desain penelitian epidemiologi analitik
TRANSCRIPT
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian epidemiologi merupakan bagian dari tugas pokok disiplin
ilmu epidemiologi dalam mencari faktor penyebab maupun hubungan
sebab akibat terjadinya penyakit serta gangguan kesehatan lainnya dalam
masyarakat, yang hasilnya dipergunakan untuk membuat perencanaan
intervensi atau upaya pencegahan yang sesuai. Penelitian epidemiologi
memiliki karakteristik dimana umumnya bersifat observasional, ditujukan
pada suatu populasi atau komuniti tertentu serta berusaha mencari
hubungan kausa-efek.
Salah satu tugas utama epidemiologi adalah menentukan faktor
kausa, dalam hal ini Sir Austin Bradford Hill !"#$% mengajukan " kriteria
hubungan kausa, yaitu &
!. 'uat strength% & hubungan antar faktor harus kuat.
(. 'onsisten consistency % & hubungan dapat dikonfirmasikan bersifat
konsisten pada keadaan populasi dan )aktu yang berbeda. Hal ini
bisa dibuktikan dengan melihat hasil yang sama atau serupa dari
berbagai penelitian terhadap suatu isu.
*. Spesifik specificity % & satu penyebab tertentu menyebabkan penyakit
tersendiri.
+. untut temporality % &faktor penyebab hendaknya mendahului akibat.
#. anggap biologi biological gradient % & dimana terjadi hubungan reaktif
positif yang menunjukkan adanya doseresponse semakin tinggi
dosis, semakin tinggi respons%.$. ayak plausibility % & asosiasi yang terjadi dapat diterima oleh
pengetahuan biologis atau sesuai dengan fisiologi. Bukti dapat
diperoleh dari percobaan pada binatang.
/. Bertalian coherence% & hubungan yang terjadi sesuai atau bertalian
dengan logika dan fakta mengenai penyakit itu sendiri, termasuk
ri)ayat alamiahnya.
1 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 2/16
0. erbukti experiment % & bukti yang ada harus dapat dibuktikan dengan
percobaan binatang, klinik maupun lapangan.
". Analogi analogy % & adanya asosiasi yang sama terbukti bersifat
kausal.
1alam penerapan konsep kausa ini, Surgeon 2eneral Amerika
Serikat !"$+% mempergunakannya dalam memutuskan rokok sebagai
kausa penyakit kanker paru dan penyakit terkait rokok dengan berpegang
pada kriteria yang dapat dibuktikan. 'riteria itu adalah jelas
temporalisnya, kuat, spesifik, dan konsisten asosiasinya, serta layak
secara biologis.
Penelitian epidemiologi dapat dibagi dalam dua bagian utama,
yakni&
!. Penelitian berdasarkan percobaan atau perlakuan khusus
experimental studies%.
(. Penelitian yang berdasarkan pengamatan langsung terhadap berbagai
kejadian dalam satu populasi tertentu observational studies%.
Perbedaan utama dari kedua bentuk penelitian ini adalah pada
bentuk eksperimental, peneliti dapat mengatur atau memanipulasi kondisi
populasi yang diteliti melalui perlakuan khusus, sedangkan pada bentuk
observasi hal ini tidak dapat dilakukan.
2 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 3/16
BAB II
DASAR-DASAR TEORI
3pidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk
menganalisis faktor penyebab determinant % masalah kesehatan dan
pengembangan data baru.itik tolak suatu penelitian analitik sering berupa
hasil deskriptif yang menimbulkan pertanyaan tertentu atau menunjukkan
hipotesis tertentu sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut. 4isalnya,
setelah ditemukan secara deskriptif bah)a banyak perokok yang
menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakah memang
rokok itu merupakan faktor determinan atau penyebab terjadinya kanker.
1. Studi Observasional
1alam penelitian observasional, prosesnya dibiarkan berjalan
secara alami dan jika ada perubahan atau perbedaan pada satu ciri maka
kemudian dikaji hubungannya dengan perubahan atau perbedaan pada
ciri lainnya.
a. ross Se!tional Analiti"
Penelitian Analitik 5ross Sectional adalah penelitian observasional
dimana cara pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung
dilakukan sekali )aktu pada saat yang bersamaan. Populasinya adalah
semua responden baik yang mempunyai kriteria variabel bebas dan
variabel tergantung maupun tidak. ujuan dari perbandingan perbedaan-
perbedaan penyakit antara kelompok terpapar dan kelompk tidak
terpapar, yaitu untuk meneliti Hubungan antara paparan dan penyakit.
5ontoh& Hubungan antara 1epo Provera dengan 6besitas pada 7anita8sia Subur, jika penelitian menggunakan pendekatan 5ross Sectional,
maka populasinya adalah semua 7anita 8sia Subur baik yang ikut depo
provera maupun tidak, serta baik yang obesitas maupun tidak%. 5ara
pengambilan data, setiap responden dengan mengambil data untuk dua
variabel sekaligus sehingga setiap responden dilakukan pengambilan dua
data sekaligus, yaitu data tentang memakai depo propera atau tidak,
sekaligus diukur sedang mengalami obesitas atau tidak.
3 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 4/16
b. ase ontrol
Case control disebut juga penelitian retrospektif merupakan suatu
rancangan pengamatan epidemiologis untuk mempelajari hubungan
tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit atau masalah kesehatan
lainnya. Penelitian retrospektif didasarkan pada kejadian kasus yang
sudah ada pada saat penelitian sehingga memungkinkan untuk
menganalisis dua kelompok tertentu, yakni kelompok kasus yaitu
kelompok yang menderita penyakit atau terkena terkena akibat yang
diteliti dan kelompok kontrol kelompok kelola% yaitu mereka yang tidak
menderita atau terkena akibat yang diteliti. 9adi pada penelitian kasus
kelola Case control %, kelompok individu dengan penyakit atau kondisi
kesehatan tertentu kasus% dipilih untuk dibandingkan dengan kelompok
individu yang bebas dari penyakit atau kondisi kesehatan tersebut control
atau pembanding% dengan melakukan pengamatan terhadap sifat atau
pemaparan yang ada atau telah lalu, yang dianggap relevan dengan sifat
pengembangan, sifat kejadian penyakit maupun kondisi yang akan diteliti.
Penelitian Case control ini memiliki kelebihan maupun kekurangan.
'elebihannya, yaitu&
!. 'asus biasanya tersedia dan mudah didapatkan, karena jenis
penelitian ini cocok untuk penyakit yang jarang atau untuk
mempelajari perihal klinik.
(. 1apat dilakukan dengan cepat dan murah dan dapat dilakukan di
tempat fasilitas klinik.
*. Hasil penelitian sudah menunjang kea rah dukungan hipotesis kausal
dengan menegakkan adanya asosiasi.+. 1ata historis biasanya tersedia pada catatan medis pasien sehingga
memungkinkan memakai data sekunder.
#. 9umlah subjek lebih kecil di banding kebutuhan sampel untuk
penelitian Cross sectional dan kohor.
'elemahannya, yaitu&
!. Peka terhadap recall bias, karena informasi mengenai peristi)a-
peristi)a yang lalu tergantung kepada memori daya ingat% subjek.
4 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 5/16
(. 1ata yang diperoleh secara sekunder dari rumah sakit sering tidak
lengkap atau tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan.
*. 'riteria diagnosis yang dipakai berbeda antar petugas kesehatan
sehingga terjadi perbedaan dalam hasil diagnosis kasus maupun
control.
+. 'asus yang diperoleh adalah kasus yang selamat karena tidak bisa
menemukan kasus yang telah meninggal. 1engan demikian kasus
yang diperoleh mungkin tidak representatif.
#. 'asus yang diperoleh di rumah sakit mungkin tidak representatif dari
populasi sakit.
!. Histori!al o#ort
Pendekatan nonconcurrent kohort historis% banyak hal yang tidak
menguntungkan pada rancangan prospektif dapat dihindari. Hal ini terjadi
karena kohort historis secara keseluruhan atau secara parsial dilakukan
menggunakan data yang tersedia atau dilakukan dengan menggunakan
data yang telah dikumpulkan pada )aktu yang lalu dan tersimpan dalam
bentuk arsip atau bentuk penyimpanan data lainnya. 5ontohnya, seorang
peneliti yang tertarik pada risiko penyakit kanker paru yang terkait dengan
pajanan suatu :at kimia tertentu dapat menggunakan data pekerja di
tahun !"#;-an yang lalu untuk mengidentifikasi para pekerja sebanding
antara yang menangani dan yang tidak menangani :at kimia tersebut.
1engan menghubungkan data personal dan data medis pekerja serta data
vital, subjek-subjek di kalangan terpajan dan tidak terpajan yang
menderita kanker paru selama *; tahun lebih yang lalu dapatdiidentifikasi.
Prinsip studi kohor retrospektif tetap sama dengan kohor biasa,
namun pada bentuk ini pengamatan dimulai pada saat akibat efek% sudah
terjadi. <ang terpenting dalam bentuk ini adalah populasi yang diamati
adalah faktor risiko masa lalu yang diperoleh melalui pencatatan data
yang lengkap. 1engan demikian, bentuk penelitian retrospektif kohor
hanya dapat dilakukan bila data tentang faktor risiko tercatat dengan baik
5 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 6/16
sejak terjadinya keterpaparan pada populasi yang sama dengan efek yang
ditemukan pada a)al pengamatan.
Pada dasarnya keunggulan studi kohor prospektif dijumpai pula
pada kohor rertrospektif, namun kohor retrospektif membutuhkan biaya
yang lebih rendah. 'elemahannya terletak pada kualitas pengukuran dan
pencatatan faktor risiko yang telah berlalu sehingga sangat ditentukan
oleh kualitas data yang telah dikumpulkan pada )aktu yang lalu.
d. Pros$e!tive o#ort
Penelitian prospektif kohor merupakan penelitian epidemiologi
analitis noneksperimental yang didasarkan pada pengamatan sekelompok
penduduk tertentu dalam satu jangka )aktu tertentu.1alam epidemiologi,
subjek dalam studi kohor dipilih berdasarkan beberapa karakteristik
tertentu yang dianggap sebagai faktor risiko terjadinya penyakit atau
gangguan kesehatan tertentu.
Penelitian ini didasarkan pada pengamatan terhadap kelompok
terpapar dengan yang tidak terpapar pada a)al penelitian, kemudian di
amati sampai timbulnya penyakit. Bentuk penelitian ini ada dua macam,
yaitu kohor prospektif dengan pembanding internal, dimana kelompok
yang terpapar dan yang tidak terpapar sebagai kelompok pembanding
atau control% berasal dari satu populasi yang sama dan kohor prospektif
dengan pembanding eksternal, dimana kelompok terpapar dan kelompok
pembanding tidak berasal dari satu populasi yang sama.
Pada bentuk pertama, populasi kohor dibagi dalam dua kelompok
yakni yang terpapar dan yang tidak terpapar sebagai kelompokpembanding. 'edua kelompok tersebut diikuti secara prospektif sampai
batas )aktu penelitian, dimana akan muncul dari kelompok terpapar dua
subkelompok yakni subkelompok yang mengalami akibat=efek dan yang
tidak mengalami akibat. Sedangkan dari kelompok yang tidak terpapar
akan muncul juga dua subkelompok yakni yang mengalami akibat dan
yang tidak mengalami akibat. 1ari hasil pengamatan kohor tersebut
peneliti dapat menghitung insiden kejadian dari kelompok yang terpapar
6 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 7/16
dan insiden kejadia dari kelompok yang tidak terpapar dan kemudian
dapat dihitung angka resiko relatif hasil pengamatan.
Pada bentuk kedua dari kohor prospektif adalah populasi kohor
terdiri dari dua populasi yang berbeda, dengan satu populasi mengalami
keterpaparan ada faktor risiko% dan populasi lainnya tanpa faktor risiko.
Bentuk studi kohor dengan pembanding eksternal ini harus
memperhatikan sifat kedua populasi a)al populasi yang terpapar dan
pembanding% yakni sifat-sifat populasi diluar faktor keterpaparan atau
faktor risiko yang diteliti. Hasil luaran, terjadinya efek yang diamati pada
kedua populasi yang terpapar dan rate inseiden populasi yang tidak
terpapar.
Penelitian prospektif memiliki kelebihan maupun kekurangan.
'elebihannya, yaitu&
!. >nformasi yang dikumpulkan lebih lengkap dan akurat.
(. Ada kesempatan bagi subjek untuk mengalami faktor risiko, proses
penuaan atau kondisi yang diteliti atau sebaliknya menghindari kondisi
tersebut.
*. Ada kesempatan untuk melakukan kontrol, dan tindakan pencegahan
dapat diuji dan disetujui atau ditolak.
+. Ada kesempatan untuk membuktikan intervensi klinis atau keefektifan
imunisasi.
#. 4utu data cukup tinggi karena data tidak didapat dari panjanan sekali
)aktu seperti pada studi cross sectional .
$. ?ariasi atau fluktuasi musiman atau perubahan lain yang
mempengaruhi data ikut dipertimbangkan karena hal ini tidaktermasuk masalah dalam jangka panjang.
/. 3fek alami dari proses penuaan dapat dilacak dan dikaji.
'elemahannya, yaitu&
!. Hilangnya subjek selama berlangsungnya penelitian karena
meninggal, berhenti berpatisipasi dalam studi, pindah area atau
pindah tempat dan tidak memberikan informasi pada penelitian atau
ahli epidemiologi.
7 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 8/16
(. Biaya dapat menjadi penghalang karena mahalnya uji dan uji ulang
yang dilakukan sepajang )aktu penelitian.
*. 'oordinasi lengkap untuk melacak subjek, mengembangkan sistem
pelacakan, dan merancang proses pengujian, serta pemeriksaan
secar berulang dapat kemungkinan sulit untuk dilakukan.
+. 4empertahankan mutu, validitas, dan reliabilitas dalam proses
pengujian dan pengujian ulang mungkin sulit untuk dilakukan.
#. 'ematian, perpindahan lokasi, perubahan pekerjaan, atau hilangnya
minat terhadap penelitian menjadi masalah bagi peneliti.
%. Studi E"s$eri&ental
1alam penelitian eksperimental peneliti secara aktif melakukan
perlakuan yang diharapkan dapat menimbulkan perubahan salah satu
variabel, untuk melihat perubahan apa yang terjadi pada variabel lainnya
dalam melakukan hal tersebut, peneliti akan berusaha sekuat mungkin
untuk mencegah agar variabel-variabel penting lainnya tidak
mempengaruhi hasil penelitian. 4elalui cara pengendalian seperti situasi
eksperimental ini, peneliti dapat menyimpulkan bah)a perlakuan atau
perubahan pada variabel bebas benar-benar mempengaruhi atau
menyebabkan perubahan pada variabel tergantung.
a. Be'ore and A'ter Stud(
Studi sebelum dan sesudah dengan 'ontrol before after )ith
control% merupakan salah satu studi intervensi tergolong 'uasi
3ksperimen yang berarti eksperimen yang palsu, dimana tidak dilakukan
alokasi random atau randomisasi. Biasanya 'uasi 3ksperimen dilakukanbila tak mungkin melakukan randomisasi seperti pada 3ksperimen. ujuan
dari studi ini adalah untuk mengetahui efektifitas dari suatu program
intervensi, untuk itu dibandingkan hasil outcome% dari >ntervensi diantara
( kelompok.
9enis disain studi sebelum dan sesudah dengan control terlihat
pada gambar di ba)ah ini, dimana terlihat kelompok intervensi dengan
tanda panah @ dan kelompok control dengan tanda panah 5.
8 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 9/16
6! x
→ 6(
6*c→ 6+
'eterangan &
)elo&$o" intevensi 6! & frekuensi masalah sebelum intervensi
pada kelompok intervensi
6( & frekuensi masalah sesudah intervensi
pada kelompok intervensi
@ & intervensi pencegahan
)elo&$o" "ontrol 6* & frekuensi masalah sebelum intervensipada kelompok kontrol
6( & frekuensi masalah sesudah intervensi
pada kelompok kontrol
5 & kontrol tanpa intervensi
b. Trial lini! *it# Rando&i+ed
ujuan dari rial dan 'linik yang 1irandomisasi 5% padaumumnya adalah untuk menilai efikasi dari suatu obat terhadap suatu
penyakit, suatu keberhasilan tindakan medis, program pencegahan,
program promosi, dan program rahabilitasi.
8nit analisis dari jenis disain ini adalah individu. 1apat dilihat dalam
satu contoh pada gambar diba)ah ini& Sekelompok individu dengan
masalah penderita carcinoma mammae dialokasikan secara random
Alokasi andom atau andomisas% ke kelompok intervensi. 1alam
contoh ini >ntervensi 4astektomi adikal 4% dan non->ntervensi
4astektomi adikal dengan eseksi erbatas 4%. Selama priode
)aktu tertentu ditunggu hasil masing-masing dari kedua intervensi
tersebut dalam bentuk 6utcome yaitu Carcinoma Mammae kambuh dan
6utcome - yaitu Carcinoma Mammae ak 'ambuh.
9 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 10/16
INDIV
IDU
DEN
GAN
MA
SALAH
P
ENDERI T
A
CARCI
NOMA
MA
MMA
MAS T E
K T OMI
R
ADIK
A
(MR)
OU T CO
ME
OU T CO
ME
!
MAS T E
K T OMI
R
ADIK
A
DENGAN
RESEK SI
T ER"A T
AS
(MR T
)
OU T CO
ME
OU T CO
ME
!
Sesuai dengan jenis disain 5 tersebut diatas, data dikumpulkan,
diolah dan dianalisis seperti terlihat dalam table diba)ah ini.
>ntervensi'ekambuhan 5arcinoma
4ammaeotal
4astektomi
radikal 4%a b a b
4astektomi
dengan reseksi
terbatas 4%
c d c d
otala
c
b
d
a b
c d
1# |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 11/16
END
ER
I T A
T "C
"A T
$
ANGK A PENDEK
EM"
UH
EM"
UH
"A T
$
ANGK A PAN $AN
EM"
UH
EM"
UH
5a mammae yang kambuh untuk 4 a
a+b e
5a mammae yang kambuh untuk 4
c
c+d f
>ntervensi 4 dianggap berhasi kalau f C e atau fe, jadi dapat
direkomendasikan penggunaan prosedur 4 yang disukai oleh )anita
yang bersangkutan.5ontoh lain dari 5 adalah untuk mengetahui efikasi
dari pengobatan terhadap Penderita B5 yang mendapat 6bat 9angka
Pendek dan 6bat 9angka Panjang, yang hasilnya diukur dengan apakah
sembuh atau sembuh -, seperti terlihat dalam gambar berikut ini.
!. Trial o&&unit( *it# Rando&i+ed
11 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 12/16
P
8
S
'
3
S
4
A
S
<
A
D
2
4
3
D
2
6B
A
>
B
5
P
8
S
'
3
S
4
A
S
<
A
D
2
4
3
D
2
;B
A
>
B
5
1
3
D
2
A
D
9
A
D
2
'
A
P
3
D
1
3
-
3
E
>
'
A
S
>
P
8
S
'
3
S
4
A
S
4
3
D
2
6
B
A
>
B
5
9
A
D
2
'
A
P
A
D
9
A
D
2
-
3
E
>
'
A
S
>
8nit analisis dari rial 'omunitas yang 1irandomisasi '1% adalah
kelompok individu dan tujuannya untuk mengetahui efektifitas suatu
program kesehatan masyarakat, yang dilaksanakan di komunitas yang
terdiri atas sekelompok orang.Salah satu contoh '1 adalah untuk
menilai efektifitas Puskesmas Mengobati TBC Jangka Pendek , seperti
terlihat dalam gambar berikut ini.
Populasi dalam contoh ini adalah sejumlah Puskesmas yang
dirandomisasi untuk masuk kedalam kelompok puskesmas yang
mengobati B5 dengan jangka pendek dan puskesmas yang mengobati
B5 dengan jangka panjang.>ndikator keberhasilan yang dibandingkan
diantara kedua kelompok itu adalah efikasi obat, efek samping, drop out ,
cangkupan pengobatan, dan biaya pengobatan.
Penelitian epidemiologi berguna unutuk menentukan penyebab
penyakit melalui penyelidikan faktor risiko dengan studi
observasional.Hasil dari studi observasional mungkin dapat digunakan
untuk merumuskan intervensi, yang harus diuji melaluai dengan rial
'linik, selanjutnya rial 'omunitas.Bila penelitian epidemiologi untuk
evaluasi membuktikan keberhasilan interversi yang bersangkutan, maka
dilanjutkan dengan perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan
bersangkutan Surveilens digunakan untuk memantau dan menilai program
kesehatan tersebut.
12 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 13/16
BAB III
)ESI,PULAN
1esain penelitian analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi
untuk menganalisis faktor penyebab determinant % masalah kesehatan
dan pengembangan data baru.itik tolak suatu penelitian analitik sering
berupa hasil deskriptif yang menimbulkan pertanyaan tertentu atau
menunjukkan hipotesis tertentu sehingga diperlukan penelitian lebih
lanjut.1alam desain penelitian analitik dapat terbagi menjadi studiobservasional dan studi ekperimental.
1alam studi observasional, terbagi menjadi Cross ectional !nalitik
yang merupakan bagian dari penelitian observasional dimana cara
pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali
)aktu pada saat yang bersamaan, Case Control merupakan suatu
rancangan pengamatan epidemiologis untuk mempelajari hubungan
tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit atau masalah kesehatan
13 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 14/16
lainnya, "istorical Cohort merupakan penelitian secara keseluruhan atau
secara parsial dilakukan menggunakan data yang tersedia atau dilakukan
dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan pada )aktu yang lalu
dan tersimpan dalam bentuk arsip atau bentuk penyimpanan data lainnya ,
dan Prospective Cohort merupakan penelitian epidemiologi analitis
noneksperimental yang didasarkan pada pengamatan sekelompok
penduduk tertentu dalam satu jangka )aktu tertentu. 1alam epidemiologi,
subjek dalam studi kohor dipilih berdasarkan beberapa karakteristik
tertentu yang dianggap sebagai faktor risiko terjadinya penyakit atau
gangguan kesehatan tertentu.
1alam studi ekperimental terbagi menjadi Before and !fter
tudy merupakan salah satu studi intervensi yang berarti eksperimen
yang palsu, dengan mana tidak dilakukan alokasi random atau
randomisasi, Trial Clinic #ith $andomi%ed merupakan penelitian untuk
menilai efikasi dari suatu obat terhadap suatu penyakit, suatu
keberhasilan tindakan medis, program pencegahan, program promosi,
dan program rahabilitas, dan Trial Community #ith $andomi%ed unit
analisisnya merupakan kelompok individu dan tujuannya untuk
mengetahui efektifitas suatu program kesehatan masyarakat, yang
dilaksanakan di komunitas yang terdiri atas sekelompok orang.
14 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 15/16
DATAR PUSTA)A
Bustan, 4. D. Pengantar &pidemiologi. 9akarta& ineka 5ipta.
(;;(.
Eriedman, 2ary. 1. Prinsip'prinsip &pidemiologi . <ogyakarta&
<ayasan 3ssentia 4edica. (;;0.
apau, Buchari. Prinsip dan Metode &pidemiologi . 9akarta& Badan
Penerbit E'8>. (;!(.
4orton, ichard E, dkk. &pidemiologi dan Biostatistika. 9akarta&Penerbut Buku 'edokteran 325. (;;0.
Dasry, Dur Door. &pidemiologi . 9akarta& ineka 5ipta. (;;0.
immreck, homas 5. &pidemiologi uatu Pengantar . 9akarta&
Penerbut Buku 'edokteran 325. (;;+.
http&==hasniadiv.blogspot.com diunduh !; Dovember (;!+ pukul
!!.*; 7>B
15 |
7/21/2019 Desain Penelitian Epidemiologi Analitik
http://slidepdf.com/reader/full/desain-penelitian-epidemiologi-analitik 16/16
16 |