desain proses kristalisasi skala industri

3
Desain Proses Kristalisasi Skala Industri 1. Penambahan Garam Guanosin 5-monofosfat dinatrium (GMP-2Na) digunakan sebagai salah satu bahan baku untuk produk susu bayi, produk kosmetik maupun produk makanan fungsional. Biasanya GMP-2Na dijual dalam bentuk kristal. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Nguyen (2012), maka desain yang cocok untuk memproduksi kristal dengan waktu transformasi rendah adalah dengan menggunakan Crystallizer Couette-Taylor (CT) dengan aliran pusaran Taylor (Taylor Vortex) dengan mekanisme kristalisasi yang ditambahkan oleh garam aditif. Rangkaian alat dapat disusun seperti Gambar X, berikut : Gambar X.Susunan rangkaian alat untuk proses kristalisasi dengan menggunakan Crystallizer Couette-Taylor (CT) dan mixing tank (MT)

Upload: agustine-christela-melviana

Post on 10-Nov-2015

78 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

khdkDAFKFN

TRANSCRIPT

Desain Proses Kristalisasi Skala Industri1. Penambahan GaramGuanosin 5-monofosfat dinatrium (GMP-2Na) digunakan sebagai salah satu bahan baku untuk produk susu bayi, produk kosmetik maupun produk makanan fungsional. Biasanya GMP-2Na dijual dalam bentuk kristal. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Nguyen (2012), maka desain yang cocok untuk memproduksi kristal dengan waktu transformasi rendah adalah dengan menggunakan Crystallizer Couette-Taylor (CT) dengan aliran pusaran Taylor (Taylor Vortex) dengan mekanisme kristalisasi yang ditambahkan oleh garam aditif. Rangkaian alat dapat disusun seperti Gambar X, berikut :

Gambar X.Susunan rangkaian alat untuk proses kristalisasi dengan menggunakan Crystallizer Couette-Taylor (CT) dan mixing tank (MT) crystallizer.Dengan (a) silinder stasioner luar; (b) silinder dalam yang berotasi; (c)Taylor vortex; (1) DC motor;(2) pompa; (3) Larutan Umpan (dalam studi ini GMP); (4) Larutan Pencampur (dalam studi ini methanol); (5) Damper; (6) Instumen untuk analisis.

Cara Pengoperasian

Guanosin 5-monofosfat dinatrium (GMP-2Na) hidrat mentah (kemurnian 99,9%) disuplai oleh CJ Company (Korea). Metanol anti-solvent (kemurnian 99,8%) dan natrium klorida aditif (NaCl, kemurnian 99,5%) masing-masing dibeli dari Duksan Company dan Sigma-Aldrich Company. Larutan umpan GMP disiapkan dengan melarutkan GMP-2Na mentah dalam air distilasi. Sejumlah tertentu natrium klorida aditif kemudian ditambahkan ke larutan umpan GMP.Crystallizer Couette-Taylor (CT) disusun dari 2 silinder ko-aksial; bagian dalam silinder terbuat dari stainless steel dan bagian luar terbuat dari plastik akrilik lucite untuk dapat mengobservasi aliran Taylor vortex. Diameter silinder dalam dan luar masing-masing 4,0 dan 5,0 cm, dan panjang silinder 40 cm. Sehingga, volume kerja crystallizer 1,13 L. Seperti diperlihatkan pada Gambar 1, crystallizer ditempatkan secara horisontal untuk mengeliminasi tekanan hidrostatis. Injection port larutan umpan GMP dan metanol (anti-solvent) diletakkan terpisah pada bagian depan silinder. Konsentrasi umpan dan kecepatan rotasi silinder dalam masing-masing ditetapkan 150 g/L dan 300 rpm. Sedangkan, mixing tank (MT) crystallizer dengan volume kerja 500 mL dirancang berdasarkan tangki Rushton standar (W.L. McCabe, 2001) dan dibuat dari kaca pyrex dengan impeler tipe propeler dan baffles untuk pencampuran yang efektif. Di sini, konsentrasi umpan dan kecepatan agitasi masing-masing ditetapkan 60 g/L dan 600 rpm.CT crystallizer digunakan untuk kristalisasi kontinyu GMP-2Na, di mana larutan umpan GMP dan metanol (anti-solvent) diinjeksikan secara simultan dan kontinyu pada laju alir yang sama ke dalam crystallizer yang telah diisi sebelumnya dengan air distilasi. MT crystallizer digunakan untuk kristalisasi GMP-2Na secara batch, di mana larutan umpan GMP dan metanol dicampur secara cepat dalam crystallizer. Kristalisasi dalam crystallizer CT dan MT berlangsung pada temperatur ruang (25 C).