desember 2019 gagasan & inovasi / ulasan (delete yang...

15
Edisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang tidak perlu) ANALISIS PENGEMBANGAN SOP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BANTEN (sebagai upaya revisi terhadap Pergub No 23 tahun 2011 tentang SOP Sekretariat Daerah Provinsi Banten) *Bambang Kurniawan 1 1 Widyaiswara BKPSDM Kota Tangerang Jl. KS Tubun No. 1 Gdg. Cisadane Lt.3 Pasar Baru Kota Tangerang, Hp. 081586890917, Banten Province, Indonesia (Diterima 5 November 2019; Direvisi 6 November 2019; Disetujui 20 November 2019; Diterbitkan 21 November 2019) Abstrak: Membangun sebuah organisasi pemerintahan yang baik tentunya membutuhkan berbagai perangkat kerja yang juga cukup baik, diantara perangkat kerja tersebut adalah berupa Standar Operating Procedures (SOP). SOP merupakan petunjuk kerja yang memastikan bahwa setiap jenis kegiatan ada yang bertangung jawab dalam proses penyelesaian pekerjaannya, konsistensi, mampu meminimalisasi kesalahan, dan juga kepastian setiap persyaratan. Pengembangan jenis dan jumlah SOP pada Sekretariat Daerah Provinsi Banten mendesak untuk dilakukan, tidak saja karena jumlah Organisasi Perangkat Daerahnya yang berubah, lebih dari itu ditujukan untuk peningkatan kinerja perangkat daerah dalam pemenuhan pelayanan public yang lebih baik lagi. Keywords : Pengembangan SOP, Perubahan Struktur Organisasi, dan Jenis SOP. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Corresponding author: Bambang Kurniawan, E-mail: [email protected], Tel. +62-81586890917. Pendahuluan Bahwa dalam upaya mewujudkan tatanan pemerintahan yang baik, maka diperlukan sebuah peta perjalanan (road map) makro dari sebuah organisasi pemerintahan. Hal ini dimaksudkan agar peta dan arah dari perubahan yang direncanakan tersebut dapat memberikan arah bagi setiap actor pelaksana kebijakan. Selain itu, road map juga mampu memberikan dampak pada kepastian langkah yang akan ditempuh jika dibandingkan dengan waktu yang tersedia. Dalam konteks perjalanan sebuah organisasi pemerintahan, peta perjalanan ini seringkali disebut sebagai Road Map Reformasi Birokrasi (Dwiyanto, 2006) Adapun tujuan dari reformasi birokrasi ini adalah mewujudkan tata kelola birokrasi yang lebih baik (good governance) dilihat dari sisi Pelayanan Publik, Menajemen

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Edisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15

1

Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang tidak perlu)

ANALISIS PENGEMBANGAN SOP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BANTEN (sebagai upaya revisi terhadap Pergub No 23 tahun 2011

tentang SOP Sekretariat Daerah Provinsi Banten)

*Bambang Kurniawan1

1Widyaiswara BKPSDM Kota Tangerang

Jl. KS Tubun No. 1 Gdg. Cisadane Lt.3 Pasar Baru Kota Tangerang, Hp. 081586890917, Banten Province,

Indonesia

(Diterima 5 November 2019; Direvisi 6 November 2019; Disetujui 20 November

2019; Diterbitkan 21 November 2019)

Abstrak: Membangun sebuah organisasi pemerintahan yang baik tentunya membutuhkan

berbagai perangkat kerja yang juga cukup baik, diantara perangkat kerja tersebut adalah

berupa Standar Operating Procedures (SOP). SOP merupakan petunjuk kerja yang

memastikan bahwa setiap jenis kegiatan ada yang bertangung jawab dalam proses

penyelesaian pekerjaannya, konsistensi, mampu meminimalisasi kesalahan, dan juga

kepastian setiap persyaratan. Pengembangan jenis dan jumlah SOP pada Sekretariat Daerah

Provinsi Banten mendesak untuk dilakukan, tidak saja karena jumlah Organisasi Perangkat

Daerahnya yang berubah, lebih dari itu ditujukan untuk peningkatan kinerja perangkat daerah

dalam pemenuhan pelayanan public yang lebih baik lagi.

Keywords : Pengembangan SOP, Perubahan Struktur Organisasi, dan Jenis SOP. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Corresponding author: Bambang Kurniawan, E-mail: [email protected], Tel. +62-81586890917.

Pendahuluan

Bahwa dalam upaya mewujudkan tatanan pemerintahan yang baik, maka diperlukan

sebuah peta perjalanan (road map) makro dari sebuah organisasi pemerintahan. Hal ini

dimaksudkan agar peta dan arah dari perubahan yang direncanakan tersebut dapat

memberikan arah bagi setiap actor pelaksana kebijakan. Selain itu, road map juga mampu

memberikan dampak pada kepastian langkah yang akan ditempuh jika dibandingkan

dengan waktu yang tersedia. Dalam konteks perjalanan sebuah organisasi pemerintahan,

peta perjalanan ini seringkali disebut sebagai Road Map Reformasi Birokrasi (Dwiyanto,

2006) Adapun tujuan dari reformasi birokrasi ini adalah mewujudkan tata kelola birokrasi

yang lebih baik (good governance) dilihat dari sisi Pelayanan Publik, Menajemen

Page 2: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

2

Pemerintahan, Kepemimpinan, Pengembangan Organisasi, dan Regulasi. Kesemuanya

dibingkai dalam perwujudan kinerja birokrasi yang professional, transparan dan akuntabel.

Apabila dicermati lebih jauh, sesungguhnya kinerja birokrasi pemerintahan diarahkan pada

upaya mewujudkan kepuasan publik dalam menerima layanan dari organisasi birokrasi ini.

Penempatan masyarakat sebagai unsur utama dari sebuah bentuk pelayanan akan mampu

menjadi leverage bagi perubahan kualitas dari pelayanan publik itu sendiri. Dinamika

Perubahan orientasi pelayanan publik ini akan mampu menciptakan pula langkah-langkah

inovasi dan kreatifitas dalam pemberian pelayanan publik dengan tetap berlandaskan pada

prinsip lebih cepat, lebih murah dan lebih baik (Dwiyanto, 2006).

Perubahan yang cepat dalam dinamika kehidupan masyarakat ini menuntut

perubahan dalam pola perilaku (culture set) dan pola berfikir (mind set) pada aparatur

birokrasi. Tanpa perubahan pada dua ranah pola ini nampaknya akan sangat sulit sebuah

organisasi pemerintahan ini dapat menjawab tantangan perubahan yang datang baik dari

internal organisasi maupun eksternal organisasi. Perubahan pola pikir dan pola

perilaku/budaya kerja ini salah satunya sangat dipengaruhi melalui mekanisme kerja yang

diciptakan dalam birokrasi tersebut. Salah satu upaya teknis dalam “mengawal” bentuk

perubahan pola pikir dan pola perilaku/budaya kerja ini diwujudkan dalam bentuk penataan

alur bekerja atau seringkali disebut sebagai sebuah pola prosedur kerja yang terstandar

(Standar Operasional Prosedur/SOP).

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan petunjuk teknis yang tertulis yang

menggambarkan dengan tepat cara melaksanakan sebuah tugas (baik administrative ataupun

teknis). Hakikat dari SOP juga adalah untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan

pada pelaksanaan tugas/pekerjaan

(https://kemenkopmk.go.id/sites/default/files/pengumuman/Paparan).

Keberadaan sebuah SOP pun setidaknya dapat mengkomunikasikan kepada publik mengenai

peraturan dan persyaratan administratif yang terkait dengan bentuk pelayanan yang akan diberikan.

Sisi lain eksistensi sebuah SOP pun dapat mencerminkan kebijakan dan komitmen sebuah organisasi

dalam upayanya memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya (baik sebagai user internal

ataupun user eksternal). Bagaimana tata cara pegawai berperilaku khususnya dalam

memberikan pelayanan kepada publik juga dapat “dikelola” melalui keberadaan sebuah SOP

Page 3: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

3

organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa eksistensi Standar Operasional Prosedur (SOP)

dalam sebuah organisasi khususnya organisasi birokrasi pemerintahan menjadi sangat

signifikan bagi perwujudan implementasi kinerja birokrasi yang lebih baik.

Tujuan Penelitian ini memiliki tujuan memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi

Banten mengenai pentingnya melakukan perubahan dan prediksi pengembangan SOP yang

ada di lingkungan organisasi perangkat daerah pada sekretariat daerah Pemerintah Provinsi

Banten, sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Setda Provinsi Banten

dapat responsif dalam memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Selain itu riset ini juga

ingin memberikan analisis mengenai keterkaitan antara SOP dan Pencapaian Visi dan Misi

Pemerintah Provinsi Banten, dan terakhir adalah memberikan hasil analisis dampak

Pengembangan SOP sesuai dengan Pergub No 83 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas

Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten

Metodologi

Dalam kegiatan penelitian sederhana ini, peneliti menggunakan pendekatan teknik analisis kualitatif

untuk mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana upaya pengembangan SOP pada Sekretariat

Daerah Provinsi Banten dilakukan. Khususnya jika dikaitkan dengan Perda No 8 tahun 2016 tentang

Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten dan Pergub No 83 tahun 2016

tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Provinsi Banten.

Pengumpulan data dan informasi dilakukan menggunakan metode observasi langsung ke

lapangan (direct observasion dan FGD) dengan menggunakan catatan lapangan (field notes) Catatan

lapangan ini digunakan oleh peneliti ketika melakukan pengamatan, mengikuti jalannya diskusi

termasuk saat melakukan proses wawancara (Lexy J. Maleong ; 2001) studi dokumentasi dan

melakukan kajian pustaka khususnya dikalangan organisasi pemerintah (setda), lebih dari itu, dalam

melakukan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi yaitu sebuah metode

yang melakukan elaborasi data dan infromasi silang diantara sumber data dan informasi yang

didapat. Sehingga didapat pemahaman yang komprehensif dari peneliti terhadap data dan infromasi

yang ada. Pengumpulan data dilakukan melalui forum Focus Group Discussion (FGD) difasilitasi oleh

Biro Organisasi Setda Provinisi Banten. Unit analisis kegiatan penelitian ini dilakukan kepada ke

Sembilan Biro yang ada pada Setda Provinsi Banten.

Page 4: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

4

Pembahasan

1.1. Pengembangan SOP dan Pencapaian VISI dan MISI Pemerintah Provinsi Banten

Dalam sesi pendahuluan di atas sudah dijelaskan bagaimana peran SOP dalam

perwujudan sebuah organisasi pemerintahan yang baik. Sehingga dapat dikatakan sebuah

SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjawab derasnya tantangan perubahan

kebutuhan di masyarakat. Dalam kalimat lain disebutkan juga keberadaan SOP harus

mampu memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi terhadap perkembangan zamannya,

mampu beradaptasi terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat yang kemudian berdampak

pada kualitas pelayanan publiknya. Sehingga eksistensi sebuah SOP dapat menjadi jati diri

perilaku dan budaya kerja bagi organisasinya.

Organisasi Pemerintah yang baik tentunya harus selalu bertanggung jawab

menselaraskan tujuan dari setiap pembangunan yang dilaksanakan, dan terukur untuk

selalu diarahkan pada pencapaian Visi dan Misi. Akuntabilitasnya bahkan harus dapat

dibuktikan setiap saat tidak saja pada saat akhir tahun laporan pertanggungjawaban atau

saat laporan pertanggunjawaban akhir masa jabatan seorang kepala daerah berakhir, akan

tetapi akuntabilitas tersebut juga harus dapat siap disampaikan dan disajikan setiap saat

proses pembangunan itu dilaksanakan. Mengapa demikian ? hal ini dikarenakan sejatinya

setiap proses pelaksanaan pembangunan itu sudah memiliki perencanaan dan kalkulasi

alokasi anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya, hal inilah yang menjadi dasar

mengapa akuntabilitas kinerja organisasi pemerintah harus siap setiap saat jika dilakukan

pemeriksaan. Pencapaian VISI dan Misi Organisasi Pemerintah akan lebih terukur

prosesnya jika semangat akuntabilitas ini dipegang teguh oleh aparat birokratnya.

Dalam argumentasi umum akuntabilitas kinerja pemerintah yang baik sangat

dipengaruhi oleh hadirnya sebuah perangkat berupa prosedur tata kerja didalam

pemerintahan dan prosedur tata kerja yang baik sangat dipengaruhi juga oleh komitmen

dari pimpinan hingga staf terbawah dalam mengawal dan menjalankan prosedur dan tata

kerja tersebut. Lebih dari itu akan menjadi sia-sia juga jika sebuah perangkat prosedur kerja

menjadi tak terkawal dengan baik hanya karena tidak adanya komitmen kuat dan

konsistensi dari seluruh pelaksana kerjanya. Kemudian menjadi mubazir juga jika perbaikan

Page 5: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

5

berkelanjutan dari setiap proses prosedurnya tidak dilakukan (unsustainable). Berikut

keterkaitan semua unsur elemen dengan kualitas akuntabilitas kinerja pemerintah.

Gambar 1 Keterkaitan Variabel dengan Akuntabilitas Kinerja

Sumber : data diolah

1.2. Review Pergub No 23 tahun 2011 tentang SOP SETDA

Dalam pembahasan sebelumya telah dikemukakan bahwa variable monitoring dan

evaluasi serta komitmen melakukan perubahan secara simultan (sustainability) merupakan

salah satu factor penentu pencapaian optimal dari implementasi prosedur tata kerja sebuah

organisasi, dan selanjutnya akan berdampak pula pada optimalisasi performance

akuntabilitas kinerja pemerintah tersebut.

Berangkat dari hal ini maka sudah sepantasnya setiap daerah melakukan review atas

beberapa regulasi yang sudah dibuatnya dengan menyesesuaikan pada kebutuhan

masyarakat dan tentunya pada peraturan perundangan yang berlaku saat ini. Dua alasan

dilakukannya review atas regulasi yang telah lalu juga merupakan bentuk implementasi dari

keberlanjutan (sustainability) sebuah regulasi. Menjadi sasaran utama dalam rangkaian

tulisan ini adalah tinjauan atas Peraturan Gubernur Banten No 23 tahun 2011 tentang

Standar Operasional Prosedur (SOP) Sekretariat Daerah Provinsi Banten. Peraturan ini

menjadi urgent untuk diubah dikarenakan beberapa hal, diantaranya yaitu :

1) Perubahan nomenklatur keorganisasian pada Setda Prov.Banten

2) Adanya perubahan atas nomenklatur juga menyebabkan perubahan pada

Tupoksi Organisasi Perangkat Daerah nya.

3) Adanya perubahan regulasi dalam tata cara penyusunan standar operasi

prosedur

4) Perubahan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Banten

Komitmen

Pimpinan

Komitmen Staf

Monev

Sustanibility

Prosedur Tata

Kerja

Akuntabilitass

Kinerja

Page 6: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

6

5) Perubahan kebutuhan pelayanan kepada masyarakat

Dalam Pergub 23/2011 masih mengacu pada jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di

setda sebanyak 8 OPD berdasarkan pada Perda No 1 tahun 2008 tentang pembentukan, Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Banten sedangkan saat ini jumlah OPD di Setda berubah

menjadi 9 OPD berdasarkan pada Perda No 8 tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Banten dan Pergub No 83 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok,

Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten.

Dalam Pergub No 23 tahun 2011 didalamnya menyebutkan bahwa SOP pada Sekretariat

Daerah Provinsi Banten meliputi (pasal 3 ayat 1) :

1) SOP Pengelolaan Administrasi Barang Daerah dan Pelayanan Tata Naskah Dinas;

2) SOP Pelaporan Pengendalian dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

3) SOP Pelayanan Pada Biro Hukum;

4) SOP Kehumasan dan Protokol;

5) SOP Kelembagaan/Organisasi;

6) SOP Pelaksanaan Bantuan Sosial/Hibah; dan

7) SOP Fasilitasi Kebijakan Perekonomian.

Seiring dengan berjalannya waktu dan pengembangan status organisasi perangkat

daerah di Setda Banten maka keberadaan SOP tersebut menjadi beralasan jika ingin

dilakukan perubahan. Setidaknya jumlah SOP yang tersedia pada hasil review nanti harus

dapat merepresentasikan kehadiran OPD yang ada pada secretariat daerah, yaitu berjumlah

9 OPD.

1.3. Tinjauan Teknis Pengembangan SOP Sekretariat Daerah

Salah satu bagian dari perwujudan implementasi Reformasi Birokrasi adalah

tersusunnya prosedur tata kerja yang baik dalam lingkup masing-masing OPD di setiap level

organisasi pemerintahan (Pusat dan Daerah). 8 Area Perubahan dalam aspek Manajemen

Pemerintahan (Pola Pikir & Budaya Kerja, Perundang-undangan, Organisasi, Tatalaksana,

Manajemen SDM Aparatur, Pengawas, Akuntabilitas dan Pelayanan Publik) yang kemudian

dijadikan dasar dari dilaksanakannya Reformasi Birokrasi memiliki peran kuat dalam

menstimulus disusunnya review atas Peraturan Gubernur No 23 tahu 2011 tentang SOP di

Page 7: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

7

Sekretariat Daerah. Adapun prinsip penyusunan SOP menurut Permenpan dan Reformasi

Birokrasi, No 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Administrasi Pemerintahan adalah :

1) Kemudahan dan Kejelasan 2) Efisiensi dan efektivitas 3) Keterukuran 4) Dinamis 5) Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani) 6) Kepatuhan Hukum, dan 7) Kepastian Hukum

Dalam tahap pelaksanaannya sebuah SOP akan dapat bermanfaat secara maksimal jika saja

mengacu pada Prinsip-prinsip seperti :

1) Konsisten 2) Komitmen 3) Perbaikan berkelanjutan 4) Mengikat 5) Seluruh unsur memiliki peran penting, dan 6) Terdokumentasikan dengan baik

Proses dan Rangkaian dalam Penyusunan SOP

Dalam proses penyusunan SOP sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan, dengan kata

lain menyusun SOP itu mudah hanya dengan memperhatikan :

1) SOP itu berasal dari kegiatan/pekerjaan sehari-hari kita

2) SOP berasal daro tugas dan fungsi organisasi bersangkutan (menyusun SOP

berawal dari Tupoksi)

3) SOP berkenaan dengan tugas utama kita, kalaupun ada sebuah SOP yang

disusun harus melalui tugas dan fungsi pekerjaan orang lain maka hal

tersbut haruslah menjadi satu kesepakatan bersama.

4) Langkah awal proses penyusunannya dapat dimulai dengan menulis secara

runut tentang apa yang kita kerjakan sehari-hari

5) Khusus pada point 4 di atas jika ada terdapat peraturan perundangan yang

menyertainya maka masukan unsur regulasi tersebut dalam alur SOP yang

ada.

Page 8: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

8

Rangkaian Penyusunan SOP

Gambar

2.

Rangkaian Penyusunan SOP

Sumber : data diolah

Ket :

TUSI = Tugas Pokok dan Fungsi

LKIK = Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan

Dalam LKIK ada beberapa hal yang harus diantisipasi untuk dilakukan oleh setiap penyusun SOP,

yaitu :

A. Data Kegiatan

1) Judul SOP : ……………………

2) Jenis Kegiatan : Rutin / Tidak Rutin

3) Penanggung Jawab : ……………………

4) Scoping (raung lingkup) : …………………….

B. Identifikasi Kegiatan

1) Judul Kegiatan : ……………………...

2) Langkah Awal yg dikerjakan : ………………………

3) Langkah Utama/Proses : ………………………

4) Langkah Akhir : ……………………….

C. Identifikasi Langkah Kegiatan

• Keg keseharian

• Tulis yg kita kerjakan

• Tentukan Judul SOP

TUSI

• SOP Pengelolaan...

• SOP Penyusunan ....

• SOP Fasilitasi .....

• dll

Judul SOP

• Identifikasi Keg Awal & Akhir

• Siapa Pelaksana Kegiatan

• Siapa Pjwab Kegiatan

• Keterkaitan antar bid/OPD,dll

LKIK

• SOP Rutin

• SOP Pelayanan

• SOP Administratif

• SOP Teknis

• dll

SOP

Page 9: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

9

Menggambarkan /mendeskripsikan semua proses kegiatan secara rinci dari judul SOP

dikaitkan dengan tahapan kegiatan/pekerjaan sampai akhir pekerjaan tersebut

terdokumentasikan/terarsipkan dengan baik.

Adapun jika bagan SOP akan disajikan dalam bentuk pada umumnya SOP yaitu flowchart, maka

factor berikutnya yang harus di perhatikan adalah factor symbol flowchart yaitu :

1) Simbol Kapsul mendeskripsikan kegiatan Mulai dan Akhir

2) Simbol Kotak mendeskripsikan proses atau kegiatan eksekusi

3) Simbol Belah Ketupat mendeskripsikan pengambilan keputusan

4) Simbol anak panah mendeskripsikan arah kegiatan/arah proses

5) Simbol Segilima (connector) mendeskripsikan hubungan antar symbol

yang berbeda halaman.

Selanjutnya factor penentu keberhasilan dalam penyusunan SOP ini memerlukan pimpinan yang

memiliki komitmen terhadap organisasi, berkemauan, tegas, dan menerima serta melakukan

perubahan. Siklus penyusunan SOP tersebut adalah (Kemenpan RB tentang penyusunan

SOP;2014):

Gambar 3.

Tahapan Penyusunan SOP

1.Persiapan

•Membentuk Tim

•Evaluasi atas SOP lama

•Sosialisasi kpd unit2 lainnya

•Pelatihan kepada Tim

2. Need Assesment

•Menyusun rencana kebutuhan

•Membuat daftar SOP yg akan dikembangkan/dibuat

•Membuat dokumen penilaian kebutuhan SOP

3. Pengembangan

•Pengumpulan Informasi dan Identifikasi Kebutuhan SOP

•ANalisis dan Pemilihan alternatif penulisan SOP

•Pengujian dan Review

•Pengesahan SOP

4. Integrasi dalam Manajemen

•Perencanaan Penerapan

•Sosialisasi

• Internalisasi SOP

5. MONEV

•Monitoring

• Evaluasi

Page 10: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

10

1.4. Tinjauan Pengembangan SOP Sekretariat Daerah Provinsi Banten Berdasarkan Pergub No 83 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok,

Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi

Banten

Apabila kita analisa dari hasil pengembangan OPD di Sekretariat Provinsi Banten yang saat

ini berjumlah 9 OPD maka dapat diartikan bahwa Pemerintah Provinsi Banten ingin

mengoptimalkan eksistensi organisasinya (Type A) sambil terus berupaya mengoptimalkan

pelayanannya baik kepada internal organisasi maupun kepada eksternal organisasi. Sebut

saja misalnya OPD Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan, berdasarkan tuga pokok dan

fungsinya maka keberadaan biro ini ingin menempatkan bentuk layanan rumah tangga

(internal) kepada unsur pimpinan kepala daerah dapat lebih dimaksimalkan, selain juga

melakukan perumusan kebijakan di bidang, administrasi keuangan pimpinan dan

keprotokolan. Melihat pada uraian tugasnya maka dapat dismpulkan sementara bahwa pada

biro ini memerlukan cukup banyak output berupa SOP Administrasi dan Teknis.

Berikut ini beberapa prediksi hasil kajian kemungkinan SOP yang dapat dihasilkan dari 9 Biro

yang ada di Sekretariat Daerah Provinsi Banten (dianalisis dan diprediksikan dari Pergub No

83 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi Dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten) yaitu :

1. Prediksi SOP-SOP di Biro Kesra :

1) Pembinaan Pelayanan Keagamaan;

2) Penyelenggaraan Embarkasi Haji Antara Provinsi Banten;

3) Penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi Banten, Pelaksanaan TC Kafilah

dan Keikutsertaan Kafilah Provinsi Banten Pada MTQ Tingkat Nasional;

4) Fasilitasi Penyelenggaraan Kegiatan Bulan Suci Ramadhan;

5) Pelayanan Pelaksanaan Bantuan Sosial dan Hibah;

6) Perencanaan dan Penyusunan Pelaporan;

7) Pengelolaan Barang;

8) Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran;

9) Pengelolaan Keuangan

10) dll

Page 11: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

11

2. Prediksi SOP-SOP di Biro Umum :

1) SOP Alur Layanan Pengadaan Barang dan Jasa

2) SOP Seleksi Umum Prakualifikasi

3) SOP Penunjukan Langsung

4) SOP Pengadaan Langsung

5) SOP Pelayanan Ruilslag Barang Milik Daerah

6) SOP Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan

untuk Kepentingan Umum

7) SOP Penyelenggaraan Analisa Kebutuhan, Pengadaan dan Pemeliharaan

serta Distribusi Barang

8) Dll

3. Prediksi SOP-SOP di Biro Hukum :

1) SOP Pembentukan Perda Provinsi Banten

2) SOP Pelayanan Koreksi/Penelitian Peraturan Gubernur, Keputusan

Gubernur, dan Instruksi Gubernur

3) SOP Pelayanan pada Biro Hukum

4) SOP Pelaksanaan Evaluasi Produk Hukum

5) SOP Mengevaluasi dan Mengklarifikasi Raperda Kabupaten /Kota

6) SOP Penanganan pengaduan dari masyarakat, OPD, Kabupaten/Kota

tentang HAM

7) Dll

4. Prediksi SOP-SOP di Biro Organisasi :

1) SOP Penyusunan LAKIP Provinsi

2) SOP Penyusunan LAKIP Biro Organisasi

3) SOP Penyusunan Renja Biro Organisasi

4) SOP Penyusunan Renstra Biro Organisasi

5) SOP Kelembagaan

6) SOP Pelaksanaan Anjab dan ABK pada OPD Provinsi

7) SOP Monitoring SPM ke Kabupaten/Kota

Page 12: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

12

8) SOP Pelaksanaan Fasilitasi Penyusunan SOP bagi OPD

9) Dll

5. Prediksi SOP-SOP di Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan :

1) SOP Pengajuan Fasilitasi Keuangan Pimpinan

2) SOP Layanan Rumah Tangga Pimpinan

3) SOP Layanan Keprotokolan Pimpinan

4) SOP Layanan Informasi Kehumasan/Publik

5) SOP Pelaksanaan Kunjungan Pimpinan ke Kabupaten/Kota dalam Provinsi

atau Luar Provinsi

6) SOP Tata Acara, Pelayanan Tamu, dan Peliputan & Dokumentasi

7) Dll

6. Prediksi SOP-SOP di Biro Administrasi Pembangunan Daerah :

1) SOP Penyusunan Bahan Administrasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah

(TAPD) Provinsi Banten

2) SOP Penyusunan Bahan Kebijakan Analisis Data Kegiatan dan Pelaporan

Pelaksanaan Pembangunan

3) SOP Pengelolaan Akuntansi dan Pajak Keuangan Lingkup Biro;

4) SOP Penyusunan laporan akuntabilitas, laporan keuangan, bahan laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahan laporan keterangan

pertanggungjawaban, laporan fisik, dan keuangan;

5) SOP Sistem Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan;

6) SOP Perumusan kebijakan pengendalian administrasi pelaksanaan

pembangunan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

7) SOP Pengoordinasian kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan

bidang dekonsentrasi dan tugas pembantuan lingkup provinsi dan

kabupaten/kota

8) Dll

Page 13: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

13

7. Prediksi SOP-SOP di Biro Bina Perekonomian :

1) SOP Penyusunan Kebijakan BUMD dan Lembaga Keuangan, Penanaman

Modal dan Promosi

2) SOP Pemantauan dan Evaluasi

3) SOP Penyusunan Bahan Koordinasi Kegiatan Penanaman Modal dan

Promosi

4) SOP Pelaksanaan Administrasi penatausahaan keuangan, kepegawaian,

perlengkapan, kearsipan dan inventarisasi asset

5) SOP Penyusunan Kebijakan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

6) SOP Penyusunan Kebijakan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

7) SOP Penyusunan Kebijakan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

8) SOP Penyusunan Kebijakan Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan

Pangan.

9) Dll

8. Prediksi SOP-SOP di Biro Insfrastruktur dan Sumber Daya Alam :

1) SOP Pelaksanaan Fasilitasi Perumusan Kebijakan bidang Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang, Pertanahan, Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman;

2) SOP Pelaksanaan Fasilitasi Perumusan Kebijakan Infrastruktur ESDM;

3) SOP SOP Pengelolaan Sarana Persandian dan Telekomunikasi

4) SOP Pelaksanaan Pengkajian Bahan Perumusan Kebijakan Bidang

Perhubungan, Kominfo, Statistik dan Persandian;

5) Dll

9. Prediksi SOP-SOP di Biro Pemerintahan :

1) SOP Penyusunan Kerjasama dengan Luar Negeri

2) SOP Penyusunan Naskah Kerjasama Antar Daerah

3) SOP Penyusunan Naskah Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

4) SOP Fasilitasi Penetapan dan Penegasan Batas Daerah

5) SOP Penyusunan LKPJ/LPPD/LIPPD Provinsi Banten

Page 14: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

14

6) SOP Penyusunan Bahan Rekomendasi Pembentukan Kecamatan di

Kota/Kab

7) dll

Perlu menjadi catatan bahwa SOP-SOP tersebut baru merupakan kajian literature dan

kemungkinannya bisa berkurang ataupun bertambah jumlahnya. Kuantitas angka ini sangat

tergantung dari hasil kerja TIM Penyusun SOP di Sekretariat Daerah Provinsi Banten baik yang

berasal dari Tim pada Level Organisasi maupun Tim pada Level Unit Kerja. Pimpinan harus

memberikan kewenangan yang cukup kepada tim ini untuk melaksanakan tugasnya, agar tim

mampu mengembangkan inovasi dan kreativitasnya dalam menyusun SOP sesuai dengan

tahapan penyusunan SOP dan Prinsip-prinsip penyusunan SOP serta sesuai dengan Permenpan

No 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan (SOP AP).

Kesimpulan

Bercermin pada kinerja pemerintahan sebelumnya maka tidak ada kata lain bahwa akuntabilitas

kinerja Pemerintah Provinsi Banten haruslah meningkat, memiliki daya saing tinggi terhadap

pemerintahan selevel di Indonesia dan mampu terus mengupayakan peningkatan pelayanan kepada

masyarakatnya dengan tujuan akhir tentunya pada peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat

di Provinsi Banten. Ini semua harus jadi komitmen bersama dari seluruh perangkat kerja (staf) yang

bekerja di organisasi Pemerintah Provinsi Banten.

Semoga semangat melakukan perubahan terhadap landasan bekerja khususnya di Sekretariat

Daerah Provinsi Banten melalui review terhadap standar operasional prosedur (SOP) kerja ini dapat

menjadi trigger dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, lebih responsive dan tertib

administrasi dalam lingkungan internal organisasi juga lebih meningkat.

Ucapan Terima Kasih

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada reviewer dan dewan redaksi JULIWI (Jurnal

Ikatan Widyaiswara) BPSDM Banten atas upayanya memberikan review dan masukan dalam

penyempurnaan tulisan ini, juga kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Page 15: Desember 2019 Gagasan & Inovasi / Ulasan (delete yang ...juliwi.com/published/E0604/JLW_0604_1-15.pdfEdisi 6 No. 04, Oktober – Desember 2019, p.1-15 1 Gagasan & Inovasi / Ulasan

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 6 No. 4Oktober-Desember 2019, p. 1-15 ISSN: 2355-4118

15

Daftar Pustaka

Dwiyanto, Agus. 2006. “Reformasi Birokrasi Publik,” Gajah Mada University Press,

Jogjakarta

Moleong J.Lexy; 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya-Bandung

Permenpan dan Reformasi Birokrasi, No 35 tahun 2012. Tentang “Pedoman Penyusunan

Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.” Jakarta

Permendagri, 2011. “Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota.“ Jakarta

Peraturan Daerah No 8 tahun 2016 tentang ” Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Provinsi Banten.” Banten.

Peraturan Gubernur Banten Nomor 38 Tahun 2017 Tentang ”Uraian Tugas Jabatan Pimpinan

Tinggi, Administrator Dan Pengawas Perangkat Daerah.” Banten

Peraturan Gubernur Banten No 83 tahun 2016 tentang “Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi,

Tipe, Susunan Organisasi, Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten.” Banten.

https://kemenkopmk.go.id/sites/default/files/pengumuman/Paparan