makalah kristalisasi

22
MAKALAH PERALATAN INDUSTRI PROSES KRISTALISASI DISUSUN OLEH: 1. EDO SAPUTRA (0612 3040 1060) 2. Novy Haryanti (0612 3040 1068) 3. Yuniar Ikawati (0612 3040 1077) KELAS: 2 KIC DOSEN PEMBIMBING : Ir. Mustain Zamri. Msi JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Upload: rahmasuryani19

Post on 30-Jan-2016

312 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

MAKALAH

PERALATAN INDUSTRI PROSES

KRISTALISASI

DISUSUN OLEH:

1. EDO SAPUTRA (0612 3040 1060)

2. Novy Haryanti (0612 3040 1068)

3. Yuniar Ikawati (0612 3040 1077)

KELAS: 2 KIC

DOSEN PEMBIMBING : Ir. Mustain Zamri. Msi

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2012-2013

KATA PENGANTAR 

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan

kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

makalah ini.Makalah ini dibuat sebagai tugas dari dosen mata pelajaran tentang Peralatan

Industri Proses. Selain itu tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengenal,

mengetahui sumber, kristalisasidalam makalah ini.Selanjutnya penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyususn makalah sehingga

makalah ini dapat selesai.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca apabila ada kesalahan dalam makalah ini, sehingga menjadi landasan bagi penulis

dalam membuat karya yang lain.Akhirnya segala puji hanya kepada Allah SWT. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi penulis sendiri dan mendapat rahmat

dari Allah SWT.

Amin..

KRISTALISASI

K r i s t a l i s a s i m e r u p a k a n t e k n i k p e m i s a h a n k i m i a a n t a r a b a h a n

p a d a t - c a i r , d i m a n a terjadi  perpindahan massa ( mass transfer  ) dari suatu zat

terlarut (solute) dari cairan larutan kefase kristal padat. Pemisahan secara kristalisasi

dilakukan untuk memisahkan zat padat darilarutannya dengan jalan menguapkan

pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat  jenuh akan bentuk kristal. Kristal

kristal dapat terbentuk bila uap dari partikel yang sedangmengalami sublimasi menjadi

dingin. Selama proses kristalisasi, hanya partikel murni yangakan

mengkristal.Pemi sahan dengan t ekn ik k r i s t a l i s a s i i n i , d i da sa r i a t a s pe l epasan

pe l a ru t da r i z a t terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan,

sehingga terbentuk kristal darizat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan

padat-cair yang sangat pentingdalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk

hingga 100%.Kristalisasi empat macam, yaitu :

Kristalisasi penguapanKristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan

tahan terhadap panas dantitik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.

Kristalisasi pendinginan.Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara

mendinginkan larutan. Pada saat suhularutan turun, komponen zat yang

memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahu lu , s emen ta r a

z a t l a i n mas ih l a ru t s eh ingga keduanya dapa t d ip i s ahkan dengan

ca r a  penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat

padat tetaptinggal di atas saringan sebagai residu.

Pemanasan dan PendinginanMetode ini merupakan gabungan dari dua metode

diatas. Larutan panas yang Jenuhd i a l i r kan keda l am sebuah ruangan yang

d ivakumkan . Sebag i an pe l a ru t menguap , panas  penguapan diambil dari

larutan itu sendiri, sehingga larutan menjadi dingin dan lewat jenuh.Metode ini disebut

kristalisasi vakum.

Penambahan bahan (zat) lain.Untuk pemisahan bahan organic dari larutan seringkali

ditambahkan suatu garam. Garamin i l a ru t l eb ih ba ik da r i pada bahan pada t

yang d ing inkan s eh inga t e r j ad i de sakan dan membuat bahan padat menjadi

terkristalisasi.Pembentukan kristal dapat juga terjadi bila suatu larutan telah melampaui

titik  jenuhnya. Titik jenuh larutan adalah suatu titik ketika penambahan partikel terlarut

sudahtidak dapat menyebabkan partikel tersebut melarut, sehingga terbentuk larutan

jenuh. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung jumlah maksimum partikel terlarut

pada suatu larutan pada suhu tertentu. Contohnya adalah NaCl ketika mencapai titik

jenuh maka akan terbentuk kristal. Berkurangnya air karena penguapan, menyebabkan

larutan melewati titik jenuh danmempercepat terbentuknya kristal

Mekanisme Pembentukan Kristal

1.Pembentukan Inti Inti kristal adalah partikel-partikel kecil bahkan sangat kecil yang

dapat terbentuk s e c a r a c a r a m e m p e r k e c i l k r i s t a l - k r i s t a l y a n g a d a

d a l a m a l a t k r i s t a l i s a s i a t a u d e n g a n menambahkan benih kristal ke dalam larutan

lewat jenuh.

2. Pertumbuhan kristal merupakan gabungan dari dua proses yaitu :

•Transportasi molekul-molekul atau (ion-ion dari bahan yang akan di kristalisasikan)da l am

l a ru t ankepe rmukaan k r i s t a l dengan ca r a d i fu s i . P ro se s i n i

be r l angsung semakin cepat jika derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar.

•Penempatan molekul-molekul atau ion-ion pada kisi kristal. Semakin luas total permukaan

kristal, semakin banyak bahan yang di tempatkan pada kisi kristal persatuan waktu.

Syarat-Syarat Kristalisasi

1 . L a r u t a n h a r u s j e n u h

Larutan yang mengandung jumlah zat berlarut berlebihan pada suhu tertentu,

sehinggakelebihan itu tidak melarut lagi. Jenuh berarti pelarut telah seimbang zat

terlarut atau jikalarutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, artinya

konsentrasinya telah maksimal jikal a r u t a n j e n u h s u a t u z a t p a d a t

d i d i n g i n k a n p e r l a h a n - l a h a n , s e b a g i a n z a t t e r l a r u t a k a n mengkristal,

dalam arti diperoleh larutan super jenuh atau lewat jenuh

2 . L a r u t a n h a r u s h o m o g e n y

Partikel-partikel yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktulama

3.Adanya perubahan suhu

Penurunan suhu secara drastis atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari

bentuk kristal yang didinginkan.

Jenis-Jenis Crystallizer (Kristallisator)

Alat-alat kristalisasi disebut juga Crystallizer atau Kristallisator. Alat-alat ini

digunakanda l am p rose s k r i s t a l i s a s i t e ru t ama da l am ska l a i ndus t r i , a l a t - a l a t

yang d igunakan da l am p rose s kristalisasi sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat-

sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristalyang s anga t be rva r i a s i . D i samp ing i t u

j uga ka r ena k r i s t a l l i s a s i d i l ak sanakan un tuk t u juan yang  berbeda-beda

(pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk).

A. Jenis Crystallizer denganCirculating Magma

1.Forced Circulating Liquid Evaporator Crystallizer  

Kristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginan dan evaporasi untuk mencapai

kondisi supersaturasi (larutan lewat jenuh).

Pada gambar diatas terlihat bahwa umpan berupa larutan induk terlebih dahuludilewatkan

melalui sebuah Heat Exchangers untuk dipanaskan. Heat exchangers tersebut berada didalam

evaporator. Didalam evaporator terjadi flash evaporation yaitu: terjadi pengurangan jumlah atau

kandungan pelarut dan terjadi peningkatan kosentrasi zat terlarut.Dimana pada saat itu juga,

keadaan zat terlarut sudah lewat jenuh atau supersaturasi. Larutanyang sudah berada pada

keadaan lewat jenuh tersebut dialirkan menuju badan crystallizer untuk diperoleh padatan berupa

kristal. Dimana pada badan crystallizer terdapat mekanismekristalisasi yaitu nukleasi dan

pertumbuhan kristal. Produk kristal dapat diambil sebagai hasil pada bagian bawah crystallizer,

namun tidak semua proses berjalan sempurna atau dengankata lain tidak semua cairan induk

berubah menjadi padatan kristal. Karena itu ada proses pengembalian kembali hasil pipa

sirkulasi ( circulating pipe ) atau proses recycle hasilkristaliasi. Terlihat bahwa umpan dan

campuran umpan dengan hasil yang masih belum padatan, dialirkan dengan paksa atau forced

circulation, serta adanya Heat Exchangers dapat membuat kenaikan titik didih yang sempurna.

Kenaikan titik didih pada Heat Exchangers pada Evaporator untuk dapat membuat larutan

menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 – 100 F untuk sekali lewat. Bila kenaikan titik didih yang

diharapkan untuk mendapatkan kristal yang baik tidak sesuai, maka dapat digunakan beberapa

evaporator untuk menaikan titik didih,dimana kosentrasi zat terlarut akan meningkat juga.

Karena mengalir secara paksamenggunakan pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi,

sehingga akan mengakibatkanketinggian permukaan larutan pada crystallizer tidak tetap atau

naik turun. Umumnyacrystallizer jenis ini dibangun dengan diameter 2 feet atau pada skala

industri sekitar 4 feetatau lebih.

2 .Draf t Tube Baf f l e (DTB) Cyrs ta l l i z er  

Draft tube baffle (DTB) crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi merupakan

salahsatu dari beberapa jenis alat kristalisator yang didasarkan pada pemisahan debu/uap dari

bahanmelalui fase lewat - jenuh yang ditingkatkan sehingga diperoleh kristal – kristal yang

besar. Alat inidilengkapi dengan tabung junjut fungsi sekat untuk mengendalikan sirkulasi

magma dan dilengkapi pula oleh alat penggerak (argitator).

Gambar alat diatas:Proses kerja Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat

dibedakan menjadi dua bagian.Bagian pertama adalah proses kristalisasi dan bagian

kedua adalah proses klarifikasi. Pada bagiank r i s t a l i s a s i , bahan s amp le dan

ca i r an i nduk (mo the r l i qu id ) d imasukkan keda l am t angk i DTB Crystallizers

melalui sebuah pipa Superheated Solution From Hearter and Recirculation

Pump,komponen ini akan mendorong bahan naik ke atas dalam Draft Tube (suatu

tabung isap). Didalam t a b u n g i s a p b a h a n a k a n t e r c a m p u r d a n

m e n g a l a m i s i r k u l a s i d e n g a n b a n t u a n A g i t a t o r   (pemutar/pengaduk)

yang berada di dalam tangki bagian bawah, Kedua bahan ini akan membentuk

m a g m a m e l a l u i f a s e l e w a t - j e n u h y a n g d i t i n g k a t k a n . M a g m a y a n g t e r b e n t u k

a k a n m e n g a l a m i perubahan density sehingga uap yang terkandung di dalamnya akan terlepas

kepermukaan magmamenuju ke Vapors Separation (pemisahan uap). Magma yang

mengalami perubahan density akanmengalami proses nukleasi (pembentukan inti kristal), kristal

yang terbentuk akibat proses nukleasiakan mengendap ke dasar larutan dan sebagian akan naik

ke permukaan. Kristal yang mengendapa k a n m e n g a l a m i p e m i s a h a n a n t a r a

k r i s t a l h a l u s d a n k r i s t a l k a s a r p a d a s e t t li n g z o n e ( z o n a penyelesaian), dimana

sebagian Kristal akan dikeluarkan dari dasar tangki dan selebihnya dijadikanumpan bersama cairan

induk untuk melakukan proses sirkulasi guna melarutkan partikel-partikelhalus yang masih

mengendap. Pada bagian klarifikasi akan terjadi pemisahan pada bentuk kristal,K r i s t a l

y a n g s e s u a i d e n g a n k e i n g i n a n a k a n d i a m b i l d a n k r i s t a l y a n g b e l u m s e s u a i

( u k u r a n n y a besar/kasar) akan dikembalikan ke zona kristalisasi untuk proses lebih lanjut.

Dengan menggunakan alat Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat diperoleh

produk :

Natrium Karbonat (Sodium Carbonate)

Sodium Sulfat (Sodium Sulfate)

Natrium Nitrat (Sodium Nitrate)

Tembaga Sulfat (Copper Sulfate)

Sodium Sulfit (Sodium Sulfite)

Kalsium Klorida (Calcium Chloride)

Amonium Sulfat (Ammonium Sulfate)

Kalium Klorida (Potassium Chloride)

Adapun Keuntungan menggunakan Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers antara lain :

Mampu memproduksi kristal – kristal dalam bentuk tunggal.

Siklus operasionalnya lebih panjang.

Biaya operasi lebih rendah.

Kebutuhan ruang minimum

Instrument dapat dikendalikan dengan mudah

Kesederhanaan operasi, memulai dan penyelesaian

3.Forced Circulation Baffle Surface Cooled Crystallizer  Crystallizer 

Jenis ini menggunkan prinsip sirkulasi cairan atau larutan induk, dimanaumpan maupun

hasil kristaliasi akan masuk kedalam Sheell and Tube Heat Exchanger untuk didinginkan.

Perbedaan dengan jenis crystallizer lainnya ialah karena pada saatdibadan crystallizer terbentuk

campuran kristal dan cairan induk, maka akan terjadi tumbukan antara cairan dengan kristal

sehingga suhu campuran akan meningkat, untuk mendinginkannya diperlukan medium

pendingin. Crystallizer ini mneggunakan prinsip pendinginan, karena kristalisasi dapat terjadi

melalui pembekuan (solidification).

Pada gambar diatas, umpan dan recycle kristalisasi bersama-sama masuk

kedalammedium pendingin. Namun ada kelemahannya yaitu, panjang untuk pertukaran panas

padaHE dan kecepatan umpan serta recycle kristalisasi sangat di perhitungkan, sebab jika

terjadikesalahan penurunan suhu untuk dapat melakukan kristalisasi pada proses pendinginan

tidak  berlangsung secara optimal. Oleh karena itu, pompa untuk sirkuasi sangat dikontrol

dengan baik, karena pompa itulah yang menciptakan laju alir disamping bukaan valve.

Adanya pompa menyebabkan cairan induk akan mengalir secara turbulen baik didalam HE

maupundidalam badan Crystalizer,

maka akan terjadi sering tumbukan untuk menghasilkan kristal,dimana terdapat sekat antara

saluran Head HE dengan ujung keluaran cairan induk. Bilakristal sudah terbentuk pada cairan

induk yang sudah lewat jenuh, maka kristal akan turunkarena adanya gaya gravitasi dan

perbedaan massa jenis. Kristal dari Crystallizer jenis ini berukuran besar antara 30 – 100 mesh.

4 .OSLO Evapora t ive Crys ta l l i z er  

Crystallizer Ini dirancang berdasarkan adanya perbedaan suspensi yang mulaiterbentuk

pada chamber of suspension. Dimana terdapat HE eksternal yang bertujuan untuk membuat

keadaan lewat jenuh pada suhu supersaturasinya.

Terlihat pada gambar, dimana umpan masuk pada G, karena dipompa umpan

akan bergerak secara paksa, masuk kedalam evaporator yang terdapat HE, cairan umpan

tersebutmasuk kedalam B. Sebelum masuk ke B, pada bagian A cairan induk yang panas

akan bercampur dengan panas penguapan pada bagian B. Laju penguapan tersebut harus

dikontrolantara kerja pompa untuk mengalirkan cairan induk dengan perubahan panas

campurantersebut. Pada bagian B terjadi proses pencampuran antara keadaan supersaturasi

dengankedaan penguapan, maka sering timbul scale atau kerak garam, sehingga akan

mengganggu proses sirkulasi dari aliran tersebut. Sering kali diberikan bibit kristal pada bibit

kristal untuk mempercepat pembentukan kristal-kristal yang kita harapkan.

5 .OSLO Sur face Coo led Crys ta l l i z er  

Tidak jauh berbeda dengan OSLO Evaporative Crystallizer , hanya saja cairan

induk didinginkan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam crystallizer. Lainnya sama dengan

jenis crystallizer OSLO EC.

6 . C r y s t a l V a c u m C r y s t a l l i z e r

Prinsip kerja dari Crytallizer jenis ini adalah : Feed dicampur dengan cairan

yangdirecycle dipompa keruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic sehingga

terjadilarutanlewat jenuh. Larutan tersebut mengalir melalui pipa ketangki kristalisasi sehingga

terbentuk kristal di dalam tangki kristalisasi, kemudian kristal dikeluarkan melalui

dischargenyadancairannya direcycle.Dengan alat ini ukuran kristal yang diinginkan dapat diatur

denganmengatur kecepatan pompa sirkulasi. Kalau sirkulasinyalambat maka kristal yang kecil-

kecil pun akan larut mengendap.

7 .C ir cu l a t ing Magma Vacuum Cry s ta l l i z er

Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan di sirkulasi diluar badan

kristal.Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser.Kondisi vakum

menjadi penyebab menguapnya pelarut, sehingga menjadi lewat jenuh dan dihasilakan kristal.

B. Jenis Crystallizer Tanpa Circulating Magma

1 .Jacke ted P ipe Scraped Crys ta l l i z er  

Crystallizer jenis ini berbentuk balok yang panjang, dimana didalamnya terdapat piringan

yang berlekuk-lekuk yang dapat berputar karena adanya poros pada ujungnya. Alatini mumnya

dibuat dari dengan pipa dalam 6 – 12 inchi sebagai diameter dan panjangnyasekitar 20 – 40 feet,

yang disusun seri dalam sambungan dengan 3 buah atau lebih. Piringanyang berlekuk tersebut

dinamakan dengan Scraper Blades yang berputar dengan kecepatan15 sampai 30 rpm. Suhu

operasi yang dapat dijalankan sekitar -75 sampai 1000F dan dapat juga digunakan pada cairan

yang memiliki viskositas lebih dari 10000 cp.

Prinsip kerjanya ialah plug flow, dimana cairan induk masuk dari bagian atassamping

kanan, lama kelamaan akan membentuk kristal didalam pipa tersebut dan kristalakan mengendap

dibawah dan menempel didinding pipa, yang nantinya scaper blades akanmengambil kristal-

kristal tersebut. Ukuran kristal yang dihasilkan akan seragam, umumnya besar-besar.

2 .Batch S t i rred Tank Wi th In terna l Coo l ing Co i l  Crystallizer 

Jenis ini dapat divariasikan terutama pada bagian badan crystallizer yangdapat

digunakan pengaduk atau tanpa pengaduk. Umumnya bila dilengkapi dengan pengaduk waktu

yang diperlukan untuk menghasilkan kristal akan lebih cepat bila dibandingkan dengantanpa

pengaduk. Koefisien perpidaan panas yang terjadi sebesar 50 -200 Btu/hr ft20 F,

namun perbedaan temperature yang diperbolehkan untuk mendapatkan keadaan lewat jenuh ialah

sebesar5–100F.

Jenis crystallizer ini termasuk jenis yang batch, artinya tidak ada aliran yang keluar setiap

waktunya. Tangki crystallizer diisi, lalu diambil hasilnya pada waktu tertentu. Jenis inidapat

digunakan untuk proses yang continous dengan dilengkapi pengaduk. Umumnya jenisini

memiliki tutup yang berbentuk torispherical, dimana umpan atau cairan induk masuk dariatas

dan masuk kedalam tangki untuk didinginkan. Medium pendingin digunakan koil yang berada

didalam tangki crystallizer  tersebut, sehingga efisiensi perpindahan panas cukuptinggi. Karena

kontak antar cairan dengan medium pendingin cukup luas. Disamping itu, biladigunakan

pengaduk pembentuk kristal terutama pada secondary nucleation akan lebih besar  bila

dibandingkan dengan tanpa pengaduk. 

3 . D irec t Contac t Re fr igera t ion Crys ta l l i z er  

Umunya bila kita ingin menciptakan permukaan yang dingin atau cukup dingin

padasebuah HE agak sulit karena perbedaan temperaturnya harus sangat kecil (dibawah

30F),sehingga HE didesain dengan sebaik-baiknya terutama luas permukaannya yang

dapatmemindahkan sejumlah panas yang kita inginkan. Apalagi bila cairannya cukup kental,

agak sulit untuk mencipatkan perbedaan suhu yang sangat kecil tersebut. Untuk

mengatasinyadapat digunakan bahan pendingin yaitu zat refrigerant seperti pada beberapa

aplikasi pendinginan air laut menjadi es pada suhu yang rendah yang menggunakan refrigerant.

Prinsip kerja dari crystallizer jenis ini ialah dengan adanya pendinginan dari

refrigerant yang digunakan. Dimana umpan berupa cairan induk dimasukkan kebadan

crystallizer dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu yang refrigerant (suhu

cair refrigerant minus). Karena titik didih dari refrigerant sangat kecil atau jauh dibawah suhu

cairan induk,maka ada perpindahan panas dari cairan induk menuju refrigerant, dimana

akanmengakibatkan suhu refrigerant akan naik dan menguap untuk mendinginkan cairan

induk,sampai cairan induk berada pada keadaan lewat jenuhnya. Penggunaan

refrigerant inimedium pendingin sangatlah efektif, karena apabila digunakan HE dengan media

refrigerant sebagai pendingin, perbedaan suhu yang dihasilkan akan sangat kecil. Contoh dari

jeniscrystallizer  ini pada proses pembuatan kristal Calcium Chloride dengan

refrigerant freonatau propane dan pembuatan kristal p-xylene dengan refrigerant propane.

 

4 . T w i n n e d C r y s t a l l i z e r  

Jeniscrystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang didalamnya terdapat dua pengaduk

yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk terdapat medium pemanas dimana

yang salah satunya berkerja pada suhu saturasi, sedangkan satunya bekerja pada suhu

supersaturasi atau lewat jenuh. Namun bila suhu operasi pada crystallizer ini sama pada kedua

medium pemanas, umumnya akan didapatkan keseragaan ukuran. Tetapi waktuyang diperlukan

akan lebih lama, walaupun terdapat dua pengaduk dalam satu tangkitersebut.

Sesuai dengan namanya bahwa seolah-olah terdapat dua macam jenis crystallizer yang

beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki crystallizer (pada gambar diatas).

Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah kanan atas, karena adanya pergerakan pengaduk,

cairan induk bersikulasi dan juga disebabkan karena adanya sekat antara kedua pengaduk

tersebut. Bila kita melihat jenis alirannya, sudah pasti cukup turbulen, sebab cairan bersikulasi

cukup panjang didalam crystallizer tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk dan semakin

tinggi perbedaan suhu yang ditukarkan, maka semakin cepat dan baik kristalyang didapatkan.

Produk berupa kristal dapat diambil pada bagian bawah crystallizer, karenakristal akan jatuh atau

mengendap dibawah adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis

5.APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer

Umumnya crystallizer jenis ini digunakan untuk mendapatkan butiran-butiran ataukristal

yang cukup kecil, biasanya kurang dari 0.5 mm. Prinsip kerjanya hampir sama

dengancrystallizer yang lain, yaitu umpan masuk dengan pompa, lalu melewati sebuah

evaporator yang didalamnya terdapat HE. Pada saatcairan induk berada pada keadaan

supersaturasi atau lewat jenuh, maka akan terbentuk kristal-kristal halus, kristal tersebut

ditampung pada salt box, cairan induk yang belum lewat jenuh dikeluarkan, sedangkan yang

berupa kristal dikelurkan produk. Contohnya pada pembuatan kristal NaCl (garam),

Na2SO4,Citric Acid.

 

Produk Pangan yang Mengandung Kristal