desamekarwangikknsisdamas2017.files.wordpress.com… · web viewmelihat permasalahan yang ada di...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN INDIVIDUAL
KKN TAHUN 2017
PENYULUHAN SEBAGAI SALAH SATU METODE UNTUK
MEMECAHKAN PERMASALAHAN SOSIAL
Oleh:
Tineu Istiqomah
Nim. 1138030211
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2017
2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil individu hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan basis pengabdian
kepada masyarakat di Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten
Cianjur dengan judul “Penyuluhan Sebagai Salah Satu Metode untuk
Memecahkan Permasalahan Sosial” telah diperiksa dan dishakan pada tanggal 15
Maret 2017.
Dosen Pembimbing Lapangan
Muhammad Kholid. SH., MH
Nip. 198204272011011011
Kepala Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakt – LP2M UIN SGD Bandung
Dr. H. RamdaniWahyu Sururie, M.Ag
Nip 197210302001121002
3
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunianya penulis dapat menyelsaikan laporan individual KKN SISDAMAS
2017 yang berjudul “Penyuluhan Sebagai Salah Satu Metode untuk
Memecahkan Permasalahan Sosial”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda
alam yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliah ke zaman islamiah
yakni Rasulullah SAW hingga sampai saat ini tetap menjadi Uswatunhasanah
bagi seluruh umat manusia.
Layaknya fitrah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan, Penulis
menyadari bahwa laporan individual KKN SISDAMAS 2017 ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan, sehingga penulis dapat memperbaiki penulisan berikutnya. Penulis
berharap semoga laporan individual ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Amin yaa Robbal alamin.
Wassalamualaikum Wr, Wb
Sumedang, 12 Maret 2017
Penulis
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL
....................................................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
....................................................................................................................................
iv
ABSTRAK
....................................................................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Permasalahan
..............................................................................................................................
1
1.2 Metode yang Digunakan
..............................................................................................................................
2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Monografi Desa
..............................................................................................................................
3
2.2 Kondisi Masyarakat Sasaran
..............................................................................................................................
5
5
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
3.1 Tahap Pengabdian kepada Masyarakat...............................................................
8
3.2 Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat Sasaran....................................................
9
3.3 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat...............................................................
10
3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat....................................................................
11
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
..............................................................................................................................
12
4.2 Rekomendasi
..............................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
14
LAMPIRAN
....................................................................................................................................
17
6
DAFTAR TABEL
No
1. Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan Desa Mekarwangi
2. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tahun 2013 – 2015
3. Data Penyebaran Penduduk
7
DAFTAR GAMBAR
No
1. Kerja bakti membersihkan sampah
2. Kegiatan perlombaan antar dinniyah
3. Sosialisasi awal dengan warga
4. Kegiatan belajar dan mengajar
8
ABSTRAK
Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pemberdayaan masyarakat ini
dilakukan di Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur. Desa
Mekarwangi adalah salah satu Desa yang merupakan pemekaran dari Desa
Karang Wangi sekitar tahun 1984. Desa ini merupakan Desa yang berada Di
wilayah Kecamatan Haurwangi paling timur berbatasan dengan Kabupaten
Bandung Barat. Mata Pencaharian Penduduk desa Mekarwangi 80 % sebagai
Petani penggarap, dan sisanya ada PNS, Petani, TKI/TKW, pedagang, dan
Wiraswasta.
Disetiap desa pasti ada permasalahan yang dialami, sebagaimana
permasalahan yang ada di desa mekarwangi, diantara sekian banyaknya
permasalahan yang ada, masyarakat mekarwangi mempunyai masalah diantaranya
perilaku remaja yang menyimpang seperti memakai barang haram, NARKOBA,
minum minuman keras bahkan minuman oplosan yang memabukan.
Selain permasalahn penyimpangan perilaku remaja, masalah yang tak
kunjung selesai adalah maslah sampah yang semakin hari semakin menumpuk di
lahan kosong milik orang lain. Kurangnya kesadaran masyarakt akan kebersihan
lingkungan menyebabkan berbagai masalah timbul di sekitarnya.
Melihat permasalahan yang ada di lingkungan desa mekarwangi, membuat
hati ini tergerak untuk melakukan kegiatan yang sifatnya membantu atau
sedikitnya mengatasi masalah tersebut. Maka dari itu, diadakanlah penyuluhan
terhadap remaja dan masyarakat tentang bahayanya memakai Narkoba dan
pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Permasalahan
Manusia tidak terlepas dari kesalahan dan permasalahan, pun demikian
dengan suatu wilayah atau tempat dimana manusia itu tinggal. Masalah itu
muncul karena diciptakan oleh manusia itu sendiri. Dimulai dari permasalahan
yang biasa hingga permasalahan yang kompleks. Sebagaimana Desa
Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur terdapat banyak sekali
permasalahan yang dialami diantaranya:
Perilaku remaja yang menyimpang. Sebagaimana yang dikatakan oleh
kepala desa saat pertama kali observasi lokasi KKN dan pada saat sosialisasi
awal (soswal), bahwa di Desa Mekarwangi sedang mengalami krisis moral
dikalangan remaja ataupun dikalangan pemuda/i. Perilaku menyimpang yang
dimaksud adalah seperti memakai NARKOBA, merokok, meminum minuman
yang beralkohol maupun minuman oplosan yang memabukkan, dan balapan
motor racing. Kepala desa menuturkan Akhir-akhir ini pun ada 2 pemuda
yang kedapatan meninggal dunia karena minuman oplosan yang memabukan.
Keduanya adalah pemuda yang berasal dari desa Mekarwangi itu sendiri.
Selain krisis moral pada remaja, permasalahan yang terjadi di Desa
Mekarwangi ialah mengenai sampah yang menumpuk pada lahan kosong
berdekatan dengan area pemakaman, di wilayah ke RW an 01 dan 02.
Sampah yang dibiarkan menumpuk pada lahan milik orang lain ini sudah
menjadi masalah yang komlpeks, tidak adanya kesadaran dari warga sekitar
untuk membuang sampah dan membakarnya membuat sebuah gundukan atau
gunungan sampah yang menyebarkan aroma tidak sedap.
Disinilah kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan sekitar,
membuat sampah, tetapi tidak bisa mengolahnya dengan baik dan benar
sehingga sampah dibiarkan begitu saja menumpuk semakin tinggi seperti
gunungan sampah. Tentu dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama
penyakit yang berhubungan dengan pernafasan dan pencernaan.
10
1.2 Metode yang Digunakan
Untuk menyelsaikan permasalahan yang terjadi di Desa Mekarwangi
sebagimana yang sudah dipaparkan diatas, maka penyelsaiannya dengan
menggunakan metode penyuluhan. Penyuluhan berarti ilmu sosial yang
mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar
dapat terwujud perubahan yang yang lebih baik lagi sesuai dengan yang
diharapkan (Setiana L. 2005).
Penyuluhan juga dapat dipandang sebagai suatu bentuk pendidikan
untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W van den ban, dkk (1999) dituliskan
bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan
komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya
memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.
Penyuluhan bukan hanya sekedar proses perubahan perilaku pada diri
seseorang, tetapi merupakan proses perubahan sosial yang mencangkup
banyak aspek, termasuk politik dan ekonomi yang dalam jangka panjang
secara bertahap mampu diandalkan menciptakan pilihan-pilihan baru untuk
memperbaiki kehidupan masyarakatnya.
Margono slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan
penyuluhan adalah untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan
berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya atau mengembangkan daya
yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat
yang bersangkutan. Dalam konsep pemberdayaan tersebut diarahkan untuk
supaya masyarakat menjadi masyarakat yang madani dan mandiri dalam artian
dapat mengambil keputusan sendiri.
Pada permasalahan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja
di Desa Mekarwangi, untuk menyelsaikan permasalahan tersebut yaitu
dengan mengadakan penyuluhan. Penyuluhan bahaya narkoba dan akibat dari
pemakaian narkoba yang dilaksanakan di SDN 3 Cipeuyem. Selain
penyuluhan bahaya narkoba dilakukan juga penyuluhan pentingnya
kebersihan lingkungan untuk memecahkan atau mengatasi permasalahan
sampah yang menumpuk di daerah perbatasan RW 01 dan 02.
11
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
2.1 Monografi Desa
2.1.1 Kondisi Umum Desa
a. Sejarah Singkat Desa Mekarwangi
Desa Mekarwangi adalah salah satu Desa yang merupakan pemekaran
dari Desa Karang Wangi sekitar tahun 1984, pada saat itu yang menjadi
Kepala Desa Karangwangi adalah Djaji Rukmana. Setelah terjadi pemecahan
dan pemekaran desa, awal kepemimpinan di Desa Mekarwangi ditetapkan
seorang pejabat sementara (PJS) Kepala Desa Somawinata, beliau mantan
Kepala Dusun Putra Daerah dari Desa Mekarwangi selama satu tahun. Pada
tahun 1985, maka dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dengan
beberapa calon dan Bapak Somawinata terpilih menjadi Kepala Desa
Mekarwangi dengan masa bhakti 1985 s/d 1994, namun Tuhan menakdirkan
lain pada tahun 1991 Pak Somawinata meninggal dunia.
Sejak itu Desa Mekarwangi dijabat oleh Bapak Endang Suganda dari
unsur Kecamatan Ciranjang selama + 3 tahun dan pada tahun 1994 diadakan
pemilihan antara Bapak D. Abdurahman selaku Sekdes dengan Bapak H.
Danan Sahid dan dimenangkan oleh Bapak D. Abdurahman dengan masa
bhakti tahun 1994 s/d 2002 sampai masa jabatan berakhir.
Kemudian diadakan lagi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada awal
tahun 2002 yang dimenangkan oleh Bapak Jayadi masa bhakti antara tahun
2002 s/d 2007, namun pada tahun 2004 Bapak Jayadi meninggal dunia, lalu
pada tahun 2004 s/d 2005 dijabat oleh Bapak Yanto dari Pemerintah
Kabupaten Cianjur, terus dari tahun 2006 s/d 2007 dijabat oleh Bapak Atang
Djaelani dari Sekdes Desa Mekarwangi, selanjutnya dari bulan juli 2007
diadakan Pemilihan Kepala Desa dan dimenangkan oleh Bapak Cecep
Surahman dengan masa bhakti dari tahun 2007 s/d 2013, kemudian pada bulan
Juli diadakan kembali Pemilihan Kepala Desa akan tetapi sehubungan dengan
tidak adanya Calon Kepala Desa yang lain maka sesuai dengan kesepakatan
12
bersama Bapak Cecep Surahman sebagai calon tunggal dan dilantik untuk
dengan masa bhakti 2013 s/d 2019.
b. Keadaan Geografis
Desa Mekarwangi merupakan salah satu Desa yang berada Di wilayah
Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur paling timur berbatasan dengan
Kabupaten Bandung Barat yang memiliki gambaran umum sebagai berikut:
- Luas Administratif : 177,39 Ha/M2
- Batas Wilayah :
Timur : Desa Kertasari
Selatan : Desa Ramasari
Barat : Desa Hegarmanah
Utara : Desa Cipeuyeum
- Wilayah terbagi menjadi : 2 Kedusunan
7 Rukun Warga
21 Rukun Tetangga
- Mata Pencaharian Penduduk : 80 % sebagai Petani penggarap, dan
sisanya ada PNS, Petani, TKI/TKW, pedagang, dan Wiraswasta.
Penggunaan Lahan Desa Mekarwangi
Dalam Satuan Hektar
Sawah : 137,09 Ha
Pekarangan/bangunan : 27,60 Ha
Tegal/Hutan Rkyat : 7,00 Ha
Lain-lain : 5,70 Ha
c. Topografi
Desa Mekarwangi merupakan Desa yang berada di Kabupaten Cianjur
dengan ketinggian 267 M diatas permukaan air laut. Sebagian besar wilayah
desa adalah lahan pertanian.
13
d. Hidrlologi dan Klimatologi
Sumber air yang ada di Desa Mekarwangi meliputi air permukaan dan
air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air tanah berupa sumur gali, yang
merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Sesuai dengan kebijakan penyediaan
air baku untuk irigasi, maka di Desa Mekarwangi mendapat pasokan
pelayanan irigasi berasal dari Cisuru yang berada di daerah Kecamatan
Bojongpicung. Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, masyarakat
sebagian besar menggunaan air bersih dari sumur gali dan Pengelola Sarana
Air Bersih Desa (MCK Plus).
Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Tabel : 1
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
Desa Mekarwangi
2.2
Kondisi Masyarakat Sasaran
Adapun kondisi masyarakat keseluruhan desa Mekarwangi dilihat dari
demogfarinya atau kependudukannya adalah sebagai berikut:
Perkembagan penduduk Desa Mekarwangi dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini.
Tabel : 2
Pertumbuhan Jumlah Penduduk
No L a h a n Luas
(Ha)
1 Lahan Sawah 1.Sawah Teknis 137,09
2. Lahan Darat 1. Pekarangan / Bangunan 27,60
2. Tegalan/Hutan Rakyat 7,00
3. Lain-lain 5,70
Jumlah 177,39
14
Tahun 2013 – 2015
No TahunJumlah Laju
Pertumbuhan
( % )Jiwa KK
1 2013 5271 1.852 8,2%
2 2014 5687 1.936 8,1%
3 2015 5734 1.646 8.0%
Proyeksi jumlah penduduk untuk 3 (tiga) Tahun kedepan
berdasarkan laju pertumbuhan penduduk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai
berikut :
Tahun 2013 : 5.271 Jiwa
Tahun 2014 : 5.687 Jiwa
Tahun 2015 : 5.734 Jiwa
Tabel : 3
Data Penyebaran Penduduk
No Dusun/RW Jumlah Kepadatan
per Km2Jiwa KK
1 DUSUN 01 3.225 921
2 DUSUN 02 2.509 725
Jumlah 5.734 1.646
Adapun kondisi masyarakat yang menjadi sasaran diantara kondisinya
adalah sebagai berikut: masyarakat sedikit tertarik akan wacana pembersihan
sampah, warga sekitar kurang peduli akan ingkungan sekitarnya dan
seenaknya saja dalam membuang sampah sehingga sampah dibiarkan
15
menumpuk begittu saja, hubungan antara kedua RW tidak harmonis, banyak
kles atau kesalah pahaman yang terjadi diantaranya.
Selain itu kondisi pemuda atau remaja di Desa Mekarwangi sangatlah
memprihatinkan karena banyak sekali pemuda yang berperilaku menyimpang
seperti menggunakan NARKOBA dan meminum minuman yang beralkohol
bahkan meminum minuman oplosan yang memabukan.
16
BAB III
PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
3.1 Tahap Pengabdian kepada Masyarakat
Pada tahap ini, penulis memilih pengabdian dengan mengadakan
penyuluhan baik itu penyuluhan bahaya sampah maupun penyuluhan bahaya
NARKOBA. Penyuluhan ini dilaksanakan karena menimbang betapa pentingnya
pemahaman tentang kedua masalah tersebut, apabila keduanya dibiarkan begitu
saja maka akan tetap begitu atau bahkan lebih parah dari itu.
Adapun tahapan untuk melaksanakan penyuluhan, sebagai berikut:
Penyuluhan sampah, setiap warga dikumpulkan atau diundang untuk melakukan
kegiatan penyuluhan setelah pengajian malam minggu di masjid Miftahul Koer,
kemudian dari tim pemateri menyampaikan informasi mengenai pemisahan
sampah dan pemanfaatan sampah sehingga sampah tersebut dapat menghasilkan
uang.
Penyuluhan yang kedua adalah penyuluhan mengenai bahaya Narkoba,
tahapan pelaksanaannya dengan cara mengumpulkan remaja-remaja SMP Atap
yang sekolahnya masih menumpang di SDN 3 Cipeyeun. Pembicara pada
penyuluhan ini didatangkan langsung dari BNN (Badan Narkotika Nasional)
Bandung.
3.2 Partisipasi dan Pelibatan Masyarakat sasaran
Dalam melaksanakan program pemberdayaan dengan cara penyuluhan ada
beberapa pihak yang terkait didalamnya. Dalam menyelsaikan permasalahan
sampah, pihak yang terkait diantaranya warga sekitar RW 01 dan 02, pemilik
lahan yang lahannya dijadikan pembuangan sampah, pihak Desa, dan tentunya
mahasiswa KKN SISDAMAS 2017 UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Partisipasi masyarakat sangatlah positif dalam artian mau ikut terjun
langsung dengan mahasiswa membersihkan sampah, meskipun sebelumnya hanya
beberapa warg saja yang datang untuk berkerja sama membersihkan gunungan
sampah, itupun hanya sebagian dari sekian banyaknya penduduk sekitar yang ada.
17
Dalam menyelesaikan permasalahan yang kedua adalah permasalahan
Narkoba. Yang terlibat dalam penyuluhan bahaya Narkoba diantaranya: siswa
SMP Atap, Sekolah SMP Atap, Mahasiswa KKN sebagai fasilitator dan
perwakilan dari anggota BNN (Badan Narkotika Nasional) Bandung.
Partisipasi dari masyarakat sangat baik terutama keantusiasan siswa
SMP atap dalam menghadiri penyuluhan bahaya Narkoba di SDN 03
Cipeyeum.
3.3 Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Melihat respon yang baik dari masyarakat dari setiap kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa/i maka dapat dipastikan bawa masyarakat merasakan
kepuasan dengan adanya kegiatan tersebut. Dari testimoni beberapa warga, setiap
kegiatan KKN SISDAMAS 2017 sangatlah baik, dan bila dibandingkan dengan
KKN yang sebelumnya ada di Desa Mekarwangi, ini adalah yang terbaik.
Pencapaian-pencapaian kegiatan yang dilakukan di Desa Mekarwangi
diantaranya adalah sebagai berikut: melaksanakan program pemberdayaan
sampah, kerja bakti membersihkan gunungan sampah, mengadakan penyuluhan
sampah, bank sampah dan penyuluhan bahaya NARKOBA.
Selain pencapaian program kegiatan pemberdayaan, pencapaian kegiatan
harian atau umumnya yang telah dilaksanakan diantaranya adalah sebagi berikut:
mengajar Dinniyah, mengajar di SD, mengahdiri setiap pengajian Ibu-ibu dan
bapak-bapak, mengajar ngaji anak-anak, kerja bakti setiap hari jumat, dan
kegiatan harian lainnya.
3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam melaksanakan program tidak terlepas dari yang namanya dukungan
dan hambatan. Hambatan atau rintangan sangat banyak dialami terutama dalam
melaksanakan pembersyaan sampah dimulai dari perdebatan antara memlih atau
tidaknya pemberdayaan sampah, kemudian hambatannya itu sendiri datang dari
masyarakat sekitar yang kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya terutama
sampah.
18
Meskipun begitu, dukungan tetap mengalir dari pihak Desa, dari pihak
mahasiswa yang mempunyai semangat menggebu-gebu untuk membersihkan
sampah, dari sebagian masyarakat dan pemilik lahan. Untuk melaksanakan
kegiatan ini, tentu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk pendanaan
pelaksanaan kegiatan dari setiap kelmpok memberikan sumbangsihnya sebesar
Rp. 180.000.
Untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan Narkoba, lebih sedikit
hambatannya karena banyak sekali yang mendukung berjalannya kegiatan ini.
dimulai dari fasilitas yang disediakan di SD 03 Cipeyeum, respon siswa juga baik,
ruangan aula dipenuhi oleh siswa yang mengikuti penyuluhan, dari pihak BNN
juga mudah sekali dihubungi dan sangat mudah untuk berbagi ilmu tentang
bahayanya NARKOBA.
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
- Desa Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur terdapat
banyak sekali permasalahan yang dialami diantaranya: (1) Perilaku remaja
yang menyimpang (seperti memakai NARKOBA, merokok, meminum
minuman yang beralkohol maupun minuman oplosan yang memabukkan,
dan balapan motor racing); (2) sampah yang menumpuk pada lahan
kosong berdekatan dengan area pemakaman, di wilayah ke RW an 01 dan
02.
- Untuk menyelsaikan permasalahan yang terjadi di Desa Mekarwangi
sebagimana yang sudah dipaparkan diatas, maka penyelsaiannya dengan
menggunakan metode penyuluhan. Penyuluhan berarti ilmu sosial yang
mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat
agar dapat terwujud perubahan yang yang lebih baik lagi sesuai dengan
yang diharapkan (Setiana L. 2005).
- Pencapaian-pencapaian kegiatan yang dilakukan di Desa Mekarwangi
diantaranya adalah sebagai berikut: melaksanakan program pemberdayaan
sampah, kerja bakti membersihkan gunungan sampah, mengadakan
penyuluhan sampah, bank sampah dan penyuluhan bahaya NARKOBA.
4.1 Rekomendasi
Rekomendasi secara intern bagi pelaksanaan KKN ini adalah alangkah
baiknya jika KKN ini dilakukan dua atau 3 bulan karena waktu satu bulan
istilahnya hanya pada tahap perkenalan. Dan untuk kurun waktu pengabdian
dirasa kurang hanya dengan waktu satu bulan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Setiana, L. 2005. Pengertian Dasar Penyuluhan Pertanian. PT Gramedia, Jakarta.
Margono. 2001. Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian Di Era Otonomi Daerah.
Disajikan pada Seminar Perhiptani 2001. Tasikmalaya.
Sumber data Desa Mekarwangi
21
BIODATA PENULIS
Nama : Tineu Istiqomah
Jurusan : Sosiologi
Fakltas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
NIM : 1128030211
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 17 Oktober 1995
Alamat : Kp. Cijaringao RT/RW 01/06 Desa Cihanjuang
Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang.
Email : [email protected]
No Hp : 08997010110
22
LAMPIRAN
1. Kerja bakti membersihkan sampah
23
2. Kegiatan perlombaan antar dinniyah
24
3. Sosialisasi awal dengan warga
25
26
4. Kegiatan belajar dan mengajar
27
5. Penyuluhan NARKOBA
28
29
6. Penyuluhan Sampah