makalah kristalisasi
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
MAKALAH
PERALATAN INDUSTRI PROSES
KRISTALISASI
DISUSUN OLEH:
1. EDO SAPUTRA (0612 3040 1060)
2. Novy Haryanti (0612 3040 1068)
3. Yuniar Ikawati (0612 3040 1077)
KELAS: 2 KIC
DOSEN PEMBIMBING : Ir. Mustain Zamri. Msi
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2012-2013
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan
kepada Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.Makalah ini dibuat sebagai tugas dari dosen mata pelajaran tentang Peralatan
Industri Proses. Selain itu tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca dapat mengenal,
mengetahui sumber, kristalisasidalam makalah ini.Selanjutnya penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyususn makalah sehingga
makalah ini dapat selesai.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca apabila ada kesalahan dalam makalah ini, sehingga menjadi landasan bagi penulis
dalam membuat karya yang lain.Akhirnya segala puji hanya kepada Allah SWT. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca utamanya bagi penulis sendiri dan mendapat rahmat
dari Allah SWT.
Amin..
KRISTALISASI
K r i s t a l i s a s i m e r u p a k a n t e k n i k p e m i s a h a n k i m i a a n t a r a b a h a n
p a d a t - c a i r , d i m a n a terjadi perpindahan massa ( mass transfer ) dari suatu zat
terlarut (solute) dari cairan larutan kefase kristal padat. Pemisahan secara kristalisasi
dilakukan untuk memisahkan zat padat darilarutannya dengan jalan menguapkan
pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan bentuk kristal. Kristal
kristal dapat terbentuk bila uap dari partikel yang sedangmengalami sublimasi menjadi
dingin. Selama proses kristalisasi, hanya partikel murni yangakan
mengkristal.Pemi sahan dengan t ekn ik k r i s t a l i s a s i i n i , d i da sa r i a t a s pe l epasan
pe l a ru t da r i z a t terlarutnya dalam sebuah campuran homogeen atau larutan,
sehingga terbentuk kristal darizat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan
padat-cair yang sangat pentingdalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk
hingga 100%.Kristalisasi empat macam, yaitu :
Kristalisasi penguapanKristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan
tahan terhadap panas dantitik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut.
Kristalisasi pendinginan.Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara
mendinginkan larutan. Pada saat suhularutan turun, komponen zat yang
memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahu lu , s emen ta r a
z a t l a i n mas ih l a ru t s eh ingga keduanya dapa t d ip i s ahkan dengan
ca r a penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat
padat tetaptinggal di atas saringan sebagai residu.
Pemanasan dan PendinginanMetode ini merupakan gabungan dari dua metode
diatas. Larutan panas yang Jenuhd i a l i r kan keda l am sebuah ruangan yang
d ivakumkan . Sebag i an pe l a ru t menguap , panas penguapan diambil dari
larutan itu sendiri, sehingga larutan menjadi dingin dan lewat jenuh.Metode ini disebut
kristalisasi vakum.
Penambahan bahan (zat) lain.Untuk pemisahan bahan organic dari larutan seringkali
ditambahkan suatu garam. Garamin i l a ru t l eb ih ba ik da r i pada bahan pada t
yang d ing inkan s eh inga t e r j ad i de sakan dan membuat bahan padat menjadi
terkristalisasi.Pembentukan kristal dapat juga terjadi bila suatu larutan telah melampaui
titik jenuhnya. Titik jenuh larutan adalah suatu titik ketika penambahan partikel terlarut
sudahtidak dapat menyebabkan partikel tersebut melarut, sehingga terbentuk larutan
jenuh. Larutan jenuh adalah larutan yang mengandung jumlah maksimum partikel terlarut
pada suatu larutan pada suhu tertentu. Contohnya adalah NaCl ketika mencapai titik
jenuh maka akan terbentuk kristal. Berkurangnya air karena penguapan, menyebabkan
larutan melewati titik jenuh danmempercepat terbentuknya kristal
Mekanisme Pembentukan Kristal
1.Pembentukan Inti Inti kristal adalah partikel-partikel kecil bahkan sangat kecil yang
dapat terbentuk s e c a r a c a r a m e m p e r k e c i l k r i s t a l - k r i s t a l y a n g a d a
d a l a m a l a t k r i s t a l i s a s i a t a u d e n g a n menambahkan benih kristal ke dalam larutan
lewat jenuh.
2. Pertumbuhan kristal merupakan gabungan dari dua proses yaitu :
•Transportasi molekul-molekul atau (ion-ion dari bahan yang akan di kristalisasikan)da l am
l a ru t ankepe rmukaan k r i s t a l dengan ca r a d i fu s i . P ro se s i n i
be r l angsung semakin cepat jika derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar.
•Penempatan molekul-molekul atau ion-ion pada kisi kristal. Semakin luas total permukaan
kristal, semakin banyak bahan yang di tempatkan pada kisi kristal persatuan waktu.
Syarat-Syarat Kristalisasi
1 . L a r u t a n h a r u s j e n u h
Larutan yang mengandung jumlah zat berlarut berlebihan pada suhu tertentu,
sehinggakelebihan itu tidak melarut lagi. Jenuh berarti pelarut telah seimbang zat
terlarut atau jikalarutan tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut, artinya
konsentrasinya telah maksimal jikal a r u t a n j e n u h s u a t u z a t p a d a t
d i d i n g i n k a n p e r l a h a n - l a h a n , s e b a g i a n z a t t e r l a r u t a k a n mengkristal,
dalam arti diperoleh larutan super jenuh atau lewat jenuh
2 . L a r u t a n h a r u s h o m o g e n y
Partikel-partikel yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktulama
3.Adanya perubahan suhu
Penurunan suhu secara drastis atau kenaikan suhu secara dratis tergantung dari
bentuk kristal yang didinginkan.
Jenis-Jenis Crystallizer (Kristallisator)
Alat-alat kristalisasi disebut juga Crystallizer atau Kristallisator. Alat-alat ini
digunakanda l am p rose s k r i s t a l i s a s i t e ru t ama da l am ska l a i ndus t r i , a l a t - a l a t
yang d igunakan da l am p rose s kristalisasi sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh sifat-
sifat bahan dan kondisi pertumbuhan kristalyang s anga t be rva r i a s i . D i samp ing i t u
j uga ka r ena k r i s t a l l i s a s i d i l ak sanakan un tuk t u juan yang berbeda-beda
(pemisahan bahan, pemurnian bahan, pemberian bentuk).
A. Jenis Crystallizer denganCirculating Magma
1.Forced Circulating Liquid Evaporator Crystallizer
Kristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginan dan evaporasi untuk mencapai
kondisi supersaturasi (larutan lewat jenuh).
Pada gambar diatas terlihat bahwa umpan berupa larutan induk terlebih dahuludilewatkan
melalui sebuah Heat Exchangers untuk dipanaskan. Heat exchangers tersebut berada didalam
evaporator. Didalam evaporator terjadi flash evaporation yaitu: terjadi pengurangan jumlah atau
kandungan pelarut dan terjadi peningkatan kosentrasi zat terlarut.Dimana pada saat itu juga,
keadaan zat terlarut sudah lewat jenuh atau supersaturasi. Larutanyang sudah berada pada
keadaan lewat jenuh tersebut dialirkan menuju badan crystallizer untuk diperoleh padatan berupa
kristal. Dimana pada badan crystallizer terdapat mekanismekristalisasi yaitu nukleasi dan
pertumbuhan kristal. Produk kristal dapat diambil sebagai hasil pada bagian bawah crystallizer,
namun tidak semua proses berjalan sempurna atau dengankata lain tidak semua cairan induk
berubah menjadi padatan kristal. Karena itu ada proses pengembalian kembali hasil pipa
sirkulasi ( circulating pipe ) atau proses recycle hasilkristaliasi. Terlihat bahwa umpan dan
campuran umpan dengan hasil yang masih belum padatan, dialirkan dengan paksa atau forced
circulation, serta adanya Heat Exchangers dapat membuat kenaikan titik didih yang sempurna.
Kenaikan titik didih pada Heat Exchangers pada Evaporator untuk dapat membuat larutan
menjadi lewat jenuh berkisar antara 3 – 100 F untuk sekali lewat. Bila kenaikan titik didih yang
diharapkan untuk mendapatkan kristal yang baik tidak sesuai, maka dapat digunakan beberapa
evaporator untuk menaikan titik didih,dimana kosentrasi zat terlarut akan meningkat juga.
Karena mengalir secara paksamenggunakan pompa, maka kecepatan aliran cukup tinggi,
sehingga akan mengakibatkanketinggian permukaan larutan pada crystallizer tidak tetap atau
naik turun. Umumnyacrystallizer jenis ini dibangun dengan diameter 2 feet atau pada skala
industri sekitar 4 feetatau lebih.
2 .Draf t Tube Baf f l e (DTB) Cyrs ta l l i z er
Draft tube baffle (DTB) crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi merupakan
salahsatu dari beberapa jenis alat kristalisator yang didasarkan pada pemisahan debu/uap dari
bahanmelalui fase lewat - jenuh yang ditingkatkan sehingga diperoleh kristal – kristal yang
besar. Alat inidilengkapi dengan tabung junjut fungsi sekat untuk mengendalikan sirkulasi
magma dan dilengkapi pula oleh alat penggerak (argitator).
Gambar alat diatas:Proses kerja Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat
dibedakan menjadi dua bagian.Bagian pertama adalah proses kristalisasi dan bagian
kedua adalah proses klarifikasi. Pada bagiank r i s t a l i s a s i , bahan s amp le dan
ca i r an i nduk (mo the r l i qu id ) d imasukkan keda l am t angk i DTB Crystallizers
melalui sebuah pipa Superheated Solution From Hearter and Recirculation
Pump,komponen ini akan mendorong bahan naik ke atas dalam Draft Tube (suatu
tabung isap). Didalam t a b u n g i s a p b a h a n a k a n t e r c a m p u r d a n
m e n g a l a m i s i r k u l a s i d e n g a n b a n t u a n A g i t a t o r (pemutar/pengaduk)
yang berada di dalam tangki bagian bawah, Kedua bahan ini akan membentuk
m a g m a m e l a l u i f a s e l e w a t - j e n u h y a n g d i t i n g k a t k a n . M a g m a y a n g t e r b e n t u k
a k a n m e n g a l a m i perubahan density sehingga uap yang terkandung di dalamnya akan terlepas
kepermukaan magmamenuju ke Vapors Separation (pemisahan uap). Magma yang
mengalami perubahan density akanmengalami proses nukleasi (pembentukan inti kristal), kristal
yang terbentuk akibat proses nukleasiakan mengendap ke dasar larutan dan sebagian akan naik
ke permukaan. Kristal yang mengendapa k a n m e n g a l a m i p e m i s a h a n a n t a r a
k r i s t a l h a l u s d a n k r i s t a l k a s a r p a d a s e t t li n g z o n e ( z o n a penyelesaian), dimana
sebagian Kristal akan dikeluarkan dari dasar tangki dan selebihnya dijadikanumpan bersama cairan
induk untuk melakukan proses sirkulasi guna melarutkan partikel-partikelhalus yang masih
mengendap. Pada bagian klarifikasi akan terjadi pemisahan pada bentuk kristal,K r i s t a l
y a n g s e s u a i d e n g a n k e i n g i n a n a k a n d i a m b i l d a n k r i s t a l y a n g b e l u m s e s u a i
( u k u r a n n y a besar/kasar) akan dikembalikan ke zona kristalisasi untuk proses lebih lanjut.
Dengan menggunakan alat Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers dapat diperoleh
produk :
Natrium Karbonat (Sodium Carbonate)
Sodium Sulfat (Sodium Sulfate)
Natrium Nitrat (Sodium Nitrate)
Tembaga Sulfat (Copper Sulfate)
Sodium Sulfit (Sodium Sulfite)
Kalsium Klorida (Calcium Chloride)
Amonium Sulfat (Ammonium Sulfate)
Kalium Klorida (Potassium Chloride)
Adapun Keuntungan menggunakan Draft Tube Baffle (DTB) Crystallizers antara lain :
Mampu memproduksi kristal – kristal dalam bentuk tunggal.
Siklus operasionalnya lebih panjang.
Biaya operasi lebih rendah.
Kebutuhan ruang minimum
Instrument dapat dikendalikan dengan mudah
Kesederhanaan operasi, memulai dan penyelesaian
3.Forced Circulation Baffle Surface Cooled Crystallizer Crystallizer
Jenis ini menggunkan prinsip sirkulasi cairan atau larutan induk, dimanaumpan maupun
hasil kristaliasi akan masuk kedalam Sheell and Tube Heat Exchanger untuk didinginkan.
Perbedaan dengan jenis crystallizer lainnya ialah karena pada saatdibadan crystallizer terbentuk
campuran kristal dan cairan induk, maka akan terjadi tumbukan antara cairan dengan kristal
sehingga suhu campuran akan meningkat, untuk mendinginkannya diperlukan medium
pendingin. Crystallizer ini mneggunakan prinsip pendinginan, karena kristalisasi dapat terjadi
melalui pembekuan (solidification).
Pada gambar diatas, umpan dan recycle kristalisasi bersama-sama masuk
kedalammedium pendingin. Namun ada kelemahannya yaitu, panjang untuk pertukaran panas
padaHE dan kecepatan umpan serta recycle kristalisasi sangat di perhitungkan, sebab jika
terjadikesalahan penurunan suhu untuk dapat melakukan kristalisasi pada proses pendinginan
tidak berlangsung secara optimal. Oleh karena itu, pompa untuk sirkuasi sangat dikontrol
dengan baik, karena pompa itulah yang menciptakan laju alir disamping bukaan valve.
Adanya pompa menyebabkan cairan induk akan mengalir secara turbulen baik didalam HE
maupundidalam badan Crystalizer,
maka akan terjadi sering tumbukan untuk menghasilkan kristal,dimana terdapat sekat antara
saluran Head HE dengan ujung keluaran cairan induk. Bilakristal sudah terbentuk pada cairan
induk yang sudah lewat jenuh, maka kristal akan turunkarena adanya gaya gravitasi dan
perbedaan massa jenis. Kristal dari Crystallizer jenis ini berukuran besar antara 30 – 100 mesh.
4 .OSLO Evapora t ive Crys ta l l i z er
Crystallizer Ini dirancang berdasarkan adanya perbedaan suspensi yang mulaiterbentuk
pada chamber of suspension. Dimana terdapat HE eksternal yang bertujuan untuk membuat
keadaan lewat jenuh pada suhu supersaturasinya.
Terlihat pada gambar, dimana umpan masuk pada G, karena dipompa umpan
akan bergerak secara paksa, masuk kedalam evaporator yang terdapat HE, cairan umpan
tersebutmasuk kedalam B. Sebelum masuk ke B, pada bagian A cairan induk yang panas
akan bercampur dengan panas penguapan pada bagian B. Laju penguapan tersebut harus
dikontrolantara kerja pompa untuk mengalirkan cairan induk dengan perubahan panas
campurantersebut. Pada bagian B terjadi proses pencampuran antara keadaan supersaturasi
dengankedaan penguapan, maka sering timbul scale atau kerak garam, sehingga akan
mengganggu proses sirkulasi dari aliran tersebut. Sering kali diberikan bibit kristal pada bibit
kristal untuk mempercepat pembentukan kristal-kristal yang kita harapkan.
5 .OSLO Sur face Coo led Crys ta l l i z er
Tidak jauh berbeda dengan OSLO Evaporative Crystallizer , hanya saja cairan
induk didinginkan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam crystallizer. Lainnya sama dengan
jenis crystallizer OSLO EC.
6 . C r y s t a l V a c u m C r y s t a l l i z e r
Prinsip kerja dari Crytallizer jenis ini adalah : Feed dicampur dengan cairan
yangdirecycle dipompa keruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic sehingga
terjadilarutanlewat jenuh. Larutan tersebut mengalir melalui pipa ketangki kristalisasi sehingga
terbentuk kristal di dalam tangki kristalisasi, kemudian kristal dikeluarkan melalui
dischargenyadancairannya direcycle.Dengan alat ini ukuran kristal yang diinginkan dapat diatur
denganmengatur kecepatan pompa sirkulasi. Kalau sirkulasinyalambat maka kristal yang kecil-
kecil pun akan larut mengendap.
7 .C ir cu l a t ing Magma Vacuum Cry s ta l l i z er
Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan di sirkulasi diluar badan
kristal.Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser.Kondisi vakum
menjadi penyebab menguapnya pelarut, sehingga menjadi lewat jenuh dan dihasilakan kristal.
B. Jenis Crystallizer Tanpa Circulating Magma
1 .Jacke ted P ipe Scraped Crys ta l l i z er
Crystallizer jenis ini berbentuk balok yang panjang, dimana didalamnya terdapat piringan
yang berlekuk-lekuk yang dapat berputar karena adanya poros pada ujungnya. Alatini mumnya
dibuat dari dengan pipa dalam 6 – 12 inchi sebagai diameter dan panjangnyasekitar 20 – 40 feet,
yang disusun seri dalam sambungan dengan 3 buah atau lebih. Piringanyang berlekuk tersebut
dinamakan dengan Scraper Blades yang berputar dengan kecepatan15 sampai 30 rpm. Suhu
operasi yang dapat dijalankan sekitar -75 sampai 1000F dan dapat juga digunakan pada cairan
yang memiliki viskositas lebih dari 10000 cp.
Prinsip kerjanya ialah plug flow, dimana cairan induk masuk dari bagian atassamping
kanan, lama kelamaan akan membentuk kristal didalam pipa tersebut dan kristalakan mengendap
dibawah dan menempel didinding pipa, yang nantinya scaper blades akanmengambil kristal-
kristal tersebut. Ukuran kristal yang dihasilkan akan seragam, umumnya besar-besar.
2 .Batch S t i rred Tank Wi th In terna l Coo l ing Co i l Crystallizer
Jenis ini dapat divariasikan terutama pada bagian badan crystallizer yangdapat
digunakan pengaduk atau tanpa pengaduk. Umumnya bila dilengkapi dengan pengaduk waktu
yang diperlukan untuk menghasilkan kristal akan lebih cepat bila dibandingkan dengantanpa
pengaduk. Koefisien perpidaan panas yang terjadi sebesar 50 -200 Btu/hr ft20 F,
namun perbedaan temperature yang diperbolehkan untuk mendapatkan keadaan lewat jenuh ialah
sebesar5–100F.
Jenis crystallizer ini termasuk jenis yang batch, artinya tidak ada aliran yang keluar setiap
waktunya. Tangki crystallizer diisi, lalu diambil hasilnya pada waktu tertentu. Jenis inidapat
digunakan untuk proses yang continous dengan dilengkapi pengaduk. Umumnya jenisini
memiliki tutup yang berbentuk torispherical, dimana umpan atau cairan induk masuk dariatas
dan masuk kedalam tangki untuk didinginkan. Medium pendingin digunakan koil yang berada
didalam tangki crystallizer tersebut, sehingga efisiensi perpindahan panas cukuptinggi. Karena
kontak antar cairan dengan medium pendingin cukup luas. Disamping itu, biladigunakan
pengaduk pembentuk kristal terutama pada secondary nucleation akan lebih besar bila
dibandingkan dengan tanpa pengaduk.
3 . D irec t Contac t Re fr igera t ion Crys ta l l i z er
Umunya bila kita ingin menciptakan permukaan yang dingin atau cukup dingin
padasebuah HE agak sulit karena perbedaan temperaturnya harus sangat kecil (dibawah
30F),sehingga HE didesain dengan sebaik-baiknya terutama luas permukaannya yang
dapatmemindahkan sejumlah panas yang kita inginkan. Apalagi bila cairannya cukup kental,
agak sulit untuk mencipatkan perbedaan suhu yang sangat kecil tersebut. Untuk
mengatasinyadapat digunakan bahan pendingin yaitu zat refrigerant seperti pada beberapa
aplikasi pendinginan air laut menjadi es pada suhu yang rendah yang menggunakan refrigerant.
Prinsip kerja dari crystallizer jenis ini ialah dengan adanya pendinginan dari
refrigerant yang digunakan. Dimana umpan berupa cairan induk dimasukkan kebadan
crystallizer dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu yang refrigerant (suhu
cair refrigerant minus). Karena titik didih dari refrigerant sangat kecil atau jauh dibawah suhu
cairan induk,maka ada perpindahan panas dari cairan induk menuju refrigerant, dimana
akanmengakibatkan suhu refrigerant akan naik dan menguap untuk mendinginkan cairan
induk,sampai cairan induk berada pada keadaan lewat jenuhnya. Penggunaan
refrigerant inimedium pendingin sangatlah efektif, karena apabila digunakan HE dengan media
refrigerant sebagai pendingin, perbedaan suhu yang dihasilkan akan sangat kecil. Contoh dari
jeniscrystallizer ini pada proses pembuatan kristal Calcium Chloride dengan
refrigerant freonatau propane dan pembuatan kristal p-xylene dengan refrigerant propane.
4 . T w i n n e d C r y s t a l l i z e r
Jeniscrystallizer ini sebenarnya berbentuk tangki yang didalamnya terdapat dua pengaduk
yang dipisahkan oleh sekat atau baffle. Pada tiap pengaduk terdapat medium pemanas dimana
yang salah satunya berkerja pada suhu saturasi, sedangkan satunya bekerja pada suhu
supersaturasi atau lewat jenuh. Namun bila suhu operasi pada crystallizer ini sama pada kedua
medium pemanas, umumnya akan didapatkan keseragaan ukuran. Tetapi waktuyang diperlukan
akan lebih lama, walaupun terdapat dua pengaduk dalam satu tangkitersebut.
Sesuai dengan namanya bahwa seolah-olah terdapat dua macam jenis crystallizer yang
beroperasi pada suhu yang berbeda namun dalam satu tangki crystallizer (pada gambar diatas).
Terlihat bahwa umpan masuk dari sebelah kanan atas, karena adanya pergerakan pengaduk,
cairan induk bersikulasi dan juga disebabkan karena adanya sekat antara kedua pengaduk
tersebut. Bila kita melihat jenis alirannya, sudah pasti cukup turbulen, sebab cairan bersikulasi
cukup panjang didalam crystallizer tersebut. Semakin cepat gerakan pengaduk dan semakin
tinggi perbedaan suhu yang ditukarkan, maka semakin cepat dan baik kristalyang didapatkan.
Produk berupa kristal dapat diambil pada bagian bawah crystallizer, karenakristal akan jatuh atau
mengendap dibawah adanya gaya gravitasi dan perbedaan massa jenis
5.APV-Kestner Long Tube Vertical Evaporative Crystallizer
Umumnya crystallizer jenis ini digunakan untuk mendapatkan butiran-butiran ataukristal
yang cukup kecil, biasanya kurang dari 0.5 mm. Prinsip kerjanya hampir sama
dengancrystallizer yang lain, yaitu umpan masuk dengan pompa, lalu melewati sebuah
evaporator yang didalamnya terdapat HE. Pada saatcairan induk berada pada keadaan
supersaturasi atau lewat jenuh, maka akan terbentuk kristal-kristal halus, kristal tersebut
ditampung pada salt box, cairan induk yang belum lewat jenuh dikeluarkan, sedangkan yang
berupa kristal dikelurkan produk. Contohnya pada pembuatan kristal NaCl (garam),
Na2SO4,Citric Acid.
Produk Pangan yang Mengandung Kristal