desain penelitian kohort kel. 6
DESCRIPTION
KeperawatanTRANSCRIPT
DESAIN PENELITIAN
“STUDI KOHORT”
Penyusun:
Kelompok 6
Citra Linggiarti C Ferry Chandra Isna Marjiah Nerry Aritonang Rosi Magdalena
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
PRGRAM S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2012
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN STUDI KOHORT
Studi kohort merupakan penelitian observasional analitik yang biasanya
digunakan untuk menentukan pengaruh pajanan terhadap kejadian efek atau penyakit.
Studi kohort dimulai dengan menentukan subjek tanpa pajanan. Dengan mengamati
terjadinya pajanan dan menilai terjadinya penyakit pada kelompok terpajan dan tidak
terpajan.
Analisis yang khas untuk studi kohort adalah penentuan risiko relatif, yaitu
perbandingan antara insidens penyakit pada kelompok terpajan dengan insidens
penyakit pada kelompok yang tidak terpajan.
2. JENIS-JENIS STUDI KOHORT
a. Studi Kohort Prospektif dengan Kelompok Pembanding Internal
Pada studi jenis ini, kohort yang dipilih sama sekali belum terpajan
(terekspose) oleh faktor risiko dan belum mengalami efek.
b. Studi kohort ganda
Yaitu studi kohort dengan kelompok pembanding eksternal. Penelitian ini
dimulai dengan kelompok subyek populasi yang berbeda (kelompok dengan
faktor risiko dan tanpa risiko).
c. Studi kohort retrospektif
Suatu modifikasi penelitian kohort dengan melakukan penelusuran terhadap
kelompok kohort yang sudah mengalami efek di masa lampau.
d. Studi case-kohort dan Nested case-control
Yaitu penggabungan dua jenis atau lebih dari penelitian desain dasar yang
dikenal sebagai metodologi penelitian desain hibrid. Keduanya menggabungkan
studi kohort dan studi kasus-kontrol. Data yang digunakan adalah data yang
diperoleh dari studi kohort.
TABEL PENGAMATAN STUDI KASUS-KONTROL
Kasus
Kontrol
Risiko + Risiko -
Risiko + a b
Risiko - c d
Tabel 2 x 2 yang menunjukkan hasil studi kasus-kontrol
Ket:
Sel a : kasus dan kontrol mengalami pajanan
Sel b : kasus mengalami pajanan tapi kontrol tidak mengalami
Sel c : kasus tidak mengalami pajanan tapi kontrol mengalami
Sel d : kasus dan kontrol tidak mengalami pajanan
3. LANGKAH-LANGKAH STUDI KOHORT1) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis
Sebelum melakukan penelitian, kita perlu memilih dan merumuskan
masalah atau pertanyaan penelitian serta hipotesis yang sesuai.
2) Menetapkan kohort
Subyek tanpa efek tertentu pada awal studi dipilih dari populasi yang
terjangkau serta memenuhi kriteria pemilihan dengan kriteria inklusi dan eksklusi
yang jelas.
3) Memilih kelompok kontrol
Kelompok kontrol terbentuk secara ilmiah, yaitu bagian dari kohort yang selama
follow-up tidak terpajan oleh faktor risiko yang dipelajari.
4) Mengidentifikasi variabel penelitian
Penyakit atau efek yang terjadi selalu merupakan variabel dependen (terikat).
Jenis variabel lain yang tidak diteliti juga harus diidentifikasi, karena mungkin
akan menjadi variabel perancu yang dapat merugikan analisis sehingga perlu
disingkirkan.
5) Mengamati timbulnya efek
Dapat dilakukan dengan pengamatan tunggal atau pengamatan berkala.
Penilaian timbulnya efek harus berdasarkan kriteria pada baku yang telah disusun
dalam proposal. Untuk mengurangi bias, peneliti tidak boleh mengetahui subyek
dengan atau tanpa faktor risiko.
6) Menganalisis hasil
Besaran efek yang diperoleh menggambarkan insiden kejadian pada masing-
masing kelompok. Perbandingan insidens penyakit faktor risiko dengan faktor
kelompok tanpa risiko disebut rasio risiko.
4) KELEBIHAN STUDI KOHORT
- hasilnya dapat menentukan insidens penyakit
- Dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor risiko
tertentu
- Handal untuk meneliti masalah kesehatan
5) KEKURANGAN STUDI KOHORT
- Memerlukan waktu yang cukup lama
- Mahal
- Terancam drop-out yang dapat mengurangi validitas penelitian