berpikir Kritis
Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan peneliti yaitu
interpretasi, analisi, evaluasi, dan inferensi.
a) Interpretasi yaitu menuliskan diketahui dan ditanyakan.
b) Analisis yaitu mengidentifikasi hubungan pernyataan, pertanyaan, konsep
dalam soal serta penjelasan dengan benar.
c) Evaluasi yaitu menyelesaikan soal lengkap dan benar dalam perhitungan
dengan menggunakan strategi yang tepat.
d) Inferensi yaitu menarik kesimpulan dengan benar dari apa yang
ditanyakan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakekat Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) Matematika adalah ilmu
tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasi yang digunakan
dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Bahasa matematika berasal dari
Yunani Latin yaitu mathematika yang awalnya diambil dari kata Yunani
mathematike yang artinya mempelajari. Pada awalnya berasal dari kata mathema
yang memiliki arti yakni pengetahuan atau ilmu. Kata mathematike memiliki
ikatan dengan kata lainnya yang lumayan sama, yakni mathei atau mathenein
berarti belajar (berpikir). Berdasarkan dari awal sejarah kata tersebut, maka
matematika dapat diartikan yakni ilmu pengetahuan yang didapat melalui cara
bepikir ataupun bernalar. Matematika biasa diartikan dengan gampang dan tepat
karena mengingat banyak manfaat dan ikatan dalam bidang ilmu laiinya. Definisi
terhadap matematika memiliki sifat tentatif, tergantung kepada seseorang yang
sedang menafsirkannya, misalnya jika seseorang tertarik dengan bilangan
kemudian mereka akan mendefenisikan matematika ialah kumpulan beberapa
bilangan yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah hitungan.
Menurut johnson dan myklebust, “matematika adalah bahasa simbolis
yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif
dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”
Lerner mengungkapkan bahwa, “matematika disamping sebagai bahasa simbolis
8
juga merupakn bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,
mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.”
Sedangkan menurut kline, “matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri
utamnya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan
cara bernalar deduktif.”
Berikut pengertian matematika menurut beberapa ahli:
a. Suherman (2001)
Matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
b. Ramdani (2006)
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan
dengan ide, proses dan penalaran.
c. Revyareza (2013)
Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan
menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk
karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan
penalaran.
d. Hamzah dan Muhlisrarini (2014)
Matematika memiliki aspek teori dan aspek terapan atau praktis dan
penggolongannya atas matematika murni, matematika terapan dan
matematika sekolah.
e. Abdullah (2016)
Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat representasinya dengan simbol
9
dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai
bunyi.
Karaktristik matematika, yaitu memiliki objek kajian abstrak, bertumpu
pada kesepakatan, berpola pikir deduktif, memiliki simbol yang kosong dari arti,
memperhatikan semesta pembicaraan, dan konsisten dalam terjemahannya.
Matematika selalu dipandang sebagai ilmu dasar yang membidangi ilmu-ilmu
lainnya, karena itulah matematika sering disebut ratu ilmu. Adapun beberpa
fungsi matematikab (Hamzah & Muhlisarini, 2014), yaitu:
1. Sebagai suatu struktur
Metematika sebagai suatu struktur artinya disusun atau dibentuk dari
hasil pemikiran manusia seperti ide, proses dan penalaran, pengetahuan
yang terstruktur jika secara hierarkir, logis serta sistematis dari konsep
yang kompleks, dalam prosesnya, ide-ide akan disimbolkan untuk
memudahkan pengguna agar tidak mengalami kesulitan ketika
menggunakannnya.
2. Kesimpulan sistem
Matematika sebagai kesimpulan sistem memiliki pengertian yakni dalam
suatu rumus sebuah matematika ada banyak sistem di dalamnya variabel-
variabel, faktor-faktor, sistem linear yang menyatu dalam persamaan
kuadrat tersebut.
3. Sebagai sistem deduktif
Sistem deduktif artinya mengenal definisi pangkal atau primitif pada
bidang matematika. Definisi-definisi dasar tersebut memuat beberapa
10
definisi, sekumpulan asumsi, banyak postulat dan aksioma serta
sekumpulan teorema dan dalil.
4. Ratunya ilmu atau pelayanan ilmu
Matematika dapat melayani ilmu-ilmu lainnya karena rumus, aksioma
dan model pembuktian yang dipunyainya dapat membantu ilmu-ilmu
tersebut. Perannya sebagai ratun memberikan dampalk yang lumayan
berarti terhadap kemajuan pengetahuan dan matematika itu sendiri, maka
kedepannya akan melakukan penelitian untuk menemukan sesuatu yang
baru.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti mengartikan
matematika adalah pengetahuan, hasil pemikiran dan konsep terstruktur yang
saling berhubungan untuk mendefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat serta
melatih berpikir tentang logika dan penalaran.
2. Kemampuan Berpikir kritis
a. Kemampuan
Di dalam kamus bahasa Indonesia (Kusumaningrum, 2017: 12) kemampuan
berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu).
Kemampuan ialah suatu hal yang dimiliki untuk bisa melakukan sesuatu. Chaplin
(Kusumaningrum, 2017: 12) kemampuan merupakan tenaga untuk melakukan
suatu.
kemampuan merupakan kemampuan ataupun keahlian seorang untuk
menguasai suatu keahlian serta digunakan untuk mengerjakan berbagaimacam
tugas kedalam sebuah pekerjaan. Lebih lanjut, Stephen P. Robbins & Timonthy
11
A. Judge (2009: 57-61) mengemukakan yakni kemampuan seseorang pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok faktor, sebagai berikut:
a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), ialah kemampuan yang
digunakan dalam melakukan berbagai kegiatan mental seperti
berfikir, menalar serta menyelesaikan masalah.
b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), ialah kemampuan yang digunakan
untuk mengerjakan berbagai tugas seperti menggunakan stamina,
keterampilan, kekuatan, serta karakteristik serupa.
b. Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan suatu proses keterampilan berpikir dengan
efektif agar membantu individu melakukan suatu hal, menilai dan menggunakan
keputusan sesuai dengan yang telah dilakukan serta yang telah dipercayai.
Beberapa keterampilan berpikir berhubungan dengan berpikir kritis adalah
membandingkan, membedakan, menarik sebuah kesimpulan, memengaruhi,
generalisasi, mengklasifikasi, mengelompokkan, menyusun, memperkirakan,
memvalidasi, membuktikan, mengaikan, menganalisis, menilai, dan membuat
pola-pola.
Menurut Ennis (Siswono, 2018: 7) berpikir kritis ialah sebuah proses yang
memiliki tujuan membuat sebuah keputusan yang rasional tentang sesuatu yang
dapat diyakini serta dilakukan. Menurut Epstein dan kernberger (Siswono: 2018:
8) berpikir kritis yakni suatu penilaian terhadap apa saja yang harus diyakini
terhadap sebuah klaim yang betul ataupun beberapa pendapat yang baik
sebagaimana merumuskan argumen-argumen yang baik. Menurut Halpern
(Siswono, 2018: 8) berpikir kritis ialah suatu hal luas yang menjelaskan
12
penalaran dalam sebuah langkah terbuka (open-ended) serta dengan jumlah solusi
yang tak terhingga banyaknya.
Berpikir kritis matematika merupakan salah satu dari tujuan yang harus
dicapai dalam proses pembelajaran matematika. Berpikir kritis adalah
memanipulasi atau mengelola dan mentransformasikan informasi dalam memori.
Ini sering dilakukan untuk membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis,
membuat keputusan, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Sehingga dengan
adanya kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa mampu memudahkan
dalam proses pemecahan masalah matematika siswa. Selain itu, berpikir itu
merupakan proses yang “ dialektis” artinya selama kita berpikir, pikiran kita
dal;am keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuan
kita.”dengan demikian, siswa yang mempunyai pemikiran kritis akan lebih terarah
dalam menganalisa pengetahuan yang sudah dimiliki.
Menurut robert Duron, critical thinking dapat didefinisikan sebagai : the
ability to analyse anda evaluate information ( kemampuan untuk membuat analisi
dan melakukan evaluasi terhadap data dan informasi ). Maksudnya, kemampuan
siswa dalam menganalisis pecahan masalah serta memberikan penafsiran dari
solusi yang diperoleh. Selain itu, siswa juga mampu mengevaluasi argumen yang
sesuai dengan pemecahan masalah matematika.
c. Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat
diperlukan seseorang agar dapat menghadapi berbagai permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat maupun personal. Berpikir kritis
digunakan seseorang ketika memilih informasi yang relevan dengan dirinya,
13
mengidentifikasi kebenaran informasi, menyusun konsep dari beberapa informasi
yang telah dipilih, menyimpulkan dan menerapkan konsep tersebut dengan tetap
melakukan evaluasi.
Kemampuan berpikir kritis yaitu hal yang wajib dimiliki siswa dalam
proses pembelajaran matematika. Hal ini dilakukan agar siswa dapat membuat
ataupun merumuskan, mengetahui, menafsirkan serta merancang penyelesaian
masalah. Pada awalnya berpikir kritis merupakan fokus terhadap permasalahan
ataupun mengidentifikasi permasalahan secara benar, mencari tahu serta
mencarikan solusi dari permasalahn tersebut. Kemudian selanjutnya ialah
merumuskan pendapat yang dapat mendukung terbentuknya sebuah kesimpulan,
memiliki bukti nyata yang mendukung alasan kesimpulan kemudian kesimpulan
bisa diterima ataupun dengan hal lain alasan yang diberikan harus serta tepat
dengan kesimpulan. ketika alasan yang dipaparkan sudah benar, maka harus
dibuktikan seberapa nyata alasan itu dapat mendukung kesimpulan yang telah
ada.dalam berpikir kritis situasi juga harus diperhatikan karena kegitan berpikir
akan dipengaruhi oleh lingkungan ataupun situasi disekitar oleh karena itu
kesimpulan juga harus diselaraskan dengan situasi yang ada dan nyata. Selain itu
simbol yang digunakan untuk berpendapat harus transparan agar kesimpulan
dapat dibuat dengan benar serta hal penting terakhir yang harus dilaksanakan
ialah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan yang telah ditemukan
dipelajari dan disimpulkan. Perlu perhatian serius tehadap rendahnya kemampuan
berpikir siswa diindonesia dari semua kalangan khususnya guru matematika.
Rendahnya kekampuan berpikir kritis disebabkan oleh banyak factor baik factor
internal maupun factor eksternal. misealnya yaitu pada proses belajar mengajar
14
yang terfokus pada guru atau biasa disebut konvensinal seperti yang diaplikasikan
disekolah sekian lama ini. , yang siswa lebih pasif karena peran guru sangat aktif
(Ismaimuza,2010). Kegiatan dalam pembelajaran konvensional pada awalnya
guru melakukan penjelasan konsep secara informatif, memberikan contoh soal
serta diakhiri dengan penugasan latihan soal-soal.
Ruggiero (2012), dan Snyder & Snyder, (2008) yang mengemukakan
bahwa pusat dari kemampuan berpikir kritis ialah menilai, sehingga pada
penelitian ini peneliti hanya berpusat sampai pada indikator ke-4, yaitu
interpretation, analysis, evaluation, inference. Interpretation (interpretasi), yakni
memahami serta mengekspresikan maksud atau tujuan dari pernyataan
matematika atau permasalahan matematika. Analysis (analisis), yaitu
mengidentifikasi ikatan antara informasi yang diberikan, masalah yang
kemungkinan akan diselesaikan, serta konsep yang diperlukan dalam menyusun
rencana pemecahan masalah. Evaluation (evaluasi), yakni menilai kredibilitas
pernyataan serta menilai kekuatan nyata dari pernyataan ataupun penyelesaian
masalah yang sudah dilakukan. Inference (inferensi),yakni menyimpulkan yang
masuk akal dengan memberikan semua alasan yang penting dan masuk akal.
Untuk membuat sebuah rancangan pembelajaran yang sesuai dalam
mengembangkan dan mengajarkan berpikir kritis, hal yang dapat dilakukan oleh
guru salah satunya ialah melihat profil berpikir kritis yang dimiliki siswa. Hal ini
bertujuan untuk setiap pembelajaran matematika yang laksanakan akan
memperhatikan kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk melihat profil berpikir
kritis siswa, peneliti dapat mengetahui dari kegiatan siswa dalam memecahkan
sebuah masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Ennis (1991)
yang dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara berpikir kritis dengan cara
menyelesaikan masalah. Dalam menyelesaikan masalah, siswa akan
15
menggunakan berbagai macam cara. Cara penyelesaian masalah ternyata dapat
dipengaruhi oleh pjenis kelamin laki-laki serta perempuan sehingga berpengaruh
juga terhadap proses berpikir kritis. Leach dan Good (2011) dalam penelitianya
menunjukkan jenis kelamin dan perguruan tinggi utama secara signifikan
mempengaruhi rata-rata kemampuan berpikir kritis
Berdasarkan pemaparan beberapa pengertian diatas, dari berpikir kritis
sehingga bisa disimpulkan yaitu berpikir kritis ialah berpikir yang terjadi pada
sistem kognitif dengan membanding-bandingkankan beberapa pengetahuan yang
sudah ada dalam pikiran yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan memutuskan pengetahuan yang lebih tepat digunakan untuk memecahkan
masalah. Berpikir kritis mencakupmelibatkan kegiatan menganalisis dan
menginterpretasi masalah dalam kegiatan inquiry ilmiah
Tabel 2.1 indikator berpikir kritis
Kriteria berpikir kritis Indikator
Interpretasi Memahami masalah yang ditunjukkan dengan menulis
yang diketahui maupun yang ditanyakan soal dengan
tepat.
Analisis Mengidentifikasi hubungan-hubungan antara
pernyataan-pernyataan, pertanyaan-pertanyaan,
konsep-konsep yang diberikan dalam soal yang
ditunjukkan dengan tepat dan memberi penjelasan yang
tepat.
Evaluasi Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan
soal, lengkap, dan benar dalam melakukan
perhitungan.
Inferensi Dapat menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan.
Sumber: Purwati, dkk. (2016)
16
3. Materi Relasi dan Fungsi
A. Relasi
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah ikatan yang memasangkan
antara anggota A dengan anggota B. Relasi bisa digambarkan dengan
diagram panah, diagram kartesius, serta himpunan pasangan berurutan.
Jenis-jenis Relasi
1. Relasi invers
Misalkan R merupakan relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers
dari R yang dinyatakan dengan relasi dari B ke A yang mengandung
semua pasanganterstruktur yang ketika dipertukarkan masih dalam R.
Ditulis kedalam notasi himpunan sebagai berikut : R-1 = {(b,a) :
(a,b)R}
2. Relasi simetrik
Misalkan R = (A, B, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi simetrik,
apabila disetiap (a,b)R berlaku (b,a)R. Dengan istilah lain, R disebut
juga relasi simetrik jika a R b berakibat b R a.
3. Relasi reflektif
Misalkan R = (A, A, P(x,y)) suatu relasi. R disebut relasi refleksif,
apabila disetiap A berlaku (a,a)R. Dengan kata lain, R disebut relasi
refleksif jika setiap anggota pada A berelasi dengan dirinya sendiri.
4. Relasi anti simetrik
Suatu relasi R bisa disebut relasi anti simetrik jika (a,b)R dan (b,a)R
maka a=b. Dengan kata lain, jika a, b A, a≠b, maka (a,b)R atau (b,a)R,
tetapi tidak kedua-duanya
17
5. Relasi transitif
Misal R relasi ke himpunan A. R dinamakan relasi transitif jika
berlaku ; (a,b)R dan (b,c)R maka (a,c) R. Dengan nama lain , andai a
berelasi dengan b dan b berelasi dengan c, maka a berelasi dengan c.
Misalnya diketahui A = { 2 3 4 5 } dan B = { 10 12 15 18 }.
Relasi himpunan A ke himpunan B terjadi adalah “ faktor dari”.
Bentuk himpunan pasangan berurutan : {(2,10), (2,12), (2,18), (3,12),
(3,15), (3,18), (4,12), (5,10), (5,15)}.
Bentuk diagram panah seperti dibawah ini.
B. Fungsi ( pemetaan )
Fungsi ataupun pemetaan dari himpunan A ke himpunan B ialah relasi
yang memasangkan tiap anggota A dengan benar dan tepat satu anggota B.
Tepat satu artinya tidak boleh lebih serta tidak bisa kuranf dari satu.
Himpunan A disebut daerah asal (domain). Himpunan B disebut daerah
kawan (kodomain). Himpunan dari tiap anggota himpunan B yang
memiliki pasangan di A disebut daerah hasil (range).
Contoh:
Domain ={1,3,5,7}
2
3
4
5
10
12
15
18
Diagram Panah
A B
18
Kodomain ={1,9,25,36,49}
Range ={1,925,49}
Bentuk pasangan berurutan = {(1,1), (3,9), (5,25), (7,49)}
Jika himpunan A mempunyai a anggota sebanyak n(A) dan himpunan
B mempunyai anggotab sebanyak n(B) = b, Sedemikianhingga diperoleh
fungsi 𝑓: 𝐴 → 𝐵, maka banyakanya pemetaan yang terjadi ada 𝑛(𝐵)𝑛(𝐴)
. .
1. Nilai fungsi
Suatu fungsi bisa dinyatakan kedalam sebuah bentuk: 𝑓: 𝑥 → 𝑓(𝑋)
Nilai fungsi pada setiap nilai x yang diberikan dihitung dengan cara
mensubtitusikan nilai x untuk rumus fungsi tersebut.
Contoh:
Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 7
𝑓(2) = 3(2) − 7 = 6 − 7 = −1
𝑓(8) = 3(8) − 7 = 24 − 7 = 17
𝑓(𝑎 + 2) = 3(𝑎 + 2) − 7 = 3𝑎 + 6 − 7 = 3𝑎 − 1
2. Rumus fungsi
Jika deiketahui fungsi linear 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏, dengan nilai 𝑓(𝑥1) = 𝑚,
dan 𝑓(𝑥2) = 𝑛, maka rumus fungsi 𝑓(𝑥) dapat dirumuskan dengan:
𝑓(𝑥) = (𝑚 − 𝑛
𝑥1 − 𝑥2) +
𝑚𝑥2 − 𝑛𝑥1
𝑥1 − 𝑥2
3. Daerah hasil fungsi
Daerah hasil (range) dari satu hubungan ialah himpunan nilai-nilai
fungsi dari setiap anggota daerah asal (domain).
19
4. Grafik fungsi
Menggambar grafik suatu fungsi kedalam koordinat kartesius bisa
dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
a. Menetapkan pasangan terstruktur fungsi tersebut.
b. Menggambarkan pasangan terstruktur bagaikan titik koordinat
pada bidang kartesius.
C. Perbedaan relasi dan fungsi
Secara sederhana, relasi dapat diartikan yaitu sebagia hubungan.
Hubungan pada hal ini disini adalah hubungan antara daerah asal (domain)
serta daerah kawan (kodomain). kemudian, fungsi merupakan hubungan yang
memasangkan setiap anggota himpunan daerah asal kepada himpunan daerah
kawannya.
Perbedaan antara relasi dan fungsi ada pada cara memasangkan anggota
himpunan ke daerah asalnya. Pada relasi, tidak ada aturan yang khusus untuk
memasangkan setiap anggota himpunan daerah asal ke daerah kawan.
Berikut disajikan contoh soal relasi dan fungsi yang memenuhi indikator
kemampuan berpikir kritis.
Tabel 2.2 Indikator kemampuan berpikir kritis dan soal relasi dan fungsi
No. Indikator
Kemampuan
Berpikir Kritis
Soal
1 Interpretasi Volume bak penampung air ketika penuh
sebanyak 1.000 liter. Kemudian penampung
air tersebut akan dialiri air. Pada menit ke 3
volumenya sebesar 650 liter dan pada menit
ke 6 sebesar 800 liter. Maka waktu yang
diperlukan agar bak mandi tersebut terisi
penuh adalah....
20
Jawab:
Diketahui:
Waktu adalah variabel bebas
𝑓(3) = 3𝑎 + 𝑏 = 650
𝑓(6) = 6𝑎 + 𝑏 = 800
Ditanyakan:
Waktu yang diperlukan agar bak mandi terisi
penuh?
Analisis Misalkan: waktu air = 𝑥 sehingga volume air
= 𝑓(𝑥)
Sehingga 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏
Dalam menyelesaikan soal ini, menggunakan
metode eliminasi dan subtitusi
Evaluasi Eliminasi persamaan (1) dan (2): 3𝑎 + 𝑏 = 6506𝑎 + 𝑏 = 800−3𝑎 = −150
𝑎 = 50
−
Subtitusi 𝑎 = 50
3𝑎 + 𝑏 = 650
3(50) + 𝑏 = 650
150 + 𝑏 = 650
𝑏 = 650 − 150
𝑏 = 500
Sehingga diperoleh persamaan
𝑓(𝑥) = 50𝑥 + 500
𝑓(𝑥) = 50𝑥 + 500
1.000 = 50𝑥 + 500
1.000 − 500 = 50𝑥
500 = 50𝑥
𝑥 = 10
Inferensi Jadi, waktu yang dibutuhkan agar bak terisi
penuh adalah 10 menit
Pada tabel diatas penulisan jawaban contoh soal dapat dikatakan berpikir
kritis karena memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu interpretasi
(menuliskan yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat), analisis (menuliskan
21
hubungan pernyataan, pertanyaan dengan konsep yang digunakan), evaluasi
(menggunakan strategi dengan tepat dalam menyelasikan soal), dan infrensi
(menarik kesimpulan).
D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian terdahulu merupakan hasil penelitian yang sudah teruji
kebenarannya yang dalam penelitian ini digunakan sebagai pembanding oleh
peneliti. Adapun hasil penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti adalah
sebagai berikut.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Purwati, dkk. (2016).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian ini, siswa kemampuan
brpikir kritis tinggi dapat memenuhi syarat semua indikator berpikir kritis
yang dimanfaatkan untuk penelitian ini yaitu menginterpretasi
permasalahan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengiferensi. Siswa dengan
kemampuan berpikir kritis sedang hanya mampu memenuhi indikator
interpretasi dan menganalisis namun kurang mampu dalam memenuhi
indikator mengevaluasi dan menginferensi. Sedangkan, siswa dengan
kemampuan berpikir kritis rendah kurang mampu memenuhi indikator
interpretasi karena siswa hanya mampu mengidentifikasi fakta yang
diberikan dengan jelas pada soal serta tidak mampu memenuhi indikator
menganalisis, mengevaluasi serta menginferensi. Persamaan penelitian ini
adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan berpikir kritis dan indicator
berpikir kritis sama. Perbedaan dari penelitian ini adalah pada penelitian
purwati menggunakan model creative problem solving sedangkan yang saya
22
tidak menggunakan metode tersebur, dan pada subjek penelitian purwati
juga menggunakan subjek penelitian siswa kelas X SMKN 2 Jamber,
sedangkan yang saya gunakan ialah subjek penelitian siswa kelas VIII SMP
Aisyiyah Pacciongan serta perbedaannya juga terdapat di teknik
pengumpulan data yang pertama yaitu peneliti Purwati menggunakan tes
keterampilan sedangkan saya menggunakan tes tertulis essay pada materi
Relasi dan fungsi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2019).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
mengemukakan dalam menyelesaikan permasalaha matematika siswa yang
mempunyai tingkat kecemasan ringan kemampuan berpikir kritisnya sangat
tinggi, bagi siswa yang memiliki kekhawatiran sedang kemampuan berpikir
kritisnya juga sedang, sedangkan siswa yang mempunyai kekhawatiran
berat kemampuan berpikir kritisnya rendah. Persamaan penelitian ini adalah
sama-sama meneliti tentang kemampuan berpikir kritis. Perbedaan dari
penelitian ini adalah pada penelitian putri menggunakan variable dibedakan
dari tingkat kecemasan sedangkan saya tidak menggunakan variable
tersebut, dan indikator yang digunakan berbeda.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, B. (2017).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menambahkan pengetahuan tentang
berpikir kritis pada pendidikan tinggi dan bermanfaat untuk para praktisi
pendidikan dalam memfasilitasi kemajuan kecakapan berpikir kritis.
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan
23
berpikir kritis. Perbedaan dari penelitian ini adalah pada penelitian cahyono
menggunakan variable ditinjau dari perbedaan gender sedangkan saya tidak
menggunakan variable tersebut, dan indicator yag digunakan peneliti
cahyono terdiri dari 6 indikator yaitu focus (fokus), reason (alasan), inference
(kesimpulan), situation (situasi), clarity (kejelasan), overview (gambaran)
sedangkan yang saya gunakan hanya menggunakan 4 indikator yaitu
interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penilitian ini ialah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang diarahkan
untuk memberikan gejala. Fakta atau kejadian secara sistematis dan akurat
mengenai sifat populasi atau daerah tertentu. Metode penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat postpositivisme,
dan digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
sebagai instrumen kunci dalam penelitian, pengambilan sampel dan sumber
data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data
dengan menggunakan triangulasi atau gabungan, analisi data bersifat induktif
atau kualitatif, dan hasil dari penelitian lebih berfokus pada makna daripada
generalisasi (sugiyono, 2018:9).
B. Tempat dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakuan di MTs Negeri 2 Bulukumba terletak di Kabupaten
Bulukumba. Subjek Penelitian adalah siswa Kelas VIII MTs Negeri 2
Bulukumba. Dalam menentukan subjek, peneliti menggunakan tes
kemampuan berpikir kritis, selanjutnya peneliti memilih 3 siswa masing-
masing dengan kemampuan matematika yang berbeda. Kemudian masing-
masing siswa di kategorikan menjadi kemampuan yang tinggi, sedang, dan
rendah. Dalam menentukan subjek peneliti menilai dari ketercapaian indicator
berpikir kritis
25
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian Meliputi tiga tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
Adapun persiapan yang dilakukan sebelum melakukan penelitian anatara
lain:
a. Meminta izin kepada Kepala MTs Negeri 2 Bulukumba.
b. Menyusun rancangan instrument penelitian terdiri dari instrument soal dan
pedoman wawancara
c. Melakukan validasi pada instrument soal tes
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan penelitian sebagai berikut.
a. Memberikan soal tes kepada calon subjek penelitian,
b. Menganalisis data yang diperoleh pada soal tes untuk menentukan calon
subjek penelitian
c. Melakukan wawancara mengenai tes yang diberikan yaitu soal relasi dan
fungsi
3. Tahap Akhir
Setelah melakukan penelitian, selanjutnya yang akan dilakukan adalah
menganalisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
26
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri instrumen utama
dan instrumen pendukung. Instrumen utama pada penelitian ini adalah peneliti
sendiri atau peneliti sebagai instrumen kunci karena ikut secara aktif dalam
penelitian termasuk dalam penentuan subjek, pengumpulan data, menganalisis,
dan memberikan interpretasi dari hasil penelitian. Sedangkan instrumen
pendukung dalam penelitian ini, yaitu:
a. Lembar Tes Berpikir Kritis
Lembar tes berpikir kritis digunakan adalah sejumlah soal essay materi
relasi dan fungsi. Tes tersebut diberikan kepada subjek penelitian untuk
mengetahui siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis pada soal materi
relasi dan fungsi. Tes kemampuan berpikir kritis dibuat langsung oleh
peneliti dengan memperhatikan siswa yang berpikir kritis dan melakukan
validasi terkait kelayakan instrumen dalam penelitian sehingga mengarah
pada ketercapaian tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Untuk menguatkan
keabsahan instrumen pendukung tersebut, instrumen penelitian tersebut akan
divalidasi oleh validator Andi Alim Syahri, S.Pd.,M.Pd. dan Ernawati,
S.Pd.,M.Pd.
b. Pedoman Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas VIII MTs Negeri 2
Bulukumba sebagai subjek dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
informasi yang lebih kredibel/valid.
27
Berikut petikan pertanyaan pokok dalam wawancara:
1. Apa yang dipahami siswa dalam soal tersebut?
2. Langkah apa yang kan dilakukan?
3. Strategi apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
4. Bagaimana cara menarik kesimpulan?
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan informasi/data pada penelitian ini akan dilakukan melalui
tes kemampuan berpikir kritis pada kelas yang dipilih, selanjutnya dilakukan
wawancara dengan wawancara semi terstruktur. Wawancara tersebut bertujuan
untuk memperoleh alasan subjek dalam menjawab tes kemampuan berpikir kritis.
Pada tahap pelaksanaan tes, siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal
tersebut tanpa membuka buku. Pengawasan dilakukan agar siswa agar siswa tidak
melakukan tidak melakukan kecurangan selama mengerjakan seperti bertanya
kepada teman yang ada di sekitarnya., serta meminimalisir faktor lainnya. Tes
tertulis ini diupayakan dilaksakan pada kondisi siswa dalam keadaan prima dalam
menjawab soal atau masalah matematis. Hal ini dilakukan agar pengambilan
datanya dapat maksimal.
Pada tahap pelaksanaan wawancara dilakukan dengan bergantian atau
satu-satu sehingga peniliti mudah menggali kemampuan berpikir kritis siswa dan
juga kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan setiap butir soal yang diberikan.
Wawancara dilakukan sebanyak tiga kali dengan subjek yang sama dalam tiga
pekan, masing-masing dilakukan satu kali dalam sepekan. Wawancara dalam
penelitian ini diberikan kepada siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Bulukumba.
28
F. Keabsahan Data
Keabsahan data sebagai konsep penting pada penelitian kualitatif. Dengan
menguji kredibilitas atau validnya sebuah data atau kepercayaan dengan data hasil
penelitian ini dilakukan dengan perpanjangan pengamatan dan peningkatan
ketekunan. Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas data yakni dengan
menggunakan triangulasi waktu yaitu pengujian dilakukan dengan memeriksa
kembali data subjek dan melakukan teknik yang berbeda yakni melakukan tes
kemampuan berpikir kritis, dan wawancara. Peneliti memberikan tes kemampuan
berpikir kritis kepada 12 siswa sehingga diperoleh siswa berkemampuan
tinggi,sedang dan rendah kemudian melakukan wawancara.
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif diskriftif dengan
tahapan-tahapan. Berikut ini tahapan-tahapan teknik analisis data:
1. Reduksi Data
Data yang didapatkan dari hasil dilapangan jumlanya cukup banyak, maka
dari itu perlu dicatat dengan teliti dan serinci mungkin. Mereduksi artinya
merangkum dan memilih yang bagian pokok, fokus pada bagian yang
penting, dicari pola dan temanya. Sehingga data yang sudah direduksi atau
dirangkum akan memberi gambaran jelas, dan peneliti mudah untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya jika diperlukan.
2. Penyajian data (data reduction)
Penyajian data yang mencakup kegiatan mengidentifikasi dan
mengklasifikasi data untuk membuat sebuah kesimpulan. Penyajian data yang
29
dilakukan adalah mengklasifikasi dan mendeskripsikan berdasarkan indikator
berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing/verivication0
Setelah melakukan reduksi data penyajian data maka selanjutnya adalah
tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan yang
mengarah Jawaban dari hasil penelitian berdasarkan analisi data yang berasal
pada hasil tes dan wawancara.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian, membahas hasil
tersebut dalam pembahasan. Adapun bagian-bagian yang akan dipaparkan adalah
proses pelaksanaan penelitian, penyajian data dan analisis data penelitian, setelah
itu akan masuk pada bagian pembahasan.
A. Hasil Tes Pemilihan Subjek
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba. Lebih tepatnya di
MTs Negeri 2 Bulukumba kelas VIII.1, pada materi relasi dan fungsi. Tes
kemampuan berpikir kritis ini dilakukan dikelas VIII.1.
Proses pelaksanaan penelitian diawali dengan observasi dan wawancara di
MTs Negeri 2 Bulukumba pada tanggal 11 Februari 2020. Peneliti mendapat izin
dari pihak sekolah sekaligus mewawancarai guru mata pelajaran matematika.
Setelah melakukan observasi, pada tanggal 10 November 2020, peneliti
memberikan surat izin penelitian kepada pihak sekolah untuk melakukan
penelitian. Kemudian pada tanggal 11 November 2020 peneliti melakukan tes
kemampuan berpikir kritis dikelas VIII.1. Adapun hasil tes kemampuan berpikir
kritis pada subjek dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
31
Tabel 4.1 Skor Hasil Tes yang diperoleh Siswa Kelas VIII.1 pada Setiap
Butir Soal
No. Nama Peserta
Didik
Skor tiap Butir Soal Total Skor Kriteria
1 2
1. MH 16 16 32 T
2. AFR 12 8 20 S
3. WW 10 8 18 S
4. NAP 8 8 16 S
5. NI 8 6 14 R
6. APR 8 4 12 R
7. WA 11 8 19 S
8. NM 6 10 16 R
9. MN 10 7 17 S
10. NA 8 11 19 S
11. PN 6 10 16 R
12. HH 6 4 10 R
Dari tabel diatas diperoleh bahwa siswa yang mengerjakan tes kemampuan
berpikir kritis berjumlah 12 siswa yang diizinkan dari sekolah kepada peneliti, dan
diperoleh subjek memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah selanjutnya
subjek tersebut diwawancarai sesuai kesiapan dari subjek yang terpilih.
B. Pengkodean Subjek Penelitian
Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis
yang masing-masing berkemampuan tinggi sedang dan rendah. Adapun
pengkodean subjek penelitian sebagai berikut:
32
Tabel 4.2 Pengkodean Subjek Penelitian
No. Inisial Siswa Kode Subjek Keterangan
1. MH KT Subjek Kemampuan Tinggi
2. NAP KS Subjek Kemampuan Sedang
3. NM KR Subjek Kemampuan Rendah
Berdasarkan data hasil tes tertulis dan wawancara subjek, maka
dipaparkan hasil penelitian kemampuan berpikir kritis matematis dalam
menyelesaikan soal relasi dan fungsi, dapat dilihat dalam uraian berikut.
C. Paparan Data
1. Subjek Kemampuan Tinggi
a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Wawancara
Berdasarkan hasil kerja subjek KT pada soal nomor 1 diketahui bahwa
subjek mengerjakan soal nomor 1 dengan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat
bahwa subjek KT menuliskan unsur yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal. Selanjutnya subjek KT mampu mengidentifikasi hubungan antara konsep
yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal nomor 1. Pada inidikator
evaluasi, subjek KT menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal
dengan baik dan benar, serta mampu membuat kesimpulan dari soal tersebut.
Berikut ini hasil tes pada gambar 4.1 dan kutipan wawancara subjek
kemampuan tinggi pada soal nomor 1 (satu). Paparan data kemampuan berpikir
kritis matematika dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi baik secara tulisan
maupun lisan.
33
Gambar 4.1 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Tinggi
Berikut petikan wawancara pertama pada subjek KT soal nomor 1 (satu):
Kode Uraian
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KT : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KT : Pertama itu kak, yang diketahui dari soalnya kak
dalam satu menit jaraknya 2km, maka f(1)=2,dua
menit jaraknya 6km maka f(2)=6 terus yang
ditanyakan pertama anto pergi ke toko buku dengan
kecepatan (t) menit yang ditanyakan t nya kak dan
yhang ditanyakan ke dua aspar sampai ke toko buku
atau(t+1) rumus fumgsi dan nilai perubahannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini soal
dek?
KT : Saya gunakan rumus fungsi f(x)=ax+b dan konsep
eliminasi dan subtitusi kak yang sudah diajarkan
sama ibu guru
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan
soalnya dek?
KT : Pertama itu kak, f(x)=ax+b kemudian saya ganti x
menjadi 1 sehingga saya dapat persamaan 2=a+b
34
kedua saya ganti lagi x nya menjadi 2 sehingga dapat
persamaan 6=2a+b selanjutnya saya gunakan
eliminasi dan subtitusi sehingga saya dapat 𝑎 = 4
dan b=-2jadi rumus fungsinya itu kak f(x)=4x+2 trus
saya ganti x dengan (t+1) trus hasilnya 4t+2 jadi
saya kurangmi karna nilai perubahannya yang
ditanyakan dan hasil yang didapat sama dengan 4
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KT : Kan yang ditanya itu kak nilai perubahan yang
kecepatan yang ditempuh anto dam aspar jadi
perubahannya adalah 4 seperti itu kak
P : Oke dek
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan tinggi dapat memahami apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada
soal, kemudian subjek mampu memaparkan dari mana menemukan konsep yang
diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut, selain itu subjek juga dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan subjek juga
mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal secara benar.
Triangulasi data yang digunakan dalam verifikasi keabsahan terhadap data
kemampuan berpikir kritis dengan hasil tes wawancara yang telah dilakukan lalu
ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.
Berikut petikan wawancara kedua dengan subjek KT untuk soal nomor 1
(satu) pada proses triangulasi
P : Coba baca kembali soal nomor 1?
KT : (Membaca soal)
P : Apakah adek sudah paham?
35
KT : Paham kak
P : Oke. apa yang ade pahami dari soal tersebut?
KT : Diketahui pergi f(1)=2, f(2)=6 yang ditanyakan anto
pergi ke toko buku dengan kecepatan (t) menit nya
dan aspar sampai ke toko buku atau (t+1), rumus
fungsi dan nilai perubahan kecepatan anto dan
aspar.
P : Terus selanjutnya bagaimana?
KT : Saya masukkan ke rumus umum fungsi dulu f(1) dan
f(2) baru saya eliminasi dan subtitusi kak
P : Terus
KT : Terus yang ditanyakan juga itu rumus fungsi kak
yaitu f(x)=ax+b lalu saya subtitusi nilai a dan b yang
kudapat tadi kak
P
KT
P
KT
P
KT
P
KT
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Apa hasil yang didapat
Rumus fungsi F(x)=4x-2
Oke terus selanjutnya diapakan itu f(x)=4x-2
Saya subtitusi mi kak x sama dengan (t+1) dan x
sama dengan (t)
Terus?
Saya kurangkan mi hasilnya (t+1) dengan (t)
sehingga dapat hasilnya 4
Oke dek. Bagaimana kesimpulannya?
Jadi kak rumusnya itu f(x)=4x-2 dan
perubahankecepatan sama dengan 4
Oke dk
Berikut petikan wawancara ketiga dengan subjek KT untuk soal nomor 1
(satu) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KT : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KT : 2 kali
36
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KT : Ditulis diketahuinya dalam 1 menit jaraknya 2km,
maka f(1)=2 dalam 2menit jaraknya 6km maka
f(2)=6 terus yang ditanyakan anto pergi ke toko
buku dengan kecepatan (t) menit nya kak dan aspar
sampai ke toko buku atau (t+1).
P : Bagaimana caranya bisa ki dapat a=4 dan b=-2?
KT : Saya eliminasi dua persamaan dan subtitusi kak
sehingga dapat a=4 dan b=-2, jadi rumus umum
f(x)=4x-2 dari rumus umum sebelunya f(x)=ax+b
P : Terus
KT : Terus yang ditanyakan, yang ditanyakan Perubahan
kecepatan yang ditempuh anto dan aspar
P
KT
P
KT
P
KT
P
KT
P
KT
P
KT
P
KT
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Bagaimana caranya bisaki dapat nilai perubahannya
4?
Pertama ku tulis ki dulu persamaan yang kudapat
tadi kak
Yang mana?
F(x)=4x-2
Terus
Saya gantimi kak x nya dengan t dan (t+1)
Oke terus selanjutnya
Saya kurangkan mi kak hasilnya (t+1) dengan t
sehingga dapat hasilnya 4
Selanjutnya bisaki kasi kesimpulan dari apa yang
didapat?
Jadi perubahan kecepatan yang ditempuh Anto dan
Aspar adalah 4
Oke dek
Berdasarkan hasil triangulasi untuk soal nomor 1, terlihat bahwa data
tentang kemampuan berpikir kritis subjek KT pada wawancara pertama kedua dan
tiga kredibel (teruji/valid).
37
Berdasarkan hasil kerja subjek KT pada soal nomor 2 diketahui mampu
mengerjakannya dengan sangat baik. Pada saat ingin menuliskan unsur yang
diketahui dan yang ditanyakan subjek KT awalnya ragu tapi berhasil
menuliskannya dengan benar. Selanjutnya subjek KT menuliskan konsep yang
akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Adapun strategi yang digunakan
dalam menyelesaikan soal sudah baik dan tepat. Kemudian subjek KT juga
menuliskan kesimpulan pada jawabannya.
Berikut ini disajikan hasil tes pada gambar 4.2 dan petikan wawancara
subjek kemampuan tinggi pada soal nomor 2 (dua). Data tersebut dipaparkan
mengenai kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi
dan fungsi baik secara tulisan maupun lisan.
Gambar 4.2 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Tinggi
38
Berikut petikan wawancara pertama pada subjek KT soal nomor 2 (dua):
Kode Uraian
P : Selanjutnya, coba baca soal nomor 2 dek?
KT : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KT : Dari yang saya baca dari soal kak, terdapat 5 orang
siswa yaitu wawan,uni, resky, cikal dan desy saudara
kandung yang dibuat dalam himpunan B yaitu 1,2,3,dan 4
dan yang ditanyakan relasi yang mungkin terjadi dan
apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini soal dek?
KT : Saya hubungkan himpunan A dengan himpunan B yang
bisa terjadi kak
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan soalnya
dek?
KT : Saya hubungkan himpunan A dengan himpunan B yang
bisa terjadi karena banyaknya yang bisa terjadi jadi
saya tuliskan tiga saja kak yang mewakili karena waktu
juga saya perkirakan terus saya gambarkan sesuai yang
ditanyakan lalu saya beri alasan sesuai relasi yang saya
buat sebelumnya kak dan saya beri alasan kenapa relasi
tersebut adalah fungsi
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KT : Kan yang ditanya itu kak apakah termasuk fungsi atau
tidak jadi saya simpulkan bahwa banyaknya saudara
kandung 5 anak merupakan suatu fungsi karena hanya
memilih tepat satu kali di anggota B
P : Yakin maki dengan jawabannya itu?
KT : Yakin kak
P : Oke dek
39
Berdasarkan hasil wawancara soal nomor 2 (dua) diatas, dapat dilihat
bahwa subjek kemampuan tinggi dapat memahami apa saja yang diketahui dan
ditanyakan pada soal, kemudian subjek mampu memaparkan dari mana
menemukan konsep yang diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut, selain itu
subjek juga dapat menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan
subjek juga mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal secara
benar.
Triangulasi data yang digunakan dalam verifikasi keabsahan terhadap data
kemampuan berpikir kritis dengan hasil tes wawancara yang telah dilakukan lalu
ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan..
Berikut petikan wawancara kedua dengan subjek KT untuk soal nomor 2
(dua) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KT : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KT : Dua kali ji kak
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KT : Dari yang saya baca dari soal kak. 5 orang siswa sebagai
himpunan A yaitu Wawan Uni, Resky, Cikal dan Desy
saudara kandung sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi dan apakah
termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KT : Digambarkan kak. Dua himpunan dihubungkan antara
himpunan A dan B sehingga banyak relasi yang terjadi
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A memilih lebih
dari satu kali pada himpunan B
40
KT : Tidak ada kak
P
KT
P
KT
P
KT
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kenapa bisa? Coba jelaskan!
Karena setiap siswa tidak mungkin mempunyai dua
kemungkinan saudara kak.
Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi
Karena semua anggota himpunan A memilih anggota
himpunan B hanya 1 kali
Coba simpulkan
Jadi banyaknya saudara kandung siswa tersebut adalah
fungsi karena semua siswa memilih hanya sekali
Oke dk
Berikut petikan wawancara ketiga dengan subjek KT untuk soal nomor 2
(dua) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KT : (Membaca soal)
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KT : 5 orang siswa sebagai himpunan A yaitu Wawan Uni,
Resky, Cikal dan Desy saudara kandung sebagai
himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4. Pertanyaannya itu
relasi yang mungkin terjadi dan apakah termasuk
fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana relasi yang terjadi?
KT : Saya hubungkan kedua himpunan sebnyak 3 kali baru
saya gambarkan
P : Terus selanjutnya?
KT : Saya buatkan gambarnya
P : Terus
KT : Terus saya tentukan bahwa relasi tersebut adalah
fungsi karena setiap anggota A memilih satu kali di
anggota himpunan B
P
KT
:
:
Setelah itu bagaimana caranya simpulkan setelah
dapat hasilnya fungsi?
Jadi banyaknya saudara kandung siswa tersebut
41
P
:
adalah fungsi karena semua siswa memilih hanya
sekali pada anggota himpunan B
Oke dk
Berdasarkan hasil triangulasi untuk soal nomor 2, terlihat bahwa data tentang
kemampuan berpikir kritis subjek KT pada wawancara pertama kedua dan tiga
kredibel (teruji/valid).
2. Subjek Kemampuan Sedang
a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Wawancara
Berdasarkan hasil kerja subjek KS pada soal nomor 1 (satu), bahwa subjek
mampu mengerjakan soal nomor 1 dengan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat
bahwa subjek KS dapat menuliskan unsur yang diketahui dan yang ditanyakan
pada soal. Selanjutnya subjek KS mampu mengidentifikasi hubungan antara
konsep yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal nomor 1. Pada inidikator
evaluasi, subjek KS menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal
dengan baik dan benar, serta belum mampu menuliskan kesimpulan dari soal
tersebut.
Berikut ini disajikan hasil tes pada gambar 4.3 dan petikan wawancara
subjek kemampuan sedang pada soal nomor satu. Data tersebut dipaparkan
mengenai kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi
dan fungsi baik secara tulisan maupun lisan.
42
Gambar 4. 3 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan Sedang
Berikut ini petikan wawancara pertama dengan subjek KS nomor 1 (satu):
Kode Uraian
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KS : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KS : Ehh…, yang diketahui dari soalnya kak f(1)=2,
f(2)=6 yang ditanyakan anto pergi ke toko buku
dengan kecepatan (t) menit nya dan aspar sampai ke
toko buku atau (t+1), rumus fungsi dan nilai
perubahan kecepatan anto dan aspar.
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini soal
dek?
KS : Saya gunakan bentuk rumus fungsi umumnya
f(x)=ax=b dan konsep eliminasi dan subtitusi kak
43
yang sudah diajarkan sama ibu guru
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan
soalnya dek?
KS : , 𝑓(𝑥) = 𝑎(𝑥) + 𝑏, kemudian saya ganti x menjadi 1
sehingga saya dapat persamaan 2=a+b kedua saya
ganti lagi x nya menjadi 2 sehingga dapat persamaan
6=2a+b selanjutnya saya gunakan eliminasi dan
subtitusi sehingga saya dapat a=4 dan b=-2 jadi
sumus fungsinya itu kak f(x)=4x-2 trus saya ganti x
dengan (t+1) trus hasilnya 4t+2 jadi saya kurangmi
karna nilai perubahannya yang ditanyakan dan hasil
yang didapat sama dengan 4
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KS : Saya tidak tahu kak bagaimana cara menuliskan
kesimpulannya kak
P : Oke dek
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek KS dapat
memahami apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada soal, kemudian subjek
KS mampu memaparkan konsep yang diberikan untuk menyelesaikan soal
tersebut, selain itu subjek KS juga dapat menjelaskan cara penyelesaian pada
jawaban dengan benar, dan subjek KS belum mampu menarik kesimpulan dari
apa yang ditanyakan dari soal secara benar.
Triangulasi data yang digunakan dalam verifikasi keabsahan terhadap data
kemampuan berpikir kritis dengan hasil tes wawancara yang telah dilakukan lalu
ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.
44
Berikut petikan wawancara kedua dengan subjek KS untuk soal nomor 1
(satu) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KS : (Membaca soal)
P : Apa yang dipahami dari soal tersebut?
KS : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 terus yang ditanyakan anto
pergi ke toko buku dengan kecepatan (t) menit nya
kak dan aspar sampai ke toko buku atau (t+1).
Rumus fungsinya dan perubahan kecepatan anto dan
aspar
P : Terus apa selanjutnya?
KS : Saya eliminasi dan subtitusi kak persamaan f(1) dan
f(2) setelah dimasukkan ke persamaan umum rumus
fungsi f(x)=ax+b
P : Terus
KS : Saya eliminasi dan subtitusi kak sehingga dapat nilai
a=4 dan b=-2 bentuk umumnya f(x)=4x-2
P : Teruslangkah selanjutnya?
KS : Pertama ku tulis ki dulu persamaan yang kudapat
tadi kak
P
KS
P
KS
P
KS
P
KS
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Yang mana?
F(x)=4x-2
Terus?
Saya gantimi kak x nya dengan t dan (t+1)
Oke terus selanjutnya
Saya kurangkan hasilnya (t+1) dengan t sehingga
dapat hasilnya 4
Selanjutnya bisaki kasi kesimpulan dari apa yang
didapat?
Untuk kesimpulannya saya belum bisa simpulkan
yang jelasnya saya sudah dapat hasilnya
Oke dek
45
Berikut petikan wawancara ketiga dengan subjek KS untuk soal nomor 1
(satu) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KS : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KS : 2 kali kak
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KS : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 terus yang ditanyakan
anto pergi ke toko buku dengan kecepatan (t) menit
nya kak dan aspar sampai ke toko buku atau (t+1).
rumus fungsi dan perubahan kecepatan
P : Bagaimana caranya bisa ki dapat a=4 dan b=-2?
KS : Saya eliminasi dan subtitusi kak sehingga dapat
bentuk umumnya f(x)=4x-2
P : Teruslangkah selanjutnya?
KS : Pertama ku tulis ki dulu persamaan yang kudapat
tadi kak
P
KS
P
KS
P
KS
P
KS
P
KS
P
KS
P
KS
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Yang mana?
F(x)=4x-2
Terus?
Saya gantimi kak x nya dengan t dan (t+1)
Oke terus selanjutnya?
Saya kurangkan hasilnya (t+1) dengan t sehingga
dapat hasilnya 4
Selanjutnya bisaki kasi kesimpulan dari apa yang
didapat?
Saya belum bisa simpulkan kak
Knapa belum bisa simpulkan dek?
Yang jelas saya sudah dapat hasilnnya kak, saya
anggap selesaimi itu soal yang saya kerjakan
Oke dek
Iye kak
46
Berdasarkan hasil triangulasi untuk soal nomor 1, terlihat bahwa data
tentang kemampuan berpikir kritis subjek KS pada wawancara pertama kedua dan
tiga kredibel (teruji/valid).
Berdasarkan hasil kerja subjek KS pada soal nomor 2 (dua), subjek KS
mampu mengerjakannya dengan sangat baik. Pada saat ingin menuliskan unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan subjek KS awalnya ragu tapi berhasil
menuliskannya dengan benar. Selanjutnya subjek KS lupa menuliskan konsep
yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Adapun strategi yang digunakan
dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada gambar.
Berikut ini disajikan hasil tes pada gambar 4.4 dan petikan wawancara
subjek kemampuan sedang pada soal nomor dua. Data tersebut dipaparkan
mengenai kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi
dan fungsi baik secara tulisan maupun lisan.
Gambar 4. 4 Hasil Kerja Nomor Dua Subjek Kemampuan Sedang
47
Berikut petikan wawancara pertama dengan subjek KS soal nomor 2 (dua):
Kode Uraian
P : Selanjutnya, coba baca soal nomor 2 dek?
KS : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KS : Dari yang saya baca dari soal kak, Terdapat 5 orang
siswa yaitu wawan,uni, resky, cikal dan desy saudara
kandung yang dibuat dalam himpunan B yaitu
1,2,3,dan 4 dan yang ditanyakan relasi yang mungkin
terjadi dan apakah termasuk fungsi dan
penjelasannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini soal
dek?
KS : Saya ragu-ragu kak, karna tidak saya pahami baik
soalnya kak, makanya saya tidak tulis konsep apa
yang saya gunakan kak
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan
soalnya dek?
KS : Pertama itu kak saya gambarkan himpunan A dengan
himpunan B lalu saya hubungkan pake panah kak
sesuai diajarkan sebelumnya
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KS : Saya langsung kasi saja kesimpulan kak bahwa
termasuyk fungsi
P : Oke dek
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan sedang dapat memahami apa saja yang diketahui dan ditanyakan
pada soal, kemudian subjek ragu-ragu memaparkan dari mana menemukan konsep
yang diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut sehingga lupa menuliskan
48
konsep yang digunakan, selain itu subjek hanya dapat menjelaskan cara
penyelesaian pada jawaban dengan benar tetapi tidak menjelaskan mengapa
demikian, dan subjek menuliskan kesimpulan yang kurang lengkap dari apa yang
ditanyakan dari soal.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada subjek kemampuan sedang
nomor 2 menunjukkan bahwa subjek memenuhi dua indikator berpikir kritis yaitu
interpretasi (menuliskan yang diketahui dan ditanyakan), dan evaluasi
(menggunakan strategi yang tepat).
Triangulasi data yang digunakan dalam verifikasi keabsahan terhadap data
kemampuan berpikir kritis dengan hasil tes wawancara yang telah dilakukan lalu
ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.
Berikut petikan wawancara kedua dengan subjek KS untuk soal nomor 2
(dua) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KS : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KS : Dua kali kak
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KS : Dari yangsaya baca dari soal kak. 5 orang siswa sebagai
himpunan A yaitu Wawan Uni, Resky, Cikal dan Desy
saudara kandung sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi dan apakah
termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya
KS : Digambarkan kak. Dua himpunan dihubungkan antara
himpunan A dan B sehingga banyak relasi yang terjadi
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A memilih lebih
49
dari satu kali pada himpunan B
KS : Tidak ada kak
P
KS
P
KS
P
KS
P
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kenapa bisa? Coba jelaskan!
Karena setiap siswa tidak mungkin mempunyai dua
kemungkinan saudara kak.
Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi?
Karena semua anggota himpunan A memilih anggota
himpunan B hanya 1 kali
Coba simpulkan!
Saya tidak tau caranya menyimpulkan kak
Oke dk
Berikut petikan wawancara ketiga dengan subjek KS untuk soal nomor 2
(dua) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KS : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KS : Dua kali ji kak
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KS : Lima orang siswa sebagai himpunan A yaitu Wawan Uni,
Resky, Cikal dan Desy saudara kandung sebagai himpunan
B yaitu 1,2,3, dan 4. Pertanyaannya itu relasi yang mungkin
terjadi dan apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KS : Digambarkan kak. Dua himpunan dihubungkan antara
himpunan A dan B sehingga banyak relasi yang terjadi
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A memilih lebih
dari satu kali pada himpunan B
KS : Tidak ada kak
P
KS
:
:
:
Kenapa bisa? Coba jelaskan!
Setiap siswa tidak mungkin mempunyai dua kemungkinan
saudara kak.
50
P
KS
P
KS
P
:
:
:
:
:
:
Terus kenapa dikatakan fungsi?
Kaarena semua anggota himpunan A memilih anggota
himpunan B hanya 1 kali
Coba simpulkan!
Saya tidak tahu caranya kasi kesimpulan kak
Oke dk
Berdasarkan hasil triangulasi untuk soal nomor 1, terlihat bahwa data
tentang kemampuan berpikir kritis subjek KT pada wawancara pertama kedua dan
tiga kredibel (teruji/valid).
3. Subjek Kemampuan Rendah
a. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis dan Wawancara
Berdasarkan hasil kerja subjek KR pada soal nomor 1 (satu) dapat dilihat
bahwa subjek tidak mampu mengerjakan soal nomor dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat bahwa subjek KR hanya dapat menuliskan unsur yang diketahui
dan yang ditanyakan pada soal. Selanjutnya subjek KR tidak mampu
mengidentifikasi hubungan antara konsep yang akan digunakan dalam
menyelesaikan soal nomor satu. Pada inidikator evaluasi, subjek KR
menggunakan strategi yang kurang tepat dalam menyelesaikan soal dengan baik
dan benar, serta belum mampu menuliskan kesimpulan dari soal tersebut.
Berikut ini disajikan hasil tes pada gambar 4.5 dan petikan wawancara
subjek KR pada soal nomor 1 (satu). Data tersebut dipaparkan mengenai
kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi dan
fungsi baik secara tulisan maupun lisan
51
Gambar 4. 5 Hasil Kerja Nomor Satu Subjek Kemampuan rendah
Berikut petikan wawancara pertama dengan subjek KR soal nomor 1
(satu):
Kode Uraian
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KR : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KR : Ehh…, yang diketahui itu kak f(1)=2 dan f(2)=6
ditanyakan Anto pergi ke toko dengan t menit dan
Aspar sampa ke toko setelah 1 menit (t+1)
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini soal
dek?
KR : Saya kurang paham konsep yang ingin saya
digunakan kak
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan
soalnya dek?
KR : Saya eliminasi dan subtitusi saja ke dua persamaan
kak sampai dapat hasil. Itu saja kak
I : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
52
KR : Saya tidak tahu kak bagaimana cara menuliskan
kesimpulannya kak
P : Oke dek
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan rendah hanya dapat memahami apa yang diketahui dan ditanyakan
pada soal, kemudian subjek tidak mampu memaparkan konsep yang diberikan
untuk menyelesaikan soal tersebut, selain itu subjek juga tidak dapat menjelaskan
cara penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan subjek belum mampu menarik
kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal secara benar.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada subjek kemampuan rendah
nomor 1 menunjukkan bahwa subjek hanya memenuhi satu indikator berpikir
kritis yaitu interpretasi (menuliskan yang diketahui dan ditanyakan)
Triangulasi data yang digunakan dalam verifikasi keabsahan terhadap data
kemampuan berpikir kritis dengan hasil tes wawancara yang telah dilakukan lalu
ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.
Berikut petikan wawancara kedua dengan subjek KR untuk soal nomor 1
(satu) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KR : (Membaca soal)
P : Apa yang dipahami dari soal tersebut?
KR : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 yang ditanyakan anto
pergi ke toko buku dengan kecepatan (t) menit nya
kak dan aspar sampai ke toko buku atau (t+1).
Rumus fungsinya dan perubahannya
P : Terus selamjutnya?
53
KR : Langsung saya eliminasi dan subtitusi saja kak
P : Terus
KR : Saya langsung ke rumus nilai perubahannya
P : Terus selanjutnya?
KR : Itu saja kak
P
KR
P
KR
P
:
:
:
:
:
Tidak kita simpulkan?
Saya tidak tau caranya simpulkan kak
Caranya?
Saya gunakan rumus yang saya tahu
Oke dk
Berikut petikan wawancara ketiga dengan subjek KR untuk soal nomor 1
(satu) pada proses triangulasi.
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KR : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KR : Satu kali kak
P : Terus. Jika sudah dibaca apa yang dipahami?
KR : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 yang ditanyakan anto
pergi ke toko buku dengan kecepatan (t) menit nya
kak dan aspar sampai ke toko buku atau (t+1).
P : Bagaimana caranya bisa ki dapat a=4 dan b=-2?
KR : Saya eliminasi dan subtitusi
P : Terus langkah selanjutnya?
KR : Saya dapat nilai a dan b
P
KR
P
KR
P
:
:
:
:
:
Terus
Saya langsung cari hasil perubahannya
Caranya?
Saya gunakan rumus yang saya tahu
Apa rumusnya?
𝑉 2 − 𝑉 1
54
KR
P
KR
P
:
:
:
:
Berapa kita dapat hasilnya?
Satu kak
Oke dek
Berdasarkan hasil triangulasi untuk soal nomor 1, terlihat bahwa data
tentang kemampuan berpikir kritis subjek KR pada wawancara pertama kedua dan
tiga kredibel (teruji/valid).
Berdasarkan hasil kerja subjek KR pada soal nomor 2 (dua), subjek KR
kurang mampu mengerjakannya dengan baik. Pada saat ingin menuliskan unsur
yang diketahui dan yang ditanyakan subjek awalnya ragu tapi berhasil
menuliskannya dengan benar. Selanjutnya subjek KR tidak menuliskan konsep
yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal.dan langsung menarik
kesimpulan yang kurang tepat tanpa menuliskan strategi yang digunakan utuk
menjawab soal tersebut
Berikut ini disajikan hasil tes pada gambar 4.6 dan petikan wawancara
subjek kemampuan rendah pada soal nomor 2. Data tersebut dipaparkan mengenai
kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi
baik secara tulisan maupun lisan.
Gambar 4. 6 Hasil Kerja Nomor Dua Kemampuan Rendah
Berikut petikan wawancara pertama dengan subjek KR soal nomor 2(dua):
Kode Uraian
55
P : Selanjutnya, coba baca soal nomor 2 dek?
KR : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KR : Dari yang saya baca kak, ada 5 orang siswa yaitu
Wawan, Uni, Resky, Cikal dan Desy saudara
kandung yang dibuat dalam himpunan B yaitu 1,2,3,
dan 4 dan yang ditanyakan relasi yang mungkin
terjadi dan apakah termasuk fungsi dan
penjelasannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini soal
dek?
KR : Saya tidak tahu kak bagaimana cara
menyelesaikannya
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan
soalnya dek?
KR : Saya gambarkan saja kedua himpunan lalu kasi
panah kak yang saya ingat. Itu saja kak
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KR : Saya tidak tahu cara kasi kesimpulan kak. Jadi saya
tulis saja termasuk fungsi
P : Oke dek
Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan rendah hanya dapat memahami apa saja yang diketahui dan
ditanyakan pada soal, kemudian subjek tidak memaparkan dari mana menemukan
konsep yang diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut sehingga tidak
menuliskan konsep yang digunakan, selain itu subjek juga tidak dapat
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan subjek hanya
56
menuliskan kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal tetapi masih kurang
tepat.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada subjek kemampuan rendah
nomor 2 menunjukkan bahwa subjek hanya memenuhi 1 indikator berpikir kritis
dengan tepat yaitu interpretasi.
Triangulasi data yang digunakan dalam verifikasi keabsahan terhadap data
kemampuan berpikir kritis dengan hasil tes wawancara yang telah dilakukan lalu
ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.
Berikut petikan wawancara kedua dengan subjek KR untuk soal nomor 2
(dua) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KR : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KR : Satu kali ji kak
P : Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KR : Dari yangsaya baca dari soal kak. 5 orang siswa sebagai
himpunan A yaitu Wawan Uni, Resky, Cikal dan Desy
saudara kandung sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi dan apakah
termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KR : Saya langsung gambarkan saja kak
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A memilih lebih
dari satu kali pada himpunan B
KR : Tidak ada kak
P
KR
P
:
:
:
Kenapa bisa? Coba jelaskan!
Saya tidak bisa jelaskan kak.
Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi?
57
KR
P
KR
P
:
:
:
:
Tidak tahu kak
Coba simpulkan!
Tidak tahu juga kak
Oke dek
Berikut petikan wawancara ketiga dengan subjek KR untuk soal nomor 2
(dua) pada proses triangulasi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KR : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki paham?
KR : Satu kali ji kak
P : Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KR : 5 orang siswa sebagai himpunan A yaitu Wawan Uni,
Resky, Cikal dan Desy saudara kandung sebagai himpunan
B yaitu 1,2,3, dan 4. Pertanyaannya itu relasi yang mungkin
terjadi dan apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KR : Saya langsung gambar kak
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A memilih lebih
dari satu kali pada himpunan B
KR : Tidak tahu kak
P
KR
P
KR
P
KR
P
:
:
:
:
:
:
:
Kenapa bisa?
Saya tidak bisa jelaskan kak.
Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi?
Tidak tahu kak
Coba simpulkan!
Tidak tahu juga kak
Oke dek
Berdasarkan hasil triangulasi untuk soal nomor 2, terlihat bahwa data
tentang kemampuan berpikir kritis subjek KR pada wawancara pertama kedua dan
tiga kredibel (teruji/valid).
58
D. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini akan menjawab rumusan masalah pada bab 1 yaitu
bagaimana deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan
soal relasi dan fungsi pada siswa kelas VIII MTs Negeri 2 Bulukumba?
1. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Subjek Kemampuan
Tinggi
Pada bagian ini, dilakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui
deksripsi kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi
dan fungsi khusunya pada subjek kemampuan tinggi. Hasil analisis ini akan
memuat kesimpulan sebagai wujud dari jawaban rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan hasil kerja subjek kemampuan tinggi di atas, dapat dilihat
bahwa subjek mampu mengerjakan soal dengan sangat baik. Hal tersebut dapat
dilihat bahwa subjek KT dapat menuliskan unsur yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal. Selanjutnya subjek KT mampu mengidentifikasi hubungan
antara konsep yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Pada inidikator
evaluasi, subjek KT menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal
dengan baik dan benar, serta mampu membuat kesimpulan dari soal tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan tinggi dapat memahami apa saja yang diketahui dan ditanyakan pada
soal, kemudian subjek mampu memaparkan dari mana menemukan konsep yang
diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut, selain itu subjek juga dapat
59
menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan subjek juga
mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal secara benar.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada subjek kemampuan tinggi
menunjukkan bahwa subjek memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu
interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi.
2. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Subjek Kemampuan
Sedang
Pada bagian ini, dilakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui
deksripsi kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi
dan fungsi khusunya pada subjek kemampuan sedang. Hasil analisis ini akan
memuat kesimpulan sebagai wujud dari jawaban rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan hasil kerja subjek kemampuan sedang di atas, dapat dilihat
bahwa subjek mampu mengerjakan soal nomor 1 dan 2 dengan baik. Hal tersebut
dapat dilihat bahwa subjek KS dapat menuliskan unsur yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal. Selanjutnya subjek KS mampu mengidentifikasi hubungan
antara konsep yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal. Pada inidikator
evaluasi, subjek KS menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal
dengan baik dan benar, Serta belum mampu menuliskan kesimpulan dari soal
tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan sedang dapat memahami apa saja yang diketahui dan ditanyakan
pada soal, kemudian subjek mampu memaparkan konsep yang diberikan untuk
menyelesaikan soal tersebut, selain itu subjek juga dapat menjelaskan cara
60
penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan subjek belum mampu menarik
kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal secara benar.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada subjek kemampuan sedang
menunjukkan bahwa subjek memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu
interpretasi, analisis, dan evaluasi.
3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Subjek Kemampuan
Rendah
Pada bagian ini, dilakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui
deksripsi kemampuan berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi
dan fungsi khusunya pada subjek kemampuan rendah. Hasil analisis ini akan
memuat kesimpulan sebagai wujud dari jawaban rumusan masalah penelitian.
Berdasarkan hasil kerja subjek kemampuan rendah di atas, dapat dilihat
bahwa subjek mampu mengerjakan soal nomor 1 dan 2 dengan kurang baik. Hal
tersebut dapat dilihat bahwa subjek KS hanya dapat menuliskan unsur yang
diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Selanjutnya subjek KS tidak mampu
mengidentifikasi hubungan antara konsep yang akan digunakan dalam
menyelesaikan soal. Pada inidikator evaluasi, subjek KS tidak menggunakan
strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal dengan baik dan benar, serta
belum mampu menuliskan kesimpulan dengan baik dan benar dari soal tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, dapat dilihat bahwa subjek
kemampuan rendah hanya dapat memahami apa saja yang diketahui dan
ditanyakan pada soal, kemudian subjek kurang mampu memaparkan konsep
yang diberikan untuk menyelesaikan soal tersebut, selain itu subjek juga tidak
61
dapat menjelaskan cara penyelesaian pada jawaban dengan benar, dan subjek
belum mampu menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dari soal secara
benar.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara pada subjek kemampuan rendah
menunjukkan bahwa subjek hanya memenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu
interpretasi.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berlandaskan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan
oleh peneliti adapun kesimpulannya:
1. Kemampuan berpikir kritis subjek kemampuan tinggi menunjukkan bahwa
subjek memenuhi keempat indikator berpikir kritis yaitu menulis yang
diketahui maupun yang ditanyaan soal dengan tepat (interpretasi),
mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, konsep dalam soal
serta penjelasan dengan tepat (analisis), menyelesaikan soal lengkap dan
benar dalam perhitungan dengan menggunakan strategi yang tepat (evaluasi),
dan menarik kesimpulan dengan benar dari apa yang ditanyakan (inferensi).
2. Kemampuan berpikir kritis subjek kemampuan sedang menunjukkan bahwa
subjek memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu menulis yang diketahui
maupun yang ditanyaan soal dengan tepat (interpretasi), mengidentifikasi
hubungan antara pernyataan, pertanyaan, konsep dalam soal serta penjelasan
dengan tepat (analisis), dan menyelesaikan soal lengkap dan benar dalam
perhitungan dengan menggunakan strategi yang tepat (evaluasi).
3. Kemampuan berpikir kritis subjek kemampuan rendah menunjukkan bahwa
subjek hanya mampu memenuhi satu indikator berpikir kritis yaitu hanya
menulis yang diketahui maupun yang ditanyaan soal dengan tepat
(interpretasi),
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai deskripsi kemampuan
berpikir kritis matematis dalam menyelesaikan soal relasi dan fungsi didapatkan
saran sebagai berikut.
a. Bagi guru kelas, diharapkan dengan adanya penelitian ini pendidik dapat tahu
dan paham kemampuan berpikir kritis siswanya menyelesaikan permasalah
matematis terkhusus soal relasi dan fungsi dan guru perlu memberikan
sejumlah soal berpikir kritis yang kiranya dapat membuat siswa lebih
terebiasa sehingga berpikir kritis siswa menjadi meningkat.
b. Bagi siswa, diharapkan untuk terus mengasah berpikir kritis yang dimiliki
sehingga akan lebih tahu cara menyelesaikan permasalahan dan persoalan
matematika
c. Sekolah, untuk menjadi bahan informasi kepada pihak sekolah sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu dan kualitas dalam belajar mengajar dibidang
matematika.
d. Peneliti, untuk dapat terus mencari, menambah, memperluas, dan
pengalaman ilmu pengetahuan agar dapat mengaplikasikan yang telah
diperoleh dalam kehidupan nyata. peneliti yang ingin melakukan penelitian
sejenisnya agar dapat menjadi referensi tambahan sehingga mampu
memberikan kontribusi sebagai upaya meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, F. Y. 2016. Hakikat Matematika, Pembelajaran Matematika dan Teori
Belajar (Online), (https://yuriniky.wordpress.com/2016/03/21/hakikat-
matematika-pembelajaran-matematika-dan-teori-belajar/, diakses 21
Maret 2016)
Arifin. 2011. MetodePenelitianKualitatif, Kuantitatif, dan R & D.Bandung:
Alfabeta.
Cahyono, B. 2017. Analisis Ketrampilan Berpikir Kritis dalam Memecahkan
Masalah Ditinjau Perbedaan Gender. Semarang: UIN Walisongo
Semarang.
(Online) (https://media.neliti.com/, diakses 11 Februari 2020)
Ennis, Robert H. 1991. Critical Thinking: A Streamlined Conception. University
of Illinois
Hamzah dan A. Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Johnson, Elaine B. 2009. Contextual teaching and learning: menjadikan kegiatan
belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Mizan
Learning Center
Kusumaningrum, N. H. 2017. Pengertian Kemampuan Menurut Para Ahli.
Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya
(Online) (https://digilib.uinsby.ac.id, diakses 02 Desember 2019)
Leach, BrentT and Good, Donald W. (2011). Critical Thinking Skills as Related
to University Students’ Gender and Academic Discipline, International
Journal of Humanities and Social Science, Vol. 1 No. 21 Special Issue-
December 2011.
http://www.ijhssnet.com/journals/Vol_1_No_21_Special_Issue_Decemb
er_2011/12.pdf
Mairing, J. P. 2018. Pemecahan Masalah Matematika Cara Siswa Memperoleh
Jalan untuk Berpikir Kreatif dan Sikap Positif. Bandung: Alfabeta
Mahmuzah,Rifaaul.2015.Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP
Melalui Pendekatan Problem posing.Jurna Peluang vol.4 no.1.Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Serambi Mekkah
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT
Remaja RosdakaryaOffset, Bandung
Purwati, dkk. 2016. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Persamaan Kuadrat Pada Pembelajaran model
Creative Problem Solving. Jamber: Universitas Jamber
(Online) (https://jurnal.unej.ac.id, diakses 29 Januari 2020)
Putri, S. A. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam
Menyelesaikan Masalah Matematika Tingkat Kecemasan. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Surabaya. (Online) (http://digilib.uinsby.ac.id, diakses 11
Februari 2020)
Ramdani Yani. 2006. “Kajian Pemahaman Matematika Melalui Etika Pemodelan
Matematika”. (Online). Vol. XXII No. 1 Januari – Maret 2006: 01 – 14
Ruggiero, V.N. 2012. Beyond Feelings: A Guide To Critical Thinking.
9thEdition. McGraw-Hill. New York. 257 hal.
Siswono, T. Y. E. 2018. Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah pada Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Snyder, L.G.dan M.J. Snyder. 2008. Teaching Critical Thinking andProblem
Solving Skills. The Delta Pi Epsilon Journal. VolumeL(2): 90-99.
(Online).(https://my.parker.edu/ICS
/icsfs/Teaching_Critical_Thinking_and_Problem_Solving_Ski.pdf?target
=6b04f7cc-9551-4f64-adf7-962940b51029,diakses pada 25 februari
2015;19.29 WIB). 11 hal.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulistianty, E & Masrukan. 2016. Pengtingnya Berpikir Kritis dalam
Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi Tantangan MEA.
Semarang: Universitas Negeri Semarang
(Online). (https://journal.unnes.ac.id, diakses 25 November 2019)
Suherman, E., dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI Bandung.
Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru.Bandung:PT Remaja Rosdakarya
Tim Penyusun, K. B. B. I. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pust
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1: LEMBAR SOAL
A.2: KUNCI JAWABAN
A.1. LEMBAR SOAL
LEMBAR SOAL TES
Sekoah : MTs Negeri 2 Bulukumba
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VIII
Waktu : 60 Menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Membaca doa sebelum mengerjakan soal
2. Tulislah Nama, Nis, dan Kelas pada lembar jawaban
3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti
4. Kerjakan soal secara individu dan gunakan berbagai strategi untuk menjawab
soal
5. Periksa jawaban kembali sebelum dikumpulkan
Soal Tes
1. Anto dan Aspar pergi ke toko buku dengan mengendarai mobil. Diketahui
dalam waktu 1 menit jarak yang ditempuh 2 km dan dalam waktu 2 menit jarak
yang ditempuh 6 km. Jika Anto pergi ke toko buku dengan waktu 𝑡 menit dan
Aspar sampai ke toko buku setelah 1 menit kemudian. Tentukan rumus fungsi
dan nilai perubahan kecepatan yang ditempuh Anto dan Aspar!
2. Di sekolah SMP Alfurqan terdapat 5 orang siswa yatim yaitu : Wawan, Uni,
Resky, Cikal, dan Desy. Sekolah mereka ingin mendata banyaknya saudara
kandung dari 5 siswa tersebut hal itu diperlukan untuk pemberian bantuan
kepada mereka. Karena, semakin banyak jumlah saudara kandung yang mereka
miliki maka akan semakin besar bantuan yang diberikan. Jika kelima siswa
tersebut dibuat dalm suatu himpunan A dan jumlah saudara kandung dibuat
dalam himpunan B, B = {1,2,3,4}.
A.2. KUNCI JAWABAN
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN SOAL
No. Langkah Penyelesaian Keterangan
Indikator
Bobot
Soal Total
1. Diketahui:
Jika pergi dalam waktu 1 menit maka jarak yang
ditempuh 2 km, berarti 𝑓(1) = 2, maka
Jika pergi dalam waktu 2 menit maka jarak yang
ditempuh 6 km, berarti 𝑓(2) = 6
Ditanyakan:
Anto pergi ketoko buku dengan kecepatan t menit
dapat dinyatakan (𝑡)
Aspar sampai ketoko buku setelah satu menit dapat
dinyatakan (𝑡 + 1)
Interpretasi 4
16
Bentuk umum rumus fungsi adalah 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 = 𝑏
Nilai perubahan dari 𝑓(𝑡 + 1) − 𝑓(𝑡)
Analisis 4
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏
𝑓(1) = 𝑎(1) + 𝑏
2 = 𝑎 + 𝑏
𝑎 + 𝑏 = 2 … (1)
𝑓(2) = 𝑎(2) + 𝑏
2𝑎 + 𝑏 = 6 … (2)
Eliminasi persamaan (1) dan (2)
𝑎 + 𝑏 = 22𝑎 + 𝑏 = 6−𝑎 = −4
𝑎 = 4
Subtitusi nilai 𝑎 = 4 ke persamaan (1)
𝑎 + 𝑏 = 2
4 + 𝑏 = 2
𝑏 = −2
Evaluasi 4
Jadi, rumus fungsi 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 2
Nilai perubahan dari 𝑓(𝑡 + 1) − 𝑓(𝑡)
𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 2
𝑓(𝑡) = 4𝑡 − 2
𝑓(𝑡 + 1) = 4(𝑡 + 1) − 2
= 4𝑡 + 4 − 2
= 4𝑡 + 2
𝑓(𝑡 + 1) − 𝑓(𝑡) = (4𝑡 + 2) − (4𝑡 − 2)
= 4𝑡 + 2 − 4𝑡 + 2
= 4
Jadi, rumus fungsinya 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 2 dan nilai perubahan
kecapatan dari 𝑓(𝑡 + 1) − 𝑓(𝑡) = 4 Inferensi 4
2. Diketahui:
𝐴 = {Wawan, Uni, Resky, Cikal, Desy}
𝐵 = {1,2,3,4}
Ditanyakan:
Buatlah relasi yang mungkin menurutmu yang
menggambarkan banyak saudara kandung kelima
siswa tersebut!
Apakah relasi tersebut merupakan fungsi atau bukan
fungsi?
Jelaskan alasanmu!
Interpretasi 4
16 Relasi yang mungkin dapat terjadi:
1. {(𝑊𝑎𝑤𝑎𝑛, 1), (𝑈𝑛𝑖, 2), (𝑅𝑒𝑠𝑘𝑦, 3), (𝐶𝑖𝑘𝑎𝑙, 4), (𝐷𝑒𝑠𝑦, 4)}
2. {(𝑊𝑎𝑤𝑎𝑛, 2), (𝑈𝑛𝑖, 2), (𝑅𝑒𝑠𝑘𝑦, 3), (𝐶𝑖𝑘𝑎𝑙, 4), (𝐷𝑒𝑠𝑦, 4)}
3. {(𝑊𝑎𝑤𝑎𝑛, 1), (𝑈𝑛𝑖, 3), (𝑅𝑒𝑠𝑘𝑦, 3), (𝐶𝑖𝑘𝑎𝑙, 2), (𝐷𝑒𝑠𝑦, 4)}
Analisis 4
Wawan 1
Uni 2
Resky 3
Cikal 4
Desy
Evaluasi 4
Wawan 1
Uni 2
Resky 3
Cikal 4
Desy
Karena setiap orang pasti memiliki 1 kemungkinan jumlah
saudara kandung yaitu yang berjumlah 1 atau 2 atau 3 atau 4.
Sehingga tidak mungkin memiliki lebih dari satu kemungkinan
jumlah saudaran kandung seperti berjumlah 1 dan 2, 2 dan 3
atau yang lainnya maka relasi yang dapat dibentuk yang
menggambarkan banyaknya saudara kandung 5 anak tersebut
merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan A
memetakan tepat satu anggota ke himpunan B.
Jadi, banyaknya saudara kandung 5 anak tersebut merupakan
suatu fungsi karena setiap anggota himpunan A memetakan
tepat satu anggota ke himpunan B
Inferensi 4
Skor Ideal 32
Wawan
Uni
Resky
Cikal
Desi
1
2
3
4
A.2. RUBRUK PENILAIAN
Rubrik Penilaian Skor Tes Kmampuan Berpikir Kritis
Indikator Rubrik Penilaian Skor
Interpretasi
Tidak menulisyang diketahui dan yang ditanyakan. 0
Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan dengan tidak
tepat. 1
Menulis yang diketahui saja dengan tepat atau yang
ditanyakan dengan tepat. 2
Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan
tepat tetapi kurang lengkap. 3
Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan
tepat dan lengkap. 4
Analisis
Tidak membuat model matematika dari soal yang diberikan. 0
Membuat model matematika dari soal yang diberikan tetapi
tidak tepat. 1
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat tanpa memberi penjelasan. 2
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat tetapi ada kesalahan dalam penjelasan. 3
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat dan memberi penjelasan yang benar dan
lengkap.
4
Tidak memberikan strategi dalam menyelesaikan soal. 0
Evaluasi
Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak lengkap
dalam menyelesaikan soal. 1
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal,
tetapi tidak lengkap atau menggunakan strategi yang tidak
tepat tetapi lengkap dalam menyelesaikan soal.
2
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal,
lengkap tetapi melakukan kesalahan dalam perhitungan atau
penjelasan.
3
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal,
lengkap dan benar dalam melakukan perhitungan/penjelasan. 4
Inferensi
Tidak membuat kesimpulan. 0
Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan tidak sesuai
dengan konteks soal. 1
Membuat kesimpulan yang tidak tepat meskipun yang
disesuakan dengan konteks soal. 2
Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan konteks
tetapi tidak lengkap. 3
Membuat kesimpulan dengan tepat, sesuai dengan konteks
soal dan lengkap 4
Adaptasi Facione (Putri, 2018:797)
LAMPIRAN B
B.1: MATRIKS WAWANCARA
B.1 PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh
peneliti agar data yang dikumpulkan semakin akurat.
I. Permasalahan kemampuan berpikir kritis subjek penelitian dalam
menyelesaikan soal relasi dan fungsi?
II. Tujuan Wawancara
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan
soal relasi dan fungsi.
III. Metode
Wawancara tidak terstruktur.
IV. Langkah Pelaksanaan Wawancara
1. Perkenalan antara peneliti dengan subjek yang akan diwawancarai, serta
membuat jadwal wawancara dengan tiap-tiap subjek penelitian.
2. Menyiapkan lembar tes yang telah dikerjakan subjek.
3. Subjek diwawancarai berkaitan dengan soal.
V. Indikator Kemampuan berpikir kritis Subjek Penelitian
1. Interpretasi
Memahami masalah yang ditunjukkan dengan menulis yang diketahui
maupun yang ditanyakan soal dengan tepat.
2. Analisis
Mengidentifikasi hubungan-hubungan antara pernyataan-pernyataan,
pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep yang diberikan dalam soal yang
ditunjukkan dengan membuat model matematika dengan tepat dan
memberi penjelasan yang tepat.
3. Evaluasi
Menggunakan strategi yang tepat dalam menyelesaikan soal, lengkap,
dan benar dalam melakukan perhitungan.
4. Inferensi
Dapat menarik kesimpulan dari apa yang ditanyakan dengan tepat.
VI. Pertanyaan Pokok
Berdasarkan indikator maka pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang kamu pahami pada soal tersebut?
2. Rumus atau cara apa yang kamu gunakan untuk menyelesaikan soal?
3. Bagaimana cara kamu menyelesaikan soal tersebut?
4. Secara keseluruhan, yang manakah yang dianggap mampu untuk
dikerjakan?
1. Dapatkah kamu menjelaskan bagaimana alur dan cara
mengoperasikan rencana/strategi yang kamu buat?
2. Apa kamu yakin jawaban kamu benar?
3. Bagaimana cara kamu memeriksa jawabanmu?
LAMPIRAN C
C.1: LEMBAR JAWABAN SUBJEK
C.2: TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
C.1 LEMBAR JAWABAN SUBJEK
Subjek Kategori Tinggi
Subjek Kategori Sedang
Subjek Kategori Rendah
C.2 MATRIKS HASIL WAWANCARA
1. Subjek Kategori Tinggi
Nomor 1
Wawancara pertama Wawancara kedua Wawancara ketiga
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KT : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KT : Pertama itu kak, yang diketahui dari P :
soalnya kak pergi dalam 1 menit jarak
yang ditempuh 2km, berarti f(1)=2 pergi dalam waktu 2 menit maka jarak yang
ditempuh 6km berarti f(2)=6 terus yang
ditanyakan pertama anto pergi ke toko
buku dengan kecepatan (t) menit yang
ditanyakan t nya kak dan yhang ditanyakan
ke dua aspar sampai ke toko buku atau
(t+1), rumus fumgsi dan nilai
perubahannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan
ini soal dek?
KT : Saya gunakan bentuk umum rumus fungsi
P : Coba baca kembali soal nomor 1?
KT : (Membaca soal)
P : Apakah adek sudah paham?
KT : Paham kak
P : Oke. apa yang ade pahami dari soal
tersebut?
KT : Diketahui pergi f(1)=2, f(2)=6 yang
ditanyakan anto pergi ke toko buku dengan
kecepatan (t) menit nya dan aspar sampai
ke toko buku atau (t+1), rumus fungsi dan
nilai perubahan kecepatan anto dan aspar.
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KT : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KT : 2 kali
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KT : Ditulis diketahuinya pergi dalam 1 menit jarak
yang ditempuh 2km, berart f(1)=2 pergi dalam
waktu 2 menit maka jarak yang ditempuh 6km
berarti f(2)=6 terus yang ditanyakan anto pergi
ke toko buku dengan kecepatan (t) menit nya
kak dan aspar sampai ke toko buku atau (t+1).
f(x)=ax=b dan konsep eliminasi dan
subtitusi kak yang sudah diajarkan sama
ibu guru
P : Coba paparkan bagaimana proses
pengerjaan soalnya dek?
KT : Pertama itu kak, 𝑓(𝑥) = 𝑎(𝑥) + 𝑏, kemudian saya ganti x menjadi 1 sehingga
saya dapat persamaan 2=a+b kedua saya
ganti lagi x nya menjadi 2 sehingga dapat
persamaan 6=2a+b selanjutnya saya
gunakan eliminasi dan subtitusi sehingga
saya dapat a=4 dan b=-2 jadi sumus
fungsinya itu kak f(x)=4x-2 trus saya ganti
x dengan (t+1) trus hasilnya 4t+2 jadi
saya kurangmi karna nilai perubahannya
yang ditanyakan dan hasil yang didapat
sama dengan 4
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KT : Kan yang ditanya itu kak nilai perubahan
yang kecepatan yang ditempuh anto dam
aspar jadi perubahannya adalah 4 seperti
itu kak
P : Oke dek
P : Terus selanjutnya bagaimana
KT : saya masukkan ke rumus umum fungsi
f(1) dan f(2) baru saya eliminasi dan
subtitusi kak
P :Terus
KT :Terus yang ditanyakan juga itu rumus fungsi
kak yaitu f(x)=ax+b lalu saya subtitusi nilai a
dan b yang kudapat tadi kak
P : Apa hasil yang didapat?
KT : Rumus fungsi F(x)=4x-2
P : Oke terus selanjutnya diapakan itu f(x)=4x-2
KT : Saya subtitusi mi kak x sama dengan (t+1) dan
x sama dengan (t)
P : Terus?
KT : Saya kurangkan mi hasilnya (t+1 dengan (t)
sehingga dapat hasilnya 4
P : Oke dek. Bagaimana kesimpulannya?
P : Bagaimana caranya bisa ki dapat a=4 dan b=-2?
KT : Saya eliminasi dua persamaan dan subtitusi kak
sehingga dapat a=4 dan b=-2, jadi rumus umum
f(x)=4x-2 dari rumus umum sebelunya
f(x)=ax+b
P : Terus
KT :Terus yang ditanyakan, yang ditanyakan
Perubahan kecepatan yang ditempuh anto dan
aspar
P :Bagaimana caranya bisaki dapat nilai
perubahannya 4?
KT : Pertama ku tulis ki dulu persamaan yang
kudapat tadi kak
P : Yang mana?
KT : F(x)=4x-2
P : Terus
KT : Saya gantimi kak x nya dengan t dan (t+1)
P: Oke terus selanjutnya
KT : Jadi rumus fungsinya f(x)=4x-2 dan
perubahan kecepatan sama dengan 4
P : Oke dk
KT :Saya kurangkan mi kak hasilnya (t+1 dengan t
sehingga dapat hasilnya 4
P : Selanjutnya bisaki kasi kesimpulan dari apa yang
didapat?
KT :Jadi perubahan kecepatan yang ditempuh Anto
dan Aspar adalah 4
P : Oke dek
Nomor 2
Wawancara pertama Wawancara kedua Wawancara ketiga
P : Coba baca soal nomor 2 dek?
KT : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KT : Dari yang saya baca dari soal kak,terdapat 5
orang siswa yaitu wawan,uni, resky, cikal dan
desy saudara kandung yang dibuat dalam
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KT : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KT : Dua kali ji kak
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KT : (Membaca soal)
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KT : 5 orang siswa sebagai himpunan A yaitu
Wawan Uni, Resky, Cikal dan Desy saudara
kandung sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
himpunan B yaitu 1,2,3,dan 4 dan yang
ditanyakan relasi yang mungkin terjadi dan
apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini
soal dek?
KT : Saya hubungkan himpunan A dengan
himpunan B yang bisa terjadi kak
P : Coba paparkan bagaimana proses
pengerjaan soalnya dek?
KT : Saya hubungkan himpunan A dengan
himpunan B yang bisa terjadi karena
banyaknya yang bisa terjadi jadi saya tuliskan
tiga saja kak yang mewakili karena waktu juga
saya perkirakan terus saya gambarkan sesuai
yang ditanyakan lalu saya beri alasan sesuai
relasi yang saya buat sebelumnya kak dan saya
beri alasan kenapa relasi tersebut adalah
fungsi
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KT : Kan yang ditanya itu kak apakah termasuk
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KT : Dari yang saya baca dari soal kak. 5 orang
siswa sebagai himpunan A yaitu Wawan Uni,
Resky, Cikal dan Desy saudara kandung sebagai
himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4. Pertanyaannya
itu relasi yang mungkin terjadi dan apakah
termasuk fungsi dan penjelasannya
P :Bagaimana caranya buat relasinya?
KT : Digambarkan kak. Dua himpunan
dihubungkan antara himpunan A dan B
sehingga banyak relasi yang terjadi
P :Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A
memilih lebih dari satu kali pada himpunan B
KT : Tidak ada kak
P : Kenapa bisa? Coba jelaskan!
KT : Karena setiap siswa tidak mungkin
mempunyai dua kemungkinan saudara kak.
P : Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi
KT : Karena semua anggota himpunan A memilih
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi
dan apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana relasi yang terjadi?
KT :Saya hubungkan kedua himpunan sebnyak 3
kali baru saya gambarkan
P : Terus selanjutnya?
KT : Saya buatkan gambarnya
P : Terus
KT : Terus saya tentukan bahwa relasi tersebut
adalah fungsi karena setiap anggota A memilih
satu kali di anggota himpunan B
P : Setelah itu bagaimana caranya simpulkan setelah
dapat hasilnya fungsi?
KT : Jadi banyaknya saudara kandung siswa tersebut
adalah fungsi karena semua siswa memilih hanya
sekali pada anggota himpunan B
P : Oke dk
fungsi atau tidak jadi saya simpulkan bahwa
banyaknya saudara kandung 5 anak
merupakan suatu fungsi karena hanya memilih
tepat satu kali di anggota B
P : Yakin maki dengan jawabannya itu?
KT : Yakin kak
P : Oke dek
anggota himpunan B hanya 1 kali
P : Coba simpulkan
KT : Jadi banyaknya saudara kandung siswa
tersebut adalah fungsi karena semua siswa
memilih hanya sekali
P : Oke dk
2. Subjek Kategori Sedang
Nomor 1
Wawancara pertama Wawancara kedua Wawancara ketiga
P : Coba adek baca kembali soal nomor
1?
KS : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KS : Ehh…, yang diketahui dari soalnya
kak pergi dalam 1 menit jarak yang
ditempuh 2km, berarti f(1)=2 pergi
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KS :(Membaca soal)
P : Apa yang dipahami dari soal tersebut?
KS : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 terus yang
ditanyakan anto pergi ke toko buku dengan
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KS : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KS : 2 kali kak
dalam waktu 2 menit maka jarak yang
ditempuh 6km berarti f(2)=6 terus
yang ditanyakan pertama anto pergi
ke toko buku dengan kecepatan (t)
menit yang ditanyakan t nya kak dan
yang ditanyakan ke dua aspar sampai
ke toko buku atau (t+1).
P : Kemudian bagaimana caranya
selesaikan ini soal dek?
KS : Saya gunakan bentuk umum rumus
fungsi f(x)=ax=b dan konsep
eliminasi dan subtitusi kak yang
sudah diajarkan sama ibu guru
P : Coba paparkan bagaimana proses
pengerjaan soalnya dek?
KS : , 𝑓(𝑥) = 𝑎(𝑥) + 𝑏, kemudian saya ganti x menjadi 1 sehingga saya
dapat persamaan 2=a+b kedua saya
ganti lagi x nya menjadi 2 sehingga
dapat persamaan 6=2a+b
selanjutnya saya gunakan eliminasi
dan subtitusi sehingga saya dapat
a=4 dan b=-2 jadi sumus fungsinya
itu kak f(x)=4x-2 trus saya ganti x
dengan (t+1) trus hasilnya 4t+2 jadi
saya kurangmi karna nilai
perubahannya yang ditanyakan dan
hasil yang didapat sama dengan 4
kecepatan (t) menit nya kak dan aspar sampai
ke toko buku atau (t+1). Rumus fungsinya dan
perubahan kecepatan anto dan aspar
P : Terus apa selanjutnya?
KS : Saya eliminasi dan subtitusi kak persamaan
f(1) dan f(2) setelah dimasukkan ke persamaan
umum rumus fungsi f(x)=ax+b
P : Terus
KS : Saya eliminasi dan subtitusi kak sehingga
dapat nilai a=4 dan b=-2 bentuk umumnya
f(x)=4x-2
P : Teruslangkah selanjutnya?
KS : Pertama ku tulis ki dulu persamaan yang
kudapat tadi kak
P : Yang mana?
KS : F(x)=4x-2
P : Terus?
KS : Saya gantimi kak x nya dengan t dan (t+1)
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KS : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 terus yang
ditanyakan anto pergi ke toko buku dengan
kecepatan (t) menit nya kak dan aspar sampai
ke toko buku atau (t+1). rumus fungsi dan
perubahan kecepatan
P : Bagaimana caranya bisa ki dapat a=4 dan b=-
2?
KS : Saya eliminasi dan subtitusi kak sehingga dapat
bentuk umumnya f(x)=4x-2
P : Teruslangkah selanjutnya?
KS : Pertama ku tulis ki dulu persamaan yang
kudapat tadi kak
P : Yang mana?
KS : F(x)=4x-2
P : Terus?
KS : Saya gantimi kak x nya dengan t dan (t+1)
P : Oke terus selanjutnya?
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk
tentukan kesimpulannya?
KS : Saya tidak tahu kak bagaimana cara
menuliskan kesimpulannya kak
P : Oke dek
P : Oke terus selanjutnya
KS : Saya kurangkan hasilnya (t+1) dengan t
sehingga dapat hasilnya 4
P : Selanjutnya bisaki kasi kesimpulan dari apa
yang didapat?
KS : Untuk kesimpulannya saya belum bisa
simpulkan yang jelasnya saya sudah dapat
hasilnya
P : Oke dek
KS : Saya kurangkan hasilnya (t+1) dengan t
sehingga dapat hasilnya 4
P : Selanjutnya bisaki kasi kesimpulan dari apa yang
didapat?
KS : Saya belum bisa simpulkan kak
P : Oke dek
Nomor 2
Wawancara pertama Wawancara kedua Wawancara ketiga
P : Selanjutnya, coba baca soal nomor 2 dek?
KS : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KS : Dari yang saya baca dari soal kak, terdapat 5
orang siswa yaitu Wawan, Uni, Resky, Cikal dan
Desy saudara kandung yang dibuat dalam
himpunan B yaitu 1,2,3,dan 4 dan yang
ditanyakan relasi yang mungkin terjadi dan
apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini
soal dek?
KS : Saya ragu-ragu kak, karna tidak saya pahami
baik soalnya kak, makanya saya tidak tulis
konsep apa yang saya gunakan kak
P : Coba paparkan bagaimana proses pengerjaan
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KS : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KS : Dua kali kak
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi
selanjutnya?
KS : Dari yangsaya baca dari soal kak. 5 orang
siswa sebagai himpunan A yaitu Wawan Uni,
Resky, Cikal dan Desy saudara kandung
sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi
dan apakah termasuk fungsi dan
penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KS : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KS : Dua kali ji kak
P : Terus. Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KS : Lima orang siswa sebagai himpunan A yaitu
Wawan Uni, Resky, Cikal dan Desy saudara
kandung sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi
dan apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KS : Digambarkan kak. Dua himpunan
dihubungkan antara himpunan A dan B
sehingga banyak relasi yang terjadi
soalnya dek?
KS : Pertama itu kak saya gambarkan himpunan A
dengan himpunan B lalu saya hubungkan pake
panah kak sesuai diajarkan sebelumnya
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KS : Saya langsung kasi saja kesimpulan kak bahwa
termasuyk fungsi
P : Oke dek
KS :Digambarkan kak. Dua himpunan
dihubungkan antara himpunan A dan B
sehingga banyak relasi yang terjadi
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A
memilih lebih dari satu kali pada himpunan B
KS : Tidak ada kak
P : Kenapa bisa? Coba jelaskan!
KS : Karena setiap siswa tidak mungkin mempunyai
dua kemungkinan saudara kak.
P : Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi?
KS : Karena semua anggota himpunan A memilih
anggota himpunan B hanya 1 kali
P : Coba simpulkan!
KS :Saya tidak tau caranya menyimpulkan kak
P : Oke dk
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A
memilih lebih dari satu kali pada himpunan B
KS : Tidak ada kak
P : Kenapa bisa? Coba jelaskan!
KS : Setiap siswa tidak mungkin mempunyai dua
kemungkinan saudara kak.
P : Terus kenapa dikatakan fungsi?
KS : Karena semua anggota himpunan A memilih
anggota himpunan B hanya 1 kali
P : Coba simpulkan!
KS : Saya tidak tahu caranya kasi kesimpulan kak
P : Oke dk
3. Subjek Kategori Rendah
Nomor 1
Wawancara pertama Wawancara kedua Wawancara ketiga
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KR : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KR : Ehh…, yang diketahui itu kak f(1)=2 dan
f(2)=6 ditanyakan Anto pergi ke toko dengan
t menit dan Aspar sampa ke toko setelah 1
menit (t+1)
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan ini
soal dek?
KR : Saya kurang paham konsep yang ingin saya
digunakan kak
P : Coba paparkan bagaimana proses
pengerjaan soalnya dek?
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KR : (Membaca soal)
P : Apa yang dipahami dari soal tersebut?
KR : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 yang ditanyakan
anto pergi ke toko buku dengan kecepatan (t)
menit nya kak dan aspar sampai ke toko buku
atau (t+1). Rumus fungsinya dan perubahannya
P : Terus selamjutnya?
KR :Langsung saya eliminasi dan subtitusi saja
kak
P : Terus
KR : Saya langsung ke rumus nilai perubahannya
P : Coba adek baca kembali soal nomor 1?
KR : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KR : Satu kali kak
P : Terus. Jika sudah dibaca apa yang dipahami?
KR : Diketahui f(1)=2 , f(2)=6 yang ditanyakan
anto pergi ke toko buku dengan kecepatan (t)
menit nya kak dan aspar sampai ke toko buku
atau (t+1).
P : Bagaimana caranya bisa ki dapat a=4 dan
b=-2?
KR : Saya eliminasi dan subtitusi saja ke dua
persamaan kak sampai dapat hasil. Itu saja
kak
p : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KR : Saya tidak tahu kak bagaimana cara
menuliskan kesimpulannya kak
P : Oke dek
P : Terus selanjutnya?
KR : Itu saja kak
P : Tidak kita simpulkan?
KR : Saya tidak tau caranya simpulkan kak
P : Oke dek
KR : Saya eliminasi dan subtitusi
P : Terus langkah selanjutnya?
KR : Saya dapat nilai a dan b
P : Terus
KR : Saya langsung cari hasil perubahannya
P : Caranya?
KR : Saya gunakan rumus yang saya tahu
P :Apa rumusnya
KR : V 2-V1
P : Berapa kita dapat hasilnya?
KR : Satu kak
P : Oke dek
Nomor 2
Wawancara pertama Wawancara kedua Wawancara ketiga
P : Selanjutnya, coba baca soal nomor 2 dek?
KR : (Membaca soal)
P : Apa yang adek pahami dari soal ini?
KR : Dari yang saya baca kak, ada 5 orang siswa
yaitu Wawan, Uni, Resky, Cikal dan Desy
saudara kandung yang dibuat dalam himpunan
B yaitu 1,2,3, dan 4 dan yang ditanyakan relasi
yang mungkin terjadi dan apakah termasuk
fungsi dan penjelasannya
P : Kemudian bagaimana caranya selesaikan
ini soal dek?
KR : Saya tidak tahu kak bagaimana cara
menyelesaikannya
P : Coba paparkan bagaimana proses
pengerjaan soalnya dek?
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KR : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KR : Satu kali ji kak
P : Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KR : Dari yangsaya baca dari soal kak. 5 orang
siswa sebagai himpunan A yaitu Wawan Uni,
Resky, Cikal dan Desy saudara kandung
sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi
dan apakah termasuk fungsi dan
penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KR : Saya langsung gambarkan saja kak
P : Coba adek baca kembali soal nomor 2?
KR : (Membaca soal)
P : Berapa kali ki baca ini soal sampai bisa ki
paham?
KR : Satu kali ji kak
P : Jika sudah paham apa lagi selanjutnya?
KR : 5 orang siswa sebagai himpunan A yaitu
Wawan Uni, Resky, Cikal dan Desy saudara
kandung sebagai himpunan B yaitu 1,2,3, dan 4.
Pertanyaannya itu relasi yang mungkin terjadi
dan apakah termasuk fungsi dan penjelasannya
P : Bagaimana caranya buat relasinya?
KR : Saya langsung gambar kak
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A
KR : Saya gambarkan saja kedua himpunan lalu
kasi panah kak yang saya ingat. Itu saja kak
P : Jadi bagaimana caranya dek untuk tentukan
kesimpulannya?
KR : Saya tidak tahu cara kasi kesimpulan kak.
Jadi saya tulis saja termasuk fungsi
P : Oke dek
P : Apakah ada relasi yang terjadi himpunan A
memilih lebih dari satu kali pada himpunan B
KR : Tidak ada kak
P : Kenapa bisa? Coba jelaskan!
KR : Saya tidak bisa jelaskan kak.
P : Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi?
KR : Tidak tahu kak
P : Coba simpulkan!
KR : Tidak tahu juga kak
P : Oke dek
memilih lebih dari satu kali pada himpunan B
KR : Tidak tahu kak
P : Kenapa bisa?
Saya tidak bisa jelaskan kak.
Oke. Terus kenapa dikatakan fungsi?
Tidak tahu kak
Coba simpulkan!
Tidak tahu juga kak
Oke dek
96
LAMPIRAN D
D.1: ADMINISTRASI
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
RIWAYAT HIDUP
ERWIN ANGGARA. Lahir di Bulukumba, Sulawesi
Selatan pada tanggal 28 agustus 1998. Anak kedua dari
4 bersaudara dari pasangan bapak Sahiruddin dan Ibu
Samsiyah.Ia Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar
di SD Negeri 14 Babana pada tahun 2010. Ia lulus dari
sekolah menengah pertama pada tahun 2013 di SMP Negeri 10 Bulukumba dan
lulus dari sekolah menengah atas di SMA Negeri 9 Bulukumba pada tahun 2016.
Pada tahun yang sama, ia melanjutkan kuliah di Universitas
Muhammadiyah Makassar mengambil Program Studi S1 Pendidikan Matematika
dan lulus pada tahun 2020. Semasa aktif kuliah, ia aktif di Unit kegiatan
mahasiswa yaitu UKM Seni dan Budaya Talas dan mengembangkan potensinnya
di bidang musik.
Berkat karunia Allah SWT. Penulis dapat menyelesaikan studi di
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya skripsi dengan judul
“Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Soal Relasi dan
Fungsi pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri 2 Bulukumba.